KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KARYAWAN PERKEBUNAN PT.TOLAN TIGA INDONESIA DAN SIKAP MEREKA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN YANG BERLAKU (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu)
SKRIPSI
Oleh: MARTHA HOTMA. S 030309035 SEP-PKP
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KARYAWAN PERKEBUNAN PT.TOLAN TIGA INDONESIA DAN SIKAP MEREKA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN YANG BERLAKU (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu)
SKRIPSI
Oleh: MARTHA HOTMA.S 030309035 SEP-PKP
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui Oleh Komisi Pembimbing
(Dr.Ir.Salmiah M.S) Ketua
(Ir.M.Jufri M.Si) Anggota
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
RINGKASAN
MARTHA HOTMA SITUMEANG(030309035), dengan judul skripsi “ KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KARYAWAN PERKEBUNAN PT. TOLAN TIGA INDONESIA DAN SIKAP MEREKA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN YANG BERLAKU”. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu DR. Ir.Salmiah MS dan Bapak Ir. M. Jufri Msi. Penelitian ini dilakukan bulan februari 2008, penentuan daerah penelitian didasarkan pada kabupaten tersebut memiliki banyak perkebunan swasta dan salah satunya yang terletak di desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu. Tujuan dan Penelitian adalah Untuk mengetahui karakteristik karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia dan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku, Untuk menetahui karakteristik sosial karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku,Untuk mengetahui karakteristik ekonomi karyawan perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia dengan sikap mereka terhadap sistem manajen yang berlaku, Untuk mengetahui permasalahan sistem manajemen yang berlaku diperkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia, Untuk mengetahui upaya penyelesaian sistem manajemen yang berlaku di perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara Simpel Random Sampling yakni dengan mempertimbangkan tingkat populasi, biaya,waktu dan tenaga, dimana pada perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia terdapat 156 orang karyawan dan diambil sebanyak 30 orang karyawan untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh melalui daftar kuisioner dan wawancara dengan karyawan , sedangkan data sekunder diperoleh dari perkebunan dan staf perkebunan dan kantor kepala desa Perlabian. Dari penelitian diperoleh Hasil : 1. Karakteristik Sosial Ekonomi karyawan Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Bervariasi,dapat dilihat sebagai berikut: - Tingkat Pendidikan terendah tamatan SD dan tertinggi SMU - Umur karyawan terendah 30 tahun dan umur tertinggi 54 tahun. - Pengalaman Kerja karyawan terendah 5 tahun dan tertinggi 30 tahun - Pendapatan keluarga terendah Rp.757.000 dan tertinggi 1.112.000 - Jumlah Tanggungan Keluarga terendah 0 jiwa dan tertinggi 4 jiwa 1. Penyusunan kedisiplinan kerja meliputi : jadwal masuk dan keluar kerja 2. Peningkatan keamanan kerja karyawan dan fasilitas kebun. Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
2. Karakteristik sosial karyawan dan hubungannya dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku sebagai berikut: - Karakteristik Tingkat Pendidikan karyawan ada hubungan dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku - Karakteristik Umur Karyawan ada hubungan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku. - Karakteristik Pengalaman Kerja ada hubungan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku 4. Karakteristik ekonomi karyawan dan hubungannya dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku sebagai berikut: - Pendapatan Utama Keluarga : ada hubungan antara pendapatan dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku. - Jumlah Tanggungan keluarga : ada hubungan antara jumlah tanggungan leluarga dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku. 5. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di perkebunan disebabkan terbatasnya dana, dimana biaya operasional yang diperlukan tidak didukung oleh ketersediaan dana yang cukup sehingga banyak rencana yang tidak terealisasi. 6. Berbagai upaya-upaya dilakukan untuk memperbaiki sistem manajemen diperkebunan. Antara lain: 3. Penyusunan rencana kerja dan anggaran rencana kerja secara prioritas. 4. Pengangkatan staff mengisi kedudukan sebagai kelapa divisi beserta karyawan-karyawannya. 5. Pemberian sanksi kerja kepada karyawan yang bermasalah 6. Penyusunan kedisiplinan kerja meliputi : jadwal masuk dan keluar kerja 7. Peningkatan keamanan kerja karyawan dan fasilitas kebun.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
RIWAYAT HIDUP
Martha Hotma Situmeang, lahir di Lohsari pada tanggal 20 September 1984. Anak ketiga dari empat bersaudara dari Ayahanda B.Situmeang dan Ibunda F.Tampubolon. Pendidikan yang ditempuh penulis adalah : 1. Tahun 1991 masuk Sekolah dasar di SD Negeri 112242 Lohsari dan tamat tahun 1997 2. Tahun 1997 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP PGRI NO.19 Lohsari dan tamat tahun 2000. 3.
Tahun 2000 masuk Sekolah Menengah Umum di SMU RK. Bintang Timur Rantau Prapat dan tamat tahun 2003.
4. Tahun 2003 diterima di Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur SPMB. 5. Bulan Juni-Juli mengikuti PKl di desa LAE HOLE, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. 6. Bulan Februari 2008 melakukan penelitian skripsi di desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segalah kasih dan KaruniaNya, sehingga penulis dapat memulai menjalani dan mengakhiri masa perkuliahan serta dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
ini
berjudul
“KARAKTERISTIK
SOSIAL
EKONOMI
KARYAWAN PERKEBUNAN PT.TOLAN TIGA INDONESIA DAN SIKAP MEREKA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN YANG BERLAKU”.dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : • Ibu Dr.Ir.Salmiah MS, selaku ketua komisi Pembimbing, yang telah banyak memberikan dorongan, masukan, bimbingan, serta pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini. • Bapak Ir. M. Jufri Msi, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan dorongan, masukan,bimbingan,serta pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini. • Bapak Ir. Luhut Sihombing,MP sebagai Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Seluruh Dosen dan Staf pegawai di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
• Teristimewa ucapan trimakasihku buat Ayahanda B. Situmeang dan Ibu tersayang F. Tampubolon yang telah melahirkan, membesarkan dan memperjuangkan saya dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studiku sampai perguruan Tinggi. Akhir kata Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, Penulis mohon maaf apabila dalam tulisan ini masih banyak terdapat kesalahan dan penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya. Medan, Agustus 2008
Penulis
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Hal RINGKASAN ..............................................................................................
i
RIWAYAT HIDUP .....................................................................................
iii
KATA PENGANTAR .................................................................................
iv
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xii
PENDAHULUAN ....................................................................................... Latar Belakang ..................................................................................... Identifikasi Masalah ............................................................................. Tujuan Penelitian ................................................................................. Kegunaan Penelitian.............................................................................
1 1 5 5 6
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................................... Tinjauan Pustaka .................................................................................. Landasan Teori..................................................................................... Kerangka Pemikiran ............................................................................. Hipotesis Penelitian ..............................................................................
7 7 10 15 19
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. Metode Penentuan Lokasi Penelitian .................................................... Metode Pengambilan Sampel ............................................................... Metode Pengumpulan Data .................................................................. Metode Analisis Data ........................................................................... Definisi dan Batasan Operasional ........................................................
21 21 21 21 22 23
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK KARYAWAN SAMPEL ............................................................................. Deskripsi Daerah Penelitian ................................................................. Karakteristik Karyawan Sampel ...........................................................
25 25 28
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................
31
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... Kesimpulan .......................................................................................... Saran .................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
43 43 44
DAFTAR TABEL
Tabel Hal 1.
Jumlah Perusahaan Perkebunan Berdasarkan Jenis Perusahaan.....................3 Menurut Kabupaten Pada Tahun 2004
2.
Penggunaan Lahan di daerah Penelitian Pada Tahun 2005...........................26
3.
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin .di Desa Perlabian..................26 Pada Tahun 2005
4.
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Desa....................27 Perlabian Tahun 2006
5.
Sarana dan Prasarana di PT. Tolan Tiga Indonesia Pada Tahun...................29 2005
6.
Karakteristik Karyawan Sampel di Perkebunan PT.Tolan Tiga....................39 Indonesia Pada Tahun 2006
7.
Hubungan Tingkat Pendidikan Karyawan Dengan Sikap Karyawan............34 Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku
8.
Hubungan Antara Umur Dengan Sikap Karyawan Terhadap.......................35 Sistem Manajemen Yang Berlaku
9.
Hubungan Antara Lama Bekerja Dengan Sikap karyawan...........................36
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku 10. Hubungan Antara Pendapatan Utama Keluarga Dengan Sikap...................38 Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang berlaku
11. Hubungan Antara Jumlah Tanggungan Keluarga Dengan Sikap..................39 Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal 1. Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Sampel di PT. Tolan......................47 Tiga Indonesia 2. Kategori Jawaban Sampel Terhadap Pernyataan Sikap .................................48 3. Jumlah Karyawan Yang Menjawab Untuk Setiap Pernyataan .......................49 Sikap 4. Perhitungan Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap.................................50 5. Nilai Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap.............................................51 6. Kategori Nilai Jawaban Sampel Terhadap Pernyataan Sikap.........................52 7. Skor Sikap Dan Interpretasinya.......................................................................53 8. Uji Chi Square Antara Tingkat Pendidikan Karyawan...................................54 Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku di PT.Tolan Tiga Indonesia 9. Uji Chi Square Antara Umur Karyawan Dengan............................................56 Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia 10. Uji Chi Square Antara Lama Bekerja Karyawan...........................................58 Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Dengan Sikap Karyawan Terhadap sistem Manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia
11. Uji Chi Square Antara Pendapatan Utama Karyawan....................................60 Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia 12. Uji Chi Square Antara Jumlah Tanggungan Keluarga Bekerja ....................62 Karyawan Dengan Sikap Karyawan Terhadap sistem Manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
1. Skema Kerangka Pemikiran...........................................................................18
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia sejak zaman dahulu dikenal sebagai negara agraris. Untuk mencukupi keperluan hidupnya sangat bergantung kepada hasil pertanian Kehidupan ketika itu sangat sederhana, dengan daya pikir dan akal, serta pengalaman-pengalaman warisan
leluhur
yang
masih
sangat
sederhana.
