Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
DAFTAR ISI Halaman Penjelasan Umum .................................................................................................1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian, Triwulan IV Tahun 2013 – 2014 ..............................................................................................5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia, Triwulan IV Tahun 2013 – 2014 ..............................................................................................6 Kontribusi PDB Sub Sektor Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian Triwulan IV Tahun 2013 – 2014 ............................................................................8 PDB Harga Konstan dan Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian Triwulan IV Tahun 2013 – 2014 ............................................................................9 Indeks Implisit dan Tingkat Perubahan Harga Produsen Sektor Pertanian Triwulan IV Tahun 2012 -2014 ............................................................................ 11
B u l e t i n P D B S e k t o r P e r t a n i a n diterbitkan 4 (empat) kali dalam setahun (Triwulanan) oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Pengarah Penanggung Jawab Penyunting Penyusun
Layout-Publikasi
: : : :
Ir. M. Tassim Billah, MM Ir. Dewa N. Cakrabawa, MM Ir. Sabarella, MSi 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE : 1. Heri Dwi Martono 2. Heruwaty
Alamat Redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Gedung D Lantai IV Jakarta Selatan 12550, Telp. (021) 7805305, Fax. (021) 7805305, Homepage: http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
1
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
PENJELASAN UMUM Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Dalam rangka menyediakan data PDB sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2015 kembali menerbitkan Buletin PDB Sektor Pertanian yang terbit setiap triwulan. Buletin PDB Sektor Pertanian Volume 14 Nomor 1, Pebruari 2015 ini berisi data dan analisis deskriptif PDB sektor pertanian triwulan IV tahun 2013 dan tahun 2014, dan juga triwulan sebelumnya. Data dan informasi yang disajikan dalam buletin ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai tahun 2015 BPS telah merilis PDB atas dasar harga konstan tahun 2010 berbasis System of National Accounts (SNA 2008) atau Sistem Neraca Nasional (SNN), yang sebelumnya merupakan PDB harga konstan tahun 2000. Dengan adanya perubahan tahun dasar tersebut menyebabkan terjadinya perubahan konsep dan metode penghitungan diantaranya output pertanian mencakup output saat panen dan nilai hewan serta tumbuhan yang belum menghasilkan dan penggunaan indeks harga produsen (IHP) yang sebelumnya menggunakan indeks harga perdagangan besar (IHPB). PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan
2015 PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data PDB antara lain adalah : 1. PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. 2. PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. 3. Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara. Untuk menghitung PDB terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : 1. Pendekatan Produksi
PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Mulai tahun 2015 penyajian PDB berdasarkan tahun dasar 2010 dengan lapangan usaha dikelompokkan menjadi 17 lapangan usaha (sektor) yang sebelumnya dikelompokkan ke dalam 9 sektor dengan tahun dasar 2000 (Tabel 1.)
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
Tabel 1. Perbandingan Lapangan Usaha antara PDB Tahun Dasar 2000 dan PDB Tahun Dasar 2010. Tahun Dasar 2010 Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
3
Tahun Dasar 2000 Lapangan usaha No Pertanian, Peternakan, 1 Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan 2 Penggalian Industri Pengolahan 3
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
4
Pengadaan Listrik dan Gas
5
Konstruksi
5
6
Perdagangan, Hotel Restoran Pengangkutan Komunikasi Keuangan, Real Estate Jasa Perusahaan Jasa-jasa termasuk pelayanan pemerintah
Pengadaan Air, Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
No 1 2
7 8 9
dan 6 dan 7
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Sampah,
dan 8
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Perdagangan
jasa 9
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10 11 12
Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate
13
Jasa Perusahaan
14 15
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
16 17
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya Dalam definisi ini, PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi).
2. Pendekatan Pendapatan PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.
3. Pendekatan Pengeluaran
PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari : pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba pengeluaran konsumsi pemerintah pembentukan modal tetap domestik bruto perubahan inventori, dan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
3
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor). Secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi. PDB yang disajikan dalam buletin ini menggunakan PDB dengan pendekatan produksi, mengingat sektor pertanian merupakan salah satu lapangan usaha dalam perekonomian Indonesia.
