Dasar-Dasar Perawatan Luka
Nadine B. Semer MD, FACS
1 Panduan HELP untuk
Dasar-dasar Perawatan Luka
Nadine B. Semer MD, FACS Editor Hugh G. Watts MD ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Isi PENDAHULUAN
3
Definisi
16
MENGEVALUASI LUKA TERBUKA
3
Perbekalan
17
LUKA AKUT
3
Teknik Membalut
19
Data Pasien
3
Debridemen Tajam
21
Keadaan saat terjadinya Luka
4
Pemeriksaan Luka
7
Evaluasi Cedera Penyerta
9
LAMPIRAN Pemilihan Penutupan Luka : Tangga Rekonstruktif RINGKASA RINGKASAN
11
LUKA KRONIS
11
Penyebab Umum dan Penatalaksanaannya DASAR-DASAR PERAWATAN LUKA
16
Publikasi Global-HELP Translation by dr. Th. E. Sudrajat Wahyu Nugroho
22 25
2
Pengarang: Nadine B. Semer MD, FACS "VUIPS/BEJOF#4FNFS.% '"$4
Nadine adalah seorang ahli bedah plastik dan rekonstruksi /BEJOFJTBOFYQFSJFODFEQMBTUJDBOESFDPOTUSVDUJWF yang berpengalaman di Los Angeles. Beliau telah TVSHFPOJO-PT"OHFMFT4IFIBTWPMVOUFFSFEIFS TLJMMTQFSGPSNJOHSFDPOTUSVDUJWFTVSHFSZBOEUFBDIJOH mengabdikan keahliannya dalam bedah rekonstruksi dan XPVOEDBSFUFDIOJRVFTJOSVSBM"GSJDB4IFJTUIF "VUIPS/BEJOF#4FNFS.% '"$4 BVUIPSPG1SBDUJDBM1MBTUJD4VSHFSZGPS/POTVSHFPOTB mengajarkan teknik perawatan luka di pedalaman Afrika. CPPLUBSHFUFEUPIFBMUIDBSFQSPWJEFSTXPSLJOHJOUIF /BEJOFJTBOFYQFSJFODFEQMBTUJDBOESFDPOTUSVDUJWF Beliau adalah pengarang dari Petunjuk Praktis Bedah Plastik EFWFMPQJOHXPSME TVSHFPOJO-PT"OHFMFT4IFIBTWPMVOUFFSFEIFS TLJMMTQFSGPSNJOHSFDPOTUSVDUJWFTVSHFSZBOEUFBDIJOH untuk Umum - sebuah buku yang ditujukan untuk pemberi XPVOEDBSFUFDIOJRVFTJOSVSBM"GSJDB4IFJTUIF layanan kesehatan yang berkerja di negara berkembang. BVUIPSPG1SBDUJDBM1MBTUJD4VSHFSZGPS/POTVSHFPOTB CPPLUBSHFUFEUPIFBMUIDBSFQSPWJEFSTXPSLJOHJOUIF EFWFMPQJOHXPSME
&EJUPS)VHI(8BUUT.%
Editor: Hugh G. Watts MD%S8BUUTJTBQFEJBUSJDPSUIPQFEJDTVSHFPOXJUIBLFFO JOUFSFTUJOIFBMUIQSPCMFNTGSPNBHMPCBMQFSTQFDUJWF #PSOJO+BQBO FEVDBUFEJO$BOBEBBOEUIF64" IF Dr. Watts adalah seorang ahli bedah tulang anak dengan XPSLFEGPSUXPZFBSTJO"GHIBOJTUBO BOEmWFZFBSTJO &EJUPS)VHI(8BUUT.% 4BVEJ"SBCJB)FIBTMFDUVSFEFYUFOTJWFMZJOUIF64" ketertarikan terhadap masalah &VSPQF UIF.JEEMF&BTU $FOUSBMBOE4PVUI"NFSJDB kesehatan dari perspektif %S8BUUTJTBQFEJBUSJDPSUIPQFEJDTVSHFPOXJUIBLFFO )FJTPOUIFTUBõPGUIF4ISJOFST)PTQGPS$IJMESFOJO global. Lahir di Jepang, mengenyam pendidikan di Canada JOUFSFTUJOIFBMUIQSPCMFNTGSPNBHMPCBMQFSTQFDUJWF -PT"OHFMFTBOEJT$MJOJDBM1SPGFTTPSPG0SUIPQFEJD #PSOJO+BQBO FEVDBUFEJO$BOBEBBOEUIF64" IF dan Amerika, Beliau bekerja selama 2 tahun di Afghanistan, 4VSHFSZBU6$-" XPSLFEGPSUXPZFBSTJO"GHIBOJTUBO BOEmWFZFBSTJO 4BVEJ"SBCJB)FIBTMFDUVSFEFYUFOTJWFMZJOUIF64" dan 5 tahun di Arab Saudi. Beliau sering memberikan kuliah &VSPQF UIF.JEEMF&BTU $FOUSBMBOE4PVUI"NFSJDB )FJTPOUIFTUBõPGUIF4ISJOFST)PTQGPS$IJMESFOJO di Amerika, Eropa, Timur Tengah, Amerika Tengah dan 1VCMJTIFST*OGPSNBUJPO -PT"OHFMFTBOEJT$MJOJDBM1SPGFTTPSPG0SUIPQFEJD Amerika Latin. Beliau menjabat4VSHFSZBU6$-" sebagai staf Shrinerʼs Hosp 1VCMJTIFECZ (MPCBM)&-10SHBOJ[BUJPO for Children di Los Angeles dan sebagai Profesor Bedah Tulang di UCLA. $PQZSJHIU 1VCMJTIFST*OGPSNBUJPO $PQZSJHIU (MPCBM)&-10SHBOJ[BUJPO
1VCMJTIFECZ (MPCBM)&-10SHBOJ[BUJPO 5IJTJTB(MPCBM)&-1QVCMJDBUJPO
$PQZSJHIU 7JTJUPVSXFCTJUFBUHMPCBMIFMQPSH
Informasi Penerbit
$PQZSJHIU (MPCBM)&-10SHBOJ[BUJPO
5IJTJTB(MPCBM)&-1QVCMJDBUJPO
Diterbitkan oleh7JTJUPVSXFCTJUFBUHMPCBMIFMQPSH Global-HELP Organization Hak Cipta © Global-HELP.Organization, 2013
Ini adalah Publikasi Global-HELP Kunjungi situs kami di global-help.org
Gobal-HELP Health Education Lowcost Publications
Global-HELP (GHO) adalah organisasi nirlaba yang menyediakan publikasi berbiaya rendah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi negara berkembang.
3
Pendahuluan
Luka Akut
Terapi yang sering diberikan oleh tenaga kesehatan di daerah adalah perawatan luka. Baik itu luka akut yang baru ataupun luka kronis yang menahun, dasar terapinya tetap sama, hanya pendekatan pertama terhadap lukanya saja yang berbeda.
Ketika menilai pasien yang datang dengan luka akut, langkah pertama adalah untuk mengontrol kehilangan darah dan menilai perlu tidaknya prosedur emergensi lainnya. Informasi tersebut di luar cakupan HELP guide ini. HELP guide ini mendeskripsikan perawatan dasar untuk luka, yang tidak mengancam jiwa - yang tidak melibatkan cedera organ dalam yang signifikan (misal, pneumothorax, intraabdominal, dsb)
Publikasi HELP ini akan menyajikan informasi dasar untuk menilai luka akut dan luka kronis dan memberikan penanganan yang sesuai. Publikasi ini TIDAK membahas cedera yang mengancam jiwa.
Mengevaluasi luka terbuka
Dimulai dari mendapatkan informasi menyeluruh baik itu riwayat penyakit pasien maupun keadaan saat terjadinya luka.
Data Pasien
Pertanyaan pertama: Apakah luka A. Status imunisasi Tetanus dan apa tersebut mengancam jiwa? Sebuah luka yang harus dilakukan yang mengancam jiwa bisa berupa, contoh, (lihat tabel pada halaman selanjutnya) luka di dada - dimana paru-paru yang *OUSPEVDUJPO "DVUFXPVOET berada di dalamnya juga ikut terluka, luka "DPNNPOUSFBUNFOUQSPWJEFECZSVSBMIFBMUIDBSF QSPWJEFSTJTXPVOEDBSF8IFUIFSJUJTBGSFTIBDVUF B. Perdarahan pada saat luka: di perut yang dapat melibatkan 8IFOFWBMVBUJOHBQBUJFOUUIBUDPNFTUPZPVXJUIBO isi dari XPVOEPSBDISPOJDMPOHTUBOEJOHXPVOEUIFCBTJD Meskipun pasien tidak mengalami BDVUFXPVOE UIFGJSTUTUFQJTUPDPOUSPMCMPPEMPTTBOE USFBUNFOUJTUIFTBNF POMZZPVSJOJUJBMBQQSPBDIUP rongga perut, luka dengan perdarahan FWBMVBUFUIFOFFEGPSPUIFSFNFSHFODZQSPDFEVSFT UIFXPVOEDIBOHFT perdarahan aktif pada saat penilaian luka, yang sangat masif, atau luka di 5IJTJOGPSNBUJPOJTCFZPOEUIJT)&-1HVJEF5IJT)&-1 leher, yang 5IJT)&-1QVCMJDBUJPOXJMMQSFTFOUUIFCBTJDJOGPSNB HVJEFEFTDSJCFTUSFBUNFOUGPSBCBTJD OPOMJGFUISFBU riwayat perdarahan berwarna merah cerah, UJPOGPSFWBMVBUJOHCPUIBDVUFBOEDISPOJDXPVOET dapat memengganggu jalan napas pasien. FOJOHXPVOEPOFXJUIPVUBOZDIBODFGPSTJHOJGJDBOU BOEUIFOQSPWJEJOHUIFBQQSPQSJBUFDBSF JOUFSOBMJOKVSZ JF QOFVNPUIPSBY JOUSBBCEPNJOBM berdenyut pada saat terjadinya luka dapat FUD 5IJTQVCMJDBUJPOEPFT/05DPWFS-JGF5ISFBUFOJOH terjadi karena perlukaan pada arteri. *OKVSJFT Publikasi ini tidak membahas luka yang 4UBSUCZPCUBJOJOHBUIPSPVHIIJTUPSZCPUIQFSUBJOJOH UPUIFQBUJFOUBOEUIFFWFOUTTVSSPVOEJOHUIFJOKVSZ Periksa pulsasi pada sisi distal dari luka mengancam jiwa (merujuk pada publikasi &WBMVBUJOHBOPQFOXPVOE untuk meyakinkan bahwa tidak ada Major Trauma Care"MJGFUISFBUFOJOH untuk informasi ini) 'JSTU2VFTUJPO*TJU-JGF5ISFBUFOJOH XPVOEXPVMECF GPSFYBNQMF BDIFTUXPVOEXIFSF gangguan sirkulasi. Eksplorasi lebih lanjut UIFVOEFSMZJOHMVOHDPVMECFJOKVSFE BOBCEPNJOBM 1BUJFOUJOGPSNBUJPO di ruang operasi oleh ahli bedah diharuskan XPVOEUIBUDPVMEJOWPMWFUIFDPOUFOUTPGUIFBCEPNJ Pertanyaan kedua: Apakah luka tersebut "5FUBOVTJNNVOJ[BUJPOTUBUVTBOEXIBUUPEP OBMDBWJUZ BXPVOEXJUIWFSZBDUJWFCMFFEJOH PSB jika dicurigai terjadi cedera arteri. OFDLXPVOE XIJDIDPVMEDPNQSPNJTFUIFQBUJFOUT luka fresh (akut) atau menahun TFFDIBSUOFYUQBHF (kronis)? BJSXBZ
5IJTQVCMJDBUJPOEPFTOPUDPWFS-JGF5ISFBUFOJOH ##MFFEJOHBUUJNFPGJOKVSZ C. Penyakit penyerta Yang dimaksud dalam HELP guide ini, luka 8PVOET SFGFSUPQVCMJDBUJPOTPO.BKPS5SBVNB$BSF &WFOJGUIFQBUJFOUJTOPUBDUJWFMZCMFFEJOHBUUIFUJNF GPSUIJTJOGPSNBUJPO Malnutrisi, diabetes, HIV adalah beberapa akut adalah luka yang kurang dari PGFWBMVBUJPO UIFIJTUPSZPGCSJHIUSFE QVMTBUJMFCMFFE 4FDPOERVFTUJPO*TJUBGSFTI BDVUF PSMPOHTUBOEJOH JOHBUUIFUJNFPGJOKVSZTIPVMEBMFSUZPVUPUIFQPT penyakit penyerta yang dapat membuat beberapa kronis DISPOJD XPVOE hari, sedangkan luka TJCJMJUZPGVOEFSMZJOHBSUFSJBMJOKVSZ$IFDLQVMTFTBU pasien lebih rentan terkena infeksi dan BOEEJTUBMUPUIFJOKVSZUPCFTVSFDJSDVMBUJPOJTJOUBDU 'PSUIFQVSQPTFTPGUIJT)&-1HVJEF BOBDVUFXPVOE adalah luka yang telah berlangsung lebih 'PSNBMFYQMPSBUJPOJOUIFPQFSBUJOHSPPNCZBRVBMJ JTPOFUIBUJTMFTTUIBOBGFXEBZTPME XIFSFBTB membutuhkan perawatan dengan seksama. GJFEDMJOJDJBOJTVTVBMMZXBSSBOUFEJGZPVTVTQFDUBO dari 1 minggu. DISPOJDXPVOEJTPOFUIBUIBTCFFOQSFTFOUNPSF BSUFSZIBTCFFOJOKVSFE UIBOBXFFL Memastikan pasien dengan diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. "DVUF8PVOE $.FEJDBMJMMOFTTFT Memastikan asupan protein/vitamin yang .BMOVUSJUJPO EJBCFUFT )*7BSFBGFXDPNNPONFEJDBM cukup untuk penyembuhan luka. JMMOFTTFTUIBUDBONBLFBQBUJFOUNPSFQSPOFUPJOGFD UJPOBOEXBSSBOUDMPTFSGPMMPXVQDBSF&ODPVSBHF QBUJFOUTXJUIEJBCFUFTUPLFFQUIFJSCMPPETVHBSXFMM DPOUSPMMFE&ODPVSBHFBEFRVBUFQSPUFJOWJUBNJO JOUBLFWJUBMGPSOPSNBMIFBMJOH
$ISPOJD8PVOE
D. Riwayat merokok Merokok dapat menghambat proses %4NPLJOHIJTUPSZ penyembuhan luka. Upayakan pasien untuk 5IFVTFPGUPCBDDPQSPEVDUTESBNBUJDBMMZTMPXT UIF|IFBMJOHQSPDFTT4USPOHMZFODPVSBHFZPVSQBUJFOUT UPRVJUTNPLJOHJNNFEJBUFMZ berhenti merokok segera.
