Deskripsi Adegan Kekerasan di Video Game (Studi Analisis lsi Terhadap Permainan Grand Theft Auto)
Makalah Non Seminar
Oleh Magdalena Rospita
1106085283
'.
Fakultas IImu Sosial dan IImu Politik Universitas Indonesia Depok, 2014
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
·
..
PERNYATAAN ORISINALITAS
Jurnal ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama
: Magdalena Rospita
NPM
: 1106085283
Tanggal
: 5 Desember 2014
Magdalena Ros
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
1
HALAMANPENGESAHAN
Karya ilmiah ini diajukan oleh Nama
: Magdalena Rospita
NPM
: 1106085283
Program Studi
: Ilmu Komunikasi - Hubungan Masyarakat
Fakultas
: llmu Sosial dan limn Politik
Jenis Karya
: Makalah Non Seminar
Nama Mata Kuliah
: Media dan Isu Sosial Budaya
Judul Karya Ilmiah
Deskripsi Adegan Kekerasan di Video Game (Studi Analisis lsi Terhadap Permainan Grand Theft Auto)
Telah disetujui oleh dosen pengajar mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia
c:
Dosen Mata Kuliah
: Dr. Billly Sarwono (
~ IJv'--v '.
Ditetapkan di
: Depok
Tanggal
: 5 Desember 2014
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
,- c
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AK"HIR lJNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dtbawah ini: Nama
: Magdalena Rospita
NPM
: 1106085283
Program Studi
: Hubungan Masyarakat
Departemen
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: IImu Sosial dan IImu Politik
Jenis Kgrya
: SkripsifTesis/Disertasi/Karya I1miah*: Makalah Non Seminar
demi pengembangan ilrnu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royaiti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Deskripsi Adegan Kekerasan di Video Game (Studi Analisis lsi Terhadap Perrnainan Grand Theft Auto)
besertaperangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/forrnatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya. Dibuat di
: Depok.
Pada tanggal
: 5 Desember 2014
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS
.. Yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Dr. Billy Sarwono NIPINVP Adalah pembimbing dari mahasiswa S l/S2/S3/Profesi/Spesialis*: Nama
: Magdalena Rospita
NPM
: 1106085283
Fakultas
: I1muSosialdanIlmuPolitik
Program Studi
: Komunikasi
Judul Naskah Ringkas
: Deskripsi Adegan Kekerasan di Video Game (Studi Analisis lsi Terhadap Permainan Grand Theft Auto)
Menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa dan disetujui untuk (pilih salah satu dengan ~ member tanda silang): o Dapat diakses di VIANA (lib.ui.ac.id) saja. o Tidak dapat diakses di VIANA karena: o Data yang digunakan untuk penulisan berasal dari instansi tertentu yang bersifat konfidensial. o Akan ditunda publikasinya mengingat akan atau sedang dalam proses pengajuan Hak Paten/Hak Cipta hingga tahun .. o Akan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Nasional yaitu: '" yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan tahun .. o Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Intemasional yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan .. tahun . o Akan diterbitkan padaJurnal Program Studi/Departemen/Fakultas di VI yaitu: ... . .. .. yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan tahun , : .. o Akan diterbitkan pada Jurnal Nasional yaitu: . yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan . tahun .. o Akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jumal Intemasional yaitu: : yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan tahun .
Depok,5 Desember 2014,
(Dr. Billy Sarwono) Pembimbing
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
1
Deskripsi Adegan Kekerasan di Video Game (Studi Analisis Isi Terhadap Permainan Grand Theft Auto) Magdalena Rospita, Billy Sarwono
[email protected] [email protected]
Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Abstrak Video games berkembang sangat cepat dengan berbagai inovasi. Pemilihan topik dalam jurnal yang berjudul Deskripsi Adegan Kekerasan di Video Game (Studi Analisis Isi Terhadap Permainan Grand Theft Auto) dilatarbelakangi oleh eksposur kekerasan yang akibatnya sangat buruk pada pemainnya. Jurnal ini diharapkan dapat memberikan gambaran akan bentuk kekerasan yang ada di dalam permainan Grand Theft Auto. Fokus analisis adalah mendeskripsikan perilaku kekerasan yang dikategorikan sebagai kekerasan fisik dan non fisik pada permainan misi akhir Grand Theft Auto V. Metode yang digunakan adalah metode analisis isi (Berger, 2011). Kekerasan yang sering ditemukan adalah kekerasan fisik yaitu pembunuhan menggunakan alat bantu senjata. Adapun kekerasan non fisik sering ditemukan dengan verbal yaitu caci maki dan katakata kasar. Kata kunci : permainan video, permainan kekerasan, Grand Theft Auto
Description of Violence Scenes in Video Games (Content Analysis of Games Grand Theft Auto) Abstract Video games are growing rapidly with its innovations. The exposure of violences becomes the background because it’s giving bad influences to the player. The purpose of this paper is to explain violence actions in Grand Theft Auto. Focus of this article is to describe violence behaviour that being categorized as physical and non-physical violences in Grand Theft Auto V Final Mission. The method that being used in this paper is content analysis (Berger, 2011). The most violences exposures that can be found in Grand Theft Auto are physical violences such as attempted murder using weapons and non-physical violences such as verbal abuse and harsh words.
