Dari Redaksi
Semarang, 1 Oktober 2014
SAKSI YANG SETIA Kata 'Injil” merupakan terjemahan d a r i k a t a d a l a m b a h a s a Yu n a n i euangelion, yang artinya 'Kabar Baik'. Maksudnya adalah bahwa Injil merupakan Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 kabar baik tentang kasih Allah bagi dunia Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 ini, di mana Ia telah mengaruniakan Anakemail :
[email protected] website : www.sinarkasih.org Nya Yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus, Ruang Tanya Jawab : sebagai Juruselamat. Alkitab menyatakan
[email protected] bahwa seseorang bisa memperoleh keselamatan apabila ia percaya atau beriman kepada-Nya. Iman itu sendiri datang dari mendengar firman Tuhan yang diberitakan oleh mereka yang bersedia diutus. Jadi urutannya adalah: Kesediaan seorang anak Tuhan untuk diutus; kemudian ia membuka mulutnya untuk bersaksi atau menunjukkan sikap perilaku seperti Kristus, maka orang yang mendengarnya dapat mengimaninya dan oleh iman itu ia diselamatkan. Oleh sebab itu mari kita terus beritakan Injil-Nya dalam kuasa Roh Kudus. Kita harus menjadi saksi yang setia. Tentu akan ada tantangan, tetapi Tuhan Yesus Kristus sendiri menyertai kita hingga kesudahan alam. Beritakanlah Injil yaitu firman Tuhan … baik atau tidak baik waktunya. Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
anan g g n a l r e Form B Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa
:
6 bulan Rp 42.000,-
12 bulan Rp 84.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 54.000,-
12 bulan Rp 108.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
Bacaan Alkitab Setahun
Habakuk 1 - Zefanya 1
rabu, 1 oktober 2014
Setia Sampai Mati Wahyu 2:8-11 Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Wahyu 2:10b
Pernahkah Anda merenung sejenak mengapa kekristenan mampu bertahan berabad-abad sejak “diproklamasikan” oleh Yesus? Bukankah pengikut-pengikut-Nya dianiaya, dipenjara, bahkan dibunuh mati? Lebih dari tiga abad mereka menderita penganiayaan. Tujuannya, kekristenan harus musnah di muka bumi. Apa rahasianya mereka mampu bertahan dan tetap menyebarkan kekristenan? Setia merupakan kunci rahasia ketahanan orang-orang Kristen pada awal-awal kekristenan. Setia sampai mati, kata penulis Wahyu. Oleh kesetiaan orang-orang Kristen, kekristenan berkembang ke seluruh dunia. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa setia mengikuti Yesus sampai akhir hayat kita? Mencermati perikop di Wahyu 2:8-11, kita memperoleh kunci rahasia jawabannya. Pertama, perhatikan kata “firman” (ayat 8). Firman itu menghidupkan. Orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya firman Tuhan dan melakukannya tidak akan pernah mati. Aniaya, siksaan, penjara bahkan kematian tidak akan pernah mematikan kekristenan. Kekristenan akan tetap bangkit dan hidup selama-lamanya. Kedua, perhatikan kata “takut” (ayat 10). Dikatakan, “Jangan takut” terhadap penderitaan apapun. Sekalipun oleh penderitaan yang membawa pada kematian, namun orang-orang Kristen yang sungguhsungguh berpegang pada firman Tuhan tidak akan takut karena tidak akan mengalami kematian yang kedua (ayat 11). Kematian kedua adalah kematian di lautan api untuk selama-lamanya. Karena itu, marilah kita tetap setia. Setia beribadah. Setia menjadi saksi Kristus. Setia pada firman Tuhan. Setia sampai mati! (IE) DOA Tetap setia, jangan takut, tetap jadilah saksi Kristus.
renung an
Berikan aku hati yang setia mengikuti Yesus.
kamis, 2 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Zefanya 2 - Hagai 2
Kesetiaan Kristus Filipi 2:1-11 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:8
Yesus Kristus adalah tokoh utama atau sentral dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Ia bukan saja memiliki karakter baik, tetapi lebih dari itu Ia memiliki karakter ilahi, di antaranya yaitu: kudus, kasih, setia dan adil. Salah satu karakter Kristus yang menjadi renungan kita hari ini adalah kesetiaan Kristus. Bagaimana kita memandang kesetiaan Kristus dalam menjalankan misi karya keselamatan-Nya yang berdampak kekal? Ia dapat menyelesaikannya dengan tuntas. Ketaatan-Nya pada kehendak Allah Bapa sampai mati di kayu salib berdampak pada kekekalan. Karena kesetiaan-Nya inilah, Allah Bapa sangat meninggikan-Nya dan mengaruniakan nama di atas segala nama supaya setiap lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Oleh karena kesetiaan-Nya, Ia dimuliakan oleh Bapa-Nya. Yesus sebagai manusia, saat menghadapi masa-masa yang sulit menuju salib pernah memohon kepada Bapa-Nya agar sekiranya mungkin, cawan dilalukan dari pada-Nya. Sekiranya mungkin penderitan tersebut berlalu dari pada-Nya. Namun Ia memilih taat melakukan kehendak Bapa-Nya di atas kehendak-Nya sendiri. Ketika kita harus memilih jalan-jalan mana yang harus kita pilih dalam perjalanan kita di dunia ini, biarlah kita selalu mengingat kesetiaan Kristus atas kehidupan kita. Ia rela mati demi kita yang berdosa. Kesetiaan yang mengutamakan untuk melakukan kehendak Tuhan di atas kehendak kita sendiri. Pastikan Saudara mau tetap setia sampai tugas Saudara di dunia ini selesai. Kesetiaan Saudara akan berdampak pada kekekalan dan nama Tuhan dimuliakan. (AS)
DOA Kesetiaan teruji oleh waktu dan kesulitan.
renung an
Setiap anak Tuhan setia sampai akhir.
Bacaan Alkitab Setahun
jumat, 3 oktober 2014
Zakharia 1-7
Setia Dalam Segenap Rumah Allah Bilangan 12:1-16 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian. Ibrani 3:5
Dalam perjalanan menuju Kanaan, kedua saudara Musa yaitu Miryam dan Harun mempertanyakan bahkan meragukan pilihan TUHAN yang jatuh kepada Musa. Karena TUHAN memang memilih Musa, maka TUHAN membela Musa dengan mendatangkan hukuman penyakit kusta kepada Miryam dan Harun. Terkait dengan keraguan mereka, TUHAN mengatakan bahwa Musa adalah seorang yang setia dalam segenap rumah Allah. Pada saat itu belum ada rumah atau bangunan yang didirikan bagi mereka. Dalam bahasa Yunani (oikos) atau pun bahasa Ibrani (bayith), rumah bisa diartikan sebagai keluarga. Jadi, rumah yang dimaksud bukan gedung secara fisik, namun keluarga. Oleh karena itu, kita sekarang bisa mengerti bahwa Musa sungguh setia kepada keluarga pilihan Allah. Bukan keluarga dalam arti sempit, saudara dan sukunya saja, namun keluarga besar pilihan TUHAN yaitu bangsa Israel. Hal ini dibuktikan saat ia mendoakan Miryam dan Harun agar disembuhkan (Bilangan 12:13), juga saat ia membela “mati-matian” bangsa Israel yang tegar tengkuk itu di hadapan TUHAN (Bilangan 14:20). Kitab Ibrani menuliskan bahwa Musa telah menjadi pelayan yang memberi kesaksian tentang apa yang diberitakan kemudian, yaitu tentang Yesus Kristus (Ibrani 3:5). Kesetiaan Yesus Kristus jauh melebihi kesetiaan Musa karena meliputi semua orang yang percaya kepada-Nya. Sedangkan Musa hanya setia kepada bangsanya saja. Apakah kita memiliki kualitas seperti Musa bahkan Yesus Kristus? Apakah selama ini kita hanya mementingkan diri sendiri dan melupakan orang lain di sekitar kita? Apakah kita pernah membela mereka di hadapan Tuhan walaupun mereka layak mendapatkan hukuman? (AW)
DOA Musa telah setia membela bangsanya, mari kita setia membela bangsa kita.
renung an
Tuhan memulihkan Indonesia.
sabtu, 4 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Zakharia 8-12
Kesaksian Yohanes Pembaptis Yohanes 1:19-28 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." Yohanes 1:23
Kehadiran Yohanes Pembaptis sebagai utusan Allah untuk mewartakan tentang pertobatan mendapat respons yang besar dari penduduk Yudea dan penduduk Yerusalem bahkan sampai ke daerah sekitar Yordan. Mereka mengaku dosa dan meminta diri dibaptis sebagai tanda pertobatan. Perkataan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis sangat tajam, sehingga mengusik hati orang-orang Yahudi. Itu sebabnya mereka mengutus imam-imam dan orang-orang Lewi untuk menemuinya dan menanyakan siapa dia sesungguhnya. Dengan penuh kejujuran Yohanes mengatakan bahwa ia bukan Mesias; dan dengan penuh keberanian ia mengaku, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.” Nubuatan Nabi Yesaya di kitab Yesaya 40:33 itu telah tergenapi di dalam diri Yohanes Pembaptis. Yohanes bukan orang yang sombong. Hal itu terlihat ketika ia mengatakan tentang Yesus, “Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak”(ayat 26). Ia dipilih Allah untuk memperkenalkan Yesus, Sang Mesias yang berkuasa menghapus dosa dunia (ayat 29) dan yang berkuasa membaptis dengan Roh Kudus. Yohanes semakin yakin bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, ketika ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri Roh turun dari langit seperti merpati dan tinggal di atas Yesus. Kesaksian Yohanes Pembaptis adalah kesaksian yang hidup yang mampu menarik jiwa-jiwa percaya kepada Yesus, Sang Mesias hingga mereka mengaku dosa dan dibaptis. Jika saat ini Saudara sedang mempertimbangkan untuk dibaptis, tetapkan hati, jangan ragu-ragu. Terimalah baptisan air melalui hambahamba Tuhan dan terimalah baptisan Roh Kudus dari Tuhan Yesus sendiri. (LL)
DOA Sudahkah Saudara menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus?