Metode Penghitungan PDB dengan pendekatan produksi sebagai berikut : 1. PDB Atas Dasar Harga Berlaku
2015 Rasio NTB = Perbandingan NTB terhadap Output (NTB/Ouput) Rasio NTBt = Rasio NTB pada tahun berjalan (t)
2. PDB Atas Dasar Harga Konstan PDB atas dasar harga konstan dihitung menggunakan metode revaluasi, yaitu output diperoleh dari perkalian antara produksi dengan harga tahun dasar. Sedangkan nilai tambah dihasilkan dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan rasio nilai tambah tahun dasar. Atau dengan rumus dapat dijelaskan : Outputk,t =Produksit x Harga0 NTBk,t =Outputk,t x Rasio NTB0
Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya antara dari masing-masing total nilai produksi (output) tiap-tiap sektor atau subsektor. Output b,t = Produksit x Hargat NTBb,t NTBb,t
= Outputb,t – Biaya Antarab,t Atau = Outputb,t x Rasio NTBt
Dimana: Output
b,t
= Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t
NTBb,t
= Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t
Produksit
= Kuantum produksi tahun ke t
Harga
= Harga produsen tahun ke t
t
dimana: Outputk,t
= Output/nilai produksi bruto atas dasar harga konstan tahun t
NTBk,t
= Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun t
Harga0
= Harga produksi tahun dasar
Rasio NTB0 = Rasio nilai tambah bruto terhadap output tahun dasar. Khusus sub sektor peternakan, penghitungan produksinya adalah selisih populasi ditambah dengan pemotongan, dengan rumus sebagai berikut : Produksit = (Populasit – Populasit-1) + Pemotongant + (Eksport – Import )
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
4
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian Triwulan IV Tahun 2013 – 2014
PDB sektor pertanian secara luas (pertanian, kehutanan dan perikanan) mengalami peningkatan nilai tambah bruto
Perekonomian Indonesia pada tahun 2014
menunjukkan
peningkatan
dari Rp. 1.275,05 triliun (tahun 2013) menjadi Rp. 1.410.66 triliun (tahun 2014) yang disebabkan oleh peningkatan PDB sub
ini
sektor penyusunnya. Begitu juga dengan
diindikasikan dengan adanya peningkatan pada nilai PDB yang telah dicapai sebesar
PDB pertanian sempit (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
Rp. 1.017,96 triliun terhadap tahun 2013.
perburuhan & Jasa pertanian) mengalami peningkatan dari Rp. 994,78 triliun tahun
dibandingkan
tahun
2013.
Hal
Secara nominal PDB Indonesia tahun 2014 mencapai Rp. 10.542,7 triliun yang merupakan kontribusi dari 17 (tujuh belas) lapangan usaha. Sumbangan dari sektor pertanian
terhadap
PDB
Indonesia
mencapai Rp. 1.410,66 triliun, sementara sektor ekonomi lainya secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.
2013 menjadi Rp. 1.088,94 triliun pada tahun 2014. Pada tahun 2014 sumbangan PDB pertanian terbesar berasal dari sub sektor tanaman perkebunan sebesar Rp. 397,90 triliun, disusul sub sektor tanaman Tanaman
Pangan
sebesar
Rp.