Kesederhanaan justru yang menjadi kelebihan mereka dalam melakukan pendekatan-pendekatan terhadap
gejala-gejala
mengungkap
diketahui
apa
yang
harus
alam dan
serta
yang
berusaha keras harus
dikerjakan
(Sastrosayono,2003 :1) Pertanian Indonesia hingga kini masih merupakan mata pencarian utama bagi masyarakat Indonesia. Sekalipun diberbagai daerah ekosistem wilayahnya ada yang sudah berubah menjadi daerah perkotaan dan perindustrian, namun pertanian masih menjadi andalan utama kehidupan masyarakat. Pada tahun 1990, sumbangan sektor pertanian terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sekitar 21,55%. Kini disaat pembangunan ekonomi nasional yang didukung pertanian tradisional dengan teknologi sederhana berskala usaha keluarga sangat banyak menolong (Pahan,I,2006:3) Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Sektor pertanian dalam arti luas mencakup sub sektor pertanian pangan, sektor peternakan, sektor perikanan dan kehutanan. Pola pengembangan perkebunan dapat dibagi atas dua bagian yaitu: Perkebunan rakyat dan perkebunan besar (Perkebunan Negara dan Swasta).(Yasin,F.A,2003:70). Pembangunan ekonomi jangka panjang tidak selalu diarahkan pada sektor industri, tetapi dapat juga diarahkan pada sektor lain, seperti sektor pertanian, sektor jasa yang meliputi perdagangan, transportasi, komunikasi, perbankan, dll. PJP secara terpadu akan mengembangkan sumber daya yang dapat diperbaharui melalui sektor pertanian, sektor agroindustri, sektor perdagangan dan sektor jasa pendukung dalam kerangka pembangunan modal insani.(Human Capital) Indonesia yang seluas-luasnya.(Pahan,I,2006:2) Memasuki Pemerintahan Orde baru pembangunan pertanian perkebunan diarahkan
dalam
rangka
menciptakan
kesempatan
kerja,
meningkatkan
kesejateraan masyarakat dan sebagai sektor penghasil devisa negara. Pemerintah terus mendorong pembukaan lahan baru untuk perkebunan. Sampai dengan tahun 1980 luas lahan mencapai 294.560 Ha dengan produksi CPO sebesar 721.172 ton. Sejak saat itu perkebunan kelapa sawit Indonesia terus berkembang terutama perkebunan rakyat.(Fauzi,dkk,2003 :3). Usaha untuk pengembangan peningkatan ekspor komoditi non minyak, tidak hanya dilakukan melalui pengembangan perkebunan besar. Tapi juga ditempuh suatu sistem baru yang dikenal dengan Nucleus Estate Small Holder atau Perkebunan Inti Rakyat (NES/PIR) dan Proyek Rehabilitasi Pengembangan Tanaman Ekspor (PRPTE). Ini adalah suatu usaha peningkatan produksi gabungan intensifikasi dan ekstensifikasi dimana rakyat terutama petani kecil Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
diikutsertakan secara aktif. Disamping penanamannya secara modern dengan menggunakan teknologi pertanian juga dengan memperluas areal dan penataan kembali tanah untuk mempermudah pengelolaannya. Cara ini memang cocok untuk keadaan di Indonesia.(Anonimus,1982 :204). Dalam melakukan perkebunan budidaya yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah :pembibitan awal (Pre-Nursery), penbibitan utama (Man nursery), Thinning out (seleksi bibit), pembuatan lubang tanaman, pemupukan dasar, penanaman dan kemudian pemeliharaan (Sastrosayono,S,2003 :24). Perkebunan besar di Sumatera Utara berjumlah 303 perusahaan yang dikelolah oleh swasta dan megara. Seperti terlihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 1. Jumlah Perusahaan Perkebunan Berdasarkan Jenis Perusahaan Menurut Kabupaten Pada Tahun 2004 NO
KABUPATEN
PTPN
PERKEBUNAN
NUSANTARA
SWASTA
JUMLAH
1
Nias
-
1
1
2
Mandailing Natal
-
5
5
3
Tapanuli Selatan
3
16
19
4
Tapanuli Tengah
-
1
1
5
Toba Samosir
1
-
1
6
Labuhan Batu
14
58
72
7
Asahan
7
40
47
8
Simalungun
22
12
34
9
Dairi
-
1
1
10
Karo
-
1
1
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
11
Deli Serdang
19
16
35
12
Langkat
15
45
60
13
Serdang Bedagai
6
20
26
87
216
303
Jumlah
Sumber ( Dinas Perkebunan Sumatera Utara, 2005)
Berdasarkan tabel 1. diatas, diketahui bahwa Kabupaten Labuhan Batu memiliki 72 perusahaan perkebunan yang terdiri 14 perusahaan dikelolah oleh PT. Perkebunan Nusantara dan 58 perusahaan dikelolah oleh swasta. Perkebunan nusantara merupakan perkebunan yang paling banyak berlokasi di kabupaten Simalungun, Deli Serdang Langkat dan Labuhan Batu. Sedangkan perkebunan Swasta paling banyak berlokasi di Kabupaten Labuhan Batu, Langkat, Asahan dan Serdang Bedagai (Anonimus,2005:10 ). Salah satu perkebunan yang berada di Kabupaten Labuhan Batu dan berstatus perkebunan swasta adalah perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia yang memiliki lahan seluas 4807 Ha dan tenaga kerja 156 orang. Perkebunan tersebut terletak di desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1967. Hingga saat ini perusahaan berkembang pesat dan telah mempunyai cabang di berbagai daerah. Dalam perkembangannya dapat dilihat bahwa dahulu dalam pengelolaan CPO menggunakan tenaga manusia,
namun
sekarang
lebih
banyak
menggunakan
tenaga
mesin
(Anonimus, 2000 :1)
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Identifikasi Masalah Dalam uraian latar belakang
dapat dirumuskan identifikasi masalah
sebagai berikut : 1.
Bagaimana karakteristik sosial ekonomi karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia ?
2.
Apakah ada hubungan karakteristik sosial (pendidikan, umur, lama bekerja,) karyawan perkebunan PT Tolan Tiga Indonesia dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku ?
3.
Apakah ada hubungan karakteristik ekonomi (Pendapatan utama keluarga dan Jumlah tanggungan) karyawan PT. Tolan Tiga Indonesia dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku ?
4.
Bagaimana permasalahan sistem manajemen yang berlaku di perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia.
5.
Bagaimana upaya memperbaiki sistem manajemen diperkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia ?
Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
1.
Untuk mengetahui karakteristik sosial karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia.
2.
Untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku.
3.
Untuk mengetahui hubungan karakteristik ekonomi karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku.
4.
Untuk mengetahui permasalahan sistem manajemen yang berlaku di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia.
5.
Untuk mengetahui upaya penyelesaian sistem manajemen yang berlaku di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia.
Kegunaan Penelitian Adapun Kegunaan hasil penelitian sebagai : 1.
Sebagai masukan bagi pengelolah perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia dalam membuat program dan menetapkan sistem manajemen yang sesuai di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia.
2.
Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka Perkebunan kelapa sawit (Elaeis quineensis jacq) adalah perkebunan yang relatif muda. Pada tahun 1848 Indonesia (Hindia Belanda pada waktu itu) mengimpor biji kelapa sawit dari Mauritius atau Afrika dan ditanam di kebun Raya Bogor. Meskipun dimasukkan dari Mausitius atau Reunion Afrika pada umumnya orang percaya bahwa daerah asal kelapa sawit adalah Amerika Selatan, karena benua ini sangat kaya akan kelapa Sawit.(Semangun,2000 :1) Mulai pertengahan abad ke- 19 kelapa sawit diperkenalkan dibanyak tempat di Indonesia, namun tidak menarik minat rakyat. Tanaman ini baru mulai diperkebunkan di Sumatera Utara pada tahun 1959, areal kelapa sawit meningkat, khususnya sesudah tahun 1970-an. Selain perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, sekarang terdapat perkebunan-perkebunan yang luas di Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.(Semangun,2000 :2). Perkebunan Indonesia berkembang pesat setelah lahirnya Undang-undang Agraria. Pada tahun 1977 seluruh areal perkebunan di Indonesia tercatat 7 juta Ha, yang terdiri dari perkebunan rakyat 5,99 juta Ha, perkebunan besar milik negara Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
0,57 juta Ha atau 8,2 %, perkebunan besar milik swasta 0,43 juta ha atau 6,2 %. Berikut ini ulasan Mubyarto tentang sistem perkebunan di Indonesia: Masa lalu dan masa depan, sistem perkebunan berkembang pesat setelah berakhirnya sistem tanam paksa pada tahun 1870 dan berdatanganlah orang-orang Belanda dan Eropa ke
Indonesia,
terutama
ke
Jawa
untuk
menanamkan
modalnya.