Keywords : video games, violence game, Grand Theft Auto
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
2
PENDAHULUAN Video
games
terus
mengalami
perkembangan
secara
bertahap
sejak
kemunculannya pertama kali di tahun 1958. Dengan adanya perkembangan teknologi, terjadi konvergensi antara video game dan internet yang dapat dilihat dari kemampuan pemain untuk berinteraksi di server. Kompleksitas game video pun terus berkembang dan semakin bervariasi. Salah satu contohnya adalah permainan Grand Theft Auto atau yang biasa disingkat dengan GTA. GTA merupakan permainan yang dikembangkan oleh pengembang permainan yaitu Rockstar Games yang dirilis pertama kali pada tahun 1997. Rockstar Game sebagai pengembang permainan bekerja keras cukup lama dalam mengembangkan permainan dan mengeluarkan dana yang tidak sedikit yaitu sekitar US$ 300 juta1. Kepopuleran permainan GTA sejak diluncurkan menjadi motivasi pengembang permainan untuk terus melakukan inovasi. GTA I, GTA I London 1969, GTA II, GTA III, GTA Vice City, GTA San Andreas, GTA Liberty City Stories, GTA Vice City Stories, GTA IV dan GTA Episodes From Liberty City, GTA Chinatown Wars, dan GTA V merupakan serangkaian inovasi yang dilakukan oleh Rockstar Games sebagai pengembang permainan. Kepopuleran GTA dapat dilihat dari penjualan GTA IV yang terjual 25 juta kopi sejak dirilis pada April 2008. Selanjutnya, dalam artikel Kompas.com 19/9/13, dikatakan bahwa total transaksi GTA V yang diluncurkan pada 17 September 2013 telah mencapai 800 juta dollar AS pada hari pertama penjualan di dunia dan menembus 1 milyar dollar AS pada hari ketiga2. Menurut laporan fiskal Two Interactive tahun 2014, perusahaan juga telah menjual 33 juta keping Grand Theft Auto V3. Dari hal tersebut dilihat bahwa popularitas permainan Grand Theft Auto semakin meningkat di masyarakat. Daya tarik utama GTA terletak pada interaksi dengan lingkungan sekitar karena pemain dapat melakukan aktivitas apa saja yang mereka inginkan saat bermain. Hal ini dimulai dari kegiatan sehari-hari seperti berkeliling kota baik dengan berjalan kaki atau menaiki kendaraan bermotor, berbelanja, berolahraga, makan di restoran hingga melakukan tindakan-tindakan kriminal. Pemain diberikan berbagai misi yang sifatnya pilihan dan wajib dengan berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan dalam misi 1
http://www.bedahtekno.com/games-apps/perkembangan-game-termahal-dalam-sejarah- grandtheft-auto/, diakses tanggal 19 November, pkl 12.45 2 http://tekno.kompas.com/read/2013/09/19/1204489/game.grand.theft.auto.v.catat.rekor, diakses tanggal 20 November pkl.20.15 3 http://www.forbes.com/sites/davidthier/2014/05/13/grand-theft-auto-5-has-sold-nearly-2-billionat-retail/, diakses tanggal 20 November 20.45
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
3
tersebut. Dengan permainan yang dikemas dengan sedemikian rupa dan berbagai inovasi yang dilakukan, membuat permainan ini popular di kalangan masyarakat. Namun, Grand Theft Auto merupakan salah satu permainan video yang paling kontoversial karena berbagai konten kekerasan yang ada dalam GTA. Permainan GTA memberikan kebebasan pada pemain untuk bereksplorasi melakukan kekerasan. Kekerasan dibuat seolah-olah menjadi suatu hal yang menyenangkan. Pemain diizinkan untuk mencuri mobil, menabrak polisi, menembak, membunuh di dalam permainan GTA. Pemain tertarik dengan adegan-adegan penuh aksi yang ditampilkan yang menjadikan pemain sebagai heavy users dari suatu permainan video games. Masalah yang timbul kemudian adaah bahwa dengan adegan-adegan yang penuh aksi kekerasan dapat mendorong perilaku agresif pada pemainnya. Berdasarkan kajian ilmiah yang dilakukan oleh Anderson dan Bushman, permainan yang kontennya bersifat kekerasan dapat memicu pemain untuk meningkatkan pikiran agresif, perasaan, dan perilaku, dan penurunan prososial. Dengan berbagai terpaan kekerasan yang ada di dalam permainan, terdapat kasus-kasus kekerasan yang disajikan di media massa yang dilatarbelakangi oleh permainan GTA. Dengan maraknya kasus kekerasan terjadi di masyarakat yang dilatarbelakangi oleh adanya unsur kekerasan dalam permainan GTA, penulis tertarik untuk membahas unsur-unsur kekerasan di dalam GTA. Berdasarkan hal tersebut, dalam artikel ini, penulis akan memberikan gambaran bagaimana kekerasan dideskripsikan pada permainan GTA.. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca unsur-unsur kekerasan yang dideskripsikan dalam GTA. Penulis berharap artikel ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca baik kepada para orang tua maupun pendidik agar lebih berhati-hati terhadap konten video game yang beredar di masyarakat. Penulis pun berharap pembaca mendapatkan gambaran akan bentuk – bentuk kekerasan yang ada di dalam permainan video game GTA tersebut. Metode Analisis Artikel ini menggunakan metode analisis isi secara kualitatif. Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap suatu isi suatu informasi (Walizer dkk, 1987). Analisis data secara kualitatif digunakan untuk memperoleh bagaimana kekerasan digambarkan dalam permainan Grand Theft Auto. Data yang digunakan menggunakan gambar-gambar dan kata-kata untuk memberi gambaran dalam menyajikan laporan. Adegan dalam Grand Theft Auto ditampilkan
