1
PENGARUH WAKTU APLIKASI DAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS KOMPOS AZOLLA (Azolla spp.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.)
SKRIPSI
Oleh : EKO ANDI PASARIBU 040301001/BDP – AGR
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
2
PENGARUH WAKTU APLIKASI DAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS KOMPOS AZOLLA (Azolla spp.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.) SKRIPSI Oleh : EKO ANDI PASARIBU 040301001 BDP – AGR
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Di Program Studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
3
Judul skripsi : Pengaruh Waktu Aplikasi dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.) Nama : Eko Andi Pasaribu Nim : 040301001 Departemen : Budidaya Pertanian Program Studi : Agronomi
Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing
Ketua
Anggota
(Prof. Dr. Ir. J. M. Sitanggang, MS) NIP : 130 231 559
( Ir. Rosita Sipayung, MP ) NIP : 131 459 302
Mengetahui :
(Ir. Edison Purba, Ph. D) Ketua Departemen Budidaya Pertanian
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
4
ABSTRACT
A field experiment to examined the influence of application time and giving various compost dose of Azolla (Azolla spp.) to crop production and growth of cabbage (Brasisca oleraceae Var. Acephala DC.). The experiment was conducted at Faculty Of Agriculture University North Sumatra, Medan, from July 2008 until September 2008. The experiment used a Random Device Group (RAK Factorial) with 2 treatment factor and 3 restating. The first factor of application time by four levels, they were 21 day before planting, 14 day before planting, 7 day before planting, giving at the time of planting. The second factor is both of compost dose of azolla with four levels, they were 32 g/polibag, 64 g/polibag, 96 g/polibag, 128 g/polibag. The result of the experiment showed that application time and giving various compost dose of Azolla (Azolla Spp.) significantly increase high of crop, amount of leaf , total wide of leaf, wet wight of crop/plot, wet wight of coronet/wet wight and sampel of root/sampel. Giving various compost dose of Azolla significantly increase to all parameter examined. The interaction between both treatment increase significantly to parameter wet wight of crop/plot, wet wight coronet/sample, wet wight of root/dry wight and sample of root/sample. Keyword : Time Application, compost of Azolla, cabbage
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
5
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (Azolla spp.) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brasisca oleraceae Var. Acephala DC.). Penelitian dilaksanakan di lahan/areal percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dari bulan Juli 2008 sampai September 2008. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama waktu aplikasi dengan 4 taraf : 21 hari sebelum tanam, 14 hari sebelum tanam, 7 hari sebelum tanam, pemberian pada saat tanam. Faktor kedua dosis kompos Azolla dengan 4 taraf : 32 g/polibag, 64 g/polibag, 96 g/polibag, 128 g/polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu aplikasi dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel dan bobot basah akar per sampel. Pemberian berbagai dosis kompos Azolla dapat meningkatkan semua parameter pengamatan. Interaksi antara kedua perlakuan dapat meningkatkan parameter bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel, bobot basah akar per sampel. Kata kunci : Waktu aplikasi, kompos Azolla, kailan
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
6
RIWAYAT HIDUP
Eko Andi Pasaribu dilahirkan di Garaga I pada tanggal 7 Desember 1986 dari Ayahanda Rinca Pasaribu dan Ibunda Darna Aritonang. Penulis merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Pendidikan formal yang pernah diperoleh penulis antara lain, 1. Tahun 1992-1998 menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 173132 Lumban Baringin, Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Tahun 1998-2001 menempuh pendidikan lanjutan di
SLTP Negeri 1
Sipoholon Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. 3. Tahun 2001-2004 menempuh pendidikan menengah di SMU Negeri 1 Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. 4. Tahun 2004 lulus masuk melalui jalur PMP, penulis memilih program studi Agronomi
Departemen
Budidaya
Pertanian
Fakultas
Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan. Selama Laboratorium
mengikuti
perkuliahan,
Agronomi
Tanaman
penulis Perkebunan
pernah
menjadi
(2006-2008).
asisten Penulis
melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Kecamatan Dolok Merangir, Kabupaten Simalungun pada bulan Juni sampai dengan Juli 2007.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Tulisan ini adalah skripsi yang disusun berdasarkan hasil penelitian yang berjudul ”Pengaruh Waktu Aplikasi dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC)” yang merupakan salah syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada
kesempatan
ini
penulis
mengucapkan
terimakasih
kepada
Bapak Prof. Dr. Ir. J. M. Sitanggang, MS dan Ibu Ir. Rosita Sipayung, MP selaku ketua dan anggota komisi pembimbing, yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran
kepada penulis mulai dari persiapan penelitian sampai
penyelesaian tulisan ini. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Staff penanggung jawab lahan FP USU, Staf penganggung jawab Laboratorium Biologi Tanah FP USU dan kepada Staff dosen Fakultas Pertanian yang telah memberi masukan, motivasi dan dukungan dalam menyusun tulisan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya buat keluargaku tersayang Ayahanda R. Pasaribu dan Ibunda D. Aritonang yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis baik secara moril dan material, Kakak (Randow Jelita, Heppy M, Nuripa, Delima) Abangku (Leo Nardo, Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
8
Frans Andi Nova P, Gapri Bona Tua S), adikku (Veni, Beni, Pendi Kurniawan P, Boi D. R. Jubel) juga kepada keponakanku tersayang Yuni, Rahmat Paulus, terimakasih buat doa, dukungan dan kasih sayang yang kalian berikan. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada sahabatku yang setia
mendukung dan mendoakanku Rimember Lubis, Bosco P Sihotang, Dermawan, Adifa Olan Simatupang, Yessi Christina Sianturi, Jojor Cinta Bakara, Hayati Silalahi, Ani Megawati Simbolon, Chairatunnisa, Rosdina Tampubolon, Grace Lestari Sitepu, Lidia Natalia G, Rinda, yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat selama penyusunan tulisan ini. Serta rekan-rekan asisten Agronomi Tanaman Perkebunan dan teman-teman BDP stambuk 2004 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, Abang dan Kakak Jurusan BDP stambuk 2003, Adik-adik Jurusan BDP stambuk 06, Jurusan BDP stambuk 2007 dan BDP stambuk 2008 serta teman-teman yang ada di Asrama Putra (Ronden Perwiradinata, Freddy Richard, Dodi A. M dan Roi) yang telah banyak membantu baik pikiran dan tenaga sehingga terlaksananya penulisan tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Maret 2009
Penulis Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
9
DAFTAR ISI
ABSTRACT ..................................................................................................... i ABSTRAK........................................................................................................ ii RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi PENDAHULUAN Latar Belakang ....................................................................................... 1 Tujuan Penelitian.................................................................................... 5 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 6 Kegunaan Penelitian ............................................................................... 6 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman ..................................................................................... 7 Syarat Tumbuh ....................................................................................... 8 Iklim ............................................................................................. 8 Tanah ............................................................................................ 9 Kompos Azolla (Azolla spp) ................................................................... 9 Kandungan Unsur Kimia ............................................................... 9 Pemanfaatan Kompos Azolla Sebagai Pupuk Organik ................... 10 Manfaat Kompos Azolla Sebagai Pengganti Urea .......................... 13 Waktu Aplikasi Kompos Azolla ............................................................. 15 BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 18 Bahan dan Alat ....................................................................................... 18 Metode Penelitian ................................................................................... 19 Metode Analisa Data .............................................................................. 20 PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Penelitian ..................................................................... 22 Persiapan Areal Persemaian .................................................................... 22 Persiapan Media Tanam ......................................................................... 22 Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
10
Pengapuran ............................................................................................. 23 Penyemaian Benih .................................................................................. 23 Aplikasi Kompos Azolla (Azolla spp.) .................................................... 23 Penanaman Bibit .................................................................................... 24 Pemeliharaan Tanaman ........................................................................... 24 Pemupukan.................................................................................... 24 Penyiraman ................................................................................... 24 Penyulaman ................................................................................... 25 Penyiangan .................................................................................... 25 Pengendalian Hama dan Penyakit .................................................. 25 Panen ............................................................................................ 25 Pengamatan Parameter............................................................................ 26 Tinggi Tanaman (cm) .................................................................... 26 Jumlah Daun (helai) ....................................................................... 26 Jumlah Klorofil (butir/mm2) .......................................................... 26 Total Luas Daun (cm 2) .................................................................. 26 Bobot Basah Tanaman per Plot (g) ................................................ 27 Bobot Basah Tajuk per Sampel (g)................................................ 27 Bobot Basah Akar per Sampel (g) .................................................. 27 Bobot Kering Tajuk per Sampel (g) ............................................... 27 Bobot Kering Akar per Sampel (g) ................................................ 27 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ....................................................................................................... 29 Pembahasan............................................................................................ 60 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ............................................................................................ 67 Saran ...................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
11
DAFTAR TABEL
No.
Teks
Hal
1. Tinggi tanaman 1-5 MSPT pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (cm) .......................................................................... 30 2. Tinggi tanaman 5 MSPT pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (cm) .......................................................................... 33 3. Jumlah daun 1-5 MSPT pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (helai) ................................................................................ 36 4. Jumlah dun 5 MSPT pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (helai) ................................................................................ 38 5. Jumlah klorofil pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (butir/mm2) ..................................................................................... 41 6. Total luas daun pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (cm2) ............................................................................................... 42 7. Bobot basah tanaman per plot pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (g) ............................................................................. 44 8. Bobot basah tajuk per sampel pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (g) ............................................................................. 48 9. Bobot basah akar per sampel pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (g) ............................................................................. 52 10. Bobot kering tajuk per sampel pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (g) ............................................................................. 56 11. Bobot kering akar per sampel pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (g) ............................................................................. 58
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
12
No
Lampiran
Hal
1. Data pengamatan tinggi tanaman umur 1 MSPT (cm)................................. 70 2. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 1 MSPT ....................................... 70 3. Data pengamatan tinggi tanaman umur 2 MSPT (cm)................................ 71 4. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 2 MSPT ...................................... 71 5. Data pengamatan tinggi tanaman umur 3 MSPT (cm)................................. 72 6. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 3 MSPT ....................................... 72 7. Data pengamatan tinggi tanaman umur 4 MSPT (cm)................................. 73 8. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 4 MSPT ....................................... 73 9. Data pengamatan tinggi tanaman umur 5 MSPT (cm)................................. 74 10. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 5 MSPT ....................................... 74 11. Data pengamatan jumlah daun umur 1 MSPT (helai) .................................. 75 12. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 1 MSPT........................................... 75 13. Data pengamatan jumlah daun umur 2 MSPT (helai) .................................. 76 14. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 2 MSPT........................................... 76 15. Data pengamatan jumlah daun umur 3 MSPT (helai) .................................. 77 16. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 3 MSPT........................................... 77 17. Data pengamatan jumlah daun umur 4 MSPT (helai) .................................. 78 18. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 4 MSPT........................................... 78 19. Data pengamatan jumlah daun umur 5 MSPT (helai) .................................. 79 20. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 5 MSPT........................................... 79 21. Data pengamatan jumlah klorofil daun (butir/mm2) .................................... 80 22. Daftar sidik ragam jumlah klorofil daun (butir/mm2) .................................. 80 23. Data pengamatan total luas daun (cm2) ....................................................... 81 Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
13
24. Data sidik ragam toatal luas daun ............................................................... 81 25. Data pengamatan bobot basah tanaman per plot (g) .................................... 82 26. Daftar sidik ragam bobot basah tanaman per plot ....................................... 82 27. Data pengamatan bobot basah tajuk per sampel (g) .................................... 83 28. Daftar sidik ragam bobot basah tajuk per sampel ........................................ 83 29. Data pengamatan bobot basah akar per sampel (g)..................................... 84 30. Daftar sidik ragam bobot basah akar per sampel ......................................... 84 31. Data pengamatan bobot kering tajuk per sampel(g) .................................... 85 32. Daftar sidik ragam bobot kering tajuk per sampel ....................................... 85 33. Data pengamatan bobot kering akar per sampel (g) .................................... 86 34. Daftar sidik ragam bobot kering akar per sampel ........................................ 86 35. Rangkuman uji beda rataan ........................................................................ .87
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
14
DAFTAR GAMBAR
No.
Teks
Hal
1. Grafik hubungan antara waktu aplikasi dengan tinggi tanaman 5 MSPT (cm) ........................................................................................................... 34 2. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan tinggi tanaman 5 MSPT (cm) ............................................................................... 34 3. Grafik hubungan antara waktu aplikasi dengan jumlah daun 5 MSPT (helai) ....................................................................................................... 40 4. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan jumlah daun 5 MSPT (helai) .................................................................................. 40 5. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan jumlah klorofil (butir/mm2) .................................................................................... 42 6. Grafik hubungan antara waktu aplikasi dengan total luas daun (cm2) ..... 44 7. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan total luas daun (cm2) ................................................................................................. 44 8. Grafik hubungan antara waktu aplikasi dengan bobot basah tanaman per plot (g) ....................................................................................................... 47 9. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot basah tanaman per plot (g) ......................................................................... 47 10. Grafik hubungan interaksi antara waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot basah tanaman per plot (g) .......................... 48 11. Grafik hubungan antara waktu aplikasi dengan bobot basah tajuk per sampel (g) ............................................................................................ 51 12. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot basah tajuk per sampel (g) .......................................................................... 51 13. Grafik hubungan interaksi antara waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot basah tajuk per sampel (g) ........................... 52 14. Grafik hubungan antara waktu aplikasi dengan bobot basah akar per sampel (g) ............................................................................................ 55
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
15
15. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot basah akar per sampel (g) ........................................................................... 55 16. Grafik hubungan interaksi antara waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot basah akar per sampel (g) ............................ 56 17. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot kering tajuk per sampel (g) ......................................................................... 57 18. Grafik hubungan antara berbagai dosis kompos Azolla dengan bobot kering akar per sampel (g) .......................................................................... 59
No
Lampiran
Hal
1. Bagan penelitian......................................................................................... 89 2. Bagan plot .................................................................................................. 90 3. Gambar tanaman kailan .............................................................................. 93
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
16
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran
Hal
1. Deskripsi tanaman kailan ............................................................................ 88 2. Hasil analisa kompos Azolla (Azolla spp.)................................................... 91
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
17
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala) berasal dari Negeri Cina. Di Indonesia kailan merupakan jenis sayuran baru, tetapi telah menjadi kegemaran keluarga. Bentuk tanaman kailan sepintas lalu mirip dengan caisim atau kembang kol (http://www.iptek.net.id, 2008). Kailan menjadi salah satu jenis sayuran daun yang digemari karena kailan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sawi yaitu daunnya lebih tebal, rasanya enak dan legit. Tanaman kailan mempunyai warna batang yang hijau dan rasanya agak manis dan empuk. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh kailan, maka kailan menjadi salah satu produk pertanian yang dikonsumsi setiap saat yang mempunyai nilai komersial yang tinggi (Widadi, 2003). Selain itu kailan juga mempunyai daun yang lebih tebal, rasanya yang enak dan legit, kailan juga mengandung gizi makanan yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium, kalium dan caroten (http://tamanflora.blogspot.com, 2007). Tanaman kubis dan sejenisnya seperti kailan yang biasa disebut kale juga merupakan sumber vitamin, seperti vitamin A, B, C, Niacin, dan mineral, seperti Ca, P, Fe, Na, F, S, Cl. Vitamin A dapat mencegah gangguan pada mata. Vitamin B dapat mengobati beri-beri, radang syaraf dan lemahnya otot-otot. Vitamin C dapat mencegah terjadinya penyakit sariawan. Vitamin C terdapat pada daun-daun yang dekat dengan titik tumbuh. Niacin dapat mencegah radang rongga mulut,
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
18
gangguan
pusat
susunan
urat
syaraf,
alat
pencernaan
dan
lain-lain
(Pracaya, 1999). Berdasarkan kandungan zat makanan yang terdapat pada kailan, maka kailan menjadi sejenis sayuran daun yang digemari banyak orang, mempunyai nilai ekonomis tinggi, serta prospektif untuk permintaan yang tinggi dari supermarket, hotel dan restoran. Tetapi, walaupun diminati banyak orang pada saat ini belum diimbangi dengan produksi yang maksimal untuk memenuhi permintaan tersebut (Widaryanto, Herlina dan Putra, 2008). Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 produksi tanaman kubis-kubisan khususnya kailan mengalami penurunan dari rata-rata produksi 287,30 Kw/Ha tahun 2005 menjadi 253,70 Kw/Ha. Penurunan produksi tersebut juga diikuti dengan terjadinya penurunan luas lahan panen dari 5.897 Ha pada tahun 2005 menjadi 5.461 Ha pada tahun 2006. Berdasarkan data tersebut perlu suatu usaha untuk meningkatkan kembali produksi kailan tersebut. Untuk meningkatkan produksi kailan, maka perlu dilakukan model pertanian yang selaras alam dengan menitik beratkan pada pelestarian hubungan timbal balik antara organisme dengan sekitarnya. Petanian selaras alam tidak menghendaki penggunaan produk teknologi pertanian yang berupa bahan-bahan kimia secara berlebihan yang dapat merusak ekosistem alam. Di dalam pertanian yang selaras dinyatakan bahwa pupuk buatan dan pestisida hasil produksi yang diproses secara kimia boleh digunakan, tetapi dalam jumlah yang relatif kecil (hanya berperan sebagai pelengkap). Pertanian berkelanjutan dapat dipicu oleh terselenggaranya pertanian organik. Hal tersebut ditandai dengan penggunaan pupuk organik dari limbah-limbah pertanian, pupuk kandang, pupuk hijau, Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
19
kotoran-kotoran manusia, serta kompos yang diolah secara tradisional oleh para petani untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun kebutuhan secara komersial (Djojosuwito, 2000). Pada saat ini penggunaan pupuk organik mulai populer dikalangan petani pekebun maupun masyarakat yang mencintai lingkungan. Cukup banyak informasi dari hasil penelitian bahwa kesuburan tanah dan hasil tanaman tidak dapat ditingkatkan hanya menggunaan pupuk kimia saja. Pandangan umum pada saat
ini
bahwa
bahan
organik
mempunyai
peranan
penting
dalam
mempertahankan kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Tanah yang kaya bahan organik bersifat lebih gembur sehinga aerasi tanah lebih baik dan tidak mudah mengalami pemadatan dibandingkan dengan tanah yang mengandung bahan organik rendah. Tanah yang kaya bahan organik relatif lebih sedikit hara yang terfiksasi mineral tanah sehingga yang tersedia bagi tanaman lebih besar. Hara yang digunakan oleh mikroorganisme tanah bermanfaat dalam mempercepat aktivitasnya,
meningkatkan
kecepatan
dekomposisi
bahan
organik
dan
mempercepat pelepasan hara. Pupuk kimia tidak dapat menggantikan manfaat ganda bahan organik tanah (Sutanto, 2002). Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos. Kompos adalah bahanbahan organik yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja didalamnya. Bahanbahan organik tersebut seperti dedaunan, rumput, jerami, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran hewan dan lain-lain. Penggunaan kompos dapat
memberikan
beberapa manfaat yaitu menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki tekstur dan struktur tanah, meningkatkan Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
20
porositas,
aerase
dan
komposisi
mikroorganisme
tanah,
memudahkan
pertumbuhan akar tanaman, daya serap air yang lebih lama pada tanah, menghemat pemakaian pupuk kimia, menjadi salah satu alternatif pengganti pupuk
kimia
karena
harganya
lebih
murah,
dan
ramah
lingkungan
(Murbandono, 2000). Kompos Azolla dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti pupuk kimia. Azolla adalah sejenis pakis air tawar yang hidup di kolam, danau, rawa dan sungai kecil baik di daerah tropis maupun sub tropis. Azolla berasosiasi dengan ganggang biru hijau algae anabaena yang dapat memfiksasi N dari udara ke
dalam
bentuk
amonia
yang
dapat
diserap
oleh
tanaman
(http://www. Knowledgebank.irri.org, 2008). Pemanfaatan azolla sebagai pupuk memang sangat memungkinkan, karena bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Ntrogen (N) 3-5 %, dan K (Kalium) 2,00 - 4,50 % (Rochdianto, 2008). Tujuan utama penggunaan azolla adalah memberdayakan petani agar lebih banyak menggunakan sumber daya lokal. Dengan demikian, ketergantungan pada bahan buatan pabrik atau hasil import bisa dikurangi dan yang terpenting tidak terjadi pencemaran akibat digunakan bahan kimiawi (Murbandono, 2000). Seperti jenis pupuk organik yang lain, tidak semua unsur hara kompos Azolla habis diserap oleh tanaman dalam satu periode tanam. Dengan demikian residu kompos Azolla masih bermanfaat bagi tanaman berikutnya. Hal ini merupakan salah satu keuntungan penggunaan kompos azolla. Hasil penelitian
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
21
yang diadakan di Filiphina menunjukkan bahwa penggunaan Azolla di tanah sawah selama 5 kali berturut-turut pada tanaman padi, dapat menggantikan 50% penggunaan pupuk N dan gabah yang dihasilkan setara dengan pemupukan 90 kg Urea/ha. Keuntungan lain pemakaian kompos Azolla akan meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah, sehingga pada suatu saat tertentu tidak diperlukan lagi pupuk N (Djojosuwito, 2000). Bahan organik dalam waktu yang lama dapat menyumbangkan unsur hara sehingga perlu dilakukan penelitian waktu aplikasi. Waktu aplikasi dan pemberian dosis kompos Azolla yang tepat diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman dipandang dari sudut kuantitas dan kualitas serta memberikan hasil yang baik bagi tanaman kailan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos
Azolla
terhadap
pertumbuhan
dan
produksi
tanaman
kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC). Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (Azolla spp.) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
22
Hipotesis Penelitian
1. Peningkatan waktu aplikasi kompos Azolla (Azolla spp.) akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kailan
(Brasisca oleraceae Var.
