DAFTAR PUSTAKA
Australia Government, Australia Standard Risk Management and New Zealand(AS/NZS4360:1999),http://www.wales.nhs.uk/ihc/documents/A.4. 1.4_Australia_and_New_Zealand_Methodology_AS_NZ%204360_1999. pdf1999, di-download pada tanggal 19 Februari, 2008, jam 00.40 WIB. Bird, Frank E., Accident Ratio Study “Total Loss Control”, McGraw-Hill Book Company,New York, 1985 Budiono, A.M. Sugeng. Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja. Bandung: Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. 1997. Fine, W.T, Mathematical Evaluations for Controlling Hazard, Safety Department, Naval Ordinance Laboratory, New York, 1980. Goetsch, D.L., Occupational Safety and Health in The Age of High nd
Technology For Technologist, Engineers, and Managers. 2 ed. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. 1996.
Heinrich, H.W., D. Petersen, and N. Roos, Industrial Accident Prevention, 5th ed. New York: McGraw-Hill Book Company, 1980. http://transitsafety.volve.dot.gov/Publications/Safety/Hazard/HAGuideline .pdf. di-download pada tanggal 19 Februari 2008, jam 01.40 WIB. Kartikasari, Yasmin, Penentuan Skor Risiko dalam Pengelolaan Sistem Keselamatan dan Keselamatan Kerja di BATAN Bandung, Departemen Teknik Lingkungan ITB, Bandung, 2005 NSCA: "How to Use the NSCA Risk Score Calculator Card 3rd Edition," NSCA, 1997.
xiii
OHSAS 18002. Occupational Health and Safety Management Systems – Guidelines for The Implementation of OHSAS 18001. Occupational Health and Safety Assesment Series. BSI. 2000. Queensland Government, Department of Employment, Training and Industrial Relations. Workplace Health and Safety Risk Management Advisory Standard 2000, http: //www.detir.qld.gov.au/hs/hs.htm, didownload pada tanggal 19 Februari, 2008, jam 01.10 WIB. Ridley, J dan John Channing, Safety at Work Sixth edition, ButterworthHeinemann, Burlington, 2003. Soemirat, Juli, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Lingkungan, ITB, 1999. Suma’mur, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta, 1995. The University of Queensland, Occupational Health dan Safety Risk ManagementGuideline,http://www.uq.edu.au./ohs/pdf/OHS%20Risk%20 mgt.pdf, di-download pada tanggal 19 Februari 2008, jam 01.30 WIB. www.qrc.org.au/conference/_dbase_upl/2000_spk001_alexander.pdf,
di-
download pada tanggal 6 Juni 2008, jam17.45 WIB.
xiv
LAMPIRAN A Deskripsi Fasilitas-Fasilitas Utama di seksi Casting (Penuangan)
Fasilitas-fasilitas Utama Beberapa fasilitas utama di Seksi Casting adalah : 1.
Dapur Pelebur (Melting furnace)
Dapur ini dipakai untuk melebur ingot spec out, cold metal dan sisa-sisa aluminium di pabrik penuangan. Aluminium cair di dalam dapur dapat dikeluarkan dengan memiringkan dapur. Operasi pemiringan dapat dilakukan dengan menekan tombol silinder hidrolik. Operasi pembakaran dari alat pembakar dikontrol secara otomatis sesuai dengan temperatur aluminium cair dalam dapur. Temperatur aluminium tersebut diukur oleh Termokopel yang dipasang pada dapur. Dapur dilengkapi dengan pintu-pintu yang digerakkan dengan listrik. Spesifikasi dapur pelebur adalah sebagai berikut : •
Jumlah
: 1 unit
•
Tipe
: Bahan bakar minyak berat
•
Kapasitas
: 30 ton
•
Kapasitas peleburan : 1 ton/jam
•
Konrol temperatur
: Kontrol otomatis
•
Sistem pemiringan
: Silinder hidrolik
•
Ukuran dalam
: 3000 mm x 9000 mm
2.
