Vol.11| No.3 | September 2010
D A F T A R I S I
FOKUS
Peringatan Hut Kemerd Maknanya Bagi Prajurit ekaan Ke-65 RI Dan Ditinjau Dari Aspek Bin tal
18
6 14
INFO KOMANDO
Penggunaan Baret Tumbuhkan “Esprit de Corps”
LINTAS SATU
AN Berkat Prestasi, Korami Koramil Percontohan l-18 Jatiuwung Jadi
36 SERBA-SERB
26
KESEHATAN
Lagu Indonesia Raya Ber I kumandang Di Kongo
Kanker Prostat
46
PROFIL SATUAN
Yonif Linud 502 Ujwala Yudha
BINCANG-BINCAN
G
Kapusjarah TNI
Brigjen TNI M Rusdi Zain
34
i
TEKNOLOGI
Video Conference Berbasis Internet Protocol Dan Komando Berhirarki Dalam Situs www.ilmci.com Karya Anak Bangsa
PRESTASI
TNI AD Kembali Raih Juar Panglima TNI Tahun 201 a Umum Piala 0
48
20
38 PERSIT
Ketua Umum Persit KCK Beri Santunan Kepada Anak Yatim
Dari Redaksi
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Sang Pencipta, sehingga tim redaksi Majalah Palagan dapat menyuguhkan kembali berita dan informasi kepada pembaca setia yang budiman. Pada Majalah Palagan Edisi September 2010 kali ini, banyak informasi penting yang akan kami suguhkan kepada para pembaca sekalian, utamanya adalah tentang dinamika dan berbagai kegiatan yang berlangsung di jajaran TNI Angkatan Darat, salah satunya adalah adanya pembentukan sekolah calon bintara sepakbola. Khusus dalam rubrik fokus kali ini, redaksi akan membahas tentang Peran TNI diusianya yang ke-65 tahun yang diulas dalam suatu tulisan bertema “Nilai Kejuangan TNI dan Kepentingan Masa Depan Indonesia”. Pada rubrik info komando kali ini, redaksi Majalah Palagan akan menginformasikan Kasad menerima Bintang Kartika Eka Paksi Utama. Kemudian, dalam rubrik profil satuan kali ini akan menampilkan prajurit dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/ Ujwala Yudha. Dengan membaca rubrik ini, pembaca akan dapat mengenal lebih dekat batalyon tersebut yang memiliki prestasi dibidangnya. Selain itu, dapat disimak pula bincang-bincang dengan Kepala Pusat Sejarah TNI. Masih banyak berita lain yang kami tuangkan kedalam Majalah Palagan pada Edisi September 2010 kali ini. Tak lupa segenap Tim Redaksi Majalah Palagan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Akhir kata, semoga sajian pada Majalah Palagan Edisi September 2010 kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca yang budiman, khususnya prajurit TNI Angkatan Darat dimanapun berada dan bertugas. Selamat membaca.......!!! Redaksi
SUSUNAN REDAKSI PENANGGUNG JAWAB Kadispenad (Brigjen TNI S. Widjonarko S.Sos, M.M, M.Sc)
WAKIL PENANGGUNG JAWAB Sesdispenad
(Kolonel Inf Panji Suko Hari Judho)
PENASEHAT
Para Kasubdis Dispenad
PEMIMPIN REDAKSI Kasubdis Pensat
(Kolonel Inf Made Datrawan)
PENYUNTING
Letkol Caj Priyo Purwoko, Letkol Caj M.Yakub, Mayor Inf Abidin Toba Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, Mayor Inf Dodi F Lettu Caj (K) Besarah
SEKERTARIS REDAKSI
Kapten Caj Luther Bangun,
DESIGN GRAFIS
Hariyandi Rizal S.Kom
Surat Pembaca
REDAKTUR FOTO Lettu Inf Suwandi
Peran Serta Generasi Penerus Bangsa Dalam pembangunan Indonesia Pesta rakyat Indonesia baru saja kita rayakan beberapa waktu lalu. Tepat diusianya yang ke-65 tahun, tentunya bangsa ini semakin kokoh berdiri karena adanya peran serta generasi penerus bangsa. Para generasi penerus sebagai ujung tombak dalam pembangunan bangsa ini. Kita, sebagai penerus bangsa tentunya wajib turut serat mengisi kemerdekaan melalui kegiatan-kegiatan positif seperti ikut terlibat dalam karang taruna maupun karya bakti sebagai pemuda yang memiliki jiwa nasionalis. Peran serta generasi muda sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa, memelihara serta menjaga kebudayaan negara kita sehingga tidak diklaim oleh negara lain. Tidak kita pungkiri, saat ini kesadaran generasi penerus masih dinilai kurang memiliki jiwa nasionalis, maraknya aksi/ perilaku kebarat-baratan meniru budaya asing dapat merusak moral anak bangsa. Tentunya hal ini dapat berakibat fatal bagi budaya Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda harus melanjutkan perjuangan para pahlawan kusuma bangsa guna mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI. Annisa Septirani Mahasiswa UPN “Veteran”
TATA USAHA
Peltu (K) Eti Mulyati PNS Suwarno,
DISTRIBUSI
TUUD Dispenad
BAGIAN IKLAN Serka Enjang PNS Supriyatno
ALAMAT REDAKSI Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, 3848300 Fax (021) 3848300, email :
[email protected] Redaksi menerima sumbangan naskah cerita seputar pengalaman kemiliteran. Naskah diketik 2 (dua) spasi maksimum 4 (empat) Halaman disertai foto. Untuk surat pembaca dapat dikirim melalui alamat email atau melalui fax pada nomor tertera diatas.
EDITORIAL
MENGENANG PAHITNYA PERISTIWA
G 30 S PKI
melakukan gerakan pemberontakan pada tahun 1965 itu. Oleh karena itu, apabila ada kelompok atau golongan tertentu yang secara sistematis ingin mengaburkan peristiwa tersebut, sudah barang tentu menjadi kewajiban kita bersama untuk mengembalikan kepada peristiwa yang sebenarnya terjadi secara faktual.
Kebengisan dan kekejaman yang tergambar dari peristiwa besar itu menjadi trauma bagi Bangsa Indonesia hingga kapanpun, karena PKI berupaya mengubah dasar Negara Republik Indonesia dari Ideologi Pancasila menjadi Komunis. Oleh karenanya sangatlah wajar, jika peristiwa yang menimbulkan traumatik bagi bangsa dan negara harus selalu diingat, khususnya bagi generasi muda bangsa saat ini agar tidak pernah terulang kembali. Sebagai bangsa yang Pancasilais, kita sepakat bahwa ideologi komunis merupakan bahaya laten yang harus terus diwaspadai, yang dalam sejarahnya telah menorehkan tinta hitam dan sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah mengajarkan betapa kejamnya kaum komunis terhadap mereka yang tidak sepaham, baik pengkhianatan PKI di Madiun tahun 1948 maupun pemberontakan Gerakan 30 September PKI di Jakarta tahun 1965. Perlu dipahami, selain mengingatkan kita tentang “noktah-noktah hitam” di masa lalu, kita disadarkan pula tentang arti maupun kegunaan dari sejarah. Sejarah mendidik kita untuk bertindak bijaksana. Namun, sebagai generasi muda penerus bangsa harus tetap dan terus mewaspadai adanya isu-isu upaya orang atau kelompok tertentu yang terus berupaya memutarbalikkan fakta
4
4
Foto. Istimewa
Tepat tanggal 30 September 1965, 45 tahun yang lalu, Indonesia diguncang suatu tragedi yang sangat memilukan sejarah dan menjadi catatan perjalanan bangsa yang tak kan pernah terlupakan. Tujuh Jenderal Petinggi Angkatan Darat saat itu dibunuh secara sadis oleh PKI.
Kebengisan dan kekejaman yang tergambar dari peristiwa besar itu menjadi trauma bagi Bangsa Indonesia hingga kapanpun, karena PKI berupaya mengubah dasar Negara Republik Indonesia dari Ideologi Pancasila menjadi Komunis. sejarah yang ada. Upaya mengubah sejarah G 30 S/ PKI dengan memosisikan PKI sebagai korban dan bukannya sebagai pelaku atau dalang masih terus berlanjut dan semakin intensif, seperti munculnya buku pelajaran sejarah yang tidak mencantumkan PKI sebagai pelaku dari gerakan pemberontakan pada 30 September 1965. Modus dari upaya pihak-pihak yang ingin menghapus jejak sejarah tersebut dilakukan dengan menimbulkan keraguan dan kebingungan di tengah masyarakat terhadap siapa sebenarnya pelaku yang
Memang sangat sulit untuk mendeteksi gerakan mereka secara kasat mata, karena mereka berada di sekeliling kita, bahkan mereka telah membaur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam keadaan bagaimanapun telah terbukti bahwa komunis sebagai paham ideologi tidak pernah mati memperjuangkan tujuannya. Komunis yang pada hakikatnya bertentangan dengan Pancasila selalu berupaya dengan berbagai cara untuk memengaruhi segenap masyarakat agar mengikuti ajarannya. Untuk itu, kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis harus terus dilakukan bagi setiap prajurit dan satuan jajaran TNI dengan meningkatkan soliditas satuan sehingga tidak mudah terhasut kelompok tertentu yang berusaha mengadu domba dan memecahbelah TNI, serta tetap memelihara terciptanya suasana yang kondusif guna meningkatkan penghayatan dan pengamalan dasar ideologi Pancasila dengan mengetrapkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dalam kehidupan sehari harinya.
5
FOKUS
PERINGATAN HUT KE-65 KEMERDEKAAN RI
DAN MAKNANYA BAGI PRAJURIT DITINJAU DARI ASPEK BINTAL
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Oleh : Kadisbintalad Brigjen TNI Drs. Ma’sum Amin
Setiap Bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, akan terlihat di seluruh pelosok tanah air Bendera Merah Putih berkibar, masyarakat menyambutnya dengan gembira dan merayakannya dengan segala kegiatan, antara lain upacara bendera, karnaval, pawai, pasar murah, aneka macam lomba, renungan, seminar, sarasehan dan segala macam aktivitas yang muaranya memperingati kemerdekaan kita bangsa dan Negara Indonesia. 6
Bagi kita prajurit TNI khususnya prajurit Angkatan Darat dalam memperingati HUT Kemerdekaan Ke-65 RI ini boleh-boleh saja merayakannya dengan segala kegiatan perlombaan, tetapi yang penting kita harus dapat mengambil makna dari kemerdekaan bangsa tersebut. Proklamasi kemerdekaan RI yang diucapkan oleh Pendiri Bangsa Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta bisa terwujud setelah melalui perjuangan yang berat didukung oleh seluruh komponen bangsa yang bertekad untuk merdeka lepas dari belenggu penjajahan baik oleh Belanda selama 3,5 abad maupun Jepang selama 3,5 tahun. Penderitaan selama penjajahan telah mendorong kesamaan nasib dan penderitaan menuju simpul nasionalisme. Dengan semangat juang dan nasionalisme yang tinggi akhirnya proklamasi kemerdekaan dapat dikumandangkan. Setelah merdeka, apakah bangsa dan Negara Indonesia sudah terbebas dari belenggu penjajahan? Sudah berdaulat negaranya? Sudah tidak ada penderitaan? Pengalaman membuktikan bahwa penjajah Belanda tidak senang dan tidak mengakui kemerdekaan Bangsa Indonesia. Belanda masih menginginkan Indonesia sebagai jajahan bentuk baru berupa negara UNIE (persekutuan antara IndonesiaBelanda dengan Kepala Negara Ratu Belanda). Dengan segala macam cara keinginan penjajah hendak diwujudkan, yaitu melalui diplomasi politik lewat perundingan maupun kekuatan militer lewat pertempuran. Menghadapi keinginan Belanda, Bangsa Indonesia bersama TNI mengambil sikap tegas tidak mau dijajah lagi dan berjuang sekuat tenaga dengan semboyan ”Merdeka atau Mati” ”Sekali Merdeka Tetap Merdeka”. Dengan sikap tegas tersebut, mendorong Belanda untuk mengerahkan kekuatan militernya, sehingga terjadi pertempuran tak seimbang antara kekuatan Belanda dengan persenjataan militer modern melawan Bangsa Indonesia dan TNI yang bersenjata seadanya. Puji syukur Alhamdulillah dengan berkat ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan keyakinan Bangsa Indonesia, maka Bangsa Indonesia dan TNI mampu mempertahankan kemerdekaan RI yang telah diproklamasikan. Bangsa Indonesia dan TNI sanggup menghadapi sekutu Belanda dan
Foto. Istimewa
pemberontakan akibat bom waktu yang ditinggalkan Belanda serta pemberontakan dalam negeri yang merongrong kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.
dalam negara yang Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur, sejahtera lahir dan batin. d. Bahwa perjuangan NKRI sejak merdeka sampai saat ini selalu menghadapi batu ujian, cobaan dan ancaman yang harus dihadapi. Bangsa Indonesia sampai saat ini telah mampu menghadapinya berlandaskan pada jatidiri dan karakter Bangsa Indonesia yang berpedoman pada Pancasila. Ujian yang dihadapi dapat berupa hal yang menyusahkan dan yang menyenangkan. Yang menyusahkan dihadapi dengan tawakal, pasrah pada Allah SWT dan yang menyenangkan dengan syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Oleh sebab itu, jiwa dan nilai-nilai Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan nyata Bangsa Indonesia termasuk di dalamnya prajurit Angkatan Darat. Kemerdekaan dan Tugas Prajurit TNI Salah satu tugas untuk mengisi kemerdekan RI bagi prajurit TNI adalah tetap terjaganya kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Tugas tersebut sejalan dengan salah satu amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman yang disampaikan pada tanggal 21 November 1946 saat Angkatan Perang RI menghadapi kegoncangan sebagai akibat dilakukannya Persetujuan IndonesiaBelanda. Salah satu amanat tersebut berbunyi : ”Kewajiban Tentara sebagai tulang punggung negara selama-
Foto. Istimewa
7
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Hikmah yang Dipetik Dalam memperingati HUT Ke65 Kemerdekaan Republik Indonesia saat ini, kita dapat mengambil hikmah antara lain: a. Kemerdekaan yang diperoleh bisa terwujud karena adanya ridho Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Dengan merdeka kita terlepas dari belenggu penjajah, sehingga dapat mengelola kehidupan bernegara dan bermasyarakat sendiri. b. Bahwa kemerdekaan dan kedaulatan NKRI saat ini masih ada karena perjuangan dari para pendahulu. Perjuangan yang meminta korban harta, benda dan kehidupan bahkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya. Para pejuang mampu untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara karena didorong oleh semangat juang antara lain : 1) Berjuang tanpa pamrih dalam arti tidak mengharapkan gaji, pangkat, jabatan, kedudukan maupun hal lain yang bersifat materiil tetapi karena panggilan jiwa mengabdi untuk negeri tercinta Indonesia. Dilandasi oleh aspek moral berupa sikap ikhlas karena Allah SWT. 2) Berjuang tak kenal lelah dan
menyerah dalam arti bahwa para pejuang dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan mempunyai moril yang tinggi, tidak cepat lelah dan tidak mudah menyerah kepada musuh. Dengan segala cara berjuang untuk mempertahankan wilayah RI sampai titik darah penghabisan. Mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilaksanakan merupakan Jihad Fii Sabilillah. Berjuang dijalan Allah SWT. 3) Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Para pejuang telah memberikan contoh bahwa jiwa nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa telah mampu menyatukan sekat perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan, serta status sosial maupun semua perbedaan yang ada. Semua bermuara satu, yaitu demi negara dan Bangsa Indonesia. Karena mereka, rasa yang dituju satu demi negara dan bangsa, maka dalam setiap langkah yang dilakukan selalui arif dan bijaksana. c. Bahwa para pendahulu telah merumuskan cita-cita bangsa menuju masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita bangsa tersebut saat ini belum terwujud dan menjadi tugas Bangsa Indonesia termasuk di dalamnya prajurit Angkatan Darat untuk mewujudkannya. Cita-cita yang bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur
FOKUS
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Foto. Istimewa
lamanya tetap ialah memperkuat serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara”. Juga salah satu pepatah Bahasa Arab yang berbunyi : Khubbul Wathoni Minal Iman Cinta tanah air sebagian daripada iman. Untuk melaksanakan tugas tersebut, para prajurit TNI harus meneladani nilai-nilai luhur dan semangat juang yang telah diwariskan para pejuang, yaitu : a. Nilai Berjuang Tanpa Pamrih. Makna dari nilai tersebut setiap prajurit dalam bekerja tidak bertujuan untuk mendapatkan pamrih berupa materi, pangkat, kedudukan dan karier saja, tetapi dalam setiap langkah pengabdian dilandasi oleh jiwa yang tulus ikhlas dan dilakukan dengan totalitas sepenuh hati. Tidak berkerja setengah-setengah atau asal-asalan atau semaunya. Walau saat ini sulit untuk menerapkan motivasi dalam bekerja dengan tanpa pamrih, tetapi harus diupayakan bahwa tujuan dan motivasi kerja bukan hanya materi saja, harus dibarengi oleh nilai rohaniah berupa 8
setiap prajurit dalam bekerja tidak bertujuan untuk mendapatkan pamrih berupa materi, pangkat, kedudukan dan karier saja, tetapi dalam setiap langkah pengabdian dilandasi oleh jiwa yang tulus ikhlas dan dilakukan dengan totalitas sepenuh hati.
pengabdian dan mengharapkan ridho dari Tuhan Yang Mahakuasa. Hal ini harus dilandasi oleh nilai-nilai agama yang kita anut. b. Nilai Berjuang Tak Kenal Lelah dan Menyerah. Makna dari nilai tersebut setiap prajurit TNI harus mempunyai jiwa
Foto. Istimewa
dan upaya yang ulet, tidak mudah menyerah tetapi bekerja keras dengan sepenuh jiwa, pikiran dan tenaga untuk menjalankan setiap tugas dengan optimal. Orang yang ulet adalah manusia yang punyai daya kreasi menghadapi setiap masalah yang timbul dan tugas yang diberikan. Pada saat era globalisasi dan kemajuan informasi teknologi saat ini, setiap tugas yang dihadapi oleh prajurit terutama di medan tugas banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi. Oleh sebab itu, perlu jiwa juang dan kreativitas yang tinggi untuk menyelesaikannya. c. Nilai Mendahulukan Kepentingan Negara di atas Kepentingan Pribadi Maupun Golongan. Makna nilai tersebut bahwa setiap prajutit TNI harus berjiwa nasional,
mementingkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi. Setiap manusia pasti mempunyai kepentingan pribadi, namun kepentingan pribadi tersebut tidak selamanya dinomorsatukan. Setiap prajurit harus menyadari dan memahami bahwa parjurit TNI adalah alat dan kekuatan negara sehingga jatuh-bangunnya negara sangat tergantung kepada kemampuan dan kekuatan prajurit. Pada saat ini dalam kondisi melunturnya jati diri dan karakter bangsa sebagai akibat merebaknya budaya asing yang bertentangan dengan budaya Bangsa Indonesia dan Pancasila, prajurit TNI harus berpegang teguh pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang telah menjadi kode etik dan jati diri prajurit TNI. d. Nilai keteladanan / keperwiraan / kekesatrian. Makna nilai tersebut bahwa setiap prajurit TNI harus dapat menjadi tauladan dalam sikap, tutur kata dan perbuatan. Tuturkata yang kita ucapkan, sikap dan perbuatan yang kita lakukan senantiasa dilihat oleh masyarakat. Apabila baik akan berdampak baik bagi institusi. Tetapi apabila buruk akan membawa penilaian lebih kepada institusi TNI. Oleh sebab itu, setiap langkah yang kita lakukan harus dapat memberikan contoh bagi orang lain dan masyarakat. Disamping itu, seorang prajurit juga harus mempunyai sikap keperwiraan kesatriaan. Menjadi orang yang gagah berani, keberanian karena apa yang dilakukan itu memang
Foto. Istimewa
Setiap Prajurit TNI harus mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Dari kepekaan tersebut akan menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan dimana dia berada. bertanggung jawab. Tanggung jawab atas apa yang dia lakukan baik secara lahiriah kepada atasan, satuan dan masyarakat maupun secara rohani kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai seorang prajurit yang mempunyai kode moral dan kode kehormatan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, maka kita harus dapat mempertanggungjawabkan setiap langkah yang kita ambil dan lakukan. Dengan sikap seperti itu, akan mendorong kita untuk selalu berbuat yang terbaik, tidak gegabah atau sembrono tetapi dengan pemikiran yang luas dan pertimbangan yang matang. Sehingga kita akan bijaksana dalam melangkah. Dengan mewarisi dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata, niscaya prajurit TNI akan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai tentara pejuang, Tentara Rakyat, Tentara Nasional serta Tentara Profesional sehingga tugas dan kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dapat dilaksanakan.