(Ahmad,1998 :12:13). Pembangunan perkebunan secara besar-besaran oleh para pengusaha swasta ternyata membawa hikmat pada petani kita. Perkembangan perkebunan rakyat ini lebih-lebih lagi setelah kemerdekaan. Mulai tahun 1953 keadaan ini sudah mulai tampak permasalahannya pada produktifitas, kualitas dan efisiensi. Ketiga hal tersebut pada perkebunan rakyat masih tetap rendah, terutama dalam sikap mental, baik dari pihak perkebunan besar (warisan peninggalan belanda) maupun para petani dari perkebunan rakyat yang rata-rata berpendidikan rendah.(Basyar,1999:34-35). Peran manajemen dalam kehidupan manusia sangat besar sehingga sangat penting. Hampir seluruh cita-cita individu,cita-cita kelompok masyarakat sampai cita-cita suatu bangsa hanya mungkin dapat dicapai melalui organisasi yang memiliki manajemen yang besar, baik organisasi pribadi, sosial, perusahaan ataupun organisasi Internasional. Semuanya itu memiliki sumber daya manusia yang handal.(Salim,E, 2006:26). Dengan menggunakan konsep manajemen secara umum, manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggunaan (pergerakan dan penilaian sumber daya manusia sehingga disatu pihak SDM memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada masyarakat (makro) Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
dan organisasi (mikro) dan pihak lain. Pihak lain merasa diperlakukan seadil-adilnya
sehingga
kualitas
hidup
dan
hasilnya
setinggi-tingginya
(Salim,E,2006 :51-52). Manajemen
tenaga
kerja
merupakan
pendayagunaan.
Pembinaan,
pengaturan, pengurusan, pengembangan, unsur-unsur kerja, baik yang berstatus sebagai karyawan buruh, karyawan maupun pegawai dengan segala kegiatannya dal;am usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.(Sastrohadiwirya,S.B,2002:27). Produktifitas kerja lebih ditekankan pada ukuran daya guna melaksanakan pekerjaan, yang menyentuh aspek ketepatan, kecermatan, dan sikap terhadap kerja. Ketepatan dan kecermatan dihubungkan dengan metode/cara kerja dan peralatan yang tersedia. Sehubungan dengan itu produktifitas kerja dikatakan tinggi jika prosesnya berlangsung menurut prosedur dan mekanisme yang tepat dan cermat atau yang dinilai yang terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan.(Sedarmayanti,2004:156). Produkrifitas tenaga dipengaruhi seperti faktor pendidikan, umur, keterampilan, disiplin, sikap, dan etika, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, teknologi dan sasaran produksi,
manajemen,
kesempatan
kerja
berprestasi.
Faktor
lingkungan
merupakan segala sesuatu yang hidup maupun yang mati, semuanya ikut membentuk pribadi seseorang yang berada dalam lingkungan tersebut. Dengan demikian sikap pribadi dengan lingkungan saling berpengaruh. Sikap pribadi terpengaruh lingkungan dan lingkunan diubah oleh pribadi. Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
(Sedarmayanti,2004 :12-15).
Landasan Teori Sasaran suatu sikap dapat berupa apa saja yang ada, jadi seseorang dapat mempunyai suatu kumpulan sikap yang banyak sekali terhadap objek dalam dunia fisik yang ada di sekelilingnya. Bahkan mungkin lebih banyak lagi mempunyai satuan sikap terhadap objek-objek dalam kehidupan sosial tempat tinggalnya dan mempunyai sikap terhadap orang lain atau kelompok lain, dan mempunyai sikap terhadap orang lain dan kelompok orang lain, dan terhadap peristiwa-peristiwa ekonomi dan politik. Namun jumlah objek yang ada dalam alam psikologisnya, sejauh alam psikologisnya terbatas maka jenis sikap yang dimilikinya juga terbatas.(David dkk,1996 :7) Sikap adalah suatu bangun psikologis, seperti wujud psikologis, sikap adalah hipotesis. Membangun cara-cara mengkonseptualisasi unsur-unsur yang tidak mudah dipahami daerah yang diselidiki oleh suatu ilmu tertentu. Para ilmuan menyelidiki kenyakinan dan perilaku orang dalam usahanya untuk menarik kesimpulan-kesimpulan mengenai keadaan mental dan proses mental. Sikap tidak dapat diobservasi atau diukur secara langsung keberadaannya, harus ditarik kesimpulan dari hasil-hasilnya.(Daniel,M,1992:2). Sikap merupakan organisasi dari unsur-unsur kognitif, emosional dan momen-momen dan kemauan yang dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lalu sehingga sifatnya sangat dinamis dan memberikan pengaruh terhadap tingkah laku buruh, karyawan atau pegawai. Sikap juga dipengaruhi oleh sukses Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
atau kegagalan. Kegagalan ini akan mengubah sikap menjadi tingkah laku yang sesuai dengan suatu situasi. (Kartini,K,2002 :298). Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih dari pada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. Dalam interaksi sosialnya individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang ada dihadapannya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan orang lain yang dianggap penting, media massa, instansi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri individu.(Azwar,S,1997:30). Sikap adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek. Sikap ini harus dibaca dengan hati-hati, sebab gambaran-gambaran yang terwujud tersebut dapat direkayasa sedemikian rupa yang pada gilirannya akan membutakan kita dari keadaan yang sebenarnya. Dalam melahirkan sikap tersebut, dapat dilakukan dalam bentuk ungkapan pemikiran atau tanggapan melalui pembicaraan (lisan) atau dalam bentuk tulisan yang wujudnya dapat dilahirkan dalam dua kondisi, yaitu sikap dualisme (mendua),artinya lain yang terkandung dalam pikiran atau nurani, lain pula yang dilahirkan. Ada yang ada dalam pikiran.(Salim,E,2006 :13).
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Pengertian sikap dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu sikap dalam bentuk fisik dan sikap dalam bentuk non fisik. Sikap dalam bentuk fisik adalah tingkah laku yang terlahir dalam bentuk gerakan dan perbuatan fisik. Sikap dalam bentuk non fisik, yang sering juga disebut mentalitas, merupakan gambaran keadaan
pribadi
seseorang
yang
tersimpan
dan
mengendalikan
setiap
tindakannya.(Salim,E,2006:20). Untuk memperoleh peningkatan keahlian dan keterampilan tenaga kerja, pada umumnya perusahaan perkebunan melakukan pelatihan tenaga kerja. Makin banyak dibutuhkan keahlian dan keterampilan, makin penting dilakukan pelatihan tenaga kerja. Untuk meningkatkan kualifikasi tenaga kerja diperusahaan perkebunan pada umumnya dilakukan beberapa tingkatan pelatihan dan “upgrading” tenaga kerja. Ada 4 tingkatan pelatihan dan upgrading di PTPN yaitu: 1.
Pelatihan dan upgrading manajemen puncak (Top Management). Kursus ini intinya adalah bidang manajemen ditambah pengetahuan-pengetahuan analisa keuangan, ekonomi,sistem perencanaan, sistem informasi.
2.
Pelatihan dan upgrading manajer menengah (Middle manager). Pengetahuan-pengetahuan
dan
keterampilan
diajarkan
adalah
bidang
manajemen dan keterampilan/pengetahuan teknis seperti bidang tanaman dan bidang pengelolahan. 3.
Pelatihan dan upgrading golongan sub staf (non staf). Pelatihan ini untuk tenaga kerja bidang keuangan, pembukuan (akuntansi), administrasi, operator pabrik, analisis laboratorium, mekanisasi, perbengkelan dan tenaga kerja teknik bangunan (sipil).
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
4.
