DAFTAR ISI Contents 2 Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
6 Laporan Dewan Komisaris Commissioner’s Report
10 Laporan Direksi Director’s Report
14 Profil Perusahaan Company Profile
29 Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Review and Analysis
38 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
45 Pernyataan Manajemen atas Laporan Tahunan 2010 Management Statement for the Annual Report 2010
47 Laporan Keuangan Financial Statements
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Rp. Juta
2010
Ikhtisar Laba Rugi
2009
1.228.092
822.273
Laba Kotor
134.972
83.464
Laba Usaha
64.572
33.655
2.145
( 1.016)
48.316
20.705
12
5
4.007.235
4.007.235
Penjualan Bersih
Penghasilan ( Beban ) Lain-lain Laba Bersih Laba Bersih per Saham Dasar ( Rp ) Jumlah Saham yang beredar (000)
Ikhtisar Neraca
532.964
430.621
39.264
38.840
Jumlah Aset
594.564
490.722
Kewajiban Lancar
202.314
137.272
Kewajiban Tidak Lancar
101.577
123.816
Jumlah Kewajiban
303.891
261.088
Ekuitas
290.673
229.634
723
642
Aset Lancar Aset Tetap Bersih
Jumlah Investasi
Rasio-rasio Keuangan
11.00
10.15
Laba Bersih / Penjualan Bersih (%)
3.93
2.52
Laba Bersih / Aset (%)
8.13
4.22
16.62
9.02
Aset Lancar / Kewajiban Lancar
2,63
3.14
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset
0.51
0.53
Jumlah Kewajiban / Ekuitas
1.05
1.14
330.650
293.349
Laba Kotor / Penjualan Bersih (%)
Laba Bersih / Ekuitas (%)
Aset Lancar - Kewajiban Lancar ( Modal Kerja Bersih )
2008
2007
2006
Rp. Million
Statement of Operational Summary 1.731.929
1.280.445
1.130.748
141.745
101.911
97.433
Gross Profit
69.915
52.073
56.719
Operating Income
(21.696)
(10.554)
12.221
Other Income (Charges)
26.645
25.635
50.382
Net Income
7
6
16
Basic Earnings per Share (Rp)
4.007.235
4.007.235
3.075.000
Number of Issued Share (000)
Net Sales
Balance Sheet Summary
534.916
420.472
347.353
Current Assets
49.662
58.155
70.283
607.232
499.368
441.085
Total Assets
238.152
164.383
323.683
Current Liabilities
160.945
152.458
53.598
399.097
316.841
377.281
208.135
182.527
63.803
854
1.891
2.025
Net Fixed Assets
Long Term Liabilities Total Liabilities Shareholders’Equity Total Investment
Financial Ratios 8.18
7.96
8.62
Gross Profit / Net Sales (%)
1.54
2.00
4.46
Net Profit / Net Sales (%)
4.39
5.13
11.42
Net Profit / Total Assets (%)
12.80
14.04
78.96
Net Profit / Shareholders’Equity(%)
2.25
2.56
1.07
Current Ratio
0.66
0.63
0.86
Total Liabilities / Total Assets
1.92
1.74
5.91
Total Liabilities / Shareholders’ Equity
296.764
256.089
23.670
Current Assets-Current Liabilities
(Net Working Capital)
TINJAUAN KINERJA SAHAM Stock Performance Review
Pergerakan harga saham Perusahaan pada tahun 2010 bergerak pada rentang Rp. 52/ saham sampai Rp 105/ saham. Harga tertinggi dicapai pada bulan April 2010 sedangkan harga terendah pada bulan Januari 2010. Harga saham bertahan dan ditutup pada harga Rp. 80/ saham sampai akhir tahun 2010. Volume perdagangan saham selama tahun 2010 mencapai 667,8 juta saham.
The Company’s share price in 2010 moved within the range of Rp. 52/ share to Rp. 105./ share. The highest price was reached in April 2010 and the lowest price was in January 2010 . The share price crawled up and closed at Rp. 80/ share at the end of 2010. Trading volume in 2009 reached 667.8 million shares.
Pergerakan Harga Saham 2010 Shares Price Movement 2010 Periode Period
Tertinggi Highest (Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Volume (Juta Saham) Volume (Million Shares)
Nilai (JutaRp) Value (Million Rp)
Triwulan I / Quarter I
72
52
5,5
1.376,7
Triwulan II / Quarter II
105
56
23,0
1.875,9
Triwulan III / Quarter III
90
57
473,9
35.228,5
Triwulan IV/ Quarter IV
87
75
165,5
13.377,4
Satu tahun / Full year
105
52
667,8
50.817,7
ANNUAL REPORT 2010
7
PT KMI Wire and Cable Tbk.
Pameran Kelistrikan Indonesia, Oktober 2010, Parkir Timur Senayan, Jakarta Indonesian’s Electricity Exhibition, October 2010, Parkir Timur Senayan, Jakarta
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Report Walaupun masih belum pulih dari sisa-sisa trauma krisis global tahun 2008, ternyata perekonomian Indonesia, khususnya dunia usaha mampu bergerak naik melampaui perkiraan semula, meskipun masih dibayangbayangi dengan ketidak lancaran daya serap anggaran Pemerintah, penyebaran kredit perbankan dan berbagai masalah dalam permbangunan infrastruktur yang begitu diandalkan untuk kelancaran perkembangan ekonomi.
Although Indonesian economy has not fully recovered yet after being badly affected by global financial crisis in 2008, but it has been able to grow beyond people’s expectations. The economy still grew last year despite being shadowed with: problems in the development of infrastructures that is really needed to spur economy growth, low level of absorption to the government budget and the spread of banking loan.
Meskipun demikian, fundamental ekonomi masih tetap bagus, berkat dukungan stabilitas politik dan keamanan yang relatif masih prima ditambah dengan dukungan kepercayaan dunia usaha untuk memasuki tahun 2011 dengan nada optimis.
Nevertheless, the economic fundamentals remained sound due to stable politics and security situation in the country and on top of that, the full support of private sectors entering year 2011.
Dalam kondisi perekonomian seperti itulah Direksi telah berhasil membawa Perusahaan memperlihatkan performa yang lebih baik selama tahun 2010 dibanding dengan tahun sebelumnya. Angka penjualan mencapai kenaikan hampir 50%, yang didominasi oleh penjualan dalam negeri dimana kenaikan penjualan kepada sektor Pemerintah naik secara signifikan. Sebaliknya pemasaran ekspor belum memperlihatkan kontribusinya yang berarti bagi kenaikan penjualan.
Given the economy background, the board of directors was successful in delivering better performance last year, compared to the year earlier. The sales figure rose by almost 50 percent, dominated by domestic sales, in which the sales in government sector significantly increased. However, export has not showed much contribution to overall sales figure.
Volume penjualan, baik kabel aluminium maupun kabel tembaga membukukan kenaikan dalam proporsi yang lebih kecil karena dibayang-bayangi kenaikan harga bahan baku, tetapi ditunjang oleh pasar yang sedang meningkat kebutuhannya.
Volume of sales; be they alumunium cables or copper cables, slightly grew because it has been shadowed by the increasing price of raw materials, albeit the sales were supported by the increasing demand from market.
Dalam tahun 2010, baik laba kotor, laba usaha maupun laba bersih meningkat antara lain karena ditunjang oleh penguatan nilai rupiah pada bulan-bulan terakhir tahun 2010. Peningkatan penjualan dalam tahun 2010 mempunyai dampak yang menguntungkan bagi kenaikan aset maupun ekuitas Perseroan meskipun belum mampu mengkompensasi saldo laba negatif Perseroan yang jumlahnya cukup besar, namum minimal dapat memperkecil angka defisit Perseroan.
Last year, the gross profit, company’s profit or net profit increased due to among others strengthening value of rupiah in the end of 2010. The rise of sales in 2010 fetched positive effect to the increasing asset or company’s equity although it has not been able yet to compensate company’s big negative credit balance, but however, it could minimize company’s deficit (loss).
Dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan meningkat menjadi lebih dari 6,5% dalam tahun 2011, Manajemen Perseroan mempersiapkan diri untuk dapat memanfaatkan kesempatan yang semakin membaik itu. Perseroan akan memberikan perhatian khusus dan lebih berusaha untuk meningkatkan ekspor di tengah persaingan yang lebih ketat dengan munculnya pendatang-pendatang baru ditingkat regional, disamping adanya gejala-gejala baru yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi global maupun regional. Mudah-mudahan bencana alam yang terjadi dimanamana dan perkembangan politik terakhir di Negaranegara Arab, di Afrika dan Timur Tengah, serta kenaikan harga minyak tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan dapat segera teratasi.
Given positive review of Indonesian economic growth this year, which is estimated to reach 6.5 percent, the company’s management prepares itself to tap the opportunities. The company will pay particular attention to, and will make harder efforts to enhance figure of export amid stiffer competition in the world’s market due to the emergence of new players in cable industry in regional areas. The company will also be much aware on some new challenges that could stifle global or regional economic growth. We hope that the natural disasters that occur everywhere; latest politics upheavals in Arabian countries, Africa and Middle East and the rising price of oil won’t affect economic growth and we hope the challenges can be overcome soon.
Dewan Komisaris juga dapat memahami keinginan Direksi untuk mengadakan investasi perluasan sebagai langkah antisipatif bertambahnya permintaan atas produksi Perseroan, baik atas produk yang sudah ada maupun produk diversifikasi. Dalam hal ini Direksi harus tetap mempertimbangkan semua aspek agar tidak mengganggu solvabilitas Perseroan.
The Board of Commissioners understands plans of Board of Directors to expand company operations (expand investment) as part of its anticipative measures to tackle the rising demand on the company’s products, be they existing products or diversified products. However, in this regard, the Board of Directors has to take into accounts all aspects so that the expansion drive won’t badly affect company’s solvability.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, yang diadakan pada tanggal 17 Juni 2010 telah diputuskan perubahan dan pergantian Dewan Komisaris, sehingga terhitung sejak tanggal tersebut diatas susunan lengkap Dewan Komisaris PT KMI Wire and Cable Tbk untuk periode berikutnya menjadi sebagai berikut :
In the company’s Shareholders Meeting held on June 17, 2010, the company decided to change structure of Board of Commissioners so that starting from that date, the structure of PT KMI Wire and Cable Tbk for the next period will be as follows:
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Sudrajat Todo Sihombing Ferdinandus Harnantoko Rasidi Susanto Sjahir
President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para anggota Dewan Komisaris masa bakti 2008-2010 yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan telah mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2010.
We would like to extend our gratitude and appreciation to the members of commissioner of earlier period (20082010), who already completed their jobs well and ended their terms gracefully last year.
Selanjutnya, pada rapat Dewan Komisaris PT KMI Wire and Cable Tbk yang diadakan pada tanggal 4 Agustus 2010 telah diputuskan menunjuk kembali Komite Audit Perseroan untuk periode 2010 s/d 2012 yang terdiri dari :
In the following company’s Board of Commissioner meeting held on August 4, 2010, the Board of Commissioner decided to reappoint company’s Audit Committee for 2010-2012 period, which consists of:
Ketua Anggota Anggota
Ferdinandus Harnantoko Sugianto Hartono Djojo
Chairman Member Member
Selama masa penugasannya tahun 2008 sampai dengan 2010 Komite Audit telah melakukan tugas-tugas sesuai dengan Ketentuan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Departemen Keuangan R.I Nomor Kep 29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Komite Audit dan Peraturan ikutannya. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Audit telah menggunakan Laporan Keuangan beserta semua informasi dan datadata lainnya serta risalah rapat Direksi yang dapat diperoleh Komite Audit.
Between 2008 and 2010, the Audit Committee carried out its duties in line with the Bapepam Decree No. 29/ PM/2004 dated on Sept. 24, 2004 on Audit Committee and its Subsequent Rules. In implementing their tasks, the Audit Committee has reviewed Financial Report and all information, data and minutes of Board of Directors Meeting obtained by the Audit Committee.
Selama tahun 2010 komite Audit telah mengadakan rapat periodik dan melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris setiap akhir semester, yang meliputi hasil laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran dan laporan tahunan.
Throughout 2010, the Audit Committee held regular meetings and reported their activities to the Board of Commissioners at the end of every semester, in which the reports included monthly, quarterly, semester and annual financial reports.
Dalam hubungannya dengan Kantor Akuntan Publik sebagai Auditor Eksternal Perusahaan, Komite Audit melakukan pembahasan atas program audit untuk meyakinkan kesesuaiannya dengan ketentuan dan prosedur standar audit yang berlaku dan membahas konsep laporan Auditor untuk tahun buku yang berakhir Desember 2010.
Related to the works of Public Accountant Office as company’s external auditor, the Audit Committee reviewed their audit program to ensure that it is in line with the current regulations and audit’s standard procedure. The Audit Committee has also reviewed concept of auditor reports for last year’s fiscal year that ended at the end of December 2010.
Dewan Komisaris menyambut baik pembentukan Unit Internal Audit Perseroan oleh Direksi pada awal tahun 2010. Pembentukan Unit Internal Audit ini akan membantu Direksi untuk dapat melaksanakan prinsipprinsip tata kelola Perusahaan yang baik (good corporate governance) sesuai dengan anjuran Pemerintah. Disamping itu keberadaan Unit Internal Audit akan lebih mempermudah Komite Audit Perseroan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
The Board of Commissioners welcomed establishment of company’s Internal Audit Unit by Board of Directors in early 2010. The establishment of Internal Audit Unit will assist the Board of Directors to implement the principles of Good Corporate Governance suggested by the government. Besides that, the presence of Internal Audit Unit will make it easy for Company’s Audit Committee in carrying out their duties.
Pada kesempatan ini Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Direksi beserta staf dan seluruh karyawan yang telah menunjukan pengabdian, loyalitas dan peran sertanya dalam meningkatkan dan menyukseskan kinerja Perseroan.
At this opportunity, the Board of Commissioners would like to extend our gratitude and appreciation to the Board of Directors and all company’s employees who have shown their dedication, loyalty and role in enhancing company’s performance.
Akhirnya kepada para Pemegang Saham, Kreditor, Pemasok, Pelanggan dan para pihak lainnya Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas dukungan yang berkelanjutan demi keberhasilan Perusahaan, semoga jalinan hubungan baik ini akan senantiasa terpelihara di masa-masa mendatang.
Last but not least, the Board of Commissioners also would like to express our gratitude and appreciation to shareholders, creditors, suppliers, customers and other parties for their continued supports that ensure company’s success. We hope that the good relationship will always be intact in the years to come.
Atas Nama Dewan Komisaris / On behalf of company’s Board of Commissioners
Sudrajat Presiden Komisaris / President Commissioner Jakarta 30 Maret 2011
Laporan Dewan Direksi Board of Directors Report 2010 Selama tahun 2010 perekonomian Indonesia relatif stabil dengan pertumbuhan sekitar 6% diiringi dengan peningkatan aktivitas dunia usaha, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Sejalan dengan situasi makro tersebut, perseroan berhasil meningkatkan penjualan yang signifikan di semua segmen pasar domestik. Nilai penjualan pada tahun 2010 menunjukan kenaikan 49.3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana penjualan di sektor swasta domestik meningkat sebesar 37%, sedangkan di sektor pemerintah bahkan melonjak sebesar 168%. Namun keberhasilan di pasar domestik tidak diikuti oleh penjualan ekspor yang masih belum pulih dari dampak jangka panjang krisis global di akhir tahun 2008, sehingga perseroan hanya membukukan penjualan ekspor yang menyusut sebesar 47% dari tahun 2009.