343,95
Tabel 2. PDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah), 2013 - 2014 Lapangan Usaha
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2013*) Tw. IV
2014**) Total
Tw.III
Tw. IV
Total
290,30
1.275,05
395,26
316,24
1.410,66
214,28
994,78
312,67
228,96
1.088,94
53,06
332,11
97,62
54,14
343,95
32,48
137,37
42,70
36,29
159,52
84,04
358,17
123,90
88,44
397,90
40,27
147,98
42,71
45,72
167,08
4,44
19,14
5,74
4,36
20,50
b. K e h u t a n a n
19,08
69,60
19,39
19,54
74,62
c. P e r i k a n a n
56,95
210,67
63,20
67,75
247,09
2. Pertambangan dan Penggalian
276,70
1.042,98
264,56
248,16
1.035,12
3. Industri Pengolahan
519,22
1.998,69
560,81
572,36
2.215,75
26,49
98,69
27,85
29,17
114,12
1,85
7,15
1,94
1,97
7,70
248,81
905,99
265,32
282,53
1.041,95
327,85
1.263,82
365,14
357,49
1.410,93
100,60
368,68
116,97
125,13
450,60
76,51
289,50
83,63
86,59
330,67
88,01
341,01
93,08
95,24
368,94
93,86
368,88
102,09
107,33
408,65
68,63
264,28
74,46
77,62
294,57
37,42
144,60
42,06
43,73
165,99
98,01
371,21
111,46
109,09
404,38
88,50
309,44
90,73
98,45
346,56
27,12
96,67
28,37
29,98
109,07
37,33
140,31
41,17
43,97
163,55
2.407,20
9.286,93
2.664,90
2.625,07
10.279,22
a. Pertanian sempit, Perburuhan & Jasa Pertanian
- Tanaman Pangan - Tanaman Hortikultura - Tanaman Perkebunan - Peternakan - Jasa Pertanian dan Perburuan
4. Pengadaan Listrik dan Gas 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6. Konstruksi 7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8.Transportasi dan Pergudangan 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10. Informasi dan Komunikasi 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 12. Real Estate 13. Jasa Perusahaan 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 15. Jasa Pendidikan 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17. Jasa lainnya NILAI TAMBAH BRUTO ATAS HARGA DASAR PAJAK DIKURANG SUBSIDI ATAS PRODUK PRODUK DOMESTIK BRUTO Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sangat sementara
62,91
237,80
74,57
65,17
263,47
2.470,11
9.524,74
2.739,47
2.690,24
10.542,69
**) Angka sangat sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
5
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
triliun, sub sub sektor peternakan sebesar
hortikultura dan tanaman perkebunan yang
Rp. 167,08 triliun, sub sektor tanaman hortikultura sebesar RP. 159,52 triliun, sub
belum memasuki musim panen. Total PDB sub sektor
sektor jasa pertanian dan perburuan sebesar Rp. 20,50 triliun, demikian pula
pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan serta jasa
kondisi tahun 2013 (Gambar 1).
pertanian
dan
perburuan
tanaman
(pertanian
sempit) pada triwulan IV tahun 2014 adalah sebesar Rp. 228,96 triliun atau turun Rp. 83,71 triliun dibandingkan
800,00 700,00 600,00
triwulan sebelumnya, sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama
397,90 343,95
500,00
tahun sebelumnya (triwulan IV tahun 2013)
400,00 300,00
358,17
Perkembangan nilai tambah bruto tanpa pengaruh musim dapat diketahui
20,50
147,98
137,37
100,00
naik mencapai Rp. 14,68 triliun.
167,08
159,52
332,11
200,00
19,14
Tanaman Pangan
Tanaman Hortikultura
Tanaman Perkebunan 2013 *)
dengan membandingkan PDB triwulan IV tahun 2014 terhadap triwulan IV tahun
Peternakan Jasa Pertanian dan Perburuan
2014 **)
Gambar 1. PDB Pertanian Menurut Harga berlaku, Tahun 2013 - 2014
2013, dimana penyusun PDB sub sektor pertanian mengalami peningkatan, kecuali sub sektor jasa pertanian dan perburuhan
Pada
periode
triwulanan,
secara
mengalami penurunan (Gambar 2).
nominal total PDB Indonesia triwulan IV tahun 2014 mencapai Rp. 2.690,24 triliun atau turun Rp. 49,23 triliun dibandingkan PDB triwulan sebelumnya. penurunan PDB tersebut disebabkan oleh adanya penurunan di empat sektor, sementara sektor yang lainnya mengalami peningkatan. Penurunan terbesar terjadi pada sektor pertanian menjadi Rp. 316,24 triliun
atau
turun
Rp.