4 Status imunisasi Tetanus dan apa yang harus dilakukan: Tahun terakhir mendapat imunisasi
Luka*
Perawatan Tetanus**
<5
Bersih atau Rentan Tetanus
Tidak perlu imunisasi Tetanus
> 5 dan < 10
Bersih
Tidak perlu imunisasi Tetanus
>5
Rentan Tetanus
Tetanus Toxoid 0.5ml IM
> 10
Bersih atau Rentan Tetanus
Tetanus Toxoid 0.5ml IM
Tidak pernah diimunisasi
Bersih
Mulai pemberian imunisasi tetanus toxoid secara berkesinambungan (0.5ml IM; ulangi dalam 4 minggu dan 6-12 bulan setelah suntikan kedua
Tidak pernah diimunisasi
Rentan Tetanus
Mulai pemberian imunisasi tetanus toxoid secara berkesinambungan (0.5ml IM; ulangi dalam 4 minggu dan 6-12 bulan setelah suntikan kedua. Human tetanus immunoglobulin 250 U, IM dalam - tidak di lokasi yang sama dengan pemberian suntikan tetanus toxoid.
* lihat luka rentan tetanus halaman 6 ** pembersihan luka merupakan keharusan pada semua luka
Keadaan saat terjadinya luka A. Waktu terjadinya luka: kapan terjadi luka? Jika kurang dari 6 jam antara terjadinya luka dengan waktu pengevaluasian, luka biasanya ditutup dengan melakukan penjahitan. Jika telah lewat 6 jam, luka sebaiknya tidak ditutup dengan melakukan penjahitan karena risiko infeksi yang tinggi. PENGECUALIAN: atas pertimbangan kosmetik dan karena wajah memiliki suplai darah yang sangat baik, luka di wajah dapat ditutup meski telah terjadi 24 jam yang lalu.
5 B. Sifat dari luka: Sifat luka
Keterangan
Gigitan binatang
Gigitan kucing lebih dalam dibanding gigitan binatang lainnya (misal anjing) dan biasanya pada tangan, sering melukai persendian dalam - berkaitan dengan tingkat infeksi yang tinggi. Agresiflah dalam membersihan dan merawat luka dengan antibiotik.
Gigitan manusia
Terutama di tangan, tingkat infeksi tinggi. Agresiflah dalam membersihkan luka dan memberi antibiotik. Gunakan antibiotik yang dapat membunuh bakteri anaerob yang ada di mulut manusia.
Crush injury - misal kaki yang terlindas roda mobil, tangan yang terjepit
Biasanya lebih banyak kerusakan di bagian dalam daripada yang dikira sebelumnya. Jangan tertipu dengan kulit yang tampak tidak terluka - otot di bawahnya mungkin terluka parah.
Luka kotor - tertutup rumput, tanah, dsb
Memerlukan debridemen dengan seksama dan pembuangan benda asing.
6 C. Definisi luka yang rentan tetanus: Info Luka
Rentan tetanus
Tidak rentan Tetanus
Waktu sejak terjadinya luka
> 6 jam
< 6 jam
Kedalaman luka
> 1 cm
< 1 cm
Mekanisme terjadinya luka
Luka hancur, luka bakar, Potongan tajam luka tembak, luka karena suhu dingin ekstrim, luka tusuk yang menembus baju
Jaringan mati
Ya
Tidak
Kontaminasi benda asing Ya (rumput, tanah, dsb.)
Tidak
D. Bahaya Rabies Waspada risiko virus rabies di tempat anda bekerja. Beberapa negara (Inggris) tidak dijumpai kasus rabies, namun di kebanyakan negara lainnya kejadian terserang rabies cukup sering. Hewan ternak (babi, sapi, kambing), binatang pengerat (tikus, tupai) kelinci biasanya tidak menularkan rabies. Kelelawar, bajing, anjing, kucing, rakun, serigala hanyalah beberapa hewan yang dapat menjadi vektor penyebaran virus rabies. Jika anda merasa pasien berisiko terkena rabies*: 1. Bersihkan luka dengan seksama, irigasi dengan larutan garam fisiologis, cuci dengan sabun dan air, lalu kemudian alkohol atau larutan povidone iodine. 2. Berikan human rabies immunoglobulin (20 IU/kg). Separuh disuntikkan di dalam dan sekitar luka. Separuh sisanya diberikan secara intramuscular di musculus deltoideus atau sisi luar paha (di lokasi yang tidak digunakan sebagai tempat injeksi vaksin) 3. Vaksin rabies 1,0 ml intramuskular di area deltoid pada dewasa atau remaja, sisi luar paha (bukan di pantat) pada anak-anak. Ulangi pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Tatacara lain telah dijelaskan. <www.who.int/emc-documents/rabies/whoemc-zoo966.htm> 4. Terkecuali luka terletak di daerah yang penting, jangan melakukan penjahitan untuk menutup luka.
7 5. Ingat untuk melakukan kontrol untuk infeksi lainnya - beri terapi tetanus yang sesuai dan beri antibiotik. * jika binatang diketahui dan sehat selama 1 minggu setelah menggigit, binatang tersebut tidak terjangkit virus rabies dan pasien tidak memerlukan vaksin rabies. UptoDate (Online at www.uptodate.com) 'Kapan saatnya menggunakan profilaksis rabies'. DeMaria A, Techasathit W. Diakses 2 Feb 2011. Pemeriksaan Luka A. Perlunya debridemen Benda asing misalnya rumput, tanah, kayu, baju, harus disingkirkan dari luka karena merupakan sumber infeksi. Terdapat pengecualian jika terdapat jarum atau peluru terletak di dalam jaringan. Dalam kondisi tidak ditemukannya cedera penyerta atau tidak ada indikasi untuk mengeksplorasi luka di ruang operasi, benda asing tersebut dapat tetap dibiarkan berada di tempatnya semula - berusaha untuk membuang benda asing tersebut hanya akan mengakibatkan cedera lebih lanjut. Benda asing tersebut terkadang sulit untuk ditentukan lokasinya tanpa bantuan X-ray. Biasanya yang terjadi adalah tubuh akan membentuk selaput yang yang melapisi benda asing ini dan benda asing tersebut akan tetap di tempat sebelumnya tanpa ada reaksi radang atau akan berusaha bergerak keluar dari tubuh atau akan terjadi reaksi infeksi lokal. Jika adanya benda asing sangat mengganggu, maka diperlukan tindakan medis untuk membuangnya. Jaringan yang sudah pasti mati: lemak, kulit yang sudah berubah warna (keunguan), jaringan yang penuh dengan kotoran (tanah) harus didebridemen. (Lihat bab "debridemen tajam" halaman 21 untuk lebih jelas)
BSPVOEUIF EFMUPJEPS DJOFJOKFD
BHP0OGJSTUBQQFBSBODF JUMPPLTBTJGUIFUJTTVFJOUIF DFOUFSPGIJTMJQJTEFBE)PXFWFS BGUFSHJWJOHMPDBM BOFTUIFTJBBOEXBTIJOHUIFXPVOE UIFCMBDLBSFB XBTBDUVBMMZBCMPPEDMPU1IPUP#TIPXTUIBUOPUJT TVFXBTEFBE
8
BBEVMU B JO BOE
PFND
EPOUTVUVSF
HJWF UJDT
IFCJUF UIF SBCJFTWBDDJOF FTQSPQIZMBYJTh
"
#
B. Membersihkan luka
Setiap luka harus dibersihkan dengan seksama untuk mempermudah pemeriksaan dan penutupan luka. Hal ini akan membuang partikel-partikel dan mengurangi jumlah bakteri. Harus diingat, prosedur ini dapat sangat menyakitkan, jadi jika memungkinkan mulailah dengan menyuntikkan anestesi lokal di sekitar luka. Pasien dalam Foto A jatuh dari sepedanya beberapa jam yang lalu. Sekilas, jaringan di tengah bibir pasien tersebut telah mati. Namun, setelah menyuntikkan anestesi lokal dan membersihkan luka tersebut, jaringan yang berwarna kehitaman tersebut sebenarnya adalah jendalan darah. Foto B menunjukkan bahwa tidak ada jaringan yang mati.
9
*SSJHBUFUIFXPVOEXJUITFWFSBMIVOESFEDDPGTUFSJMF Aliri luka dengan beberapa cc larutan salin fisiologisOPUBDUJWFMZCMFFEJOHBUUIFUJNFPGFWBMVBUJPOXBS steril. Untuk luka tusuk (tidak TBMJOF'PSQVODUVSFXPVOETCJUFT FUD ZPVNBZOFFE SBOUTVSHFOUGPSNBMTVSHJDBMFYQMPSBUJPO8IJMFBOVMUSB lebar), luka gigit, dsb mungkin diperlukan tindakan melebarkan luka untuk UPDVUJOUPUIFTLJOUPFOMBSHFUIFPQFOJOHUPUIPS TPVOEJTQSFGFSSFE BOBSUFSJPHSBN JGBWBJMBCMF NBZCF memudahkan dalam membersihkan luka. Setelah dilakukan irigasi sampai tidak ada PVHIMZXBTIPVUUIFXPVOE8IFOZPVIBWFJSSJHBUFE JOEJDBUFEFWFOJGUIFSFhTOPEFGJOJUFTJHOPGBSUFSJBMJOKVS kotoran dan benar-benar bersih, irigasikan kembali sebanyak 50-100cc untuk VOUJMOPGVSUIFSQBSUJDVMBUFNBUUFSDPNFTPVUBOEUIF JGUIFXPVOEJTJOQSPYJNJUZUPBOJNQPSUBOUWFTTFM memastikannya. XPVOEMPPLTDMFBO JSSJHBUFXJUIDDNPSFKVTUUP CFTVSF
0OFTIPUBSUFSJPHSBN*OKFDU*7DPOUSBTUJOUP OFBSCZWFTTFM&Y4VTQFDUJOKVSZUPTVQFSGJDJBMGFNPSBM BSUFSZJOUIFUIJHI JOKFDUJOUPGFNPSBMBSUFSZBOEUBLF )PXUPEPJU %POUKVTUQPVSTBMJOFPOUIFXPVOE5PGVMMZDMFBO Jangan hanya menuang larutan garam fisiologis di BO9SBZBTZPVJOKFDU5IJTJTBWFSZDSVEFXBZUPFWBMV atas luka. Untuk membersihkan BUFUIFWFTTFM JGOPGPSNBMBSUFSJPHSBQIZFRVJQNFOUJT UIFXPVOEUIFSFNVTUCFTPNFQSFTTVSFCFIJOE sepenuhnya berikan tekanan saat menyemprotkan BWBJMBCMF larutan salin. Metode termudah
Bagaimana melakukannya:
UIFnPXPGXBUFS5IFTJNQMFTUNFUIPEJTUPDSFBUF adalah dengan menciptakan alat irigasi dengan menggunakan syringe (bisa berapa BOJSSJHBUJOHEFWJDFVTJOHBTZSJOHF BOZTJ[FCVU #/FSWFJOKVSZ saja, tapi yang termudah memakai spuit 20-50cc) dengan jarum berujung tumpul DDJTFBTJFTU XJUIBCMVOUUJQQFEOFFEMFPS atau kateter intravena di ujungnya. Foto A. Ukuran*GBOJOKVSZSVOTBMPOHUIFDPVSTFPGBOJNQPSUBOU 20 gauge adalah yang paling *7DBUIFUFSPOUIFFOE1IPUP""HBVHFJT baik untuk melakukan irigasi luka, mungkin memang diperlukan waktu yang relatif OFSWF FWBMVBUFGPSOFSWFGVODUJPO'PSFYBNQMF CFTU JUNBZUBLFMPOHFSGPSUIFnVJEUPDPNFPVU lama untuk cairan keluar dibandingkan ukuran 18 gauge, namun ukuran 20 memiliki BOJOKVSZJOUIFGPSFBSNXBSSBOUTDIFDLJOHTFOTB DPNQBSFEXJUIBOHBVHF CVUJUDSFBUFTBIJHIFS kekuatan yang lebih besar untuk membersihkan kotoran. Sebuah jarum dapat UJPOEJTUBMUPUIFJOKVSZBOEDIFDLJOHUIFGVODUJPOPG GPSDFGPSCFUUFSDMFBOTJOH"OFFEMFDBOCFVTFE digunakan, namun harus berhati-hati supaya jarumnya tidak menusuk kulit. NVTDMFTPVUTJEFUIF[POFPGJOKVSZ FYBNQMF GPSFBSN CVUCFDBSFGVMOPUUPTUJDLZPVSTFMGPSZPVSQBUJFOU
"
MBDFSBUJPO DIFDLJOUSJOTJDIBOENVTDMFTUPSVMFPVUBO VMOBSOFSWFJOKVSZ "OFSWFJOKVSZEPFTOPUOFDFTTBS JMZSFRVJSFJNNFEJBUFFYQMPSBUJPOUIFXPVOEDBOCF DMPTFEJOUIFTIPSUUFSN CVUGPSNBMFYQMPSBUJPOSFQBJS TIPVMECFEPOFCZBTQFDJBMJTUBTTPPOBTSFBTPOBCMZ QPTTJCMF $5FOEPOJOKVSZ
*GBOJOKVSZPDDVSTPWFSUIFDPVSTFPGBUFOEPO FWBMV BUFJUTBDUJPOUPCFTVSFJUJTJOUBDU8FBLOFTTQBJO NBZCFBTJHOPGQBSUJBMMBDFSBUJPO"HBJO BUFOEPO JOKVSZEPFTOPUSFRVJSFJNNFEJBUFSFQBJSDMFBOUIF XPVOEBOEDMPTFUIFXPVOEJOJUJBMMZ'PSNBMFYQMPSB Setelah luka telah diirigasi dengan seksama, berikan larutan povidone atau UJPODBOCFEPOFBTTPPOBTSFBTPOBCMF "GUFSUIFXPVOEIBTCFFOUIPSPVHIMZJSSJHBUFE HFOUMZ antiseptik lainnya. Meskipun larutan ini dapat merusak jaringan, mengapus dengan BQQMZQPWJEPOFPSPUIFSBOUJTFQUJDTPMVUJPO"MUIPVHI lembut luka dan jaringan sekitar dengan larutan ini %'SBDUVSFPSKPJOUEJTMPDBUJPO dapat membersihkan lebih lanjut. UIFTFTPMVUJPOTDBOCFIBSTIUPUIFUJTTVFT JUJTVTFGVM Sekarang luka telah siap untuk prosedur perawatan selanjutnya. *OQBUJFOUTXJUIPCWJPVTCPOZEFGPSNJUZYSBZTBSF UPHFOUMZXJQFUIFXPVOEBOEUIFTVSSPVOEJOHTLJO XBSSBOUFE"XPVOEPWFSBGSBDUVSFPSEJTMPDBUJPO XJUIUIFTPMVUJPOUPGVSUIFSDMFBOUIFXPVOE5IF Evaluasi adanya cedera pembuluh darah, tulang, saraf, dsb NBLFTJUBOiPQFOwPSiDPNQPVOEwJOKVSZ 1IPUP# "O XPVOEJTOPXSFBEZGPSGVSUIFSUSFBUNFOU PQFOGSBDUVSFIBTBNVDIIJHIFSDIBODFGPSJOGFDUJPO UIBOBDMPTFEGSBDUVSF OPPQFOXPVOE 1BSUJDVMBSMZ A. Cedera pembuluh darah JGBOPSUIPQFEJDTVSHFPOJTOPUSFBEJMZBWBJMBCMF JUJT WFSZJNQPSUBOUUPUIPSPVHIMZDMFBOUIFXPVOE JNNP Jika lokasi cedera dekat dengan titik denyut misalnya di atas volar (sisi palmar atau CJMJ[FUIFGSBDUVSF SFEVDFJUJGQPTTJCMF BOETUBSUUIF anterior) pergelangan tangan, periksa juga sirkulasi di distal dari luka - sebagai "7BTDVMBSJOKVSZ QBUJFOUPOJOUSBWFOPVTBOUJCJPUJDT BDFQIBMPTQPSJOJT contoh, periksa apakah jari berwarna pink dengan kapiler refill yang baik. Perhatikan *GUIFJOKVSZJTOFBSBQVMTFQPJOUGPSFYBNQMF BCPWF perdarahan yang berdenyut dari luka (cedera arteri)VTVBMMZHPPE HFOUBNJDJO *GZPVDBOMPPTFMZDMPTF dan perdarahan yang mengalir UIFWPMBS QBMNBSPSBOUFSJPSTVSGBDF XSJTU DIFDLUP UIFTLJO EPTPPSKVTUBQQMZBTUFSJMFNPJTUESFTTJOH lemah yang berwarna merah gelap (cedera vena) atau tanyakan jika sebelumnya TFFJGZPVDBOGFFMUIFSBEJBMBOEVMOBSQVMTFT"MTP VOUJMEFGJOJUJWFDBSFDBOCFDPNQMFUFE perdarahan yang terjadi adalah perdarahan yang berdenyut yang sekarang sudah DIFDLUIFDJSDVMBUJPOEJTUBMUPUIFJOKVSZJOUIJTFYBN berhenti. QMFDIFDLUIBUUIFGJOHFSTBSFQJOLXJUIHPPEDBQJMMBSZ # SFGJMM-PPLGPSQVMTBUJMFCMFFEJOHGSPNUIFXPVOE Adanya bukti cedera arteri - meski pada saat evaluasi luka saat ini, perdarahan BSUFSJBMJOKVSZ PSEBSLSFEPP[JOH WFOPVTJOKVSZ
PS tersebut sudah berhenti, namun tetap memerlukan eksplorasi luka lebih lanjut. BTLJGUIFSFXBTQVMTBUJMFCMFFEJOHBUUIFUJNFPGJOKVSZ Meskipun Ultrasonografi lebih disukai, arteriogram, jika tersedia, bisa diindikasikan XIJDIIBTOPXTUPQQFE
&WBMVBUFGPSBOZVOEFSMZJOH JOKVSZWBTDVMBS CPOF OFSWF FUD
"OZFWJEFODFPGBSUFSJBMJOKVSZFWFOJGUIFXPVOEJT
DPGTUFSJMF PVNBZOFFE UPUIPS WFJSSJHBUFE VUBOEUIF NPSFKVTUUP
PGVMMZDMFBO SFCFIJOE EJTUPDSFBUF ZTJ[FCVU OFFEMFPS BVHFJT DPNFPVU UFTBIJHIFS OCFVTFE PVSQBUJFOU
BUFE HFOUMZ O"MUIPVHI JUJTVTFGVM EJOHTLJO OE5IF
H WF FUD
QMF BCPWF DIFDLUP FT"MTP UIJTFYBN PEDBQJMMBSZ XPVOE JOKVSZ
PS NFPGJOKVSZ
XPVOEJT
OPUBDUJWFMZCMFFEJOHBUUIFUJNFPGFWBMVBUJPOXBS SBOUTVSHFOUGPSNBMTVSHJDBMFYQMPSBUJPO8IJMFBOVMUSB TPVOEJTQSFGFSSFE BOBSUFSJPHSBN JGBWBJMBCMF NBZCF JOEJDBUFEFWFOJGUIFSFhTOPEFGJOJUFTJHOPGBSUFSJBMJOKVSZ JGUIFXPVOEJTJOQSPYJNJUZUPBOJNQPSUBOUWFTTFM
10
0OFTIPUBSUFSJPHSBN*OKFDU*7DPOUSBTUJOUP meski tidak ada tanda pasti terjadinya cedera arteri jika luka berada di proximal dari OFBSCZWFTTFM&Y4VTQFDUJOKVSZUPTVQFSGJDJBMGFNPSBM pembuluh darah penting.
