PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
19/PER/M.KOMINFO/03/2009, No.3/P/2009 Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomuikasi. d. Terkendalinya pertumbuhan Menara sehingga terciptanya Menara Bersama. e. Terkendalinya pembangunan Menara pada kawasan yang bersifat dan peruntukannya memiliki karakteristik tertentu seperti : 1. Kawasan Bandar udara/pelabuhan. 2. Kawasan Cagar Budaya. 3. Kawasan Pariwisata. 4. Kawasan Hutan Lindung. 5. Kawasan Istana Kepresidenan. 6. Kawasan yang karena fungsinya memiliki atau memerlukan tingkat keamanan dan kerahasiaan tinggi. 7. Kawasan pengendalian ketat lainnya.
Database Menara Telekomunikasi
Page 6
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
BAB II GAMBARAN UMUM
Database Menara Telekomunikasi
Page 7
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
2.1 Sejarah Singkat Menara Telekomunikasi Sedikit cerita singkat mengenai Menara Telekomunikasi. Secara historis, Keberadaan Menara Telekomunikasi sudah ada di Amerika Utara sejak akhir abad ke-19 yang di bangun oleh Prancis di berbagai pelabuhan Amerika dan di gunakan untuk layanan Telegrap. Sebagai contoh, penemuan layanan telegrap oleh Samuel Morse pada 1884 telah menggunakan tower yang tingginya berkisar 30 kaki dan dibangun di sepanjang jalan yang menghubungkan seluruh negara bagian Amerika. Selanjutnya, penemuan sistem komunikasi tanpa kabel oleh Guglielmo Marconi pada 1899 telah merwanai penggunaan tower telepon dan telegrap di kota-kota besar Amerika. Awal abad ke-20, pembangunan menara semakin masif bertekat penemuan teknologi telepon dan telegrap tanpa kabel untuk layanan komunikasi berbasis frekuensi radio. Namun fenomena ini ditentang masyarakat dengan alasan keberadaan tower-tower yang semakin tinggi dan menjamur tersebut berdampak mengurangi keindahan lingkungan dan menimbulkan gangguan ( interferensi ) pada siaran radio dan televisi. Sejak itu, pertumbuhan dan ketinggian tower mulai berkurang yang pada gilirannya memicu regulator untuk menetapkan kebijakan penggunaan tower telekomunikasi secara bersama dengan penampilan yang lebih estetis. 2.2 Pengertian Menara Telekomunikasi Menara Telekomunikasi adalah bangunan yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau pun segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menepatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. 2.3 Jenis-Jenis Menara Telekomunikasi 1. Jenis Menara Telekomunikasi berdasarkan site type : a. Greenfield (GF) Menara ini biasanya berdiri langsung di atas tanah. (Gambar 2) b. Rooftop Tower yang berdiri di atas gedung (Gambar 3)
Database Menara Telekomunikasi
Page 8
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
2. Jenis menara telekomunikasi berdasarkan ketinggian dan ukuran pipa menara : a. Tower MT (Mini Tower) Mini Tower (MT) yaitu jenis tower yang memiliki tipe 4 kaki (rectangular)
dan 3 kaki (tringle) dengan menggunakan profil baja
sikuataupipa. Hanya saja mini Tower memiliki ketinggian yang lebih rendah dari pada Lattice Tower, yaitu birkisar antara 15 m sampai dengan 30 m, dan penempatan biasanya beradadi atas gedung(rooftop) b.
Lattice Tower Lattice tower atau sering disebut SST (Self Support Tower) adalah
Tower
konvensional yang berupa menara rangka yang dirancang dengan
konsep rangka kokoh, kuat terhadap tekenan angin dan keadaan geografis dari area di mana Tower tersebut didirikan. Tower ini memiliki ketinggian yang sudah ditentukan berkisar antara 30 m sampai dengan 120 m. Misal SST 42 m adalah Lattice Tower yang memiliki ketinggian 42 m. Tower ini berdidi langsung di atas tanah (Greenfield) c.