79,02
triliun
180,00 160,00 140,00 100,00 80,00
pertanian mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan adanya
siklus
sebagai
musiman
dampak yang
45,72
36,29
40,00
53,06
20,00
84,04 40,27
32,48
4,36
4,44
Tanaman Pangan
Secara umum triwulan IV memang merupakan periode dimana PDB sektor
ini
54,14
60,00
dibandingkan triwulan sebelumnya.
lainnya. Hal
88,44
120,00
Tanaman Hortikultura
Tanaman Perkebunan
Tw IV 2013
Peternakan
Jasa Pertanian dan Perburuan
TW IV 2014
Gambar 2. PDB Pertanian Menurut Harga berlaku, Triwulan IV Tahun 2013 - 2014
dari
ditandai
dengan berkurangnya luas panen dan produksi komoditas tanaman pangan, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
6
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia, Tahun 2013 - 2014 pertanian sebesar 11,76%, diperingkat ke Peranan setiap lapangan usaha dalam pembentukan perekonomian
nilai
tambah
Indonesia
selama
tiga diduduki oleh sektor perdagangan
bruto
besar dan eceran, reparsi mobil dan sepeda
tahun
motor
2013 - 2014 didominasi oleh 3 (tiga)
sebesar
13,29%
terhadap
PDB
Indonesia (Tabel 3).
sektor, yaitu sektor industri pengolahan,
Kontribusi masing-masing sub sektor
sektor pertanian serta sektor perdagangan
pertanian terhadap PDB Indonesia tahun
besar dan eceran, reparasi mobil dan
2013
sepeda motor.
menunjukan peningkatan pada sub sektor
Secara
kumulatif
ketiga
sektor
dibandingkan
tanaman
tahun
hortikultura
2014
dan peternakan,
tersebut memberikan kontribusi terhadap
sementara sub sektor tanaman pangan,
total PDB Indonesia
pada tahun 2013
perkebunan
sebesar 47,64% dan tahun 2014 sebesar
perburuhan
47,78%.
(Gambar 3).
serta
jasa
pertanian
mengalami
dan
penurunan
Pada tahun 2014 PDB Sektor industri pengolahan
memberikan
kontribusi
terbesar terhadap PDB Indonesia, yaitu
(%) 7,00 6,00
sebesar 21,02%. Peringkat kedua diduduki
5,00
oleh
4,00
sektor
pertanian
serta
sektor
3,00
perdagangan besar dan eceran, reparsi
2,00
mobil dan sepeda motor masing-masing
1,00
memberikan kontribusi sebesar 13,38%
-
terhadap PDB Indonesia. Begitu juga pada triwulan IV tahun 2014 kontribusi terbesar masih diduduki oleh
sektor
peringkat
industri
kedua
sebesar
diduduki
oleh
21,28%,
3,29
2,01 1,35 2,15
1,70 3,40 1,63
1,31
0,16
0,18 Tanaman Tanaman Tanaman Peternakan Jasa Pangan Hortikultura Perkebunan Pertanian dan Perburuan Tw. IV 2013
Tw. IV 2014
Gambar 3. Kontribusi PDB Sektor Pertanian Triwulan IV Tahun 2013 -2014
sektor
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
7
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
Tabel 3. Kontribusi PDB Menurut Lapangan Usaha terhadap PDB Indonesia (%), 2013 - 2014 2013*)
Lapangan Usaha
Tw. IV
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2014**)