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
4
dalam bentuk gambar untuk mendeskripsikan perilaku kekerasan dalam Grand Theft Auto. KERANGKA KONSEP II.1 Video Game Game adalah aktivitas yang dilakukan untuk fun atau menyenangkan yang memiliki aturan sehingga ada yang menang dan ada yang kalah (Kamus Macmillan, 2009-2011). Video game adalah semua multi media interaktif yang merupakan bentuk dari hiburan, yang digerakkan oleh komputer elektronik, dikendalikan oleh keyboard, controller atau mouse dan ditampilkan pada sejenis layar (Merino,2006). Permainan ini umumnya menyediakan sistem penghargaan, misalnya skor yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam permainan. Terdapat pula semacam hukuman misalnya seperti pengurangan skor jika melakukan kesalahan atau tidak menjalankan misi tertentu hingga selesai. Video game dikategorikan menjadi dua yaitu video game non kekerasan yang meliputi Fun Games, Strategic Games, Adventure Games dan Simulation Games dan video game kekerasan seperti Arcade Games karena di dalamnya terdapat pukulmemukul, tembak-menembak, tusuk-menusuk dan kekerasan lainnya. Menurut Gunter (dalam Trananda, 2006), kadar kekerasan yang digambarkan dalam tampilan video game dapat dilihat dari lima hal, yaitu: 1) gambaran kekerasan, 2) jenis watak, 3) bentrokan fisik, 4) akibat kekerasan, 5) penekanan kekerasan. Dalam artikel ini membahas secara khusus video game Grand Theft Auto yang dikategorikan sebagai video game kekerasan dikarenakan konten permainan, gambaran, karakter dan alur cerita yang mengandung konten kekerasan dalam permainan Grand Theft Auto. II.2 Bentuk Kekerasan dan Dampaknya Menurut WHO (dalam Bagong. S, dkk, 2000), kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak. Kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku agresi (aggressive behavior) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain. (Berkowitz, 2006, hlm. 14). Dari pengertian tersebut, kekerasan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sejumlah orang dengan
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
5
kesengajaan untuk menimbulkan rasa derita atau kerugian di pihak yang menjadi objek kekerasan. Dalam buku Bullying (2008), bentuk kekerasan terbagi ke dalam dua jenis. Pertama, kekerasan fisik yaitu jenis kekerasan yang kasat mata dan dapat terlihat karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan korbannya. Kekerasan fisik seperti menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan barang dan lain-lain. Dalam permainan GTA, misi-misi yang diberikan dilakukan dengan melakukan kekerasan fisik kepada karakter lainnya seperti memukul, menjegal hingga melakukan pembunuhan. Kedua, kekerasan non fisik yaitu jenis kekerasan yang tidak kasat mata sehingga tidak bisa langsung diketahui perilakunya karena tidak terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan korbannya. Kekerasan non fisik ini dibagi menjadi dua, yaitu; a) Kekerasan verbal yaitu kekerasan yang dilakukan melalui kata-kata. Kekerasan verbal seperti membentak, memaki, menghina, menjuluki, meneriaki, memfitnah, menyebar gosip, menuduh, menolak dengan kata-kata kasar, mempermalukan di depan umum dengan lisan, dan lain-lain, b) Kekerasan psikologis/psikis yaitu kekerasan yang dilakukan melalui bahasa tubuh. Kekerasan psikologis seperti memandang sinis, memandang penuh ancaman, mempermalukan, mendiamkan, mengucilkan, memandang yang merendahkan, mencibir dan memelototi. Dalam permainan GTA, kekerasan non fisik tergambar dari alur cerita yang terdapat dalam permainan. Karakter saling memaki dan menjuluki karakter lainnya dengan kata-kata kasar, memberikan pandangan penuh ancaman dan merendahkan akan kemampuan yang dimiliki oleh karakter lainnya. Terdapat berbagai kasus yang terjadi di masyarakat yang dilatarbelakangi oleh permainan GTA. Kasus-kasus yang terjadi juga dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian konten permainan yang dikonsumsi oleh pemain. Hal ini dikarenakan pemain tidak mengkonsumsi game yang sesuai dengan usia atau kategori umur yang ditetapkan pada game tersebut. Penulis akan memberikan empat kasus yang terjadi di masyarakat yang dilatarbelakangi oleh permainan GTA. Berdasarkan artikel pada Inilah.com terjadi kasus perampokan dan pencurian kepada supir taksi. Peristiwa ini terjadi di Thailand yang dilakukan oleh seorang remaja berumur 18 tahun. Remaja tersebut mengungkapkan kepada polisi bahwa hal tersebut dilakukan karena ingin mengetahui apakah merampok sebuah taksi di dunia nyata semudah merampok taksi di video. Remaja tersebut menusuk supir taksi hingga tewas
