RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ................................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ......................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................
I-1
1.2. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kudus..................
I-4
1.2.1. Geografi................................................................
I-4
1.2.2. Administratif ..........................................................
I-5
1.2.3. Topografi ..............................................................
I-6
1.3. Kondisi Umum Pembangunan Daerah Berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Milenium di Daerah.......................
I-6
1.3.1. Status Capaian Kinerja Pelayanan Air Minum dan Sanitasi.................................................................
I-7
1.3.2. Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Kudus Saat ini ...................................
I-17
1.3.2.1.
Aspek Teknis ........................................
I-17
1.3.2.2.
Aspek Non Teknis.................................
I-26
1.3.3. Hasil Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang berimplikasi pada Kebutuhan Pelayanan AMPL ...
I-26
1.3.4. Perkiraan Kebutuhan Investasi Pelayanan AMPL Daerah..................................................................
I-28
1.4. Permasalahan dan Tantangan .........................................
I-32
1.4.1. Isu Strategis Kabupaten Kudus dalam Pencapaian Target AMPL Tahun 2015.......................................
I-32
1.4.2. Isu Strategis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum........................................................... ..... BAB II
I-38
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET 7C MDGS 2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2008 – 2013 ...............................................
II-1
2.1.1. Visi .......................................................................
II-1
I-1
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
BAB III
2.1.2. Misi .......................................................................
II-2
2.1.3. Tujuan .................................................................
II-3
2.1.4. Sasaran ................................................................
II-3
2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan AMPL Tahun 2011 2015 .................................................................................
II-3
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS RAD AMPL 2011-2015 3.1. Program Pengembangan SPAM ......................................
III-1
3.2. Program Pengembangan Kapasitas Sistem Air Minum ...
III-2
3.3. Program Penurunan Kebocoran Air Minum ......................
III-5
3.4. Program Peningkatan Penerapan PHBS ..........................
III-5
3.5. Program Penyediaan Kebutuhan Sanitasi ........................
III-6
3.6. Program Penguatan dan Pengembangan BPSPAMS..... . III-6 3.7. Program Pengelolaan Lingkungan ...................................
III-6
3.8. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan ............
III-7
BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI 4.1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi ...................................
IV-1
4.2. Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi ............................
IV-2
BAB V PENUTUP
V-1
LAMPIRAN
I-2
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus Tahun 2010 Beserta Proyeksinya pada Tahun 2015 Menurut Kecamatan...........
I-6
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14/PRT/M/2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang .................................................................................
I-8
Tabel 1.3
Target SPM Air Minum Per Provinsi Tahun 2015 ................
I-9
Tabel 1.4
Target SPM Sanitasi Per Provinsi Tahun 2015 ...................
I-9
Tabel 1.5
Data Akses Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 ........
I-10
Tabel 1.6
Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun 2010 ...................................................................................
I-10
Cakupan Penduduk Kabupaten Kudus dengan Akses Air Minum yang Layak Hasil Kinerja PDAM Kabupaten Kudus Tahun 2010 ........................................................................
I-11
Tabel 1.8
Tingkat Pelayanan PDAM Kabupaten Kudus Tahun 2011 .
I-12
Tabel 1.9
Data Sarana Sanitasi Dasar Kabupaten Kudus Tahun 2010
I-13
Tabel 1.10
Status Kinerja Pelayanan AMPL Kabupaten Kudus ............
I-15
Tabel 1.11
Perkiraan Target Kinerja AMPL Kabupaten Kudus Tahun 2015 ...................................................................................
I-17
Tabel 1.12
Inventarisasi Sungai di Kabupaten Kudus ...........................
I-18
Tabel 1.13
Tingkat Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus Berdasarkan Penyelenggara Pelayanan Tahun 2010 .........
I-24
Gambaran Pelayanan Air Minum dengan Sistem Jaringan Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun 2010......................
I-24
Tingkat Konsumsi Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 ...................................................................................
I-25
Gambaran Tingkat Kebocoran Air Minum pada Pelayanan Sistem Jaringan Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun 2010 ...................................................................................
I-25
Tabel 1.17
Tarif Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 .
I-26
Tabel 1.18
Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang Berimplikasi pada Kebutuhan Pelayanan AMPL .....................................
I-27
Perkiraan Kebutuhan Investasi Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015 ..................................................
I-30
Perkiraan Kebutuhan Investasi Sanitasi Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015 .............................................................
I-31
Isu Utama Sektor AMPL Di Kabupaten Kudus ....................
I-32
Tabel 1.2
Tabel 1.7
Tabel 1.14 Tabel 1.15 Tabel 1.16
Tabel 1.19 Tabel 1.20 Tabel 1.21
I-3
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.22
Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Air Minum di Kabupaten Kudus ...............................................................
I-33
Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus ........................................
I-34
Tabel 1.24
Kondisi AMPL Yang Diharapkan Di Kabupaten Kudus ........
I-35
Tabel 1.25
Matrik Hasil Analisis SWOT Sektor AMPL Di Kabupaten Kudus .................................................................................
I-36
Rekapitulasi Penambahan Cakupan Akses terhadap Air Minum sampai dengan Tahun 2015....................................
I-39
Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Kudus sampai dengan Tahun 2015 dengan Pelayanan PDAM ..................
I-39
Tujuan dan Sasaran Pembangunan AMPL Jangka Menengah Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015...............
II-5
Arah Kebijakan Dan Strategi Pencapaian Target AMPL Tahun 2011 - 2015 .............................................................
II-7
Matriks Program dan Kegiatan Prioritas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus Tahun 20112015 Dalam Rangka Pencapaian Target 7c MDGs.............
III-8
Tabel 1.23
Tabel 1.26 Tabel 1.27 Tabel 2.1 Tabel 2. 2 Tabel 3. 1
I-4
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Kudus ...................................
I-5
Gambar 1.2
Peta Potensi Air Tanah .......................................................
I-22
I-5
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada tahun 2010, Pemerintah Indonesia menetapkan sejumlah kebijakan yang sangat mendukung percepatan kinerja pembangunan air minum dan sanitasi, antara lain Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan (mencakup program Pro Rakyat, Keadilan untuk Semua, Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium), Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan Surat Edaran Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 0445/M.PPN/11/2010 tanggal 24 Nopember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target Millennium Development Goals (RAD MDGs). Berdasarkan kebijakan tersebut, peningkatan kinerja pembangunan air minum dan sanitasi menjadi salah satu prioritas nasional sampai dengan tahun 2015 mendatang. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab pelaksanaan prioritas nasional tersebut, Pemerintah Kabupaten Kudus menyusun Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL) sebagai instrumen percepatan daerah dalam mencapai target Millennium Development Goals, khususnya target 7C yaitu menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 serta merupakan instrumen pencapaian target Standar Pelayanan Minimal Air Minum dan Air Limbah sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010. RAD AMPL Kabupaten Kudus merupakan dokumen daerah yang berfungsi sebagai : 1. Rencana peningkatan kapasitas pelayanan air minum dan sanitasi yang menerapkan pendekatan PAMSIMAS dan pendekatan kelembagaan 2. Instrumen kebijakan pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi jangka menengah daerah 3. “Channel” internalisasi program/kegiatan dengan pendekatan PAMSIMAS ke dalam program/kegiatan SKPD yang menangani bidang AMPL 4. Acuan alokasi anggaran APBD/APBN/Sumber Dana program-program peningkatan kinerja pelayanan AMPL
Lain
bagi
5. Acuan pelaksanaan replikasi program PAMSIMAS
I-6
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Penerapan RAD AMPL diharapkan memberikan hasil nyata bagi Kabupaten Kudus yaitu dalam hal meningkatnya cakupan akses dan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi daerah sesuai target SPM dan target 7C MDGs Tahun 2015 dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan dan produktivitas masyarakat yang lebih baik. Ruang lingkup RAD AMPL mencakup : 1. Penyediaan air minum rumah tangga 2. Peningkatan cakupan penduduk yang menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan bebas buang air besar sembarangan (BABS) 3. Pengelolaan limbah rumah tangga 4. Penanganan pengelolaan kebersihan makanan Mengingat salah satu fungsi RAD AMPL ini adalah sebagai “channel” internalisasi program/kegiatan dengan pendekatan PAMSIMAS ke dalam program/kegiatan SKPD yang menangani bidang AMPL, maka program kunci RAD AMPL adalah program-program yang berhubungan dengan : 1. Program peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum berbasis masyarakat 2. Program peningkatan akses penggunaan sarana dan prasarana sanitasi yang layak 3. Program pemicuan perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 4. Program pengelolaan lingkungan 5. Program penguatan kelembagaan pengelolaan pelayanan air minum dan sanitasi di tingkat masyarakat Sistematika RAD AMPL mengikuti sistematika Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Surat Edaran Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Nomor 0445/M.PPN/11/2010 tanggal 24 Nopember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target Millennium Development Goals (RAD MDGs). Pada RAD AMPL, ditambahkan komponen penulisan yang memudahkan Pemerintah Kabupaten untuk mengintegrasikan program dan kegiatan dalam RAD AMPL ke dalam dokumen resmi perencanaan dan penganggaran daerah.
I-7
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Sistematika RAD AMPL adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan; mengemukakan kondisi umum pembangunan Kabupaten Kudus berkaitan dengan status capaian kinerja pelayanan air minum dan sanitasi kabupaten berdasarkan indikator MDGs serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan berbagai kebijakan yang terkait dengan pencapaian target AMPL sesuai indikator MDGs. Bab I disusun dengan outline sebagai berikut : 1.1 Latar Belakang 1.2 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kudus 1.3 Kondisi Umum Pembangunan Daerah Berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Milenium di Daerah 1.3.1 Status Capaian Kinerja Pelayanan Air Minum dan Sanitasi 1.3.2 Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Kudus Saat Ini 1.3.3 Hasil Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah yang Berimplikasi pada Kebutuhan Pelayanan AMPL 1.3.4 Perkiraan Kebutuhan Investasi Pelayanan AMPL Daerah 1.4 Permasalahan dan Tantangan 1.4.1 Isu Strategis Kabupaten Kudus dalam Pencapaian Target AMPL Tahun 2015 1.4.2 Isu Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7C MDGs; mengemukakan arah kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian target AMPL tahun 2015. Strategi dirumuskan mengacu pada kegiatan nasional sebagaimana dituliskan dalam peta jalan (roadmap) nasional percepatan pencapaian MDGs dan RPJMD. Uraian kebijakan dan strategi selanjutnya menjadi dasar perumusan program pada bab III. Bab II disusun dengan outline sebagai berikut : 2.1
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2008 2013
2.2
Tujuan dan Sasaran Pembangunan AMPL
2.2
Arah Kebijakan dan Strategi Pencapaian Target AMPL
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011 - 2015; mengemukakan program dan kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011 - 2015 dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan AMPL tahun 2015. Program dan kegiatan disusun berdasarkan arah kebijakan dan strategi pada Bab II. Program SKPD maupun program lintas SKPD dilengkapi
I-8
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
dengan indikator kinerja untuk masing-masing kegiatan dalam program tersebut. Bab III disusun dengan outline sebagai berikut : 3.1 Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 3.2 Pengembangan Kapasitas Sistem Air Minum 3.3 Penurunan Kebocoran Air Minum 3.4 Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 3.5 Penyediaan Kebutuhan Sanitasi 3.6 Penguatan dan Pengembangan BPSPAMS 3.7 Pengelolaan Lingkungan 3.8 Pengendalian Pencemaran Lingkungan Bab IV Pemantauan dan Evaluasi; mengemukakan mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk mengetahui tingkat capaian target dari pelaksanaan RAD AMPL. Mekanisme pemantauan dan evaluasi RAD AMPL menjelaskan tanggung jawab masing-masing SKPD, waktu pelaksanaan, dan langkah tindak lanjut. Bab IV disusun dengan outline sebagai berikut : 4.1 Tujuan Pemantauan dan Evaluasi RAD AMPL 4.2 Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi RAD AMPL
Bab V Penutup; mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka mendukung RAD AMPL, termasuk menggalang partisipasi dari berbagai pihak. Lampiran
1.2.
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kudus
1.2.1. Geografi Secara geografis, Kabupaten Kudus merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak pada posisi 110036' - 110050' Bujur Timur dan 6051’ – 6016’ Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten Kudus berbatasan dengan bagian utara Kabupaten Jepara, bagian timur Kabupaten Pati, bagian selatan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati serta bagian barat Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara. Kabupaten Kudus terletak pada jalur strategis nasional Semarang - Surabaya. Wilayah ini terletak 50 Km dari pusat kota Semarang. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 16 Km dan dari utara ke selatan 22 Km.
I-9
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1.2.2. Administratif Secara administratif, Kabupaten Kudus terbagi menjadi 9 Kecamatan yang terdiri dari 123 desa, 9 kelurahan. Dengan luas wilayah 42.516 Ha, dimana Kecamatan Dawe merupakan kecamatan paling luas dengan prosentase 20,19% dari luas Kabupaten Kudus dan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Kota yakni 2,46% dari luas Kabupaten Kudus.
Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Kudus
I-10
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1.2.3. Topografi Wilayah Kabupaten Kudus memiliki topografi yang beragam, yang ditunjukkan dengan ketinggian wilayah berkisar antara 5 sampai 1.600 meter di atas permukaan air laut. Wilayah yang memiliki ketinggian terendah, yaitu 5 meter di atas permukaan air laut berada di Kecamatan Undaan, sedangkan wilayah dengan ketinggian tertinggi berada di Kecamatan Dawe, yang berupa dataran tinggi dengan ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.
1.3.
Kondisi Umum Pembangunan Daerah Berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Milenium di Daerah
Kabupaten Kudus merupakan satu dari 35 Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas wilayah administrasi 425,16 km2, pada tahun 2010 penduduk Kabupaten Kudus tercatat sebanyak 764.606 jiwa, dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Jekulo. Adapun kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Kota, dengan kepadatan penduduk 8,738 jiwa/km2. Dengan rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0,75 persen/tahun maka pada tahun 2015, jumlah penduduk Kabupaten Kudus diperkirakan berjumlah 793.278 jiwa, dengan jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Jekulo dan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Kota 9.065 jiwa/km2 pada tahun 2015. Jumlah penduduk tahun 2010 dan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015 menurut kecamatan ditampilkan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1.
Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus Tahun 2010 Beserta Proyeksinya pada Tahun 2015 Menurut Kecamatan Luas Wilayah 2 (km )
Jumlah Penduduk Tahun 2010
Kepadatan 2 penduduk/km
Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2015
Rata-Rata pertumbuhan/ tahun
No
Kecamatan
1
Kec. Kaliwungu
32,71
90.219
2.758
93.602
0,75
2
Kec. Kota
10,47
91.489
8.738
94.920
0,75
3
Kec. Jati
26,30
97.291
3.699
100.939
0,75
4
Kec. Undaan
71,77
68.994
961
71.581
0,75
5
Kec. Mejobo
36,77
69.080
1.879
71.670
0,75
6
Kec. Jekulo
82,92
97.888
1.181
101.559
0,75
7
Kec. Bae
23,32
61.966
2.657
64.290
0,75
8
Kec. Gebog
55,06
93.491
1.698
96.997
0,75
9
Kec. Dawe
85,84
94.188
1.097
97.720
0,75
1.798
793.278
0,75
Total 425,16 764.606 Sumber: Kabupaten Kudus Dalam Angka 2011
I-11
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1.3.1. Status Capaian Kinerja Pelayanan Air Minum dan Sanitasi Tujuan ke 7 Pembangunan Milenium, khususnya target 7C menyebutkan bahwa target 7C adalah menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak pada tahun 2015. Berdasarkan target 7C tersebut, maka indikator yang digunakan untuk mengukur kemajuan pencapaian target 7C tersebut adalah sebagai berikut : 1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak, perkotaan dan perdesaan : a. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak - perkotaan; b. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak - perdesaan. 2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan : a. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak - perkotaan; b. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak - perdesaan. Dalam Tujuan Pembangunan Milenium, definisi operasional akses air minum layak adalah yang menggunakan sumber air minum layak seperti sambungan air minum rumah tangga, lubang bor, sumur gali yang terlindungi, mata air terlindung, tampungan air hujan. Sedangkan definisi operasional akses sanitasi layak adalah yang menggunakan sanitasi dasar seperti toilet guyur/toilet siram-guyur atau jamban, pipa saluran pembuangan, tangki septik atau jamban lubang, jamban cemplung dengan ventilasi yang baik, jamban cemplung dengan segel slab, atau toilet/jamban kompos. Selanjutnya, Standar Pelayanan Minimal Sistem Penyediaan Air Minum (SPM SPAM) tahun 2014 menyatakan bahwa indikator SPM SPAM adalah tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 150 liter/orang/hari di wilayah perkotaan dan 60 liter/orang/hari di perdesaan, sedangkan SPM sanitasi tahun 2014 menyatakan bahwa indikator SPM bidang sanitasi adalah tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai (dengan target SPM 60%) dan tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota (dengan target SPM 5%).
I-12
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Akses aman terhadap air minum terdiri dari jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan (BJP). Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bukan Jaringan Perpipaan adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2009. SPAM Bukan Jaringan Perpipaan meliputi : - Hidran umum - Terminal air - Mobil tangki air - Penampungan air hujan - Perlindungan mata air - Sumur pompa tangan - Sumur gali - Instalasi Pengolahan Air (IPA) sederhana - Saringan rumah tangga - Destillator surya atap kaca - Instalasi Pengolahan Air (IPA) reverse osmosis Standar Pelayanan Minimal tingkat pelayanan air limbah setempat diukur dari jumlah penduduk dengan tangki septik dan terlayani Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) terhadap jumlah penduduk yang menggunakan tangki septik, sedangkan Standar Pelayanan Minimal tingkat pelayanan sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota diukur dari jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap sistem jaringan dan pengolahan air limbah skala kawasan terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Kudus.
Tabel 1.2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Standar Pelayanan Minimal Bidang/Sektor
Pelayanan Sangat buruk Buruk
Air Minum
Sedang Baik
Indikator
Nilai
Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60/l/org/hari
40%
Sangat Baik
Sanitasi
Air Limbah Permukiman
50% 70% 80% 100%
Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai
60%
Tersedianya air limbah komunitas/kawasan/kota
5%
skala
Batas Waktu Pencapaian
2014
I-13
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Standar Pelayanan Minimal air minum dan sanitasi masing-masing provinsi ditunjukkan pada Tabel 1.3 dan 1.4. Dengan demikian, pembangunan sektor air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus diharapkan dapat berkontribusi dalam mencapai target Standar Pelayanan Minimal Provinsi Jawa Tengah baik untuk air minum maupun untuk air limbah. Tabel 1.3. Target Standar Pelayanan Minimal Air Minum Per Provinsi Tahun 2015
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara
Target SPM Air Minum Provinsi (%) 50,00 Bali 71,00
Sumatera Barat
70,00
Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kep. Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten
70,00 71,00 70,00 50,00 70,00 52,00 50,00 50,00 70,00 75,00 80,00 73,00 45,00
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
Target SPM Air Minum (%) 75,00 70,00 70,00 72,00 52,00 70,00 73,00 70,00 70,00 70,00 74,00 70,00 70,00 71,00 70,00 70,00 50,00
Sumber: Bappenas, 2011
Tabel 1.4. Target Standar Pelayanan Minimal Sanitasi Per Provinsi Tahun 2015
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kep. Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta
Target SPM Sanitasi (%) 65.00 65.00 65.00 65.00 65.00 65.00 65.00 65.00 74.00 65.00 90.00 65.00 68.00 90.00
Provinsi Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
Target SPM Sanitasi (%) 90.00 65.00 65.00 65.00 65.00 65.00 67.00 79.00 65.00 70.00 65.00 65.00 65.00 65.00
I-14
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target SPM Sanitasi (%)
Provinsi Jawa Timur Banten
65.00 69.00
Provinsi
Target SPM Sanitasi (%)
Maluku Utara Papua Barat Papua
65.00 65.00 65.00
Sumber: Bappenas, 2011
Hasil pembangunan sektor air minum di Kabupaten Kudus tahun 2010 diperlihatkan pada pada Tabel 1.5, 1.6, 1.7 dan 1.8, sedangkan hasil pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Kudus tahun 2010 ditunjukkan pada Tabel 1.9.
Tabel 1. 5 Data Akses Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 Akses (Jiwa)
Prosentase (%)
a. PDAM
137.982
18,05
b. PAMSIMAS
76.680
10,02
9.600
1,26
2.
c. Sarana dan prasarana Air Minum Perdesaan Non Perpipaan (sumur gali)
195.347
25,55
3.
Mata Air
15.921
2,08
Total Akses Air Minum di Kab. Kudus
435.530
56,96
Jumlah Penduduk
764.606
No. 1
Jenis Akses Air Minum Perpipaan
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Tabel 1. 6 Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun 2010 No
Kecamatan
PDAM
Sumur Bor 401
Sumur Terlindung 16.634
Kec. 121 Kaliwungu 2 Kec. Kota 3.644 10.419 11.777 3 Kec. Jati 672 11.091 4 Kec. Undaan 3.716 221 6.333 5 Kec. Mejobo 0 833 7.168 6 Kec. Jekulo 52 2 11.601 7 Kec. Bae 2.035 145 10.703 8 Kec. Gebog 2.658 453 9.970 9 Kec. Dawe 2.413 18 5.615 Jumlah 22.722 6.389 80.561 Sumber: Dinas Kesehatan 2012, Kantor Lingkungan Hidup 2012 1
Mata Air Terlindung -
Air Hujan -
2 4 6 12
-
I-15
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.7. Cakupan Penduduk Kabupaten Kudus dengan Akses Air Minum Yang Layak Hasil Kinerja PDAM Kabupaten Kudus Tahun 2010 Perkotaan Sistem
PDAM
Jumlah Penduduk
764.606 jiwa
Perdesaan
Total
Jumlah Penduduk Terlayani
(%) Thd Penduduk Perkotaan
Jumlah Penduduk Terlayani
(%) Thd Penduduk Perdesaan
Jumlah Penduduk Terlayani
62.561 jiwa
18,04%
75.421 jiwa
18,05%
137.982 jiwa
Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012
I-16
(%) Thd Penduduk Kab. Kudus
18,05%
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1. 8 Tingkat Pelayanan PDAM Kabupaten Kudus Tahun 2010 (Sumber: PDAM Kabupaten Kudus, 2012)
JUMLAH PENDUDUK 2010 (JIWA) No
1
STATUS PDAM
2
Sehat
CAKUPAN PELAYANAN (JIWA)
KAPASITAS PERKOTAAN (LITER / DETIK)
PER KOTAAN
PER DESAAN
TOTAL
PER KOTAAN
PER DESAAN
TOTAL
TER PASANG
PRODUKSI
INDIKASI KAP.IDLE
INDIKASI TK. KEBOCORAN (%)
3
4
5=3+4
6
7
8=6+7
9
10
11 = 9 - 10
12
346.705
417.901
764.606
62.561
75.421
137.982
337
305
32
33
I-17
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.9 Data Sarana Sanitasi Dasar Kabupaten Kudus Tahun 2010
JEPANG
JEKULO
TANJUNGREJO
BAE
DERSALAM
GRIBIG
GONDOSARI
DAWE
REJOSARI
Jumlah Kabupaten
MEJOBO
Pengelol aan air limbah
NGEMPLAK
% SEHAT
DAWE
UNDAAN
Tempat sampah
GEBOG
NGEMBAL KULON
JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH SEHAT % KK MEMILIKI
BAE
JATI
% SEHAT
JEKULO
RENDENG
Jamban
MEJOBO
PURWOSARI
JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH SEHAT % KK MEMILIKI
UNDAAN
WERGU WETAN
Keterangan
JATI
SIDOREKSO
Sarana sanitasi dasar
KOTA KUDUS
KALIWUNGU
KALIWUNGU
1,893
2,360
3,162
1,581
1,300
2,589
1,404
1,452
938
1,202
1,766
1,192
1,262
852
1,369
2,536
793
3,475
2,779
33,905
1,289
1,068
2,945
1,435
1,146
2,143
1,077
1,120
722
852
1,473
778
804
725
1,140
1,481
565
2,140
2,470
25,373
1,060
719
2,822
1,197
1,026
1,785
953
895
622
712
1,261
681
630
690
959
1,109
517
1,742
2,143
21,523
68.09
45.25
93.14
90.77
88.15
82.77
76.71
77.13
76.97
70.88
83.41
65.27
63.71
85.09
83.27
58.40
71.25
61.58
88.88
74.84
56.00
30.47
89.25
75.71
78.92
68.95
67.88
61.64
66.31
59.23
71.40
57.13
49.92
80.99
70.05
43.73
65.20
50.13
77.11
63.48
1,893
2,360
3,162
1,581
1,300
2,589
1,404
1,452
938
1,202
1,766
1,192
1,262
852
1,369
2,536
793
3,475
2,779
33,905
1,503
1,902
3,119
1,502
1,152
1,878
1,478
1,221
689
983
1,417
868
803
720
1,106
1,995
352
2,277
1,882
26,847
1,266
1,498
2,768
1,317
1,022
1,578
1,348
1,090
620
864
1,189
740
575
556
595
1,483
302
1,986
855
21,652
79.3978
80.593
98.6401
95.003
88.615
72.5377
105.271
84.091
73.4542
81.78
80.2378
72.819
63.629
84.507
80.789
78.6672
44.388
65.5252
67.7222
79.18
66.878
63.475
87.5395
83.302
78.615
60.9502
96.0114
75.069
66.0981
71.88
67.3273
62.081
45.563
65.258
43.462
58.4779
38.083
57.1511
30.7665
63.86
1,893
2,360
3,162
1,581
1,300
2,589
1,404
1,452
938
1,202
1,766
1,192
1,262
852
1,369
2,536
793
3,475
2,779
33,905
1,142
1,364
2,891
1,467
1,159
1,774
952
1,205
630
836
1,532
778
779
570
1,236
1,652
494
2,292
1,609
24,362 19,754
JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH SEHAT % KK MEMILIKI
910
1,092
2,777
1,191
1,039
1,504
775
1,055
523
713
1,071
693
579
479
956
1,181
369
1,793
1,054
60.3275
57.797
91.4295
92.789
89.154
68.5207
67.8063
82.989
67.1642
69.551
86.7497
65.268
61.727
66.901
90.285
65.142
62.295
65.9568
57.8985
71.85
% SEHAT
48.0718
46.271
87.8242
75.332
79.923
58.0919
55.1994
72.658
55.7569
59.318
60.6455
58.138
45.88
56.221
69.832
46.5694
46.532
51.5971
37.9273
58.26 61,87
Rata-rata
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, 2011
BabI Pendahuluan
I-18
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Status capaian kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus dengan menggunakan indikator target 7C pada tahun 2010 adalah sebagai berikut : 1. 56,96% rumah tangga atau 435.530 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak, perkotaan dan perdesaan : a. 59,74% rumah tangga atau 207.121 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak- perkotaan; b. 54,65% rumah tangga atau 228.409 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak-perdesaan. 2. 61,87% rumah tangga atau 473.062 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan : a. 70,44% rumah tangga atau 244.220 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak-perkotaan; b. 54,76% rumah tangga atau 228.842 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak- perdesaan. Status kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus tahun 2010 ditunjukkan pada Tabel 1.10.
BabI Pendahuluan
I-19
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.10. Status Kinerja Pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus No
Indikator
(a)
(b)
Capaian Kabupaten (%) 2008
1
2009
2010
Capaian Provinsi (%) 2008
(c)
Cakupan penduduk (%) dengan akses air minum yang layak
-
2009
2010
Capaian Nasional (%) 2008
(d)
-
56,96
-
58,08
47,38
2009
2010
Target Kab. Kudus (%)
Target SPM Provin si (%)
Target MDGsIndonesia (%)
2015
2014
2015
(f)
(g)
(e)
61,46
46,50
47,71
53,26
78,48
75,00
68,87
48,00
48,20
49,82
59,87
79,87
-
75,29
56,30
43,00
45,72
46,61
-
65,81
57,00
48,60
51,19
55,00
68,00
62,41
-
76,82
-
55,55
a. Perkotaan
-
-
59,74
-
b. Perdesaan
-
-
54,65
-
-
-
61,87
-
-
-
70,44
-
-
-
66,70
69,51
71,50
-
-
54,76
-
-
-
31,40
33,96
38,50
77,33
2
Cakupan penduduk (%) dengan akses sanitasi yang layak a. Perkotaan b. Perdesaan
55,11
53,96
80,94
85,22 77,38
Sumber: MDGs Jateng dan Nasional , Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Pada indikator akses air minum layak, status capaian Kabupaten Kudus tahun 2010 jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan capaian nasional, maka status capaian kinerja pelayanan air minum Kabupaten Kudus yang mencapai 56,96% walaupun telah melebihi status capaian nasional (53,26%) tetapi relatif masih dibawah status capaian rata-rata provinsi (61,46%). Sedangkan jika dibandingkan dengan target SPM provinsi Tahun 2014 (75%) dan target MDGs Indonesia Tahun 2015 (68,87%), maka kinerja air minum Kabupaten Kudus pada tahun yang sama masih perlu ditingkatkan agar minimal sama dengan target SPM provinsi dan target MDGs Indonesia. Pada indikator akses sanitasi layak, status capaian Kabupaten Kudus tahun 2010 jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan nasional, maka status capaian kinerja pelayanan sanitasi Kabupaten Kudus yang telah mencapai 61,87% relatif di atas status capaian rata-rata provinsi (57%) dan capaian nasional (55%). Sedangkan jika dibandingkan dengan dengan target SPM provinsi tahun 2014 (68%) dan target MDGs Indonesia Tahun 2015 (62,41%), maka kinerja pelayanan sanitasi Kabupaten Kudus pada tahun yang sama perlu ditingkatkan agar minimal sama dengan target SPM provinsi dan target MDGs Indonesia.