Indonesia experienced stable economic growth last year at the rate of 6 percent. The encouraging growth was compounded with the growing activities in the country’s business, both in the government and private sectors. On the back of positive business trend that year, the company saw its sales grew significantly in all segment of domestic markets. Sales value last year increased by 49.3 percent compared to the same period a year earlier, in which sales in private domestic sector grew by 37 percent while sales in government sector grew exponentially by 168 percent. However, in contrast to stellar achievement in the domestic sales, the company’s export suffered from the fall out of economic crisis that hit many parts of the world in the end of 2008. Therefore, the company’s export dropped by 47 percent in sales value in 2010 compared to the previous year.
Secara kuantitatif volume penjualan di tahun 2010 menunjukan kenaikan dalam proporsi yang lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan nilai penjualan. Penjualan kabel aluminium mencapai 7259 ton, atau meningkat 42% dari tahun 2009 sebesar 5115 ton; sedangkan penjualan kabel tembaga menjadi 8558 ton, atau naik sebesar 19% dari 7176 ton.
The company saw slight increase in the quantitative sales volume last year, compared to the increase in sales value. The sales of alumunium cable in 2010 shot up to 7,259 tons, which is 42 percent increase compared to the sales a year earlier that reached 5,115 tons. Meanwhile, the sales of copper cable rose to 8,558 tons last year from 7,176 tons a year earlier, or 19 percent increase.
Aluminium dan tembaga sebagai bahan baku utama kabel juga merupakan komoditas yang harganya berfluktuasi terpengaruh oleh banyak faktor. Selama tahun 2010 harga aluminium dan tembaga menunjukan trend yang naik, harga rata-rata aluminium naik sebesar 31% dari rata-rata tahun 2009, sedangkan harga tembaga naik sebesar 46%. Untunglah, kenaikan harga bahan baku tersebut, meskipun terus melambungkan harga jual kabel dari waktu ke waktu, masih diterima oleh pasar yang sedang meningkat kebutuhannya.
Alumunium and copper as the main raw material of cable also belong to the traded commodities with fluctuating prices affected by many factors. The prices of alumunium and copper largely increased throughout last year, in which the average price of alumunium rose to 31 percent compared to the same period a year earlier, while the price of copper increased by 46 percent. Fortunately, the increase of raw material prices, despite consistently soaring the cable prices from time to time, did not affect much the company’s business on the back of rising demand from market on cable products.
Dengan penjualan di tahun 2010 yang mencapai Rp 1228 milyar, perseroan berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 135.0 milyar atau 11% dari penjualan, laba usaha sebesar Rp 64.6 milyar atau 5.3% dari penjualan, laba bersih sebesar Rp 48.3 milyar atau 3.9% dari penjualan dan EBITDA sebesar Rp 78.5 milyar. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya laba kotor meningkat sebesar 62%, laba usaha meningkat sebesar 92%, laba bersih meningkat sebesar 133.3% dan EBITDA meningkat sebesar 66%. Kenaikan laba bersih yang signifikan juga terbantu oleh penguatan nilai Rupiah di akhir tahun 2010. Sejalan dengan peningkatan penjualan, aset perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 103.8 milyar sehingga menjadi Rp 594.6 milyar, atau naik 21% dari aset tahun 2009 sebesar Rp 490.7 milyar. Demikian juga dengan ekuitas perseroan yang meningkat menjadi sebesar Rp 290.7 milyar dari Rp 229.6 milyar pada tahun 2009, meskipun laba bersih yang dibukukan pada tahun 2010 masih belum dapat menutup saldo laba negatif yang dialami perseroan.
With the last year’s sale that reached Rp 1,228 billion, the company booked gross profit Rp 135.0 billion or 11 percent of total sales; operating profit Rp 64.6 billion or 5.3 percent of total sales; net profit Rp 48.3 billion or 3.9 percent of total sales and EBITDA amounted to Rp 78.5 billion. Compared to a year earlier, the gross profit shot up by 62 percent, operating profit almost doubled by 92 percent, net profit increased significantly by 133.3 percent and EBITDA rose by 66 percent. The significant increase in net profit was also supported by the stronger rupiah value in the end of 2010. Along with the increasing sales, the company’s assets rose by Rp 103.8 billion to Rp 594.6 billion, or 21 percent increase compared to total value of company’s assets in 2009 amounted to Rp 490.7 billion. Similarly, the company’s equity also rose to Rp 290.7 billion last year from Rp 229.6 billion a year earlier, although the net profit booked last year was still unable to cover the company’s negative profit balance.
Keberhasilan dalam mencapai pertumbuhan tidak lepas dari strategi perseroan yang antisipatif pada perkembangan pasar dan dengan terus mendorong upaya inovasi dalam pengembangan produk dan usahanya. Namun, tidak kalah juga pentingnya perseroan terus menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan dengan jaringan pelanggan yang sudah mapan. Terutama dalam hal menepati jadwal pengiriman, produk berkualitas dan pelayanan yang responsif. Menyadari bahwa kompetisi dan tantangan kedepan akan bertambah berat, perseroan harus berupaya untuk terus meningkatkan efisiensi operasional di semua bidang; melanjutkan investasi mesin dan teknologi yang tepat guna dan menekankan juga pengembangan di bidang sumber daya manusia untuk menggali dan mengoptimalkan potensi yang ada.
The success in retaining growth was partly due to the implementing strategy that better adapt to the current market development, by persistently spurring innovation in the product development and it’s commerciallizing. Nonetheless, the company was also fully aware in maintaining good relationship with and earned trust of the established customers, particularly in compliance with the product delivery, high quality of products and implemented responsive services. Being aware that the competition and challenges ahead are getting stiffer, the company has to able to enhance operations efficiency in all lines, continue to invest in appropriate technology and machineries, and put considerable attention in developing human resources to help company unleash its full potentials.
Perseroan memberikan perhatian khusus pada penjualan ekspor yang terus menyusut, dari 26% total penjualan di tahun 2008, turun ke 14% di tahun 2009 dan menjadi hanya 5% di tahun 2010. Selain akibat dari krisis global tahun 2008 yang banyak mengkoreksi pembangunan infrastruktur di banyak negara, perseroan menyadari bahwa persaingan baru telah muncul dengan adanya investasi industri kabel di beberapa kawasan regional dalam beberapa tahun terakhir. Upaya peningkatan penjualan ekspor akan lebih selektif ke beberapa negara dan sektor pasar tertentu dengan membuka peluang untuk kerja sama.
The company gives particular attention to the continuous shrinking value of export, in which in 2008 the export value was 26 percent of total sales; then dropped by 14 percent in 2009 and again further down to 5 percent of total sales last year. The decreasing export value was due to global economic crisis in 2008 that put to a halt infrastructure projects in many countries. Besides that, the company has also been facing stiffer competition in overseas market due to the emergence of cable industries in other regions in the past few years. In order to overcome the daunting challenges, the company is set to enhance export to selective countries and particular market, by trying to open up more business opportunities.
Melangkah ke tahun 2011 perseroan tetap waspada dengan situasi ekonomi global yang masih rentan digoyang oleh krisis-krisis regional yang temporer. Kenaikan harga minyak yang terpicu oleh banyak faktor, dari gejolak politik hingga bencana alam, pada umumnya mendorong harga tembaga dan aluminium keatas. Menjelang akhir tahun harga tembaga sudah mencapai lebih dari $9000, suatu tingkat harga yang tidak diharapkan sebelumnya. Dikuatirkan spekulasi global dari hedge fund akan terus mendorong kenaikan harga komoditas termasuk tembaga dan aluminium sehingga kurang menunjang untuk kegiatan industri dan pembangunan nasional. Menghadapi faktor resiko ini, perseroan akan menerapkan kebijakan penjualan yang lebih konservatif dan melakukan lindung nilai untuk kontrak penjualan jangka panjang. Namun, melihat pada momentum pertumbuhan saat ini, kami optimis bahwa stabilitas perekonomian nasional akan tetap berlanjut di tahun 2011, dimana kebutuhan dan permintaan untuk kabel listrik masih tumbuh sejalan dengan peningkatan kegiatan dunia usaha, dan khususnya pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia masih akan berlangsung sampai jauh kedepan.
To move on to 2011 the company remains to be on allert to the global economic situation which is still vulnerable to temporary regional crises. The increase in oil price triggerred by a lot of factors, from political turbulence to natural disaster, generally drive up the prices of copper and aluminium. Close to the end of last year, the price of copper was hovering above US$ 9,000, which was slated as unfavorable price. The company is concerned that the global speculation of hedge fund will contribute into rising price of commodities, including copper and alumunium so that the expensive commodities price will discourage industry and national development activities. In dealing with the risks, the company will implement more conservative sales policy and will impose hedging measures on long term sales contracts, in order to protect the company’s interests. However, if we look at trend of current growth, we are optimistic that the national economy will remain stable throughout this year, in which the demand for power cable will still grow parallel with the increasing business activities in Indonesia, and moreover that the development of electricity infrastructure will continuously occur in the years to come.
Merujuk pada peraturan dari Bapepam, perseroan telah membentuk satuan internal audit pada awal tahun 2010. Ini demi menunjang pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan transparan sehingga keberhasilan kinerja perusahaan sejalan dengan kepentingan pemegang saham mayoritas dan minoritas.
Referring to regulations of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam), the company already set up an internal audit team in early 2010. The team was established up to support the implementation of good corporate governance so that the success of the company will be parallel to the interests of both majority and minority shareholders.
Direksi dan staff perseroan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Bapak Sani Permana, yang menjabat sebagai sekretaris perusahaan. Terimakasih dan penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada almarhum Bapak Sani Permana atas dedikasi dan kontribusinya di perseroan dari tahun 1997 sampai bulan Maret 2010.
Seizing this opportunity, directors and staffs would like to extend our deepest condolence to the passing of Bp. Sani Permana, who used to be our Corporate Secretary. We really appreciate his contribution to our company during his tenure here between 1997 and March 2010.
Demikian laporan singkat Direksi atas kinerja usaha perseroan selama tahun 2010. Dalam kesempatan ini, Direksi perseroan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, kreditur, pelanggan, mitra bisnis dan seluruh jajaran manajemen dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan kepada perusahaan selama ini.
This is the brief report on the company business performance in 2010. On this occasion, the Board of Directors of the Company would like to express its gratitude and highest appreciation to the shareholders of the company, creditors, customers, business partners and all management and staffs of the company for their supports contributed to the company since then.
Atas Nama Direksi / On behalf of the Board of Directors
Herman Nursalim
Presiden Direktur/ President Director Jakarta 25 Maret 2011
Pameran Internasional Electrama, Januari 2010, Mumbai, India Electrama International Exhibition, January 2010, Mumbai, India
Profil Perusahaan Company Profile Pendirian Perusahaan : 1972
Establishment : 1972
PT KMI Wire and Cable Tbk (d.h. PT GT Kabel Indonesia Tbk) merupakan salah satu produsen utama kabel di Indonesia dan merupakan salah satu pemasok kabel listrik untuk PT. Perusahaan Listrik Negara (PT.PLN).
PT KMI Wire and Cable Tbk (formerly known as PT GT Kabel Indonesia Tbk) is one of the Indonesia’s leading producers of cables and one of the qualified suppliers of power cables to PT. Perusahaan Listrik Negara (PT.PLN).
Perusahaan didirikan pada tahun 1972 berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing (PMA) dengan mitra bisnis asing, Kabel-und Metallwerke Guetehoffnungshuette AG dari Jerman dan memulai produksi kabel listrik tegangan rendah serta kabel telepon di atas lahan seluas 10 hektar di daerah Cakung, Jakarta Timur, pada tahun 1974.
Established in 1972 under the Foreign Investment Act (PMA) by Kabel-und Metallwerke Guetehoffnungshuette AG of Germany, the Company commenced with its production of low voltage power and telephone cables in 1974 at its factory located on a 10-hectare site in Cakung, East Jakarta.
Perusahaan Publik : 1992
Public Listed : 1992
Pada tanggal 8 Juni 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-945/ PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Juli 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On June 8, 1992, the Company obtained the notice of effectivity of Share Registration No. S-945/PM/1992 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) for its public offering of 10.000.000 shares. These shares were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on July 6, 1992.
Perubahan Nama Perseroan : 2008
Change of the Company’s Name : 2008
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2008 dengan akta pernyataan keputusan rapat No. 11 tanggal 15 Juli 2008 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pengubahan nama Perseroan dari semula bernama PT GT Kabel Indonesia Tbk menjadi PT KMI Wire and Cable Tbk. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-42970. AH.01.02, Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008.
As stated in the notarial deed No. 11 dated July 15, 2008 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., notary in Jakarta, the Shareholders of the Company approved to change the name of the Company from PT GT Kabel Indonesia Tbk to PT KMI Wire and Cable Tbk, in their Shareholders Meeting held on June 19, 2008. The amendment deed was approved by the Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-42970. AH.01.02.Tahun 2008 dated July 18, 2008.
Domisili
Domicile
Perusahaan berdomisili di Jakarta Timur dengan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bekasi KM 23,1 Cakung - Jakarta Timur. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Sudirman Lt. 5, Jl. Jendral Sudirman Kav. 34, Jakarta Pusat 10220 - Indonesia
The Company is domiciled in East Jakarta, and its plants are located in Jalan Raya Bekasi KM 23,1 Cakung - East Jakarta. The Company’s head office is located in Wisma Sudirman, 5th Floor, Jl. Jendral Sudirman Kav. 34, Central Jakarta 10220 - Indonesia.
Bidang Usaha
Bussiness Area
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pembuatan kabel dan kawat aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya, beserta seluruh komponen, suku cadang, asesori yang terkait dan perlengkapanperlengkapannya, termasuk teknik rekayasa dan instalasi kabel.
In accordance with article 3 of the Company ‘s articles of association, the scope of its activities is mainly to manufacture cables, aluminium and copper wire and other cables material, including all types of components as well as other accessories and cable engineering and instalation.
Perusahaan memiliki kapasitas produksi kabel sebesar 27.000 ton/tahun, terdiri dari kabel listrik aluminium sebesar 12.000 ton/tahun dan kabel listrik tembaga sebesar 15.000 ton/tahun. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri dan luar negeri.
The Company has a cable production capacity of 27,000 tons/year, consisting of 12,000 tons/year for aluminum power cables and 15,000 tons/year for copper power cables. The Company’s products are marketable both domestically and internationally.
Investasi ke Arah Hulu : 1995
Upstream Investment : 1995
Sebagai bagian dari strategi untuk menekan biaya produksi, pada tahun 1995, Perusahaan melakukan investasi ke arah hulu dengan mulai memproduksi kawat aluminium dan tembaga yang merupakan bahan baku utama proses pembuatan kabel.
As a part of its strategy to lower production costs, in 1995, the Company invested in the upstream casting of copper and aluminum rods, which are the main raw materials to produce cables.