Pelatihan dan upgrading tenaga kerja. Untuk peningkatan keterampilan dan mutu hasil kerja karyawan agar sesuai dengan standart yang diharapkan. Tujuan peningkatan keterampilan juga adalah agar karyawan meningkat produktifitasnya,
sehingga
dapat
ditingkatkan
gajinya/preminya
(Simanjuntak,S.B,2004:8-9) . Manajemen berfungsi untuk menggerakkan berbagai kegiatan organisasi dalam pencapaian tujuannya, menata kehidupan, serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul kearah yang sesuai dengan maksud dan tujuan pendirian organisasi. Demikian pula dengan kehidupan individu, diperlukan manajemen untuk memimpin diri dan menyelesaikan berbagai permasalahan menyangkut perilaku kehidupan pribadi. Sebagai bukti bahwa dalam diri individu diperlukan manajemen ialah tidak sedikit perbuatan atau perilaku manusia yang menyimpang dari apa yang diinginkan hati nuraninya, dengan alasan yang tidak jelas. Bentuk manajemen yang ada pada individu adalah pengendalian diri dalam memenuhi keinginan hati nurani, sesuai pengetahuan yang dimiliki. Pengendalian diri tersebut akan dipengaruhi oleh kebiasaan yang akhirnya bertugas memilih perbuatan-perbuatan produktif bagi kehidupan pribadi yang dapat bermanfaat,baik bagi dirinya maupun lingkungannya.(Salim,E,,2006:12). Manajemen yang ada diperkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia,merupakan suatu sistem manajemen yang Top down. Dimana dalam menjalankan kegiatannya perusahaan membuat peraturan dan peraturan tersebut harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh karyawan(Anonimus,2006:15). Taylor, seorang Insinyur mesin, mengembangkan pemikiran manajemen ilmiah berdasarkan pengalaman kerja dan eksperimennya diperusahaan Midvale Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Stell. Perhatian Taylor dalam eksperimennya terutama dipusatkan pada peningkatan efisien dalam produksi, tidak hanya untuk menurunkan biaya dan menaikkan keuntungan, juga untuk memungkinkan peningkatan upah bagi para pekerja melalui produktifitas kerja mereka yang tinggi. Berapa upah yang diterima berdasarkan standart dan berapa upah lebih dari kelebihan produksi dari batas standart yang ditentukan menguntungkan buruh. Prinsip pemberian upah ini oleh Taylor disebut sistem upah diferensial. Sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Seorang pekerja menghasilkan produksi sebanyak 30 unit dengan upah $.05 per unit, akan mendapatkan total upah sebesar $.05 x 30 =$1.50 jika pekerja tersebut diberi imbalan sebesar $08 per unit. Sehingga upah lebihnya bukannya $ 0.5 x 31 = $ 1.55, melainkan $ 05 x 30 ditambah $08 x1 menjadi $1.58 (Silalahi,2002 :85-88) Karakteristik pribadi karyawan perkebunan antara lain : Tingkat Pendidikan Umur,Jumlah Tanggungan,Lama Bekerja dan Pendapatan Utama Keluarga Tingkat Pendidikan Pendidikan formal dan pendidikan non formal yang dimiliki oleh seseorang juga dapat mempunyai pengaruh terhadap pola pikir dan pandangan seseorang terhadap sesuatu yang ada dilingkungannya Umur Hubungan antara umur dan kinerja penting dibahas. Ada dua pendapat yaitu: kinerja merosot dengan meningkatnya umur, realita angkatan kerja menua. Makin tua seseorang maka makin kecil kemampuan dalam melakukan pekerjaan.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Umumnya karyawan yang sudah tua mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi dan absensi yang tak terhindari
Jumlah Tanggungan Bukti yang kuat menyatakan banyaknya anak yang dipunyai seorang karyawan mempunyai korelasi positif terhadap absensi, terutama wanita. Bukti menunjukkan adanya hubungan yang positif antara banyaknya tanggungan dengan kepuasan kerja. Lama bekerja Orang-orang yang lama berada pada suatu pekerjaan akan lebih produktif ketimbang mereka yang senioritasnya lebih rendah. Senioritas berkaitan secara negatif terhadap kemangkiran. Seringnya absen maupun dalam total hari hilang pada kerja, masa kerja merupakan variable penjelas tunggal yang paling penting. Bukti menunjukkan bahwa masa kerja dan kepuasan saling berkaitan secara positif. Bila umur dan masa kerja diperlakukan secara terpisah, tampaknya masa kerja akan merupakan peramalan yang konsisten dan mantap dari kepuasan kerja daripada umur kronologis. Pendapatan Utama keluarga Besarnya pendapatan yang diterima karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya berbeda. Ini dapat dipengaruhi oleh status karyawan dan lamanya bekerja di perusahaan tempat dia bekerja,dan hal ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan diperusahaan tempat dia bekerja. Kerangka Pemikiran Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Sistem
manajemen yang berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia sesuai
dengan pedoman dan instruksi kerja dari direksi. Perkebunan Tolan Tiga Indonesia merupakan perkebunan swasta milik Belgia. Perkebunan ini merupakan Perusahaan cabang yang memiliki kantor Pusat di Medan. Sistem manajemen yang berlaku di perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia adalah sistem Manajemen yang Top down. Dalam pelaksanaan sistem manajemen pasti ada terjadi masalah, oleh sebab itu maka dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi. Masyarakat dipekerjakan sebagai karyawan di perkebunan, harus mematuhi peraturan perkebunan yang berlaku. Dalam penggunaan tenaga kerja dipakai masyarakat sekitar, masyarakat akan lebih merasakan memiliki perkebunan tersebut sehingga keberadaan perkebunan di desa perlabian ini akan diterima baik oleh masyarakat. Dimana dalam menjalankan operasional perkebunan akan lebih efektif. Masyarakat yang bekerja sebagai karyawan akan diberikan gaji bulanan dan bonus yang diberikan sewaktu-waktu perusahaan memiliki keuntungan yang berlebih. Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi dan bertindak sesuai dengan rangsangan yang diterimanya. Dalam hal ini yang dimiliki dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sikap karyawan dalam perusahaan sangat dipengaruhi oleh karakteristik yang dimilikinya. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan dan memahami dengan baik karakteristik setiap karyawannya, serta dapat mewujudkan dan memadukan kepribadian dan karakteristik yang berbeda-beda menjadi satu
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
kesatuhan yang utuh dalam tindakan yang positif terhadap sikap dunia kerja sesuai dengan sistim manajemen yang berlaku diperkebunan PT Tolan Tiga Indonesia. Karakteristik
sosial
dan
karakteristik
ekonomi
karyawan
sangat
mempengaruhi sikap setiap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku. Sikap akan terbentuk sesuai dengan keadaan kehidupan karyawan.sikap seseorang akan berdampak pada bagaimana tindakannya dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Sikap yang dimaksud adalah sikap positif dan sikap negatif terhadap perusahaan. Sikap positif yang ditunjukkan karyawan akan membawa dampak yang baik pada perusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan mengalami peningkatan produktifitas kerja karyawan dan produksi perusahaan. Perusahaan akan mengalami kemajuan dan tercapainya tujuan perusahaan. Sikap negatif yang ditunjukkan oleh karyawan akan membawa dampak yang buruk pada perusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan mengalami penurunan produktifitas kerja karyawan dan produksi perusahaan. Perusahaan akan mengalami penurunan produktifitas kerja karyawan dan produksi perusahaan. Perusahaan akan mengalami kemerosotan dan tidak tercapainya tujuan perusahaan.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Gambar: Skema kerangka pemikiran PT. TOLAN TIGA INDONESIA
Karyawan
Karakteristik Sosial - Pendidikan -Umur -Lama bekerja
Karakteristik Ekonomi -Pendapatan Utama Keluarga -Jumlah Tanggungan
Sikap
Negatif ( Menolak sistem manajemen)
Positif (Menerima Sistem Manajemen) Sistem manajemen
Masalah-masalah
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Keterangan : : Mempengaruhi : Memiliki : Terhadap : Menimbulkan
Hipotesis penelitian Untuk mengarahkan agar penelitian ini sesuai dengan identifikasi masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1.
Karakteristik Sosial Ekonomi karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia bervariasi. (dari segi pendidikan, umur, lama bekerja,pendapatan utama keluarga, jumlah tanggungan).
2.
Ada hubungan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku
3.
Ada hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Dengan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku yaitu : a.
Ada hubungan Pendidikan formal karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Dengan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku.
b.
Ada hubungan Umur karyawan perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dengan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku
c.
Ada hubungan Lama bekerja karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Dengan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
d.
Ada hubungan Pendapatan utama keluarga karyawan Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku.
e.
Ada hubungan Jumlah Tanggungan keluarga karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku.
4.
Ada permasalahan sistem manajemen yang berlaku di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia.
5.
Ada upaya perbaikan permasalahan sistem manajemen yang berlaku di perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan lokasi penelitian Daerah Penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia, yang terletak di desa Perlabian yang merupakan salah satu perkebunan swasta yang ada di Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara. Adapun alasan penelitian untuk melihat bagaimana sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku.
Metode pengambilan Sampel Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia yang memiliki karyawan 156 orang karyawan tetap,dari 156 orang karyawan diambil 30 orang karyawan sebagai sampel Pengambilan terhadap populasi karyawan di perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia, pengambilan sampel dilakukan secara Simpel Random Sampling.
Metode Pengumpulan Data
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Data yang dikumpulkan terdiri dari data pimer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan staf perkebunan dan karyawan, sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor Administrasi Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia.
Metode Analisis Data Untuk Hipotesis Penelitian 1,4,5, dianalisis dengan Metode Deskriftif. Untuk Hipotesisi Penelitian 2 yaitu untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial (Pendidikan, Umur, Lama bekerja,).dianalis dengan Uji Chi Square Untuk Hipotesis Penelitian 3 yaitu untuk mengetahui hubungan karakteristik ekonomi ( Pendapatan utama keluarga, Jumlah tanggungan karyawan) dianalisis Uji Chi Square, sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku dianalisis dengan Method of Summated Ratings atau biasa disebut metode skala Likert. Uji Chi Square dapat dirumuskan sebagai berikut: 2
X
b
=∑ i =1
k
(nij − Eij )
j =1
Eij
∑
2
, V – (b – 1) (k – 1)
Untuk mengukur sikap digunakan skala pengukuran sikap Likert dengan rumus : Skor standar yang digunakan adalah skot T yaitu:
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
− − X X T = 50 +10 S
Keterangan: T
: Skor standart
X
: Skor responden
_
X
: Rata-rata skor kelompok
S
: Deviasi Standart Kelompok
Kriteria uji apabila T>50 maka sikap positif (Azwar,1995)
Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan penelitian ini maka dapat dilihat pada definisi dan batasan operasional. Definisi 1.
Karakteristik adalah kepribadian yang melekat pada diri seseorang, berupa Tingkat Pendidikan,Umur,Lama bekerja, Pendapatan utama keluarga dan Jumlah Tanggungan karyawan perkebunan.
