92
DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, 1995, Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara. Aswandi. 2007, Manajemen Pembangunan teknologi Informasi Menuju egovernment, Aly Bachtiar, 1995 “Teknik Hubungan Masyarakat, Jakarta: UT.
Cangara, Hafied, 2004, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cutlip. M. Scoot, et al., “Effective Public Relations”, Edisi Kesembilan
Effendy, U. Onong, 1990, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Faules, Pace, 2005, Komunikasi Organisasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Gulo, W. 2002, Metode penelitian. Jakarta: PT. Gramedia widiasarana Indonesia. Gregory Anne, Perencanaan dan Manajemen Kampanya PR. Edisi kedua. Indrajit E. Richardus, Electronic Government. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Kriyantono Rachmat, 2007, Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Maleong J. Lexy, 2004, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muhammad Arni, 1989, Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Moore Frazier. H, 2005, Hubungan Masyarakat. Bandung: Remaja Rosda Karya. Onggo. J.B, 2004, Cyber Public Relations. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo. Pratiko Riyono, 1983, Jangkauan Komunikasi. Bandung. Ruslan, Rosady, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Rakhmat, Jalaluddin, 1998, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
93
Riswandi, 2009, Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu. Suryadi, 2007, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta: EDSA Mahkota. Sendjaja, Djuarsa, Sasa, 2001, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Tamin, Feisal, 2003, Bunga Rampai Kehumasan. Jakarta: Direktorat Hubungan Informasi Antar Lembaga Informasi Nasional. http://Tangerangkota.infokom.go.id Soemirat, Soleh, 2002, Dasar-Dasar PR. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Pemerintah Kota Tangerang, 2010“Laporan Studi Penyusunan Kebijakan dan Aturan Tata Kelola Teknologi Informasi”.
Widjaja, Wiryan, Ahmad, 2002, Bunga Rampai Kehumasan. Jakarta: Direktorat Hubungan Informasi Antar Lembaga. Yadin, D. Jenkins Frank, 2003, Public Relations. Jakarta: Erlangga Edisi 5. Yin, K. Robert, 2006, Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: Raja Gravindo Persada. Yulianita, Neni, Dasar-Dasar Public Relations. 2003, Pusat Penerbitan Universitas.
DRAFT WAWANCARA: Bapak Dadan Tangerang):
Mulyawardhana,
S.PI
(Kasi
E-Government
Pemkot
1. Bisa dijelaskan, latar belakang e-government dan awal kemunculannya bagaimana? Jawab:
E-Government
menjadi
sangat
popular
sejalan
dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-government merupakan sistem teknologi informasi yang dikembangkan oleh pemerintah dalam memberikan pilihan kepada masyarakatnya kapan dan dimanapun mereka bisa mendapatkan kemudahan akses informasi dan layanan yang pemerintah berikan kepadanya. Oleh karena itu untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang disebut e-government. 2. Kegunaan e-government untuk mendukung kegiatan humas di Pemkot Tangerang ini seperti apa? Jawab: menyampaikan pesan-pesan pembangunan, bentuknya seperti website berita soal press release, kegiatan yang berkaitan dengan dinasdinas, ada kegiatan kepemimpinan wakil sekretaris daerah, dan lainlainnya. 3. Menurut Bapak pengelolaan e-government yang baik itu seperti apa?
Jawab: pengelolaan yang baik adalah harus bisa mencakup 3 prinsip pokok, yaitu: simple, artinya mekanisme pengimplementasian tata kelola e-government mesti mendefinisikan dahulu tanggung jawab dan tujuan
yang jelas dari tiap-tiap organisasi; transparan, artinya adanya mekanisme yang efektif dan proses yang jelas bagi siapapun yang berkaitan dengan keputusan yang dibuat tentang e-government; kecocokan, artinya mekanisme tata kelola e-government harus mengikutsertakan individuindividu yang mempunyai kompetensi di dalamnya.
