Scientific News Magazine Edisi Desember 2016 Sedikitnya 23 Spesies Baru Ikan dan Invertebrata Ditemukan di Laut Indonesia pada Tahun 2016 I Nyoman Giri Putra1 1
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Email:
[email protected]
Highlight Para ahli taksonomi memperkirakan bahwa jumlah spesies yang dideskripsikan saat ini hanya mencakup 10% dari total spesies yang ada. Kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati tinggi seperti Indonesia sangat potensial sebagai ladang untuk penemuan spesies-spesies baru. Tulisan ini mengulas tentang penemuan spesies baru ikan dan invertebrata di Indonesia pada tahun 2016. Kata kunci : spesies baru, keanekaragaman hayati, invertebrata, ikan karang @2016. I Nyoman Giri Putra. All rights reserved
Pendahuluan Laut Indonesia merupakan rumah bagi sekitar 590 spesies terumbu karang [1], 2057 spesies ikan karang [2], 13 spesies lamun [3], 41 spesies mangrove dan 116 mangrove asosiasi [3], serta lebih dari 890 spesies invertebrata [4]. Tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi menjadikan Indonesia sebagai salah pusat keanekaragaman hayati di dunia. Bahkan, beberapa ahli berpendapat bahwa wilayah Indonesia merupakan asal muasal (origin) keanekaragaman hayati laut di wilayah Indo Pasifik [5]. Jumlah spesies yang melimpah menjadikan laut Indonesia sebagai sumber penemuan bagi spesies-spesies baru. Sebagai salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi, Indonesia juga merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terpadat keempat di
E-ISSN: 2528-3049
1
Scientific News Magazine Edisi Desember 2016 dunia. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 240,7 juta jiwa. Hampir 60% dari penduduk tersebut tinggal di wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dari dari hasil perikanan dan sumber daya laut lainnya. Jumlah penduduk pesisir yang cukup banyak dapat menyebabkan eksploitasi yang berlebihan sehingga mengurangi kelimpahan, biodiversitas, dan mengancam keberlangsungan sumber daya laut. Oleh sebab itu, upaya untuk menemukan dan mendeskripsikan spesies-spesies baru harus ditingkatkan sebelum spesies tersebut mengalami kepunahan. Berikut ini akan disampaikan beberapa penemuan spesies baru dari laut Indonesia.
Uraian Isi Tabel 1 menunjukkan 23 spesies baru ikan dan invertebrata yang berhasil diidentifikasi dari laut Indonesia. Deskripsi dari spesies-spesies baru ini ditulis di dalam 13 peer review papers yang dipublikasikan pada tahun 2016. Komposisi spesies baru yang ditemukan didominasi oleh kelompok ikan dan invertebrata. Spesies baru ikan didominasi oleh ikan-ikan karang yaitu sebanyak 7 spesies. Penemuan spesies baru ikan karang yang cukup banyak tidak mengherankan karena jenis ikan karang di Indonesia sangat beragam (sekitar 2,057 spesies) [2]. Disamping itu, saat ini perkembangan penelitian tentang ikan karang cukup pesat sehingga peluang ditemukannya spesies-spesies baru juga tinggi. Kelompok invertebrata atau hewan tidak bertulang belakang adalah salah satu taksa dengan tingkat keanekaragaman tertinggi di dunia. Di laut, jenis-jenis invertebrata sangat bervariasi mulai dari hewan-hewan bersel satu seperti foraminifera sampai hewan multiseluler seperti spons, koral, krustasea, gastropoda, moluska, dan echinodermata. Spesies-spesies invertebrata tersebut mampu mengoloni habitat di wilayah intertidal, subtidal sampai laut dalam. Di Indonesia, jumlah spesies invertebrata laut diperkirakan mencapai lebih dari 6,000 spesies [7]. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika jumlah spesies baru invertebrata yang ditemukan di Indonesia juga cukup tinggi. Dilihat dari lokasi ditemukannya, sebagian besar spesies baru yang dideskripsikan pada tahun 2016 ditemukan di perairan Indonesia bagian timur seperti di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Sebagian lainnya ditemukan di Sulawesi, Bali, Kalimantan, Jawa, dan Sumatra. Hal ini menunjukkan bahwa laut Indonesia terutama di wilayah timur sangat kaya dengan sumberdaya hayati laut. Selain keanekaragaman spesies yang tinggi, wilayah timur Indonesia juga dikenal dengan daerah endemik biota laut [2]. Jumlah spesies ikan karang endemik di Indonesia adalah yang tertinggi di Indo Pasifik [8]. Flores, Maluku, Togean, Raja Ampat, dan Pulau Komodo adalah beberapa lokasi yang menjadi hotspots spesies endemik di Indonesia [2].
