III. DATA PERANCANGAN A. Data Objek Perancangan Data sumber perancangan merupakan data-data yang terkait dengan proses perancangan sebuah desain website, yang berguna sebagai acuan dalam pengerjaan desain sehingga desain website yang penulis buat menjadi lebih baik. Data-data tersebut adalah: 1. Website Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di world wid web (www) di internet. www terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halamanhalaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”,”halaman muka” atau lama web), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelangan, misalnya situs-situs berita, layanan surat elektronik (email), dan lain-lain. Jenis Website berdasarkan sifatnya diantaranya adalah:
a. Website dinamis, yaitu merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah. Misalnya, website berita, seperti, www.kompas.com, dan www.detik.com.
b. Website statis, yaitu merupakan website yang contentnya sangat jarang diubah, misalnya web profile organisasi.
16
Website mempunyai fungi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun, tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai: a. Media Promosi Sebagai media promoi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti koran atau majalah. b. Media Pemasaran Pada toko online atau sistem afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja. c. Media Informasi Website Portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses darimana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau televisi yang bersifat lokal. d. Media Pendidikan Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya wikipedia e. Media Komunikasi Sekarang bayak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti
17
forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu. Ditunjang dari segi bahasa pemograman yang digunakan, website terbagi atas:
a. Server Side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemograman yang tergantung pada ketersediaannya server. Seperti, PHP, ASP, dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemograman tidak dapat berjalan.
b. Client Side, yaitu merupakan website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja, misalnya HTML. Konsep Content Management System (CMS) Pengertian CMS yaitu, suatu metoda mengelola content/isi, Content bisa berupa text, gambar, animasi, dan aplikasi lainnya yang disimpan dalam sebuah database sehingga mudah dalah pengelolaannya. CMS yang banyak dipakai saat ini adalah Website CMS (WCMS), WCMS adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk membangun dan memelihara/updating web, yang dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembuatan dan pemeliharaan web lebih mudah, efektif, dan efisien. Kebanyakan WCMS yang beredar di internet saat ini menggunakan bahasa pemograman PHP, Web Server Apache, dan Database MySQL
18
2. Hutan Bakau Hutan bakau merupakan hutan yang bisa tumbuh di atas rawa berair payau kemudian terletak di pesisir pantai serta dipengaruhi oleh adanya pasang surut dari air laut. Hutan bakau atau mangrove ini tumbuh terutama di tempat – tempat yang terjadi pengendapan lumpur atau pelumpuran serta adanya akumulasi dari bahan – bahan organik. Secara ekosistem. Hutan bakau ini mempunyai sifat
yang khas
diantaranya: 1.
Kurangnya abrasi tanah yang disebabkan karena adanya pelumpuran
2.
Adanya salinitas tanah yang tinggi
3.
Mengalami daur penggenangan yang disebabkan oleh pasang surut dari air
laut. Adapun salah satu fungsi utama dari hutan mangrove ini ialah untuk melindungi garis pantai agar terhindar dari abrasi atau pengikisan. Selain itu juga, akar – akar yang kuat di ibaratkan sebagai tembok kokoh alami mampu meredam gelombang besar maupun tsunami. Perlu anda ketahui bahwa di Jepang, salah satu cara untuk mengurangi dampak dari ancaman tsunami ialah dengan cara memasang sabuk hijau mangrove. Akan tetapi, beda halnya di Indonesia yang kurang kesadaran terkait bahaya tsunami sehingga banyak kawasan hutan bakau yang telah beralih fungsi seperti menjadi tambak, kebun kelapa sawit serta alih fungsi yang lainnya. Secara fisik serta habitat, hutan bakau mempunyai ciri yang khas diantaranya sebagai berikut:
19
1.
Jenis tanah, hutan mangrove atau yang lebih sering kita kenal dengan
sebutan hutan bakau ini tumbuh di atas lumpur tanah liat yang telah bercampur degan bahan organik. 2.
Terpaan ombak, hutan bakau diibaratkan sebagai perisai alam yang mampu
menahan terpaan ombak. Biasanya, bagian luar dari hutan bakau inilah yang sering mengalami terpaan obak serta alira air yang cukup kuat. 3.
Penggenangan oleh air pasang, khusus bagian dalam hutan, bagain yang
akan mengalami pengendapan serta penggenangan air jika terjadi pasang air laut. Sehingga secara vegetasi zona vegetasi mangrove terbentuk secara alami contohnya saja karena bagian luar yang sering terkena terpaan ombak jadi bagian dalam relatif kering. Sebagai kawasan hutan, tentu tidak mungkin hanya mempunyai satu spesies tumbuhan saja. Akan tetapi, lebih dari apa yang kita kira. Berikut adalah beberapa jenis tumbuhan yang menghuni hutan bakau diantaranya ialah sebagai berikut: 1.
Rhizophora apiculata serta R. mucronata (tumbuh diatas lumpur)
2.
R. stylosa serta Sonneratia alba (tumbuh diatas pasir berlumpur)
3.
