DAFTAR ISI / Contents

Identitas Perusahaan / Company Identity

02

Profil Perusahaan/ Company Profile

15

Ikhtisar Keuangan Konsolidasian / Consolidated Financial Highlights

03

Dewan Komisaris dan Direksi / Boards of Commissioners and Directors

18

Ikhtisar Saham / Stock Highlight

07

Penghargaan dan Pencapaian / Award and Achievements

22

Laporan Dewan Komisaris / Reports of the Board of Commissioners

09

Analisa dan pembahasan Manajemen / Management Discussion and Analysis

24

Laporan Dewan Direksi / Reports of the Board of Directors

11

Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance

31

Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2013 / 2013 Annual Report Responsibility

14

Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan / Independent Auditor’s Report and Financial Statements

46

Laporan Tahunan 2013 Annual Report

01

PT. Ricky Putra Globalindo Tbk,

IDENTITAS PERUSAHAAN / Company Identity

Nama Perusahaan: PT Ricky Putra Globalindo Tbk

Name of Company: PT Ricky Putra Globalindo Tbk

Kedudukan: Jakarta, Indonesia

Domicile: Jakarta, Indonesia

Pembentukan: 22 Desember 1987

Established: December 22, 1987

Modal Dasar: Rp 576.000.000.000

Authorized Capital: Rp 576.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 320.858.755.000

Issued and Fully Paid Capital: Rp 320.858.755.000

Kepemilikan per 31 Desember 2012: Investor luar negeri 39,173% Investor dalam negeri 60,827%

Ownership as of December 31, 2012: Foreign investors 39.173% Local investors 60.827%

Kegiatan Usaha: Memproduksi dan mendistribusikan pakaian jadi bermerek, khususnya pakaian dalam pria dan busana.

Business Activities: Manufacturing and distribution the branded product, specially men’s underwear and fashion wear.

Hubungi Kami:

Contact Us:

Kantor Pusat Jl. Sawah Lio II No. 29 - 37, Jembatan Lima - Tambora, Jakarta Barat, DKI Jakarta - 11250, Indonesia Telepon: +62 21 6342330, 6327770 Faksimili: +62 21 6332246, 6331640

Head Office Jl. Sawah Lio II No. 29 - 37, Jembatan Lima - Tambora, West Jakarta, DKI Jakarta - 11250, Indonesia Telephone: +62 21 6342330, 6327770 Facsimile: +62 21 6332246, 6331640

Pabrik Pakaian Jl. Industri No. 54, Tarikolot - Citeureup, Bogor, Indonesia Telepon: +62 21 8751052 Faksimili: +62 21 8753604, 8755525

Garment Factory Jl. Industri No. 54, Tarikolot - Citeureup, Bogor, Indonesia Telephone: +62 21 8751052 Facsimile: +62 21 8753604, 8755525

Pabrik Pemintalan Benang Jl. Raya Bandung - Garut Km 28, Panenjoan - Cicalengka, Bandung 40395, Indonesia Telepon: +62 22 7798430, 7798438 Faksimili: +62 22 7798436, 7798437

Spinning Factory Jl. Raya Bandung - Garut Km 28, Panenjoan Cicalengka, Bandung 40395, Indonesia Telephone: +62 22 7798430, 7798438 Facsimile: +62 22 7798436, 7798437

Website : www.rpg.co.id

Website : www.rpg.co.id


02


IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIAN / Consolidated Financial Highlights

Tabel-tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Data keuangan ini berdasarkan laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian Michell dan Rekan untuk tahun 2013, sedangkan tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 diaudit oleh Joachim Sulistyo dan Rekan (member of The Leading Edge Alliance). Semua laporan tersebut diberikan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”. 2013 Laporan Laba Rugi Komprehensif Penjualan Bersih Laba Bruto Laba Tahun Berjalan Laba yang diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Komprehensif yang diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali Laporan Posisi Keuangan Jumlah Aset Aset Lancar Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas Aset Tetap Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Modal Kerja Bersih 1

The following tables illustrate the financial highlights of the Company from 2009 to 2013. These financial data are based on financial statements audited by the Public Accountant Office of Joachim Poltak Lian Michell and Partners for 2013, while from 2009 and 2012 audited by Joachim Sulistyo and Partners (member of The Leading Edge Alliance). All reports are rendered "Unqualified Opinions".

2012

2011

984,185 272,648 8,721

749,973 164,802 16,978

616,395 122,890 12,210

7,337 1,384

16,631 347

12,423 (213)

-

-

-

Statements of Comprehensive Income 507,955 Net Sales 76,723 Gross Profit 3,572 Profit for the year Profit attributable to : 10,818 3,713 Owners of the parent 64 (141) Non-controlling interest -

16,631 347

1,109,865 837,614

842,499 601,056

642,095 467,025

716

531

381

272,251 474,340 254,335 728,675 363,274

241,442 266,784 208,757 475,541 334,272

175,070 262,265 29,577 291,843 204,760

167,219 245,387 29,955 275,342 200,717

361,754 366,957

347,690 350,252

335,267 337,981

2.02% 5% 22% 2% 2.25 0.56 1.3 642 25.92 572

1. Aset Lancar – Liabilitas Lancar 2. Laba (Rugi) Bersih per saham dihitung dengan membagi Laba (Rugi) Bersih selama tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan/


1.90% 3% 20% 2% 1.78 0.45 0.8 642 19.36 546

2009

580,322 107,574 10,882

7,337 1,384

Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 369,091 Jumlah Ekuitas 381,190 Analisa Rasio dan Informasi Lain Laba Bersih Terhadap Aset 1% Laba Bersih Terhadap Ekuitas 2% Marjin Laba Kotor 28% Rasio Laba Terhadap Pendapatan 1% Rasio Lancar (x) 1.77 0.66 Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aset (x) Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Ekuitas (x) 1.9 Saham Beredar (dalam Jutaan) 642 11.43 Laba Bersih per Saham (Rp) 594 Nilai Buku per Saham (Rp)

12,423 (213)

2010

10,818 64 613,323 446,104 -

Comprehensive income for the year

-

Comprehensive income attributable to : 3,713 Owners of the parent (141) Non-controlling interest Financial Position Statement 599,719 Total Assets 424,190 Current Assets 175,530 237,135 35,274 272,408 187,055

Investments in Associates and Jointly Controlled Entities Fixed Assets Current Liabilities Total Borrowings Total Liabilities Net Working Capital 1 Equity Attributable to Owners of the Parent

324,449 Total Equity 327,311 Ratio Analysis and Other Information 1.77% 0.60% Return on Assets 3% 1% Return on Equity 19% 15% Gross Profit Margin 2% 1% Net Income Margin 1.82 1.79 Current Ratio (x) 0.45 0.45 Liabilities to Total Assets Ratio (x) 0.8 0.8 Liabilities to Total Equity Ratio (x) 642 642 Issued Shares (in Millions) 16.86 5.57 Earnings per Share (Rp) 526 510 Book Value per Share (Rp)

1. Current Asset – Current Liabilities 2. Net Income (Loss) per share is calculated by dividing Net Income (Loss) in the running year by the weighted average number of shares outstanding during the year.

03


Grafik

Graph

Pendapatan Bersih (Rp. Jutaan)

Net income (IDR Millions)

Laba Bersih (Rp. Jutaan)

Net profit (IDR Millions)


04


Jumlah Aset (Rp. Jutaan)

Total Assets (IDR Millions)

Laba Liabilitas (Rp. Juta)

Total Liabilities (IDR Million)


05


Jumlah Ekuitas (Rp. Jutaan)

Total Equity (IRR Millions)

EPS (per lembar saham)

EPS (per share)


06


IKHTISAR SAHAM / Stock Highlight

Harga dan Volume Perdagangan Saham Per Triwulan 2012 – 2013 di BEI

Periode

Price and Volume of Stock Trading Per Quarter 2012 2013 on the Indonesian Stock Exchange

Harga Tertinggi (Rp) Harga Terendah (Rp) Harga Penutupan (Rp) Volume Perdagangan (Lembar) Highest Price (Rp) Lowest Price (Rp) Closing Price (Rp) Trading Volume (Share) 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013

Period

Triwulan I

230

195

196

193

215

193

282,116,000

933,000 1st Quarter

Triwulan II

196

178

164

175

171

177

1,256,454,500

23,500 2nd Quarter

Triwulan III

200

171

166

167

173

167

417,981,000

16,000 3rd Quarter

Triwulan IV

275

173

172

172

174

173

1,506,511,000

500 4th Quarter

Pemegang Saham Per 31 Desember 2013 dan 2012

Shareholders as of December 31, 2013 and 2012

31 Desember 2013

31 Desember 2012

31 December 2013 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of hares issued and fully paid

31 December 2012 Jumlah saham ditempatkan Kepemilikan dan disetor penuh/ Number of Kepemilikan /Ownership hares issued and fully paid /Ownership

Spanola Holdings Ltd

125,000,000

19.48%

125,000,000

19.48%

PT Ricky Utama Raya

99,192,100

15.46%

99,192,100

15.46%

Denzin International Limited Masyarakat (masing-masing di bawah 5% ) / Society (each less then 5% )

84,095,500

13.10%

84,095,500

13.10%

333,429,910

51.96%

333,429,910

51.96%

Total

641,717,510

100%

641,717,510

100%


07


Pemegang saham pengendali PT Ricky Putra Globaldo, Tbk.