E-ISSN: 2528-3049
2
Scientific News Magazine Edisi Desember 2016 Sebagian besar distribusi dari spesies baru yang ditemukan saat ini belum diketahui dengan pasti. Spons Dercitus (Stoeba) bangkae misalnya, saat ini hanya diketahui terdapat di sebuah pulau kecil (Pulau Bangka) di Sulawesi Utara [9]. Begitu juga dengan spesies-spesies seperti Paracheilinus alfiani, Dentoplanispirinella occulta, Miliolinella moia, Periophthalmus pusing dan sebagainya yang belum jelas diketahui apakah endemik pada wilayah tertentu atau tersebar luas seperti pada krustasea, Paranaxia keesingi. Tabel 1. Nama spesies, kelompok taksonomi, lokasi penemuan, distribusi dan referensi (ref.) dari spesies ikan dan invertebrata yang ditemukan di laut Indonesia pada tahun 2016 Nama Spesies
Kelompok
Lokasi penemuan di Indonesia
Distribusi di dunia
Ref.
1. Paranaxia keesingi
Krustasea Ikan karang
3. Dercitus (Stoeba) bangkae
Spons
Australia barat, Queensland, Papua Ambon, Selat Lembeh, Alor* Pulau Bangka*
[10]
2. Sueviota bryozophila
4. Paracheilinus paineorum
Ikan karang
Laut Arafura (Papua) Ambon dan Selat Lembeh Pulau Bangka, Sulawesi Utara Flores, Sulawesi, Nusa Penida, Kalimantan, dan Pulau Seribu
[12]
5. Paracheilinus xanthocirritus
Ikan karang
6. Paracheilinus alfiani
Ikan karang
7. Dentoplanispirinella occulta
Foraminifera
Tersebar luas di Indonesia seperti di Flores, Sulawesi, Nusa Penida, Kalimantan, Pulau Seribu, Pulau Komodo, dan Togean Anambas dan Brunei Pulau Lembata dan Sunda Kecil* Raja Ampat*
8. Miliolinella moia
Foraminifera
Raja Ampat*
[11]
9. Miliolinella undina
Foraminifera
Raja Ampat*
[11]
10. Triloculina kawea
Foraminifera
Raja Ampat*
[11]
11. Siphonaperta hallocki
Foraminifera
Raja Ampat*
[11]
12. Periophthalmus pusing
Pulau Sumba*
[14]
13. Plakobranchus papua
Ikan Gelodok Moluska
[15]
14. Epinephelus kupangensis
Ikan karang
15. Psettarium jimbaranensis
Parasit pada ikan buntal Parasit pada ikan buntal
Pulau Gam (Papua Barat)* Sulawesi, Maluku, Timor-Leste, Filipina, Taiwan, dan Fiji. Kedonganan (Bali)* Kedonganan (Bali)*
16. Psettarium ogawai
E-ISSN: 2528-3049
Anambas (Kepulauan Riau) Pulau Lembata dan Sunda Kecil Raja Ampat (Papua Barat) Raja Ampat (Papua Barat) Raja Ampat (Papua Barat) Raja Ampat (Papua Barat) Raja Ampat (Papua Barat) Pulau Sumba (Nusa Tenggara Timur) Pulau Gam (Papua Barat) Kupang (Nusa Tenggara Timur)
Kedonganan (Bali) Kedonganan (Bali)
[11] [9]
[12] [12] [13]
[16]
[17] [17]
3
Scientific News Magazine Edisi Desember 2016 17. Psettarium pulchellum 18. Eviota punyit
Parasit pada ikan buntal Ikan karang
19. Neenchelys nudiceps
Belut laut
Laut Banda dan Kaimana Sumatra
20. Rhynchobatus cooki
Ikan karang
Perairan Jawa
21. Bufoceratias microcephalus
Ikan laut dalam Ikan laut dalam Ikan laut dalam
Pantai selatan pulau Jawa Pantai selatan pulau Jawa Pantai selatan pulau Sumatra
22. Oneirodes quadrinema 23. Oneirodes amaokai
Kedonganan (Bali)
Kedonganan (Bali)* Laut Banda dan Kaimana Sumatra*
[17]
Kemungkinan tersebar di sekitar laut Jawa dan Laut Cina Selatan Pantai selatan pulau Jawa* Pantai selatan pulau Jawa* Pantai selatan pulau Sumatra*
[20]
[18] [19]
[21] [21] [21]
* Belum ada data/informasi tentang distribusi spesies diluar lokasi penemuan.
Kesimpulan Deskripsi spesies baru di Indonesia pada tahun 2016 didominasi oleh dua kelompok yaitu ikan (12 spesies) dan invertebrata (11 spesies) yang mayoritas ditemukan di laut Indonesia timur. Penemuan 23 spesies baru ikan dan invertebrata ini menunjukkan bahwa laut Indonesia kaya akan sumber daya hayati.