Foto. Istimewa
9
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
benar sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku baik hukum agama maupun hukum negara dan tentara. e. Nilai kepedulian yang tinggi. Makna dari nilai tersebut bahwa dari setiap Prajurit TNI harus mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Dari kepekaan tersebut akan menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan dimana dia berada. Baik lingkungan rumah, lingkungan kantor/satuan maupun lingkungan masyarakat. Pada situasi saat ini dimana sikap egois dan individualis berkembang, sehingga masyarakat acuh tak acuh, mementingkan diri sendiri, masa bodoh. Kita sebagai prajurit TNI harus melawan sikap buruk tersebut. Kita harus mencontoh para pendahulu yang telah mampu untuk berbuat menyelamatkan bangsa dan negara karena beliau mempunyai sifat kepedulian yang tinggi. f. Nilai tanggung jawab. Makna dari nilai tanggung jawab bahwa setiap tutur kata, sikap dan perbuatan yang dilakukan harus dapat dipertanggungjawabkan. Berani berbuat dan berani
FOKUS
Nilai Kejuangan TNI
DAN KEPENTINGAN MASA DEPAN INDONESIA
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Foto. Istimewa
Pemantapan nilai kejuangan TNI akan membuat TNI lebih mampu dan efektif dalam menjaga kedaulatan negara dengan menjalankan pertahanan negara dan bangsa secara baik. Meskipun serangan dari negara lain terhadap wilayah Indonesia pada waktu ini mungkin bukan hal yang mustahil, tetapi TNI harus selalu menjaga daya tangkal bangsa.
Mutunya sebagai tentara profesional, tentara rakyat dan tentara nasional harus ditingkatkan kemampuannya dengan melakukan pemantapan nilai kejuangan TNI. Efektivitas daya tangkal itu akan makin mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan dari luar, seperti masalah Ambalat antara Indonesia dan Malaysia. Jaminan terhadap keamanan nasional itu memperkuat kondisi bangsa untuk membangun kesejahteraan yang lebih tinggi bagi rakyat secara merata. Di samping itu, TNI telah menyediakan posisi tawar (leverage) yang bernilai strategis bagi diplomasi Indonesia dan hubungan internasionalnya. 10
Pemantapan nilai kejuangan TNI juga penting dilakukan karena disamping untuk menghadapi ancaman terjadinya daerah untuk memisahkan diri atau tindakan separatis lainnya. Memang kunci utama untuk mengatasi kekhawatiran tersebut dengan cara pemerintah mengeluarkan dan membuat suatu kebijakan baik dibidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Namun demikian, pada posisi lain TNI dapat memberikan dukungan penting dengan keberadaan unsur-unsurnya di daerah yang bermasalah. Dengan semangat yang dilakukan oleh TNI, maka akan menghasilkan sikap dan perilaku yang tepat untuk mendapatkan banyak
manfaat. Salah satu manfaat yang pernah diraih oleh bangsa ini ketika pada tahun 1949/1950 dimana TNI pada waktu itu berhasil mengajak rakyat negara bagian RIS bergabung kepada RI. Sikap tegas yang diperlihatkan oleh TNI pada waktu itu telah dapat merebut kepercayaan rakyat daerah. Hal tersebut dapat dicapai dengan sikap teritorial yang mendekati rakyat sebagai saudara senasib dan sepenanggungan satu bangsa dan setanah air. Bukan dengan cara dan sikap kaku dan keras sambil mengutamakan kekuatan senjata dengan pendekatan teritorial yang ditonjolkan kepada rakyat di daerah yang percaya kepada TNI. Dengan cara seperti ini, rakyat akan lebih mudah diajak menerima segala kebijaksanaan pemerintah. TNI yang memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dan disiplin yang baik serta sistem komando yang mengalir dari atas ke bawah akan sangat bermanfaat ketika bangsa menghadapi berbagai keadaan darurat seperti bencana alam. Adalah suatu kenyataan yang harus diterima dimana pada tahun-tahun belakangan ini, Bangsa Indonesia mengalami banyak bencana alam dalam ukuran yang amat besar skalanya seperti gempa bumi dan tsunami di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan di Pariaman-Padang serta meletusnya Gunung Sinabung di Sumut. Dengan berbagai bencana yang datang silih berganti, maka daerah yang dilanda bencana alam panik entah mau berbuat apa. Tapi bagi TNI dengan kondisi yang sangat buruk sekalipun mereka bahu-membahu dengan rakyat untuk mengatasi kesulitan bencana alam yang terjadi. Kondisi kesiapan dan kemampuan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angakatan Udara dalam menghadapi berbagai tantangan tidak akan canggung lagi. Harus diakui bahwa TNI memiliki kemampuan yang luar biasa. Sebab, negara lain tidak memiliki kesiapsiagaan yang tinggi yang dapat digerakkan dalam berbagai kondisi. Dengan kesiapan yang tinggi dan terpelihara, maka TNI harus selalu siap untuk memberikan pengabdiannya untuk mengurangi derita rakyat yang kena bencana. Seharusnya dengan kondisi kesiapan TNI yang begitu tinggi elemen sipil lainnya hendaknya mengimbangi TNI. Keunggulan yang dimiliki TNI saat ini seharusnya diimbangi elemen lainnya agar terjadi keseimbangan. Seperti kita masih menyaksikan berbagai kelemahan masyarakat yang sedang terjadi di Indonesia sebagai akibat masa lampau belum sepenuhnya dibenahi secara proporsional dan profesional. Hal ini dapat dilihat dari lemahnya disiplin masyarakat serta kurang tegaknya
dan konsekuen terhadap Pancasila, maka hal itu akan berpengaruh terutama terhadap rakyat kalangan bawah yang masih merupakan akar rumput yang mudah untuk dijadikan provokasi. Hal itu sudah dibuktikan di masa lampau ketika kaum komunis juga hendak membawa Indonesia sebagai negara komunis. Karena sikap TNI yang tegas, maka rakyat juga turut tegas sikapnya untuk menolak ideologi komunis walaupun diakhiri dengan jatuhnya korban dari pihak sipil dan bahkan sejumlah Jenderal TNI Angkatan Darat. Eratnya hubungan TNI dengan rakyat yang selalu dikonotasikan oleh rakyat Indonesia adalah bagaikan ikan dengan air. Jika itu dipisahkan, maka secara langsung akan terjadi masalah. Lihatlah sejak terjadi kemunduran dalam pelaksanaan fungsi teritorial, maka terjadi kemunduran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu fakta adalah para kaum teroris dapat bergerak relatif leluasa untuk membom sejumlah
sudah jelas merugikan negara. Selain terjadinya penyelundupan, juga terjadinya pengangkutan kayu ilegal ke luar negeri yang amat merugikan Indonesia. Peran TNI Angkatan Laut dalam pengawasan perairan nasional belum juga maksimal berbuat banyak karena terbatasnya alutsista yang dimiliki. Dalam melakukan kontrol di wilayah perairan laut RI selalu kecolongan oleh negara lain yang telah mencuri ikan Indonesia hingga mencapai trilyunan rupiah pertahun. TNI yang menampakkan diri sebagai organisasi pada urutan teratas dalam berdisiplin secara riil akan dapat mempengaruhi perjalanan bangsa agar dapat bersikap lebih sungguh-sungguh dalam segala hal yang dikerjakan. Disamping itu ditengarai masih banyak produk pekerjaan yang rendah mutunya yang sudah pasti akan menimbulkan kerugian besar negara. Kondisi tersebut kita berharap agar TNI tidak terbawa dengan situasi ini dan harus selalu komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan setiap tugas dan pekerjaan secara terukur cepat dan bermutu. TNI tidak pernah banyak mengumbar kata-kata sebagaimana para politisi yang selalu menjual kecap nomor satu namun hasilnya nol besar.
menegakkan disiplin yang kuat. Memang harus diakui bahwa TNI masih banyak berbenah diri dalam tegaknya disiplin. Perlu dipahami bersama sejak era 80-an faktor kekuasaan banyak memengaruhi TNI, mengakibatkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan anggota TNI. Untuk itu, TNI harus tegas dan konsisten dalam memberantas semua bentuk pelanggaran yang bertentangan dengan hukum yang berlaku. Dengan begitu, semoga pengaruhnya dapat mendorong masyarakat menegakkan kekuasaan hukum. Hal lain yang dapat dilakukan TNI untuk mengurangi masalah masyarakat adalah dalam menghadapi usaha pihakpihak tertentu untuk menggantikan Pancasila sebagai Ideologi Negara. Ideologi yang hendak dijadikan kiblat adalah ideologi liberalisme– individualisme maupun dengan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Kalau TNI serta seluruh elemen lainnya menunjukkan sikap yang teguh
f a s i l i t a s umum tanpa ada tindakan preventif secara dini. Akibatnya, rakyat tidak b e r d o s a menjadi korban kebiadaban para teroris. Lalu muncul pertanyaan sederhana siapa yang patut disalahkan? Siapapun akan mahfum bahwa untuk mencegah terjadinya serangan teroris diperlukan intelijen yang dapat mendeteksi sejumlah tindakan kejahatan yang dapat merongrong kewibawaan pemerintah. Meskipun yang memegang tanggung jawab pertama untuk mengatasi terorisme adalah Polri, tetapi tidak ada salahnya jika fungsi teritorial dimanfaatkan untuk mencegah tindakan terorisme. Disisi lain, pada masalah penyelundupan yang makin marak yang
Diharapkan TNI kedepan hendaknya tidak tertular ke masyarakat. Sebab saat ini secara tidak sadar bangsa Indonesia sudah tertular penyakit banyak bicara, namun lemah dalam perbuatan adalah bangsa lemah (soft society). Juga terasa sekali sifat masyarakat yang mudah pesimis dan mengeluh serta diliputi rasa inferior yang kuat. Semua yang berasal dari luar negeri dianggap selalu lebih baik dari yang di Indonesia. Memang kita harus dapat melihat apa yang menjadi kekurangan dan berusaha memperbaikinya. Akan tetapi tidak benar 11
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
hukum sejak permulaan kemerdekaan hingga saat ini. Jika ditanya mengapa tidak mau taat pada hukum? Alasannya sangat klasik dan sederhana dengan selalu berargumen bahwa peraturan yang dipakai masih memakai hukum yang dibuat oleh para penjajah. Pada saat perang kemerdekaan berlangsung, aturan hukum sangat ketat ditaati. Setelah selesai perang kemerdekaan, para pemimpin bangsa tidak mampu lagi membawa bangsa kembali menaati hukum dan peraturan serta keharusan berdisiplin. Penerapan hukum dalam masyarakat sangatlah buruk, sehingga pada tahun 1990-an pemerintah pernah mencanangkan Gerakan Disiplin Nasional (GDN), tetapi hasilnya tidak memuaskan. Hasilnya hanya militer yang konsisten
FOKUS
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
bahwa segala hal yang dihasilkan atau diperbuat bangsa lain pasti lebih baik dari di Indonesia. Apalagi kalau sikap demikian mengakibatkan rasa putus asa dan apatis. Hendaknya dalam TNI sendiri agar dapat memelihara dan terus menumbuhkan sikap yang obyektif tanpa menimbulkan sikap arogansi yang merugikan. Ada sarana yang dapat berpengaruh positif untuk TNI maupun masyarakat, kalau dilaksanakan dengan baik, yaitu program olahraga prestasi. Untuk menimbulkan semangat berprestasi dan persatuan (esprit de corps) dalam lingkungan TNI, penyelenggaraan program olahraga prestasi sangat
membantu. Usaha TNI itu juga akan sangat bermanfaat bagi prestasi olahraga nasional yang sekarang secara relatif jauh di bawah masa lalu. Dalam program itu diadakan pertandingan teratur antarsatuan yang menjurus kepada perebutan Juara TNI. Hal semacam ini sudah biasa di lingkungan banyak tentara di dunia yang malahan dapat menghasilkan atlet-atlet yang ternama. Di masa lalu sebenarnya TNI juga melakukan hal itu. Kegiatan olahraga ini selain mendorong pemeliharaan fisik secara intensif juga sangat membantu dalam memperkuat mental, semangat juang dan kemampuan organisasi. Akan tetapi yang harus sangat
diwaspadai dalam Pemantapan Nilai Kejuangan TNI adalah jangan sampai justru TNI lebih banyak kena pengaruh masyarakat dalam berbagai kelemahan dan penyakitnya. Kewaspadaan ini sangat penting karena tidak mudah untuk membebaskan diri dari pengaruh lingkungan. Hanya TNI yang benarbenar kuat dalam pendirian akan dapat menetralisasi pengaruh masyarakat yang negatif itu. Hal ini sangat ditentukan oleh mutu kepemimpinan dalam TNI. Sebab itu, pemantapan nilai kejuangan TNI harus dilaksanakan dengan mengutamakan Kepemimpinan yang kuat dan bermutu di segala tingkat dengan menunjukkan sikap contoh dan tauladan yang patut diikuti oleh yang dipimpin. Makin tinggi pangkat dan jabatan, makin perlu menunjukkan tauladan itu. Penutup Insya Allah, pemantapan nilai kejuangan TNI akan menjadi dorongan positif dan kuat dimasa yang akan datang. Sebab bangsa Indonesia merupakan bangsa yang selalu cinta damai untuk memperjuangkan tujuan nasional, yaitu tetap tegaknya NKRI mulai dari Sabang sampai Merauke. Kalau nilai kejuangan tetap dipertahankan dan terpatri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka Indonesia akan kembali menjadi bangsa yang akan disegani dan dihormati oleh negara dan bangsa yang ada di dunia. Sementara TNI setiap saat sudah pasti akan berada di garda terdepan untuk mengawal dan mempertahankan kedaulatan ibu pertiwi tercinta. (priyo)
12
PALAGAN | EDISI 43
13
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
PROFIL SATUAN
Melalui pembinaan satuan yang baik, terarah, dan dukungan seluruh pihak, mulai dari Komandan Batalyon, pelatih, pendukung dan juga keluarga besarnya menjadikan Yonif Linud 502/UY menjadi Batalyon terbaik, sehingga setiap prajurit wajib mempertanggung jawabkannya dengan melakukan yang terbaik bagi satuannya. 14
Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/Ujawala Yudha Kostrad merupakan Satuan Lintas Udara di bawah Brigade Infanteri Lintas Udara 18/2 Kostrad yang berkedudukan di Malang, Jawa Timur, yang senantiasa bergerak maju seiring dengan perkembangan dan tuntutan Profesionalisme, maka personelpun dari waktu ke waktu selalu berubah dan mengalami regenerasi atau peremajaan, sesuai dengan tuntutan Satpur yang
selalu Siap dalam melaksanakan Tugas dan penugasan serta latihan baik didalam negeri maupun luar negeri dalam rangka mengawal, mengamankan dan demi tetap tegaknya NKRI. Pembinaan Personel Dalam rangka pembinaan terhadap personelnya, Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/Ujwala Yudha Letkol Inf Susilo, selalu mengikutsertakan
prestasi dibidang menembak personel Yonif Linud 502/18/2 Kostrad juga banyak yang mengukir prestasi baik tingkat Divif-2, Kostrad, TNI AD, AARM & Bisam.
Personelnya untuk mengikuti seleksi dan diakhiri pendidikan diantaranya Seskoad, Selapa, Secapa dan Secaba. Begitu pula dengan latihan yang selalu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan serta program kerja dari Satuan Atas, seperti Latgab Kangoro 1995, Malindo 1996, Glalap Kilat XX PPRC 2007 di Tarakan, Jungar dan Juntis serta latihan program mulai dari Latihan Perorangan, Latihan tingkat Regu, Latihan tingkat Peleton, Latihan tingkat Kompi dan latihan tingkat Batalyon serta diakhiri dengan Geladi lapangan. Dalam hal pembinaan kepada personel yang baru masuk dan menjadi
warga baru selalu dilaksanakan pengarahan/tradisi untuk menumbuhkan rasa kecintaan, kebanggan akan satuan dan untuk menumbuhkan jiwa korsa serta semangat Patriotisme. Pembinaan personel yang dilakukan Yonif Linud 502/UY berhasil menumbuhkan personel baik Perwira, Bintara maupun Tamtama yang sukses dan meraih karier sampai dengan puncak, juga banyak menumbuhkan atlet-atlet di bidang Oramil, Oraum dan exstra kurikuler khususnya Karate yang bertanding di tingkat Nasional maupun Internasional, TNI AD, Kostrad, Porprov dan Porda. Demikian juga dengan
Penugasan Sejak terbentuknya Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/Ujwala Yudha sudah berlaga di berbagai medan pertempuran, menangani berbagai operasi. Diawali Operasi Trikora di Irian Barat dibawah pimpinan Danyonif Linud 502/UY, Mayor Inf Djoko Supaat pada Tahun 1962. Selanjutnya pada periode 19661998 ”Yonif Linud 502/UY” menghadapi penugasan sisa - sisa G. 30.S/PKI di Blitar selatan, Operasi Seroja-I, II, III, IV, V Timor Timur, Satgas Rajawali-III Timor Timur, dan Tahun 1992 tergabung dalam kontingen Operasi Garuda XII Cambodia dengan kekuatan 1 Kompi di bawah pimpinan Kapten Inf I Wayan Munanta. Pada kurun waktu 2000-an sebagai prajurit Yonif Linud 502/UY dipercaya untuk bergabung dengan satuan lain bertugas di perbatasan NTT - TIMTIM dan Aceh. Selanjutnya pada Tahun 2008-2009, 16 personel Yonif Linud 502/ UY melaksanakan tugas perdamaian PBB bergabung dengan Satgas FHQSU TNI Konga XXVI-A/UNIFIL dan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-C/ UNIFIL di Lebanon. Tugas terakhir yang dilaksanakan adalah sebanyak 15 personel bergabung dengan Satgas Indo FPCoy TNI Konga XXVI-B1/UNIFIL di Lebanon. Prestasi Berbagai prestasi telah diraih oleh Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/UY
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
15
PROFIL SATUAN m. Tahun 2009 berhasil meraih juara II Peleton beranting Yudha wastu pramuka jaya. n. Tahun 2010 berhasil meraih juara IV Lomba Tembak Piala Kasad Th. 2010. o. Tahun 2010 berhasil meraih juara umum I lomba Binsat Tingkat TNI AD.
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Apa yang telah dilakukan oleh Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/ UY merupakan tugas yang telah berhasil dilakukan dengan baik yang dipersembahkan kepada Bangsa dan Negara Indonesia dan selalu menjunjung tinggi profesionalisme keprajuritan serta dilakukan dengan semangat kepahlawanan sesuai dengan Tunggul Satuan Yonif 502/UY, yaitu Ujwala Yudha yang berarti semangat kepahlawanan Heroik, berapi-api pejuang kemerdekaan tanah air yang gagah berani. Bravo Yonif Linud 520/Ujwala Yudha........!!! baik bersifat internal di jajaran Kostrad maupun yang bersifat eksternal di jajaran TNI Angkatan Darat, antara lain : a. Tahun 1980 sebagai Batalyon tauladan di jajaran Kostrad, b. Tahun 1994, 1995, 1997, 1998, 2002, 2006, 2007 juara I Pelton beranting Yudha wastu pramuka jaya dan menerima piala bergilir Pangdam V/ Brawijaya dan piala tetap. c. Tahun 2006 berhasil meraih juara umum lomba HUT Kostrad. d. Tahun 2006 berhasil meraih juara IV pada lomba TON Kesehatan TNI-AD. e. Tahun 2007 berhasil meraih juara umum IV pada lomba Ton tangkas TNIAD. f. Tahun 2007 berhasil meraih juara II Karate POR Kostrad. g. Tahun 2007 berhasil meraih juara I pada Kejurda BKC Jateng dan juara II Karate pada Kejurnas Malang Open serta juara I dan II Karate UNY CUP Yogyakarta. h. Tahun 2008 berhasil meraih juara umum TNI Polri pada Kejurnas BKC, Juara umum II dan Best Of The Best serta juara umum TNI Polri pada Kejurnas Karate Se Jawa – Bali piala Danpusdik Ter dan Best Of The Best. i. Tahun 2008 berhasil meraih juara umum II pada lomba Ton tangkas TNIAD. j. Tahun 2008 berhasil meraih juara I Peleton beranting Yudha wastu pramuka jaya dan menerima piala bergilir Pangdam V/Brawijaya dan piala tetap. k. Tahun 2009 berhasil meraih juara umum Oraum dan Oramil dalam rangka HUT ke 48 Divif 2 Kostrad. l. Tahun 2009 berhasil meraih juara I Binsat dalam rangka HUT ke 48 Divif 2 Kostrad. 16
PALAGAN | EDISI 43
www.tniad.mil.id | 17
INFO KOMANDO
Penggunaan Baret Tumbuhkan “Esprit de Corps” Kasad Jenderal TNI George Toisutta memimpin upacara bendera 17-an sekaligus meresmikan pemakaian baret Mabesad untuk warga Markas Besar Angkatan Darat yang secara simbolis dipakaikan kepada perwakilan Perwira, Bintara dan Tamtama, bertempat di Lapangan Mabesad Jakarta, Jumat (17/9). Kasad Jenderal TNI george Toisutta dalam amanatnya mengatakan, melalui upacara bendera yang memiliki makna khusus ini, menggugah tekad dan pengabdiannya sebagai prajurit di lingkungan Mabesad tentang komitmen Angkatan Darat dalam menegakkan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia agar senantiasa berbuat yang terbaik bagi rakyat. “Adapun penggunaan baret bertujuan untuk lebih menumbuhkan esprit de corps atau rasa bangga terhadap satuan dan menanamkan kecintaan terhadap satuan, sehingga dalam setiap pelaksanaan tugasnya, para prajurit mampu menunjukkan kinerja yang lebih optimal,”kata Kasad. Jenderal George Toisutta mengharapkan, dengan diresmikannya penggunaan baret di lingkungan Mabesad, para prajurit Mabesad dapat mengabdi dengan lebih baik, melalui pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang semakin maju, kreatif dan inovatif dari waktu ke waktu. Adapun pengesahan penggunaan baret dan emblem bagi prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di lingkungan Mabes TNI Angkatan Darat tertuang dalam Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Kep/291/ VIII/2010 tanggal 2 Agustus 2010. Penggunaan Baret Mabesad dipakai pada Pelaksanaan upacara bendera pada hari Senin setiap minggu, upacara tujuhbelasan setiap bulan dan upacara lainnya kecuali upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Pahlawan serta HUT TNI yang menggunakan PDU-I dan PDU-III, pada saat dinas dalam, minggu militer dan kunjungan kerja.
