UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS DESAIN SITUS WEB KOMERSIAL (STUDI TERHADAP SITUS WEB RESTORAN SUSHI MAKI-SAN)
MAKALAH NON-SEMINAR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin 1006695261
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PERIKLANAN
DEPOK JUNI 2014
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Analisis Desain Situs Web Komersial (Studi terhadap Situs Web Restoran Sushi Maki-San) Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Perkembangan teknologi kian mempengaruhi kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang periklanan. Saat ini, sudah banyak brand yang melakukan kegiatan periklanan melalui media internet, salah satunya dengan memiliki sebuah situs web yang khusus bagi brand tersebut. Bangunan situs web memiliki kriteria tersendiri agar dapat memenuhi tujuannya sebagai media promosi. Beberapa elemen vital yang harus diperhatikan dalam bangunan situs web adalah isi, aksesibilitas dan ketergunaan, organisasi dan navigasi, desain visual dan estetika, performa, kesesuaian serta interaktivitas. Pada situs web milik restoran sushi Maki-San hampir semua elemen situs web tersebut telah terpenuhi dengan baik, sehingga dapat dikatakan situs web tersebut berpotensi menjadi situs web yang baik yaitu situs web yang dapat membuat pengunjung datang dan kemudian melakukan kunjungan kembali. Namun sayangnya, pada elemen performa dan kompatibilitas, situs web Maki-San masih kurang maksimal sehingga dikhawatirkan timbulnya kemungkinan pengunjung akan meninggalkan situs web dan akan menghalangi maksimalisasi situs web Maki-San karena kehilangan kesempatan untuk membuat pengunjung terlibat lebih dalam melalui isi yang menarik.
Analysis of Commercial Website Design (A Study of Maki-San Sushi Restaurant Website) Abstract The development of technology increasingly affecting people‟s everyday lives, one of the affected field is advertising. Nowadays, there are many brands that implement their advertising effort through the internet, one of the implementation is that they have their own particular website. The architecture of a brand‟s website has it‟s own criteria to be able to fulfill it‟s objective as a promotional media. Some vital elements that must be concerned in the website architecture is content, accessibility and usability, organization and navigation, visual design and aesthetic, performance, compatibility and also interactivity. On Maki-San‟s commercial website, almost all of those elements are well fulfilled, so it could be said that Maki-San‟s website has the potential to be an excellent website for commercial use, a website that could make the visitors come and then make another visit to the website. Unfortunately, Maki-San‟s website does not perform well on the performance and compatibility elements. With that kind of problem, it is feared that the visitors will turn their back and close the website instead of get involved and engaged to the website as the content is attractive. Keywords: Website; Brand; Commercial; Maki-San
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin pesat tentu mendukung perkembangan berbagai bidang lain, salah satunya bidang periklanan. Dengan adanya fasilitas internet, pengiklan dapat memanfaatkannya untuk memasang iklan produk tertentu dan mendapatkan atensi dari khalayak yang lebih luas. Seperti dilansir dari situs the-marketeers.com, jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun 2013. Menurut situs sinarharapan.co, jika sesuai dengan MGD's, pengguna internet di Indonesia mencapai 107 juta pada tahun 2014. Dan, pada tahun 2015 diperkirakan akan ada 139 juta pengguna internet. Iklan dengan media internet pertama kali muncul pada tahun 1994 dalam bentuk banner ad. Iklan tersebut dipasang oleh HotWired yang saat ini berganti nama menjadi Wired News untuk brand seperti Zima, Club Med dan AT&T (Bruner, 2005). Saat ini, periklanan melalui media internet telah berevolusi seiring dengan munculnya teknologi baru yang membuat iklan semakin interaktif. Dengan begitu, jenis iklan yang terpampang melalui media internet makin beragam jenisnya, mulai dari banner advertisement, pop-up advertisement, iklan berbentuk video, iklan yang dikirimkan berupa e-mail, bahkan telah banyak juga pengiklan yang membuat situs web khusus untuk sebuah brand tertentu. Brand yang memiliki situs web khusus, tentunya dapat meningkatkan keterlibatan calon konsumen terhadap brand tersebut. Selain berguna sebagai sumber informasi mengenai sebuah brand serta berkomunikasi dengan brand yang bersangkutan, situs web dapat pula berperan sebagai salah satu sarana konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk secara online. Nyatanya, ada lebih dari 20 persen pengguna internet di berbagai negara telah melakukan pembelian secara online (Taylor Nelson Sofres, 2002). Maka dari itu, web experience menjadi sangat penting bagi brand yang telah memanfaatkan internet sebagai media promosinya. Web experience dapat diartikan sebagai keseluruhan kesan konsumen terhadap brand dalam media internet (Watchfire Whitepaper Series, 2000). Medium utama dalam mengantarkan web experience adalah situs web dari perusahaan atau brand itu sendiri sebagai wadah antarmuka perusahaan pemilik produk dengan konsumennya (Constantinides, 2002). Menurut Lawrence (2003), tujuan perusahaan membangun situs komersial pada World Wide Web adalah: (a) Menarik konsumen baru melalui pemasaran dan periklanan web, (b) Memperbaiki pelayanan konsumen yang sudah ada melalui fungsi pelayanan dan dukungan situs buat konsumen, (c) Mengembangkan saluran pemasaran dan distribusi berdasarkan web
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
