DAFTAR PUSTAKA
Adilynia A E. 2005. Kajian Pengembangan Pariwisata Bahari dan Perikanan (Dengan Pendekatan Ekologis) di Kawasan Pesisir Anyer, Kota Serang, Banten. Skripsi Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Adrianto L. 2004. Menggagas Visi Ekonomi-Ekologi dalam Perspektif Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Menuju Terwujudnya Indonesia Berkelanjutan Working Paper 10 Oktober 2004. PKSPL-IPB. Bogor. Adrianto L, Matsuda Y. 2004. Fishery Resources Appropriation in Yoron Island, Kagoshima Prefecture, Japan : A Static and Dynamic Analysis. Kagoshima University. Japan. Adrianto L. 2006. Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Berkelanjutan: Tantangan Riset dan Akademik. Disampaikan pada Mukernas Himitekindo Bogor, 16 Januari 2006. PKSPL-IPB. Bogor. Akil S. 2003.“Implementasi Kebijakan Sektoral dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan dari Perspektif Penataan Ruang”. Makalah pada Diskusi Panel Kajian Pariwisata Berkelanjutan. Gedung Sapta Pesona 23-28 Agustus 2003. Jakarta. Anielski. 2005. Ecological Footprints of Canadian Municipalities and Regions Prepared for: The Canadian Federation of Canadian Municipalities. Anielski Management Inc. Canada. Apendi A. 1999. Zonasi Dalam Perencanaan Pengelolaan Pariwisata Pesisir Yang Berkelanjutan Di Kawasan Batam Dan Rempang Propinsi Riau. Tesis Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Staistic by sector.Number of Domenstic, Foreign Guest, and Room Occupation Rate of Hotel in Banten. www.banten.bps.go.id (12 Maret 2006). [BPS] Badan Pusat Statistik. 2005. Statistic Indonesia. Tourism and National Transport Pres Releases. www.banten.bps.go.id (19 Maret 2006). [BPS]
Badan Pusat Statistik. 2005. Tinjauan Ekonomi Banten 2004. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten.
[BPS]
Badan Pusat Statistik. 2006. Banten Dalam Angka 2005. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2006 Statistic Indonesia. Tourism and National Transport Pres Releases. www.banten.bps.go.id (3 Oktober 2010). [BPS] Biro Pusat Statistik. 2006. Dinas Pariwisata Kabupaten Serang. Banten.
144 [BPES] Banten Province Environmental Strategy. 2002. Konsep Penataan Ruang Dalam Pembangunan Berwawasan lingkungan di Provinsi Banten Workshop III (BPES) Banten. www.bappedabanten.go.id.[28 Maret 2006]. [BANGDA] Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah. 1999. Proseding Lokakarya Otonomi Daerah dengan tema Antisispasi Otonomi Daerah dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Menyongsong Era Pemerintahan Baru. Ditjen Bangda Depdagri. Jakarta. [BANGDA] Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. 1998. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan. IPB Bogor. [Bakorsultanal] Badan Koordinasi Survei Pemetaan Nasional. 1996. Pengembangan Prototipe Wilayah Pesisir dan Marine Sulawesi Selatan. Tim Kerja Survei Dasar Sumber Alam Laut. Proyek Pembinaan Survei Udara dan Dirgantara. Bakorsultanal. Bogor. [BAPEDA] Badan Perencanaan Daerah Provinsi Banten. 2002. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Banten 2002-2017. Banten. Bappenas. 1998. Ringkasan Konferensi Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bappenas. Jakarta. Baehaqie A dan BS Helvoort.1993. Potensi dan Konservasi Kawasan Pesisir untuk Ekotorism Indonesia; Seminar Nasional Manajemen Kawasan Pesisir untuk Ekoturisme dalam Rangka Dies Natalis ke-30 IPB. Program Magister Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bengen DG. 2002. Identifikasi Permasalahan Pola Pergeseran Sistem Pengelolaan dari Rejim Sentralistik kepada Otonomi Daerah. Bogor. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Butler RW. 1980.The Concept of a Tourist Area Cycle of Evolution. Implications for Management of Resources Canadian Geographer 24: 5-12. Budiharsono S. 2005. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan (edisi kedua). PT. Pradinya Paramita. Jakarta. Cabrini L. (2002). Cultural heritage and tourism development. Paper presented at the International Conference on Heritage, New Technologies and Local Development. Ghent, Belgium: 11-13 September 2002. Cicin-Sain B, RW Knecht. 1998. Integrated Coastal and Management. Concept and Practices. Island Press. Washington. DC.USA. Chua Thia-Eng, DP Michael and NP James. 2006. Lessons for Integrated Coastal Zone Management : The Asean Experience. Proceding of The Regional Workshop on Coastal Zone Planning and Management. Association of Southeast Asian Nations/ United States Coastal Resources Management Project. Phillipines. Chalid F. 2000. Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata dalam Pengusahaan Ekowisata. Pustaka Pelajar. Unit KSDA. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