Kasad Jenderal TNI George Toisutta
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Terima Bintang Kartika Eka Paksi Utama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menerima tanda kehormatan bintang angkatan kelas utama yaitu Bintang Kartika Eka Paksi Utama. Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, menyematkan tanda kehormatan Bintang Angkatan kelas Utama kepada para Kepala Staf Angkatan dalam Upacara Penyematan Tanda Kehormatan Bintang Angkatan kelas Utama di Ruang Rapat Panglima TNI Jl. Merdeka Barat, Jakarta, Senin (16/8) beberapa waktu lalu. Tanda kehormatan tersebut masingmasing adalah Bintang Kartika Eka Paksi Utama kepada Jenderal TNI George Toisutta Kepala Staf Angkatan Darat, Bintang Jalasena Utama kepada Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E Kepala Staf Angkatan Laut dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama kepada Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP Kepala Staf Angkatan Udara.
18
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 6/ TK/TAHUN 2010 tanggal 21 April 2010, penganugerahan tanda kehormatan kepada para Kepala Staf Angkatan, karena jabatannya, sebagai penghargaan di bidang tugas kemiliteran menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan khusus untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Upacara tersebut turut dihadiri oleh perwira tinggi Mabes TNI dan Angkatan
antara lain Irjen TNI, Dansesko TNI, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI, Kabalakpus TNI, dan para Asisten Personil Angkatan. (Puspen TNI/ Dispenad).
TNI Angkatan Darat
Bangun Proyek Percontohan Secaba Sepakbola
Saat ini prestasi olahraga nasional kita masih lesu dan minim prestasi hampir di semua cabang olahraga, baik di tingkat regional maupun internasional.
Kasad mengharapkan, kegiatan yang dilakukan ini menjadi inspirasi bagi komponen masyarakat lainnya untuk bersama-sama melakukan kerjasama serupa, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, dalam upaya meningkatkan kualitas olah raga di Indonesia, khususnya olahraga sepakbola, sehingga prestasi persepakbolaan tanah air menjadi lebih baik. “Sebagaimana diketahui bersama, sampai dengan saat ini dunia persepakbolaan Indonesia masih minus prestasi, baik di tingkat Asean maupun Asia, apalagi di tingkat Internasional. Oleh karenanya, kerjasama yang dilakukan ini bertujuan untuk mencari dan membina atlet-atlet sepakbola melalui pendidikan pembentukan Bintara TNI Angkatan Darat atau Secaba Sepakbola,” tegasnya. Kasad menilai Arifin Panigoro sebagai orang yang tepat diajak bekerja sama untuk
19
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Bertitik-tolak dari keprihatinan akan prestasi olahraga nasional kita, TNI Angkatan Darat mengapresiasi kegalauan masyarakat dengan membangun proyek percontohan Sekolah Calon Bintara Sepakbola TNI Angkatan Darat (Secaba Sepakbola) yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam memajukan olahraga nasional khususnya dalam cabang sepakbola. Adapun proyek percontohan Secaba Sepakbola ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Kasad Jenderal TNI George Toisutta dengan Dewan Pembina Yayasan Pembangunan Olahraga Indonesia (YPOI) Arifin Panigoro untuk membangun Proyek Percontohan Sekolah Calon Bintara Sepakbola TNI Angakatn Darat di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Senin (23/8). Kasad Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, bahwa TNI Angkatan Darat ingin membantu mencari 11 orang pemain sepakbola terbaik dari 237 juta jiwa. “Karena sesuai anjuran Bapak Presiden, kita semua ingin sepakbola Indonesia kembali Berjaya di tahun 2013 nanti, setidaknya di kawasan Asia Tenggara,” papar Jenderal TNI George Toisutta seusai acara penandatanganan MoU.
mewujudkan program Secaba Sepakbola. Arifin Panigoro yang juga penggagas Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia (GRSNI) menyambut baik ajakan Kasad membentuk Secaba Sepakbola. “Reformasi sepakbola harus kita kerjakan bersama-sama, harus banyak pihak yang terlibat.”Saya bangga dengan Kasad yang sangat cepat merespon gerakan reformasi ini. Pada kamis (5/8) sore saya luncurkan buku putih reformasi sepakbola Indonesia, Jumat (6/8) pagi Kasad sudah menghubungi saya untuk membentuk Secaba Sepakbola,” kata Arifin Panigoro. Secaba Sepakbola yang akan dibentuk memiliki keunikan. Mereka yang masuk sekolah ini adalah masyarakat sipil yang disaring dari seluruh tanah air berusia maksimal 18 tahun atau lulusan SMA. Proses seleksi dilakukan melalui Koramil, Kodim, Korem yang ada dibawah naungan TNI Angkatan Darat. Selain itu juga peserta didiknya juga diambil dari sejumlah PPLP, lulusan liga Medco U 15 dan sejumlah sekolah sepakbola. Rencananya, mulai bulan Oktober 2010 para peserta yang lulus seleksi akan diasramakan dan mendapatkan pelatihan di Secaba TNI Angkatan Darat, Lembang Bandung, Jawa Barat. Untuk tahap pertama ini dipilih 30 pemain berbakat yang akan masuk Secaba Sepakbola. Mereka bakal digembleng dalam sebuah program pendidikan yang berdasarkan acuan FIFA dengan pelatih berkualitas lisensi A. Arifin merespon baik gagasan ini. Ia yakin program ini membantu mendapatkan pemain-pemain sepakbola terbaik di masa depan yang memiliki keterampilan tinggi penuh disiplin, dan bermental kuat. Disampaikan juga bahwa gagasan pembentukan Secaba Sepakbola ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gagasannya untuk membangun Sports Science Center di Indonesia sehingga pembinaan atlet menjadi terarah dan hasilnya sempurna. (red)
BINCANG-BINCANG Kapusjarah TNI, Brigjen TNI M. Rusdi Zaini :
DI USIA 65 TAHUN TNI LEBIH FOKUS JALANKAN TUGASNYA
Hal-hal yang dapat diambil hikmahnya dari sisi perjalanan TNI dalam memasuki usia ke-65 tahun, sehingga dalam melanjutkan perjuangan para pendahulunya tetap pada komitmen atau jalur tugas dan tanggung jawab sebagai bhayangkari negara, antara lain: TNI tidak lagi berada dalam politik praktis, tidak lagi terlibat dalam kegiatan bisnis, terlibat aktif dalam misi perdamaian internasional di bawah naungan bendera PBB dan organisasi perdamaian dunia lainnya, kemanunggalan TNI-rakyat tetap terpelihara dan tumbuh subur di hati rakyat, serta TNI dapat bertindak cepat dalam menanggulangi kegiatan OMSP.
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Dari poin tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hikmah utama dari perjalanan TNI dalam memasuki usia ke-65 tahun adalah TNI dapat lebih cepat kembali kepada jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara profesional serta lebih fokus dalam tugasnya sebagai bhayangkari negara. Hal tersebut disampaikan Kapusjarah TNI, Brigjen TNI M. Rusdi Zaini saat menerima tim redaksi di ruang kerjanya yang tertata apik di Markas Pusjarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Ditengah kesibukannya selaku Kapusjarah TNI yang baru beberapa bulan dijabatnya (10 Mei 2010), jebolan Akmil tahun 1978 ini, masih menyempatkan diri untuk memberikan berbagai informasi seputar perjalanan TNI yang telah memasuki usia 65 tahun dan perkembangan reformasi TNI dan nilai-nilai kejuangan generasi muda termasuk generasi muda TNI. B a g i
20
kakek dari dua orang cucu penyandang lima tanda jasa, dalam keseharian menjalankan tugasnya ini selalu berusaha untuk memberikan kontribusi yang positif bagi satuan yang dipimpinnya, memandang peran sejarah sangat penting bagi generasi muda termasuk generasi muda TNI, agar nilai-nilai kejuangan yang telah dirintis para pejuang bangsa tidak terkikis oleh perkembangan zaman karena nilai-nilai itu masih relevan dengan kepribadian bangsa untuk diimplementasikan pada saat ini. Untuk mngetahui lebih jauh pandangan sosok j e n d e r a l berbintang s a t u
tentang berbagai hal menyangkut lingkup tugasnya sebagai Kepala Pusat Sejarah TNI ini mari kita ikuti hasil wawancara tim redaksi yang akan ditampilkan secara lengkap dalam format tanya (Red) dan jawab Brigadir Jenderal TNI M. Rusdi Zaini (RZ) seperti berikut ini. (Red) Tanggal 5 Oktober 2010, perjalanan TNI memasuki usianya yang ke-65, banyak lika-liku yang telah dilalui TNI untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan tugas pertahanan negara secara profesional. Bagaimana Jenderal memandangnya dikaitkan dengan perkembangan reformasi internal TNI yang telah dilakukan hingga saat ini? (RZ) Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam perkembangan reformasi internal TNI, pertama, memahami reformasi internal TNI. Secara yuridis formal, reformasi internal TNI ditandai dengan keluarnya Ketetapan MPR Nomor: VI dan VII/ MPR/2000 tentang paradigma baru TNI, dan ditindaklanjuti dengan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Ketiganya menjadi starting point bagi bergulirnya reformasi internal TNI secara lebih terarah dan jelas. Untuk memahami reformasi internal TNI, ada baiknya jika kita melihatnya sebagai sebuah sistem reformasi bangsa. Artinya, reformasi TNI jangan dilihat sebagai sebuah gerakan yang
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Dari lingkup tugas tersebut, maka reformasi internal TNI harus diarahkan kepada terwujudnya integritas dan sosok TNI profesional yang mampu menjamin terlaksananya tugas. Beberapa capaian reformasi internal TNI yang sudah berjalan dan yang masih dalam proses perwujudan antara lain: TNI telah meninggalkan politik praktis, dengan dihilangkannya tugas kekaryaan (bila tugas di institusi sipil harus mengajukan pensiun), likuidasi sospol ABRI, babinkar ABRI, sospoldam, babinkardam, sospolrem dan sospoldim, penghapusan materi sospol ABRI dari kurikulum pendidikan TNI, likuidasi fraksi TNI dari DPR RI, DPRD I dan DPRD II, pemisahan TNIPolri, penyelesaian UU tentang TNI, validasi organisasi serta revisi doktrin TNI dan piranti lunak TNI. Dibanding aspek struktur dan doktrin TNI, reformasi pada aspek kultur prajurit, masih perlu terusmenerus ditingkatkan dan dilanjutkan. Bukan berarti TNI tidak melaksanakan reformasi kultur, perubahan itu tetap terus dijalankan secara bertahap. Untuk strata perwira, reformasi kultural sudah berjalan dengan baik. Jarang kita dengar lagi seorang perwira TNI melakukan pelanggaran dalam tugas dikarenakan sikap dan perilakunya, baik yang menyangkut pelanggaran disiplin maupun tindak pidana, baik militer maupun umum. Sementara pada strata Bintara dan Tamtama mungkin masih ada satu/ dua oknum yang berbuat tidak sesuai norma dan aturan, hal ini disebabkan mereka belum sepenuhnya mampu mengubah kebiasaan, budaya maupun pola sikap/tindak yang lama. Tetapi, secara kualitatif dan kuantitatif, grafiknya sudah kelihatan menurun. Hal ini menunjukkan prosesnya masih terus berjalan. Dengan demikian, ini menjadi tantangan dan “pekerjaan rumah” bersama bagi seluruh jajaran TNI. Kita harus melihat reformasi internal TNI sebagai sebuah kebijakan strategis bagi pembangungunan kekuatan TNI di masa datang. Kontrol dan pengawasan internal dan eksternal sangat diperlukan, untuk menjaga agar proses reformasi selalu berada dalam jalurnya. Reformasi internal dilakukan bukan karena adanya tekanan dari luar, tetapi harus dimaknai sebagai sebuah
kebutuhan dalam menyongsong era demokratisasi dan globalisasi. Melalui reformasi internal, diharapkan TNI akan lebih siap dan sekaligus survive dalam menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Kedepan, TNI harus berani meninggalkan berbagai bidang pembinaan yang kurang pas, meskipun mungkin dahulu dianggap baik dan benar. Reformasi ini mencakup semua aspek mulai dari perencanaan dan anggaran, pengawasan (inspektorat), intelijen, operasi, personel, logistik, maupun berbagai bidang lainnya. (Red) Bangsa ini sudah menikmati kemerdekaan 65 tahun, namun masih saja didapat kecenderungan menurunnya nilai kesadaran dalam menghargai jasa para pahlawan bangsa dan negara. Menurut Jenderal, kecenderungan apa yang terjadi pada generasi muda tersebut termasuk didalamnya generasi muda di jajaran TNI? (RZ) Kecenderungan menurunnya kesadaran sebagian generasi muda untuk menghargai jasa para pahlawan bangsa yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama, perubahan gaya hidup yang melanda generasi muda sekarang yang lebih mementingkan perhitungan-perhitungan materi dan individu (hedonisme) dari pada perhitungan-perhitungan yang bersifat imaterial dan kewajiban. Sehingga ada kecenderungan dari generasi muda sekarang, mereka akan tertarik kepada hal-hal yang bersifat kebendaan. Mereka lebih tertantang dan akan berusaha sekuat-kuatnya untuk menggapainya manakala akan mendapatkan imbalan yang lumayan besar dari segi materi. Karena kecenderungan sekarang, seseorang dianggap berhasil manakala ia dicukupi materi yang melimpah. Kedua, kurikulum pendidikan, terutama di tingkat dasar dan menengah yang kurang memberi muatan dan ruang bagi aspek pendidikan kesejarahan dan pendidikan moral bangsa. Sehingga generasi muda sekarang terlihat seolah-olah apatis terhadap segala sesuatu yang bernuansa kebangsaan. Ketiga, kurangnya sosialisasi dan minimnya bahan-bahan pustaka serta referensi lainnya yang mengupas dan menggambarkan nilai21
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
berdiri sendiri, tetapi harus dikaitkan dengan proses reformasi nasional itu sendiri. Reformasi juga jangan dilihat sebagai sebuah sasaran, melainkan sebuah proses yang senantiasa akan terus berubah secara dinamis mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman. Apabila pada awalnya reformasi TNI ditujukan hanya untuk mencabut dwifungsi ABRI dan keluarnya TNI dari legislatif, kini reformasi mengalami perkembangan. Mulai dari larangan dalam bertugas kekaryaan, politik praktis hingga larangan mengelola bisnis. Menyikapi proses yang berkembang dalam dinamika ini, TNI kita harus mampu bersikap secara arif dan bijaksana, bertindak secara proporsional dan profesional. Kalau ditarik garis belakang, sejak awal perjalanan reformasi tahun 1998 sampai sekarang, berbagai tugas pokok dapat dilaksanakan TNI dengan baik. Bahwa kemudian pencapaian proses reformasi internal TNI belum dapat memuaskan semua pihak, tentu menjadi hal yang wajar, karena TNI tidak berada dalam ruang hampa yang sendirian, tetapi bergerak dan bersinergi secara kesisteman dengan komponen bangsa lain. Selain faktor internal, reformasi TNI juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ada peran-peran penting dan menentukan yang dijalankan oleh komponen masyarakat, termasuk media massa dalam mendorong kemajuan proses reformasi TNI. Tentunya beberapa peristiwa yang disampaikan publik tentang kekurangoptimalan kinerja atau perilaku prajurit TNI menjadi masukan positif bagi TNI untuk mengadakan perubahan. Kedua, lingkup dan capaian reformasi internal TNI. Secara umum, bidang cakupan obyek reformasi internal TNI meliputi aspek struktur, doktrin, dan kultur. Pada kenyataannya, TNI telah menjalankan perubahan pada ketiga bidang tersebut. Memang perubahan merupakan hal yang wajar dan perlu dilakukan TNI, tetapi yang lebih penting adalah mengapa harus berubah dan ke arah mana perubahan itu harus dilakukan. Dari sisi tugas pokok misalnya, sebagai alat pertahanan negara, TNI bertugas, pertama, menegakkan kedaulatan negara, kedua, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan ketiga, melindungi segenap
BINCANG-BINCANG nilai kepahlawanan para pahlawan bangsa, sehingga generasi muda sekarang seakan-akan kekurangan contoh heroik dan teladan yang bijak yang bisa dipedomani dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jikapun ada, jumlahnya sangat minim serta dikemas dengan tidak menarik dan tidak populer sehingga generasi muda kurang berminat untuk mengetahuinya.
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
(Red) Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan pokok dalam mewariskan nilai-nilai kejuangan dihadapkan pada situasi negara saat ini, sehingga dalam perjalanannya begitu banyak kendala yang harus dihadapi ? (RZ) Dampak krisis multidimensi yang dialami Indonesia pada tahun 1997 hingga saat ini masih terasa. Hal ini juga membawa dampak pada kesadaran berbangsa dan bernegara yang di dalamnya berisi antara lain nilai-nilai kejuangan, khususnya bagi generasi muda secara umum maupun generasi muda di jajaran TNI. Pewarisan nilai-nilian kejuangan ini jika dihadapkan pada situasi Negara Indonesia saat ini akan menemui kendala. Pola pikir yang berkembang di masyarakat saat ini cenderung lebih banyak yang mengarah kepada kepentingan ekonomi, lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan dibanding kepentingan masyarakat luas serta menurunnya jiwa nasionalisme dan rasa solidaritas di kalangan kita semua. Disamping itu juga, dengan adanya pengaruh globalisasi di segala bidang, baik itu ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya sulit dibendung dan ikut mempengaruhi perkembangan masyarakat Indonesia. Perkembangan teknologi yang pesat juga ikut berperan di dalam era globalisasi sekarang ini, sehingga segala informasi cepat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Sementara itu, filter atau seleksi terhadap informasi-informasi tersebut kurang, sehingga informasiinformasi yang membawa dampak buruk terhadap bangsa dan Negara Indonesia tidak dapat dibendung. Saya kira masalah-masalah yang saya sebutkan itu adalah beberapa di antara permaslahan pokok yang menjadi kendala yang harus dihadapi dalam mewariskan nilai-nilai kejuangan dihadapkan pada situasi negara saat ini.
22
(Red) PKI bagi Bangsa Indonesia merupakan pil pahit yang sulit dilupakan karena banyak memakan korban termasuk kader-kader dari prajurit TNI dalam peristiwa G30S/PKI tersebut. Bagaimana Jenderal menanggapi hal tersebut? (RZ) Peristiwa G30S/PKI tahun 1965 merupakan tragedi bagi Bangsa Indonesia, yang diakibatkan oleh kekurangwaspadaan kita terhadap ideologi komunis saat itu. Pelbagai pemberontakan PKI yang dilakukan yakni pada tahun 1948 di Madiun dan peristiwa G30S/PKI tahun 1965 menyadarkan Bangsa Indonesia
khususnya anggota TNI bahwa ideologi komunis disinyalir terus berkembang dalam bentuk Komunis Gaya Baru (KGB). Menyimak pada strategi yang digunakan oleh komunis melalui Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP) yaitu berjuang di kalangan buruh di desa, perjuangan revolusioner di kota, dan bekerja secara intensif di kalangan Angkatan Bersenjata (ABRI/TNI) yang telah berhasil memecah-belah di kalanagan angkatan bersenjata. Disamping itu, bagi anggota ABRI/TNI yang menentang ideologi komunis tersebut menjadi sasaran
korban pembunuhan, sebagaimana yang terjadi pada peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa perwira tinggi TNI Angkatan Darat, yang jenazahnya ditemukan di dalam sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Peristiwa tersebut sungguh merupakan tindakan biadab, keji diluar batas perikemanusiaan yang dilakukan oleh PKI. Peristiwa tersebut merupakan lembaran hitam dalam sejarah Bangsa Indonesia, karena selain TNI yang menjadi korban juga masyarakat. Dengan memahami berbagai sepak terjang tingkah laku politik PKI, diharapkan kita dapat lebih memahami perjalanan sejarah bahwa TNI pernah dimainkan oleh politik, sehingga dalam catatan sejarah TNI pernah terjadi berbagai peristiwa tragis karena adanya intervensi Partai Komunis Indonesia. Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi Bangsa Indonesia, khususnya TNI untuk memiliki kepekaan terhadap ancaman bahaya laten komunis. Dan pengalaman pahit ini jangan sampai terulang lagi didalam tubuh TNI. (Red) Usaha untuk membelokkan fakta yang telah ada dengan alasan pelurusan sejarah dari berbagai pihak akhir-akhir ini cenderung menempatkan TNI pada posisi yang merugikan sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam sejarah dimaksud. Bagaimana Jenderal menyikapi hal ini?
