DAFTAR PUSTAKA
Album Peta. 2006. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Laut Propinsi Nusa Tenggara Barat. Amri K. 2003. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis. Budi daya Udang Windu Secara Intensif. Teknik Menyiapkan benur, membesarkan, hingga memanennya dengan berorientasi pada daya dukung lahan dan kualitas produksi.Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Laut, Payau, dan Udang (BPBLAPU). Karawang Ardhana, 2012. Ekologi Tumbuhan. Udayana University Press --------,. 2003. Pedoman Metode Penelitian Ekologis Sumberdaya Alam Hutan. Program Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Udayana. --------,. 2009. Bahan Ajar. Hutan Mangrove dan Upaya Pengelolaannya. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. --------,. 2012 Ekologi Tumbuhan.Udayana University Press Arief A. 1994. Hutan. Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. ---------, 2003.Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya.Kanisius. Yogyakarta. Arthana, I Wayan. 2000. EkosistemdanpengelolaanHutan Mangrove di Denpasar Selatan. MakalahdisampaikanpadaacaraDiskusiTerbatasPenataanHutanBakauPra patBenoa, tanggal 27 Januari 2000 di Gedung DPRD Kodya Denpasar BadanKoordinasiSurveidanPemetaanNasional PetaBakosurtanal, Jakarta. Bengen,
(Bakosurtanal).
2010.
D.G. 1999. PedomanTeknisPengenalandanPengelolaanEkosistemMangrove.PusatKa jianSumberdayaPesisirdanLautan, InstitutPertanian Bogor. Bogor.
---------------, 2001. Pedoman Teknis. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. ----------------, 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Bogor : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor BPDAS. 2010. Ekosistem Mangrove dan Sempadan Pantai. Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (Rtk-RHL DAS) Wilayah Kerja BPDAS Dodokan Moyosari. 120
121 Cahyo, S. 2007. Mengenal Manfaat Hutan Bakau. Effer Offset Semarang. Chapman, V.J. 1984. Botanical Surveys in Mangrove Communities.DalamThe mangrove Ecosystem: Research Methods. UNESCO, Monograph on Oceanological Methodology 8, Paris. hal. 53-80. Dahuri, M., J.Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu. 1996. PengelolaanSumberDaya Wilayah PesisirSecaraTerpadu. Jakarta. PT. PradnyaParamita. Dahuri, R danArumsyah, S. 1994. EkosistemPesisir.MakalahPada Marine and Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut : Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Dahuri, H.R., J. Rais, S.P. Gintingdan H.J. Sitepu, 1996, PengelolaanSumberDaya Wilayah PesisirdanLautanSecaraTerpadu.PT. PradnyaParamita. Jakarta. Dahuri, R., Rais, Y., Putra, S.G., Sitepu, M.J., 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta Dahuri. R. 2009. Pengembangan Rencana Pengelolaan Pemanfaatan Berganda Ekosistem Mangrove di Sumatra.Fakultas Perikanan IPB dan Ketua Program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan PPLH Lembaga Penelitian IPB Bogor. Darmadi. AA Ketut, 1992 Analisis Komposisi Jenis – Jenis Tumbuhan Mangrove di Hutan Mangrove Pamogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Program Studi Biologi Universitas Udayana. Departemen Kehutanan. 1982. Potensi dan Penyebaran Hutan Payau di Indonesia. Jakarta : Edisi Khusus No. 40 Direktorat Jendral Kehutanan. Departemen Pertanian. dosen fakultas mipa jurusan biologi universitas pgri palembang http://id.scribd.com/doc/76925991/jurnal Tanggal 15 Pebruari 2013. Dewanti, R., &Wong, A. C. 1995. Influence of culture conditions on biofilm formation by E. coli O157:H7. International Journal of Food Microbiology. 26 (2), 147–164. Eben, E Hutahaean., Kusmana, C., Dewi, HelmyRatna, 1999. Studi Kemampuan Anakan Mangrove Jenis Rhizophora mucronata, Bruguiera gimnorrhiza dan Avicennia marina Pada berbagai tingkat salinitas.Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. V, No. 1 : 77-85 (1999) Artikel (Article) Trop. For. Manage. J. V(1) : 77-85 (1999) Effendi, M.I., 2003. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara.
