Desember 2016
Juru Bicara PERMIAS PERMIAS San Fransisco PERMIAS Scholar PERMIAS MASS Bay Area PEMILU A.S.
Indonesia Day 2016
Apakabar
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 1
06
Contents 06// INDONESIAN Festivals Cuplikan Festival Indonesia yang di selengarakan oleh PERMIAS Cabang Massachussets dan San Fransisco Bay Area
12
04// Sambutan Prof. Ismunandar
Atase Pendidikan dan Budaya RI Washington, D.C.
12// “Juru Bicara” World Tour Cuplikan cerita saat Pandji Pragiwaksono dan tim nya berada di kota Phidelphia dalam Juru Bicara World Tour di Amerika Serikat.
2 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
14// PERMIAS Scholar Presents Michael Sianipar
A Breakdown of Jakarta Smart-City by Michael Sianipar, personal aide to the Jakarta Governor Basuki “Ahok” Thajaha Purnama.
14
Nadi Guna Khairi//Sekretaris Jendral PERMIAS Nasional 2015 - 2017
20// Apa kabar PERMIAS Cuplikan - cuplikan aktivitas PERMIAS Cabang di seluruh Amerika Serikat 2016 hampir usai. Sekarang kita sebagai mahasiswa harus bisa nyisihkan waktu untuk mengulas dan merevisi kembali semua target dan goal yang kita rancang di awal tahun. Kenapa? kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia, kita harus siap menyongsong sisa tahun ini dan tahun depan dengan lebih efektif dan konstruktif.
23// Pengumuman
Informasi penting untuk mahasiswa dari Kedutaan Besar Republlik Indonesia Washington D.C.
18
16// Pemilihan Umum Amerika Serikat 2016
Bagaimana hasil PEMILU di AS dan apa arti nya untuk Mahasiswa Indonesia di AS.
Di tahun 2016 terjadi banyak “Events” dimana kemampuan mencari/menyaring/meneliti informasi dan memberikan kritik yang konstruksif sangat penting untuk di gunakan. Seperti adanya Pemilihan umum yang menyelimuti Indonesia saat ini. Peran mahasiswa untuk Indonesia adalah menyadari dan mengaji solusi untuk segala kebutuhan dan kemajuan dalam segala aspek dalam negara Indonesia. Kita juga harus menyadari kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia untuk memilih. Memilih pemimpin adalah sebuah kemewahan yang tidak semua warga negara di bumi ini memiliki. Mari kita gunakan semua kemampuan intelektual kita dalam memilih seorang pemimpin. PERMIAS NASIONAL, saya melaporkan bahwa sejak bulan Juli kemarin telah mempunyai badan hukum yang di akui negara Amerika Serikat, Usaha yang menelan waktu selama 1 tahun ini akan memberikan ruang baru untuk PERMIAS NASIONAL untuk melakayani mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat. Selain itu, PERMIAS Cabang San Fransisco Bay Area pun telah terpilih sebagai tuan rumah untuk acara PERMIAS NASIONAL CONGRESS. Di acara kongres ini yang akan di adakan Mei 2017, semua Majelis Perwakilan PERMIAS Cabang akan berkumpul di satu tempat dan bersinergi bersama. Bersilahturahmi, berdikusi, dan membahas rencana kerja untuk PERMIAS NASIONAL kedepannya. Di acara ini pun, Kabinet “Berkarya” akan mempunyai pengganti nya. Sekali lagi saya ingin berterima kasih atas kinerja setiap mahasiswa Indonesia yang aktif dalam berorganisasi dalam setiap PERMIAS Cabang. Hormat saya,
Nadi Guna Khairi PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 3
Professor Ismunandar Atase Pendidikan dan Kebudayaan Washington, D.C.