(Red) Upaya apa yang dilakukan Jenderal dan jajaran Pusjarah TNI untuk mewariskan nilai-nilai Kejuangan pada generasi muda baik generasi muda secara umum maupun generasi muda di jajaran TNI? (RZ) Upaya yang dilakukan segenap jajaran Pusjarah TNI dalam mewariskan nilai-nilai kejuangan kepada generasi muda umumnya dan khususnya generasi muda TNI yaitu antara lain: Pertama, mengadakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional tentang kegiatan wajib kunjung museum dan monumen bagi seluruh siswa dari tingkat dasar hingga SMU dan kegiatan wajib kunjung bagi pusdik-pusdik di lingkungan TNI ke museum dan monumen TNI sebelum selesai pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar segenap generasi muda bisa mengetahui dan mencontoh semangat dan nilai-nilai yang baik yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan bangsa termasuk pahlawan dari militer. Kedua, mengadakan pameran keliling ke
berbagai daerah secara periodik guna memberikan kesempatan kepada para pelajar dan masyarakat umum untuk mengetahui dan mempelajari semangat kejuangan para pahlawan bangsa. Ketiga, melakukan sosialisasi melalui media radio dalam hal ini RRI (Radio Republik Indonesia) dalam acara “Dialog Kopral Jono dan Jeng Dewi” yang berisi tentang sepak terjang para pahlawan dan pejuang bangsa. Keempat, menerbitkan dan menyosialisasikan buku dan komik seri kepahlawanan yang memuat kisah dan semangat para pahlawan bangsa yang dikemas secara populer, sehingga diharapkan akan menarik minat para generasi muda untuk membacanya. Kelima, mengadakan lomba kreativitas dan seni bagi para pelajar dari tingkat dasar hingga menengah di wilayah DKI Jakarta secara periodik. Keenam, mengadakan kursus-kursus kesejarahan, khususnya bagi generasi muda di lingkungan TNI secara periodik. Ketujuh, koordinasi dengan lemdik-lemdik TNI agar siswa-siswa yang dididik terutama diktuk/dikma untuk dialokasikan waktu meninjau museum dan lain-lain di Pusjarah TNI. (Red) Program apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan Pusjarah TNI dalam mendokumentasikan berbagai peran TNI dalam melaksanakan tugasnya menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI? (RZ) Sesuai dengan kedudukan Pusjarah TNI sebagai Badan Pelaksana Pusat pada tingkat Mabes TNI yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI mempunyai 23
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
(RZ) Sebelumnya, perlu kami jelaskan terlebih dahulu bahwa dalam ilmu sejarah itu sebenarnya tidak ada istilah “pelurusan sejarah” karena tidak ada sejarah yang bengkok. Bagi sejarahwan, apabila ia menemukan fakta-fakta baru yang diyakini kebenarannya atau yang telah teruji sehingga menjadi fakta keras, sejarahwan dapat menulisakan kembali sejarah tersebut. Satu hal yang perlu dipahami dalam penulisan sejarah dikenal adanya interpretasi yang memiliki unsur subyektif (baik dalam karya akademik maupun yang bersifat populer). Dalam konteks persoalan ini, yang penting diperhatikan adalah data-data yang digunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah itu. Contoh buku yang berjudul komunisme di Indonesia, yang ditulis oleh Pusat Sejarah TNI adalah menggunakan sumber primer maupun sekunder dari berbagai pihak. Buku tersebut dalam menjelaskan pemberontakan G30S/PKI tentu saja tidak terlepas dari penelusuran
terhadap tindakan historis PKI sejak awal keberadaannya di Indonesia, sehingga hal ini akan memberikan sejarah yang komprehensif. Dalam menyikapi perbedaan interpretasi dalam era keterbukaan dewasa ini adalah sesuatu yang wajar. Namun, satu hal yang harus disikapi dan diwaspadai bila interpretasi yang beredar di masyarakat berpotensi mengancam tiga pilar komitmen Bangsa Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, tentunya kita harus bersikap tegas.
BINCANG-BINCANG
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Palagan/Edisi 10/2010
tugas pokok menyelenggarakan pembinaan kesejarahan dan tradisi TNI dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan jiwa korsa dan semangat keprajuritan, maka Pusjarah TNI mempunyai empat fungsi utama, yaitu: Pertama, merumuskan dan menyiapkan kebijakan Panglima TNI dibidang kesejarahan dan tradisi TNI. Kedua, menyelenggarakan kegiatan pembinaan dokumentasi, penulisan, serta penyajian sejarah dan tradisi TNI. Ketiga, menyelenggarakan pembinaan museum, monumen, dan perpustakaan. Dan keempat, menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengkajian kesejarahan serta tradisi TNI. Pusjarah TNI dalam mendokumentasikan berbagai peran TNI dalam melaksanakan tugasnya menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI dikaitkan dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsinya telah dan masih terus melaksanakan pengumpulan data-data dan dokumen serta foto-foto yang bernilai sejarah, baik itu ke kesatuan-kesatuan TNI di daerah yang meliputi tiga matra darat, laut, dan udara, juga melalui media cetak dan elektronik mengenai halhal yang berkaitan dengan isu-isu yang berkembang dan terutama yang berhubungan dengan kegiatan dan peran TNI. Pusjarah TNI terus membuat tulisan-tulisan kesejarahan, khususnya yang berkaitan dengan TNI dan sejarah keprajuritan. Selain itu
24
juga, Pusjarah TNI menampilkan museum dan monumen yang dibuat untuk mengenang, mengabadikan, merekonstruksi peristiwa-peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan peran TNI di masa lalu serta untuk menimbulkan kesadaran sejarah dan memupuk jiwa nasionalisme yang tinggi bagi generasi muda TNI dan masyarakat umum. Dalam pembinaan dibidang perpustakaan, di Perpustakaan Pusjarah TNI terdapat buku-buku ataupun sumber-sumber tertulis lainnya yang dapat dijadikan referensi dalam hal mendapatkan informasi tentang TNI. Disamping itu juga, Pusjarah TNI telah menugaskan personelnya dalam tugas operasi militer, baik itu tugas operasi dalam negeri (misalnya saat darurat militer di Nangroe Aceh Darussalam) ataupun operasi luar negeri (misalnya penugasan sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Lebanon dan Kongo). Kemudian yang akan dilaksanakan Pusjarah TNI kedepan adalah dengan lebih banyak bekerja sama dengan instansi lain, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta dalam hal kesejarahan. Misalnya bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia dan LIPI untuk penelitian dan penulisan kesejarahan, dengan stasiun-stasiun televisi untuk penyajian film-film yang bersifat dokumenter serta ke sekolah untuk memupuk kesadaran sejarah bagi pelajar.
Disamping itu juga, Pusjarah TNI akan kembali menyajikan museum dan perpustakaan keliling ke sekolahsekolah atau ke tempat-tempat lainnya. Kesemuanya itu dapat diimplementasikan untuk memupuk kesadaran sejarah dan memupuk jiwa nasionalisme yang akhirnya bermuara pada menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI. Demikian akhir bincangbincang kami dengan mantan Kasetum TNI yang kini memasuki bulan keempat memegang tampuk pimpinan sebagai Kapusjarah TNI Brigjen TNI M Rusdi Zaini, seraya berharap bagi generasi muda TNI untuk memahami dan memegang teguh jati diri TNI dan meningkatkan kemampuan profesionalisme TNI. Karena menurutnya zaman sekarang ini, dalam kehidupan masyarakat telah banyak yang berubah dan sangat mempengaruhi kehidupan seharihari prajurit, sehingga sebagai prajurit harus dapat memilah-milah mana yang pantas dan sesuai dengan jati diri prajurit dan mampu meningkatkan profesinalismenya sebagai prajurit TNI. “DIRGAHAYU KE-65 TENTARA NASIONAL INDONESIA” Terima kasih Jenderal. Dirgahayu TNI, Maju Terus Pantang Mundur. (Priyo/Yakub)
LINTAS SATUAN Adapun rangkaian kunjungan Kadispenad beserta staf ke media TV diawali ke Metro TV, Selasa (20/7), dan diterima Pimpinan Redaksi Metro TV Elman Saragih. Kadispenad dalam sambutannya minta kepada Metro TV memberikan pembekalan kepada siswa Susreg Seskoad tentang media handling (penanganan media) sehingga mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan jurnalis/media. “Metro TV kiranya bersedia memberi kesempatan
kepada personel TNI AD untuk melakukan pelatihan mengoperasionalkan kamera dan pelatihan jurnalistik, sehingga hasil pengambilan gambar/liputan personel TNI AD sesuai standar untuk siaran televisi,”pinta Kadispenad. Demikian halnya dengan pihak Metro TV yang diwaliki Elman Saragih mengatakan, memerlukan akses ke Dispenad untuk konfirmasi dan klarifikasi suatu peristiwa yang melibatkan TNI AD. Metro TV juga menawarkan untuk memberikan pelatihan pembawa acara atau presenter kepada prajurit Kowad. Sementara itu ketika mengunjungi TPI, Global TV dan Sun TV diterima oleh Direktur Utama TPI Mayjen (Purn) S.N.Suwisma pada Kamis, (29/7). Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos,.MM mengatakan bahwa Dispenad dalam rangka konfirmasi dan klarifikasi suatu peristiwa yang melibatkan TNI AD siap dihubungi 1 x 24 jam. “Apabila ada berita tentang TNI AD yang dapat merugikan citra TNI AD, tapi mengenai
Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos., M.M., M.Sc.
Kunjungi Media TV Dalam rangka memelihara dan meningkatkan silaturahmi dengan insan media TV, Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos,.MM, M.Sc Sesdispenad Kolonel Inf Pandji Suko Hari Judho dan para Kasubdis Dinas Penerangan Angkatan Darat melakukan kunjungan ke beberapa media TV di Jakarta.
kebenarannya agar dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan Kadispenad atau pejabat Penerangan di jajaran TNI AD”,tegas Kadispenad. Pihak MNC dalam sambutan yang disampaikan Dirut TPI Mayjen (Purn) S.N.Suwisma siap membantu, menyampaikan informasi dari TNI AD. “MNC sangat peduli dengan TNI AD dan kooperatif apabila ada tayangan yang merugikan citra TNI AD dan selalu terbuka dalam menerima kritik dan masukan dari TNI AD,”kata S.N.Suwisma. Pada kunjungan ke PT.Indosiar Visual Mandiri, Senin, (2/8) Kadispenad beserta staf diterima Direktur Program dan Pemberitaan Triyandi. Pihak Indosiar menjelaskan untuk menayangkan suatu berita harus yang bersifat aksi dan human interest bukan yang seremonial. “untuk itu harus dibedakan antara berita dan dokumentasi khususnya dalam pengambilan gambar,”kata Triyandi. Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos,.MM menyampaikan dalam meningkatkan kemampuan anggota Penerangan TNI AD dibutuhkan
25
www.tniad.mil.id| 25
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
bagaimana cara meliput suatu kegiatan susuai dengan standar Indosiar dan memadukan dengan penyampaian siaran. “Hal itu tentunya juga menguntungkan bagi Indosiar misalnya jika anggota Dispenad meliput kegiatan pasukan Indonesia pada misi perdamaian PBB di Lebanon. Dengan harapan hasil dari liputan tersebut dapat memenuhi standar siaran Indosiar sehingga dapat ditayangkan. Sedangkan ketika melakukan kunjungan ke TV One, Selasa (3/8), Kadispenad beserta staf diterima oleh General Manager News Totok Suryanto. GM News mengatakan, pasca reformasi dirasakan antara TNI dan media massa kurang akrab dan meminta agar kegiatan press tour ke daerah-daerah di wilayah Indonesia khususnya di daerah perbatasan digiatkan kembali agar hubungan antara TNI dengan media massa lebih akrab lagi. “Pihak TV One minta kepada Dispenad agar foto pangdam dapat diakses melalui website TNI AD untuk digunakan apabila dibutuhkan pada wawancara secara live dengan para pangdam,”kata Totok Suryanto. Disamping itu juga, TV One diberi penjelasan tentang istilah-istilah dan kepangkatan TNI, juga diikutkan sebagai pemerhati pada pendidikan seperti di Seskoad dan Sesko TNI minimal selama 3 hari sehingga dapat terlibat dalam diskusidiskusi yang menyangkut TNI. Kunjungan Kadispenad beserta staf ke media TV sudah menjadi program dari Dispenad dalam rangka menjalin keakraban dan kerjasama dengan insan media. Dengan ditingkatkannya keakraban tersebut, maka akan tercipta suatu komunikasi yang makin terpelihara sehingga program yang menjadi sasaran dari TNI AD dan pihak media dapat tercapai.
LINTAS SATUAN Danramil-18 Jatiuwung, Kapten Inf. Rohani
Berkat Prestasi, Koramil-18 Jatiuwung
Jadi Koramil Percontohan
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Koramil 18 Jatiuwung yang berada di wilayah Kecamatan Cibodas merupakan Koramil Model (percontohan) dari jajaran Korem 052 Wijayakrama atau Korem Barat untuk wilayah Jakarta yang sekaligus juga merupakan barometer dari kurang lebih 33 Koramil yang ada di jajaran Korem 052/WKR. Pasalnya, Koramil ini dengan sumber daya yang ada di jajarannya berhasil membangun hubungan yang baik dengan mitra-mitra Babinsa, masyarakat yang ada di wilayahnya berperan aktif dalam menjaga lingkungan yang bersih dan hijau serta menjadi juara Komsos dan Binter dari Koramil yang ada di jajaran Korem 052/WKR. Selain itu juga posisi Koramil-18 Jatiuwung berada pada posisi strategis, yaitu hanya 3 km dari Makorem-052/WKR dan berada kurang lebih 4 km dari Kodim 0506 Tangerang sehingga memudahkan bagi Korem maupun Kodim dalam memberikan petunjuk dan arahannya. Penuh keakraban dan kekeluargaan, adalah kesan pertama ketika redaksi Majalah Palagan berkesempatan mengunjungi Koramil-18 JatiuwungTangerang. Dan ternyata kesan seperti itu tidak hanya dirasakan oleh redaksi Majalah Palagan saja, masyarakat setempat yang sering datang kesana sudah pasti akan merasa senang dan merasa akrab baik dengan Danramil maupun dengan para Babinsa yang ada. Suasana keakraban dan keharmonisan juga tampak ketika kita menginjakkan kaki memasuku halaman Markas Koramil dimana ada satu baruga/ gazebo berukuran 3x3 meter sebagai tempat berkumpulnya w a r g a masyarakat yang berkunjung ke Koramil itu, sehingga siapapun yang
26
datang berkunjung akan terkesan dengan kondisi yang ada, hal ini memang salah satu upaya yang diciptakan oleh Kapten Inf. Rohani sebagai Danramil-18 Jatiuwung dan anggotanya agar tercipta iklim kekeluargaan dengan masyarakat setempat yang pada gilirannya akan tercipta komunikasi timbal balik yang baik dalam rangka pemberdayaan wilayah guna kemanunggalan TNI-Rakyat. Redaksi Majalah Palagan berkesempatan mewawancarai Kapten Inf. Rohani sebagai Danramil-18 Jatiuwung yang sarat dengan kegiatan dan prestasi yang dicapainya, berikut petikannya yang kami format dalam bentuk tanya jawab : (Redaksi (Red) ). Sejak kapan Anda membina Koramil-18 Jatiuwung sehingga
memperoleh predikat Koramil percontohan ? (Danramil (Dan) ). Saya diberikan amanah untuk memimpin Koramil-18 Jatiuwung sejak tanggal 22 Desember 2009 sehingga sampai saat ini belum genap satu tahun baru kurang lebih 9 bulan. Dengan wilayah binaan yang cukup luas dan berpenduduk heterogen dan yang kompleks aktivitas dan permasalahan yang dihadapi dengan mayoritas penduduk adalah sebagai pekerja/karyawan di perusahaan swasta. (Red): Beberapa waktu lalu Koramil-18 Jatiuwung meraih prestasi terbaik pada lomba Komsos dan Binter tingkat Korem-052/WKR, bagaimana kesiapan anda untuk meraih prestasi tersebut ? (Dan): Untuk lomba Komsos itu perorangan. Pada tahun 2009 kemarin Korem melaksanakan kegiatan lomba Komsos yang diikuti oleh seluruh Danramil yang ada di wilayah Korem-052/WKR, 33 Danramil yang berkompetisi untuk mengikuti kegiatan lomba komsos. Alhamdulillah dengan belajar dan kerja keras dengan menimba ilmu ditambah dengan mempelajari situasi di lapangan yang kemudian kita aplikasikan u n t u k
Sulitnya kita untuk mengumpulkan rekan-rekan Muspika itu kadang-kadang menghambat programprogram kerja yang sudah kita rencanakan, tapi hal itu tidak membuat saya menyerah begitu saja namun kami siasati dengan sistem jemput bola dengan cara mendatangi langsung ke unsur Pemda Tangerang, kemudian ketiga Kecamatan yaitu Kecamatan Priuk, Kecamatan Cibodas dan Kecamatan Jatiuwung. (Red): Kiat dan program apa yang anda lakukan selama ini dalam rangka pembinaan wilayah dan apa kendala yang dihadapi ? (Dan): Untuk kendala, tentu selalu ada, salah satu contoh adalah bila unsur Muspika akan mengadakan rapat koordinasi walau waktunya sudah ditentukan, tapi pada saat pelaksanaannya terkadang ada saja unsur yang tidak bisa hadir karena bersaman dengan kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Sulitnya kita untuk mengumpulkan rekan-rekan
27
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
selanjutnya bahan tersebut dipaparkan di depan tim penilai dari Korem antara lain; Kasiter Korem, Pasiter Korem, Pasibinkum dan Dankima Korem. Alhamdulillah, akhirnya saya berhasil menjadi pemenang dalam lomba Komsos tersebut. Prestasi yang diraih tersebut bukan suatu kebetulan tetapi memang sudah saya rancang dan hampir satu tahun saya mempersiapkan materi tersebut. Sedangkan untuk lomba Binter, yang diperlombakan adalah perangkat binter yaitu perangkat koramil. Kami tidak bekerja sendirian tetapi tentunya saya didukung oleh anggota Babinsa para Mitra Babinsa sebanyak 180 orang. Saya juga didukung masyarakat dan rekan-rekan Muspika 3 Kecamatan, dan satu Polsek. Seluruh unsur pendukung dalam penilaian pada lomba Binter tersebut kami berdayakan sehingga dalam pelaksanaannya baik secara administrasi, kualitas personel sesuai dengan DSPP, perawatan pangkalan dan kerukunan/pembinaan dengan masyarakat yang disertai berbagai kegiatan karya bakti, bakti sosial serta kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut dengan penilaian masalah binter. Kesemuanya itu menjadi penilaian bagi tim penilai, syukur alhamdulillah mereka memberikan apresiasi dan memberi penilaian yang sangat baik dan positif serta akhirnya kamipun meraih prestasi terbaik pada lomba Binter tersebut dan hal ini tentunya juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat dan Muspika Jatiuwung.
Muspika itu kadang-kadang menghambat program-program kerja yang sudah kita rencanakan, tapi hal itu tidak membuat saya menyerah begitu saja namun kami siasati dengan sistem jemput bola dengan cara mendatangi langsung ke unsur Pemda Tangerang, kemudian ketiga Kecamatan yaitu Kecamatan Priuk, Kecamatan Cibodas dan Kecamatan Jatiuwung. Kesemuanya itu dilakukan agar program kerja tetap bisa dilaksanakan maupun dalam membantu kesulitan masyarakat baik bila ada bencana alam maupun kegiatan lainnya. Program lanjutan yang sudah dilaksanakan adalah pembersihan irigasi diwilayah kami yaitu irigasi Kalisabi, ini dilakukan sangat mendesak mengingat bila hujan satu jam saja aliran Kalisabi langsung meluap ke pemukiman masyarakat. Adapaun awal mula proses pembersihan Kalisabi itu adalah ketika saya diberikan kesempatan untuk memaparkan program kerja jangka pendek di Kantor Walikota Tangerang yaitu rencana membersihkan aliran Kalisabi. Saat itu juga dengan spontan Walikota Tangerang, H. Wahidin Halim menyetujui dan menyampaikan kepada kami apa yang dibutuhkan untuk Pembersihan Kalisabi.Dukungan dan bantuan yang diberikan Walikota Tangerang tersebut antara lain bantuan personel dari Yonif 203, Yonkav 9/Serbu, 180 Mitra Babinsa dan anggota koramil sendiri sebanyak 150 orang serta masyarakat setempat. Jadi, keseluruhan personel yang terlibat pada kegiatan pembersihan tersebut kurang lebih 700 orang dan 40 kendaraan truk pengangkut sampah. Dengan kegiatan tersebut maka terlihat kerja sama yang baik antara TNI dan masyarakat termasuk dilibatkannya Mitra Babinsa yang juga menjadi kebanggaan kami.
