DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil keluaran program Evercalc
Lampiran 2
Hasil perhitungan tebal lapis tambah (overlay) program Everpave
Lampiran 3
Temperatur Perkerasan Rata-Rata Tahunan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
I.2
Umum Metode desain tebal lapis tambah (overlay) terkini menggunakan
pengukuran lendutan permukaan sebagai input[15]. Apabila kondisi suatu struktur perkerasan lentur semakin lemah, hasil pengukuran lendutan permukaan akan memberikan nilai yang besar dan begitu juga sebaliknya[13]. Saat pengukuran lendutan tersebut nilainya relatif besar, dibutuhkan suatu tebal lapis tambah (overlay) yang mampu mengurangi nilai lendutan/defleksi ini menjadi lebih kecil dari lendutan ijin. Pengukuran lendutan permukaan perkerasan lentur pada metode terkini[15] bertujuan untuk mendapatkan nilai modulus lapisan perkerasan terpasang (eksisting) yang berguna untuk mengetahui nilai sisa (residual value) dari struktur perkerasan tersebut. Selanjutnya, perolehan nilai sisa dari struktur
Universitas Sumatera Utara
perkerasan ini akan menentukan berapa ketebalan overlay yang dibutuhkan. Oleh karena itu, hasil pengukuran lendutan struktur perkerasan eksisting ini dapat mempengaruhi seluruh rangkaian perencanaan tebal lapis tambah (overlay). Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan lendutan permukaan perkerasan lentur yakni beban lalu lintas yang dipikul struktur perkerasan, tekanan roda, dan modulus lapisan perkerasan dari lapis teratas (aspal) sampai lapis terbawah
(subgrade).
Dimana
setiap
faktor-faktor
tersebut
juga
akan
mempengaruhi suatu nilai rancang tebal lapis tambah (overlay). Beban lalu lintas dari roda kendaraan akan mengakibatkan struktur perkerasan mengalami lendutan tepat saat beban berada diatas pemukaan perkerasan[4]. Apabila beban tersebut mengalami pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu, maka lendutan permukaan perkerasan juga akan bertambah besar. Hal ini terjadi karena struktur perkerasan memiliki batas kemampuan terhadap beban yang dipikulnya, dan bila beban tersebut melampaui batas kemampuannya, lendutan permukaan mulai terjadi. Tekanan roda merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan nilai lendutan permukaan dimana besar kecilnya pengaturan tekanan roda kendaraan dapat mengubah nilai lendutan permukaan. Penggunaan angka tekanan roda ini berbeda-beda tergantung dari prosedur perencanaan yang digunakan[8]. Dan pemilihan prosedur perencanaan harus tepat disesuaikan dengan kondisi lokasi perencanaan itu sendiri. Modulus lapisan perkerasan lentur ditentukan dari hasil pengukuran lendutan. Modulus lapisan perkerasan ini juga dipengaruhi oleh beban survey dan temperatur perkerasan saat pengukuran lendutan[6]. Bila beban survey bertambah
Universitas Sumatera Utara
besar, modulus lapisan permukaan akan bertambah. Tetapi bila temperatur perkerasan yang bertambah, maka nilai modulus lapisan permukaan perkerasan lentur akan menurun. Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas, maka dalam penulisan ini akan dianalisis pengaruh dari variabel beban lalu lintas, variabel tekanan roda, dan variabel modulus lapisan perkerasan terhadap suatu tebal overlay acuan. Faktorfaktor ini kemudian akan dianalisis dengan cara memberikan variasi pada masingmasing variabel dan hasil tebal overlay dari setiap variasi yang diberikan menjadi hasil tebal overlay variasi. Pada penulisan ini, perhitungan tebal overlay perkerasan lentur akan menggunakan bantuan program komputer everseries keluaran Washington Departement of Transportation (WSDOT) yang menggunakan metode mekanistikempiris dalam perencanaan tebal lapis tambahnya (overlay).
I.3
Ruang Lingkup Untuk menghindari penyimpangan pembahasan dan agar tidak terlalu
jauh pembahasan hasil analisisnya, maka diperlukan penentuan ruang lingkup pada penulisan ini, dimana maksud perencanaan overlay tersebut adalah berupa perkerasan lentur (HMA) diatas perkerasan lentur (HMA), dan pembahasan pada penulisan ini mencakup: 1. Menghitung tebal overlay secara mekanistik-empiris dengan program everseries bagian everpave. 2. Menganalisis pengaruh dari variasi beban lalu lintas dalam bentuk CESA (cumulative equivalent single axle) terhadap suatu tebal overlay acuan.