Endang ( 2011) Prosiding Seminar NasionalHariLingkunganHidup. Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan 69 dari 222 Konservasi Sumberdaya
122 Mangrove Dalam Upaya Pengurangan Resiko Bencana Di Pesisir. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto ISBN 978-602-19161-0-0 Firly T. M, 2008. Struktur dan Pola Zonasi (sebaran) Mangrove serta makrozoobenthos yang berkoeksistensi, di desa tanah merah dan oebelo kecil kabupaten kupangprogram studi ilmu dan teknologi kelautan fakultas perikanan dan ilmu kelautan institut pertanian bogor. Giesen,
W., S.
Wulffraat, M. Zierenand, dan L. Scholtex. 2007. Mangrove Guidebook for Southeast Asia, p. 221-222. FAO and Wetlands International, Bangkok. ISBN 974-7946-85-8.
Gupito, Retno Katrin. 2012. Keterkaitan PDRB Perkapita Dari Sektor Industri, Transportasi, Pertanian dan Kehutanan Terhadap Kualitas Lingkungan Diukur Dari Emisi CO₂. Diponegoro Journal Of Economics. Vol.2, No.1, Tahun 2013, P. 1-7. Semarang. Hadi, S. 1983. Pengantar Metodologi Research. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hadikusumah.2008. Karakteristik Parameter FisikadanKandunganKlorofil-a di LautJawa.JurnalIlmuKelautan.13 (2): 103-112. Hamzah,Andi.2005. PenegakanHukumLingkungan,SinarGrafika, Jakarta. Hanafiah, Nanang, &Suhana, Cucu. Bandung: RefikaAditama.
2010.
KonsepStrategiPembelajaran.
Harahab, N.. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove & Aplikasinya dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Graha Ilmu. Yogyakarta. Hardjosentono H.P. 1978. Hutan Mangrove di Indonesia dan Peranannya dalam Pelestarian Sumberdaya Alam. Jakarta : Prosiding Seminar I Ekosistem hutan Mangrove, P. 1999 – 204. MAB – LIPI. Jakarta Hardjosoewarno, H.P. 1989. Ekologi Tumbuhan. Catatan Kuliah Pada Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hardjowigeno, S. 1989. Metode Ekologi Tumbuhan. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hidayanto, W., A. Heru dan Yossita. 2004. Analisa Tanah Tambak Sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Tambak. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Kalimantan Timur. Indrawijaya, Adam I., 2000. PerilakuOrganisasi.EdisiPertama, Penerbit :Sinar Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta. Jesus, Antonie de. 2012. Kondisiekosistim mangrove di sub district Liquisa Timor-Leste. Depik, 1(3): 136-143. Desember 2012.ISSN 2089-7790.
123 Kaswadji, R. Analisisekosistempesisirdanlaut.FakultasPerikanandanKelautan Bogor.
1971. IPB,
KementerianKehutananRepublik Indonesia. 2007. StatistikBadanPengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) DodokanMoyosari, Nusa Tenggara Barat, tahun 2007. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut.Menteri Lingkungan Hidup Kitamura, S., C. Anwar, A. Chaniago dan S. Baba. 1997. Buku Panduan Mangrove di Indonesia (Bali dan Lombok). JICA-ISME: Denpasar Koentjaraningrat, 1983, Metode-MetodePenelitianMasyarakat, Gramedia, Jakarta. Komar, Y. S. Miura, R. Terui, S. Hamada, F. Rahim. 1994. Pengaruh Naungan terhadap Pertumbuhan Benih Mangrove di Persemaian Denpasar. The Development of Sustainable Mangrove Manajemen Project. IndonesiaCongresses. Kordi, M.G.H.K.. 2012. Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta. Kusmana, C dan Istomo. 1995. Ekologi Hutan. Laboratorium Kehutanan. Fakultas Kehutanan. Intitut Pertanian Bogor. Bogor. Kusmana, C. 1995. PengembanganSistemSilvikulturHutan danAlternatifnya.Rimba Indonesia XXX No. 1-2 : 35-41.