BabI Pendahuluan
I-20
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Perkiraan Target Kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus Tahun 2015 berdasarkan Target MDGs Penetapan target kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan tahun 2015 didasarkan pada kesepakatan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Kudus. Target kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan tahun 2015 ditetapkan dengan mempertimbangkan target SPM provinsi, hasil perhitungan/perkiraan target 7C MDGs di Kabupaten Kudus, dan hasil perkiraan kemampuan memobilisasi pendanaan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, masyarakat, dan dunia usaha. Berdasarkan status kinerja AMPL tahun 2010, maka perkiraan target 7C MDGs adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.11. Tabel 1. 11. Perkiraan Target Kinerja AMPL Kabupaten Kudus Tahun 2015 Capaian No
Indikator
2010 (a)
(b)
(f)
Target 7C MDGs Provinsi Jateng
Perkiraan Target 7C MDGs Jateng
Perkiraan Target 7C MDGs-Kab Kudus
2015 (g)
2015 (h)
2015 (i) = f+ ½(1f)
Cakupan penduduk (%) 56,96% 75% 80,71% dengan akses air minum yang layak a. Perkotaan 59,74% b. Perdesaan 54,65% 2 Cakupan penduduk (%) 72% 82,88% dengan akses 61,87% sanitasi yang layak a. Perkotaan 70,44% b. Perdesaan 54,76% Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Perkiraan Target 7C MDGs Kab Kudus Berdasarkan Target 7C MDGs Provinsi 2015 (j) = i x g/h
1
78,48%
72,93%
79,87% 77,33% 70,31% 80,94%
85,22% 77,38%
Berdasarkan hasil analisis sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1.11, capaian kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus mencapai 56,96% pada air minum dan 61,87% pada sanitasi. Jika mengacu pada target 7C MDGs yang ditetapkan nasional untuk Provinsi Jawa Tengah, maka target 7C MDGs untuk air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus diharapkan mencapai 72,93% dan 70,31% pada tahun 2015, sedangkan bila mengacu RAD MDGs Provinsi Jawa Tengan Tahun 2011-2015 maka target Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015 Kabupaten Kudus adalah 78,48% untuk air minum dan 80,94% untuk sanitasi, sehingga perlu upaya yang serius dalam penanganan permasalahan di bidang air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus.
BabI Pendahuluan
I-21
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1.3.2
Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Kudus Saat ini
1.3.2.1.
Aspek Teknis
Unit Air Baku Potensi sumber daya air di Kabupaten Kudus antara lain sungai, air tanah, mata air, dan embung. 1. Sungai Kondisi sungai-sungai di Kabupaten Kudus seperti kondisi sungai-sungai pada umumnya, kuantitas air sungai melimpah pada musim penghujan bahkan cenderung menyebabkan banjir di sekitar sungai sebaliknya di musim kemarau kuantitas air sangat kecil bahkan beberapa sungai kering tidak berair. Tabel 1.12 berikut ini memperlihatkan uraian secara fisik sungai-sungai yang berada di Kabupaten Kudus. Tabel 1. 12. Inventarisasi Sungai di Kabupaten Kudus 3
Lebar (m) Permukaan
Dasar
Kedalaman (m)
NA
NA
NA
1
K. Jembertati
Panjang (km) 6,00
2
K. Pesantren
8,00
NA
NA
NA
3
K. Muneng
6,00
NA
NA
NA
4
K. Pojok
9,00
NA
NA
NA
5
K. Tonam
2,00
9,00
7,00
4,00
6
K. Tumpang
5,00
5,00
3,50
4,50
7
K. Yitnokulon
4,00
8,00
5,20
5,00
8
K. Yitnowetan
4,00
8,00
6,00
4,50
9
K. Nolo
8,00
5,00
4,50
3,00
10
K. Perak
4,00
NA
NA
NA
11
K. Kuningan
2,00
13,50
11,50
4,00
12
K. Jaro
2,00
12,50
8,50
3,50
13
K. Jatipasean
4,00
10,00
6,00
4,50
14
K. Gajah
2,50
11,50
7,80
4,50
15
K. Kembang
2,00
10,00
10,00
4,50
16
K. Sundeng
8,00
15,00
10,50
5,00
17
K. Sekargading
1,00
13,00
10,00
4,20
18
9,60
NA
NA
NA
19
K. Kauman (Jekulo) K. Salaman
2,00
NA
NA
NA
20
K. Madat
8,00
2,50
2,50
2,00
21
K. Asemdoyong
9,00
NA
NA
NA
No
Nama Sungai
BabI Pendahuluan
Debit (m /dtk) Maks
Min
I-22
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
3
Lebar (m) No
Nama Sungai
Panjang (km) 6,50
Permukaan
Dasar
Kedalaman (m)
NA
NA
NA
Debit (m /dtk) Maks
Min
22
K. Buntung
23
K. Setro
5,00
NA
NA
NA
24
K. Kencing
9,00
NA
NA
NA
25
K. Palelesan
3,50
NA
NA
NA
26
K. Tanjung
1,70
NA
NA
NA
27
K. Domas
3,00
2,50
2,50
2,75
28
K. Pagak
1,30
NA
NA
NA
29
K. Tampung
5,00
2,50
2,50
2,00
28,18
30
K. Tompe
5,00
2,50
2,50
2,00
28,18
31
K. Bilmbing
10,00
3,00
3,00
2,75
45,150
32
K. Serut
4,00
1,00
2,00
0,75
1,995
33
K. Celeng
6,00
2,50
2,50
2,50
30,000
34
K. Doro
7,00
2,50
2,50
2,00
28,188
35
K. Londo
2,00
20,00
8,00
5,00
36
K. Kadiman
1,50
20,00
8,00
3,00
37
K. Bupati
0,80
6,00
3,00
2,50
38
K. Bakinah
3,45
20,00
8,00
4,00
39
K. Jongso
1,00
15,00
8,00
3,00
40
K. Jungkemi
1,50
15,00
8,00
2,50
41
K. Kencing
2,00
10,00
5,00
3,50
42
K. Mati
1,50
10,00
5,00
2,50
43
K. Kauman
3,80
8,00
6,00
2,00
44
K. Gondang
3,50
4,00
2,00
1,50
45
K. Dosaran
2,50
4,00
2,00
1,50
46
K. Sitotok
1,20
4,00
2,00
1,50
47
K. Gandu
5,00
5,00
3,00
1,50
48
K. Bego
5,00
8,00
6,00
1,50
49
K. JU.1
6,00
20,00
10,00
3,00
50
S. Logung
25,50
20,00
10,00
7,00
88,00
-
51
S. Piji
27,40
20,00
10,00
6,00
105,00
-
52
S. Dawe
26,30
15,00
7,00
5,00
65,00
-
53
S. Gelis
29,00
25,00
15,00
8,00
377,00
-
54
S. Tumpang
29,00
12,00
6,00
4,00
-
-
55
S. Serang
159,35
80,00
40,00
7,50
840,00
-
56
S. Wulan
49,15
50,00
30,00
6,00
700,00
-
BabI Pendahuluan
35,06
I-23
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
3
Lebar (m) No
Nama Sungai
Panjang (km) 62,70
Permukaan
Dasar
Kedalaman (m)
30,00
20,00
Debit (m /dtk)
5,00
Maks 553,40
Min -
57
S. Juana
58
SWD 1
20,56
40,00
20,00
4,00
180,00
-
59
SWD 2
23,73
40,00
20,00
4,00
405,00
-
60
S. Jaranan
61
S. Ngembalrejo Keterangan : lebar dan kedalaman dihitung rata-ratanya Sumber : Dinas Bina Marga, Pengairan, dan ESDM, 2012; BPSDA Seluna, 2012
2. Air Tanah Air tanah atau yang sering disebut juga air bawah tanah (ABT) adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah atau Cekungan Air Bawah Tanah (CAT). Berdasarkan data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah tahun 2008, potensi CAT Kudus sebesar 436,4 juta m3 (bebas) dan 10,7 juta m3 (tertekan). Peta potensi air tanah di Kabupaten Kudus dapat dilihat pada gambar 1.2. Pengguna ABT di Kabupaten Kudus sebanyak 206 buah dan industri besar mendominasi jumlah pengguna ABT. 3. Mata Air Mata air yang ada di wilayah Kabupaten Kudus antara lain : a. Kecamatan Gebog : -
Song : 0,002 m3/detik
-
Menawan : 0,0015 m3/detik
-
Buton : 0,003 m3/detik
-
Selo Bejo : 0,002 m3/detik
b. Kecamatan Dawe : -
Kajar : 0,002 m3/detik
-
Montel : 0,002 m3/detik
-
Rejenu : 0,0015 m3/detik
-
Argo Jembangan : 0,002 m3/detik
-
Tuk Songo : 0,003 m3/detik
-
Kuwukan : 0,001 m3/detik
c. Kecamatan Jekulo -
Tanjung Rejo : 0,001 m3/detik
-
Ngrangit : 0,001 m3/detik
BabI Pendahuluan
I-24
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
4. Embung Berikut adalah embung/waduk yang ada di Kabupaten Kudus : - Waduk lapangan (Desa Gulang) Luas : 1 Ha - Embung Ngemplak Luas : 8 Ha - Embung Grinting (Desa Kirig) Luas : 3 Ha - Embung Plumbungan (Desa Gondoharum) Luas : 3 Ha - Embung Centuk (Desa Undaan Lor) Luas : 4 Ha Sumber air baku bagi pelayanan air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus diperoleh dari mata air, sumur gali, dan sumur bor, sedangkan air sungai dan air hujan belum dimanfaatkan secara optimal. Total kapasitas sumber air baku tersebut mencapai 108.737,82 liter/detik sedangkan yang telah dimanfaatkan oleh PDAM mencapai 305 liter/detik. Unit air baku adalah prasarana dan sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, alat pengukuran, peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya. Unit air baku SPAM jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat pelayanan SPAM oleh PDAM yang telah mencapai 18,05% dari penduduk Kabupaten Kudus atau sekitar 137.982 jiwa. Unit air baku SPAM bukan jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh akses masyarakat terhadap air bersih memanfaatkan sumur gali sebesar 25,55% dari jumlah penduduk kabupaten.
BabI Pendahuluan
I-25
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Gambar 1. 2 Peta Potensi Air Tanah
BabI Pendahuluan
I-26
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Air baku di Kabupaten Kudus tersebut di atas digunakan untuk : 1. Rumah tangga baik melalui sumur penduduk maupun melalui layanan PDAM 2. Industri, baik industri kecil, menengah maupun besar di mana industri menggunakan air untuk kebutuhan dapur, MCK, dan/atau proses industri 3. Bidang pariwisata, melalui hotel, losmen, penginapan, restoran/rumah makan, kolam renang, dan wisata air 4. Pertanian, digunakan untuk pengairan, perikanan, dan peternakan 5. Kesehatan, digunakan untuk keperluan rumah sakit dan pelayanan kesehatan yang lain. Unit Produksi Unit produksi adalah prasarana dan sarana yang dapat digunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air minum. Unit produksi SPAM jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh kapasitas produksi PDAM terpasang sebesar 337 liter/detik. Unit Distribusi Unit distribusi adalah sarana untuk mengalirkan atau mendistribusikan air minum sampai unit pelayanan tanpa dan/atau melalui jaringan perpipaan sampai ke pelanggan. Unit distribusi SPAM PDAM jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah distribusi air bersih yang mencapai 7.063.524 m3 per tahun. Unit Pelayanan Unit pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, mobil tangki air, terminal air. Jangkauan unit pelayanan SPAM PDAM Kabupaten Kudus berupa jaringan perpipaan saat ini telah menjangkau 18,05% penduduk Kabupaten Kudus. Pelayanan air minum melalui perpipaan Kabupaten Kudus diselenggarakan oleh PDAM dan PAMSIMAS. Tingkat pelayanan air minum pada masing-masing penyelenggara tersebut ditunjukkan pada Tabel 1.13 dan 1.14.
BabI Pendahuluan
I-27
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.13. Tingkat Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus Berdasarkan Penyelenggara Pelayanan Tahun 2010
No
1 2
Sistem (Perpipaan atau Non Perpipaan)
Penyelenggara
PDAM BPSPAMS
Perpipaan Perpipaan
Jenis Sumber Air Baku ABT ABT Mata Air
JUMLAH Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012; BPMPKB, 2012
Kapasitas Sumber Air Baku (l/dt)
Kapasitas Sistem (l/dt)
Kapasitas Pelayanan (Jiwa)
337,00 86,36 26,40 449,76
305,00 71,78 23,10 399,88
146.400 81.745
137.982 76.680
% Jumlah Pelanggan Terhadap Kapasitas Pelayanan 94,25 93,80
228.145
214.662
94,03
Jumlah Pelanggan/ Pemanfaat (Jiwa)
% Jumlah Pelanggan Terhadap Total Penduduk 18,05 10,02 28,07
Tabel 1.14. Gambaran Pelayanan Air Minum dengan Sistem Jaringan Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun 2010
No
Penyelenggara
Kapasitas Terpasang (l/dt)
Kapasitas Produksi (l/dt)
Jumlah Sambungan Kebutuhan Domestik (unit)
Produksi Saat Ini 3 (m )
1
PDAM
337,00
305,00
7.063.524
SR 22.750
2
BPSPAMS
112,76
94,88
-
JUMLAH
449,76
399,88
7.063.524
Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012; BPMPKB, 2012
BabI Pendahuluan
I-28
KU
Jumlah Sambungan Kebutuhan Non Domestik (unit) KU
TA
Jam Operasi Pelayanan (jam/hari)
HU
13
0
0
0
23
6.243
66
0
0
0
24
28.993
79
0
0
0
47
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tingkat Konsumsi Air Minum Tingkat konsumsi air minum di Kabupaten Kudus adalah 88 liter/orang/hari di perkotaan dan 75 liter/orang/hari di perdesaan. Tingkat konsumsi air untuk kebutuhan domestik di perkotaan dan perdesaan serta kebutuhan non domestik ditampilkan pada Tabel 1.15. Tabel 1.15. Tingkat Konsumsi Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 No 1 2 3
Penggunaan
Jumlah Penduduk (jiwa)
Tingkat Konsumsi Air Minum (liter/orang/hari)
Standar Konsumsi Air Minum (liter/orang/hari)
346.705
88
150
417.901
75
120
13,2
40,5 (15% x kebutuhan domestik)
Domestik perkotaan Domestik perdesaan Non domestik
Rata-rata Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012
58,73
Berdasarkan Tabel 1.15 dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi air minum di perkotaan dan perdesaan masih di bawah standar konsumsi air minum. Hal ini disebabkan oleh kesadaran dan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan air secara hemat. Sedangkan untuk kebutuhan non domestik, tingkat konsumsi air minum sebesar 13,2 liter/orang/hari masih rendah bila dibandingkan dengan standar komsumsi air minum non domestik sebesar 40,5 liter/orang/hari. Tingkat Kebocoran Air Tingkat kebocoran air PDAM tahun 2010 adalah 33%. Tingkat kebocoran air pada penyelenggara pelayanan air minum perpipaan ditampilkan pada Tabel 1.16. Tabel 1.16. Gambaran Tingkat Kebocoran Air Minum Pada Pelayanan Sistem Jaringan Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun 2010
No
1
Penyelenggara
PDAM
Kapasitas Terpasang (l/dt) 337
Kapasitas Produksi (l/dt) 305
Produksi Saat Ini (l/dt) 7.063.524
Jumlah Distribusi (l/dt) 6.922.248
Jumlah air yang Terjual (l/dt)
Tingkat Kebocoran Air (%)
4.658.496
33
Sumber: PDAM Kabupaten Kudus, 2012
BabI Pendahuluan
I-29
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1.3.2.2.