2. Sikap adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap sesuatu keadaan/ suatu subjek. 3. Sikap Positif yaitu menerima sistem manajemen. 4. Sikap Negatif yaitu menolak sistem manajemen 5. Sistem manajemen adalah sistem manajemen yang berlaku diperusahaan merupakan sistem manajemen yang Top down 6. Populasi adalah jumlah karyawan tetap yang ada diperkebunan. Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
7. Pendidikan adalah pendidikan formal yang dimiliki karyawan(tahun). 8. Penerimaan gaji perbulan karyawan adalah pendapatan karyawan yang diterima karyawan dari perusahaan (Rp) 9. Masalah adalah persoalan yang timbul diperusahaan.
Batasan Operasional 1. Daerah populasi yaitu perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia yang terletak di Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara. 2. Waktu melakukan penelitian yaitu pada tahun 2008 3. Karyawan sampel diambil 30 orang karyawan yang bekerja di perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK KARYAWAN SAMPEL
Deskripsi Daerah Penelitian Luas dan Kondisi Geografis Desa Perlabian terletak dikecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 4829,5 Ha. Desa ini berada pada ketinggian 135 dpl dengan suhu rata-rata 20-30 oc dengan jumlah penduduk 4588 jiwa. Jarak Desa dengan Pusat Pemerintahan kecamatan kampung rakyat sejauh 7 km dan jarak dari ibukota kabupaten labuhan batu sejauh 38 km. Secara Administrasi Desa Perlabian memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
•
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Selamat
•
Sebelah Selatan berbatasan dengan PTP III dan Desa Menanti
•
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gunung Selamat
•
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjung Selamat/ Tolan I dan Tolan II (Anonimus,2004 : 25)
Tata Guna Tanah Penggunaan lahan di desa penelitian terdiri dari kebun kelapa sawit, perumahan karyawan, jalan, kuburan . Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat Pada Tabel dibawah ini:
Tabel: 2. Penggunaan lahan di daerah Penelitian Pada tahun 2005 No 1 2 3 4 5
Jenis penggunaan Tanah Kantor & Pabrik Lahan kelapa sawit Perumahan Karyawan Kuburan Tempat Ibadah Total
Luas (Ha) 11 ha 4807 ha 10 ha 1 ha 0,5 ha 4829,5 ha
Persentase(%) 0,23 % 99,54 % 0,20 % 0,02 % 0,01 % 100 %
Sumber: Kantor Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia,2006
Berdasarkan tabel 2. diatas, kantor dan pabrik berada pada satu lokasi yang sama, perusahaan mempunyai lahan kelapa sawit seluas 4807 ha (99,54 %), dan tempat ibadah 0,5 ha (0,01 %) Keadaan Penduduk Penduduk Desa Perlabian berjumlah 4588 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 971 kk.lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel: 3. Distibusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Perlabian Pada Tahun 2005 Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
N O 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki Wanita Total
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
2321 Jiwa 2267 Jiwa 4588 Jiwa
51 (%) 49 (%) 100 (%)
Sumber :Kantor Kepala Desa Tahun 2006
Berdasarkan tabel 3. diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah penduduk pria lebih banyak dari pada jumlah penduduk wanita, yaitu pria 2321 jiwa (51%) sedangkan wanita sebanyak 2267 jiwa (49 %)
Sementara keadaan penduduk menurut jenis mata pencarian dapat dilihat pada tabel Berikut: Tabel : 4. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Desa Perlabian Tahun 2005 NO 1 2 3 4 5
Jenis mata Pencarian Karyawan perkebunan Petani Guru Bidan Buruh Tani Total
Jumlah (jiwa)
Persentase (%)
156 jiwa 468 jiwa 45 jiwa 3 jiwa 504 jiwa 1176 jiwa
13,26 % 39,80 % 3,82 % 0,26 % 42,86 % 100 %
Sumber:Kantor kepala desa tahun 2006
Berdasarkan tabel 4. diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian terbesar sebagai petani yaitu 468 jiwa (39,80S%). Petani disini kebanyakan adalah istri para karyawan perkebunan dan anak-anak Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
karyawan yang tidak melanjutkan pendidikan, dimana lahan yang mereka olah adalah milik sendiri. Sarana dan Prasarana Dinamika penduduk dan perkembangan penduduk sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung. Sarana dan prasarana yang baik akan mempercepat pertumbuhan daerah dan laju perkembangan penduduk bidang sosial dan ekonomi. Sarana dan prasarana didaerah penelitian cukup tersedia. Namun fasilitas pendidikan masih terbatas, hanya untuk tingkat TK dan SD. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel: 5. Sarana dan Prasarana di PT. Tolan Tiga Indonesia Pada Tahun 2005 N O 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
URAIAN Gedung sekolah TK Gedung sekolah SD Puskesmas /Ambulan Sumur Bor Kolam penampungan air Lapangan olah raga - lapangan bola kaki - lapangan bola volly - lapangan tennis Timbangan Pabrik kelapa sawit Perumahan Staf Wisma Persinggahan Tamu Perumahan karyawan Gereja Masjid
JUMLAH 2 2 1/2 5 1 2 7 2 2 1 25 2 250 1 1
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
14
Bus pengangkut Pelajar
4
Sumber: Kantor Administrasi Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Tahun 2006
Berdasarkan tabel 5. diatas, diketahui bahwa sarana dan prasarana yang tersedia terpenuhi dengan baik, sedangkan dari sarana pendidikan yang ada hanya tingkat TK dan SD, sedangkan SLTP dan SLTA berada di desa sebelah dan di Ibukota Kecamatan dan Kabupaten. Bagi anak-anak karyawan yang ingin melanjutkan sekolah diluar daerah disediakan bus angkutan untuk pergi dan pulang.
Karakteristik Karyawan Sampel Penelitian dilakukan terhadap 30 karyawan sampel yang bekerja di PT. Tolan Tiga Indonesia. Karakteristik karyawan sampel meliputi Pendidikan, Umur ,Lama bekerja, Pendapatan utama keluarga dan Jumlah Tanggungan karyawan sampel. Karakteristik yang dimiliki karyawan sampel akan memiliki hubungan dengan sikap karyawan, sikap karyawan yang dimaksud yaitu sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku di perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel : 6. Karakteristik Karyawan Sampel di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Pada Tahun 2006 N o 1 2 3 4 5
Karakteristik Petani
Satuan
Pendidikan Formal Umur Pengalaman kerja Pendapatan keluarga Jumlah Tanggungan Keluarga
Tahun Tahun Tahun RP Jiwa
Rentang
Rataan
0 - 16 9,1 28 - 54 43,1 5- 30 20,5 757.000- 1.112.000 877.333 0-4 1,866667
Sumber Lampiran 1 Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 6. diatas, tingkat pendidikan sampel merupakan pendidikan formal dimana tingkat pendidikan karyawan sampel berkisar antara 0-16 tahun dengan rataan sebesar 9,1 tahun. Dari rataan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan formal karyawan sampel rata-rata tamatan SLTP. Umur karyawan sampel yang diteliti berkisar antara 30-54 tahun dengan rataan sebesar 43,1 tahun. Dari rataan dapat disimpulkan bahwa umur karyawan sampel tergolong kategori umur produktif berdasarkan angkatan kerja., dimana angkatan kerja yang produktif memiliki potensi besar untuk melakukan pekerjaan sebagai karyawan diperusahaan yang dapat menguntungkan perusahaan Pengalaman kerja sampel berkisar antara 5-30 tahun dengan rataan 20,5 tahun. Dari rataan tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan merupakan angkatan kerja lama di Perkebunan Tolan Tiga Indonesia. Dilihat dari lamanya bekerja diperusahaan karyawan telah banyak memahami keadaan kondisi kebun dan karyawan memiliki loyalitas yang tinggi. Pendapatan keluarga karyawan sampel berkisar antara Rp 757.000 – 1.112.000 dengan rataan sebesar Rp 877.333 dan rataan pendapatan keluarga sampel tergolong rendah, dimana kebutuhan hidup sehari-hari karyawan selama sebulan cukup besar. Jumlah tanggungan keluarga karyawan sampel berkisar antara 0-4 orang dengan rataan sebesar 1,866667 (2 orang) dari rataan tanggunan keluarga karyawan tergolong kecil.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pada karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia yang terdapat di Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu. Jumlah karyawan di PT.Tolan Tiga Indonesia Sebesar 156 orang, dari jumlah tersebut diambil 30 orang karyawan sebagai sampel. Hasil Penelitian memberikan gambaran karakteristik sosial ekonomi karyawan sebagai berikut:
Karakteristik Sosial Karyawan PT. Tolan Tiga Indonesia a.
Karakteristik Tingkat Pendidikan
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Karyawan yang bekerja di perkebunan ini memiliki karakteristik tingkat pendidikan yang sangat bervariasi. Tingkat pendidikan yang dimiliki karyawan mulai dari SD( 6 tahun) sampai tingkat SMU (12 tahun) Tamatan SD sebanyak 39,99 %, tamatan SLTP sebanyak 16,67 % dan SMU sebanyak 43,34 %. b.
Karakteristik Umur Karakteristik karyawan yang bekerja di perkebunan ini memiliki umur
yang bervariasi. Karyawan memiliki rentang umur dari 30-54 tahun. Karyawan memiliki umur 30-39 tahun sebanyak 30 %,karyawan umur 40-49 tahun sebanyak 50 % dan karyawan berumur 50 - 59 sebanyak 20 %. Umur diatas merupakan umur produktif angkatan kerja. c.