LINTAS SATUAN
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
(Red). Selain itu, Koramil-18 Jatiuwung berperan dalam proses penghijauan di kota Tangerang, bisa diceritakan? (Dan): Proses penghijauan diawali di Kecamatan Priuk dan kami sudah membuat gong dulu. Kami mencoba merespon program penghijauan yang dicanangkan oleh Presiden SBY. Dan kebetulan kami kenal dengan yayasan “Transformasi bangsa”. Yayasan inilah yang mendukung program penghijauan dengan menyanggupi menyediakan pohon yang dibutuhkan. Berapa pun pohon yang diminta oleh Koramil-18 Jatiuwung akan didukung baik saat ini maupun dimasa mendatang. Kebetulan saat kegiatan penghijauan dan penanaman pohon di wilayah Kota Tangerang dihadiri oleh Ibu Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Ibu Walikota, Ibu Danrem dan Ibu Dandim Tangerang serta masyarakat setempat. Di tempat lain, kami juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon di lingkungan kota yaitu di daerah Malabar, diantaranya dengan menanam pohon trembesi yang juga bibitnya diperoleh dari Yayasan Transformsi Bangsa. Kegiatan penghijauan di Malabar tersebut dihadiri oleh Walikota Tangerang H. Wahidin Halim dan Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf Ontang Roma Pangihutan dan masyarakat Kota Tangerang. Sebagai Danramil, saya merasa bangga dan bersyukur karena seluruh komponen masyarakat Jatiuwung juga berupaya menghijaukan Kota Tangerang dengan ratusan pohon-pohon yang ditanam. Wujud dari kerja keras saya sebagai Danramil yang notabene baru 9 bulan berdinas di Kota Tangerang, saya bisa berangkat umroh ke Tanah Suci yang dibiayai oleh Walikota Tangerang dan ini sungguh diluar dugaan saya. Semoga
kedepan, saya bisa kembali ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji dan ini menjadi obsesi saya. (Red): Menurut anda, apakah keberadaan Koramil sebagai salah satu Komando Kewilayahan di Kecamatan masih dperlukan dan masih dibutuhkan masyarakat ? (Dan): Memang dulu ada isu-isu yang berkembang bahwa komando Kewilayahan, mulai Koramil, Kodim, Korem dan Kodam mau dihapuskan. Tetapi masyarakat sangat tidak menghendaki. Jadi jelas Kowil masih sangat dibutuhkan dan perlu, hal ini karena keberadaan Kowil seperti Koramil sebagai Satuan Kowil tingkat bawah yang langsung berhubungan dengan permasalahan di lapangan mampu meredam berbagai gejolak yang muncul di tengah-tengan masyarakat. Contoh baru-baru ini ada pemblokiran jalan oleh masyarakat di wilayah kami yaitu disekitar jalan Kalisapi, hal itu dipicu karena klaim tanah yang digunakan jalan perusahaan. Namun, berkat koordinasi yang baik yang dilakukan Babinsa dengan pihak masyarakat, tokoh masyarakat dan pihak perusahaan, maka syukur alhamdulillah semuanya bisa diredam dan didamaikan dan sekarang tidak lagi terjadi keributan maupun peblokiran jalan. Permasalahan lainnya adalah, bahwa di wilayah kami ini penduduknya sudah heterogen bermacam suku dan adat ada disini, mulai suku Sunda, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Timor, Flores dan lainnya. Kondisi itu tentu akan menimbulkan kerawanan perkelahian/friksi antar suku sehingga memerlukan pengawasan dan pembinaan secara berlanjut dari pihak terkait baik Kecamatan, Polsek termasuk Koramil. Dalam hal ini para Babinsa dan Binamas dari unsur kepolisian juga berperan aktif
melakukan pendekatan-pendekatan pada tokoh pemuda dan tokoh adat masingmasing untuk bisa saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lainnya sehingga tidak terjadi bentrok antar suku. Jadi jelas satuan Komando Kewilayahan sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjamin pemberdayaan wilayah guna persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Diakhir bincang-bincang dengan redaksi Majalah Palagan, Kapten Inf Rohani sebagai Danramil-18 Jatiuwung menaruh harapan kepada unsur satuan Komando Kewilayahan khususnya tingkat Koramil agar mampu memberdayakan sumber daya yang ada di wilayah baik sumberdaya alam maupun sumber daya manusianya dengan memberdayakan Mitra Babinsa yang secara langsung dapat membantu kelancaran tugas pokok Kowil di lapangan. Mitra Babinsa di wilayah Jatiuwung yang berjumlah 180 orang saat ini dipimpin oleh Hermawan selalu mendukung kegiatan Koramil-18 Jatiuwung baik karya bhakti maupun bhakti sosial dengan mengadakan pengobatan/pemeriksaan kesehatan gratis dan sunatan massal bagi masyarakat yang kurang mampu di wilayah kami. Diakhir perbincangan Danramil -18 Jatiuwung menghimbau kepada para Danramil dan Babinsa untuk senantiasa menjaga citra dengan perbuatan dan perilaku yang positif sampai kapanpun mulai dari citra Babinsa dikembangkan menjaga citra Koramil, citra Kodim, citra Korem dan citra Kodam serta pada gilirnnya mampu menjaga citra TNI AD secara keseluruhan. Karena melalui Citra Positif inilah, TNI Angkatan Darat akan mampu merangkul dan merebut hati rakyat guna kemanunggalan TNI-Rakyat dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TNI dan warga melaksanakan pembersihan Kali Sabi di Jatiuwung Kodya Tangerang
28
PRIMKOPAD KODIM 1402/POLMAS RAIH PREDIKAT TERBAIK Primkopad kodim 1402/Polmas merupakan salah satu dari ratusan Primkopad dijajaran TNI AD yang apabila diidentikan sama dengan warung “franchise” yang ada dimanamana yang dilakukan pelatihan baik terhadap manajerial, karyawan,
pengawasan mutu, pelayanan. Bandingkan dengan koperasi disatuan yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab masing-masing primer koperasi tersebut, mutu juga tergantung dari manajemen (selera) masingmasing satuan, tidak ada pelatihan/ penataran baik terpusat maupun tersebar sebelum koperasi tersebut buka untuk pertama kalinya seperti layaknya tenan franchise sehingga mutu, standar pelayanan yang ada menjadi sama. Primkopad Dim 1402/Polmas anggotanya bukan hanya terdiri dari anggota/PNS Kodim 1402/ Polmas tetapi juga masyarakat sekitar dan anggota Polres Polman, nilai-nilai inilah yang dikembangkan dan membuat Primkopad Kodim 1402/Polmas serasa beda dengan Primkopad lainnya dan dari kinerja yang dilakukan oleh pengurus dan seluruh anggotanya, Primkopad Kodim 1402/Polmas mampu mendapat predikat sebagai Koperasi Terbaik dijajaran Kodam VII/Wrb.
PALAGAN | EDISI 43
www.tniad.mil.id | 29
LINTAS SATUAN
Yonkav 7/Sersus
Dari Batako, Ternak Sapi Sampai Ikan Lele Ungkapan “banyak jalan menuju Roma” sangat pantas disandang Batalyon Kavalri 7/Panser Khusus (Yonkav 7/Sersus. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya serta semangat yang tak pernah menyerah mampu mencari peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Melalui koperasi yang ada di satuan ini berusaha mengembangkan potensi prajuritnya dengan tidak sama sekali mengganggu tugas pokok yang dibebankan kepadanya, tentunya dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi satuan dan prajuritnya
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Dipimpin seorang Batalyon yang sangat enerjik, Letkol Kav Agustinus Purbowo, S.IP., berhasil membawa batalyon dengan lambang kesatuan k e p a l a orang utan atau mawas ini, mampu m e n -
30
Komandan
ingkatkan kesejahteraan prajuritnya melalui usaha yang dibangun secara sederhana, melalui koperasi yang ada di Batalyon tersebut. Dengan memberdayakan sarana dan prasarana yang dimiliki, pria lulusan Akademi Militer Tahun 1992 ini, yang juga sebagai anggota koperasi biasa, selalu menggugah anggota koperasi Yonkav 7/Sersus untuk bisa memanfaatkan peluangpeluang usaha yang bermanfaat bagi anggota dan keluarganya. Salah satu kiatnya yaitu dengan mengembangkan usaha koperasi yang dimiliki Yonkav 7/Sersus antara lain adalah pembuatan b a t a k o ,
penggemukan sapi, dan budidaya ikan lele. Alasan memilih usaha pembuatan batako semata-mata adalah untuk mendukung usaha pemerintah dalam hal pembangunan rumah sederhana dan sangat mungkin dilakukan karena tersedianya bahan baku dan Sumber Daya Manusianya. Untuk usaha pembuatan batako ini, koperasi mampu memproduksi 6.000 buah batako/hari, namun hal tersebut masih dirasa belum cukup memenuhi permintaan konsumen. “Tentu saja usaha pembuatan batako ini mendapat respon yang sangat positif dari prajurit dan keluarganya, karena hal ini dapat menambah kesejahteraan mereka,” tutur sang komandan. Pernyataannya ini juga didukung Ketua Koperasi Yonkav-7/Sersus Kapten Kav Teguh, bahwa “prajurit yang membutuhkan batako dalam mewujudkan rumah idaman bagi anggota Yonkav 7/Sersus akan kita dukung secara penuh”. Adapun Harga batako per buahnya dibagi menjadi 3 kategori yaitu Jika batako dipergunakan untuk pembangunan proyek harga yang dibebankan sebesar Rp 1.400,00 sedangkan harga untuk yang dijual di masyarakat atau toko bangunan sebesar Rp 1.250,00. Khusus untuk kalangan prajurit, pihak koperasi memberi harga khusus, cukup dengan uang Rp 1.000,00/batako. Harga ini sudah sampai di tempat,” kata Kapten Teguh. Mengenai kualitas batako itu sendiri, sudah tentu tidak diragukan lagi karena bahan baku juga diambil dari mutu terbaik seperti semen dari
Aktivitas perajurit Yonkav 7/Sersus dalam mengelola batako, ternak sapi dan ikan lele
Dengan waktu 2,5 bulan ikan lele sudah bisa dipasarkan yang pada umumnya dijual dipasar induk Kramat jati. Usaha koperasi Yonkav 7/Sersus tidak berhenti sampai itu saja, karena dalam waktu dekat akan melebarkan sayapnya dengan mengembangkan usaha ternak kambing. “Makanan kambing ini nantinya tidak perlu kita
khawatirkan karena beberapa pedagang di pasar Induk sudah menjanjikan menyanggupi dapat menyediakan pakan dan rumput segar,” ungkap Kapten Kav Teguh optimis. Ketika disinggung tentang pencitraan TNI Angkatan Darat dimata masyarakat, suami dari Angeline Irene ini, menjelaskan bahwa pencitraan terhadap institusi itu senatiasa tetap harus dilaksanakan. Salah satu wujud dari pencitraan yang dilakukan oleh Yonkav 7/Sersus adalah ketika menyambut hari jadi batalyon yang jatuh tepat pada 23 Juli 2010 lalu, dengan mengadakan pengobatan kepada masyarakat, donor darah, penyuluhan narkoba dan bakti sosial. Kegiatan ini masih ditambah dengan menyelenggarakan turnamen sepakbola dengan nama “Mawas Cup” yang diikuti oleh 7 tim sepakbola ditambah satu tim dari Yonkav 7 sendiri. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan program yang dicanangkan Bapak Kasad Jenderal TNI George Toisutta baru-baru ini yaitu tentang Sekolah Bintara Sepakbola (Secaba Sepakbola). “Diharapkan dari turnamen ini akan lahir bibit sepakbola asli dari prajurit Yonkav 7/ Sersus untuk memajukan persepakbolaan nasional,” kata lulusan Sekoad 2007 ini. Diakhir perbincangan dengan Komandan Yonkav 7/Sersus ini berharap dengan adanya pengalaman melalui usaha yang dimiliki oleh koperasi Yonkav 7/Sersus ini bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi prajurit dan keluarganya sesuai dengan sesanti Pragosa Satya yang berarti mempunyai kesetiaan yang tinggi. Sukses selalu, Komandan...Jaya terus.....!!!!!!! (red)
31
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Baturaja, abu batu bara dari Jawa Barat. “Jadi, jangan heran jika batako produksi Yonkav-7 tidak mudah pecah dan tahan lama. Bahkan sampai-sampai Ibu Panglima Kodam jaya sendiri memesan batako kami dalam jumlah yang besar untuk keperluan kejuaraan berkuda,” kata Mantan Kaspri Pangdam Jaya ini. Sampai saat ini, koperasi ini telah memiliki mesin pembuat batako sebanyak dua buah. Usaha yang dirintis kurang lebih satu tahun lebih ini pun mampu berkembang membuahkan hasil yang memuaskan. Dari hasil penjualan batako saja, koperasi sudah mampu membeli 1 buah truk berukuran sedang sebagai sarana transportasi pengambilan bahan baku dan memasarkannya. Selain usaha pembuatan batako, koperasi Yonkav 7/Sersus juga memiliki usaha penggemukan sapi dan budidaya ikan lele. Sapi yang dimiliki saat ini sebanyak 22 ekor, namun sebagian sudah terjual. Khusus menghadapi lebaran 2010, Komandan yang murah senyum ini mengagendakan penjualan daging sapi kepada para prajurit Yonkav 7/Sersus dengan harga yang relatif murah walau hanya dapat 1 kg tiap prajurit. “Inilah bentuk wujud perhatian pimpinan kepada anggotanya dalam meringankan bebannya di hari lebaran ini,” katanya mantap. Sementara itu, usaha ternak ikan lele pun cukup menjanjikan dan mempunyai prospek yang sangat cerah. Pasalnya, lahannya pun cukup menggunakan terpal seluas 2 x 4 m mampu membesarkan ikan lele ukuran kecil sebanyak 2.500 ekor. Saat ini ada sepuluh kolam ikan lele dikembangkan, cara perawatannya pun terbilang mudah dengan cukup memberi makan dua kali sehari ditambah sedikit bangkai ayam, ikan lele pun bertumbuh dengan cepat.
LINTAS SATUAN Natuna Letkol Czi I Wayan Aditya selaku Kepala pelaksana kegiatan (Kalakgiat) dari pembangunan Monumen Sekatung membuka acara dengan laporan singkat dari awal sampai selesai pembangunan monumen, setelah itu Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers tampil ke podium membacakan sambutannya. Pangdam I/BB mengatakan “pendirian monumen ini adalah kerja sama antara TNI dan Pemkab Natuna sebagai upaya kita dalam memberikan titik tanda kepemilikan pulau terdepan, sehingga diharapkan dengan upaya ini kita dapat mencegah upaya penguasaan dan akupasi dari pihak-pihak asing,” tegas Pangdam. Belajar dari pengalaman masa lalu dan beberapa konflik serta potensi yang muncul akibat kelalaian maupun perhatian yang minim terhadap keberadaan pulau
Setelah terbang satu jam lebih lima belas menit akhirnya rombongan Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers dan Pangarmabar Laksma TNI Marsetio mendarat di pelabuhan Ranai Natuna, disambut dengan tarian sekapur sirih tanda selamat datang, dua jenderal dengan rombongan ini harus menuju Pelabuhan Bungguran Barat Natuna. Satu kapal speedboat sudah siap menunggu rombongan untuk menuju pulau Sekatung, karena pada hari itu (12/7) prasasti yang telah ditandatangani Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso akan dipasang tepat di bawah kaki monumen sebagai pertanda monumen itu sudah selesai dibangun dan siap menjadi bukti kepemilikan wilayah NKRI.
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Perjalanan laut selama tiga jam mengarungi laut lepas menuju pulau yang
berdekatan dengan Negara Vietnam bukanlah perkara gampang, angin dan goncangan ombak yang begitu kuat apalagi kalau sudah masuk musim angin selatan maka jangan harap perjalanan menuju Pulau Sekatung akan berlasung mulus, beruntung perjalanan laut berjalan aman karena cuaca dan angin saat itu bersahabat dengan rombongan yang datang. Sesampai di dermaga (kalau di Natuna lazim disebut Pelantar), yang terbuat dari kayu seadanya, rombongan turun dan telah disambut oleh beberapa tokoh masyarakat dan pemerintah setempat, di sepanjang tangga tertancap bendera merah putih dengan umbul-umbul dan berdiri anak sekolah sambil bernyanyi dan bertepuk tangan mengantar rombongan dan tamu undangan sampai ke puncak pelataran monumen dan ditempat itu kembali rombongan disuguhkan tarian selamat datang. Acarapun dimulai, Dandim 0318/
32
tidak memiliki titik tanda kemudian setelah itu karena lemah dalam penegakan hukum, upaya diplomasi termasuk kesan militernya yang dianggap lemah, akhirnya dengan cara menyakitkan pulau-pulau itu terpaksa lepas. Belajar dari hal pahit seperti itulah, seperti yang disampaikan Pangdam I/ BB upaya membuat monumen di Pulau Sekatung adalah merupakan inisiatif Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, kemudian inisiatif itu gayung bersambut dengan keinginan Pemkab Natuna untuk menjaga wilayah pemerintahannya, sehingga apa yang dilakukan ini terlihat sebagai wujud kepedulian dan peran serta semua pihak seperti yang dilakukan di pulau terdepan Sekatung, dengan membangun pos pengamanan pulau terluar, menempatkan penduduk serta membangun monument tokoh masyarakat Datuk Kaya Mumammad Dun sebagai tanda pulau tersebut wilayah NKRI. Datuk Kaya Muhammad Dun diambil sebagai lambang identitas di perbatasan pulau
33
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
terluar, maka TNI bagian dari elemen bangsa yang mempunyai tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI, atas dasar tekad dan semangat yang tak pernah padam berupaya dengan segenap dan kemampuan yang ada serta bekerja sama dengan komponen bangsa lain untuk membuat langkah dan membangun kesadaran bersama untuk menjaga eksistensi pulau-pulau terluar dengan merumuskan sebuah pemikiran bahwa pulau-pulau terluar tersebut jika tidak ada rakyat yang menghuni paling tidak harus dijaga dengan menempatkan personel-personel TNI atau diberi tanda kepemilikan bahwa pulau-palau terluar tersebut adalah bagian dari NKRI. Sejalan dengan hal diatas, maka Pulau Sekatung yang terletak di wilayah Kabupaten Natuna yang memiliki posisi strategis karena menjadi alur laut potensial dilalui kapal-kapal asing (bahkan tak jarang sering dipergoki kapal-kapal perang asing melewati wilayah tersebut) belum lagi sudah berapa banyak kekayaan laut kita yang diambil secara ilegal oleh nelayannelayan asing (biasanya dari Thailand, Vietnam dan China) karena lemahnya kontrol dari bangsa kita. Tentang perkiraan hasil tambang laut berupa minyak dan gas bumi yang banyak menjadi incaran tentunya menjadi sesuatu yang patut diwaspadai jangan sampai wilayah laut kita yang sesungguhnya berpotensi untuk memberikan kesejahteraan rakyatnya justru dijarah dengan leluasa tanpa ada hukum, penjagaan dan pengawasan yang efektif dari bangsa sendiri. Sudah pada waktunya seluruh warga negara menyadari begitu pentingnya kita menjaga dan memelihara hak milik sah negara ini, jangan sampai kelalaian dalam menjaga hak milik bangsa ini, tanpa disadari dengan cara diam-diam maupun terang-terangan kepemilikan wilayah Indonesia terutama yang terletak di pulau terluar kalaupun tidak diakupasi bisabisa dalam tahap awal dipermasalahkah kedudukan dan status hukumnya apalagi
terluar karena tokoh pejuang ini sebagai masyarakat asli pulau tersebut, ia pernah memimpin perlawanan dengan penjajah Belanda dan Jepang dalam mempertahan NKRI diwilayah pulau laut. Patung seberat 2 ton dengan tinggi 14 meter yang terbuat dari perunggu dan kuningan anti karat dengan luas monumen 20 x 20 meter, dipasang tepat di bibir pantai menghadap ke negara tetangga Vietnam. Konstruksi bangunan merupakan rangka besi ditambah cor semen, sehingga akan kokoh dari terpaan angin maupun abrasi air laut. Patung tersebut dibuat di Muntilan Jawa Tengah oleh seorang ahli pembuat patung. Tidak gampang, hanya mengandalkan foto hitam putih yang sudah kusam, namun berkat kelihaian tangan terampilnya, patung tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 5 bulan, sehingga akhirnya monumen itu dapat berdiri kokoh seolah-olah memberikan makna dan simbol heroik “akan kujaga dan tidak kulepas setiap jengkal tanah air milik bangsa ku Indonesia”. Dalam catatan yang kita punya Monumen Datuk Kaya Muhammad Dun, adalah monumen yang ketiga dibuat di Indonesia, sebelumnya yang pertama di pulau Rote Nusa Tenggara Timur (NTT), kemudian yang kedua di Miangas Sulawesi Utara. Pulau-pulau kecil terluar tidaklah berarti merupakan bagian luar dari negara kita, pulau-pulau itu justru merupakan bagian dari beranda depan negara kita. Sebagai beranda negara yang berada paling depan, tentu saja kita perlu memberikan perhatian khusus kepada pulau-pulau terluar itu. Kita perlu mengambil kebijakan yang tepat dalam upaya menjaga, memelihara dan mengembangkannya. Kita perlu melakukan kegiatan perlindungan, pengawasan dan pemantauan secara terus-menerus, agar keberadaannya, baik secara politik, sosial, ekonomi dan budaya, tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk melaksanakannya, kita perlu memadukan pembangunan di bidang pengelolaan sumber daya alam, pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, pembangunan ekonomi dan sosial budaya, serta pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan. Patung dan monumen itu hanyalah seonggok benda diam tak bergerak yang kita buat hanya untuk memberi tanda, namun makna terpenting yang kita tuju adalah jangan lalai dalam menjaga kedaulatan bangsa ini, kita pasti setuju tidak cukup hanya itu saja yang kita lakukan namun yang harus dipikirkan adalah bagaimana memberdayakan wilayah pulau terluar tersebut dalam segala aspek. (Penrem 033/Wira Pratama)
TEKNOLOGI
VIDEO CONFERENCE BERBASIS INTERNET PROTOCOL DAN KOMANDO BERHIRARKI DALAM SITUS WWW.ILMCI.COM
KARYA ANAK BANGSA
Pada era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi memiliki arti sangat penting disamping sebagai sumber kekuatan dalam menentukan kebijaksanaan juga memiliki pengaruh yang strategis serta fundamental dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara, dimana Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki peran strategis, terutama dalam melindungi bangsa dan negara dari segala ancaman keamanan sehingga untuk mendukung hal itu, anggota TNI juga dituntut memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang teknologi dan informasi (TI). Perangkat yang dibutuhkan oleh TNI diantaranya adalah infrastruktur yang mampu mengoptimalkan sistem komando, misalnya tersedia media komunikasi internal yang dilakukan dengan menggunakan Sistem Kolaborasi Data dan menanamkan Video Conference Server berbasis Internet Protocol sebagai media komunikasi internal antar satuan dimana dalam perkembangannya sistem ini dapat terhubung dengan pusat. E-Comm Video streaming merupakan salah satu fitur dari www. ilmci.com atau www.