yang baru untuk produk yang sudah ada, (d) Mengembangkan informasi baru dari produk melalu situs. Faktor fungsional dari sebuah situs web yang mempengaruhi pengalaman online konsumen adalah kegunaan dan interaktivitas dari situs web itu sendiri saat diakses oleh konsumen (Constantinides, 2004). Maka dari itu sebuah situs web yang memiliki konten dengan tujuan mempromosikan sebuah produk sebaiknya memiliki interaktivitas yang tinggi dan dapat menarik minat konsumen. Interaktivitas telah didefinisikan sebagai taraf di mana seorang pengakses situs web dapat memodifikasi bentuk dan/atau isi dari situs web tersebut (Steuer, 1992). Maka sebuah situs web dapat dikatakan interaktif jika pengaksesnya diberikan kuasa untuk mengubah bentuk atau isi dari website tersebut, misalnya membuat akun pribadi, berkomunikasi dengan pihak layanan konsumen dari brand yang bersangkutan atau bahkan mengubah tampilan situs web dengan pilihan yang disediakan. Dewasa ini sudah banyak jenis usaha yang menggunakan media situs web sebagai media promosi bisnisnya. Mulai dari bisnis pakaian, aksesoris, peralatan elektronik, gadget sampai pada produk food and beverage juga memiliki situs web masing-masing. Melihat banyaknya jenis produk yang telah memanfaatkan situs web sebagai sarana promosi, dalam makalah ini peneliti akan mengangkat satu bidang bisnis saja yaitu bisnis restoran. Situs web milik sebuah restoran umumnya memiliki isi seperti menu makanan yang ditawarkan, alamat restoran dan juga nomor yang dapat dihubungi oleh konsumen untuk berbagai kepentingan seperti reservasi tempat di restoran tersebut dan sebagainya. Salah satu contoh situs web restoran adalah rollwithmakisan.com yang merupakan situs web dari sebuah restoran sushi di Singapura bernama Maki-San. Tidak seperti situs web restoran pada umumnya, situs web ini memiliki isi yang lebih beragam. Bukan hanya seputar menu yang ditawarkan, alamat restoran dan nomor yang dapat dihubungi, rollwithmakisan.com juga menampilkan informasi seputar bisnisnya, pemberitaan media mengenai bisnisnya serta fotofoto yang berkenaan dengan produk dari para konsumennya. Selain itu pada situs tersebut, pengakses juga dimungkinkan untuk mengunduh order form atau formulir pemesanan yang dapat dicetak dan diisi untuk kemudian diberikan di restoran dan langsung mendapatkan pesanannya di tempat. Pengunduhan formulir pemesanan ini dimungkinkan karena Maki-San adalah restoran yang menyajikan sushi dan salad sesuai dengan keinginan atau preferensi masing-masing konsumen, sehingga pesanan yang unik itu dapat langsung disajikan oleh Maki-San dengan adanya formulir pemesanan tersebut. Tidak hanya konten fungsional yang terdapat pada rollwithmakisan.com, namun situs web tersebut juga menyajikan fitur yang cukup berbeda dari situs web restoran pada
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
umumnya. Pada situs web rollwithmakisan.com, pengakses dimungkinkan untuk membuat sebuah kartu ucapan animasi yang kemudian dapat dikirimkan kepada penerima melalui Facebook, Twitter atau langsung dikirimkan ke e-mail penerima. Oleh karena fitur tersebut dan user interface yang menarik, situs web tersebut hingga mendapatkan banyak penghargaan sebagai situs web yang interaktif dari berbagai instansi seperti Adobe, Cannes Lions, dan masih banyak lagi. Maka dengan berbagai penjabaran mengenai rollwithmakisan.com di atas, peneliti memilih untuk menggunakan situs web ini sebagai studi kasus yang kemudian akan dianalisis lebih lanjut dalam pembahasan makalah ini.
Gambar 1. Halaman utama situs web Maki-San
TINJAUAN TEORITIS E-Marketing Model Seiring dengan berkembangnya teknologi, media sebagai perantara penyampaian pesan turut berubah dan mengalami modernisasi. Pada milenium terakhir model komunikasi massa begitu populer dan model yang sederhana adalah sebagai berikut (Chaffey & Smith, 2008): S Sender
C Customer (mass audience)
Kemudian pemimpin opini (opinion leaders) serta pembentuk opini (opinion formers) diidentifikasikan sebagai elemen penting dalam model komunikasi. Sehingga mereka ditargetkan untuk membantu memperluas penyebaran word-of-mouth. Pada tahap ini, pengirim pesan (sender) mengirimkan sebuah pesan dan sebagian dari pesan tersebut
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
langsung menuju ke khalayak dan sebagian lain diambil oleh pembentuk opini yang kemudian mengantarkan pesan tersebut kepada khalayak (Chaffey & Smith, 2008).
S Sender
OL Opinion Leader
C Customer (mass audience)
Model tersebut kemudian ditambahkan umpan balik (feedback) dan interaksi dan didapatkan konversasi atau percakapan dengan anak panah juga mengindikasikan alur balik kepada pengirim pesan dan khalayak lain (Chaffey & Smith, 2008).
S S
OL
C C
Dalam penggunaan media internet, kemungkinan besar konsumen akan melakukan beberapa kali pencarian informasi dan hal tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa situs web yang diakses. Mencapai dan mengukur kunjungan yang berulang itu penting dilakukan karena menurut Flores dan Eltvedt (2005), rata-rata intensi pembelian meningkat setelah seseorang sudah pernah mengunjungi sebuah situs web lebih dari satu kali. Maka, tugas yang harus dilakukan oleh pemasar online adalah untuk mencoba dan membangun channel mana yang memiliki pengaruh besar dalam peningkatan penjualan (Chaffey & Smith, 2008). Pada pemasaran melalui media internet, model pembelian konsumen juga mengalami perubahan yang penting untuk dilihat. Tahap-tahap yang dilalui calon konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pembelian tidak lagi linear. Dengan adanya fasilitas internet, calon konsumen dapat saja melakukan pencarian informasi mengenai sebuah produk secara online dan kemudian membelinya langsung di tempat penjualan. Namun ada juga konsumen yang melakukan pembelian secara online pada situs web yang menyediakan produk tersebut. Model sederhana yang diulas oleh Chaffey & Smith (2008) adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Model Mix-Mode Buying
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Pada model di atas dapat terlihat ada tiga tahap sederhana yang dilalui oleh calon konsumen sebelum akhirnya sampai pada tahap pembelian atau pemenuhan kebutuhan. Pada tiap tahap atau jenjang yang dilalui tersebut, konsumen dapat saja melakukannya secara offline maupun online. Maka, sebuah strategi yang terintegrasi antara offline dan online sebaiknya digunakan untuk mengatasi terjadinya alur tersebut.