4 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
ARTI HARI PEMUDA Teman-teman Permias di mana saja berada, pada saat yang bersejarah bagi kita semua sebagai bangsa, saya ingin mengucapkan Selamat Hari Pemuda. Semoga peringatan Sumpah Pemuda ke-88 ini memberikan semangat bagi kita semua untuk terus meningkatkan diri, sambil terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Sumpah Pemuda sekali lagi menunjukkan dengan nyata bahwa pemimpin bangsa Indonesia adalah orang-orang terpelajar yang punya kepedulian pada nasib bangsanya. Memang awalnya ikatan-ikatan kedaerahan Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes adalah hasil dorongan pemerintahan penjajah pada para kaum muda terdidik hasil pendidikan Belanda. Namun kesadaran para pemuda sendirilah yang kemudian menyatukan cita-cita mereka dan membulatkan tekad satu Indonesia. Cita-cita dan kebulatan tekad itu mengkhawatirkan penjajah. Saya ingin juga menggarisbawahi tentang peran Bahasa Indonesia yang merupakan salah satu tekad para pemuda 88 tahun lalu di awal kesadaran kebulatan cita-cita dan tekad satu Indonesia: tekad untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Saat tekad itu mereka gelorakan banyak dari pemuda tidak fasih berbahasa Indonesia, mereka lebih fasih berbahasa Belanda. Namun dengan kesadaran akan pentingnya identitas dan bahasa persatuan mereka kemudian dalam waktu singkat belajar dan fasih berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan. Hampir semua pembicara dapat Kerapatan Pemuda 1926 masih menyampaikan makalah dalam Bahasa Belanda dan di Kerapatan Pemuda 1928 masih banyak yang menggunakan Bahasa Belanda, namun setelah sumpah itu diikrarkan para pembicara dan tokoh-tokoh pemuda menulis di media dan menyampaikan pidato-pidato dalam Bahasa Indonesia. Dengan catatan di paragraf sebelumnya, saya ingin mengajak teman-teman semua untuk selalu memelihara, melatih dan menggunakan keterampilan berbahasa Indonesia, walaupun penguasaan Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya selalu diasah juga. Saya pada kesempatan ini juga ingin mengapresiasi upaya beberapa Permias yang memberikan kelas Bahasa Indonesia pada generasi kedua diaspora Indonesia di AS. Kemampuan Bahasa Indonesia para generasi kedua diaspora ini akan memudahkan mereka menemukan akarnya. Sekali lagi selamat para Pemuda, terus kobarkan semangat belajar dan berkontribusi, Ismunandar Atase Pendidikan dan Kebudayan 30 Oktober 2016, Washington DC
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 5
6 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 7
8 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
by PERMIAS Massachussets Members PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 9
Indonesia Day 2016 PERMIAS San Fransisco Bay Area BY//ANDREW SOEGIHARTO San Francisco kembali lagi didekatkan dengan kehangatan budaya-budaya Indonesia dengan berlangsungnya acara Indonesia Day pada tanggal 27 Agustus 2016. Sebuah festival yang terletak di tengah jantung San Francisco, Indonesia Day merupakan acara tahunan PERMIAS-SFBA yang didedikasikan untuk mengeksibisi keragaman etnis dan tradisi Indonesia. Acara ini dipenuhi dengan semarak penampilan tarian adat, permainan alat-alat musik tradisional dan bazaar produk asli tanah air. Sebagai salah satu acara yang sangat dinantikan setiap tahunnya, Indonesia Day juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi Indonesia dari berbagai kolese dan universitas juga diaspora-diaspora untuk berkumpul dan bersama merayakan kekayaan tradisi Indonesia. Salah satu hal yang membawa suasana tanah air di Indonesia Day 2016 adalah kehadiran kuliner Indonesia. Sebagai satu-satunya booth makanan di hari itu, IndoCafe menyediakan berbagai variasi hidangan tanah air seperti nasi padang, es cendol, dan jajanan autentik Indonesia lainnya. Keberadaan stand ini pun tentunya memikat lidah-lidah orang Indonesia yang rindu terhadap makanan Indonesia serta masyarakat lokal yang berlalu-lalang. Terlebih lagi, Indonesia Day, yang dikenal dengan tradisi mengundang bintang tamu dari tanah air, tetap memertahankan prestasinya tahun ini dengan mendatangkan salah satu diva ternama Indonesia, Ruth Sahanaya, dan penyanyi Jazz asal Bandung, Matthew Sayersz. Membawakan lagu-lagu nasional sekaligus internasional yang klasik, duo ini sukses meramaikan
10 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
30 SECOND WITH... KONSUL JENDRAL SAN FRANSISCO BPK. ARDI HERMAWAN (KIRI)
PRESIDEN PERMIAS SAN FRANSISCO BAY AREA JESSICA VICTORIA WIJAYA (PERTAMA DARI KIRI)
JOHN DOE ARTDIRECTOR
acara dengan senandung suasana pop yang semua orang senangi. Skala acara yang sangat besar ini juga memberi kesempatan bagi para mahasiswa di sekitar Bay Area untuk mengasah etika kerja mereka. Mahasiswa-mahasiswi dari berbagai kolese turut berkontribusi sebagai volunteer yang membantu melancarkan acara sebagai upaya mendukung acara ini dan negara mereka, Indonesia. Indonesia Day terlahir dari keinginan diaspora-diaspora yang ingin menunjukkan apresiasi terhadap seni dan budaya Indonesia yang kaya sejarahnya; setiap tahunnya, acara ini tak hanya berhasil menebarkan pesona nusantara kepada warga lokal, namun juga meningkatkan patriotisme dan rasa sayang tanah air kepada penerus-penerus bangsa yang berada di Amerika.
