CONTOH ONE HR INDONESIA E MAGAZINE
SEKILAS ONE HR INDONESIA
Organisasi One HR Indonesia merupakan komunitas non profit dari para professional dan praktisi HR di Indonesia yang berkumpul dengan tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi para profesional dan praktisi HR pada khususnya dan memajukan praktek pengembangan SDM dan Organisasi pada umumnya di Indonesia. Tujuan ini dijewantahkan melalui kegiatan-kegiatan knowledge sharing, survey, forum formal maupun informal, awarding, career opportunity and development event dan kegiatan-kegiatan lainnya dalam area pengembangan SDM dan Organisasi di Indonesia pada umumnya. One HR Indonesia merupakan sebuah komunitas independent yang tidak berafiliasi pada pihak manapun, baik swasta maupun pemerintah, dimana dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya One HR Indonesia dapat bekerja sama dengan semua pihak yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama.
Sejarah dan Kegiatan 2010 : Terbentuklah group BB Messenger pertama dan terjadinya beberapa kopdar (kopi darat) pertama kali atas semangat kepedulian terhadap dunia ke-HR an 2012 :
2013 :
Group BB Messenger (BBM) berkembang menjadi hingga 3 group terpisah, karena keterbatasan dalam satu grup yang hanya mampu menampung 30 member Group chat coba diarahkan ke LINE yang mampu menampung jumlah lebih banyak Dan ditambah satu fasilitas chatt lainnya yakni whatsApp yang saat ini memang lebih mudah dan paling banyak penggunanya Kegiatannya pun bertambah dengan ikut memberikan sharing di S2 MM UI dengan tema saat itu membedah mengenai Corporate HR Excellence Award yang baru saja selesai diselenggarakan oleh salah satu majalah di Indonesia
Kopdar di PT Microsoft Indonesia dengan tema HR Outlook 2013 Kopdar di PT Trakindo Utama Sharing session di ITB Bandung dengan AIESEC Ikut mensukseskan Indonesia Human Capital Conference dengan NBO Kerja bareng dengan Kompas Karier dalam memberikan session saat Kompas Karier di Balai Kartini bulan April dan Agustus 2013 Kopdar dan sharing session di Comma 2013 Satu acara paling akbar yang dilakukan oleh One HR Indonesia dengan bekerja sama dengan KompasKarir dan GML adalah CHRO Forum.
2014 :
Change Management Workshop pada bulan Mei 2014 di kantor JobsDB Pondok Indah Jakarta Sharing Session bersama dengan Tiger Air pada bulan Agustus 2014 di kantor PT Sinar Mas Land, Tbk, BSD. Sharing Session 10 December 2014 : HR Outlook 2015
2015 :
Sharing Session 15 Januari 2015 : Bedah Kompetensi Manajemen SDM Sharing Session 17 Februari 2015 : Tantangan Profesional SDM di Masa Depan Sharing Session 12 Maret 2015 : #Passion2Performance – Does Passion Really Matters in Performance? Sharing Session 28 May 2015 : Living FISH! Philosophy In The Workplace
Artikel Success is When Preparation Meets Opportunity Seperti biasa pada saat pulang ke kampung halaman kami selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan teman-teman semasa SMA. Bertemu, bercanda, kangen-kangenan, sambil bercerita tentang kenangan masa lalu, dan menghitung berapa orang dulu yang menolak cinta kita :). Dan mulailah datang beberapa pertanyaan dari beberapa teman. Mulai dari pertanyaan yang paling jamak seperti "Sekarang kerja di mana?" "Anaknya berapa?" Sampai ada yang bertanya "Sekarang istrimu berapa?" Tetapi dari semua pertanyaan itu ada satu comment yang sering kali menganggu saya, "Untung banget nasibmu ya" This means "How lucky you are". Well, i am extremely offended. What I have achieved got nothing to do with luck. Luck is when you buy lottety and you hit the jackpot. And I don't buy those numbers. What I have achieved is result of every single hard work I did, dan tentunya berkat doa saya dan kedua orang tua saya. I remember a quote," Achievement happen when preparation meets oppportunity". Prestasi itu terjadi pada saat persiapan bertemu dengan kesempatan. I met many successfull people in my life. I dont think any of them achieve their success because they are lucky. They work hard. Jadi berhentilah mengatakan,"Beruntung sekali nasib orang itu" Dan berhentilah bilang pada seseorang yang masih dalam kesulitan, "Nasibnya belum bagus" It has nothing to do with luck and it has nothing to do with nasib. Yang harus kita lakukan adalah bekerja keras. Sekeraskerasnya agar ketika kesempatan itu datang kita sudah siap untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Waktu SMA Saya bekerja jauh lebih keras dari yang lain selama tiga tahun sehingga pada saat lulus dan ada kesempatan untuk ikut tes beasiswa ke Perancis, I am ready for that. Apakah saya bisa menunggu datangnya kesempatan untuk mulai mempersiapkan diri? Apakah saya bisa menunggu pengumuman tes beasiswa dan baru mulai belajar? No way. Persiapan saya membutuhkan waktu 3 tahun (or even more), I just cannot wait. Dalam perjalanan karier saya, saya bekerja keras untuk mencapai hasil yang terbaik dan belajar sebanyak-banyaknya agar pada saat ada kesempatan promosi or opportunity for a better job, saya akan lebih siap dari yang lain. Seorang atlit akan berlatih sebanyak2nya sehingga dia akan siap menghadapi kompetisi olahraga. Kadang-kadang ada yang bertanya. Bagaimana kalau kita sudah bekerja keras tapi kesempatan itu tidak pernah datang? Well, kalau anda rajin membina network dan meng-update diri anda sendiri, opportunity will come. If really they never come, then create your own opportunity. So
work hard to prepare yourself, so you will be ready when the opportunity will come. Karena prestasi dan keberhasilan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan nasib atau keberuntungan. Because success is when preparation meets opportunity. Salam Hangat, Pambudi Sunarsihanto 1 Januari 2016 - Pambudi Sunarsihanto merupakan anggota aktif komunitas One HR Indonesia dan Praktisi Senior SDM dengan pengalaman lintas industri yang beragam, mulai dari teknologi, telekomunikasi, consulting dan perbankan, baik di dalam negeri maupun luar negri