Site Design Situs web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait di mana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) (Saputro, 2007). Jika sebuah situs web tidak menemui kebutuhan dari pengakses yang dimaksudkan, situs web tersebut tidak akan menemui kebutuhan dari organisasi yang menyediakan situs web itu sendiri. Pembangunan situs web sebaiknya memusatkan diri pada pengakses, mengevaluasi perkembangan desain terhadap kebutuhan pengakses (Bevan, 1999). Sebuah desain situs web terbangun atas beberapa elemen yaitu fungsi, isi, bentuk, organisasi, dan interaksi. Adapun tujuan dari dibangunnya sebuah situs web yang baik selain sebagai sarana manajemen hubungan konsumen, namun juga sebagai bentuk akuisisi konsumen, rentensi konsumen serta ekstensi konsumen (Chaffey & Smith, 2008). Akuisisi konsumen berarti memenangkan konsumen yaitu mengubah pengunjung atau pengakses situs web untuk kemudian menjadi konsumen pada situs web. Retensi konsumen memiliki arti mempertahankan konsumen untuk melakukan pembelian ulang, biasanya hal ini dilakukan dengan bantuan pesan yang dikirimkan melalui e-mail serta penawaran-penawaran yang relevan. Sedangkan ekstensi konsumen merujuk pada perluasan penjualan seperti menjual produk lain yang relevan kepada konsumen. Database pada situs web dapat mengidentifikasi konsumen yang membeli produk A dan bukan B serta kemudian membuat rekomendasi. Sebuah situs web yang sukses tidak bisa dibangun sembarangan tanpa mempertimbangkan berbagai aspek pembangun situs web itu sendiri. Shedroff (1997) merumuskan enam elemen kunci yang penting untuk diperhatikan dalam pembangunan sebuah situs web, yaitu: 1. Isi Isi dari sebuah situs web merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Sebuah situs web yang memiliki isi yang baik adalah yang dapat membuat pengunjung tertawa,
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
berpikir, sedih, termotivasi, mendapatkan informasi atau yang paling penting adalah tertarik untuk melakukan kunjungan kembali. Isi dari sebuah situs web haruslah menggambarkan dengan jelas pesan apa yang ingin disampaikan oleh pembuat situs web itu sendiri. Pengunjung sebuah situs web pasti datang dengan harapan untuk mendapatkan apa yang ia butuhkan pada situs web tersebut, dan isi dari situs web harus dapat menjawab kebutuhan pengunjung tersebut. Menurut Chaffey & Smith (2008), aksesibilitas dan ketergunaan menjadi dua faktor penting dalam perancangan isi sebuah situs web. Aksesibilitas berarti isi sebuah situs web dapat diakses oleh siapa saja termasuk oleh orang dengan kekurangan fisik seperti orang yang menderita kebutaan dan orang dengan kekurangan yang lain. Ketergunaan (usability) berarti isi atau bangunan dari sebuah situs web sebaiknya berpusat pada pengunjung situs web itu sendiri, artinya siapapun orang yang mengunjungi situs web yang bersangkutan dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, mendapatkan pengalaman yang memuaskan serta pengunjung dapat melakukan pencarian informasi dengan efektif dan efisien.
2. Organisasi dan Navigasi Bangunan atau arsitektur sebuah situs web sebaiknya memiliki struktur yang jelas dan dapat dinavigasi dengan baik oleh para pengunjung situs web. Isi dari situs web yang menarik dan informatif belum cukup baik jika tidak didukung oleh organisasi yang jelas. Setiap situs web memiliki struktur dan organisasi yang berbeda, maka jika seorang pengunjung baru pertama kali mengakses sebuah situs web, ia belum mengetahui di halaman mana ia dapat memperoleh informasi yang ia butuhkan. Dengan organisasi situs web yang buruk, pengunjung akan kebingungan dan merasa tersesat dalam situs web tersebut sehingga kemungkinan besar ia akan meninggalkan situs tersebut. Navigasi bukan hanya sekadar memberi tahu pengunjung ke mana mereka dapat pergi, melainkan sebuah pengaturan konteks yang mengizinkan pengunjung untuk mengetahui apa yang diharapkan, apa yang harus dilakukan, apa yang dapat dilakukan dan bahkan bagaimana cara melakukannya. Hal itu disebut sebagai model kognitif dan menggambarkan segala hal yang pengunjung mengerti dan ingat mengenai situs web yang bersangkutan ketika mereka tidak sedang melihatnya. Beberapa elemen dari navigasi yang baik termasuk memberikan pengunjung kuasa untuk melakukan navigasi dalam berbagai cara. Navigasi yang baik adalah yang memungkinkan pengunjung untuk mengakses berbagai halaman pada situs web tanpa
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
harus kembali ke halaman utama. Navigasi yang baik juga harus dapat memberikan gambaran pada pengunjung apa yang terdapat pada halaman yang mana, dan sebagainya.