Komposisi Kapasitas Produksi / Composition of the Production Capacity (27.000 ton/tahun) | (27,000 tons / year)
Realisasi Produk/ Actual Product (‘000 ton) | (‘000 tons) 21
19
12
Kabel Listrik Tembaga Power Cable Cu : 55 %
Kabel Listrik Aluminium Power Cable AL : 45%
06
07
08
12
14
09
10
Ragam Produk
Product Range
Saat ini, Perusahaan memproduksi lebih dari 2.000 jenis dan ukuran kabel, yang terdiri dari kabel listrik tegangan rendah dan menengah, kabel kontrol serta kabel spesial lainnya seperti kabel data/ instrumen, kabel flame retardant dan tahan api, kabel berjaket nilon dll. Perusahaan juga memproduksi berbagai jenis penghantar telanjang berbahan kawat tembaga, aluminium dan aluminium campuran yang banyak digunakan untuk transmisi dan distribusi tenaga listrik saluran udara.
Currently, the Company produces more than 2,000 different types and size of cables, including low and medium voltage power cables, telephone cables, control cables and other special types of cable such as data/ instrument cable, flame retardant and fire resistant cable, nylon sheathed cable, etc. The Company also produces a variety of bare conductors made of copper, aluminum and aluminum alloy, that are primarily used for overhead or aerial power transmission and distribution.
Kabel Listrik Tegangan Rendah
Low Voltage Power Cables
Perusahaan memproduksi kabel listrik tegangan rendah dengan tegangan kerja sampai dengan 1 kV. Kabel listrik tegangan rendah ini terutama menggunakan bahan isolasi PVC (Polyvinylchloride) atau XLPE (Crosslinked Polyethylene), EPR (Ethylene Propylene Rubber) dengan penghantar kawat tembaga atau aluminium. Kabel jenis ini banyak digunakan pada jaringan pemasok listrik tegangan rendah serta instalasi listrik di industri dan gedung-gedung.
The Company produces low voltage power cables which have a voltage range up to 1 kV. These low voltage power cables mainly use PVC (Polyvinylchlorid) or XLPE (Crosslinked Polyethylene), EPR (Ethylene Propylene Rubber) insulation with copper or aluminum conductors. These cables are primarily used for low voltage power distribution and installation in industries and buildings.
Kabel Listrik Tegangan Menengah
Medium Voltage Power Cables
Perusahaan memproduksi kabel listrik tegangan menengah dengan tegangan kerja diatas 1 kV sampai dengan 36 kV. Kabel listrik tegangan menengah ini terutama menggunakan bahan isolasi XLPE dengan penghantar kawat tembaga atau aluminium. Kabel jenis ini banyak digunakan pada jaringan distribusi tenaga listrik bawah tanah yang menghubungkan gardu listrik tegangan menengah dengan konsumen industri atau komplek perumahan.
The Company produces medium voltage power cables with a voltage range between 1 kV to 36 kV. These medium voltage power cables mainly use XLPE insulation with copper or aluminum conductors. These cables are mainly used for underground power distribution networks, which connect the utility’s sub-station to its industrial users and real estates.
Kabel Instrumen / Kontrol dan Kabel Spesial lainnya
Instrument / Control Cables and Special Types Cables
Perusahaan telah memproduksi kabel dengan lapisan timah hitam (Lead Sheathed cables) sejak tahun 1996. Kabel jenis ini banyak dipergunakan oleh sektor industri minyak, gas dan pertambangan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pemakai, Perusahaan juga memproduksi kabel instrumen (2001), kabel fleksibel (2002), kabel tahan api (2003), kabel flame retardant (2003), konduktor aluminium tahan panas / TAL 60% (2004) dan kabel berjaket nilon (2005), kabel thermocouple extension (2006) dan kabel rubber LV (2006), kabel rubber MV (2007), kabel aluminium solid sector (2008). Beberapa jenis kabel khusus lainnya yang masih dalam tahap pengembangan akan diluncurkan ke pasar di tahun-tahun mendatang.
The Company has produced Lead Sheathed Cables since 1996. This type of cables are mainly used by oil, gas, and mining industry. In line with the increase in demmand, the Company has also produced instrument cables (2001), flexible cables (2002), fire resistant cables (2003), flame retardant cables (2003), thermal resistant aluminum conductor / TAL 60% (2004) and nylon sheathed cables (2005), thermocouple cables (2006) and rubber cables LV (2006), rubber cables MV (2007), aluminium solid sector (2008). More types of special cables, which currently are under development, will be launched in the years to come.
Kualitas Produk
Product’s Quality
Produk-produk PT KMI Wire and Cable Tbk telah memenuhi standar nasional maupun internasional serta telah diterima dengan baik oleh pasar. Kabel listrik produksi Perusahaan telah memenuhi standar nasional seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), juga telah memenuhi berbagai standar internasional, antara lain standar International Electrotechnical Commission (IEC), Australian Standard (AS), British Standard (BS), Verband Deutscher Elektrotechniker (VDE), Japanese Industrial Standard (JIS) dan Insulated Cable Engineers Association/National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA) dan Standard Customer untuk aplikasi khusus.
PT KMI Wire and Cable Tbk’s products have met national and international standards and well recognised by the market. The Company’s power cables have met the national standards, such as the Standar Nasional Indonesia (SNI) and Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), and have also met the international standards, such as the standard of International Electrotechnical Commission (IEC), Autralian Standard (AS), British Standard (BS), Verband Deutscher Electrotechniker (VDE), Japanese Industrial Standard (JIS) and Insulated Cable Engineers Association/ National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA) and Standard Customer for special applications.
Berbagai jenis kabel telepon yang diproduksi Perusahaan telah memenuhi standar dan spesifikasi nasional maupun internasional seperti : SII, POSTEL, STEL-K, STELQA-K, IEC, BS, ASTM, CYTA (Cyprus), KT (Korea), NBR (Brazil) dan lain-lain.
A number of telephone cables produced by the company have also met the national and international standards and specifications such as SII, POSTEL, STEL-K, STEL-QA-K, BS, ASTM, CYTA (Cyprus), KT (Korea), NBR (Brazil), etc.
Bahan Baku
Raw Materials
Tembaga dan aluminium adalah dua bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan kabel. Sejak tahun 1995, Perusahaan telah mampu memproduksi sendiri kawat tembaga dan aluminium, sedangkan katoda tembaga dan batang aluminium sebagai bahan bakunya sudah dapat dibeli dari produsen lokal sejak tahun 1999.
Copper and aluminum are two main raw materials used in cable production. Since 1995, the Company has been able to produce its own copper and aluminum rods, while the raw materials such as copper cathode and aluminum ingot have been purchased from local manufacturers since 1999.
Harga rata-rata tembaga pada tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 46% menjadi USD 7.535/MT, jika dibandingkan dengan harga rata-rata sebesar USD 5.150/MT pada tahun 2009. Sedangkan harga ratarata Aluminium pada tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 31% menjadi USD 2.173/MT, jika dibandingkan dengan harga rata-rata sebesar USD 1.665/MT pada tahun 2009.
The average price of copper in 2010 has increased by 46% to USD 7.535/MT, compared to USD 5.150/MT in 2009. While the average price of aluminum in 2010 has increased by 31% to USD 2.173/MT, compared to US$ 1,665/MT in 2009.
Sertifikat Mutu Internasional
International Quality Certifications
PT KMI Wire and Cable Tbk telah menerima sejumlah sertifikat mutu internasional sebagai pengakuan atas kemampuan Perusahaan dalam menjaga mutu produknya. Pada tahun 1995, Perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9002 dari SGS Yarsley International Certification Services Ltd.
PT KMI Wire and Cable Tbk has been continuously maintaining its product quality, this is reflected in its achievement in receiving numerous international quality certificates. In 1995, the Company received ISO 9002 certificate from SGS Yarsley International Certification Services Ltd.
Tahun 1996, Perusahaan memasukkan proses peleburan aluminium dan tembaga dalam cakupan assesment sistem mutu ISO 9002. Pada tahun 1997, Perusahaan memperoleh sertifikat ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan. Sejak tahun 1998, Perusahaan menerapkan sistem mutu pada desain kabel yang mengacu pada standar ISO 9001 dan memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 pada bulan Desember 2001.
In 1996, the Company included its aluminum and copper casting plants into ISO 9002 quality assessment. In 1997, the Company received ISO 14001 certificate for its environmental management system. Since 1998, the Company applied ISO 9001 standard on its quality system of cable design and received ISO 9001:2000 certificate in December 2001.
Selain mengutamakan kualitas produk dan memperhatikan lingkungan dengan ditandai adanya sertifikat ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004 maka sejak Maret 2007 Perusahaan juga menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dengan dimilikinya sertifikat SMK3 PER.05/MEN/1996 dan OHSAS 18001 yang diterbitkan oleh Sucofindo.
In addition to prioritizing the product quality and observing the environment marked by the existence of ISO 9001:2000 and ISO 14001:2004 certificates since March 2007 the company also applying the management system of occupational health and safety by the possession of the SMK 3 certificate under the PER.05/MEN/1996 and OHSAS 19001 certificate issued by Sucofindo.
Visi
Vision
Menjadi produsen kabel yang tangguh dan terpercaya.
Establishing PT. KMI Wire and Cable, Tbk as a strong and reliable cable manufaturer
Misi
Mission
1. 2. 3. 4. 5.
1. Providing quality products and best services to our customers, 2. Keeping a good respectful relationship with business partners, 3. Empowering our personnel by enhancing professionalism 4. Advancing our competitiveness through continuous innovation, 5. Enhancing the company’s long term value.
Memberikan kualitas produk dan pelayanan terbaik untuk pelanggan Menjaga hubungan kemitraan yang saling menghargai Memberdayakan karyawan dengan memajukan budaya kerja profesional, Meningkatkan daya saing melalui inovasi berkelanjutan Meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Rod & Wire Production
Cable Production
Process Engineering
Prod. Plan and Control
Quality Assurance
Quality Control
Product Engineering
Purchasing
Warehouse
Rod & Wire Division Manager
Cable Division Manager
Internal Auditor
Technical Senior Manager
Engineering
Production General Manager (Director)
Senior Production Advisor
Organization Structure
Struktur Organisasi
Overseas
Domestic
Domestic
Marketing Senior Manager
Domestic
Product Support
Marketing Support
Domestic
Marketing Senior Manager
Coorporate Secretary
Personnel & General Affair
Commercial General Manager (Director)
Chief Operating Officer (Director)
Vice President Director
President Director
General Service
Accounting
MIS
Accounting & Administration General Manager
Finance
Chief Financial Officer
Anggota Dewan Komisaris Board of Commissioner
Sudrajat Presiden Komisaris - President Commissioner Presiden Komisaris PT KMI Wire and Cable Tbk. sejak tahun 2010. Sebelum bergabung dengan Perusahaan beliau menjabat berbagai posisi dibidang militer, baik dalam maupun luar negeri. Lahir di Balikpapan, 4 Februari 1949 dan memperoleh gelar Master dibidang Administrasi Umum - Universitas Harvard, USA tahun 1993. Is the President Commissioner of PT KWI Wire and Cable Tbk since 2010. Before joining the Company he serves in a number of military positions, either national or inter-national. He was born in Balikpapan 4 February 1949 and obtained his Master Degree in General Administration – Harvard University, USA in 1993.
Todo Sihombing Wakil Presiden Komisaris - Vice President Commissioner Wakil Presiden Komisaris PT KMI Wire and Cable Tbk sejak tahun 2006. Sebelum bergabung dengan Perusahaan beliau menjabat berbagai posisi, diantaranya sebagai Kepala Staf Kodam VII/WRB, Koordinator Staf Ahli Pangab dan Wakil Ketua Fraksi TNI DPRI-RI Koordinator Bidang Umum. Lahir di Pematang Siantar, 23 Pebruari 1941 dan lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN)/LEMHANAS tahun 1964. Is the Vice President Commissioner of PT KMI Wire and Cable, Tbk since 2006. Before joining the Company, he occupied various positions, inter-alia, the Head of Regional Military Command Staff (Kodam) VII/WRB, the Coordinator of Expert Staffs of the Commander in Chief of the Armed Forces (Pangab) and the Vice Chairman of the Indonesian National Armed Forces (TNI) Fraction of the Legislative Assembly of the Republic of Indonesia as Coordinator of General Affairs. He was born in Pematang Siantar, 23 February 1941 and graduated from Akademi Militer Nasional (AMN)/LEMHANAS in 1964.
Rasidi Komisaris Independen - Independent Commissioner Komisaris PT KMI Wire and Cable Tbk sejak tahun 1995. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau menjabat berbagai posisi, diantaranya sebagai Komisaris di PT Gajah Tunggal Tbk dan PT Bank Inter Pacific, sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Petrochem. Lahir di Sumedang, 7 Agustus 1933 dan memperoleh gelar M.A.Sc. in Accountancy dari University of Illinois, USA tahun 1963 dan Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara di Jakarta tahun 1964. Is the Commissioner of PT KMI Wire and Cable, Tbk since 1995. Mr. Rasidi, before joining the Company, had occupied various positions, inter-alia, as a Commissioner at PT Gajah Tunggal, Tbk. and PT Bank Inter Pacific, as well as Vice President Commissioner at PT Petrochem. He was born in Sumedang, 7 August 1933 and obtained his M.A.Sc. Degree in Accounting from the University of Illinois, USA in 1963 and Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara in Jakarta in 1964.
Anggota Dewan Komisaris Board of Commissioner
Susanto Sjahir Komisaris - Commissioner Komisaris PT KMI Wire and Cable Tbk sejak tahun 2010. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau menjabat berbagai posisi, diantaranya sebagai Direktur Utama PT Sinar Harapan Persada, CEO PT Global Mega Wisata Mandiri International. Lahir di Medan 5 Juni 1947 dan memperoleh gelar Advance Bussiness Course dari Tsing Hua University - Beijing. Is the commissioner of PT KMI Wire and Cable Tbk since 2010. Before joining the Company, he serves in a number of positions among others President Director of PT Sinar Harapan Persada, CEO PT Global Mega Wisata Mandiri International. He was born in Medan 5 June 1947 and obtained his Advance Business Course degree from Tsing Hua University-Beijing.
Ferdinandus Harnantoko Komisaris Independen - Independent Commissioner Komisaris PT KMI Wire and Cable Tbk sejak tahun 1995. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau menjabat berbagai posisi di kepolisian diantaranya sebagai Wakapolda Jawa Tengah, Staf Ahli Kapolri Bidang Hukum, Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Polri di Bandung, Inspektur Jendral dan Perbendaharaan Polri. Lahir di Brebes, 22 Oktober 1941 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Bisnis dan Manajemen Jakarta tahun 1994. Is the Commissioner of PT KMI Wire and Cable, Tbk since 1995. Before joining the Company, Mr. Harnantoko has occupied various positions at the Police Department, inter-alia, as Vice Chairman of the Regional Police Department of Central Java, the Expert Legal Field Staff of the Head of Police Department of the Republic of Indonesia, the Headmaster of Staff and Leader of the Police Department of the Republic of Indonesia in Bandung, and the Inspector General and Treasury of the Police Department of the Republic of Indonesia. He was born in Brebes, 22 October 1941 and obtained his Master’s of Business Administration Degree from Institut Business dan Manajemen, Jakarta in 1994.