BSUFSZJOUIFUIJHI JOKFDUJOUPGFNPSBMBSUFSZBOEUBLF BO9SBZBTZPVJOKFDU5IJTJTBWFSZDSVEFXBZUPFWBMV One shot arteriogram: suntikkan kontras IV ke dalam pembuluh darah sekitar. BUFUIFWFTTFM JGOPGPSNBMBSUFSJPHSBQIZFRVJQNFOUJT Misal. Kecurigaan cedera arteri femoral superficialis di paha, suntikkan ke arteri BWBJMBCMF
femoralis dan lakukan pemeriksaan sinar X sembari menyuntik. Ini adalah #/FSWFJOKVSZ gambaran kasar untuk menilai pembuluh darah, jika peralatan arteriografi yang memadai tidak tersedia. *GBOJOKVSZSVOTBMPOHUIFDPVSTFPGBOJNQPSUBOU OFSWF FWBMVBUFGPSOFSWFGVODUJPO'PSFYBNQMF
B. Cedera Saraf BOJOKVSZJOUIFGPSFBSNXBSSBOUTDIFDLJOHTFOTB UJPOEJTUBMUPUIFJOKVSZBOEDIFDLJOHUIFGVODUJPOPG NVTDMFTPVUTJEFUIF[POFPGJOKVSZ FYBNQMF GPSFBSN Jika cedera terjadi melewati alur saraf penting, evaluasi fungsi saraf tersebut. MBDFSBUJPO DIFDLJOUSJOTJDIBOENVTDMFTUPSVMFPVUBO Misalnya, cedera di lengan bawah memerlukan pemeriksaan sensasi di sebelah VMOBSOFSWFJOKVSZ "OFSWFJOKVSZEPFTOPUOFDFTTBS distal dari luka dan memeriksa otot-otot di luar daerah cedera (misal, laserasi lengan JMZSFRVJSFJNNFEJBUFFYQMPSBUJPOUIFXPVOEDBOCF bawah, periksa otot-otot intrinsik tangan untuk menyingkirkan kecurigaan cedera DMPTFEJOUIFTIPSUUFSN CVUGPSNBMFYQMPSBUJPOSFQBJS saraf ulnaris). Cedera saraf tidak memerlukan eksplorasi segera - luka dapat ditutup TIPVMECFEPOFCZBTQFDJBMJTUBTTPPOBTSFBTPOBCMZ sementara, namun eksplorasi menyeluruh harus dilakukan oleh spesialis secepat QPTTJCMF mungkin. $5FOEPOJOKVSZ
C. Cedera Tendon
*GBOJOKVSZPDDVSTPWFSUIFDPVSTFPGBUFOEPO FWBMV BUFJUTBDUJPOUPCFTVSFJUJTJOUBDU8FBLOFTTQBJO Jika cedera terjadi melewati alur tendon, evaluasi fungsi tendon tesebut, untuk NBZCFBTJHOPGQBSUJBMMBDFSBUJPO"HBJO BUFOEPO memastikan tendon tersebut masih intak. Lemah/nyeri mungkin merupakan tanda JOKVSZEPFTOPUSFRVJSFJNNFEJBUFSFQBJSDMFBOUIF laserasi parsial. Cedera tendon tidak memerlukan perbaikan segera - bersihkan luka XPVOEBOEDMPTFUIFXPVOEJOJUJBMMZ'PSNBMFYQMPSB dan tutup luka sementara. Eksplorasi menyeluruh dapat dilakukan secepatnya. UJPODBOCFEPOFBTTPPOBTSFBTPOBCMF %'SBDUVSFPSKPJOUEJTMPDBUJPO D. Patah tulang atau dislokasi persendian *OQBUJFOUTXJUIPCWJPVTCPOZEFGPSNJUZYSBZTBSF
Pada pasien dengan deformitas tulang yang jelas - memerlukan pemeriksaan sinar XBSSBOUFE"XPVOEPWFSBGSBDUVSFPSEJTMPDBUJPO X. Luka yang disertai patah dan dislokasi, membuatnya menjadi luka yang “terbuka” NBLFTJUBOiPQFOwPSiDPNQPVOEwJOKVSZ 1IPUP# "O atau “fragmen”, (Foto B). Patah tulang terbuka berisiko lebih tinggi untuk terjadinya PQFOGSBDUVSFIBTBNVDIIJHIFSDIBODFGPSJOGFDUJPO infeksi dibanding patah tulang tertutup (tidak terdapat luka terbuka). Bahkan jika UIBOBDMPTFEGSBDUVSF OPPQFOXPVOE 1BSUJDVMBSMZ dokter orthopedi tidak berada di tempat, sangatlah penting untuk membersihkan luka JGBOPSUIPQFEJDTVSHFPOJTOPUSFBEJMZBWBJMBCMF JUJT WFSZJNQPSUBOUUPUIPSPVHIMZDMFBOUIFXPVOE JNNP dengan seksama, melakukan imobilisasi patah tulang (kurangi jika mungkin) dan CJMJ[FUIFGSBDUVSF SFEVDFJUJGQPTTJCMF BOETUBSUUIF mulai berikan pasien antibiotik intravena (Cephalosporin biasanya baik +/QBUJFOUPOJOUSBWFOPVTBOUJCJPUJDT BDFQIBMPTQPSJOJT gentamicin). Jika bisa menjahit situasional, lakukan saja atau bisa juga dengan VTVBMMZHPPE HFOUBNJDJO *GZPVDBOMPPTFMZDMPTF menutup dengan balutan lembab yang steril sampai pelayanan definitif dapat UIFTLJO EPTPPSKVTUBQQMZBTUFSJMFNPJTUESFTTJOH dilakukan. VOUJMEFGJOJUJWFDBSFDBOCFDPNQMFUFE
#
$ISPOJDXPVOET
#
$ISPOJDXPVOETBSFXPVOETUIBUGPSTPNFSFBTPO KVTUXJMMOPUIFBM5IFZNBZCFQSFTFOUGPSXFFLTPS NPOUITPSFWFOZFBST:PVNVTUFWBMVBUFUIFQBUJFOU Luka kronis BOEUIFXPVOEUPUSZUPEFUFSNJOFXIZUIFXPVOE XPOUIFBM0ODFUIFDBVTFJTJEFOUJGJFEBOEBQQSP Luka kronis adalah luka yang karena beberapa alasan tidak sembuh. Luka kronis QSJBUFMZUSFBUFE CBTJDXPVOEDBSF TFFi#BTJDXPVOE berlangsung selama beberapa minggu atau berbulan-bulan bahkan tahunan. Anda DBSFwTFDUJPO TIPVMECFJOTUJUVUFEBOEIFBMJOHTIPVME harus mengevaluasi pasien dan lukanya untuk menentukan mengapa luka tersebut SFTVMU tidak mau sembuh. Setelah penyebabnya diketahui dan ditangani, dasar perawatan
11
luka (lihat bab "Dasar Perawatan Luka") harus digunakan dan penyembuhan akan 5IFXPVOEQJDUVSFEJO1IPUP"IBTCFFOQSFTFOUGPS berlangsung. NBOZNPOUIT5IFSFJTBCBTFPGHSBOVMBUJPOUJTTVF UIFCSJHIUSFEUJTTVF XIJDIJTDPWFSFECZBMBZFSPG QBMFZFMMPXJTI QSPUFJOSJDINBUFSJBM5IFCSJHIUSFE Pada luka yang tampak di Foto A telah terjadi selama beberapa bulan. Di bagian dasar SJOHBSPVOEUIFXPVOEEPFT/05SFQSFTFOUJOGFDUJPO luka terdapat jaringan granulasi (jaringan berwarna merah terang) yang tertutupi oleh 8FLOPXUIJTCFDBVTFUIFTLJOKVTUPVUTJEFUIFSJOH lapisan kekuningan pucat, material kaya protein. Warna merah terang di sekitar luka JTIFBMUIZJUTOPUXBSNPSTXPMMFO5IFSFESJOHJTBO tidak menandakan adanya infeksi. Hal tersebut ditandai dengan kulit di tepi luka adalah BSFBPGTLJOXIJDIIBTTUBSUFEUPIFBMJOBSPVOEUIF 5IFQBUJFOUJO1IPUP#IBTBDISPOJDXPVOEPOIJT kulit yang sehat - tidak hangat maupun bengkak. Cincin kemerahan di tepi luka adalah XPVOE8JUIQSPQFSDBSF UIJTXPVOEXJMMFWFOUVBMMZ bagian dari kulit yang sedang menyembuh. DenganUIVNC5IJTYSBZTIPXTBQJFDFPGNFUBMJOUIFUJTTVFT perawatan yang memadai, luka ini IFBM CVUJUNBZUBLFBMPOHUJNF$PWFSJOHUIFXPVOE akan segera sembuh, meski mungkin memerlukan QSPCBCMZGSPNBQSFWJPVTXPSLJOKVSZ waktu yang lama. Menutup luka XJUIBTQMJUUIJDLOFTTTLJOHSBGUXJMMBMMPXJUUPIFBM dengan STSG akan mempercepat proses penyembuhan luka. *OGFDUJPO GBTUFS
"
"OJOGFDUFEXPVOEXJMMOPUIFBM*GUIFTLJOBSPVOE UIFXPVOEJTSFEXBSNTXPMMFOUFOEFSTUBSUUIF QBUJFOUPOBOUJCJPUJDT*GUIFTFTJHOTPGJOGFDUJPOBSF OPUQSFTFOU BOUJCJPUJDUSFBUNFOUJTVTVBMMZOPUXBS SBOUFE4FF1IPUP# QBHF #$ISPOJDPTUFPNZFMJUJT
$POTJEFSJOGFDUJPOPGUIFVOEFSMZJOHCPOF DBMMFE DISPOJDPTUFPNZFMJUJT
QBSUJDVMBSMZJGUIFSFJTBIJTUPSZ PGUSBVNBPSBOPQFOGSBDUVSF$ISPOJDPTUFPNZFMJUJT JTBSFBMQSPCMFNJOUIFEFWFMPQJOHXPSME#FDBVTF UIFJOGFDUJPOJOUIFCPOFQSFWFOUTCPUIUIFTPGUUJTTVF Penyebab umum dan penanganannya BOEUIFJOKVSFECPOFGSPNIFBMJOH JUJTBNBKPSDBVTF PGNPSCJEJUZGPSQBUJFOUTXIPIBWFTVTUBJOFEBOPQFO GSBDUVSF5IFQBUJFOUVTVBMMZSFRVJSFTXFFLTPGBOUJ A. Luka yang diabaikan / dirawat dengan perawatan yang dibawah standar "/FHMFDUFEXPVOEQPPSCBTJDDBSF CJPUJDTBOEUIFCPOFNVTUCFEFCSJEFEGPSIFBMJOHUP PDDVSperawatan. Semua jaringan Banyak luka tidak dapat segera sembuh karena kurang .BOZXPVOETEPOPUIFBMTJNQMZCFDBVTFUIFZBSF
$PNNPOVOEFSMZJOHDBVTFTBOE UIFJSUSFBUNFOU
JOBEFRVBUFMZDBSFEGPS"MMOFDSPUJDUJTTVFNVTUCF nekrotik harus dibuang, infeksi di jaringan sekitar ditangani dengan antibiotik, dan SFNPWFE TVSSPVOEJOHJOGFDUJPOUSFBUFEBQQSPQSJBUFMZ penanganan luka yang memadai pun dilakukan. XJUIBOUJCJPUJDT BOEHPPECBTJDXPVOEDBSFJOTUJUVUFE $ 'PSFJHONBUFSJBMJOUIFXPVOE
Material asing di Luka:
'PSFJHONBUFSJBM XPPE HMBTT QFCCMFT NFUBM NBZ DBVTFBSFBDUJPOJOUIFUJTTVFTUIBUQSFWFOUTXPVOE Material asing (kayu, kaca, pasir, besi) dapat menyebabkan reaksi di dalam jaringan IFBMJOH"TLUIFQBUJFOUBCPVUUIFFWFOUTUIBUDBVTFE yang mengganggu proses penyembuhan luka. Tanyakan kepada pasien tentang UIFXPVOEBOEUIJTNBZQPJOUZPVJOUIFEJSFDUJPOPG kejadian penyebab luka dan gunakan petujuk yang didapat untuk pencarian benda MPPLJOHGPSGPSFJHOCPEJFT"OYSBZNBZCFIFMQGVM CVUNBOZNBUFSJBMTBSFOPUTFFOPOYSBZ5IFGPSFJHO NBUFSJBMNVTUCFSFNPWFECFGPSFUIFDISPOJDXPVOE XJMMIFBM
12
ET
SFBTPO XFFLTPS IFQBUJFOU FXPVOE EBQQSP TJDXPVOE MJOHTIPVME
QSFTFOUGPS POUJTTVF BMBZFSPG SJHIUSFE UJOGFDUJPO UIFSJOH ESJOHJTBO PVOEUIF FWFOUVBMMZ UIFXPVOE UPIFBM
FTBOE
UIFZBSF NVTUCF QSPQSJBUFMZ SFJOTUJUVUFE
UBM NBZ TXPVOE UIBUDBVTFE JSFDUJPOPG
asing. Sinar X mungkin dapat sangat membantu, meski beberapa material tidak dapat dideteksi dengan sinar X. Benda asing harus dibuang sebelum luka kronis menyembuh.
