156
DAFTAR PUSTAKA
Angel, B., and Joshi,V.,(2008).Distribution and Seasonality of Vertically Transmitted Dengue Virus in Aedes mosquitoes in Arid and Semi-arid Areas of Rajashtan, India, J.Vector Borne Disease.45(3):56-59 Arunachalam,N.,Tana, S.,Fe Espino,Kittayapong,P.,Abeyewickremee,W.,Khin Thet Wai,Tyagi,B.K.,Kroeger,A.,Sommerfeld,J.,Petzold,M.,2010,Eco-biosocial determinants of Dengue vector breeding: a multicountry study in urban and periurban Asia.Bull World health Organ .88 : 173-184 Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo.Profil Kecamatan Wates Tahun 2012.BPS Kulon Progo. Yogyakarta Beaty,B.J.,Jennifer,L.W.,Stephen,H,1996.Natural cycles of pathogens.In:B.J.Beaty,W.C.Marquardt(Ed):The Biology Vector, pp:57-70.Colorado,NewYork.
vector-borne of Disease
Bintarto,R.1989.Interaksi Desa Kota dan Permasalahanya.Ghalia Indonesia: Jakarta Borror and Delong,1990,Study of Insect. 3 th edition. Plenum Press.New York. Brown,H.W.,(1983), Dasar Parasitologi, Klinis.PT Gramedia, Jakarta Boewono, D.T., 2004. Pengendalian Nyamuk dan Bioinsektisida. Diunduuh dari Lumia@neth. http://
[email protected] 30 Mei 2013 Chan,K.L.1985. Singapores Dengue Haemorhagic Fever Control Programme: A case study on the successful control of Aedes aegypti and Aedes albopictus using mainly environmental measures as a part of integrated vector control.Seamic Southeast Asian Medical Information Center.Tokyo. Cutwa and O’Meara, (2007).Photographic Guide Common Mosquitoes in Florida, Florida Medical Entomology Laboratory, University of Florida.Florida Davidson, G., Zahar,A.R.,1973.The Practical implications of resistance of malaria vectors to insecticides.Bull Health org.49(5):475-83 DepKes RI, (1994), Petunjuk Melakukan Macam-macam uji Entomologi yang diperlukan untuk Menunjang Operasional Program Pemberantasan Penyakit ditularkan Serangga.Edisi (2): pp 23-30. Ditjen PPM&PL DepKes RI. Jakarta
157
DepKes RI, (2005), Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Ditjen PPM&PL DepKes RI. Jakarta Dinkes Kabupaten Kulon Progo, (2012), Laporan hasil Kegiatan program P3PPL Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2012. Kulon Progo. Fathi., Keman, S., Wahyuni, C.U., 2005. Peran factor Lingkungan Dan Perilaku Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue Di Kota Mataram. J.Kes.Ling. 2(1):1-10. Gandahusada, S., Pribadi, W., Ilahude, D.H., (2000), Parasitologi Kedokteran. Balai Penerbit Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Ginanjar. (2008) .Demam Berdarah, Bandung:Mizan Media Utama Georghium, G.P., Mellon, R.B., 1983. Pepticide resistence In Time and space in: Pest Resistence to Pepticides.Plenum Press: NewYork. Gubler, D.J., and Rossen., (1977), Variation Among Geographic Strain of Aedes albopictus in Susceptibility to Infection with Dengue Viruses. Am.J.Trop.Med.Hyg.25(2):318-325 Gubler, D.J., (2002), The Global emergence/Resurgence of Arboviral disease as Public health Problems.Arch Med Res.33 : 330 Hadi S, Yuniarti R.A, 2004.Pengamatan Entomologi Daerah Endemis dan Non Endemis Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah.Jurnal Kedokteran Yarsi.12 (1),p 52-58 Harun, S.R. 2000. Tata Laksana Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue Pada Anak.Demam Berdarah Dengue dalam Naskah Lengkap Pelatihan Bagi Dokter spesialis Anak dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dalam Tata Laksana Kasus DBD.Penyunting Sri Rejeki.FKUI. Jakarta.pp.83 – 137 Hasyimi, M., Eny, W., Lestari., and Sukowati, S., (1992), Kesenangan Bertelur Aedes sp. dipresentasikan pada Kongres Entomologi IV. Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DepKes RI. Jakarta Inayati. N.., (2012), Perbedaan Prevalensi dan Serotipe Virus Dengue Pada Nyamuk Aedes aegypti yang Berasal dari Kelurahan Pagutan dan Pagutan Timur Kecamatan Mataram.Tesis Program Megister Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
158