Lama bekerja Karyawan PT.Tolan Tiga Indonesia mempunyai pengalaman lama bekerja
yang bervariasi. Pada karyawan sampel yang memiliki pengalaman kerja selama 5-14 tahun kerja sebanyak 23,33 % orang karyawan,yang memiliki pengalaman lama bekerja selama 15-24 tahun sebanyak 33,34 % orang karyawan, dan pengalaman kerja selama 25-34 tahun sebanyak 43,33 % orang karyawan.
Karakteristik Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia d.
Pendapatan Utama Keluarga Pendapatan keluarga adalah pendapatan berasal dari gaji karyawan
diperkebunan. Dimana karyawan memiliki pendapatan Rp.757.000 – Rp 883.000 sebanyak 46,68 %, pendapatan Rp 850.000 – Rp.905.000 sebanyak 26,67 %, pendapatan 907.000 – 1.112.000 sebanyak 16,68 % dari jumlah karyawan sampel. e.
Tanggungan Keluarga
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Tanggungan Keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang masih ditanggung oleh karyawan kebun. Karyawan yang memiliki tanggungan 1 – 2 orang sebanyak 70 %, dan 2-4 orang sebanyak 30 % dari jumlah karyawan sampel sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial maupun ekonomi karyawan
perkebunan Tolan Tiga Indonesia bervariasi, Sehingga
hipotesis 1 diterima.
Sistem Manajemen Yang Sedang Berlaku Di Perkebunan PT. Tolan Tiga
Indonesia Perkebunan Tolan Tiga Indonesia merupakan salah satu perkebunan
swasta yang ada di Kabupaten Labuhan Batu Kecamatan Kampung Rakyat, tepatnya didesa Perlabian. Perkebunan ini memiliki karyawan sebesar 156 orang karyawan. Dalam menjalankan manajemennya perusahaan ini menggunakan sistem Top down, dimana atasan memberikan atau membuat sistem manajemen dan menurunkannya kepada bawahannya untuk
kemudian dilaksanakan. Sistem
manajemen seperti ini sebagian besar hanya menguntungkan perusahaan. Perusahaan tidak mau mendengarkan aspirasi rakyat.Salah satunya adalah dengan penambahan jam kerja (lembur) bagi karyawan namun gaji tambahan yang diberikan tidak sesuai, dan jumlah tangungan keluarga yang dulunya dibayar dengan memberikan beras sekarang diuangkan.sedangkan pada perusahaan perkebunan lainnya dalam menjalankan sistem manajemennya, sudah mau menerima saran-saran dari karyawannya Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Dengan adanya sistem manajemen seperti ini karyawan perkebunan harus mematuhi dan melaksanakan peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan perkebunan.
Hubungan Karakteristik Sosial Karyawan Dengan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku Karakteristik.sosial karyawan perkebunan PT .Tolan Tiga Indonesia yang diteliti adalah: Tingkat Pendidikan, Umur, Lama bekerja karyawan diperkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia. a. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku. Karyawan yang bekerja di perkebunan memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda, dimana pendidikan yang dimiliki karyawan adalah pendidikan formal. Pendidikan yang diteliti adalah pendidikan formal karyawan. Pendidikan dapat memperluas wawasan seseorang dan cara berfikir karyawan. Untuk itu perlu diteliti apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku,dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel : 7. Hubungan Tingkat Pendidikan Karyawan Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku No 1 2 3
Tingkat Pendidikan (Tahun) 6 tahun 9 tahun 12 tahun Jumlah
Sikap Positif Negatif 5 (16,66 %) 7 (23,33 %) 2 (6,667%) 3 (10 %) 9 (30 %) 4 (13,34%) 16(63,33 %) 14 (46,67 %)
Jumlah 12 ( 39,99%) 5 (16,67 %) 13 (43,34%) 30 (100 %)
Sumber : lampiran 8
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 7. diatas dapat diketahui bahwa karyawan sampel dengan tingkat pendidikan 6 tahun sebanyak 39,99 %, dimana karyawan sampel yang bersikap positif ada 16,66 % dan karyawan sampel yang bersikap negatif ada 23,33 %. . Pada tingkat pendidikan 12 tahun sebanyak 43,34 % hanya 30 % yang bersikap positif dan 13,34 % yang bersikap negatif terhadap sistem manajemen yang berlaku. Dari
hasil
penelitian
berdasarkan
analisis
data
primer
dengan
menggunakan Uji Chi- Square, diperoleh nilai X2hit = 2,321 sedangkan X2tabel = (0,05 ;2) = 2,048. Dengan Demikian X2hit > X2tabel (0,05;2); maka tolak Ho dan terima H1. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku.
b. Hubungan Antara Umur Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen yang Berlaku. Untuk Mengetahui ada tidaknya hubungan umur karyawan dengan sikap karyawan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel : 8. Hubungan Antara Umur Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku. No 1 2 3
Umur (Tahun) 30 - 39 40 - 49 50 - 59 Jumlah
Sikap Positif 7 (23,34 %) 7 (23,34 %) 2 (6,66%) 16 (53,34 %)
Negatif 2 (6,66 %) 8 (26,66 %) 4 (13,34 %) 14 (46,66 %)
Jumlah (orang) 9 (30 %) 15 (50 %) 6 (20 %) 30 (100 %)
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Sumber : lampiran 9
Berdasarkan tabel 8.diatas, dapat diketahui bahwa karyawan yang berumur 30 -39 tahun sebanyak 30 % ,dimana 23,34 % bersikap positif dan 6,66 % bersikap negatif. Karyawan yang berumur 50 - 59 tahun sebanyak 20 %, dimana karyawan yang bersikap positif 6,66 % dan 13,34 % yang bersikap negatif. Hal ini menunjukkan pada golongan umur produktif maupun tidak produktif, Karyawan bersikap negatif terhadap sistem manajemen yang berlaku. Dari
hasil
penelitian
berdasarkan
analisis
data
primer
dengan
menggunakan Uji Chi- Square, diperoleh nilai X2hit = 3,391 sedangkan X2tabel = (0,05 ;2) = 2,048. Dengan Demikian X2hit > X2tabel (0,05;2); maka tolak Ho dan terima H1. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara umur karyawan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku.
c.
Hubungan Antara Lama Bekerja Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Lama Bekerja karyawan dengan
sikap karyawan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel: 9. Hubungan Antara Lama Bekerja Dengan Sikap karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku Sikap
1
Lama bekerja (Tahun) 5 - 14
2
15 - 24
5 (16,67%)
5 (16,67 %)
10 (33,34%)
3
25 - 34
5 (16,67%)
8 (26,66 %)
13 (43,33 %)
No
Jumlah
Positif
Negatif
6 (20 %)
1 (3,33%)
16 (53,34 %)
14 (46,66%)
Jumlah (orang) 7 (23,33 %)
30 (100 %)
Sumber: Lampiran 10
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 9. diatas, dapat diketahui bahwa karyawan yang memiliki pengalaman lama bekerja 5-14 tahun sebanyak 23,33 %, dimana karyawan yang bersikap positif sebanyak 20 % dan karyawan yang bersifat negatif sebanyak 3,33%. Karyawan yang memiliki pengalaman lama bekerja 25 - 34 tahun sebanyak 43,33 %, dimana karyawan yang bersikap positif sebanyak 53,34 % dan karyawan yang bersikap negatif sebanyak 46,66 %. Hal ini menunjukkan pada tingkatan pengalaman lama bekerja mulai dari 5-14 tahun, 15-24 tahun,dan 25 - 34 tahun dari yang terendah sampai tertinggi ada menunjukkan sikap negatif terhadap sistem manajemen yang berlaku. Dari pernyataan diatas tidak menunjukkan bahwa seorang karyawan yang telah lama bekerja di Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia memiliki sikap yang positif,seharusnya karyawan yang telah lama bekerja lebih memahami kondisi perkebunan dan memiliki sikap loyalitas yang tinggi kepada perkebunan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik pengalaman kerja bukan satu-satunya faktor yang menentukan karyawan yang bersikap positif atau bersikap menerima sistem manajemen yang berlaku. Dari
hasil
penelitian
berdasarkan
analisis
data
primer
dengan
menggunakan Uji Chi- Square, diperoleh nilai X2hit = 3,126 sedangkan X2tabel = (0,05 ;2) = 2,048. Dengan Demikian X2hit > X2tabel (0,05;2); maka tolak Ho dan terima H1. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara umur karyawan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku.
Hubungan Karakteristik Ekonomi Karyawan Dengan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang berlaku Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Karakteristik ekonomi karyawan sampel di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia antara lain:
pendapatan utama keluarga dan jumlah tanggungan
Keluarga, karakteristik ekonomi karyawan mempunyai hubungan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku. a.