Acephala DC). 2. Peningkatan pemberian kompos Azolla (Azolla spp.) akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kailan
(Brasisca oleraceae Var.
Acephala DC). 3. Waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (Azolla spp.) berinteraksi
terhadap
pertumbuhan
dan
produksi
tanaman
kailan (Brasisca oleraceae Var. Acephala DC).
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai
salah
satu
syarat
untuk
mendapatkan
gelar
sarjana
di
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
23
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Keduduka n tanaman kailan berdasarkan taksonomi tumbuhan menurut Sunarjono (2004) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledoneae
Ordo
: Cruciferales
Family
: Cruciferaceae
Genus
: Brassica
Spesies
: Brassica oleraceae Var. Acephala DC Sistem perakaran tanaman kailan adalah jenis akar tunggang dengan
cabang-cabang akar yang kukuh (http://tamanflora.blogspot.com, 2007). Tanaman kailan mempunyai batang tunggal, berwarna hijau kebiruan dan bercabang di bagian atas batang. Warna batangnya mirip dengan kembang kol (http://www.iptek.net.id, 2008).
Kailan adalah sayuran yang berdaun tebal, datar, mengkilap, keras, berwarna hijau kebiruan, mempunyai petiol, dan letaknya berselang. Daunnya panjang dan melebar seperti caisim, sedangkan warna daun mirip dengan kembang kol berbentuk bujur telur (http://id.wikipedia.org/wiki/Kailan, 2008).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
24
Bunga kailan terdapat di ujung batang dengan panjang 30 - 40 cm dan mempunyai pedisel 1 - 2 cm dengan bunga berwarna putih. Kepala bunga berukuran
kecil,
mirip
dengan
bunga
pada
brokoli
(http://tamanflora.blogspot.com, 2007).
Bunga tanaman kubis-kubisan terdapat dalam tandan yang muncul dari ujung batang/tunas. Cruciferae berbunga sempurna dengan enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran. Empat benang sari dalam lingkaran dalam, sisanya dalam lingkaran luar. Buahnya berbentuk polong (siligue). Biji buahnya melekat pada kedua sisi sekat bilik yang membagi buah menjadi dua ruangan (Sunarjono, 2003).
Syarat Tumbuh
Iklim Kailan sesuai ditanam di kawasan yang mempunyai suhu di antara 23°C hingga 35°C dan kelembapan yang tinggi. Curah hujan terlalu banyak dapat menurunkan kualitas sayur, karena kerusakan daun yang diakibatkan oleh hujan yang deras ( http://fazlisyam.com, 2008).
Pada umumnya tanaman kubis-kubisan baik ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1.000-3.000 meter dpl, seperti halnya kubis tunas yang hanya baik ditanam di tempat yang tingginya lebih dari 800 m dpl. Akan tetapi ada varietas kubis-kubisan yang dapat di tanam di dataran rendah yang hanya memproduksi daun saja seperti tanaman kailan yang dapat beradaptasi dengan baik pada dataran rendah (Sunarjono, 2004).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
25
Tanaman kubis-kubisan memerlukan curah hujan yang berkisar antara 1000 mm-1500 mm/tahun, keadaan curah hujan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air bagi tanaman (Cahyono, 2001). Tanah Kailan menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur. Kailan sesuai ditanam di kebanyakan jenis tanah, pH tanah yang sesuai ialah diantara 5.0 - 6.5. Seandainya pH tanah di bawah nilai 5.0, pengapuran perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai pH yang sesuai dan seterusnya meningkatkan kesuburan tanah.
Penggunaan
bahan
organik
diperlukan
bagi
tanah
pasir
( http://fazlisyam.com, 2008).
Jenis tanah yang baik digunakan untuk membudidayakan kubis-kubisan adalah jenis tanah regosol, tanah aluvial, tanah latosol, tanah mediteran ataupun tanah andosol (Cahyono, 2001)
Kompos Azolla (Azolla spp.)
Kandungan Unsur Kimia Azolla Kompos Azolla mempunyai kandungan hara yang lebih tinggi dari kompos lain, sehingga sangat menguntungkan karena tidak membutuhkan dosis yang banyak dalam pemakaiannya (Atmadiwirya, 2006).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
26
Menurut Djojosuwito (2000), kandungan unsur kimia Azolla berdasarkan persentase berat kering adalah sebagai berikut: No
Unsur Kimia
% Berat Kering
1
Abu
10,50
2
Lemak kasar
3
Serat kasar
4
Protein kasar
5
Pati
5,50
6
Gula terlarut
3,50
7
Khlorofil
0,34-0,55
8
N (Nitrogen)
4,00-5,00
9
P (Phosporous)
0,50-0,90
10
K (Kalium)
2,00-4,50
11
Ca (Calsium)
0,40-1,00
12
Mg (Magnesium)
0,50-0,60
13
Mn (Mangan)
0,11-0,16
14
Fe (Ferum)
0,06-0,26
3,00-3,30 9,10 24,0-30,0
Pemanfaatan Kompos Azolla Sebagai Pupuk Organik Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Dalam pemberian pupuk untuk tanaman, ada beberapa hal yang harus diingat, yaitu ada tidaknya pengaruh terhadap perkembangan sifat fisik tanah (fisik, kimia, maupun biologi) yang merugikan serta ada tidaknya gangguan keseimbangan unsur hara dalam tanah yang akan berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara tertentu oleh tanaman. Secara kualitatif, kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak dapat lebih unggul daripada pupuk anorganik. Namun penggunaan pupuk organik
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
27
secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah menjadi lebih baik dibandingkan pupuk anorganik (Musnamar, 2007). Meskipun unsur-unsur hara yang terdapat dalam pupuk organik tergolong sedikit, pupuk organik lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk lainnya. Keunggulan daripada pupuk organik adalah: 1. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah tetap gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman lebih baik, 2. Meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah terhadap air, sehingga ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman memadai. Karena bahan-baahan organik tersebut dapat mengikat air lebih banyak dan lebih lama. 3. Menaikkan kondisi kehidupan dalam tanah. Bahan organik menjadi makanan utama bagi organisme dalam tanah, seperti cacing tanah dan mikroorganisme tanah lainnya. Cacing tanah dapat berperan dalam menjaga kegemburan tanah sedangkan jasad renik dalam tanah berperan dalam mengubah pupuk organik menjadi senyawa-senyawa yang dapat diserap oleh tanaman. 4. Meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara bermanfaat. Bahan organik mengandung asam humus yang membantu membebaskan unsur-unsur yang tersekat, sehingga mudah diserap oleh tanaman. (Redaksi Agromedia, 2007). Untuk memperbaiki agregat tanah, diperlukan bahan pembenah tanah berupa pupuk hijau yang memiliki pertumbuhan dan perkembang biakan yang cepat, mempunyai kandungan unsur hara nitrogen (N) yang cukup tinggi, cepat dan mudah terdekomposisi, mempunyai perbandingan C/N ratio tanah yaitu 10Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
28
12, kemampuan menyimpan air lebih besar dan tidak mengandung logam berat. Salah satu jenis tumbuhan yang memenuhi syarat tersebut adalah sejenis tumbuhan paku air yang dalam ilmu botani disebut sebagai Azolla. Kompos Azolla memiliki kandungan C/N ratio 9-13 (Djojosuwito, 2000). Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, antara lain untuk transpirasi, dalam proses asimilasi untuk pembentukan karbohidrat serta mengangkut hasil-hasil fotosintesis keseluruh jaringan tumbuhan (Hakim dkk, 1986). Kandungan air di dalam tanah merupakan faktor yang paling penting dalam
menentukan
keberhasilan
pertumbuhan
dan
produksi
tanaman
(Hasibuan, 2004). Pada prinsipnya pupuk organik dapat meningkatkan kapasitas pengikatan air oleh tanah, memperbaiki tingkat keremahan tanah, sedangkan air adalah salah satu unsur kehidupan bagi tanaman, jika ketersediaan air terbatas, maka aktivitas pertumbuhan akan terhenti (Soemito, 1986). Secara
umum
pengomposan
dengan
sistem
aerobik
termasuk
pengomposan Azolla adalah modifikasi yang terjadi secara biologis pada struktur kimia atau biologi bahan organik dengan kehadiran oksigen. Dalam proses ini banyak koloni bakteri yang berperan, yang ditandai dengan adanya perubahan temperatur. Hasil dari dekomposisi bahan organik secara aerobik adalah CO2, H2O, humus dan energi yang dapat disajikan dengan reaksi sebagai berikut: Mikroba Aerob Bahan organik
CO2 + H2O + Humus + Hara + Energi
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
29
Hasil dari proses pengomposan secara aerobik berupa bahan kering dengan kelembaban 30%-40% (Djuardani, Kristian dan Budi, 2005). Pada saat bahan organik mengalami perombakan, Nitrogen dibebaskan dalam bentuk kation NH4+,. Proses ini disebut sebagai mineralisasi. Kecepatan proses ini tergantung kepada ratio antara unsur Karbon-Nitrogen. Apabila rasio C/N rendah, proses perombakan akan berjalan lebih cepat. Bentuk ion NH4+ yang dibebaskan dapat secara langsung diserap oleh tanaman, dimanfaatkan oleh mikroorganisme tanah atau diubah menjadi bentuk anion NO3-. Perubahan NH4+ ke bentuk NO3- dinamakan nitrifikasi dengan melibatkan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobakter. Proses nitrifikasi ini berlangsung dengan cepat, sehingga di dalam tanah ditemukan Nitrogen berbentuk Nitrat lebih banyak dibandingkan dengan bentuk Amonium. Pada umumnya tanaman lebih banyak menyerap Nitrogen dalam bentuk Nitrat (Ashari, 2006). Kompos Azolla mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan kompos yang lain, karena kandungan unsur hara kompos Azolla lebih tinggi dari kompos lain, sehingga pemakaiannya lebih sedikit. Selain itu, kompos Azolla tidak tercemar oleh logam berat yang dapat merugikan tanaman, tidak terkontaminasi oleh organisme/bakteri perusak tanaman, dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia (Djojosuwito, 2000). Manfaat Kompos Azolla Sebagai Pengganti Urea Menurut hasil percobaan yang telah dilakukan pada tanaman padi, menunjukkan bahwa pemanfaatan Azolla sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan sebelum dan sesudah tanam dapat mampu meningkatkan hasil gabah secara nyata.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
30
Hasil penelitian di China menunjukkan bahwa penggunaan Azolla sebagai pupuk dasar meningkatkan hasil padi sekitar 600/700 kg/ha. Karena C/N Azolla rendah, hasil dekomposisi Azolla akan memasok Nitrogen lebih cepat. Pada umumnya pertumbuhan tanaman yang berumur lebih panjang memanfaatkan Nitrogen yang dipasok Azolla lebih baik daripada yang berumur pendek (Sutanto, 2002). Hasil penelitian di Bogor menunjukkan bahwa pemberian Azolla sebanyak 20 ton/ha pada tanaman padi dapat menghemat penggunaan pupuk unsur Nitrogen hingga 60 kg/ha, atau setara dengan pupuk urea ± 133 kg/ha. Dengan demikian bahwa Azolla dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pengganti pupuk urea dan Azolla mempunyai kemampuan yang sama dengan urea untuk meningkatkan produksi dalam sistem usaha tani (Djojosuwito, 2000). Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat oleh Kasi Pembinaan, Pengembangan Produksi Hortikultura dan Aneka Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Nunukan, diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan kompos Azolla, dalam waktu 18 hari tanaman sayuran bayam sudah siap panen dan hasil panennya juga sangat bagus. Penelitian di daerah lain juga melalui pemanfaatan azolla di tanah sawah selama 5 kali berturut-turut pada tanaman padi dapat menggantikan 50% penggunaan pupuk Nitrogen dan gabah yang dihasilkan setara dengan pemupukan 90 kg Urea/ha lahan. Selain itu kompos Azolla juga dapat meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah, dan tidak tercemar logam berat yang merugikan tanaman. Selain itu kompos Azolla tidak mengganggu perkembangan budidaya tanaman padi (Atmadiwirya, 2006). Dalam Tyasmoro (2006) menyebutkan bahwa efisiensi pemupukan Nitrogen (N) anorganik yang cukup rendah merupakan masalah utama dalam Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
31
sistem produksi padi sawah yang diakibatkan N, mudah mengalami penguapan, pencucian dan ikut aliran air permukaan. Penggunaan pupuk hijau azolla adalah salah satu upaya peningkatan efisiensi N yang rendah. Dikatakan bahwa 60% tanah sawah yang ada di Pulau Jawa memiliki kandungan C-organik rata-rata kurang dari 2% atau sangat rendah, dan 99% tanah sawah di Jawa Timur memiliki kandungan C-organik sangat rendah sampai rendah. Azolla adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara. Hasil penelitian Setyono menunjukkan bahwa peningkatan jumlah azolla, P dan Mo mengakibatkan peningkatan pertumbuhan dan bobot kering padi, serta penurunan penggunaan pupuk nitrogen. Dengan demikian maka Setyono menyarankan untuk mengurangi penggunaan
pupuk
urea
pada
padi
sawah
dan
menggantinya dengan pupuk organik atau pupuk hijau azolla.
