Daftar Isi
Halaman Sampul ..............................................................................................
i
Daftar Isi ...........................................................................................................
ii
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
2
C. Tujuan..................................................................................................
2
D. Manfaat................................................................................................
2
Bab II Dasar Teori ...........................................................................................
3
Bab III Metode dan Pelaksanaan Praktikum A. Alat dan Bahan ....................................................................................
4
B. Cara Kerja ...........................................................................................
4
Bab IV Hasil dan Pembahasan A. Hasil Pengamatan ................................................................................
5
B. Analisis Data ......................................................................................
5
Bab V Simpulan dan Daftar Pustaka A. Simpulan..............................................................................................
7
B. Daftar Pustaka .....................................................................................
7
Lampiran ..........................................................................................................
8
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Suatu organisme tidak akan dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya, suatu organisme akan bergantung pada kehadiran organisme lain dan sumber daya alam yang
ada
di
sekitarnya
untuk
keperluan
pangan,
lindungan,
pertumbuhan
perkembangbiakan, dan sebagainya. Hubungan antara suatu individu dengan lingkungannya sangat rumit dan sifatnya timbal balik. Tidak hanya darat, pada daerah perairan terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antar komponen (Campbell, 2004). Ilmu yang memelajari hubungan - hubungan timbal balik antar organismehidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Salah satu kajian dari ekologi adalah ekosistem tempat tempat organisme itu hidup. Ekosistem (satuan fungsi dasar dalam ekologi) adalah suatu sistem yang di dalamnya terkandung komunitas hayati dan saling mempengaruhi antara komponen biotik dan abiotik. Ekosistem merupakanpenggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Pada pokoknya semua ekosistem pada tingkat organisasi yang berbeda mempunyai komponen, interaksi antar komponen, dan proses operasional yang sama (Indrawati, 2006). Berdasaran habitatya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Ekosisten darat contohnya hutan, padang rumput, bioma gurun, hutan hujan tropis, hutan gugur, taiga da bioma tundra, semak belukar, ekosistem tegalan, dan sebagainya. Ekosistem perairan tawar contohnya ekosistem kolam, danau, dan sungai. Perairan asin contohnya lautan. Komponen-komponen suatu ekosistem perairan dapat dikenal berdasarkan cara hidupnya yaitu bentos, perifiton, planktonm nekton, dan neston (Nontji, 2005). Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Contoh ekosistem alami diantaranya padang rumput, gurun, dan laut. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang terjadi karena buatan manusia. Contoh ekosistem 1
buatan diantaranya kolam, sawah, waduk, dan kebun. Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupaan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia (Heyne, 1987). Dalam praktikum ini kami mengamati ekosistem darat buatan yang ada di lingkungan sekitar. Untuk mempelajari interaksi pada tiap komponen maka harus dilakukan praktikum untuk mengetahui apa saja mengenai hubungan timbal balik yang ada pada ekosistem darat buatan.
B. Rumusan Masalah 1. Berapa jumlah rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem darat yang ditemukan? 2. Berapa jumlah rantai makanan yang menyusun jarring-jaring makanan dalam ekosistem tersebut? 3. Dari data yang diperoleh, adakah piramida makanan yang terbentuk?
C. Tujuan 1. Mahasiswa dapat memahami konsep ekosistem darat. 2. Mahasiswa mampu mendiskripsikan komponen ekosistem baik biotik maupun abiotik.
D. Manfaat 1. Mahasiswa mendapatkan wawasan yang lebih dengan diadakannya praktikum. 2. Mahasiswa dapat lebih menjaga lingkungan agar kelangsungan hidup suatu ekosistem tetap terjaga. 3. Mahasiswa dapat mengetahui organisme dan tumbuhan apa saj yang terdapat pada ekosistem darat. 4. Mahasiswa dapat lebih memahami interaksi antar masing- masing komponen pada ekosistem darat.
2
BAB II DASAR TEORI
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik. (Joko Waluyo, 2013:23) Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin). (Joko Waluyo, 2013 : 23) Susunan Ekosistem Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut: a.
Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. (Neil A Campbell,2002:323)
b.
Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. (Neil A Campbell,2002:323)
c.