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
6
untuk merampas mobil. Berdasarkan penyelidikan kepolisian, remaja tidak memiliki gangguan jiwa hanya kegemaran yang akut terhadap permainan GTA4. Dalam peristiwa ini, adegan-adegan yang dilakukan oleh karakter pemain dalam video game, memicu pemain untuk mencoba hal-hal yang dilakukan oleh karakter yang dimainkan dalam permainan GTA. Hal ini sesuai dengan kajian ilmiah yang dilakukan oleh Anderson dan Bushman. Anderson dan Bushman mengatakan bahwa permainan yang berlatar belakang atau kontennya bersifat kekerasan dapat memicu pemain untuk meningkatkan pikiran agresif, perasaan, dan perilaku. Pemain memiliki keinginan untuk meniru adegan yang dilihat ataupun karakter yang mereka miliki dalam permainan sehingga membangun dan mensosialisasikan perilaku kekerasan pada pemainnya. Menurut M.Ihsan, Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak, mengatakan bahwa video game termasuk salah satu pemicu kenakalan anak dan tindakan kriminal seperti tawuran, bullying, pergaulan bebas, pencurian, perampokan, pemerkosaan, tindakan kekerasan, bahkan ada yang terinspirasi untuk melakukan tindakan sadis seperti pembunuhan karena adanya paparan dari tindakan agresif pada video game. Dengan hal itu, dapat dilihat bahwa paparan aksi-aksi kekerasan dalam video game yang mengandung kekerasan mampu mempengaruhi perilaku pemainnya. Selanjutnya, kasus kedua terjadi di Louisiana, Amerika Serikat. Berdasarkan artikel pada health.detik.com, terjadi penembakan yang dilakukan oleh seorang anak berumur 8 tahun kepada neneknya. Berdasarkan penyidikan kepolisian, anak tersebut benar-benar tidak menyadari tindakan pembunuhan yang ia lakukan dan tidak sengaja untuk menembak wanita itu. Hasil penyidikan menunjukkan bahwa anak sering bermain game GTA. Diungkapkan oleh seorang pengacara, Sclynski Legier, anak tidak tahu dampak dan konsekuensi atas tindakan yang dilakukan dan tidak mengerti tentang hal bahaya dari meniru adegan permainan tersebut. Sementara, hasil menurut psikolog menyatakan bahwa anak tersebut melakukan aksi penembakan karena ingin meniru adegan dari permainan yang seringkali ia mainkan5. Pemain melakukan observasi dalam permainan GTA akan aksi kekerasan yang dilakukan dan mendorong pemainnya mencoba adegan kekerasan yang dimainkan. Dalam kasus ini dapat dilihat bahwa anak tersebut dengan sengaja menembak kepala
4
http://m.inilah.com/news/detail/98401/waspadai-game-gta, diakses pada 22 November 2014 pkl. 12.35 5 http://health.detik.com/read/2013/08/26/173023/2341011/1202/diduga-terpengaruh-game-grandtheft-auto-bocah-8-tahun-tembak-neneknya, diakses pada 22 November 2014, pkl. 12.55
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
7
neneknya di mana anak tersebut ingin memerankan dan memperagakan perilaku dari karakter yang ia mainkan tersebut. Dalam kasus ini, anak tersebut memiliki kekaguman pada karakter yang ia miliki dalam permainan GTA tersebut dan mengadopsi perilaku model. Anak mengkonsumsi permainan yang kontennya tidak sesuai dengan umurnya yakni ditujukan untuk remaja dan dewasa dan menirukan unsur kekerasan pada permainan GTA. Artikel pada abcnews.go.com juga menceritakan kejadian penembakan yang dilakukan oleh dua orang remaja berumur 14 dan 16 tahun. Kedua remaja tersebut melukai dan membunuh pengendara kendaraan bermotor dengan menembakkan korban dengan senapan. Mereka mengaku meniru adegan seperti pada Grand Theft Auto 36. Di dalam permainan, pemain juga lebih dihargai karena perilaku kekerasan yang dilakukan karakter yang mereka mainkan seperti membunuh, menendang, menusuk dan menembak. Dengan melakukan aksi kekerasan tersebut, pemain mendapatkan penghargaan ketika melakukannya di dalam permainan GTA. Terdapat penanaman nilai pada game GTA terhadap pemain bahwa tindak kekerasan yang dilakukan dapat memberikan pengakuan kepada pemain atas kekuatan dari aksi kekerasan yang dilakukan. Dengan hal tersebut, dari kasus di atas mempengaruhi perilaku mereka dalam berinteraksi dengan orang lain. Kasus ke empat terjadi di Indonesia, Sidoarjo. Seorang remaja berusia 20-an, putra Mantan Kapolda Jawa Timur, menabrak banyak siswa secara sengaja karena emosi dan melindas seorang remaja putri yang sudah tertabrak oleh mobilnya sebelumnya. Peristiwa ini sesuai dengan konten permainan GTA yang memungkinkan pemain untuk menabrak orang lain dengan bebas ketika mengendarai mobil dalam permainan. Dari penjabaran kasus diatas, video games kekerasan mendorong perilaku kekerasan pada pemainnya untuk melakukan suatu perilaku menyerang orang sehingga orang lain mengalami kerugian. Hal ini memiliki kesesuaian dengan hasil penelitian dari Prof. Craig Anderson yang melakukan penelitian mengenai dampak permainan yang mengandung kekerasan. Ia menemukan bahwa video game yang mengandung kekerasan merupakan penyebab utama timbulnya perilaku agresi dan kekerasan. Dampak negatif dari GTA terhadap perilaku kejahatan mendorong pemain untuk melakukan perilaku kekerasan dan kriminal. Gunter (1994) melakukan tinjauan atas riset tentang dampak dari kekerasan yang ditampilkan di media pada anak-anak dan orang dewasa. Ia menyimpulkan bahwa 6
