d.6. Minggu 6 5.1. Pokok Bahasan
: Faktor-faktor yang mempengaruhi pemrograman (metoda penyusunan program desain) dalam kaitan rancangan fasilitas.
5.2. Sub pokok bahasan
: Konsep Palmer : Faktor-faktor fisikal sebagai salah satu
faktor
yang
mempengaruhi
pemrograman
rancangan fasilitas. 5.3. Materi bahasan b.2. Konsep Palmer dalam kaitan faktor-faktor fisikal b.2.1.Lokasi Faktor lokasi sebagai "tempat" rancangan fasilitas berada dapat dilihat dari berbagai aspek yang terkait di dalamnya, meliputi :
Keterkaitannya dengan distrik/kawasan seca-a spasial
Terdapatnya unsur-unsur spesifik, missal : nilai-nilai Iokall setempat yang memberikan gambaran identitas yang jelas dari lokasi tersebut
Bentuk komunitas yang ada (misal : masyarakat petani, pedagang, masyarakat campuran, dll)
Kondisi
area
disekitarnya,
misal
:
daerah
pegunungan,
daerah
perkampungan, perkotaan, dsb. Aspek-aspek lokasi tersebut secara substansial amat berpengaruh terhadap pemrograman rancangan fasilitasnya. Perbedaan aspek-aspek pada lokasi yang berbeda akan memberikan gambaran pemrograman yang berbeda pula. b.2.2. Kondisi site Kondisi site bisa digambarkan meliputi berbagai aspek sebagai berikut : Topografi( gambaran countour dan relief permukaan site), morfologi (gambaran bentuk batuan), ekologi(gambaram ekosistim yang ada pada site), hidrologi (gambaran kondisi perilaku dan potensi sumber daya air),flora (kondisi tanaman yang ada), fauna (kondisi binatang yang ada) dan infrastruktur (bangunan jalan, jembatan, jaringan listrik, jaringan distribusi air bersih, dll).Kompleksitas permasalah aspek fisik pada site akan berpengaruh pada kompleksitas informasi yang digunakan/diperlukan pada pemrograman rancangan faslitasnya.
Universitas Gadjah Mada
1
b.2.3. Bangunan/faslitas yang ada Kondisi bangunan/fasilitas yang ada meliputi berbagai aspek informasi, meliputi : typology banagunan, bentuk bangunan, fungsi bangunan, kapasitas bangunan dan kelengkapan bangunan. Kompleksitas permasalah aspek fisik pada bangunan
akan
berpengaruh
pada
kompleksitas
informasi
yang
digunakan/diperlukan pada pemrograman rancangan fasilitasnya.
b.2.4. Pelingkup/cangkang bangunan Pelingkup/cangkang
bangunan merupakan aspek
exterior
yang
sangat
berpengaruh terhadap citra visual bangunan atau penampilan visualnya. Aspekaspek informasi fisik yang digunakan dalam pemrograman rancangan fasilitasnya dapat disebutkan sebagai berikut : bentuk pelingkup, demensi pelingkup komposisi bidang dan material pelingkup, serta aspek-aspek estetika yang terkait. Kadang-kadang batas antara aspek fisik (kuantitatif) dan aspek kualitatif sangat tipis, seperti misalnya : aspek fisik yang menunjukkari "perulangam" pada pelingkup dengan demensi, jarak dan susunan yang tertentu (kuantitatif) dikaitkan (dibaca) sebagai aspek kualitatif dalam bentuk " rythme" (irama). b.2.5. Struktur Struktur pada bangunan atau fasilitas, maka informasi pemrogramannya dapat disebutkan sebagai berikut :
Tingkatan struktur (struktur konvensional) atau struktur yang canggih (advanced).
Jenis struktur (struktur rangka, struktur ruang, dsb).
Bahan struktur (beton, baja, kayu, dsb)
Kemampuan struktur (menahan beban dan daya tahan terhadap kondisi alam).
b.2.6. Sistem bangunan : Sistem bangunan merupakan bagian kelengkapan pendukung bangunan yang dipasang dengan tujuan agar bangunan dapat dioperasikan secara optimum. Informasi yang diperlukan dalam pemrograman rancangan fasilitasnya , meliputi :
Sistem keteknikan/ teknologi yang digunakan (hitech atau medium tech, dst).