Avicena alba ( tumbuh di bagian laut yang lebih tenang)
4.
R. mucronata, Bruguiera spp, Aigeceras corniculata (tumbuh di bagian dalam)
5.
Nypa friticans, Sonneratia caseolaris serta Cerbera spp. (tumbuh disekitar tepi
sungai) 6.
Xylocarpus spp, Lumnitzera racemosa, Heritiera littolaris serta Excoecaria agallocha
(tumbuh di pedalaman hutan bakau yang lebih kering). Hutan bakau merupakan salah satu pelindung agar suatu wilayah khususnya di pesisir pantai terhindar dari bencana pasang air laut, terpaan ombak bahkan tsunami.
20
Apalagi seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara kepulawan yang hampir semua kawasannya di dominasi oleh perairan. Bengen, 2000 menyatakan bahwa hutan bakau merupakan suatu komunitas yang terdiri dari vegetasi pantai tropis yang kemudian di dominasi oleh beberapa jenis pohon bakau yang mampu tumbuh serta berkembang khsusunya di daerah yang terkena pasang surut air pantai serta berlumpur. Sedangkan untuk wilayah pesisir dapat didefinisikan yakni sebagi wilayah yang mana daratan berbatasan dengan laut. Adapun batas kawasan di sekitar daratan ialah daerah – daerah yang tergenang air ataupun tidak tergenang serta dipengaruhi oleh proses – proses bahari misalnya yang disebabkan oleh pasang surutnya laut, angin laut, serta instrunsi air laut. Nah, sedagkan untuk untuk wilayah pesisir laut daerah – daerah yang dipengaruhi yakni yang dipengaruhi oleh proses alami di daratan misalnya saja seperti terjadinya sedimentasi atau mengalirnya air tawar menuju laut. Siregar dan Purwaka, 2002 menyatakan bahwa kawasan pesisir serta laut ialah sebuah ekosistem yang saling terpadu serta saling berkolerasi secara timbal balik. Pada prinsipnya, masing – masing elemen dalam ekosistem mempunyai peran serta fungsi yang keduanya saling mendukung. Nah, adanya kerusakan yang disebabkan salah satu sistem komonen secara langsung akan mempengaruhi keseimbangan ekosisitem keseluruhan. Nah, hutan mangrove ini lah yang mampu berperan paling banyak untuk menyeimbangkan kualitas lingkungan serta mampu menetralisir bahan – bahan pencemar. Hutan mangrove atau bakau mempunyai beberapa peranan seperti ekologis, ekonomis serta sosial yang mana ketiganya itu sangat penting sekali untuk mendukung pembangaunan wilayah khususnya di pesisir. Salah satu kegiatan seperti
21
rehabilitasi merupakan salah satu cara yang mejadi prioritas utama agar hal – hal yang tidak diinginkan seperti hilangnya hutan mangrove bisa teratasi. Dalam melakukan rehabilitasi mangrove, tentunya yang diperlukan ialah master plan yang harus disusun berdasarkan data yang objektif kondisi biofisik serta sosial. Menurut Davis, Claridge serta Natarina (1995), hutan mangrove atau bakau mempunyai beberapa fungsi serta manfaat diantaranya yakni sebagai berikut: 1. Surga bagi habitat satwa terutama yang telah langka 2. Sebagai perisai terhadap bencana alam 3. Pengendapan lumpur 4. Penyumbah terbesar unsur hara 5. Penambat racun 6. Sumber alam dalam kawasan serta luar kawasan 7. Sarana transportasi 8. Sebagai sumber plasma nutfah 9. Rekreasi serta pariwisata 10. Sebagai tempat pendidikan serta penelitian 11. Mampu memelihara proses - proses serta sistem alami 12. Mampu menyerap karbon 13. Mampu memelihara iklim mikro 14. Serta mencegah berkembangnya tanah sulfat. Di Indonesia sendiri banyak sekali hutan bakau yang bisa ditemui khususnya di daerah pesisir pantai seperti di kawasan pinggiran ibu kota Jakarta yakni Muara Angke. Walaupun kawasan ini tidak terlalu luas akan tetapi keberadaan hutan bakau ini mampu memberikan keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Selain itu, kawasan hutan bakau ini merupakan habitat bagi satwa – satwa yang diambang kepunahan seperti burung blekok asia, dan lain sebagainya. Akan tetapi, saat ini kawasan tersebut
22
lama kelaman menjadi kurang terawat misalnya saja banyaknya sampah yang menumpuk akibat dari aliran sungai yang menjorok kelaut. Selain itu juga, kawasan ini telah bergeser beralih fungsi misalnya menjadi tempat penginapan, pemondokan, dan sebagainya.