4. Apakah dalam penyusunan berita tersebut ada kerjasama dengan bagian humas Pemkot Tangerang? Jawab: tentu saja ada. Kita selalu bekerja sama dengan humas, karena bagian humas yang berperan dalam menyusun berita berupa press release. 5. Proses penyusunan berita e-government seperti apa Pak? Jawab: bagian e-government bekerja sama dengan tim developer dan tim reporter. Prosesnya, pencari berita menulis dan melaporkan berita, lalu operator yang mengirim dan menginput berita, kemudian setelah jadi draft berita lalu diedit oleh para pejabat terkait, setelah berita itu di-acc oleh mereka baru berita itu dipublikasikan melalui e-government. 6. Menurut fungsinya, e-government juga bisa sebagai ajang promosi, lantas apakah penerapan e-government itu sama seperti di perusahaan swasta? Jawab: kalau di perusahaan swasta kita mengenal adanya promosi atau iklan tentang suatu produk, sedangkan kalau di instansi pemerintah, khususnya pemerintah daerah seperti Pemkot Tangerang ini juga ada, yaitu ajang promosi daerah. Para reporter bekerja mencari berita seputaran UKM dan usaha Koperasi yang ada di daerah kita ini.
7. Kendala apa saja yang terjadi dalam proses pengumpulan berita? Jawab: sebenarnya, hal-hal yang terjadi di Kota Tangerang ini banyak sekali. Dari kemajuan daerah sampai ke permasalahan sosial. Jadi tidak semua berita yang terjadi dapat kita liput menjadi sebuah berita yang lengkap, karena dalam pemberitaannya kita kekurangan tenaga reporter untuk meliput hal-hal tersebut, sehingga banyak berita yang terlewati. 8. Bagaimana strategi Bapak memperkenalkan e-government ini kepada masyarakat? Jawab:
sebenarnya gampang-gampang susah, karena masyarakat kita
sudah lama mengenal internet, akan tetapi penggunaan internet hanya digunakan untuk hiburan atau permainan saja. Tantangan kita adalah, bagaimana supaya masyarakat mau membuka program ini. Caranya adalah dengan sosialisasi kepada mahasiswa, siswa sekolah, serta ke tempattempat pelayanan masyarakat tentang kegunaan e-government. 9. Setelah masyarakat mengenal e-government, lalu bagaimana supaya masyarakat membukanya sesering mungkin? Jawab: kita berusaha menampilkan tampilan semenarik mungkin dan menampilkan berita-berita yang up to date, agar masyarakat tertarik membukanya serutin atau sesering mungkin guna memperbaharui informasinya. 10. Sudah puaskah Bapak dengan kemajuan sistem teknologi komunikasi seperti e-government?
Jawab: sudah cukup puas, karena dengan sistem teknologi komunikasi seperti ini, memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan pejabat daerah dan warga masyarakat lainnya. 11. Harapan Bapak ke depan mengenai sistem komunikasi sekarang ini bagaimana? Jawab: harapan saya, semoga nantinya ada pengembangan teknologi komunikasi lagi dari e-government yang sudah ada seperti sekarang ini.
Bapak Alim (Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang): 1. Kinerja humas di Pemkot Tangerang seperti apa? Jawab: yang pasti peliputan, dokumentasi, dan pemberitaan. Tugas pokoknya sesuai dengan fungsinya, yaitu meliput sisi kegiatan pimpinan. Kegiatan-kegiatan pimpinan yang berhubungan dengan program kerja Pemerintahan Kota Tangerang kita liput, lalu kita dokumentasikan dan selanjutnya kita susun dalam bentuk berita ke dalam e-government. 2. Kebijakan
pengelolaan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
(e-
government) sebagai media humas di Pemkot Tangerang ini seperti apa? Jawab: mendayagunakan sumber daya teknologi informasi seperti egovernment di Pemerintah Kota Tangerang yang dilaksanakan berdasarkan criteria informasi yang berkualitas; mendukung ketersediaan pelayanan teknologi informasi dan komunikasi bagi satuan kerja perangkat daerah di Pemerintah Kota Tangerang; dan melindungi aset Pemerintah Kota Tangerang yang berupa sumber daya teknologi informasi (e-government). 3. Dalam menjalankan programnya, humas Pemkot Tangerang melaksanakan program kerjanya berapa tahun sekali? Jawab: segala sesuatunya bergantung dari pusat, akan tetapi tidak semua program kerja yang diinteruksikan dari pusat kita kerjakan semua, tetap keputusannya dikembalikan lagi ke daerah. Tentunya dilihat lagi dari segi kemampuan instansi daerah tersebut untuk menjalankannya. Biasanya
program kerja itu disusun dalam waktu 1 (satu) tahun sekali atau dalam jangka waktu menengah. 4. Tugas penting humas Pemkot Tangerang seperti apa? Jawab: menginformasikan kepada masyarakat tentang aktifitas yang dimiliki pemerintah daerah, baik itu pembangunan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Selain itu juga, kita menampung dan menjalankan aspirasi-aspirasi dari masyarakat guna ke arah perbaikan yang bermanfaat. Sehingga komunikasi yang dijalankan bersifat timbalbalik. 5. Apakah pada saat proses pempublikasian informasi dan berita humas Pemkot Tangerang mengalami kendala? Jawab: tidak ada, karena dalam menjalankan program humas Pemkot Tangerang bekerja sama dalam bentuk kemitraan kerja. 6. Apakah fungsi dan tugas pokok dewan teknologi informasi dan komunikasi humas? Jawab: dewan teknologi informasi dan komunikasi humas mempunyai fungsi memastikan semua target manajemen informasi teknologi strategis bisa tercapai dan berlaku sebagai pengambil keputusan final; tugas pokoknya memastikan implementasi teknologi informasi e-government yang tepat dan berkelanjutan dan secara khusus mengkoordinasikan hubungan antar institusi pemerintahan di tingkat daerah.
