Profit
: Laba bersih yang diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan dengan potongan pendapatan dan biaya
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A
KAMUS DATA
LAMPIRAN B
SPESIFIKASI PROSES
LAMPIRAN C
STRUKTUR TABEL
LAMPIRAN D
FORM KUISIONER
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang jasa pengiriman paket surat dan barang, selain itu juga menyediakan produk-produk surat menyurat seperti perangko, materai, kartupos, dsb. Seiring dengan berkembangnya zaman, tingkat persaingan dunia bisnis semakin meningkat. Oleh karena itu, PT.Pos Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan yang diberikan agar mampu mempertahankan eksistensinya. Layanan yang diberikan oleh PT.Pos dalam keterkaitannya dengan Bisnis Keuangan yaitu layanan billing, wesel pos, giro pos. Layanan billing adalah layanan cepat, mudah dan praktis untuk melakukan pembayaran tagihan rekening atau billing anda secara online di kantor pos, layanan wesel pos adalah layanan pengiriman uang dalam negeri melalui sarana dan prasarana pos, sedangkan giro adalah layanan keuangan
untuk menampung, menyimpan dan membayar berbagai transaksi baik untuk pemegang rekening perorangan maupun perusahaan melalui rekening giro yang diselenggarakan oleh PT.Pos Indonesia dengan persyaratan tertentu. Selain tiga produk di atas, ada juga produk yang lain yaitu tabungan dan penyaluran dana. Untuk produk billing, tabungan, dan penyaluran dana tergabung dalam nama keagenan. Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan cermat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global di waktu mendatang. Memiliki informasi saja tidak akan cukup, bila tidak mampu meramunya dengan cepat menjadi alternatif terbaik dalam pengambilan keputusan. Bisnis Keuangan memegang peranan penting bagi jalannya roda perusahaan karena apabila keputusan yang diambil oleh perusahaan merupakan alternatif terbaik, akan menentukan kondisi perusahaan. Kegiatan kontrol merupakan kegiatan rutin yang memiliki pola-pola yang berbeda pada suatu waktu. Pengontrolan yang dilakukan Unit Bisnis Keuangan yaitu dengan mengukur profitabilitas setiap produk. Profitabilitas produk memiliki kecenderungan terus berubah sesuai dengan jumlah transaksi dan faktor lainnya. Hasil dari pengukuran tersebut dijadikan sebagai acuan bagi perumusan strategi. Hingga saat ini, perhitungan profitabilitas khusus untuk Bisnis Keuangan belum diterapkan dikarenakan sulitnya mengidentifikasi biaya teralokasi untuk unit. Dengan memanfaatkan perangkat lunak untuk menentukan profitabilitas, proses pengukuran profitabilitas akan lebih efisien, dan tingkat kesalahan lebih kecil.
1.2
Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana menentukan profitabilitas Bisnis Keuangan di kantor pos tingkat Kantor Pos Pemeriksa? 2. Bagaimana mengalokasikan biaya gabungan menjadi biaya Bisnis Keuangan dan produk Bisnis Keuangan ? 3. Bagaimana cara menentukan item biaya yang paling kritis terhadap total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membuat perangkat lunak yang dapat membantu Unit Bisnis Keuangan dalam melakukan perhitungan profitabilitas Bisnis Keuangan dan produk Bisnis Keuangan. 2. Membuat perangkat lunak yang dapat mengalokasikan biaya-biaya gabungan menjadi biaya Bisnis Keuangan dan produk Bisnis Keuangan dengan menggunakan model alokasi biaya. 3. Membuat perangkat lunak yang dapat menentukan item biaya yang paling kritis terhadap total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.
1.4
Pembatasan Masalah
Batasan dari penelitian ini adalah : 1. Perangkat lunak yang dibuat ditujukan kepada kantor pusat PT.Pos Indonesia, Unit Bisnis Keuangan. 2. Profitabilitas diukur pada outlet tingkat KPRK. 3. Analisis yang digunakan untuk mengukur profitabilitas produk dan outlet yaitu profit margin. 4. Jenis biaya yang dianalisa untuk dialokasikan adalah biaya-biaya yang tercantum dalam laporan keuangan tingkat KPRK 5. Periode perhitungan profitabilitas ialah tahunan.
1.5
Metode Penyelesaian Masalah
Metodologi penelitian penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur Mempelajari buku, makalah, dan referensi lain yang mendukung penyusunan tugas akhir. 2. Pengumpulan Data
Mencari dan mengumpulkan data yang digunakan untuk menentukan profitabilitas PT. Pos Indonesia. 3. Analisis dan Perancangan Melakukan analisis dan perancangan implementasi perangkat lunak untuk menentukan profitabilitas Unit Bisnis Keuangan PT.Pos Indonesia dengan menggunakan metode terstruktur 4. Implementasi dan Pengujian Mengimplementasikan perangkat lunak yang akan dibangun dan melakukan pengujian implementasi dengan data yang ada. 5. Pengambilan Kesimpulan Kesimpulan diambil berdasarkan analisis hasil pengujian.
1.6
Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan Pada bab ini dibahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir
BAB II
: Landasan Teori Pada bab ini memuat berbagai dasar teori yang mendukung dan mendasari penulisan tugas akhir ini.
BAB III
: Analisis dan Perancangan Sistem Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis sistem yang dibuat dan perancangan sistem yang digunakan dalam pengembangan
BAB V
: Implementasi dan Pengujian Pada bab ini berisi penjelasan tentang implementasi terhadap rancangan pada bab sebelumnya dan analisis terhadap hasil implementasi tersebut
BAB VI
: Kesimpulan dan Saran Pada bab ini diberikan kesimpulan dari serangkaian penelitian yang dilakukan dan saran pengembangan selanjutnya
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Perangkat Lunak
Adapun beberapa definisi tentang perangkat lunak antara lain [7] : 1. perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. 2. struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional. 3. dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan bukan merupakan elemen sistem fisik. Dengan demikan, perangkat lunak memiliki ciri yang berbeda dari perangkat keras [7]: 1. Perangkat lunak adalah dibangun atau direkayasa, bukan dibuat oleh pabrik. Dimana dalam pembuatannya berdasarkan logika, sehingga meskipun antar perngkat lunak mempunyai hasil yang sama tetapi tetap ada perbedaan antara keduanya. 2. Perangkat lunak tidak akan pernah rusak atau usang, karena selalu diperbaharui dan tidak rentan terhadap getaran, suhu, penyalahgunaan dan lain sebagainya. 3. Pada umumnya perangkat lunak dibuat berdasar atas pesanan, bukan dirangkai berdasarkan komponen yang ada.
2.2
Alokasi Biaya