Dapur Penampung (Holding furnace)
Dapur ini dipakai untuk menampung aluminium cair yang dimasukkan melalui lubang pengisian ujung dapur dimana temperaturnya dapat dipertahankan sesuai dengan temperatur yang diinginkan. Dengan menekan tombol penggerak silinder yang terletak di bagian bawah dapur maka dapur akan bergerak miring sehingga aluminium cair dalam dapur dikeluarkan. Dapur ini mempunyai atap rata dan mendatar yang dilengkapi elemen-elemen pemanas (heater element) yang dikontrol secara otomatis sesuai dengan temperatur aluminium cair yang diukur
dengan Termokopel. Pintu pengisian aluminium ada di setiap sisi dapur, yaitu di sebelah selatan dan utara dapur. Dinding samping dapur mempunyai lima pintu pengambilan dross untuk tipe pemiringan satu sisi dan empat pintu untuk dapur pemiringan dua sisi. Spesifikasi dari dapur penampung (holding furnace) adalah sebagai berikut : •
Tipe & Jumlah dapur
:
6 unit pemiringan satu sisi (one side tilting) 3 unit pemiringan dua sisi (both side tilting)
•
Kapasitas
:
30 ton
•
Sistem pengontrolan
:
Otomatis
•
Kapasitas pemanasan
:
100 C/jam
Dapur penampung ini dapat memanaskan 30 ton aluminium dengan suhu 7600 C – 7700 C dalam waktu 1 jam. •
Output maksimum
:
390 kW (hubungan delta) 130 kW (hubungan star)
•
Sistem pemiringan
:
Silinder hidrolik
•
Ukuran dalam
:
3000 mm x 9000 mm
Batu tahan api (fire brick) merupakan bagian dari struktur untuk dapur pelebur (melting furnace) dan dapur penampung (holding furnace). Batu tahan api yang digunakan harus mempunyai kualitas yang baik pula. Batu mortar digunakan sebagai bahan perekat. 3.
Mesin Pencetak (Casting Machine)
Mesin ini digunakan untuk mencetak ingot 50 lb (50 pon = 22,7 kg). Tipe konveyor datar, dan memakai pendingin air tidak langsung. Mesin pencetak (casting machine) ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
•
Pouring device
Merupakan saluran tempat dituangnya aluminium cair dari dapur ke mesin pencetak •
Mould
Jumlahnya ada 146 mould dalam satu mesin pencetak (casting machine) •
Marking device
Alat pemberi nomor produksi (nomor lot) yang terbuat dari batangan besi dan figure punch, dan diganti secara manual setiap kali nomor lot berubah atau setiap awal penuangan •
Hammering device
Merupakan alat pemukul ingot. Alat ini berfungsi untuk mempermudah ingot terlepas dari cetakan •
Ingot Pusher
Batangan penahan agar ingot tidak langsung jatuh pada saat mould berputar balik di ujung conveyor •
Receiving Arm
Lengan penerima ingot untuk diteruskan ke mesin penyusun (stacking machine) •
Water Jacket
Merupakan tempat air pendingin yang bersirkulasi di bawah cetakan. Spesifikasi dari mesin pencetak (Casting machine) adalah sebagai berikut : Jumlah
: 7 unit
Tipe
: Conveyor horizontal datar tetap
Kapasitas
: 6 ton/jam - 12 ton/jam
Berat ingot
: 22,7 kg ± 1,5 kg
Metode pendinginan : Pendinginan cetakan dengan air
4.
Pouring device
: Tipe penuangan otomatis
Marking device
: Tipe otomatis
Mesin Penyusun (Stacking Machine)
Mesin penyusun ini digunakan untuk menyusun ingot-ingot secara teratur yang keluar dari mesin pencetak. Mesin ini terdiri dari alat penerima, unit ruang pendingin, alat pemindah dan alat penyusun. Ingot-ingot keluar dari mesin pencetak secara otomatis ke peralatan pemindah melalui unit ruang pendingin. Pada alat pemindah ini, ingot membali secara otomatis dan dipindahkan ke alat penyusun. Hanya alat penumpuk yang dioperasikan secara manual.