#
5IFQBUJFOUJO1IPUP#IBTBDISPOJDXPVOEPOIJT
Pasien di Foto B memiliki luka kronis di ibu jari. Hasil ronsen ini menunjukkan adanya UIVNC5IJTYSBZTIPXTBQJFDFPGNFUBMJOUIFUJTTVFT besi di jaringan, mungkin berasal dari cedera sebelumnya. QSPCBCMZGSPNBQSFWJPVTXPSLJOKVSZ *OGFDUJPO Infeksi: "OJOGFDUFEXPVOEXJMMOPUIFBM*GUIFTLJOBSPVOE
Luka yang terinfeksi tidak akan menyembuh. Jika kulit di sekitar luka kemerahan/ UIFXPVOEJTSFEXBSNTXPMMFOUFOEFSTUBSUUIF hangat/bengkak/nyeri berikan antibiotik kepada pasien. Jika tanda-tanda infeksi tidak QBUJFOUPOBOUJCJPUJDT*GUIFTFTJHOTPGJOGFDUJPOBSF ada, terapi antibiotik biasanya tidak diperlukan. LIhat foto B, halaman 16. OPUQSFTFOU BOUJCJPUJDUSFBUNFOUJTVTVBMMZOPUXBS SBOUFE4FF1IPUP# QBHF
B. Osteomyelitis kronis #$ISPOJDPTUFPNZFMJUJT Pertimbangkan infeksi di tulang (Osteomyelitis kronis), terlebih jika ada kejadian trauma $POTJEFSJOGFDUJPOPGUIFVOEFSMZJOHCPOF DBMMFE atau patah tulang terbuka. Ostemyelitis kronis adalah permasalahan yang serius di DISPOJDPTUFPNZFMJUJT
QBSUJDVMBSMZJGUIFSFJTBIJTUPSZ negara berkembang. Karena infeksi di tulang mencegah jaringan lunak dan tulang untuk PGUSBVNBPSBOPQFOGSBDUVSF$ISPOJDPTUFPNZFMJUJT menyembuh, hal tersebut adalah penyebab utama morbiditas pasien yang menderita JTBSFBMQSPCMFNJOUIFEFWFMPQJOHXPSME#FDBVTF patah tulang terbuka. Pasien biasanya memerlukan 6 minggu pengobatan antibiotik dan UIFJOGFDUJPOJOUIFCPOFQSFWFOUTCPUIUIFTPGUUJTTVF tulang harus didebridemen supaya penyembuhan dapat berjalan. BOEUIFJOKVSFECPOFGSPNIFBMJOH JUJTBNBKPSDBVTF PGNPSCJEJUZGPSQBUJFOUTXIPIBWFTVTUBJOFEBOPQFO GSBDUVSF5IFQBUJFOUVTVBMMZSFRVJSFTXFFLTPGBOUJ CJPUJDTBOEUIFCPOFNVTUCFEFCSJEFEGPSIFBMJOHUP PDDVS
$
13
UIFZBSF NVTUCF QSPQSJBUFMZ SFJOTUJUVUFE
BOEUIFJOKVSFECPOFGSPNIFBMJOH JUJTBNBKPSDBVTF PGNPSCJEJUZGPSQBUJFOUTXIPIBWFTVTUBJOFEBOPQFO GSBDUVSF5IFQBUJFOUVTVBMMZSFRVJSFTXFFLTPGBOUJ CJPUJDTBOEUIFCPOFNVTUCFEFCSJEFEGPSIFBMJOHUP PDDVS
$
UBM NBZ TXPVOE UIBUDBVTFE JSFDUJPOPG FIFMQGVM 5IFGPSFJHO OJDXPVOE
Pasien di foto C memiliki luka kronis di samping lututnya. Beberapa tahun sebelumnya, adia mengalami kecelakaan mobil dan menderita patah tulang terbuka tibia. Lukanya tidak pernah menyembuh dengan baik. Tulang mengalami infeksi dan terekpose. Seluruh area (tulang dan jaringan lunak yang terinfeksi) harus didebridemen untuk mempercepat penyembuhan. C. Konsumsi Tembakau Beberapa orang tidak memperhatikan efek tembakau terhadap penyembuhan luka. Nikotin menurunkan aliran darah dengan menyumbat pembuluh darah kecil. Kapasitas penghantaran oksigen juga mengalami penurunan karena karbonmonoksida. Hal tersebut dapat memperparah kerusakan jaringan yang rusak dan jaringan yang relatif hipoksia seperti tulang. Ingatkan pasien anda untuk menghentikan pemakaian produk tembakau.
14
BSFB JOGFDUFECPOFBOETPGUUJTTVF NVTUCFEFCSJEFE CFGPSFIFBMJOHXJMMPDDVS
JOH*GBWBJMBCMF OVUSJUJPOBMTVQQMFNFOUTGPSEFQMFUFE QBUJFOUTBSFOFDFTTBSZ
D.$5PCBDDPVTF Kanker
'%JBCFUFT .BOZQFPQMFBSFVOBXBSFPOUPCBDDPTJMMFGGFDUTPO Luka yang berlangsung lama (beberapa bulan hingga tahun) yang tampak mengkilap dan tidak 1BUJFOUTXJUIEJBCFUFTDBOCFOPUPSJPVTMZTMPXIFBM XPVOEIFBMJOH/JDPUJOFEFDSFBTFTCMPPEGMPXCZ menyembuh bisa saja ternyata sebuah kanker. Biasanya FST,FFQJOHHPPECMPPEHMVDPTFDPOUSPMXJMMQSPNPUF luka ini terlihat sedikit berbeda DMBNQJOHEPXOPOTNBMMFSCMPPEWFTTFMT0YZHFO dibanding luka terbuka pada umumnya - tepi meninggi dan lebih tidak beraturan, kulit IFBMJOH EFMJWFSJOHDBQBDJUZJTBMTPEJNJOJTIFEEVFUPDBSCPO disekitarnya menebal. Lihat foto di bawah. Waspadalah luka kronis pada luka bakar dapat NPOPYJEF5IJTJTQBSUJDVMBSMZEBNBHJOHUPUSBVNB berubah menjadi kanker kulit - jika ragu, ambil biopsi dari jaringan dan kirimkan ke ahli patologi UJ[FEUJTTVFBOESFMBUJWFMZIZQPYJDUJTTVFTTVDIBT anatomi. Kanker harus dieksisi semuanya untuk penyembuhan luka dan mencegah kambuh. (.FEJDBUJPOT CPOF&ODPVSBHFZPVSQBUJFOUUPTUPQUIFVTFPGBMM UPCBDDPQSPEVDUT -PPLPWFSZPVSQBUJFOUTNFEJDBUJPOMJTU4UFSPJET BOE/4"*%TDBOJOUFSGFSFXJUIIFBMJOH7JUBNJO" *6EBZPSBMMZPS *6IPVSTUPQJDBMMZGPS %$BODFS XFFLTNBZDPVOUFSUIFFGGFDUTPGTUFSPJET "MPOHTUBOEJOHXPVOE QSFTFOUGPSNPOUITPSZFBST UIBUMPPLTTIJOZBOEXJMMOPUIFBMNBZCFBDBO DFS6TVBMMZUIFTFXPVOETMPPLBCJUEJGGFSFOUUIBO UIFVTVBMPQFOXPVOEFEHFTBSFSBJTFEBOENPSF JSSFHVMBS TVSSPVOEJOHTLJONBZCFUIJDLFS4FF1IPUP #FMPX#FBXBSFUIBUDISPOJDXPVOETJOBCVSOTDBS DBOUVSOJOUPBWJSVMFOUTLJODBODFSXIFOJOEPVCU UBLFBTNBMMCJPQTZPGUIFUJTTVFBOEIBWFJUFWBMV BUFECZBQBUIPMPHJTU5IFDBODFSNVTUCFDPNQMFUFMZ FYDJTFEGPSIFBMJOHUPPDDVS
)3BEJBUJPO5IFSBQZ 935 "XPVOEJOBQSFWJPVTMZJSSBEJBUFEGJFMENBZUBLFB WFSZMPOHUJNFUPIFBM"TIPSUDPVSTF XFFLT PG PSBM7JUBNJO&TVQQMFNFOUBUJPO *6EBZ NBZ CFVTFGVM
*1PPSDJSDVMBUJPO
'PSXPVOETPOUIFMPXFSFYUSFNJUJFT GFFMGPSUIFQVMT FTBSPVOEUIFBOLMFBOEGPPU*GOPQBMQBCMFQVMTFTBSF Malnutrisi adalah masalah yang pelik di daerah tertinggal.QSFTFOU UIFQBUJFOUIBTJOTVGGJDJFOUCMPPEGMPXUPUIF Protein dan kalori yang cukup diperlukan dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C, A, zat besi, dan zink juga merupakan FYUSFNJUZBOEUIFXPVOENBZOPUIFBM nutrien penting untuk penyembuhan luka. Jika tersedia, suplemen nutrisi untuk pasien yang kekurangan nutrisi sangat diperlukan. E. Malnutrisi
F. Diabetes Pasien dengan diabetes memiliki penyembuhan yang lambat. Menjaga kadar gula darah dapat mempercepat penyembuhan luka.
15
G. Obat-obatan Perhatikan daftar obat yang dikonsumsi pasien. Steroid dan NSAID dapat mempengaruhi penyembuhan. Vitamin A 25.000 IU/hari oral atau 200.000 IU/8 jam topikal selama 1-2 minggu dapat menggurangi efek steroid. H. Terapi Radiasi Luka yang terletak di daerah yang pernah mendapat radiasi akan memerlukan waktu yang sangat panjang untuk menyembuh jika terjadi luka. pemberian suplemen vitamin E selama 1-2 minggu (100 - 400 IU/hari) dapat berguna. I. Sirkulasi yang buruk Untuk luka di ekstremitas bawah, rasakan pulsasi di sekitar tumit dan kaki. Jika tidak dijumpai pulsasi, pasien tersebut memilliki penurunan aliran darah ke ekstremitas dan luka tidak akan menyembuh.
16
#BTJD8PVOE$BSF
Dasar-Dasar Perawatan Luka
#
Definisi *OJUJBM%FGJOJUJPOT " "$MFBO8PVOE
A. Luka yang bersih
5IFTLJOTVSSPVOEJOHUIFXPVOEMPPLTSFMBJWFMZOPSNBM BTJO1IPUP"5IFTLJOJTOPUUFOEFSUPUPVDIBOEOPU Kulit di sekitar luka tampak relatif normal seperti di Foto A. Kulit tidak perih jika disentuh XBSNPSTXPMMFO*GUIFXPVOEJTBDVUFUIFFYQPTFE dan tidak hangat ataupun bengkak. Jika luka tersebut adalah luka akut, otot yang GMFTIXJMMMPPLOPSNBM*GJUJTBOPMEFSXPVOE UIFSFNBZ terekspose akan tampak normal. Jika luka tersebut adalah luka yang sudah lama, CFBCFEPGHSBOVMBUJPOUJTTVF CSJHIUSFEUJTTVFUIBU CMFFETJGZPVUSZUPXJQFJUPGG mungkin dapat dijumpai PWFSUIFXPVOE5IFSF jaringan granulasi (jaringan merah terang yang berdarah jika TIPVMECFOPOFDSPUJDUJTTVFPWFSUPQPGUIFXPVOE diusap) di atas luka. Tidak ada jaringan nekrotik di atas luka. Di atas luka mungkin $ &YVEBUF 5IFSFNBZCFTPNFGJCSJOPVTQSPUFJOBDFPVTNBUF dijumpai material fibrous (eksudat, lihat di bawah) di atas luka - tapi tidak cair, seperti SJBM FYVEBUF TFFCFMPX POUIFXPVOECVUJUJTOPU UIFNBUFSJBMUIBUOBUVSBMMZCVJMETVQPOXPVOET*U nanah. Antibiotik sistemik tidak diperlukan untuk luka tipe ini. DSFBNZ MJLFQVT4ZTUFNJDBOUJCJPUJDTBSFOPUSFRVJSFE JTNBEFVQPGQSPUFJOT GMVJE BOEDFMMVMBSEFCSJTUIBU GPSUIFTFXPVOET HFUTUPUIFXPVOEGSPNUIFTVSSPVOEJOHUJTTVFBT B. Luka yang terinfeksi BSFTVMUPGUIFIFBMJOHQSPDFTT5IJTJTOPUQVT TFF # "O*OGFDUFE8PVOE 1IPUP" QBHF *OBOJOGFDUFEXPVOE UIFTVSSPVOEJOHTLJOJTPGUFO Pada luka yang terinfeksi, kulit di sekitar luka biasanya berwarna merah dan hangat dan SFEBOEXBSNBOETXPMMFO1IPUP#5IFSFNBZCFQVT bengkak seperti di Foto B. Pada luka tersebut bisa dijumpai nanah dan jaringan PSPUIFSOFDSPUJDUJTTVFPOUIFXPVOE*OHFOFSBM BO nekrotik. Pada umumnya luka terinfeksi lebih terasa nyeri dibanding luka yang bersih. JOGFDUFEXPVOEJTNPSFQBJOGVMUIBOBDMFBOXPVOE "%SFTTJOHNBUFSJBMT
4VQQMJFT
4ZTUFNJDBOUJCJPUJDTBOEEFCSJEFNFOUBSFSFRVJSFEJG
5IFCFTUNBUFSJBMGPSESFTTJOHTJTTJNQMFDPUUPO
*UJTJNQPSUBOUUPEJTUJOHVJTICFUXFFOBDMFBOXPVOEBOE
XPVOE#FTVSFUPPQFOUIFHBV[FDPNQMFUFMZUP
Antibiotik sistemik dan debridemen diperlukanHBV[F:PVPOMZOFFEFOPVHIUPMJHIUMZDPWFSUIF jika luka tersebut terinfeksi. UIFXPVOEJTJOGFDUFE Sangatlah penting untuk membedakan antara QSFWFOUVOOFDFTTBSZXBTUFPGTVQQMJFT luka bersih dan luka terinfeksi karena BOJOGFDUFEPOFTPBTUPLOPXXIFOTZTUFNJDBOUJCJPUJDT berkaitan dengan kapan antibiotik sistemik diperlukan. Tidak setiap luka terbuka BSFSFRVJSFE+VTUCFDBVTFTPNFPOFIBTBOPQFOXPVOE 3FNFNCFS UIFSFJTOPUIJOHTUFSJMFBCPVUBOPQFO EPFTOPUNFBOUIBUBOUJCJPUJDTBSFOFDFTTBSZ"OUJCJPUJDT XPVOE#BDUFSJBXJMMBMXBZTDPMPOJ[FUIFXPVOE memerlukan antibiotik. Pemberian antibiotik hanya diperlukan ketika luka tersebut BSFPOMZSFRVJSFEJGUIFXPVOEJTJOGFDUFE 6OMFTTUIFSFJTBOJNQPSUBOUVOEFSMZJOHTUSVDUVSF B terinfeksi.