3. Desain Visual Menurut Chaffey & Smith (2008), sisi estetis dari sebuah situs web terdiri dari beberapa elemen seperti grafis, warna, gaya, serta tata ruang dan tipografi. Semua elemen tersebut kemudian membentuk kepribadian untuk situs web yang bersangkutan. Sebuah situs web dengan tampilan estetis yang kuat dapat mengkomunikasikan nilai esensiil dari sebuah brand pemilik situs web tersebut. Bagaimanapun sebuah desain visual sebuah situs web tidak terlepas dari berbagai kendala. Kendala yang biasanya dihadapi oleh pembuat situs web adalah seperti kecepatan akses internet pengunjung situs web, resolusi layar yang digunakan untuk mengakses situs web, banyaknya warna, browser yang digunakan, keperluan unduh plug-in untuk mengakses situs web, ukuran huruf yang digunakan untuk penulisan, serta alat yang digunakan untuk mengakses situs web tersebut. Semua faktor tersebut mempengaruhi apakah sisi estetis dari sebuah situs web dapat tampil dengan maksimal.
4. Performa Pengunjung sebuah situs web tentunya memiliki kondisi yang beragam saat mengakses situs web yang bersangkutan. Ada pengunjung yang mengakses situs web dengan kecepatan internet yang cepat dan ada juga yang lambat. Waktu menunggu pemuatan sebuah halaman utama situs web menjadi penting untuk diperhatikan melihat besarnya kemungkinan pengunjung untuk tidak sabar dan akhirnya memilih untuk meninggalkan situs web tersebut. Untuk mengatasi ini sebuah brand dalam membuat situs web harus mengetahui terlebih dahulu siapa khalayak sasarannya, sehingga dapat diidentifikasi alat apa yang digunakan pengunjung dalam mengakses situs web dan seberapa cepat koneksi internet yang menghubungkannya dengan situs web. Maka, pembangunan situs web dapat disesuaikan dengan kecepatan internet pengunjung dalam memuat halaman utama situs web pada alat yang digunakannya.
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
5. Kesesuaian / Kompatibilitas Sebuah situs web dibangun dengan menggunakan kode-kode yang kemudian dapat diretas oleh sebuah perangkat lunak yang digunakan pengunjung untuk mengakses situs web tersebut. Perangkat lunak yang biasa digunakan untuk menjelajahi internet adalah web browser seperti Mozilla Forefox, Google Chrome, Internet Explorer dan masih banyak lagi. Tiap browser memiliki peretas kode masing-masing untuk dapat memuat sebuah situs web, maka kode yang terdapat pada sebuah situs web untuk dapat diretas pada Mozilla Firefox, belum tentu dapat diretas pada Internet Explorer. Kemungkinan pengunjung menggunakan berbagai web browser sangat besar, sehingga pembangunan situs web juga harus memperhatikan kesesuaian dengan semua web browser yang mungkin digunakan oleh pengakses situs web.
6. Interaktivitas Interaksi membantu situs web untuk mengikutsertakan pengunjung dengan memberikan komunikasi dua arah dan ditambah lagi dengan keterlibatan yang lebih besar serta kontrol terhadap pengalaman pengunjung selama menjelajahi situs web (Chaffey & Smith, 2008). Menurut Shedroff (1997) dalam penggunaan internet sebagai bentuk media baru, interaktivitas tersebut dibentuk oleh beberapa hal, yaitu: a. Umpan Balik dan Kontrol Pengakses situs web membutuhkan kontrol atas apa yang mereka dapatkan pada situs web. Maka kontrol adalah elemen penting dalam interaktivitas situs web. b. Kreativitas dan Produktivitas Situs web yang interaktif mengizinkan pengaksesnya untuk melakukan atau membuat sesuatu pada situs web tersebut. c. Komunikasi Komunikasi adalah salah satu aktivitas manusia sehari-hari, maka situs web yang interaktif memastikan terakomodasinya kegiatan komunikasi pengakses pada situs web. d. Adaptivitas Pengalaman interaktif yang paling berharga ada pada aspek adaptivitas situs web tersebut. Bagaimana situs web tersebut dapat diakses sesuai dengan preferensi setiap individu pengakses.
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
PEMBAHASAN Pada makalah ini, penulis ingin berfokus pada desain situs web restoran sushi bernama Maki-San serta mengamati elemen-elemen yang digunakan oleh situs web tersebut, apakah sudah sesuai dengan teori mengenai desain situs web yang baik atau belum. Desain situs web yang dimaksud adalah seluruh aspek yang terdapat dalam situs web dan membentuk situs web tersebut secara keseluruhan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan terintegrasi. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, model perilaku pembelian konsumen telah berubah dengan adanya fasilitas teknologi internet yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai media untuk melalui tahap-tahap pembelian. Pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan tidak lagi bersifat linear, melainkan menjadi dua arah dengan adanya fasilitas internet tersebut. Calon konsumen yang mengakses situs web sebuah produk memiliki berbagai tujuan mulai dari tahap awal yaitu pembentukan awareness dan interest, tahap pencarian informasi seputar produk atau search sampai pada tahap pembelian atau action. Semua tahap tersebut dapat dilakukan pada situs web milik sebuah brand. Tidak hanya sampai di situ saja, menurut model AISAS (Attention – Interest – Search – Action – Share), pengunjung situs web yang kemudian melakukan pembelian dan atributnya berubah menjadi konsumen dapat melakukan penyebaran informasi (share) seputar produk yang telah dikonsumsi atau situs web yang dianggap menarik kepada calon konsumen lainnya dengan juga menggunakan media internet. Calon konsumen yang telah memiliki akses internet, tidak lagi terbatas pada penggunaan media tradisional serta pembelian secara tradisional, namun dapat mengonsumsi media online dan melakukan pembelian secara online. Maka alur pembelian konsumen menjadi lebih kompleks di mana seorang calon konsumen dapat melakukan pencarian informasi secara online kemudian melakukan pembelian secara offline atau langsung di toko yang menjual produk. Namun, ada juga calon konsumen melakukan pencarian informasi secara offline melalui media tradisional dan kemudian melakukan pembelian secara online karena mempertimbangkan cara pembelian yang lebih sederhana. Menurut Chaffey & Smith (2008), produk low-involvement atau produk dengan tingkat keterlibatan yang rendah seperti makanan dan minuman tidak melalui proses yang kompleks dibandingkan dengan produk high-involvement atau produk dengan tingkat keterlibatan yang tinggi seperti rumah dan mobil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemasar produk low-involvement tidak perlu dengan serius mempertimbangkan situs web sebagai sarana pembelian produk oleh konsumen. Situs web milik sebuah brand yang menjual produk low-involvement lebih memiliki tujuan untuk manajemen hubungan konsumen (customer
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
relationship management), akuisisi konsumen (customer aquisition), retensi konsumen (customer retention) dan ekstensi konsumen (customer extension).