5. •
Crane Overhead Crane 20/3 ton
Crane ini adalah crane overhead yang berjalan di atas rel, digunakan dalam perbaikan dapur dan mengangkat berbagai macam peralatan. Setiap pergerakan pengangkatan, gerak melintang dan memanjang dilengkapi masing-masing oleh sebuah motor yang dikontrol dengan switch gantung dari bawah. Spesifikasi overhead crane adalah sebagai berikut : Jumlah
: 1 unit
Tipe
: Overhead crane memanjang
Daya angkut
: 20 T/3 T
Beban standar
: Beban normal : 20 ton Beban tambahan : 3 ton
Lebar rentangan
: 18,5 m
Tinggi pengangkatan
: Normal 9 m
Tambahan 9 m Kecepatan pengangkatan
: Normal 8 m/menit Tambahan 12 m/menit
Gerak melintang & memanjang
•
: 40 m/menit
Hoist Crane 10 ton
Hoist crane ini digantung pada batang profil yang memanjang dan digunakan untuk memiringkan atau mengangkat ladle. Gerakan pengangkatan dan memanjang dilakukan oleh operator dari bawah dengan menggunakan switch gantung. Spesifikasi overhead crane 10 ton adalah sebagai berikut : Jumlah
: 3 unit
Tipe
: overhead crane memanjang dengan hoist
Daya angkat
: 10 ton
Beban standar
: 10 ton
Tinggi pengangkatan
: 12 m
Kecepatan pengangkatan
: 4,3 m/menit
Kecepatan arah memanjang : 15 m/menit
•
Overhead Crane 1 ton
Overhead crane ini adalah crane overhead memanjang yang digunakan untuk mengangkat peralatan. Setiap gerakan pengangkatan melintang dan memanjang dilakukan oleh masing-masing motor dan dioperasikan dari bawah melalui switch gantung. Spesifikasi dari overhead crane 1 ton adalah sebagai berikut : Jumlah
: 1 unit
Tipe
: overhead crane memanjang
Daya angkat
: 1 ton
Beban standar
: 1 ton
Kecepatan angkat
: 10 m/menit
Kecepatan arah memanjang : 35 m/menit Kecepata gerakan melintang : 21 m/menit Lebar rentangan
•
: 9m
Alat Pengikat Ingot
Beberapa batang ingot dengan berat 50 lb/batang disusun dan dibentuk menjadi satu tumpukan sesuai dengan ketentuan. Alat ini mengikat setiap tumpukan Ingot (50 lb x 44 batang). Alat pengikat yang dipakai ada 2 jenis yaitu Tensioner (alat pengikat) dan Sealer (penyegel) . Spesifikasinya adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
Tensioner (Alat pengikat) Jumlah
: 6 unit
Tipe
: Menggunakan tekanan udara
Fungsi
: for loose bundle (ikatan vertikal)
Sealer (Penyegel) Jumlah
: 6 unit
Tipe
: Menggunakan tekanan udara
Fungsi
: for loose bundle (ikatan vertikal)
Alat Pengikat Kombinasi Jumlah
: 4 unit
Tipe
: Menggunakan tekanan udara
Fungsi
: for tight bundle (ikatan horizontal)
• 1.
Alat Penimbangan Timbangan truk 40 ton
Timbangan ini dipasang pada bagian luar pabrik Casting (Penuangan) yang digunakan untuk menimbang MTC (Metal Transportation Car), yang digunakan untuk membawa ladle yang berisi aluminium cair dari bagian Reduksi ke bagian Penuangan. Spesifikasi dari alat penimbang 40 ton ini adalah :
2.
Jumlah
: 2 unit
Tipe
: Timbangan truk (AD 4347)
Kapasitas
: 40 ton
Range timbangan
: 0 - 40.000 kg (± 10 kg)
Ukuran platform
: 3 m x 7,5 m
Obyek timbangan
: MTC (Metal Transportation Car)
Timbangan Platform 2 ton
Timbangan ini dipasang dalam pabrik Penuangan dan digunakan untuk menimbang tumpukan ingot dan bahan-bahan dasar yang digunakan untuk keperluan pabrik Penuangan. Spesifikasi dari timbangan platform 2 ton ini adalah : Jumlah
: 5 unit
Tipe
: Timbangan platform tahan panas (AD 4322)
Kapasitas
: 2 ton
Range timbangan
: 0-2.000 kg (± 1 kg)
Ukuran panggung
: 1,2 m x 1,2 m
Fasilitas-fasilitas Pelengkap / Tambahan 1.
Ruang Pendinginan Dross (Dross Cooling Room)
Digunakan sebagai tempat pendinginan dross hasil sampingan dapur pada pabrik Penuangan. Di ruang pendinginan ini, dross kemudian didinginkan. Setelah dingin, scrap metal yang terdapat pada dross dikutip dan dikumpulkan untuk dilebur kembali. Spesifikasi ruang pendinginan dross adalah sebagai berikut :
2.