Monopole Monopole adalah jenis Tower yang berupa tiang pancang tunggal atau
memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa. Penempatan Monopole biasanya langsung di atas tanah (Greenfield).Monopole biasanya memiliki ketinggian kurang dari 30 m. d. Rooftop Pole Tidak jauh berbeda dengan Monopole, Rooftop Pole merupakan jenis Tower berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa yang berdiameter lebih kecil dari profil pipa yang digunakan untuk Monopole. Jenis Tower ini ditempatkan di atas gedung (Rooftop). Jenis Tower ini hanya disebut sebagai antena bukan Menara. Ketinggian Rooftop Pole berkisar antara 3m sampai 15 m. Database Menara Telekomunikasi
Page 9
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
e. GuyedMast GuyedMast adalah jenis Tower yang berupa tiang pancang tunggal yang dikaitkan dengan tali-tali baja yang membentang dari Tower sampai tanah dengan jarak lebih kurang 0.5 m dari Tower dan sudut lebih kurang 600. Jenis Tower ini memiliki ketinggian antara 50 m sampai dengan 70 m. Penggunaan Guyed Mast sebagai Tower Telekomunikasi masih jarang di indonesia. Biasanya Tower jenis ini dipakai untuk pemancar radio. f. Tower Camouflage Jenis Tower ini tidak jauh berbeda dengan jenis Tower Telekomunikasi yang lain, namun Tower Camouflage menggunakan material-material tertentu meyamarkan perangkat dan bentuk Tower itu sendiri, agar bernuansa estetika dan lebih ramah lingkungan. Tower tersebut secara kasat mata tidak lagi terlihat seperti antena dan
menara, karna penempatannya cendrung di sesuaikan
dengan design atau di kamuflasekan dengan tempat di mana Tower tersebut di dirikan. Biasanya pembangunan Tower ini di karenakan terbentur dengan peraturan-peraturan setempat yang sudah tidak membolehkan untuk didirikannya Tower lagi. 3. Jenis Menara Telekomunikasi berdasarkan bentuk menara (Tower Shape) a. Rectanguler Tower Berbentuk segi empat kaki. Tower dengan 4 kaki yang di jumpai jarang roboh karna memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah di pertimbangkan kontruksinya. Tipe ini mahal biayanya (650 juta hingga 1 M rupiah) namun kuat dan mampu menampung banyak antena dan radio. Tipe Tower ini banyak di pakai oleh perusahaan-perusahaan Bisnis Komunikasi Dan Informatika yang bonafid (Indosat, Telkomsel, XL, dll)
Database Menara Telekomunikasi
Page 10
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
b. Triangle Tower Bentuk segitiga dengan tiga kaki. Dalam Membuat Tower jenis ini di sarankan. Untuk memakai besi dengan diameter 2 cm keatas. Ketinggian maksimal Tower ini yang direkomendasikan adlah 60 meter. Ketinggian ratarata adalah 40 Meter. Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 Meter namun ada yang 5 Meter. Makin pendek stage makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi karena setiap stage membutuhkan tali. c. Komponen-Komponen Menara Telekomunikasi Untuk GSM ada 2 buah system, yaitu 900Mhz dan 180Mhz. Dalam Sebuah BTS biasa di pasang 900Mhz saja atau dua-duanya. Telkomsel, Indosat, XL, HCPT (3), dan AXIS menggunakan ini. Sedangkan untuk CDMA biasanya cuma satu saja yaitu CDMA2000-IX, atau CDMA EVDO, bekerja pada frekuensi 800Mhz, di gunakan oleh Telkom Flexy, Esia, Mobile-8, sedangkan untuk frekuensi 1900Mhz, saat ini digunakan oleh Smart Telecom . salah satu merk nokia, beroperasi pada frekuensi 900 GHz terdapat 5 modul utama: a. PWSBPower Suplai independen perangkat BSM/BTS. b. BB2 BaseBand/pengatur slot trafik pada bts. c.
WCGA : Combiner antara Transmiter ke DVJA.
d. TSGB : TRX unit,untuk menentukan kanal frekuensi. e.
DVJA : Duplexer/output semua sektor, sebagai pemisah antara Transmater dengan Receiver.
1.
Resifier System Refier sebagai penyerah tegangan AC yang berasal dari PLNdi konfersikan kedalam tegangan searah merk Power One, terdapat 6 buah modul, yang tiap-tiap modulnya mensplai30 Ampere, karna meminimal pemakaian prangkat adalah 45 Ampere, maka paling tidak modul yang
Database Menara Telekomunikasi
Page 11
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
berpungsi sejumlah 3 buah modul (60A). Biasanya untuk BTS hanya dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc. 2.
Baterai Sebagi Backup Power ke BTS apabila PLN padam Biasanya bisa bertahan sampai 3-4 Jam, tergantung dari Ampere Hour baterai Dan designSiystemnya.
3.
Microware system; terdiri atas Indor Unit dan Outdoor Unit. Indoor unit berada di dalam shelter memiliki port E1 yang dikoneksi ke port E1 BTS melalui DDF. Indoor unit juga mendapat suplai tegangan DC dari rectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit MENEMPEL PADA Antenna
Microwave.
Indoor
unit
dan
Outdoor
unit
terhubung
menggunakan Coaxial Cable (salah satu jenis kabel untuk jaringan komunikasi). 4.
Antena Sectoral Berbentuk persegi panjang, terpasang pada Tower dengan ketinggian tertentu berfungsi sebagai penghubung antara BTS dan HandPhone, ada dua type Antenna Sectoral, yaitu Monotype, biasa dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban (daerah yang padat penduduk).