Universitas Sumatera Utara
3. Menganalisis pengaruh dari variasi tekanan roda terhadap tebal ovelay. 4. Menganalisis pengaruh dari variasi modulus lapisan perkerasan terhadap tebal overlay acuan yang merupakan nilai yang lebih kecil. 5. Data-data yang digunakan merupakan data-data asumsi, dan data-data lainnya ditentukan berdasarkan kondisi yang sering terjadi atau sesuai dengan keadaan di Indonesia.
I.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi dua yaitu: •
Tujuan Akademis: untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik, USU.
•
Tujuan Non-akademis: Menganalisis variabel-variabel yang menentukan tebal overlay Menentukan variabel yang lebih mempengaruhi tebal lapis tambah perkerasan lentur pada program everpave. Dan diharapkan penulisan tugas akhir ini bermanfaat untuk penelitian
lebih lanjut dalam perencanaan tebal lapis tambah (overlay) perkerasan lentur dengan ataupun tanpa program EVERSERIES.
I.5
Metodologi Untuk mencapai tujuan dari penulisan tugas akhir ini sebagaimana telah
disebutkan diatas, maka perlu dilakukan beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan analisis faktor yang mempengaruhi tebal lapis tambahan (overlay) pada perkerasan lentur: 1. Penentuan nilai variasi
Universitas Sumatera Utara
a. Variasi modulus lapisan •
Hitung persentase rata-rata dari perbandingan modulus lapisan pondasi (E2) terhadap modulus lapisan permukaan (E1), dan perbandingan modulus lapisan subgrade (E3) terhadap lapisan permukaan (E1) yang diambil dari modulus lapisan suatu struktur perkerasan
•
Lalu tentukan nilai variasi modulus lapisan dari hasil perhitungan persentase rata-rata perubahan nilai modulus lapisan pondasi (E2) dan modulus lapisan subgrade (E3) terhadap modulus lapisan permukaan (E1). Dimana E1 ditentukan untuk empat tipe perkerasan yang berbeda, yaitu: 2000 MPa, 3000 MPa, 4000 MPa, 5000 MPa
b. Variasi beban lalu lintas •
Variasi beban lalu lintas rencana ditentukan dari nilai 1x106 CESA sampai 1x107 dengan kelipatan 2.5x106 CESA
c. Variasi tekanan roda •
Variasi tekanan roda ditentukan berdasarkan ketetapan Asphalt Institute (AI)[8] dengan jarak roda 34.5 cm dengan tekanan roda 483 KPa (70 psi), dan variasinya adalah 1035 KPa (150 psi) dan 1380 KPa (200 psi)
2. Perhitungan tebal overlay dari run program Everpave a. Tentukan data-data masukan (input data) untuk program Everpave b. Jalankan program Evepave untuk menghitung tebal overlay dari variasi yang ada
Universitas Sumatera Utara
3. Perhitungan pengaruh setiap variasi a. Hitung besarnya pengaruh setiap variasi dari hasil tebal overlay yang didapat dengan cara cari rata-rata perubahan tebal overlay hasil variasi dalam persen (%). Berikut adalah rumusannya: Pto 1 =
Tov1 − Tov 2 x100% Tov1
Pto 2 =
Tov 2 − Tov 3 x100% Tov 2
Rata-rata perubahan = Dimana:
Pto1 + Pto2 + ...Pton = ........% ∑ Pr
Tov1: tebal overlay nilai variasi ke-1 (cm) Tov2: tebal overlay nilai variasi ke-2 (cm) Tov3: tebal overlay nilai variasi ke-3 (cm) Pto : persentase perubahan tebal overlay ke-n (%)
4. Bandingkan perolehan hasil persentase (%) perubahan overlay tiap variasi dari semua variabel tersebut dan tentukan variabel yang lebih berpengaruh terhadap tebal overlay.
Universitas Sumatera Utara
Studi Pustaka/ Pencarian Literatur
Faktor-faktor yang mempengaruhi tebal overlay
Setiap faktor menjadi variabel
Variasi Variabel 1
Input Data (variabel acuan)
Variasi Variabel 2 Run program EVERPAVE Variasi Variabel 3 Tebal overlay tiap variabel
% Rata-rata perubahan tebal overlay
% Pengaruh tiap variabel
% Terbesar Yes Variabel yang lebih berpengaruh
Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi
Universitas Sumatera Utara