6/8/2010
HUKUM PERIKATAN TAUFIQ EL RAHMAN BAGIAN HUKUM PERDATA FAKULTAS HUKUM UGM - YOGYAKARTA
1
ISTILAH
VERBINTENIS Æ diterjemahkan dengan istilah : - PERIKATAN - PERUTANGAN
2
1
6/8/2010
DEFINISI PERIKATAN
Æ Adalah suatu hubungan hukum (dalam lapangan hukum harta kekayaan) antara DUA PIHAK yang menimbulkan HAK dan KEWAJIBAN atas suatu PRESTASI. PRESTASI
3
UNSUR--UNSUR PERIKATAN UNSUR Adanya hubungan hukum z Adanya 2 pihak : -KREDITUR:pihak yang berhak atas prestasi -DEBITUR:pihak yang wajib melaks prestasi z Hak dan Kewajiban z Prestasi z
4
2
6/8/2010
PRESTASI Æ POKOK PERIKATAN
BENTUK “PRESTASI” : a. b. c.
Berbuat sesuatu Memberikan sesuatu Tidak berbuat sesuatu
5
SYARAT PRESTASI :
Tertentu atau dapat ditentukan z Diperbolehkan z Dimungkinkan Æ suatu prestasi yang tidak mungkin (d l k (dilaksanakan) k ) disebut d b sebagai b syarat potestatif Æ menyebabkan perjanjian batal demi hukum/null and void z
6
3
6/8/2010
SUMBER--SUMBER PERIKATAN SUMBER 1. 2 2.
PERJANJIAN UNDANG--UNDANG : UNDANG - Undang Undang--Undang an sich - Undang Undang--Undang krn perbuatan manusia : * perbuatan menurut hukum * perbuatan melawan hukum
3. PUTUSAN PENGADILAN 4. MORAL
7
PEMBEDAAN PERIKATAN a. Obligatio Civilis/Perikatan Perdata Æ perikatan yg mempunyai akibat hukum Obligatio Naturalis/Perikatan Alami Æ perikatan yg tidak ada akibat hukum
8
4
6/8/2010
b. Inspanning verbintenis Æ perikatan yg prestasinya berupa UPAYA Resuultaat Verbintenis Æ perikatan yg prestasinya berupa HASIL c. Perikatan Prinsipal (Perikatan Pokok) Æ perikatan pe ikatan yang ang dapat berdiri be di i sendiri sendi i Perikatan Accesoir (Prikatan Pelengkap) Æ perikatan yg tergantung pd perikatan pokok 9
MACAM--MACAM PERIKATAN MACAM a.
Perikatan Bersyarat Æ prikatanyang digantungkan pd suatu peristiwa tertentu yg belum terjadi dan belum tentu terjadi 1. perikatan dng syarat tangguh : Æ perikatan lahir dng terjadinya peristiwa yyang g diperjanjikan p j j 2. perikatan dng syarat batal Æ perikatan justru berakhir dengan terjadinya peristiwa yg diperjanjikan 10
5
6/8/2010
b. Perikatan dengan ketetapan waktu Æ perikatan ik t sudah d h lahir l hi tetapi t t i pelaksanapelaksana l k -annya ditunda sampai waktu yang ditentukan dlm perjanjian c. Perikatan yg dapat dan tidak dapat dibagi dibagi--bagi Tidak dapat dibagi : - krn sifat prestasinya - krn ditentukan dlm perjanjian 11
d. Perikatan tanggung renteng (tanggung menanggung) - Kreditur tanggung renteng : ada lebih dari satu kreditur thd 1 debitur - Debitur tanggung renteng : ada lebih dari satu debitur thd 1 kreditur 12
6
6/8/2010
e. Perikatan alternatif (manasuka) Æ perikatan ik t dimana di debitur d bit diminta di i t memilih satu dari beberapa prestasi yang ditawarkan f. Perikatan dengan ancaman hukuman Æ debitur diwajibkan melakukan sesuatu jika tidak melaksanakan prestasi yg diperjanjiakn 13
PERJANJIAN (KONTRAK) DEFINISI Pasal 1313 KUHPerdata : Æ “suatu perbuatan dng mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya dengan satu orang atau lebih lainnya” Æ terlalu luas sekaligus tdk lengkap 14
7
6/8/2010
z
Terlalu luas : hanya menyebut kata “ b t ” shg “perbuatan”, h did didalamnya l termasuk t k pula “perbuatan melawan hukum” dan perbuatan--perbuatan lainnya. perbuatan
z
Tidak lengkap : hanya mengatur perjan perjan-jian sepihak
15
DEFINISI BERDASARKAN DOKTRIN z Æ
KLASIK Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum antara 2 orang atau lebih yang saling me me--ngikatkan diri berdasarkan kata sepakat untukmenimbulkan akibat hukum.
