Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
DETEKSI RISIKO DINI SAHAM GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE at RISK Haryono, Muhammad Sjahid Akbar dan Sony Sunaryo Statistics, Sepuluh Nopember Institute of Technology Keputih Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail:
[email protected] [email protected],
[email protected] ABSTRAK Investasi dalam saham adalah suatu bentuk investasi yang paling umum di pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan modal pada satu perusahaan atau beberapa perusahaan. Investasi dalam saham mengandung unsur resiko kalau harga saham mempunyai fluktuasi tinggi yang sangat dipengaruhi oleh kondisi perusahaan (faktor teknik) dan kondisi fundamental. Kondisi-kondisi ini disebabkan adanya pengaruh ketidakpastian. Sehingga jika investor menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi maka investor harus berani menanggung resiko yang tinggi juga. Pengukuran resiko investasi yang popular adalah dengan pendekatan Value-at-Risk (VaR). Pada penelitian ini ditunjukkan secara empiris bahwa investasi pada salah satu saham memiliki risiko kerugian maksimum lebih besar daripada investasi secara diversifikasi pada beberapa saham (Portofolio). Kata kunci : Saham, Portofolio, Investasi, VaR
PENDAHULUAN Investasi merupakan salah satu cara alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai aset di masa depan. Investasi disebut juga sebagai penanaman modal merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Seiring dengan semakin baiknya iklim investasi di Indonesia, maka peranan pasar modal (capital market) akan meningkat dimasa-masa yang akan datang. Pasar modal memiliki peranan penting untuk mengembangkan dunia investasi suatu negara. Beberapa peran pasar modal dalam mengembangkan dunia investasi antara lain pertama, sebagai sarana untuk mendapatkan dana secara cepat dengan biaya murah dapat dikumpulkan dari masyarakat (investor). Kedua, pasar modal sebagai sarana untuk berinteraksi dalam instrumen keuangan. Dengan berbagai instrumen keuangan, para investor dapat mengalokasikan dana yang dimiliki untuk berbagai investasi atau portofolio sehingga mendapatkan keuntungan maksimal dengan resiko kerugian yang minimal. Investasi dalam saham adalah suatu bentuk investasi yang paling umum di pasar modal. Saham merupakan surat berharga yang merupakan bukti penyertaan modal pada satu perusahaan atau beberapa perusahaan. Dengan berinvestasi pada berbagai saham perusahaan, investor ingin mendapatkan return yang setinggi-tingginya. Namun investasi dalam saham juga mengandung unsur resiko kalau harga saham mempunyai fluktuasi tinggi yang sangat dipengaruhi oleh kondisi perusahaan (faktor teknik) dan kondisi fundamental baik perencanaan domestik maupun regional dan internasional. Jadi dalam investasi saham terdapat dua unsur yang saling mempengaruhi yaitu tingkat keuntungan (return) dan resiko (risk) yang ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
harus ditanggung karena adanya pengaruh ketidakpastian tersebut. Jika investor menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi maka investor harus berani menanggung resiko yang tinggi juga. Oleh karena itu mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola resiko pada saham-saham yang dipilih merupakan hal yang sangat penting dalam berinvestasi pada pasar modal. Adanya resiko dalam berinvestasi saham, maka sebaiknya investor melakukan analisis terhadap berbagai saham yang ada sesuai dengan kondisi terkini dan kemudian