68
DAFTAR PUSTAKA
Adiriono T. 2009. Pengukuran kandungan karbon (Carbon stock) dengan metode karbonisasi pada hutan tanaman jenis Acacia crassicarpa (Studi kasus di HTI PT Sebangun Bumi Andalas Wood Based Industries). [Tesis]. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Agus F, Subiksa IGM. 2008. Gambut : potensi untuk pertanian dan aspek lingkungan. Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor. Agus F, Yustika RD, Haryati U. 2007. Penetapan berat volume tanah. Hal 25-34 dalam Sifat fisik tanah dan metode analisisnya. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Agus F. 2009. Panduan metode pengukuran karbon tersimpan di lahan gambut. Draft untuk bahan diskusi. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Modul_FA_Cgambut_1.pdf.adobe Reader. [ASTM] American Society For Testing Material. 1990a. ASTM D 5832-98. Standard Test Method For Volatile Matter Content of Active Carbon. Philadelphia. [ASTM] American Society For Testing Material. 1990b. ASTM D 2866-94. Standard Test Method For Total Ash Content of Actived Carbon. Philadelphia. Andriesse JP. 2007. Ekologi dan pengelolaan tanah gambut tropika. Penerjemah : Wibowo, C. dan Istomo. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anwar J, Damanik SJ, Hisyam N, Whitten AJ. 1984. Ekologi ekosistem sumatera. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Balinda L. 2008. Pendugaan simpanan karbon di atas permukaan tanah pada tegakan pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) di RPH Leuwiliang BKPH Leuwiliang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Barchia M.F. 2006. Gambut agroekosistem dan transformasi karbon. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Berrie, G.K dan JMO. Eze. 1987. Tropical plant science. Longman Group (FF). Hongkong Brady NC. 1990. The nature and properties of soils. The Macmillan Co. New York. P 621. Brown S.1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forests: A Primer. FAO Forestry Paper 134, Rome. Italy.
69
Brown S, Gillespie AJR, Lugo AE. 1989. Biomassa estimation methods for tropical forest with applications to forest inventory data. Forest Science Vol 35(4):881-992.Amerika : Society of American Forest. Chapman SB. 1976. Productions ecology and nutrient budget, in : Chapman, SB. (eds). Methods in plant ecology. Blackwell Scientific Publications. Oxford London Edinburgh Melbourne. John Wiley & Sons, Inc., New York. Daniel TW, John AH, Frederick SB. 1987. Prinsip-prinsip silvikultur edisi kedua. Diterjemahkan oleh Dr. Ir. Djoko Marsono Editor Ir. Oemi Hani’I Soeseno. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Departemen Kehutanan. 1997. Handbook of indonesian forestry. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Djumakking W. 2003. Potensi Acacia mangium dalam mengikat karbon (Studi Kasus di RPH Maribaya, BKPH Parung Panjang Jawa Barat). [Skripsi]. Bogor. Tidak diterbitkan. Institut Pertanian Bogor. Doran, John C, Turnbull. 1997. Australia trees and shrubs. spesies for land rehabilitations and farm planting in the tropic. ACIAR. Draper, N, Smith H. 1992. Analisis regresi terapan. Edisi kedua. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Driessen, PM, Sudjadi M. 1984. Soil and specific soil problems of tidal swamps. Workshop on research priorieties in tidal swamp rice. IRRI. Los Banos, Laguna. Philippines. Hlm. 143-160. Elias. 2009. A methodology and method for estimation of carbon stock in forest plantation (A Case Study in the Community Forest of Paraserianthes falcataria L Nielsen at Julagajaya Village, Jasinga Sub-District, Bogor District, West Java, Indonesia. Paper presented in the International Seminar: Research on Plantation Forest management, Challenges and Opportunities. Held at IPB-International Convention Centre, Bogor, Indonesia, on 5-6 November 2009. Elias, Wistara NJ. 2009. Studi metode estimasi massa karbon pohon jeunjing (Paraserianthes falcataria L Nielsen) di hutan rakyat. Jurnal Management Hutan Tropika. J of Tropical Forest Management 10(2):1-23. Ginoga K. 2004. Beberapa cara perhitungan biomasa karbon. Info Sosial Ekonomi 4(1) : 1-7. 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Hutan. Bogor. Hairiah K, Rahayu S. 2007. Petunjuk praktis pengukuran karbon tersimpan di berbagai macam penggunaan lahan. World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia Regional Office. Bogor.
70
Hardjowigeno S. 1986. Sumber daya fisik wilayah dan tata guna lahan: histosol. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hardjowigeno S. 1996. Pengembangan lahan gambut untuk pertanian suatu peluang dan tantangan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hardjosentono P. 1976. Pedoman inventarisasi flora dan fauna. Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Bogor. Haygreen JG, Bowyer JL. 1989. Hasil hutan dan ilmu kayu. Suatu pengantar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Heriansyah I, Miyakuni K, Kato T, Kiyono Y, Kanazawa Y. 2007. growth characteristic and biomassa accumulations of Acacia Mangium under different management practices in Indonesia. http://info.frim.gov.my/cfdocs/infocenter/Korporat/2003Publications/Links/JT FS%2019(4)/05%20Ika%20Heriansyah.pdf [17 Agustus 2011]. Heriyanto NM, Siregar CA. 2007. Biomasa dan kandungan karbon pada hutan tanaman tusam (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) umur lima tahun di Cianten, Bogor. Jurnal penelitian Hutan dan Konservasi Alam 4(1): 75-81. 2007. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Hilmi E. 2003. Model pendugaan kandungan karbon pada pohon kelompok jenis Rhizophora spp. Bruguierai spp dalam tegakan hutan mangrove di Indragiri Hilir Riau. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. [IPCC] International Panel on Climate Change. 1995. IPCC guidelines for nation greenhouse gas inventories: Reference Manual. Cambridge University Press. Istomo. 2002. Kandungan fosfor dan kalsium serta penyebarannya pada tanah dan tumbuhan hutan rawa gambut (Studi kasus di wilayah bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Bagan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau). [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Jayusman, Fauzi Mas’ud H.A, Rusli MS Harahap. 1994. Laju pertumbuhan 12 jenis tanaman cepat tumbuh di Sialiali. Buletin Penelitian Kehutanan 10(4) : 313328. Balai Penelitian Kehutanan Pematang Siantar. Junaedi, A. 2007. Dampak pemanenan kayu dan perlakuan silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) terhadap potensi kandungan karbon dalam vegetasi hutan alam tropika (Studi kasus di areal IUPHHK PT Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah). [Tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Lasco RD. 2002. Forest carbon budget in southeast asia following harvesting and land cover change, Science in China (series C) 45: 55-64.