renung an
Aku percaya, Engkaulah Mesias, Anak Allah yang menghapus dosaku.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 5 oktober 2014
Zakharia 13-Maleakhi 4
Kelengkapan Seorang Saksi Lukas 24:36-53 … Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi. Lukas 24:49
Dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden beberapa waktu yang lalu, di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) dihadirkan saksisaksi. Tugas mereka adalah memantau pelaksanaan pemilihan serta proses penghitungan suara agar tidak terjadi kecurangan. Saksi-saksi itu tentunya telah memperoleh arahan dan diberi otoritas tertentu agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Berita tentang kasih Allah yang disampaikan dan ditunjukkan oleh Yesus Kristus harus dilanjutkan oleh murid-murid-Nya. Oleh sebab itu Tuhan Yesus melengkapi mereka dengan hal-hal penting, agar mereka bisa menjalankan tugas mulia itu dan mendatangkan hasil yang baik, yaitu pertobatan jiwa-jiwa. Pertama, bukti atas kebangkitan-Nya (ayat 36-43). Ketika para murid sedang berkumpul, Tuhan Yesus menampakkan diri dan menunjukkan bukti kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Kedua, pemahaman atas Kitab Suci (ayat 45). Tuhan Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Seorang saksi akan memberikan jawaban atas pelbagai pertanyaan berkaitan dengan keselamatan di dalam Yesus Kristus, Sang Mesias. Itulah sebabnya mereka harus memahami Kitab Suci dengan baik. Ketiga, kuasa Roh Kudus (ayat 49). Roh Kudus adalah Penolong ilahi, yaitu Allah sendiri, yang akan memberikan kuasa kepada para murid, sehingga kesaksian mereka disertai dengan tanda-tanda ajaib dan mukjizat. Mereka harus bertekun dan sabar menanti dalam doa. Sesudah Roh Kudus dicurahkan, mereka benar-benar menjadi saksi Tuhan yang luar biasa. Mintalah kelengkapan dari Tuhan agar sebagai saksi-Nya, kita mendatangkan damai sejahtera bagi dunia. (PF)
DOA Jadilah saksi yang sudah diperlengkapi.
renung an
Kerinduan anak-anak Tuhan untuk menjadi saksi-Nya.
senin, 6 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 1-4
Setia Pada Kebenaran Roma 5:1-11 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Roma 5:1 Martin Luther adalah seorang pelopor gerakan reformasi yang terjadi di Jerman pada tanggal 31 Oktober 1517. Sedangkan Zwingli memimpin reformasi di Swiss dan Johanes Calvin memimpin reformasi di Perancis dan Jenewa (Swiss). Reformasi juga terjadi di tempat lain seperti di Inggris maupun Skotlandia. Gerakan tersebut hendak mengembalikan kekristenan kepada otoritas Alkitab dan iman kepercayaan yang sesuai dengan tiga prinsip penting. Tiga prinsip penting tersebut adalah, pertama, Sola Gratia, artinya hanya karena anugerah. Manusia diselamatkan hanya berdasarkan anugerah Allah, tanpa sedikit pun jasa manusia. Anugerah adalah pengampunan dosa dan anugerah adalah cuma-cuma, maka jual beli surat pengampunan dosa tidak benar. Kedua, Sola Fide, artinya, hanya karena iman/percaya. Hanya berdasarkan iman kepercayaan saja manusia dapat datang kepada Tuhan. Tidak ada cara memperkenan hati Tuhan kecuali melalui iman bahwa Tuhan menerima manusia yang begitu rusak. Ketiga, Sola Scriptura, artinya hanya percaya kepada Alkitab yang terdiri dari 39 kitab dalam Perjalan Lama dan 27 kitab dalam Perjanjian Baru. Alkitab diberikan melalui para rasul dan nabi yang diilhami langsung oleh Roh Kudus dan dapat dimengerti melalui iluminasi Roh Kudus untuk ditafsirkan dengan benar. Bagi para reformator, penelaah Alkitab yang resmi dan paling berotoritas adalah Roh Kudus karena hanya Roh Kudus yang berhak menjelaskan setiap perkataan yang diinspirasikan-Nya. Setiap orang percaya beroleh kebebasan untuk taat pada pimpinan Tuhan di dalam mengerti Alkitab. Bagi kita, ketiga prinsip penting di atas dapat menjadi dasar bagi prinsip pelayanan yang benar berdasarkan prinsip kebenaran Alkitab. Pelayanan di gereja dilakukan dengan rela dan terus menerus untuk mau dikoreksi berlandaskan prinsip Alkitab. (AS)
DOA Hanya oleh anugerah-Nya, manusia dibenarkan karena iman kepada Kristus.
renung an
Agar setiap orang percaya tetap setia pada kebenaran firman-Nya
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 7 oktober 2014
Matius 5-7
Bekerjalah Selama Masih Siang Yohanes 9:3-5 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Yohanes 9:4
Kata-kata Yesus tersebut (ayat 4) berkaitan erat dengan pelaksanaan pekerjaan. Murid-murid Yesus saat itu berkutat pada argumen akar penyebab kebutaan seseorang. Apakah kebutaannya disebabkan oleh dosa orang buta tersebut atau oleh dosa orang tuanya? Pertanyaan tersebut dapat menimbulkan perdebatan yang panjang lebar. Bagi Yesus, bukan argumen atau perdebatan yang diutamakan, namun pekerjaan dan hasilnya. Bukan debat intelektual yang mungkin dapat melahirkan konsep spektakuler. Tapi apa gunanya kalau tidak dipraktikkan! Bekerja yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama manusia merupakan bagian utama dalam kehidupan seharihari. Yesus memerintahkan kepada murid-murid-Nya: “Bekerjalah selama masih siang.” Kitab Suci mengatakan bahwa siang dan malam menunjukkan waktu yang berjalan sehari-hari. Dengan kata lain, jangan sia-siakan waktu hanya berteori saja tapi bekerjalah. Kita tahu, waktu bergulir cepat. Tanpa terasa tahun berganti tahun dan usia kita semakin bertambah. Janganlah kita mulai bekerja saat kita memasuki usia tua. Di masa tua barangkali kita ingin bekerja. Ingin berprestasi. Sayang, umumnya tubuh sudah tidak mengizinkan. Kondisi kesehatan tubuh sudah merosot. Apalagi kalau didera pelbagai penyakit. Karena itu, selama masih siang, selama kesempatan masih ada, jangan tinggal diam, jangan sibuk dengan berteori, berargumen, berdebat tapi bekerjalah! Ya, bekerjalah! (IE) DOA Stop berteori, langsung bekerjalah.
renung an
Bapa, mohon penyertaan Tuhan dalam pekerjaanku.
rabu, 8 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 8-10
Cara Memberitakan Injil Kisah Para Rasul 8:26-40 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Kisah Para Rasul 8:35
Setelah Saudara mengenal Tuhan Yesus secara pribadi dan mulai bertumbuh dalam anugerah-Nya, banyak perkara rohani yang dapat Saudara mengerti. Banyak ajaran firman Tuhan yang mulai Saudara pahami dan terima dengan baik. Namun seringkali ada orang Kristen yang bersaksi atau berbicara tentang Injil pada seseorang, namun orang tersebut menolak. Orang yang mendengarnya merasa tidak butuh Injil. Mengapa demikian? Karena bagi orang yang belum menerima Yesus Kristus, banyak hal rohani yang sulit dipahami. Belajar dari Filipus saat bersaksi dan memberitakan Injil sangat menolong kita untuk membimbing orang lain datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Pertama, Filipus memulai dari apa yang sedang menjadi perhatian atau pemikiran sida-sida Etiopia itu. Kemudian Filipus bertanya kepada sida-sida itu dengan pertanyaan yang membuat dia memberikan penjelasan. Kedua, Filipus mulai bersaksi dan memberitakan Injil bertolak dari perhatian dan kepentingan sida-sida itu. Sikap dan pendekatan yang tepat membuat Filipus diterima oleh sida-sida itu bahkan kemudian perkataan Filipus terus didengar dengan sungguh-sungguh. Roh Kudus turut bekerja membuka hati sida-sida itu, sehingga ia mulai mengerti kebenaran firman Tuhan. Bimbingan Filipus dikerjakan sampai tuntas. Akibatnya, sida-sida itu mengerti kebenaran dan ditantang untuk menerima Yesus Kristus dan kemudian ia dibaptis. Mintalah Roh Kudus mendorong Saudara untuk bersaksi atau memberitakan Injil kepada seseorang di setiap kesempatan. Jika Roh Kudus menggerakkan hati, bertindaklah seperti Filipus membimbing sida-sida Etiopia itu. Roh Kudus bekerja dan mengurapi Saudara. (LB)
DOA Memberitakan Injil perlu dimulai dari pergumulan seseorang.
renung an
Kesaksian orang Kristen terhadap orang yang belum percaya Yesus Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 9 oktober 2014
Matius 11-12
Diteguhkan Dengan Tanda-tanda dan Mukjizat Ibrani 2:1-4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya. Ibrani 2:4 Sebagai orang Kristen, sangat penting untuk mengetahui apa yang kita percayai dan mengapa kita memercayainya. Sikap ikut-ikutan sangat tidak baik dan berbahaya. Ada orang mengatakan: “Orang tua saya seorang Kristen, maka saya ikut mereka.” Jangan hanya mendasari hidup kita dengan kebiasaan, budaya, atau pun warisan keluarga. Suatu sistem kepercayaan adalah seperti sebuah jaringan mental, di mana semua informasi harus dilewati. Jika jaringan mental kita dibangun di atas kebenaran firman Tuhan, kita dapat mengenali setiap pengajaran yang salah dan dapat mengatasi permasalahan dengan mudah. Repotnya, pengajaran palsu biasanya bercampur dengan sedikit kebenaran sehingga “kelihatannya” benar. Kalau orang Kristen tidak berpijak pada iman yang teguh, akan mudah disesatkan oleh pemikiran yang tampaknya benar. Alasan lain mengapa orang-orang Kristen harus tahu tentang keyakinannya, adalah agar mereka dapat membagikan keyakinan itu dan menjadikan kesaksian hidupnya kepada orang lain. Bahkan Allah menghendaki agar kesaksian kita bukan hanya terdiri atas kata-kata saja, tetapi juga pengalaman hidup bersama Tuhan. Benar apa yang disampaikan oleh penulis surat Ibrani, bahwa Allah meneguhkan dan mendukung berita Injil dengan berbagai tanda, mukjizat-mukjizat dan keajaiban (Ibrani 2:4). Sebagai hamba Tuhan, saya mengalami sendiri dalam pelayanan menghadapi pergumulan hidup jemaat yang kompleks seperti: putus asa, kesepian, terluka dan sebagainya. Tidak ada lagi jawaban kecuali Kristus! Ketika Kristus dibagikan dan dimuliakan tanpa ada unsur kepentingan apapun, banyak mukjizat dan tanda ajaib dinyatakan. Oleh sebab itu jangan ragukan Tuhan dalam hidupmu melainkan percayalah, Saudara pasti mengalami kuasa-Nya yang ajaib! (YR)
DOA Bagikan Kristus tanpa ada kepentingan apapun maka tanda-tanda ajaib menyertai kita.