http://abcnews.go.com/GMA/story?id=124797, diakses pada 23 November 2014, pkl.13.55
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
8
terdapat bukti-bukti campuran yang kuat yang menghubungkan efek dari penggambaran kekerasan melalui media pada perilaku, sikap dan kognisi dari penonton. Dalam kasus di atas dilihat bahwa kekerasan yang ditampilkan dalam permainan GTA dapat mempengaruhi perilaku dan sikap dari pemain. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perkembangan teknologi merupakan salah satu hal yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat saat ini. Perkembangan teknologi yang pesat ini turut mempengaruhi perkembangan pada media massa. Salah satu jenis media massa yang mempunyai pengaruh besar terhadap khalayak khususnya para remaja adalah media audio visual baik televisi, film maupun video games. Video games dari hari ke hari mengalami banyak kemajuan dan inovasi pada konten permainan dan mengarah pada unsur kekerasan. Grand Theft Auto adalah salah satu permainan aksi petualangan yang dikembangkan oleh perusahaan game terbesar di New York, Rockstar Game. Permainan ini memungkinkan pemain untuk mengambil peran seorang penjahat yang dapat berkeliaran dengan bebas di sekitar kota besar. Berbagai misi yang ditetapkan untuk penyelesaian, seperti perampokan bank, pembunuhan, dan kejahatan lainnya. Di dalam permainan GTA, pemain bebas melakukan apa saja yang diinginkan. Pemain bisa mendapatkan poin tambahan berupa uang dan reputasi dengan membuat kematian dan kehancuran di tengah-tengah lalu lintas di kota, atau mencuri dan menjual mobil untuk mendapatkan keuntungan. Pemain melakukan misi seperti memerangi kelompok untuk mendapatkan pride, dignity dan power.
Grand Theft Auto memiliki beberapa seri
permainan yaitu Grand Theft Auto (1998), GTA London 1969 (1999), GTA 2 (1999), GTA 3 (2000), GTA Vice City (2002), GTA San Andreas (2004), GTA for Gameboy (2004), GTA Liberty City Stories (2005), GTA Vice City Stories (2006), GTA IV (2008), GTA Chinatown Wars (2009) dan GTA V (2013). Berdasarkan kasus-kasus yang sudah dijabarkan, penulis akan memberikan gambaran akan deskripsi kekerasan yang ditampilkan pada permainan GTA. Grand Theft Auto dikategorikan sebagai video game kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai konten dan konsep permainan GTA yang dikemas dan mengharuskan pemain untuk melakukan misi-misi dengan melakukan kekerasan untuk menyelesaikan permainan. Pemain diberikan misi-misi yang harus dilakukan untuk memenangkan permainan di dalam permainan. Pada permainan GTA V, pemain memiliki tiga karakter
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
9
yang dapat dimainkan yaitu Franklin, Michael dan Trevor yang berteman satu dengan yang lainnya. Dalam final mission permainan GTA V, Franklin diberikan misi oleh Devin untuk membunuh temannya yaitu Trevor. Pemain memiliki tiga pilihan untuk menjalankan misi akhir yaitu membunuh Trevor, membunuh Michael atau Deathwish. Penulis akan mendeskripsikan adegan kekerasan dalam ketiga pilihan yang dapat dijalankan oleh pemain. Di dalam adegan 1, pemain diberikan perintah untuk membunuh Trevor oleh Devin. Berdasarkan alur cerita, pemain pun awalnya melakukan penolakan kepada perintah yang diberikan. Pada adegan ini, terdapat kekerasan non fisik secara verbal dengan mengucapkan kata-kata kasar yaitu “Man, fuck you”. Kekerasan secara verbal dilakukan untuk mengekspresikan kemarahan yang dirasakan oleh karakter yang dimainkan karena diberikan misi untuk membunuh temannya. Dalam adegan ini, Devin juga menunjukkan adanya kekerasan secara psikologis kepada Franklin dengan memberikan pandangan penuh ancaman untuk menekankan bahwa Franklin harus menjalankan perintah yang diberikan. Percakapan yang dilakukan di dalam permainan menggunakan kata-kata kasar. Interaksi karakter dengan karakter lainnya di dalam permainan menunjukkan adanya caci maki, meneriaki, hingga menghina. Alur permainan disertai dengan suasana dendam, kemarahan dan kebencian yang tergambarkan dari percakapan antara karakter satu dengan yang lainnya.