Waktu Aplikasi Kompos Azolla
Kebutuhan tanaman akan bermacam-macam pupuk selama pertumbuhan dan perkembangannya (terutama dalam hal penyerapannya) adalah tidak sama, membutuhkan waktu yang berbeda dan tidak sama banyaknya. Selama pertumbuhan dan perkembangannya (sejak kecambah hingga mati tanaman tersebut) terdapat berbagai proses pertumbuhan yang intensitasnya berbeda-beda. Sesuai dengan kegiatan kepentingan berbagai proses fisiologis tumbuhan,
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
32
tanaman memerlukan unsur hara yang cukup. Berdasarkan kegiatan tanaman tersebut perlu dilakukan pemupukan (pemberian unsur hara) yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan
demikian pemupukan tidak boleh dilakukan
sembarang waktu, harus memperhatikan waktu dibutuhkannya (Sutedjo, 2002). Pada masa pertumbuhannya, tanaman muda memerlukan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan vegetatifnya, baik batang, cabang maupun daun. Pada masa tersebut, tanaman sedang membentuk tubuhnya agar menjadi tanaman yang kuat dan sehat. Salah satu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membangun tubuhnya adalah Protein. Mengingat protein dibentuk dari unsur Nitrogen, maka tanaman pun banyak memerlukan unsur Nitrogen pada masa vegetatifnya. Itulah sebabnya tanaman membutuhkan pupuk Nitrogen atau pupuk berkadar N yang tinggi. Hal serupa berlaku untuk tanaman hias daun dan sayuran daun. Pemberian unsur N akan memberi kesuburan pertumbuhan bagi daun-daun tanaman tersebut (Redaksi Agromedia, 2007). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah sebagai berikut: 1. Penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan dan pembalikan tanah agar pupuk organik yang ditebar dapat tercampur dengan tanah secara merata. 2. Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering, lebih baik daripada dosis banyak yang diberikan sekaligus. 3. Pada jagung, cabai, tomat dan beberapa jenis sayuran, pupuk organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam. Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
33
4. Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna, harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit, yakni minimal satu minggu. Hal ini dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang terjadi pada tanaman ketika proses penguraian pupuk masih berlangsung (Novizan, 2005). Hasil penelitian yang dilakukan oleh IRRI yaitu dengan menggunakan Azolla sebagai pupuk hijau pada tanaman padi, pembenaman selama 7-15 hari sebelum tanam
menghasilkan Nitrogen
yang segera tersedia
sehingga
mempercepat pertumbuhan bibit padi. Setelah 2 minggu, kurang lebih 40% Nitrogen tersedia di dalam tanah. Diperlukan waktu hampir 8 minggu untuk melepaskan sebanyak 75% Nitrogen (Sutanto, 2002).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
34
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter dpl pada bulan Juli hingga September 2008.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kailan varietas Acephala sub varietas Nova; tanah ultisol sebagai media tanam; kompos Azolla; polibag ukuran diameter 36 cm dan tinggi 41 cm sebagai wadah tempat media tanam; pupuk kandang, pasir dan top soil sebagai media persemaian; air; fungisida Dithane M-45; insektisida Decis 2,5 EC; pupuk KCl; pupuk TSP; Dolomit; toluena dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk mengolah lahan; gembor untuk menyiram; meteran untuk megukur lahan dan tinggi tanaman; timbangan; handsprayer; tali plastik; ember; bambu; botol kocok; beaker glass; pH meter; pisau; pacak sampel; plang nama; Klorofilmeter ; Leaf Area Meter serta alat-alat lain yang mendukung penelitian ini.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
35
Metode Penelitian
Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan, yaitu: Faktor I : Waktu Aplikasi Kompos Azolla (W) dengan 4 taraf yaitu : W1 = 21 Hari Sebelum Tanam W2 = 14 Hari Sebelum Tanam W3 = 7 Hari Sebelum Tanam W4 = 0 Hari (Pemberian di Saat Tanam) Faktor II : Berbagai Dosis Kompos Azolla (A) dengan 4 taraf yaitu : A1 = 32 g/tanaman A2 = 64 g/tanaman A3 = 96 g/tanaman A4 = 128 g/tanaman Sehingga diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 16 kombinasi yaitu : W1A1
W2A1
W3A1
W4A1
W1A2
W2A2
W3A2
W4A2
W1A3
W2A3
W3A3
W4A3
W1A4
W2A4
W3A4
W4A4
Jumlah ulangan
=
3 ulangan
Jumlah plot
=
48 plot
Jumlah tanaman/plot
=
4 tanaman
Jumlah sampel/plot
=
3 tanaman
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
36
Jumlah seluruh tanaman
=
192 tanaman
Jumlah seluruh tanaman sampel
=
144 tanaman
Jarak antar plot
=
30 cm
Jarak antar blok
=
50 cm
Metode Analisa Data
Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam dengan model linier sebagai berikut : Yijk = µ + ρi + αj + βk + (αβ) jk + εijk Dimana : Yijk
= Hasil pengamatan blok ke-i dengan perlakuan waktu aplikasi kompos Azolla pada taraf ke- j dan berbagai dosis Azolla pada taraf ke-k.
µ
= Nilai tengah perlakuan.
ρi
= Pengaruh blok ke- i.
αj
= Pengaruh waktu aplikasi kompos Azolla pada taraf ke- j.
βk
= Pengaruh berbagai dosis kompos Azolla pada taraf ke- k.
(αβ)jk = Pengaruh interaksi antara waktu aplikasi kompos Azolla pada taraf ke-j dan berbagai dosis kompos Azolla pada taraf ke- k.
εijk
= Pengaruh galat percobaan blok ke-i yang mendapat perlakuan waktu aplikasi kompos Azolla ke-j dengan berbagai dosis kompos Azolla pada taraf ke-k.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
37
Data hasil penelitian pada perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan
uji
beda
rataan
yaitu
uji
Duncan
dengan
taraf
5%
(Gomez dan Gomez, 1995).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
38
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan Penelitian
Areal untuk tempat berdirinya polibag terlebih dahulu dibersihkan dari gulma dan sisi-sisa akar tanaman, serta sampah lainnya. Kemudian dilakukan pembuatan plot penelitian dengan ukuran 100 cm x 100 cm, jarak antar blok 50 cm dan jarak antar plot 30 cm.
Persiapan Areal Persemaian
Areal persemaian benih kailan disiapkan dengan cara membuat bedengan dengan ukuran 1 m x 1 m. Sebelum media persemaian di campur, sebaiknya bedengan persemaian di bersihkan dari sampah dan sisa-sisa akar tanaman, kemudian
dibuat
naungan.
Media
persemaian
yang
digunakan
adalah
tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Persiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan adalah tanah ultisol. Ukuran polibag yang digunakan adalah 36 cm x 41 cm. Sebelum media dimasukkan ke dalam polibag terlebih dahulu dibersihkan dari sampah atau kotoran lain, kemudian dilakukan pengapuran pada media tanam. Pengisian media tanam dilakukan sampai batas 5 cm dari mulut polibag bagian atas.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
39
Pengapuran
Pengapuran dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan pH tanah dari 5 menuju 6,5 karena pH yang ideal untuk tanaman kailan adalah 6,5. Sebelum kapur diaplikasikan, terlebih dahulu dilakukan analisis tanah guna mengetahui pH tanah. Kemudian dihitung kebutuhan kapur dengan menggunakan metode kurva Ca(OH)2. Kapur yang digunakan adalah Dolomit yang diaplikasikan 3 minggu sebelum aplikasi kompos Azolla.
Penyemaian Benih Kailan
Benih diatur dalam barisan dengan jarak 10 cm. Sebelum benih disemai, terlebih dahulu direndam selama 15 menit didalam air. Lalu dibuat naungan dari bambu sebagai tiang dan pelepah sawit sebagai atap. Umur bibit di persemaian adalah 14 hari (memiliki 3 daun).
Aplikasi Kompos Azolla (Azolla spp.)
Pemberian kompos Azolla dilakukan 21 hari sebelum tanam, 14 hari sebelum tanam, 7 hari sebelum tanam dan pada saat tanam dengan dosis A1 =
32 g/tanaman, A2 =
64 g/tanaman A3 =
96 g/tanaman dan
A4 = 128 g/tanaman. Aplikasi kompos Azolla dilakukan dengan mencampur kompos Azolla dengan media pada kedalaman 15 cm dari permukaan media.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
40
Penanaman Bibit
Bibit kailan dipilih yang sehat dan seragam serta telah berumur 14 hari di persemaian (memiliki 3 daun). Bibit dipindahkan ke dalam polibag dengan cara membuat lubang pada media tanam sedalam jari telunjuk, kemudian bibit kailan tersebut dimasukkan ke dalam lobang tanam sebanyak 1 bibit per polibag dan diusahakan agar akar berdiri lurus di dalam lubang. Selanjutnya lubang ditutup dengan media lalu disiram. Penanaman bibit kailan sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari panas matahari pada waktu siang yang dapat menyebabkan bibit menjadi layu. Sebaiknya bibit yang sudah ditanam dinaungi dengan pelepah pisang untuk melindungi bibit tanaman kailan yang baru ditanam dari air hujan dan sinar matahari sebelum bibit kailan mulai tumbuh.
Pemeliharaan Tanaman
Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk KCL dengan dosis 0,6 g/tanaman dan pupuk TSP dengan dosis 1,2 g/tanaman. Pemupukan diberikan dengan dosis yang sama pada setiap tanaman dan diberikan pada saat tanam. Penyiraman Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari dengan menggunakan gembor. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
41
Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik, dan bibit tanaman pengganti harus subur pertumbuhannya serta masih seumur dengan tanaman yang diganti atau sisa dari tanaman yang disemaikan di bedeng persemaian. Penyulaman dilakukan 4 hari setelah pindah tanam (HSPT).
Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang ada di sekitar pertanaman. Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan cara mencabut rerumputan di sekitar tanaman dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian Hama dan Penyakit dilakukan dengan menggunakan insektisida Decis 2,5 EC dengan dosis 2 cc/liter air dan fungisida Ditahane M-45 dengan dosis 2,5 g/ liter air. Pengaplikasian insektisida Decis 2,5 EC dan fungisida Dithane M-45 disesuaikan dengan kondisi tanaman. Panen Panen dilakukan pada saat tanaman telah berumur 35 hari setelah pindah tanam (HSPT). Pemanenan dilakukan dengan hati-hati agar daunnya tidak rusak dan batangnya tidak patah. Pemanenan dilakukan dengan cara merobek polibag, kemudian memisahkan tanah dari akar tanaman.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
42
Pengamatan Parameter
Tinggi Tanaman(cm) Tinggi
tanaman
diukur
mulai
dari
permukaan
tanah
(patok standar) sampai pucuk tanaman. Pengukuran dilakukan mulai dari 1 MSPT dengan interval pengukuran 1 minggu hingga panen yaitu 1 MSPT, 2 MSPT, 3 MSPT, 4 MSPT, dan 5 MSPT. Jumlah Daun (helai) Penghitungan jumlah daun dilakukan pada daun yang sudah berkembang sempurna, dihitung sejak tanaman berumur 1 MSPT dengan interval pengukuran satu minggu hingga panen yaitu 1 MSPT, 2 MSPT, 3 MSPT, 4 MSPT, dan 5 MSPT . Jumlah Klorofil Daun (butir/mm2) Jumlah klorofil daun dihitung dengan menggunakan klorofilmeter. Pengukuran jumlah klorofil daun dilakukan pada saat tanaman telah berumur 5 MSPT. Pengukuran jumlah klorofil daun dilakukan pada daun ke-5 dari setiap sampel. Total Luas Daun (cm2) Pengukuran total luas daun dilakukan dengan menggunakan metoda LAM (Leaf Area Meter). Pengukuran total luas daun dilakukan pada saat tanaman sudah dipanen yaitu pada 5 MSPT.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
43
Bobot Basah Tanaman per Plot (g) Bobot basah tanaman per plot dapat dihitung dengan cara menimbang semua tanaman yang dipanen dari setiap plot dengan menggunakan timbangan analitik. Penimbangan dilakukan pada akhir penelitian. Bobot Basah Tajuk per Sampel (g) Bobot basah tajuk diukur dengan cara menimbang tajuk yang telah dipanen. Penimbangan dilakukan pada akhir penelitian dengan menggunakan timbangan analitik. Bobot Basah Akar per Sampel (g) Bobot basah akar (g) dihitung dengan cara membongkar daerah perakaran tanaman, lalu dimasukkan dalam ember yang berisi air, kemudian dibiarkan beberapa menit agar tanah dapat dipisahkan dari tajuk dengan cara memotong pada bagian pangkal. Akar yang telah dipotong dikering anginkan dan kemudian akar ditimbang. Bobot Kering Tajuk per Sampel (g) Tajuk yang telah ditimbang bobot basahnya selanjutnya dimasukkan ke dalam amplop. Kemudian amplop yang berisi tajuk dimasukkan kedalam oven pada suhu 700 C selama 48 jam. Setelah itu tajuk dikeluarkan dari amplop dan ditimbang bobot kering tajuk dengan menggunakan tmbangan analitik. Bobot Kering Akar per Sampel (g) Setelah bobot basah akar dihitung, maka bobot kering akar dapat dihitung dengan cara mengovenkan akar yang sudah diketahui bobot basah akarnya pada
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
44
suhu 70
0
C selama 48 jam, lalu dikeluarkan dari oven dan ditimbang dengan
menggunakan timbangan analitik.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
45
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Analisis data secara statistik menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 1,2 MSPT, jumlah klorofil daun, bobot kering tajuk per sampel dan bobot kering akar per sampel dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3,4,5 MSPT, jumlah daun 1,2,3,4,5 MSPT, total luas daun, bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel dan bobot basah akar per sampel. Pemberian berbagai dosis kompos Azolla (Azolla spp) berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Interaksi antara waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 1,2,3,5 MSPT, jumlah daun 1,2,5 MSPT, jumlah klorofil, total luas daun, bobot kering tajuk per sampel dan bobot kering akar per sampel serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 MSPT, jumlah daun 3,4 MSPT, bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel dan bobot basah akar per sampel. Tinggi Tanaman Hasil pengamatan tinggi tanaman 1-5 MSPT dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1,3,5,7,9 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 1,2 MSPT dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3,4,5 MSPT sedangkan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 1,2,3,4,5 MSPT. Interaksi antara Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
46
kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 1,2,3,5 MSPT dan berpengaruh nyata terhadap 4 MSPT. Data rataan tinggi tanaman 1-5 MSPT pada perlakuan waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (cm) dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman 1-5 MSPT pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (cm). Perlakuan Waktu Pengamatan (MSPT) 1 2 3 4 5 Waktu Aplikasi W1 5.47 6.86 8.43b 10.37c 12.69b W2 5.31 6.33 8.24b 9.76bc 11.76ab W3 5.28 6.26 7.51ab 9.29ab 10.93a W4 5.05 5.99 7.03a 8.71a 10.66a Berbagai Dosis Kompos Azolla A1 4.22a 5.43a 6.55a 8.23a 9.48a A2 5.27b 6.03ab 7.62b 9.23b 10.70a A3 5.46b 6.61b 8.18bc 9.83b 12.08b A4 6.17c 7.37c 8.85c 10.85c 13.78c Interaksi (W X A) W1A1 5.29 6.19 7.62 9.09bc 10.56 W1A2 4.94 5.77 6.93 8.66ab 11.69 W1A3 6.41 7.40 8.78 10.39c 13.08 W1A4 7.65 8.62 10.40 13.37d 15.43 W2A1 4.61 5.71 6.92 8.47ab 10.07 W2A2 6.14 7.73 8.70 10.29c 11.67 W2A3 5.36 6.25 7.87 9.19bc 12.12 W2A4 6.84 7.75 9.47 11.11c 13.17 W3A1 4.43 5.16 6.23 8.24ab 9.65 W3A2 5.37 6.19 7.44 9.02bc 10.22 W3A3 5.69 6.63 8.02 9.71bc 10.73 W3A4 6.11 7.08 8.34 10.19c 13.11 W4A1 3.68 4.61 5.42 7.11a 7.64 W4A2 5.66 6.55 7.41 8.96ab 9.21 W4A3 5.75 6.78 8.07 10.03bc 12.37 W4A4 5.10 6.03 7.20 8.74ab 13.41 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
47
Tabel 1 menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 1,2 MSPT dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3,4,5 MSPT. Pada pengamatan 1 MSPT tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan W1 (5.47 cm) dan terendah pada perlakuan W4 (5.05 cm). Pada pengamatan 2 MSPT tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan W1 (6.86 cm) dan terendah pada perlakuan W4 (5.99 cm). Pada pengamatan 3 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan W1 (8.43 cm) dan terendah pada perlakuan W4 (7.03 cm). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W4 dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan W2, dan W3. Pada pengamatan 4 MSPT tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan W1 (10.37 cm) dan terendah pada perlakuan W4 (8.71 cm). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W3, W4 dan tidak berbeda nyata dengan W2. Pada pengamatan 5 MSPT tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan W1 (12.69 cm) dan terendah pada perlakuan W4 (10.66 cm). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W3, W4 dan tidak berbeda nyata dengan W2. Pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 1,2,3,4,5 MSPT. Pada pengamatan 1 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada pemberian berbagai dosis kompos Azolla terdapat pada perlakuan A4 (6.17cm) dan terendah pada perlakuan A1 (4.22 cm). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2 dan A3. Pada pengamatan 2 MSPT tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan A4 (7.37 cm) dan terendah pada perlakuan A1 (5.43 cm). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1 dan A2 serta tidak berbeda nyata dengan A3. Pada pengamatan 3 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan A4 (8.85 cm) dan terendah pada perlakuan A1 (6.55 cm). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan
A1, A2 dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan A3. Pada
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
48
pengamatan 4 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan A4 (10.85 cm) dan terendah pada perlakuan A1 (8.23 cm). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2 dan A3. Pada pengamatan 5 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan A4 (13.78 cm) dan terendah pada perlakuan A1 (9.4 cm). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2, dan A3. Sedangkan interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 1,2,3,5 MSPT dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 4 MSPT. Pada pengamatan 1 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan W1A4 (7.65 cm) dan terendah pada perlakuan W4A1 (3.68 cm). Pada pengamatan 2 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan W1A4 (8.62 cm) dan terendah pada perlakuan W4A1 (4.61 cm). Pada pengamatan 3 MSPT tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan W1A4 (10.40 cm) dan terendah pada perlakuan W4A1 (5.42 cm). Pada pengamatan 4 MSPT tinggi tanaman tertinggi adalah terdapat pada perlakuan W1A4 (13.37 cm) dan terendah pada perlakuan W4A1 (7.11 cm). Perlakuan W1A4 berbeda nyata dengan W1A1, W1A2, W1A3, W2A1, W2A2, W2A3, W2A4, W3A1, W3A2, W3A3, W3A4, W4A1, W4A2, W4A3, dan W4A4. Pada pengamatan 5 MSPT tinggi tanaman tertinggi adalah terdapat pada perlakuan W1A4 (15.43 cm) dan terendah pada perlakuan W4A1 (7.64 cm). Data rataan tinggi tanaman umur 5 MSPT pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (cm) dapat dilihat pada Tabel 2.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
49
Tabel 2. Tinggi Tanaman 5 MSPT pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (cm). Dosis Kompos Azolla Waktu Aplikasi (g/tanaman) Rataan A1 A2 A3 A4 W1 10.56 11.69 13.08 15.43 12.69b W2 10.07 11.67 12.12 13.17 11.76ab W3 9.65 10.22 10.73 13.11 10.93a W4 7.64 9.21 12.37 13.41 10.66a Rataan 9.48a 10.70a 12.08b 13.78c Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan waktu aplikasi terdapat pada W1 (12.69 cm) dan terendah pada perlakuan W4 (10.66 cm). Perlakuan W1 tidak berbeda nyata dengan W2 serta berbeda nyata dengan W3, dan W4. Tinggi tanaman tertinggi pada pemberian berbagai dosis kompos Azolla diperoleh pada perlakuan A4 (13.78 cm) dan terendah pada perlakuan A1 (9.48 cm). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2 dan A3.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
50
Hubungan antara tinggi tanaman 5 MSPT dengan waktu aplikasi dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 1.