Mangrove
Tiryana, T., Kusmana, C., Wilarso, S., Hilwan, I., Pamoengkas, P., Wibowo, C., Triswanto, A., Yunasfi.,Hamzah. 2003. TeknikRehabilitasi Mangrove. FakultasKehutanan.IPB Bogor.
Kustanti, A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. IPB Press. Bogor. Kusuma, Cecep. 2010. Ekosistem Hutan Mangrove dan Telaah Kriteria TingkatKerusakannya.[serialonline]http:cecepkusmana.staff.ipb.ac.id/20 10/06/09/ekosistem-hutan-mangrove-dantelaah-kriteria-tingkatkerusakannya/. Diakses 25 Januari 2012 Lacerda, L.D. 1995. The biogeocemetry and trace metal distribution of mangrove Rhizophora. Biotropical, 25 (3): 252-257.Udayana University Faculty of Science Udayana University ECOTROPHIC ♦ 4 (2) : 80 ‐ 85 ISSN: 1907‐5626 80 Lugo, A. E., and S. C. Snedaker. 1974. The ecology of mangroves. Annual Review of Ecology and Systematics 5: 39-64.
124 Mardiastuti. 1992. Habitat and nest-site characteristic of waterbird in Pulaurambut Nature Reserv, Jakarta Bay. Indonesia MonografiDesaLabuhanBontong, 2010.PedomanPenyususnandanPendayagunaan Data ProfilDesadanKelurahan.DepartemenDalamNegeri.DirjenPemberdayaan MasyarakatdanDesa. Jakarta. MonografiDesaGapit, 2012.PedomanPenyususnandanPendayagunaan Data ProfilDesadanKelurahan.DepartemenDalamNegeri.DirjenPemberdayaan MasyarakatdanDesa. Jakarta Muller-Dombois, D, dan H, Ellemberg, 1974, aims and Methods of Vegetation Ecology, Jhon Wiley & Sons. New York. Nontji, Anugerah, 2002, Laut Nusantara, , Penerbit Djambatan, Jakarta Nursal,YuslimFauziahdanIsmiati, 2005, StrukturdanKomposisiVegetasi Mangrove Di TanjungSeko di KabupatenBengkalis Riau, Jurnal Biogenesis Vol. 2(1):1-7, 2005 © Program StudiPendidikanBiologi FKIP Universitas Riau ISSN : 1829-5460. Nybakken, J.W. 1992. BiologiLautSuatuPendekatanEkologis.Alihbahasaoleh M. Eidman., Koesoebiono., D.G. Bengen., M. Hutomo., S. Sukardjo. PT. GramediaPustakaUtama. Jakarta, Indonesia. Odum, E. P. 1994. Dasar- DasarEkologi. EdisiKetiga.TerjemahanolehKoesbiono, D.G. Bengon, M. Eidmen& S. Sukarjo. PT. Gramedia. Jakarta. Odum, E. P. 1996. Dasar-dasarEkologi (EdisiKetiga).GadjahMada University Press.697 hlm. Odum. 1973. Fundamental of Ecology. W.B.Sounders. Co. Philadelphia. Onrizal dan Cecep Kusmana, 2008.Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor 16680. Onrizal. 2010. Perubahan Tutupan Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara Periode 1977-2006. Jurnal Biologi Indonesia. Bogor: DIPA Puslit Biologi-LIPI Bogor (2): hlm 163-170. Peta Wilayah Kecamatan 2008. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Tenggara Barat. Polunin, N. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Pond, S. dan Pickard, G.L. 1983.Introductory dynamical oceanography.2nd ed. British Library Cataloguing in Publication Data.PramadyaParamita, Jakarta. Pramudji. 2006.Hutan Mangrove Sumbawa.LIPI. hlm. 4-58.