145 Chalid F. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty. Clark J. 1995. Coastal Ecosystem Ecological Consideration For Management of the Coastal Zone. The Concervation Fondation. Washington. DC. Clark WC and NM Dickson. 2003. Sustainability Science: The Emerging Research Program. PNAS July 8. 2003. Commonwealth Coastal Action Program. 1997. Coastal Tourism: A Manual for Sustainable Development. Departement of the Environmental. Sport and Territories. Australia. Dahuri R.1998. Pendekatan ekonomi-ekologis Pembangunan Pulau-pulau Kecil Berkelanjutan. Dalam Proseding Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulaupulau Kecil Di Indonesia. Jakarta 7-10 Desember 1998. Kerjasama Departemen Dalam Negeri. Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Kawasan, TPSA, BPPT. Coastal Resources Management Project (CRMP) USAID. Dahuri R. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT.Pradnya Paramita.Edisi Revisi. Jakarta. Dahuri R. 2002. Kebijakan Nasional Dan Rencana Strategis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Lautan Secara Berkelanjutan. Makalah disampaikan pada Tanggal l1 Mei 2002. Di Kongres Wacana SPL IPB. Diselenggarakan Oleh Program Pascasarjana Sumberdaya Pesisir Dan Lautan IPB. Bogor. Dahuri R. 2003. Kebijakan Nasional Pengelolaan Wilayah Pesisir. Makalah disampaikan pada Pelatihan Perencanaan dan Pegelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu. Tanggal 8-16 Oktober 2003 diselenggarakan oleh DKP bekerjasama dengan PKSPL. Jakarta. Dahuri R, J Rais, S P.Ginting dan M Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Dahuri R, J Rais, S P.Ginting, M Sitepu. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara terpadu (Edisi Revisi). Jakarta. Daly H.1990. Towards Some Operational Principles of Sustainable Development. Ecological Economics 2:1-6. [DPPW] Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Buku Profil Penataan Ruang Provinsi Banten. Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Wilayah Barat Banten p:33. [DKP]
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2001. Pedoman Umum Pengelolaan PulauPulau Kecil Yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat.
Dinas Pariwisata. 2002. Statistik Kepariwisataan Kabupaten Serang. Propinsi Banten. Dixon J A and F L Scura. 1993. Ecology and Micro Economica ”as joint product”. Washington, DC.
146 Direktorat Jenderal Pariwisata. 1998. Pedoman Pengembangan Pariwisata. Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata. Jakarta. Dunn WN. 1998. Analisa Kebijakan Publik diterjemahkan; Samudra Wibawa PT Haninidita Offset. Yogyakarta. Dunn WN. 1999. Analisis Kebijakan Publik. Edisi kedua. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. [ESRI] Environmental System Research Institute. 1990. Understanding GIS. The ARC/Info Method. Redlands. CA.USA. Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor. Fedra. 1998. Pengembangan Pariwisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam; Suatu Peluang Ekonomi. Peran Serta Masyarakat dan Ramah Lingkungan Dalam Pengembangan Obyek Wisata Alam. Jurnal Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan. ITB Bandung. Ferguson ARB. 2002. The Assumptions Underlying Eco-Footprinting. Population and Environment, 23 (3); 303-313. Forrester J. W.1999. System Dynamics: the Foundation Under Systems Thinking. Sloan School of Management Massachusetts Institute of Technology. Cambridge, A.02139.ftp://sysdyn.mit.edu/ftp/sdep/papers/D-4828.html Ginting SP. 1998. Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Sulawesi Utara Dapat Mengancam Kelestariannya. P:30-43 Vol. I. No. 2 Jurnal Pesisir dan Lautan. PKSPL-IPB. Bogor. Gunn CA. 1994. Tourism Planning: Basics, Consepts, Case. Taylor and Francis. Ltd Washington DC. Gunn CA. 1993. Taurism Planning: Basics, Concepts, Cases.Third dition. Taylor & Francis Publisher. Gunawan I. 1998. Typical Geographic Information System (GIS) Application for Coastal Resources Management Indonesia: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indosnesia. Volume I No. 1. 1998. Hamadji SH.1981. Fertilitas dalam Dasar-dasar Demografi. Lembaga Demografi. FEUI.Jakarta. Hall CM. 2001.Trend in Ocean and Coastal Tourism. Ocean & Coastal Management 44 (p 601-618). Haberl, Heinz EK, Krausmann F. 2001. How to Calculate and Interpret Ecological Footprints For Long Periods of Time : The Case of Austria 1926-1995. Ecological Economics 38 : 25-45.