Controlling shareholder of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

Spanola Holding Ltd Perusahaan Investasi 19,48 % PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Perusahaan Publik yang Tercatat di Indonesia

KRONOLOGIS STRUKTUR PERMODALAN

CHRONOLOGY OF CAPITAL STRUCTURE

Seluruh saham Perseroan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Kronologis pencatatan saham adalah sebagai berikut :

All shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange. The chronology of the share listing is as follows:

Tanggal 31 Desember 1997

22 Januari 1998 18 Juni 1999

24 Juni 1999 25 Juni 2004

12 Juli 2004

Kebijakan/ Tindakan Perusahaan Memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum atas 60.000.000 lembar saham kepada masyarakat. Harga penawaran Rp 5 00 (Lima Ratus Rupiah) per saham. Seluruh saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia Memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 128.000.000 lembar saham. Harga Penawaran Rp 500 (Lima Ratus Rupiah) per saham Seluruh saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 374.000.000 lembar saham. Harga Penawaran Rp 500 (Lima Ratus Rupiah) per saham. 353.717.500 lembar saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).


08

Date December 31, 1997

January 22, 1998 June 18, 1999

June 24, 1999

June 25, 2004

July 12, 2004

Company’s Policy / Action Received an effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) to conduct Public Offering of 60,000,000 shares to the public. The offering price was Rp 500 (five hundred Rupiah) per share. All of those shares were listed in the Indonesia Stock Exchange. Received an effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) to offer Limited Public Offering I to shareholders on the issuance of Preemptive Rights (HMETD) in the amount of 128,000,000 shares. The offering price was Rp 500 (five hundred Rupiah) per share. All of those shares were listed in the Indonesia Stock Exchange. Received an effective statement of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) for the Limited Public Offering II to the shareholders on the issuance of Preemptive Rights (HMETD) in the amount of 374,000,000 shares. The Of fering Price was Rp 500 (five hundred Rupiah) per share. 353,717,500 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange (BEI).


LAPORAN DEWAN KOMISARIS /

Reports of the Board of Commissioners

Para Pemegang saham yang terhormat,

Dear Shareholders,

Sebagaimana kita ketahui bahwa sampai saat ini kondisi perekonomian dunia masih bergelut dengan krisis. Namun perekonomian Indonesia masih terus bertumbuh baik, hingga menjelang akhir tahun 2013. Pertumbuhan perekonomian Indonesia mulai mendapat goncangan lebih serius yaitu, harga komoditas ekspor andalan Indonesia mulai turun, neraca perdagangan Indonesia mulai mengalami defisit, kenaikan BBM bersubsidi dan Upah Minimum Regional (UMR), meningkatnya inflasi di Indonesia serta kondisi ekonomi Amerika Serikat yang sudah lebih stabil disusul dengan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang mulai mengurangi stimulus dengan melakukan buy back bond (tipping off).Semua kejadian ini mewarnai ekonomi Indonesia menjelang akhir tahun 2013 yang mempengaruhi kondisi perekonomian serta dunia usaha di Indonesia.

As we know that up to now the world economy is still struggling with the crisis. However, Indonesia's economy was still growing well until the end of 2013. The growth of the Indonesian economy began to get more serious shocks, i.e. the prices of Indonesian export commodities began to fall, Indonesia's trade balance started to experience deficit, the subsidized fuel and Regional Minimum Wage increased, rising inflation in Indonesia and the U.S. economy that was more stable followed by the policy of the Central Bank of the United States that began to reduce the stimulus to buy back bonds (tipping off). All these events colored the Indonesian economy towards the end of 2013 that affected the economy and the business world in Indonesia.

Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perusahaan

Evaluation of the Board of Directors’ Performance regarding Company Management

Akibat situasi ekonomi dunia yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, banyak perusahaan di Indonesia yang terkena dampaknya, terutama akibat kurs dolar Amerika Serikat yang menguat terhadap rupiah.

As a result of the world economic situation that influenced economic growth in Indonesia, many Indonesian companies were affected, mainly due to the strengthening U.S. dollar exchange rate against the rupiah.

Di tahun 2013, Perseroan sedang mengadakan ekspansi usaha dengan sumber dana kredit perbankan, dimana sebagian kredit perseroan berbasis dolar Amerika Serikat yang belum ditutup oleh fasilitas lindung nilai, sehingga mengakibatkan Perseroan mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp 83 miliar di tahun 2013.

In 2013, the Company was expanding business with banking credits as the source of funds, where a part of the Company’s US dollar-based credits had not been covered by hedging facilities, thus resulting in the Company experienced a foreign exchange loss of Rp 83 billion in 2013. Although on the other hand, the Company managed to score quite satisfactory growth in revenue which rose 31% in 2013. On the other hand, Indonesia's macroeconomic policies aimed at easing the exchange rate volatility and inflation by raising interest rates impacting BI rising interest rates on bank loans.

Meskipun di sisi lain, perseroan berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan yang cukup memuaskan yakni naik 31% pada tahun 2013. Di pihak lain, kebijakan ekonomi makro di Indonesia yang bertujuan meredakan gejolak kurs dan inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga BI berdampak meningkatnya tingkat bunga pinjaman bank.

As the impact of economic conditions in Indonesia in 2013, the Company's net income decreased by 48% in 2013. Another impact was a deficit of operating cash flows in the year 2013 deficit due to rising receivables and inventory. Those problems could not be avoided because they rose from the Company's external sources.

Dampak dari kondisi ekonomi di Indonesia di tahun 2013, Perseroan mengalami penurunan laba bersih sebesar 48% di tahun 2013. Dampak lain berupa arus kas operasi di tahun 2013 mengalami defisit karena kenaikan piutang dan persediaan. Hal – hal tersebut tidak dapat dihindari karena sebagian besar masalah yang timbul bersumber dari eksternal Perseroan. Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun oleh Direksi

The Board of Directors’ View over the Company’s Business Prospect

Meskipun kondisi ekonomi di tahun 2013 masih menyisakan dampak di tahun 2014, Perseroan optimis kondisi perekonomian dunia akan berangsur pulih di tahun 2014, sehingga meningkatkan kinerja keuangan perseroan.

Although economic conditions in 2013 still leaves an impact in the year 2014, the Company is optimistic the world economy will gradually recover in 2014, thus improving the Company's financial performance.


09


Mengingat tahun 2014 adalah tahun politik dimana tahun ini sedang berlangsung pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Kondisi yang aman dan stabil pada masa-masa pemilihan tersebut sangat diperlukan dan kami berharap agar pemimpin Indonesia pada periode selanjutnya dapat menjalankan tugasnya dengan amanah sehingga meningkatkan kondisi perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik.

Since the year 2014 is the political year in which the legislative and presidential elections are held, a safe and stable condition at the times of elections is necessary and we hope that Indonesian leaders of the subsequent period will be able to carry out their duties responsibly to improve the economic conditions and welfare of the Indonesian people to a better direction.

Pada dasarnya prospek usaha perseroan sudah pada jalur yang tepat, namun hal tersebut juga bergantung pada keadaan ekonomi makro dan kebijakan pemerintah yang kondusif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Perseroan yang lebih baik.

Basically the Company's business prospect is already on the right track, but it also depends on the state of the macro economy and government policy conducive to improve the economic growth of the Company.

Sejak tahun 2012 Perseroan sudah memasuki industry tekstil terpadu dari hulu sampai ke hilir dengan berdirinya Industri Pencelupan, karena fokus perseroan adalah industri consumer goods yang ditunjang dengan merek – merek yang dikenal luas, jaringan distribusi nasional serta memiliki pangsa pasar nasional di bidang tekstil (underwear) terbesar.

Since 2012 the Company has entered the textile industry integrated from upstream to downstream with the establishment of dyeing industry, because the focus of the Company is the consumer goods industry which is supported by widely recognized brands, nationwide distribution network and the biggest national market share in textile (underwear) industry.

Melihat keunggulan yang dimiliki tersebut, prospek usaha Perseroan adalah sangat stabil. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan secara gradual yang terlihat jelas dari tahun ke tahun.

