DAFTAR PUSTAKA
Afdhal, Achmad, Tips & Trik Public Relations, Jakarta: Grasindo, 2005. Effendy,
Onong Uchjana, Rosdakarya,2002.
Hubungan
Masyarakat,
Bandung:
Remadja
Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Bakti, 2003. Evans, Dave,Social Media Marketing, Canada: Wiley Publishing, 2008. Hermawan,Ricardo,The Drop Out Billionaire Menjual Ide Ala Mark Zuckerberg, Yogyakarta: Best Publisher, 2009. Juju, Dominikus, Branding promotion with Social Networking, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010. Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations, Jakarta: Grafiti,2005. Kusuma, Yuliandi, Pintar Twitter, Jakarta: Grasindo, 2009. Liliweri, Alo, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta : LKIS, 2002. Madcoms Madiun, Mencari Teman lewat Facebook dan Friendster, Madiun : Madcom, 2009 Magdalena, Merry, Public Relations ala Wimar, Jakarta: Garsindo, 2010 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, Murray Newlands, Online Marketing, West Susex UK : Willey, 2011. Nazir, Moh, Metode Penelitian , Jakarta: Ghalia Indonesia 2003 Nova, Firsan, Crisis Public Relations, Jakarta: Garsindo, 2009. Oliver, Sandra, Strategi Public Relations, Jakarta: Erlangga 2007. Onggo, Bob Julius ,Cyber PR, Jakarta: Elexmedia Komputindo, 2004. Robinson, Pearce, managemen Stategis, Jakarta : Salemba Empat, 2007
Rumanti, Sr. Maria Assumpta, Dasar – Dasar Publik Relations Teori & Praktik, Jakarta: Grasindo, 2005, Ryan, Damian, Clavin Jones, Understanding Digital Marketing, London : kogan page 2009. Sanjaya, Ridwan dkk, Parenting untuk Pornografi di Internet, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010. Suhandang, Kustadi, Public Relations Perusahaan, Bandung: Nuansa, 2004. Sulistyo, Basuki,Metode Penelitian, Jakarta: Penaku, 2010. Suprapto, Tommy, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Yogyakarta: Medpress, 2009. Susanto, Mikke,Menimbang Ruang Menata Rupa Wajah & Tata Pameran Seni Rupa, Yogyakarta: Galang Press, 2004. Wager, Elizabeth, Getting Research Published an A-Z of Publication Strategy, Oxon UK, Radcliffe Publishing, 2010 Wasesa,Silih Agung, Strategi Public Relations. Jakarta: Grafiti, 2005. Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta : Grasindo, 2000. Zaenal, Ali, Add Me on Facebook, Jakarta: Gagas Media, 2009.
Lain – lain : LIPI, Komunika, Vol 10, No 1, Jakarta,2007. www.transstudiobandung.com Facebook : Fan Page Trans Studio Bandung Twitter : @Transstudiobdng www.yahoo.com www.transstudioworld.com
TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber
: Ibu Nurul Kartika (General Manager PR & Marketing Trans Studio)
Tempat Wawancara : Kantor Trans Studio, Menara Bank Mega lantai 3A Jakarta Tanggal Wawancara : 14 Juli 2011
Strategi Public Relations apa yang dilakukan untuk memperkenalkan Trans Studio ke Masyarakat Indonesia? Pertama kali kita bahas objective dulu yaa, Objective PR itu kan pertama, menciptakan citra positif, mengenalkan Trans Studio kepada public lah ya, mengcreate preferencelah, sebenernya kan mainnya 3 itu.supaya orang akhirnya mau dateng. Dari situ obejectivenya, kita create strateginya . Strateginya pertama kali sih kita dengan sinergi antargroup, karena kebetulan kita punya kelebihan itu adalah kita adalah bagian dari sebuah group yang besar yang sebagian besar usahanya sudah establish seperti Bank Mega, Tran TV, Trans 7, Baskin Robbins, Metro, Carefour, antatour, jadinya kita harus sinergi, karena dengan sinergi ini maka timbul sebuah efisiensi. Efisiensi tidak hanya dari segi biayatapi juga dari segi effortnya. klo biaya sudah jelas kita