Hubungan Antara
Pendapatan Utama Keluarga Dengan Sikap
Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku Pendapatan utama keluarga merupakan pendapatan yang berasal dari gaji karyawan diperkebunan. Pendapatan karyawan yang berasal dari gaji perkebunan merupakan pendapatan utama karyawan. Dalam hal ini karyawan mengharapkan penyesuaian gaji yang diberikan perkebunan. Pendapatan keluarga yang besar mempunyai hubungan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku. Untuk melihat hubungan antara pendapatan utama keluarga dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel: 10. Hubungan Antara Pendapatan Utama Keluarga Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku. No 1 2 3
Sikap Total Pendapatan Keluarga per bulan Positif Negatif 757.000 – 883.000 10(33,34%) 4(13,34%) 850.000 – 905.000 2(6,66%) 6(20%) 907.000 – 1.112.000 4(13,34%) 4(13,34%) 16(53,34%) 14 (46,66 %) Jumlah
Jumlah 14(46,68) 8(26.67%) 8(16,68%) 30 (100 %)
Sumber :lampiran 11 Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 10 diatas, dapat diketahui bahwa karyawan sampel dengan pendapatan Rp 757.000 – Rp 883.000 sebanyak 14 orang (46,68 %), ada 10 orang (33,34 %) yang bersikap positif dan 4 orang(13,34 %) bersikap negatif . karyawan yang memiliki pendapatan Rp 907.000 – Rp 1.112.000 sebanyak 8 orang (16,68), ada 4 orang (13,34 %) bersikap positif dan 4 orang (13,34 %) bersikap Negatif. Dari
hasil
penelitian
berdasarkan
analisis
data
primer
dengan
menggunakan Uji Chi- Square, diperoleh nilai X2hit = 8,394 sedangkan X2tabel = (0,05 ;2) = 2,048. Dengan Demikian X2hit > X2tabel (0,05;2); maka tolak Ho dan terima H1. Hal ini menunjukkan
ada hubungan antara pendapatan utama
karyawan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku. b.
Hubungan Antara Jumlah
Tanggungan Keluarga Dengan Sikap
karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku.
Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang masih ditanggung karyawan, jumlah tanggungan keluarga berupa istri,anak dan anggota keluarga yang tidak bekerja. Untuk melihat hubungan antara jumlah tanggungan keluarga dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel : 11. Hubungan Antara Jumlah Tanggungan Keluarga Dengan Sikap Karyawan Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku. Jumlah No Tanggungan (jiwa) 1 0-2 2 3-4
Sikap Positif 9 (30 %) 7 (23,33 %)
Negatif 12 (40 %) 2 (6,67 %)
Jumlah 21 (70 %) 9 ( 30 %)
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Jumlah
16 (53,33 %)
14 (46,67 %)
30 (100 %)
Sumber : lampiran 12
Berdasarkan tabel 11. diatas, dapat diketahui bahwa karyawan sampel dengan jumlah tanggungan keluarga 0-12 orang sebanyak 21 orang (70 %) , ada 9 orang (30 %) bersikap positif dan 12 orang (40 %) bersikap negatif. Karyawan yang memiliki jumlah tanggungan 3 - 4 orang sebanyak 9 orang, ada 7 orang (23,33%) bersikap positif dan 2 orang (6,67 %) bersikap negatif. Dari
hasil
penelitian
berdasarkan
analisis
data
primer
dengan
menggunakan Uji Chi- Square, diperoleh nilai X2hit = 3,085 sedangkan X2tabel = (0,05 ;1) = 2,045. Dengan Demikian X2hit > X2tabel (0,05;2); maka tolak Ho dan terima H1. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara umur karyawan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku.
Permasalahan Sistem Manajemen Yang Berlaku di Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia. Sistem manajemen yang diterapkan diperkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia banyak mengalami permasalahan. Sistem Manajemen yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan operasional dan teknis kebun. Dengan memperhatikan kondisi daerah dan karakteristik masyarakat sekitarnya, perkebunan menjalankan Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
kegiatan operasionalnya dan fungsinya untuk mencapai tujuan perusahaan.Dalam menjalankan dan melaksanakan sistem manajemen perkebunan ,banyak menghadapi masalah-masalah baik dari masalah internal maupun masalah eksternal Masalah internal merupakan masalah yang terjadi dari dalam kebun sendiri. Masalah-masalah internal yang terjadi antara lain: a.
Masalah yang terjadi di Divisi Administrasi dan SDM (Sumber Daya Manusia) 1.
Stukturisasi manajerial PT. Tolan Tiga belum tersusun dengan baik. Strukturisasi yang dimaksud adalah susunan fungsional kebun secara teknis dan operasional. Susunan fungsional secara teknis meliputi penempatan dan pengangkatan SDM pada divisi-divisi yang ada meliputi penempatan dan pembagian kerja setiap divisi.
2.
Deskrisi kerja (Job Description) yang belum tersusun dengan baik. Petunjuk pelaksanaan tugas dari setiap divisi yang belum terbentuk dengan jelas dan kuat.
3.
Petunjuk teknis dari setiap divisi belum tersusun.
4.
Peraturan penggajian dan dasar penggajian yang tidak jelas. Sebaiknya kebun memiliki dasar penggajian kepada karyawan baik berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan, lama masa kerja, dan prestasi karyawan yang dapat di indikasi kepada kenaikan gaji dan pangkat.
5.
Karyawan Jam kerja bertambah tapi gaji yang didapatkan
dari
perusahaan tetap. Sehingga merugikan Karyawan.(Anonimus,2005:65) b.
Masalah yang terjadi di divisi produksi
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
1.
Produksi kelapa sawit yang sangat rendah.
2.
Rotasi panen yang tidak teratur.
3.
Pohon kelapa sawit yang tinggi sehingga tidak terjangkau untuk dipanen.
4.
Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
c.
Masalah yang terjadi di divisi pemeliharaan tanaman 1.
Anggaran rencana kerja di divisi pemeliharaan tanaman sangat terbatas.
2.
Kurangnya tenaga kerja di divisi pemeliharaan tanaman.
3.
Banyaknya karyawan berstatus borongan yang bekerja dibidang pemeliharaan tanaman, sehingga rencana kerja dan target kerja tidak tercapai.
d.
Masalah yang terjadi di divisi keamanan 1.
Kurangnya tingkat keamanan terhadap tanaman kelapa sawit.
2.
Kurangnya sarana dan manajerial prasarana keamanan yang mendukung pelaksanaan tugas kerja. Masalah eksternal yang terjadi di perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia
antara lain : 1. Masalah penggarapan lahan dan areal kelapa sawit PT. Tolan Tiga Indonesia 2. Masalah pencurian terhadap tanaman buah segar (TBS).
Upaya-Upaya Perbaiki Sistem Manajemen Yang Berlaku Di Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Berbagai Upaya-upaya perbaikan harus segera dilakukan oleh pihak Perkebunan. Upaya-Upaya perbaikan sistem manajemen yang telah dan sedang berjalan sebagai berikut: Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
1.
Penyusunan Draf Restrukturisasi PT. Tolan Tiga Indonesia
2.
Penyusunan Deskripsi kerja (Job Description).
3.
Menyusun Draf petunjuk pelaksanaan tugas dan petunjuk teknis.
4.
Mengusulkan
dan
Memperbaiki
peningkatan
gaji
karyawan,serta
menetapkan dasar-dasar penggajian. 5.
Memberikan Pemupukan dan pemeliharaan secara intensif.
6.
Mengganti Pohon yang sudah tua dengan bibit yang baru.
7.
Menambah dan melengkapi sarana dan prasarana produksi.
8.
Menambah tenaga kerja karyawan dibidang keamanan
9.
Membuat pos-pos penjagaan dan memasang palang disetiap ujung jalan yang menuju lokasi areal perkebunan dan melakukan, menjadwalkan dan melakukan rute patroli setiap hari.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 3. Karakteristik Sosial Ekonomi karyawan Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia Bervariasi,dapat dilihat sebagai berikut: - Tingkat Pendidikan terendah tamatan SD dan tertinggi SMU - Umur karyawan terendah 30 tahun dan umur tertinggi 54 tahun. Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
- Pengalaman Kerja karyawan terendah 5 tahun dan tertinggi 30 tahun - Pendapatan keluarga terendah Rp.757.000 dan tertinggi 1.112.000 - Jumlah Tanggungan Keluarga terendah 0 jiwa dan tertinggi 4 jiwa 4. Karakteristik sosial karyawan dan hubungannya dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku sebagai berikut: - Karakteristik Tingkat Pendidikan karyawan
ada hubungan dengan sikap
mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku - Karakteristik Umur Karyawan ada hubungan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku. - Karakteristik Pengalaman Kerja ada hubungan dengan sikap karyawan terhadap sistem manajemen yang berlaku 7. Karakteristik
ekonomi karyawan dan hubungannya dengan sikap mereka
terhadap sistem manajemen yang berlaku sebagai berikut: -
Pendapatan Utama Keluarga : ada hubungan antara pendapatan dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku.
-
Jumlah Tanggungan keluarga : ada hubungan antara jumlah tanggungan leluarga dengan sikap mereka terhadap sistem manajemen yang berlaku.
8.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di perkebunan disebabkan terbatasnya dana, dimana biaya operasional yang diperlukan tidak didukung oleh ketersediaan dana yang cukup sehingga banyak rencana yang tidak terealisasi.
9.
Berbagai upaya-upaya dilakukan untuk memperbaiki sistem manajemen diperkebunan. Antara lain: 8.
Penyusunan rencana kerja dan anggaran rencana kerja secara prioritas.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
9.
Pengangkatan staff mengisi kedudukan sebagai kelapa divisi beserta karyawan-karyawannya.
10. Pemberian sanksi kerja kepada karyawan yang bermasalah 11. Penyusunan kedisiplinan kerja meliputi : jadwal masuk dan keluar kerja 12. Peningkatan keamanan kerja karyawan dan fasilitas kebun. Saran a Saran Kepada Pemerintah 1.