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 11
Pandji Pragiwaksono’s Juru Bicara World Tour in Philadelphia BY//CATHERINE BAHARI
On April 2nd this year, Pandji Pragiwaksono, an Indonesian writer, rapper, radio personality, television host, actor,
and stand-up comedian, kick-started his second world tour, Juru Bicara, in Shanghai. Juru bicara in English would translate to a spokesman. Pandji means to speak out for the people that are usually under-represented, too weak to fight for themselves, to talk about important issues in Indonesia, and spread the awareness to people all over the world, across the five continents, while at the same time, provide entertainment in the form of high-quality comedy, the event’s website stated.
12 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
On September 11 this year, Pandji and his team arrived in the city of brotherly love. Philadelphia Praise Center graciously hosted the event on Sunday night. The tickets were sold out, and many people came. Some travelled all the way from New York and New Jersey to see Pandji and Arie Kriting perform.
Also, not forget to mention, the winners of Komedi Berdiri, a stand-up comedy competition by Permias Philadelphia, had the opportunity to kick-start the event. Ryan Landrico Nasution, as the runner up, opened for Arie Kriting, while Hani White, the winner of the competition, opened for Pandji Pragiwaksono. People who came to see the comedians are happy with Pandji and Arie’s performance. Many comments about Pandji’s eye-opening humor. They were impressed by Pandji’s ability to incorporate so much information in the comedy, while Arie was really good at making relatable and witty jokes about ethnicity. In the end, audiences were not only amused by the jokes but they were also more aware about important issues in Indonesia. Permias Philadelphia as the host would like to thank Philadelphia Praise Church, local sponsors, JBWT sponsors, and the audiences that make this event possible.
LOS ANGELES
BOSTON
PHILADELPHIA
WASHINGTON D.C.
CHICAGO
SAN FRANSISCO PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 13
PERMIAS Scholar Presents:
Michael Sianipar
Breaking-down Jakarta Smart City: five things to stay tuned to BY//SEKAR KRISNAULI T. Administering the lives of approximately 10 million people manually had proved its difficulties, Michael Sianipar, personal aide to the Jakarta Governor Basuki “Ahok” Thajaha Purnama, said to a crowd of 20 people at Boston University. The Jakarta Smart City initiative, launched in 2014, thus became a program that aims to establish a system to better serve citizens through technology, Sianipar explained. During a discussion Thursday, Sept. 15 titled “Jakarta: Making a Mega City a Smart City,” - one of the events in Sianipar’s two-week visit to cities in the United States including Chicago, New York City, and Washington, D.C. - Sianipar shared some of the goals, progresses, and challenges the smart city program has brought to Ahok’s office.
14 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
Many “smart” cities in the world, such as Barcelona and the city-state Singapore, among others, emphasize more sophisticated uses of censors, equipment, and hardware to monitor the public. However, to take advantage of the public’s preference to interact with government officials, a “bottom-up” approach that relies on “grassroots involvement and public participation” is believed to be an effective and “unique” approach for Jakarta’s smart city program, Sianipar argued. In the 90-minute conversation, Sianipar shed light on some of the factors that makes the initiative distinct to the needs of Jakarta, and shared his thoughts on what the program has to offer.