memilih yang dianggap mempunyai resiko terkecil dan dapat menghasilkan keuntungan optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengalokasikan dananya secara diversifikasi pada berbagai produk investasi atau berbagai jenis saham. Dengan berbagai pilihan investasi ini, investor dapat memilih kombinasi diversifikasi pengalokasian dana sehingga memperoleh keuntungan optimal dengan resiko minimal (Rockfeller, dkk., 2010). Pengukuran resiko investasi yang popular digunakan adalah dengan pendekatan Value-at-Risk (VaR). Pendekatan VaR ini akan menaksir tingkat kerugian investor yang akan terjadi dengan tingkat keyakinan tertentu (Jorion,2001). Penelitian ini akan mengidentifikasi dan mengukur risiko berinvestasi pada sahamsaham yang dipilih dari saham-saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam indeks LQ45. Alat ukur risiko yang digunakan untuk menghitung risiko pada masing-masing saham dan saham gabungan (portofolio) adalah VaR. Hasil perhitungan risiko ini, dapat digunakan para investor menjadi bahan pertimbangan dalam menginvestasikan modalnya. METODE Return Saham Return saham adalah keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya. Return tersebut memiliki dua komponen yaitu current income dan capital gain (Wahyudi, 2003). Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Return realiasai merupakan return yang telah terjadi sedangkan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2003). Hanafi dan Halim (1996) menyatakan bahwa return saham disebut juga sebagai pendapatan saham dan merupakan perubahan nilai harga saham periode t dengan t-1, sehingga semakin tinggi perubahan harga saham maka semakin tinggi pula return saham yang dihasilkan. Hanafi (2009) menyatakan nilai return dalam perhitungan VaR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. =
(
(
)
)
100%
(1)
merupakan saham pada hari t dan menyatakan saham pada hari t-1. Ekspektasi tingkat pengembalian aset dan portofolio adalah : n
E ( Ri )
R j 1
ij
n
dan E(Rp) μ p Wi 1
N i 1 Varians return saham individu dan portofolio dapat ditulis sebagai berikut. n
σ
2
(R i 1
i
E ( Ri )) 2 N
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-2
(2)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
1 2 12 13 2 p (W1 ...Wn ) n1 n 2 n 3 Definisikan Σ adalah matriks kovarian, varians tingkat lebih lanjut sebagai berikut. 2 p W ' W =
+2
+
+ +2
+
+2
+2
+2
1N W1 W2 (3) 2 n Wn pengembalian portofolio dapat ditulis
+2
(4)
W adalah bobot masing-masing saham. Dalam bentuk nilai investasi x dapat ditulis sebagai berikut. 2 p W 2 x' x Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio adalah rata-rata tertimbang dari return aset individualnya. Apabila aset berbentuk portofolio yang terdiri dari berbagai macam aset, maka return portofolio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 4
R( p ,t ) wi R( i ,t )
(5)
i 1
Keterangan: R( p ,t ) merupakan return portofolio berdasarkan waktu ke-t; R( i ,t ) menyatakan return pada saham ke-i pada waktu ke-t; dan menunjukkan persentase investasi portofolio (bobot) pada saham ke-i, i=1,2,..,n dengan ∑ =1 (Crouhy dkk, 2001). Bobot yang jumlahnya satu, dihitung berdasarkan nilai persentase masing-masing asset tehadap total nilai pasar portofolio w. Untuk penyingkatan penulisan, laju pengembalian model ditulis secara matriks sebagai berikut. R1 R (6) R p w1 R1 w2 R 2 ...wn R n ( w1 , w2 ,..., wn ) 2 w ' R Rn Keterangan: w’ merupakan waktu transpose dari bobot, dan R vektor kolom yang memuat tingkat pengembalian masing-masing asset.