Aspek Non Teknis
Kelembagaan Kelembagaan pengelolaan SPAM terdiri dari PDAM dan BPSPAMS. Pengaturan Pengelolaan SPAM di Kabupaten Kudus berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2005 tentang Perusahaan Daerah Kabupaten Kudus dan Pembentukan Asosiasi BPSPAMS Kab. Kudus “TIRTA KUDUS” berdasarkan Akta Notaris Lianty Achwas, SH Nomor 38 tanggal 13 Oktober 2011 . Pembiayaan Dalam pengelolaan SPAM di Kabupaten Kudus, para penyelenggara menetapkan tarif air minum sebagaimana dikemukakan pada Tabel 1.17. Tabel 1.17. Tarif Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 No
1 2
Penyelenggara
Sistem (Perpipaan atau Non Perpipaan)
PDAM
Perpipaan
Tarif/liter Rp.
1.650
Kemampuan Tarif Memenuhi (beri √ pada kolom yang sesuai) Operasional
Pemeliharaan
Recovery
Bervariasi tergantung kesepakatan warga yang ditetapkan dengan peraturan desa *) Keterangan : Tidak semua sarpras air minum yang dikelola BPSPAM dilakukan operasional dan pemeliharaan karena tergantung kemampuan warga. Sumber: PDAM Kabupaten Kudus, 2012; BPMPKB, 2012 BPSPAMS *)
1.3.3
Perpipaan
Hasil Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang berimplikasi pada Kebutuhan Pelayanan AMPL
Pemahaman terhadap Kebijakan kebijakan yang berimplikasi terhadap pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan secara umum dapat dituangkan dalam Tabel 1.18.
BabI Pendahuluan
I-30
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.18.
No
1
Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang Berimplikasi Pada Kebutuhan Pelayanan AMPL
Dokumen Kebijakan yang Direview RPJMD
Kebijakan yg Dinilai Berpengaruh Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat secara aktif Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat utamanya masyarakat miskin
Pengaruh Kebijakan terhadap Pelayanan AMPL Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dasar permukiman secara kualitatif dan kuantitatif
Pengelolaan dan konservasi Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup
Pengendalian dampak lingkungan
Memberikan kemudahan terhadap akses air minum layak Memberikan kemudahan terhadap akses sanitasi layak
Sebagai upaya menjamin ketersediaan air baku untuk air minum
Mengurangi pencemaran lingkungan
Alternatif Tindakan yang Perlu Dilakukan Sosialisasi & penyuluhan Edukasi Promosi Penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Penyehatan lingkungan dan permukiman Pelayanan kesehatan penduduk miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Advokasi kepada legislatif Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelindungan dan konservasi Sumber Daya Air Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem Konservasi Sumber Daya Air dan pengendalian kerusakan sumbersumber air Pengendalian kerusakan hutan dan lahan Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air Rehabilitasi hutan dan lahan. Pemantauan kualitas lingkungan Pengkajian dampak lingkungan
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
BabI Pendahuluan
I-31
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1.3.4 Perkiraan Kebutuhan Investasi Pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Daerah Perkiraan kebutuhan investasi pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan daerah bertujuan untuk mengetahui perkiraan investasi yang akan diperlukan dalam rangka pencapaian target 7C MDGs. Dengan adanya perkiraan ini, diharapkan pemerintah daerah dapat mempersiapkan strategi pendanaan dan pilihan program/kegiatan yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai kinerja yang ditargetkan. Angka hasil perkiraan investasi merupakan ancar-ancar biaya yang diperlukan daerah sebagai pertimbangkan dalam peningkatan alokasi anggaran APBD untuk Air Minum dan Penyehatan Lingkungan dan pertimbangan dalam perumusan program dan kegiatan yang diusulkan untuk didanai APBD provinsi dan APBN, juga dunia usaha/perbankan, dan masyarakat. Terdapat berbagai metoda perhitungan untuk memperkirakan kebutuhan investasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan suatu daerah. Metoda perhitungan yang digunakan pada dokumen Rencana Aksi Daerah – Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus ini relative sederhana, yaitu dengan menggunakan biaya per satuan unit (unit cost) tambahan akses sampai dengan tahun 2015 mendatang. Data-data yang diperlukan adalah: 1.
Data jumlah penduduk tahun 2010
2.
Data jumlah penduduk perkotaan tahun 2010
3.
Data jumlah penduduk perdesaan tahun 2010
4.
Data proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2015
5.
Data proyeksi jumlah penduduk perkotaan pada tahun 2015
6.
Data proyeksi jumlah penduduk perdesaan pada tahun 2015
7.
Data proporsi rumah tangga (atau proporsi penduduk) yang telah mengakses air minum dan sanitasi.
8.
Biaya per satuan unit (unit cost) investasi air minum berbasis lembaga.
9.
Biaya per satuan unit (unit cost) investasi air minum berbasis masyarakat.
Tambahan akses sampai dengan tahun 2015 dihitung berdasarkan target 7C MDGs Kabupaten Kudus, baik pada air minum dan sanitasi. Berdasarkan tambahan akses tersebut, investasi air minum dihitung dengan menggunakan pendekatan kelembagaan, pendekatan pemberdayaan masyarakat, dan kombinasi antara pendekatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat. Penerapan pendekatan penghitungan investasi air minum didasarkan pada hasil
BabI Pendahuluan
I-32
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
pemetaan atas besar tambahan akses yang dapat dipenuhi dengan pendekatan kelembagaan, pemberdayaan masyarakat, dan kombinasi keduanya. Investasi sanitasi dihitung dengan menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Tabel perkiraan kebutuhan investasi air minum dan sanitasi dapat dilihat pada Tabel 1.19 dan 1.20.
BabI Pendahuluan
I-33
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.19. Perkiraan Kebutuhan Investasi Air Minum Kabupaten Kudus Sampai Dengan Tahun 2015 No
Indikator
(A)
(B)
1
Jumlah penduduk (jiwa) Perkotaan (jiwa) Perdesaan (jiwa) Jumlah penduduk dengan akses air minum layak (jiwa) Perkotaan (jiwa)*
1.a 1.b 2
2.a
2.b
3
3.a
3.b
Tahun 2010 Formula
Data
Formula
Hasil
Formula
Hasil
(C)
(D)
(E)
(F)
(G)
(H)
764.606
793.278
45,34
346.705
359.672
54,66
417.901
433.606
Perdesaan (jiwa)*
Cakupan penduduk dengan akses air minum layak (%) Cakupan di perkotaan (%) Cakupan di perdesaan (%)
BabI Pendahuluan
Tambahan Akses sd Tahun 2015
Tahun 2015
435.530
F3XF1
622.564
F2-D2
207.121
F3.aXF1.a
287.270
F2.a-D2.a
228.409
F3.bXF1.b
335.294
F2.b-D2.b
(I)
187.034
80.149
106.885
(D2):(D1)
56,96
(D3)+(0.5X(1-D3)
78,48
21,52
(D2.a):(D1.a)
59,74
(D3.a)+(0,5X(1-D3.a)
79,87
20,13
(D2.b):(D1.b)
54,65
(D3B)+(0,5X(1-D3.b)
77,33
22,68
I-34
Biaya Investasi per Unit (Rp)
Biaya/KK (pendekatan kelembagaan) 2.000.000/SR 532.000/Jiwa (pendekatan berbasis masyarakat)
Kebutuhan Investasi sd 2015 (Rp) Formula
Hasil
(J)
(K)
K2.a+ K2.b
217.160.820.000
160.298.000.000 H2.aX I2.a H2.bX I2.b
56.862.820.000
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 1.20. Perkiraan Kebutuhan Investasi Sanitasi Kabupaten Kudus Sampai Dengan Tahun 2015 No
Indikator
(A)
(B)
1
Jumlah penduduk (jiwa) Perkotaan (jiwa) Perdesaan (jiwa) Jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak (jiwa) Perkotaan (jiwa)*
1.a 1.b 2
2.a
2.b
3
3.a
3.b
Tahun 2010
Tambahan Akses sd Tahun 2015
Tahun 2015
Formula
Data
Formula
Hasil
Formula
Hasil
(C)
(D)
(E)
(F)
(G)
(H)
764.606
793.278
45,34
346.705
359.672
54,66
417.901
433.606
Perdesaan (jiwa)*
473.062
F3XF1
642.079
F2-D2
244.220
F3.aXF1.a
306.512
F2.a-D2.a
228.842
F3.bXF1.b
335.567
F2.b-D2.b
62.292
106.725
(D2):(D1)
61,87
(D3)+(0,5X(1-D3)
80,94
19,07
(D2.a):(D1.a)
70,44
(D3.a)+(0,5X(1D3.a)
85,22
14,78
Cakupan di perdesaan (%)
(D2.b):(D1.b)
54,76
(D3B)+(0,5X(1D3.b)
77,38
22,62
I-35
(I)
169.017
Cakupan penduduk dengan akses sanitasi layak (%) Cakupan di perkotaan (%)
BabI Pendahuluan
Biaya Investasi per Unit (Rp)
Kebutuhan Investasi s.d 2015 (Rp) Formula
Hasil
(J)
(K)
K2.a+ K2.b
150.000/jiwa (pendekatan berbasis masyarakat) 150.000/jiwa (pendekatan berbasis masyarakat)
25.352.550.000
9.343.800.000 H2.aX I2.a H2.bX I2.b
16.008.750.000
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Total perkiraan kebutuhan investasi air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus pada tahun 2011-2015 adalah Rp. 217.160.820.000,- + Rp. 25.352.550.000,- = Rp. 242.513.370.000,- dalam 5 tahun atau Rp. 48.502.674.000,- per tahun, terdiri dari : a.
Tambahan akses air minum dan sanitasi perkotaan, investasi yang diperlukan adalah Rp. 160.298.000.000,- + Rp. 9.343.800.000,- = Rp. 169.641.800.000,- dalam 5 tahun atau Rp. 33.928.360.000,- per tahun.
b.
Tambahan akses air minum dan sanitasi perdesaan, investasi yang diperlukan adalah Rp. 56.862.820.000,- + Rp. 16.008.750.000,- = Rp. 72.871.570.000,- dalam 5 tahun atau Rp. 14.574.314.000,- per tahun.
Pada tahun 2011, alokasi anggaran yang bersumber dari dana APBN (Dana Alokasi Khusus) dan APBD Kabupaten Kudus untuk program/kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus sebesar Rp. 5.699.954.000,- Alokasi anggaran sebagaimana dijelaskan di atas bila dibandingkan dengan hasil perhitungan kebutuhan investasi air minum dan sanitasi menunjukkan perlunya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk lebih memperhatikan dan memprioritaskan pembangunan bidang air minum dan sanitasi, di samping itu perlunya peran serta dunia usaha/swasta dan masyarakat dalam pembangunan di bidang air minum dan sanitasi.
1.4.
Permasalahan dan Tantangan
1.4.1. Isu Strategis Kabupaten Kudus dalam Pencapaian Target Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015 Secara umum permasalahan utama sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus masuk dalam dua kategori besar, yakni sub sektor air minum dan sub sektor penyehatan lingkungan. Hal itu terlihat dalam Tabel 1.21. Tabel 1.21. Isu Utama Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Di Kabupaten Kudus ISU AIR MINUM 1.
Masih banyak penduduk yang belum terlayani air minum yang layak
2.
Sumber – sumber air di daerah hulu belum dikelola secara baik.
3.
4.
Sumber air baku masih mengandalkan potensi air bawah tanah dan belum mengoptimalkan sumber air baku yang lain antara lain sungai dan air hujan.
ISU PENYEHATAN LINGKUNGAN 1.
Masih banyak masyarakat yang belum terakses terhadap sanitasi dasar seperti: jamban, sarana pengolahan air limbah.
2.
Pemahaman masyarakat akan pentingnya sanitasi terhadap kesehatan masih kurang.
3.
Kesadaran masyarakat terhadap Pola Hidup Bersih dan Sehat masih rendah.
Pemahaman masyarakat akan kebutuhan air minum layak terhadap
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-36
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
kesehatan masih kurang
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Dari permasalahan pokok tersebut, permasalahan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek permasalahan, baik di sektor Air Minum maupun Penyehatan Lingkungan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.22 dan 1.23. Tabel 1.22. No
1.
2.
3.
Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Air Minum Di Kabupaten Kudus
Aspek Keberlanjutan Pendanaan
Teknologi
Kelembagaan
Permasalahan dan Tantangan
Masih terbatasnya bantuan dana untuk sarana air minum dari Pemerintah Daerah.
Tarif air minum belum Full Cost Recovery (FCR)
Di musim kemarau sebagian masyarakat terpaksa membeli air minum.
Belum ada teknologi yang menilai kualitas air yang dikonsumsi masyarakat walau masyarakat menyadari air yang dikonsumsi sudah tercemar
Tidak ada pilihan teknologi untuk mencegah rembesan WC masyarakat ke sumur
Pelayanan air minum oleh PDAM belum menjangkau ke seluruh masyarakat.
Masyarakat belum mempunyai kelembagaan yang solid yang mengurusi air
Solusi Tindakan
Perlunya peningkatan sarana air minum.
Pemerintah Kabupaten Kudus perlu memonitor kualitas air yang dikonsumsi masyarakat berupa pemantauan kualitas air.
PDAM telah memperluas jaringan dan pelayanan penyediaan air.
Tim Pokja AMPL sering melakukan melakukan penyuluhan tentang air minum
Kinerja Tim Pokja AMPL telah tercantum dalam Surat Keputusan Bupati Kudus sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam pembangunan sektor air minum.
Telah terbentuk BPSPAMS/LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) di desa-desa lokasi PAMSIMAS untuk
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-37
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
No
Aspek Keberlanjutan
Permasalahan dan Tantangan
Solusi Tindakan
mengelola air minum layak.
4.
5.
Lingkungan
Banyak sumur berdekatan dengan Septictank
Lingkungan masih tercemar
Sosial
Masih terdapatnya sarana air minum yang belum memenuhi syarat air minum layak
Mengajak masyarakat di desa-desa lokasi penyediaan air minum perdesaan non PAMSIMAS untuk bergabung dalam Asosiasi BPSPAMS
Penyuluhan yang sering dilakukan oleh Tim Pokja tentang bahaya membangun sumur yang terlalu dekat dengan septictank mengubah mindset masyarakat menjadi lebih baik.
Dinas Kesehatan selaku anggota tim Pokja AMPL secara optimal melakukan penyuluhan intensif tentang keterkaitan kualitas air dengan lingkungan
Banyak sarana sumur bor untuk masyarakat umum di Kabupaten Kudus baik melalui bantuan Pemerintah maupun swadaya masyarakat.
Di musim kemarau warga tidak harus mengambil air jauh dari tempat tinggalnya karena telah ada bantuan sarana air minum.
Masyarakat mulai sadar untuk menjaga kelestarian sumber air.
Masyarakat telah mempunyai kesadaran tinggi tentang air sebagai benda ekonomi, sehingga lebih bisa berhemat dalam menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Tabel 1.23. Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus No
1.
2.
Aspek Keberlanjutan Pendanaan
Teknologi
Permasalahan dan Tantangan
Anggaran Pemerintah Kabupaten Kudus untuk sanitasi relatif kecil
Teknologi bidang sanitasi hanya terbatas pada pembangunan septik tank.