ilovemycountryindonesia.com yang merupakan karya anak bangsa adalah layanan yang menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua pihak atau lebih menggunakan jaringan internet broadband atau dinamakan juga Video Conference. Dengan fasilitas internet dan peralatan multimedia secara real time membuat komunikasi terasa nyata, sehingga peserta seakan-akan berhadapan langsung dengan peserta lain meskipun berada di kota/negara lain. Fasilitas TI inipun dapat dimanfaatkan oleh personil TNI dalam melakukan kegiatan sehari-hari sehingga lebih efektif.
dapat membantu aktifitas para prajurit TNI dalam melakukan tugasnya masing – masing. Fitur E-Comm didesain untuk mudah dipergunakan atau user friendly sehingga tidak memerlukan ketrampilan TI yang tinggi. Adapun langkah-langkah untuk penggunaannya adalah sebagai berikut : I. E-Comm (16 Partisipan) Free Public Video Conference
1. Klik di “click here”di panel Free Video Conference layar ilmci e-comm
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
2. Pilih room 16 user, 8 user, 4 user atau 2 user
Fasilitas E-Comm sudah disosialisasikan kepada khalayak termasuk kepada personil TNI baik dalam jajaran KOSTRAD maupun KODAM, dimana diharapkan fasilitas ini 34 | Tahun ke X | Maret 2010
3. Ketik nama anda, klik login (1), klik kotak webcam (2), akan muncul kotak pemberitahuan, pilih allow (3)
4.Tunggu sampai wajah anda muncul, selamat bervideo conference
Demikian cara penggunaan salah satu fitur di www.ilmci.com yang merupakan fasilitas untuk bervideo conference dengan menggunakan internet protokol. Perangkat TI yang dipakai oleh TNI saat ini adalah perangkat untuk mendukung sistem persenjataan dan sistem komunikasi yang dipergunakan dalam sistem komando yang disebut K3I atau Komando Kendali Komunikasi dan Informasi. Komunikasi dan komando secara tertulis dapat dilakukan dengan fasilitas “e-Commando” di www.ilmci.com. Komunikasi tertulis dapat dilakukan secara 4. Tunggu sampai gambar anda muncul vertikal, horizontal sehingga menjadi dan selamat bervideo conference efektif, efisien dan murah. Adapun tahapan penggunaan dan pembangunan e-Commando tersebut adalah sebagai berikut :
II. E-Comm (1 :1, 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10, 1 : 16) Private Video Conference
1. Klik di “click here”di panel Private Video Conference layar ilmci e-comm
2. Masukan user name dan password lalu login
35
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
3. Klik box disebelah kanan akan muncul kotak pemberitahuan dan pilih allow
Dua fitur tersebut diatas merupakan fitur-fitur yang terdapat dalam website www. ilmci.com yang tidak kalah dengan website-website lain buatan orang luar. Masih terdapat fitur-fitur lainnya, sehingga www.ilmci.com dapat dikatakan merupakan “hypermart web “.
KESEHATAN
Oleh : Letkol Ckm (k) dr. Megawati Wijaya, M.M. *)
kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya. Indonesia 70% terdiagnosa (baru diketahui) setelah stadium lanjut. Jumlah kanker prostat sangat bervariasi di dunia. Namun, jarang terjadi di Asia Timur dan Selatan. Negara yang jumlah penduduknya sering menderita penyakit ini yaitu di Eropa dan Amerika Serikat.
*) RSPAD Gatot Subroto Ditkesad
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
a. Saluran Kemih adalah bagian dari tubuh kita yang terdiri atas : - Ginjal - Ureter - Kandung Kemih - Uretra - Prostat
Pendahuluan Mungkin banyak diantara kita yang sering mendengar atau bahkan ada sanak saudara kita yang menderita sakit kanker prostat. Seberapa bahayakah penyakit tersebut dapat menyerang kaum pria? Berikut ini Letkol Ckm (K) dr. Megawati Wijaya, M.M. akan mengupasnya lebih dalam tentang kanker prostat. Kanker prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh dan berkembang di dalam kelenjar prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang 36
di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya. Hasil pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun. Namun, umumnya kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat. Menurut American Cancer Society,
sesuai besar/volume prostat atau rasio PSA bebas/total.
b. Prostat merupakan kelenjar kecil tetapi bisa menjadi masalah besar. Contoh penyakit di prostat 1. Prostatitis (radang Prostat) 2. BPH (Pembesaran Prostat jinak) 3. Kanker Prostat Gejala ketiganya hampir sama. Kanker prostat memang menjadi suatu hal yang menakutkan bagi para pria. Usia di atas 50 tahun memang merupakan salah satu faktor resiko untuk kanker prostat. Lebih dari 65% dari seseorang yang baru didiagnosa kanker prostat berusia 65 tahun keatas, sebagai tambahan 90% dari kematian karena kanker prostat terdapat pada usia pria diatas 65 tahun. Gejala Kanker Prostat. 1. Keluhan berkemih (buang air kecil) - Pancaran melemah/terputus - Kencing tidak lampias - Terbangun malam untuk kencing 2. Riwayat kanker prostat dalam keluarga - Kakak / adik - Ayah - Kakek Diagnosa dini 1. Keluhan & Riwayat penyakit. Kepada : - Penderita dengan keluhan - Riwayat kanker prostat dalam keluarga - Penderita yang khawatir - Waktu screaning 2. Pemeriksaan colok dubur - Mudah dilakukan - Tanda-tanda : • Prostat keras
• Benjolan pada prostat • Prostat tidak simetris 3. Pemeriksaan PSA (Prostat specific antigen) PSA > 4 ng/ml pada 75% penderita kanker prostat Tetapi hanya sekitar 25-30% laki-laki dengan nilai PSA yang meningkat akan positif menderita kanker prostat pada biopsi. 4. Pemeriksaan TRUS (Trans Rectal Ultra Sonography) 5. Pemeriksaan Biopsi Prostat. - Tanpa pembiusan/tanpa dirawat - Dengan panduan USG melalui dubur - Efek samping minimal yaitu kencing/buang air besar berdarah (sekitar 2 hari) - Indikasi : o Kecurigaan/kelainan colok dubur o PSA > 10 ng/ml o Penderita dengan nilai PSA 4 – 10 ng/ml, akan diukur kepekatan PSA
Faktor untuk mengurangi resiko kanker prostat. 1. Memperbaiki keadaan kesehatan umum. Jaga agar berat badan berada pada berat ideal untuk tinggi. Kombinasikan juga dengan kegiatan olah raga. 2. Minum banyak air. Air sangatlah esensial untuk kesehatan karena membantu mengurangi racun-racun dari dalam tubuh. Konsumsi air yang ideal setiap hari adalah 6-8 gelas sehari. Kopi dan teh tidak termasuk dalam konsumsi air. 3. Kurangi minum alkohol. 4. Makan makanan yang banyak mengandung likopen, contohnya tomat dan buah bit. 5. Makan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti kacang kedelai dan produknya seperti tofu, atau susu kacang kedelai, salmon, tuna dan sarden. 6. Makan makanan yang mengandung beta karoten seperti wortel. 7. Kurangi konsumsi daging-dagingan dan lemak. 8. Pastikan Anda mendapat cukup asupan selenium dan vitamin E. 9. Kurangi stres dan depresi. Kesimpulan a. Jumlah penderita kanker prostat meningkat 4x dalam 5 tahun terakhir b. Sebagian besar ditemukan pada stadium lanjut c. Hanya sekitar 17% yang diobati secara radikal
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
37
PRESTASI
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Palagan/Edisi 10/2010
TNI AD KEMBALI RAIH JUARA UMUM PIALA PANGLIMA TNI TAHUN 2010
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI J. Suryo Prabowo selaku irup pada penerimaan laporan kontingen Angkatan Darat yang baru selesai mengikuti pertandingan Piala Panglima TNI Tahun 2010. Laporan kontingan Angkatan Darat yang dipimpin oleh Komandan kontingen yang juga sebagai Kadisjasad Brigjen TNI Chairawan berlangsung di Aula AH. Nasution, Mabesad (29/7). 38
Kasad dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakasad, mengatakan bahwa prestasi yang telah diraih oleh para atlet agar dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan kembali. Hal ini guna melatih kemampuan dan keterampilan para atlet melalui latihan yang intensif. Oleh karena itu, diharapkan kepada para komandan satuan untuk terus mengembangkan olahraga di satuan masing-masing. Berlatih secara terusmenerus hendaknya dijadikan sebagai suatu kebutuhan, sehingga kemampuan yang telah dicapai dapat dipelihara dan ditingkatkan. Selanjutnya, dikatakan juga agar para atlet yang tergabung dalam kontingen Angkatan Darat pada Piala panglima TNI 2010 agar melakukan evaluasi dan meningkatkan prestasi yang diraih dengan melakukan latihan yang terprogram dan konsisten, serta tidak mudah terlena dan puas dengan hasil gelar juara umum yang telah diraih saat
ini.
Beberapa cabang olah raga yang dipertandingkan pada Piala Panglima TNI tersebut antara lain tenis lapangan, bola voli, bulu tangkis dan sepak bola. Sementara itu raihan medali yang diperoleh oleh kontingen Angkatan Darat adalah tenis lapangan mendapat 3 medali emas dan 2 medali perak, bola voli mendapat 3 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu, bulutangkis beregu campuran mendapat 1 medali perak dan tim sepak bola mendapat 1 medali perak. Usai acara penerimaan laporan keberhasilan kontingen Angkatan Darat, redaksi Majalah Palagan mewawancarai 2 orang atlet diantaranya atlet tenis lapangan dan sepak bola yaitu Mayor Czi Yoyok Priagung Wibowo dan Praka Herminto. Ketika redaksi menanyakan kepada Mayor Czi Yoyok sejak kapan ia mulai menggeluti olahraga tenis lapangan, sosok yang bertubuh tinggi
redaksi juga mewawancarai Praka Herminto, Tamudi FCS Arhanudse 8 Sidoarjo adalah salah satu atlet sepak bola yang juga memiliki andil dalam mengantarkan tim Angkatan Darat meraih gelar juara umum, meskipun tim sepak bola Angkat a n Darat hanya berada pada posisi kedua setelah posisi pertama diduduki oleh Angkatan Udara. Kepada redaksi majalah Palagan, Praka Herminto menceritakan awal mula bergabung de-ngan tim sepak bola Angkatan Darat. Diawali dengan seleksi di satuannya unt u k
39
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
dan terlihat kalem ini menjelaskan, bahwa olahraga tenis lapangan ini sudah digeluti sejak 16 tahun lalu. Kecintaannya pada olahraga tenis lapangan ditunjukkan dengan keikutsertaannya dalam setiap pertandingan tenis lapangan dan prestasi demi prestasipun diraihnya. Awal mulanya bergabung dengan tim tenis lapangan Angkatan Darat, Ia memulainya sejak tahun 1994 dan tentunya semua itu dilewati dengan seleksi ketat diantara petenis-petenis yang ada di Angkatan Darat, dan ternyata Yoyok demikian sapaan akrabnya, akhirnya dapat bergabung dengan tim tenis lapangan Angkatan Darat dari berbagai daerah maupun Kodam lain. Di sela-sela kesibukannya sebagai Kasinikbengpuszi Ditziad, Ia selalu berlatih mengasah kemampuannya hampir setiap hari terutama waktu libur. Berkat kegigihannya, bapak dua putra ini mampu menyumbangkan medali emas bagi tim Angkatan Darat hingga saat ini. Ia sudah berpartisipasi mendukung tim Angkatan Darat khususnya tenis lapangan yaitu lebih kurang 16 kali pertandingan dan medali demi medalipun disumbangkannya. Tentu hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri baginya untuk memberikan yang terbaik dan membawa harum Angkatan Darat. Selain Mayor CZI Yoyok Priagung Wibowo,
bergabung dengan tim sepak bola PSAD kemudian seleksi tingkat Kodam. Setelah ia terpilih mewakili satuan dan Kodam maka selanjutnya Herminto dapat bergabung dengan tim PSAD dan kemudian mengikuti pemusatan latihan yang dipusatkan di Ki POM Ciluar-Bogor. Menurut penuturannya kepada redaksi Majalah Palagan, Herminto sangat bangga dapat bergabung dengan tim PSAD dan bisa menjunjung tinggi kehormatan TNI Angkatan Darat dalam ajang Piala Panglima TNI tahun 2010 ini kalaupun saat ini baru bisa menduduki peringkat kedua. Namun semuanya tidak membuatnya berkecil hati atas prestasi yang diraih oleh dirinya dan timnya itu. Kedepan ia berharap dan akan berupaya semaksimal mungkin untuk merebut medali emas pada kecabangan sepak bola. Ketika redaksi menanyakan akan kesan dan harapan kedepan untuk tim PSAD, Herminto menjelaskan bahwa dirinya merasa bangga dapat terpilih dan bergabung dengan tim PSAD kebanggaan Angkatan Darat tentu menurutnya juga ini menjadikan kebanggan dan membawa harum nama satuannya. Sedangkan harapan kedepan pada pelaksanaan Piala Panglima TNI yang akan datang prestasi s e m o g a yang diraih s a a t ini akan lebih baik lagi k h u kecasusnya sepak bangan bola.
PRESTASI
PRESTASI RENANG MEMBAWANYA JADI TENTARA
Olahraga renang merupakan cabang olahraga yang saat ini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Begitupun juga olahraga renang, bagi kalangan prajurit merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki dalam menunjang tugas pokok. Namun, olahraga renang ini jarang diperlombakan di satuan-satuan karena berbagai hal dan hanya dilakukan pada event-event tertentu.
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Palagan/Edisi 10/2010
Tapi bagi Serda Samuel Galih. AY., yang saat ini berdinas di Rindam III/Siliwangi, sebelumnya sempat mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung jurusan Olah Raga. Olahraga renang ternyata membuahkan prestasi dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri baginya. Hal itu, karena baginya olahraga renang merupakan olahraga yang diminatinya sejak sekolah dasar dan tergabung dalam klub renang di sekolahnya. Dan mulai saat itu berbagai kejuaraan renang diikuti dan berbagai medalipun diraihnya. Ketika redaksi Majalah Palagan mewawancarainya di Rindam III/Siliwangi beberapa waktu lalu, Galih demikian nama akrabnya, menceritakaan kepada redaksi bahwa olahraga yang hingga saat ini masih digelutinya itu dimulai sejak kelas 4 SD, dan mulai bergabung di klub perkumpulan renang di Bandung. Kemudian mulai kelas 5 Sekolah Dasar, Ia telah diikutsertakan dalam suatu kejuaraan dan tidak tanggung-tanggung medali emaspun diraihnya. Mulai saat itulah, orang tua Galih menaruh perhatian serius atas prestasi anaknya. Perhatian dan motivasipun terus diberikan orang tuanya, sehingga mulailah Galih disalurkan ke jalur prestasi agar kemampuan renangnya bisa lebih
40
baik lagi dengan harapan di masa mendatang bisa menjadi juara nasional bahkan internasional. Itulah harapan orang tuanya saat pertama kali Galih meraih medali emas. Akhirnya, intensitas latihan pun lebih ditingkatkan lagi, yang mulanya latihan dilakukan hanya 3 kali dalam seminggu tapi kemudian latihan dilakukan setiap hari sehingga diharapkan prestasinya akan makin bagus. Saat menginjak kelas 3 SMP, Galih dipanggil oleh Pemkot Cimahi untuk mengikuti PORDA, namun hanya memperoleh peringkat 4, karena masih lebih unggul para seniornya. “Saat duduk di bangku kelas 1 SMA, saya dipanggil untuk mengikuti kejurnas dan Popnas di Makassar, meraih medali perak mewakili daerah Jawa Barat tahun 2002. Tahun 2003, saya mengikuti KERABSI (Kejuaraan Renang Antarklub Seluruh Indonesia), saya meraih juara 2 dengan gaya kupu-kupu 100 meter dan 50 meter,” ujarnya. Prestasi lain yang diraihnya antara lain tahun 2002 juara I jarak 100 m gaya kupu-kupu POPDA V, juara I 200 m gaya kupu-kupu Kejurda Jawa Barat, perenang terbaik Kejurda Jawa Barat. Tahun 2003, juara I 50 m gaya kupu-kupu, juara I 100 m dan 200 m gaya kupu-kupu, Kejurda Jawa Barat dan peringkat 4 PORDA Jawa Barat. Tahun 2005 juara I 100 m gaya
punggung, juara II gaya ganti perorangan. Mengikuti kejuaraan Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) di Makassar, Ia meraih medali perak, POPROG di Karawang tahun 2007. Pertama kali menjadi prajurit TNI TNI AD, Galih langsung diikutsertakan dalam PORAD 2009 dan meraih medali emas 100 m gaya punggung dan satu medali perak nomor 200 m gaya bebas dan dipersembahkan untuk Kodam III/ Siliwangi. Sedangkan persiapan awal untuk mengikuti PORAD adalah latihan secara maksimal seperti menambah porsi latihan yang biasanya latihan 4.000 meter/bulan, namun menjelang kejuaraan menjadi 7.000 – 8.000 meter/ bulan. Latihan khusus yang dilaksanakan yakni menyesuaikan dengan gaya renang saja dan ditambah dengan latihan lari untuk melatih pernafasan, sit up dapat melatih kekuatan otot perut agar tidak mudah kram serta latihan karet/katrol agar pergerakan tangan menjadi lebih lentur. Selama latihan dalam menghadapi kejuaraan dilatih oleh pelatih-pelatih dari sipil/umum dan terfokus di satu tempat/ menyesuaikan dengan suhu kolam renang yang akan digunakan dan menyesuaikan arena pertandingan sebenarnya. Ketika redaksi menanyakan kendala yang dihadapi seorang perenang, Galih mengungkapkan, kendala utama yang dihadapinya adalah asupan gizi yang kurang, apabila gizi kurang dapat menyebabkan sakit kuning, katanya. Minimal asupan gizi seimbang antara latihan dan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga gizi yang diterima tubuh akan benar-benar mendukung baik selama latihan maupun saat menghadapi perlombaan maupun kejuaraan untuk meraih prestasi terbaik. Diakhir wawancara, Galih mengharapkan agar atlet renang lebih diperhatikan lagi oleh pimpinan Angkatan Darat karena potensi prajurit di olahraga renang cukup banyak, sehingga bila dibina secara maksimal maka diharapkan atlet renang Angkatan Darat dapat berprestasi pada even yang lebih besar baik nasional maupun internasional dan pada akhirnya akan membawa harum nama baik Angkatan Darat. (red)
PRAJURIT KODAM IX/UDY RAIH PRESTASI Pembinaan dan pengembangan satuan terkait peningkatan kemampuan personel merupakan kegiatan yang terus berproses. Pembinaan personel yang dilaksanakan secara bertingkat, bertahap dan berlanjut serta berkesinambungan merupakan bagian sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerja satuan secara umum maupun peningkatan prestasi personel secara khusus. Bali VIII tahun 2007 di Klungkung meraih Juara II (Perorangan) Sport Pistol 25 M, Juara II (Beregu) Sport Pistol 25 M, Juara II (Beregu) Air Sport 10 M; dalam perlombaan Kapolri dan Bhayangkara Cup tahun 2007 di Jakarta meraih Juara III (Perorangan) Sport Pistol 25 M dan Juara II (Beregu) Sport Pistol 25 M; Di ajang PON XVII Kalimantan Timur tahun 2008 meraih Juara I (Beregu) Sport Pistol 25 M; dalam memperebutkan piala Kasad Cup tahun 2008 di Jakarta meraih Juara II (Perorangan) Menembak Pistol Puteri Materi 2-Reaksi; dalam Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) IX Bali tahun 2009 di Kabupaten Badung meraih Juara III (Perorangan) Sport Pistol 25 M, Juara I (Beregu) Sport Pistol 25 M dan juara III (Beregu) Air Pistol 25 M dan di laga lomba menembak memperebutkan Piala Kasad Cup tahun 2010 di Jakarta meraih Juara I (Perorangan) Materi 1-Tembak Tepat,
41
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Demikian halnya, Kodam IX/ Udayana melalui program pembinaan personel berupaya secara terus menerus membina dan mengembangkan bakat dan kemampuan untuk meraih prestasi terbaik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Walaupun belum secara maksimal menampilkan prestasi terbaiknya, namun beberapa prajurit Kodam IX/Udayana telah menunjukkan prestasi membanggakan. Salah satunya prestasi yang ditorehkan oleh Lettu Chk (K) Dwi Chrisna Wati, S.H., jabatan Kaur Peradilan Seksi Bantuan Hukum Kumdam IX/Udayana dan Sertu Adip Gandadi Putra jabatan Batih Kiwal dari Satuan Detasemen Markas Kodam IX/Udayana, sederet prestasi telah diraih oleh Lettu Chk (K) Dwi Chrisna Wati, SH., dalam kejuaraan menembak pistol, antara lain: Dalam Pekan Olahraga Daerah (PORDA)
Juara II (Beregu) Materi 2-Tembak Reaksi dan Juara III (Beregu) Materi Serangan Beregu. Sementara itu, Sertu Adip Gandadi Putra jabatan Batih Kiwal Satuan Denmadam IX/Udayana meraih prestasi dibidang olahraga bela diri Tarung Derajat, antara lain : Juara III Antar Satlat se-Bali Kelas 70,1 Kg ke atas tahun 2006, Juara I Kejurda Bali tahun 2006, Juara I Pekan Olah Raga Daerah (PORDA) Bali VIII tahun 2007 di Gianyar, Juara III PRAPON XVII Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Bandung tahun 2007, Juara I PON XVII Kalimantan Timur tahun 2008 dan Juara I Kejurnas Piala Presiden II di Bandung tahun 2009. Di samping banyak prestasi yang telah diraihnya tersebut, Lettu Chk (K) Dwi Chrisna Wati, S.H., dan Sertu Adip Gandadi Putra juga terpilih sebagai atlet Bali dalam Program Atlet Andalan Daerah Bali (PALDA BALI) guna persiapan PON XVIII tahun 2012 di Pekanbaru Riau dari cabang olah raga menembak (PERBAKIN) dan bela diri Tarung Derajat. Prestasi membanggakan yang diraih oleh Lettu Chk (K) Dwi Chrisna Wati, S.H., dan Sertu Adip Gandadi Putra hendaknya dapat dijadikan sebagai motivasi bagi satuan maupun personel jajaran Kodam IX/Udayana lainnya dalam rangka pembinaan dan pengembangan bakat serta kemampuannya agar dapat lebih berprestasi yang masa yang datang.