16
8
6/8/2010
BARU Æ Perjanjian dalah suatu hubungan hukum antara 2 orang atau lebih yang saling me me-ngikatkan diri berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum z
17
LAHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian lahir -Æ dengan tercapainya KATA SEPAKAT atas suatu hal tertentu diantara para pihak. Apakah “perjanjian” yang lahir tsb. tsb SAH ?
18
9
6/8/2010
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN z
Perjanjian sah jika memenuhi syarat :
a.
Adanya kata sepakat Kecakapan para pihak Suatu hal tertentu Sebab yang halal
b. c. d.
19
Syarat a dan b disebut syarat subyektif Æ jika syarat ini tidak dipenuhi maka perjanperjanjian dapat dibatalkan. dibatalkan. z
Syarat c dan d disebut syarat obyektif Æjika k syarat ini tidak d k dipenuhi d h maka k perjanperjanjian batal demi hukum 20
10
6/8/2010
SYARAT SAH MENURUT LAW OF CONTRACT a. b. c. d.
Meeting of mind Competent legal parties Legal subject matter Consideration
Syarat a, b dan c = hk. perdata Indonesia
21
a. Æ Æ
Kata Sepakat (konsnsus) persesuaian kehendak antara (bertemu(bertemunya “penawaran” & “penerimaan”) dianggap tdk terjadi jika terdapat cacat kehendak.
22
11
6/8/2010
FAKTOR PENYEBAB CACAT KEHENDAK Kekhilafan/kesesatan (dwaling) z Paksaan (dwang) z Penipuan (bedrog) z Penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstadigheden / undue influence) z
23
b. Kecakapan para pihak Æ Seseorang -
dikatakan cakap : dewasa (telah 21 tahun atau telah kawin) tidak dibawah pengampuan
Æ Badan Hukum selalu dianggap cakap unt melakukan perbuatan hukum 24
12
6/8/2010
c. Suatu hal tertentu Æ Merupakan obyek perjanjian : - tertentu atau dapat ditentukan - tdk bertentangan dengan UU, kesusilaan dan ketertiban umum - dimungkinkan d k k
25
d. Sebab yang halal Æ merupakan sebab/dasar dibuatnya suatu perjanjian Æ Suatu sebab adalah halal jika tidak berbertentangan dng UU, ketertiban umum dan kesusilaan
26
13
6/8/2010
ASAS--ASAS HUKUM PERJANJIAN ASAS a. b. c. d. e.
Asas konsensualisme Æberkaitan dengan lahirnya perjanjian Asas kebebasan berkontrak Æ berkaitan dengan isi dan syarat perjanjian Asas pacta sunt servanda Æ berkaitan dengan kekuatan mengikat perjanjian Asas kepribadian p Æ berkaitan dengan g berlakunya perjanjian Asas itikad baik Æ berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian 27
ASAS KONSENSUALISME Æ suatu
perjanjian lahir dengan tercapainya kata sepakat diantara para pihak mengenai suatu hal tertentu.