Dewan Direksi Board of Director
Herman Nursalim Presiden Direktur - President Director Direktur Utama PT KMI Wire and Cable Tbk (d/h PT GT Kabel Indonesia Tbk) sejak tahun 1989. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran dari tahun 1986 sampai tahun 1989. Pernah menjabat sebagai General Manager Pembelian di PT Gajah Tunggal pada tahun 1983 sampai tahun 1986. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Langgeng Bajapratama. Lahir di Jakarta, 13 Juli 1956 dan memperoleh gelar Master of Business Adminsitration dari Golden Gate University, San Fransisco, California, Amerika, tahun 1994. Is the President Director of PT KMI Wire and Cable Tbk (formerly PT GT Kabel Indonesia Tbk) since 1989. Previously, he held the post as Marketing Director from 1986 through 1989. Mr. Nursalim has also occupied the position of Purchasing General Manager at PT Gajah Tunggal from 1983 through 1986. Currently, he is also the current President Director of PT Langgeng Bajapratama. He was born in Jakarta, 13 July 1956 and had obtained his Master’s Degree in Business Administration from the Golden Gate University, San Francisco, California, USA in 1994.
Ow Yok Leng Wakil Presiden Direktur - Vice President Director Wakil Presiden Direktur PT KMI Wire and Cable Tbk sejak tahun 2005. Tahun 1981 dan 1987 menjabat sebagai General Manager di PT IRC Inoac Indonesia, tahun 1999 sampai saat ini menjabat sebagai Pimpinan Perusahaan di PT Bando Indonesia. Lahir di Negeri 9, 18 Maret 1950 dan memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Nanyang Singapura. Ms. Ow Yok Leng has been the Vice President Director of PT KMI Wire and Cable Tbk since 2005. From 1981 to 1987 she was the General Manager of PT IRC Inoac Indonesia and from 1999 to today, she also occupies the Director of PT Bando Indonesia. Ms. Ow Yok Leng was born in Negeri 9, 18 March 1950 and obtained her Bachelor’s Degree from Nanyang University, Singapore.
Lie Thwan Hian Direktur tidak terafiliasi -Unffiliated Director Direktur PT KMI Wire and Cable Tbk sejak tahun 1994. Bergabung dengan Perusahaan tahun 1983. Tahun 1992 sampai 1994 menjabat sebagai Plant Division Manager. Tahun 1995 menjabat sebagai General Manager Operation. Tahun 1996 sampai 1997 menjabat sebagai General Manager Technical. Tahun 1998 sampai saat ini, menjabat sebagai Chief Operating Officer. Lahir di Semarang, 10 Juli 1948 dan memperoleh gelar Diplom Ing di bidang Teknik Elektro dari Technische Universitaet Berlin, Jerman. Is the Director of PT KMI Wire and Cable Tbk since 1994. He joined the Company in 1983. From 1992 through 1994 Mr. Lie was the Plant Division Manager. In 1995 he became the General Manager of Operations. From 1996 to 1997 Mr. Lie held the position of Technical General Manager. From 1998 to today, Mr. Lie is the Chief Operating Officer. He was born in Semarang, 10 July 1948 and obtained his Diplom Ingenieur Degree in Electrical Engineering from the Technische Universitaet, Berlin, Germany.
Dewan Direksi Board of Director
Lim Fui Liong Direktur - Director Direktur PT KMI Wire and Cable Tbk sejak tahun 2006. Bergabung dengan Perusahaan tahun 1986. Tahun 1988 sampai 1994 menjabat sebagai Engineering & PPC Manager. Tahun 1995 sampai 2000 menjabat sebagai Production Division Manager. Tahun 2001 sampai 2003 menjabat sebagai Logistics & Engineering Division Manager. Tahun 2003 sampai saat ini, menjabat sebagai Production General Manager. Lahir di Jakarta, 15 Januari 1964 dan memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Industri dari Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta. Is the Director of PT KMI Wire and Cable, Tbk since 2006. He joined the Company in 1986. From 1988 through 1994 he occupied the Engineering & PPC Manager position. In 1995 through 2000, Mr. Lim became the Production Division Manager. From 2001 through 2003 he occupied the Logistics & Engineering Division Manager position. From 2003 to now, Mr. Lim has been the Production General Manager. Mr. Lim was born in Jakarta, 15 January 1964 and obtained his Bachelor’s Degree in Technical Industry from Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta.
Ignatius Iming Sujana Direktur - Director Direktur PT KMI Wire and Cable Tbk. sejak tahun 2006. Bergabung dengan Perusahaan tahun 1995. Tahun 1995 sampai 1996 menjabat sebagai Business Development Manager. Tahun 1997 sampai 2003 menjabat sebagai Marketing Division Manager. Tahun 2003 sampai saat ini menjabat sebagai Marketing General Manager. Lahir di Sukabumi, 4 September 1963 dan memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1988. Is the Director of PT KMI Wire and Cable, Tbk since 2006. Mr. Sujana joined the Company in 1995. From 1995 through 1996 he was the Business Development Manager. From 1997 through 2003 he became the Marketing Division Manager. From 2003 to present, he occupies the Marketing General Manager. He was born in Sukabumi, 4 September 1963 and obtained his Bachelor’s Degree in Economics from Universitas Padjajaran, Bandung in 1988.
wire cable and
Sumber Daya Manusia Human Resources Menghasilkan produk kabel bermutu tinggi adalah sebuah tradisi panjang yang selalu dijaga oleh Perusahaan. Untuk menjamin hal ini, Perusahaan menerapkan kebijakan yang sangat selektif dalam perekrutan tenaga kerjanya serta senantiasa menyelenggarakan program pelatihan berkala dan terarah.
Producing superior cable products has been a long tradition of the Company. To ensure that, the Company has adopted a very selective policy for staffs’ recruitment and is continuously carrying out a focused and regular training program.
Perusahaan juga berusaha menciptakan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan bagi semua karyawan dengan menyediakan asuransi tenaga kerja (Jamsostek dan asuransi kesehatan), tempat ibadah, kantin, rekreasi karyawan dan keluarga dan fasilitas olah raga, karena Perusahaan berpendapat bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif.
The Company also worked to create a comfortable working environment for all workers by providing manpower insurance (Jamsostek and health insurance), worship place, canteen, worker and family recreation and sporting facilities, because the company believes that a comfortable working environment will encourage the employee to work more productively.
Tenaga Kerja
Manpower
Tenaga kerja Perusahaan pada tahun 2010 berjumlah 663 orang atau mengalami kenaikan sebesar 0.3 % jika dibandingkan dengan 661 orang pada tahun 2009. Pada tahun 2010 staf operasional berjumlah 508 orang, staf di bidang engineering dan teknik berjumlah 72 orang, sedangkan staf administrasi berjumlah 83 orang. Berdasarkan pendidikan komposisi tenaga kerja perusahaan terdiri dari : S-2 = 1%, S-1 = 10%, D-3 = 8% dan setingkat SLTA sebesar 81%
The Company’s labor force in 2010 numbered 663 or increasing by 0.3 % compared with 661 in 2009. In 2010 the operational staff numbered 508, with those in the engineering and technical department numbering 72, while the administrative staffs totaling 83. By education, the manpower of the company consisted of: with S-2 education 1%, S-1 education 10%, D-3 = 8% and high school level 81%.
Pelatihan
Training
Investasi dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, sama pentingnya dengan investasi dalam bentuk teknologi tinggi. Menyadari hal tersebut, Perusahaan telah mengembangkan program pelatihan khusus dan berkala untuk meningkatkan keahlian para karyawannya. Pelatihan yang dilakukan di dalam dan di luar Perusahaan dititikberatkan pada spesialisasi teknik dan manajerial di bidang masingmasing guna meningkatkan kinerja produksi serta menjamin mutu dan daya saing produk kabel yang dihasilkan.
Investing in human resources development through education is as important as investing in advance technology. Being aware with this fact, the Company has developed special and regularly scheduled training programs to enhance the skills of its employees. The training (in house and external) focuses on specialized technical and managerial areas, which directly improve production performance, also to ensure the quality and competitiveness value of the cable products.
Jumlah Karyawan / Number of staff
Komposisi Karyawan / Staff Composition
630
645
671
661
663
Administrasi/Administration : 83
Engineering & Technic : 72
Operasional/Operational : 508
06
07
08
09
10
Daftar Pemegang Saham
List of Share Holders
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Datindo Entrycom, susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut.
Based on the stockholders’ list issued by the Company’s Share Registration Bureau, PT Datindo Entrycom, the composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2010 are as follow.
Persentase Nilai Nominal Nama Pemegang Saham/ Jenis/ Jumlah Saham/ Pemilikan/ per saham/ Name of Shareholder Type Number of Shares Percentage of per value Ownership per share %
Jumlah Modal disetor/total paid-up capital Rp
Javas Premier Venture Capital Limited
Seri A/ Series A
386.000.000
9,63
500
193.000.000.000
Seri B/ Series B/ 1.250.000.000
31,19
180
225.000.000.000
Seri C/ Series C 275.000.000 6,86 100 27.500.000.000
BNP Paribas Private Singapore c/o Hongkong and Shanghai Bank
Seri B/ Series B
348.284.000
8,69
180
62.691.120.000
GS LND Clear A/C c/o Citibank NA
Seri B/ Series B
312.730.240
7,80
180
56.291.443.200
GSAF Risk Arbritage Investment (formerly Goldman Sachs (Asia) Finance, HK) Masyarakat Lainnya (masing-masing 5%)/ Public (below 5% each)
Seri C/ Series C
302.593.574
7,55
100
30.259.357.400
Seri A/ Series A
174.000.000
4,34
500
87.000.000.000
Seri B/ Series B
603.985.760
Seri C/ Series C
354.641.533
Jumlah/Total
15,08 180 108.717.436.800
4.007.235.107
8,86
100
35.464.153.300
100
825.923.510.700
Kronologis Pencatatan Saham
Stock Listing Chronology
Pada tanggal 8 Juni 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-945/ PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Juli 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On June 8, 1992, the Company obtained the notice of effectivity of Share Registration No. S-945/PM/1992 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) for its public offering of 10.000.000 shares. These shares were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on July 6, 1992.
Pada tanggal 16 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-954/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 20.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 6 Juli 1993.
On June 16, 1993, the Company obtained notice of effectivity of Share Registration No. S-954/PM/1992 from the Chairman of Bapepam for its limited offering of 20.000.000 shares through rights issue I to stockholders. These shares were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on July 6, 1993.
Pada tanggal 12 Desember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2007/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 140.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 7 Januari 1997.
On December 12, 1996, the Company obtained notice of effectivity of Share Registration No. S-2007/PM/1996 from the Chairman of Bapepam for its limited offering of 140.000.000 shares through rights issue II to stockholders. These shares were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on January 7, 1997.
Pada tanggal 28 Nopember 2002, Perusahaan telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui pengeluaran saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4 sejumlah 2.515.000.000 saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya masing-masing pada tanggal 18 Desember 2002 dan 3 Januari 2003.
On November 28, 2002, the Company has increase its subscribed and paid-up capital through the issuance of new shares without Offering Rights in Advance based on the regulations from the Chairman of Bapepam No. IX.D.4 totaling to 2.515.000.000 shares which were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on December 18, 2002 and January 3, 2003 respectively.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan telah melakukan peningkatan modal disetor melalui pengeluaran saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4 sejumlah 932.235.107 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 27 July 2007. Harga saham sebelum permodalan terakhir yang telah disesuaikan pada tanggal 24 Agustus 2007 adalah sebesar Rp 90/ saham.
On August 24, 2007, the Company has increase its subscribed and paid-up capital through the issuance of new shares without Offering Rights in Advance based on the regulations from the Chairman of Bapepam No. IX.D.4 totaling to 932.235.107 shares which were listed in Jakarta stock exchange on July 27, 2007.The share price prior to the latest adjustment made to the capitalization on August 24, 2007, was Rp 90/share.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saham Perusahaan sejumlah 4.007.235 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia ( d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).
As of December 31, 2010, the Company’s shares that have been listed in Indonesia Stock Echanges (formely Jakarta Stock Echange and Surabaya Stock Echange) totaled to 4.007.235 shares.
Sampai dengan laporan ini dibuat Direktur dan Komisaris Perusahaan tidak memiliki saham Perusahaan maupun Perusahaan Publik lainnya.
To the time this report was made, the Company’s Directors and Commissioners do not own any shares in the Company and / or other Public Company.
Lembaga Penunjang Pasar Modal Stock Market Supporter Institute : Akuntan Publik Public Accountant
Kantor Akuntan Osman, Bing Satrio & Rekan Anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu International Wisma Antara Lantai 12 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10120
Notaris Notary Public
Hannywati Gunawan SH Jl. Mangga Besar V No. 10 Jakarta Barat
Biro Administrasi Efek Securities Administration Agency
PT. Datindo Entrycom Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia. Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Senayan, Jakarta Selatan 12190
Aktuaria Actuaria
PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo Jl. Dharmawangsa II No. 6A Jakarta 12160
wire cable and
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Review and Analysis Tinjauan Operasional 2010
Operational Review 2010
Sekalipun tanda-tanda pemulihan sudah mulai dirasakan menjelang akhir 2009, disepanjang tahun 2010 pertumbuhan permintaan pasar masih moderat. Pasar ekspor praktis stagnan. Penjualan cenderung stabil disepanjang tahun sehingga pertumbuhan penjualan tertahan hanya mencapai Rp. 1,228 Milyar, atau tumbuh 49.3% dibandingkan penjualan 2009. Angka penjualan ini masih lebih rendah 29% dibandingkan penjualan tertinggi Perusahaan di tahun 2008 yang mencapai Rp. 1,732 Milyar. Nilai penjualan kabel tembaga tumbuh 38% sementara aluminium tumbuh 82%. Dalam satuan berat konduktor, penjualan kabel-kabel tembaga mengalami kenaikan sekitar 19% sementara aluminium (termasuk konduktor dan kawat/rod) naik sekitar 42%.
Even though signs of economic recovery seemed to appear by the end of 2009, throughout year 2010 the growth of market demand was merely moderate. Export market was practically stagnant. Sales somewhat stable throughout the year made the sales growth only reaching Rp. 1,228 billion, or grew 49.3% compared to 2009 sales. This sales figure was still 29% lower than the highest ever recorded sales of the company in 2008 amounted Rp. 1,732 billion. The value of copper cable sales grew 38% while aluminium grew 82%. In terms of conductor weight, copper cable sales increased about 19% while aluminium (including conductors and wire/rod) increased approximately 42%.