memanfaatkan group yang ada aja udah tinggal nebeng, effortnya juga, kita sekali bergerak tapi hasilnya bias ke seluruh segment yang ada, yan g udah di grab sama company – company yang ada tadi. Sinergi sih yang paling utama. Siapa saja sasaran dari Trans Studio Bandung? Seperti pada umumnya sebuah theme park pasti sasarannya family. Karena rekreasi merupakan kebutuhan keluarga. Dimana sekarang rekreasi sudah menjadi life style Media apa saja yang digunakan Trans Studio Bandung untuk publikasi? Kalau media elektronik sih udah pasti yaa Trans TV dan Trans 7 sebagai sister company kita, radio 99ers Bandung. Kalau Media cetak kita dengan koran pikiran rakyat Bandung ya dan selebihnya internet. Internet itu kita ada website, kita juga punya website sendiri di www.transstudiobandung.com, selain itu kita juga istilahnya nebeng di setiap website sister company. Itu tadi website, lalu kita juga punya jejaring social seperti facebook , facebook kita kan aktif banget tuh, Kita juga mengelola data basenya,menganalisa profile dari pengunjungnya. Kira – kira
umurnya berapa ajah?patternnya bagaimana?attitudenya seperti apa? Yang bentuknya complaint berapa persen?pujiannya berapa persen? Karena ini kita baru sebulan jadi kita analisa selama satu bulan ini aja dulu. Dan yang lain twitter, Kalau twitter, kita juga bersinergi ya, kalau masih baru – baru kan susah nyari follower, kemudian kita masuk ke twitternya Trans TV yang memang sudah memiliki jumlah follower yang banyak. Dan Mas tama sendiri juga secara pribadi suka me-retweet, kita juga memfollow dari partner – partner kita seperti radio 99ers. Dari situ kita masuk dan mereka me-retweet setiap postingan kita Apa saja yang dipublikasikan Trans Studio Bandung melalui jejaring sosial? Biasanya sih kita kasih info mengenai product, pricing, masalah – masalah operation kaya jam bukanya jam berapa? Harga tiketnya berapa? Event , promo selain itu juga jejaring social kita gunakan untuk mengantisipasi dan menghandle complaint dan menjawab isu – isu yang beredar tentang Trans Studio Bandung. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari publikasi melalui jejaring sosial? Yang pertama sih pasti feedbacknya cepet banget , Misalnya aku update status di Facebook, Gila Racing Coaster seru banget! Dalam waktu 1 menit itu udah ada 76 orang yang like” Satu lagi kekurangan dari jejaring social itu adalah sessional banget, jadi kalau ada sesuatu yang baru dia naik terus tapi kalau udah lama bisa ajah turun. Jadi kita harus terus create sesuatu yang baru supaya terus naik. Apakah publikasi melalui jejaring social sudah sesuai harapan, sasaran dan tujuan? Udah banget, setiap keluarga kan sekarang sudah punya facebook. Sekarang kan ibu – ibu umur 30an kan udah punya facebook, sebenernya itu target kita, yang punya anak – anak. Ibu – ibu umur 35tahun pasti kan anaknya sekitar umur 5 sampai 10 tahun. Itu target kita banget”
TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber
:Satria Iman (Marketing for Social Media Trans Studio Bandung)
Tempat Wawancara : Kantor Trans Studio, Menara Bank Mega lantai 3A Jakarta Tanggal Wawancara : 14 Juli 2011