7. Apakah selama ini semua aspirasi masyarakat sudah tersampaikan dengan baik ke Pemkot Tangerang? Jawab: tentu saja sudah, semua aspirasi, keluhan serta saran-saran dari masyarakat yang sifatnya membangun sudah kita tampung dan kita jalankan dengan usaha yang maksimal. 8. Apakah Bapak bisa menyebutkan bukti bahwa kalau aspirasi masyarakat ini sudah tersampaikan dengan baik? Jawab: sebagai bukti bahwa kita peduli kepada masyarakat adalah dengan adanya pemberian piagam-piagam dan penghargaan-penghargaan dari pemerintah pusat kepada Pemkot Tangerang karena amal bhaktinya yang sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat. 9. Lalu bagaimana Bapak beserta staf humas yang lainnya menjaga dan mempertahankan citra baik tersebut? Jawab: tak ada gading yang tak retak, akan tetapi tentunya kita selalu melakukan proses evaluasi dan intropeksi terhadap kerja kita dari hari ke hari.
Apabila
ada
kekurangan
atau
kesalahan,
kita
mencoba
memperbaikinya. 10. Harapan Bapak ke depan dan pesan yang perlu disampaikan bagi pelaku PR lainnya seperti saya ini apa?
Jawab: harapan saya ke depan, kinerja kehumasan bisa lebih baik lagi dan pelaku PR nya bisa semakin profeional menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Pesan saya hanya satu, jangan henti-hentinya untuk terus belajar. Karena seorang PR harus memiliki wawasan yang luas menguasai pengetahuan, dan mampu mengenal karakter masyarakat lebih banyak lagi.
Bpk Amal H.B (Staff Humas Pemkot Tangerang): 1. Apakah peran kerja humas sebagai juru bicara di Pemkot Tangerang sudah mencakup bidang eksternal dan internal? Jawab: sudah, peran humas Pemkot Tangerang sebagai juru bicara lembaga adalah melakukan komunikasi ke dalam lembaga maupun ke luar lembaga. Hal ini bisa dilihat dari aktivitas yang dilakukan. Kalau ke dalam, humas menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya intern, misalnya seperti pelatihan dan pendidikan bagi karyawan. Sedangkan kalau ke luar, humas menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya ekstern, seperti misalnya sosialisasi kepada LSM, pers, mahasiswa, dsb. 2. Dalam bekerja, apakah ada koordinasi antar sesama staf dan pimpinan humas? Jawab: sebenarnya kita bekerja di kantor atas intruksi dan arahan dari pimpinan. Apabila menghadapi kendala, pastinya kita berkoordinasi dengan pimpinan untuk mencari jalan keluarnya. Akan tetapi sebelum menghadap pimpinan, kita berdiskusi terlebih dahulu antar sesama staf humas. 3. Kendala atau permasalahan seperti apa yang biasanya dihadapi? Jawab: salah satu contohnya, mengemas laporan hasil kunjungan Bapak Walikota ke Panti Asuhan ke dalam berita. Kita harus menyeimbangkan berita dengan kejadian aslinya, tanpa harus dilebih-lebihkan. Ditakutkan nantinya ada salah persepsi di masyarakat atas kunjungan Bapak Walikota tersebut.