PENGECUALIAN : - Perjanjian riil : perjanjian lahir dengan diserahkannya obyek perjanjian. - Perjanjian formil : perjanjian lahir dengan dipenuhinya formalitas tertentu. 28
14
6/8/2010
ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK Æ a. b. c. d. e.
Setiap orang bebas untuk : Membuat atau tidak membuat perjanjian Membuat perjanjian dengan siapapun Menentukan isi dan syarat perjanjian Menentukan bentuk perjanjian Menentukan pada hukum mana perjanjian tunduk 29
ASAS PACTA SUNT SERVANDA Æ Semua perjanjian yang dibuat secara sah mengikat ik t sebagai b i UndangUndang U d -Undang U d bagi b i para pihak
30
15
6/8/2010
ASAS KEPRIBADIAN Æ Perjanjian hanya berlaku bagi para pihak yang membuatnya PENGECUALIAN : -
derden beding :perjanjian unt kepentingan
-
Derden werking : perjanjian yang berlaku
pihak ketiga
bagi pihak ketiga
31
ASAS ITIKAD BAIK Æ Suatu
perjanjian harus dilaksanakan dng itikad itik d baik b ik ITIKAD BAIK => SIKAP BATIN Penafsiran Itikad Baik : “volgens de eisen van redelijkheid en billijkbillijk-
heid”
(memenuhi suatu syarat dari kelayakan dan kepatutan)) kepatutan 32
16
6/8/2010
BENTUK PERJANJIAN LISAN z TERTULIS : - Akta otentik : akta yg dibuat oleh atau dihadapan pejabat yg berwenang unt itu. misal : akta notaris, akta PPAT - Akta di bawah tangan : akta yg dibuat sendiri oleh para pihak : - perjanjian standar - perjanjian di bawah tangan biasa z
33
BERAKHIRNYA PERJANJIAN a. b. c. d. e. f. g.
Ditentukan oleh para pihak dlm perjanjian Ditentukan Dit t k waktunya kt oleh l h UU Berdasarkan keputusan hakim Kesepakatan para pihak (herroeping) Tujuan perjanjian telah tercapai Terjadinya j y suatu peristiwa p tertentu Pernyataan penghentian perjanjian
(opzegging)
34
17
6/8/2010
WANPRESTASI DAN OVERMACHT z
PRESTASI : - terlaksana - tidak terlaksana : - WANPRESTASI atau - OVERMACHT / FORCE MAJEUR
35
WANPRESTASI Æ tidak terlaksananya suatu prestasi karena k kesalahan l h d bit debitur, b baik ik krn k kesengajaan k j maupun kelalaian. Æ Mengakibatkan adanya tuntutan ganti kerugian
36
18
6/8/2010
BENTUK--BENTUK WANPRESTASI BENTUK a. b. c.
Debitur sama sekali tidak berprestasi Debitur berprestasi tetapi tidak tepat waktu Debitur berprestasi tetapi tidak sesuai dengan yang diperjanjikan
37
SOMASI / TEGURAN Æ Untuk
menyatakan debitur wanprestasi, h harus dilakukan dil k k SOMASI (TEGURAN) terlebih dahulu kepada debitur.
Bentuk SOMASI : - Suatu akta yang berisi peringatan agar debitur segera melaksanakan kewajibankewajibannya. 38
19
6/8/2010
z
SOMASI tidak diperlukan jika :
a.
Adanya batas waktu (fataal termijn) dalam perjanjian Prestasi yang diperjanjikan adalah “tidak berbuat sesuatu” Debitur mengakui dirinya wanprestasi
b. c.
39
TUNTUTAN KREDITUR a. b. c. d. e.
Pemenuhan perjanjian Pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi Pemutusan perjanjian Pemutusan perjanjian disertai ganti rugi Ganti rugi
40
20
6/8/2010
GANTI RUGI z
Unsur--unsur : Unsur a. kerugian b. biayabiaya-biaya c. bunga
41
OVERMACHT / FORCE MAJEUR Æ Suatu keadaan tak terduga diluar ke ke-mampuan manusia i yang menyebabkan b bk debitur tidak dapat berpretasi, dan debitur tidak dapat dipersalahkan. Æ Akibat adanya overmacht => RISIKO
42
21
6/8/2010
MACAM--MACAM OVERMACHT MACAM a.