71
Lim ET, Ahmad B, Tie TL, Kueh HS, Jong FS. 1991. Utilization of tropical peats for the cultivation of Sagopalm (Metroxylon spp). P. 361-366. In Aminuddin, B.Y. (ed). Tropical Peat. Proceed. Of the Intern. Symposium on Tropical Peatland, Kuching, Sarawak, Malaysia -10 May 1991. Limbong H.D.H. 2009. Potensi karbon tegakan Acacia crassicarpa pada lahan gambut bekas terbakar (Studi Kasus IUPHHK-HT PT. SBA Wood Industries, Sumatera Selatan). [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Murdiyarso D, Hairiah K, Van Noordjwik M. 1994. Modelling and measuring soil organics matter dynamics and greenhouse gas emmision after forest conversion. Report of a Workshop Training Course, Bogor 8-15 August 1994. Murdiyarso D, Rosalina U, Hairiah K, Muslihat L, Suryadiputra NNN, Jaya A. 2004. Petunjuk lapangan pendugaan cadangan karbon pada lahan gambut. proyek climate change, forest and peatlands in Indonesia. Wetlands InternationalIndonesia programmed an Wildlife Habitat Canada. Bogor. Najiyati S, Agus A, Suryadiputra, INN. 2005. Pemberdayaan masyarakat di lahan gambut. proyek climate change, forests and peatlands in Indonesia. Wetlands International-Indonsia Programmed an Wildlife Habitat Canada. Bogor Noor
M. 2001. Pertanian lahan gambut. Potensi dan kendala. Penerbit Kanisius. Jakarta.
Noordwijk VM, Mulia R, Hairiah K. 2006. Bahan Ajar 8. Estimasi biomassa pohon di atas dan di bawah permukaan tanah dalam sistem agroforestry: Analisis cabang fungsional (Functional Branch Analysis, FBA) Untuk membuat persamaan alometrik pohon. http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/file/lecturenote/LNOO.Di akses 15 Juni 2009. Notohadiprawiro T. 1999. Tanah dan lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Novita S.2010. Potensi karbon terikat di atas permukaan tanah pada hutan gambut bekas tebangan di Merang Sumatera Selatan. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Pohan A, Soeprapto S, Bambang DK. 1991. Kajian sifat fisik bahan gambut dalam kaitannya dengan proses pembasahan kembali. Laporan Penelitian. Fakultas Pascasarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Purwanto RH, Shiba M. 2005. Allometric equations for estimating above ground biomass and leaf area of planted teak (Tectona grandis) forests under agroforestry management in East Java, Indonesia. Forest Research. Kyoto No. 76.
72
Rahayu S, Lusiana B, Van Noordwijk M. 2005. Aboveground carbon stock assessment for various land use systems in Nunukan, East Kalimantan. Pp 21-34 In Carbon Stock Monitoring in Nunukan, East Kalimantan: A Spatial and Modelling Approach. World Agroforestry Centre (ICRAF) SE Asia. Bogor. Sitompul SM, Bambang G. 1995. Analisis pertumbuhan tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soil Survey Staff. 1998. Kunci taksonomi tanah. Edisi Kedua. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Sollins P, Hamann P, Well, BAC 1976. Stabilization and destabilization of soil organic matter: Mechanism and Controls. Geoderma 74:65-105. Suhendang E. 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tim Sintesis Kebijakan. 2008. Pemanfaatan dan konservasi ekosistem lahan rawa gambut di Kalimantan. Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2):149-156. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Tsoumis G. 1991. Science and technology of wood. Van Nostrand Reinhold. New York. Turnbull, JW. 1986. Multipurposes Australia trees and shrubs. Lesser Known Spesies for Fuel Wood Agroforestry. Australia Centre for International Agriculture Research (ACIAR). Camberra. Wahyunto S, Ritung, Suparto, Subagyo H. 2005. Sebaran gambut dan kandungan karbon di Sumatera dan Kalimantan. Wetlands Internasional-Indonesia Programme. Bogor. Walpole RE. 1997. Pengantar statistika. Edisi Ketiga. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Whiteen AJ, Anwar dan Hisyam. 1984. The ecological of Sumatra. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Wirjodihardjo MW. 1962. Ilmu tanah jilid iii tanah, pembentukannya susunannya dan pembagiannya. Disadur kembali oleh Dr Ir Tan Kim Hong. Institut Pertanian Bogor. Bogor World
Agroforestry Centre. 2011. Agroforstry tree database. http://www.worldagroforestry.org/sea/Product/AFDbases/af/asp/Spe. Diakses 5 Maret 2011