Isi Situs Web Situs web dari restoran sushi Maki-San yaitu rollwithmakisan.com memiliki isi yang cukup informatif. Informasi yang disajikan dalam situs web tersebut adalah mengenai berbagai menu yang ditawarkan, pemberitaan seputar restoran tersebut di berbagai media, informasi seputar bisnisnya, alamat restoran, dan selain itu, Maki-San, pada situs web-nya juga menawarkan kesempatan bagi pengakses yang mungkin sedang mencari peluang usaha untuk bekerja sama dan membuat franchise, juga bagi pengakses yang mungkin sedang mencari pekerjaan, Maki-San menawarkan untuk bergabung dengan tim mereka sebagai pegawai tetap atau pegawai paruh waktu. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa menurut Shedroff (1997), situs web yang baik adalah yang dapat membuat pengunjung tertawa, berpikir, sedih, termotivasi, mendapatkan informasi atau yang paling penting adalah tertarik untuk melakukan kunjungan kembali. Situs web Maki-San atau rollwithmakisan.com dianggap dapat membangun suasana hati pengunjung dengan lagu bernada gembira yang otomatis terputar serta grafis yang berwarnawarni dan bergerak. Maki-San memberikan pilihan pada pengakses situs web untuk membuat kartu ucapan interaktif yang kemudian dapat dikirimkan kepada penerima melalui Facebook, Twitter atau langsung melalui e-mail. Adanya fitur tersebut membuat pengunjung tidak hanya puas mendapatkan informasi yang diharapkan, namun juga dapat berinteraksi dengan situs web dan terhubung dengan penerima kartu ucapan tersebut. Maka, dengan begitu peneliti menganggap bahwa rollwithmakisan.com adalah situs dengan isi yang baik dan mampu membuat pengunjung ingin melakukan kunjungan kembali untuk membuat kartu ucapan lain yang mungkin ditujukan pada penerima yang lain.
Aksesibilitas Namun, jika dilihat dari segi aksesibilitas, situs web rollwithmakisan.com ini belum menyediakan fitur yang dapat diakses untuk orang-orang dengan kekurangan fisik, seperti yang mengalami kebutaan atau kekurangan lain. Sehingga, situs web ini dapat dikatakan memiliki tingkat aksesibilitas yang kurang baik. Pada tiap tombol navigasi serta penulisan informasi, Maki-San menggunakan bahasa Inggris dan Jepang, dengan begitu orang yang tidak dapat berbahasa Inggris atau Jepang akan sulit mengakses informasi dari situs web tersebut. Sedangkan dari segi ketergunaan atau usability, situs web tersebut telah menerapkan
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
bangunan situs web yang user-centered, karena memiliki fitur dan informasi yang berguna dan dapat memenuhi ekspektasi dari pengunjung situs web tersebut.
Organisasi dan Navigasi Ditinjau dari segi organisasi dan navigasi, situs web rollwithmakisan.com memiliki navigasi yang cukup jelas. Pada saat mengakses alamat situs web rollwithmakisan.com, pengunjung akan dihadapkan pada halaman utama yang mana terdapat gambar bulat ditengah layar bertuliskan “Maki-San” yang akan berubah menjadi “design your animation video” ketika kursor menyentuhnya. Tombol tersebut akan membawa pengunjung ke halaman pembuatan kartu ucapan interaktif. Di bagian bawah layar, terdapat lima tombol navigasi utama. Tombol pertama berada di paling kiri berguna untuk menuju halaman pembuatan kartu ucapan interaktif, tombol kedua untuk membawa pengunjung ke halaman yang menyajikan informasi seputar Maki-San itu sendiri, tombol ketiga dapat membawa pengunjung ke halaman menu yang ditawarkan oleh Maki-San, tombol keempat untuk menuju halaman fotofoto produk yang diunggah oleh para konsumen, dan tombol terakhir di sebelah paling kanan berguna untuk menampilkan halaman kontak dari Maki-San. Tombol pada pojok kiri bawah layar berguna untuk menampilkan segala pemberitaan dari restoran sushi Maki-San. Tombol lain yang berada di pojok kanan atas layar berguna untuk membawa pengunjung ke situs web Facebook dan kemudian mengarahkan pengunjung untuk mengklik tombol “like” atau suka pada halaman Maki-San di Facebook. Sedangkan ada tiga tombol di pojok kiri bawah layar yang berguna masing-masing untuk mematikan atau menghidupkan latar belakang musik pada situs web yang otomatis terputar, mengarahkan pengunjung ke akun Facebook Maki-San serta mengarahkan pengunjung ke akun Instagram Maki-San. Dalam tiap tombol navigasi utama yang hanya berupa ikon, pengunjung akan melihat penjelasan dari tiap tombol ketika kursor diarahkan ke masing-masing tombol tersebut. Dengan begitu pengunjung akan mengetahui ke halaman mana tombol tersebut menuju jika diklik. Penggunaan ikon Facebook dan Instagram sebagai tombol pengarah ke masing-masing situs web tersebut cukup menggambarkan ke mana pengunjung akan dibawa oleh tombol tersebut. Dengan begitu, navigasi pada situs web Maki-San dapat dikatakan cukup jelas dan tidak membuat pengunjung tersesat. Hal itu juga didukung oleh pengorganisasian tiap halaman dengan rapi dan sesuai dengan seksi masing-masing, sehingga pengunjung dapat dengan nyaman mengakses tiap informasi yang diinginkan, serta dapat memenuhi aspek model kognitif yang telah dijabarkan sebelumnya. Dengan begitu, pengunjung dapat dengan mudah mengetahui dan mengingat pada halaman mana saja terdapat informasi yang dicari.