Universitas Gadjah Mada
2
Sistem komunikasi ( telepon, faxsimille, layar monitor, earphone, handphone, pengeras suara, morse/kode-kode, dan sebagainya.
Sistem lighting (pencahayaan buatan/lampu dan alami/matahari).
Sistem keamanan (pencegahan terhadap bahaya kebakaran, system pencegahan terhadap bahaya gempa dan angin topan, system keamanan ruang terhadap bahaya pencurian, dsb).
b.2.7. Ruang (space) Peran ruang dalam rancangan fasilitas sangat, dominant. Ruang merupakan unsur pembentuk rancangan arsitektur disamping 2 (dua) unsur yang lain ialah "bentuk'' dan "susunan ". garuhi pemrpemrogramannya meliputi :
Type-type ruang (kaitannya dengan fungsi ruang).
Demensi ruang (kaitannya dengan ukuran, luasan dan volume ruang).
Hubungan antara ruang (kaitannya dengan zoning dan organisasi ruang).
b.2.8. Perlengkapan/perabot Perlengkapan atau perabot merupakan unsur pendukung yang tidak boleh diabaikan. Informasi yang diperlukan dari aspek fisik pada pemrograman rancangan fasilitasnya meliputi :perlengkapan yang bersifat fixed element dan non fixed element. Perlengkapan yang fixed merupakan pendukung bangunan yang bersifat unity/menyatu dengan bentuk, struktur dan ruang pada bangunan. Sedangkan perlengkapan yang non fixed merupakan perlengkapan yang bersifat "optionai" dan "movable", contoh:
Perlengkapan yang fixed built in & mesin-mesin/peralatan yang tertanam pada badan bangunan.
Perlengkapan non fixed : meja,kursi,almari,dsb.
b.2.9. Material/bahan bangunan dan finishing Bahan bangunan merupakan unsur fisik pembentuk dan pelapis bangunan. Sedangkan finishing diartikan sebagai penaolahan bahan bangunan yang bertujuan untuk meningkatkan keindahan, kekuatan dan keawetan rancangan fasilitasnya, meliputi :
Bahan bangunan sebagai pembentuk struktur (baja,beton,kayu,batu kali,dsb).
Bahan bangunan sebagai pelapis (keramik, klinker, kaca, marmer, gralit, dsb). Universitas Gadjah Mada
3
Finishing bahan bangunan untuk keindahan dan keawetan bisa berupa : penggunaan cat (kayo, tembok, besi), politur, cat meni, lapisan water proofing, dsb.
b.2.10. Pendukung/ service Pendukung service merupakan bagian-bagian bangunan berupa ruang, system atau alat yang bersifat pendukung operasionalisasi fasilitas. Informasi yang diperlukan dalam pemrograman meliputi,al:
Bersifat ruang (tempat parkir,lavatory (tempat penyimpanan/gudang,dsb)
Bersifat alat (IPAL :instalasi pengoiah Iimbah,eskalator,Iift,dll).
Bersifat system (jaringan drainase,sanitasi,pembuangan limbah,jaringan listrik,jaringan jalan,dsb).
b.2.11. Penggunaan "Penggunaan" diartikan sebagai tingkat penggunaan dalam kaitan pemanfaatan fasilitas. Informasi yang diperlukan dalam pemrogramannya meliputi :
Penggunaan yang bersitat terus menerus (kontinyu).
Penggunaan sesaat (temporer)
Karakteristik penggunaan, meliputi : Campuran (multi use) missal: ruang multifungsi Bagian perbagian (separatory use).
b.2.12. Fungsi "Fungsi" diartikan sebagai berjalannya suatu tema kegiatan yang mercerminkan atau selaras dengan tema ruang. Informasi yang diperlukan dalam pemrograman rancangan fasilitasnya meliputi
Fungsi jamak (ruang yang dapat digunakan oleh berbagai fungsi baik secara pararel,serial,maupun bertahap), ruangnya disebut ruang multifungsi.