QSPTUIFUJDKPJOU
DMFBOUFDIOJRVFJTVTVBMMZTVGGJDJFOU
"
#BTJD8PVOE$BSF
*OJUJBM%FGJOJUJPOT " "$MFBO8PVOE 5IFTLJOTVSSPVOEJOHUIFXPVOEMPPLTSFMBJWFMZOPSNBM BTJO1IPUP"5IFTLJOJTOPUUFOEFSUPUPVDIBOEOPU XBSNPSTXPMMFO*GUIFXPVOEJTBDVUFUIFFYQPTFE GMFTIXJMMMPPLOPSNBM*GJUJTBOPMEFSXPVOE UIFSFNBZ CFBCFEPGHSBOVMBUJPOUJTTVF CSJHIUSFEUJTTVFUIBU CMFFETJGZPVUSZUPXJQFJUPGG PWFSUIFXPVOE5IFSF TIPVMECFOPOFDSPUJDUJTTVFPWFSUPQPGUIFXPVOE 5IFSFNBZCFTPNFGJCSJOPVTQSPUFJOBDFPVTNBUF C.SJBM FYVEBUF TFFCFMPX POUIFXPVOECVUJUJTOPU Eksudat DSFBNZ MJLFQVT4ZTUFNJDBOUJCJPUJDTBSFOPUSFRVJSFE GPSUIFTFXPVOET
4UFSJMFUFDIOJRVFWT$MFBOUFDIOJRVF
4UFSJMFUFDIOJRVFVTFTJOTUSVNFOUTBOETVQQMJFTUIBU # IBWFCFFOTQFDJGJDBMMZUSFBUFETPUIBUOPCBDUF SJBMPSWJSBMQBSUJDMFTBSFQSFTFOUPOUIFJSTVSGBDFT *OTUSVNFOUTBVUPDMBWFEGPSVTFJOUIFPQFSBUJOHSPPN PSHBV[FHMPWFTJOEJWJEVBMMZQBDLBHFEBUUIFGBDUPSZ BSFFYBNQMFTPGTUFSJMFFRVJQNFOU $MFBOUFDIOJRVFVTFTJOTUSVNFOUTBOETVQQMJFTUIBU BSFOPUBTUIPSPVHIMZUSFBUFE/POTUFSJMFHMPWFTPS HBV[FVTVBMMZDPNFXJUINBOZJOBTJOHMFCPY$MFBO TVQQMJFTBSFNVDIMFTTFYQFOTJWFBOEFBTJFSUPTUPSF UIBOTUFSJMFPOFTBOETBWFWBMVBCMFSFTPVSDFTXIFO BQQSPQSJBUFMZVTFE
$ &YVEBUF %/FXXPVOEDBSFQSPEVDUT
UIFNBUFSJBMUIBUOBUVSBMMZCVJMETVQPOXPVOET*U 5IFSFBSFNBOZWFSZHPPEOFXXPVOEDBSFQSPEVDUT JTNBEFVQPGQSPUFJOT GMVJE BOEDFMMVMBSEFCSJTUIBU BWBJMBCMF CVUUIFZBSFWFSZFYQFOTJWFBOEOPUSFBE HFUTUPUIFXPVOEGSPNUIFTVSSPVOEJOHUJTTVFBT JMZBWBJMBCMFUISPVHIPVUUIFXPSME5IFTFXJMMOPUCF Eksudat adalah produk dari sebuah luka. Eksudat terbentuk dari protein, cairan, dan BSFTVMUPGUIFIFBMJOHQSPDFTT5IJTJTOPUQVT TFF # "O*OGFDUFE8PVOE EJTDVTTFE debris selular yang terbentuk pada luka, mulai 1IPUP" QBHF dari tepi jaringan sebagai hasil dari *OBOJOGFDUFEXPVOE UIFTVSSPVOEJOHTLJOJTPGUFO proses penyembuhan. Ini bukan nanah, lihat Foto A, halaman 11. SFEBOEXBSNBOETXPMMFO1IPUP#5IFSFNBZCFQVT PSPUIFSOFDSPUJDUJTTVFPOUIFXPVOE*OHFOFSBM BO JOGFDUFEXPVOEJTNPSFQBJOGVMUIBOBDMFBOXPVOE "%SFTTJOHNBUFSJBMT
4VQQMJFT
4ZTUFNJDBOUJCJPUJDTBOEEFCSJEFNFOUBSFSFRVJSFEJG UIFXPVOEJTJOGFDUFE *UJTJNQPSUBOUUPEJTUJOHVJTICFUXFFOBDMFBOXPVOEBOE BOJOGFDUFEPOFTPBTUPLOPXXIFOTZTUFNJDBOUJCJPUJDT
5IFCFTUNBUFSJBMGPSESFTTJOHTJTTJNQMFDPUUPO HBV[F:PVPOMZOFFEFOPVHIUPMJHIUMZDPWFSUIF XPVOE#FTVSFUPPQFOUIFHBV[FDPNQMFUFMZUP QSFWFOUVOOFDFTTBSZXBTUFPGTVQQMJFT
17 Perbekalan A. Bahan pembalut Bahan terbaik untuk membalut adalah kasa katun. Hanya diperlukan untuk menutup luka. Bentangkan kasa sepenuhnya untuk menghemat. Ingat, tidak ada kata steril untuk luka terbuka. Bakteri akan selalu berkoloni di luka. Kecuali ada struktur jaringan yang penting di bawahnya (persendian prostetik), teknik rawat bersih biasanya dapat memberikan hasil yang baik. Teknik steril vs. Teknik bersih Teknik steril memakai peralatan dan bahan yang telah disterilkan sehingga tidak ada bakteri atau partikel virus yang menempel di permukaannya. Instrumen disterilkan memakai autoklaf untuk digunakan di ruang operasi atau kasa/sarung tangan yang dibungkus satuan dari pabrik adalah contoh peralatan steril. Teknik bersih memakai peralatan dan bahan yang tidak memerlukan perlakukan yang seksama seperti memperlakukan instrumen steril. Sarung tangan non-steril atau kasa biasanya berisi banyak dalam satu pengepakan. Alat bersih lebih murah dan lebih mudah disimpan daripada alat steril dan menghemat namun tetap efektif jika digunakan sesuai petunjuk. B. Peralatan rawat luka yang baru Banyak peralatan perawatan luka yang baru yang tersedia, tapi sangat mahal dan tidak tersedia di semua belahan dunia. Hal ini tidak akan dibicarakan lebih lanjut di artikel ini.
C. Larutan Berbagai larutan dapat digunakan untuk perawatan luka. Berikut adalah beberapa larutan yang dapat digunakan untuk membersihkan luka pada saat penggantian balutan. D. Salep Antibiotik Beberapa luka, misalnya luka bakar, paling baik diberikan salep antibiotik topikal. Salep dapat membuat luka tetap lembab dan mengurangi nyeri yang berkaitan dengan luka yang telah mengering. Salep antibiotik dapat menembus luka dan mencegah infeksi.
Larutan
Persiapan
Catatan
Povidone Iodine
Tersedia dalam bentuk larutan siap pakai yang dikemas dalam botol. Sebaiknya diencerkan: 1 bagian povidone iodine dengan 3-4 bagian saline atau air steril
Beracun untuk jaringan sehat; sebaiknya memakai sediaan yang sudah diencerkan untuk beberapa hari - lalu ganti dengan larutan yang lebih lembut. Aman untuk pemakaian di wajah dan daerah sekitar mata.
Salin
Tersedia dalam bentuk larutan siap pakai, namun dapat dibuat sendiri. Dalam 1 liter air tambahkan 1 sendok teh garam lalu rebus minimal selama 60 detik dan biarkan dingin. Simpan dalam tempat tertutup, botol steril dan dinginkan bila perlu. Dapat dipakai selama beberapa hari.
Aman untuk dipakai di seluruh bagian tubuh.
Air Steril
Rebus 1 liter air selama 60 detik dan biarkan dingin. Simpan dalam tempat tertutup, botol steril, dan dinginkan jika perlu. Dapat dipakai untuk beberapa hari.
Aman untuk dipakai di seluruh bagian tubuh.
Larutan Dakin
Beberapa apotek menyediakan larutan Dakin, namun dapat dibuat sendiri. Dalam 1 liter larutan salin tambahkan 5-10 cc larutan pemutih. simpan dalam tempat tertutup, steril dan dinginkan jika perlu. Jika Apotek menyediakan larutan Dakin, sebaiknya diencerkan: 1 bagian larutan Dakin dicampur dengan 3-4 bagian larutan salin.
Memiliki sifat antibakterial lebih baik dibanding larutan salin - sedikit keras terhadap jaringan normal. Jangan digunakan di daerah sekitar mata. Dapat mengurangi bau.
BTESFTTJOHDIBOHFTDBOCFQBJOGVM(FOUMZDMFBOTFUIF XPVOEBUUIFUJNFPGESFTTJOHDIBOHF
"8FUUPESZ
19
*OEJDBUJPOUPDMFBOBEJSUZPSJOGFDUFEXPVOE #8FUUPXFU 5FDIOJRVF.PJTUFOBQJFDFPGHBV[FXJUITPMVUJPOBOE TRVFF[FPVUUIFFYDFTTGMVJE5IFHBV[FTIPVMECF *OEJDBUJPOUPLFFQBDMFBOXPVOEDMFBOBOEQSFWFOU 5IFGPMMPXJOHESFTTJOHUFDIOJRVFTBSFFBTZUPEPBOE Teknik membalut berikut mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan peralatan EBNQ OPUTPBLJOHXFU0QFOUIFHBV[F1IPUP"BOE CVJMEVQPGFYVEBUFT SFRVJSFOPTPQIJTUJDBUFEFRVJQNFOU$MFBOUFDIOJRVF khusus. Teknik bersih biasanya cukup. Obat untuk mengurangi nyeri mungkin QMBDFJUPWFSUPQPGUIFXPVOEUPDPWFSJU1IPUP#:PV JTVTVBMMZTVGGJDJFOU1BJONFEJDBUJPONBZCFSFRVJSFE 5FDIOJRVF.PJTUFOBQJFDFPGHBV[FXJUITPMVUJPO EPOPUOFFENBOZMBZFSTPGXFUHBV[F1MBDFBESZ diperlukan dalam proses penggantian balut karena terkadang penggantian balut dapat BTESFTTJOHDIBOHFTDBOCFQBJOGVM(FOUMZDMFBOTFUIF BOEKVTUCBSFMZTRVFF[FPVUUIFFYDFTTGMVJETPJUTOPU ESFTTJOHPWFSUPQ5IFESFTTJOHJTBMMPXFEUPESZPVU terasa nyeri. Bersihkan dengan hati-hati luka pada saat penggantian balutan. XPVOEBUUIFUJNFPGESFTTJOHDIBOHF TPBLJOHXFU0QFOUIFHBV[FBOEQMBDFJUPWFSUPQPG BOEXIFOJUJTSFNPWFEJUQVMMTPGGUIFEFCSJT*UTPLUP UIFXPVOEUPDPWFSJU1MBDFBESZESFTTJOHPWFSUPQ NPJTUFOUIFESFTTJOHJGJUJTUPPTUVDL 5IFHBV[FTIPVMEOPUCFBMMPXFEUPESZPSTUJDLUPUIF A. Basah ke kering )PXPGUFO*EFBMMZ UJNFTQFSEBZ.PSFPGUFOPOB "8FUUPESZ XPVOE XPVOEJOOFFEPGEFCSJEFNFOU MFTTPGUFOPOBDMFBOFS *OEJDBUJPOUPDMFBOBEJSUZPSJOGFDUFEXPVOE Indikasi: untuk membersihkan kotoran atau luka terinfeksi. )PXPGUFO*EFBMMZ UJNFTBEBZ*GUIFESFTTJOHHFUT XPVOE8IFOUIFXPVOEJTDMFBO DIBOHFUPBXFU UPPESZ QPPSTBMJOFPWFSUIFHBV[FUPLFFQJUNPJTU UPXFUESFTTJOHPSBOBOUJCJPUJDPJOUNFOU 5FDIOJRVF.PJTUFOBQJFDFPGHBV[FXJUITPMVUJPOBOE Teknik: lembabkan selembar kasa dengan larutan dan peras untuk mengeluarkan TRVFF[FPVUUIFFYDFTTGMVJE5IFHBV[FTIPVMECF $"OUJCJPUJDPJOUNFOU EBNQ OPUTPBLJOHXFU0QFOUIFHBV[F1IPUP"BOE cairan yang berlebih. Kasa harus lembab, bukan basah. Buka kasa Foto A dan *OEJDBUJPO"OUJCJPUJDPJOUNFOUJTVTFEUPLFFQBDMFBO QMBDFJUPWFSUPQPGUIFXPVOEUPDPWFSJU1IPUP#:PV letakkan diatas luka untuk menutupinya Foto XPVOEDMFBOBOEQSPNPUFIFBMJOH B. "Anda tidak memerlukan banyak lapisan EPOPUOFFENBOZMBZFSTPGXFUHBV[F1MBDFBESZ kasa basah. Letakkan kasa kering di atasnya. Biarkan pembalut mengering dan ketika ESFTTJOHPWFSUPQ5IFESFTTJOHJTBMMPXFEUPESZPVU 5FDIOJRVFBQQMZPJOUNFOUUPUIFXPVOEOPUBUIJDL balutan diangkat akan ikut menarik kotoran. Bila balutan lengket dapat dilembabkan BOEXIFOJUJTSFNPWFEJUQVMMTPGGUIFEFCSJT*UTPLUP MBZFS KVTUBUIJOMBZFSJTFOPVHI$PWFSXJUIESZHBV[F NPJTUFOUIFESFTTJOHJGJUJTUPPTUVDL untuk mempermudah pengangkatan balutan. )PXPGUFOUJNFTQFSEBZ )PXPGUFO*EFBMMZ UJNFTQFSEBZ.PSFPGUFOPOB Frekuensi: 3-4 kali per hari. Dapat lebih sering%8IFOUPEPXIJDIESFTTJOH pada luka yang memerlukan XPVOEJOOFFEPGEFCSJEFNFOU MFTTPGUFOPOBDMFBOFS
Teknik membalut
%SFTTJOHUFDIOJRVFT
XPVOE8IFOUIFXPVOEJTDMFBO DIBOHFUPBXFU debridemen, sedikit lebih jarang pada luka bersih. Jika luka sudah bersih, ganti teknik 3FNFNCFS UIFHPBMJTUPQSPNPUFIFBMJOH8FLOPXUIBU UPXFUESFTTJOHPSBOBOUJCJPUJDPJOUNFOU BNPJTUFOWJSPONFOUGBDJMJUBUFTIFBMJOH balutan menjadi basah ke basah atau salep antibiotik.