Harga tembaga bergerak di kisaran $6,400 per ton di pertengahan tahun dan kemudian meningkat, bahkan sempat menembus angka $9,000 per ton menjelang akhir tahun 2010, yang merupakan harga tertinggi tembaga sepanjang yang tercatat di London Metal Exchange. Dilain pihak, harga Aluminium cenderung lebih stabil yakni berada pada kisaran $2,000-2,300 dalam semester pertama dan cenderung meningkat pada semester kedua 2010. Harga rata-rata bulanan Aluminium pernah mencapai angka dibawah $2,000 per ton dalam bulan Juni-Juli 2010. Dalam angka rata-rata tahunan, harga tembaga dalam tahun 2010 naik 46.3% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara harga aluminium naik 30.6%. Selain itu, harga bahan baku utama isolasi juga mengalami kenaikan sebesar 20-40% dibandingkan harga rata-rata tahun 2009. Kenaikan harga bahan-bahan baku utama ini juga mempunyai andil dalam kenaikan nilai penjualan.
Copper price was hovering around $6,400 per ton in the middle of the year and then increased, even once exceeded $9,000 per ton by the end of the year 2010, which was the highest ever recorded price in London Metal Exchange. On the other hand, Aluminium price tend to be more stable in the range of $2,000 – 2,300 in the first semester and crawled up in the second semester of 2010. Monthly average price even once dipped to below $2,000 per ton in June-July 2010. In yearly average, copper price in 2010 was 46.3% higher than the previous year, while aluminium price increased by 30.6%. Besides those, the prices of insulation main materials also increased by 20-40% compared to average price in 2009. The increased prices of these main raw materials also contribute to the increasing sales value.
Ketika volume dan harga jual naik karena permintaan dan harga bahan baku (tembaga dan aluminium) yang meningkat, kebutuhan tunai modal kerja juga meningkat. Hal ini memaksa Perusahaan mengambil kebijakan kembali pada pengelolaan ketat piutang dagang dan mengurangi tingkat persediaan (inventory), khususnya barang jadi. Namun, keterbatasan modal kerja tidak (belum) membatasi laju peningkatan penjualan di tahun 2010 seperti yang pernah terjadi pada tahun 2008.
When sales volume and selling price was increasing due to stronger demand and raw materials prices was rising too, the required cash of working capital was also getting bigger. This situation induced the company to take a policy of tightening the account receivables and reduce the level of inventories, especially finished goods. However, the limited working capital has not yet restrain the sales growth in 2010 as once happened in 2008.
Output produksi dalam satuan berat konduktor, untuk kabel tembaga meningkat 27.2% dan aluminium 13.3%. Pencapaian output dalam tahun 2010 ini masing-masing masih lebih rendah 36% untuk tembaga dan 41% untuk aluminium dibandingkan output produksi tahun 2008. Perusahaan menyadari bahwa apa yang dicapai pada tahun 2010 ini masih cukup jauh dibawah pencapaian tertingginya dengan jumlah orang dan fasilitas produksi yang praktis sama. Oleh karena itu, sambil berharap permintaan akan meningkat di tahun-tahun mendatang,
Production output in terms of conductor weight, for copper cables rose 27.2% and aluminium 13.3%. These output achievements in 2010 were each still lower 36% for copper and 41% for aluminium compared to production outputs in 2008. The company is aware that what have been reached in 2010 were still quite far below its highest achievements by practically having same number of personnel and production facilities. Therefore, while hoping the demand will go stronger in years to come, the company sharpens its policy in winning the market;
Perusahaan menajamkan prioritas kebijakannya dalam berkompetisi di pasar; dalam semua aspek yang memberi nilai tambah tertinggi di pihak pelanggan dibandingkan para pabrikan pesaing.
prioritize every aspects that gives highest added value for customers, as relative to the competitors.
Penyempurnaan tata kelola SDM akan terus dilanjutkan, salah satunya dengan memperkuat departemen yang mengurus bidang ini, termasuk merekrut personalia baru dari luar. Peran Komite Tenaga Kerja terus ditingkatkan sejalan dengan peningkatan kompetensi para anggotanya. Komite beserta seluruh jajaran manajemen telah membahas dan merumuskan penyempurnaan proses Penilaian Kinerja Karyawan yang akan segera diberlakukan.
The improvement of human resource management will continue to underway, among others is to empowering the department which looks after this area, including to recruits new personnel from outside. The Man Power Committee is getting actively involved in line with the improving competency of its members. The committee and all management team has discussed and concluded the betterment process of Employee Performance Appraisals which will be applied immediately.
Tingkat keuntungan kotor tahun 2010 membaik menjadi 11% dari nilai penjualan, demikian pula pada tingkat keuntungan usaha menjadi 5.3% dari nilai penjualan. Angka-angkat tersebut lebih tinggi dibandingkan angka tahun 2009 yakni masing-masing 10.2% dan 4.1%; atau masing-masing naik 1% point. Laba sebelum pajak juga mengalami kenaikan menjadi 5.4% dari 3.9% pada tahun sebelumnya; atau naik 1.6% point. Hal ini menunjukkan bahwa Perusahaan cukup mampu memanfaatkan momentum peningkatan permintaan, sekalipun moderat, khususnya di pasar domestik.
The level of gross margin in 2010 is improving to be 11% of the sales value, as well as the level of operating income namely 5.3% of the sales value. Those figures are higher than achievements in 2009 namely 10.2% and 4.1% respectively; or each of them increased by 1% point. Profit before tax increased as well to be 5.4% from 3.9% in the previous year; or increased by 1.6% point. These show that the company was quite capable to exploit the momentum of increasing demand, albeit moderate one, especially in domestic market.
Tinjauan Pasar Kabel 2010 & Prospek Usaha
Cable Market Review 2010 & Business Prospect
Perekonomian Indonesia di tahun 2010 diperkirakan tumbuh sekitar 6%, sedikit meningkat dibandingkan tahun 2009. Kendati pertumbuhan ini masih tetap didominasi pertumbuhan konsumsi, dunia usaha domestik mulai melupakan krisis akhir 2008 dan kepercayaan diri berangsur pulih. Namun tampaknya antusiasme dunia usaha domestik belum sepenuhnya bangkit. Suku bunga dan kurs yang stabil rupanya belum cukup mendorong optimisme di kalangan dunia usaha, khususnya dalam hal berinvestasi. Setelah permintaan kabel mencapai titik terendahnya di paruh pertama 2009 dan meningkat menjelang akhir 2009, permintaan kabel di sektor swasta domestik di sepanjang tahun 2010 dari bulan ke bulan cenderung moderat saja. Hal ini berbeda dengan periode 2005-2008, ketika kenaikan harga-harga, termasuk kabel, malah memicu pertumbuhan permintaan.
Indonesian economy in year 2010 was expected to grow around 6%, slight increase compared to 2009. Albeit this growth was still dominated by consumption, domestic business players began to ease out the end 2008 crisis and start to regain their confidence. However, it seemed their enthusiasm has not fully been restored. The stable rate of interest and foreign exchange seemed not adequate enough to push optimism in business world, especially in investing. After encountered its lowest point in the first half of 2009 and crawled up by the end of 2009, cable demand in domestic free market sector throughout 2010 month-bymonth were merely moderate. It was a different case with 2005-2008 periods, when the increasing prices, including cable, even fueled increased demand.
Kendati demikian, penjualan kabel listrik di sektor swasta domestik tahun 2010 mengalami peningkatan lebih dari 37%, menjadi Rp. 752,4M dari Rp. 549M di tahun sebelumnya. Pencapaian ini masih 22% lebih rendah dari penjualan tertinggi dalam sejarah Perusahaan di tahun 2008 yang mendekati angka Rp 1triliun. Peran para Distributor tetap dominan sekalipun Perusahaan cukup sering turun langsung ke pasar untuk proyek-proyek khusus bernilai besar. Beberapa proyek di sub-sektor pertambangan, minyak dan gas, sekalipun kemajuan proyeknya tetap lambat, tetap menjadi target langsung team pemasaran Perusahaan. Sub sektor lain yang ditangani langsung oleh team pemasaran Perusahaan adalah pasokan Aluminium Rod dan Wire sebagai bahan baku atau bahan pembantu industri lain.
Nevertheless, electrical cable sales in domestic free market sector in 2010 has been risen more than 37%, amounted Rp. 752.4 billion from Rp. 549 billion in the previous year. This result is still 22% lower than the highest ever recorded in company’s history in 2008 which figure approaching Rp 1trillion. The role of Distributors was still dominant despite the company were quite often directly address the market for special big-budget projects. Some projects in mining, oil and gas sub-sector, although remain slow in their progress, are direct targets of company’s sales team. Other sub-sector which are directly handled by company’s sales team are the supply of Aluminium rod and wire as raw or supplementary materials to other industries.
Penjualan di sektor PLN (langsung maupun melalui kontraktor) yang naik hampir 170% telah menjadi kontributor dominan pertumbuhan penjualan Perusahaan di pasar domestik pada tahun 2010. Pencapaian nilai penjualan tahun 2010 ini bahkan masih lebih tinggi dari nilai penjualan ke sektor yang sama tahun 2008. Pertumbuhan tertinggi sesungguhnya terjadi di subsektor PLN Distribusi yakni menjadi hampir tiga kali nilai penjualan tahun sebelumnya atau naik hampir 200%. Sementara itu sub-sektor PLN Pembangkit, Gardu Induk dan Transmisi, sekalipun meningkat 136%, pencapaiannya di tahun 2010 ini masih lebih rendah dari nilai penjualan tahun 2008. Di pasar domestik, yang tetap menjadi andalan Perusahaan, sektor PLN dalam beberapa tahun mendatang akan menjadi semakin dominan mengimbangi sektor swasta.
The main contributor of company’s domestic sales growth in 2010 is the sales to Indonesian Electricity Authority (PLN) sector (directly or through contractors) which spiked 170%. This sales achievement is even higher than sales revenue from same sector in 2008. The highest level of growth actually occurred in sub-sector PLN Distribution, which become threefold over the sales of previous year or increased almost 200%. Meanwhile, sub-sector of PLN Power Generation, Substation and Transmission Lines, despite it grew 136%, this 2010 result is still below the 2008 sales value. In domestic market, which remains the company’s mainstay market, PLN sector in the next few years is getting dominant to balancing free market sector.
Anggaran investasi PLN terus meningkat sejalan dengan perbaikan pengelolaan program percepatan 10,000MW tahap-1 yang semula ditargetkan selesai pada tahun 2012. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan proyek, masalah tanah dan pembiayaan, secara bertahap dapat diatasi. Program percepatan 10,000MW tahap-2, sekalipun sudah dicanangkan, dalam tahun 2010 belum mulai ditenderkan. Walaupun Perusahaan bukan merupakan pemasok terbesar kabel & konduktor dalam proyek-proyek PLN, Perusahaan memposisikan diri sebagai kontributor dan mitra strategis PLN dan para kontraktornya. Cukup banyak kebijakan strategis PLN sebagai pemilik proyek dapat diantisipasi Perusahaan sehingga posisi tawar Perusahaan di hadapan para kontraktor lebih baik dibandingkan dengan pabrikan pesaing.
PLN investment budget is kept growing in line with improvement in executing acceleration program of 1st-phase 10.000MW which set to be completed in 2012. Hurdles in project deployment, land acquisition and financing obstacles, step-by-step can be overcome. The 2nd-phase of 10.000MW program, albeit has been announced, in 2010 have not yet materialized in tendering. Even though the Company is not the biggest cable and conductor supplier in PLN’s projects, it positioned itself as a strategic contributor and partner of PLN as well as its contractors. Quite many of PLN’s strategic policies were successfully anticipated by the company which improved company’s bargaining position in dealing with the contractors compared to competing manufacturers.
Menghadapi kegairahan investasi di sektor PLN, Perusahaan meningkatkan posisinya dengan membentuk team teknis implementasi dan instalasi. Ragam kabel dan konduktor yang mampu dipasok Perusahaan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan proyek dan dalam rangka substitusi impor. Rintisan kerjasama dengan pabrikan luar negeri yang memiliki reputasi dunia terus dibina dan ditingkatkan. Konduktor baru ACCC/TW yang merupakan produksi perdana Perusahaan dengan lisensi dari CTC telah digelar dan dioperasikan dengan sukses di Sumatera. Sementara laporan ini dibuat, proyek kedua di Jawa dengan menggunakan konduktor sejenis sedang dilaksanakan. Proyek-proyek berikutnya segera menyusul dan sudah diantisipasi Perusahaan dengan baik.
Facing the excitement in PLN’s investment program, the company improves its position by establishing technical team of implementation and installation. The number of cable and conductor types that company capable to supply is increasing in accordance with the project’s requirement as well as to substitute imported goods. Cooperation initiatives with world reputable overseas manufacturers continue to be nurtured and enhanced. Newly manufactured type of conductor ACCC/TW, under licensed from CTC, has been successfully installed and energized in Sumatera. While this report is being composed, the second project in Java using the same type of conductor is being conducted. The next similar projects are coming and well anticipated by the company.
Keberhasilan di pasar domestik ternyata tidak terjadi di pasar ekspor. Setelah mengalami puncaknya di tahun 2008 yang membukukan penjualan Rp. 446.7M, nilai penjualan ke sektor ini terus merosot. Setelah pada tahun 2009 penjualan turun 73.4%, di tahun 2010 nilai penjualan ekspor kembali mengalami penurunan 47.4% menjadi hanya Rp. 62.6M atau hanya menyumbang 5.1% pada total penjualan Perusahaan. Lambatnya pemulihan global, khususnya di kawasan yang semula merupakan kawasan dengan pertumbuhan tinggi, seperti di kawasan Timur Tengah, bisa jadi merupakan penyebab utama menurunnya kinerja Perusahaan di pasar ekspor. Namun demikian, Perusahaan akan terus berupaya memulihkan
The success in domestic market did not occur in export market. Once achieving a record in year 2008 which booked annual sales amounted of Rp. 446.7 billion, sales in this sector kept decreasing. After it plunged 73.4% in 2009, in 2010 export sales value dropped further by 47.4% to be merely amounted of Rp. 62.6 billion or contribute only 5.1% of total company sales. Tardiness in global recovery, especially in region that originally were high growth countries, like Middle East, might be the main cause of declining company’s performance in export market. Nevertheless, company will continue to put in effort on regaining this sector’s sales contribution
kontribusi penjualan sektor ini yang pernah mencapai 27% dari total penjualan perusahaan di tahun 2006. Melayani pasar ekspor tetap merupakan bagian dari kebijakan jangka panjang Perusahaan.
that once achieved 27% of total annual sales in 2006. Serving export market remains an integral part of company’s long term policy.
Dalam rangka memperbanyak ragam produk, pada tahun 2009 Perusahaan berhasil mendapatkan lisensi produksi konduktor aluminium dengan inti komposit (ACCC/TW) dari CTC Cable Corporation, yang berbasis di California, Amerika Serikat. CTC Cable Corporation adalah pemegang hak patent jenis konduktor tersebut. Dalam tahun yang sama, Perusahaan juga berhasil memperoleh Sertifikat Type Test dari LMK-PLN. Konduktor jenis baru ini mampu mengalirkan daya dua kali lipat dibandingkan konduktor konvensional (ACSR) yang setara. Lebih jauh lagi, pesanan pertama jenis konduktor ini untuk pasar domestik telah dibukukan Perusahaan pada kuartal ke-4 tahun 2009. Produksi perdana ini akan dipakai untuk proyek perkuatan transmisi PLN di Sumatera. Produksi, pengiriman dan instalasinya direncanakan akan dilaksanakan pada semester pertama tahun 2010.