B. Landasan Penciptaan Perancangan Teori-teori yang saya pilih dalam perancangan karya desain saya adalah sebagai berikut: 1. Layout Dalam perancangan sebuah website penggunaan layout tidak boleh sembarangan, harus diperhitungkan dengan matang agar pengunjung situs web betah berlama-lama mengakses situs web tersebut karena merasa nyaman dan terhibur. Menurut Franklin F. Jefkin (1997) ada beberapa patokan dasar dalam membuat sebuah layout, yaitu :
The Law of Unity
Semua elemen dalam sebuah layout harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu kesatuan yang baik dan enak dilihat.
The Law of Variety
Untuk menghindari kesan-kesan monoton, sebuah layout harus dibuat bervariasi dalam beberapa hal.
The Law of Rhytm
Dalam sebuah layout mata pembaca bergerak secara wajar, jadi sebaiknya dimulai sesuai urutan yang ada.
The Law of Balance
Dalam sebuah layout, titik dan garis tengah keseimbangan tidaklah berada di tengah-tengah, tetapi merupakan ruang yang dibagi dengan layot menjadi kira-kira sepertiga/ dua pertiga bagian.
23
The Law of Harmony
Bagian dari suatu layout sebaiknya dirancang secara harmonis dan tidak meninggalkan kesan monoton.
2. Aspek Visual Aspek visual dalam desain perancangan website sosialisasi utan bakau yang menjadi faktor penting antara lain adalah : a.
Warna
Dalam bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer ( dapat berupa mata kita ataupun alat ukur ). Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua : yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar ( Additive color / RGB ) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur tinta atau cat ( Substractive color / CMYK ) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik. Di dalam sebuah desain, warna adalah salah satu media yang paling efektif untuk membangun mood atau nuansa dalam pengerjaan sebuah proyek desain. Oleh karena itu, penggunaan warna yang tepat adalah esensial dalam proyek kali ini. b.
Tipografi
Tipografi adalah seni mengatur bentuk, jenis dan ukuran huruf diatas bidang cetak. Hal yang paling penting adalah kemampuannya untuk diperhatikan dan mudah dibaca. Huruf mempunyai banyak jenis atau style yang biasa disebut typeface. Masing masing typeface mempunyai karakter tersendiri yang mampu menggambarkan suatu perasaan yang menjadi pelengkap suatu gambar atau rangkaian kata - kata, sehingga
24
dalam pemilihan tipografi harus sesuai dengan jenis desain, bentuk desain, bentuk pasar, jenis sasaran, serta karakter produk yang ditawarkan. Dan berikut beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craigantara antara lain sebagai berikut: • Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/ kaki/ serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. • Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/ sirip/ serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil. • Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/ serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
• Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab. • Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
25
C. Data Teknis Perancangan
1. Teknis Analisis Data Teknis analisis data ini menggunakan analisis data deskriptif-kualitatif : Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknis yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
2. Observasi Observasi di lakukan dengan mengunjungi kantor Yayasan restorasi mangrove indonesia yang beralamat di jalan bangka 8 kemang-jakarta , disana data yang di peroleh berupa foto-foto dokumentasi hutan bakau daerah jakarta 5 tahun terakhir.
Gambar 9: Hutan Bakau Marunda dokumentasi oleh IMARF tahun 2010
26
Gambar 11: : Hutan Bakau Marunda dokumentasi oleh IMARF tahun 2012
D. Rincian Data Perancangan
1. Campany Profile Company Profile Yayasan restorasi mangrove indonesia (IMARF) digunakan untuk memasukan informasi data sosialisasi hutan bakau kedalam desain perancangan karya tugas akhir, karena didalam Company Profile terdapat informasi lengkap mengenai yayasan seperti bidang yang digeluti yayasaan, visi misi, motto, dan tujuan perusahaan. Data tersebut sangat penting dalam pembuatan karya tugas akhir karena informasi data dimasukkan atau diisi kedalam desain karya tugas akhir oleh sebab itu kelangkapan data tersebut menjadi salah satu faktor utama yang harus ada didalam karya tugas akhir perancangan website sosialisasi hutan bakau.
E. Objek Referensi & Inspirasi Dalam perancangan website sosialisasi hutan bakau ini terinspirasi dari banyaknya media sosialisasi dalam bentuk cetak yang kurang efektif dan efisien karena hanya berakhir menjadi sampah visual ketika sosialisasi sudah selesai. Oleh karena itu dibuatlah perancangan website ini karena lebih efisien dan informatif,
27
pengunjung website bisa dengan mudah mendapatkan informasi seputar sosialisasi ini. Dalam perancangan sosialisasi hutan bakau ini membtuhkan sebuah referensi, setelah browsing di internet ditemukanlah sebuah website yang juga membahas sosialisasi hutan bakau. Yaitu website ayotanammangrove.org yang kemudian menjadi naungan website sosialisasi hutan bakau ini.
Gambar 13: ayotanammangrove.org
Berdasarkan referensi tersebut maka tercipta ide untuk membuat website sosialisasi hutan bakau menggunakan konsep sederhana dalam layout agar pengunjung merasa nyaman saat mengunjungi website ini dan dapat dengan mudah mengerti pesan yang disampaikan melalui kontent-kontent yang disuguhkan.
28