"
t'PSBDMFBOXPVOE JUJTCFTUUPVTFBXFUUPXFUPSPJOU NFOUCBTFEESFTTJOH # t'PSBXPVOEJOOFFEPGEFCSJEFNFOUUIFXFUUPESZ UFDIOJRVFTIPVMECFEPOFVOUJMUIFXPVOEJTDMFBOBOE UIFODIBOHFUPBEJGGFSFOUESFTTJOHSFHJNFO t'PSBXPVOEDPWFSFEXJUIOFDSPUJDUJTTVF ESFTTJOHT DBOOPUUBLFUIFQMBDFPGNFDIBOJDBMEFCSJEFNFOU 8IFOQSFTFOU OFDSPUJDUJTTVFNVTUCFTIBSQMZEFCSJEFE BMUIPVHIUIFSFBSFTPNFQSFQBSBUJPOTUIBOXPSLUP EJTTPMWFOFDSPUJDUJTTVF UIFZBSFWFSZFYQFOTJWFBOEOPU SFBEJMZBWBJMBCMFJOSVSBMTFUUJOHT BOEUIFOUIFXPVOE USFBUFEXJUIBQQSPQSJBUFESFTTJOHT
B. # Basah ke basah Indikasi: untuk menjaga luka bersih tetap bersih dan mencegah pembentukan eksudat Teknik: Basahi selembar kasa dengan larutan dan peras hingga tidak terlalu basah. Buka kasa dan letakkan di atas luka untuk menutupinya. Letakkan kasa kering di atasnya. Kasa dijaga jangan sampai menjadi kering atau lengket terhadap luka. Frekuensi: idealnya 2-3 kali per hari. Jika balutan menjadi terlalu kering, tuangkan larutan salin di atas kasa untuk menjaganya tetap lembab. C. Salep Antibiotik
BOEKVTUCBSFMZT TPBLJOHXFU0Q UIFXPVOEUPDP 5IFHBV[FTIPVM XPVOE
)PXPGUFO*EFBM UPPESZ QPPSTBM
$"OUJCJPUJDPJO
*OEJDBUJPO"OUJC XPVOEDMFBOBOE
5FDIOJRVFBQQMZ MBZFS KVTUBUIJO
)PXPGUFOUJ
%8IFOUPEPX
3FNFNCFS UIFH BNPJTUFOWJSPON
t'PSBDMFBOXPV NFOUCBTFEESFTT
t'PSBXPVOEJOO UFDIOJRVFTIPVME UIFODIBOHFUPB
t'PSBXPVOEDPW DBOOPUUBLFUIFQ 8IFOQSFTFOU OF BMUIPVHIUIFSFB EJTTPMWFOFDSPUJD SFBEJMZBWBJMBCMF USFBUFEXJUIBQQS
20 Indikasi: Salep antibiotik digunakan untuk menjaga luka bersih tetap bersih dan mempercepat penyembuhan. Teknik: Oleskan salep ke luka - tipis-tipis saja. Tutup dengan kasa kering. Frekuensi: 1-2 kali per hari. D. Kapan memakai teknik balutan Ingat, tujuan utama adalah untuk mempercepat penyembuhan. Kita ketahui bahwa keadaan lembab dapat mempercepat penyembuhan luka. - Untuk luka bersih, sebaiknya gunakan teknik basah ke basah atau salep yang ditutup balutan. - Untuk luka yang memerlukan debridemen teknik basah ke kering harus dilakukan sampai luka menjadi bersih lalu ganti dengan teknik balut yang lain. - Untuk luka yang terdapat jaringan nekrotik, balutan tidak dapat menggantikan peran debridemen mekanik. Jika terdapat jaringan nekrotik harus dilakukan debridemen tajam (meski terdapat sediaan yang dapat membuang jaringan mati, namun harganya sangat mahal dan tidak tersedia di daerah pedalaman) lalu luka diperlakukan dengan teknik balutan yang sesuai.
21 Debridemen Tajam Ketika luka tertutup oleh jaringan mati, kehitaman atau debris tebal berwarna abu-abu atau hijau, pembalutan saja mungkin tidak akan cukup. Pembuangan jaringan dengan 4IBSQ%FCSJEFNFOU 8IFOBXPVOEJTDPWFSFEXJUICMBDL EFBEUJTTVFPS pembedahan – debridemen tajam – diperlukan untuk membantu penyembuhan. UIJDLHSBZHSFFOEFCSJT ESFTTJOHTBMPOFNBZCFJOBE Teknik
UIJDLHSBZHSFFOEFCSJT ESFTTJOHTBMPOFNBZCFJOBE FRVBUF4VSHJDBMSFNPWBMTIBSQEFCSJEFNFOUoJTOFD FTTBSZUPSFNPWFUIFEFBEUJTTVFUPBMMPXIFBMJOH FTTBSZUPSFNPWFUIFEFBEUJTTVFUPBMMPXIFBMJOH 5FDIOJRVF 5FDIOJRVF t4FEBUJPOPSHFOFSBMBOFTUIFTJBNBZCFSFRVJSFE
- Sedasi atau anestesia total mungkin diperlukan. )PXFWFS VTVBMMZUIFEFBEUJTTVFIBTOPTFOTBUJPO TP EFCSJEFNFOUNBZCFEPOFBUUIFCFETJEFPSJOUIF Bagaimanapun juga, PVUQBUJFOUTFUUJOH biasanya jaringan mati tidak memiliki sensasi, jadit1IPUPT"#6TJOHBGPSDFQT HSBTQUIFFEHFPGUIF debridemen dapat dilakukan di EFBEUJTTVFBOEVTFBLOJGFPSTIBSQTDJTTPSTUPDVUJU ruangan biasa dan ditangani sebagai kasus rawat PGGPGUIFVOEFSMZJOHXPVOE #MFFEJOHUJTTVFJTIFBMUIZ TPDVUBXBZUIFEFBETUVGG jalan. #MFFEJOHUJTTVFJTIFBMUIZ TPDVUBXBZUIFEFBETUVGG
" "
VOUJMZPVHFUUPBCMFFEJOHCBTF VOUJMZPVHFUUPBCMFFEJOHCBTF
t5IFQBUJFOUNBZPOMZUPMFSBUFUIJTGPSBTIPSUQFSJPE - Foto A dan B: Dengan memakai forsep, jepit tepi PGUJNF"EEJUJPOBMMZ ZPVEPOUXBOUUPDVUPGGUJTTVF UIBUNBZCFWJBCMF4P ZPVNBZIBWFUPEPUIJTBMJUUMF jaringan yang telah mati dan gunakan gunting untuk BUBUJNF BOESFQFBUUIJTQSPDFEVSFBTOFFEFEVOUJMBMM PGUIFOFDSPUJDUJTTVFIBTCFFOSFNPWFE memotong jaringan mati tersebut.
#
t1IPUP$TIPXTUIFXPVOEBGUFSUISFFXFFLTPGXFU UPESZESFTTJOHT
Perdarahan jaringan adalah sehat, jadi potonglah jaringan mati sampai terjadi perdarahan.
- Pasien mungkin hanya dapat mentoleransi ini dalam rentang waktu yang pendek. Anda tidak ingin memotong jaringan yang mungkin masih sehat. Jadi, harus dilakukan pembuangan sedikit demi sedikit dan mengulang prosedur ini sampai semua jaringan nekrotik telah berhasil dibuang. - Foto C menunjukkan keadaan luka setelah 3 minggu pembalutan basah ke kering.
$ $
EDMPTVSF IFCFHJO FMFBTUBNPVOU SL QSPDFFE DIOJRVFT FSUJTFUIBUJT MBJO
VOEPQFOBOE TPOJUTPXO
22 Tambahan Pemilihan cara penutupan luka Tangga rekonstruktif penutupan luka ke dalam tangga rekonstruktif. Ahli Bedah Plastik telah mengatur pemilihan Pertama adalah yang paling sederhana dan membutuhkan tidak banyak ketrampilan. Jika " tidak memungkinkan, lakukan langkah di atasnya, langkah yang lebih pilihan pertama " kompleks tekniknya. Namun langkah tersebut memerlukan keahlian yang diluar dari 8PVOEDMPTVSFPQUJPOT pembahasan ini. SFDPOTUSVDUJWFMBEEFS
"QQFOEJY
1.1MBTUJDTVSHFPOTIBWFPSHBOJ[FEXPVOEDMPTVSF Penutupan sekunder – biarkan luka tetap terbuka dan lakukan perawatan luka lokal. PQUJPOTJOUPBSFDPOTUSVDUJWFMBEEFS5IFCFHJO Luka akan menyembuh dengan sendirinya. OJOHPOFTBSFUIFTJNQMFTUBOESFRVJSFMFBTUBNPVOU PGFYQFSUJTF*GUIFGJSTUTUFQTEPOUXPSL QSPDFFE VQUIFMBEEFSUPNPSFDPNQMJDBUFEUFDIOJRVFT Foto A menunjukkan luka awal. Foto B setelah 2 minggu perawatan dengan salep 6OGPSUVOBUFMZ UIFZPGUFOSFRVJSFFYQFSUJTFUIBUJT antibiotik. CFZPOEUIFCBTJDTPGUIJTHVJEFUPFYQMBJO
TFDPOEBSZDMPTVSFMFBWFUIFXPVOEPQFOBOE Foto C menunjukkan hasil akhir setelah penyembuhan luka. EPMPDBMXPVOEDBSF5IFXPVOEIFBMTPOJUTPXO
UP#BGUFSUXP T
1IPUP"TIPXTUIFJOJUJBMXPVOE1IPUP#BGUFSUXP XFFLTPGBOUJCJPUJDPJOUNFOUESFTTJOHT
E
1IPUP$TIPXTUIFGJOBMIFBMFEXPVOE
#"
#
OEDMPTVSF 5IFCFHJO FMFBTUBNPVOU SL QSPDFFE DIOJRVFT FSUJTFUIBUJT MBJO
VOEPQFOBOE TPOJUTPXO
UP#BGUFSUXP T
E
$ #
$
$
23 QSJNBSZXPVOEDMPTVSF TVUVSFUIFXPVOE QSJNBSZXPVOEDMPTVSF TVUVSFUIFXPVOE QSJNBSZXPVOEDMPTVSF TVUVSFUIFXPVOE 2. Penutupan luka primer – lakukan penjahitan untuk menutup luka. DMPTFE DMPTFE DMPTFE QSJNBSZXPVOEDMPTVSFTVUVSFUIFXPVOE DMPTFE QSJNBSZXPVOEDMPTVSF TVUVSFUIFXPVOE QSJNBSZXPVOEDMPTVSF TVUVSFUIFXPVOE DMPTFE DMPTFE
" ""
" ""
$$
###
$ $$