renung an
Tuhan, pertemukan hidupku dengan orang yang tepat supaya Injil bisa diberitakan.
jumat, 10 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 13-14
Ujian Kesetiaan Hosea 3:1-5 Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Wahyu 2:10
Kesetiaan selalu menjadi pembahasan yang menarik, sebab segala lini kehidupan manusia dibutuhkan kesetiaan. Sebagai contoh dalam membangun rumah tangga, antara suami istri sangat diperlukan kesetiaan jika rumah tangganya ingin bertahan lama. Demikian juga dalam kehidupan orang Kristen dibutuhkan kesetiaan dalam pengiringannya kepada Tuhan Yesus. Salah satu ujian kesetiaan seseorang adalah berhubungan dengan waktu. Waktu bisa merubah seseorang dari setia menjadi tidak setia. Itulah sebabnya banyak orang yang berubah setia kepada Tuhan. Contoh tentang ujian kesetiaan, kita dapat belajar dari kehidupan rumah tangga nabi Hosea. Ketika TUHAN menyuruhnya untuk mengawini seorang perempuan sundal bernama Gomer, ia melakukannya tanpa protes. Dari hasil pernikahan mereka lahirlah dua anak laki-laki dan satu anak perempuan (Hosea 1:2-9). Tanpa sebab yang jelas, istri nabi Hosea pergi meninggalkan rumah dan bersundal dengan laki-laki lain. Dengan setia nabi Hosea menunggu istrinya kembali. Ketika TUHAN menyuruhnya untuk membawa kembali istrinya yang berzinah, Hosea melakukan juga tanpa protes. Ia harus “membeli” istrinya dengan uang tebusan sebesar lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai. Hosea adalah seorang yang taat melakukan firman TUHAN sekaligus seorang suami yang setia kepada istrinya. Jarang sekali kita menemukan seorang suami yang sudi menerima kembali istrinya yang berselingkuh dengan laki-laki lain. Itulah gambaran tentang kesetiaan Kristus kepada gereja-Nya. Sekalipun kita telah menyakiti hati Tuhan, Ia mau menerima kita kembali dan menebus kita dengan darah-Nya yang tercurah di Kalvari. Apakah Saudara termasuk orang yang setia, baik kepada Tuhan maupun kepada pasangan? (PS/LL)
DOA Apakah kesetiaanmu akan luntur karena pergumulan-pergumulan dalam hidupmu?
renung an
Tuhan, apapun yang terjadi, aku akan tetap setia kepada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 11 oktober 2014
Matius 15-17
Dampak Seorang Saksi Yohanes 4:39-42 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Yohanes 4:39
Perubahan hidup yang radikal selalu menarik perhatian banyak orang. Saat itu orang banyak menyaksikan perubahan hidup yang mencolok dari perempuan Samaria yang sebelumnya terkenal sebagai perempuan dengan moral buruk dan dikucilkan masyarakat. Perempuan itu murung dan penuh beban berat. Tidak ada orang yang peduli padanya dan dia juga tidak pernah peduli pada orang lain. Namun, hari itu dan seterusnya hidupnya berubah. Ia nampak cerah dan penuh sukacita. Ia menyapa banyak orang dan bercerita tentang Yesus Kristus yang telah mengubah hidupnya. Orang banyak sangat tertarik mendengar cerita perempuan Samaria itu dan rindu berjumpa dengan Yesus Kristus yang dikisahkannya. Melihat bukti nyata kehidupan perempuan Samaria itu, kesaksiannya berdampak luas. Bukan satu orang tetapi banyak orang akhirnya mempercakapkan kesaksian perempuan Samaria yang telah berubah itu. Kuasa Tuhan Yesus Kristus sanggup mengubah hidup dalam semua aspek. Pengalaman dijamah dan diubahkan secara rohani adalah mutlak bagi seseorang yang rindu menjadi saksi Kristus yang berdampak. Memang, belajar firman Tuhan makin mendalam perlu, tetapi bertumpu pada pengetahuan firman Tuhan semata-mata tidaklah cukup. Kita perlu mengalami perubahan hidup yang nyata karena Tuhan. Alami kuasa firman Tuhan yang mengubah hidup Saudara, sehingga banyak orang merasakan dampak dari perubahan hidup Saudara. Orang yang berubah karena Tuhan, ada sukacita yang terus mengalir dari hatinya. Hidupnya tidak lagi rusak dan egois namun sebaliknya indah dan mau berbagi dengan sesama sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. (LB)
DOA Perubahan hidup dalam Tuhan akan berdampak pada kesaksian.
renung an
Perubahan hidup orang Kristen di Indonesia.
minggu, 12 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 18-20
Antara Tantangan Dan Peluang Kisah Para Rasul 17:1-9 Beberapa orang dari mereka menjadi yakin … Kisah Para Rasul 17:4
Sebuah ilustrasi tentang menjual sepatu ke Benua Afrika sangatlah tepat berkenaan dengan adanya tantangan sekaligus peluang dalam hidup ini. Ketika banyak orang Afrika dalam beberapa dekade yang lalu tidak menggunakan sepatu, apakah yang tersirat di benak seorang penjual sepatu di negara lain? Jika orang itu pesimis, yang dilihatnya hanya tantangan. Ia akan menganggap tidak perlu menjual sepatu sama sekali ke benua hitam itu. Namun jika optimis, maka ia akan mengekspor sepatu besar-besaran ke sana. Jadi tergantung bagaimana seseorang memandang suatu keadaan. Memberitakan Injil juga demikian, selalu ada tantangan. Terbukti ketika Rasul Paulus dan Silas memberitakan Injil di Tesalonika, timbul kekacauan dan keributan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi yang iri hati. Mereka bekerjasama dengan para penjahat dan preman di pasar untuk mendatangkan kekacauan yang sangat membahayakan, dan bermaksud menangkap kedua hamba Tuhan itu. Namun di balik tantangan yang besar itu ternyata ada peluang dan kesempatan untuk membawa orang kepada Kristus. Ada beberapa orang yang menjadi yakin atau percaya, termasuk sejumlah besar orang Yunani dan tidak sedikit perempuan terkemuka. Oleh sebab itu apabila kita menghadapi tantangan dalam hidup ini, tetaplah optimis. Jangan hanya berfokus pada tantangan itu, tetapi belajarlah melihat adanya peluang yang besar di dalamnya. Jangan berkata: “Ini bisa dilakukan, tapi sulit,” melainkan lebih baik berkata: “Ini sulit dilakukan, tapi bersama Tuhan pasti bisa!” Di antara duri-duri ada mawar yang indah, bukan? (PF)
DOA Tantangan apapun pasti bisa diatasi bersama Tuhan yang menyertai.
renung an
Dalam setiap tantangan selalu ada peluang.
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 13 oktober 2014
Matius 21-24
Kesaksian Rasul-rasul Kisah Para Rasul 5:26-33 "Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia." Kisah Para Rasul 5:32
Ajaran tentang Injil Kerajaan Allah yang disampaikan oleh para rasul begitu cepat menyebar ke seluruh Yerusalem. Banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Hal tersebut rupanya meresahkan para imam, sehingga mereka melarang para rasul mengajar. Tetapi tanpa rasa takut sedikitpun di pengadilan Mahkamah Agama di hadapan para imam, para rasul mengatakan, “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia” (ayat 29). Itulah suatu prinsip yang kuat dan iman yang teguh yang dimiliki oleh para rasul. Bahkan mereka memproklamirkan diri: “Kami adalah saksi dari segala sesuatu itu.” Hal ini tidak dapat dipungkiri karena memang mereka menyaksikan sendiri ketika Tuhan Yesus disalib sampai mati dan bangkit pada hari ketiga. Mereka juga membuktikan sendiri kebangkitan Tuhan Yesus yang beberapa kali menampakkan diri kepada mereka. Bahkan para rasul juga menyaksikan Tuhan Yesus naik ke sorga. Kesaksian para rasul adalah kesaksian yang hidup. Namun, kesaksian para rasul itu tidak membuat para imam percaya kepada Tuhan Yesus, Sang Mesias, karena hati mereka tertutup untuk Injil. Sebaliknya kesaksian para rasul itu justru semakin memperkuat keinginan mereka untuk membunuh para rasul. Namun Tuhan melindungi para rasul. Dan hebatnya, para rasul itu meskipun dilarang mengajar, mereka tetap melakukan tugas mereka mengajar di Bait Allah dan juga di rumah-rumah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki nyali seperti para rasul yang semakin dilarang semakin berani demi jiwa-jiwa yang membutuhkan Juruselamat? Jika kita sudah dipenuhi Roh Kudus, kita pasti memiliki keberanian untuk menjadi saksi Kristus. (LL)
DOA Tindakan anarki dimulai dari hati yang tertutup untuk Injil.
renung an
Tuhan membuka hati orang-orang yang mendengar berita Kabar Baik.