Solusi Tindakan
Alokasi anggaran Pemerintah Kabupaten Kudus untuk sanitasi sudah mulai meningkat tiap tahunnya
Mencari dukungan pendanaan dengan sumber dana selain APBD antara lain APBN, Corporate Social Responbility (CSR), dan sumber dana lain.
Truck sampah jumlahnya mulai ditambah.
Pilihan teknologi sanitasi sudah dimulai diperkenalkan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus terutama melalui Dinas Kesehatan.
Telah tersedianya teknologi pengolahan
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-38
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
No
Aspek Keberlanjutan
Permasalahan dan Tantangan
Solusi Tindakan
sampah melalui open dumping. 3.
4.
5.
Kelembagaan
Lingkungan
Sosial
Belum ada peraturan tentang sanitasi
Lingkungan masih tercemar karena limbah mentah langsung dibuang ke sungai dan selokan tanpa diolah terlebih dahulu.
Sarana sanitasi dasar yang layak jumlahnya masih terbatas jumlahnya sehingga masyarakat sering buang hajat di kebun, sawah maupun sungai.
PHBS masyarakat masihsangat rendah.
Tim Pokja AMPL sering melakukan melakukan penyuluhan tentang sanitasi.
Kinerja Tim Pokja telah tercantum dalam Surat Keputusan Bupati Kudus sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten dalam pembangunan sektor sanitasi dan penyehatan lingkungan.
Telah terbentuk LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) di desa-desa yang mengurusi tentang sanitasi.
Telah terbangun IPAL
Dinas Kesehatan secara optimal melakukan penyuluhan intensif tentang keterkaitan PHBS masyarakat.
Program bantuan sarana sanitasi telah ditambah bagi masyarakat.
Penyuluhan secara intensif yang sering dilakukan oleh Tim Pokja AMPL sedikit demi sedikit mulai dapat merubah perilaku hidup yang tidak sehat.
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Di samping solusi tindakan terhadap permasalahan dan tantangan sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, Tim Penyusun RAD AMPL juga menyusun tabel kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang diharapkan, sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1.24.
Tabel 1.24. No
Kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Yang Diharapkan Di Kabupaten Kudus
Aspek Keberlanjutan
1
Pendanaan
2
Teknologi
3
Kelembagaan
Kondisi AMPL yang diharapkan
Tersedianya dana untuk pembangunan TPA di setiap Kecamatan Tersedianya dana untuk pembangunan sumur Bor di setiap desa Tersedianya subsidi air minum bagi warga desa yang rawan air Tersedianya dana pinjaman untuk pembangunan sarana sanitasi masyarakat Adanya standarisasi teknologi MCK Masyarakat diperkenalkan teknologi pengadaan air minum yang murah Tersedianya pilihan teknologi pengolahan sampah Tersedianya teknologi perpipaan air minum sederhana Tersedianya pilihan AMPL bagi masyarakat Adanya Perda yang mengatur Pembangunan dan pengelolaan AMPL berbasis masyarakat Adanya lembaga masyarakat yang mengelola AMPL Berfungsinya PDAM Adanya dinas yang memonitor kualitas air Terbentuknya kelembagaan masyarakat yang mengurusi AMPL di setiap kelurahan/desa Adanya rencana kerja AMPL daerah
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-39
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
No
Aspek Keberlanjutan
Kondisi AMPL yang diharapkan
4
Lingkungan
5
Sosial
Tidak ada lagi industri (home industry) yang mencemari sumber air dan lingkungan
Adanya penghargaan bagi pengelola AMPL yang baik Pemasyarakatan AMPL dari tingkat Kecamatan sampai dengan tingkat rukun tetangga (RT) Setiap rumah, sekolah dan sarana publik memiliki sarana AMPL PHBS sejak usia dini Adanya pelatihan rutin bagi masyarakat tentang AMPL Penyuluhan yang berkelanjutan tentang AMPL Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, langkah selanjutnya adalah menentukan isu strategis sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Isu strategis merupakan hasil analisis terhadap permasalahan dan tantangan yang ada. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode SWOT. Faktor-faktor yang dianalisis adalah kondisi internal dan eksternal, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.25.
Tabel 1.25. Matrik Hasil Analisis SWOT Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Di Kabupaten Kudus Internal
Kekuatan
Kelemahan
Keberadaan Pokja AMPL
Pelayanan masyarakat di bidang air minum dan
Pimpinan daerah yang akomodatif Motivasi untuk maju
sanitasi kurang optimal Anggaran AMPL masih rendah Koordinasi antar stakeholders AMPL belum optimal
Eksternal
Kesempatan Demokratisasi dan desentralisasi Tersedianya potensi pembangunan AMPL daerah Daya dukung lembaga kemasyarakatan tinggi Kebijakan yang berorientasi pengentasan kemiskinan Tingginya tingkat toleransi antar umat beragama Ancaman Tercemarnya sumber air baku Rendahnya kesadaran tentang PHBS Penolakan
Inovasi kebijakan pembangunan AMPL daerah
Sinkronisasi regulasi kebijakan pembangunan AMPL daerah
Optimalisasi pelayanan dan akses pembangunan sarana dan prasarana AMPL daerah
Efektifitas dan keberlanjutan pembangunan sarana dan prasarana AMPL daerah
Meningkatkan sinergi partisipasi elemen pelaku dalam melestarikan sumber air baku
Meningkatkan kampanye dan pendidikan PHBS
Meningkatkan sinergi partisipasi elemen pelaku dalam pembangunan AMPL yang efektif dan berkelanjutan
Meningkatkan koordinasi antar stakteholders AMPL
Peningkatan fasilitas dalam mengembangkan konsep swakelola masyarakat dalam pembangunan AMPL daerah
Mengelola segala kuantitas potensi menjadi berkualitas
Membuka ruang partisipasi multi pihak seluasluasnya untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-40
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Internal
Kekuatan
Kelemahan
Keberadaan Pokja AMPL
Pelayanan masyarakat di bidang air minum dan
Pimpinan daerah yang akomodatif Motivasi untuk maju
sanitasi kurang optimal Anggaran AMPL masih rendah Koordinasi antar stakeholders AMPL belum optimal
Eksternal terhadap kebijakan AMPL daerah
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan AMPL daerah
Pembentukan Pokja AMPL daerah
Belajar dari pengalaman sukses AMPL daerah lain
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Hasil formulasi isu strategi dirumuskan dari analisa kondisi eksternal dan internal dengan mempertimbangkan hasil kajian pendalaman kebijakan nasional dan strategi pelaksanaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat Kabupaten Kudus melalui hasil pelatihan/lokakarya yang telah dilaksanakan serta perumusan permasalahan dan prioritas permasalahan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ada. Formulasi rumusan isu strategi mempunyai hubungan erat atau berpengaruh langsung terhadap pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada tiga isu strategis yang berhasil diformulasikan untuk menjadi dasar penyusunan strategi pencapaian RAD AMPL yaitu :
1.
Tercemarnya sumber air baku
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-41
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah. Salah satu penyebab pencemaran air adalah sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Di lingkungan Kabupaten Kudus sumber pencemaran air berasal dari industri, terutama dari home industry (industri rokok dan gula) yang membuang berbagai macam polutan seperti toksin organik, minyak, nutrien dan padatan tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu sehingga mencemari perairan umum seperti sumur, air tanah dan sungai. Pembuangan itu sudah dilakukan dalam waktu lama dan selama ini menjadikan air sungai tercemar. Jika musim hujan, barangkali pencemaran itu tidak begitu mengganggu karena limbah terdorong ke sungai oleh gelontoran air hujan. Namun jika kemarau seperti sekarang, dipastikan limbah itu akan membuat sungai semakin kotor dan berbau. Karena setiap hari terus ditumpahi limbah rokok dan limbah gula.
2. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Indikator rendahnya kesadaran PHBS masyarakat di Kabupaten Kudus dapat dilihat dari presentasi kepemilikan MCK/jamban masyarakat dari
keseluruhan total keluarga yang ada di Kabupaten Kudus. Secara kasat mata dalam keseharian di beberapa kelurahan di Kecamatan Kabupaten Kudus masih kita jumpai sebagian warga masih melakukan Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat dan membuang sampah seenaknya, terutama pada daerah yang dilalui drainase sekunder atau terdapat sungai/kali. Pemberlakuan PHBS sebaiknya memang harus dilakukan sejak dini serta terus disosialisasikan kepada lapisan masyarakat dan sekolah-sekolah. Peran serta keluarga dan sekolah sangat besar dalam menumbuhkan sikap berprilaku hidup minum dan sehat, begitu juga dari peran lembaga-lembaga keagamaan dapat dioptimalkan mengingat dampak dan bahaya yang diakibatkan oleh rendahnya kesadaran untuk berperilaku hidup minum dan sehat.
3. Kondisi Sumber Air Baku Kondisi sumber air baku di Kabupaten Kudus terutama saat memasuki musim kemarau terancam pencemaran lebih parah oleh limbah industri kertas
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-42
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
dan home industry. Hal ini disebabkan karena limbah industri kertas dari industri besar maupun rumah tangga yang mengandung bahan kimia, mengendap di sungai. Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia baik pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan. Air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase/sungai mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya, akibat dari pencemaran air adalah : a.
Air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya dan jika dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian dan pemeliharaan sungai.
b.
Air menjadi penyebab timbulnya penyakit. Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada di dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Hal ini akan menyebabkan keseimbangan rantai makanan terganggu. Di samping itu, bila bakteri-bakteri mati, maka proses pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya terjadi menjadi terhambat, sehingga jika air sungai meresap ke air tanah maka air tanah akan tercemar dan tidak sehat.
1.4.2. Isu Strategis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Sampai dengan Tahun 2010, cakupan penduduk dengan akses air minum layak di Kabupaten Kudus adalah 56,96% dari total penduduk. Untuk mencapai target MDGs 2015, Kabupaten Kudus pada tahun 2015 perlu menambah cakupan ini sehingga 78,48% penduduk memiliki akses terhadap air minum yang layak dan berkelanjutan. Rekapitulasi penambahan cakupan akses terhadap air minum sampai dengan Tahun 2015 dan proyeksi kebutuhan air minum sampai dengan 2015 ditunjukkan pada Tabel 1.26 dan 1.27.
Tabel 1.26. Rekapitulasi Penambahan Cakupan Akses Terhadap Air Minum Sampai Dengan Tahun 2015 Tahun No
Uraian
2010
2015
1
Cakupan Penduduk dengan akses air minum layak (%)
56.96
78.48
2
Cakupan Penduduk Perkotaan dengan akses air minum layak (%)
59.74
79.87
3
Cakupan Penduduk Perdesaan dengan akses air minum layak (%)
54,65
77,33
4
Jumlah Penduduk dengan akses air minum layak (jiwa)
435.530
622.564
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-43
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
5
Jumlah Penduduk Perkotaan dengan akses air minum layak (jiwa)
207.121
287.270
6
Jumlah Penduduk Perdesaan dengan akses air minum layak (jiwa)
228.409
335.294
7
Tambahan penduduk dengan akses air minum layak (jiwa)
-
187.034
8
Tambahan penduduk perkotaan dengan akses air minum layak (jiwa)
-
80.149
9
Tambahan penduduk perdesaan dengan akses air minum layak (jiwa)
-
106.885
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012
Tabel 1.27. Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Kudus sampai dengan Tahun 2015 Dengan Pelayanan PDAM Tahun No
Indikator
Satuan 2011
A
Kependudukan
1
Jumlah penduduk
Jiwa
2
Tingkat pelayanan
%
3
Penduduk terlayani
4
Jumlah penduduk per SR
B
Kebutuhan Domestik
1
Jumlah SR
2
Pemakaian per orang
3
2012
2013
2014
2015
769.904
775.347
780.775
786.240
793.278
19,75
20,76
21,00
21,60
22,79
Jiwa
152.094
165.612
180.612
195.612
210.612
Jiwa
6
6
6
6
6
Unit
25.102
27.602
30.102
32.602
35.102
Lt/hari
88
94
100
120
130
Kebutuhan air SR
Lt/det
160,07
188,01
218,13
283,50
330,67
4
Kebutuhan Domestik
Lt/det
111,53
128,26
147,50
177,00
212,40
C
Kebutuhan Non Domestik 15% dari Kebutuhan Domestik
Lt/det
16,73
19,24
22,12
26,55
31,86
Total Kebutuhan Non Domestik
Lt/det
16,73
19,24
22,12
26,55
31,86
Tahun No
Indikator
Satuan 2011
2012
2013
2014
2015
288,33
335,51
387,75
487,04
574,93
%
32,3
30,1
28,4
27,2
25,0
Jumlah kehilangan air
Lt/det
93,13
100,99
110,12
132,48
143,73
F
Kebutuhan air rata-rata (D+E)
Lt/det
320,63
365,61
416,15
514,24
599,93
G
Kebutuhan maksimum
D
Kebutuhan air total
E
Kehilangan air
Lt/det
% Kehilangan air
hari
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-44
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tahun No
Indikator
Satuan 2011
H
-
Faktor koefisien
-
Kebutuhan air
Lt/det
2012
2013
2014
2015
1,2
1,2
1,2
1,2
1,2
3,85
4,39
4,39
6,17
7,20
1,75
1,75
1,75
1,75
1,75
5,61
6,40
7,28
9,00
10,50
Kebutuhan jam puncak -
Faktor koefisien
-
Kebutuhan air
Lt/det
Sumber: Analisis PDAM Kabupaten Kudus, 2012
Dalam rangka memenuhi proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun 2015 tersebut, maka isu strategis pengembangan SPAM Kabupaten Kudus yang akan ditangani sampai dengan tahun 2015 mendatang adalah sebagai berikut : 1.
Aspek Teknis - Jaringan perpipaan a) Pemenuhan kebutuhan unit air baku b) Pemenuhan kebutuhan unit produksi c) Pemenuhan kebutuhan unit distribusi d) Pemenuhan kebutuhan unit pelayanan - Bukan jaringan perpipaan Pada sistem bukan jaringan perpipaan, isu strategis pada aspek teknis yaitu dalam mengubah pelayanan bukan jaringan perpipaan belum terlindungi menjadi pelayanan bukan jaringan perpipaan terlindungi.
2.
Aspek Non Teknis Dalam pengembangan SPAM, Kabupaten Kudus dihadapkan pada sejumlah isu terkait non teknis. Isu-isu strategis terkait aspek non teknis yang akan ditangani sampai dengan tahun 2015, yaitu : - Kelembagaan (penyelenggara pelayanan), termasuk isu perluasan pelayanan air minum dengan penyelenggara oleh kelompok masyarakat/koperasi, diantaranya adalah BPSPAMS. - Pembiayaan, termasuk isu pelibatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam pembangunan SPAM perdesaan berbasis masyarakat.