Referensi [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
[10]
[11]
Veron and J.E.N, Corals in Space and Time. The Biogeography and Evolution ofthe Scleractinia. Sydney: UNSW Press, 1995. G. R. Allen and M. Adrim, “Coral Reef Fishes of Indonesia,” Zool. Stud., vol. 42, no. 1, pp. 1–72, 2003. “State of the Coral Triangle: Indonesia,” Indonesia, 2014. F. Moretzsohn and M. K. K. McShane, “Mapping Marine Invertebrate Biodiversity Hotspots in the Indo-Pacific Ocean Using GIS,” Hawaii, 2004. J. C. Briggs, “Modes of speciation: Marine Indo-West Pacific,” Bull. Mar. Sci., vol. 65, no. 3, pp. 645–656, 1999. L. Burke, K. Reytar, M. Spalding, and A. Perry, Reefs At Risk Revisited in the Coral Triangle. Washington DC: World Resources Institute, 2012. M. Hutomo and M. K. Moosa, “Indonesian marine and coastal biodiversity: Present status,” Indian J. Mar. Sci., vol. 34, no. 1, pp. 88–97, 2005. G. Allen and M. Erdmann, Reef Fishes of the East Indies. Volume I-III. Perth, Australia: Tropical Reef Research, 2012. B. Calcinai, A. Bastari, D. M. Makapedua, and C. Cerrano, “Mangrove sponges from Bangka Island ( North Sulawesi , Indonesia ) with the description of a new species,” J. Mar. Biol. Assoc. United Kingdom, pp. 1–6, 2016. A. M. Hosie and A. N. A. Hara, “Description of a new species of brooding spider crab in the genus Paranaxia Rathbun, 1924 (Brachyura: Majoidea), from northern Australia and Indonesia,” vol. 4127, no. May, pp. 121–134, 2016. G. R. Allen and M. V Erdmann, “Sueviota bryozophila , a new species of coralreef goby from Indonesia ( Teleostei : Gobiidae ),” vol. 82, no. 2016, pp. 76–82.
E-ISSN: 2528-3049
4
Scientific News Magazine Edisi Desember 2016 [12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
G. R. Allen and M. V Erdmann, “Review of the Indo-Pacific Flasherwrasses of the genus Paracheilinus ( Perciformes : Labridae ), with descriptions of three new species,” J. Ocean Sci. Found., vol. 19, pp. 18–90, 2016. M. Förderer and M. R. Langer, “Five new species and one new genus of recent miliolid foraminifera from Raja Ampat (West Papua, Indonesia).,” PeerJ, vol. 4, p. e2157, 2016. Z. Jaafar, G. Polgar, and Y. Zamroni, “Description of a new species of Periophthalmus ( Teleostei : Gobiidae ) from the Lesser Sunda Islands,” vol. 7600, no. 62, pp. 278–283, 2016. M. A. Meyers-muñoz, G. Van Der Velde, and S. E. T. Van Der Meij, “The phylogenetic position of a new species of Plakobranchus from West Papua , Indonesia ( Mollusca , Opisthobranchia , Sacoglossa ),” vol. 98, pp. 73–98, 2016. S. J. Tucker, E. M. Kurniasih, and M. T. Craig, “A New Species of Grouper ( Epinephelus; Epinephelidae) from the Indo-Pacific,” Copeia, vol. 104, no. 3, pp. 658–662, 2016. R. Q. Y. Yong, S. C. Cutmore, R. a. Bray, T. L. Miller, I. W. Y. Semarariana, H. W. Palm, and T. H. Cribb, “Three new species of blood flukes (Digenea: Aporocotylidae) infecting pufferfishes (Teleostei: Tetraodontidae) from off Bali, Indonesia,” Parasitol. Int., vol. 65, no. 5, pp. 432–443, 2016. L. Tornabene, S. Valdez, M. V Erdmann, and F. L. Pezold, “Multi-locus sequence data reveal a new species of coral reef goby ( Teleostei : Gobiidae : Eviota ), and evidence of Pliocene vicariance across the Coral Triangle,” pp. 1–24, 2016. F. Tashiro, Y. Hibino, and H. Imamura, “Description of a new species of the genus Neenchelys (Anguilliformes: Ophichthidae, Myrophinae) from the eastern Indian Ocean, with comments on the availability of three congeners,” Ichthyol. Res., vol. 63, no. 1, pp. 53–58, Jan. 2016. P. R. Last, P. M. Kyne, and L. J. V Compagno, “A new species of wedgefish Rhynchobatus cooki (Rhinopristiformes, Rhinidae) from the Indo–West Pacific,” vol. 4139, no. 2, pp. 233–247, 2016. H. Ho, T. Kawai, and K. Amaoka, “Records of deep-sea anglerfishes (Lophiiformes: Ceratioidei) from Indonesia, with descriptions of three new species,” vol. 4121, no. 3, pp. 267–294, 2016.
E-ISSN: 2528-3049
5