Indriani, C., (2010) Pola Spasial dan Temporal Demam Chikungunya dan DBD di Kota Yogyakarta tahun 2008. Tesis Program Megister Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Joshi V, Mourya DT, Sharma RC,(2002), Persistence of Dengue-3 Virus Through transovarial Transmission Passage In Succesive Generation of Aedes aegypti Mosquitoes. Am.J.trop.Med.Hyg., 67 : 15-161 Kusriastuti, R., (2007), Kebijakan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Dalam symposium Nasional Demam Berdarah Dengue, Aspek Biologi Molekuler , Pathogenesis, Managemen dan Pencegahan Kejadian Luar Biasa; 16 Mei 2007; Yogyakarta: Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lanciotti, R.S., Calisher, D.J., Gubler, G.J., Chang, and Vorndam, A.W., 1992. Rapid Detection and Typing of Dengue Viruses From Clinical sample using Reverse Transcriptase Chain reaction. J.Clin.Microbiol.30:545-551 Landis, J.R.and Koch, G.G. 1987. The Measurement of Observer Agreement For Catagorical data.Biometrics.197 (33): 159-74 Leake, C.J., 1984. Transovarial Transmission or Arbovirus by Mosquitoes.Leake, In: M.A.Mayo and K.A.Harrap (Ed): Vectors in Virus Biology, pp: 63-90 Society for General Microbiology, ademic Press.Sydney. Lee, H.L., 1991.Esterase Activity and Temefos Susceptibility in Ae.aegypti larvae. Mosquito Borne Disease Bull.8: 91 - 94 Lima, J.B.P. Dacunha, M.P., Junior, R.C.S., Galardo, A.K.R., Soares, S,S., Braga, I.A., Ramos, R.P., Valle,D., 2003. Resistance of Ae.aegypti to organophosphates in several municipalities in the state of Rio de Janeiro and Espirito Santo, Brazil. Am.J.Trop.Med.Hyg.68(3) :329-333. Limsumawan, S., Rongsriyam, Y., Kerdpibule, V., Apiwathnasorn, C., Chiang, G.L., & Cheong, W.H. 1997. Rearing Techniques for Mosquito MRCTropmed Thailand.pp.53-54 Look, C.K., 1985.Singapore’s Dengue Haemorrhagic Fever Programme: A case Study On The Succesful Control of Aedes aegypti And Aedes albopictus Using Mainly Environmental Measure As A part of Integrated Vector Control.Singapore. Lozano, R.D., Rodrigues, M.H., Avila, M.H.2002. Gender Related Family Head Schooling and Aedes aegypti larval Breeding Risk in Southern Mexico. Salud Publica de Mexico .44(3) : 237-242
159
Macoris, M.C.G., Andrighetti, M.T.M., Garbeloto, U.C., Junior, A.L.C. 2005. Standardization of Bioassay for Monitoring Resistence to Insecticides in Aedes aegypti, Dengue Bulletin, 29: 176-182 Mardihusodo, S.J., 1993.Laporan Penelitian Deteksi Dini Resistensi Aedes aegypti Terhadap Malation dan Temefos. Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mardihusodo, S.J., 1996. Deteksi Resistensi Insektisida Organofosfat Pada Nyamuk Aedes aegypti Dengan Metode Uji Noda Kertas Saring. Lembaga Penelitian UGM. Yogyakarta. Mardihusodo, S.J., (2005). Cara-cara Inovatif Pengamatan dan pengendalian Vector Demam Dengue. Dalam Seminar Kajian KLB DBD dari Biologi Molekuler sampai pemberantasannya. Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mardihusodo, S.J., Satoto, T.B.T., Mulyaningsih, B., Umniyati, S.R. & Ernaningsih. (2007), Bukti Adanya Penularan Virus Dengue secara Transovarial Pada Nyamuk Aedes aegypti di Kota Yogyakarta. Simposium Nasional Aspek Biologi Molekuler, Pathogenesis, Manajemen dan Pencegahan KLB, Pusat Studi Bioteknologi UGM, Yogyakarta, 16 Mei 2007 Ma, H., (2005), Development Application of Polymerase Chain Reaction (PCR). The Journal of American Science. 1(3):1-47 Malavige, G.N., Fernando, S., Fernando, D.J., and Seneviratne, S.L., (2004). Dengue Viral Infection. Postgraduate Medical Journal. 80: 588-601. Miller, J., Martinez-Balanzar, A. & Gazga-Salinas, D. (1992) Where Aedes aegypti Live in Guerrero; Using The Maya Index to Measure Breeding Risk. In; Halstead, S. & Gomez-Dantes, H.(eds) Dengue; A Worldwide Problem, A Common Strategy. Mexico. D.F; Ministry of Health, Mexico, and Rockefeller Foundation. Mubarak, 2011. Analisis Penggunaan Insektisida Malation dan Temefos Terhadap Vektor DBD Aedes aegypti di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Tesis. Program Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah mada Yogyakarta