Agar pemerintah memberikan perhatian kepada perusahaan-perusahaan perkebunan dengan melakukan pengawasan dan memonitoring kegiatankegiatan perkebunan.
2.
Agar terjalin hubungan yang baik antara pemerintah dengan perusahaan perkebunan dan mempermudah pemberian surat ijin usaha dan urusan birokrasi.
3.
Agar pemerintah khususnya Dinas ketenagakerjaan Kabupaten Labuhan Batu melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja sehingga karyawan mendapatkan upah berdasarkan Upah Minimum Propinsi dan jaminan Tenaga Kerja (Jamsostek).
b Saran kepada Perusahaan 1.
Perusahaan
sebaiknya dalam membuat sistem manajemen
lebih
memperhatikan apakah manajemen itu baik untuk perusahaan dan tidak merugikan karyawan. 2.
Antara perusahaan dan karyawan sebaiknya terjalin kerjasama yang baik sehingga tercipta iklim kerja yang kondusif
c Saran kepada karyawan Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
1. Agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan menerima sistem manajemen yang berlaku 2. karyawan lebih bersikap propesional kerja dalam lingkungan kerja dan menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan, antar karyawan dan masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,R.1998. Perkebunan dari Nes ke Pir. Puspa Swara. Jakarta. Anonimus, 2000. Daftar Karyawan Perkebunan.Labuhan Batu. ,1982.Pertanahan dalam Era Pembangunan Indonesia.Direktorat Publikasi Ditjen Departemen Penerangan. Jakarta. , 2005. Direktori Perusahaan Perkebunan Sumatera Utara. Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Azwar,S.1997. Sikap Manusia Dan Teori Pengukurannya. Liberty. Yogyakarta. Basyar,H.A.1999.Perkebunan Kelapa sawit.E-Law & Ce-PAS.Jakarta. Daniel,M.1992.Mengukur Sikap Sosial. Bumi Aksara.Jakarta. David,K.1996.Sikap Sosial.Bumi Aksara.Jakarta. Djarwanto,2003.Statistik Non .Parametik.BPFE.Yogyakarta. Fauzi,Y.dkk.2003.Pengelolaan Kelapa Sawit. Penebar Swadaya.Jakarta. Kartini,K.2002.Psikologi Sosial Untuk Manajemen Perusahan Industri.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Pahan, I.2006.Manajemen Agribisnis dari Hulu ke Hilir. Penebar Swdaya. Jakarta. Salim,E.2006.Aspek Sikap Mental Dalam Manusia.Ghalia Indonesia.Bogor.
Manajemen
Sumber
Daya
Sastrohadiwirya,S.B.2002.Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administrasi dan Operasional. PT. Bumi Aksara.Jakarta Sedarmayanti,2004.Pengembangan
Kepribadian
Pegawai.
Mandar
Maju.
Bandung. Semangun,2000. Penyakit-Penyakit tanaman Perkebunan Indonesia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Silalahi,2002. Pemahaman Praktis Azas-Azas Manajemen. Mandar Maju. Bandung. Simanjuntak,S.B.2004. Pengelolaan Perkebunan.FP USU.Medan.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Lampiran :8 Uji Chi Square Antara Pendidikan Karyawan Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia.
NO 1 2 3
Lama Pendidikan (Tahun) 6 Tahun 9 Tahun 12 Tahun
Positif 5 2 9
Sikap Negatif 7 3 4
Jumlah 12 5 13
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Jumlah
16
14
30
Sumber Data primer diolah dari lampiran 1
ni xn j
E
=
E11
= 16x12 =6,4 30
E12
=
14x12 30
E21
=
16x5 = 2,67 30
E22
=
14x5 = 2,34 30
E31
=
16x13 = 6,94 30
E32
=
14x13 = 6,06 30
2
X
n
b
=∑ i =1
X2
= 5,6
k
(nij − Eij )
j =1
Eij
∑
2
, V – (b – 1) (k – 1)
= (5 – 6,4)2 / 6,4 + (7 – 5,6)2/ 5,6 + (2 – 2,67)2 /2,67 + (3 – 2,34)2/ 2,34 + (9 – 6,94)2 / 6,94 + (4 - 6,06)2 / 6,06
= (0,306) + (0,35) + (0,168) + (0,186) + (0,611) + (0,700) X2 db
= 2,321 = (b-1) (k-1) = (3 -1 ) (2 – 1) =2
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Lampiran :9 Uji Chi Square Antara Umur Karyawan Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia.
NO 1 2
Umur Karyawan (Tahun) 30 – 39 40 - 49
Sikap Positif Negatif 7 2 7 8
Jumlah 9 15
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
3
50 – 59 Jumlah
2 16
4 14
6 30
Sumber Data primer diolah dari lampiran 1
ni xn j
E
=
E11
= 16x9 = 4,8 30
E12
=
14x9 30
E21
=
16x15 = 8 30
E22
=
14x15 =7 30
E31
=
16x6 = 3,2 30
E32
=
14x6 30
2
X
n
b
=∑ i =1
X2
= 4,2
= 2,8
k
(nij − Eij )
j =1
Eij
∑
2
, V – (b – 1) (k – 1)
= (7 – 4,8)2 / 4,8 + (2 – 4,2)2/ 4,2 + (7– 8)2 /8 + (8 – 7)2/ 7 + (2 – 3,2)2 / 3,2 + (4 – 2,8)2 / 2,8
= (1,008) + (1,152) + (0,125) + (0,142) + (0,45) + (0,514) X2
= 3,391
db
= (b-1) (k-1) = (3-1) (2-1)
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
=2
Lampiran :10 Uji Chi Square Antara lama Bekerja Karyawan Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia.
NO
Lama Bekerja Karyawan
Positif
Sikap Negatif
Jumlah
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
(Tahun) 5 – 14 15 - 24 25 – 34 Jumlah
1 2 3
6 5 5 16
1 5 8 14
7 10 13 30
Sumber Data primer diolah dari lampiran 1
ni xn j
E
=
E11
= 16x7 = 3,74 30
E12
=
14x7 30
E21
=
16x10 = 5,34 30
E22
=
14x10 = 4,67 30
E31
=
16x13 = 6,94 30
E32
=
14x13 = 6,07 30
2
X
n
b
=∑ i =1
X2
= 4,2
k
(nij − Eij )
j =1
Eij
∑
2
, V – (b – 1) (k – 1)
= (6 – 3,74)2 / 3,74 + (1 – 3,27)2 / 3,27 + (5– 5,34)2 / 5,34+ (5– 4,67)2/ 4,67 + (5– 6,94)2 / 6,94 + (8– 6,07)2 / 6,07
= (0,267) + (1,575) + (0,021) + (0,142) + (0,108) + (0,542) + (0,613) X2
= 3,126
db
= (b-1) (k-1)
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
= (3-1) (2-1) =2
Lampiran :11 Uji Chi Square Antara Pendapatan Utama Karyawan Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia.
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Pendapatan Utama Karyawan (Tahun) 5757.000 – 850.000 883.000 - 905.000 907.000 – 1.112.000 Jumlah
NO 1 2 3
Sikap Positif
Negatif
10 2 4 16
4 6 4 14
Jumlah 14 8 8 30
Sumber Data primer diolah dari lampiran 1
ni xn j
E
=
E11
= 16x14 = 7,47 30
E12
=
14x14 30
E21
=
16x8 = 4,27 30
E22
=
14x8 = 3,74 30
E31
=
16x8 = 4,27 30
E32
=
14x8 = 3,74 30
X2
=∑
n
b
i =1
X2
= 6,54
k
(nij − Eij )
j =1
Eij
∑
2
, V – (b – 1) (k – 1)
= (10– 7,47)2 / 7,47 + (4 – 6,54)2 / 6,54 + (2– 4,27)2 / 4,27+ (6– 3,74)2/ 3,74 + (4– 4,27)2 / 4,27 + (4– 3,74)2 / 3,74
= (0,856) + (0,986) + (5,152) + (1,365) + (0,017) + (0,0018) X2
= 8,394
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
db
= (b-1) (k-1) = (3-1) (2-1) =2
Lampiran : 12 Uji Chi Square Antara Jumlah Tanggungan Karyawan Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem manajemen Yang Berlaku di PT. Tolan Tiga Indonesia. Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Jumlah Tangungan (Orang) 0-2 3-4 Jumlah
NO 1 2
Sikap Positif Negatif 9 12 7 2 16 14
Jumlah 21 9 30
Sumber Data primer diolah dari lampiran 1
ni xn j
E
=
E11
= 16x 21 = 11,2 30
E12
=
14x 21 = 9,8 30
E21
=
16x9 = 4,8 30
E22
=
2
X
n
14x9 = 4,2 30 b
=∑ i =1
X2
k
(nij − Eij )
j =1
Eij
∑
2
, V – (b – 1) (k – 1)
= (9 – 11,2)2 / 11,2 + (12 – 9,8)2/ 9,8 + (7 – 4,8)2/4,8 + (2 – 4,2)2/ 4,2 = (0,432) + (0,493) + (1,152) + (1,152)
X2
= 3,085
db
= (b – 1) (k – 1) = (2 – 1) (2 – 1) =1
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009
Martha Hotma S. : Karakteristik Sosial Ekonomi Karyawan Perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia Dan Sikap Mereka Terhadap Sistem Manajemen Yang Berlaku (Studi kasus: Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu), 2008. USU Repository © 2009