Seeing these advantages, business prospects of the Company is very stable. This is evident from the gradual growth evident from year to year.

Kinerja Komite Dewan Komisaris

Performance of Audit Committee of the Board of Commissioners

Perseroan telah memiliki Internal Audit di jajaran manajemen operasional yang berfungsi bekerja sama dengan Komite Audit yang berada di lingkup Dewan Komisaris.

The Company has already had Internal Audit Department within the operational management with function to cooperate with the Audit Committee within the Board of Commissioners.

Sehingga terjalin satu kerjasama yang kuat untuk membantu mengontrol efektivitas manajemen Perseroan agar turut berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah dibakukan

Thus a strong partnership is established to help control the effectiveness of the Company’s management in line with the standardized provisions.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Change in the Composition of the Board of Commissioners

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2012, komposisi Dewan Komisaris PT Ricky Putra Globalindo,Tbk. adalah sebagai berikut :

Based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders 2012, the composition of the Board of Commissioners of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. is as follows:

Nama Jabatan _____________________________________________ Andrian Gunawan Komisaris Utama Sodikin Arsjad Komisaris Independen Viktor R. Franziskus Komisaris

Name Position _____________________________________________ Andrian Gunawan President Commissioner Sodikin Arsjad Independent Commissioner Viktor R. Franziskus Commissioner

Dimana tidak ada perubahan komposisi Dewan Komisaris pada tahun 2013.

Where there was no change the composition of the Board of Commissioners in the year 2013.

Atas nama Dewan Komisaris / On behalf of the Board of Commissioners

Andrian Gunawan Komisaris Utama / President Commissioner


10


LAPORAN DEWAN DIREKSI /

Reports of the Board of Directors

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Dear Shareholders,

Memasuki tahun 2013 lalu, PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk. berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menyikapi dampak dari krisis ekonomi global serta perubahan iklim bisnis di tanah air, agar pertumbuhan perseroan bisa tetap terjaga dengan baik.

Entering the year 2013, PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk. adhered to the principle of prudence in dealing with the impact of the global economic crisis and business climate change in the country, so that the Company’s growth could be maintained properly.

Kinerja Di Tahun 2013

Performance in 2013

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa di tahun 2013 adalah tahun yang baik bagi pertumbuhan pendapatan perseroan yang ditunjukkan dengan penjualan bersih Perseroan yang bertumbuh sebesar 31,2% dari Rp 749,97 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 984,14 miliar di tahun 2013. Salah satu pilar dalam mewujudkan keberhasilan ini adalah realisasi dari strategi pertumbuhan jangka pendek dan panjang melalui kerjasama dengan pihak asing dalam pembangunan pabrik dan pembentukan perusahaan baru termasuk diversifikasi bisnis. Hal-hal tersebut dijalankan untuk mendukung perkembangan integrasi perusahaan dari hulu sampai hilir, mengakomodir kebutuhan domestik dan ekspor serta mendukung perkembangan Perseroan dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing.

With gratitude to God Almighty, the year 2013 was a good year for revenue growth as indicated by the Company's net sales that grew by 31.2% from Rp 749.97 billion in 2012 to Rp 984.14 billion in 2013. One of the cornerstones in realizing this success is the realization of short-term and longterm strategies growth through cooperation with foreign parties in the construction of the factory and the establishment of new companies, including business diversification. These things were carried out to support the development of enterprise integration from upstream to downstream, to accommodate the needs of domestic and export as well as supporting the development of the Company in improving efficiency and competitiveness.

Namun di sisi lain pertumbuhan laba bersih Perseroan mengalami penurunan dari Rp 16,98 miliar di tahun 2012 menjadi 8,72 miliar di tahun 2013 sebagai akibat dari melemahnya nilai rupiah yang terdepresiasi di penghujung tahun 2013 yang meningkatkan biaya produksi serta kebijakan pemerintah dalam menaikkan suku bunga BI yang mengakibatkan kenaikan suku bunga pinjaman.

But on the other hand, the growth of the Company's net income decreased from Rp 16.98 billion in 2012 to 8.72 billion in the year 2013 as a result of the weakening of the rupiah which was depreciated at the end of 2013, which increased the cost of production as well as the government's policy to raise interest rates BI resulting in increase in interest rates on loans.

Kebijakan Strategis

Strategic Policy

Menilik balik kebijakan yang diambil di tahun 2013, Direksi bersyukur di tengah situasi ekonomi makro Indonesia yang tidak kondusif, Perseroan masih bisa dapat bertumbuh dengan baik dan ini semua dikarenakan kebijakan yang diambil yaitu pengembangan industri garment di Cicalengka – Jawa Barat, yang mana di tahun 2013 kita berhasil mengembangkan dengan penambahan kapasitas produksi garment di Jawa Barat, sekaligus perseroan dapat menekan biaya produksi karena perbedaan upah minimum regional yang lebih murah, Pengembangan anak usaha berorientasi ekspor dengan bekerja sama dengan perusahaan dari Negara Jepang dengan demikian lebih terjamin hasil produksinya untuk di ekspor kembali ke Negara Jepang dan negara asia lainnya

Glancing at the policy taken in 2013, the Board of Directors is thanksful that amidst the unfavorable macroeconomic situation of Indonesia, the Company was able to grow well and this was due to the taken policy, i.e. development of garment industry in Cicalengka - West Java, where in 2013 we succeeded to grow by increasing the capacity of garment production in West Java, and at the same time the Company could reduce the cost of production due to differences in the minimum wage which is cheaper, development of export -oriented subsidiary in cooperation with companies from Japan and was therefore more secure in their products for re-export to Japan and other Asian countries.

Terbentuknya industri tekstil terpadu dari hulu sampai hilir memberikan keuntungan bagi perseroan akan terjaminnya kualitas produk yang dihasilkan, harga yang stabil, serta efisiensi biaya yang didapat membuat perseroan lebih kompetitif bersaing di pasar serta pengambilan merk-merk berlisensi, seperti FIFA World Cup 2014 dan merk-merk karakter berlisensi lainnya dengan tepat dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

The establishment of an integrated textile industry from upstream to downstream give benefits to the Company with the ensured quality of the products, stable prices, and cost efficiency that are obtained to make the Company more competitive in the marketplace and taking licensed brands, such as the FIFA World Cup 2014 and other licensed character brands that can just increase the Company’s revenue.


11


Dan tentunya semua kebijakan yang diambil senantiasa dilakukan evaluasi dan peninjauan kembali agar semua berjalan sesuai tujuan dari kebijakan tersebut.

And of course all the taken measures will be continuously evaluated and reviewed to make them in line with the purpose of the policy.

Prospek Usaha Tahun 2014

Business Prospect in 2014

Tahun 2014 adalah tahun politik dimana akan berlangsung pemilihan Legislatif dan pemilihan Presiden serta hambatan yang perlu dicermati adalah kestabilan ekonomi makro Indonesia dalam mendukung perkembangan usaha di Indonesia.

The year 2014 is a political year when legislative and presidential elections will be held, so the barrier that should be observed is the stability of Indonesia’s macroeconomy in supporting business development in Indonesia. Even though the macroeconomic condition of Indonesia that was not too favorable in 2013 still leaves an impact in 2014, the Company is optimistic that the business prospect of the Company will go well because most products of the Company cover a wide range of market segments and an increase of the middle class as well as the large unmet demand for exports.

Meskipun kondisi ekonomi makro Indonesia yang kurang kondusif di tahun 2013 masih menyisakan dampak di tahun 2014, Perseroan optimis prospek usaha Perseroan akan berjalan dengan baik karena sebagian besar produk perseroan yang mencakup berbagai segmen pasar serta peningkatan masyarakat kelas menengah serta banyaknya permintaan ekspor yang belum terpenuhi. Tata Kelola Perusahaan Tahun 2013

Corporate Governance in 2013

Dalam kondisi perekonomian yang belum stabil, PT Ricky Putra Globalindo, Tbk tetap menjaga agar perseroan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dan kewajaran. Tentunya dengan arahan yang tepat serta dijalankan secara bertanggung jawab dalam melaksanakan tata kelola usaha yang baik. Perseroan senantiasa berkomitmen dan berupaya meningkatkan keterbukaan dalam penyebarluasan semua informasi atas aksi korporasi serta menginformasikan kepada pemegang saham maupun masyarakat umum.

In unstable economic conditions, PT Ricky Putra Globalindo, Tbk still keeps the Company run with the principles of prudence and reasonableness. Of course, being run in the right direction and responsibly in implementing good corporate governance, the Coompany is always committed and seeks to increase transparency in the dissemination of information on all corporate actions as well as inform shareholders and the general public.