4. Sehubungan dengan kinerja humas, pastinya Bapak sudah mengenal egovernment, apakah tanggapan Bapak mengenai program komunikasi tersebut? Jawab: saya menanggapinya dengan positif. Tentunya dengan adanya komunikasi seperti itu proses kerja kita dapat dibantu dengan mengefisienkan waktu dan biaya. 5. Apakah maksud dari mengefisienkan waktu dan biaya? Jawab: tugas humas adalah mempublikasikan. Jadi sebelum ada egovernment, tugas pempublikasian kita menghadapi sedikit kesulitan. Diantaranya kita tidak dapat mensosialisasikan program pemerintah kepada masyarakat yang dipelosok. Setelah ada e-government masalah tersebut dapat teratasi. Serta komunikasi intern karyawan Pemkot Tangerang pun dapat berjalan lancar dan efisien. 6. Apakah e-government juga dapat meningkatkan citra baik Pemkot Tangerang dan mengapa bisa berpengaruh demikian? Jawab: e-government dapat meningkatkan citra Pemerintah Kota Tangerang. Karena dengan semakin banyak orang yang memberikan kepercayaan kepada Pemkot Tangerang hasil pembangunan akan tersosialisasikan dengan baik kepada publik. Sehingga publik dapat secara mudah melihat hasil pembangunannya. Maka citra Pemkot Tangerang akan semakin baik dengan hal tersebut. 7. Seperti apa bentuk perencanaan data dan informasi humas yang ada di dalam e-government ?
Jawab: rencana data dan informasi Pemerintah Kota Tangerang merupakan bagian dari rencana strategis pengembangan teknologi informasi yang berkesinambungan. 8. Apakah
masyarakat
benar-benar
memanfaatkan
program
layanan
komunikasi ini? Jawab: dari laporan hasil pembuka situs e-government yang ada di Pemkot Tangerang dirasakan cukup banyak. Kebanyakan respon dari mereka berupa pertanyaan, akan tetapi ada juga yang berisi saran dan kritikan. 9. Hal-hal apa saja yang biasanya ditanyakan oleh masyarakat di layanan egovernment tersebut? Jawab: bentuk pertanyaannya relative, biasanya adalah ingin mengetahui tentang laporan hasil kinerja Pemkot Tangerang, atau mengenai program pemerintah daerah untuk warga yang tidak mampu, atau yang lainnya, seperti di daerah mana ada pembagian sembako gratis. 10. Dalam penggunaan e-government, target mana yang dituju dalam pemakaian fasilitas layanan ini? Jawab: target khalayaknya adalah semua pemilik kepentingan, seperti pemerintah daerah lainnya dan pemerintah Kota Tangerang sendiri, pemerintah pusat, masyarakat umum, dan para wartawan sebagai penyebar berita dari informasi yang disampaikan oleh humas Pemkot Tangerang.
Ibu Tika (Staf Pengelola Data Humas Pemkot Tangerang): 1. Apakah yang dimaksud pengelolaan data e-government? Jawab: intinya pengelolaan data e-government adalah pembuatan keputusan, akuntabilitas pelaksanaan kegiatan penggunaan e-government, siapa yang mengambil keputusan, dan mengelola proses pembuatan dan pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. 2. Menurut Ibu apakah kelemahan dari pengelolaan e-government humas Pemkot Tangerang? Jawab:
memerlukan
perubahan
budaya
kerja,
desain
pekerjaan,
manajemen, serta informasi dalam penerapan e-government; memerlukan pelatihan sumber daya manusia yang sangat signifikan untuk mencapai efektifitas e-government yang sesuai. 3. Apakah landasan hukum pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi e-government? Jawab: landasan hukum dalam regulasi pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi e-government di lingkup nasional adalah Peraturan Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No.41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007. 4. Kalau selama ini mungkin Ibu mengolah data untuk ditampilkan ke media massa, akan tetapi pada saat ini khan sudah ada teknologi komunikasi yang disebut e-government. Bagaimana Ibu menanggapi fenomena tersebut?