14
Tinggi Tanaman (cm)
12 10 ŷ =10.472 + 0.0989x r = 0.97
8 6 4 2 0 0
7
14
21
Waktu Aplikasi (hari)
Gambar 1. Grafik hubungan antara tinggi tanaman 5 MSPT dengan waktu aplikasi. Hubungan antara tinggi tanaman 5 MSPT dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 2.
16
ŷ = 7.94 + 0.0446x r = 0.997
Tinggi Tanaman (cm)
14 12 10 8 6 4 2 0 32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 2. Grafik hubungan antara tinggi tanaman 5 MSPT dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla. Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
51
Jumlah Daun Hasil pengamatan jumlah daun 1-5 MSPT dapat dilihat pada Tabel Lampiran 11,13,15,17,19 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 1,2,3,4,5 MSPT, begitu juga dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 1,2,3,4,5 MSPT. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun 1,2,5 MSPT dan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 3 dan 4 MSPT. Data rataan jumlah daun 1-5 MSPT pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (helai) dapat dilihat pada Tabel 3.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
52
Tabel 3. Rataan Jumlah Daun 1-5 MSPT pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (cm). Perlakuan Waktu Pengamatan (MSPT) 1 2 3 4 5 Waktu Aplikasi W1 4.52a 5.36b 6.31c 7.31d 8.83c W2 4.15b 4.92a 5.83b 6.94c 8.29b W3 3.90ab 4.67a 5.42a 6.50b 8.04b W4 3.87a 4.61a 5.28a 6.22a 7.44a Berbagai Dosis Kompos Azolla A1 3.67a 4.30a 4.81a 5.75a 7.05a A2 3.93b 4.76b 5.59b 6.63b 7.83b A3 4.26c 5.06b 5.98c 7.08c 8.75c A4 4.58c 5.44c 6.48d 7.50d 8.97c Interaksi (W X A) W1A1 4.00 4.67 5.45b 6.33cd 7.67 W1A2 4.11 5.11 6.00cd 7.00ef 8.33 W1A3 4.61 5.22 6.45cd 7.56gh 9.33 W1A4 5.33 6.44 7.33e 8.33i 10.00 W2A1 3.78 4.33 4.78a 5.89bc 7.05 W2A2 3.78 4.67 5.45b 6.56d 7.56 W2A3 4.22 5.33 6.22cd 7.33fg 9.00 W2A4 4.83 5.33 6.89e 8.00gh 9.56 W3A1 3.50 4.22 4.56a 5.67b 6.83 W3A2 3.94 4.67 5.55b 6.56d 8.00 W3A3 4.00 4.78 5.67b 6.78e 9.00 W3A4 4.17 5.00 5.89c 7.00ef 8.34 W4A1 3.39 4.00 4.44a 5.11a 6.67 W4A2 3.89 4.56 5.33b 6.44d 7.44 W4A3 4.22 4.89 5.56b 6.67de 7.67 W4A4 4.00 5.00 5.78bc 6.67de 8.00 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Tabel 3 menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 1,2,3,4,5 MSPT. Pada pengamatan 1 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1 (4.52 helai) dan terendah pada perlakuan W4 (3.87 helai). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2, dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan W3 dan W4. Pada pengamatan 2 MSPT jumlah daun Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
53
terbanyak terdapat pada perlakuan W1 (5.36 helai) dan terendah pada perlakuan W4 (4.61 helai). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan
W2, W3, W4. Pada
pengamatan 3 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1 (6.31 helai) dan terendah pada perlakuan W4 (5.28 helai). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2, W3, dan W4. Pada pengamatan 4 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1 (7.31 helai) dan terendah pada perlakuan W4 (6.22 helai). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2, W3, dan W4. Pada pengamatan 5 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1 (8.83 helai) dan terendah pada perlakuan W4 (7.44 helai). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2, W3, dan W4. Pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 1,2,3,4,5 MSPT. Pada pengamatan 1 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan A4 (4.58 helai) dan terendah pada perlakuan A1 (3.67 helai). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan
A1, A2 dan tidak berbeda nyata dengan A3. Pada
pengamatan 2 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan A4 (5.44 helai) dan terendah pada perlakuan A1 (4.30 helai). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2, dan A3. Pada pengamatan 3 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan A4 (6.48 helai) dan terendah pada perlakuan A1 (4,81 helai). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2 dan A3. Pada pengamatan 4 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan A4 (7.50 helai) dan terendah pada perlakuan A1 (5.75 helai). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2 dan A3. Pada pengamatan 5 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan A4 (8.97 helai) dan terendah pada perlakuan A1 (7.05 helai). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2, dan tidak berbeda
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
54
nyata dengan A3. Sedangkan interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun 1,2,5 MSPT dan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 3,4 MSPT. Pada pengamatan 1 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1A4 (5.33 helai) dan terendah pada perlakuan W4A1 (3.39 helai). Pada pengamatan 2 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1A4 (6.44 helai) dan terendah pada perlakuan W4A1 (4.00 helai). Pada pengamatan 3 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1A4 (7.33 helai) dan terendah pada perlakuan W4A1 (4.44 helai). Perlakuan W1A4 berbeda nyata dengan W1A1, W1A2, W1A3, W2A1, W2A2, W2A3, W3A1, W3A2, W3A3, W3A4, W4A1, W4A2, W4A3, dan W4A4, tetapi tidak berbeda nyata dengan W2A4. Pada pengamatan 4 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1A4 (8.33 helai) dan terendah pada perlakuan W4A1 (5.11 helai). Perlakuan W1A4 berbeda nyata dengan W1A1, W1A2, W1A3, W2A1, W2A2, W2A3, W2A4, W3A1, W3A2, W3A3, W3A4, W4A1, W4A2, W4A3, dan W4A4. Pada pengamatan 5 MSPT jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1A4 (10.00 helai) dan terendah pada perlakuan W4A1 (6.67 helai). Data rataan jumlah daun umur 5 MSPT pada waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (helai) dapat dilihat pada Tabel 2.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
55
Tabel 4. Jumlah Daun 5 MSPT pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (cm). Dosis Kompos Azolla Waktu Aplikasi (g/tanaman) Rataan W1 W2 W3 W4
A1 7.67 7.05 6.83 6.67
A2 8.33 7.56 8.00 7.44
A3 9.33 9.00 9.00 7.67
A4 10.00 9.56 8.34 8.00
Rataan
7.05a
7.83b
8.75c
8.97c
8.83c 8.29b 8.04b 7.44a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah daun terbanyak pada waktu aplikasi terdapat pada perlakuan W1 (8.83 helai) dan terendah pada perlakuan W4 (7.44 helai). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2, W3, dan W4. Jumlah daun terbanyak pada pemberian berbagai dosis kompos Azolla terdapat pada pada perlakuan A4 (8.97 helai) dan terendah pada perlakuan A1 (7.05 helai). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1 dan A2 serta tidak berbeda nyata dengan A3.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
56
Hubungan antara jumlah daun 5 MSPT dengan waktu aplikasi dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 3.
9.00
ŷ = 7.487 + 0.0631x r = 0.989
Jumlah Daun 5 MSPT (helai)
8.80 8.60 8.40 8.20 8.00 7.80 7.60 7.40 7.20 0
7
14
21
Waktu Aplikasi (hari)
Gambar 3. Grafik hubungan antara jumlah daun 5 MSPT dengan waktu aplikasi. Hubungan antara jumlah daun 5 MSPT dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.
10
JUmlah Daun 5 MSPT (helai)
8 ŷ = 6.48 + 0.0209x r = 0.97
6 4 2 0 32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 4. Grafik hubungan antara jumlah daun 5 MSPT dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
57
Jumlah Klorofil Daun Hasil
pengamatan
jumlah
klorofil
daun
dapat
dilihat
pada
Tabel Lampiran 21 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah klorofil, sedangkan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap jumlah klorofil daun. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah klorofil daun. Data rataan jumlah klorofil daun pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (butir/mm2) dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Klorofil Daun pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (butir/mm2). Dosis Kompos Azolla Waktu Aplikasi (g/tanaman) Rataan A1 A2 A3 A4 W1 46.14 46.09 48.45 47.69 47.09 W2 47.51 45.53 47.78 47.89 47.18 W3 47.67 44.06 46.53 49.68 46.99 W4 39.54 45.36 48.22 47.19 45.08 Rataan 45.22a 45.26a 47.75b 48.11b Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah klorofil daun terbanyak terdapat pada perlakuan
A4
(48.11
butir/mm2)
dan
terendah
pada
perlakuan
A1 (45.22 butir/mm2). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2, dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan A3. Jumlah klorofil daun terbanyak pada waktu aplikasi cenderung diperoleh pada perlakuan W1 (47.09 butir/mm2) yang diikuti oleh perlakuan W2, W3, dan W4.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
58
Hubungan antara jumlah klorofil daun dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 5.
48.5
2
Daun (butir/mm )
Jumlah Klorofil
48 ŷ = 43.795 + 0.0349x r = 0.921
47.5 47 46.5 46 45.5 45 44.5 32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 5. Grafik hubungan antara jumlah klorofil daun dengan berbagai dosis kompos Azolla. Total Luas Daun Hasil pengamatan total luas daun dapat dilihat pada Tabel Lampiran 23 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap total luas daun begitu juga dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap total luas daun. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap total luas daun. Data rataan total luas daun pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (cm2) dapat dilihat pada Tabel 6.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
59
Tabel 6. Total Luas Daun pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (cm2) Dosis Kompos Azolla Waktu Aplikasi (g/tanaman) Rataan A1 A2 A3 A4 W1 299.37 548.26 765.14 1355.78 742.14c W2 298.74 487.64 590.83 906.28 570.87b W3 263.79 378.36 615.12 872.74 532.50b W4 192.93 334.32 413.18 598.80 384.81a Rataan 263.71a 437.15b 596.07c 933.40d Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Tabel 6 menunjukkan bahwa total luas daun tertinggi pada waktu aplikasi diperoleh pada perlakuan pada perlakuan W1 (742.14 cm2) dan terendah pada perlakuan W4 (384.81 cm2). Perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2, W3 dan W4. Total luas daun tertinggi pada pemberian berbagai dosis kompos Azolla diperoleh pada perlakuan A4 (933.40 cm2) dan terendah pada perlakuan A1 (263.71 cm2). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2, dan A3.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
60
Hubungan antara total luas daun dengan waktu aplikasi dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 6.
800
ŷ = 391.03 + 15.862x r = 0.9525
2
Total Luas Daun (cm)
700 600 500 400 300 200 100 0 0
7
14
21
Waktu Aplikasi (hari)
Gambar 6. Grafik hubungan antara total luas daun dengan waktu aplikasi. Hubungan antara total luas daun dengan
pemberian berbagai dosis
2
Total Luas Daun (cm)
kompos Azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 7.
1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
ŷ = 15.585 + 6.775x r = 0.981
32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 7. Grafik hubungan total luas daun dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
61
Bobot Basah Tanaman per Plot Hasil pengamatan bobot basah tanaman per plot dapat dilihat pada Tabel Lampiran 25 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap bobot basah tanaman per plot, begitu juga dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap bobot basah tanaman per plot. Interaksi antara kedua perlakuan juga berpengaruh nyata terhadap bobot basah tanaman per plot. Data rataan bobot basah tanaman per plot pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (g) dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Bobot Basah Tanaman per Plot pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (g) Waktu Dosis Kompos Azolla Aplikasi (g/tanaman) A1 A2 A3 A4 W1 19.07a 23.62ab 30.99b 57.12c W2 17.42a 25.77ab 29.36b 37.29b W3 16.03a 25.12ab 22.27a 33.69b W4 13.75a 16.20a 32.34b 29.95b Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Pada perlakuan waktu aplikasi menunjukkan bahwa W2 (14 hari sebelum tanam) akan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap bobot basah tanaman per plot. Sedangkan W1 (21 hari sebelum tanam), W3 ( 7 hari sebelum tanam), dan W4 ( pada saat tanam) memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot basah tanaman per plot pada pemberian berbagai dosis kompos azolla. Pada W1, pemberian kompos azolla akan menunjukkan bobot basah tanaman per plot secara
kuadratik
negatif,
sedangkan
pada
W3
dan
W4
memberikan
respon linear positif.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
62
Hubungan interaksi antara bobot basah tanaman per plot dengan pemberian berbagai dosis kompos azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 8. ŷ1 = 0.0053x2 - 0.4633x + 29.297 R2 = 0.9854 ŷ3 = 0.1567x + 11.742
Bobot Basah Tanama per Plot (g)
60
R2 = 0.7786 ŷ4= 0.2023x + 6.875
50
W1 (21 Hari Sebelum Tanam)
R2 = 0.7842
W2 (14 Hari Sebelum Tanam)
40
W3 (7 Hari Sebelum Tanam) 30
W4 (Pada Saat Tanam)
20 10 0 0
32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 8. Kurva respon interaksi bobot basah tanaman per plot dengan pemberian berbagai dosis kompos azolla. Pada perlakuan pemberian berbagai dosis kompos azolla menunjukkan bahwa A1 (32 g), A2 (64 g), dan A3 (96 g) akan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap bobot basah tanaman per plot. Sedangkan A4 (128 g) memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot basah tanaman per plot pada waktu aplikasi yang berbeda. Pada A4, pengaplikasian kompos azolla dengan waktu yang berbeda menunjukkan bobot basah tanaman per plot secara kuadratik negatif.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
63
Hubungan interaksi antara bobot basah tanaman per plot dengan waktu aplikasi yang berbeda dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 9.