selasa, 14 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 25-26
Mental Baja 2 Korintus 4:7-15 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. 2 Korintus 4:7
Pepatah kuno Rusia mengatakan: “Milikilah mental baja bukan mental kaca,” karena ketika palu menghantam kaca pasti pecah tetapi ketika menghantam baja pasti akan membentuk. Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika “palu” masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah dan jadi remuk redam. Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. Mental baja adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan benar benar sulit tengah menghimpit. Banyak orang bertanya, “Bagaimana cara mengubah mental tempe atau kaca berubah menjadi mental baja? Bagaimana mengubah kepribadian yang mudah hancur dan frustrasi menjadi kepribadian yang tegar dan kuat?” Rasul Paulus adalah salah satu tokoh dalam Alkitab yang bermental baja. Ia ditindas namun tidak terjepit; habis akal namun tidak putus asa; dianiaya namun merasa tidak ditinggalkan; dihempaskan namun tidak binasa. Inilah kunci rasul Paulus, yang sangat lemah bagaikan tanah liat namun tetap kuat. Bagaimana bisa? Pertama, ia selalu mengandalkan dan menikmati kekuatan Allah yang diterima melalui imannya. Kedua, ia memiliki semangat hidup di dalam Kristus; menjadi saksi Kristus; dan siap menerima risiko seorang saksi Kristus. Ketiga, ia selalu menerima segala keadaan dengan mengucap syukur, sehingga beban hidup yang berat terasa ringan. Oleh karena itu tetaplah percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai dan memberi kekuatan-Nya supaya kita menjadi orang yang bermental baja. (ADL)
DOA Ingat, bahwa hidup di luar Tuhan menjadi lemah dan tidak mampu berbuat sesuatu yang baik!
renung an
Orang-orang Kristen supaya senantiasa mengalami kekuatan dan kemenangan dari Tuhan Yesus Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun
rabu, 15 oktober 2014
Matius 27-28
Optimis Yohanes 4:31-38 “Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” Yohanes 4:35b
Sikap optimis dalam pengertian rohani adalah melihat ke depan dengan mata iman. Percaya bahwa segala sesuatu yang baik dan benar dapat terjadi melalui pekerjaan Tuhan yang nyata dalam hidup orang percaya. Seorang teman misionaris dari Korea Selatan menceritakan pengalaman pelayanannya di Papua. Dalam pelayanannya ia membawa serta keluarga: istri dan kedua anaknya. Sekalipun ia pernah terserang penyakit malaria dan hampir merenggut nyawanya, tetapi ia tetap bertekad untuk melayani di sana. Apa yang membuat dia memliki tekad sebesar itu? Ia katakan karena ia percaya Tuhan yang memanggil dia dan Tuhan mau memakai dia untuk memenangkan jiwa di sana. Hingga saat ini pelayanannya telah membawa banyak jiwa kepada Tuhan. Sikap optimis yang dimiliki oleh anak-anak Tuhan menjadi sebuah kesaksian yang dapat membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan. Seperti halnya Tuhan Yesus yang melihat bahwa ladang sudah menguning dan matang untuk dituai. Tuhan menghendaki kita memiliki mata yang sama yang dapat melihat jiwa-jiwa yang siap untuk dibawa kepada Tuhan. Dengan sikap yang optimis dan melalui Roh Kudus yang ada dalam kita, kita percaya bahwa Tuhan dapat memakai kita untuk memenangkan jiwajiwa bagi Tuhan. Sekalipun ladang telah menguning, tetapi tidak mudah untuk menuainya. Memenangkan jiwa memerlukan keberanian dan tekad yang kuat, karena tanpa itu kita akan mudah mundur dan menyerah ketika menghadapi tantangan. Ketika kita memberitakan Injil dan ditolak, adakah kita tetap optimis bahwa suatu saat kita akan menuai hasilnya? Marilah kita tetap optimis menceritakan tentang Kristus kepada mereka yang belum mengenal Dia, sampai kita menuai hasilnya. (YL)
DOA Sikap optimis mendorong kita giat menuai jiwa-jiwa.
renung an
Tuhan, beri kami tekad dan keberanian untuk memberitakan Injil-Mu.
kamis, 16 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 1-3
Konsisten Ibrani 3:7-19 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. Ibrani 3:14
Tahukah Saudara arti kata “konsisten”? Konsisten artinya tidak berubah-ubah (bahasa Jawa: ajeg), teguh dalam pendirian atau tindakan, tidak terpengaruh oleh orang lain, tidak terombang-ambing oleh keadaan sekitar. Di dalam dunia politik ada orang-orang yang tidak konsisten pada partainya. Demi kedudukan, seorang anggota partai politik bisa berpindah-pindah dari satu partai ke partai lainnya. Yang penting menguntungkan dirinya. Bangsa Israel menjadi contoh nyata tentang iman mereka yang tidak konsisten. Selama 40 tahun dipelihara hidup di padang gurun oleh Tuhan, tetapi mereka mudah sekali berpaling pada ilah-ilah lain hingga Tuhan murka dan menghukum mereka. Penulis surat Ibrani mengingatkan kepada orang-orang Kristen Yahudi yang hidup diperantauan supaya waspada menjaga hati mereka untuk tidak murtad, dengan kata lain tetap konsisten, sampai akhir hidup tetap memegang teguh iman mereka kepada Allah. Tuhan dan firman-Nya sangat konsisten. Jika Tuhan berjanji pasti digenapi. Firman-Nya kekal selama-lamanya. Segala yang ada di dunia ini mudah berubah dan tidak ada yang kekal seperti yang dikatakan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Matius 24:35). Jadilah pribadi yang konsisten, tetap berpegang teguh pada keyakinan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Jangan “menjual” iman yang sudah Saudara percayai selama ini hanya untuk mendapatkan sesuatu yang Saudara inginkan. Jadikan Tuhan sebagai yang terutama dan terpenting dalam hidup Saudara, maka Saudara akan menikmati kebahagiaan sejati di dalam Tuhan. (LL)
DOA Murtad berarti berbalik dari iman yang sudah dipercayai.
renung an
Tuhan, Engkaulah segala-galanya dalam hidupku.
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 4-5
jumat, 17 oktober 2014
Ya Atau Tidak Matius 5:34-37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” Matius 5:37
Salah satu nilai hidup yang luhur dan mulia adalah kejujuran. Kepandaian menjadi tidak berarti manakala kejujuran tidak ada. Seseorang yang memiliki keahlian apapun menjadi tidak berguna manakala kejujuran tidak mewarnai kehidupannya. Kejujuran umumnya terpancar melalui kata-kata Yesus, Tuhan kita mengajar, “Jika ya, hendaklah katakan ya, kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.” Apabila kita cermati satu kata tersebut, “ya” atau “tidak”, terpendam di dalamnya nilai kejujuran. Kata “ya” dan “tidak”, merupakan kata yang pendek, namun mengandung nilai kejujuran yang luar biasa. Mencermati kisah manusia pertama ketika ditanya TUHAN, “Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (Kejadian 3:11). Semestinya manusia pertama, Adam dan Hawa menjawab “ya”. Pertanyaan TUHAN hanya membutuhkan jawaban singkat: “ya” atau “tidak”. Tapi Adam dan Hawa berusaha berkelit. Berusaha menjawab dengan kata-kata di luar satu kata “ya” atau “tidak”. Tampak jelas manusia pertama tidak jujur. Ketidakjujuran ini selanjutnya mewarnai kehidupan manusia sepanjang zaman dan di sepanjang abad. Sebagai umat kristiani, kita yang sudah ditebus oleh Tuhan Yesus, kita wajib menaati ajaran Yesus. Taat untuk jujur. Jawaban “ya” atau “tidak” perlu kita sampaikan dengan jujur. Dengan demikian, kita mampu menjadi saksi Tuhan yang benar dan penuh tanggung jawab. (IE) DOA Kejujuran menghasilkan kesuksesan.
renung an
Untuk para pemimpin supaya hidup jujur.
sabtu, 18 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 6-8
Kata Dan Perbuatan Lukas 10:30-37 … Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” Lukas 10:37
Ketika berkampanye, semua calon presiden memberikan janjijanji yang baik guna mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Rakyat tinggal menunggu realisasi atau penggenapan dari janji-janji itu. Ada kata-kata yang diucapkan, dan ada perbuatan yang dinantikan. Yang diharapkan ada kesesuaian antara kata dan perbuatan. Ketika ada orang yang bertanya kepada Tuhan Yesus tentang siapakah yang dimaksud dengan sesama manusia, maka Ia memberikan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati. Terhadap seorang yang terluka karena dirampok di jalan antara Yerusalem dan Yerikho, ada seorang imam dan seorang Lewi, yang lewat di jalan itu tetapi tidak memberikan pertolongan sama sekali. Terlepas dari alasan apapun yang mereka miliki sehingga tidak bersedia menolong, mereka tetap salah. Selama ini imam dan orang Lewi berkaitan erat dengan ibadah kepada Tuhan dan mengajarkan keagamaan tentang berbuat baik kepada sesama. Namun dalam kenyataannya mereka sendiri tidak melakukan kebaikan itu. Mereka tidak berintegritas. Tidak sama antara kata-kata pengajaran mereka dengan perbuatan mereka. Hal ini sama sekali berbeda dengan orang Samaria – yang sering dianggap tidak sesaleh imam dan orang Lewi itu – segera turun tangan menolong orang yang menderita. Mari kita wujudkan kesaksian kita sebagai orang Kristen dengan integritas yang baik, dengan menyamakan antara perkataan dan perbuatan kita, baik di tempat kerja, di kampus atau di sekolah, di rumah, di tengah lingkup pelayanan, maupun di tengah masyarakat. Jadilah orang Kristen yang melakukan firman Tuhan, bukan sekedar mengetahui dan menghafalnya saja. (PF)
DOA Teori tanpa praktik tidak ada gunanya.
renung an
Agar orang percaya tidak menjadi batu sandungan.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 19 oktober 2014
Markus 9-10
Ukuran Kesetiaan 2 Samuel 22:19-27 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela. 2 Samuel 22:26
Sudah menjadi kewajaran bahwa semua barang dapat diakui dan diterima sebagai barang mewah jika sudah terukur dan teruji menurut kelasnya. Baik dari segi bahan, ketahanan, model dan bahkan jumlah produksi menentukan kemewahan yang bisa diterima menurut ukuran yang berlaku. Bagi yang suka dengan barang mewah berapa pun harganya tetap membelinya, bahkan mengupayakan sedemikian rupa yang penting dapat memilikinya. Jadi harga yang mahal juga merupakan ukuran kemewahan itu diberlakukan. Namun barang mewah ini tidak memiliki kesamaan jika dibandingkan dengan karakter yang juga ada ukuran harga yang harus dibayar. Lalu, apa yang menjadi ukurannya? Yang terutama adalah sifat setia. Apa ukurannya? Ukuran kesetiaan tidaklah sama dengan kemewahan tetapi jika Saudara mampu memiliki kesetiaan maka tidak menutup kemungkinan bahwa Saudara akan mendapat kemewahan. Ukuran kesetiaan bukanlah ditentukan oleh kekayaan, bukan pula oleh kedudukan. Pada saat seseorang menjadi pemimpin seharusnya setia. Faktanya tidak demikian. Hanya satu saja ukuran kesetiaan berlaku yaitu kesetiaan Allah sendiri. Kesetiaan Allah diberikan pada orang yang setia kepada Allah. Kelayakan seseorang mendapat kesetiaan Allah ditentukan oleh kesetiaan orang itu sendiri dan tidak ada yang dapat mengurangi atau menambahkannya. Yang ada hanyalah diri sendiri yang membangun hubungan dengan Allah dengan setia. Apapun keadaan Saudara, segala jerih payah Saudara untuk setia kepada Allah tidaklah sisa-sia karena Allah memiliki dan menghargai kesetiaan Saudara. Oleh karenanya, Ia berlaku setia kepada Saudara yang setia dan tidak berlaku curang kepada yang tak bercela. Jadi ukuran kesetiaan bergantung pada berapa banyak harga kesetiaan yang Saudara persembahkan pada Allah menurut perhitungan Allah. (SM)
DOA Apa pun kondisi seseorang kesetiaan haruslah tetap ditegakkan.