Gambar 1. Adegan 1 : Pemberian Misi Pembunuhan Apabila pemain memilih pilihan 1 yaitu membunuh temannya yaitu Trevor, maka adegan selanjutnya adalah adegan penjembakan dan pembunuhan kepada target. Dalam Gambar 2,
terlihat pemain melakukan kekerasan terhadap temannya sebagai target.
Kekerasan
fisik dilakukan
kepada
target
dengan
menabrak
kendaraan yang
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
10
ditumpanginya dan kemudian menyebabkannya menabrak mobil yang membawa bensin. Tidak hanya dengan menabrak, kekerasan dilakukan dengan menembak target sehingga percikan api yang ditimbulkan oleh peluru memicu bensin hingga target terbakar. Adegan kekerasan jelas digambarkan dalam permainan GTA untuk membunuh orang lain dengan cara yang brutal yaitu dengan serangkaian kekerasan fisik dengan menabrak, menembak dan membakar orang lain sebagai target pembunuhan.
Gambar 2. Adegan 2 : Misi Pembunuhan Pilihan 1 Pada gambar 2 dan 3, kekerasan jelas digambarkan dengan penggunaan kekuatan fisik dan tindakan kepada orang lain dan menyebabkan kematian. Kekerasan tersebut dikategorikan sebagai kekerasan fisik yang dilihat dari usaha pembunuhan. Perilaku kekerasan fisik ditunjukkan dengan menabrak mobil target pembunuhan dan dengan rencana penjembakan untuk mencelakakan target agar target menabrak mobil yang berisikan bensin.
Gambar 3. Adegan 3 : Misi Pembunuhan Pilihan 1 Selanjutnya, apabila pemain memilih pilihan 2, maka misi yang dilakukan adalah dengan membunuh Michael. Pembunuhan dilakukan dengan aksi kejar mengejar melalui
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
11
jalur kereta api dan melakukan berbagai pelanggaran lalu lintas hingga tiba di lokasi pembunuhan. Kekerasan fisik dilakukan dengan pukul memukul dan pembunuhan dilakukan dengan mendorong Michael sebagai target dari menara hingga jatuh kebawah. Kekerasan non fisik dilakukan secara verbal dengan caci maki “Fuck”, “Shit”, “ You fuck”, You dog”.
Gambar 4. Adegan 4 : Misi Pembunuhan Michael Sementara, apabila pemain memilih untuk menjalankan pilihan no 3 yaitu Deathwish, pemain mengambil resiko untuk tidak menjalankan perintah Devin. Dengan bekerjasama dengan kedua temannya yaitu Michael dan Trevor untuk menjalani konsekuensi dari tidak dijalankannya perintah tersebut dengan menghabisi tim FIB, Devin Weston, Steve Haines, Wei Cheng, Harold Joseph. Berbagai unsur kekerasan dideskripsikan dalam pilihan no 3. Pilihan ini dimulai dengan misi untuk menghabisi tim FIB. Franklin, Michael dan Trevor bekerjasama untuk melawan tim FIB. Kekerasan fisik digambarkan dengan aksi tembak menembak tanpa henti hingga seluruh tim FIB tewas. Berbagai alat digunakan untuk menghabisi tim diantaranya penggunaan senapan, senjata tajam, meriam hingga senapan peledak. Kemarahan dan kebencian juga digambarkan dalam pernyataan karakter yang ingin menghabisi seluruh tim FIB yang datang. Pemain menjalankan misi untuk membunuh lawan secara massal untuk bertahan hidup dan memenangkan pertandingan.
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
12
Gambar 5. Adegan 5 : Penembakan Masal oleh Pemain Tindakan kekerasan fisik dapat dilihat melalui adegan penembakan dan pemukulan. Kekerasan non fisik verbal juga dilakukan secara bersama dengan mengatakan “You are a piece of shit”, dan “get out of fucking way”. Kemarahan dan emosi selalu dideskripsikan melalui perkataan karakter. Setelah menghabisi FIB, pembunuhan secara berturut-turut dilakukan oleh ketiga karakter yang dimainkan. Target pertama yaitu Harold Joseph, dibunuh oleh Michael dengan cara yang sadis yaitu dengan menikamnya dengan pisau. Pemain pun dapat menghabisi orang disekitar dengan menggunakan senapan (Gambar 6 dan 7)
Gambar 6. Pembunuhan menggunakan pisau
Gambar 7. Pembunuhan massal
Pembunuhan selanjutnya yang menjadi target kedua yaitu Steve Haines. Pada gambar 8, ia dibunuh dengan menggunakan senapan jarak jauh oleh Trevor. Selanjutnya target ketiga adalah Wei Cheng. Pada gambar 9, Franklin membunuhnya dengan melemparkan bom meriam ketiga mobilnya.