Bahan tak hidup (abiotik) yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. (Neil A Campbell,2002:323)
d.
Pengurai (dekomposer) adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.(Neil A Campbell,2002:323) 3
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Kayu tancap atau pathok 3. Tali raffia 4. Loupe
B. Cara Kerja 1. Bekerja secara kelompok 4-5 orang. 2. Mentukan daerah pengamatan atau plot di sekitar kampus dengan luas 2x2 meter. 3. Mencatat factor biotik dan abiotic 4. Memperhatikan hubungan antar makhlauk hidup, adakah hubungan memakan dan dimakan ( rantai makanan. Jika ada jaring-jaring makanan maka catat dalam laporan.) 5. Memasukan data ke dalam table hasil pengaamatan 6. Membuat piramida makanan.
4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan No
Plot pengamatan
Komponen
Komponen
abiotik
biotik
Keterangan
1
Lapangan hijau kampus
Batu
Cleret gombel
Insektivora
2
Lapangan hijau kampus
Ranting
Semut hitam
Omnivore
3
Lapangan hijau kampus
Tanah
Ulat bulu
Herbivore
4
Lapangan hijau kampus
Rumput
Produsen
5
Lapangan hijau kampus
Pohon
Produsen
6
Lapangan hijau kampus
Kumbang
Herbivore
7
Lapangan hijau kampus
Burung pipit
Herbivore
B. Analisis Data 1. Dari data diatas komponen biotik dapat dikelompokan lagi menurut tingkatanya. No
Komponen Biotik
Keterangan
Tingkatan
1
Claret gombel
Insektivora
Konsumen tingkat II
2
Semut Hitam
Omnivore
Dekomposer
3
Ulat bulu
Herbivore
Konsumen tingkat I
4
Rumput
Produsen
Produsen
5
Pohon
Produsen
Produsen
6
Kumbang
Herbivore
Konsumen tingkat I
7
Burung pipit
Herbivore
Konsumen tingkat I
5
2.
Pengelompokan komponen konsumen diatas dapat dibagi menjadi konsumen tingkat I dan II karena :
Konsumen tingkat I Ulat bulu, kumbang, dan burung pipit merupakan makhluk herbivore yang memakan/ mendapat asupan makanan langsung dari produsen atau tumbuhan. Oleh karena itu hewan-hewan tersebut digolongkan menjadi konsumen tingkat I.
Konsumen tingkat II
Claret Gombel atau cicak terbang adalah makhluk pemakan serangga atau insektivora. Claret gombel disebut sebagai konsumen tingkat II karena dia mendapar asupan makanan melalui hewan lain ( serangga ).
3. Dalam ekosistem darat yang kami teliti terdapat rantai makanan, yaitu : Pohon/rumput kumbang Cleret gombel mati lalu dimakan semut hitam kembali ke produsen. 4. Dalam factor biotik diatas jumlah yang paling banyak ditemukan adalah semut hitam, karena semut adalah hewan yang tinggal dalam satu koloni atau kelompok yang besar, dimana terdapar semut raja dan ratu, semut pekerja, dll.
C. Pembahasan Rumusan Masalah 1. Jumlah rantai makanan yang terbentuk dalam ekosistem darat tersebut adalah satu ( 1 ) buah rantai makanan, yaitu : Pohon/rumput kumbang Cleret gombel mati lalu dimakan semut hitam kembali ke produsen. 2. Dari jarring-jaring makanan : pohon
ulat
Cleret Gombel
Kumbang Burung pipit
Semut Hitam
6
BAB V SIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA A. Simpulan 1. Ditemukan bebagai komponen pada ekosistem darat. 2. Pada ekosistem darat, komponen biotik berupa tumbuhan, seperti pohon cemara, rumput, benalu, dan hewan seperti semut hitam, burng pipit, ulat, kumbang, dan cleret gombel.
B. Daftar Pustaka Campbell, N.A.2004, Biologi.Jakarta:Erlangga. Indrawati Gandjar.2006.Ekologi dasar dan terapan.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. Nontji, A.2005.Laut Nusantara.Jakarta:Djambatan
7
Lampiran
8