renung an
Setiap umat Tuhan memiliki gaya hidup yang setia.
senin, 20 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 11-13
Keuletan Memberitakan Injil 2 Timotius 4:1-8 Beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,... 2 Timotius 4:2a
Seseorang berkisah saat terjebak dalam sebuah kerusuhan, dia mengemudi mobil melewati tempat yang mana baru saja terjadi kerusuhan. Massa masih berkerumun, jalan penuh batu-batu dan beberapa bangunan rusak. Melihat semua itu, rasa takut mencekam. Dengan suara tertahan dia berdoa mohon perlindungan Tuhan. Mobil tidak bisa berputar arah, sehingga terpaksa berjalan perlahan-lahan. Begitu berhasil melewati massa yang bergerombol rasanya lega. Memberitakan firman Tuhan sering membuat kita dicekam rasa takut. Banyak alasan yang nampak rasional tetapi sesungguhnya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Takut apabila respons orang negatif dan orang menjadi marah bahkan menganiaya. Takut dianggap mencampuri urusan pribadi orang lain dan membuat keresahan. Tapi ayat renungan ini memerintahkan kita untuk memberitakan firman Tuhan dan kita perlu siap sedia dalam segala waktu. Untuk itu kita perlu pimpinan Roh Kudus dan kemauan untuk belajar firman dengan tekun. Memberitakan firman bukan timbul dari kepandaian dan mental seseorang, namun karena dorongan Roh Kudus. Makin kita mengenal firman dan Roh Kudus mendorong maka kita dapat memberitakan firman dengan bijaksana. Tetapi orang yang tidak dalam pimpinan Roh Kudus bisa mengalami ketakutan dan bungkam walau ada kesempatan untuk memberitakan firman. Roh Kuduslah yang memimpin kita menjadi saksi dan pemberita Injil yang ulet. Paulus menggambarkan dirinya sendiri seperti orang yang bertanding sampai garis akhir dan tetap memelihara iman. Inilah keuletan! Selama masih ada waktu beritakan Injil. (LB) DOA Roh Kudus menjadikan seseorang ulet dalam memberitakan Injil.
renung an
Pekerjaan Roh Kudus makin kuat di antara orang percaya.
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 21 oktober 2014
Markus 14-16
Jangan Malu Bersaksi 2 Timotius 1:3-18 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. 2 Timotius 1:8
Setiap orang pasti punya rasa malu. Pada zaman dulu seorang yang melakukan tindakan amoral malunya bukan main. Tetapi zaman sekarang, khususnya di negeri kita tercinta, orang-orang yang melakukan tindakan melawan hukum nyaris kehilangan budaya malu. Sungguh mengherankan! Timotius juga punya rasa malu, tetapi bukan karena ia melakukan suatu kesalahan. Ia merasa malu bersaksi tentang Kristus, padahal ia dipanggil Allah untuk menjadi saksi Kristus. Apakah bersaksi tentang Kristus melanggar hukum? Tidak bukan? Mengapa harus malu? Seharusnya Timotius tidak perlu merasa malu. Tetapi, di usianya yang masih muda mungkin ada orang-orang yang meremehkannya sehingga ia merasa malu dan tidak percaya diri. Memang banyak orang seringkali meremehkan perkataan orang muda. Itu sebabnya Paulus memberikan nasihat supaya Timotius tidak perlu malu bersaksi tentang Kristus karena Tuhan memberikan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (ayat 7). Paulus memberikan contoh dirinya sendiri. Ia tidak malu bersaksi tentang Kristus sekalipun mengalami banyak penderitaan (ayat 12). Mulutnya tidak bisa dibungkam untuk menceritakan tentang perjumpaannya dengan Kristus yang telah menyelamatkannya. Paulus memercayai Tuhan dengan sepenuh hati dan yakin bahwa Tuhan juga memercayai dia untuk melakukan tugasnya sebagai pemberita Injil, sebagai rasul dan juga sebagai guru. Bahkan Paulus juga menasihatkan Timotius untuk ikut menderita bagi Injil. Menderita karena Kristus bukan perbuatan bodoh, tetapi suatu bentuk rasa syukur karena Kristus sudah menderita bagi kita. Jadi, jangan malu bersaksi tentang Krisus,Tuhan kita! (LL)
DOA Orang yang malu mengakui Tuhan, maka Tuhan juga malu mengakuinya.
renung an
Tuhan, jadikan aku saksi-Mu yang tekun dan setia.
rabu, 22 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 1-3
Kualitas Seorang Saksi 1 Petrus 2:18-25 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. 1 Petrus 2:21
Pengikut Yesus Kristus terdiri dari berbagai macam lapisan masyarakat. Ada kelompok masyarakat yang mapan, kaya dan berpendidikan, namun ada juga dari kelompok masyarakat sederhana. Ada kelompok pengusaha dan profesional tetapi ada juga dari golongan pegawai dan buruh. Ada kelompok orang tua tetapi juga anak-anak. Setiap pengikut Kristus dipanggil menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat. Saksi Kristus adalah seorang yang mengikuti teladan Yesus Kristus. Hasil meneladani Yesus Kristus nampak dalam beberapa hal. Pertama, sikap dan hasil kerja yang baik, bahkan jika harus bekerja pada tuan yang bengis sekalipun. Kedua, jikalau karena perbuatan baik tetapi harus mengalami penderitaan bisa menerima dengan tabah hati, karena menyadari bahwa semua itu adalah kasih karunia Allah. Ketiga, kata-kata yang keluar benar dan baik, tidak ada tipu daya, caci maki atau ancaman yang keluar dari mulutnya. Orang yang meneladani hidup Yesus Kristus akan memiliki kualitas seorang saksi Kristus yang baik. Masyarakat sekitar akan mengamatamati cara hidupnya. Ada banyak orang tersandung dengan cara hidup orang Kristen yang tidak cocok dengan ajaran firman Tuhan yang diberitakan. Mahatma Gandhi pernah mengagumi ajaran firman Tuhan khususnya khotbah Yesus di bukit. Tetapi ia muak melihat cara hidup orang Kristen saat itu karena tidak sesuai firman Tuhan. Setiap Saudara membaca firman Tuhan sesungguhnya ditantang untuk membuka diri agar Roh Kudus bekerja dan membentuk hidup Saudara makin berkenan kepada-Nya. Mari dengan rendah hati mohon pertolongan Roh Kudus agar dimampukan meneladani Yesus Kristus sehingga Saudara menjadi saksi-Nya yang efektif. (LB)
DOA Hidup sesuai teladan Kristus mmbuat kesaksian berhasil.
renung an
Para pengerja gereja agar menjadi saksi Kristus yang berkenan.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 23 oktober 2014
Lukas 4-6
Miliki Cara Hidup Yang Baik 1 Petrus 2:11-17 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatanperbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 1 Petrus 2:12
Di era penulis surat Petrus hidup, perbuatan-perbuatan “daging” amat mencolok. Rasul yang hidup pada zaman yang sama yaitu Paulus menggoreskan tulisan yang tajam berkaitan dengan perbuatan “daging”. Penjabarannya ditulis demikian, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya (Galatia 5:19-21). Daftar perincian perbuatan “daging” cukup banyak. Penulis surat Petrus juga menyinggung hal yang sama. Dikatakan “Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging (ayat 11). Berpijak pada perbuatan-perbuatan yang amat tidak bermoral dan berperilaku yang amat tidak baik tersebut, nas bacaan kita hari ini berkata, “Milikilah cara hidup yang baik.” Sebagai umat Tuhan yang dipilih oleh Tuhan sendiri, kita wajib memiliki cara hidup yang baik. Dari sejak abad 1 sampai abad 21, manusia tetap hidup dalam perbuatan “daging”. Orang-orang Kristen sejati perlu menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan baik. Tentunya perbuatan baik yang bersumber pada ajaran kebenaran firman Tuhan. Dalam dunia yang semakin rusak dan gelap, orang Kristen wajib menyinarkan cahaya terang. Karena itu milikilah cara hidup yang baik. (IE)
DOA Memiliki cara hidup yang baik menyehatkan.
renung an
Pimpinlah hidupku sehari-hari ya Tuhan.
jumat, 24 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 7-8
Bertanggung Jawab Matius 25:14-30 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Matius 25:21
Tanggung jawab berarti kewajiban menanggung segala sesuatunya atas pekerjaan dan akibat yang ditimbulkannya. Tetapi sering juga disebut sikap menerima tugas dengan segala konsekuensinya, dan bersedia melakukannya dengan setia dan sungguh-sungguh. Tanggung jawab adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang, terutama orang Kristen, baik sebagai suami, istri, anak, pelajar, karyawan, pengusaha, pegawai pemerintah atau pelayan Tuhan di gereja. Pentingnya orang Kristen memiliki sikap tanggung jawab telah ditunjukkan oleh Tuhan Yesus Kristus melalui perumpamaan tentang talenta. Dalam perumpamaan tersebut digambarkan ada tiga orang hamba yang mendapat kepercayaan untuk mengembangkan talenta. Hamba yang pertama mendapat lima talenta. Hamba yang kedua mendapat dua talenta. Hamba ketiga mendapat satu talenta. Masing-masing sesuai dengan kesanggupannya. Kalau kita baca dengan baik, maka di akhir dari perumpamaan tersebut Tuhan Yesus meminta pertanggungjawaban serta memberikan upah dan konsekuensi dari pekerjaan mereka. Hamba yang pertama dan kedua memperoleh upah untuk menikmati sukacita bersama dengan tuannya, sedangkan hamba yang ketiga harus menerima hukuman atas konsekuensi dari kesalahannya. Marilah kita terima dan kerjakan dengan sukacita atas tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita. Bobot nilai bukan pada besar kecilnya tanggung jawab yang diberikan, melainkan pada sikap hati yang mau melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan baik dan benar. Ingat bahwa suatu saat Tuhan akan meminta pertangungjawaban atas segala sesuatu yang dipercayakan pada kita. (ADL)
DOA Orang yang menyepelekan tanggung jawab akan menanggung akibatnya.
renung an
Orang Kristen supaya bisa menjadi saksi Tuhan yang baik melalui tanggung jawab yang dipercayakan.