147 Harjadi, B. 2004. Karakteristik Sumberdaya Lahan Sebagai Dasar Pengelolaan DAS di Sub DAS Merawu, DAS Serayu. Forum Geografi. Vol. 18(2) Desember 2004: 98. Hartrisari. 2007. Sistem Dinamik. Konsep Sistem dan Pemodelan untuk Industri dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. SEAMEO BIOTROP. Bogor Hubacek K, Giljum S. 2002. Applying Physical input-output analysis to estimate land appropriation (ecological footprints) of international trade activities. Ecological Economics 44:137-151. JICA. 2004. Draf Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia Departemen Kehutanan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Kementrian Lingkungan Hidup, Departemen Dalam Negeri. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Japan International Cooperation Agency. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove. Kay R and J Alder. 1999. Coastal Planning and Management. E & FN Spon, London and New York. Kusumastanto T. 1995. Investasi Pertumbuhan Berkelanjutan. Kompas. Jakarta.
Ekonomi
dan
Pembangunan
Kusumastanto T. 1998. Metode Penelitian dan Analisis Data Sosial–Ekonomi Masyarakat Pesisir. Makalah Pelatihan ICZPM. Kerjasama dengan PKSPL IPB dengan Ditjen Bangda Depdagri. Jakarta. KH Erb and K Fridolin. 2001. How to Calculate and Interpret Ecological Footprints For Long Periods of Time : The Case of Austria 1926-1995. Ecological Economics, 38 : 25-45. [KMNLH] Kementerian Negara Lingkungan Hidup, [BPS] Badan Pusat Statistik. 2000. Modul Pelatihan Model Ekonomi Makro untuk Analisis Lingkungan di Indonesia. Kerjasama antara Pemerintah Kerajaan Norwegia Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Biro Pusat Statistik. Jakarta. Leontief W. 1966. Input-Output Economics. Oxford University Press. New York. Lenzen M and SA Murray. 2001. A modified ecological footprint method and its application to Australia. Ecological Economics, 37: 229. Long HB. 1973. Aproach to Community Development, National Univercity Extention Association and the America College Ludvianto B. 2001. Ragam Mengurangi Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati dengan Konsep “Tapak Ekologi”. Ragam Warta Kehati.Indonesia. Madrie H dan Al Banjari. 1994. Pemanfaatan Agrocultur untuk Pariwisata. Pesisir Berkelanjutan. Jurnal Nasional, Pengembangan Sumberdaya Alam Dalam Rangka Otonomi Daerah. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
148 [MENKLH].1988. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Nomor: Kep/02/MENKLH/1988. Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Jakarta. Moffat I, N Hanley and MD Wilson. 2000. Measuring and Modeling Sustainable Development. Parthenon Publishing. Bristol. UK Munir R. 1981. Densitas dalam Dasar-dasar Demografi. Lembaga Demografi FEUI. Jakarta. Muriawan. 2009. Kajian Pariwisata Sosialisasi Konsep Pariwisata Berkelanjutan Dalam Pengelolaan Obyek Wisata Pantai Yeh Tabanan, Bali. Thesis. Program Pascasarjana. Universitas Udayana. Bali. Nazir M.1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nontji A. 1987. Laut Nusantara. Cetakan pertama. Penerbit Djambatan. Jakarta. Nontji A. 2002. Laut Nusantara. Cetakan ketiga. Penerbit Djambatan. Jakarta. Nybakken J. 1988. Biologi laut: Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta. Orams M. 1999. Marine Tourism Development. Impact and Management. Routledge. London. Ortolano L. 1984. Environmental Planning and Decision Making. John Wiley & Son. United States. Palmer AR. 1999. Ecological Footprints:Evaluating Sustainability, Environmental Geosciences 6 (4); 200-204. Pemda Provinsi Banten. Penyusunan Rencana Tata Ruang Khusus Wilayah Pesisir Barat Banten. 