Value at Risk (VaR) Menurut Hanafi (2009) dalam manajemen risiko, VaR merupakan metode pengukuran risiko yang mengembangkan lebih lanjut konsep kurva normal, dimana VaR digunakan salah satunya untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut ini. ‘Jika besok adalah hari yang jelek, berapa besar (nilai rupiah) dan berapa besar kemungkinan (probabilitas) kerugian yang bisa dialami perusahaan besok (atau beberapa hari mendatang)?’ Jawaban tersebut akan terbentuk kalimat seperti berikut ini ‘besok ada kemungkinan sebesar 5 persen bahwa kerugian perusahaan (karena pergerakan harga pasar yang tidak menguntungkan) sebesar Rp. 10 juta atau lebih’. Dari kalimat tersebut VaR menjawab pertanyaan bahwa dengan memberikan nilai uang dari kerugian tersebut (Rp. 10 juta), dan besar kemungkinannya (5 persen). Jawaban
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
tersebut akan memberikan informasi yang berguna untuk manajer, karena manajer mempunyai perkiraan besarnya kerugian dan kemungkinan terjadinya kerugian tersebut. Menurut Jorion (2001) Value at Risk merupakan metode untuk menilai risiko yang menggunakan teknik statistik standar yang secara rutin digunakan di bidang teknik lainnya. Jorion (2002) juga memaparkan bahwa VaR merupakan alat ukur yang dapat menghitung besarnya kerugian terburuk yang dapat terjadi dengan mengetahui posisi asset, tingkat kepercayaan akan terjadinya risiko, dan jangka waktu penempatan asset (time horizon). Berdasarkan definisi di atas maka VaR dapat diartikan sebagai kerugian terburuk dari suatu aset pada suatu jangka waktu tertentu dengan suatu tingkat kepercayaan tertentu. Definisi VaR secara umum dapat dituliskankan sebagai berikut. ( ≤
)=1−
(7)
Keterangan: r adalah return selama periode tertentu dan adalah tingkat kesalahan. Pengukuran risiko berbasis VaR secara umum akan mengarahkan pada manajemen risiko yang lebih baik. Dalam manajemen risiko dikatakan bahwa VaR mampu mengkomunikasikan risiko dengan baik karena VaR dapat mengukur risiko sebuah portofolio. Tujuan utama sistem VaR adalah menaksir risiko pasar yang berdasarkan pada perubahan harga pasar (Jorion, 2002). Best (1998) menyatakan VaR adalah suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih kecil dari nilai VaR tersebut. VaR Metode Analitis Metode analitis biasanya mengasumsikan distribusi tertentu yang mendasari return atau harga. Biasanya distribusi normal yang diasumsikan mendasari pergerakan harga tersebut. Dalam langkah metode analitis ini, setelah distribusi tersebut diasumsikan selanjutnya dapat menghitung nilai yang diharapkan (misal rata-rata) dan penyimpangan nilai yang diharapkan tersebut (misal standar deviasi). Selanjutnya VaR bisa dihitung dengan menggunakan parameter yang diambil dari distribusi tersebut (Hanafi, 2009). Perhitungan VaR untuk aset menggunakan rumus dari Jorion (2001) adalah sebagai berikut.
VaR Z α σ ι A (8) Keterangan: adalah nilai probabilitas pada tingkat kepercayaan α, A menunjukkan nilai posisi aset; dan σ ι menyatakan standar deviasi dari aset individual. Apabila VaR dihitung dengan memperhitungkan lama waktu investasi t (holding period), maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. VaR Zα σ i A t (9) Jika return saham yang digunakan merupakan return saham gabungan dari beberapa aset (Portofolio) maka perhitungan VaR menjadi VaR Z α σ p A t (10) Dengan σ p = akar dari p pada persamaan (4) 2
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Varians (Nilai Ragam) Variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika yang didefinisikan sebagai rata-rata dari skor penyimpangan kuadrat (Walpole, 1995). n
σ
2
(x i 1
i
μ) 2
(11)
N