PRESTASI
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Palagan/Edisi 10/2010
Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL (Indobatt), kembali menorehkan prestasi gemilang menjadi juara umum pada kejuaraan badminton antar kontingen seUNIFIL, yang digelar sejak tanggal 2-7 Agustus 2010, di Markas Indobatt UN Position 7–1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan, Rabu (11/8). Menurut Mayor Inf Achmad Munir yang juga selaku Ketua Panitia Kejuaraan, ada 9 kontingen dari 6 negara jajaran UNIFIL yang mengikuti kejuaraan badminton kali ini. Adapun kesembilan kontingen tersebut adalah China Battalion, China Hospital, Ghana Battalion, India Battalion, Malaysia Battalion, Malaysia Contingent Sector East, Nepal Battalion, Indonesian Battalion dan Indonesian Force Protection Company (FPC). Indobatt yang mendapatkan kepercayaan dari UNIFIL, untuk menyelenggarakan kejuaraan badminton dengan sistem gugur berkomitmen menjunjung tinggi sportivitas dan hubungan baik yang mencerminkan peacekeeping operations sebagaimana dilaksanakan seluruh peserta kejuaraan. Pernyataan ini disampaikan secara langsung oleh Komandan Indobatt, Letkol Inf Andi Perdana Kahar pada saat 42
Opening Ceremony tanggal 2 Agustus 2010, bertempat di Rubb Hall Indobatt dan dihadiri oleh seluruh peserta dan panitia lomba. Lebih lanjut, Letkol Inf Andi Perdana kahar menekankan bahwa menang atau kalah bukan merupakan segalanya dalam kejuaraan badminton ini, namun hubungan yang harmonis dan interaksi yang konstruktif merupakan tujuan akhir dari perlombaan. Berangkat dari penekanan Komandan Indobatt tersebut, maka kejuaraan yang berlangsung selama 6 hari tersebut berjalan lancar dan penuh dengan rasa kekeluargaan, meskipun kegiatan pertandingan sempat mengalami penundaan akibat peristiwa kontak bersenjata antara Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) dengan Tentara Israel (IDF) pada tanggal 3 Agustus 2010. Akibat dari insiden yang cukup serius tersebut, maka seluruh peserta pertandingan beserta dengan official dan suporter dari seluruh kontingen peserta lomba harus menginap di Markas Indobatt UN Position 7-1. Hal ini dikarenakan perintah langsung dari Panglima UNIFIL kepada seluruh jajaran untuk berada di compound (markas) UNIFIL terdekat dan dilarang
meninggalkan compound sampai dengan perintah lebih lanjut. Setelah tertunda selama satu hari satu malam, maka pertandingan dilanjutkan kembali dengan jumlah peserta dan pendukung yang sama seperti sebelum insiden terjadi. Dari pelaksanaan lomba, menurut Ketua Panitia Mayor Inf Munir, terdapat suatu hal yang sangat membahagiakan yakni dukungan para suporter dari kontingen manapun yang menunjukkan sikap terpuji dan penuh rasa perdamaian. Setiap suporter bukan hanya mendukung penampilan peserta dari kontingennya yang sedang bermain, namun juga memberikan dukungan kepada pemain dari kontingen lain yang sedang bermain secara proporsional. Tidak pernah sedikitpun keluar kata-kata yang bersifat menjatuhkan pemain dari kontingen lain selama kejuaraan berlangsung. Penyerahan medali dan trofi bagi para pemenang kejuaraan Badminton tingkat UNIFIL dilakukan oleh Komandan Sector East Military Police Unit Letkol Cpm Ekoyatma, Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar serta perwakilan dari masing-masing kontingen secara bergantian untuk masing-masing kategori. Metode penyerahan medali secara bergantian dari masing-masing kontingen merupakan hal yang pertama kali dilakukan di jajaran UNIFIL dalam menyelenggarakan perlombaan olahraga dan mendapatkan respon positif serta apresiasi afirmatif dari seluruh kontingen yang berpartisipasi dalam kejuaraan kali ini. (Satgas Yon Mekanis Konga XXIII-D/ Unifil /Dispenad/Red).
Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista dengan tunggul “Ngasta Warastra Trus Sudhira” yang berarti membawa keselamatan dan kejayaan selama-lamanya bagi prajurit Batalyon Infanteri 403 dimanapun berada sangat cocok disandang prajuritnya. Hal ini dibuktikannya dengan prestasi yang sangat mengharumkan Yonif 403/WP di bidang olahraga dengan meraih juara umum pada kejuaraan Taekwondo Kulonprogo Cup tahun 2010. Prestasi ini melengkapi catatan manis sebelumnya masih di tahun 2010 dengan meraih prestasi sebagai juara umum taekwondo Bupati Gunung Kidul Cup dan juara I, II, dan III lomba atletik dalam rangka HUT kota Sleman tahun 2010. Komandan Batalyon Infanteri 403/ WP Letkol Inf. H.Satrijo Pinandojo mengatakan bahwa pada tahun 2006 dan 2007 meraih juara II Yudha Wastu Pramuka dalam rangka HUT Infanteri ke-61 dan 62. Kemudian pada tahun 2008 berhasil menjadi juara umum lomba lari 10 K dalam
43
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Danyon 403/WP Letkol Inf H. Satrijo Pinandojo
rangka memperingati hari jadi ke-93 Kabupaten Sleman. Masih pada tahun 2008 Yonif 403/WP juga berhasil menjadi juara UST Peleton seluruh Indonesia tahun 2008. Menurut lulusan Akmil 1992 ini, disamping prestasi olahraga prajurit Yonif 403/WP juga senantiasa terlibat dalam kegiatan teritorial dimulai tahun 1966 melakukan karya bhakti di Bringharjo Yogyakarta. Tahun 1981 dengan nama AMD Manunggal ke-III di Banjar Negara, Jateng dan Sleman Yogyakarta sampai dengan AMD Manunggal LVIII di Bantul tahun 1998 selalu ikut terlibat. Kemudian pada tahun 1999 dengan nama TMD Manunggal ke LIX di Gunung Kidul. “Pada bulan April tahun 2001 dengan Nama TMMD ke LXVI di Bantul dan
Kebumen ,tahun 2008 TMMD LXXX ponjong Gunung Kidul Yogyakarta, TMMD Sengkuyung, Tegal Panggung, Danurejan dan pada Juni 2010 TMMD Sengkuyung Tahap I di Gedong Tengen Magelang. Tidak ketinggalan pula, pasca gempa bumi di Yogyakarta dan sekitarnya, Yonif 403/WP juga diterjunkan dalam melaksanakan operasi bhakti kemanusiaan. “Berkaitan dengan penugasan operasi tempur, Yonif 403/WP sejak tahun 1965 ikut dalam operasi penumpasan G.30 S/PKI di DIY dan Gunung Merapi, tahun 1974 Operasi Kamdagri di Kalimantan Barat, tahun 1975 Operasi seroja I, tahun 1978 Operasi Seroja II, tahun 1984 Operasi Seroja III dan tahun 1989 Operasi Seroja IV yang semuanya di Timtim. Pada tahun 1993 ikut dalam operasi GOM Raksaka Dharma di Irian Jaya, Operasi Timtim, Operasi daerah rawan Ambon, Pamwil Daerah rawan Maluku, operasi rajawali, operasi tempur dan operasi Pamwil Maluku,”kata Letkol Inf H.Satrijo Pinandojo. Yonif 403/WP senantiasa bertekat dalam sanubari untuk menumbuhkan rasa kebanggaan satuan sehingga dapat timbul rasa memiliki dan mencintai untuk selalu berbuat yang terbaik demi satuan, sehingga pada akhirnya dapat melaksanakan tugas demi kepentingan bangsa dan negara.
LENSA PERISTIWA
Brigjen TNI Agus Gunaidi Pribadi Pimpin Kodam II/Swj
Brigjen TNI Agus Gunaidi Pribadi dilantik menjadi Panglima Kodam II/Sriwijaya yang baru menggantikan Mayjen TNI Mochammad Sochib, SE., M.BA. Upacara pelantikan Dipimpin Kasad Jenderal TNI George Toisutta pada, Kamis, (5/8) bertempat di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang.
Sertijab Dan Secapa
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Kasad Jenderal TNI George Toisutta memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Sekolah Calon Perwira (Dansecapa) dari Brigadir Jenderal TNI Agus Gunaedi Pribadi kepada Brigadir Jenderal TNI Bachtiar di Lapangan Puraga Baya Secapa TNI AD, Bandung, Kamis (12/8).
44
Kunjungan Duta Besar Negara Turki
Kasad Jenderal TNI George Toisutta menerima Duta Besar negara Turki Bpk Aidin Evirgen pada tanggal 11 Agustus 2010 di Mabesad
Kasad Jenderal TNI George Toisutta menerima kunjungan Kasad Kerajaan Thailand Jenderal Anupong Paojinda pada tanggal 23 Agustus 2010 di Mabesad
45
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Kerajaan Thailand
SERBA-SERBI
LAGU INDONESIA RAYA BERKUMANDANG DI KONGO
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Personel TNI yang tergabung dalam Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-G, memperingati HUT ke-65 Republik Indonesia, dengan mengadakan Upacara Bendera di pusat Kota Dungu, Kongo, pada hari Selasa tanggal 17 Agustus 2010. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang secara hikmat dan bendera Merah Putih pun berkibar dengan megahnya. Upacara Bendera dihadiri oleh seluruh Kontingen yang tergabung dalam misi perdamaian PBB dengan gelar pasukan, dimana seluruh perwakilan pasukan yang mewakili negara Kontingen ikut serta dalam upacara tersebut, diantaranya : 1 Peleton Pasukan Khusus Guatemala, 1 Peleton pasukan Infanteri Batalyon Marocco, 1 Peleton Pasukan Bangladesh Air Support Unit, 1 Peleton pasukan FARDC (Force Army Republic Democratic of Congo) dan 3 Peleton pasukan Kontingen Garuda XX-G. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Komandan Kontingen Garuda XX-G Letkol Czi Arnold A.P Ritiauw, dengan Komandan Upacara Kapten Czi Lukman Nurhakim. Hadir pula Perwakilan Ituri Brigade Dungu, Wakil Walikota Dungu Teritory dan 46
staff, para MILOBS, Ketua UN Agency (DDRRR, UNHCR, UNOCHA, UNICEF, WFP), semua Pimpinan UN Staff (Chief of log base, AIROPS, CITS, Security, MOVCON), FOM (Field Operation Manager), Head of Office, tokoh agama dan para Komandan Kontingen serta masyarakat kota Dungu Kongo. Dalam amanatnya dengan menggunakan bahasa Linggala (Bahasa asli Kongo) dan bahasa Inggris, Komandan Kontingen Letkol Czi Arnold A.P Ritiauw mengatakan, bahwa Kontingen Indonesia sangat berterima kasih kepada pemerintah DRC, khususnya masyarakat Dungu yang telah mengijinkan Kontingen Indonesia merayakan HUT ke-65 Republik Indonesia di alun-alun kota Dungu. Diharapkan, dengan adanya perayaan ini dapat mempererat persahabatan dan persaudaraan antara Pemerintah DRC dengan Indonesia.
Seperti layaknya di tanah air Indonesia, perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ini dimeriahkan dengan berbagai perlombaan permainan di alunalun kota Dungu. Perlombaan ini diikuti lebih dari 100 anak-anak sekolah yang tinggal di sekitar alun-alun kota Dungu. Jenis perlombaan yang ditampilkan diantaranya balap karung, balap kelereng, makan kerupuk dan lomba bakiak tandem. “Walaupun permainan ini baru mereka kenal, namun mereka sangat antusias untuk mengikuti dan memenangkan perlombaan tersebut. Terbukti, dengan banyaknya peserta yang hadir dan mendaftarkan diri untuk mengikuti perlombaan tersebut, dan juga hadiah yang ditawarkan cukup menarik. Selama perlombaan permainan berlangsung banyak kejadian-kejadian lucu yang mengocok perut dan membuat tertawa para penonton, sehingga m e n a m b a h kemeriahan acara tersebut,” kata Letkol Czi Arnold A.P. Ritiauw. B e r b a g a i perlombaan ini juga menjadi hiburan bagi masyarakat dan anak-anak sekolah yang selama ini jarang ditemui dan dinikmati dikotanya, dikarenakan konflik yang berkepanjangan membuat mereka tertutup dan kekurangan hiburan, sehingga perlombaan permainan yang dibuat Kontingen Garuda XX-G sangat menghibur mereka. Pada akhir acara perlombaan Komandan Kontingen Garuda XX-G Letkol Czi Arnold A.P. Ritiauw memberikan hadiah dan kenangkenangan kepada seluruh peserta perlombaan khususnya kepada lebih dari 100 anak-anak sekolah berupa buku dan alat tulis, peralatan olahraga serta memberikan kenang-kenangan bola kepada beberapa tokoh pemuda kota Dungu. Kebanggaan dan keharuan bercampur menjadi satu karena peringatan HUT ke-65 RI dapat mengibarkan bendera Merah Putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya di luar Base Camp Kontingen Garuda XX-G Bumi Siliwangi Camp. (Pa Pen Konga XX-G/Monuc/Dispenad/red).
PERINGATI HUT KE-65 RI, GARUDA XX-G BAGI BINGKISAN KEPADA MASYARAKAT PEDALAMAM KONGO Bertempat di Desa Cimquante-Cinq arah antara Dungu Faradje dimana lokasi Kontingen Garuda XX-G bekerja dalam membangun jalan Dungu Faradje, Komandan Kontingen Letkol Czi Arnold A.P. Ritiauw dan personel Zeni TNI pada hari Kamis (19/8), membagikan baju baru kepada masyarakat Kongo yang berada di pedalaman, khususnya kepada anak-anak yang jumlahnya lebih dari 100 orang.
Adapun pemberian sumbangan baju tersebut dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke-65, juga sebagai bagian dari Sargal (Sarana Penggalangan) terhadap masyarakat Kongo. Sebelum acara membagikan bingkisan baju kepada masyarakat pedalaman Kongo, personel TNI Kontingen Garuda XX-G menggelar acara perlombaan permainan khususnya untuk anak-anak, ibu-ibu dan masyarakat setempat, diantaranya balap karung dan lomba makan kerupuk. Perlombaan permainan ini dihadiri oleh Kepala Desa CimquanteCinq, Kepala Polisi, sesepuh masyarakat setempat dan perwakilan dari FARDC (Force Army Republic Democratic of Congo). Pada kesempatan ini pula, Kepala Desa
menyampaikan atas nama masyarakat Cimquante-Cinq mengucapkan Selamat HUT ke-65 RI dan terimakasih kepada Prajurit TNI Kontingen Garuda XX-G yang telah banyak memberikan bantuan kepada rakyat dan negara DRC, seperti membangun infrastruktur berupa jalan sepanjang 155 Km yang langsung dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat setempat. Kepala Desa juga berharap agar Kontingen Garuda XX-G terus membantu masyarakat Kongo, sehingga rakyat Kongo bisa terlepas dari keterisolasian akibat keterbatasan infrastruktur di daerahnya. Sebagai rasa terimakasih dari masyarakat Cimquante-Cinq, mereka pun menampilkan pertunjukan kesenian berupa sandiwara yang mengisahkan perlawanan mereka terhadap kekejaman LRA (Lords Resistance Army) milisi/ pemberontak dan juga menampilkan taritarian tradisional ciri khas daerahnya. Diakhir acara, Komandan Kontingen XX-G Letkol Czi Arnold A.P. Ritiauw memberikan hadiah kepada peserta perlombaan permainan berupa makanan ringan dan sembako. (Pa Pen Konga XX-G/Monuc/Dispenad/Red).
SEMARAK PERTANDINGAN OLAHRAGA MENYAMBUT HUT KE-65 RI DI MABESAD jatuh kepada Spersad. Untuk cabang futsal yang paling banyak menarik penonton, juara I diraih oleh Pusintelad, juara II Dispenad dan juara III oleh Spersad. Pada babak final futsal Kamis (22/7) tim Pusintelad berhasil mengalahkan tim kejutan Dispenad dengan skor 2-0. Sedangkan pada perebutan tempat ketiga tim Spersad berhasil mengalahkan tim Spri Kasad dengan skor tipis 3-2. Untuk cabang tarik tambang, juara I diraih Pusintelad, juara II diperoleh Disinfolahta dan peringat III jatuh ke tangan Spri Kasad. Pada tahun ini juga dalam rangka memeriahkan HUT ke-65 RI ada satu peristiwa yang sangat langka terjadi dimana Kasad Jenderal TNI George Toisutta disela-sela kesibukannya berpartisipasi memimpin tim Voli Pati Mabesad melakukan pertandingan eksebisi dengan juara I Volley Putri Denma Mabesad. Dalam pertandingan yang sangat riuh dan gempita tersebut,
Tim Pati Mabesad yang dimotori Kasad meladeni permainan apik tim putri Denma Mabesad. Namun akhirnya berkat kegigihan dan kerja keras tim putri Denma Mabesad berhasil mengalahkan tim Pati Mabesad dengan skor tipis 2-1. Pada akhir acara, Kasad Jenderal TNI George Toisutta berkenan memberikan dana pembinaan olahraga kepada Tim Bola Volley Putri Denma Mabesad, yang disambut tepuk tangan seluruh suporter Mabesad. (red)
47
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Dalam rangka menyambut HUT ke-65 RI Markas Besar Angkatan Darat melaksanakan rangkaian pertandingan beberapa cabang olahraga diantaranya bola voli putra dan putri, futsal putra dan tarik tambang. Pembukaan pertandingan sendiri dimulai pada Senin, (12/7) lalu dan direncanakan selesai pada akhir Juli . Pertandingan olahraga yang diikuti oleh seluruh Satker lingkungan Mabesad ini, dimajukan karena pada awal Bulan Agustus mendatang warga Mabesad yang beragama Islam sudah memasuki bulan Ramadhan. Dandenma Mabesad Kolonel Inf Eko Wiratmoko dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan olahraga ini dimaksudnya untuk memeriahkan HUT ke-65 RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang. “Junjunglah tinggi nilai-nilai sportivitas karena kita sama-sama saudara”, kata Dandenma Mabesad. Adapun hasil-hasil dari pertandingan olahraga adalah cabang bola Volley putra juara I diraih oleh Denma Mabesad, juara II diraih Disinfolahtad dan juara III Pusintelad. Sedangkan untuk voli putri juara I diraih Denma Mabesad, juara II kembali diraih Disinfolahtad dan juara III
PERSIT
Ketua Umum Persit KCK Beri Santunan Kepada Anak Yatim
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Ny. Hj. Nur George Toisutta, melaksanakan kegiatan Buka Puasa Bersama dengan Ibu-ibu Pengurus Pusat serta Pengurus Cabang Berdiri Sendiri Kopassus Persit Kartika Chandra Kirana, bertempat di Grup–1 Kopassus Serang, Banten, Kamis (26/8).
48
Kegiatan berbuka puasa bersama ini merupakan salah satu wujud jalinan silaturrahmi antara pemimpin dan yang dipimpin, sehingga diharapkan dapat menyatukan pola sikap, pola pikir dan pola tindak dalam mengantisipasi serta menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi di jajaran Persit Kartika Chandra Kirana. Hj. Nur George Toisutta mengingatkan jajarannya, agar semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam mengamalkan nilai nilai ajaran agama hendaknya senantiasa dipelihara, karena kesemuanya itu akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Dalam kesempatan tersebut Hj. Nur George Toisutta berkesempatan berbagi kebahagiaan bersama anakanak yatim, berupa pemberian bingkisan dan uang yang langsung diserahkan kepada yang berhak menerima.