di
Pantai
Teluk
Saleh
Kabupaten
125 Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, danSoegianto. 1985. PengantarEkologi. Jakarta: FakultasPascaSarjana IKIP Jakarta & BKKBN Jakarta. Rochana, E.. 2012. Ekosistem Mangrove dan Pengelolaannya di Indonesia. www.irwantoshut.com. Diakses 13 April 2012. Sadat A, 2004. Kondisi Ekosistem Mangrove Berdasarkan Indikator Kualitas Lingkungan dan Pengukuran Morfometrik daun di Wai Penet, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Saparinto, C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Dahara Prize. Semarang. Schmidt, F.H. and Ferguson, J.H.A. (1951).Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia and western New Guinea.Verh.DjawatanMety. Dan Geofisik, Jakarta. Setyawan, A. D. 2008. Biodiversitasekosistem mangrove di Jawa; tinjauanpesisirutaradanselatanJawa Tengah.PusatPenelitiandanPengembanganBioteknologidanBiodiversitas, LPPM.JurusanBiologi FMIPA UNS. Surakarta. Soeriaatmadja, R.E. 1981. IlmuLingkungan.Bandung:Penerbit ITB. Soerianegara,I,1993.KebijakandanStrategiNasionaldalamPemanfaatandanPelestari anEkosistem Mangrove di Indonesia.LIPI-Yayasan LPP Mangrove. Soerianegara. R dan C. Kusmana. 1993. Sumberdaya Hutan Mangrove di Indonesia, Fakultas Kehutanan IPB Bogor. Steenis,
CGGJ Van. 1985. Flora UntukSekolah PradnyaParamita- Jakarta Pusat.Hal.22-23.
di
Indonesia.
PT.
Sugianto.1983. Kenalilah Flora PantaiKita.Widjaya Jakarta: Jakarta. Sugiyono, 2008.MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R D DCetakanke 5 Alfabeta Bandung. Sukardjo, S. 2002. Integrated Coastal Zone Management (ICZM) in Indonesia: A View from a Mangrove Ecologist.Southest Asian Studies Vol. 40, No.2, September2002:200-218. Sumarwoto , 1997. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djembatan catatan ke 7. Jakarta. Supriharyono, 2000.PelestariandanPengelolaanSumberdayaAlam Di wilayahPesisirTropis.PT GramediaPustakaUtama. Jakarta, Indonesia. Suwargana, Nana. 2010. Penelitian Fisika Dalam Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Garis Pantai (Studi Kasus di Wilayah Pesisir Perairan Kabupaten Kendal). Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY. Semarang. Hal 54-60.
126 Syamsurijal, 2013.KajianDegradasiLahan Mangrove di PesisirDesaLabuhanSangoroKecamatanMaronge, Kabupaten Sumbawa. Program PascasarjanaUniversitasUdayana Denpasar. Taqwa, Amrullah. 2010. AnalisisProduktivitas PrimerFitoplankton Dan StrukturKomunitas Fauna MakrobenthosBerdasarkanKerapatan Mangrove Di KawasanKonservasi Mangrove Dan Bekantan Kota Tarakan, Kalimantan Timur. UniversitasDiponegoro. Tarigan, S. 2008. Sebaran dan Luas Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Teluk Pising Utara Pulau Kabaena Provinsi Sulawesi Tenggara. Bidang Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseonografi, LIPI, Jakarta 14430, Indonesia. Makara, Sains, Vol.12, no.2. Tokuyama, A. Dan Arakaki, T. 1988. Physical and chemical environments in mangrove forests.UniversitasRyukyu.Jepang. Tomlinson, P.B. 1986. The botany of mangrove.Cambridge University Press. United Kingdom Wibowo, K. dan Handayani, T., 2006. Pelestarian Hutan Mangrove melalui Pendekatan Mina Hutan (Silvofishery). Jurnal Teknik Lingkungan., ISSN:1441-318X, Vol 7 (3): 227-233. PTL-BPPT. Zoeraini, D.I, 1997. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem, Komunitas dan Lingkungan. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.