Total
Tw.III
Tw. IV
Total
11,75
13,39
14,43
11,76
13,38
8,67
10,44
11,41
8,51
10,33
2,15
3,49
3,56
2,01
3,26
1,31
1,44
1,56
1,35
1,51
3,40
3,76
4,52
3,29
3,77
1,63
1,55
1,56
1,70
1,58
0,18
0,20
0,21
0,16
0,19
b. K e h u t a n a n
0,77
0,73
0,71
0,73
0,71
c. P e r i k a n a n
2,31
2,21
2,31
2,52
2,34
2. Pertambangan dan Penggalian
11,20
10,95
9,66
9,22
9,82
3. Industri Pengolahan
21,02
20,98
20,47
21,28
21,02
4. Pengadaan Listrik dan Gas 1,07 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,07 6. Konstruksi 10,07 7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor13,27 8.Transportasi dan Pergudangan 4,07 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,10 10. Informasi dan Komunikasi 3,56 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,80 12. Real Estate 2,78 13. Jasa Perusahaan 1,51 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3,97 15. Jasa Pendidikan 3,58 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,10 17. Jasa lainnya 1,51 NILAI TAMBAH BRUTO ATAS HARGA DASAR 97,45 PAJAK DIKURANG SUBSIDI ATAS PRODUK 2,55 PRODUK DOMESTIK BRUTO 100,00
1,04
1,02
1,08
1,08
0,08
0,07
0,07
0,07
9,51
9,69
10,50
9,88
13,27
13,33
13,29
13,38
3,87
4,27
4,65
4,27
3,04
3,05
3,22
3,14
3,58
3,40
3,54
3,50
3,87
3,73
3,99
3,88
2,77
2,72
2,89
2,79
1,52
1,54
1,63
1,57
3,90
4,07
4,06
3,84
3,25
3,31
3,66
3,29
1,01
1,04
1,11
1,03
1,47
1,50
1,63
1,55
97,50
97,28
97,58
97,50
a. Pertanian sempit, Perburuhan & Jasa Pertanian
-
Tanaman Pangan Tanaman Hortikultura Tanaman Perkebunan Peternakan Jasa Pertanian dan Perburuan
Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sangat sementara
2,50
2,72
2,42
2,50
100,00
100,00
100,00
100,00
**) Angka sangat sangat sementara
peringkat Kontribusi PDB Sub Sektor Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian , Tahun 2013 - 2014
kelima
hortikultura
diduduki
dengan
11,31%,
sektor
peringkat
ke
oleh
kontribusi
kehutanan
enam
sektor sebesar
menduduki
dengan
kontribusi
sebesar 5,29%, sektor jasa pertanian dan Pada tahun 2013 - 2014, sub sektor tanaman perkebunan memegang peranan terbesar dalam pembentukan PDB sektor pertanian
dengan
kontribusi
hingga
perburuhan memberikan kontribusi sebesar 1,45%. Bila
dibandingkan
sebelumnya,
dengan
tahun
PDB
sektor
kontribusi
mencapai 28,21% terhadap PDB sektor
pertanian sempit mengalami penurunan
pertanian di tahun 2014. Peringkat kedua
yaitu dari 78,02% menjadi 77,19% pada
ditempati oleh sub sektor tanaman pangan
tahun
dengan kontribusi sebesar 24,38%, sub
tanaman
sektor perikanan berada di peringkat ketiga
26,05% menjadi 24,38%, sub sektor jasa
dengan kontribusi sebesar 17,52%, sub
pertanian
sektor peternakan memberikan kontribusi
1,50% menjadi 1,45%.
2014.