1. A vision for bureaucratic reform “What is most important for us is to identify who is capable for the job; ‘Can we get the right civil servants to the right positions?’” Sianipar said when people ask what the administration’s priority is. Aware of numerous corruptions and inefficiencies in the system, Sianipar explained that the smart city initiative relies on “smart” human resources. The people who hold the responsibilities of governing a city as complex as Jakarta need to be “right;” to be based on merit, not connections or convoluted networks, Sianipar argued. “If you have the skills and the competency to do it, we’ll give you the job, we’ll give you a higher authority, a higher position,” Sianipar shared. Providing higher incentives for the general bureaucratic system is one way Sianipar believes can increase the kind of competitive nature that is integral to solidifying a meritocratic system. Another important aspect is developing Key Performance Indicators (KPIs) that will guide the officials to create policies based on a target and a timeline. “We [look to] provide a system where if you work hard, you get paid well,” Sianipar said. Even so, a system that allows periodical evaluations is not yet in place, and is yet another challenge for the governor. “We’re still too busy pushing ourselves to make any progress,” Sianipar said. “We don’t spend enough time… to sit back and see whether we’re really making any progress or not.”
2. Technology to foster public engagement and duty of officials Sianipar shared that the office of the government receives approximately 3,000 texted complaints daily, and he once had to spend six hours in one day to tackle those complaints. Thus the Jakarta Smart City program was created to create a digital system that receives and replies complaints and other types of public input. Public input remains to be one of the essences of the bottom-up initiative, and is also used to guide officials when trying to amend certain policies or make new ones, Sianipar said. To achieve the kind of interaction Ahok’s office envisioned, the smart city program makes use of “new applications that people can use.” Additionally, technological adjustments that happen within the government aims to provide equal public service and increase efficiency. “When we innovate from within, then whether people use technology or not, they can take advantage of that,” Sianipar said, explaining how the initiative would minimize the prevalent technological bias in Jakarta’s demographic. “Not everyone has access to the technological innovations.” PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 15
3. Transparency and open data Emphasizing on the concept of public engagement, Sianipar hoped to put forth an operating government that is visible and accessible to its constituents. Reforming types of interaction between public officials and those they serve is an aspect the smart city initiative aims to foster. Multiple data sets from and about Jakarta’s government is available online, Sianipar explained. Furthermore, publically available data when experimented upon has the potential to unearth overlooked issues or ideas for innovation, and a smart city encourages the public and the public officials to exploit these data, Sianipar continued. “We’d like to put [data] out there for people to just use it,” Sianipar said. “The challenge in Jakarta is that we are trying to put more data on our open data portal, and sometimes we don’t really know what data we should get to put on the portal.”
4. Greater external collaboration The smart city initiative’s initial external collaboration was with the Waze traffic-monitoring application. Its monitoring result was used to calculate traffic intensity to determine the difference between before and after the implementation of the odd-and-even traffic policy in Jakarta, Sianipar shared. Now, the office of the governor “plans to have cooperations with research institutions in and outside of Jakarta to get ideas of innovation.” Expertise and experiences are key to continue the development of a successful smart city program, Sianipar added, which is why his trip to the U.S. was also to engage in discussions with and gain input from public officials of the cities he visit. “We still need to learn about the private public partnership with institutions that exist around the city,” Sianipar said, highlighting yet another systematic challenge to overcome. “We want to cooperate with an institution; well we have to think of the regulatory framework, and the contract system, and… it gets too complicated [that] people would back off.”
16 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
5. Professional opportunities “In the city hall, we have an internship program that people can apply to,” Sianipar promoted. “This is one thing we do to attract technocratic talents to our office.” Expanding public engagement, increasing competitiveness, developing transparency, advancing external collaboration, and focusing on innovation leads to the need of new people to work in Jakarta’s government. A change in the bureaucracy will hopefully compel experienced people to “make an impact from within the system” and to loosen a strict hierarchical system that will allow the birth of ideas from younger bureaucrats, Sianipar shared. Additionally, people from outside of the system is expected to monitor the bureaucratic performance and serve as fresh perspectives when working on existing policies and initiatives. “What I tell to the Indonesian communities [in my travels] is, ‘There are now opportunities in Indonesia and in Jakarta,’” Sianipar said. “In any developing country or city, the human resources is always the most important resources [and] we’re more optimistic.”
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 17
Trump Wins. “Kok bisa begini?”, itu adalah ekspresi yang di rasakan oleh sebagian besar kaula muda warga negara Amerika Serikat, ketika Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016 berakhir pada November 8 lalu. Pemenang “President-Elect” Donald J. Trump adalah seorang Pengusaha juga di kenal sebagai tokoh yang kontroversial dengan pendirian politiknya. Dari menyatakan seorang hakim berdarah Latin tidak cocok untuk menjadi hakim yang adil hingga menyatakan orang beragama Islam harus mendaftarkan diri dan tidak boleh masuk ke AS. Pernyataan-pernyataan tersebut cuma sebagian kecil dari skandal skandal pribadi dan politik “President-Elect” Donald J. Trump.