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Dalam tiap halaman yang diarahkan oleh tombol navigasi, terdapat informasi tambahan yang relevan dengan penjelasan yang ada, pada saat kursor berada di atas masingmasing tombol. Misalnya, pada halaman yang berisi tentang informasi seputar Maki-San yang diberi judul “How We Roll”, terdapat informasi mengenai perusahaan dan juga informasi seputar keunikan pemesanan di restoran sushi Maki-San. Pada halaman kontak Maki-San yang diberi judul “Moshi Moshi Maki-San”, terdapat alamat lengkap serta nomor telepon Maki-San. Selain itu, pengunjung juga diberikan informasi seputar peluang kerja di restoran sushi Maki-San, serta peluang usaha franchise restoran sushi tersebut. Jadi, informasi yang terdapat dalam tiap halaman tidak hanya satu informasi saja, Maki-San memberikan informasi tambahan lain yang masih relevan, sehingga diharapkan dapat melengkapi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengunjung situs.
Desain Visual dan Estetika Elemen desain visual atau estetis dari situs web rollwithmakisan.com dibangun oleh warna-warna yang cerah dan juga pastel, gambar grafis yang bergerak, gaya yang fun, tata ruang yang terkesan tidak penuh, serta tipografi yang terkesan rapi. Pada saat pertama kali mengakses situs web rollwithmakisan.com, pengunjung akan dihadapkan dengan latar belakang berwarna hijau dengan tekstur menyerupai rumput laut, serta terdapat gambar sushi dengan bagian tengah berwarna-warni yang menunjukkan bahwa web browser sedang memuat halaman utama situs web rollwithmakisan.com. Penggunaan latar belakang seperti itu dan juga gambar sushi di bagian tengah layar, dengan sangat jelas dan kuat membentuk citra situs web tersebut sebagai situs web dari sebuah restoran sushi.
Gambar 3. Tampilan halaman saat memuat situs web Maki-San
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Setelah itu pengunjung akan melihat halaman utama dengan latar belakang warna polos dan gambar grafis bergerak serta logo Maki-San di tengah layar dengan emoji sebagai pengganti huruf „a‟. Emoji adalah penggunaan karakter dan simbol yang tersedia pada komputer untuk seolah membentuk wajah yang menunjukkan emosi tertentu. Penggunaan emoji tersebut merupakan salah satu karakteristik dari Maki-San di mana berbagai macam emoji ditampilkan tidak hanya pada halaman utama, namun juga pada halaman pembuatan kartu ucapan interaktif. Gambar grafis yang bergerak tersebut adalah ilustrasi berbagai jenis bahan makanan yang dapat dipilih konsumen pada saat memesan seporsi salad atau sushi melalui formulir pemesanan. Pada halaman “How We Roll” tulisan yang mengandung informasi diposisikan di tengah segulung sushi dan ketika pengunjung menggulung layar ke bawah maka muncul tangan dengan sumpit dan seakan mengambil gulungan sushi tersebut. Grafis interaktif seperti itu dapat dilihat kembali pada halaman “Our Yummy Honour Roll”, di mana menu yang disajikan oleh Maki-San diilustrasikan dengan menarik serta terdapat tulisan yang menjabarkan apa saja bahan makanan yang digunakan dalam tiap menu. Pengunjung juga dapat menggeser layar ke kanan dan ke kiri untuk melihat semua menu yang disajikan.
Gambar 4. Tampilan halaman How We Roll saat layar digulung ke bawah
Hampir di semua halaman, situs web Maki-San menggunakan grafis yang dinamis dan interaktif sehingga tidak terkesan monoton dan statis. Elemen estetis dari situs web Maki-San juga didukung oleh adanya latar belakang musik yang secara otomatis terputar. Musik yang digunakan adalah musik orisinil dari Maki-San dengan nada yang dapat membangun suasana hati pengunjung serta dimainkan dengan berbagai instrumen. Dengan begitu, segi estetis dari situs web Maki-San dapat dianggap sangat baik dan merepresentasikan citra Maki-San sebagai restoran sushi yang unik, fun dan tidak membosankan.