Kontribusi
pangan dan
menurun
perburuhan
sub yaitu turun
sektor dari dari
sebesar 11,84% di peringkat ke empat, di
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
8
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
Tabel 4. Kontribusi Sub Sektor Pertanian terhadap PDB Sektor Pertanian (%), 2013 - 2014 2013*)
Lapangan Usaha
Tw. IV
a. Pertanian sempit, Perburuhan & Jasa Pertanian
- Tanaman Pangan - Tanaman Hortikultura - Tanaman Perkebunan - Peternakan - Jasa Pertanian dan Perburuan
dari
Total
78,02
79,10
72,40
77,19
26,05
24,70
17,12
24,38
11,19
10,77
10,80
11,48
11,31
28,95
28,09
31,35
27,97
28,21
13,87
11,61
10,80
14,46
11,84
1,53
1,50
1,45
1,38
1,45
6,57
5,46
4,91
6,18
5,29
16,52
15,99
21,42
17,52
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
**) Angka sangat sangat sementara
PDB Harga Konstan dan Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian, Tahun 2013 2014
dari 10,77% menjadi 11,31%, tanaman meningkat
Tw. IV
18,28
Sebaliknya tanaman hortikultura meningkat Perkebunan
Tw.III
19,62
c. P e r i k a n a n Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sangat sementara
Total
73,81
b. K e h u t a n a n
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2014**)
28,09% Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2014 berdasarkan tahun dasar 2010
menjadi 28,21%, sub sektor peternakan meningkat dari 11,61% menjadi 11,84%
menunjukan peningkatan 5,02% dibandingkan tahun 2013 atau menjadi
(Tabel 4).
Rp. 8.568,12 triliun. Tabel 5. PDB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2010 (Triliun Rupiah), 2013 - 2014 *)
**)
2013
2014
Lapangan Usaha Tw. IV
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Total
Tw.III
Tw. IV
Total
Laju Pertumbuh an 2014 thd 2013
239,78
1.083,14
317,72
246,42
1.128,45
4,18
177,72
847,76
254,67
180,86
879,23
3,71
41,75
268,27
76,99
40,36
268,92
0,24
26,30
118,21
33,08
26,98
123,16
4,19
72,93
319,53
106,44
75,05
338,15
5,83
33,11
125,30
33,39
34,93
132,12
5,44
3,63
16,45
4,77
3,53
16,88
2,58
b. K e h u t a n a n
15,90
59,23
15,42
15,29
59,57
0,58
c. P e r i k a n a n
46,16
176,15
47,64
50,27
189,64
7,66
2. Pertambangan dan Penggalian
200,94
785,02
197,72
205,41
789,33
0,55
3. Industri Pengolahan
451,93
1.774,10
468,51
471,07
1.856,31
4,63
22,98
88,81
23,40
24,48
93,76
5,57
1,67
6,59
1,71
1,71
6,79
3,05
204,17
772,72
209,38
219,83
826,62
6,97
282,55
1.118,21
302,45
292,32
1.172,36
4,84
80,15
308,52
85,05
85,88
333,19
8,00
62,49
243,75
64,91
65,53
258,16
5,91
90,32
349,15
97,08
99,38
384,13
10,02
75,34
306,43
80,15
83,03
321,53
4,93
62,08
244,24
64,57
65,38
256,44
5,00
32,16
125,49
34,83
35,27
137,80
9,81
74,36
288,96
75,51
79,46
296,15
2,49
69,82
251,78
66,74
74,80
267,63
6,29
23,20
84,52
23,20
24,62
91,29
8,01
31,84
123,09
33,85
34,51
134,07
8,92
2.005,79
7.954,51
2.146,79
2.109,08
8.353,99
5,02
a. Pertanian sempit, Perburuhan & Jasa Pertanian
-
Tanaman Pangan Tanaman Hortikultura Tanaman Perkebunan Peternakan Jasa Pertanian dan Perburuan
4. Pengadaan Listrik dan Gas 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6. Konstruksi 7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8.Transportasi dan Pergudangan 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10. Informasi dan Komunikasi 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 12. Real Estate 13. Jasa Perusahaan 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 15. Jasa Pendidikan 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17. Jasa lainnya NILAI TAMBAH BRUTO ATAS HARGA DASAR PAJAK DIKURANG SUBSIDI ATAS PRODUK PRODUK DOMESTIK BRUTO Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sangat sementara
52,47
203,68
60,08
52,38
214,13
5,13
2.058,25
8.158,19
2.206,87
2.161,46
8.568,12
5,02
**) Angka sangat sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
9
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
Peningkatan terbesar terjadi pada
meningkat dari Rp. 268,27 triliun menjadi
sektor informasi dan komunikasi sebesar 10,02% dan untuk sektor pertanian
Rp. 268,92 triliun pada tahun 2014 atau setara dengan pertumbuhan positif
meningkat sebesar sektor pertanian meningkat sebesar 4,18% yaitu dari Rp.