PEMILU A.S. 2016 BY//NADI GUNA KHAIRI
18 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
Walaupun terlihat bahwa banyak warga negara Amerika Serikat yang tidak menyukai Trump, tetapi kenapa ia masih bisa menang? Selain banyak yang meremehkan kampanye dia, banyak faktor-faktor seperti; media yang berpihak kepada uang, rasisme yang masih melanda di kalangan masyarakat AS, dan kurangnya pendidikan tingkat tinggi dikalangan masyarakat desa di AS. Akan tetapi ada satu yang tidak bisa saya mengerti, yaitu angka pemilih yang rendah. Sekitar 48%(CNN) warga negara AS yang mempunyai kesempatan untuk memberikan pilihannya, memilih untuk tidak memilih. Aneh, untuk negara yang warga negaranya berani menyebrang lautan untuk memperjuangan demokrasi, enggan untuk mempraktekan demokrasi di negaranya sendiri.
Tetapi apa sih arti dari Pemilu ini untuk kita, kita sebagai Mahasiswa Indonesia yang sedang menimbah Ilmu di Amerika Serikat, atau calon Mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di negara Paman Sam ini, Apa arti dari kemenangan Donald Trump untuk kita. Sebelum Trump mengajukan diri sebagai Presiden, ia sangat di kenal sebagai seseorang yang mendorong dan support Globalisasi, terutama mengenai tenaga kerja dan “International Students”
Namun ketika Trump memajukan diri, pendirian ia berputar 360 derajat. Dari sisi imigrasi, Trump sangat tegas dari awal kampanyenya, bahwa ia ingin menuntaskan masalah Imigrasi yang di miliki Amerika Serikat. Akan tetapi, selain rencana untuk membangun tembok besar dengan dibiayain oleh negara Meksiko (Meksiko telah menolak), Trump tidak pernah mengeluarkan kajian rencananya selama kampanye. Akhirnya, setelah ia memenangkan Pemilu dari Hillary Clinton, ia mengeluakan “Plans” imigrasi nya. Terlihat menakutkan untuk imigran. Namun Trump tidak memberikan rencana imigrasi khusus mengenai International Students. Jangan panik. Ada banyak alasan kenapa rencana pendidikan kamu tidak berakhir. 1. Amerika Serikat adalah negara yang berhukum. Jika kita benar secara hukum, kita mempunyai jaminan pedoman untuk melawan ketidak benaraan (Konstitusi Amerika Serikat, Bill of Rights, UUD RI 1945, dll) 2. Amerika Serikat adalah negara imigran. Selain AS mempunyai angka imigran yang sangat tinggi, US juga sangat bergantungan oleh imigran. Bergantungan dari sisi tenaga kerja, pendidikan, hiburan, dan hingga pertahanan negara. 3. Amerika Serikat adalah negara Demokrasi. Walaupun berbeda jika dibandingkan sisi ke sisi, secara garis besar, Indonesia dan Amerika Serikat memiliki salah satu adonan kepemerintahan yang serupa, yaitu demokrasi. Semua kembali kepada rakyat Amerika serikat. 4. Indonesia akan selalu melindungi. KBRI Washington DC, KJRI – KJRI, dan PERMIAS yang tersebar di seluruh Amerika Serikat akan siap, tetap, dan sergap untuk menjaga keselamatan Mahasiswa dan warga negara Indonesia yang berada di AS.
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 19
Aktivitas PERMIAS Nasional & Cabang PENGURUS BARU Kepengurusan baru PERMIAS Chicago 2016-2017
NEW OFFICERS New Management PERMIAS Washington D.C.
KUNJUNGAN Silahturahmi
PERMIAS New York City
VISIT Dinner party with Professors.