Apresiasi

Appreciation

Kesatuan dan kerja sama dari tim manajemen dan seluruh karyawan telah membuat Perseroan mampu melewati kesulitan serta mencapai target penjualan yang telah dicanangkan sebelumnya di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak kondusif. Penghargaan yang diterima perseroan di tahun 2013 menjadi tolok ukur di tahun berikutnya agar perseroan bisa bekerja dengan lebih baik lagi. Atas nama Direksi, perseroan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada karyawan, mitra kerja atas kepercayaan dan kerjasamanya selama tahun 2013 dan perseroan yakin dengan bermodal kesatuan hati dan pikiran kita dapat tumbuh bersama dan meraih sukses di tahun 2014.

Unity and cooperation of the management team and all employees have made the Company able to pass through difficulties and achieve sales targets that have been declared previously amidst the unfavorable macroeconomic conditions. The awards that were received by the Company in 2013 became the benchmark for the next year so that the Company can work better. On behalf of the Board of Directors, the Company would like to thank you and sincere appreciation to employees, business partners for their trust and cooperation during the year 2013 and the Company believes the unity of our hearts and minds can grow together and achieve success in 2014.


12


Perubahan Komposisi Dewan Direksi

Change in the Composition of the Board of Directos

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2012, komposisi Dewan Direksi PT Ricky Putra Globalindo,Tbk. adalah sebagai berikut:

Based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders 2012, the composition of the Board of Directors of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. is as follows:

Nama Jabatan ______________________________________________

Name Position ______________________________________________

Paulus Gunawan Tirtaheru Citra Charlie Nawawi Iwan


Direktur Utama Direktur Direktur Direktur

Dimana tidak ada perubahan komposisi Dewan Direksi pada tahun 2013.

Where there was no change the composition of the Board of Directors in the year 2013.

Atas nama Dewan Direksi, / On behalf of the Board of Directors

Paulus Gunawan Direktur Utama / President Directors


President Director Director Director Director

13


SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 PT RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK Statement of Members of The Board of Commissioners and Board of Directors on Responsibility for Annual Report 2013 PT RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. in 2013 have been fully presented and we are fully responsible for the accuracy of the content of the Company's annual report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

This statement is made truthfully.

Jakarta, 11 April 2014

Jakarta, April 11, 2014

Yang bertandatangan / The undersigned

Andrian Gunawan Komisaris Utama / President Commissioner

Victor R. Franziscus Komisaris / Commissioner

Sodikin Arsjad Komisaris Independen / Independent Commissioner

Paulus Gunawan Direktur Utama / President Directors

Tirtaheru Citra Direktur / Directors

Charlie Nawawi Direktur / Directors


14


Iwan Direktur / Directors

PROFIL PERUSAHAAN / Company Profile

Riwayat Singkat Perseroan

A Brief History of the Company

Perseroan didirikan pada tahun 1987 dengan nama PT Ricky Putra Garmindo berdasarkan Akta Notaris Sinta Susikto, S.H., No. 166 tanggal 22 Desember 1987 sebagai perusahaan yang meneruskan usaha perseorangan Genefo dan Ganefo II.

The Company was founded in 1987 under the name of PT Ricky Putra Garmindo by virtue of Deed of Notary of Sinta Susikto, SH No. 166 dated December 22, 1987 as a company that continues personal business of Genevo and Ganefo II.

Seiring dengan kemajuan Perseroan, pada tahun 1996 berubah nama menjadi PT Ricky Putra Globalindo berdasarkan Akta Notaris Raharti Sudjardjati, S.H., No. 97 tanggal 26 Juni 1996 untuk memperjelas maksud dan tujuan serta kegiatan usaha.

Along with the progress of the Company, in 1996 it changed its name to PT Ricky Putra Globalindo by Deed of Notary Raharti Sudjardjati, SH No. 97 dated June 26, 1996 to clarify the purpose and objective as well as activities of the business.

Pada tahun 1997, Perseroan berubah status menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan berubah nama menjadi PT Ricky Putra Globalindo Tbk berdasarkan Akta Notaris Raharti Sudjardjati, S.H., No. 99 tanggal 10 Juli 1997.

In 1997, the Company changed its status to a public company after listing its shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange and changed its name to PT Ricky Putra Tbk Globalindo by Deed of Notary Raharti Sudjardjati, SH No. 99 dated July 10, 1997.

Perseroan berdomisili di Jakarta dengan lokasi pabrik di Citeureup-Bogor dan Cicalengka-Bandung. Kantor pusat beralamat di Jl. Sawah Lio II No. 29-37, Jakarta Barat. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1988 dan hasil produksi dipasarkan di dalam dan di luar negeri.

The Company is domiciled in Jakarta with a factory in Citeureup-Bogor and Cicalengka-Bandung. The head office is located at Jl. Sawah Lio II No. 29-37, West Jakarta. The Company started commercial operation in 1988 and marketed its products within and outside the country.

Bidang Usaha

Business Line

Perseroan mempunyai 6 bidang usaha yaitu:

The Company has six business sectors, namely:

1. Pakaian jadi yang dapat dikelompokkan menjadi 3 produk utama yaitu:

1. Clothes that can be grouped into 3 main products, namely:

a. Produk pakaian dalam pria yang terdiri dari 7 segmen produk utama untuk melayani pasar domestik dengan merek Ricky, GTman, Ricsony, GTman Kid, GT Kid, GTman Sport dan BUM Equipment. Masingmasing produk terbagi atas beberapa type yang dibedakan berdasarkan model, warna, jenis bahan baku dan kemasan.

a. Men's underwear products consisting of 7 major product segments to serve the domestic market under the brands Ricky, GTman, Ricsony, GTman Kid, GT Kid, Gtman Sport and BUM Equipment. Each of these products is divided into several types that are distinguished based on the model, color, type of raw materials and packaging.

b. Produk pakaian jadi yang terdiri dari baju berlisensi international dan merek sendiri. Untuk menjangkau pengembangan pasar lebih luas, menguasai tempat yang lebih luas di department store dan mendukung kapasitas produksi, Perseroan memproduksi baju berlisensi internasional yang terdiri dari FIFA, Transformer, Hello Kitty, Disney Princess, Cars, Strawbery Shortcake, Barbie, Angry Bird Classic, Angry Bird Space dan Despicable Me. Ragam variasi baju sangat tergantung pada tren karena sifanya yang fashion dengan segmentasi anak-anak, remaja dan dewasa baik perempuan maupun laki-laki.

b. Apparel products comprising international licensed clothing and own brands. To reach a wider market development, controlling a wider space in department stores and support the production capacity, the Company produces international licensed outfit consisting of FIFA, Transformer, Hello Kitty, Disney Princess, Cars, Strawbery Shortcake, Barbie, Angry Bird Classic, Angry Bird Space and Despicable Me. Variety of clothing is highly dependent on the trends of fashion for the segmentation of children, adolescents and adults, both women and men.


15


c

Produk pakaian dalam dan pakaian jadi pesanan khusus pembeli baik untuk pasar luar negeri maupun dalam negeri seperti baju tidur, pakaian dalam wanita, t-shirt dan polo shirt dengan segmentasi anak-anak, remaja dan dewasa baik perempuan maupun laki-laki.

c. Underwear products and apparel of special orders from buyers both overseas and domestic such as nightdress, women's underwear, t - shirts and polo shirts with the segmentation of children, adolescents and adults, both women and men. 2. Knitting yarn composed of cotton knitting yarn and TC with variations in different sizes.

2. Benang rajut yang terdiri dari benang rajut katun dan TC dengan variasi dalam berbagai ukuran. 3. Produk kain rajut, di bawah bendera PT Ricky Tekstil Indonesia dengan kerjasama dengan pihak ketiga untuk memproduksi kain rajut (bahan baku).

3. Knit fabric products, under the banner of PT Ricky Tekstil Indonesia in cooperation with third parties to manufacture knitted fabric (raw material) into finished garment products.

4. Bidang usaha produksi pakaian jadi khusus untuk export di bawah perusahaan PT Ricky Garment Exportindo dan PT RT Mahkota Globalindo.

4. Business sector of specific apparel production for export under PT Ricky Garment Exportindo and PT RT Mahkota Globalindo.

5. Bidang usaha produksi pakaian jadi khusus export di bawah persahaan PT. RT Mahkota Globalindo.

5. Business sector of specific apparel production for export under PT RT Mahkota Globalindo.

6. Bidang usaha restoran dibawah naungan PT Ricky Citra Rasa.

6. Restaurant business sector under the auspices of PT Ricky Citra Rasa.

Visi dan Misi

Vision and Mission

VISI

VISION

Menjadi perusahaan pakaian dalam terpadu dari hulu sampai hilir dengan merek nasional

To be an underwear company that is integrated from upstream to downstream using national brands.