sebesar 0,24% (Tabel 5). Begitu juga dengan
1.083,14 triliun pada tahun 2013 menjadi
hortikultura dari Rp. 118,21 triliun naik
Rp.
menjadi
1.128,45
triliun,
demikian
PDB
Rp.
123,16
sub
triliun
sektor
atau
naik
pertanian sempit meningkat 3,71% yaitu dari Rp. 847,76 triliun tahun 2013 menjadi
sebesar 4,19%, sub sektor perkebunan mengalami peningkatan dari Rp. 319,53
Rp. 879,23 triliun tahun 2014. Peningkatan kinerja tersebut terjadi
triliun naik menjadi Rp. 338,15 triliun pada tahun 2014 atau setara dengan
pada
pertumbuhan positif sebesar 5,83%.
sub
sektor
tanaman
pangan
(%)
(%) 4,63
10,00
5,49
6,00 5,00
-
(10,00)
Tanaman Pangan
Tanaman Hortikultura
Tanaman Perkebunan
4,00
Peternakan Jasa Pertanian dan Perburuan
3,00
2,91
2,00
(18,45) (20,00)
2,57
(25,92)
(29,49)
1,00
(30,00)
(1,00) (47,58)
(2,00)
(40,00)
(3,00)
Tanaman Pangan
Tanaman Tanaman Peternakan Jasa Hortikultura Perkebunan Pertanian dan Perburuan (2,85)
(3,31)
(4,00)
(50,00)
Gambar 4. Laju Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian, Triwulan IV terhadap Triwulan III 2014
Gambar 5. Laju Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian, Triwulan IV 2014 terhadap 2013
Demikian pula dengan sub sektor peternakan mengalami peningkatan dari
pertumbuhan sub sektor pendukungnya mengalami penurunan, dengan penurunan
Rp. 125,30 triliun menjadi Rp. 132,12
terbesar pada sub sektor tanaman pangan
triliun
pertumbuhan
mencapai 47,58%, sebaliknya sub sektor
positif sebesar 5,44% pada tahun 2014, sektor jasa pertanian dan perburuhan pada
peternakan mengalami peningktan sebesar 4,63% (Gambar 4).
tahun 2013 sebesar Rp. 16,45 triliun naik menjadi Rp. 16.88 triliun pada tahun 2014.
Perkembangan kinerja perekonomian Indonesia tanpa pengaruh faktor musim
atau
Sementara
mengalami
dibandingkan
dapat diketahui dengan membandingkan
triwulan III tahun 2014, PDB pertanian
nilai PDB triwulan IV tahun 2014 terhadap
sempit triwulan IV mengalami penurunan
periode yang sama tahun sebelumnya.
sebesar
itu
28,98%,
bila
demikian
pula
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
10
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I
2015
Jika dibandingkan triwulan IV tahun 2013,
atas dasar harga berlaku dan PDB atas
PDB Indonesia meningkat 5,01% dari Rp. 2.058,25 triliun menjadi Rp. 2.161,46
dasar harga konstan. Berbeda dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), indeks
triliun. Demikian halnya PDB pertanian sempit tahun 2014 mengalami peningkatan
implisit menggambarkan perubahan harga di tingkat produsen.