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 25 oktober 2014
Lukas 9-10
Dapat Dipercaya 2 Timotius 2:1-13 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. 2 Timotius 2:2
Seorang bos perusahaan mewawancarai seorang calon pegawai yang telah lolos seleksi. Sebelum menerima calon karyawan itu dia berkata: “Saya hanya menerima karyawan yang dapat dipercaya. Begitu Anda ternyata tidak bisa dipercaya lagi, silakan meninggalkan perusahaan ini.” Dapat dipercaya adalah bagian yang penting dalam dunia usaha. Seorang yang bisa dipercaya akan berlaku jujur dan tidak akan merugikan perusahaan apalagi membuat nama perusahaan menjadi buruk. Pengikut Yesus Kristus dipanggil menjadi orang-orang yang bisa dipercaya mengemban predikat yang mulia yaitu murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Pengikut Yesus Kristus digambarkan seperti seorang tentara yang siap sedia menghadapi kesulitan dan mengerjakan setiap tugas sampai tuntas. Pengikut Yesus Kristus juga digambarkan seperti seorang atlit yang mendisiplin diri untuk masuk dalam pertandingan. Dan terakhir, pengikut Kristus digambarkan seperti seorang petani yang terus menerus bekerja keras tidak bermalas-malasan. Kita pun sebagai pengikut Kristus harus memiliki disiplin rohani dalam bersekutu dengan Tuhan. Pengikut Kristus juga harus belajar firman Tuhan terus menerus dan menjadi saksi Kristus. Jikalau hidup Saudara sebagai seorang pengikut Kristus seperti gambaran di atas, maka Saudara layak disebut sebagai saksi Kristus. Jangan jadi pengikut Kristus yang hanya rajin ke gereja pada hari Minggu saja, tetapi jadilah pengikut Kristus yang terus menerus setiap hari. Tunjukkan bahwa Saudara adalah pengikut Kristus yang bisa dipercaya baik di dalam keluarga, di tengah dunia kerja atau pun di dalam pergaulan, maka Saudara akan menjadi saksi Kristus yang berkenan di hadapan-Nya. (LB)
DOA
Orang yang bisa dipercaya layak menjadi saksi Kristus.
renung an
Kejujuran orang Kristen di dunia kerja.
minggu, 26 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 11-12
Setia Dalam Pelayanan 2 Timotius 4:1-8 “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." 2 Timotius 4:7
Kesetiaan selalu diuji oleh waktu, dan rasul Paulus sudah membuktikannya. Firman Tuhan di surat 2 Timotius ini merupakan surat terakhir tulisan Paulus sebelum akhirnya dia mati sebagai martir di Roma pada zaman pemerintahan kaisar Nero, yang saat itu sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya. Kesetiaan Paulus dalam pelayanan tidak diragukan lagi. Bagi Paulus, kesetiaan itu adalah senjata yang ampuh untuk melawan waktu yang panjang, dan dia telah mengakhiri pertandingan dengan baik, telah mencapai garis akhir serta telah memelihara iman. Apa yang membuat rasul Paulus tetap setia melayani Tuhan sampai akhir? Karena dia tahu bahwa ada mahkota kebenaran yang tersedia bagi setiap orang yang setia kepada Tuhan (2 Timotius 4:8). Keselamatan kita peroleh dengan cuma-cuma oleh anugerah di dalam Tuhan Yesus Kristus, tetapi mahkota atau upah hanya diperoleh bagi mereka yang tekun dan setia melayani Tuhan. Dalam 1 Korintus 15:58 dituliskan, “ …giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Bagaimana dengan Saudara hari ini? Masihkah setia melayani Tuhan? Atau justru mulai undur dari pelayanan? jika saat ini Saudara sedang menghadapi tantangan dan kesulitan dalam pelayanan, jangan putus asa! Hadapilah semuanya bersama Tuhan dengan penuh semangat dan tetaplah setia melayani Tuhan. Jangan undur dari Tuhan dan dari pelayanan, karena Tuhan Yesus sudah terlebih dulu mengasihi dan melayani kita. Karena kasih-Nya kepada kita, Dia rela mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. (DI)
DOA Salah satu kualitas karakter ilahi yang harus ada dalam diri kita adalah kesetiaan.
renung an
Kesetiaan semua orang percaya agar tidak tergoyahkan oleh daya tarik dunia ini.
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 13-15
senin, 27 oktober 2014
Hati Bersih Matius 15:17-20 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Matius 15:19
Kehidupan manusia tampak dalam dua bagian utama: luar dan dalam. Kehidupan luar diekspresikan melalui perbuatan-perbuatan nyata dalam hidup sehari-hari. Sedangkan kehidupan dalam diekspresikan melalui hati dan pikiran. Hati merupakan bagian paling dalam kehidupan manusia. Sering diistilahkan dengan batiniah, intuisi atau insting. Dapat dikatakan, hati bagaikan mata air. Sumber air di mana air memancar dan mengalir menjadi sungai. Itu sebabnya, Salomo menulis, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23). Mengapa kita wajib menjaga hati kita? Perhatikan mata air yang kotor pasti mengalirkan air yang kotor. Mata air yang beracun pasti menghasilkan air beracun. Tidakkah Anda tahu bagaimana nabi Elisa menyehatkan air di kota Yerikho? Elisa membawa pinggan berisi garam. Di lemparkannya garam tersebut langsung ke mata air. Dan air itu menjadi sehat (2 Raja-raja 2:19-22). Mengapa jadi sehat? Karena semula ibu-ibu hamil yang minum air tersebut mengalami keguguran. Pertanyaannya, bagaimana dengan hati kita? Apakah hati kita kotor atau bersih? Sebagaimana kata-kata Yesus, hati yang kotor menghasilkan pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan dan seterusnya. Jelas kita tidak akan pernah bisa menjadi saksi Kristus apabila hati kita kotor. Siapa yang dapat membersihkan hati kita? Firman-Nya berkata, “Darah Kristus yang menyucikan hati nurani kita” (Ibrani 9:14). Sebab itu milikilah hati yang bersih di dalam Kristus. (IE) DOA Hati bersih membuat wajah bersinar-sinar.
renung an
Bersihkan hatiku oleh darah Kristus, ya Bapa.
selasa, 28 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 16-18
Teruslah Berkembang Yesaya 54:1-10 Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, .. Yesaya 54:3
Beberapa waktu lalu saya melihat tayangan reality show Mata Najwa yang mewawancarai seorang direktur utama sebuah perusahan minyak multinasional yang bersedia mengajar anak-anak SD walaupun dalam waktu singkat. Direktur tersebut memotivasi anak-anak yang belajar di daerah kumuh untuk memiliki mimpi dan cita-cita menjadi orang nomor satu. Artinya, mereka diharapkan mau belajar dan bekerja keras untuk mengembangkan potensi yang Tuhan berikan kepada mereka. Mereka didorong untuk terus berkembang. Demikian pula dengan kerinduan Allah bagi gereja-Nya, yaitu agar umat Tuhan terus berkembang dalam memberitakan Kabar Baik tentang kasih Allah bagi dunia ini. Orang-orang Yahudi yang memegang ayat ini pergi ke tempat-tempat lain untuk mengajarkan Taurat, sehingga ada kelompok-kelompok penganut agama yang disebut proselyt. Namun ayat-ayat ini bukan hanya bagi mereka, tetapi juga bagi orang Kristen yang merupakan umat pilihan Tuhan untuk pergi memberitakan Injil Kerajaan-Nya (1 Petrus 2:9). Misi Allah ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga kita bisa ikut mendukung dalam dana (ayat 1); juga orang-orang yang bersedia pergi (ayat 3); juga doa-doa pemulihan agar pengampunan Tuhan turun atas orang-orang berdosa, sehingga melalui Injil yang didengar, mereka bertobat (ayat 7-8). Oleh sebab itu mari kita terus mengembangkan misi Allah ini sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Termasuk di dalamnya menggalang kemitraan dengan pihak-pihak lain dalam misi holistik (pendidikan, kesehatan, pengembangan komunitas), dan sebagainya. Hasil dari misi yang berkembang adalah keselamatan dan damai sejahtera yang bisa dialami banyak orang. (PF)
DOA Teruslah berkembang dengan menjadi garam dan terang.
renung an
Pengembangan misi di seluruh dunia.
Bacaan Alkitab Setahun
rabu, 29 oktober 2014
Lukas 19-20
Tidak Menghiraukan Nyawa Kisah Para Rasul 20:17-32 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Kisah Para Rasul 20:24
Nyawa begitu berharga bagi setiap orang, bahkan begitu berharganya hingga orang rela kehilangan segala sesuatu yang dimiliki asal tidak kehilangan nyawa. Namun demi cinta, seseorang rela mengorbankan nyawanya. Sebuah kisah tentang sepasang remaja yang saling mencintai membuktikan betapa kuatnya cinta. Pagi itu, Mateus Moore dan Mickayla Friend berjalan kaki di perlintasan kereta api di Marysville, California. Saat Mateus menyadarinya, kereta sudah sangat dekat dengan mereka dan saat itulah dia mendorong kekasihnya dengan seluruh kemampuannya, namun pada saat yang sama dia tertabrak kereta api yang sedang melaju dan dinyatakan tewas di tempat. Berkat dorongan dari kekasihnya, Mickayla Friend dapat terhindar dari kematian. Sekali lagi karena cinta! Paulus rela menderita karena cintanya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mengampuni dosa-dosanya dan menyelamatkannya. Setelah menangkap seluruh maksud Allah, Paulus berjuang demi Injil tanpa memikirkan apapun termasuk kehidupan pribadinya. Semua itu dilakukan Paulus supaya sebanyak mungkin orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan memperoleh hidup kekal. Segala bentuk penderitaan tidak dihiraukannya bahkan nyawa sekalipun. Bagi Paulus, yang penting dapat menyelesaikan tugas sampai finish sebagai pemberita Injil Kerajaan Allah. Tuhan Yesus pernah katakan kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Matius 10:39). Jadi, bagaimana? Apakah Saudara rela kehilangan nyawa demi Kristus atau masih berusaha mempertahankan nyawa demi diri kita sendiri? (LL)
DOA
Mahkota menanti bagi orang yang rela kehilangan nyawa demi Kristus.
renung an
Para misionaris yang melayani di daerahdaerah yang sulit dijangkau.
kamis, 30 oktober 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 21-22
Stefanus Kisah Para Rasul 7:54-60 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Kisah Para Rasul 7:59
Terpilih sebagai anggota badan legislatif atau presiden, sebenarnya bukan sekedar memiliki posisi, tetapi lebih kepada fungsi. Banyak orang lebih senang posisi dari pada fungsi, padahal posisi tidak ada artinya sama sekali jika orang yang memilikinya tidak menjalankan fungsi dengan baik. Terpilih sebagai salah seorang dari tujuh orang diaken pertama di jemaat mula-mula tidak menjadikan Stefanus terkesima oleh kedudukan atau posisi terhormat itu. Ia lebih mementingkan fungsi. Ia adalah orang yang penuh iman dan Roh Kudus (Kisah 6:5). Akibatnya, ia penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tandatanda, serta penuh hikmat (Kisah 6:9-10). Semua hal yang luar biasa yang diterimanya dari Tuhan digunakan untuk menyampaikan kesaksian tentang Tuhan Yesus Kristus. Ia tidak bisa tinggal tenang melihat banyak jiwa terhilang. Ia bersaksi dengan penuh kemantapan hati. Akibatnya, ia difitnah dan kemudian dirajam dengan batu. Dalam keadaan menderita seperti itu, ia tetap bisa mengampuni mereka yang memusuhinya. Bahkan ia disambut oleh Tuhan Yesus sendiri di sorga. Pengorbanan Stefanus yang sedemikian itu tidak sia-sia. Sesudah ia wafat, muncul seorang muda bernama Saulus yang menyaksikan peristiwa perajaman itu, bahkan menyetujui tindakan kejam semacam itu, namun kemudian Saulus diubah oleh Tuhan menjadi seorang rasul yang luar biasa, dan namanya diganti menjadi Paulus. Stefanus memberitakan kebenaran dan hidup dalam kebenaran, bahkan rela mati bagi kebenaran. Mari kita meneladaninya dalam kehidupan kita di masa kini. (PF)
DOA Ada upah kemuliaan bagi mereka yang mau bersaksi bagi Tuhan.
renung an
Orang-orang Kristen yang teraniaya.
Bacaan Alkitab Setahun
jumat, 31 oktober 2014
Lukas 23-24
Upah Tersedia Ibrani 11:32-40 …, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orangorang kudus. Yudas 1:3
Wahyu merupakan kitab terakhir dalam Alkitab dan berisi tentang nubuatan peristiwa di masa yang akan datang. Salah satu janji yang menghiburkan adalah tentang upah yang disediakan bagi hamba-hamba Tuhan dan kepada semua orang yang takut akan Tuhan. Mengapa Tuhan menyampaikan perihal ini kepada kita? Karena seringkali kita benarbenar harus berjuang mempertahankan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus, sementara si Iblis, melalui segala cara berusaha menggugurkannya. Sejenak kita melihat akhir hidup para saksi Kristus, yaitu para rasul di dalam mempertahankan iman mereka. Satu-satunya catatan Alkitab mengenai kematian rasul yaitu kematian Yakobus yang dibunuh oleh Raja Herodes dengan pedang (Kisah 12:2). Selebihnya, cerita kematian para rasul yang mati syahid termuat dalam tradisi gereja. Petrus disalibkan terbalik membentuk posisi “X” di Roma. Matius mati martir di Etiopia, terbunuh karena pedang. Bartolomeus mati martir dicambuk karena berkhotbah di Armenia. Andreas disalibkan di salib berbentuk X di Yunani. Tomas ditikam dengan tombak di India dalam perjalanan misi mendirikan jemaat di sana. Matias, dirajam dan dipenggal. Rasul Paulus disiksa dan dipenggal pada tahun 67 oleh Kaisar Nero. Sampai sekarang, di beberapa negara yang keras melarang dan menentang kekristenan bertumbuh, sudah dan masih banyak jatuh korban jiwa. Tuhan mengapresiasi perjuangan iman setiap orang, karena mereka telah menjadi saksi-saksi Kristus yang berani. Apakah kita siap menghadapi seperti yang mereka hadapi? Tuhan akan memampukan kita dengan kuasa Roh Kudus (Kisah 7:55). Ingatlah, upah telah tersedia! (AW)
DOA Goncangan iman bukan hanya karena penganiayaan namun juga karena kenikmatan dunia.
renung an
Keteguhan jemaat Tuhan dalam mempertahankan iman di tengah situasi zaman sekarang ini.
as
ep L l e k i t Ar
Oleh :
Lydia Lianawati, M. Th.
Kerinduan sejak kecil menjadi misionaris di China Hudson Taylor dilahirkan di Yorkshire, Inggris, pada tanggal 21 Mei 1832. Sejak masih kecil, ayahnya, James Taylor, telah menanamkan hati misi kepadanya. Setiap hari ayahnya yang adalah seorang ahli farmasi selalu membacakan dan menjelaskan ayat-ayat Alkitab kepadanya, bahkan ia menginginkan agar anaknya kelak menjadi seorang utusan Injil. Usaha ini ternyata tidaklah siasia, sebelum berumur lima tahun, Hudson kecil sudah berkata, "Kalau saya dewasa, saya akan menjadi seorang utusan Injil dan pergi ke Tiongkok." Pada waktu ia berumur 17 tahun - setelah membaca traktat yang menceritakan karya penyelamatan Kristus yang ditemukannya di ruang baca ayahnya - ia lalu berlutut dan berdoa kepada Tuhan serta mohon pengampunan-Nya. Sejak saat itu, Hudson mulai memfokuskan diri untuk mewujudkan kerinduannya melayani sebagai seorang utusan Injil ke Tiongkok. Meskipun jiwa misi sudah tertanam di hatinya, ia tetap mengambil pendidikan di bidang farmasi. Ke i n g i n a n n y a u n t u k melakukan misi penginjilan ke
Tiongkok baru terwujud secara tidak sengaja ketika Hong Xiuquan, yang juga seorang Kristen, memproklamirkan dirinya sebagai pemimpin K e r a j a a n S u r g a Ta i p i n g . Pe r k u m p u l a n Pe n g i n j i l a n Tiongkok (Chinese Evangelization Society - CES) yang mensponsori pendidikannya melihat hal tersebut sebagai kesempatan Injil diberitakan di Tiongkok. Mereka ingin supaya Hudson segera berangkat ke Tiongkok sebelum kesempatan tersebut hilang. Melakukan Penginjilan di China seorang diri Hudson berangkat ke Tiongkok pada 19 September 1853. Ibunya dan dua orang temannya menyewa boat kecil dengannya dan di kabinnya mereka berdoa dan menyanyi serta membaca kitab Mazmur sebelum boat itu berjalan. “Ibu sayang,” katanya, “Janganlah menangis. Ini hanya sementara saja dan kita akan segera bertemu kembali. Pikirkanlah bahwa aku pergi untuk hal yang mulia. Bukan untuk kekayaan atau ketenaran, tetapi untuk membawa orangorang Cina yang malang itu kepada pengenalan akan Yesus.” Pada awal musim semi, 1 Maret 1854 tibalah Hudson di Shanghai. Tiongkok dengan
berbagai adat-istiadat masyarakatnya dan berbagai keunikan lainnya merupakan tantangan tersendiri baginya. Masalah utama yang dihadapi Hudson adalah kesepian. Selain itu, ia juga mengalami masalah keuangan dikarenakan hargaharga kebutuhan sehari-hari di Shanghai yang sangat mahal. Usaha-usahanya untuk menyesuaikan diri dengan bahasa setempat sempat membuatnya sangat tertekan, tetapi dengan iman dan kepercayaannya yang kuat kepada Tuhan, ia berhasil mengatasinya. Setahun setelah Hudson sampai di Tiongkok, ia segera melakukan perjalanan penginjilan menelusuri pedalaman Tiongkok yang seringkali seorang diri. Di Shanghai, misionaris asing bukanlah sesuatu yang baru. Meskipun demikian, masyarakat Shanghai tidak memerhatikan pesan yang mereka sampaikan. Namun di pedalaman, keadaannya justru berbeda. Mereka justru lebih tertarik pada cara berpakaian dan cara hidupnya daripada Kabar Baik yang ia bawakan. Keadaan ini membuat Hudson menyadari bahwa hanya ada satu cara untuk bisa melakukan penginjilan di daerah ini, yaitu dengan mengikuti cara berpakaian serta
kebudayaan mereka. Tidak mudah bagi Hudson mengikuti tradisi orang Tiongkok, tetapi ia melakukannya juga. Ia rela menguncir rambutnya dan memotong rambut di bagian depan kepalanya; ia juga rela mengubah cara berpakaiannya. Walaupun perubahan penampilan itu sangat menyiksa dirinya, bahkan ia dijadikan bahan lelucon oleh para misionaris lainnya, tetapi perubahan itu justru menjadi ciri khususnya. Usaha ini ternyata tidaklah sia-sia karena dengan penampilannya yang baru ini ia menjadi semakin mudah melakukan perjalanan penginjilan ke seluruh Tiongkok, selain itu pakaiannya yang baru pun ternyata lebih nyaman dipakai di iklim Tiongkok. Perjalanan yang harus ditempuhnya bukanlah perjalanan mudah karena selain menginjili, Hudson juga melakukan praktik pengobatan dan ia pun harus bersaing dengan tabib-tabib lokal. Masalah keuangan tetap menjadi persoalan utama Hudson, namun beberapa kali ia menerima kiriman dana dari Inggris. Merindukan pasangan hidup Di dalam benaknya mulai muncul keinginan memiliki seorang istri. Hudson teringat
kembali kepada Nona Vaughn, wanita yang dicintainya ketika masih berada di Inggris, meskipun pertunangan mereka dua kali gagal menikah karena Nona Vaughn tidak bersedia mengikuti Hudson ke Tiongkok. Hudson kemudian mengalihkan perhatiannya kepada Elizabeth Sisson, seorang gadis yang juga dikenalnya di Inggris. Meskipun Elizabeth tidak menolak lamarannya, kisah mereka ternyata tidak berjalan lama. Elizabeth memutuskan pertunangan mereka dan penyebabnya diduga adalah model pakaian dan rambut Hudson. Keputusan Elizabeth sempat membuat Hudson patah arang dan berencana kembali ke Inggris untuk mengejarnya. Sampai ketika pada akhirnya Hudson tiba di Ningpo (Ningbo), sebuah kota pelabuhan penting di sebelah selatan Shanghai, di sana ia bertemu dengan Maria Dyer. Maria adalah seorang guru di sebuah sekolah khusus untuk anak-anak perempuan milik Nona Mary Ann Aldersey. Nona Aldersey adalah seorang utusan wanita pertama yang datang ke Tiongkok. Ia juga orang pertama yang membuka sekolah untuk anakanak perempuan di negeri yang didominasi oleh kaum pria.
Menemukan pendamping hidup Hudson mulai tertarik dengan Maria pada bulan Maret 1857. Meskipun pada awalnya Maria menolak lamaran Hudson, namun akhirnya mereka menikah pada tanggal 20 Januari 1858. Maria benar-benar seorang wanita yang dibutuhkan Hudson untuk melengkapi hidupnya. Mereka tinggal di Ningpo selama tiga tahun dan selama waktu itu Hudson menjabat sebagai pengawas di sebuah rumah sakit lokal. Pada tahun 1860 Hudson dan Maria kembali ke Inggris untuk mempersiapkan berbagai keperluan dan memulihkan kesehatan mereka. Hudson menggunakan kesempatan ini untuk melanjutkan pendidikan kedokterannya. Mendirikan Badan Misi Di Inggris, Hudson dan rekan misonarisnya juga melakukan revisi terjemahan Kitab Perjanjian Baru Ningpo. Pada saat yang sama, Hudson mendirikan Misi Pedalaman Tiongkok (China Inland Mission CIM) -- sebuah organisasi pengutus yang terbentuk berdasarkan pengalaman dan kepribadian Hudson. Hudson menyadari bahwa Tiongkok tidak akan pernah diinjili jika ia harus terus menunggu para utusan hamba
Tuhan yang terpelajar datang ke sana. Oleh sebab itu, Hudson merekrut orang-orang Inggris yang berdedikasi dari kalangan menengah untuk melakukan penginjilan ke Tiongkok. Hudson mendirikan kantor pusat CIM di Tiongkok supaya dapat memerhatikan berbagai kebutuhan para utusannya. CIM berdiri secara resmi pada tahun 1865 dan setahun berikutnya Hudson mulai melakukan persiapan untuk berlayar kembali ke Tiongkok bersama Maria, keempat anak mereka, dan lima belas orang yang ia rekrut, termasuk tujuh gadis yang belum menikah. Selama dalam pelayaran maupun setelah mereka sampai di Shanghai, rombongan ini tidak henti-hentinya dilanda oleh berbagai masalah. Tetapi, segala permasalahan itu dapat diatasi berkat kesabaran dan pendekatan secara pribadi yang dilakukan Hudson. Kehilangan orang-orang yang dicintai Pada tahun 1868, rumah yang dipergunakan sebagai tempat penginjilan Hudson di Yangchow (Yangzhou) dirusak dan dibakar. Peristiwa ini nyaris merenggut jiwa para utusan dan Maria. Meskipun peristiwa ini
menyebabkan banyak kerugian dan sempat membuat semangat Hudson hampir padam, tetapi berkat dukungan salah seorang temannya, semangat Hudson menyala kembali untuk meneruskan misinya. Ia merasakan bahwa melalui berbagai peristiwa itu, Tuhan menjadikan dirinya seorang yang baru. Peristiwa yang tidak kalah menyedihkan adalah kematian berturut-turut: Samuel, anak mereka yang berumur lima tahun; bayi mereka yang baru berusia kurang dari dua minggu; dan Maria sendiri, yang meninggal beberapa hari setelah bayinya meninggal. Tanpa Maria, Hudson benar-benar kehilangan semangat dan kesepian. Karena alasan itulah sebulan setelah kematian Maria, ia pergi ke Hangchow (Hangzhou). Di sana, ia menghabiskan waktu bersama Jennie Faulding, seorang utusan muda yang baru berusia 22 tahun, yang merupakan salah satu dari misionaris yang datang ke Tiongkok bersama mereka, dan merupakan teman dekat keluarga Hudson sejak mereka tiba di Shanghai. Visi yang besar Setahun kemudian mereka kembali ke Inggris dan menikah di
sana. Pada tahun 1872, mereka kembali lagi ke Tiongkok bersama para utusan yang berjumlah lebih banyak lagi. Seiring dengan perkembangan CIM, Hudson menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengelilingi Tiongkok. Hudson mempunyai visi yang besar. Ia ingin merekrut seribu utusan dan masing-masing akan menginjili 250 orang setiap hari sehingga dalam waktu tiga tahun seluruh Tiongkok akan bisa dimenangkan. Tetapi sayang, visi itu belum tercapai. Meskipun demikian, pelayanan CIM di Tiongkok berdampak sangat luas. Pada tahun 1882, CIM berhasil masuk ke setiap provinsi Tiongkok; pada tahun 1895, ketika CIM berulang tahun ke-30, mereka telah memiliki lebih dari 640 utusan yang mengabdikan hidup mereka di Tiongkok. Menghadapi kondisi yang sangat sulit Tahun-tahun terakhir abad ke-19 menjadi periode yang penuh tekanan dan k e t i d a k s t a b i l a n . Te k a n a n modernisasi (dan terutama pengaruh negara Barat) berbenturan dengan tradisi dan ketidaksukaan terhadap orangorang asing. Pada bulan Juni 1900 Pemberontakan Boxer melakukan
pembunuhan terhadap orangorang asing dan pemberantasan kekristenan. 135 utusan dan 53 anak mereka dibunuh secara keji. Hudson yang saat itu sedang berada di Swiss karena alasan kesehatan sangat terpukul dengan berita itu. Namun pada tahun 1902 Hudson mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin utama CIM. Hudson dan Jennie tinggal di Swiss sampai kematian Jennie pada tahun 1904. Setahun kemudian Hudson kembali ke Tiongkok, tempat ia menghembuskan napas terakhirnya pada 3 Juni 1905 dengan tenang sebulan setelah kedatangannya. Sepeninggal Hudson, CIM masih terus berkembang. Pada tahun 1914 CIM menjadi badan misi terbesar di dunia dengan puncaknya pada tahun 1934 CIM memiliki utusan sebanyak 1.368 orang. Pada tahun 1964, CIM berganti nama menjadi Persekutuan Misionaris Asing (The Overseas Missionary Fellowship OMF). Bagaimanapun, karyanya tidak turut mati bersamanya, dan banyak jiwa yang dimenangkan melalui karya Lembaga Misi Cina akan berterima kasih kepada Allah karena pendiri lembaga ini, James Hudson Taylor, pergi ke Cina.
Sumber : 1. Curtis, Kenneth; Lang, Stephen; dan, Petersen Randy, 100 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Kristen, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2003. 2. http://biokristi.sabda.org/hudson_taylor 3. http://kesaksian.sabda.org/pelopor_utusan_injil_hudson_taylor 4. http://sandigumbala.blogspot.com/2010/09/biografi-hudson-taylorfounder-of-omf.html 5. http://debbiepalallung.wordpress.com/2009/02/27/hudson-taylormisionaris-untuk-cina/ Ralat dari Redaksi : Artikel “Karunia Nubuat” dalam Sinar Kasih edisi Mei 2014
Dalam Perjanjian Lama ada tiga jabatan penting yang ditetapkan Allah sendiri di antara umat-Nya. Ketiga jabatan itu adalah: raja, imam, dan nabi. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, mereka memperoleh pengurapan Roh Kudus secara khusus. Nabi bertugas menyampaikan pesan Tuhan kepada umat-Nya, baik teguran berkaitan dengan dosa yang dilakukan umat Tuhan; penghiburan ketika umat Tuhan sedang berada dalam kesesakan; maupun pengharapan atas pemulihan yang Allah sediakan bagi umat-Nya, termasuk nubuat mesianik, yaitu janji kedatangan Sang Mesias yang digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus. Ada yang disebut Nabi Besar (major prohets), yaitu: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel; ada pula yang disebut Nabi Kecil (minor prophets), yaitu: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, dan lain-lain. Dalam Perjanjian Baru, masih ada yang menjalankan tugas kenabian, misalnya, nabi Agabus (Kisah 11:28; 21:10), atau keempat anak dara Filipus yang memperoleh karunia untuk bernubuat (Kisah 21:9). Fungsi kenabian terus berjalan bahkan hingga masa kini, dan dijalankan oleh orang percaya yang memperoleh karunia bernubuat (Roma 12:6; 1 Korintus 12:10; 14:1, 39). Nubuat yang disampaikan harus tetap sejalan dengan kebenaran firman Tuhan yang tertulis (Alkitab). Jika tidak sejalan dengan firman Tuhan, berarti nubuat itu palsu. Oleh sebab itu semua orang percaya perlu menguji atau memiliki karunia membedakan roh agar tahu benar apakah nubuat yang disampaikan oleh seseorang itu benar atau palsu. Tuhan Yesus sendiri pernah mengingatkan bahwa pada Akhir Zaman akan muncul banyak mesias dan nabi palsu (Matius 24:11; 1 Yohanes 4:1; Wahyu 16:13; 19:20). Oleh sebab itu kita perlu mewaspadai kalau ada penyimpangan-penyimpangan dalam pelayanan yang bersifat karismatis.
Ulangan 28:2-6
Berkat T
uhan
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
uha T t a k r e B
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.