As part of diversifying its products, in 2009 the Company succeeded to obtain production license for aluminum conductor with the composite core (ACCC/TW) from the California based CTC Cable Corporation of the United States of America. CTC Cable Corporation is the patent holder of the said conductor type. In the same year, the Company also succeeded to obtain Type Test Certificate from the PLN-LMK. This new type of conductor is capable of carrying twice of electrical power than that of the conventional conductor (ACSR). Furthermore, the first order for this type of conductor from the domestic market had been booked by the Company in the Quarter-4 of 2009. This first comercial product will be used for the transmission project of PLN in Sumatera. The production, shipment and installation were planned to be carried out in the first semester of 2010.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Kenaikan kuantitas order dan harga rata-rata tembaga dan aluminium di tahun 2010 mengakibatkan penjualan Perusahan naik hingga 49.3%. Penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada akhir tahun 2010 merupakan laba, sehingga laba bersih perusahaan tahun 2010 naik signifikan sebesar 133.3% dibanding tahun sebelumnya.
Increase in the quantity of orders and the average prices of copper and aluminium in 2010 had caused the Company’s sale to increase up to 49.3%. The strengthening of the exchange rate of Rupiah against the USD at the end of the year of 2010 is a gain, so that the company’s net profit in 2010 increase significantly by 133.3% compared to 2009.
Penjualan
Sales
Nilai penjualan total Perusahaan pada tahun 2010 mencapai Rp. 1.228,1 milyar atau naik sebesar 49,3% dibanding tahun 2009, terdiri dari: kabel listrik tegangan rendah sebesar Rp. 810,7 milyar (66%), kabel listrik tegangan menengah sebesar Rp.317,0 milyar (25.8%), dan produk lain sebesar Rp. 100,4 milyar ( 8.2%).
The Company’s total sales in 2010 has reached Rp. 1.228,1 billion or increased by 49,3% compared to 2009, consisted of: low voltage power cable in amount of Rp 810,7 billion ( 66%), medium voltage power cable in amount of Rp 317,0 billion ( 25.8%) and other products in amount of Rp 100,4 billion ( 8.2%).
Komposisi nilai penjualan total Perusahaan pada tahun 2010 berdasarkan pelanggan adalah: PLN (termasuk kontraktor) sebesar Rp. 407,7 milyar (33,2%), sektor pemerintah lainnya sebesar Rp. 5,4 milyar (0,4%), sektor swasta sebesar Rp. 752,4 milyar (61,3%) dan ekspor sebesar Rp. 62,6 milyar (5,1%).
The Company’s sales composition by customer in 2010 consisted of: PLN (including contractors) in amount of Rp. 407,7 billion (33.2%), other goverment sector in amount Rp 5,4 billion (0,4%), private sector in amount Rp 752,4 billion (61,3%) and exports in amount of Rp. 62,6 billion (5.1%).
Penjualan Berdasarkan Produk / Sales by Products
Kabel Listrik Teg. Rendah/ Low Voltage Power Cable : 66 % Kabel Listrik Teg. Menengah / Medium Voltage Power Cable : 26 %
Penjualan Berdasarkan Pasar / Sales by Market
Sektor Swasta / Private Sector : 61 % PLN ( Including Contractor) : 33 % Ekspor / Export : 5 %
Lain-lain/ Others : 8 %
Sektor Pemerintah lainnya / Other Goverment sector : 1 %
Kabel Listrik Tegangan Rendah
Low Voltage Power Cables
Nilai penjualan kabel listrik tegangan rendah pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 810,7 milyar. Nilai ini mencerminkan kenaikan sebesar 43,9% jika dibandingkan dengan nilai penjualan kabel jenis ini pada tahun 2009 sebesar Rp. 563,3 milyar. Nilai penjualan domestik kabel listrik tegangan rendah pada tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 47 % menjadi Rp 780,4 milyar, jika dibandingkan dengan Rp. 530,9 milyar pada tahun 2009. Nilai penjualan ekspor kabel listrik tegangan rendah pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 6,5% menjadi Rp. 30,3 milyar jika dibandingkan dengan Rp. 32,4 milyar pada tahun 2009. Nilai penjualan domestik dan ekspor kabel listrik tegangan rendah, masing-masing mewakili 96,3 dan 3,7% nilai penjualan kabel listrik tegangan rendah di tahun 2010.
The low voltage power cable sales in 2010, was Rp. 810,7 billion. This amount showed an increase of 43,9% compared to Rp. 563,3 billion in 2009. The domestic sales of low voltage power cable in 2010, has increased by 47% to Rp. 780,4 billion compared to Rp. 530,9 billion in 2009. The export sales of The export sales of low voltage power cable in 2009 has decreased by 6,5% to Rp. 30,3 billion, compared to Rp. 32,4 billion in 2009. The domestic and export sales of low voltage power cable represented 96,3% and 3,7% of the Company’s low voltage power cable sales value in 2010.
Kabel Listrik Tegangan Menengah
Medium Voltage Power Cables
Nilai penjualan kabel listrik tegangan menengah pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 68,3% menjadi Rp. 317,0 milyar, jika dibandingkan dengan nilai penjualan sebesar Rp. 188,3 mliyar pada tahun 2009. Nilai penjualan domestik kabel listrik tegangan menengah pada tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 158,5% menjadi Rp. 302,5 milyar, jika dibandingkan dengan Rp. 117 milyar pada tahun 2009. Nilai penjualan ekspor kabel listrik tegangan menengah pada tahun 2010, mengalami penurunan sebesar 79,7% menjadi Rp. 14,5 milyar jika dibandingkan dengan Rp. 71,3 milyar pada tahun 2009. Nilai penjualan domestik dan penjualan ekspor kabel listrik tegangan menengah, masing-masing mewakili 95,4% dan 4,6% nilai penjualan kabel listrik tegangan menengah di tahun 2010.
The medium voltage power cable sales in 2010 has increased by 68,3% to Rp.317,0 billion, compared to Rp. 188,3 billion in 2009. The domestic sales of medium voltage power cable in 2010 has increased by 158,5% to Rp. 302,5 billion, compared to Rp. 117 billion in 2009. The export sales of medium voltage power cable in 2010 has decreased by 79,7% to Rp. 14,5 billion, compared to Rp. 71,3 billion in 2009. The domestic and export sales of medium voltage power cable represented 95,4% and 4,6% of the Company’s medium voltage power cable sales value in 2010.
Produk Lain
Other Products
Nilai penjualan produk lain pada tahun 2010 sebesar Rp 100,4 milyar, nilai ini mencerminkan kenaikan sebesar 41,8% jika dibandingkan dengan nilai penjualan sebesar Rp 70,8 milyar pada tahun 2009. Nilai Penjualan domestik produk lain pada tahun 2010, mengalami kenaikan 48,8% menjadi Rp 82,6 milyar, jika dibandingkan dengan Rp 55,5 milyar pada tahun 2009. Nilai Penjualan ekspor produk lain pada tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 16,3% menjadi Rp 17,8 milyar, jika dibandingkan dengan Rp 15,3 milyar pada tahun 2009. Nilai penjualan domestik dan penjualan ekspor produk lain masing-masing mewakili 82,3% dan 17,7% dari nilai penjualan produk lain di tahun 2010.
The other products sales in 2010 in amount of Rp 100,4 billion. This amount showed a increased of 41,8% compared to Rp. 70,8 billion 2009. The domestic sales of other products in 2010 has increased by 48,8% to Rp. 82,6 billion, compared to Rp. 55,5 billion in 2009. The export sales of other products in 2010 has increased by 16,3% to Rp. 17,8 billion, compared to Rp. 15,3 billion in 2009. The domestic and export sales of other products represented 82,3% and 17,7% of the Company’s other products sales value in 2010.
Penjualan Kabel Listrik Tegangan Rendah Low Voltage Cable Sales (Rp. Milyar) | (Rp. billion)
Penjualan Kabel Listrik Tegangan Menengah Medium Voltage Cable Sales (Rp. Milyar) | (Rp. billion) 442
1186 921
Penjualan Kabel Listrik Tegangan Lain Other Products Sales (Rp. Milyar) | (Rp. billion)
968 317
811 563
148
141 104
188
172
100 71
62
06
07
08
09
10
06
07
08
09
10
06
07
08
09
10
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor Perusahaan tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 61,7% menjadi Rp. 135,0 milyar jika dibandingkan dengan Rp 83,5 milyar pada tahun 2009. Kenaikan yang cukup besar ini terutama disebabkan oleh naiknya nilai penjualan tahun 2010
In 2010, The Company has increased in gross profit by 61,7% to Rp 135,0 billion compared to Rp 83,5 billion in 2009. This significant increase was mainly caused by the increase in sales in 2010 .
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha Perusahaan tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 41,4% menjadi Rp. 70,4 milyar jika dibandingkan dengan Rp 49,8 milyar pada tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ongkos angkut dan komisi penjualan sejalan dengan kenaikan penjualan Perusahaan.
The Company’s operating expenses in 2010 has increased by 41,4% to Rp 70,4 billion compared to Rp 49,8 billion in 2009. This increase was caused by the increase in freight out and sales commission in accordance with the increase in company’s sales.
Laba Usaha
Income From Operation
Kenaikan beban usaha yang tidak setinggi kenaikan laba usaha mengakibatkan laba usaha Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 91,9% menjadi Rp. 64,6 milyar jika dibandingkan dengan Rp 33,7 milyar pada tahun 2009.
The increase in operating expenses which not as higher as the increase in income from operation caused the company’s income from operation has increased by 91,9% to Rp 64,6 billion compared to Rp 33,7 billion in 2009.
Laba Bersih
Net Income
Nilai tukar Rupiah menguat terhadap USD pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 8.991 /USD dibanding Rp 9.400/USD pada akhir tahun 2009. Penguatan nilai tukar tersebut merupakan keuntungan, sehingga perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 48,3 milyar atau naik sebesar 133,3% dibandingkan dengan Rp 20.7 milyar pada tahun 2009.
The exchange rate of Rupiah strengthened against the USD at the end of 2010 to Rp 8.991/USD compared to Rp 9.400/ USD at the end of 2009. The strengthening of the exchange rate is a gain, so that the Company booked the net income of Rp 48,3 billion or increase 133,3% compared to Rp 20.70 billion in 2009.
Penjualan Bersih/Net Sales (Rp.billion)
Laba Bersih/Net Income (Rp.billion)
1.732 50
1.280 1.131 822
06
07
48
1228
08
09
26
10
06
07
27 21
08
09
10
Jumlah Aset
Total Assets
Aset Perusahaan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 21,2% menjadi Rp. 594,6 milyar, jika dibandingkan dengan Rp. 490,7 milyar pada tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya aset lancar.
The Company’s assets in 2010 has increased by 21,2% to Rp. 594,6 billion, compared to Rp. 490,7 billion 2009. This increase was caused by the increase in current assets.
Aset Lancar
Current Assets
Pada tahun 2010, Aset lancar perusahaan naik sebesar 23,8% menjadi Rp. 533,0 milyar, dibandingkan dengan Rp. 430,6 milyar pada tahun 2009. Kenaikan aset lancar ini terutama disebabkan oleh kenaikan pada pos piutang dagang, persediaan dan Investasi jangka pendek sejalan dengan naiknya penjualan perusahaan.
In 2010, the Company’s current assets has increased by 23,8% to Rp. 533,0 billion, compared to Rp. 430,6 billion in 2009. This increase was mainly caused by the increase in trade accounts receivable, inventories and short term investment in accordance with the increase in company’s sales.
Aset Tetap
Fixed Assets
Aset tetap Perusahaan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,3% menjadi Rp. 39,3 milyar, dibandingkan dengan Rp. 38,8 milyar pada tahun 2009.
The Company’s fixed assets in 2010 has increased by 1,3% to Rp. 39,3 billion, compared to Rp. 38,8 billion in 2009.
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
Jumlah kewajiban Perusahaan pada akhir tahun 2010 naik sebesar 16,4% menjadi Rp. 303,9 milyar, jika dibandingkan dengan Rp. 261,1 milyar pada akhir tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan naiknya kewajiban lancar.
The Company’s liabilities at the end of 2010 has increased by 16,4% to Rp. 303,9 billion, compared to Rp. 261,1 billion at the of 2009. The increase was caused by the increase in current liabilities.
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
Pada tahun 2010, kewajiban lancar Perusahaan naik sebesar 47.3% menjadi Rp. 202,3 milyar jika dibandingkan dengan Rp 137,3 milyar pada tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan naiknya hutang dagang yang sejalan dengan naiknya penjualan perusahaan dan disebabkan penerimaan jaminan distributor.
In 2010 The Company’s current liabilities has increased by 47.3% to Rp 202,3 billion compared to Rp 137,3 billion in 2009. This increase was caused by the increase in trade accounts payable wihch is in accordance with the increase in the company’s sales and due to receipt of distributor deposits.
Kewajiban Tidak Lancar
Non Current Liabilities
Kewajiban tidak lancar Perusahaan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 17,9% menjadi Rp. 101,6 milyar jika dibandingkan dengan Rp 123,8 milyar pada tahun 2009. Penurunan ini, terutama disebabkan oleh penghapusan utang jangka panjang lainnya yang dibukukan ke ekuitas perusahaan sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang baru berlaku efektif 1 Januari 2010.
The Company’s non current liabilities at the of 2010 has decreased by 17,9% to Rp 101,6 billion compared to Rp 123,8 billion in 2009. This decrease was mainly caused by removal other long term liabilities which had been booked to the company’s equity in accordance with the new financial accounting standard effective on January 1, 2010.
Ekuitas
Shareholders’ Equity
Ekuitas Perusahaan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 26,6% menjadi Rp. 290,7 milyar jika dibandingkan dengan Rp 229.6 milyar pada tahun 2009. Kenaikan ekuitas ini disebabkan oleh perolehan laba bersih pada tahun 2010 dan penghapusan utang jangka panjang lainnya sebagaimana diuraikan pada “Kewajiban Tidak Lancar”.
Company shareholders’ equity in 2010 has increased by 26,6% to Rp.290,7 billion compared to Rp 229,6 billion in 2009. This increase was caused by the net income in 2010 and written off other long term liabilities as described on “Non Current Liabilities”.
Jumlah Aktiva / Total Assets (Rp. billion) 607 499
595
Jumlah Kewajiban / Total Liabilities (Rp. billion)
291
399
377 317
491
Ekuitas / Shareholders Equity (Rp. billion)
303
441
183
261
208
230
64
06
07
08
09
10
06
07
Kemampuan Membayar Hutang Rasio lancar Perusahaan pada tahun 2010, mengalami penurunan menjadi 2,63 dibanding 3,14 pada tahun 2009. Rasio total kewajiban terhadap total aset pada tahun 2010, mengalami penurunan menjadi 0,51 jika dibandingkan dengan 0,53 pada tahun 2009.
08
09
10
06
07
08
09
10
Capability to pay debt The Company’s current ratio in 2010, has decreased to 2,63 compared to 3,14 in 2009. Total liabilities to total asset ratio in 2010 has decreased to 0,51 compared to 0,53 in 2009.