5. Antenna Microwafe Bentuknya seperti rebana yang menerima atau memancarkan gelombang radio dari BTS ke BSC atau dari BTS ke BTS lainnya. 6. Feeder Sekilas nampak seperti kabel besar , sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS dan Antena Sector. Ukuran ada yang 7/8 inc, 1-5/8 inc atau ½ inc
Database Menara Telekomunikasi
Page 12
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
7. Tower beserta sistem pentahanannya Sebagai media penempatan/penginstalan antenna-antenna dan feeder. 8. Shelter Berada disamping Tower , tempat untuk menyimpan equipment (No. 1-8). 9. Site Guard atau Landlord Orang yang bertugas merawat dan membersihkan lokasi BTS. 2. 4 PEMBANGUNAN MENARA Demi efisiensi dan efektifitas penggunaan ruang, maka Menara harus digunakan secaraa bertsama dengan tetap memperhatikan kesinambungan pertumbuhan industri Telekomunikasi. Hal ini sesuai dengan : (1) Pembangunan Menara dapat dilaksanakan oleh : a. Penyelanggaraan Telekomunikasi b. Penyediaan Menara dan/atau c. Kontraktor Menara (2) Pembangunan Menara harus memiliki Izin Medirikan Menara dari instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (3) Pemberian Izin Mendirikan Menara wajib memperhatikan ketentuan tentang penataan ruang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (4) Penyelenggara Telekomunikasi, Penyedia Menara, ataupun Kontraktor Menara dalam mengajukan Izin Mendirikan Menara wajib menyampaikan informasi rencana penggunaan Menara bersama. (5) Informasi harus dilakukan dengan perjanjian tertulis antara Penyelenggara Telekomunikasi
Database Menara Telekomunikasi
Page 13
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
2.5 LOKASI MENARA a. Pemerintah Daerah mengatur penempatan lokasi Menara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. b. Pemerintah Daerah dalam menyusun pengaturan penempatan menara harus mempertimbangkan
aspek
–
aspek
teknis
dalam
penyelenggaraan
Telekominikasi dan prinsip – prinsip penggunaan menara bersama. c. Pengaturan penempatan lokasi menara harus mempertahankan prinsip – prinsip tata kelola pemerintah yang baik, serta dilakukan dengan mekanisme yang transparan dan melibatkan peran masyarakat dalam menentukan kebijakan untuk penataan ruang yang efisien dan efektif demi kepentingan umum. Pembangunan menara harus sesuai dengan standar baku tertentu untuk menjamin keamanan lingkungan dengan memperhitungkan faktor – faktor yang menentukan kekuatan dan kestabilan kontruksi menara, antara lain : a. Tempat/space penempatan antena dan perangkat telekomunikasi untuk penggunaan bersama. b. Ketinggian Menara c. Struktur menara. d. Rangka Struktur menara e. Pondasi Menara f. Ke kuatan angin Menara harus dilengkapi dengan sarana pendukung dan identitas hukum yang jelas serta harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, antara lain : a. Pentanahan ( grounding ) b. Penangkal Petir c. Catu daya d. Lampu halangan penerbangan (Aviation obstruction light) e. Marka Halangan penerbangan ( Aviation obstruction Marking)
Database Menara Telekomunikasi
Page 14
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL.BATU BALAI NO. 13.ANAMBAS
Identitas hukum Menara di kawasan tertentu harus memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kawasan yang sifat dan peruntukannya memiliki karakteristik tertentu, antara lain : 1. Kawasan Bandar udara/pelabuhan 2. Kawasn Pengawasan Militer 3. Kawasan Cagar Budaya 4. Kawasan Pariwisata 5. Kawasan Hutan Lindung 2.6 PENGGUNAAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI Berdasarkan Peraturan Menteri bersama, Menteri dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Bidang Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 tahun 2009, Nomor 07/PRT/M/2009, Nomor 19 /PER/M.KOMINFO/03/2009, Nomor 3/P/2009 Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan bersama menara Telekomunikasi, Penyelenggrara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang memiliki Menara, atau Pengelola Menara yang mengelola Menara, harus memberikan kesepakatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para penyelenggara Telekomunikasi lain untuk menggunakan Menara miliknya secara bersama-sama sesuai kemampuan teknis Menara. Calon pengguna Menara dalam mengajukan surat permohonan untuk pengguna Menara bersama harus memuat keterangan sekurang-kurangnya, antara lain: a. Nama Penyelenggara Telekomunikasi dan penanggung jawabnya. b. Izin Penyelenggara Telekomunikasi. c. Maksud dan tujuan pengguna Menara diminta dan spesifikasi teknis perangkat yang digunakan. d. Kebutuhan akan ketinggian, arah, jumlah, atau beban Menara. Penggunaan Menara Bersama oleh Penyelenggara Telekomunikasi di larang menimbulkan interferensi yang merugikan. Jika terjadi interferensi yang merugikan, Penyelenggara Telekomunikasi yang menggunakan Menara Bersama harus saling berkoordinasi.
Apabila
tidak
menghasilkan
kesepakatan,
penyelenggara
Database Menara Telekomunikasi
Page 15