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-45
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-46
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
BAB II AR AH K E B I J AK AN D AN S T R AT E G I P E R C E P AT A N P E N C AP AI AN T AR G E T 7 C M D G s
1.5.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2008 - 2013
1.2.4. Visi Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus, Visi merupakan pandangan kedepan menyangkut kemana harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Berdasarkan kondisi nyata Kabupaten Kudus dengan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan saat ini, dan yang akan datang, serta dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka Visi Kabupaten Kudus Tahun 2008 – 2013 adalah : TERWUJUDNYA KUDUS YANG SEJAHTERA Sejahtera mengandung arti tercukupinya kebutuhan secara utuh/sempurna dan menyeluruh/merata dalam arti adil, baik lahir maupun batin, fisik dan non fisik, serta mengandung arti cukup sandang, pangan dan papan (kebutuhan dasar manusia), aman, tentram dan damai. Aman mengandung makna bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan, baik lokal, regional, nasional maupun internasional. Selain itu juga mencerminkan keadaan tentram, tidak ada rasa takut dan khawatir. Damai mengandung arti tidak terjadi konflik, tidak ada kerusuhan, keadaan tidak bermusuhan, rukun dalam sistem negara hukum. Visi ”Terwujudnya Kudus yang Sejahtera” tersebut di atas, yang diartikan sejahtera baik lahir maupun batin, aman, tenteram dan damai, selaras dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kudus tahun 2005 – 2025 yaitu KUDUS YANG RELIGIUS, MAJU DAN ADIL. Karena pada dasarnya penyusunan RPJMD berpedoman pada RPJPD. Apabila dicermati, konotasi Visi pada RPJPD dan RPJMD terdapat benang merahnya. Konotasi Visi RPJPD adalah : Religius mengandung arti bahwa masyarakat diharapkan memiliki ketaatan pada agama dalam melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada kemajuan dan keadilan, berkaitan dengan itu religius dipakai sebagai dasar filosofi yang menjiwai pelaksanaan pembangunan secara berkesinambungan dalam segala bidang.
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-47
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Maju artinya bahwa pelaksanaan pembangunan daerah senantiasa dilandasi dengan keinginan bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik secara fisik maupun non fisik didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi, berperadaban tinggi, profesional serta berwawasan ke depan yang luas. Maju tercermin dari terbentuknya daerah yang mandiri dengan segenap potensinya namun tetap mengedepankan pentingnya kerjasama dan sinergitas. Adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antar individu, kelompok, gender maupun wilayah. Sebagai pelaksana dan penggerak pembangunan sekaligus obyek pembangunan, rakyat mempunyai hak baik dalam melaksanakan maupun menikmati hasil pembangunan. Pembangunan haruslah dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan di Daerah harus mendasarkan pada rasa keadilan. Keadilan harus tercermin pada semua aspek kehidupan. Semua mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidup dalam memperoleh lapangan pekerjaan, pelayanan sosial, pendidikan, kesehatan, mengemukakan pendapat, melaksanakan hak politik, mengamankan daerah serta perlindungan dan memiliki rasa aman.
1.2.5. Misi Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Kudus ditempuh melalui Misi Pembangunan Kabupaten Kudus yang dirumuskan sebagai berikut : 1.
Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dengan prioritas ekonomi rakyat, perlindungan usaha, perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
2.
Mewujudkan wajib belajar 12 tahun yang terjangkau dan berkualitas.
3.
Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar gratis.
4.
Mewujudkan perlindungan dan bantuan sosial bagi masyarakat.
5.
Mewujudkan pemerataan pembangunan berlandaskan penataan ruang dan berwawasan lingkungan.
6.
Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance).
7.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bermoral, beretika dan berbudaya.
8.
Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.
9.
Meningkatkan kehidupan berpolitik, bernegara secara demokratis.
bermasyarakat,
berbangsa
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
dan
II-48
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1.2.6. Tujuan Tujuan adalah pernyataan tentang apa yang perlu dicapai untuk mencapai/mewujudkan visi, misi dan mengatasi isu yang dihadapi. Idealnya tujuan dirumuskan berasaskan pendekatan spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis dan berorientasi hasil dan jangka waktu pencapaian yang jelas. Perumusan tujuan diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk mengoptimalkan kinerja pemerintah daerah dan dapat mencerminkan arah dan prioritas: memberikan indikasi kearah perumusan sasaran, kebijakan dan program, berorientasi kedepan serta mudah dipahami. Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten Kudus, perlu ditetapkan tujuan pembangunan daerah (goal) yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap pembangunan kabupaten secara umum. Disamping itu juga dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran misi yang telah ditetapkan.
1.2.7. Sasaran Sasaran merupakan gambaran keadaan yang akan terwujud setelah tujuan misi tercapai. Dengan kata lain sasaran adalah kondisi yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, dan terukur setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Indikator sasaran merupakan hal-hal yang dapat dijadikan penunjuk tentang keberhasilan atau kegagalan pencapaian target yang telah ditentukan pada tahun yang bersangkutan. Sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Kudus selama kurun waktu lima tahun sesuai dengan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2008 – 2013
1.6.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2011 - 2015
Peningkatan kapasitas pelayanan bidang air minum dan sanitasi sampai dengan tahun 2015 di Kabupaten Kudus bertujuan untuk :
1. Meningkatkan cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan 2. Meningkatkan cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan 3. Meningkatkan kinerja teknis dan pengelolaan PDAM 4. Meningkatkan cakupan penduduk yang memahami dan menerapkan PHBS.
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-49
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Adapun sasaran yang ditargetkan tercapai sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatnya cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan dari 56,96% menjadi 78,48%
2.
Meningkatnya cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan dari 61,87% menjadi 80,94%
3.
Meningkatnya kapasitas unit produksi sebesar 110 liter/detik setiap tahunnya
4.
Meningkatnya cakupan penduduk yang menerapkan PHBS dari 64% menjadi 78%
Pernyataan tujuan dan sasaran dilengkapi dengan tabel pentahapan pencapaian sasaran Tahun 2011-2015 yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-50
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 2. 1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Jangka Menengah Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015 INDIKATOR KINERJA (4) Cakupan rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
NO.
TUJUAN
SASARAN
(1) 1.
(2) Tercapainya target Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan
(3) Meningkatnya cakupan rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan dari 56,96% pada tahun 2010 menjadi 78,48 % pada tahun 2015
Tercapainya target Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan
Meningkatnya cakupan rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan dari 61,87% pada tahun 2010 menjadi 80,94% pada tahun 2015
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memahami dan menerapkan PHBS
Meningkatnya cakupan Cakupan rumah penduduk yang tangga yang memahami dan menerapkan PHBS menerapkan PHBS 64% pada tahun 2010 menjadi 78% pada tahun 2015
2.
3.
Cakupan rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
TARGET KINERJA PADA TAHUN 2012 2013 2014 (6) (7) (8)
2011 (5)
2015 (9)
61,36%
65,76%
70,16%
74,56%
78,48%
65,91%
69,14%
72,37%
76,60%
80,94%
67%
70%
73%
76%
78%
II-51
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
2.3
Arah Kebijakan dan Strategi Pencapaian Target Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2011 - 2015
Berdasarkan tujuan dan sasaran peningkatan pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015, maka arah kebijakan dan strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Memprioritaskan perluasan cakupan pelayanan air penyehatan lingkungan pada perkotaan dan pedesaan.
minum
dan
2. Menerapkan pendekatan berbasis masyarakat untuk perluasan cakupan akses air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan. 3. Menggalang kerjasama pendanaan dengan dunia usaha bagi perluasan akses air minum dan sanitasi. 4. Menggalakkan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) bagi desa yang mempunyai tingkat cakupan akses sanitasi rendah. 5. Menggalakkan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 6. Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan sumber daya air untuk menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan air baku. 7. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas pelaku pembangunan air minum dan sanitasi melalui penguatan peran Pokja AMPL/Sanitasi. 8. Meningkatkan alokasi APBD Kabupaten untuk memenuhi kebutuhan investasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus dalam rangka pencapaian target 7C MDGs dan mengupayakan dukungan pendanaan dari APBD provinsi, APBN, CSR, dan masyarakat. Berdasarkan delapan arah kebijakan dan strategi tersebut di atas, maka program dan kegiatan prioritas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015 adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs
II-52
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 2. 2 Arah Kebijakan dan Strategi Pencapaian Target Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2011 - 2015 N o 1
Sasaran AMPL Tahun 20112015
Arah Kebijakan dan Strategi
Meningkatnya kualitasdan kuantitas sarana dan prasarana perumahan dan permukiman yang layak huni dan sehat
Meningkatkan jangkauan layanan irigasi, air bersih dan sanitasi
Program
Kegiatan
1. Program Lingkungan Sehat Perumahan
1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin 1. Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat 2. Program berpenghasilan rendah Pengemban 2. Pengembangan Teknologi gan Kinerja Pengolahan Air Minum Pengelolaan dan Air Limbah Air Minum 3. Fasilitasi Pembinaan dan Air Teknik Pengolahan Air Limbah Minum 4. Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum 5. Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum 1. Pembangunan/Peningkata n Infrastruktur 1. Pembangunan Sarana 3. Program dan Prasarana Air Bersih Pengemban Perdesaan gan Wilayah 1. Peningkatan Distribusi Strategis Penyediaan Air Baku dan Cepat Tumbuh
2
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
4. Program Pembangun an Infrastruktur Perdesaan 5. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Peningkatan 1. Program kualitas Promosi kesehatan Kesehatan masyarakat dan dengan Pemberdaya pemberdayaa an n dan Masyarakat partisipasi masyarakat secara aktif mandiri
1. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat 2. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1. Pengkajian Pengembangan
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 53
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
N o
3
4
Sasaran AMPL Tahun 20112015
Meningkatnya pengelolaan dan konservasi Sumber Daya Alam – Lingkungan Hidup
Meningkatnya pengendalian pencemaran lingkungan
Arah Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan dan konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Pengendalian dampak lingkungan
Program
Kegiatan
2. Program Pengemban gan Lingkungan Sehat
Lingkungan Sehat 2. Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat 3. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat 4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1. Program Perlindunga n dan Konservasi Sumber Daya Alam
2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 1. Program Pengendalia n Pencemara n dan Perusakan Lingkungan
2. Program Penin
1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi Sumber Daya Air 2. Konservasi Sumber Daya Air dan pengendalian kerusakan sumbersumber air 3. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan 4. Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air 5. Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA 6. Pengendalian Dampak Perubahan Iklim 7. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA 1. Rehabilitasi hutan dan lahan
1. Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura 2. Pemantauan kualitas lingkungan 3. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 1. Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 54
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
N o
Sasaran AMPL Tahun 20112015
Arah Kebijakan dan Strategi
5
Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses penyelenggaraa n pemerintahan dan pembangunan
Mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
6.
Meningkatnya koordinasi dan sinergisasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders)
Meningkatkan koordinasi dan sinergisasi pembangunan
Program
gkata n Penge ndalia n Polusi 1. Program Peningkatan Keberdayaa n Masyarakat Perdesaan
Kegiatan
1. Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa 2. Hibah kepada BPSPAMS 3. Hibah kepada Pengelola Sarpras Sanitasi Berbasis Masyarakat
Program Koordinasi Perencanaan Air Perencanaan Minum, Drainase dan Pengembangan Sanitasi Perkotaan Kota-Kota Menengah dan Besar
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 55
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS RAD AMPL TAHUN 2011-2015
Berdasarkan isu strategis, arah kebijakan dan strategi pencapaian target Air Minum dan penyehatan Lingkungan (AMPL), maka program dan kegiatan prioritas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015 adalah sebagai berikut :
3.1. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) diprioritaskan pada Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya serta Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku, antara lain diarahkan pada : a. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 1. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum -
Penyusunan Masterplan dan DED Kawasan IKK
b. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 1. Kegiatan Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku a. Pengembangan unit air baku (a) DED SPAM Regional Dadi Muria (Bendung Klambu) (b) UKL/UPL SPAM Regional Dadi Muria (Bendung Klambu) (c) Jaringan transmisi dan distribusi air minum SPAM Regional Dadi Muria (Bendung Klambu) (d) DED SPAM Embung Logung (e) UKL/UPL SPAM Embung Logung (f) Jaringan transmisi air baku dan Instalasi Pengolahan Air Sistem Penyediaan Air Minum (IPA SPAM) Embung Logung.
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 56
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
b. Pengembangan unit produksi (a) Instalasi Pengolahan Air Sistem Penyediaan Air Minum (IPA SPAM) Embung Logung (b) Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum dan Air Limbah (c) Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum (d) Operasi dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Sistem Penyediaan Air Minum (IPA SPAM), jaringan transmisi dan distribusi di Kabupaten Kudus (e) Jaringan Distribusi Umum (JDU) dan Instalasi Pengolahan Air Sistem Penyediaan Air Minum (IPA SPAM) Regional Dadi Muria (Bendung Klambu) (f) Jaringan Distribusi Umum (JDU) dan Instalasi Pengolahan Air Sistem Penyediaan Air Minum (IPA SPAM) Embung Logung c. Pengembangan unit distribusi (a) Jaringan Distribusi Pembagi (JDB) dan Sambungan Rumah (SR) SPAM Regional Dadi Muria (Bendung Klambu) (b) Jaringan Distribusi Pembagi (JDB) dan Sambungan Rumah (SR) SPAM Embung Logung. d. Pengembangan unit pelayanan (a) Pemasangan jaringan pipa distribusi DN 50-100 mm e. Penambahan kapasitas produksi 2. Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum a. Training Staff b. Pembinaan Penyehatan PDAM (Bantek/Banpro/Bantuan Menenejemen)
3.2. Pengembangan Kapasitas Sistem Air Minum Pengembangan kapasitas sistem air minum diprioritaskan pada Program Lingkungan Sehat Perumahan, Program Pengembangan Kinerja
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 57
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, serta Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar, antara lain diarahkan pada :
a.
Program Lingkungan Sehat Perumahan 1. Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar terutama bagi Masyarakat Miskin (a) Pengembangan kapasitas pelayanan perkotaan dan Ibu Kota Kecamatan (IKK) Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK Kecamatan Mejobo, Jekulo, Gebog, Undaan, Bae, Dawe, Jati, Kaliwungu, dan Kota Pembangunan/Peningkatan
SPAM
di
Kawasan
RSH/Rusunawa Penyediaan Air Minum di Kawasan Rusunawa Penyediaan Air Minum di Kawasan Pasar Bitingan dan sekitarnya. Pembangunan/peningkatan SPAM di Kawasan Kumuh (IKK Bakalan Krapyak, Rendeng, Tumpangkrasak, Jati Wetan dan Ploso) b.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 1.
Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (a) Pengembangan kapasitas pelayanan perdesaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Pembangunan/Peningkatan SPAM di Desa Rawan Air (Lokasi Kutuk, Kecamatan Undaan) Pembangunan/Peningkatan SPAM di Desa Rawan Air (Kecamatan
Undaan,
Kecamatan
Dawe,
Kecamatan
Kaliwungu)
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 58
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Pembangunan/ Peningkatan SPAM di Desa Rawan Air (Kabupaten Kudus) Pengembangan Air Minum di Kecamatan Mejobo 2.
Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum dan Air Limbah
3.
Penyusunan Data Base Titik Air
Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum a.
Training Staff
b.
Pembinaan
Penyehatan
PDAM
(Bantek/Banpro/Bantuan
Menejemen) 4.
Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
c.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 1.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan (a) Pengembangan kapasitas pelayanan perdesaan Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Ngemplak dan Karangrowo, Kecamatan Undaan Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Cranggang Kecamatan Dawe Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Kandangmas Kecamatan Dawe Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Garung Kidul Kecamatan Kaliwungu Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Gulang Kecamatan Mejobo Prasarana
dan
Sarana
Air
Bersih
Desa
Payaman
Air
Bersih
Desa
Kesambi
Kecamatan Mejobo Prasarana
dan
Sarana
Kecamatan Mejobo
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 59
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Kutuk Kecamatan Undaan Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Berugenjang Kecamatan Undaan Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Klumpit Kecamatan Gebog Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Bulung Kulon Kecamatan Jekulo Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Pladen Kecamatan Jekulo Prasarana
dan
Sarana
Air
Bersih
Desa
Hadipolo
Kecamatan Jekulo Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo d.