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
Performa Situs Web Kelemahan dari situs web rollwithmakisan.com, ada pada elemen performa situs web itu sendiri. Di mana dengan penggunaan begitu banyak grafis dinamis dan interaktif serta latar belakang musik yang otomatis terputar ketika mengakses situ web tersebut, maka data yang harus diunduh oleh web browser cukup besar dan memerlukan koneksi internet yang cepat atau memerlukan waktu yang lebih lama bagi koneksi internet yang tergolong lambat. Hal tersebut kemudian secara tidak langsung membatasi jumlah pengunjung dengan koneksi internet yang tergolong lambat sehingga tidak sabar menunggu situs web termuat dan kemudian memutuskan untuk meninggalkan situs web tersebut.
Kesesuaian / Kompatibilitas Elemen kesesuaian dari situs web rollwithmakisan.com juga menjadi salah satu yang menjadi kelemahannya. Situs web dari restoran sushi Maki-San tersebut akan sangat optimal ketika diakses melalui sebuah perangkat komputer, sedangkan ketika diakses dengan menggunakan ponsel, alamat situs otomatis berubah menjadi mobile.rollwithmakisan.com dan tampilan yang kurang menarik karena tata ruang yang menjadi terkesan berantakan. Pada ponsel, situs rollwithmakisan.com juga tidak menyediakan fitur yang diunggulkan yaitu pembuatan kartu ucapan interaktif. Sayangnya, penggunaan ponsel pintar atau smartphone telah marak berkembang dan cukup tinggi tingkat penggunaannya, namun Maki-San belum dapat mengakomodasi hal tersebut dengan baik.
Interaktivitas Dari segi interaktivitas, situs web milik Maki-San tersebut memiliki tingkat interaktivitas yang tinggi, ditinjau dari penggunaan latar belakang musik, grafis yang dinamis dan utamanya adalah dengan tersedianya fitur kartu ucapan interaktif. Dalam membuat kartu ucapan interaktif ini pengunjung akan terarah ke rollwithmakisan.com/customize dan akan melalui beberapa tahap. Tahap pertama, pengunjung diberikan pilihan untuk mengacak emoji yang akan terpilih secara acak sebanyak delapan jenis emoji. Tiap emoji menggambarkan wajah dengan ekspresi atau emosi tertentu. Setelah itu pada tahap kedua, pengunjung akan diarahkan untuk menentukan delapan latar belakang grafis bergerak yang akan ditampilkan pada kartu ucapan interaktif. Setelah itu, pengunjung diarahkan pada penentuan delapan latar belakang musik dengan berbagai instrumen yang memainkan nada yang sama. Selanjutnya pengunjung diarahkan pada formulir yang mengharuskan pengunjung untuk mengisi nama pengirim, nama penerima serta pesan yang ingin disampaikan dengan batas maksimal
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
karakter sebanyak 60 karakter. Kemudian pengunjung akan diberikan tampilan kartu ucapan interaktif yang sudah jadi dengan pergantian latar belakang grafis dinamis yang sesuai dengan instrumen musik yang telah dipilih sebelumnya. Jika pengunjung sudah puas dengan hasilnya maka pengunjung dapat memilih untuk mengirim kartu ucapan tersebut melalui Facebook, Twitter atau langsung ke e-mail penerima. Dari penjabaran proses pembuatan kartu ucapan interaktif di atas, situs web rollwithmakisan.com telah memenuhi elemen interaktivitas dengan baik. Kartu ucapan tersebut mengakomodasi aspek kreativitas dan produktivitas, di mana pengunjung dapat membuat sesuatu pada situs web tersebut. Selain itu aspek komunikasi juga terpenuhi, di mana pengunjung dapat mengirimkan kartu ucapan interaktif tersebut kepada penerima dan terjadi sebuah proses komunikasi di mana terdapat pengirim pesan, medium, isi pesan dan juga penerima pesan. Pengunjung juga memiliki kontrol atas apa yang ingin atau tidak ingin digunakan dalam pembuatan kartu ucapan interaktif tersebut dan aspek adaptivitas juga terpenuhi dengan adanya beragam pilihan latar belakang grafis dinamis dan musik yang disukai oleh masing-masing individu pengunjung untuk kemudian ditampilkan pada kartu ucapan interaktif. Berdasarkan pemahaman yang diberikan oleh Chaffey & Smith (2008) mengenai pola penyebaran pesan yang telah diulas pada bab tinjauan teoritis, pengunjung situs web yang mengirimkan kartu ucapan interaktif kepada penerima yang ditujukan, secara tidak langsung telah menyebarkan word-of-mouth mengenai situs web Maki-San. Misalnya, ketika pengunjung mengirimkan kartu ucapan interaktif tersebut ke akun Facebook atau Twitter penerima, maka kartu ucapan interaktif tersebut akan tampil juga pada feed dan kemudian dapat dilihat oleh banyak orang, tidak hanya penerima saja. Sehingga, terdapat kemungkinan bahwa orang yang melihat akan mencoba dan kemudian menyebarkannya kepada lingkaran pertemanan yang lain dan begitu seterusnya sehingga word-of-mouth dapat tersebar dengan luas.