MISI

MISSION

Menyiapkan produk berkualitas dan mendistribusikan ke seluruh pelosok negeri untuk melayani kebutuhan masyarakat dan tumbuh berkembang bersama negeri kita.

To prepare and distribute quality products to all corners of the country to serve the needs of the people and grow and develop together with our country.


16


STRUKTUR ORGANISASI / ORGANIZATION STRUCTURE

Board of Commisioners President Commissioner Independent Commissioner Commissioner

Andrian Gunawan Sodikin Arsjad Viktor R. Franziskus Audit Committee Chairman Member

Sodikin Arsjad Tjiong Indra Eddy Nachrowi

Board of Directors President Director Directors

Paulus Gunawan Tirta Heru Citra Charlie Nawawi Iwan

Chief Executive Officer Paulus Gunawan Corporate Secretary Chief

Agnes Hermien Indrayati Internal Audit

Chief

DIC : Tirta Heru Citra Accounting and Administration Div. Chief

Candra Wijaya L

Information System and Technology Div. Chief

Rudy Hartono

DIC : Iwan

Imanuel Kristiono

DIC : Charlie Nawawi

Spinning Division Chief

Sunarsi

Spinning Division Chief

Garment Division Chief

Asep Suhendar

Garment Division Chief

Human Resources Division Chief


Dinar L. Pandjaitan

17

Hendi


David C. Lee

DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI /

Board of Commissioners and Directors

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS Andrian Gunawan

Andrian Gunawan

Komisaris Utama

President Commissioner

Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1975. Lulusan Lincoln University, Amerika di bidang International Business Marketing pada tahun 1998. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan pada Juni 1999 sampai sekarang.

Indonesian citizen. Born in 1975. Graduated from Lincoln University, USA in International Business Marketing in 1998. Appointed as President Commissioner of the Company in June 1999 to the present.

Sodikin Arsjad

Sodikin Arsjad

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1934. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1964. Memulai karir sebagai pegawai sipil di Departemen Pertahanan bagian Keuangan pada tahun 1951 sampai tahun 1954. Menjabat bagian staff Departemen Keuangan bagian Perbendaharaan pada tahun 1954 sampai tahun 1956. Pada tahun 1964 bergabung dengan Sarinah Departement Store sebagai Koordinator Keuangan. Pada tahun 1968 menjabat sebagai Direktur yang membawahi bagian impor PT Danau. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Wira Adhi Karsa pada tahun 1982 sampai tahun 1992.menjabat sebagai komisaris perseroan sejak tahun 1994 dan mulai tahun 2003 menjabat sebagai Komisaris Independen.

Indonesian citizen. Born in 1934. Graduated from Faculty of Economics, University of Indonesia in 1964. Started his career as a civil servant in the Ministry of Defence Finance Department from 1951 to 1954. Appointed Finance Department staff member of Treasury in 1954 to 1956. In 1964 joined the Sarinah Department Store as Finance Coordinator. In 1968 served as the Director in charge of import department of PT Danau. Served as President Director of PT Wira Adhi Karsa from 1982 to 1992. Appointed as a Commissioner of the Company in 1994 and served as Independent Commissioner since 2003.

Victor Richard Franziscus

Victor Richard Franziscus

Commissioner

Komisaris

Indonesian citizen. Graduated from Advent Indonesia University, Bandung in 1976 and Prasetya Mulia Business School in 1990. Began his career from 1976 to 1980 as an accounting staff at PT Jabatex. Served as Finance Manager from 1981 to 1988. Served as Corporate Planner from 1989 to 1990. Appointed as Senior Finance Manager at PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. from 1991 to 1993. Appointed as Director of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. from 1994 to 2011. Appointed as Commissioner of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. since 2012 until now.

Warga negara Indonesia. Lulusan Universitas Advent Indonesia, Bandung pada tahun 1976 dan Prasetya Mulia Business School pada tahun 1990. Mengawali karirnya pada tahun 1976 sampai dengan tahun 1980 sebagai staff accounting pada PT Jabatex. Menjabat sebagai Manajer Keuangan pada tahun 1981 sampai dengan tahun 1988. Menjabat sebagai Corporate Planning pada tahun 1989 sampai tahun 1990. Menjabat sebagai Senior Finance Manager pada PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. sejak tahun 1991 sampai dengan tahun 1993. Menjabat sebagai Direktur PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2011. Menjabat sebagai Komisaris PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. sejak tahun 2012 sampai sekarang. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

18


DEWAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS Paulus Gunawan

Paulus Gunawan

Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1976. Lulusan Dashisha University, Jepang di bidang Commerce pada tahun 1999. Menjabat sebagai Komisaris PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. pada tahun 1999 sampai dengan 2007. Tahun 2008 sampai 2010 beliau menjabat sebagai Direktur PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Sejak tahun 2010 menjabat sebagai Direktur Utama PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

Indonesian citizen. Born in 1976. Graduated from Dashisha University, Japan in the field of Commerce in 1999. Commissioner of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. from 1999 to 2007. From 2008 to 2010 he served as Director of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Since 2010 served as President Director of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

Tirtaheru Citra

Tirtaheru Citra

Direktur Utama

President Director

Direktur

Director

Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1961. Lulusan Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta pada tahun 1986. Memulai karirnya di PT Rudy Soetadi & Co.Pada tahun 1984. Pada tahun 1986 bergabung dengan PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. sebagai Supervisor pada bagian penjualan sampai dengan tahun 1988. Pada tahun 1988 sampai dengan tahun 1994 menjabat sebagai Sales Manager PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Sejak tahun 1994 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

Indonesian citizen. Born in 1961. Graduated from Atma Jaya Catholic University, Jakarta in 1986. Starting his career at PT Rudy Soetadi & Co. in 1984. In 1986 joined PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. as Supervisor in sales department until 1988. From 1988 to 1994 served as Sales Manager of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Since 1994 until now has been a Director of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

Charlie Nawawi

Charlie Nawawi

Direktur

Director

Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1969. Lulusan Queensland University of Technology Accounting Australia pada tahun 1990. Pada tahun 1991 bergabung dengan PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. sebagai Merchandiser Export Manager sampai dengan tahun 1996. Pada tahun 1996 bergabung dengan PT Ricky Mumbul Daya, Semarang sebagai General Manager sampai dengan tahun 1999. Pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2001 menjabat sebagai General Manager Export PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2012 menjabat sebagai General Manager Underwear PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Sejak tahun 2012 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

Indonesian citizen. Born in 1969. Graduated from Queensland University of Technology Accounting Australia in 1990. In 1991 joined PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. as Merchandiser Export Manager until 1996. In 1996 joined PT Ricky Mumbul Daya, Semarang as General Manager until 1999. From 2000 to 2001 served as Export General Manager of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. From 2001 to 2012 served as Underwear General Manager of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. Since 2012 until now has been a Director of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

Iwan

Iwan

Direktur

Director

Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1969. Lulusan Akademi Akuntansi di Bandung pada tahun 2002. Memulai karirnya di PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. sejak tahun 1994 sebagai staff accounting. Pada tahun 2005 menjabat sebagai Kepala Bagian Finance & Accounting, menjabat sebagai Direktur Independen PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. sejak tahun 2012 sampai sekarang. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Indonesian citizen. Born in 1969. Graduated from Accounting Academy in Bandung in 2002. Starting his career at PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. in 1994 as an accounting staff. In 2005 served as Head of Finance & Accounting Department, served as an Independent Director of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. since 2012 until now.