Jawab: pertama-tamanya saya sedikit canggung karena butuh penyesuaian. Akan tetapi pada intinya sama yaitu mengolah data. Hanya akhir dari pengolahan data saja yang melalui media yang berbeda. 5. Apakah ada penanganan khusus dalam proses pengerjaan tampilan layanan e-government dan bagaimana cara mendesainnya? Jawab: tidak ada penanganan khusus untuk tampilan layanan internet egovernment. Tetapi memang desainnya disesuaikan dengan ciri lembaga, seperti adanya logo yang mewakili lembaga, serta ciri khas dari daerah Kota Tangerang. 6. Hambatan apa saja yang dihadapi tim pada saat mengolah data untuk ditampilkan ke dalam e-government? Jawab: hambatannya adalah kalau tidak ada berita yang dimuat oleh media massa online, kita tidak bisa memasukkan berita dan kalau servernya rusak, kita juga tidak bisa memasukkan berita.
Bapak Dibyo Susanto (Salah Satu Pengguna E-Government): 1. Informasi apa saja yang bisa diperoleh dari layanan informasi egovernment Pemkot Tangerang? Jawab: banyak informasi yang bisa saya dapat dari e-government, seperti kinerja Pemkot Tangerang, hasil pembangunan daerah, kemudian beritaberitanya. Dan yang selalu ingin saya ketahui adalah saran-saran dari masyarakat terpencil yang baru sedikit merasakan hasil pembangunan daerahnya. 2. Selain mendapatkan informasi dan berita yang beragam dari layanan egovernment, layanan komunikasi apa saja yang dirasakan? Jawab: layanan komunikasi yang terjadi timbal-balik, jawaban dari pertanyaan saya juga lumayan cepat saya terima, tidak terlalu lama menunggu. Kalau untuk jawaban yang kurang memuaskan, biasanya kita bisa tanya balik lagi. Jadi semacam diskusi saja. 3. Apakah fasilitas layanan informasi e-government ini sudah cukup membantu menambah pengetahuan Bapak? Jawab: ya sudah, karena ketika saya membuka layanan e-government Pemkot Tangerang, keterbatasan informasi yang saya hadapi tentang biaya berobat anak saya dapat teratasi. Karena pada tampilan menunya ada informasi tentang rujukan rumah sakit bagi warga yang kurang mampu. Dan pertanyaan yang mengganjal dapat segera saya tanyakan langsung kepada dinas terkait, seketika itu pula jawabannya muncul.
4. Bagaimana menurut Bapak mengenai tampilan e-government yang ada sekarang ini? Jawab: sudah cukup bagus dan pilihannya beragam. Panduannya mudah dan isi dari beritanya mudah dipahami. 5. Bagaimana pendapat dan penilaian Bapak terhadap terobosan yang telah dilakukan pemkot Tangerang mengenai layanan informasi dan komunikasi seperti e-government ini? Jawab: penggunaan e-government pada sebuah lembaga, disertai dengan tampilan yang menarik, isi yang upto date, dan layanan yang memuaskan, tentunya akan menjadi nilai tambah bagi lembaga tersebut. Apalagi pemanfaatan e-government ini kan memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi mengenal lembaga tersebut. Jadi bisa saja citra lembaga tersebut akan semakin baik.
E-Gov di Pemerintah Kota Tangerang Berada dalam arus gencarnya globalisasi, demokratisasi dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) tidak dapat melepaskan kita dari tuntutan penerapan teknologi. Hal ini juga pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan layanan pemerintahan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka salah satu upaya peningkatan layanan tersebut adalah dengan implementasi electronic government (e-government).
Esensi dari implementasi E-government (e-gov) adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa terdapat dua acuan dalam implementasi e-gov yaitu :
1.
Penggunaan teknologi informasi (salah satunya internet) sebagai alat bantu
2.
Digunakan bertujuan agar pemerintahan dapat berjalan lebih efisien.
Kendati demikian, e-gov tidak serta merta mengganti pola komunikasi pemerintah dalam berhubungan dengan masyarakat. Dalam konsep e-gov, masyarakat masih bisa berhubungan dengan pos-pos pelayanan, berbicara melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan pemerintah, atau mengirim surat. Sehingga e-gov pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan arus hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain dengan menggunakan alat bantu yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
E-government dapat digolongkan dalam empat tingkatan sebagai berikut :
1. Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website.