Bobot Basah Tanama per Plot (g)
60
ŷ4 = 0.0821x2 - 2.9401x + 56.3 R2 = 0.9695
50 40
A1 (32 g) A2 (64 g)
30
A3 (96 g) A4 (128 g)
20 10 0 0
7
14
21
Waktu Aplikasi (hari)
Gambar 9. Kurva respon interaksi bobot basah tanaman per plot dengan waktu aplikasi Bobot Basah Tajuk per Sampel Hasil pengamatan bobot basah tajuk per sampel (g) dapat dilihat pada Tabel Lampiran 27 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap bobot basah tajuk per sampel, begitu juga dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap bobot basah tajuk per sampel. Interaksi antara kedua perlakuan juga berpengaruh nyata terhadap bobot basah tajuk per sampel. Data rataan bobot basah tajuk per sampel pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (g) dapat dilihat pada Tabel 8.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
64
Tabel 8. Bobot Basah Tajuk per Sampel pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (g). Waktu Dosis Kompos Azolla Aplikasi (g/tanaman) A1 A2 A3 A4 W1 18.23ab 21.88b 30.88cd 53.11e W2 16.69ab 24.44bc 29.18cd 34.33cd W3 15.26ab 22.71b 22.54b 36.96d W4 12.16a 17.22ab 30.42cd 28.99cd Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Pada perlakuan waktu aplikasi menunjukkan bahwa W1 (21 hari sebelum tanam), W2 (14 hari sebelum tanam), W3 ( 7 hari sebelum tanam), dan W4 ( pada saat tanam) memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot basah tajuk per sampel pada pemberian berbagai dosis kompos azolla. Pada W1, pemberian kompos azolla akan menunjukkan bobot basah tajuk per sampel secara kuadratik negatif, sedangkan pada W2, W3 dan W4 memberikan respon linear positif (Gambar 10).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
65
Hubungan interaksi antara bobot basah tajuk per sampel dengan pemberian berbagai dosis kompos azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 10. ŷ1= 0.0045x2 - 0.3705x + 25.837 R2 = 0.9958 ŷ2= 0.1802x + 11.743
Bobot Basah Tajuk per Sampel (g)
60 50
R2 = 0.9864 ŷ3= 0.2028x + 8.1417
40
R2 = 0.8511 ŷ4= 0.199x + 6.275
30
R2 = 0.8475
W1 (21 Hari Sebelum Tanam) W2 (14 Hari Sebelum Tanam) W3 (7 Hari Sebelum Tanam) W4 (Pada Saat Tanam)
20 10 0 0
32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 10. Kurva respon interaksi bobot basah tajuk per sampel dengan dosis kompos azolla Pada perlakuan pemberian berbagai dosis kompos azolla menunjukkan bahwa A1 (32 g), A2 (64 g), dan A3 (96 g) akan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap bobot basah tajuk per sampel. Sedangkan A4 (128 g) memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot basah tajuk per sampel pada waktu aplikasi yang berbeda. Pada A4, pengaplikasian kompos azolla dengan waktu yang berbeda menunjukkan bobot basah tajuk per sampel secara linear negatif.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
66
Hubungan interaksi antara bobot basah tajuk per sampel dengan waktu aplikasi yang berbeda dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 11.
60
ŷ4 = -0.9963x + 48.807 R2 = 0.7515
Bobot Basah Tajuk per Sampel (g)
50 40
A1 (32 g) A2 (64 g)
30
A3 (96 g) A4 (128 g)
20 10 0 0
7
14
21
Waktu Aplikasi (hari)
Gambar 11. Kurva respon interaksi bobot basah tajuk per sampel dengan waktu aplikasi Bobot Basah Akar per Sampel Hasil pengamatan bobot basah akar per sampel (g) dapat dilihat pada Tabel Lampiran 29 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap bobot basah akar per sampel, begitu juga dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap bobot basah akar per sampel. Interaksi antara kedua perlakuan juga berpengaruh nyata terhadap bobot basah akar per sampel. Data rataan bobot basah akar per sampel pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (g) dapat dilihat pada Tabel 9.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
67
Tabel 9. Bobot Basah Akar per Sampel pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (g). Waktu Dosis Kompos Azolla Aplikasi (g/tanaman) W1 W2 W3 W4
A1 1.15b 0.77a 0.85ab 0.73a
A2 1.28b 1.85c 1.76c 1.23b
A3 1.62bc 1.84c 1.44b 1.82c
A4 3.50d 2.49c 1.99c 1.52b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Pada perlakuan waktu aplikasi menunjukkan bahwa W1 (21 hari sebelum tanam), W2 (14 hari sebelum tanam), W3 ( 7 hari sebelum tanam), dan W4 ( pada saat tanam) memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot basah akar per sampel pada pemberian berbagai dosis kompos azolla. Pada W1, pemberian kompos azolla akan menunjukkan bobot basah tajuk per sampel secara kuadratik negatif, sedangkan pada W2, W3 dan W4 memberikan respon linear positif. Hubungan interaksi antara bobot basah akar per sampel dengan pemberian berbagai dosis kompos azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 12.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
68
Bobot Basah Akar per Sampe (g)
ŷ1 = 0.0004x2 - 0.045x + 2.2192 4.0
R2 = 0.9745 ŷ2 = 0.0161x + 0.4533
3.5
R2 = 0.8689
W1 (21 Hari Sebelum Tanam)
ŷ3 = 0.0097x + 0.735
3.0
W2 (14 Hari Sebelum Tanam)
R2 = 0.6494
2.5
ŷ4 = 0.0092x + 0.5867
2.0
R2 = 0.6804
W3 (7 Hari Sebelum Tanam)
1.5
W4 (Pada Saat Tanam)
1.0 0.5 0.0 0
32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 12. Kurva respon interaksi bobot basah akar per sampel dengan dosis kompos azolla Pada perlakuan pemberian berbagai dosis kompos azolla menunjukkan bahwa A1 (32 g) dan A3 (96 g) akan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap bobot basah tajuk per sampel. Sedangkan A2 (64 g) dan A4 (128 g) memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot basah akar per sampel pada waktu aplikasi yang berbeda. Pada A2, pengaplikasian kompos azolla dengan waktu yang berbeda menunjukkan bobot basah tajuk per sampel secara kuadratik positif dimana waktu aplikasi optimum adalah 10 hari dengan bobot basah akar per sampel maksimum 1,87 g/sampel , sedangkan pada A4 memberikan respon linear negatif. Hubungan interaksi antara bobot basah akar per sampel dengan waktu aplikasi yang berbeda dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 13.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
69
ŷ2 = -0.0056x2 + 0.1145x + 1.2935
4.0
R2 = 0.9933 x optimum = 10,22 y maks = 1,87
Bobot Basah Akar (g)
3.5 3.0
ŷ2 = -0.0919x + 3.3383
2.5
A1 (32 g)
R2 = 0.9611
A2 (64 g)
2.0
A3 (96 g)
1.5
A4 (128 g)
1.0 0.5 0.0 0
7
14
21
Waktu Aplikasi (hari)
Gambar 13. Kurva respon interaksi bobot basah akar per sampel dengan waktu aplikasi
Bobot Kering Tajuk per Sampel Hasil pengamatan bobot kering tajuk per sampel (g) dapat dilihat pada Tabel Lampiran 31 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering tajuk per sampel, namur pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk per sampel. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering tajuk per sampel. Data rataan bobot kering tajuk per sampel pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (g) dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Bobot Kering Tajuk per Sampel pada Perlakuan Waktu Aplikasi dan Berbagai Dosis Kompos Azolla (g). Dosis Kompos Azolla (g/tanaman) Rataan Waktu Aplikasi A1 A2 A3 A4 W1 1.24 1.84 3.70 5.23 3.00 Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
70
W2 W3 W4 Rataan
0.81 0.79 0.97 0.95a
2.49 2.69 1.91 2.23b
2.87 2.32 3.72 3.15c
3.93 3.73 3.14 4.01d
2.53 2.38 2.44
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Tabel 10 menunjukkan bahwa bobot kering tajuk per plot tertinggi pada pemberian berbagai dosis kompos Azolla diperoleh pada perlakuan A4 (4.01 g) dan terendah pada perlakuan A1 (0.95 g). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan A1, A2, dan A3 terhadap bobot kering tajuk per sampel. Pada perlakuan waktu aplikasi bobot kering tajuk per plot tertinggi cenderung diperoleh pada perlakuan W1 (3.00 g) yang diikuti oleh perlakuan W2, W4, dan W3. Hubungan antara bobot kering tajuk per sampel dengan waktu aplikasi dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 17.
Bobot Kering Tajuk per Sampel (g)
2.50 ŷ = 0.0144x + 0.46 r = 0.975
2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 14. Grafik hubungan antara bobot kering tajuk per sampel dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla. Bobot Kering Akar per Sampel
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
71
Hasil pengamatan bobot kering akar per sampel (g) dapat dilihat pada Tabel Lampiran 33 yang menunjukkan bahwa waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar per sampel, begitu juga dengan pemberian berbagai dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar per sampel. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering akar per sampel. Data rataan bobot kering akar per sampel pada perlakuan waktu aplikasi dan berbagai dosis kompos Azolla (g) dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Bobot Kering Akar per Sampel pada Perlakuan Berbagai Dosis Kompos Azolla (g). Dosis Kompos Azolla Waktu Aplikasi (g/tanaman) A1 A2 A3 W1 0.29 0.32 0.31 W2 0.30 0.36 0.38 W3 0.25 0.36 0.39 W4 0.26 0.29 0.29 Rataan
0.28a
0.33a
0.34a
Waktu Aplikasi dan
Rataan A4 1.05 0.92 0.83 0.58
0.49 0.49 0.46 0.36
0.85b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %.
Tabel 11 menunjukkan bahwa bobot kering akar per sampel tertinggi pada perlakuan waktu aplikasi cenderung diperoleh pada perlakuan W1 dan W2 (0.49 g) yang diikuti oleh perlakuan W3 (0.46 g) dan W4 (0.36 g). Bobot kering akar per sampel tertinggi pada pemberian berbagai dosis kompos Azolla diperoleh pada perlakuan A4 (0.85 g) dan terendah pada perlakuan Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
72
A1 (0.21 g). Perlakuan A4 berbeda nyata dengan perlakuan A1, A2, dan A3 terhadap bobot kering akar per sampel. Hubungan antara bobot kering akar per sampel dengan
pemberian
berbagai dosis kompos Azolla dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 19.
0.9
ŷ = 0.02 + 0.0054x r = 0.828
Bobot Kering Akar per Sampel (g)
0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 32
64
96
128
Dosis Kompos Azolla (g)
Gambar 15. Grafik hubungan bobot kering akar per sampel dengan pemberian berbagai dosis kompos azolla. Pembahasan
Pengaruh Waktu Aplikasi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC). Hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa waktu aplikasi meningkatkan parameter tinggi tanaman umur 3,4, dan 5 MSPT, jumlah daun umur 1,2,3,4 dan 5 MSPT, total luas daun, bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel dan bobot basah akar per sampel. Perlakuan waktu aplikasi dapat meningkatkan tinggi tanaman umur 3,4 dan 5 MSPT, dimana tanaman tertinggi pada umur 5 MSPT terdapat pada perlakuan
W1 (12.69 cm) dan terendah pada perlakuan W4 (10.66 cm). Hal ini
diduga karena semakin cepat kompos Azolla diaplikasikan, maka dapat meningkatkan
ketersediaan
nutrisi
bagi
tanaman,
sehingga
mendukung
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
73
pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti pertambahan tinggi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sutanto (2002) yang menyatakan bahwa dengan penggunaan kompos azolla sebagai pupuk, pembenaman selama 7-15 hari sebelum tanam dapat menghasilkan Nitrogen yang segera tersedia sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman. Perlakuan waktu aplikasi belum menunjukkan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman umur 1 dan 2 MSPT. Hal ini diduga karena pada minggu 1 dan ke-2 unsur hara yang terdapat dalam kompos tersebut belum tersedia bagi tanaman sehingga tidak dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Menurut Sutedjo (2002), kebutuhan tanaman akan bermacam-macam pupuk selama pertumbuhan dan perkembangannya (terutama dalam hal pengambilan atau penyerapannya) adalah tidak sama, membutuhkan waktu (saat) yang berbeda dan tidak sama banyaknya. Selama pertumbuhan dan perkembangannya (sejak kecambah hingga tanaman siap dipanen) terdapat berbagai proses pertumbuhan yang intensitasnya berbeda-beda. Sesuai dengan kegiatan kepentingan berbagai proses fisiologis tumbuhan, tanaman memerlukan unsur hara yang cukup. Perlakuan waktu aplikasi dapat meningkatkan jumlah daun dan total luas daun dimana jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1 (8,83 helai) dan terendah pada perlakuan W4 (7.44 helai). Kemudian total luas daun tertinggi terdapat pada perlakuan W1 (742.14 cm2) dan terendah pada perlakuan W4 (384.81 cm2). Hal ini diduga karena kompos azolla memiliki C/N yang rendah, dengan demikian dapat dengan cepat terdekomposisi, dimana hasil dekomposisi kompos Azolla akan memasok nitrogen lebih cepat, sehingga dapat berperan dalam meningkatkan jumlah daun dan total luas daun. Nitrogen merupakan Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
74
komponen utama sebagai penyusun protein dan asam-asam nukleat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ashari (2006) yang menyatakan bahwa apabila rasio C/N rendah, proses perombakan akan berjalan lebih cepat. Bentuk ion NH4+ yang dibebaskan dapat secara langsung diserap oleh tanaman. Perlakuan waktu aplikasi tidak meningkatkan jumlah klorofil daun per sampel, bobot kering tajuk persampel, dan bobot kering akar persampel pada akhir penelitian. Hal ini diduga karena pada umur 3-4 MSPT, sudah terurai dengan sempurna dan tersedia bagi tanaman. Sehingga pada akhir penelitian tidak memberikan pengaruh yang nyata lagi terhadap jumlah klorofil daun per sampel, bobot kering tajuk persampel, dan bobot kering akar persampel.
Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terhadap Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC).
Hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis kompos Azolla meningkatkan semua parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah klorofil, total luas daun, bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel, bobot basah akar per sampel, bobot kering tajuk per sampel dan bobot kering akar persampel. Pemberian berbagai dosis kompos Azolla dapat meningkatkan tinggi tanaman dimana tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 (13.78 cm) dan terendah pada perlakuan A1 (9.48 cm). Hal ini diduga karena semakin banyak bahan organik yang terdapat dalam tanah, maka unsur hara dalam tanah juga akan
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
75
meningkat, sehingga memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan dengan pernyataan Redaksi Agromedia (2007) yang menyatakan bahwa bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan unsurunsur hara bermanfaat. Bahan organik mengandung asam humus yang membantu membebaskan unsur-unsur yang terikat, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Pemberian berbagai dosis kompos Azolla dapat meningkatkan jumlah daun, jumlah klorofil daun, dan total luas daun, dimana jumlah daun terbanyak diperoleh pada perlakuan A4 (8.97 helai) dan terendah pada perlakuan A1 (7.05 helai).
Jumlah
klorofil
daun
terbanyak
terdapat
pada
perlakuan
A4
(48.11butir/mm2) dan terendah pada perlakuan A1 (45.22 butir/mm2). Total luas daun tertinggi pada pemberian berbagai dosis kompos Azolla diperoleh pada perlakuan A4 (933.40 cm2) dan terendah pada perlakuan A1 (263.71 cm2). Hal ini diduga karena pada perlakuan A4 (dosis kompos azolla 128 gr) telah dapat memenuhi kebutuhan tanaman terhadap unsur hara N yang berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman seperti pembentukan daun. Unsur
N sangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk protein yang berperan penting dalam pembentukan klorofil yang digunakan untuk proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Redaksi Agromedia (2007) yang menyatakan bahwa Salah satu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membangun tubuhnya adalah Protein. Mengingat protein diambil dari unsur Nitrogen, maka tanaman pun banyak memerlukan unsur Nitrogen pada masa vegetatifnya. Itulah sebabnya tanaman membutuhkan pupuk Nitrogen atau pupuk berkadar N yang tinggi. Hal ini berlaku untuk tanaman hias daun dan sayuran daun. Pemberian unsur N akan memberi kesuburan pertumbuhan bagi daun-daun tanaman tersebut. Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
76
Pemberian berbagai dosis kompos Azolla dapat meningkatkan bobot kering tajuk per sampel dan bobot kering akar per sampel, dimana bobot kering tajuk per plot tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 (4.01 g) dan terendah pada perlakuan A1 (0.95 g). Bobot kering akar persampel tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 (0.85 g) dan terendah pada perlakuan A1 (0.28 g). Hal ini diduga karena pada pemberian kompos Azolla dengan dosis yang berbeda akan mendapatkan bobot kering yang berbeda, dimana semakin banyak dosis kompos azolla yang diaplikasikan ke tanah, maka semakin tinggi kandungan unsur haranya dan semakin terpenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara. Azolla mengandung unsur hara seperti N, P, K, Ca, Mg, Mn, Fe yang dibutuhkan oleh tanaman. Pertumbuhan tanaman yang semakin baik akan meningkatkan pertumbuhan bobot kering dimana unsur hara tersebut diserap tanaman untuk mendukung proses fotosintesis dan pembentukan sel atau pembesaran sel tanaman yang secara langsung berpengaruh meningkatkan pertumbuhan tanaman. Faktor tanah juga sangat mempengaruhi pertumbuhan akar dan sistem perakaran. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah, maka semakin bagus sifat fisik dan kimia tanah tersebut, sehingga semakin bagus untuk pertumbuhan akar. Apabila pertumbuhan akar semakin bagus maka perkembangan tajuk tanaman juga akan semakin bagus sehingga dapat meningkatkan bobot kering. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tyasmoro (2006) menyatakan bahwa peningkatan jumlah azolla mengakibatkan peningkatan pertumbuhan dan bobot kering. Menurut Agromedia (2007) bahwa pada masa pertumbuhan, tanaman memerlukan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan vegetatifnya, baik batang, cabang, maupun daun.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
77
Pengaruh Interaksi Waktu Aplikasi dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC)
Hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa interaksi antara waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla dapat meningkatkan parameter tinggi tanaman umur 4 MSPT, jumlah daun umur 3 dan 4 MSPT, bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel, bobot basah akar per sampel. Interaksi antara waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla dapat meningkatkan bobot basah tanaman per plot, bobot basah tajuk per sampel, dan bobot basah akar per sampel dengan kombinasi perlakuan terbaik dari ke-tiga parameter tersebut adalah W1A4. Pada perlakuan W1 dengan pengaplikasian kompos Azolla 21 hari sebelum tanam, diduga unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman yang terdapat dalam kompos Azolla telah tersedia bagi tanaman, dimana kompos azolla mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, Mn, dan Fe yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pembentukan batang, daun maupun cabang. Ketersediaan Azolla sebagai salah satu pupuk organik, dapat memperbaiki sifat fisik tanah terutama strktur tanah. Struktur tanah yang baik aerase dan draenasenya sangat menentukan pertumbuhan tanaman, baik vegetatif maupun generatif. Soemito (1986) menyatakan bahwa pada prinsipnya pupuk organik dapat meningkatkan kapasitas pengikatan air oleh tanah, memperbaiki tingkat keremahan tanah, sedangkan air adalah salah satu unsur kehidupan bagi tanaman, jika ketersediaan air terbatas, maka aktivitas pertumbuhan aka terhenti. Hasibuan (2004) berpendapat bahwa kandungan air di dalam tanah merupakan
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
78
faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman. Azolla memberikan fungsi ganda untuk pertumbuhan kailan, dimana selain menyediakan unsur hara, Azolla juga berperan dalam memperbaiki aerase tanah sehingga kapasitas pengikatan air oleh tanah akan semakin besar, sehingga dapat meningkatkan bobot basah tanaman kailan. Interaksi waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla tidak dapat meningkatkan tinggi tanaman umur 1,2,3,5 MSPT, jumlah daun umur 1,2,5 MSPT, jumlah klorofil daun, total luas daun, bobot kering tajuk per sampel dan bobot kering akar per sampel . Hal ini terjadi karena waktu aplikasi dan pemberian
berbagai
dosis
kompos
Azolla
tidak
saling
mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi pada awal dan akhir penelitian yaitu umur 5 MSPT. Interaksi antara kedua perlakuan tidak terjadi diduga karena kedua perlakuan tersebut tidak saling mempengaruhi lagi.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
79
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Perlakuan waktu aplikasi dapat meningkatkan tinggi tanaman 15.99%, jumlah daun 15.74%, total luas daun 48.14%, bobot basah tanaman per plot 29.48%, bobot basah tajuk per sampel 28.45% dan bobot basah akar per sampel 30.15%. 2. Pemberian berbagai dosis kompos Azolla dapat meningkatkan tinggi tanaman 31.20%, jumlah daun 21.40%, jumlah klorofil daun 6%, total luas daun 71.74%, bobot basah tanaman per plot 58.06%, bobot basah tajuk per sampel 59.34%, bobot basah akar per sampel 62.86%, bobot kering tajuk per sampel 76.30%, bobot kering akar per sampel 77.41%. Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
80
3. Interaksi antara waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla meningkatkan bobot basah tanaman per plot 75.92%, bobot basah tajuk per sampel 77.10% dan bobot basah akar per sampel 79.14%. 4. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan diketahui bahwa waktu aplikasi 21 hari sebelum tanam dan dosis kompos Azolla 128 gr merupakan perlakuan yang terbaik.