19


ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARIES

Perseroan mempunyai kepemilikan lebih dari 50% secara langsung pada anak-anak perusahaan sebagai berikut:

The Company has more than 50% direct ownership of the subsidiaries as follows:

Anak Perusahaan / Subsidiaries PT Jasaricky Abadi

Medan

PT Ricky Jaya Sakti

Surabaya

PT Ricky Musi Wijaya

Palembang

PT Ricky Mumbul Daya

Semarang

PT Ricky Arta Jaya

Kegiatan Usaha / Nature of Business

Domilisi / Domicile

Bandung

PT Ricky Hansen Cemerlang

Jakarta

Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution

Tahun Operasi Komersial / Start of Commercial Operation

Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership %

1995

99.92

1996

95.00

1997

99.80

1997

51.00

1997

99.80

2010

52

2012

60

2012

90

PT Ricky Tekstil Indonesia

Bogor

PT Ricky Garment Exportindo

Bogor

PT RT Mahkota Globalindo

Bogor

Perdagangan dan distribusi / Trading and distribution

2013

80

PT Ricky Gunze

Bogor


2013

65

PT Ricky Sportindo

Bogor


2013

75

PT Ricky Citra Rasa

Jakarta

Restoran / Restaurant

2013

80

Anak Perusahaan

Subsidiaries

Medan PT Jasaricky Abadi Jl. Prof. Moh. Yamin S.H. II No. 21-23 Medan, Sumatera Utara 20236 Telepon : (061) 4142128 Faksimili : (061) 4564556

Medan PT Jasaricky Abadi Jl. Prof. Moh. Yamin S.H. II No. 21-23 Medan, North Sumatera 20236 Telephone : (061) 4142128 Facsimile : (061) 4564556

Palembang PT Ricky Musi Wijaya Jl. Perintis Kemerdekaan No. 49 Palembang, Sumatera Selatan 30116 Telepon : (0711) 714788 Faksimili : 0711) 717043

Palembang PT Ricky Musi Wijaya Jl. Perintis Kemerdekaan No. 49 Palembang, South Sumatera 30116 Telephone : (0711) 714788 Facsimile : 0711) 717043

Bandung PT Ricky Arta Jaya Jl. Andir No. 70, Ciroyom Bandung, Jawa Barat 40182 Telepon : (022) 6002846 Faksimili : (022) 6002795

Bandung PT Ricky Arta Jaya Jl. Andir No. 70, Ciroyom Bandung, West Java 40182 Telephone : (022) 6002846 Facsimile : (022) 6002795


20


Semarang PT Ricky Mumbul Daya Jl. Rejosari V/22 Gg. Buntu Semarang, Jawa Tengah 50125 Telepon : (024) 3551212 Faksimili : (024) 3551211

Semarang PT Ricky Mumbul Daya Jl. Rejosari V/22 Gg. Buntu Semarang, Central Java 50125 Telephone : (024) 3551212 Facsimile : (024) 3551211

Surabaya PT Ricky Jaya Sakti Jl. Tanjung Sari III Komplek Pergudangan Blok A10 Surabaya, Jawa Timur 60188 Telepon : (031) 7492231 Faksimili : (031) 7494740

Surabaya PT Ricky Jaya Sakti Jl. Tanjung Sari III Komplek Pergudangan Blok A10 Surabaya, East Java 60188 Telephone : (031) 7492231 Facsimile : (031) 7494740

Jakarta PT Ricky Hansen Cemerlang Marina Indah Golf CC. UB-RCC No.020 RT.001 RW.006, Kamal Muara - Penjaringan, Jakarta Utara 14470

Jakarta PT Ricky Hansen Cemerlang Marina Indah Golf CC. UB-RCC No.020 RT.001 RW.006, Kamal Muara - Penjaringan, North Jakarta 14470

Bogor PT Ricky Tekstil Indonesia Jl. Industri, Desa Tarikolot, Citeureup – Bogor, Jawa Barat

Bogor PT Ricky Tekstil Indonesia Jl. Industri, Desa Tarikolot, Citeureup – Bogor, West Java

PT Ricky Garment Exportindo Jl. Desa Tarikolot No.54 RT 001, RW 007, Tarikolot, Citeureup, Bogor, Jawa Barat

PT Ricky Garment Exportindo Jl. Desa Tarikolot No.54 RT 001, RW 007, Tarikolot, Citeureup, Bogor, West Java

Kantor Cabang Pemasaran

Marketing Office Branch

Pontianak PT Ricky Putra Globalindo Jl. Ahmad Yani II No.168B RT.006 RW.001, Sungai Raya Pontianak, Kalimantan Barat Telepon & Faksimili: (0561) 721158

Pontianak PT Ricky Putra Globalindo Jl. Ahmad Yani II No.168B RT.006 RW.001, Sungai Raya Pontianak, West Kalimantan Telephone & Facsimile: (0561) 721158

Makassar PT Ricky Putra Globalindo Jl. Daeng Ramang Ruko 237 No. 19 - 20 Makassar, Sulawesi Selatan Telepon & Faksimili : (0411) 518045

Makassar PT Ricky Putra Globalindo Jl. Daeng Ramang Ruko 237 No. 19 - 20 Makassar, South Sulawesi Telephone & Facsimile: (0411) 518045

Samarinda PT Ricky Putra Globalindo Jl. D.I. Panjaitan No. 12 B Sunga Pinang Dalam, Samarinda Utara Samarinda, Kalimantan Timur 75117 Telepon & Faksimili: (0541) 7777930

Samarinda PT Ricky Putra Globalindo Jl. D.I. Panjaitan No. 12 B Sunga Pinang Dalam, Samarinda Utara Samarinda, East Kalimantan 75117 Telephone & Facsimile: (0541) 7777930


21


PENGHARGAAN dan PENCAPAIAN / Awards and Achievements

Badan-badan riset marketing dan media cetak telah menobatkan Perseroan sebagai perusahaan yang mempunyai kinerja yang gemilang, inovasi dan memuaskan pelanggannya.

Marketing research agencies and printed media have named the Company as a company that has a scintillating performance, innovation and satisfies its customers.

Adapun penghargaan yang diterima oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

The awards received by the Company were as follows:

Indonesia Top Ten, the Value Creator Award 2006 yang dianugrahkan oleh MARK PLUS, Inc yang bekerja sama dengan majalah SWA dan Universitas Indonesia memberikan penghargaan kepada Perseroan sebagai the best public companies based on Eva concept for its success and achievement of Eva with asset under 1 trillion Rupiah category.

Indonesia Top Ten, the Value Creator Award 2006 awarded by MARK PLUS, Inc. in collaboration with SWA and the University of Indonesia to reward the Company as the best public company based on Eva concept for its success and the achievement of Eva with assets under 1 trillion Rupiah category.

Investor Award 2007 yang dianugrahkan oleh majalan INVESTOR memberikan penghargaan kepada Perseroan sebagai Emiten Terbaik 2007 di sector Tekstil dan Garmen.

Investor Award 2007 awarded by the INVESTOR magazine to the Company as the 2007 Best Issuer on Textile and Garment sector.

Superbands 2005/2006 sampai dengan 2012/2013 yang dianugrahkan oleh Superbrands Ltd yang berkedudukan di Inggris memberikan penghargaan kepada merek GTman sebagai merek ternama di Indonesia.

Superbands 2005/2006 to 2012/2013 which was awarded by UK-based Superbrands Ltd. to GTman brand as a very well-known brand in Indonesia.

Indonesian Best Brand Award (IBBA) 2006 sampai dengan 2013 yang dianugrahkan oleh marketing & research MARS yang bekerja sama dengan majalah SWA memberikan penghargaan kepada merek GTman sebagai as the most valuable brand in man’s brief category.

Indonesian Best Brand Award (IBBA), 2006 to 2013, which was awarded by the MARS marketing & research in collaboration with SWA magazine to the brand GTman as as the most valuable brand in man 's brief category.

TOP BRAND the best in mind share 2013, market share and commitment share 2008 sampai dengan 2013 yang dianugrahkan oleh Frontier Counsulting Group yang bekerja sama dengan majalah MARKETING memberikan penghargaan kepada merek GTman sebagai in recognition of outstanding achievement in building the Top Brand, category men’s underwear.

TOP BRAND the best in mind share in 2013, market share and commitment share 2008 to 2013, which was awarded by Frontier Counsulting Group in collaboration with the MARKETING magazine to the brand GTman in recognition of outstanding achievement in building the Top Brand in men’s underwear category.

Indonesian Costumer Satisfaction Award (ICSA) 2008 sampai dengan 2013 yang dianugrahkan oleh Frontier Counsulting Group yang bekerja sama dengan majalah SWA memberikan penghargaan kepada merek GTman sebagai the best in achiering total customer satisfaction, category men’s underwear.

Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2008 to 2013, which was awarded by Frontier Counsulting Group in collaboration with SWA magazine to GTman brand as the best in achieving total customer satisfaction in men's underwear category.


22


PENGHARGAAN dan PENCAPAIAN / Awards and Achievements

The Most Favorite Youth Brand 2010. Hasil riset MarkPlus Insight memperlihatkan GTman menjadi merek terfavorit bagi anak muda untuk kategori celana dalam pria.

The Most Favorite Youth Brand 2010. The research of MarkPlus Insight shows that GTman became the most favorite brand for young people in men's underwear category.

TOP BRAND for Kids dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 yang dianugrahkan oleh Frontier Counsulting Group yang bekerja sama dengan majalah MARKETING memberikan penghargaan kepada merek GTKid sebagai in recognition of outstanding achievement in building the Top Brand, category kid’s underwear.

Top Brand for Kids from 2010 to 2013 which was awarded by Frontier Counsulting Group in collaboration with the MARKETING magazine to GTKid in recognition of outstanding achievement in building the Top Brand in kid's underwear category.

Indonesia Original Brands 2010 dan 2011 yang dianugrahkan oleh majalah SWA memberikan penghargaan kepada merek GTman.