Mulyaningsih, B. 2004. Keanekaragaman Genetik Aedes albopictus Skuse (Diptera: culicidaee) Vektor Dengue dan Responya Terhadap Malation dan Temefos.Disertasi Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
160
Nisalak A, Endy TP.,Nirmmannitya S, Kalayanarooj S,Thisayakorn U,Scott RM,Burke DS,Hoke CH, Innis BL, Vaughn DW.2003.Serotype Spesific Dengue Virus Circulation And Dengue Disease in Bangkok, Thailand From 1973 to 1999.AmJ.Trop.Med.Hyg.,68 (2), pp. 191 -202 Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Nurweni, 2013. Uji Kerentanan Insektisida Organofosfat Tesis. Program Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah mada Yogyakarta Pant, C.P., Self, L.S., 1993. Vector Ecology and Bionomic dalam Thongcharoen, P: Monograph on Dengue / Dengue Haemorraghic Fever, pp: 121 – 135.WHO, New Delhi. Perich, M.J., Kardec, A., Braga, I.A., Portal, L.F., Burge, R., Zeinchner, B.C., Brogdon, W.A., and Wirtz, R.A., 2003. Field Evaluation Of Lethal Ovitrap Against Dengue Vektor In Brazil. Medical Veterinary Entomology. pp: 2005-2009. Ponlawat, A.,Scott, J.G., Harrington, L.C.2005. Insecticide Susceptibility of Ae.aegypti and Ae.albopictus across Thailand. J.Med.Entomol.42(5):821-5 Prasetyowati, H.2012. Hubungan antara Distribusi Serotipe Virus Dengue dengan tingkat Endemisitas DBD di Propinsi Jawa Barat. Tesis. Program Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Profil Desa Sentolo (2013), Peta Demografi Sentolo.Pemda Kabupaten Kulon Progo. Kulon Progo Yogyakarta Profil Desa Wates (2013), Peta Demografi Wates.Pemda Kabupaten Kulon Progo.Kulon Progo Yogyakarta Rahayu, M.2010. Studi Kohort Kejadian Penyakit DBD di Wilayah Kecamatan Sawahan Kota Surabaya Tahun 2010. Tesis. Program Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Riandini, F., 2010. Perbandingan Tempat Potensial Perkembangbiakan Kepadatan telur dan Transmisi Transovarial Nyamuk Ae.aegypti antara Daerah Endemis dan Sporadis di Kota Pekanbaru Prop. Riau. Tesis. Program Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Reynes, J.M., S., Mey, C., Ngan, C.,Hoyer, S., and Sall, A.A., 2003. Improved molecular detection of Dengue virus serotype I variant. J. Clin. Microbiol. 41(8):3864-3867.., Tesh RM,Frier JE,Lien JC.1983 Transovarial
161
Transmission of Dengue Viruses by Mosquitoes Aedes albopictus and Aedes aegypti.AmJTropMed. Hyg.32:1108-19 Sambuaga. JVE., 2011.,Deteksi TransmisiTransovarial Virus Dengue Pada Nyamuk Aedes aegypti (Linn) dan Aedes albopictus (Skuse) Serta Hubunganya Dengan Angka Kejadian DBD di Kelurahan Perkamil Kota Manado. Tesis. Program Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis, Universitas Gadjah mada Yogyakarta . Saranani, M. Uji Kerentanan Insektisida Organofosfat dan Deteksi Transmisi Trasovarial Virus Dengue Pada Ae.aegypti di Kota Kendari. Tesis. Program Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis. Universitas Gadjah mada Yogyakarta
Satoto, T.B.T.2005.Penting Survei Jentik Sebelum Fogging, Medika, XXXI, hal. 185-187 Satoto, T.B.T. (2007), Pengendalian Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Simposium Nasional Aspek Biologi Molekuler, Patogenesis, Manajemen dan Pencegahan KLB. Pusat Studi Bioteknologi, Yogyakarta. Seran, M.D., (2010). Uji Laboratorium Penularan Trans-stadial Virus Dengue Pada stadium telur, larva, pupa, imago dari nyamuk Aedes aegypti (Diptera: Culicidae).Tesis Program Pasca sarjana Ilmu Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Service, M., (2004), Medical Entomology for Students.3rd ed. Cambridge: Cambridge University Press. Sigit S.H dan Hadi, U.K. 2006.Hama Pemukiman Indonesia (Pengenalan, Biologi dan Pengendalian), Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman FKHIPB. Bogor
Sitorus, H., 2008 Deteksi Resistensi Ae.aegypti dan Ae.albopictus Terhadap Malation dan Temefos serta Pemetaan Kerawanan Infeksi DBD di Kecamatan Sukarame Kota Palembang. Tesis. Program Ilmu Kedokteran Tropis, Universitas Gadjah mada Yogyakarta