2006. Laporan Rencana Pemerintahan Provinsi Banten. Pemda Provinsi Banten. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten. 2006-2010.Banten. Purbani D. 1997. Peran Aplikasi SIG/Inderaja untuk Pengembangam Wisata Pesisir di Sekitar Teluk Banten; Prosiding Konperensi ESDAL 1997. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta. Purba M. 1997. Analisis Biaya dan Manfaat (Cost and Benefit Analysis). Rineka Cipta. Jakarta. [PHRI] Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia. 2004. Tingkat Hunian Tamu Hotel di Anyer dan Cinangka. Serang. Banten. [PKSPL] Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. 1998. Penyusunan Konsep Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Yang Berakar Pada Masyarakat. Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.
149 Rais J.2006. Pedoman Pengukuran dan Penegasan Kabupaten/Kota Batas Wilayah Kewenangan Laut Provinsi. Ristianto B. 2003. Pendekatan Ekologi-Ekonomi dalam Pengembangan Pelabuhan Dumai [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Rusli, S. 1982. Pengantar Ilmu Kependudukan. LP3ES. Jakarta, Indonesia. Rustiadi E, Saefulhakim S, Panuju 2004. Diktat Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Edisi: 10 Desember 2004. Faperta IPB. Bogor. [RTRW] Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten. 2002. Pemerintahan Provinsi Banten. Saparjadi. 1999. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam yang Berazas Kerakyatan dalam Menggerakkan Potensi Kepariwisataan. Makalah pada Prospek dan Manjemen Ekoturisme Memasuki Milemium Ketiga. Departemen Kehutanan, Maret 1999. Bogor. Scura LF, Chua Thia-Eng, DP Michael, and NP James. 1992. Lessons for Integrated Coastal Zone Management: The Asean Experience. Proceding of The Regional Workshop on Coastal Zone Planning and Management Association of Southeast Asian Nations/ United States Coastal Resources Management Project. Phillipines. Schaefer F, U Luksch, JC Steinbach and J Hanauer. 2006. Ecological Footprint and Biocapacity The World’s Ability to Regenerate Resource and Absorb Waste in a Limited Time Periode. Working Paper and Studies. European Communities, P: 5–7. Sevilla CG, Twila PG, Bella RP, and Gabriel UG.1993. Pengantar Metode Penelitian. Penerbit Universitas Indonesia (Terjemahan). Jakarta. Soerjani MR dan AR Munir.1987. Lingkungan Sumberdaya Alam dan Dalam Pembangunan. UI-Press. Jakarta.
Kependudukan
Soeriaatmadja RE. 1997. Pariwisata Yang Berwawasan Lingkungan dalam Pembangunan Yang Berkelanjutan. Dalam Prosiding Pelatihan dan Lokakarya Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan. Editor Myra P. Gunawan. Penerbit ITB. Bandung. Suharsono. 1998. Potensi Wisata Bahari Wilayah Belitung Dilihat dari Kondisi Profil dan Keragamana Karang batu. LIPI. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut. Jakarta. Soeriaatmadja RE. 1997. Pariwisata yang Berwawasan Lingkungan dalam Pembangunan Yang Berkelanjutan. Dalam Prosiding Pelatihan dan Lokakarya Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan. Editor Myra P. Gunawan. Penerbit ITB. Bandung. Sugiarto A. 1996. Pedoman Umum Pengelolaan Wilayah Pesisir. Lembaga Oseaonologi Indonesia. Jakarta.