Overmacht absolut (obyektif) : Æ overmacht yang benarbenar-benar tidak dapat diatasi
b. Overmacht relatif (subyektif) : Æ overmacht h yang sesungguhnya h dapat d diatasi, tetapi dengan pengorbanan yang besar 43
TEORI OVERMACHT RELATIF INSPANNINGS THEORIE (TEORI UPAYA) dikemukakan oleh Houwing : Æ “jika debitur telah berusaha sebaik mungkin sesuai dengan ukuran yang wajar dalam masyarkat, maka tidak dipenuhinya prestasi tidak dapat lagi didipersalahkan kepadanya kepadanya” Æ Disini yang pokok adalah unsur ketidak ketidak-salahan,, bukan ketidakmampuan. salahan z
44
22
6/8/2010
RISIKO Æ siapa
yang menanggung kerugian.
Asas umum RISIKO -
Perjanjian sepihak : risiko ditanggung oleh kreditur Perjanjian timbal balik : risiko ditanggung oleh keduabelah pihak 45
HAPUSNYA PERIKATAN a. b. c. d. e. f.
Pembayaran P Penawaran pembayaran b diikuti diik ti dengan d penitipan (konsinyasi) Pembaruan hutang (novasi) Perjumpaan hutang (kompensasi) Percampuran hutang Pembebasan hutang ----------- > 46
23
6/8/2010
g. Musnahnya barang terutang h. Kebatalan dan pembatalan i. Berlakunya syarat batal j. Kadaluarsa (lewatnya waktu)
47
a. Æ
Æ
Pembayaran Tdk selalu berujud uang, tapi dapat pula berujud penyerahan benda tertentu atau dapat pula berupa pemenuhan jasa. Wajib dilakukn oleh debitur, tapi dapat pula terjadi pembayaran dilakukan oleh pihak III yang berkepentingan : Æ SUBROGASI 48
24
6/8/2010
SUBROGASI : Æ Penggantian hakhak-hak kreditur oleh pihak ketiga yang membayar Pembayaran dapat juga dilakkan oleh “penanggung” (borgtocht)
49
b. Konsinyasi Æ Dilakukan oleh debitur jika kreditur me me-nolak menerima pembayaran debitur. Æ Debitur dapat mengajukan permohonan ke PN agar penawaran pembayaran tsb dinyatakan sah, sah dan uang atau benda yg akan dibayarkan disimpan atau dititipkan di Kepaniteraan PN. 50
25
6/8/2010
c. Novasi : Æ Kesepakatan K k t para pihak ih k untuk t k mengmenghapus perjanjian yang sudah ada dan bersamaan dengan itu timbul perjanjian baru sebagai pengganti. Æ Ada tiga macam novasi : - novasi obyektif - novasi subyektif pasif - novasi subyektif aktif 51
Novasi obyektif : kreditur dan debitur memengadakan perjanjian baru sebagai pengpeng-ganti perjanjian lama. z Novasi subyektif pasip : dalam perjanjian baru debitur lama digantikan oleh debitur baru, dan debitur lama dibebaskan dari kewajiban z Novasi subyektif aktif : dalam perjanjian baru kreditur lama digantikan oleh kreditur baru z
52
26
6/8/2010
d. Kompensasi Æ Terjadi jika antara kreditur dan debitur saling mempunyai hutang e. Percampuran hutang Æ Terjadi d jika k kedudukan k d d k kreditur k d dan d debitur ada pada satu orang Æ terjadi percampuran hutang demi hukum. 53
f. Pembebasan hutang Æ Terjadi jika kreditur melepaskan haknya atas pemenuhan prestasi oleh debitur g. Musnahnya barangterutang Æ Terjadi bila benda yg menjadi obyek perper-janjian, diluar kesalahan para pihak : - musnah atau tdk dpt lagi dperdagangkan - hilang sedemikian rupa shg tdk diketahui apaapakah barang itu masih ada 54