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, yang diarahkan pada Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur
e.
Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar, yang diarahkan pada Kegiatan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan
3.3. Penurunan Kebocoran Air Minum Penurunan kebocoran air minum diprioritaskan pada Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, antara lain diarahkan pada : a.
Kegiatan Rehabilitasi/pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Minum (1) Rehabilitasi jaringan distribusi lama DN. 150-250 mm (2) Rehabilitasi jaringan transmisi 350 mm (3) Rehabilitasi jaringan tersier DN 40-100 mm
3.4. Peningkatan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Peningkatan
penerapan
PHBS
diprioritaskan
pada
Program
Pengembangan Lingkungan Sehat, serta Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, antara lain diarahkan pada : a. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 60
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
(1) Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat (a) Penyelenggaraan klinik sanitasi di puskesmas (b) Pengawasan kualitas air minum perpipaan (PDAM) (c) Advokasi
Pelaksanaan
STBM
(Sanitasi
Total
Berbasis
Masyarakat) dan kampanye STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan) (2) Kegiatan Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat (3) Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat (4) Kegiatan Monitoring, Pelaporan dan Evaluasi b. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (1) Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat (2) Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat (3) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
3.5. Penyediaan Kebutuhan Sanitasi Penyediaan Pengembangan
kebutuhan Lingkungan
sanitasi Sehat
diprioritaskan serta
Program
pada
Program
Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan, yang diarahkan pada : a.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat yang diarahkan pada Kegiatan Peningkatan Sanitasi Dasar
b.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang diarahkan pada
Kegiatan
Penataan
Lingkungan
Permukiman
Penduduk
Perdesaan.
3.6. Penguatan dan Pengembangan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS) Pengembangan BPSPAMS diprioritaskan pada Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaanan, antara lain diarahkan pada : a.
Kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa (1) Penguatan kelembagaan BPSPAMS (2) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 61
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
(3) Monitoring dan evaluasi kinerja BPSPAMS
3.7. Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan lingkungan diprioritaskan pada Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam serta Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, antara lain diarahkan pada : a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1. Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA 2. Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air 3. Kegiatan Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air 4. Kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 5. Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA 6. Kegiatan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim 7. Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA b. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 1. Rehabilitasi hutan dan lahan.
3.8. Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pengendalian pencemaran lingkungan diprioritaskan pada Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup serta Program Peningkatan Pengendalian Polusi, antara lain diarahkan pada : a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 2. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan 3. Kegiatan Peningkatan Kinerja Perusahaan (Proper) b. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1. Kegiatan Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair 2. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015
III- 62
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Tabel 3.1. Matriks Program dan Kegiatan Prioritas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015 Dalam Rangka Pencapaian Target 7C MDGs
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 63
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000) Kode
Program/ Kegiatan
1
Indikator Kinerja
2
I 1
03
xx
24
1
03
xx
24
1
03
xx
25
1
03
xx
25
3
Kondisi Kinerja Awal
2011
2012
2013
Sumber Dana
SKPD Penangung Jawab
14
15
16
-
-
APBD Kab
5.000.000
2 paket
5.000.000
APBN, APBD PDAM, Kab PKPAM
2.000.000
4 lokasi
2.000.000
APBN, APBD Dinas Cipkataru Kab
2014
2015
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
-
2 dokumen
150.000
-
-
-
-
-
-
-
2 paket
5.000.000
2 paket
5.000.000
2 paket
5.000.000
2 paket
-
-
-
4 lokasi
2.000.000
4 lokasi
2.000.000
4 lokasi
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
02 Kegiatan Perencanaan Pembangunan Tersusunnya Masterplan dan DED Jaringan Air Bersih/Air Minum IKK -
Penyusunan Kawasan IKK
Masterplan
dan
Program Penyediaan Pengelolaan Air Baku Peningkatan 06 Kegiatan Penyediaan Air baku
Dinas Cipkataru
DED dan
Distribusi Meningkatnya distribusi penyediaan air baku
Satker
a Pengembangan unit air baku b Pengembangan unit produksi c
Pengembangan unit distribusi
d Pengembangan unit pelayanan e Penambahan kapasitas produksi
PENGEMBANGAN SISTEM AIR MINUM 1
04
xx
16
1
04
xx
16
Program Perumahan
KAPASITAS
Lingkungan
Sehat
02 Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih Meningkatnya dan Sanitasi Dasar terutama bagi kualitas dan kuantitas sarana air bersih dan Masyarakat Miskin
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 64
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000) Kode
Program/ Kegiatan
1
Indikator Kinerja
2
3
Kondisi Kinerja Awal
2011
2012
2013
2014
Sumber Dana
SKPD Penangung Jawab
14
15
16
300.000
APBD Kab
Dinas Cipkataru
2015
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1 keg
1 keg
115.125
1 keg
295.700
1 keg
300.000
1 keg
300.000
1 keg
sanitasi dasar 1
03
xx
27
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
1
03
xx
27
1
03
xx
27
-
1 Kec
100.000
-
-
-
-
1 Kab
300.000
-
-
APBD Kab
Dinas Cipkataru
1
03
xx
27
05 Kegiatan fasilitasi Pembinaan Pengolahan Air Minum
Teknik Terfasilitasinya pembinaan teknik pengolahan air minum, pemasangan jaringan perpipaan
-
1 IKK
600.000
-
-
-
-
1 IKK
600.000
1 IKK
600.000
APBD Kab
Dinas Cipkataru
1
03
xx
27
06 Kegiatan Pengembangan Distribusi Air Minum
Sistem Tersusunnya RISPAM
-
-
-
-
-
1 dokumen
350.000
-
-
-
-
APBD Kab
Dinas Cipkataru
1
03
xx
30
1
03
xx
30
-
1 keg
133.400
5 lokasi
3.955.852.
5 lokasi
3.000.000
5 lokasi
3.000.000
5 lokasi
3.000.000
APBN, APBD Dinas Cipkataru Kab
1
03
xx
29
1
03
xx
29
4 lokasi
-
-
-
-
5 lokasi
2.000.000
5 lokasi
2.000.000
5 lokasi
2.000.000
APBN, APBD Dinas Cipkataru Kab
BOP 01 Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Tersedianya Sarana Air Minum bagi Masyarakat Pamsimas dan keg penyediaan Berpenghasilan Rendah penyehatan lingkungan data 03 Kegiatan Pengembangan Teknologi Tersusunnya base titik air Pengolahan Air Minum dan Air Limbah
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 03 Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Air Bersih Perdesaan
Program Pengembangan Strategis dan Cepat Tumbuh
dan Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarpras air bersih perdesaan
Wilayah
02 Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Meningkatnya Inrastruktur kualitas dan kuantitas sarpras sanitasi dan air minum a Pembangunan sanitasi b Pembangunan sarpras air minum
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 65
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000) Kode
Program/ Kegiatan
1 xx
xx
5 5
1 1
xx
2 xx
4 4
Indikator Kinerja
06
1
06
xx
19
1
06
xx
19
III
xx
03
xx
27
1
03
xx
27
IV
Belanja Hibah Hibah Program PAMSIMAS
02
xx
21
1
02
xx
21
4
12 Lokasi
2011
2012
K
Rp
5
6
2013
K
Rp
7
8
9
62 Lokasi
13 Lokasi
2.502.500
14 lokasi
577.500
2014
K
Rp
9
10
9
Lokasi
12 lokasi
1.732.500
907.500
2015
K
Rp
11
12
10
Lokasi
10 lokasi
1.732.500
467.500
K
Rp
13
14
Sumber Dana
SKPD Penangung Jawab
15
16
10 1.925.000
Lokasi
10 lokasi
467.500
1.925.000
Lokasi
10 lokasi
467.500
APBN
BPMPKB
APBD Kab
BPMPKB
Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar 09 Kegiatan Koordinasi Perencanaan Air Tersusunnya Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan perencanaan strategi air minum dan sanitasi KEBOCORAN
-
2 dokumen
135.000
4 dokumen
100.000
3 dokumen
460.000
2
100.000
dokumen
2
100.000
APBD Kab
BAPPEDA
dokumen
AIR
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 07 Kegiatan Rehabilitasi/pemeliharaan Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sarana dan Prasarana Air Minum sarpras air minum PENINGKATAN PERILAKU HIDUP SEHAT
1
3
Kegiatan Penyediaan Air Minum dan Meningkatnya 12 Sanitasi Berbasis Masyarakat kualitas dan kuantitas sarpras air munum Lokasi (PAMSIMAS) dan sanitasi
PENURUNAN MINUM
1
Kondisi Kinerja Awal
-
4 lokasi
1.281.700
-
-
4 lokasi
1.500.000
4 lokasi
1.500.000
4 lokasi
1.500.000
1 keg
-
-
-
-
3 keg
100.000
3 keg
120.000
3 keg
130.000
APBN, APBD Dinas Kab PDAM
PENERAPAN BERSIH DAN
Program Pengembangan Lingkungan Sehat 01 Kegiatan Pengkajian Lingkungan Sehat
a Penyelenggaraan puskesmas
Pengembangan Terjaminnya kualitas air minum dan meningkatnya jumlah lokasi yang melaksanakan STBM dan STOP BABS
klinik
b Pengawasan kualitas perpipaan (PDAM)
sanitasi air
di
minum
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 66
APBD Kab
DKK
Cipkataru,
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000) Kode
Program/ Kegiatan
1
Indikator Kinerja
Kondisi Kinerja Awal
2011
2012
Sumber Dana
SKPD Penangung Jawab
14
15
16
2 keg
50.000
APBD Kab
DKK
60.000
3 keg
60.000
APBD Kab
DKK
3 keg
30.000
3 keg
40.000
APBD Kab
DKK
2013
2014
2015
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Menciptakan Tersosialisasikannya lingkungan sehat kepada masyarakat
2 keg
-
-
-
-
2 keg
30.000
2 keg
40.000
Kebijakan Tersosialisasikannya kebijakan lingkungan sehat
3 keg
-
-
1 keg
20.000
3 keg
60.000
3 keg
2 keg
2 keg
30.000
3 keg
24.900
3 keg
25.000
2
3
c Advokasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan kampanye STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan) 1
02
xx
21
02 Kegiatan Penyuluhan Lingkungan Sehat
1
02
xx
21
03 Kegiatan Sosialisasi Lingkungan Sehat
1
02
xx
21
04 Kegiatan Monitoring, pelaporan
1
02
xx
19
1
02
xx
19
01 Kegiatan Pengembangan Media Promosi Terpromosikannya dan Informasi Sadar Hidup Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui media cetak
3 keg
2 keg
10.000
-
-
2 keg
20.000
2 keg
20.000
2 keg
20.000
APBD Kab
DKK
1
02
xx
19
02 Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Tersosialisasikannya Hidup Sehat Pola Hidup Sehat kepada masyarakat
2 keg
6 keg
25.000
1 keg
5.750
5 keg
30.000
5 keg
30.000
5 keg
30.000
APBD Kab
DKK
1
02
xx
19
05 Kegiatan Monitoring, Pelaporan
1 keg
-
-
1 keg
9.000
1 keg
10.000
1 keg
10.000
1 keg
15.000
APBD Kab
DKK
1
02
xx
21
1
02
xx
21
1 keg
-
-
-
-
1 keg
5 keg
250.000
5 keg
250.000
APBD Kab, CSR
DKK
1
03
xx
30
V
evaluasi
Program Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat
Evaluasi
dan Terpantaunya lingkungan sehat
dan
dan Terpantaunya pelaksanaan promosi pola hidup sehat
PENYEDIAAN KEBUTUHAN SANITASI Program Pengembangan Lingkungan Sehat 05 Kegiatan Peningkatan sanitasi dasar
Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sanitasi dasar
Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 67
50.000
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000) Kode
Program/ Kegiatan
1 1
03
xx
2 30
22
xx
15
1
22
xx
15
5
1
4
5
1
4
5
1
4
06
06
VII 1
08
xx
17
1
08
xx
17
3
01 Kegiatan Penataan Lingkungan Tertatanya lingkungan Permukiman Penduduk Perdesaan permukiman perdesaan
VI
1
Kondisi Kinerja Awal
Indikator Kinerja
2011
2012
K
Rp
K
4
5
6
7
-
-
-
8 lokasi
2013 Rp
2014
K
8 3.193.227
Rp
K
2015 Rp
K
Sumber Dana
SKPD Penangung Jawab
15
16
Rp
9
10
11
12
13
14
5 lokasi
2.000.000
5 lokasi
2.000.000
5 lokasi
2.000.000
APBN. APBD Dinas Cipkataru Kab
PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN BADAN PENGELOLA SARANA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (BPSPAMS) Program Peningkatan Keberdayaan masyarakat Perdesaan 03
Kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Pemberdayaan Informasi Bagi Masyarakat Desa BPSPAMS dan Pengelola Sarpras Sanitasi Berbasis Masyarakat dan Monev kinerja BPSPAMS dan Pengelola sarpras Berbasis Masyarakat Belanja Hibah Hibah kepada BPSPAMS
Penguatan kelembagaan BPSPAMS
130 lokasi -
-
-
-
62 lokasi
-
-
-
-
62 lokasi
105.000
165 lokasi 125.000
150.000
APBD Kab
BPMPKB
115.000
APBD Kab
BPMPKB
APBD Kab
BPMPKB
115 lokasi -
Hibah kepada Pengelola Sarpras Sanitasi Penguatan Berbasis Masyarakat Kelembagaan Pengelola Sarpras Berbasis masyarakat PENGELOLAAN LINGKUNGAN
62.000
100 lokasi
100.000
50 lokasi -
-
-
-
-
-
30 lokasi
30.000
50.000
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 14 Kegiatan Peningkatan peran serta Terbinanya siswa/i ttg masyarakat dalam perlindungan dan lingkungan hidup konservasi SDA
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
200 siswa/i
200 siswa/i
IV - 68
25.000
-
-
200 siswa/i
30.000
200 siswa/i
35.000
200 siswa/i
40.000
APBD Kab
KLH
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000) Kode
Program/ Kegiatan
1
Kondisi Kinerja Awal
Indikator Kinerja
2
3
2011
2012
K
Rp
K
2013 Rp
K
2014 Rp
K
2015 Rp
K
Sumber Dana
SKPD Penangung Jawab
Rp
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
08
xx
17
01 Kegiatan Konservasi Sumber daya air Teridentifikasikannya dan pengendalian kerusakan sumber- sumber-sumber daya sumber air air di kab. Kudus
-
-
-
-
-
8mata air
50.000
8 mata air
50.000
8 mata air
50.000
APBD Kab
KLH
1
08
xx
17
-
-
-
-
-
2 lokasi
100.000
2 lokasi
100.000
2 lokasi
100.000
APBD Kab
KLH
1
08
xx
17
07 Kegiatan Peningkatan konservasi Penanaman pohon daerah tangkapan air dan sumber- dan bangunan sipil sumber air teknis pada lokasi mata air-mata air ,peningkatan debit sumber sumber air permukaan, sosialisasi upaya pemanenan air hujan dengan membangun sumur resapan, biopori dan Penampungan Air Hujan (PAH) 06 Kegiatan Pengendalian kerusakan Berkurangnya lahan hutan dan lahan kritis
-
-
-
-
--
1 lokasi
25.000
25.000
1 lokasi
25.000
APBD Kab
KLH
1
08
xx
17
09 Kegiatan Koordinasi konservasi SDA
-
-
-
-
-
2 keg
12.000
2 keg
15.000
2 keg
15.000
APBD Kab
KLH
2 keg
2 keg
166.565
2 keg
1.095.340
2 keg
200.000
2 keg
200.000
2 keg
200.000
-
-
-
-
-
2 lokasi
25.000
2 lokasi
30.000
2 lokasi
30.000
2 keg
2 keg
57.750
2 keg
2 keg
100.000
2 keg
150.000
2 keg
150.000
pengelolaan Meningkatnya koordinasi pengelolaan LH Kab. Kudus
1
08
xx
17
05 Kegiatan Pengendalian perubahan iklim
1
08
xx
17
08 Kegiatan Pengendalian pengawasan pemanfaatan SDA
dampak Terkendalinya mikro
1
08
xx
18
1
08
xx
18
1 lokasi
16
di
iklim
dan Meningkatnya pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan SDA
APBD KLH Prov,APBD Kab APBD Kab
KLH
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 03 Kegiatan Rehabilitasi hutan dan lahan Peningkatan konservasi sumber daya air
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 69
1.070.000
APBD KLH Prov,APBD Kab
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000) Kode
Program/ Kegiatan
1
Indikator Kinerja
2
VIII
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
3
Kondisi Kinerja Awal
2011
2012
2013
2014
Sumber Dana
SKPD Penangung Jawab
14
15
16
2015
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