Luas ruangan
: 360 m2
Luas kamar pendingin
: 120 m2 (5m x 8 m @ 3 kamar)
Luas jalan
: 120 m2 (4m x 30 m)
Struktur baja
: Rangka baja dan dinding asbes
Peralatan Penyedia Minyak Berat
Peralatan ini digunakan untuk mengirimkan minyak berat ke alat pembakaran minyak berat pada dapur yang berada pada pabrik Penuangan. Peralatan-peralatan ini termasuk tangki penyimpanan minyak berat, pompa pengisian, jaringan pipapipa dan sebagainya. Peralatan penyedia minyak berat ini terdiri dari 2 bagian yaitu : Tangki penyimpanan minyak berat; Berjumlah satu unit dan terbuat dari baja dengan atap tetap dan tipe tangki yang berada diatas tanah Pompa pengisian minyak berat Berjumlah 2 buah ( 1 buah berfungsi sebagai cadangan), tipe pompa trokoidal (motor kopel langsung), kapasitas 0,3 m3/jam, tekanan pelimpahan 5 kg/cm3.
3.
Peralatan Persediaan LPG
Peralatan ini digunakan untuk mengirim LPG yang akan digunakan pada alat pembakar pada burner untuk dapur pelebur, dan juga digunakan untuk memanaskan saluran tuang serta cetakan ingot 50 lb pada mesin pencetak. Peralatan ini terdiri dari tabung-tabung LPG, alat pengatur tekanan, jaringan pipa dan sebagainya. •
Fasilitas Persediaan Air Industri
1.
Jaringan Pipa-pipa Air Industri
Jaringan ini digunakan untuk mengalirkan kebutuhan air ke setiap peralatan atau mesin yang ada di pabrik Penuangan. Jaringan pipa ini diperluas dari sumber perairan ke setiap peralatan atau mesin yang membutuhkan air industri. Air industri disirkulasikan berulang ke pabrik Penuangan. Air yang telah dipakai pada setiap peralatan kemudian didinginkan oleh Menara Pendingin (Cooling Tower), selanjutnya dialirkan kembali ke peralatan yang diinginkan, tetapi air pendingin bekas dari LPG tidak dipakai lagi.
2.
Tekanan pengaliran
: 3 kg/cm2
Volume pengaliran
: 38,5 m2/jam
Volume air sirkulasi
: 495,8 m3/jam (total keseluruhan pompa)
Peralatan Menara Pendingin (Cooling Tower)
Air industri yang disirkulasikan ke mesin pencetak (casting machine) dan unit hidrolik untuk dapur, kemudian dikeluarkan pada temperatur tinggi dari fasilitas tersebut. Peralatan menara pendingin (cooling tower) digunakan untuk mendinginkan air panas yang telah dipakai, kemudian disirkulasikan kembali untuk pemakaian selanjutnya.
Lampiran B Jenis Kecelakaan dan Penyebabnya di Seksi Casting Tahun 2005-2007
Cidera (Injury) Seksi Casting PT. INALUM Smeting Plant 2005-2007 No
Tanggal
Hari
Jam
Nama Tugiran Karimun
1.
20 Peb 05
Selasa
14.45
2.
28 Feb 05
Senin
09.20
Suharto Sulaiman
3.
24 Mei 05
Selasa
09.30
Dermawan S
4.
19 Jun 05
Minggu
08.30
Juni Irawan
5.
26 Mei 06
Jum’at
02.00
Sudarman
6.
17 Mar 07
Sabtu
14.45
Yudhi HS
7.
24 Sep 07
Senin
16.45
Afdal R
Penyebab Membuka tutup radiator yang panas tanpa memakai kain lap sebagai alat bantu. Pada saat menyapu dross tiba-tiba angin bertiup kencang sehingga dross berterbangan dan masuk ke mata.
Hari Hilang
Mata kanan kemasukan debu dross Pada saat membersihkan dapur (spearing) kondisi tubuh kurang sehat sehingga pada saat berjalan tersungkur ke lantai Strapping band sangkut pada roda depan FL dan tertarik sehingga membentur kaki petugas Ketika akan mendorong dross, roda depan masuk lobang sehingga kenderaan oleng dan dross scracher membentur helmet petugas di dross room Membuka tutup radiator yang masih panas sehingga air radiator menyembur dan mengenai ibu jari tangan kiri
1 1
1
2
-
2
Hampir Celaka (Nearmiss) Seksi Casting PT. INALUM Smelting Plant 2005-2007 No
Tanggal
Hari
Jam
Nama
1.
02 Mar 05
Rabu
09.30
-
2.
18 Mei 05
Rabu
15.15
3.
09 Jul 05
Sabtu
05.00
4.
2006
5.
19 Peb 07
Senin
15.00
-
6.
29 Mar 07
Kamis
18.00
-
7.