27
6/8/2010
h. Kebatalan dan pembatalan Kebatalan : perikatan yg timbul dari ke ke-jahatan atau pelanggaran atau tdk me me-menuhi syarat obyektif perjanjian Pembatalan : perkatan yang dibuat oleh orang belum dewasa/dibawah pengampupengampuan dan yg dibuat karena cacat kehendak 55
i. Berlakunya syarat batal Æ Terjadi jika suatu peristiwa tertentu yang diperjanjkan betu betu--betul terjadi h. Kadaluarsa (lewatnya waktu) Æ Berdasarkan d k ketentuan k UU segala l tuntuttuntutan hukum hapus karena lewatnya waktu 30 tahun 56
28
6/8/2010
HUKUM JAMINAN Æ “Jaminan”
diperlukan agar ada kepastian bhw prestasi yang telah dilakukan oleh sasalah satu pihak akan memperoleh ganti kontra prestasi jika pihak lain gagal memberikan prestasinya. Æ “Jaminan” merupakan perbuatan hukum ikutan dari suatu perbuatan hukum sebelumnya. Æ “Jaminan” tidak mungkin berdiri sendiri. 57
Æ Pemberian
jaminan merupakan perbuatperbuat-an h k hukum yang bersifat b if t accesoir i terhadap t h d perbuatan hukum yang mendahuluinya, yang merupakan prinsipal.
Contoh : - Jaminan dalam perjanjian kredit 58
29
6/8/2010
MACAM--MACAM JAMINAN MACAM a. b.
Jaminan Umum Jaminan Khusus : - Jaminan Perorangan (personal guarantee)/Penanggungan - Jaminan Kebendaan : * Jaminan benda tetap : Hipotik Hak Tanggungan * Jaminan Benda Bergerak : Gadai Fidusia 59
Jaminan Umum Æ “segala
kebendaan milik debitur, baik yg bergerak maupun yg tdk bergerak bergerak, baik yang sudah ada maupun yg baru akan ada, menjadi tanggungan untuk segala perikatan debitur” Æ Semua harta debitur merupakan jaminan bagi pelunasan hutangnya walaupun tdk diperjanjikan. diperjanjikan Æ Krediturnya merupakan kreditur Konkuren (kreditur bersaing) 60
30
6/8/2010
Jaminan Khusus Æ benda benda--benda
tertentu milik debitur yang dijadikan dij dik jaminan j i bagi b i pelunasan l hutang hutangh t nya. Æ Dibuat dalam suatu perjanjian jaminan Æ Krediturnya merupakan kreditur Preferen (kreditur yang diutamakan)
61
Jaminan Perorangan/Personal Guarantee Æ Perjanjian
dimana seorang pihak ketiga, guna kepentingan kreditur kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur manakala debitur tersebut tidak dapat memenuhi. Æ Seseorang dapat menjadi “penanggung” hutang orang lain jika diperjanjikan. diperjanjikan Æ Penanggungan diperbolehkan hanya untuk sebagian saja hutang debitur 62
31
6/8/2010
Jaminan Kebendaan z
benda tetap - benda tetap berupa tanah : Æ jaminan dengan Hak Tanggungan Hak Tanggungan harus dibuat dng Akta Notaris dan didaftarkan. - benda tetap bukan tanah : Æ jaminan dengan Hipotik Hipotik harus dibuat dng Akta Notaris dan didaftarkan. 63
z
Benda bergerak : - Gadai - Fidusia
Perbedaan prinsip : -gadai : obyek dikuasai oleh penerima gadai -fidusia : obyek tetap dikuasai oleh pemilik. Penerima fidusia menerima hak milik atas obyek jaminan. ------------Æ -----------Æ 64
32
6/8/2010
-gadai : bentuk perjanjian bebas -fidusia : harus dengan Akta Notaris dan dididaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia
65
33