Saran
Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan meningkatkan dosis kompos Azolla untuk mendapatkan dosis anjuran yang sesuai bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kailan.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, S., 2006. Hortikultura, Aspek dan Budidaya. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Atmadiwirya, F., 2006. Azolla, Alternatif Pengganti Pupuk Urea. Dikutip dari: http://www.radartarakan.com. Diakses tanggal 18 Februari 2008. Badan Pusat Statistik., 2007. Sumatera Utara Dalam Angka. BPS. Sumatera Utara, Medan. Cahyono, B., 2001. Kubis Bunga dan Brokoli, Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta. Djojosuwito, S., 2000. Azolla, Pertanian Organik dan Multiguna. Kanisius, Yogyakarta. Djuardani, N., Kristian, dan Budi, S. S ., 2005. Cara Cepat Membuat Kompos., Agromedia Pustaka, Jakarta. Gomez A. K. dan A. A.Gomez, 1995. Prosedur Statistik Penelitian Pertanian. UI-Press, Jakarta. Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
81
Hasibuan, B. E., 2004. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara-Press, Medan. Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, Go Ban Hong dan H. H. Bailey., 1986. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung- Press, Lampung. http://www.iptek.net.id., 2008. Kailan. Diakses tanggal 25 Maret 2008. http://tamanflora.blogspot.com., 2007. Kailan. Diakses tanggal 25 Maret 2008. http://www. Knowledgebank.irri.org., 2 Februari 2008.
2008.
Azolla.
Diakses
tanggal
http://fazlisyam.com., 2008. Kailan. Diakses tanggal 23 Maret 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Kailan., 2008. Kailan. Diakses pada tanggal 5 Maret 2008. Murbandono, Hs., 2000. Membuat Kompos . Penebar Swadaya , Jakarta. Musnamar, E.I., 2007. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta, hlm 1-4, dan 21. Novizan., 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Penebar Swadaya, Jakarta. Pracaya., 2001. Kol alias Kubis. Penebar Swadaya, Jakarta. Redaksi Agromedia., 2007. Petunjuk Pemupukan. Agromedia pustaka, Jakarta. Rochdianto, A., 2008. Manfaat Tanaman Azolla. Dikutip http://agusrochdianto.mutiply.com. Diakses tanggal 20 April 2008.
dari
Soeminto, B. 1986. Pupuk Organik Alam. Karya Ilmiah, Jakarta, hlm 10. Sunarjono, H.H., 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutanto, R., 2002. Penerapan Pertanian Organik. Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius, Yogyakarta, hlm 16, 18, 27, 146, 149. Sutedjo, M.M., 2001. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta, Hlm 60 dan 61. Tyasmoro, S. Y., 2006. Sinergi Unsur Hara Fosfat dan Molibdenum pada Penyediaan N-Azolla (Azolla mycorpylla L.) Untuk Padi Sawah Dalam Upaya Efisiensi Penggunaan Pupuk Nitrogen (Urea). Dikutip dari: http//:prasetya.brawijaya.ac.id. Diakses tanggal 21 April 2008.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
82
Widadi., 2003. Pengaruh Inokulasi Ganda Cendawan Akar Ganda Plasmodiophora meloidogyne spp. Terhadap Pertumbuhan Kailan. Dikutip dari: http://pertanian.Uns.ac.id. Diakses tanggal 18 Maret 2008. Widaryanto, E., N. Herlina, dan P.H., Putra., 2003. Upaya Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala) dengan Pengaturan Populasi Tanaman pada Sistem Hidroponik Tipe NFT (Nutrient Film Technique). Dikutip dari http://www.malang.ac.id. Diakses pada tanggal 5 April 2008.
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
83
Lampiran 1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Umur 1 MSPT (cm) Perlakuan Blok Total I II III 4.53 4.20 4.80 13.53 W1A1 5.40 4.73 4.70 14.83 W1A2 5.90 5.00 5.20 16.10 W1A3 8.00 6.63 6.60 21.23 W1A4
Rataan 4.51 4.94 5.37 7.08
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
4.00 6.53 4.60 6.00
4.35 5.37 5.00 6.63
4.23 5.00 5.47 6.57
12.58 16.90 15.07 19.20
4.19 5.63 5.02 6.40
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
3.80 5.08 5.50 6.30
5.23 4.10 6.77 7.20
4.40 5.33 4.80 4.83
13.43 14.51 17.07 18.33
4.48 4.84 5.69 6.11
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
4.07 4.73 5.77 4.50 84.71 5.29
3.40 5.53 5.70 4.77 84.61 5.29
3.57 6.73 5.77 6.03 84.03 5.25
11.04 16.99 17.24 15.30 253.35 15.83
3.68 5.66 5.75 5.10 84.45 5.28
Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 1 MSPT SK db JK KT Fhit 2 0.02 0.01 0.02 tn Blok 15 33.67 2.24 4.64 * Perlakuan 3 1.11 0.37 0.77 tn Waktu 1 1.04 1.04 2.14 tn W-Linear 1 0.01 0.01 0.03 tn W-Kuadratik 1 0.06 0.06 0.13 tn W-Kubik 3 23.53 7.84 16.22 * Dosis Azolla 1 22.02 22.02 45.54 * A-Linear 1 0.35 0.35 0.71 tn A-kuadratik 1 1.17 1.17 2.41 tn A-Kubik 9 9.03 1.00 2.08 tn WxA 30 14.50 0.48 Galat 47 48.19 Total
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 13.17 % FK = 1337.21 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
84
Lampiran 3. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Umur 2 MSPT (cm) Perlakuan Blok Total I II III 5.23 7.60 5.73 18.56 W1A1 6.17 5.47 5.67 17.31 W1A2 7.07 6.00 7.47 20.54 W1A3 10.87 7.50 7.50 25.87 W1A4
Rataan 6.19 5.77 6.85 8.62
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
5.00 6.20 5.53 8.17
6.77 5.40 6.80 7.50
5.57 5.20 6.23 7.57
17.34 16.80 18.56 23.24
5.78 5.60 6.19 7.75
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
4.17 7.60 6.40 6.97
6.17 4.73 7.57 8.27
5.13 6.23 5.93 6.00
15.47 18.56 19.90 21.24
5.16 6.19 6.63 7.08
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
5.10 5.20 7.00 5.43 102.11 6.38
4.13 6.57 6.67 5.70 102.85 6.43
4.60 7.87 6.67 6.97 100.34 6.27
13.83 19.64 20.34 18.10 305.30 19.08
4.61 6.55 6.78 6.03 101.77 6.36
Lampiran 4. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 2 MSPT SK db JK KT Fhit 2 0.21 0.10 0.10 tn Blok 15 42.17 2.81 2.74 * Perlakuan 3 4.70 1.57 1.53 tn Waktu 1 4.23 4.23 4.13 tn W-Linear 1 0.20 0.20 0.19 tn W-Kuadratik 1 0.27 0.27 0.26 tn W-Kubik 3 24.67 8.22 8.01 * Dosis Azolla 1 24.56 24.56 23.94 * A-Linear 1 0.08 0.08 0.08 tn A-kuadratik 1 0.02 0.02 0.02 tn A-Kubik 9 12.80 1.42 1.39 tn WxA 30 30.78 1.03 Galat 47 73.15 Total
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 15.92% FK = 1941.84 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
85
Lampiran 5. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Umur 3 MSPT (cm) Perlakuan Blok Total I II III 6.57 9.27 7.03 22.87 W1A1 7.27 6.60 6.93 20.80 W1A2 8.73 9.20 8.40 26.33 W1A3 12.77 8.87 9.57 31.21 W1A4
Rataan 7.62 6.93 8.78 10.40
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
6.40 9.10 7.03 10.50
8.00 7.87 8.97 8.93
6.37 9.13 7.60 8.97
20.77 26.10 23.60 28.40
6.92 8.70 7.87 9.47
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
5.47 9.13 7.90 8.80
7.30 6.00 9.23 9.20
5.93 7.20 6.93 7.03
18.70 22.33 24.06 25.03
6.23 7.44 8.02 8.34
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
6.20 6.20 8.63 6.80 127.50 7.97
4.77 7.23 7.87 6.70 126.01 7.88
5.30 8.80 7.70 8.10 120.99 7.56
16.27 22.23 24.20 21.60 374.50 23.41
5.42 7.41 8.07 7.20 124.83 7.80
Lampiran 6. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 3 MSPT SK db JK KT Fhit 2 1.45 0.73 0.60 Blok 15 66.09 4.41 3.61 Perlakuan 3 15.36 5.12 4.20 Waktu 1 14.74 14.74 12.08 W-Linear 1 0.25 0.25 0.21 W-Kuadratik 1 0.36 0.36 0.30 W-Kubik 3 34.18 11.39 9.34 Dosis Azolla 1 33.47 33.47 27.43 A-Linear 1 0.48 0.48 0.39 A-kuadratik 1 0.23 0.23 0.19 A-Kubik 9 16.56 1.84 1.51 WxA 30 36.60 1.22 Galat 47 104.14 Total
tn * * * tn tn * * tn tn tn
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 14.16 % FK = 2921.88 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
86
Lampiran 7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Umur 4 MSPT (cm) Perlakuan Blok Total I II III 7.83 10.93 8.50 27.26 W1A1 8.50 8.50 8.97 25.97 W1A2 10.20 10.63 10.33 31.16 W1A3 14.40 14.40 11.30 40.10 W1A4
Rataan 9.09 8.66 10.39 13.37
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
7.93 10.67 7.73 11.97
9.67 9.37 10.33 10.63
7.80 10.83 9.50 10.73
25.40 30.87 27.56 33.33
8.47 10.29 9.19 11.11
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
7.27 10.27 9.67 11.13
9.07 7.60 10.50 11.07
8.37 9.20 8.97 8.37
24.71 27.07 29.14 30.57
8.24 9.02 9.71 10.19
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
7.80 7.67 10.70 7.73 151.47 9.47
6.50 8.87 9.83 8.67 156.57 9.79
7.03 10.33 9.57 9.83 149.63 9.35
21.33 26.87 30.10 26.23 457.67 28.60
7.11 8.96 10.03 8.74 152.56 9.53
Lampiran 8. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 4 MSPT SK db JK KT Fhit 2 1.62 0.81 0.65 Blok 15 90.57 6.04 4.87 Perlakuan 3 17.94 5.98 4.83 Waktu 1 17.90 17.90 14.45 W-Linear 1 0.00 0.00 0.00 W-Kuadratik 1 0.04 0.04 0.03 W-Kubik 3 43.57 14.52 11.72 Dosis Azolla 1 43.15 43.15 34.82 A-Linear 1 0.00 0.00 0.00 A-kuadratik 1 0.42 0.42 0.34 A-Kubik 9 29.06 3.23 2.61 WxA 30 37.18 1.24 Galat 47 129.37 Total
tn * * * tn tn * * tn tn *
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 11.68 % FK = 4363.79 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
87
Lampiran 9. Data pengamatan Tinggi Tanaman Umur 5 MSPT (cm) Perlakuan Blok Total I II III 9.37 12.83 9.47 31.67 W1A1 10.20 14.00 10.87 35.07 W1A2 11.60 15.03 12.60 39.23 W1A3 15.77 15.83 14.70 46.30 W1A4
Rataan 10.56 11.69 13.08 15.43
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
9.47 12.90 10.30 13.33
12.00 13.00 13.77 13.77
8.73 9.10 12.30 12.40
30.20 35.00 36.37 39.50
10.07 11.67 12.12 13.17
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
8.63 11.63 12.30 15.00
10.90 11.13 11.77 12.33
9.43 7.90 8.13 12.00
28.96 30.66 32.20 39.33
9.65 10.22 10.73 13.11
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
8.77 7.83 13.57 15.00 185.67 11.60
8.67 10.70 10.77 10.90 197.40 12.34
5.47 9.10 12.77 14.33 169.30 10.58
22.91 27.63 37.11 40.23 552.37 34.52
7.64 9.21 12.37 13.41 184.12 11.51
Lampiran 10. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 5 MSPT SK db JK KT Fhit 2 24.90 12.45 5.15 * Blok 15 170.80 11.39 4.71 * Perlakuan 3 30.20 10.07 4.16 * Waktu 1 28.77 28.77 11.90 * W-Linear 1 1.31 1.31 0.54 tn W-Kuadratik 1 0.12 0.12 0.05 tn W-Kubik 3 123.15 41.05 16.98 * Dosis Azolla 1 122.42 122.42 50.65 * A-Linear 1 0.71 0.71 0.29 tn A-kuadratik 1 0.02 0.02 0.01 tn A-Kubik 9 17.46 1.94 0.80 tn WxA 30 72.52 2.42 Galat 47 268.22 Total
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 13.51 % FK = 6356.51 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
88
Lampiran 11. Data Pengamatan Jumlah Daun Umur 1 MSPT (helai) Perlakuan Blok Total I II III 4.33 4.00 3.67 12.00 W1A1 4.67 4.00 3.67 12.34 W1A2 4.67 4.50 4.67 13.84 W1A3 5.67 5.00 5.33 16.00 W1A4
Rataan 4.00 4.11 4.61 5.33
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
3.67 4.67 4.33 5.33
4.00 3.00 4.00 4.50
3.67 3.67 4.33 4.67
11.34 11.34 12.66 14.50
3.78 3.78 4.22 4.83
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
3.67 4.00 4.33 4.33
3.50 3.50 4.00 4.50
3.33 4.33 3.67 3.67
10.50 11.83 12.00 12.50
3.50 3.94 4.00 4.17
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
3.67 4.33 4.33 4.33 70.33 4.40
3.50 4.00 4.00 4.00 64.00 4.00
3.00 3.33 4.33 3.67 63.01 3.94
10.17 11.66 12.66 12.00 197.34 12.33
3.39 3.89 4.22 4.00 65.78 4.11
Lampiran 12. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Umur 1 MSPT SK db JK KT Fhit 2 1.97 0.99 9.81 Blok 15 10.57 0.70 7.01 Perlakuan 3 3.17 1.06 10.54 Waktu 1 2.83 2.83 28.22 W-Linear 1 0.33 0.33 3.32 W-Kuadratik 1 0.01 0.01 0.07 W-Kubik 3 5.71 1.90 18.94 Dosis Azolla 1 5.69 5.69 56.67 A-Linear 1 0.01 0.01 0.10 A-kuadratik 1 0.00 0.00 0.04 A-Kubik 9 1.69 0.19 1.87 WxA 30 3.01 0.10 Galat 47 15.55 Total
* * * * tn tn * * tn tn tn
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 7.71 % FK = 811.31 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
89
Lampiran 13. Data Pengamatan Jumlah Daun Umur 2 MSPT(helai) Perlakuan Blok Total I II III 4.67 5.00 4.33 14.00 W1A1 5.67 5.00 4.67 15.34 W1A2 4.67 5.33 5.67 15.67 W1A3 6.67 6.33 6.33 19.33 W1A4
Rataan 4.67 5.11 5.22 6.44
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