# ##
3. Penutupan primer tertunda – merupakan pilihan yang baik untuk sebuah luka yang EFMBZFEQSJNBSZDMPTVSF BHPPEPQUJPOGPSB EFMBZFEQSJNBSZDMPTVSF BHPPEPQUJPOGPSB UIFTLJODBOCFCSPVHIUUPHFUIFSXJUIPVUJUCFJOH UIFTLJODBOCFCSPVHIUUPHFUIFSXJUIPVUJUCFJOH EFMBZFEQSJNBSZDMPTVSF BHPPEPQUJPOGPSB UIFTLJODBOCFCSPVHIUUPHFUIFSXJUIPVUJUCFJOH XPVOEUIBUJTUPPTXPMMFOUPTVUVSFUPHFUIFSBUUIF XPVOEUIBUJTUPPTXPMMFOUPTVUVSFUPHFUIFSBUUIF UPPUJHIU UIFXPVOEJTTVUVSFEDMPTFE 1IPUP% *U UPPUJHIU UIFXPVOEJTTVUVSFEDMPTFE 1IPUP% *U terlalu bengkak untuk dijahit pada saat terjadinya luka atau untuk luka yang dikhawatirkan XPVOEUIBUJTUPPTXPMMFOUPTVUVSFUPHFUIFSBUUIF UPPUJHIU UIFXPVOEJTTVUVSFEDMPTFE 1IPUP% *U UJNFPGJOKVSZPSGPSBXPVOEUIBUZPVXPSSZNBZ UJNFPGJOKVSZPSGPSBXPVOEUIBUZPVXPSSZNBZ JTPGUFOVTFGVMUPQVUBESBJOJOUIFXPVOE QMBDFB JTPGUFOVTFGVMUPQVUBESBJOJOUIFXPVOE QMBDFB EFMBZFEQSJNBSZDMPTVSF BHPPEPQUJPOGPSB UIFTLJODBOCFCSPVHIUUPHFUIFSXJUIPVUJUCFJOH akan infeksi. Pada mulanya luka dibersihkan dan ditutup dengan kassa yang dilembabkan UJNFPGJOKVSZPSGPSBXPVOEUIBUZPVXPSSZNBZ JTPGUFOVTFGVMUPQVUBESBJOJOUIFXPVOE QMBDFB CFDPNFJOGFDUFE*OJUJBMMZUIFXPVOEJTUIPSPVHIMZ CFDPNFJOGFDUFE*OJUJBMMZUIFXPVOEJTUIPSPVHIMZ QFOSPTFESBJOPSBQJFDFPGTUFSJMFHMPWFJOUIFXPVOE QFOSPTFESBJOPSBQJFDFPGTUFSJMFHMPWFJOUIFXPVOE XPVOEUIBUJTUPPTXPMMFOUPTVUVSFUPHFUIFSBUUIF EFMBZFEQSJNBSZDMPTVSF BHPPEPQUJPOGPSB UPPUJHIU UIFXPVOEJTTVUVSFEDMPTFE 1IPUP% *U UIFTLJODBOCFCSPVHIUUPHFUIFSXJUIPVUJUCFJOH EFMBZFEQSJNBSZDMPTVSF BHPPEPQUJPOGPSB UIFTLJODBOCFCSPVHIUUPHFUIFSXJUIPVUJUCFJOH CFDPNFJOGFDUFE*OJUJBMMZUIFXPVOEJTUIPSPVHIMZ QFOSPTFESBJOPSBQJFDFPGTUFSJMFHMPWFJOUIFXPVOE dengan larutan salin. Balutan dibiarkan di tempatnya selama 24-48 jam lalu balutan DMFBOFEBOEDPWFSFEXJUITBMJOFNPJTUFOFEHBV[F DMFBOFEBOEDPWFSFEXJUITBMJOFNPJTUFOFEHBV[F BOEIBWFPOFFOEDPNFPVUUISPVHIUIFTVUVSFMJOF BOEIBWFPOFFOEDPNFPVUUISPVHIUIFTVUVSFMJOF UJNFPGJOKVSZPSGPSBXPVOEUIBUZPVXPSSZNBZ XPVOEUIBUJTUPPTXPMMFOUPTVUVSFUPHFUIFSBUUIF JTPGUFOVTFGVMUPQVUBESBJOJOUIFXPVOE QMBDFB UPPUJHIU UIFXPVOEJTTVUVSFEDMPTFE 1IPUP% *U XPVOEUIBUJTUPPTXPMMFOUPTVUVSFUPHFUIFSBUUIF UPPUJHIU UIFXPVOEJTTVUVSFEDMPTFE 1IPUP% *U DMFBOFEBOEDPWFSFEXJUITBMJOFNPJTUFOFEHBV[F BOEIBWFPOFFOEDPNFPVUUISPVHIUIFTVUVSFMJOF 5IFESFTTJOHJTMFGUJOQMBDFGPSIPVSTBOEUIFO 5IFESFTTJOHJTMFGUJOQMBDFGPSIPVSTBOEUIFO 1IPUPT&BOE' 5IJTESBJOXJMMQSFWFOUGMVJEGSPNDPM 1IPUPT&BOE' 5IJTESBJOXJMMQSFWFOUGMVJEGSPNDPM dilepas. Biasanya dalam rentang waktu, bengkak akan berkurang dan infeksi bisa CFDPNFJOGFDUFE*OJUJBMMZUIFXPVOEJTUIPSPVHIMZ UJNFPGJOKVSZPSGPSBXPVOEUIBUZPVXPSSZNBZ QFOSPTFESBJOPSBQJFDFPGTUFSJMFHMPWFJOUIFXPVOE JTPGUFOVTFGVMUPQVUBESBJOJOUIFXPVOE QMBDFB UJNFPGJOKVSZPSGPSBXPVOEUIBUZPVXPSSZNBZ JTPGUFOVTFGVMUPQVUBESBJOJOUIFXPVOE QMBDFB 5IFESFTTJOHJTMFGUJOQMBDFGPSIPVSTBOEUIFO 1IPUPT&BOE' 5IJTESBJOXJMMQSFWFOUGMVJEGSPNDPM UIFESFTTJOHJTSFNPWFE6TVBMMZXJUIJOUIJTUJNF UIFESFTTJOHJTSFNPWFE6TVBMMZXJUIJOUIJTUJNF MFDUJOHVOEFSZPVSSFQBJS3FNPWFUIFESBJOJO MFDUJOHVOEFSZPVSSFQBJS3FNPWFUIFESBJOJO DMFBOFEBOEDPWFSFEXJUITBMJOFNPJTUFOFEHBV[F CFDPNFJOGFDUFE*OJUJBMMZUIFXPVOEJTUIPSPVHIMZ dimonitor. Jika lukanya bersih dan kulit bisa disatukan tanpa menjadi terlalu ketat, luka BOEIBWFPOFFOEDPNFPVUUISPVHIUIFTVUVSFMJOF QFOSPTFESBJOPSBQJFDFPGTUFSJMFHMPWFJOUIFXPVOE CFDPNFJOGFDUFE*OJUJBMMZUIFXPVOEJTUIPSPVHIMZ QFOSPTFESBJOPSBQJFDFPGTUFSJMFHMPWFJOUIFXPVOE UIFESFTTJOHJTSFNPWFE6TVBMMZXJUIJOUIJTUJNF MFDUJOHVOEFSZPVSSFQBJS3FNPWFUIFESBJOJO GSBNF UIFTXFMMJOHIBTTVCTJEFEBOEZPVDBOUFMM GSBNF UIFTXFMMJOHIBTTVCTJEFEBOEZPVDBOUFMM IPVST0SUIPQFEJDTVSHFPOTDPNNPOMZVTFUIJTUFDI IPVST0SUIPQFEJDTVSHFPOTDPNNPOMZVTFUIJTUFDI 5IFESFTTJOHJTMFGUJOQMBDFGPSIPVSTBOEUIFO DMFBOFEBOEDPWFSFEXJUITBMJOFNPJTUFOFEHBV[F 1IPUPT&BOE' 5IJTESBJOXJMMQSFWFOUGMVJEGSPNDPM BOEIBWFPOFFOEDPNFPVUUISPVHIUIFTVUVSFMJOF DMFBOFEBOEDPWFSFEXJUITBMJOFNPJTUFOFEHBV[F BOEIBWFPOFFOEDPNFPVUUISPVHIUIFTVUVSFMJOF dapat dijahit. (Foto D) Akan sangat berguna untuk memasang drain atau meletakkan GSBNF UIFTXFMMJOHIBTTVCTJEFEBOEZPVDBOUFMM XIFUIFSUIFSFJTJOGFDUJPO*GUIFXPVOEJTDMFBOBOE IPVST0SUIPQFEJDTVSHFPOTDPNNPOMZVTFUIJTUFDI XIFUIFSUIFSFJTJOGFDUJPO*GUIFXPVOEJTDMFBOBOE OJRVF OJRVF UIFESFTTJOHJTSFNPWFE6TVBMMZXJUIJOUIJTUJNF 5IFESFTTJOHJTMFGUJOQMBDFGPSIPVSTBOEUIFO MFDUJOHVOEFSZPVSSFQBJS3FNPWFUIFESBJOJO 1IPUPT&BOE' 5IJTESBJOXJMMQSFWFOUGMVJEGSPNDPM 5IFESFTTJOHJTMFGUJOQMBDFGPSIPVSTBOEUIFO 1IPUPT&BOE' 5IJTESBJOXJMMQSFWFOUGMVJEGSPNDPM XIFUIFSUIFSFJTJOGFDUJPO*GUIFXPVOEJTDMFBOBOE OJRVF sebagian dari sarung tangan steril di luka danMFDUJOHVOEFSZPVSSFQBJS3FNPWFUIFESBJOJO jahit ujungnya, (Foto E dan F). Drain GSBNF UIFTXFMMJOHIBTTVCTJEFEBOEZPVDBOUFMM UIFESFTTJOHJTSFNPWFE6TVBMMZXJUIJOUIJTUJNF IPVST0SUIPQFEJDTVSHFPOTDPNNPOMZVTFUIJTUFDI UIFESFTTJOHJTSFNPWFE6TVBMMZXJUIJOUIJTUJNF MFDUJOHVOEFSZPVSSFQBJS3FNPWFUIFESBJOJO XIFUIFSUIFSFJTJOGFDUJPO*GUIFXPVOEJTDMFBOBOE tersebut akan mencegah cairan menumpuk diIPVST0SUIPQFEJDTVSHFPOTDPNNPOMZVTFUIJTUFDI bawah GSBNF UIFTXFMMJOHIBTTVCTJEFEBOEZPVDBOUFMM OJRVF jahitan tadi. Ortopedist biasa GSBNF UIFTXFMMJOHIBTTVCTJEFEBOEZPVDBOUFMM IPVST0SUIPQFEJDTVSHFPOTDPNNPOMZVTFUIJTUFDI XIFUIFSUIFSFJTJOGFDUJPO*GUIFXPVOEJTDMFBOBOE '' OJRVF XIFUIFSUIFSFJTJOGFDUJPO*GUIFXPVOEJTDMFBOBOE % OJRVF memakai teknik ini. % ' % % %%
&&
& & &&
' ''
/FJUIFSUZQFPGTLJOHSBGUXJMMUBLFPWFSFYQPTFEUFO QMBDF TFF1IPUP$1IPUP%TIPXTUIFGJOBMSFTVMUUXP POUIFGPPU1IPUP#TIPXTBO454(TFXOJOQMBDF EPOPSCPOFJGJUTUIJOMBZFSPGDPOOFDUJWFUJTTVFDPW NPOUITMBUFS 5IFTVUVSFFOETBSFMFGUMPOHUPUJFUIFESFTTJOHJOUP FSJOHJTOPUQSFTFOU1IPUP"TIPXTBOPQFOXPVOE QMBDF TFF1IPUP$1IPUP%TIPXTUIFGJOBMSFTVMUUXP POUIFGPPU1IPUP#TIPXTBO454(TFXOJOQMBDF NPOUITMBUFS " 5IFTVUVSFFOETBSFMFGUMPOHUPUJFUIFESFTTJOHJOUP
24
QMBDF TFF1IPUP$1IPUP%TIPXTUIFGJOBMSFTVMUUXP NPOUITMBUFS "
4. 4Skin graft - ambil lapisan atas kulit dari tempat lain (biasanya paha) untuk menutup luka. Split Thickness Skin Graft (STSG) terdiri atas sebagian tebalnya kulit; Full Thickness Skin Graft (FTSG) terdiri atas seluruh tebalnya kulit. Biasanya pada luka traumatik STSG lebih baik, krena lebih tipis dan “take”nya lebih mudah. Kedua tipe skin graft tidak akan menempel pada tendon atau tulang jika tidak terbentuk lapisan jaringan ikat. Foto A menunjukkan luka terbuka di kaki. Foto B menunjukkan STSG yang telah dijahit di lokasi resipien. Benang jahit setelah disimpul dibiarkan panjang untuk mengikat balutan, lihat Foto C. Foto D menunjukkan hasil final setelah 2 bulan kemudian. 5
6
Flap Lokal - jaringan (kulit atau otot) di dekat luka ditarik untuk menutup luka. Daerah donor biasanya ditutup secara primer, namun terkadang perlu STSG atau penutupan sekunder. Flap Jauh - jika tidak terdapat jaringan di sekitar yang tersedia untuk menutup luka, jaringan dapat diambil dari donor yang jauh. Misalnya - menanam tangan yang terluka ke daerah selangka lalu kemudian melepasnya, atau mengambil jaringan dari abdomen dan melepaskan sepenuhnya dan memindahkannya ke kaki untuk menutup fraktur terbuka (ini adalah flap bebas - pembuluh darah TLJOHSBGU IBSWFTUUIFUPQMBZFSTPGTLJOGSPN BEJTUBOUTJHIU VTVBMMZUIFUIJHI UPDPWFSBXPVOE jaringan harus disambung dengan pembuluh darah di kaki).