sebesar
1,76%,
yang
didukung
oleh
Harga yang dicakup dalam indeks
peningkatan sub sektor peternakan sebesar
implisit
relatif
lebih
5,49%, sub sektor tanaman perkebunan sebesar 2,91% dan sub sektor hortikultura
memperhitungkan harga barang dan jasa. Pertumbuhan indeks implisit terhadap
sebesar 2,57%, sebaliknya sub sektor tanaman pangan mengalami penuruan
periode sebelumnya merupakan inflasi/deflasi harga produsen setiap
sebesar 3,31% serta jasa pertanian dan
sektor/sub
perburuan sebesar 2,85% (Gambar 5).
bersangkutan.
sektor
lengkap
pada
karena
periode
yang
Periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, indeks implisit sektor
Indeks Implisit dan Tingkat Perubahan Harga Produsen Sektor Pertanian Tahun 2013 - 2014
pertanian cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan harga barang
Indeks harga dapat diturunkan dari perhitungan PDB yang disebut sebagai PDB
dan
jasa
dibandingkan
di
sektor
tahun
pertanian
dasar
2010
(Gambar 6).
deflator atau indeks implisit. Indeks implisit diperoleh dari perbandingan antara PDB (%) 140,00 130,00 120,00 110,00 100,00 90,00 I
II
III
IV
I
II
2013*)
III
IV
2014**)
Pertanian Luas
Pertanian sempit
Tanaman Pangan
Tanaman Hortikultura
Tanaman Perkebunan
Peternakan
Jasa Pertanian dan Perburuan
Gambar 6. Perkembangan Indeks Implisit Sektor Pertanian, tahun 2013 -2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
11
Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I Indeks implisit sektor pertanian luas
2015 tanaman
pangan
mempunyai
indeks
tahun 2014 sebesar 125,01 artinya kenaikan harga barang dan jasa di sektor
implisit sebesar 127,90 atau mengalami kenaikan sebesar 27,90 terhadap tahun
pertanian mencapai 25,01% dibandingkan tahun dasar 2010. Dengan indeks implisit
dasar 2010 dengan laju inflasi sebesar 9,00%, sektor peternakan mempunyai
tersebut sektor
mengalami
indeks implisit sebesar 126,46 dengan laju
inflasi sebesar 6,19 terhadap tahun 2013.
inflasi terbesar mencapai 12,81%, sektor
Sementara pertanian sempit mengalami inflasi sebesar 5,21% pada tahun 2014.
jasa pertanian dan perburuan mempunyai indeks implisit sebesar 121,46 dengan laju
Pada sektor pertanian sempit indeks implisit terbesar terjadi pada sektor
inflasi sebesar 2,85%. Sedangkan indeks implisit terendah
hortikultura
terjadi pada sektor perkebunan sebesar
pertanian
mempunyai
indeks
implisit
sebesar 129,52 atau mengalami kenaikan
117,67
dengan
sebesar 29,52 terhadap tahun dasar 2010 dengan laju inflasi sebesar 4,63%, sektor
(Tabel 6). (MHN)
inflasi
sebesar
1,25%
Tabel 6. Indeks Implisit dan Tingkat Perubahan Harga Produsen (2010=100), 2013 - 2014 Indeks Implisit
Lapangan Usaha a. Pertanian sempit, Perburuhan & Jasa Pertanian
- Tanaman Pangan - Tanaman Hortikultura - Tanaman Perkebunan - Peternakan - Jasa Pertanian dan Perburuan
Inflasi/Deflasi **)
2013 *)
2014 Tw.III
Tw. IV
Total
Tw, IV '14
2014
117,72
122,78
126,60
123,85
3,11
5,21
117,34
126,79
134,14
127,90
5,80
9,00
123,80
129,07
134,53
129,52
4,23
4,63
116,21
116,41
117,83
117,67
1,22
1,25
112,09
127,92
130,87
126,46
2,31
12,81
118,10
120,42
123,61
121,46
2,65
2,85
b. K e h u t a n a n
116,35
125,75
127,76
125,25
1,60
7,65
c. P e r i k a n a n
117,51
132,67
134,77
130,29
1,58
10,88
117,72
124,40
128,34
125,01
3,16
6,19
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sangat sementara **) Angka sangat sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
12