4.33 5.00 5.33 6.33
4.33 4.33 5.33 4.00
4.33 4.67 5.33 5.67
12.99 14.00 15.99 16.00
4.33 4.67 5.33 5.33
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
4.33 4.33 5.00 5.33
4.33 4.67 4.67 5.00
4.00 5.00 4.67 4.67
12.66 14.00 14.34 15.00
4.22 4.67 4.78 5.00
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
4.33 4.67 4.67 5.33 80.66 5.04
4.00 4.67 4.67 5.00 76.66 4.79
3.67 4.33 5.33 4.67 77.34 4.83
12.00 13.67 14.67 15.00 234.66 14.67
4.00 4.56 4.89 5.00 78.22 4.89
Lampiran 14. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Umur 2 MSPT Blok db JK KT Fhit 2 0.57 0.29 1.63 Blok 15 14.45 0.96 5.49 Perlakuan 3 4.21 1.40 7.99 Waktu 1 3.75 3.75 21.34 W-Linear 1 0.46 0.46 2.62 W-Kuadratik 1 0.00 0.00 0.00 W-Kubik 3 8.37 2.79 15.89 Dosis Azolla 1 8.33 8.33 47.44 A-Linear 1 0.01 0.01 0.06 A-kuadratik 1 0.03 0.03 0.17 A-Kubik 9 1.88 0.21 1.19 WxA 30 5.26 0.18 Galat 47 20.28 Total
tn * * * tn tn * * tn tn tn
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 8.57 % FK = 1147.19 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
90
Lampiran 15. Data Jumlah Daun Umur 3 MSPT (helai) Perlakuan Blok I II III 5.67 5.67 5.00 W1A1 6.33 6.00 5.67 W1A2 6.67 6.00 6.67 W1A3 7.67 7.00 7.33 W1A4
Total
Rataan
16.34 18.00 19.34 22.00
5.45 6.00 6.45 7.33
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
5.00 5.67 6.33 7.33
4.67 5.00 6.00 6.67
4.67 5.67 6.33 6.67
14.34 16.34 18.66 20.67
4.78 5.45 6.22 6.89
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
4.67 5.33 6.00 6.33
4.67 5.33 5.33 5.67
4.33 6.00 5.67 5.67
13.67 16.66 17.00 17.67
4.56 5.55 5.67 5.89
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
4.67 5.33 5.67 6.00 94.67 5.92
4.33 5.33 5.00 5.67 88.34 5.52
4.33 5.33 6.00 5.67 91.01 5.69
13.33 15.99 16.67 17.34 274.02 17.13
4.44 5.33 5.56 5.78 91.34 5.71
Lampiran 16. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Umur 3 MSPT SK db JK KT Fhit 2 1.26 0.63 9.13 Blok 15 27.25 1.82 26.29 Perlakuan 3 7.73 2.58 37.30 Waktu 1 7.37 7.37 106.65 W-Linear 1 0.33 0.33 4.82 W-Kuadratik 1 0.03 0.03 0.43 W-Kubik 3 17.81 5.94 85.88 Dosis Azolla 1 17.43 17.43 252.21 A-Linear 1 0.23 0.23 3.28 A-kuadratik 1 0.15 0.15 2.14 A-Kubik 9 1.71 0.19 2.75 WxA 30 2.07 0.07 Galat 47 30.59 Total
* * * * * tn * * tn tn *
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 4.63 % FK = 1564.31 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
91
Lampiran 17. Data Pengamatan Jumlah Daun Umur 4 MSPT (helai) Perlakuan Blok Total I II III 6.67 6.33 6.00 19.00 W1A1 7.33 7.00 6.67 21.00 W1A2 7.67 7.33 7.67 22.67 W1A3 8.67 8.33 8.00 25.00 W1A4
Rataan 6.33 7.00 7.56 8.33
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
6.00 6.67 7.33 8.33
6.00 6.33 7.33 8.00
5.67 6.67 7.33 7.67
17.67 19.67 21.99 24.00
5.89 6.56 7.33 8.00
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
5.67 6.33 7.00 7.33
6.00 6.67 6.67 7.00
5.33 6.67 6.67 6.67
17.00 19.67 20.34 21.00
5.67 6.56 6.78 7.00
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
5.33 6.33 6.67 7.00 110.33 6.90
5.00 6.67 6.33 6.33 107.32 6.71
5.00 6.33 7.00 6.67 106.02 6.63
15.33 19.33 20.00 20.00 323.67 20.23
5.11 6.44 6.67 6.67 107.89 6.74
Lampiran 18. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Umur 4 MSPT SK db JK KT Fhit 2 0.61 0.31 5.42 Blok 15 30.42 2.03 35.99 Perlakuan 3 8.25 2.75 48.81 Waktu 1 8.20 8.20 145.41 W-Linear 1 0.02 0.02 0.36 W-Kuadratik 1 0.04 0.04 0.64 W-Kubik 3 20.23 6.74 119.64 Dosis Azolla 1 19.45 19.45 345.17 A-Linear 1 0.67 0.67 11.88 A-kuadratik 1 0.10 0.10 1.86 A-Kubik 9 1.94 0.22 3.83 WxA 30 1.69 0.06 Galat 47 32.72 Total
* * * * tn tn * * * tn *
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 3.64 % FK = 2182.55 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
92
Lampiran 19. Data Pengamatan Jumlah Daun Umur 5 MSPT (helai) Perlakuan Blok Total I II III 8.67 7.33 7.00 23.00 W1A1 9.00 8.33 7.67 25.00 W1A2 9.33 9.00 9.67 28.00 W1A3 10.33 10.00 9.67 30.00 W1A4
Rataan 7.67 8.33 9.33 10.00
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
6.67 7.67 8.67 9.33
7.80 7.33 9.33 9.67
6.67 7.67 9.00 9.67
21.14 22.67 27.00 28.67
7.05 7.56 9.00 9.56
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
6.67 8.67 8.33 8.67
7.50 7.67 9.33 8.67
6.33 7.67 9.33 7.67
20.50 24.01 26.99 25.01
6.83 8.00 9.00 8.34
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
6.33 7.33 7.67 8.00 131.34 8.21
6.67 7.67 8.33 7.67 132.30 8.27
7.00 7.33 7.00 8.33 127.68 7.98
20.00 22.33 23.00 24.00 391.32 24.46
6.67 7.44 7.67 8.00 130.44 8.15
Lampiran 20. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Umur 5 MSPT SK db JK KT Fhit 2 0.74 0.37 1.49 Blok 15 44.47 2.96 11.86 Perlakuan 3 11.96 3.99 15.94 Waktu 1 11.70 11.70 46.78 W-Linear 1 0.01 0.01 0.04 W-Kuadratik 1 0.25 0.25 1.00 W-Kubik 3 28.07 9.36 37.43 Dosis Azolla 1 26.73 26.73 106.94 A-Linear 1 0.93 0.93 3.72 A-kuadratik 1 0.41 0.41 1.63 A-Kubik 9 4.44 0.49 1.97 WxA 30 7.50 0.25 Galat 47 52.71 Total
tn * * * tn tn * * tn tn tn
F0.5 4.17 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 6.13 % FK = 3190.24 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
93
Lampiran 21. Data Pengamatan Jumlah Klorofil Daun per Sampel (butir/mm2) Perlakuan Blok Total Rataan I II III 45.40 46.23 46.80 138.43 46.14 W1A1 46.83 44.50 46.93 138.26 46.09 W1A2 52.77 47.30 45.28 145.35 48.45 W1A3 47.80 45.37 49.90 143.07 47.69 W1A4 W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
46.83 48.03 44.40 50.67
48.00 43.67 47.43 44.20
47.70 44.90 51.50 48.80
142.53 136.60 143.33 143.67
47.51 45.53 47.78 47.89
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
47.13 39.23 46.97 48.27
50.87 48.33 47.23 51.47
45.00 44.63 45.40 49.30
143.00 132.19 139.60 149.04
47.67 44.06 46.53 49.68
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
40.50 48.00 51.57 50.43 754.83 47.18
36.60 43.17 46.53 43.73 734.63 45.91
41.53 44.90 46.57 47.40 746.54 46.66
118.63 136.07 144.67 141.56 2236.00 139.75
39.54 45.36 48.22 47.19 745.33 46.58
Lampiran 22. Daftar Sidik Ragam Jumlah Klorofil Daun per Sampel SK db JK KT Fhit 2 12.89 6.44 0.87 tn Blok 15 244.43 16.30 2.20 * Perlakuan 3 36.50 12.17 1.64 tn Waktu 1 23.34 23.34 3.15 tn W-Linear 1 11.92 11.92 1.61 tn W-Kuadratik 1 1.24 1.24 0.17 tn W-Kubik 3 87.70 29.23 3.95 * Dosis Azolla 1 74.91 74.91 10.11 * A-Linear 1 0.31 0.31 0.04 tn A-kuadratik 1 12.49 12.49 1.69 tn A-Kubik 9 120.23 13.36 1.80 tn WxA 30 222.26 7.41 Galat 47 479.58 Total
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 5.64 % FK = 104454.02 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
94
Lampiran 23. Data Pengamatan Total Luas Daun (cm2) Perlakuan Blok I II III 354.32 209.61 334.19 W1A1 659.28 356.39 629.11 W1A2 1032.08 468.65 794.70 W1A3 1160.17 1775.68 1131.48 W1A4
Total
Rataan
898.12 1644.78 2295.43 4067.33
299.37 548.26 765.14 1355.78
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
333.67 684.65 753.07 959.95
297.81 321.16 350.37 902.99
264.75 457.10 669.04 855.89
896.23 1462.91 1772.48 2718.83
298.74 487.64 590.83 906.28
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
280.69 547.78 844.74 954.52
255.04 297.03 446.95 768.61
255.64 290.28 553.67 895.08
791.37 1135.09 1845.36 2618.21
263.79 378.36 615.12 872.74
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
236.38 427.21 567.05 652.26 10447.82 652.99
129.39 247.41 310.81 544.14 7682.04 480.13
213.03 328.35 361.68 600.00 8633.99 539.62
578.80 1002.97 1239.54 1796.40 26763.85 1672.74
192.93 334.32 413.18 598.80 8921.28 557.58
Lampiran 24. Daftar Sidik Ragam Total Luas Daun SK db JK KT 2 246785.98 123392.99 Blok 15 4103904.39 273593.63 Perlakuan 3 776604.80 258868.27 Waktu 1 739734.05 739734.05 W-Linear 1 1667.22 1667.22 W-Kuadratik 1 35203.53 35203.53 W-Kubik 3 2923008.56 974336.19 Dosis Azolla 1 2820093.21 2820093.21 A-Linear 1 80583.89 80583.89 A-kuadratik 1 21611.09 21611.09 A-Kubik 9 404291.04 44921.23 WxA 30 623152.35 20771.75 Galat 47 4973842.72 Total
F 5.94 13.17 12.46 35.61 0.08 1.69 46.91 135.77 3.88 1.04 2.16
* * * * tn tn * * tn tn tn
F0.5 4.17 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 25.85 % FK = 14922993.06 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
95
Lampiran 25. Data Pengamatan Bobot Basah Tanaman per Plot (g) Perlakuan Blok Total I II III 21.27 20.97 14.97 57.21 W1A1 21.12 24.82 24.91 70.85 W1A2 36.12 30.17 26.68 92.97 W1A3 62.22 53.82 55.32 171.36 W1A4
Rataan 19.07 23.62 30.99 57.12
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
17.52 31.18 34.20 42.50
18.37 22.70 23.02 32.07
16.36 23.42 30.86
52.25 77.30 88.08 74.57
17.42 25.77 29.36 37.29
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
15.00 37.47 22.85 30.95
17.02 23.43 20.47 31.67
16.06 14.47 23.49 38.46
48.08 75.37 66.81 101.08
16.03 25.12 22.27 33.69
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
13.00 15.15 28.67 23.45 452.67 28.29
15.88 18.99 25.54 28.46 407.40 25.46
12.37 14.47 42.80 37.95 392.59 26.17
41.25 48.61 97.01 89.86 1252.66 78.29
13.75 16.20 32.34 29.95 429.98 26.64
Lampiran 26. Daftar Sidik Ragam Bobot Basah Tanaman per Plot SK DB JK KT Fhit 2 122.44 61.22 1.08 Blok 15 4825.17 321.68 5.68 Perlakuan 3 710.02 236.67 4.18 Waktu 1 504.12 504.12 8.91 W-Linear 1 152.60 152.60 2.70 W-Kuadratik 1 53.29 53.29 0.94 W-Kubik 3 2589.50 863.17 15.25 Dosis Azolla 1 2580.61 2580.61 45.60 A-Linear 1 7.26 7.26 0.13 A-Kuadratik 1 1.64 1.64 0.03 A-Kubik 9 1525.65 169.52 3.00 WxA WAKTU 3 2602.63 867.54 15.33 Waktu (W1) 1 2215.19 2215.19 39.14 JK W1 pada A-Linear 349.38 349.38 6.17 JK W1 pada A-Kuadratik 1 1 38.06 38.06 0.67 JK W1 pada A-Kubik 3 226.29 75.43 1.33 Waktu (W2) 1 100.74 100.74 1.78 JK W2 pada A-Linear 123.87 123.87 2.19 JK W2 pada A-Kuadratik 1 1 1.68 1.68 0.03 JK W2 pada A-Kubik
tn * * * tn tn * * tn tn *
F0.5 4.17 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
* * * tn tn tn tn tn
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
96
Waktu (W3) JK W3 pada A-Linear JK W3 pada A-Kuadratik JK W3 pada A-Kubik Waktu (W4) JK W4 pada A-Linear JK W4 pada A-Kuadratik JK W4 pada A-Kubik AZOLLA Azolla (A1) JK A1 pada W-Linear JK A1 pada W-Kuadratik JK A1 pada W-Kubik Azolla (A2) JK A2 pada W-Linear JK A2 pada W-Kuadratik JK A2 pada W-Kubik Azolla (A3) JK A3 pada W-Linear JK A3 pada W-Kuadratik JK A3 pada W-Kubik Azolla (A4) JK A4 pada W-Linear JK A4 pada W-Kuadratik JK A4 pada W-Kubik JK Galat JK Total
3 1 1 1 3 1 1 1
484.44 377.20 4.06 103.18 801.79 628.75 3.51 155.49
161.48 377.20 4.06 103.18 267.26 628.75 3.51 155.49
2.85 6.66 0.07 1.82 4.72 11.11 0.06 2.75
tn * tn tn * * tn tn
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 30 47
45.64 45.15 0.29 0.20 174.93 78.54 91.88 4.52 180.73 1.40 102.61 76.73 1834.36 791.99 610.19 432.18 1697.84 6645.45
15.21 45.15 0.29 0.20 58.31 78.54 91.88 4.52 60.24 1.40 102.61 76.73 611.45 791.99 610.19 432.18 56.59
0.27 0.80 0.01 0.00 1.03 1.39 1.62 0.08 1.06 0.02 1.81 1.36 10.80 13.99 10.78 7.64
tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn * * * *
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
KK = 28.24 % FK = 32690.51 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
97
Lampiran 27. Data Pengamatan Bobot Basah Tajuk per Sampel (g) Perlakuan Blok Total I II III 20.87 19.27 14.55 54.69 W1A1 20.33 23.27 22.05 65.65 W1A2 40.57 27.53 24.54 92.64 W1A3 59.67 49.43 50.23 159.33 W1A4
Rataan 18.23 21.88 30.88 53.11
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
18.40 27.63 35.07 40.87
17.73 21.77 21.87 28.53
13.93 23.93 30.60 33.59
50.06 73.33 87.54 102.99
16.69 24.44 29.18 34.33
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
14.74 32.57 22.63 33.70
16.84 22.20 21.74 37.10
14.21 13.37 23.24 40.07
45.79 68.14 67.61 110.87
15.26 22.71 22.54 36.96
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
11.87 16.10 26.90 20.73 442.65 27.67
13.50 20.48 24.33 27.65 393.24 24.58
11.11 15.07 40.03 38.58 409.10 25.57
36.48 51.65 91.26 86.96 1244.99 77.81
12.16 17.22 30.42 28.99 415.00 25.94