Apa nama Account facebook, Twitter Trans Studio? Kalau facebook kita punya nama Trans Studio Bandung sedangkan kalau twitter username kita @Transstudiobdng Siapa saja yang menjadi admin untuk mengelola jejaring sosial Trans Studio Bandung ini? Selain aku, ada lagi satu orang yang menjadi adminnya yaitu Tassha anak PR Trans Studio Bandung yang ada di Bandung. Kalau untuk sekarang aku sih lebih memantau dia ya atau back up dia. Kalau si Tassha ada meeting atau lagi ngga bisa menghandle feedback dari pengguna – penguna jejaring sosial ini ya gw yang turun. Tapi belum ada pembagian yang pasti sih. Soalnya pertanyaannya masih seputar info – info wahana, harga dan masih terus – terusan seperti itu. Tapi ya memang itu pekerjaan kita. Tapi kalau bisa dibilang promo kita belum begitu maksimal Berapa kali posting dalam sehari? Ngga tentu sih yaa,,kalau kita mau info soal promo, event baru kita posting, tapi lebih banyak jawab pertanyaan – pertanyaan dari follower yaa. Biasanya yang diposting di jejaring sosial (Facebook, Twitter)apa saja? Biasanya yang diposting tuh kaya promo atau event – event yang ada di Trans Studio, trus berkali – kali orang nanya masalah harga, diskon, wahana yang udah dibuka apa aja? Padahal sebenernya semua udah kita input di info dan di note. Tapi kan orang sering males nyari, lebih seneng nanya kan.
Apa saja biasanya yang ditulis member di Account jejaring social? Biasanya sih pujian yaa tapi ada juga keluhan, tapi biasanya sih lebih banyak yang nanya – nanya soal harga tiket, jam operation dan lain – lain. Apa saja usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian Member di Facebook dan Twitter? Pertama – tama kita coba trial, untuk melihat antusias masyarakat terhadap Trans Studio Bandung melalui Quiz yang kita sebut “Quiz Folbek” di twitter. Kita mau liat apa masyarakat tetap tertarik walaupun tanpa hadiah atau reward, hanya mendapat follow back dari Trans Studio, tapi ternyata cukup tinggi juga.Tapi kita harus berenti juga , ngga mungkin Quiz Folbek terus kan?mereka juga udah mulai ngerti kan kita folbek tanpa ada imbalan, mereka juga lama- lama males.Ini Cuma untuk mincing ajah.Disitu keliatan yang ikutan juga anak – anak sekolah. Kalau untuk facebook kita pernah adain TSB photo contest, yaitu orang – orang bebas foto – foto seru di depan billboard Trans Studio Bandung trsu di tag ke account facebook kita. Trus yang menang itu dapat tiket masuk ke Trans Studio Bandung. Apa perbedaan publikasi menggunakan facebook dan twitter? Klo facebook itu lebih leluasa karena karakternya kan jelas lebih banyak dibanding twitter, jadi kita bisa bikin cerita, jadi kita bisa eksplore lebih dalem. Kaya misalnya si bolang itu wahananya kaya gimana, kita bisa tulis synopsi cerita di status. Kadang – kadang kita juga udah ada di notes sih, Cuma kan kadang – kadang orang Indonesia kan males nyari. Kalau twitter lebih kaya conversation, kalo di twitter kita bisa control satu – satu timelinenya mereka, siapa ajah yang jawab pertanyaan kita. Lebih terkontrol di twitter dibanding facebook. Kalau di facebook kan kalau udah banyak kan lama – lama nutup sendiri dan numpuk jadi satu. Sekarang juga trendnya lagi buka twitter dibanding facebook. Kalau facebook kan diaksesnya kalau dari handphone kan lebih lama dibanding twitter. Kalau twitter kan lebih cepet, buka, langsung.Jadi kalau twitter aksesnya lebih mudah dibanding facebook. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari publikasi melalui jejaring social ? Kelebihannya sih yang pasti feedbacknya cepet. Trus kita less energy and cost tapi efeknya bisa gede banget. Selain itu kekurangannya kalau ada karyawan yang ngeluh soal kerjaannya di Trans Studio Bandung, trus dipost di akun pribadinya, nanti orang – orang bakalan tau.jadi kita agak susah juga untuk membatasi kalau masalah karyawan. Limitasi umur karena kan kalau sudah tua banyak ngga update soal teknologi. Limitasi umur dan penghasilan ya, kalau orang yang di kota kan update twitter dan facebook pakai bb, tapi kalau orang yang di dusun juga kan kita ga tau.