Keterangan : µ adalah rata-rata populasi; xi menyatakan jumlah interval data, i=1,2,…,n; dan N menunjukkan jumlah populasi Studi Kasus Penelitian ini menggunakan data return saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam Indeks LQ45 dari Maret 2008 hingga Februari 2012 pada saham perusahaan tertentu. Saham yang digunakan pada penelitian ini adalah saham PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk (ITMG), Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk (BBRI), dan PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Pemilihan ketiga saham ini berdasarkan hasil analisis faktor dan nilai Price earning Ratio (PER) terkecil. Return saham diperoleh dengan menghitung besar perubahan closing price (penutupan harga saham) pada masing-masing saham seperti pada persamaan (1). Satuan harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah rupiah dengan satuan return saham berupa persentase. Masing-masing data harga penutupan saham tersebut dapat diakses pada situs www.yahoo.finance.com. Langkah Analisis 1. Menghitung return masing-masing saham saham ITMG, BBRI, dan LSIP. 2. Menghitung besarnya risiko investasi masing-masing saham ITMG, BBRI, dan LSIP (Var ITMG, Var BBRI, dan Var LSIP). 3. Menghitung weighted dari masing-masing saham ITMG, BBRI, dan LSIP. 4. Menghitung return portofolio dari saham ITMG, BBRI, dan LSIP. 5. Menghitung besarnya risiko investasi pada return saham portofolio (Var Portofolio). HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan adalah data close price saham. Alasan menggunakan data ini, karena data close price yang digunakan sebagai harga pembukaan pada hari berikutnya. Nilai Return dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1). Hasil Return dari ketiga saham seperti pada Tabel 1. Besar risiko kerugian maksimal dalam berinvestasi pada masing-masing saham untuk kurun waktu tertentu dapat dihitung dengan persamaan (9). Besar risiko kerugian maksimal untuk masing-masing saham, jika investor berinvestasi sebesar Rp. 1 milyar dalam kurun waktu 5 hari (satu minggu) dengan tingkat kepercayaan 95% seperti pada Tabel 2
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Tabel 1. Data Return saham ITMG, BBRI, dan LSIP Data Ke1 2 3 4 5 . . . 897 898
Tanggal
ITMG
BBRI
LSIP
29/02/2012 28/02/2012 27/02/2012 24/02/2012 23/02/2012 . . . 25/03/2008 24/03/2008
0,003472 0,031026 -0,01412 -0,02074 -0,0023 . . . 0,024259 -0,02368
0,037594 0 -0,02206 -0,0073 -0,01439 . . . 0,130841 -0,01835
0,039216 0,009901 -0,0098 -0,03774 -0,01852 . . . -0,0202 0,03125
Tabel 2. besar risiko kerugian Saham
VaR
ITMG BBRI LSIP
141.655.264,12 136.173.882,51 164.548.570,41
Jika seorang investor menanamkan sahamnya pada PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar Rp. 1.000.000.000,- dengan waktu t selama 5 hari maka ada peluang 1 hari mengalami potensi kerugian maksimal sebesar Rp. 141.655.264,- dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Jika seorang investor menanamkan sahamnya pada Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sebesar Rp. 1.000.000.000,- dengan waktu t selama 5 hari maka ada peluang 1 hari mengalami potensi kerugian maksimal sebesar Rp. 136.173.883,- dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Begitu juga jika seorang investor menanamkan sahamnya pada PP London Sumatra Indonesia Tbk sebesar Rp. 1.000.000.000,- dengan waktu t selama 5 hari maka ada peluang 1 hari mengalami potensi kerugian maksimal sebesar Rp. 164.548.570,- dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Jika investor melakukan divesifikasi dalam berinvestasi pada ketiga saham tersebut, maka langkah pertama adalah menentukan besarnya bobot pada masing-masing ketiga saham (ITMG, BBRI, LSIP) supaya diperoleh nilai risiko kerugian yang minimal. Pada penelitian ini bobot pada masing-masing saham dicari dengan menggunakan data return masa lalu. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat volalitilitas return. Semakin besar tingkat volalitilitas maka semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh investor. Bobot dari ketiga saham tersebut dapat dicari dengan metode Markowitz. Hasil perhitungan bobot ketiga saham seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Bobot pada masing-masing saham Saham
Bobot
ITMG BBRI LSIP
0,3692 0,3704 0,2605
Pada Tabel 3 nampak untuk saham yang mempunyai tingkat risiko yang besar memiliki bobot paling kecil, pada kasus ini saham LSIP memiliki bobot yang paling kecil dan saham BBRI memiliki bobot paling besar.