K
Rp
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
PENCEMARAN
1
08
xx
16
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1
08
xx
16
01 Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Perbaikan kualitas Sehat Adipura lingkungan perkotaan
1 paket
1 paket
100.000
1 paket
130.000
1 paket
150.000
1 paket
160.000
1 paket
175.000
APBD Kab
KLH
1
08
xx
16
03 Kegiatan Pemantauan Lingkungan
Kualitas Terpantaunya kualitas lingkungan di kab. Kudus
1 paket
1 paket
1.081.620
1 paket
1.434.989
1 paket
1.500.000
1 paket
1.750.000
1 paket
2.000.000
DAK, APBD Kab
KLH
1
08
xx
16
09 Kegiatan Peningkatan Peringkat Pembinaan proper, Kinerja Perusahaan (Proper) pembinaan masyarakat sekitar industri, tersedianya data kualitas perairan umum dan sumber air
1 paket
-
-
-
1 paket
150.000
1 paket
175.000
1 paket
175.000
DBHCHT, APBD Kab
KLH
1
08
xx
20
1
08
xx
20
03 Kegiatan Pengujian kadar limbah padat dan limbah cair
5 lokasi
-
-
-
5 lokasi
30.000
5 lokasi
50.000
5 lokasi
60.000
APBD Kab
KLH
1
08
xx
20
06 Kegiatan Monitoring, pelaporan
27lokasi
28 lokasi
14.000
-
28lokasi
15.000
28lokasi
17.000
28 lokasi
20.000
APBD Kab
KLH
Program Polusi
Peningkatan
-
Pengendalian polusi Terpantaunya kualitas Lingkungan di Kab. Kudus evaluasi dan Tersedianya data tentang palaporan pelaksanaan dokumen lingkungan
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 70
-
-
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI
4.1
Tujuan Pemantauan dan Evaluasi Tujuan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang
air minum dan sanitasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan, atau untuk mengetahui tingkat kesenjangan antara keadaan yang telah dicapai dengan keadaan yang dikehendaki atau yang seharusnya dapat dicapai, sehingga dengan demikian dapat diketahui tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan yang telah dilaksanakan, untuk selanjutnya dapat diambil langkahlangkah yang tepat guna meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan seperti yang dikehendaki. Secara garis besar, tujuan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi adalah sebagai berikut : a. Menilai kemajuan pelaksanaan program percepatan pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi. b. Mengetahui kendala-kendala dan permasalahan yang ditimbulkan oleh pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan air minum dan sanitasi. c. Mengukur keluaran, hasil, manfaat, dan dampak pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan air minum dan sanitasi. d. Sebagai umpan balik untuk peningkatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan khususnya pembangunan air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus untuk periode sekarang maupun yang akan datang. Ada dua manfaat utama dilakukannya pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi yaitu : 1. Manfaat terkait dengan operasional adalah sebagai berikut : a. Dapat digunakan untuk mengetahui cara yang tepat untuk mencapai target MDGs bidang air minum dan sanitasi yang dikehendaki dan dapat digunakan
untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor
kritis
yang
sangat
menghambat keberhasilan kegiatan program percepatan pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi yang dilakukan.
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 71
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
b. Dapat digunakan untuk melakukan perubahan-perubahan modifikasi dan supervisi terhadap kegiatan/program percepatan pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi yang dilaksanakan. c. Dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan-tujuan serta analisis informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan. 2. Manfaat terkait dengan kebijakan adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat dirumuskan kembali, strategi percepatan pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi, pendekatan, serta asumsi-asumsi yang digunakan. b. Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antar program dan kegiatan pembangunan air minum dan sanitasi, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan di masa-masa mendatang. 4.2
Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs
bidang air minum dan sanitasi pada dasarnya dilakukan oleh semua pelaku atau pemangku kepentingan (stakeholders). Pemantauan dan evaluasi oleh lembaga pemerintah dilakukan secara internal oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi. Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi dapat juga dilakukan secara independen oleh Lembaga Non Pemerintah seperti LSM ataupun Perguruan Tinggi. Hasil Pemantauan dan evaluasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah maupun Lembaga Non Pemerintah diverifikasi dan dikonsolidasikan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus agar dihasilkan laporan pemantauan dan evaluasi yang sistematis. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, yaitu : 1. Pelaku pemantauan dan evaluasi adalah semua pelaku/stakeholders yang berkepentingan terhadap pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus. Dengan kata lain, pelaku pemantauan dan evaluasi dalam kebijakan dan program pencapaian target MDGs di Kabupaten
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 72
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Kudus adalah pemantau bagi dirinya sendiri dan bagi pelaku lain. Dengan demikian
diharapkan
dapat
terlaksananya
prinsip-prinsip
transparansi,
akuntabilitas, dan partisipatif. Pokja Sanitasi/AMPL bertanggung jawab mengkoordinasikan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing stakeholders/SKPD. 2. Obyek pemantauan dan evaluasi adalah semua kebijakan dan program yang terkait dengan upaya pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus. Oleh karena itu, kegiatan pemantauan dilaksanakan sejak awal dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program terkait, dan dilakukan oleh seluruh stakeholders di Kabupaten Kudus. 3. Sarana pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi adalah segenap sarana yang dimiliki oleh masing-masing stakeholders, selaras dengan semangat kerelawanan dan keikutsertaan, sehingga
para stakeholders dapat mempergunakan
metode dan alat mereka sendiri untuk dikompilasikan hasilnya dan dikaji bersama sebagai dasar perbaikan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi selanjutnya. 4. Metode pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi ditentukan oleh masing-masing pihak, sesuai dengan kapasitas dan mekanisme kerja masing-masing dengan semangat memperbaiki kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi yang sedang berjalan. Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi ini dapat dibagi menurut waktu pelaksanaannya sebagai berikut : 1. Pemantauan pada saat program berjalan, kegiatan ini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali. 2. Evaluasi tahunan, dilakukan setiap akhir tahun anggaran untuk mengetahui pencapaian target-target tahunan yang telah disusun. 3. Evaluasi akhir (summative evaluation), dilakukan pada akhir periode rencana aksi ini yaitu tahun 2015.
Dengan demikian kegiatan pemantauan dan evaluasi bukan merupakan kegiatan yang sekali saja dilakukan pada saat akhir program/kegiatan tetapi kegiatan yang bisa dilakukan sesuai tahapan yang dilaksanakan.
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 73
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
BAB V PENUTUP
Tujuan pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditargetkan tercapai pada tahun 2015 dapat dijadikan sebagai salah satu pemacu dan semangat untuk dapat melakukan upaya yang lebih baik dalam mensejahterakan masyarakat di bidang air minum dan penyehatan lingkungan. Penanggulangan permasalahan air minum dan penyehatan lingkungan bukanlah masalah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus saja, tetapi juga oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pihak swasta, dan seluruh masyarakat Kabupaten Kudus yang menjadi sasaran. Pemerintah Kabupaten Kudus terus berupaya mendukung dan melaksanakan pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Komitmen tersebut telah tertuang di dalam dokumen-dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah maupun tahunan, dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan serta berbagai sumber dana melalui strategi penanganan baik langsung maupun tidak langsung. Terkait dengan sosiokultural masyarakat, upaya pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan program penyadaran masyarakat yaitu sebuah upaya untuk mengurangi atau bahkan menghapuskan mental dan budaya miskin dengan jalan memberikan pemahaman dan memberikan semangat kepada masyarakat agar berusaha untuk bangkit dari kemiskinan dengan melakukan kerja keras dan membiasakan diri untuk malu menerima bantuan sebagai orang miskin. Koordinasi diantara stakeholders maupun instansi sangat perlu dioptimalkan, terutama dalam hal penentuan target dan sasaran program / kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan sampai ke tingkat kelompok sasaran. Hal ini dilakukan melalui mekanisme musrenbang dalam siklus perencanaan dan penganggaran tahunan daerah. Dalam rangka mencapai tujuan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan perlu didukung oleh upaya penciptaan tata pemerintahan yang baik, yaitu sebuah tata pemerintahan yang mengedepankan hubungan sinergi antara elemen-elemen pemerintah, swasta dan masyarakat dengan melibatkan masyarakat itu sendiri berdasarkan prinsip-prinsip partisipasi, akuntabilitas, transparansi, dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini memerlukan dukungan dan peran serta seluruh pelaku pembangunan dari kalangan pemerintah, DPR/DPRD, perguruan tinggi, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, swasta serta lembaga lainnya. Keterlibatan dan dukungan ini diharapkan terus berlanjut sampai pada pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 74
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
dan evaluasi pencapaian hasil Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Keterlibatan seluruh pelaku pembangunan diharapkan akan mendorong terbangunnya sebuah kesamaan cara pandang, kesepakatan dan sinergi dalam melakukan upaya Percepatan Pencapaian Target Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus. Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus merupakan acuan bagi seluruh pelaku pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan baik di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat dalam melakukan upaya peningkatan kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus sampai dengan tahun 2015 mendatang. Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus ini terbuka untuk perubahan/penyesuaian berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pelak-sanaannya. Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus diharapkan mampu menjadi pemandu arah bagi peningkatan kapasitas dan kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus menuju sasaran yang telah disepakati bersama oleh stakeholders.
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 75
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 76
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
LAMPIRAN MATRIKS MDGS KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011-2015
NO
PROGRAM / KEGIATAN
INDIKATOR / OUTPUT
CAPAIAN 2010
1
2
3
4
TARGET
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TARGET 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi hingga tahun 2015
7,8
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
7,9
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang layak
I
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
ANGGARAN (dalam jutaan)
IV - 77
SUMBER PENDANA AN
PELAK-
15
16
KET SANA
17
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
1
Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Tersedianya sarana dan prasarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui Program PAMSIMAS
12 Desa
15
10
10
15
15
115,11
80,00
80,00
120,00
135,00
APBD, APBN
Dinas Ciptakaru
2
Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum dan Air Limbah
Penyusunan data base titik air
0 paket
1
1
1
1
1
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
APBD
Dinas Ciptakaru
3
Fasilitasi Pembinaan Pengolahan Air Minum
Terpenuhinya pelayanan kebutuhan air bersih di IKK
1 paket
1
0
1
1
1
600,00
0,00
500,00
500,00
500,00
APBD, APBN
Dinas Ciptakaru
II
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
1
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur
Terbangunnya sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi permukiman
5 Paket
5
2
2
2
3
5.000,00
1.000,00
100,00
1.000,00
1.500,00
APBD
Dinas Ciptakaru
III
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
1
Penataan permukiman perdesaan
lingkungan penduduk
Terbangunnya sarana dan prasarana sanitasi permukiman perdesaan
2 paket
5
5
5
5
5
1.852,40
1.800,00
1.850,00
1.900,00
2.000,00
DAK, APBD, APBN
Dinas Ciptakaru
2
Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan
Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan dan Terbangunnya sarana sanitasi infrastruktur
89 lokasi
90
90
95
100
100
133,40
135,00
145,00
150,00
150,00
APBD, APBN
Dinas Ciptakaru
Teknik
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 78
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
perkotaan melalaui PNPM Mandiri Perkotaan 3
Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Bersih Perdesaan
Air
Tersedianya infrastruktur air bersih perdesaan di daerah rawan air bersih
2 paket
4
5
5
5
5
1.281,70
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
DAK, APBD, BANGUB
Dinas Ciptakaru
19 buah
0
19
19
19
19
0,00
30,00
30,00
30,00
30,00
APBD
DKK
IV
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
a
Penyelenggaraan klinik sanitasi di puskesmas
Jumlah sanitasi
b
Pengawasan kualitas air minum perpipaan (PDAM)
Jumlah titik sampel yang diawasi kualitas air minum
0 sampel
0
200
200
200
200
0,00
15,00
15,00
15,00
15,00
APBD
DKK
c
Advokasi dan kampanye STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
Jumlah desa yang mendeklarasikan STOP BABS
36 desa
14
0
0
0
0
312,00
0,00
0,00
0,00
0,00
APBN
DKK
d
Advokasi Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan kampanye STOP BABS
Jumlah desa yang melaksanakan STBM dan STOP
0 desa
0
12
12
12
12
0,00
180,00
180,00
180,00
180,00
APBD
DKK
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
klinik
IV - 79
Untuk tahun 20122015 masuk kegiatan IV.1.d
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
BABS
2
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
Jumlah peserta penyuluhan
350 orang
0
350
350
350
350
0,00
30,00
30,00
30,00
30,00
APBD
DKK
3
Sosialisasi Lingkungan Sehat
Jumlah peserta sosialisasi
169 orang
0
200
200
200
200
0,00
30,00
30,00
30,00
30,00
APBD
DKK
4
Monitoring, pelaporan
Jumlah lokasi yang dipantau
18 lokasi
30
30
30
30
30
30,00
30,00
30,00
30,00
30,00
APBD
DKK
V
Program Upaya Masyarakat
Kesehatan
1
Peningkatan Masyarakat
Kesehatan
a
Advokasi Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Jumlah desa yang melaksanakan STBM
0 desa
8
0
0
0
0
110,00
0,00
0,00
0,00
0,00
APBD
DKK
Untuk tahun 20122015 masuk kegiatan IV.1.d
b
Pengawasan kualitas air minum perpipaan (PDAM)
Jumlah titik sampel yang diawasi kualitas air minum
0 sampel
100
0
0
0
0
7,50
0,00
0,00
0,00
15,00
APBD
DKK
Untuk tahun 20122015 masuk kegiatan IV.1.b
Kebijakan
evaluasi
dan
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 80
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi
IV - 81