Makanya kita liat dulu pasarnya, kalau medium ke atas media social bisa dipakai tapi kalau tradisional pakai media cetak. Apa diadakan evaluasi setelah publikasi melalui jejaring sosial ini? Evaluasi yang diminta kantor itu biasanya sebulan sekali, jadi setiap seminggu sekali mereka ikut control, karena kalo diliat per harinya traficnya kan beda – beda terus tiap harinya. Seninnya gimana?selasanya gimana?weekend Sabtu Minggunya gimana? Apalagi Sabtu Minggu itu kita ngga ada tanggung jawab penuh untuk handle itu, jadi sekenanya ajah. Apalagi hari itu kan banyak yang aktif menggunakan sosial media. Yaa paling sebulan sekali itu kita ngadain evaluasi traffic facebook dan Twitter selama sebulan. Apakah publikasi melalui jejaring social sudah sesuai harapan, sasaran dan tujuan? Pas Banget ya kaya abg – abg, keluarga muda atau keluaga baru sekarang kan udah pada punya facebook dan twitter apalagi ada blackberry yang gampang akses jejaring sosial
TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber
: Ric Nurmala (Salah satu follower @Transstudiobdng)
Tempat Wawancara : TIS Tebet Tanggal Wawancara : 26 Juli 2011
Bagaimana pendapat kamu tentang Trans Studio Bandung? Seru ya, bagus gituh tapi saya paling suka cuma wahana giant swing, Yamah Racing Coaster sama Jelajah tuh Bagaimana pendapat kamu soal Twitter Trans Studio Bandung ? Twitter Trans Studi Bandung udah bagus banget kok, informative, komunikatif dan persuasive, oke lah bikin orang pengen datang. Awalnya sih emang masih keliatan kaku ya kalo jawab pertanyaan, tapi lama udah mulai bagus dan luwes bahasanya Apa alasan kamu follow @Transstudiobdng? Alasan kenapa gw mau follow Trans studio Bandung, jadi kalau ada promo – promo atau tiket gratis Trans Studio, diskon, gw bisa tau tuh dari twitternya. Atau nanti dia mau buka wahana – wahaan baru, gw bisa tau tuh Apa saran dan masukkan untuk Twitter Trans Studio Bandung? Perbanyak quiz lagi donk yang hadiahnya tiket masuk Trans Studio Bandung, biar bisa ke sana lagi
TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber
: Arista Kharisma Velayati (Marcomm & PR TSB)
Tempat Wawancara : Workshop Trans Studio Tanggal Wawancara : 4 Agustus 2011
Bagaimana Strategi publikasi yang dijalankan oleh Trans Studio Bandung? Kalau buat strategi karena Kita target sasarannya teenager dan family, kalau untuk family itu kita masukin ke koran, koran kompas, kalau Bandung itu koran PR (Pikiran Rakyat). Sedangkan untuk raih teenager itu, kan banyak tuh bintang tamu – bintang tamu kaya smash yang sering kita undang, soalnya kaya dering gitu banyak digemarin, jadi kita masukin ke radio – radio, Radio itu kita pakai 99ers, Ardan, trus Dahlia juga. Sama paling lewat facebook dan twitter. Untuk radio, biasanya jam berapa yang dipakai untuk publikasi Trans Studio Bandung? Kalau itu terserah kita, tergantung deal – dealan kita ajah sama mereka, tapi biasanya kita pakai yang jam sore dan malam, karena ya memang terserah kita karena kita bayar buat itu.Dan karena sore dan malam itu emang waktunya teenager dan keluarga buat dengerin radio. Jadi itu sistemnya bayar ya bukan barter? Barternya ada juga, kaya 99ers kemarin itu dia bikin roadshow keliling