Soedarmo SP, (2005), Masalah demam Berdarah Dengue di Indonesia. Dalam Hadinegoro SR, Satari HI, Penyunting, Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, P 55-56
162
Soedarto., 1992. Entomologi Kesehatan.Jilid I.EGC.jakarta Soegijanto, S., (2004), Demam Berdarah Dengue (Tinjauan dan Temuan Baru di Era 2003). Airlangga University Press, Surabaya. Soegijanto, S., (2006), Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. pp: 253-254, 248-249, Airlangga University Press. Surabaya. Sucipto, CD, (2009), Deteksi Transmisi Transovarial Virus Dengue pada Nyamuk Aedes aegypti jantan dan betina serta hubunganya dengan Incidence rate DBD di Kota Pontianak. Tesis. Program IlmuKedokteran Tropis, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Sudjadi, (2008). Bioteknologi Kesehatan., Penerbit : Kanisius Yogyakarta. Sungkar, S., (2005).Bionomik Aedes aegypti. Majalah Kedokteran Indonesia.55 (4): 384-390. Suroso.T., (2005). Situasi Epidemiologi dan Program Pemberantasan DBD di Indonesia. Dalam Seminar Kajian KLB DBD dari Biologi Molekuler sampai Pemberantasannya. Pusat Kedokteran Tropis. Fakultas Kedokteran.Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sutaryo, (2004), Dengue. Penerbit Medika. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Suwarja.2007. Kondisi Sanitasi Lingkungan dan Vektor Dengue Demam Berdarah Pada kasus Penyakit DBD di Kecamatan Tikala Kota Manado. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, Yogyakarta.
Thenmozhi, V., Hiriyan, J.G., Tewari, S.C., Philip, S.P., Paramasivan, R., Rajendran, R., Mani, T.R. & Tyagi, B.K. 2007. Natural Vertical Transmission of Dengue Virus in Aedes albopictus (Diptera: culicidae) in Keral, a Southern Indian State. Jpn J Infect Dis.60 (5):245-249 Umniyati, S.R., (2004), Prelimenary investigation on the transovarial transmission of dengue virus in the population of Aedes aegypti in the well. Dalam Seminar Hari Nyamuk IV; 21 Agustus 2004, Surabaya. Umniyati, S.R., (2009), Teknik Imunositokimia dengan antibody monoclonal DSSC7 untuk Kajian Patogenesis Infeksi dan Penularan Transovarial Virus Dengue serta Surveilansi Virologis Vektor Dengue, Disertasi untuk derajat Doktor dalam Ilmu Kedokteran, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
163
WHO, 1972. Vektor Control in Health, Geneva World Health Organization (WHO) (1999) Preventation and Control of Dengue Haemorrhagic WHO, (1999), Demam Berdarah Dengue and Dengue: Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian, edisi 2. WHO, Geneva. WHO, (2000), WHO Regional Publication SAERO No.29.Prevention Control of Dengue and Dengue Haemorragic Fever.pp: 3,61-62,149. WHO, Geneva. WHO, (2001),. Prevention and control of dengue and Dengue Haemorhagic Fever, Comprehensif Guidelines, diterjemahkan oleh Palupi W, Penerbit EGC, Jakarta. WHO SEARO, (2003), Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue, DepKes RI. Jakarta. Widiarti. 2000. Status Kerentanan Anopheles aconitus Terhadap Insektisida Organofosfat (Fenitrothion) dan Karbamat (Bendiocarb) di Kabupaten Jepara dengan Uji Biokemis. Tesis. Fakultas Kedokteran UGM. Yogyakarta. p 6-7. Widiarti.2005. Uji Mikroplat Aktivase Enzim Esterase untuk Deteksi Resistensi Anophees Aconitus Terhadap Insektisida Malation .Jurnal Kedokteran YARSI.13(1): 01 – 10 Widiarti., Boewono, D.T.,Widyastuti, U., Mujiono. 2005. Uji Biokimia Kerentanan Vektor Malaria Terhadap Insektisida organofosfat dan Karbamat di propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Buletin Penelitian kesehatan Balitbangkes. DepKes RI. 33(2):80-88 Widiarti., Boewono, D.T., Widyastuti, U., Mujiono. 2006. Deteksi Virus Dengue Pada Induk dan Progeny Vektor Demam Berdarah Aedes aegypti di Beberapa Daerah endemis di propinsi Jawa Tengah Dalam Seminar Sehari Strategi Pengendalian Vektor dan Reservoir Penyakit pada Kedaruratan Bencana Alam di Era Desentralisasi, Salatiga 20 D September 2006 Woodring, J.L., High, S., Beaty, B.J., (1996), Natural Cycles of Vector-Borne Pathogens. University Press of Colorado. Colorado