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Jika bobot masing-masing saham diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menghitung return portofolio dengan menggunakan persamaan (5). Setelah return portofolio diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mencari besar risiko kerugian maksimal dalam berinvestasi pada saham portofolio untuk kurun waktu tertentu dengan menggunakan persamaan (10). Besar risiko kerugian maksimal untuk saham potofolio, jika investor berinvestasi sebesar Rp. 1 milyar dalam kurun waktu 5 hari dengan tingkat kepercayaan 95% adalah Rp. 90.374.222,-. Artinya jika seorang investor berinvestasi sebesar Rp. 1.000.000.000,- pada ketiga saham dengan komposisi seperti pada Tabel 3 dengan waktu t selama 5 hari maka ada peluang 1 hari mengalami potensi kerugian maksimal sebesar Rp. 90.374.222,- dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil analisis ini menunjukkan jika kita berinvestasi pada salah satu saham memiliki risiko lebih tinggi dari pada berinvestasi lebih dari satu saham. Redusi risiko kerugian maksimal antara investasi pada satu saham dengan diversifikasi saham sebesar 45,7 juta. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa investasi pada satu saham tertentu memiliki risiko kerugian maksimal lebih besar dari pada investasi secara diversifikasi pada beberapa saham. Hal ini sesuai dengan pendapat Rockfeller, dkk, bahwa salah satu cara untuk mengalokasikan dana adalah melakukan diversifikasi dana investasi pada berbagai jenis saham. Dengan berbagai pilihan investasi ini, investor dapat memilih kombinasi diversifikasi pengalokasian dana sehingga memperoleh resiko minimal. Saran pada penelitian ini adalah penggunaan metode VaR baik untuk aset individu maupun portofolio dengan asumsi data memiliki distribusi normal, saling independen dan memenuhi sifat-sifat Coherent. Tetapi pada umumnya tingkat kerugian mempunyai distribusi ekor gemuk khususnya Distribusi Pareto Umum. Dimana untuk metode VaR baik individu maupun potofolio tidak memiliki sifat-sifat Coherent. Sehingga untuk mendapatkan hasil pengukuran resiko yang lebih baik dikembangkan pengukuran Conditional Value-at-Risk (CVaR) dan Fungsi Copula. Metode CVAR memiliki sifat-sifat Coherent individu maupun potofolio DAFTAR PUSTAKA Ahmad, K., 2005 Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta, PT. Rineka Cipta. Artzner, P., Delbaen, F., Eber, J., Heath, D.,1999, Thinking coherently, Risk Magazine, Vol. 10 No.11, pp.68-71 Best, P. 1998. Implementing Value at Risk. John Willey & Sons Ltd. England.
Bodie. et al. 2004. Essentials of Investments. United States of America: McgrawHill-Irwin. Crouhy, M., Galai, D., and Mark, R. 2001. Management Risk. McGraw-Hill Companies, Inc. New York. Daniel, W. W. 1989. Statistika Non Parametrik Terapan. Jakarta : PT.Gramedia. Hanafi, M. dan Halim, A. 1996. Analisa Laporan Keuangan. UPP-AMP YKPN. Yogyakarta. Hanafi, M. M. 2009. Manajemen Risiko, Edisi Ke- 2. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Husnan, S. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ke-3, Cetakan Ke-3. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Jogiyanto, H. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ke-3. BPFE. Yogyakarta. Johnson, N. and Wichern, D. 1998. Applied Multivariate Statistical Analysis, Prentice-Hall, Upper Saddle River, N.J. Jorion, P. 2001. Value at Risk, 2nd ed. McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
Klugman, Stuart A, Harry A., Panjer and Gordon, E., Willmod, 2008, Loss Models : From Data to Decision, Mc Grawhill. Lewis, Nigelda, 2004, Operational Risk With Excel and VBA : Applied Statistical Methods for Risk Management, John Wiley Markowitz, H. 1952. “Portofolio Selection”, Journal of Finance, Vol. VII, No. 1, pp.77-91.
Panjer, 2002, Measurement of risk, Solvency Requirements and allocation of Capital within Financial Conglomerates. University of Woterloo, Canada Rencher, A. C. 2002. Methods of Multivariate Analysis, Second Edition. Wiley-interscience, Brigham Young Universitu. United States of America.
Rosenberg, J. dan Schuermann, T., 2006, A General Approach to Integreted Risk Management, Journal of financial Economics, Vol. 80 (March), pp.569-614 Rockfeller, T., dan Uryasev, S., 2010, Conditional Value-At-Risk for General Loss Distributions, Journal of Banking & Finance, Vol. 26, pp.1443-1471 Sarykalin, S., Serraino, G.,Uryasev, S. , 2008, Value-At-Risk vs Conditional Value-At-Risk in Risk Management and Optimization, Tutorial in Operations Research, INFORMS 2008, Institute for Operations Research and the Management Science, Hanover, MD Sharma, S. 1996. Applied Multivariate Techniques, New-York: John Wiley & Sons, Inc. Sunaryo, T. 2007. Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Walpole, E. R. 1995. Pengantar Statistika edisi ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-42-8