Kolektibilitas piutang perusahaan
Collectibility of Company’s receivables
Tingkat perputaran piutang Perusahaan untuk tahun 2010 mengalami percepatan sebesar 25,6% menjadi 61 hari, jika dibandingkan dengan 82 hari pada tahun 2009. Pada tahun 2010 piutang Perusahaan yang telah jatuh tempo mengalami peningkatan sebesar 4,6% menjadi Rp 83,5 milyar jika dibandingkan dengan Rp 79,8 milyar tahun 2009. Kenaikan ini sejalan dengan kenaikan penjualan perusahaan.
The turnover rate of the Company’s receivables in 2010 has quickly by 25,6 % to 61 days compared to 82 days in 2009. In 2010 the Company’s past due receivables increased by 4,6 % to Rp 83,5 billion compared to Rp 79,8 billion in 2009. This increase in line with increase in the company’s sales.
Kapasitas Produksi
Production capacity
Kemampuan produksi pada umumnya tidak mengalami perubahan yang berarti. Penambahan dan perubahan kemampuan mesin dilakukan semata-mata untuk menyesuaikan dengan ukuran dan jenis kabel yang dipesan pembeli, serta sebagai upaya meningkatkan keluaran dan kemudahan pengoperasian.
Production capacity in general did not change significantly. Improvements and modifications of machineries were conducted merely to accommodate cable types and sizes ordered by purchasers, as well as to increase throughput and operability.
Ikatan Material
Material Commitment
Sampai dengan laporan ini dibuat Perusahaan tidak ada ikatan yang material untuk investasi barang modal.
To the date of this report, the Company had made no material commitment(s) to invest any money for capital goods.
Dana Hasil Penawaran Umum
Funds Obtained from the Public Offerings
Sampai dengan laporan ini dibuat tidak ada dana hasil penawaran umum.
To the time of this report, there were no funds obtained from the public offerings.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 17 Juni 2010 Perusahaan menetapkan bahwa keuntungan bersih Perseroan dalam tahun buku 2009 akan digunakan seluruhnya untuk menutup kerugian yang masih diderita Perseroan pada tahuntahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2010 tidak ada pembagian dividen kepada para pemegang saham.
Based on the resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on June 17, 2010, the Company stipulated that the Company’s net profit in the 2008 financial year will entirely be used to cover the loss that the Company had suffered during the preceding years, so that in 2010 there was no distribution of dividends to the shareholders.
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions With Related Parties
Sampai dengan laporan ini dibuat Perusahaan tidak ada investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/ modal dan transaksi, yang mengandung benturan kepentingan dengan pihak afiliasi.
Up to the time of this report, the Company had made no investment, expansion, divestment, business merger/ amalgamation, acquisition, debt/capital restructuring and transaction that contain conflict of interest with affiliate party.
ANNUAL REPORT 2010
39
PT KMI Wire and Cable Tbk.
Program Adopsi Pohon (Restorasi) Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Februari 2010, Sukabumi, Jawa Barat Tree Adoption Program (Restoration) Gunung Halimun Salak National Park, February 2010, Sukabumi, West Java
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Perseroan memahami bahwa Tata Kelola Perusahaan yang baik mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja perseroan dalam upaya perseroan melindungi dan meningkatkan nilai perseroan bagi kepentingan para pemegang saham perseroan. Dalam menjalankan aktivitas usahanya perseroan selalu berupaya untuk menganut dan menerapkan secara konsisten prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan mengacu kepada peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia.
The Company understands that Good Corporate Governance has a big influence on the performance of the Company in protecting and increasing the Company’s value in the interest of the shareholders. In running its business activities, the Company always exerts effort to adopt and consistently apply the principles of good corporate governance in compliance with the existing laws and regulations in Indonesia.
Struktur Tata Kelola
Governance Structure
Sebagai perusahaan public, perseroan tunduk pada Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perusahaan juga tunduk pada peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) dan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).
With its public status, the Company is subject to the Law No.40 Year 2007 on the Limited Liability Company and Law No.8 Year 1995 on the Capital Market. The Company also is subject to regulations of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) and regulations of the Indonesia Stock Exchange (IDX).
Berdasarkan Undang-undang tersebut di atas dan Anggaran Dasar Perseroan, struktur tata kelola perusahaan terdiri atas, Rapat Umum Pemegang Saham; Dewan Komisaris, yang berperan sebagai pengawas pengelolaan perseroan; dan Direksi, yang bertanggung jawab atas pengelolaan perseroan sehari-hari. Secara bersama-sama mereka bertanggung jawab atas penerapan tata kelola perusahaan di perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai kewenangan untuk membentuk komite pengawasan dan komite pelaksana yang diperlukan untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan tugas tata kelola dan pengawasan internal secara efektif. Pada akhir 2007 telah terbentuk Komite Audit.
Under the laws mentioned above and the Company’s Articles of Association, the structure of the Company’s Governance consists of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, serving as the supervisor of corporate governance, and the Board of Directors, responsible for governing the Company from day to day. Together they are responsible for the application of corporate governance in the Company. The Board of Commissioners and the Board of Directors have the authority to establish a supervisory committee and an executive committee, both needed to assist the two boards in effectively performing their respective tasks of governance and internal supervision. At the end of 2007, the Audit Committee has been set up.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, baik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPT) maupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan badan yang memiliki kewenangan tertinggi dalam menentukan dan merumuskan kebijakankebijakan penting sehubungan dengan arah dan pengelolaan perseroan.
In accordance with the Company’s Articles of Association, both the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) are bodies invested with the highest authority in determining and formulating key policies relating to the direction and management of the Company.
RUPST & RUPSLB mempunyai hak untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Biasanya anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat untuk periode yang berakhir pada RUPST kedua selama masa jabatannya. RUPST dilaksanakan sekali dalam setahun, sedangkan RUPSLB dapat dilakukan sewaktu-waktu.
AGM and EGM have the right to appoint and discharge member(s) of the Board of Commissioners and member(s) of the Board of Directors. Ordinarily the member of the Board of Commissioners and member of the Board of Directors is appointed for the period ending at the second AGM during the term of his/her office. AGM is held once a year, while an EGM may be held at any time.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Jumlah keanggotaan Dewan Komisaris perseroan telah sesuai dengan peraturan pasal 14 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan yang menyatakan
The membership of the Company’s Board of Commissioners has complied with paragraph 1, article 14 of the Company’s Articles of Association which
bahwa Dewan Komisaris perseroan beranggotakan 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut : a. seorang Presiden Komisaris; b. seorang Wakil Presiden Komisaris; dan c. 3 (tiga) orang Komisaris.
states that the Company’s Board of Commissioners shall have five (5) members with the following composition : a. One President Commissioner; b. One Vice President Commissioner; and c. Three Commissioners.
Kelima anggota Dewan Komisaris saat ini ditunjuk oleh RUPST tanggal 17 Juni 2010. Dua dari lima anggota Dewan Komisaris adalah komisaris independen, sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A tentang Pencatatan Efek yang mengharuskan perseroan untuk memiliki sekurangkurangnya sepertiga dari jumlah Komisaris yang memiliki kemandirian dari pemegang saham mayoritas pengendali.
The five members of the Board of Commissioners currently in office were appointed by AGM on June 17, 2010. Two of the five members of the Board of Commissioners are independent commissioners, in compliance with IDX Regulation No. I-A on The Listing of Shares, which obligates the Company to have at least one-third of the total number of Commissioners as independent of the controlling majority shareholders.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan pengarahan kepada Direksi. Pengarahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris senantiasa akan sejalan dengan visi dan misi perseroan yang telah digariskan dan mengikuti kebijakan dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang berlaku, dalam upaya mewujudkan pertumbuhan nilai perusahaan yang berkesinambungan bagi para pemegang saham.
Based on the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners shall be responsible to conduct supervision over the policies of the Board of Directors in running the Company and also to provide direction for the Board of Directors. The directives provided by the Board of Commissioners shall always be in line with the Company’s set down vision and mission and follow the effective policy and principles of corporate governance, in the effort of achieving sustained growth in the Company’s value for the shareholders.
Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri memiliki akses penuh untuk memasuki bangunan atau tempat yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan kondisi keuangan dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. Nama dan profile setiap anggota Dewan Komisaris ditampilkan pada halaman 18 dan 19 laporan tahunan ini.
The commissioners, both collectively and severally, have/ has full access into the building or any place controlled by the Company and are/is entitled to examine all bookkeeping, correspondences and other evidences, to examine and check the verity of the financial conditions et cetera, and also have/has right to know all actions that have been taken by the Board of Directors. The names and profiles of members of the Board of Commissioners are displayed on pages 18 and 19 of this annual report.
Direksi
Board of Directors
Kelima anggota Direksi Perseroan saat ini ditunjuk oleh RUPST tanggal 17 Juni 2010. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Jumlah keanggotaan Direksi telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang menyatakan bahwa Direksi Perseroan beranggotakan sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut : a. seorang Presiden Direktur; b. seorang Wakil Presiden Direktur; dan c. 3 (tiga) orang Direktur.
The incumbent five members of the Company’s Board of Directors were appointed by AGM on June 17, 2010. The member of the Board of Directors, whose term of office had expired, may be re-appointed. The membership of the Board of Directors has complied with the Company’s Articles of Association that states that the Board of Directors shall have at least five members with the following composition: a. One President Director; b. One Vice President Director; and c. Three Directors.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas pengelolaan Perseroan sehari-hari sesuai visi dan misi yang telah digariskan dan mengikuti kebijakaan dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang berlaku guna mencapai hasil usaha yang telah ditetapkan dalam upaya mengoptimalkan nilai Perseroan bagi para pemegang saham.
Based on the Company’s Articles of Association, the Board of Directors shall be fully responsible for discharging its duties of managing the Company from day to day in line with the vision and mission already set down and follow the policies and principles of corporate governance in effect, in order to achieve business gain that has been set as the goal in the effort to optimize the Company’s value for the shareholders.
Adapun tugas pokok Direksi adalah (a) memimpin dan mengurus Perseroan sesuai tujuan Perseroan, (b) menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
The main duties of the Board of Directors are (a) leading and managing the Company in accordance with the Company’s objectives, (b) controlling, maintaining and managing the Company’s assets.
Secara koletif maupun individu, anggota Direksi memiliki keahlian dan kualifikasi profesional yang memadai untuk memenuhi tuntutan tugas dan tanggung jawabnya. Selain diwajibkan terus mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan pasar kabel dan bidang terkait, bila diperlukan, setiap anggota Direksi mengikuti pelatihan guna mengasah pengetahuan dan ketrampilan di bidangnya masing-masing. Nama dan profile setiap anggota Direksi ditampilkan pada hal 20 dan 21 laporan tahunan ini.
Collectively or individually, the members of the Board of Directors have skill and professional qualification adequate to meet the demand of their duties and responsibilities. Besides being obligated to continue self-development and follow the course of the cable market and the related fields, if necessary, every member of the Board of Directors shall undergo training for the purpose of enhancing knowledge and skill in their respective area of duty. The names and profiles of members of the Board of Directors are displayed on page 20 and 21 of this annual report.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meetings
Sepanjang tahun 2010, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Dewan Komisaris telah melakukan rapat Dewan Komisaris sebanyak 8 (delapan) kali dan dihadiri oleh paling sedikit 3 orang anggota Dewan Komisaris yang terdiri dari 5 (lima) kali rapat khusus Dewan Komisaris dan 3 (tiga) kali rapat yang dihadiri oleh Direksi.
Throughout 2010, in discharging their duties and responsibilities the Board of Commissioners undertook a total of 8 (eight) Board of Commissioners meetings, and attended by at least 3 (three) members of the Board of Commissioners comprising of 5 (five) exclusive Board of Commissioners meetings and 3 (three) meetings which were also attended by the Board of Directors.
Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Dalam menjalankan Perusahaan di tahun 2010, Direksi telah melakukan rapat khusus Direksi sebanyak 16 (enam belas) kali dan rapat dengan Komisaris sebanyak 3 (tiga) kali yang dihadiri oleh paling sedikit 3 orang anggota Direksi.
In managing the Company in 2010, members of the Board of Directors have met among themselves for a total of 16 (sixteen) meetings, and held 3 (three) meetings with the Commisssioners and attended by at least 3(three) members of the Board of Directors.
Honorarium dan Remunerasi Pengurus
Board Honorarium and Remuneration
Dewan Komisaris dan Direksi menerima honorarium dan remunerasi yang pemberiannya telah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Total honorarium Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2010 adalah sebesar Rp. 3.998.140.035,-
The Board of Commissioners and the Board of Directors receive honorarium and remuneration, the disbursement of which is provided for by the Articles of Association of the Company at an amount that is determined by the Annual General Meeting of Shareholders. The total honorarium of the Board of Commissioner and the Board of Director in 2010 amounted to Rp. 3.998.140.035,-
Penunjukan Akuntan Publik
Appointment of Public Auditors
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 17 Juni 2010, Osman Bing Satrio & Rekan telah ditunjuk oleh Komisaris sebagai auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Keputusan ini diambil oleh Dewan Komisaris atas evaluasi dan saran Komite Audit, yang menutup kemungkinan terjadinya benturan kepentingan. Osman Bing Satrio & Rekan telah meyakinkan Komite Audit bahwa selama proses audit berlangsung mereka akan melakukan rapat ruitn dengan Direksi dan Komite Audit. Audit fee untuk tahun buku 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 210 juta dan Rp 200 Juta.
On the basis of the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on June 17, 2010, Osman Bing Satrio & Partner was appointed by the commissioner as the independent auditors to audit the financial statements of the company for the year ending 31 December 2010. The decision was undertaken by the Board of Commissioners upon the evaluation and recommendation of the Audit Committee, which ensures the elimination of any potential conflict of interest. Osman Bing Satrio & Partner has assured the Audit Committee of the Company that it will carry out regular meetings with both the Management and Audit Committee. The audit fees for fiscal years 2010 and 2009 amounted to Rp 210 million and Rp 200 million each.
Komite Audit
Audit Cometee
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bertugas memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan yang disampaikan oleh Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas Dewan Komisaris, antara lain :
In discharging supervision function, the Board of Commissioners is assisted by an Audit Committee charged with the tasks of providing opinion for the Board of Commissioners regarding the report presented by the Board of Directors, identifying matters needing the attention of the Board of Commissioners, and carrying out the tasks of the Board of Commissioners, which among other things are:
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan perusahaan.
• Conducting study information
• Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangan.
• Conducting study on the Company’s compliance with laws and regulations
• Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh auditor internal.
pelaksanaan
• Conducting study on implementation of auditing by internal auditor
• Melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi.
• Reporting matters relating to implementation of risk management by the Board of Director
Komite Audit Perseroan diketuai oleh F. Harnantoko, yang juga merupakan Komisaris Independen, serta memiliki 2 (dua) anggota yang merupakan Tenaga Ahli yaitu Sugianto (anggota) mantan akuntan BPKP dan Hartono Joyo (anggota).
on
the
Company’s
financial
The Company’s Audit Committee is chaired by F. Harnantoko, who is also an Independent Commissioner, and has two members who are Experts, namely Sugianto (member) formerly members of the BPKP’s accountants and Hartono Joyo (member).