04 Mei 07
Jum’at
09.30
-
8.
18 Mei 07
Jum’at
09.40
Ramlan D
-
Penyebab Tutup radiator terbuka sendiri karena kondisinya sudah rusak Dross jatuh ke lantai pada saat skimming dan mengenai kain lap dan terbakar
Suradi S
Crane man salah menekan tombol, seharusnya Down tapi ditekan OFF #NA# End rod cylinder steering sebelah kanan lepas saat operasi Baut pengikat shaft propeller lepas 4 bh Ulir pengikat plate sandaran garpu rusak(doll) semua (16 bh) Tidak dipastikan coupler telah terpasang dengan baik Untuk menaikan posisi dapur, foot switch
9.
24 Dec 07
Senin
19.50
Ricardo S
diganjal dengan gayung sample dan ditinggalkan untuk mengerjakan pekerjaan lain.
Damaged of Equipment Seksi Casting PT. INALUM Smelting Plant 2005-2007 No
1.
Tanggal
02 Apr 05
Hari Sabtu
Jam
Nama Andi
Penyebab Tumpukan ban serap forklift tersenggol
16.00
Purwandi
oleh FL-63 ketika mundur sehingga menimpa dinding
Suprayetno 2.
28 Mei 05
Minggu
17.10
Pada saat mundur tidak memperhatikan lingkungan dgn baik shg kaca spion membentur pintu tempat sweeper
3.
4.
08 Ags 05
16 Sep 05
Senin
Jum’at
05.30
14.00
Wakijo
Andi Purwandi
Mengeluarkan ingot yang abnormal dari cetakan pada saat mesin sedang berjalan. Rem inching dilepas pada saat menunggu untuk mengangkat bundle ingot sehingga menabrak 10CST-N2. Pada saat akan parkir, posisi MTC-06
5.
25 Okt 05
Selasa
15.00
Gatot
teralalu rapat dengan MTC-05 dan garis
Waluyo
parkir tidak ada sehingga tangga kanan menyenggol kaca spion MTC-05
6.
7.
8.
28 Des 05
Rabu
23.30
05 Jan 06
Kamis
04.33
09 Mar 06
Kamis
03.30
Syamsul Pupon
Sunimin P
Ketika meletakan pallet ke tempatnya ujung fork terlalu rapat dengan tembok sehingga menabrak tembok Pipa minyak rem bocor sehingga minyak rem habis
Pabet
Baut rotary lepas sebanyak 16 buah ketika
Nababan
sedang operasi Dapur dimiringkan dengan mengganjal
9.
09 Mar 06
Kamis
17.00
Jumali J
foot switch pakai scum skimmer sehingga metal tumpah dan masuk ke water cooling pan
Damaged of Equipment Seksi Casting PT. INALUM Smelting Plant 2005-2007 No
10.
Tanggal
Hari
Jam
Nama
26 Mar 06
Minggu
06.10
Selamat T
Penyebab Ketika melintas di daerah Cooling Yard pengemudi tidak memperhatikan lingkungan kerja dengan baik sehingga FL-26 menabrak sandaran beban FL -63
11.
21 Apr 06
Jum’at
11.50
Ruslan
Menyenggol rangka pelindung pipa udara di R-
Wastrak
500 Ketika membelok masuk ke ramp way no. 2,
12.
09 Jun 06
Senin
06.35
Sawal
kendaraan terlalu ke kanan kemudian pengemudi membalas ke kiri tetapi kelewatan sehingga menabrak pagar ramp way no. 2
13.
14.
07 Ags 06
18 Sep 06
Senin
Rabu
04.30
11.15
Dasimun MK
M David Lbs
Ketika mundur mengambil ladle di deret R-500 ramp way no. 2 terlalu rapat ke kanan sehingga menyenggol pilar Ketika belok untuk mengambil ladle terlalu rapat dengan ladle sehingga safety guard menyenggol kuping ladle Posisi garpu masih miring ke depan ketika akan
15.
03 Feb 07
Sabtu
15.30
Dimas
diputar untuk menuang dross dari crucible sehingga crucible jatuh ke lantai
16.
17.
03 Feb 07
31 Ags 07
Sabtu
Jum’at
18.30
03.30
Abdul
Tangga menyenggol besi pengaman pipa udara
Khalik
di RW-3 R-500
Muslim W
Ketika mundur hendak keluar dari tempat parkir MTC di SCA, pengemudi MTC-01 tidak memperhatikan bahwa MTC-09 sedang melintas di belakangnya sehingga terjadi tabrakan Operator fork lift meletakan ingot di atas ingot
18.