2. Tingkat kedua adalah adanya interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui email atau komunikasi elektronik lainnya.
3. Tingkat ketiga adalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal balik.
4. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data base bersama.
Lalu dimanakah posisi posisi Kota Tangerang ?
Menurut pengamatan kami, penerapan e-gov di Pemerintah Kota Tangerang masih pada Tahap Kedua walaupun beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) telah mulai masuk pada tahap ketiga. Hal ini ditandai dengan adanya Website Pemerintah Kota Tangerang yang didalamnya terdapat informasi dan adanya buku tamu yang dapat dijadikan sarana komunikasi masyarakat. Memang belum bersifat "live chat", namun hal ini menunjukkan bahwa ada komitmen dari Pemerintah Kota Tangerang untuk membuka ruang komunikasi. Dari segi kuantitas informasi, website yang ada belum dapat menyampaikan informasi yang komprehensif dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Informasi yang tersedia hanya bersifat "common informations" yang belum menyentuh pada kebutuhan layanan masyarakat. Kami melihat hal ini terjadi karena kurangnya kontribusi informasi yang signifikan dari setiap SKPD.
Salah satu SKPD yang telah memasuki tahap ketiga adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang. SKPD ini telah memiliki situs tersendiri namun linknya dapat diakses dari situs Pemerintah Kota Tangerang. Dalam Situs ini terdapat informasi seputar kepegawaian yang mungkin berguna bagi para pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang serta masyarakat secara umum.
Dalam situs tersebut telah ada fasilitas layanan komunikasi yang digunakan untuk layanan konsultasi kepegawaian serta pendaftaran CPNS online. Layanan konsultasi kepegawaian dilaksanakan melalui sarana buku tamu, email maupun melalui "live chat" yang disediakan dengan menggunakan aplikasi yahoo messenger. Sedangkan layanan Pendaftaran CPNS Online dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan data base MySql.
Lalu bagaimana untuk menuju ke tahap selanjutnya ?
Disebutkan bahwa tahap keempat atau tahap terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data base bersama.
Untuk mencapai hal ini, tentu saja SKPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang harus dirangsang untuk mulai membangun layanan transaksi dengan masyarakat secara elektronik dengan basis data dan aplikasi yang terkoordinasi.
Dengan adanya koordinasi tersebut, diharapkan SKPD yang tengah membangun aplikasi, menggunakan flatform dan database yang sama sehingga dapat diintegrasikan. Proses tersebut tentu saja harus didukung dengan kesiapan SKPD pengkoordinasi untuk menyediakan sarana yang dibutuhkan. Tentu saja ini bukan hal yang mudah.
SDM Infokom Ciptakan Program PSB Online 2011 Penerimaan siswa baru(PSB) secara online ini terbilang sangat efisien sekali khsususnya dalam menghemat pengeluaran keuangan Pemerintah Kota(pemkot) Tangerang. Pasalnya, untuk tahun ini penerimaan siswa secara online ini dilaksanakan oleh Dinas Informasi dan Komunikasi(Infokom) Kota Tangerang dan tidak menggunakan jasa konsultan yang bergerak bidangnya. Menurut Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi(Infokom) Kota Tangerang, Saeful Rohman bahwa dengan PSB yang dikelola oleh Dinas Infokom ini tentunya lebih menghemat pengeluran. “Lebih hemat ratusan juta rupiah, sebab untuk saat ini semua program dikerjakan oleh Infokom,” ungkap Saeful Rohman. Saeful menambahkan, semua yang berhubungan dengan PSB online ini dikerjakan secara murni oleh SDM yang ada di Infokom mulai dari pengerjaan program, tampilan website, jaringan hingga perangkat berat pendukung PSB online ini. “Semua tenaga yang ada di Infokom kami kerahkan untuk mewujudkan PSB online ini,” imbuhnya. Sebelumnya PSB online ini dikerjakan oleh konsultan tiap tahunnya khususnya mengenai program PSB online ini tentunya dengan mengeluarkan pendanaan yang terbilang cukup besar. “Pemerintah Kota Tangerang menginginkan yang hal yang berhubungan dengan informasi komunikasi semuanya ditangani oleh Infokom dan ini merupakan kebijakan dari pimpinan, karena ini sudah menjadi bagian atau bidangnya Infokom,” pungkasnya. Dalam PSB online ini Infokom bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang untuk menciptakan penerimaan siswa yang transparan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sistem Online Terus di Tingkatkan Kamis, 19 Mei 2011 | Dibaca 42