Indonesia Original Brands 2010 and 2011 were awarded by SWA magazine to GTman brand.

The most # 1 Recommended Brand 2011 dari Word of Mouth Marketing.

The most # 1 Recommended Brand 2011 from Word of Mouth Marketing.


23


ANALISA dan PEMBAHASAN MANAJEMEN / Management Discussion and Analysis

A. ANALISIS KEUANGAN

A. FINANCIAL ANALYSIS

Penjualan, Laba Usaha dan Laba Bersih

Sales, Operating Income and Net Income

Penjualan Perseroan di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 234,21 miliar atau sebesar 31% dari Rp 749,97 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 984,15 miliar di tahun 2013. Detail penjualan per sektor tahun 2012 adalah:

The Company’s sales in 2013 increased by Rp 234.21 billion or 31% from Rp 749.97 billion in 2012 to Rp 984.15 billion in 2013. The details of sales per sector in 2012 are as follows:

Sektor Pakaian dalam Pakaian luar Pakaian pasar ekspor Benang lokal Benang ekspor Lain-lain Jumlah

Penjualan Bersih (Rp) Net Sales (Rp) 2013 2012 326,886,603,117 277,113,018,686 57,802,336,893 62,958,200,087 167,710,117,983 162,103,284,823 272,908,611,575 166,217,386,638 51,234,650,802 24,461,449,542 107,642,781,765 57,019,362,774 984,185,102,135 749,872,702,550

Sedangkan tingkat profitabilitasnya di tahun 2013 dan 2012 adalah:

Segmen Pabrikan

Kontribusi Pertumbuhan Growth Contribution 17.96% -8.19% 3.46% 64.19% 109.45% 88.78% 275.65%

Sector Underwear Outerwear Export outerwear Local spinning Export spinning Others Total

Whereas profitability level in the year 2013 and 2012 are:

2012

2013

Pertumbuhan/ Growth

Penjualan

984,185,102,135

749,972,702,550

31%

Beban Pokok Penjualan

(711,537,361,541)

(585,170,205,983)

22%

Laba Bruto

272,647,740,594

164,802,496,567

53%

Marjin Laba Bruto

28%

22%

Volume penjualan divisi pakaian jadi di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 8,27% dibandingkan tahun 2012 yaitu dari 2.921.416 lusin menjadi 3.163.032 lusin sedangkan volume penjualan divisi benang rajut di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 36,33% dibandingkan tahun 2012 yaitu dari 34.304 bale menjadi 46.767 bale.

The sales volume of apparel division in 2013 increased by 8.27% compared to 2012, from 2,921,416 dozen to 3,163,032 dozen, while knitting yarn division sales volume in 2013 increased by 36.33 % compared to the year 2012, from 34,304 bales to 46,767 bales.

Kenaikan penjualan tahun 2013 telah membawa dampak yang baik terhadap Laba usaha tahun 2013. Laba usaha tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 67,41 Miliar atau 138% dibandingkan tahun 2012, dari Rp. 48,81 Miliar pada tahun 2012 menjadi 116,22 Miliar pada tahun 2013.

The increase in sales in 2013 has brought a good impact on operating income in 2013. The operating income in 2013 increased by Rp. 67.41 billion or 138 % compared to the year 2012, from Rp. 48.81 billion in 2012 to 116.22 billion in 2013.

Untuk tahun 2013, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp. 8,72 Miliar atau turun 49% dibandingkan tahun 2012 yang membukukan laba bersih sebesar Rp. 16,97 Miliar. Penurunan laba bersih ini disebabkan karena efek selisih kurs.

For the year 2013, the Company posted a net profit of Rp. 8.72 billion, down 49% compared to the year 2012 which recorded a net profit of Rp. 16.97 Billion. The decrease in net income is due to the effect of differences in foreign exchange.


24


Beban Pokok Penjualan dan Beban Operasional

Cost of Goods Sold and Operating Expenses

Beban pokok penjualan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 126,36 miliar atau 21% dari Rp 585,17 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 711,53 miliar pada tahun 2013. Beban operasional Perseroan tahun 2013 juga mengalami kenaikan sebesar Rp 40,43 miliar atau 34% dari Rp 115,98 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 156,41 miliar pada tahun 2013. Beban pokok penjualan pakaian jadi dan benang rajut sangat tergantung pada harga kapas dunia. Serta nilai tukar Rupiah terhadap USD.

The cost of goods sold in 2013 increased by Rp 126.36 billion or 21% from Rp 585.17 billion in 2012 to Rp 711.53 billion in 2013. The operating expenses of the Company in 2013 also rose by USD 40.43 billion or 34% from Rp 115.98 billion in 2012 to Rp 156.41 billion in 2013. The cost of goods sold of apparel and knitting yarns are highly dependent on the world price of cotton and the value of the rupiah against the USD.

Kenaikan beban operasional di tahun 2013 terutama disebabkan oleh meningkatnya beban iklan dan promosi yang dilakukan melalui promosi bersama dengan pelaku pasar di pasar modern, mini market dan pasar tradisional, beban royalty atas pengambilan lisensi, beban administrasi penjualan dan pemberian potongan penjualan.

The increase in operating expenses in 2013 was primarily due to increased expenses for advertising and promotion done through joint promotion with market makers in the modern markets, mini markets and traditional markets, the burden of royalty over the taken license, the administrative burden of the sale and provision of sales discounts.

Aktiva Lancar, Aktiva Tidak Lancar dan Jumlah Aktiva

Current Assets, Non-current Assets and Total Assets

Aktiva lancar Perseroan per 31 Desember 2013 sebesar Rp 837,61 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 236,55 miliar atau 39% dibandingkan per 31 Desember 2012 sebesar Rp 601,05 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai persediaan 122,62 miliar. Hal tersebut disebabkan karena Perseroan menerima pesanan FIFA.

The current assets of the Company by December 31, 2013 was Rp 837.61 billion, an increase of Rp 236.55 billion or 39% compared to December 31, 2012 amounting to Rp 601.05 billion. This increase was primarily due to increase in the value of inventories of 122.62 billion. This is because the Company received orders from FIFA.

Aktiva tidak lancar Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 30,80 miliar atau 12,76% dari Rp 241,44 miliar per 31 Desember 2012 menjadi Rp 272,25 miliar per 31 Desember 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai bersih aset tetap sebesar Rp 31,89 miliar.

Non-current assets of the Company increased by Rp 30.80 billion or 12.76% from Rp 241.44 billion as of December 31, 2012 to Rp 272.25 billion as of December 31, 2013. Increase was primarily due to increase in the net value of fixed assets of Rp 31.89 billion.

Jumlah aset Perseroan di tahun 2013 sebesar Rp 1.109,86 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 267,36 miliar atau 31,73% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 842,49 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan Persediaan Rp 122,62 miliar serta kenaikan nilai bersih aset tetap Rp 31,89 miliar.

Total assets of the Company in the year 2013 amounted to USD 1,109.86 billion, an increase of Rp 267.36 billion or 31.73% compared to the year 2012 amounting to Rp 842.49 billion. The increase was due to increase in inventories of Rp 122.62 billion and increase in the net value of fixed assets of USD 31.89 billion.

Liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar dan jumlah kewajiban

Current liabilities, non-current liabilities and total liabilities

Liabilitas lancar Perseroan per 31 Desember 2013 sebesar Rp 474,33 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp 207,55 miliar atau 77,79% dibandingkan per 31 Desember 2012 sebesar Rp 266,78 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar Rp 193,76 miliar.

The current liabilities of the Company as of December 31, 2013 were Rp 474.33 billion, an increase of Rp 207.55 billion or 77.79% compared to December 31, 2012 amounting to Rp 266.78 billion. This increase was primarily due to increase in long-term bank loans due within one year amounting to Rp 193.76 billion.

Liabilitas tidak lancar Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 45,57 miliar atau 21,83% dari Rp 208,75 miliar per 31 Desember 2012 menjadi Rp 254,33 miliar per 31 Desember 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pinjaman bank jangka panjang sebesar Rp 26,80 miliar.

The Company's non-current liabilities increased by Rp 45.57 billion or 21.83% from Rp 208.75 billion as of December 31, 2012 to Rp 254.33 billion as of December 31, 2013. This increase was mainly due to the long-term bank loan of Rp 26.80 billion.


25


Liabilitas Perseroan di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 253,13 miliar atau 53,23% dari Rp 475,54 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 728,67 miliar pada tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar Rp 193,76 miliar.

The liabilities of the Company in the year 2013 increased by Rp 183.69 billion or 62.94% from Rp 475.54 billion in 2012 to Rp 728,67 billion in 2013. This increase was primarily due to increase in long-term bank loans due within one year amounting to Rp 193.76 billion.