4QMJUUIJDLOFTTTLJOHSBGUT 454( UBLFTKVTUBQPSUJPOPG UIFEFSNJTGVMMUIJDLOFTTTLJOHSBGUT '54( UBLFTGVMM UIJDLOFTTTLJO6TVBMMZJOBUSBVNBUJDXPVOEB454( XPSLTCFUUFS TJODFJUJTUIJOOFSBOEiUBLFTwNPSFFBTJMZ Metode yang dipilih/FJUIFSUZQFPGTLJOHSBGUXJMMUBLFPWFSFYQPTFEUFO untuk menutup luka seringkali EPOPSCPOFJGJUTUIJOMBZFSPGDPOOFDUJWFUJTTVFDPW disesuaikan dengan karakteristik luka. Luka yang lebih FSJOHJTOPUQSFTFOU1IPUP"TIPXTBOPQFOXPVOE lama dari 6 jam sebaiknya tidak ditutup langsung POUIFGPPU1IPUP#TIPXTBO454(TFXOJOQMBDF dengan penjahitan,5IFTVUVSFFOETBSFMFGUMPOHUPUJFUIFESFTTJOHJOUP kecuali jika itu di daerah wajah. QMBDF TFF1IPUP$1IPUP%TIPXTUIFGJOBMSFTVMUUXP Lakukan saja pembalutan. Luka dengan tendon, tulang, NPOUITMBUFS
atau struktur vital yang terbuka akan memerlukan penutupan - penutupan " primer adalah yang terbaik. Terkadang penutupan primer tertunda dapat juga dilakukan. Jika hal ini tidak dimungkinkan karena sifat luka skin graft atau beberapa tipe flap diperlukan untuk mencegah hilangnya struktur penting. Jika jaringan untuk menutup luka tidak memadai, hal yang terbaik dilakukan adalah dengan membersihkan luka dengan seksama, menutupnya dengan balutan steril dan segera rujuk pasien ke ahlinya. #
"
# # #
$ $ $
%
MPDBMGMBQUJTTVF TLJOPSNVTDMF OFBSUIFXPVOE JTNPWFEPWFSUPQSPWJEFDPWFSBHFGPSUIFXPVOE5IF EPOPSTJUFJTVTVBMMZDMPTFEQSJNBSJMZ CVUTPNFUJNFT SFRVJSFT454(PSTFDPOEBSZDMPTVSF EJTUBOUGMBQJGUIFSFJTOPMPDBMUJTTVFBWBJMBCMF
UPDPWFSBXPVOE UJTTVFDBOCFUBLFOGSPNBEJTUBOU TJHIU&YBNQMFCVSZJOHBIBOEXJUIBXPVOEJOUPUIF HSPJOBOEEFUBDIJOHJUMBUFS PSUBLJOHUJTTVFGSPNUIF BCEPNFOBOEDPNQMFUFMZSFNPWJOHJUGSPNUIFCPEZ BOENPWJOHJUUPUIFMFHUPDPWFSBOPQFOGSBDUVSF UIJT JTBGSFFGMBQUIFWFTTFMTUPUIFUJTTVFNVTUCFSFDPO OFDUFEUPWFTTFMTJOUIFMFH
5IFNFUIPEDIPTFOGPSXPVOEDMPTVSFPGUFOJT EFUFSNJOFECZUIFDIBSBDUFSJTUJDTPGUIFXPVOE" XPVOEHSFBUFSUIBOIPVSTPMETIPVMEVTVBMMZOPU CFTVUVSFEDMPTFE VOMFTTJUJTPOUIFGBDF+VTUUSFBU JUXJUIESFTTJOHT"XPVOEXJUIFYQPTFEUFOEPOT CPOF PSPUIFSWJUBMTUSVDUVSFXJMMOFFEDMPTVSFQSJ NBSZDMPTVSFJTCFTU4PNFUJNFTEFMBZFEQSJNBSZ DMPTVSFDBOCFUSJFE*GUIJTJTOPUQPTTJCMFEVFUP UIFOBUVSFPGUIFJOKVSZBTLJOHSBGUPSTPNFUZQFPG GMBQXJMMCFSFRVJSFEUPQSFWFOUMPTTPGUIFJNQPSUBOU TUSVDUVSFT*GZPVDBOOPUQSPWJEFUJTTVFDPWFSBHFGPS
25 Global-HELP Publication Global-HELP Publication Ringkasan Global-HELPPublication Publication Global-HELP Luka adalah masalah umum bagi masyarakat di dunia. Tanpa perawatan yang memadai, akan menghasilkan defek yang signifikan. Pemahaman yang baik akan 8PVOETBSFDPNNPOQSPCMFNTGPSQFPQMFUISPVHIPVUUIFXPSME8JUIPVU prinsip perawatan luka akan membantu pasien anda sembuh secepatnya dangan hasil 8PVOETBSFDPNNPOQSPCMFNTGPSQFPQMFUISPVHIPVUUIFXPSME8JUIPVU QSPQFSUSFBUNFOU TJHOJm DBOUEJTBCJMJUZDBOSFTVMU"HPPEVOEFSTUBOEJOH QSPQFSUSFBUNFOU TJHOJm DBOUEJTBCJMJUZDBOSFTVMU"HPPEVOEFSTUBOEJOH yang maksimal. 8PVOETBSFDPNNPOQSPCMFNTGPSQFPQMFUISPVHIPVUUIFXPSME8JUIPVU 8PVOETBSFDPNNPOQSPCMFNTGPSQFPQMFUISPVHIPVUUIFXPSME8JUIPVU PGCBTJDXPVOEDBSFQSJODJQMFTXJMMIFMQZPVSQBUJFOUTUPIFBMBTRVJDLMZBT PGCBTJDXPVOEDBSFQSJODJQMFTXJMMIFMQZPVSQBUJFOUTUPIFBMBTRVJDLMZBT QSPQFSUSFBUNFOU TJHOJm DBOUEJTBCJMJUZDBOSFTVMU"HPPEVOEFSTUBOEJOH QSPQFSUSFBUNFOU TJHOJm DBOUEJTBCJMJUZDBOSFTVMU"HPPEVOEFSTUBOEJOH QPTTJCMFXJUIUIFCFTUPVUDPNF QPTTJCMFXJUIUIFCFTUPVUDPNF PGCBTJDXPVOEDBSFQSJODJQMFTXJMMIFMQZPVSQBUJFOUTUPIFBMBTRVJDLMZBT PGCBTJDXPVOEDBSFQSJODJQMFTXJMMIFMQZPVSQBUJFOUTUPIFBMBTRVJDLMZBT QPTTJCMFXJUIUIFCFTUPVUDPNF QPTTJCMFXJUIUIFCFTUPVUDPNF 5IJT)&-1QVCMJDBUJPOQSPWJEFTQSBDUJDBMJOGPSNBUJPOGPSFWBMVBUJOH 5IJT)&-1QVCMJDBUJPOQSPWJEFTQSBDUJDBMJOGPSNBUJPOGPSFWBMVBUJOH Publikasi HELP ini menyediakan informasi praktis untuk mengevaluasi pasien dengan QBUJFOUTXJUIXPVOET5SFBUNFOUTVTJOHUFDIOJRVFTBOETVQQMJFT QBUJFOUTXJUIXPVOET5SFBUNFOUTVTJOHUFDIOJRVFTBOETVQQMJFT luka. Perawatan dengan teknik dan bahan yang tersedia bagi penyedia layanan 5IJT)&-1QVCMJDBUJPOQSPWJEFTQSBDUJDBMJOGPSNBUJPOGPSFWBMVBUJOH 5IJT)&-1QVCMJDBUJPOQSPWJEFTQSBDUJDBMJOGPSNBUJPOGPSFWBMVBUJOH BDDFTTJCMFUPSVSBMIFBMUIDBSFQSPWJEFSTBSFEJTDVTTFE#ZVOEFSTUBOEJOH BDDFTTJCMFUPSVSBMIFBMUIDBSFQSPWJEFSTBSFEJTDVTTFE#ZVOEFSTUBOEJOH kesehatan di daerah adalah bahasan utama. Dengan mengerti prinsip yang QBUJFOUTXJUIXPVOET5SFBUNFOUTVTJOHUFDIOJRVFTBOETVQQMJFT QBUJFOUTXJUIXPVOET5SFBUNFOUTVTJOHUFDIOJRVFTBOETVQQMJFT UIFQSJODJQMFTEFTDSJCFEJOUIJT)&-1QVCMJDBUJPO BQBUJFOUTVDIBTUIF UIFQSJODJQMFTEFTDSJCFEJOUIJT)&-1QVCMJDBUJPO BQBUJFOUTVDIBTUIF deskripsikan dalam publikasi HELP ini, pasien seperti yang dicontohkan di bawah ini BDDFTTJCMFUPSVSBMIFBMUIDBSFQSPWJEFSTBSFEJTDVTTFE#ZVOEFSTUBOEJOH BDDFTTJCMFUPSVSBMIFBMUIDBSFQSPWJEFSTBSFEJTDVTTFE#ZVOEFSTUBOEJOH POFTIPXOIFSFXIPBDDJEFOUBMMZDVUPõ IJTm OHFSUJQTXJUIBTBXDBOCF POFTIPXOIFSFXIPBDDJEFOUBMMZDVUPõ IJTm OHFSUJQTXJUIBTBXDBOCF UIFQSJODJQMFTEFTDSJCFEJOUIJT)&-1QVCMJDBUJPO BQBUJFOUTVDIBTUIF yang terpotong ujung jarinya secara tidak sengaja oleh karena gergaji dapat UIFQSJODJQMFTEFTDSJCFEJOUIJT)&-1QVCMJDBUJPO BQBUJFOUTVDIBTUIF TVDDFTTGVMMZUSFBUFE TVDDFTTGVMMZUSFBUFE POFTIPXOIFSFXIPBDDJEFOUBMMZDVUPõ IJTm OHFSUJQTXJUIBTBXDBOCF POFTIPXOIFSFXIPBDDJEFOUBMMZDVUPõ IJTm OHFSUJQTXJUIBTBXDBOCF ditangani dengan baik. TVDDFTTGVMMZUSFBUFE TVDDFTTGVMMZUSFBUFE
4VNNBSZ 4VNNBSZ 4VNNBSZ 4VNNBSZ
0UIFS(MPCBM)&-11VCMJDBUJPOT 0UIFS(MPCBM)&-11VCMJDBUJPOT )FBMUI )FBMUI &EVDBUJPO &EVDBUJPO -PXDPTU -PXDPTU Global-HELP (GHO) adalah organisasi )FBMUI )FBMUI 1VCMJDBUJPOT 1VCMJDBUJPOT &EVDBUJPO nirlaba, non-politik,&EVDBUJPO kemanusiaan yang -PXDPTU -PXDPTU menyediakan publikasi berbiaya rendah 1VCMJDBUJPOT 1VCMJDBUJPOT
untuk meningkatkan kualitasU OPOQPMJUJDBM pelayanan (MPCBM)&-1 ()0 JTBOPUGPSQSPm (MPCBM)&-1 ()0 JTBOPUGPSQSPm U OPOQPMJUJDBM IVNBOJUBSJBO PSHBOJ[BUJPO UIBU DSFBUFT MPXDPTU IVNBOJUBSJBO PSHBOJ[BUJPO UIBU DSFBUFT MPXDPTU kesehatan bagi negara berkembang. (MPCBM)&-1 ()0 JTBOPUGPSQSPm U OPOQPMJUJDBM QVCMJDBUJPOTUPJNQSPWFUIFRVBMJUZPGIFBMUIDBSF QVCMJDBUJPOTUPJNQSPWFUIFRVBMJUZPGIFBMUIDBSF (MPCBM)&-1 ()0 JTBOPUGPSQSPmU OPOQPMJUJDBM IVNBOJUBSJBO PSHBOJ[BUJPO UIBUDSFBUFT DSFBUFTMPXDPTU MPXDPTU JOUSBOTJUJPOBMBOEEFWFMPQJOHDPVOUSJFT JOUSBOTJUJPOBMBOEEFWFMPQJOHDPVOUSJFT IVNBOJUBSJBO PSHBOJ[BUJPO UIBU Tujuan Gobal-HELP adalah untuk QVCMJDBUJPOTUPJNQSPWFUIFRVBMJUZPGIFBMUIDBSF (MPCBM)&-1TPCKFDUJWFJTUPDSFBUFBOEEJTUSJC (MPCBM)&-1TPCKFDUJWFJTUPDSFBUFBOEEJTUSJC QVCMJDBUJPOTUPJNQSPWFUIFRVBMJUZPGIFBMUIDBSF menciptakan dan membagikan JOUSBOTJUJPOBMBOEEFWFMPQJOHDPVOUSJFT VUFQVCMJDBUJPOTVTJOHEFTLUPQDPNQVUFSUFDIOPM VUFQVCMJDBUJPOTVTJOHEFTLUPQDPNQVUFSUFDIOPM JOUSBOTJUJPOBMBOEEFWFMPQJOHDPVOUSJFT publikasi dengan teknologi komputer (MPCBM)&-1TPCKFDUJWFJTUPDSFBUFBOEEJTUSJC PHZ EJHJUBM JNBHJOH BOE FMFDUSPOJD NFEJB 5IJT PHZ EJHJUBM JNBHJOH BOE FMFDUSPOJD NFEJB 5IJT (MPCBM)&-1TPCKFDUJWFJTUPDSFBUFBOEEJTUSJC VUFQVCMJDBUJPOTVTJOHEFTLUPQDPNQVUFSUFDIOPM desktop, pencitraan digital, dan media OFX UFDIOPMPHZ NBLFT QPTTJCMF UIF OFX UFDIOPMPHZ NBLFT QPTTJCMF UIFQSPEVDUJPO QSPEVDUJPO VUFQVCMJDBUJPOTVTJOHEFTLUPQDPNQVUFSUFDIOPM PHZ EJHJUBM JNBHJOH BOE FMFDUSPOJD NFEJB5IJT 5IJT PGMPXDPTUCPPLT CSPDIVSFT QBNQIMFUT BOE$%T PGMPXDPTUCPPLT CSPDIVSFT QBNQIMFUT BOE$%T PHZ EJHJUBM JNBHJOH BOE FMFDUSPOJD elektronik. Teknologi baru ini NFEJB OFX UFDIOPMPHZ NBLFT QPTTJCMF UIF QSPEVDUJPO UIBUBSFBõ PSEBCMFUPIFBMUIDBSFQSPWJEFSTJODPVO UIBUBSFBõ PSEBCMFUPIFBMUIDBSFQSPWJEFSTJODPVO OFX UFDIOPMPHZ NBLFT QPTTJCMF UIFdengan QSPEVDUJPO memungkinkan produksi buku PGMPXDPTUCPPLT CSPDIVSFT QBNQIMFUT BOE$%T USJFTXJUIMJNJUFESFTPVSDFT USJFTXJUIMJNJUFESFTPVSDFT PGMPXDPTUCPPLT CSPDIVSFT QBNQIMFUT BOE$%T biaya rendah, brosur, pamflet, dan CD UIBUBSFBõ PSEBCMFUPIFBMUIDBSFQSPWJEFSTJODPVO UIBUBSFBõ PSEBCMFUPIFBMUIDBSFQSPWJEFSTJODPVO USJFTXJUIMJNJUFESFTPVSDFT yang dapat dijangkau oleh pemberi USJFTXJUIMJNJUFESFTPVSDFT
0UIFS(MPCBM)&-11VCMJDBUJPOT &OHMJTI &OHMJTI 0UIFS(MPCBM)&-11VCMJDBUJPOT
Clubfoot: Ponsetti Management Publikasi Global-HELP lainnya Clubfoot: Ponsetti Management What Parents Should Know What Parents Should Know&OHMJTI &OHMJTI Bibliography ofof Orthopaedic Problems Bibliography Orthopaedic Problems Clubfoot: Ponsetti Management Clubfoot: Ponsetti Management inin Developing Countries Developing Countries What Parents ShouldKnow Know What Parents Should Inggris: Bibliography OrthopaedicProblems Problems Bibliography ofofOrthopaedic Clubfoot: Pansetti Management Developing Countries 5VSLJTI 5VSLJTI inin Developing Countries What Parent Should Know Parent’s Cerebral Palsy Cerebral Palsy Parent’sGuide GuidetotoCerebral CerebralPalsy Palsy Spina Bifi dada Parent’s Spina dada Spina Bifi Parent’sGuide Guide SpinaBifi Bifi 5VSLJTI Bibliography of Orthopaedic Problems intotoDeveloping 5VSLJTI Hip Ultrasonography Human Gait Hip Ultrasonography Human Gait Cerebral Palsy Parent’s GuidetotoCerebral CerebralPalsy Palsy Countries Cerebral Palsy Parent’s Guide Spina Bifi da Parent’s Guide to Spina Bifi Spina Bifida Parent’s Guide to Spina Bifidada Hip Ultrasonography HumanGait Gait 1VCMJDBUJPOTJO%FWFMPQNFOU 1VCMJDBUJPOTJO%FWFMPQNFOU Hip Ultrasonography Human
Turki: Management ofof Tuberculosis Management Tuberculosis Cerebral Parentʼs Guide to Cerebral Palsy 1VCMJDBUJPOTJO%FWFMPQNFOU Palsy ofof Poliomyelitis Management Management Poliomyelitis 1VCMJDBUJPOTJO%FWFMPQNFOU Spine Bifida Parentʼs Guide to Spine Bifida Krukenberg’s Operation ininChildren Krukenberg’s Operation Children Management of Tuberculosis Management of Tuberculosis Managing Limb Defi ciencies ininChildren Managing Limb Defi ciencies Children Hip Ultrasonography Human Gait Management of Poliomyelitis Management of Poliomyelitis Krukenberg’sOperation OperationininChildren Children Krukenberg’s Managing Limb Defi ciencies Children Managing Limb Deficiencies ininChildren dalam Pengerjaan:
Publikasi Management of Tuberculosis pelayanan kesehatan di negara dengan Management of Poliomyelitis sumber daya terbatas. Krukenbergʼs Operation in Children Managing Limb Deficiencies in Children 'PSNPSFJOGPSNBUJPOBCPVU(MPCBM)&-1BOEPUIFSQVCMJDBUJPOT 'PSNPSFJOGPSNBUJPOBCPVU(MPCBM)&-1BOEPUIFSQVCMJDBUJPOT
WJTJUPVSXFCTJUFBUXXXHMPCBM)&-1PSH WJTJUPVSXFCTJUFBUXXXHMPCBM)&-1PSH 'PSNPSFJOGPSNBUJPOBCPVU(MPCBM)&-1BOEPUIFSQVCMJDBUJPOT 'PSNPSFJOGPSNBUJPOBCPVU(MPCBM)&-1BOEPUIFSQVCMJDBUJPOT dr. Th. E. Sudrajat Wahyu Nugroho WJTJUPVSXFCTJUFBUXXXHMPCBM)&-1PSH WJTJUPVSXFCTJUFBUXXXHMPCBM)&-1PSH
[email protected]
dr. Th. E. Sudrajat Wahyu Nugroho lahir di Jogjakarta tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan dokter di Universitas Gadjah Mada, Jogiakarta tahun 2009. Saat ini mengabdi sebagai dokter PTT Pusat di Puskesmas Danau Panggang, Kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
Translation by dr. Th. E. Sudrajat Wahyu Nugroho Copyright © 2013 Global HELP Organization