beberapa tempat di Bandung, itu otomatis dia karena memang mereka punya program 99ers mobile, jadi programnya itu dia info suasana misalnya di SMANSA Bandung gimana?Trus nanti dia report ke kita bagaimana suasana sebelum opening Trans Studio Bandung. Jadi mereka bias dapat acara buat program mereka, kita bias dapat publikasi melalui program 99ers tersebut. Jadi media yang digunakanTrans Studio Bandung buat publikasi apa aja? Jadi Medianya koran, Radio, kalau televise sih bukan media khusus buat publikasi, tapi karena memang kita satu grup pasti disokong bagaimana pun juga. Karena kalau untuk Trans TV dan Trans 7 kita ngga nyuruh mereka untuk meliput, tapi emang mereka sendiri yang punya program khusus tentang Trans Studio. Trus
billboard, kita juga joinan sama Bank Mega buat bikin billboard, jadi Bank Mega promo kartu Mega Cash untuk tiket masuk Trans Studio Bandung, nah kita kasih designnya nanti mereka yang cetak. Kecuali untuk billboard Trans Studio Bandung yang di Tol Cipularang arah dari Jakarta ke Bandung dan billboard yang ada di Jalanan Bandung, itu kita design dan cetak sendiri. Trus yang kerjasama dengan Air Asia gimana? “Jadi air asia ada program acara, kaya tour dari Malaysia ke sini. karena kita joinan sama air asia, jadi gimana nih kita joinan, Air Asia pasarin Trans Studio, nanti akan bawa orang – orang dari Malaysia trus nanti diliput, tapi Trans Studio kasih kita tiket masuk, gathering yang di bandara, kasih penyambutan. Kalau sama Air Asia kita barter, secara ngga langsung kita dipromosiin sama program Air Asia itu, Air Asia karena join sama kita jadi bisa masuk Trans Studio Gratis, trus kita adain penyambutan dan gathering buat mereka di Bandara.” Apa saja yang menjadi criteria pemilihan media untuk publikasi? Kriterianya berdasarkan sasaran kita aja, karena di Bandung itu kan radio itu masih banyak digemari banget, apalagi sama anak – anak muda yang memang menjadi sasaran kita. Apalagi anak – anak SMP SMA gitu kan seneng banget kalau request lagu di radio trus diputerin dan dibacain requestnya sama penyiar, Apa saja biasanya yang dipublish Trans Studio Bandung di media media? Yang dipublish biasanya program acara, event, wahana – wahana kaya “kalau kamu naik Giant Swing, sensasinya seperti apa”, campaigne juga. Kalau koran itu lebih berdasarkan event, kaya lebaran, Cuma ngucapin Selamat Idul Fitri,kalau lagi mau puasa, “Ayo ngabuburit bareng di Trans Studio Bandung”. Trus weekly event juga dipromoin di koran. Kalau untuk Radio, itu hanya untuk acara – acara tertentu ajah kaya mau opening kemarin, kalau untuk regular ngga ada. Trus masalah – masalah opeasional Trans Studio, mulai dari harga tiket, jam buka dan detail – detailnya kita publish di koran, radio, website, facebook, dan twitter. Setelah melakukan publikasi di berbagai media, ada evaluasinya ngga? Evaluasi khusus sih ngga ada, tapi biasanya berupa report setelah event. Tapi biasanya yang report itu dari Radio, kaya contohnya 99ers, roadshownya itu misalnya kan menempati 4 Spot di Bandung, nanti mereka bikin power point keramaian di masing – masing spot gimana? Trus waktu diadakan Quiz, pemenangnya siapa ajah? Kalau media cetak sih ngga yaa,,