Gambar 8. Pembunuhan jarak jauh
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
13
Gambar 9. Pembunuhan dengan bom Setelah melakukan pembunuhan secara beruntut, ketiga karakter melakukan pembunuhan kepada Devin Weston yang merupakan target utama dikarenakan memberikan perintah kepada Franklin untuk membunuh Trevor. Aksi kekerasan fisik dimulai dengan pemukulan dan pembunuhan dilakukan dengan mendorong mobil target ke jurang hingga jatuh dan meledak (Gambar 10).
Gambar 10. Pembunuhan target utama Dari penjabaran di atas, dapat dilihat bahwa berbagai kekerasan dideskripsikan dalam adegan dan misi yang diberikan. Pemain diberikan misi yang mengharuskannya untuk melakukan kejahatan. Pesan yang disampaikan kepada pemain yaitu untuk bertahan dan mendapatkan hal yang diinginkan, segala hal harus mampu untuk dilakukan bahkan harus menghabisi nyawa teman atau orang lain. Misi akhir yang diberikan dalam permainan GTA V, menunjukkan kekerasan fisik, maupun kekerasan non fisik. Berdasarkan hasil yang diperoleh, kekerasan yang paling menonjol adalah kekerasan fisik. Kekerasan fisik yang dilakukan dalam upaya pembunuhan target
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
14
menggunakan alat bantu seperti senapan, bom meriam, dan pisau atau tindakan secara langsung seperti pemukulan, dan aksi mendorong. Alat bantu yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan senapan. Senapan adalah alat yang paling cepat untuk menghabisi nyawa orang lain dan dapat dilakukan dalam jarak yang cukup jauh. Senapan menjadi senjata yang sering digunakan dikarenakan keragaman jenis senapan yang dpat digunakan sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Dengan penggunaan senjata senapan, penyerang memiliki kontrol dan kuasa dikarenakan dapat melindungi dirinya dari serangan pihak lain. Kekerasan langsung juga dilakukan ketika karakter menuju lokasi pembunuhan dengan aksi kejar-mengejar menggunakan kendaraan. Dari ketiga pilihan dalam misi akhir, pemain akan menuju lokasi dengan menggunakan kendaraan dan memiliki kebebasan untuk melanggar lalu lintas, melawan arus hingga menabrak siapapun yang ada di jalan raya. Sementara kekerasan non fisik di dalam misi akhir GTA V digambarkan dari alur cerita dan interaksi antar karakter. Kekerasan secara verbal ditunjukkan dalam alur cerita. Kekerasan secara verbal yang paling menonjol adalah dengan mengucapkan kata-kata kasar kepada karakter lainnya yang menunjukkan ekspresi kemarahan dan emosi. Kekerasan secara verbal selanjutnya yang sering ditemukan adalah dengan menghina karakter lainnya dengan julukan-julukan dan sindiran. Dari ketiga pilihan misi akhir yang ada dalam permainan GTA V, terdapat persamaan di mana harus menghabisi nyawa orang lain dalam setiap pilihannya. Pilihan A yakni membunuh Trevor, pilihan B membunuh Michael, dan pilihan C membunuh semua pihak yang menjadi ancaman sebagai konsekuensi menyelamatkan Michael dan Trevor. Dalam ketiga aksi pembunuhan, upaya pembunuhan diawali dengan penjebakan agar target bertemu dengan penyerang. Masing-masing individu yang akan dibunuh juga diawali dengan adanya adu mulut. Target pun selalu melakukan usaha untuk mempertahankan nyawanya baik secara fisik yaitu dengan melarikan diri dan secara verbal dengan melakukan penawaran atau argumen untuk mempengaruhi penyerang. Suasana kejadian dalam ketiga pilihan misi akhir dilakukan pada malam hari. Hal ini dikarenakan aksi kekerasan lebih mudah untuk dilakukan ketika malam hari dimana suasana lingkungan menjadi lebih sepi dan aksi kejahatan dapat tidak terlihat. Berdasarkan data juga diperoleh bahwa dalam permainan GTA, pemain didorong untuk melakukan segala cara untuk bertahan dan mendapatkan kekuatan dengan cara apa pun. Dengan kata lain, dalam permainan GTA ditanamkan bahwa dengan melakukan aksi
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
15
kekerasan akan menimbulkan adanya kekuatan yang dimiliki oleh individu yang melakukannya. IV. KESIMPULAN Grand Theft Auto merupakan salah satu permainan video yang popular di masyarakat. Hal ini dikarenakan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Rockstar sebagai pengemban permainan sehingga memberikan unsur kebaruan kepada pemainnya. GTA dikategorikan sebagai video game kekerasan dengan berbagai unsur dan misi untuk melakukan kekerasan dalam konten permainannya. Dengan berbagai konten kekerasan di dalamnya, terdapat berbagai kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak dan remaja di dunia nyata yang dilatarbelakangi oleh keadiktifan bermain GTA. Pelaku terdorong untuk melakukan aksi dari karakter yang dimainkan seperti