Pemerintah Kota(Pemkot) Tangerang terus melakukan berbagai inovasi terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat Kota Tangerang dengan tujuan untuk membangun sebuah wilayah dengan tatakelola yang maksimal. Dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bappeda) Kota Tangerang akan terus menggodok tiga program dasar untuk tahun 2012. tiga program tersebut yakni penerapan elektronik KTP, pengadaan barang dan jasa secara online dan pelayanan e government. Hal ini disampaikan oleh sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bappeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto, bahwa tiga program tersebut terus menjadi pusat perhatian Pemkot Tangerang untuk tahun depan. "Nantinya semua pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat sudah berbasis online," ungkap Said. Said menambahkan, untuk e KTP sendiri sampai saat ini terus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui dinas terkait yakni dinas kependudukan dan catatan sipil. Sedangkan untuk pelalang secara online telah dilakukan pada tahun 2011 ini, dengan tujuan untuk menciptakan atau mewujudkan ketransparanan dalam pengadaan barang dan jasa. "Jadi kedepan, semua pelayanan menggunakan aplikasi teknolgi informasi yang berbasis internet dan perangkat digital yang dikelola Pemkot Tangerang untuk penyampaian informasi kepada masyarakat," pungkasnya. Selain itu, Pemkot Tangerang juga masih meningkatkan sector pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang menjadi skala prioritas dalam sebuah pembangunan di Kota Tangerang.
Kota Tangerang Raih Adipura dan Adiwiyata Kota Tangerang berhasil meraih piala Adipura ditahun 2011, untuk tahun ini Kota Tangerang berada diperingkat ketiga dalam kategori Kota Metropolitan. Prestasi ini terus meningkat setiap tahunnya. Menurut Wakil Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah bahwa untuk saat ini Kota Tangerang masuk dalam peringkat ketiga piala Adipura. "Kota Tangerang masuk peringkat ketiga,untuk kedepannya Kota Tangerang harus bisa menjadi peringkat pertama dalam piala Adipura," ungakap Arief R Wismansyah. Dalam perolehan Adipura ini, Pemerintah Kota Tangerang terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar kecintaan terhadap kebersihan terus meningkat. "Masyarakat harus sadar tentang kebersihan dan masyarakat juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tangerang dalam menciptakan kebersihan di Kota Tangerang," paparnya. Dikatakan Arief bahwa budaya bersih dan sehat menjadi skala prioritas bagi Pemerintah Kota Tangerang serta dengan diraih Adipura ini menjadi pendongkrak semangat dari masyarakat maupun para pegawai Pemerintahan Kota Tangerang. "Mari kita ciptakan kebersihan, kesehatan dan penghijauan di Kota Tangerang," imbuhnya. Sementara itu, selain Adipura diperoleh oleh Kota Tangerang, ternyata piala Adiwiyata pun juga diperoleh SMP Negeri 13 Kota Tangerang. Dimana SMP Negeri 13 ini mewakilkan Provinsi Banten untuk tingkat nasional.
Curriculum Vitae Nama
: Ines Anisa
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir
:
Jakarta,25 Desember 1987
Agama
:
Islam
Nomor Telpon
:
085717154788
E-mail
:
[email protected]
Pendidikan Formal •
1994-2000
: SDN Perumnas Bumi Kelapa Dua Tangerang
•
2000-2003
: SMPN 14 Tangerang
•
2003-2006
: SMK Pancakarya Tangerang
•
2006-sekarang
: Universitas Mercu Buana, Meruya Jakarta Barat.
Pengalaman non formal •
Table manner at Hotel Century Park 2010
•
Peserta Seminar Nasional PR Leadership
•
Seminar Nasional ”Urgensi Etika Komunikasi dalam Transformasi Global”
•
Seminar Nasional Narkoba, Pernikahan dini dan sukses belajar
•
Seminar dan Lokakarya “Peran Perempuan dalam Penanaman Nilai-nilai Anti korupsi
•
Workshop “Let’s Make Effective Media Relations”
•
Seminar “How to Handle Public Opinion Court by Public Relations Strategic”
•
Dan lain sebagainya.