Sugianto bergabung sebagai anggota Komite Audit sejak 17 Juli 2008 Ia berpengalaman di bidang keuangan dan audit lebih dari 27 tahun. Sugianto menyelesaikan pendidikan D4 jurusan akuntansi pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1988 dan Magister Akuntansi (S2) di Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 2005.
Sugianto joined the membership of the Audit Committee since July 17, 2008. He has experienced in finance and auditing for more than 27 years. Sugianto completed his D4 accounting education at the State Accounting College (STAN) in 1988 and his Magister Accounting (S2) at the University of Trisakti Jakarta in 2005.
Hartono Joyo bergabung sebagai anggota Komite Audit sejak 17 Juli 2008, Ia berpengalaman di bidang keuangan dan audit lebih dari 27 tahun. Hartono Joyo menyelesaikan pendidikan Akunting pada Akademi Akunting Jayabaya tahun 1984.
Hartono Joyo joined the Company’s Audit Committee membership since July 17, 2008. He is experienced in finance and auditing for more than 27 years. Hartono Joyo completed accounting educa- tion at the Academy of Accounting Jayabaya in 1984.
Dalam pelaksanaan tugasnya selama tahun 2010, Komite Audit mengadakan rapat periodik dan melaporkan kegiataannya kepada Dewan Komisaris setiap akhir semester, yang meliputi hasil penelaahan atas laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran dan laporan tahunan. Komite Audit juga menekankan perlu diaktifkannya auditor internal Perusahaan. Dalam hubungannya dengan Kantor Akuntan Publik sebagai Auditor Eksternal, Komite Audit telah melakukan pembahasan atas program audit untuk meyakinkan kesesuaiannya dengan ketentuan dan prosedur standar audit yang berlaku dan membahas konsep laporan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010.
In discharging its tasks during 2010, the Audit Committee held periodical meetings and reported about its activities to the Board of Commissioners every end of semester, comprising results of its study on the monthly, quarterly, semester and annual financial report. The Audit Committee also had emphasized that it is necessary to re-activate the Company internal auditor. In its link with the Public Accountant Office as external auditor, the Audit Committee had carried out discussions on the audit program to assure its compliance with the existing standard provisions and procedures of auditing and discuss the report for the financial year ended December 31, 2010.
Sekretaris Perusahaan Asep Kusno, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1991 dan sesuai dengan Surat Keterbukaan Informasi kepada Bapepam & Lembaga Keuangan (LK), Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia No. 086/KMI/GA/III/2010 tanggal 29 Maret 2010, Perusahaan terhitung sejak tanggal 29 Maret 2010 telah menunjuk Asep Kusno sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) menggantikan Sani Permana. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai pemeriksa di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembanguan (BPKP) dari tahun 1988 sampai 1991. Beliau adalah lulusan Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1988.
Corporate Secretary Asep Kusno, joined in the Company in 1991, and was trusted to hold the Corporate Secretary position from 2010 to present. and In accordance with the Letter of Information Disclosure to the Capital Market Supervisory Agency, The Indonesian Stock Exchange and The Indonesian Central Securities Depository No. 086/KMI/GA/III/2010 dated 29 March 2010, the Company since 29 March 2010 has appointed Asep Kusno as Corporate Secretary to replace Sani Permana. He was Accountant in Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( BPKP ) from 1988 up to 1991, and obtained his Bachelor Degree in Accountancy from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara in 1988. Selama tahun 2010 Sekretaris Perusahaan melaksanakan tanggung jawabnya dalam kaitan tugas dan fungsinya mencakup tiga bidang kegiatan yaitu :
As the Corporate Secretary, in 2010 he has implemented his responsibility related to his duty and function which included three fields of activities:
1. Memelihara hubungan dengan otoritas pasar modal, pemegang saham, media massa, komunitas di sekitar area operasional serta masyarakat umum.
1. To maintain relations with the capital market authorities, shareholders, mass media, the community around the operational area and the public;
2. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan Pasar Modal, UU Perusahaan Indonesia dan Anggaran dasar Perseroan serta
2. To ensure Company adherence to the rules and regulations of the Capital Market, Indonesian Company Law and the Articles of Association of the Company; and 3. To help the Commissioner and the Board of Directors in applying Good Corporate Governance.
3. Membantu Komisaris dan Direksi dalam penerapan Good Corporate Governance. Tempat/Alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Perusahaan adalah :
Place/Address of Contact for shareholders or the public to obtain information about the Company :
Jl. Raya Bekasi KM 23,1 Cakung Jakarta Timur 13910 - Indonesia Telepon : (62-021) 4601733 Fax : (62-021) 4601738 website :www.kmi.co.id email :
[email protected]
Jl. Raya Bekasi KM 23,1 Cakung Jakarta Timur 13910 - Indonesia Telephone : (62-021) 4601733 Facsimile : (62-021) 4601738 website :www.kmi.co.id email :
[email protected]
Pengawasan dan Pengendalian Internal
Controlller and Internal Control
Sebagai komitmen dalam mempraktekan tata kelola perusahaan yang baik, Perusahaan menerapkan sistem pengendalian internal. Perusahaan telah memiliki personil dan sumber daya lainnya yang memadai untuk melaksanakan fungsi pengendalian internal yang mampu memberikan perlindungan dalam batasan wajar terhadap kemungkinan kerugian akibat dari risiko keuangan, operasional dan pasar.
As a commitment to practice the good corporate governance, the Company applies the system of internal control. The Company has placed adequate personnel and other resources for the implementation of the internal control function which capable in providing protection to a fair limit against possible losses due to financial, operational and market risks.
Pada tahun 2010 sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Direktur No. Dir/050/II/2010 Tanggal 01 Pebruari 2010, Perusahaan telah membentuk Unit Pemeriksaan Internal. Kedudukan Unit Pemeriksaan Internal berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
In year 2010 in accordance with the Decision Letter of the President Director No. Dir/050/II/2010 dated February 01, 2010, the company has set up the Internal Audit Unit. The status of the Internal Audit Unit is under and directly responsible to the President Director.
Direksi melakukan evaluasi terhadap kerangka pengendalian internal Perusahaan sedikitnya sekali dalam setahun. Berdasarkan sistem dan prosedur pengendalian internal tersebut, Direksi menjamin keabsahan laporan keuangan Perusahaan sebagaimana tertera pada halaman 45. Angka-angka yang tercantum pada laporan tersebut memberikan gambaran yang wajar atas Perusahaan termasuk hasil usaha, perubahan modal pemegang saham, dan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010.
The Board of Directors carries out assessment over the framework of the Company’s internal control at least once in a year. Based on such internal control system and procedures, the Board of Directors attests to the validity of the financial statements of the Company set out on page 45. The numbers presented therein give a fair representation of the Company including its results of operations, changes in equity, and cash flows for the year ended 31 December 2010.
Resiko Usaha
Business Risk
Resiko usaha yang selalu harus dihadapi, diantisipasi dan dikelola oleh Perusahaan adalah :
The business risks that should always be faced, anticipated and managed by the Company are:
1. Persaingan Seiring dengan meningkatnya proyek pemerintah di sektor tenaga listrik di Indonesia, jaringan distribusi listrik akan mengalami kenaikan yang tinggi. Ditambah lagi dengan diberikan peluang kepada pemasok kabel di luar negeri untuk mengikuti tender tender yang ditawarkan pemerintah mengakibatkan persaingan usaha kabel di Indonesia bertambah ketat.
1. Competition In pace with the increase of government projects in the power sector in Indonesia, the power distribution network will undergo a big growth. Added to that, with the opening of opportunity for foreign cable suppliers to bid for the tenders offered by the government, competition in the cable business in Indonesia has become stiffer.
Pada saat ini jumlah produsen kabel di Indonesia berjumlah kurang lebih 32 produsen. Semua bersaing untuk merebut pasar bagi produknya masing-masing yang tentunya dapat mempengaruhi perkembangan usaha Perseroan. Untuk menghadapi situasi demikian Perusahaan mengupayakan penetrasi pasar lebih lanjut baik domestik maupun ekspor dengan melakukan program pengenalan merek, meluaskan cakupan jenis produk, memperkuat jaringan pemasaran dan meningkatkan daya saing produk, dari sisi harga, kualitas dan ketersediaan.
At present, the number of cable producers in Indonesia is 32. All competes to gain market share for their goods, a fact that certainly could affect the progress of the Company. To face the situation, the Company has mounted effort to further penetrate both the domestic and export market through brand familiarization program, expanding product line coverage, strengthening marketing network and stepping up product competitiveness, from the aspects of price, quality and availability.
2. Harga Bahan Baku Bahan baku utama Perusahaan, yaitu tembaga, aluminium dan biji plastik merupakan bahan baku yang telah masuk dalam komoditi perdagangan dunia dimana harganya sangat berfluktuatif tergantung kepada permintaan dan penawaran di seluruh dunia. Untuk meminimalkan resiko kesalahan baik dalam hal melakukan pembelian dan penetapan harga jual produk, Perusahaan harus selalu memperhatikan dan mengawasi pergerakan harga bahan baku utama tersebut, serta secara optimal melakukan lindung nilai atas harga pembelian bahan baku utama Perusahaan.
2. Raw Material Price The major raw materials for the Company, copper, aluminum and plastics grain, are among the materials that have turned into one of the world trade commodities, with fluctuating prices depending on the demand and supply worldwide. To minimize the risk of mistake in purchasing and setting of product price, the Company always has to pay heed to and monitor the movement of these major raw materials and through optimization hedge over the purchasing prices of the Company’s major raw materials.
3. Teknologi Teknologi sangat berpengaruh sekali terhadap kegiatan usaha Perusahaan dalam memenuhi tuntutan serta keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi sangat pesat, sehingga apabila Perusahaan tidak mengikuti perkembangan tersebut maka Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya. Untuk mengantisipasi hal ini, Perseroan telah melakukan penetrasi pasar lebih lanjut baik domestik maupun ekspor dan memproduksi jenis kabel lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
3. Technology Technology greatly impacts the business operation of the Company in meeting the demand and wishes of the consumers. Technological progress has been very fast, so that if the Company does not pace up with the progress it will experience difficulties in marketing. In anticipation, the Company has penetrated the market further, both domestic as well as export markets, and produced other types of cable to cater to the market need.
4. Nilai Tukar Mata Uang Asing Sebagian besar pinjaman yang diperoleh Perseroan adalah dalam mata uang US Dollar. Apabila nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar mengalami penurunan maka beban bunga dan jumlah pelunasan hutang yang dibayar akan menjadi lebih besar sehingga akan mempengaruhi laba Perseroan. Untuk mengurangi dampak atas perubahan nilai mata uang asing, Perseroan berusaha dengan segala daya untuk meningkatkan penjualan dalam mata uang US$ baik penjualan ekspor maupun penjualan dalam negeri.
4. Foreign Exchange Rate A major portion of loans obtained by the Company is in US dollar. Whenever the exchange rate of the Rupiah against the US Dollar undergoes downturn, the interest burden and amount of debt payment to be paid will be bigger, so as to affect the Company’s profit. To lessen the impact of any change in foreign exchange, the Company works as best it could to jack up sales in US Dollar, both in the export as well as domestic markets.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Company’s Social Responsibility
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan juga memiliki komitmen untuk membantu kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
In operating its business, the company also has commitment to assist the community’s life and the surrounding vicinity.
Karyawan Perusahaan memberikan perlakuan yang sama untuk seluruh karyawan yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara perusahaan dengan Serikat Pekerja/Buruh. PKB pada pokoknya memuat penetapan dan pengaturan hal-hal berikut : - Hak dan kewajiban dari Perusahaan, Serikat Pekerja dan Pekerja. - Syarat-syarat kerja. - Hubungan dan kerjasama yang harmonis antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja dan Pekerja. - Penyelesaian yang adil terhadap perbedaan pendapat. - Pengembangkan kecakapan dan ketrampilan kerja setiap pekerja dimana Perusahaan berkewajiban untuk membinanya, sehingga potensi dan daya kreasi pekerja dapat dikembangkan guna mempertinggi produktivitas dan kesejahteraan bersama.
Employees The Company treats all employees equally as contained in the Collective Labor Agreement (CLA) between the company and the Trade Union. The CLA in essence contains stipulations and arrangements over the following:
Komunitas Kontribusi Perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar dilakukan dengan memberikan kesempatan kerja di Perusahaan bagi para anggota masyarakat sekitar. Akses atas informasi yang relevan tentang kesempatan kerja tersebut tersedia bagi masyarakat sekitar.
Community The Company’s contribution to the empowering of surrounding communities is given by providing job openings within the company for members of the said communities. Access to relevant information about the job openings is available to the communities.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memelihara kelestarian lingkungan, maka pada bulan Februari 2010 Perseroan berpartisipasi melaksanakan penanaman 1.000 pohon di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi, Jawa Barat. Program ini dilaksanakan selain untuk merestorasi hutan kritis di kawasan tersebut, juga ditujukan untuk mensejahterakan masyarakat setempat melalui program Model Kampung Konservasi (MKK).
In order to support the government program to preserve the environment, the company planted around 1,000 trees in Gunung Halimun Salak National Park in Sukabumi, West Java in February last year. Besides aiming at reforesting barren areas in the National Park, the event was also held to enhance prosperity of local dwellers through Conservation Kampong Model program (MKK).
Pada tahun 2010 partisipasi lain Perusahaan terhadap masyarakat sekitar dilakukan dalam bentuk aktivitas sebagai berikut: bantuan pembangunan mushola di Sekolah Dasar, bantuan pembangunan mesjid di lingkungan masyarakat dan sumbangan untuk kegiatan masyarakat sekitar.
In 2010 other company’s contribution to the communities are performed through such activities as: donation for mushola development in Elementary School, donation for mosque development in the communities arround and donation for the communities activities.
- - - - -
Rights and obligations of the company, trade union and workers. Working conditions. Harmonious relations and cooperation between the company and trade union and workers. Fair settlement over differences of opinion. Development of worker ability and skills of each worker in which the company is obligated to give guidance so that the worker’s potential and creativity could develop to enhance productivity and common welfare.
Pernyataan Manajemen atas Laporan Tahunan 2010 The Management Statement for the Annual Report of 2010
Direksi dan Dewan Komisaris dengan ini menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2010 PT KMI Wire and Cable Tbk .
The Board of Directors and the Board of Commissioners hereby state their complete responsibility for the content of the Annual Report of 2010 of PT KMI Wire and Cable Tbk.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris President Commissioner
Todo Sihombing Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Rasidi Komisaris Commissioner
Susanto Sjahir Komisaris Commissioner
Sudrajat
Ferdinandus Harnantoko Komisaris Commissioner
Direksi Board of Directors
Herman Nursalim Presiden Direktur President Director
Ow Yok Leng Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Lie Thwan Hian Direktur Director
Lim Fui Liong Direktur Director
Ignatius Iming Sujana Direktur Director
Laporan Keuangan Financial Statements DAFTAR ISI CONTENTS SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTOR’S STATEMENT LETTER 1 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Laporan Keuangan Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Financial Statements As of December 31, 2010 and 2009 And for years then ended 2 Neraca
Balance Sheets
4 Laporan Laba Rugi Statements of Income
5 Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity
6 Laporan Arus Kas
Statements of Cash Flows
7 Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to Financial Statements