dengan melakukan aksi perampokan hingga pembunuhan. Hal ini menjadi dasar bagi penulis untuk menjelaskan bagaimana kekerasan didiskripsikan dalam permainan GTA. Berdasarkan analisis isi dari GTA, ditemukan bahwa dalam setiap pilihan dalam misi akhir, kekerasan fisik merupakan kekerasan yang pasti dilakukan dan paling menonjol. Kekerasan fisik dilakukan seperti pembunuhan, pemukulan, penusukan kepada target untuk memenangkan pertandingan. Kekerasan fisik yang dilakukan disertai dengan penggunaan senjata sebagai alat bantu. Penggunaan senjata yang paling sering adalah senapan yang paling efektif membunuh target dengan cepat. Ditemukan bahwa kekerasan secara verbal dilakukan sebelum atau ketika melakukan kekerasan fisik untuk menggertak dan memperlihatkan kekuatan yang dimiliki kepada target. Kekerasan verbal dilakukan dengan memberikan julukan atau berkata kasar untuk menunjukkan kemarahan dan emosi yang dimiliki oleh karakter. Dalam GTA, pemain diberikan misi untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuatan dan bertahan. Pengkhianatan, dendam, kecurangan didiskripsikan dalam permainan GTA. Dengan kata lain, dalam permainan GTA ditanamkan bahwa dengan melakukan aksi kekerasan akan menimbulkan adanya kekuatan yang dimiliki oleh individu yang melakukannya. Hal ini menjadi suatu dorongan bagi pemain untuk melakukan aksi kekerasan yang didorong adanya eksposur kekerasan dalam permainan GTA, seperti kasus yang sudah dijabarkan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai bagaimana kekerasan dideskripsikan dalam permainan GTA. Dalam penelitian terdahulu, Gunter (1994) menemukan bahwa terdapat dampak dari kekerasan yang ditampilkan di media
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
16
pada anak-anak dan orang dewasa, dan menyimpulkan bahwa terdapat bukti-bukti campuran yang kuat yang menghubungkan efek dari penggambaran kekerasan melalui media pada perilaku, sikap dan kognisi dari penonton. Hingga sekarang, kekerasan di deskripsikan dan diperkenalkan melalui video games yang berada di tengah-tengah masyarakat.
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
17
Daftar Referensi Buku Anderson, Craig A., Douglas A. Gentile, & Katherine E. Buckley. (2007). Violent Video Game Effects on Children and Adolescents: Theory, Research, and Public Policy. Oxford: Oxford University. Bagong .S, dkk. (2000). Tindak Kekerasan Mengintai Anak-anak Jatim. Surabaya: Lutfansah Mediatama. Berger, Arthur Asa. (2011). Media and communication research methods: an introduction to qualitative and quantitative approaches, Second Edition. California: Sage Publication. Sejiwa. (2007). Bullying: Panduan Bagi Orang Tua dan Guru. Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan. Jakarta: Grasindo
Jurnal Bernal-Merino, Miguel. 2006. “On the translation of Video Games”. http://www.jostrans.org/issue06/art_bernal.php Trianada, Dinin Laksmi. 2006. Hubungan video game yang Menampilkan Kekerasan dengan Agresivitas pada Remaja Laki-laki di Jakarta. https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=124253 Anderson, C. A., Dill, K. E. (2000). Video games and aggressive thoughts,feelings, and behavior in the laboratory and life. Journal of Personality and Social Psychology. Hananta, Elita Primasari. 2013. Jurnal E-Komunikasi Universitas Kristen Petra Vol.1: Konten Kekerasan dalam Film Indonesia Anak Terlaris tahun 2009-2011. Surabaya. Web http://www.bedahtekno.com/games-apps/perkembangan-game-termahal-dalamsejarah-grand-theft-auto/, diakses tanggal 19 November, pkl 12.45 http://tekno.kompas.com/read/2013/09/19/1204489/game.grand.theft.auto.v.catat.r ekor , diakses tanggal 20 November pkl.20.15
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014
18
http://www.forbes.com/sites/davidthier/2014/05/13/grand-theft-auto-5-has-soldnearly-2-billion-at-retail/ , diakses tanggal 20 November 20.45 http://health.detik.com/read/2013/08/26/173023/2341011/1202/didugaterpengaruh-game-grand-theft-auto-bocah-8-tahun-tembak-neneknya , diakses pada 22 November 2014, pkl. 12.55 http://abcnews.go.com/GMA/story?id=124797, diakses pada 23 November 2014, pkl.13.55 http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-perilaku-kekerasan.html, diakses pada 22 November pkl. 13.57 http://www.sciencedaily.com/releases/2008/11/081103180252.htm, diakses pada 23 November 2014, pkl.14.35 http://public.psych.iastate.edu/caa/abstracts/2005-2009/07AGB.pdf, diakses pada 23 November 2014, pkl.17.14 www.jostrans.org/issue06.art_bernal.php, diakses pada 28 November 2014, pkl.13.44
Universitas Indonesia
Deskripsi adegan..., Magdalena Rospita, FISIP UI, 2014