09 Okt 07
Selasa
21.30
Rommadoni
yang akan diikat sehingga alat ikat CS Tool 103 terbentur oleh ingot
19.
28 Okt 07
Minggu
13.30
Mawardi NY
Operator mengoperasikan mesin yang berstatus dalam perbaikan (ada tanda STOP)
Damaged of Equipment Seksi Casting PT. INALUM Smelting Plant 2005-2007 No
20.
Tanggal
05 Dec 07
Hari
Rabu
Jam
00.10
Nama
Penyebab Ketika mengangkat beban posisi fork
Muliana
kurang masuk sehingga beban meluncur
Ginting
dari atas fork dan jatuh ke atas plat form timbangan
21.
08 Des 07
Sabtu
08.45
-
Kenderaan menyenggol pilar tiang parkir MTC Pada saat mundur tidak memastikan
22.
19 Des 07
Rabu
18.00
Dasimun M
bahwa kenderaan dibelakangnya sudah kosong sehingga ujung nozzle membentur bumper AFC-3 Pada saat mengambil ladle di deret 500
23.
29 Des 07
Sabtu
11.00
Anggono R
RW-2, posisi kenderaan terlalu rapat ke kanan sehingga menyenggol pilar
Lampiran C Daftar Pertanyaan Wawancara
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Manajer ISE • Apakah PT INALUM Smelting Plant telah menerapkan SMK3 di dalam perusahaan? • Apakah pelaksanaan SMK3 sudah tertuang dalam kebijakan perusahaan? • Visi dan misi ISE apa? • ISE mengurusi/membidangi apa saja? • ISE berada dalam naungan departemen apa di PT INALUM Smelting Plant? • Bagaimana organisasi K3 dalam PT INALUM Smelting Plant? • Apakah laporan ISE mengenai pelaksanaan safety dan environment harus melalui direktur atau langsung ke presiden direktur yang ada di pusat? • Apakah PT INALUM Smelting Plant memiliki P2K3? Dalam struktur organisasi, P2K3 terpisah atau dimasukkan dalam struktur organisasi PT INALUM Smelting Plant? Jika terpisah, berada dalam naungan siapa? • Apakah P2K3 memiliki budget sendiri dalam mendukung pelaksanaan SMK3 di perusahaan? • Apakah penerapan SMK3 telah terintegrasi dalam setiap seksi kerja di PT INALUM Smelting Plant? 2. Asisten Manajer Safety Protection dan Officer ISE • Apa job assignment dari Safety Protection? • Berapa orang pegawai yang memperkuat ISE? • Bagaimana cara pencatatan kecelakaan dalam PT INALUM Smelting Plant? • Apa saja jenis APD yang telah digunakan di PT INALUM Smelting Plant? • Apakah fungsi Safety Patrol, Safety Promotor, dan bagaimana pelaksanaannya? • Apa saja kegiatan-kegiatan K3 dalam PT INALUM Smelting Plant? • Apa saja sistem pengawasan kerja berbahaya yang telah dilakukan? • Apa maksud dari sistem Reward & Punishment dalam pelaksanaan K3 di PT INALUM Smelting Plant? • Bagaimana sistem respon kebakaran di PT INALUM Smelting Plant, adakah petugas khusus pemadam kebakaran?
3. Manajer Casting • Apa saja kegiatan yang ada di seksi Casting? • Berapa jumlah pegawai di seksi Casting? • Berapa jam kerja per hari dan jam istirahat? • Adakah penggunaan shift kerja dalam seksi Casting? • Apa saja alat-alat yang digunakan dalam kegiatan kerja di Casting? • Bagaimana proses kerja awal sampai akhir di seksi Casting? • Berapa ton ingot yang dihasilkan seksi Casting per hari? • Kemanakah produk akhir atau ingot ini dipasarkan? • Bagaimana penanganan dross? • Kegiatan apa saja di seksi Casting yang mempunyai potensi bahaya baik fisik, kimia, biologi, atau ergonomi? • Apa saja APD yang digunakan dalam seksi Casting? • Adakah Safety Promotor dan Safety Patrol dalam seksi Casting? • Bagaimana pencatatan kecelakaan kerja di seksi Casting? • Adakah bahan-bahan kimia yang digunakan dalam seksi Casting? Apa saja? • Apa saja tindakan yang dilakukan jika ada pekerja yang lalai menggunakan APD di seksi Casting?