KESIMPULAN Situs web rollwithmakisan.com hampir secara keseluruhan telah memenuhi semua elemen yang membentuk sebuah situs web yang baik. Ditinjau dari segi isi, situs web tersebut memiliki informasi yang lengkap seputar Maki-San bagi pengunjung. Pengorganisasian isi situs web juga terkesan rapi dan tidak berantakan dengan adanya seksi-seksi yang jelas bagi
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
infromasi yang sejenis. Sehingga pengunjung situs web tersebut tidak kebingungan dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Tinjauan
pada
sisi
estetis
situs
web
tersebut,
dapat
dikatakan
berhasil
merepresentasikan citra Maki-San sebagai restoran sushi yang fun dan tidak membosankan. Terlihat dari penggunaan grafis dinamis berupa gambar bahan makanan yang digunakan untuk membuat sushi atau salad sesuai dengan menu yang disajikan Maki-San. Selain itu, dengan dilengkapi latar belakang musik yang gembira, Maki-San ingin mengasosiasikan brand-nya dengan citra yang menyenangkan dan tidak membosankan. Fitur pembuatan kartu ucapan interaktif juga menjadi faktor yang menonjol pada situs web ini. Fitur tersebut dapat membuat pengunjung termotivasi untuk kembali mengunjungi situs web tersebut, dan kembali membuat kartu ucapan interaktif yang lain. Elemen interaktivitas dari sebuah situs web sudah dengan baik dipenuhi oleh rollwithmakisan.com dengan penyajian fitur tersebut. Sayangnya, ukuran situs web yang besar dengan penggunaan banyak grafis dinamis serta musik pada latar belakang membuat waktu pemuatan situs web menjadi lebih lama, jika koneksi internet dari pengunjung tergolong lambat. Hal tersebut dapat membuat pengunjung yang tidak sabar menunggu kemudian memilih untuk meninggalkan situs web tersebut dan mengurungkan niat untuk terlibat lebih jauh dengan brand. Tentunya, dengan munculnya kemungkinan tersebut, Maki-San dapat saja kehilangan kesempatan untuk mendapatkan konsumen baru yang berpotensi melakukan pembelian dan penyebaran informasi atau bahkan pembelian ulang. Kurang baiknya tata ruang situs web serta tidak adanya fitur pembuatan kartu ucapan interaktif ketika diakses menggunakan ponsel pintar atau smartphone juga menjadi faktor yang melemahkan efektivitas situs web tersebut, melihat tingginya tingkat penggunakan smartphone dewasa ini.
SARAN Dengan hampir terpenuhinya semua elemen dari sebuah situs web yang baik, rollwithmakisan.com berpotensi menjadi situs web yang membuat pengunjung melakukan kunjungan kembali. Namun, sayangnya beberapa kelemahan yang telah disebutkan di atas menjadi faktor penghalang maksimalisasi fungsi situs web tersebut. Melihat besarnya muatan situs web yang disebabkan oleh banyaknya grafis dinamis dan musik pada latar belakang, sebaiknya rollwithmakisan.com mempertimbangkan ukuran situs web tersebut secara lebih bijak. Hal tersebut kemudian akan berpengaruh pada kecepatan
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
pemuatan situs web pada web browser yang akan menjadi lebih cepat ketika diakses dengan koneksi internet yang tergolong lambat. Sehingga, tidak banyak pengunjung yang memutuskan untuk meninggalkan situs web karena waktu pemuatan yang terlalu lama. Tata ruang situs web ketika diakses menggunakan ponsel pintar atau smartphone yang kurang baik, menjadikan pengunjung kurang tertarik dan mungkin juga akan timbul keputusan untuk membatalkan akses ke situs web tersebut. Tidak adanya fitur pembuatan kartu ucapan interaktif pada ponsel juga menjadi aspek yang memperlemah performa dari rollwithmakisan.com. Dengan begitu, disarankan untuk memperbaiki tata ruang situs web ketika diakses pada smartphone dan juga pengadaan fitur kartu ucapan interaktif melalui smartphone. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan membuat mobile version dari situs web Maki-San itu sendiri tanpa mengurangi fitur esensial seperti pembuatan kartu ucapan interaktif. Melihat tingkat penggunaan smartphone yang sudah cukup tinggi, maksimalisasi akses situs web pada smartphone dianggap akan cukup menguntungkan Maki-San.
KEPUSTAKAAN Bevan, N. (1999). Usability Issues in Web Site Design. Proceedings of the 6th Interactive Publishing
Conference,
November
1999.
Available
online
at
www.usability.serco.com. Bruner, Rick E. (2005). The Decade In Online Advertising. DoubleClick Inc. Chaffey, Dave and Smith, PR. (2008). eMarketing eXcellence, Third Edition. ButtersworthHeinemann Constantinides, E. (2002). The 4S Web-Marketing Mix Model, E-Commerce Research and Applications. Elsevier Science, Vol. 1 No. 1, pp. 57-76. Flores, L. And Eltvedt, H. (2005). Beyond Online Advertising – Lesson about the Power of Brand Website to Build and Expand Brands. ESOMAR Online Conference. Lawrence, G. (2003). Pemasaran Global. Yogyakarta: Andi. Marketeers. (2013). MarkPlus Insight: Pengguna Internet Indonesia 74 Juta di Tahun 2013. Diakses pada
Kamis,
12
Juni
2014
pukul
14.40
dari
marketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
http://www.the-
Saputro, Hendra W. (2007). Pengertian Website, Webhosting dan Domain Name. Shedroff,
Nathan.
(1997).
Recipe
for
a
Successful
Website.
Available
at:
http://nathan.com/thoughts/recipe/recipe.pdf Sinar Harapan. (2014). Pengguna Internet Indonesia Naik 13 Persen. Diakses pada Kamis, 12 Juni 2014 pukul 14.40 dari
http://sinarharapan.co/news/read/30992/pengguna-
internet-indonesia-naik-13-persen Steuer, J. (1992). Defining Virtual Reality: Dimensions Determining Telepresence. Journal of Communication, 42, 73-93. Taylor Nelson Sofres. (2002). The TNS Interactive – Global eCommerce Report. Available at; www.tnsofres.com/ger2002/home.cfm Watchfire Whitepaper Series. (2000), Bad Things Shouldn’t Happen to Good Web Sites: Best Practices
for
Managing
The
Web
Experience.
Available
www.watchfire.com/resources/search-and-ye-shall-find.pdf
Analisis desain ..., Rahardian Luthfan Ihtifazhuddin, FISIP UI, 2014
at: