PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DENGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK ASTA MITRA PURWODADI
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Pencapaian Gelar Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh : Rini Pranawangsih Q 100140182
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
i
ii
iii
PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK ASTA MITRA PURWODADI
Oleh: Rini Pranawangsih¹ A. Ngalim² dan Sabar Narimo³ ¹Mahasiswa Pascasarjana Magister Administrasi Pendidikan ²’³Dosen Pascasarjana UMS E-mail :
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to describe 1) To know the program planning discipline through guidance and counseling services in vocational SMK Asta Mitra Purwodadi 2) To determine the discipline program implementation through guidance and counseling services in vocational SMK Asta Mitra Purwodadi. 3) To know the discipline program evaluation through guidance and counseling services in vocational SMK Asta Mitra Purwodadi. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Data analysis technique performed with data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Test the validity of the data in this study using triangulation. The results of this study were 1) Planning program outlined in the annual program (prota), the semester program (promissory note), monthly programs (probul) 2) Planting discipline students include a) the pilot activities carried out by the father / mother in a simple teacher, b) shake culture at the school gate guarded by teachers picket c) order related to dress, d) Students who are late for BK to request a permit classes, e) Schedule individual counseling services. f) BK / homeroom teacher conduct home visit / call parents when students do not change. 3) Evaluation of the discipline program implemented in each report creation program implementation and thereafter scheduled counseling (in the form of program reports, and follow-up reports eveluasi Counseling). Keywords: counseling, discipline, management
1
ABSTRAK Tujuan dari penelitan mendiskripsikan, 1) Untuk mengetahui perencanaan program kedisiplinan melalui layanan bimbingan dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi 2) Untuk mengetahui pelaksanaan program kedisiplinan melalui layanan bimbingan dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi. 3) Untuk mengetahui evaluasi program kedisiplinan melalui layanan bimbingan dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Hasil penelitian, 1) Perencanaan program dituangkan dalam program tahunan, program semester dan program bulanan. 2) Penanaman kedisiplinan siswa diantaranya adalah a) kegiatan percontohan yang dilakukan oleh bapak/ibu guru, b) budaya bersalaman di pintu gerbang sekolah yang dijaga oleh guru piket c) tata tertib berkaitan dengan berpakaian d) Siswa yang terlambat menemui BK untuk meminta surat ijin masuk kelas, e) Jadwal Konseling dengan layanan perorangan. f) BK/ Wali kelas melakukan home visit/ memanggil orang tua siswa apabila siswa tidak mengalami perubahan. 3) Evaluasi program kedisiplinan dilaksanakan pada setiap pembuatan laporan pelaksanaan program dan setelah dilaksanakan konseling terjadwal (berupa laporan program, laporan eveluasi dan tindak lanjut Bimbingan Konseling). Keywords: bimbingan konseling, kedisiplinan, pengelolaan
2
PENDAHULUAN Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan dari SD sampai Perguruan Tinggi. Menurut Muhammad Nuh (Narwani, S. 2011: 1) pembentukan karakter perlu dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini maka tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang. Banyaknya tindakan amoral yang dilakukan peserta didik seperti mencontek, tawuran, membolos mengindikasikan bahwa pendidikan formal belum maksimal dalam membentuk karakter peserta didik. Disiplin sangat diperlukan dalam perkembangan anak-anak agar mereka mampu menjalani
kehidupan
dengan
baik,
dan
dapat
meraih kesuksesan.
Sehingga
menanamkan kedisiplinan merupakan suatu keharusan untuk menjadikan anak-anak memiliki pribadi yang berkarakterbaik. Disiplin merupakan kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, pantang mundur dalam menyatakan kebenaran, dan pada akhirnya mau berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara (Bahri dalam Handoyo, 2009: 31) Menurut Wantah, M.J. (2005:143-145) menjelaskan bahwa disiplin memiliki arti penting bagi perkembangan anak. Tiap anak memiliki kebutuhan dasar yang dapat dilayani melalui disiplin. Disiplin merupakan kebutuhan intrinsik yang artinya melalui disiplin anak dapat berpikir, menata dan menentukan sendiri tingkah laku sesuai dengan tata tertib dan kaedah-kaedah yang berlaku di masyarakat dan ekstrinsik bagi perkembangan anak yang artinya dalam kehidupan anak selalu akan cenderung bertanya dan meminta petunjuk tentang arah tingkah lakunya. Oleh karena itu disiplin disini berfungsi memberi penerangan agar tingkah laku anak tidak tersesat. Disiplin adalah suatu ketaatan yang sungguh-sungguh yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban serta berperilaku sebagaimana mestinya menurut aturan-aturan atau tata kelakuan yang seharusnya berlaku di dalam suatu lingkungan tertentu. Kenyataannya harus terlihat dalam perbuatan atau tingkah laku yang nyata, yaitu perbuatan tingkah laku yang sesuai dengan aturan-aturan atau taat kelakuan yang semestinya ( Sjarif, A. dalam Furqon, 2010:45).
3
Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Dengan kata lain pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya membantu dan menyokong tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu mewujudkan individu yang utuh, yang mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Menurut UU No.20 tahun 2003, konselor di sekolah ternyata dilibatkan dalam penyelenggaraan point pelanggaran. Hal ini perlu dikritisi karena banyak aspek terkait dengan profesionalitas dan kinerja konselor di sekolah. Oleh sebab itu penghitungan point pelanggaran dan bentuk tindaklanjutnya, menarik untuk dibahas lebih lanjut. Peranan BK disekolah sangat diperlukan, hal yang banyak terjadi sekarang ini adalah masalah kedisiplinan peserta didik. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, guru tak boleh mengajar dengan memakai kekerasan. "Kalau dia mendidik dengan kekerasan, dia mengajarkan muridnya memakai kekerasan,sebagai contoh guru mengajar anak disiplin tetapi memakai kayu rotan. "Tangannya dipukul. Sebenarnya dia sedang mengajarkan kepada muridnya; kekerasan boleh loh " kata dia di kantornya, Jakarta, Sabtu, 21 November 2015. Adapun kasus lain yang terungkap dari journal yang berjudul “ Pengaruh Disiplin Terhadap Prestasi Belajar” yang mana pernah di lakukan suatu penelitian oleh Theresia Linneke Widiastuti tahun 2013, bahwa salah satu penyebab dari jatuhnya prestasi belajar yaitu ketidaksiplinan siswa yaitu sering bermain game online pada saat pelajaran berlangsung ataupun pada saat-saat jamjam belajar di rumah. Hal yang sama terjadi di SMK Asta Mitra Purwodadi. Siswa masih banyak yang telat,bolos sekolah ,
pakaian belum rapi tidak sesuai aturan sekolah dan kurangnya
kesadaran siswa akan aturan yang ada. Oleh karena itu diperlukan adanya Pembinaan bimbingan konseling yang terarah sehingga pendidikan karakter siswa dapat terwujud dengan baik di SMK Asta Mitra Purwodadi
METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Studi etnografi (ethnographic studies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem. Penelitian ini mengambil lokasi
4
di SMK Asta Mitra Purwodadi. Waktu Penelitian dilakukan selama 3 bulan dimulai bulan Mei-Juli 2016.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman yang meliputi: Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data (Data Display), dan Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication). Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data, triangulasi sumber dan triangulasi metode.
HASIL DAN PEMBAHASAN Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki
program
kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan sekolah maupun lingkuan sekitar. Penerapan program
kedisiplinan dimasukkan dalam bentuk
layanan informasi, bimbingan layanan kelompok dan layanan penguasaan konten. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Walgito (2010 : 7) mengemukakan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu untuk menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya sehingga individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Perencanaan program kedisiplinan dalam layanan bimbingan dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi, dituangkan dituangkan dalam
program tahunan (prota),
program semester (promes) dan program bulanan (probul). Kemudian dibuat Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL). Setiap kali memberikan layanan terlebih dahulu membuat RPL. Dalam RPL tersebut terdapat materi mengenai Disiplin dalam bejar di sekolah, Tata tertib, dan
Managemen waktu ”. Perencanaan kegiatan
bimbingan konseling juga membahas tentang metode atau teknik yang akan digunakan oleh
guru
dalam
pelaksanaan
bimbingan konseling. Dalam penyususnan program
kedisiplinan dalam layanan Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi. Guru Bimbingan Konseling berkoordinasi dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, guru piket, wali kelas, guru mata pelajaran., (d) harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.
5
Hal ini senada dengan pendapat yang disampaikan oleh Wardati dan Jauhar (2011:29) tujuan bimbingan dan konseling di sekolah adalah agar peserta didik, dapat : (a) Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin, (b) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
(c) Mengatasi kesulitan dalam memahami
lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosioekonomi, dan kebudayaan. (d) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya (e) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat,dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan (f) Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki
program
kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar. Penerapan program kedisiplinan dimasukkan dalam bentuk layanan
informasi, bimbingan layanan kelompok dan
layanan penguasaan konten.
Perencanaan program pendidikan dituangkan dalam rencana pelaksanaan layanan (RPL). Hasil menunjukkan bahwa proses bimbingan dan konseling dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan pelaksanaan observasi dan data identifikasi untuk memahami kebutuhan dalam rangka penyusunan program BK. Selain,kegiatan pencegahan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang kedisiplinan siswa melalui layanan informasi, penguasaan konten dan konseling kelompok serta melibatkan siswa dalam kegiatan keagamaan di sekolah. Sekolah menyediakan sarana bus sekolah antar jemput bagi siswa yang rumahnya jauh atau tidak menggunakan motor agar siswa tidak terlambat. Persamaan, perbedaan dan keunikan
penelitian sekarang dan terdahulu.
Penelitian sekarang bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki program kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar. Penerapan program kedisiplinan dimasukkan dalam bentuk layanan informasi, bimbingan layanan kelompok dan layanan penguasaan konten. Perencanaan program pendidikan dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan RPL). Penelitian terdahulu hasil menunjukkan bahwa proses bimbingan dan konseling dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan pelaksanaan observasi dan data
6
identifikasi untuk memahami kebutuhan dalam rangka penyusunan program BK. Selain,kegiatan pencegahan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang kedisiplinan siswa melalui layanan informasi, penguasaan konten dan konseling kelompok serta melibatkan siswa dalam kegiatan keagamaan di sekolah.
Keunikan penelitian
sekarang adalah dalam perencanaan pererapan kedisiplinan kepada siswa tidak berdasarkan point. Sekolah menyediakan sarana bus sekolah antar jemput bagi siswa yang rumahnya jauh atau tidak menggunakan motor Sosialisasi program kedisiplinan dalam layanan Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi dilakukan
melalui layanan klasikal (memberikan nasihat,
pengarahan, memberi contoh). Bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik sejumlah satuan kelas dikelas atau suatu layanan bimbingan yang diberikan oleh guru bimbingan atau konselor kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan dikelas. Metode yang digunakan dalam Bimbingan Klasikal : ceramah dan tanya jawab atau sharing. Strategi memberi perhatian/pendekatan kepada siswa ( salam, sapa, semangat) agar siswa antusias dalam layanan bimbingan. SMK Asta mitra Purwodadi sudah menggunakan sarana dan prasaran LCD dan Laptop. Hasil penelitian sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sukardi (2008 : 38) menyatakan bahwa konseling merupakan pertemuan empat mata antara klien dan konselor yang berisi usaha yang laras, unik, dan human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang. Penanaman kedisiplinan siswa diantaranya adalah 1) kegiatan percontohan yang dilakukan oleh bapak/ibu guru secara sederhana adalah guru datang lebih awal. 2) budaya bersalaman di pintu gerbang sekolah yang dijaga oleh guru piket 3) tata tertib berkaitan dengan berpakaian yang sesuai dengan tata tertib sekolah, 4) Siswa yang terlambat menemui BK untuk meminta surat ijin masuk kelas, 5) Memberi Jadwal Konseling (Bimbingan Konseling yang terjadwal) dengan layanan perorangan. 6) Siswa yang melakukan pelanggaran setelah beberapa kali diperingatkan, baik oleh guru mapel & wali kelas diberi layanan bimbingan perorangan oleh BK. Menuliskan surat pernyataan untuk
7
tidak mengulang kembali. 7) BK/ Wali kelas melakukan home visit/ memanggil orang tua siswa apabila siswa tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Handoyo, (2009: 31) disiplin sangat diperlukan dalam perkembangan anak-anak agar mereka mampu menjalani
kehidupan
dengan
baik,
dan
dapat
meraih kesuksesan.
Sehingga
menanamkan kedisiplinan merupakan suatu keharusan untuk menjadikan anak-anak memiliki pribadi yang berkarakterbaik. Disiplin merupakan kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, pantang mundur dalam menyatakan kebenaran, dan pada akhirnya mau berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. Bagi siswa yang terlambat disuruh membaca ayat-ayat pendek dalam Alquran, melaksanakan sholat Duha. Guru SMK Asta Mitra Purwodadi melaksanakan jemput bola dengan melakukan kunjungan langsung kerumah siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib. Persamaan, perbedaan dan keunikan penelitian sekarang dan terdahulu. Penelitian sekarang osialisasi program kedisiplinan dalam layanan Bimbingan Konseling di SMK Asta MitraPurwodadi dilakukan
melalui layanan klasikal (memberikan nasihat,
pengarahan, memberi contoh).Bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik sejumlah satuan kelas dikelas atau suatu layanan bimbingan yang diberikan oleh guru bimbingan atau konselor kepada sejumlah peserta didik
dalam
satuan
kelas
yang
dilaksanakan
dikelas.
Dengan
memberi
perhatian/pendekatan kepada siswa ( salam, sapa, semangat). Sekolah Kabupaten di Afrika Selatan dihadapkan dengan tantangan berikut, yaitu: sumber daya yang terbatas, kurangnya keahlian dan pengetahuan dengan beberapa anggota Kelembagaan Belajar Tim Dukungan dalam mengelola konseling multikultural.Pengelompokan sekolah dapat membantu kabupaten sekolah dan sekolah dalam berbagi keahlian, sumber daya, membandingkan dari standar dan untuk kerja koperasi. Keunikan penelitian sekarang, adanya budaya bersalaman di pintu gerbang sekolah, sehingga baik guru dan siswa terjalin hubungan yang lebih dekat, siswa menjadi lebih diperhatikan. Pendekatan siswa dengan selogan, Salam, Sapa, Semangat. Bagi siswa yang terlambat disuruh membaca ayat-ayat pendek dalam Alqur’an, melaksanakan sholat Dzuha.
8
Evaluasi program
kedisiplinan melalui program dalam layanan Bimbingan
Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi dilaksanakan pada setiap pembuatan laporan pelaksanaan
program dan setelah dilaksanakan konseling terjadwal (berupa laporan
program, laporan eveluasi dan tindak lanjut Bimbingan Konseling. Hasil penelitian sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Arikunto dan Cepi (2008 : 2), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasiinformasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Hasil evaluasi penanaman program kedisiplinan SMK Asta Mitra Purwodadi yaitu program yang ada sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa walaupun masih ada kekurangan. Dari hasil evaluasi yang didapat kecenderungan siswa untuk terlambat datang ke sekolah menurun, tata tertib sekolah dapat dijalankan dengan baik seperti cara berpakaian, sepatu, rambut tidak gondrong bagi laki-laki dan rambut tidak dicat bagi perempuan. Kenakalan siswa seperti tawuran, minum-minuman keras dll hamper tidak pernah terjadi. Siswa lebih rajin belajar dan lebih sadar untuk memahami cita-citanya baik yang akan langsung melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk bekerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Amiroeddin Sjarif ,( 2010: 45) disiplin adalah suatu ketaatan yang sungguh-sungguh yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban serta berperilaku sebagaimana mestinya menurut aturan-aturan atau tata kelakuan yang seharusnya berlaku di dalam suatu lingkungan tertentu. Kenyataannya harus terlihat dalam perbuatan atau tingkah laku yang nyata, yaitu perbuatan tingkah laku yang sesuai dengan aturan-aturan atau taat kelakuan yang semestinya Tujuan dari disiplin itu sendiri adalah untuk memberitahukan kepada anak-anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk, serta mendorong untuk berperilaku sesuai dengan standar-standar. Kekurangan dari penanaman program kedisiplinan melalui layanan bimbingan dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi bersifat teknis seperti keterlambatan disebabkan oleh kemacetan lalu lintas dan jarak tempat tinggal siswa sangat jauh dengan
9
sekolah, masih ada siswa tidak tertib dalam berpakaian yang tidak sesuai seperti sepatu masih ada yg warna selain hitam, siswa tidak ijin ketika tidak berangkat sekolah. Persamaan, perbedaan dan keunikan
penelitian sekarang dan terdahulu.
Penelitian sekarang hasil evaluasi penanaman program kedisiplinan SMK Asta Mitra Purwodadi yaitu program yang ada sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa walaupun masih ada kekurangan. Dari hasil evaluasi yang didapat kecenderungan siswa untuk terlambat datang ke sekolah menurun, tata tertib sekolah dapat dijalankan dengan baik seperti cara berpakaian, sepatu, rambut tidak gondrong bagi laki-laki dan rambut tidak dicat bagi perempuan. Kenakalan siswa seperti tawuran, minum-minuman keras dll hamper tidak pernah terjadi. Siswa lebih rajin belajar dan lebih sadar untuk memahami cita-citanya baik yang akan langsung melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk bekerja. Penelitian terdahulu masalah disiplin siswa selalu ada dan metode disiplin yang digunakan telah berubah selama bertahun-tahun. Penelitian inimembahas mengenai pendekatan guru untuk mendisiplinkan siswa dan masalah di sekolah-sekolah Nigeria seperti hukuman fisik, suspensi dan pengusiran; dan isu hak asasi manusia karena gelombang meningkatnya kesalahan dan efek resultan yang telah menunjukkan disiplin yang menjadi masalah utama dari manajemen pendidikan. Berdasarkan pada premis bahwa pendekatan disiplin secara konsep, menyoroti bahwa masalah disiplin siswa telah tumbuh menjadi epidemi disekolah menengah Nigeria. Keunikan evaluasi pada penelitaian sekarang adalah, adanya tindak lanjut melalui layanan bimbingan individual maupun kelompok terhadap siswa yang melanggar tata tertib sekolah,sehingga dengan adanya tindak lanjut tersebut siswa menjadi lebih taat dengan tata tertib yang diberlakukan oleh
PENUTUP Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki
program
kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan sekolah maupun lingkuan sekitar. Penerapan program layanan
kedisiplinan dimasukkan dalam bentuk
informasi, bimbingan layanan kelompok dan
layanan penguasaan konten.
Perencanaan program dituangkan dalam program tahunan (prota), program semester (promes) dan program bulanan (probul). Guru Bimbingan Konseling
10
berkoordinasi
dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, guru piket, wali kelas, guru mata pelajaran. Sosialisasi program dilakukan melalui layanan klasikal Penanaman kedisiplinan siswa diantaranya adalah a) kegiatan percontohan yang dilakukan oleh bapak/ibu guru secara sederhana guru datang lebih awal.b) budaya bersalaman di pintu gerbang sekolah yang dijaga oleh guru piket c) tata tertib berkaitan dengan berpakaian yang sesuai dengan tata tertib sekolah, d) Siswa yang terlambat menemui BK untuk meminta surat ijin masuk kelas, e) Jadwal Konseling dengan layanan perorangan. f) BK/ Wali kelas melakukan home visit/ memanggil orang tua siswa apabila siswa tidak mengalami perubahan. Evaluasi program
kedisiplinan melalui program dalam layanan Bimbingan
Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi dilaksanakan pada setiap pembuatan laporan pelaksanaan
program dan setelah dilaksanakan konseling terjadwal (berupa laporan
program, laporan eveluasi dan tindak lanjut Bimbingan Konseling). Hasil evaluasi penanaman program kedisiplinan SMK Asta Mitra Purwodadi yaitu program yang ada sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa walaupun masih ada kekurangan. Dari hasil evaluasi yang didapat kecenderungan siswa untuk terlambat datang ke sekolah menurun, tata tertib sekolah dapat dijalankan dengan baik seperti cara berpakaian, sepatu, rambut tidak gondrong bagi laki-laki dan rambut tidak dicat bagi perempuan. Kenakalan siswa seperti tawuran, minum-minuman keras dll hamper tidak pernah terjadi. Siswa lebih rajin belajar dan lebih sadar untuk memahami cita-citanya baik yang akan langsung melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk bekerja.
DAFTAR PUSTAKA Abidinsyah. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter dalam Membangun Peradaban Bangsa yang Bermar-tabat. Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah. 11(3) Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Auni.2014.Determinants of Guidance and Counseling Programme in Addressing Students Social Adjustment in Secondary Schools in Siaya District, Kenya. International Journal of Humanities and Social Science Vol. 4 No. 4 [Special Issue – February 2014].
AYirgalem Alemu.2013. Assessment of the Provisions of Guidance and Counseling Services in Secondary Schools of East Harerge Zone and Hareri Region, Ethiopia. Middle Eastern & African Journal of Educational Research, Issue 2 Year 2013 Darmawan, Deni., Halimah, Leli. dan Iskandar, Sofyan, 2006. Dasar Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Bahan Belajar Mandiri. Bandung : UPI PRESS Ehiane .2014.Discipline and Academic Performance(A Study of Selected secondary Schools in Lagos, Nigeria). International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development. January 2014, Vol. 3, No. 1. Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, 2005. Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar. Bumi Aksara: Jakarta Fani Julia Fiana, Daharnis, Mursyid Ridha. 2013. Disiplin Siswa di Sekolah dan Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Glenn M. Calaguas,.2012. Academic Achievement And Scholl Ability : Implications To Guidance And Counsiling Program. Journal of Arts, Science & Commerce EISSN 2229-4686 ISSN 2231-4172International Refereed Research Journal Vol.– III, Issue 2(3), April. 2012 [49] James P. Spradley. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana, . Edisi. II Kamaruddin SA. (2012). Character Education and Students Social Behavior. Journal of Education and Learning. Vol.6 (4) pp. 223-230. Mahlangu.2011.Dilemma of School Districts in Managing Career Counseling in South Africa. Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies (JETERAPS) 2 (4): 239-245. Mochtar Buchori. 2007. Evolusi Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: INSISTPress. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Nakpodia.2010.Teachers’ disciplinary approaches to students’ discipline problems in Nigerian secondary schools. International NGO Journal Vol. 5(6), pp. 144-151, July 2010. Nicolas.2010.A Study of Students’ Learning Styles, Discipline Attitudes and Knowledge Acquisition in Technology-Enhanced Probability and Statistics Education.Journal of Online Learning and Teaching. Vol. 6, No. 3, September 2010 Nida.2015.Character building of students by guidance and Counseling teachers through guidance and Counseling services. International Multidisciplinary Journal . ISSN: 2443-2067. Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua.
Rachel Pasternak. 2013. Discipline, learning skills and academic achievement. Vol. 1(1), pp. 1-11, June 2013. Ramon Lewis.2008.Students’ reaction to classroom discipline in Australia, Israel, and China.Teaching and Teacher Education 24 (2008) 715–724. Sagala, S. 2007. Manajemen Strategis dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung. Alfabeta Sahin.2009. The evaluation of counseling and guidance Services based on teacher views and their Prediction based on some variables. International Journal of Instruction January 2009 Vol.2, No.1. Salahudin, Anas., 2010. Bimbingan & Konseling. Cet.1. Bandung: CV. Pustaka Setia Santrock, John W,2007. Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Penerbit Erlangga Siti Aminah, Mungin Eddy Wibowo, Dwi Yuwono Puji Sugiharto. 2014. Yang berjudul “Pengembangan Model Program Bimbingan Konseling Berbasis Karakter di Sekolah. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suherman, Uman., Konseling Karir Dalam Rentang Kehidupan. Bandung: SPS Universitas Pendidikan Bandung, 2009. Sukardi, D. K. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, S. 2006. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Tannir.2013.Effects of character education on the self-esteem of Intellectually able and less able elementary students in Kuwait.International Journal Of Special Education Vol 28, No: 1, 2013. Walgito, B. 2010. Bimbingan Dan Konseling (Studi Karier). Yogyakarta: Andi. Winkel, W.S,.2007. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Yusuf, Samsul dan Juntika, Nurihsan. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rodaskarya.