Lampiran 28. Daftar Sidik Ragam Bobot Basah Tajuk Per Sampel SK db JK KT Fhit 2 79.55 39.78 1.35 Blok 15 4679.87 311.99 10.56 Perlakuan 3 508.87 169.62 5.74 Waktu 1 479.94 479.94 16.25 W-Linear 1 21.78 21.78 0.74 W-Kuadratik 1 7.15 7.15 0.24 W-Kubik 3 3427.61 1142.54 38.68 Dosis Azolla 1 3372.53 3372.53 114.16 A-Linear 1 50.74 50.74 1.72 A-Kuadratik 1 4.34 4.34 0.15 A-Kubik 9 743.39 82.60 2.80 WxA WAKTU 3 2205.15 735.05 24.88 Waktu (W1) 1 1936.99 1936.99 65.57 JK W1 pada A-Linear 1 258.82 258.82 8.76 JK W1 pada A-Kuadratik 1 9.34 9.34 0.32 JK W1 pada A-Kubik 3 505.68 168.56 5.71 Waktu (W2) 1 498.82 498.82 16.89 JK W2 pada A-Linear 1 5.10 5.10 0.17 JK W2 pada A-Kuadratik 1 1.77 1.77 0.06 JK W2 pada A-Kubik
tn * * * tn tn * * tn tn *
F0.5 4.17 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
* * * tn * * tn tn
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
98
Waktu (W3) JK W3 pada A-Linear JK W3 pada A-Kuadratik JK W3 pada A-Kubik Waktu (W4) JK W4 pada A-Linear JK W4 pada A-Kuadratik JK W4 pada A-Kubik AZOLLA Azolla (A1) JK A1 pada W-Linear JK A1 pada W-Kuadratik JK A1 pada W-Kubik Azolla (A2) JK A2 pada W-Linear JK A2 pada W-Kuadratik JK A2 pada W-Kubik Azolla (A3) JK A3 pada W-Linear JK A3 pada W-Kuadratik JK A3 pada W-Kubik Azolla (A4) JK A4 pada W-Linear JK A4 pada W-Kuadratik JK A4 pada W-Kubik JK Galat JK Total
3 1 1 1 3 1 1 1
742.38 631.87 36.44 74.08 717.79 608.34 6.32 77.86
247.46 631.87 36.44 74.08 239.26 608.34 6.32 77.86
8.38 21.39 1.23 2.51 8.10 20.59 0.21 2.64
* * tn tn * * tn tn
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 30 47
60.13 57.82 1.83 0.49 85.84 37.11 48.68 0.04 135.40 9.66 68.88 56.86 970.89 729.62 87.64 153.63 886.23 5645.65
20.04 57.82 1.83 0.49 28.61 37.11 48.68 0.04 45.13 9.66 68.88 56.86 323.63 729.62 87.64 153.63 29.54
0.68 1.96 0.06 0.02 0.97 1.26 1.65 0.00 1.53 0.33 2.33 1.92 10.96 24.70 2.97 5.20
tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn * * tn *
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
KK = 20.95 % FK = 32291.67 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
99
Lampiran 29. Data Pengamatan Bobot Basah Akar per Sampel (g) Perlakuan Blok Total I II III 1.13 1.20 1.11 3.44 W1A1 1.00 1.30 1.55 3.85 W1A2 1.80 1.50 1.55 4.85 W1A3 3.93 3.27 3.29 10.49 W1A4
Rataan 1.15 1.28 1.62 3.50
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
0.77 2.33 2.03 3.07
0.77 1.77 1.50 1.83
0.78 1.45 1.98 2.57
2.32 5.55 5.51 7.47
0.77 1.85 1.84 2.49
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
0.60 3.03 1.47 1.43
0.84 1.35 1.29 1.97
1.10 0.91 1.55 2.56
2.54 5.29 4.31 5.96
0.85 1.76 1.44 1.99
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
0.70 1.53 1.70 1.03 27.55 1.72
0.77 1.32 1.24 1.46 23.38 1.46
0.73 0.83 2.51 2.07 26.54 1.66
2.20 3.68 5.45 4.56 77.47 4.84
0.73 1.23 1.82 1.52 25.82 1.61
Lampiran 30. Daftar Sidik Ragam Bobot Basah Akar per Sampel SK db JK KT Fhit 2 0.59 0.30 1.44 Blok 15 21.63 1.44 7.00 Perlakuan 3 2.21 0.74 3.58 Waktu 1 2.20 2.20 10.67 W-Linear 1 0.00 0.00 0.02 W-Kuadratik 1 0.01 0.01 0.05 W-Kubik 3 13.60 4.53 22.01 Dosis Azolla 1 12.92 12.92 62.72 A-Linear 1 0.01 0.01 0.02 A-Kuadratik 1 0.68 0.68 3.28 A-Kubik 9 5.81 0.65 3.13 WxA WAKTU 3 10.73 3.58 17.36 Waktu (W1) 1 8.18 8.18 39.69 JK W1 pada A-Linear 1 2.28 2.28 11.06 JK W1 pada A-Kuadratik 1 0.27 0.27 1.33 JK W1 pada A-Kubik 3 4.56 1.52 7.37 Waktu (W2) 1 3.96 3.96 19.21 JK W2 pada A-Linear 1 0.13 0.13 0.65 JK W2 pada A-Kuadratik 1 0.46 0.46 2.25 JK W2 pada A-Kubik
tn * * * tn tn * * tn tn *
F0.5 4.17 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
* * * tn * * tn tn
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
100
Waktu (W3) JK W3 pada A-Linear JK W3 pada A-Kuadratik JK W3 pada A-Kubik Waktu (W4) JK W4 pada A-Linear JK W4 pada A-Kuadratik JK W4 pada A-Kubik AZOLLA Azolla (A1) JK A1 pada W-Linear JK A1 pada W-Kuadratik JK A1 pada W-Kubik Azolla (A2) JK A2 pada W-Linear JK A2 pada W-Kuadratik JK A2 pada W-Kubik Azolla (A3) JK A3 pada W-Linear JK A3 pada W-Kuadratik JK A3 pada W-Kubik Azolla (A4) JK A4 pada W-Linear JK A4 pada W-Kuadratik JK A4 pada W-Kubik JK Galat JK Total
3 1 1 1 3 1 1 1
2.21 1.44 0.10 0.67 1.92 1.31 0.09 0.15
0.74 1.44 0.10 0.67 0.64 1.31 0.09 0.15
3.58 6.97 0.49 3.27 3.10 6.34 0.45 0.70
* * tn tn * * tn tn
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 30 47
0.32 0.20 0.05 0.06 0.93 0.01 0.91 0.01 0.32 0.01 0.02 0.29 6.46 6.21 0.22 0.03 6.18 28.40
0.11 0.20 0.05 0.06 0.31 0.01 0.91 0.01 0.11 0.01 0.02 0.29 2.15 6.21 0.22 0.03 0.21
0.51 0.99 0.25 0.29 1.50 0.05 4.43 0.03 0.52 0.03 0.09 1.43 10.45 30.13 1.06 0.16
tn tn tn tn tn tn * tn tn tn tn tn * * tn tn
2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
KK = 28.12 % FK = 125.03 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
101
Lampiran 31. Data Pengamatan Bobot Kering Tajuk per Sampel (g) Perlakuan Blok Total I II III 1.83 0.89 1.00 3.72 W1A1 2.69 0.97 1.86 5.52 W1A2 4.00 4.29 2.80 11.09 W1A3 5.00 5.69 5.01 15.70 W1A4
Rataan 1.24 1.84 3.70 5.23
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
0.99 3.62 3.14 4.22
0.65 1.66 1.70 3.24
0.80 2.18 3.77 4.33
2.44 7.46 8.61 11.79
0.81 2.49 2.87 3.93
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
0.37 3.80 2.48 2.56
1.36 2.96 2.46 3.78
0.63 1.30 2.02 4.86
2.36 8.06 6.96 11.20
0.79 2.69 2.32 3.73
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
1.05 2.13 4.04 2.13 44.05 2.75
1.25 2.29 2.18 2.74 38.11 2.38
0.62 1.31 4.94 4.56 41.99 2.62
2.92 5.73 11.16 9.43 124.15 7.76
0.97 1.91 3.72 3.14 41.38 2.59
Lampiran 32. Daftar Sidik Ragam Bobot Kering Tajuk Per Sampel SK db JK KT Fhit 2 1.14 0.57 0.78 tn Blok 15 74.82 4.99 6.80 * Perlakuan 3 2.89 0.96 1.32 tn Waktu 1 2.03 2.03 2.77 tn W-Linear 1 0.85 0.85 1.16 tn W-Kuadratik 1 0.01 0.01 0.02 tn W-Kubik 3 61.67 20.56 28.05 * Dosis Azolla 1 61.09 61.09 83.35 * A-Linear 1 0.53 0.53 0.72 tn A-kuadratik 1 0.05 0.05 0.07 tn A-Kubik 9 10.25 1.14 1.55 tn WxA 30 21.99 0.73 Galat 47 97.94 Total
F0.5 3.22 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 33.10 % FK = 321.11 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
102
Lampiran 33. Data Pengamatan Bobot Kering Akar per Sampel (g) Perlakuan Blok Total I II III 0.25 0.33 0.30 0.88 W1A1 0.27 0.27 0.43 0.97 W1A2 0.40 0.27 0.25 0.92 W1A3 1.00 1.07 1.08 3.15 W1A4
Rataan 0.29 0.32 0.31 1.05
W2A1 W2A2 W2A3 W2A4
0.33 0.40 0.35 0.77
0.28 0.27 0.30 1.00
0.30 0.40 0.50 1.00
0.91 1.07 1.15 1.00
0.30 0.36 0.38 0.92
W3A1 W3A2 W3A3 W3A4
0.25 0.50 0.40 0.67
0.21 0.30 0.53 0.93
0.28 0.27 0.25 0.89
0.74 1.07 1.18 1.00
0.25 0.36 0.39 0.83
W4A1 W4A2 W4A3 W4A4 Total Rataan
0.28 0.30 0.33 0.57 7.07 0.44
0.30 0.40 0.20 0.50 7.16 0.45
0.21 0.17 0.35 0.67 7.35 0.46
0.79 0.87 0.88 1.74 18.32 1.15
0.26 0.29 0.29 0.58 7.19 0.45
Lampiran 34. Daftar Sidik Ragam Bobot Kering Akar per Sampel SK db JK KT Fhit 2 2.71 1.36 26.71 * Blok 15 1.69 0.11 2.22 * Perlakuan 3 0.20 0.07 1.33 tn Waktu 1 0.11 0.11 2.10 tn W-Linear 1 0.09 0.09 1.78 tn W-Kuadratik 1 0.01 0.01 0.12 tn W-Kubik 3 0.62 0.21 4.10 * Dosis Azolla 1 0.49 0.49 9.68 * A-Linear 1 0.09 0.09 1.81 tn A-kuadratik 1 0.04 0.04 0.80 tn A-Kubik 9 0.86 0.10 1.89 tn WxA 30 1.52 0.05 Galat 47 5.93 Total
F0.5 4.17 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 50.12 % FK = 6.99 Keterangan : * : Nyata tn : Tidak nyata Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
103 Lampiran 35. Rangkuman uji beda rataan parameter waktu aplikasi dan pemberian berbagai dosis kompos Azolla (Azolla spp.) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala). Parameter Perlakuan
A 1 MSPT
2 MSPT
3 MSPT
B 4 MSPT
5 MSPT
1 MSPT
2 MSPT
C
3 MSPT
4 MSPT
D
E
F
G
H
I
5 MSPT
Waktu Aplikasi W1
5.47
6.86
8.43b
10.37c
12.69b
4.52a
5.36b
6.31c
7.31d
8.83c
47.09
742.14c
32.70b
31.03b
1.89b
3
0.51
W2
5.31
6.33
8.24b
9.76bc
11.76ab
4.15ab
4.92a
5.83b
6.94c
8.29b
47.18
570.87b
27.46ab
26.16ab
1.74b
2.53
0.57
W3
5.28
6.26
7.51ab
9.29ab
10.93a
3.90bc
4.67a
5.42a
6.50b
8.04b
46.99
532.50b
24.28a
24.37a
1.51ab
2.38
0.48
W4
5.05
5.99
7.03a
8.71a
10.66a
3.87d
4.61a
5.28a
6.22a
7.44a
45.08
384.81a
23.06a
22.20a
1.32a
2.44
0.38
Berbagai Dosis Kompos Azolla A1
4.22a
5.43a
6.55a
8.23a
9.48a
3.67a
4.30a
4.81a
5.75a
7.05a
45.22a
263.71a
16.57a
15.59a
0.88a
0.95a
0.21a
A2
5.27b
6.03ab
7.62b
9.23b
10.70a
3.93b
4.76b
5.59b
6.63b
7.83b
45.26a
437.15b
22.68ab
21.56a
1.53b
2.23b
0.33ab
A3
5.46b
6.61bc
8.18b
9.83b
12.08b
4.26c
5.06b
5.98c
7.08c
8.75c
47.75b
596.07c
28.74b
28.25b
1.68b
3.15c
0.46b
A4
6.17d
7.37c
8.85c
10.85c
13.78c
4.58c
5.44c
6.48d
7.50d
8.97c
48.11b
933.40d
39.51c
38.35c
2.37c
4.01d
0.93c
Interaksi (W X A) W1A1
5.29
6.19
7.62
9.09bcd
10.56
4.00
4.67
5.45b
6.33cd
7.67
46.14
299.37
19.07abcd
18.23ab
1.15bcd
1.24
0.27
W1A2
4.94
5.77
6.93
8.66abc
11.69
4.11
5.11
6.00cde
7.00fg
8.33
46.09
548.26
23.62abcdef
21.88bc
1.28bcde
1.84
0.32
W1A3
6.41
7.4
8.78
10.39cd
13.08
4.61
5.22
6.45ef
7.56hi
9.33
48.45
765.14
30.99cdef
30.88cde
1.62cdef
3.7
0.4
W1A4
7.65
8.62
10.4
13.37e
15.43
5.33
6.44
7.33g
8.33j
10.00
47.69
1355.78
57.12g
53.11f
3.50g
5.23
1.05
W2A1
4.61
5.71
6.92
8.47abc
10.07
3.78
4.33
4.78a
5.89bc
7.05
47.51
298.74
17.42abc
16.69ab
0.77ab
0.81
0.24
W2A2
6.14
7.73
8.7
10.29cd
11.67
3.78
4.67
5.45b
6.56defg
7.56
45.53
487.64
25.77abcdef
24.44bcd
1.85def
2.49
0.36
W2A3
5.36
6.25
7.87
9.19bcd
12.12
4.22
5.33
6.22de
7.33gh
9.00
47.78
590.83
29.36bcdef
29.18cde
1.84def
2.87
0.41
W2A4
6.84
7.75
9.47
11.11d
13.17
4.83
5.33
6.89fg
8.00ij
9.56
47.89
906.28
37.29f
34.33de
2.49f
3.93
1.26
W3A1
4.43
5.16
6.23
8.24ab
9.65
3.50
4.22
4.56a
5.67b
6.83
47.67
263.79
16.03a
15.26ab
0.85abc
0.79
0.19
W3A2
5.37
6.19
7.44
9.02bcd
10.22
3.94
4.67
5.55bc
6.56def
8.00
44.06
378.36
25.12abcdef
22.71bc
1.76def
2.69
0.36
W3A3
5.69
6.63
8.02
9.71bcd
10.73
4.00
4.78
5.67bc
6.78ef
9.00
46.53
615.12
22.27abcdef
22.54bc
1.44bcde
2.32
0.54
W3A4
6.11
7.08
8.34
10.19bcd
13.11
4.17
5.00
5.89bcd
7.00fg
8.34
49.68
872.74
33.69ef
36.96e
1.99ef
3.73
0.83
W4A1
3.68
4.61
5.42
7.11a
7.64
3.39
4.00
4.44a
5.11a
6.67
39.54
192.93
13.75a
12.16a
0.73a
0.97
0.13
W4A2
5.66
6.55
7.41
8.96bcd
9.21
3.89
4.56
5.33b
6.44de
7.44
45.36
334.32
16.20abc
17.22ab
1.23bcde
1.91
0.29
W4A3
5.75
6.78
8.07
10.03abc
12.37
4.22
4.89
5.56bc
6.67def
7.67
48.22
413.18
32.34def
30.42cde
1.82def
3.72
0.5
W4A4
5.1
6.03
7.2
8.74abcde
13.41
4.00
5.00
5.78bcd
6.67def
8.00
47.19
598.80
29.95cdef
28.99cde
1.52bcde
3.14
0.58
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5 %. Keterangan: A : Tinggi Tanaman (cm) F : Bobot Basah Tajuk per Sampel (g) B : Jumlah Daun (helai) G : Bobot Basah Akar per Sampel (g)
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
104 C D E
: Jumlah Klorofil Daun (butir/mm2) : Total Luas Daun (cm2) : Bobot Basah Tanaman Per plot (g)
H I
: Bobot Kering Tauk per Sampel (g) : Bobot Kering Akar per Sampel (g)
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
105
Lampiran 36. Deskripsi Tanaman Kailan Nama Komoditi
: Kailan
Nama Varietas
: Var. Acephala DC.
Nama Sub Varietas
: Sub Varietas Nova
SK Mentri Pertanian : 256/ Kpts.240/5/2000 Potensi Hasil
: 20 ton/ha
Pemulia
: PT. East West Seed Indonesia
Karakteristik Khusus: Golongan
: Bersari bebas
Umur panen
: 35 hari setelah tanam dan saat berbunga lambat
Bentuk batang
: Tebal, besar, tegak
Bentuk Daun
: Bulat lonjong bergelombang
Warna daun
: Hijau tua berlilin
Tekstur daun
: Renyah
Cabang Samping
: Tidak ada-sedikit
Rasa
: Tidak pahit
Tahan terhadap
: Busuk basah dan Plutella sp.
Sifat Khusus
: Saat berbunga lambat
Daerah adaptasi
: Dapat tumbuh dengan baik pada ketiggian 700 meter dpl, namun dapat beradaptasi dengan baik pada ketiggian dibawah 700 meter dpl.
(Biogenetika Bogor, 2008).
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009
106
Eko Andi Pasaribu : Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla (Azolla spp.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala DC.), 2009. USU Repository © 2009