150 Supriharyono MS. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. PT. Pustaka Utama. Jakarta. Suryanto A. 2000. Sistem Zonasi Pengelolaan Taman Nasional Laut Berdasarkan Indeks Kepekaan Lingkungan (Studi Kasus Di Kepulauan Karimunjaya Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah). [Disertasi] Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Steele P. 1993. The Economic of Ecotourism. In Focus, 9, 4-6 Taurusman A A. 1999. Model Sedimentasi dan Daya Dukung Lingkungan Sagara Anakan Untuk Budidaya Udang. Thesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. UI, ITB, UGM. 1997. Studi Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional Buku I.Tim Konsorsium UI, ITB, UGM. Utomo B. 1981. Mortalitas Dalam Dasar-Dasar Demografi. Lembaga Demografi. FEUI. Jakarta. Venetoulis J, D Chazan and C Gaudet. 2004. Ecological Footprint of Nation: Sustainability Indicators Program March 2004. Redefining Progress. Wackernagel M Rees. 1996. Our Ecological Footprint: Reducing Human Impact on The Earth. New Society Publishers, Gabriola Island. British Columbia. Wackernagel M, and JD Yount. 1998. The Ecological Footprint : An Indicator of Progress Toward Regional Sustainability. Environmental Monitoring and Assessment, 51 : 511-529. Walters JS, J Maragos, S Siar and AT White. 1998. Participatory Coastal Resources Assessment. A Handbook Community Workers and Coastal Resources Mangers. Winz . 2005. “ Pengembangan Tata Kota yang Efektif di Taiwan”. Jurnal Volume 3 Januari 2003. Pusat Penelitian Universitas Trisakti. Jakarta. Wilson J, Anielski M. 2005. Ecological Footprint of Canadian Municipalities and Regions. The Canadian Federation of Canadian Municipalities. Canada. P: 8. Wong, P. P. (Ed). (1993). Tourism vs. environment: The case for coastal areas. Boston: Kluwer Academic Publishers. Wong P P. 1998. Coastal Tourism Development in Southeast Asia: Relevance and Lessons for Coastal Resources Management Ocean & Coastal Management Journal,Vol. 8:11. Woodwell JC. 1998. A Simulation Model to Illustrate Feedbacks among Resource Consumption, Production, and Factor of Production in Ecological-Economic Systems. Ecological Modeling, 112: 227-247. [WCED] World Commission on Environmenoutal and Development. 1987. (ed) Common Future. Oxford University Press. Oxford.
Our
151 [WRI] World Resources Institute. 2002. Terumbu Karang yang Terancam Di Asia Tenggara. World Resources Institute. Washington, DC 2002, USA. www.wri.org. (21 September 2006). [WTO] World Tourism Organization. WTO news. 2 nd quarter 2000 Issue 2. Ecotourism Statistical Fact Sheet. World Tourism Organization. Madrid. Spain. http://www.world-tourism.org. (20 Juli 2006). [WTO] World Tourism Organization. Proceeding of The Workshop on Resort Planing and Development. 26-29 August 2000. Baguio City. Philippines. [WTO] World Tourism Organization. 2002. Global Tourism 2010: Which destinations will become successful ”. In Cabrini L. 2002. Danish Tourist Board’s Autumn Conference. 13 November 2002. Nyborg, Denmark. Regional Representative for Europe. World Tourism Organization. Denmark. www.world.tourism.org. (24 Mei 2006). [WTO, UNEP] World Tourism Organization and United Nations Environment Program. 2002. International Year of Ecotourism. Quebec. Canada. www.world.tourism.org , www.uneptie.org . (07 Oktober 2004). [WTTC] World Travel and Tourism Council. 2004. AGENDA 21 for the Travel & Tourism Industry Towards Environmentally Sustainable Development. World Travel and Tourism Council. www.wttc.org. (07 Oktober 2004). Yufeng. 2005. ”Pengembangan Kota Hsinchu Science di Taiwan.” Jurnal Volume 4 April 2005. Pusat Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Jakarta. Yulianda F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah Seminar Sains 21 Februari 2007. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Yoeti O. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Penerbit Angkasa. Bandung. Zia UlHaq M. 2006. Strategi Pengelolaan Pariwisata Pesisir di Sendang Biru Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur [Thesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.