Pengurus Pusat Persit Kartika Chandra Kirana
Gelar Bazaar
Organisasi Persit Kartika Chandra Kirana yang diketuai oleh Ny. Hj. Nur George Toisutta menyelenggarakan kegiatan bazaar di Lapangan Mabesad, Sabtu (28/8). Untuk itu, Kasad Jenderal TNI George Toisutta mengucapkan terima kasih
PNS Mabesad agar tidak memaksakan kehendak dan bersifat konsumtif. Berbelanjalah sesuai kebutuhan dan kemampuan kita, serta dahulukan kebutuhan yang paling penting sehingga kita dapat mengatur kebutuhan rumah tangga secara baik.
49
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Kegiatan yang diawali dengan pengguntingan pita dan pelepasan balon ke udara oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hj. Nur George Toisutta ini, diselenggarakan dalam rangka menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1431 H dan merupakan sebagai bentuk pengamalan Tri Karya Kartika butir pertama, yaitu peningkatan iman dan takwa serta kesejahteraan keluarga prajurit, PNS TNI Angkatan Darat, dan masyarakat. Ide penyelenggaraan bazaar juga berkaitan dengan melonjaknya harga bahan-bahan kebutuhan primer di pasaran. Untuk itu, kegiatan bazaar yang diadakan oleh Persit KCK seperti ini diharapkan dapat meringankan dan memudahkan prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat beserta keluarganya guna memenuhi kebutuhan pokok dalam mempersiapkan hari raya nanti. Pada kesempatan ini pula, Pimpinan Angkatan Darat memberikan bingkisan lebaran secara simbolis kepada prajurit bintara, tamtama, dan PNS Mabesad, serta penyerahan bantuan kepada pesantren dan yayasan panti asuhan. Yang menarik pada kegiatan ini, turut pula dibagikan ratusan doorprize sebagai wujud perhatian dan kepedulian Pimpinan Angkatan Darat dan organisasi Persit KCK.
kepada Pengurus Pusat Persit Kartika Chandra Kirana, atas prakarsanya dalam penyelenggaraan bazaar, penyerahan bingkisan dan bantuan santunan. Namun demikian, Kasad mengingatkan kepada para Prajurit dan
APA KATA MEREKA
Peringatan HUT ke-65 TNI tahun 2010 kali ini tentunya telah menambah dewasa bagi TNI sebagai angkatan perang bangsa Indonesia dalam kiprahnya yang harus senantiasa melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada kesempatan edisi kali ini redaksi Palagan mewawancarai beberapa orang di Jakarta untuk dimintai pendapatnya berkaitan dengan peringatan HUT ke-65 TNI, berikut petikannya ; TUGIONO :
Pemulung Di Bilangan Juanda -Jakarta Menekuni profesi sebagai pemulung bukan merupakan pekerjaan hina, tetapi merupakan suatu pekerjaan yang mempunyai nilai sosial dan juga dapat menghasilkan rupiah.
Pekerjaan inilah yang menjadi penyambung hidup Tugiono, seorang bapak dari seorang istri dan 2 orang anak asal Purbalingga ini telah kurang lebih 20 tahun bergelut dengan kertas dan karton bekas yang kumel dan kotor namun tetap optimis dan semangat menjalani hidupnya yang berpropesi sebagai pemulung mampu menghidupinya bersama keluarganya. Ketika redaksi menayakan tentang kiprah TNI saat ini, Tugiono yang mempunyai lapak di bilangan Juanda Jakarta menuturkan bahwa ia merasa salut dan bangga kepada TNI yang selalu terlibat dalam setiap kegiatan sosial maupun dalam membantu bencana alam, dimana TNI selalu hadir membantu ditengah kesulitan dan penderitaan rakyat. Ia merasa bahwa TNI patut diacungi jempol karena meskipun tentara negara lain diperlengkapi dengan senjata yang bagus tapi belum tentu bisa mengalahkan kemampuan tentara kita, karena TNI disamping diperlengkapi dengan senjata tapi juga memiliki mental yang hebat dan berani. “saya yakin TNI pasti akan menang bila berperang dengan negara manapun”,katanya. Ke depannya yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai kesejahteraan prajuritnya, karena gaji prajurit TNI harus dapat ditingkatkan tutur Tugiono sembari membereskan karton dan kertas yang masih belum diikat.(red)
JUMADI (Security):
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Senantiasa Lebih Mengayomi Rakyat Kecil Jika dilihat dari sejarah lahirnya TNI yaitu berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat pada usianya yang menginjak ke 65 tahun ini sampai saat ini tidak berubah, dimana tetap konsisten dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dari Sabang sampai Merauke. Penilaian ini diutarakan Jumadi (27) tahun seorang security yang bekerja di salah satu sekolah swasta di bilangan Jakarta Pusat. TNI
50
dimatanya seiring bertambahnya usia bertambah pula pengabdiannya dan tanggungjawabnya. “Karena TNI milik semua golongan, hendahknyalah senantiasa lebih mengayomi rakyat kecil. Karena rakyat kecillah yang senantiasa lebih membutuhkan perlindungan dan pertolongan”, Katanya. Menurut lelaki asli Betawi ini, TNI dimatanya sudah jauh lebih dewasa dari era sebelumnya, tetapi hendaklah juga jangan ada gesekan antara TNI dengan institusi yang lain, karena akan berdampak pula kepada kita-kita yang dibawah ini. Untuk lebih memantapkan kebersamaan, kiranya TNI dapat menjadi perekat di semua lapisan masyarakat dan senantiasa ringan tangan membantu kesulitan rakyat sekelilingnya. (red)
SAHURI (Tukang Parkir)
Senang Dengan Tentara
Sejak menginjakkan kakinya di ibukota Jakarta, Sahuri (43) tahun yang berprofesi sebagai tukang parkir, tidak pernah melewatkan menonton upacara 17-an di Istana Negara. Kebetulan tempat pekerjaannya sebagai tukang parkir tidak jauh dari bilangan Monas. Momen peringatan upacara 17-an yang paling menarik bagi lelaki asli Tegal ini adalah pada bagian baris-berbaris, dimana dia melihat bahwa prajurit TNI dengan seragam loreng berbaris begitu rapih dan gagah perkasa. Kesenangan lelaki paroh baya ini pada TNI makin bertambah dengan keikutsertaan prajurit TNI membantu saudara kita yang tertimpa bencana alam baik , banjir, tanah longsor, gunung meletus dan gempa bumi. Keikutseraan TNI membantu masyarakat yang tertimpa bencana dimatanya sungguh suatu pekerjaan mulia yang makin jarang dijumpai dinegeri ini. “TNI tanpa pamrih rela mengerahkan tenaganya dan ini yang patut kita jadikan contoh dan teladan”, katanya. Bertepatan dengan HUT TNI ke-65 ini, Sahuri seorang tukang parkir menaruh harapan yang tinggi kepada prajurit TNI untuk selalu bekerja dengan hati dan selalu berlatih untuk meningkatkan kamampuannya sehingga setiap musuh yang menghadang dapat ditumpas dengan cepat. Pada bagian akhir bincang-bincang dengan redaksi Palagan, Tugiono, Jumadi dan Sahuri ingin menyampaikan salam dan ucapan Selamat Hari Ulang tahun ke-65 untuk TNI semoga tetap jaya dalam menjaga keutuhan negara dan bangsa Indonesia. (red)
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
51
RENUNGAN
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
Ketika aku berjalan kaki pulang ke rumah di suatu hari yang dingin, kakiku tersandung sebuah dompet yang tampaknya terjatuh tanpa sepengetahuan pemiliknya. Aku memungut dan melihat isi dompet itu kalau-kalau aku bisa menghubungi pemiliknya. Tapi, dompet itu hanya berisi uang sejumlah tiga Dollar dan selembar surat kusut yang sepertinya sudah bertahun-tahun tersimpan di dalamnya. Satu-satunya yang tertera pada amplop surat itu adalah alamat si pengirim. Aku membuka isinya sambil berharap bisa menemukan petunjuk. Lalu aku baca tahun “1924”. Ternyata surat itu ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu. Surat itu ditulis dengan tulisan tangan yang anggun di atas kertas biru lembut yang berhiaskan bunga-bunga kecil di sudut kirinya. Tertulis di sana , “Sayangku John”, yang menunjukkan kepada siapa surat itu ditulis yang ternyata bernama Michael. Penulis surat itu menyatakan bahwa ia tidak bisa bertemu denganmu lagi karena ibu telah melarangnya. Tapi, meski begitu ia masih tetap mencintaimu. Surat itu ditanda tangani oleh Hannah. Surat itu begitu indah. Tetapi tetap saja aku tidak bisa menemukan siapa nama pemilik dompet itu. Mungkin bila aku menelepon bagian penerangan , mereka bisa memberitahu nomor telepon alamat yang ada pada amplop itu. “Operator,” kataku pada bagian penerangan, “Saya mempunyai permintaan yang agak tidak biasa. Saya sedang berusaha mencari tahu pemilik dompet yang saya temukan di jalan. Barangkali anda bisa membantu saya memberikan nomor telepon atas alamat yang ada pada surat yang saya temukan dalam dompet tersebut ?” Operator itu menyarankan agar aku berbicara 52
dengan atasannya, yang tampaknya tidak begitu suka dengan pekerjaan tambahan ini. Kemudian ia berkata, “Kami mempunyai n o m o r telepon alamat tersebut, namun kami tidak bisa memberitahukannya pada anda.” Demi kesopanan, katanya, ia akan menghubungi nomor tersebut, menjelaskan apa yang saya temukan dan menanyakan apakah mereka berkenan untuk berbicara denganku. Aku menunggu beberapa menit. Tak berapa lama ia menghubungiku, katanya, “ Ada orang yang ingin berbicara dengan anda.” Lalu aku tanyakan pada wanita yang ada di ujung telepon sana , apakah ia mengetahui seseorang bernama Hannah. Ia menarik nafas, “Oh, kami membeli rumah ini dari keluarga yang memiliki anak perempuan bernama Hannah. Tapi, itu 30 tahun yang lalu !” “Apakah anda tahu dimana keluarga itu berada sekarang ?” tanyaku. “Yang aku ingat, Hannah telah menitipkan ibunya di sebuah panti jompo beberapa tahun lalu,” kata wanita itu. “Mungkin,
bila anda menghubunginya mereka bisa mencari tahu dimana anak mereka, Hannah, berada.” Lalu ia memberiku nama panti jompo tersebut. Ketika aku menelepon ke sana , mereka mengatakan bahwa wanita, ibu Hannah, yang aku maksud sudah lama meninggal dunia. Tapi mereka masih menyimpan nomor telepon rumah dimana anak wanita itu tinggal. Aku mengucapkan terima kasih dan menelepon nomor yang mereka berikan. Kemudian, di ujung telepon sana, seorang wanita mengatakan bahwa Hannah sekarang tinggal di sebuah panti jompo. “Semua ini tampaknya konyol,” kataku pada diriku sendiri. Mengapa pula aku mau repot-repot menemukan pemilik dompet yang hanya berisi tiga Dollar dan surat yang ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu ? Tapi, bagaimana pun aku menelepon panti jompo tempat Hannah sekarang berada. Seorang pria yang menerima teleponku mengatakan, “Ya, Hannah memang tinggal bersama kami.” Meski waktu itu sudah menunjukkan pukul 10 malam, aku meminta agar bisa menemui Hannah. “Ok,” k a t a
pria t u a g a k bersunguti
sungut, “ B i l a a n d a m a u , m u n g k i n ia sekarang s e d a n g menonton TV di ruang tengah.” Aku mengucapkan terima kasih dan segera berkendara ke panti jompo tersebut. Gedung panti jompo itu sangat besar. Penjaga dan perawat yang berdinas malam menyambutku di pintu. Lalu, kami naik ke lantai tiga. Di ruang tengah, perawat itu memperkenalkan aku dengan Hannah. Ia tampak manis, rambut ubannya keperak-perakan, senyumnya hangat dan matanya bersinar-sinar Aku menceritakan padanya mengenai
“Semua ini tampaknya konyol,” kataku pada diriku sendiri. Mengapa pula aku mau repot-repot menemukan pemilik dompet yang hanya berisi tiga Dollar dan surat yang ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu ? Kami menuju ke satu-satunya ruangan yang lampunya masih menyala. Di sana duduklah seorang pria membaca buku. Perawat mendekati pria itu dan menanyakan apakah ia telah kehilangan dompet. Pak Goldstein memandang dengan terkejut. Ia lalu meraba saku belakangnya dan berkata, “Oh ya, dompetku hilang !” Perawat itu berkata, “Tuan muda yang baik ini telah menemukan sebuah dompet. Mungkin dompet anda ?” Aku menyerahkan dompet itu pada Pak Goldstein. Ia tersenyum gembira. Katanya, “Ya, ini dompetku ! Pasti terjatuh tadi sore. Aku akan memberimu hadiah.” “Ah tak usah,” kataku. “Tapi aku harus menceritakan sesuatu pada anda. Aku telah membaca surat yang ada di dalam dompet itu dengan harap aku mengetahui siapakah pemilik dompet ini.” Senyumnya langsung menghilang. “Kamu membaca surat ini ?” “Bukan hanya membaca, aku kira aku tahu dimana
Hannah sekarang.” Wajahnya tiba-tiba pucat. “Hannah ? Kau tahu dimana ia sekarang ? Bagaimana kabarnya ? Apakah ia masih secantik dulu ? Katakan, katakan padaku,” ia memohon. “Ia baik-baik saja, dan masih tetap secantik seperti saat anda mengenalnya, “ kataku lembut. Lelaki tua itu tersenyum dan meminta, “Maukah anda mengatakan padaku dimana ia sekarang ? Aku akan meneleponnya esok.” Ia menggenggam tanganku, “Tahukah kau anak muda, aku masih mencintainya. Dan saat surat itu datang, hidupku terasa berhenti. Aku belum pernah menikah, aku selalu mencintainya. “ “Michael,” kataku, “Ayo ikuti aku.” Lalu kami menuruni tangga ke lantai tiga. Lorong-lorong gedung itu sudah gelap. Hanya satu atau dua lampu kecil menyala menerangi jalan kami menuju ruang tengah di mana Hannah masih duduk sendiri menonton TV. Perawat mendekatinya perlahan. “Hannah,” kata perawat itu lembut. Ia menunjuk ke arah Michael yang sedang berdiri di sampingku di pintu masuk. “Apakah anda tahu pria ini ?” Hannah membetulkan kacamatanya, melihat sejenak, dan terdiam tidak mengucapkan sepatah katapun. Michael berkata pelan, hampir-hampir berbisik, “Hannah, ini aku, Michael. Apakah kau masih ingat padaku ?” Hannah gemetar, “Michael ! Aku tak percaya. Michael ! Kau ! Michaelku !” Michael berjalan perlahan ke arah Hannah. Mereka lalu berpelukan. Perawat dan aku meninggalkan mereka dengan air mata menitik di wajah kami. “Lihatlah,” kataku. “Lihatlah, bagaimana Tuhan berkehendak. Bila Ia berkehendak, maka jadilah.” Sekitar tiga minggu kemudian, di kantor aku mendapat telepon dari rumah panti jompo itu. “Apakah anda berkenan untuk hadir di sebuah pesta pernikahan di hari Minggu mendatang ? Michael dan Hannah akan menikah !” Dan pernikahan itu, pernikahan yang indah. Semua orang di panti jompo itu mengenakan pakaian terbaik mereka untuk ikut merayakan pesta. Hannah mengenakan pakaian abu-abu terang dan tampak cantik. Sedangkan Michael mengenakan jas hitam dan berdiri tegak. Mereka menjadikan aku sebagai wali mereka. Rumah panti jompo memberi hadiah kamar bagi mereka. Dan bila anda ingin melihat bagaimana sepasang pengantin berusia 76 dan 79 tahun bertingkah seperti anak remaja, anda harus melihat pernikahan pasangan ini. Akhir yang sempurna dari sebuah hubungan cinta yang tak pernah padam selama 69 tahun. (priyo) 53
VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010
dompet yang aku temukan. Aku pun menunjukkan padanya surat yang ditulisnya. Ketika ia melihat amplop surat berwarna biru lembut dengan bungabunga kecil di sudut kiri, ia menarik nafas dalam-dalam dan berkata, “Anak muda, surat ini adalah hubunganku yang terakhir dengan Michael.” Matanya memandang jauh, merenung dalam-dalam. Katanya dengan lembut, “Aku amatamat mencintainya. Saat itu aku baru berusia 16 tahun, dan ibuku menganggap aku masih terlalu kecil. Oh, ia sangat tampan. Ia seperti Sean Connery, si aktor itu.” “Ya,” lanjutnya.. “Michael Goldstein adalah pria yang luar biasa. Bila kau bertemu dengannya, katakan bahwa aku selalu memikirkannya, Dan ...,” Ia ragu untuk melanjutkan, sambil menggigit bibir ia berkata, “Katakan, aku masih mencintainya. Tahukah kau, anak muda,” katanya sambil tersenyum. Kini air matanya mengalir, “Aku tidak pernah menikah selama ini. Aku pikir, tak ada seorang pun yang bisa menyamai Michael.” Aku berterima kasih pada Hannah dan mengucapkan selamat tinggal. Aku menuruni tangga ke lantai bawah. Ketika melangkah keluar pintu, penjaga di sana menyapa, “Apakah wanita tua itu bisa membantu anda ?” Aku sampaikan bahwa Hannah hanya memberikan sebuah petunjuk, “Aku hanya mendapatkan nama belakang pemilik dompet ini. Aku pikir, aku biarkan sajalah dompet ini untuk sejenak. Aku sudah menghabiskan hampir seluruh hariku untuk menemukan pemilik dompet ini.” Aku keluarkan dompet itu, dompet kulit dengan benang merah di sisi-sisinya. Ketika penjaga itu melihatnya, ia berseru, “Hei, tunggu dulu. Itu adalah dompet Pak Goldstein ! Aku tahu persis dompet dengan benang merah terang itu. Ia selalu kehilangan dompet itu. Aku sendiri pernah menemukan dompet itu tiga kali di dalam gedung ini.” “Siapakah Pak Goldstein itu ?” tanyaku. Tanganku mulai gemetar. “Ia adalah penghuni lama gedung ini. Ia tinggal di lantai delapan. Aku tahu pasti, itu adalah dompet Mike Goldstein. Ia pasti menjatuhkannya ketika sedang berjalanjalan di luar.” Aku berterima kasih pada penjaga itu dan segera lari ke kantor perawat. Aku ceritakan pada perawat di sana apa yang telah dikatakan oleh si penjaga. Lalu, kami kembali ke tangga dan bergegas ke lantai delapan. Aku berharap Pak Goldstein masih belum tertidur. Ketika sampai di lantai delapan, perawat berkata, “Aku pikir ia masih berada di ruang tengah. Ia suka membaca di malam hari. Ia adalah pak tua yang menyenangkan. “
ke
biasaanaik n mepesawat rokok Pertama
obat diet Seorang wanita yang sangat gemuk pergi ke dokter.
Seorang Pasien yang ingin menghilangkan kebiasaan merokoknya, datang berobat kepada Dokter..
Wanita: “Dok, obat apa yang harus saya minum agar bisa kurus?”
Dokter : Apa yang bisa saya bantu Pak? Pasien : Begini Dok, saya ingin menghilangkan kebiasaan merokok saya, bagaimana caranya ya Dok?
Dokter: “Oh, anda tidak perlu minum obat, cukup geleng-geleng kepala saja!”
Dokter : Oh gampang saja Pak, sebelum merokok, rokok yang akan Bapak hisap dicolek saja dengan tahi ayam terlebih dahulu. Pasti nanti Bapak jadi hilang selera untuk merokok. Pasien : Oh begitu ya Dok, ok terima kasih Dok.
Wanita: “Kapan saya harus geleng-geleng kepala dok? Pagi, siang, sore, atau malam?” Dokter: “Cukup ketika ada orang yang menawari makan saja!”
ila
g ketur unan
Suatu hari di Rumah Sakit Jiwa ada 2 orang gila yang sedang berbincang-bincang. OrGil 1 : Kamu sebelum gila apa pernah punya istri? OrGil 2 : Aku pernah punya 2 istri, dua2nya sama saja! Sama-sama gak waras!!! OrGil 1 : Punya anak?
3 hari kemudian sang Pasien kembali datang pada dokter tersebut... Dokter : Loh kenapa Anda kembali lagi? Apa saran saya tidak berhasil membuat Anda berhenti merokok? Pasien : Berhasil sich Dok... Dokter : Lalu ada masalah apa lagi? Pasien : Sekarang saya jadi kebiasaan mencolek tahi ayam Dok! Dokter : ??!!!!..
obat keras Ada seorang nenek yang mengidap penyakit Osteoporosis, suatu hari si nenek pergi ke dokter untuk memeriksakan penyakitnya. Dokter : Nenek minum obat ini 2 kali sehari, tapi jangan berlebihan karena ini obat keras!
OrGil 2 : Ada 3, tapi yang 2 udah minggat karena stress bapak ibunya pada gila semua.
Nenek : Terima kasih, dok!
OrGil 1 : Yang satu lagi kemana???
Nenek : Yem, tolong rebus obat ini!
OrGil 2 : Anakku yang satu itu sangat bangga dengan saya, makanya dia ngikuti saya ke tempat ini. Tuh, sekarang di kamar 13!!!
54
Sesampainya di rumah, nenek itu ingin segera meminum obatnya.
Iyem : Obat kok direbus nek..? Nenek : Iya, kata dokter obatnya keras! Nenek kan ompong, jadi rebus dulu aja obatnya, biar lebih empuk! Iyem : !!!!!!!...!
www.tniad.mil.id | 55