PERMIAS Missouri
20 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
OLAHRAGA Kompetisi Futsal Tahunan
PERMIAS LA CUP PERMIAS Los Angeles
SPORTS Sport Gathering held by
PERMIAS Buffalo NY
1
BATIK Memperingati Hari Batik Nasional
PERMIAS Penn State
PRESIDEN BARU Pergantian Presiden PERMIAS Texas A&M
GET IN TOUCH WITH PERMIAS NASIONAL WWW.PERMIASNASIONAL.ORG - facebook.com/permias.nasional Instagram : permias.nasional | E-Mail :
[email protected]
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 21
KONGRES PERMIAS Kota San Fransisco terpilih sebagai Tuan Rumah PERMIAS CONGRESS 2017 pada tanggal 27-28 Mei mendatang. PERMIAS San Fransisco Bay Area
SIMPOSIUM PPI AMEROP PERMIAS Nasional terpilih sebagai tuan rumah pengganti untuk acara simposium PPI Amerika Eropa pada tanggal 19-21 Mei 2017 mendatang.
PERMIAS Nasional
PERMIAS Fort Collins, Colorado
PERMIAS Oregon State University
PERMIAS New York City
PERMIAS D.C. & Kentucky
PERMIAS U.C. Davis, California
PERMIAS Academy of Arts, California
PERMIAS Central Florida
PERMIAS Austin, Texas
PERMIAS Pasadena, California
PERMIAS Seattle
PERMIAS Phoenix, Arizona
PERMIAS Bloomington, Indiana
GET IN TOUCH WITH PERMIAS NASIONAL
WWW.PERMIASNASIONAL.ORG - facebook.com/permias.nasional Instagram : permias.nasional | E-Mail :
[email protected]
22 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
Informasi Penting Kedutaan Besar dan Konsulat Jendral Republik Indonesia di Amerika Serikat
Resources: facebook.com/KBRIWashDC facebook.com/kjrinewyork facebook.com/kjrichicago facebook.com/kjriSanFrancisco
Embassy of Indonesia in Washington D.C. 2020 Massachusetts Avenue, N.W. Washington D.C. 20036, United States of America Email:
[email protected] Website: www.embassyofindonesia.org Phone: (1-202) 775-5200 Fax:(1-202) 775-5365
Consulate General of the Republic of Indonesia in New York 5, East 68th Street, New York, NY 10065 USA, United States of America Email:
[email protected] Website: www.newyork.kemlu.go.id Phone: (1-212) 879-0600 to 15 Fax:(1-212) 570-6206
Consulate General of the Republic of Indonesia in Los Angeles 3457 Wilshire Boulevard, Los Angeles, C.A. 90010, United States of America Email:
[email protected] Website: www.losangeles.kemlu.go.id Phone: (1-213) 383-5126 Fax:(1-213) 487-3971
Consulate General of the Republic of Indonesia in Houston 10900 Richmond Avenue, Houston, Texas 77042, United States of America Email:
[email protected] Website: www.houston.kemlu.go.id/ www.indonesiahouston.net. Phone: (1-713) 785-1691 Fax: (1-713) 780-9644
Consulate General of the Republic of Indonesia in San Fransisco 1111 Columbus Avenue, San Francisco, CA 94133-1707, United States of America Email:
[email protected] Website: www.indonesia-sanfrancisco.net / www.sanfrancisco. kemlu.go.id Phone: (1-415) 474-9571 Fax: (1-415) 441-4320
Consulate General of the Republic of Indonesia in Chicago 211 West Wacker Drive, 8th Floor, Chicago, Illinois 60606, United States of America Email: www.indonesiachicago.org / www.chicago.kemlu. go.id Website: www.embassyofindonesia.org Phone: (1-312) 920-188 Fax: (1-312) 920-1881
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 23
I
-
CONTRIBUTORS
V) ...J
1-
u
z
0
u
Managing Editor & Graphic Designer NadiGuna GunaKhairi Khairi Nadi Permlas LOS ANGELES
[email protected]
Managing Editor Priscilia de Mita Priscilia de Mita
Permlas MASSACHUSETTS
[email protected]
Editor in Chief Sekar Krisnauli T. Febby Irenika Permias PHILADELPHIA
[email protected]
Contributor Editor & Graphic Desginer Stefan Sukrisno Stephanie Seputra Permlas NEW YORK CITY
[email protected]
Contributor Writer Catherine Bahari Alvin Hadibowo
Permias BLOOMINGTON
[email protected]
Contributor Writer Andrew Soegiharto Fadly Lubis
Permlas WASHINGTON DC
[email protected]
KBRI Washington DC +1 202-775-5200 / l 202-569-7996 (Emergency) infokonsuler@embassyofindonesia .org
PERMIAS NASIONAL MAGAZINE
24 | PERMIAS MAGAZINE 3RD EDITION
PERMIAS MAGAZINE DECEMBER 2017 | 25