Fungsi tunggal (ruang yang hanya dapat digunakan oleh satu fungsi saja), ruangnya disebut ruang tunggal fungsional.
b.2.13 Setting aktifitas Setting aktifitas adalah kondisi suatu tempat beraktifitas yang dapat menunjukkan perilaku beraktifitas pada tempat tersebut, melalui pola tertentu dan karakteristik tertentu. Pemrograman rancangan fasilitas yang bisa didapat dari setting aktifitas tersebut adalah : Universitas Gadjah Mada
4
Identifikasi kegiatan persatuan waktu
Peta perilaku
Kondisi area perilaku
Tanda-tanda
atau
jejak
yang
tampak
pada
tempat
aktifitas
sehingga
memudahkan programmer di dalam melakukan identifikasi pola dankarakter kegiatan yang terjadi.
b.2.14. Operasionalisasi fasilitas Operasionalisasi fasilitas merupakan gambaran berfungsinya fasilitas beserta perlengkapannya melalui kegiatan-kegiatan nyata oleh pengguna ruang. Informasi pemrogramanya biasanya digunakan sebagai bahan bagi evaluasi purna huni.
b.2.15. Sirkulasi Sirkulasi merupakan gambaran pergerakan yang terjadi didalam ruang (interior) maupun diluar ruang cleh pengguna rLang,sirkulasi juga memberikan gambaran tentang proses kegiatan yang terjadi dan pola pencapaiannya. Informasi pemrograman rancangan fasilitas yang diperlukan dalam kaitan sirkulasi ini ialah :
Jenis sirkulasi (orang,barang dan kendaraan).
Pola sirkulasi (linier,memusat,radial,dsb).
Volume sirkulasi (frekuensi sirkulasi).
Sifat sirkulasi (kontinyu,temporer).
b.2.16. Aspek lingkungan Merupakan gambaran situasi atau kondisi lingkungan dimana fasilitas tersebut berada, meliputi kenyamanan lingkungan,visualisasi lingkungan dan akustik lingkungan . Informasi pemrograman rancangan fasilitasnya meliputi :
Kenyamanan lingkungan (udara sejuk, sinar matahari yang terdistribusi secara optimum,temperatur yang ideal,dsb).
Visualisasi lingkungan (orientasi lingkungan dalam kaitan view yang menarik, bisa berupa view alami atau buatan).
Akustik lingkungan (pola flora yang bersifat barier terhadap kebisingan, pola kontur dan relief permukaan lahan yang akustik,dll).
Universitas Gadjah Mada
5
b.2.17. Pemanfaatan dan konservasi energi Pemanfaatan dan konservasi energi merupakan paradigma ekologis yang banyak digunakan sebagai kriteria perancangan fasilitas, khususnya yang berkaitan dengan pendekatan-pendekatan:
eko
arsitektur,
desain
yang
berkelanjutan,
desain
bioklimatik, dsbnya. lnformasi pemrograman dalam kaitan perancangan fasilitasnya meliputi :
Gambaran sumber dan jenis energi yang dimanfaatkan
Teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi tersebut.
Kebijakan-kebijakan yang perlu diambil khususnya, yang berkaitan dengan faktor dalam mengkonservasi energi.
b.2.18. Daya tahan dan fleksibilitas Daya tahan (bangunan) selalu dikaitkan dengan kemampuan bertahan terhadap beban waktu usia dan faktor alam, sedangkan fleksibilitas (ruang) merupakan aspek fungsional yang menawarkan berbagai kemungkinan pemanfaatan solusi yang paling optimum. Informasi pemrograman yang diperlukan meliputi Daya tahan (bangunan)
jenis material
sistem konsiruksi
sistem pembebanan
sistem pondasi
Fleksiblitas (ruang)
kemampuan ruang untuk berubah
fleksibilitas bentuk dan luasan ruang
fleksibltas pembatas ruang
fleksibilitas fungsi karakteristik kegiatan yang secara fungsional dilakukan di dalam ruang (meliputi : volume,intensitas,frekuensi, dan proses kegiatan).
Universitas Gadjah Mada
6