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Report on Consolidated Cash Flow

Arus kas masuk dari kas operasi untuk tahun 2013 adalah negatif Rp 84,87 miliar, dimana pada tahun 2013 terjadi penurunan sedangkan tahun 2012 Arus kas masuk dari kas operasi jumlahnya Rp 43,32 miliar. Hal ini disebabkan karena nilai tukar Rupiah yang terdepresiasi, sehingga meningkatkan biaya bahan baku serta kenaikan biaya produksi lainnya.

The cash inflow from operating cash for the year 2013 was negative Rp 84.87 billion, where a decline occurred in 2013, while in 2012 the cash inflow operating cash was Rp 43.32 billion. This was because the rupiah depreciated, thereby increasing the cost of raw materials and other production costs.

Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perseroan

Company’s Debt Paying Ability and Collectibility of Receivables

Liabilitas yang dimiliki oleh Perseroan sebagian besar adalah pinjaman dari bank yang dapat diperpanjang setiap tahun setelah mendapat kesepakatan dari bank. Hubungan baik yang terjalin selama periode kerja sama ini, telah membuktikan dukungan yang kuat dari perbankan.

The liabilities held by the Company were mostly bank loans that can be renewed every year after obtaining the agreement with the banks. Good relations during this cooperation period had proven strong support from the banks.

Piutang Perseroan sebagian besar adalah piutang usaha kepada pihak ketiga yang mempunyai tingkat kolektibilitas yang tinggi yang berada dari toko-toko grosir, supermarket, mini market, koperasi karyawan BUMN, hypermarket dan departemen store. Piutang yang tidak dapat ditagih, Perseroan telah membentuk penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak berelasi sebesar 3,83 miliar, hal tersebut dipandang cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak ketiga tidak dilakukan penyisihan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih di kemudian hari.

Most of the Company's accounts receivable were trade receivables to third parties with a high degree of collectibility from grocery stores, supermarkets, mini markets, SOE employee cooperatives, hypermarkets and department stores. In terms of receivables that are not recoverable, the Company had an allowance for doubtful accounts for receivables from related parties amounted to 3.83 billion, which was deemed sufficient to cover possible losses from uncollectible accounts, while the receivables to third parties were not made allowance for management believed that all receivables would be fully collectible in the future.

Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan Pendapatan Bersih Perusahaan serta Laba Operasi Perusahaan

Impact of Price Changes against Corporate Sales and Net Revenue and Operating Profit

Kenaikan harga jual produk garmen Perseroan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dan tergantung pada fluktuasi harga kapas di pasar dunia, tingkat kenaikan UMP, listrik dan bahan bakar minyak serta makro ekonomi Indonesia. Kenaikan harga jual produk garmen sangat mempengaruhi pendapatan bersih dan laba operasi Perseroan. Harga jual produk benang rajut Perseroan sangat tergantung pada kekuatan permintaan penawaran konsumen pabrik rajut kain dan Perseroan tidak mempunyai kekuatan untuk menentukan harga jual yang tetap. Kenaikan harga jual produk garmen dan kestabilan harga jual produk benang rajut sangat mempengaruh pendapatan bersih dan laba operasi Perseroan.

The increase in selling prices of the Company's garment was made at least once a year and is dependent on fluctuations in the price of cotton in the world market, the rate of Regional Minimum Wage increase, electricity and oil fuel as well as the macro-economy of Indonesia. The increase in selling prices of garments greatly affected net income and operating income of the Company. The selling price of the Company’s knitting yarn was highly dependent on the strength of demand from the consumers of knitted fabric mills and the Company did not have the power to determine a fixed selling price. The increase in the selling price of garments and the stable selling price of knitting yarn products greatly affected the net revenue and operating income of the Company.


26


B. PEMASARAN

B. MARKETING

Perseroan memasarkan produk yang terdiri dari benang rajut dan pakaian jadi. Pemasaran kedua produk tersebut meliputi pasar domestik dan pasar luar negeri.

The Company markets products that consist of knitting yarn and apparel. Marketing of both products was conducted in both domestic and overseas markets.

Di tahun 2013, Perseroan berhasil menjual benang rajut sebesar Rp 272,90 miliar untuk pasar domestik, Rp 51,23 miliar untuk pasar luar negeri dan Rp 75,37 miliar untuk penjualan internal dari divisi benang rajut ke pakaian jadi. Pasar luar negeri benang rajut meliputi Korea Selatan, Philipina, Mesir, China, Taiwan dan Amerika Serikat.

In 2013, the Company was able to sell knitting yarn at Rp 148.12 billion for the domestic market, Rp 50.75 billion for overseas markets and Rp 66.94 billion for the internal sales from knitting yarn to apparel divisions. The overseas markets of knitting yarn included South Korea, Philippines, Egypt, China, Taiwan and the United States.

Sedangkan penjualan pakaian jadi di tahun 2013 mencapai Rp 384,68 miliar untuk pasar domestik dan Rp 167,71 miliar untuk pasar luar negeri yang meliputi Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Jepang dan Uni Emirat Arab.

Meanwhile, the sales of apparel in 2013 reached Rp 298.82 billion for the domestic market and Rp 82.63 billion for overseas markets covering Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Japan and United Arab Emirates.

Berdasarkan laporan Brand Performance Survey dari marketing & research MARS, pangsa pasar yang dikuasai oleh merek GTman di tahun 2013 mencapai 45% dan diperkirakan di tahun 2014 akan mencapai 47%. Produk pakaian dalam GTman mendominasi penjualan terbesar dari bauran produk Perseroan dan menjadi peringkat pertama pangsa pasar Nasional pakaian dalam pria di Indonesia.

Based on Brand Performance Survey report of marketing & research MARS, the market share held by GTman brand in 2013 was 45% and is estimated to reach 47% in 2014. GTman underwear products dominated the biggest sales of the Company's product mix and became the top national market segment of men's underwear in Indonesia.

Perseroan memasarkan merek-merek untuk kategori pakaian dalam pria dengan merek GTman, BUM Equipment, GTKid, GTman Sport dan Ricsony sedangkan merek-merek untuk kategori pakaian jadi anak-anak dan remaja dengan merek Transformer, Hello Kitty, Disney Princess, Cars, Strawbery Shortcake, Barbie, Angry Bird Classic, Angry Bird Space dan Despicable Me.

The Company marketed men’s underwear under the brands of GTman, BUM Equipment, GTKid, GTman Sport and Ricsony, kids’ and teens’ apparel under the brands of Transformer, Hello Kitty, Disney Princess, Cars, Strawbery Shortcake, Barbie, Angry Bird Classic, Angry Bird Space and Despicable Me.

Kegiatan promosi efektif yang dijalankan Perseroan untuk mendorong pencapaian peningkatan penjualan melalui promosi di gerai-gerai penjualan oleh pramuniaga, katalog, majalah, radio, brosur, spanduk, selebaran dan acara promosi bersama.

Effective promotional activities were conducted by the Company to increase sales in outlets by means of sales promotion personnel, catalogs, magazines, radios, brochures, banners, leaflets and joint promotional events.


27


C. BAHAN BAKU DAN PRODUKSI

C. RAW MATERIALS AND PRODUCTION

Perseroan mempunyai pabrik pemintalan benang, pabrik pakaian luar dan pakaian dalam. Untuk pabrik pakaian jadi perseroan di tahun 2013 mendirikan PT RT mahkota sebagai anak usaha yang mendukung ekspor pakaian jadi.

The Company had yarn spinning, outerwear and underwear mills. In terms of apparel, the Company established PT RT Mahkota in 2013 as a subsidiary that supports the export of apparel.

Bahan baku utama untuk pabrik pakaian luar adalah kapas dan serat sintetis. Bahan baku kapas diimpor dari negara Afrika, Australia, Brazil dan Amerika.

The main raw materials for outerwear mills were cotton and synthetic fibers. Cotton was imported from African countries, Australia, Brazil and the United States.

Bahan baku utama untuk pabrik pakaian luar adalah kain katun. Kebutuhan kain katun untuk pakaian luar dibeli dari perusahaan dalam negeri, sedangkan untuk produkproduk pakaian dalam seluruh kebutuhan kain katun dirajut sendiri oleh perseroan yang seluruh bahan baku benangnya dipasok oleh pabrik pemintalan benang.

The main raw material for outerwear mills was cotton. The cotton for outerwear was purchased from domestic companies, whereas cotton for underwear was knitted by the Company itself with all the cotton was supplied by yarn spinning mills.

Proses Produksi

Production Process

Material Cotton

Spinning / (Yarn)

Knitting / (Fabric)

Retailer

Kapasitas Produksi (+/-)/ Production Capacity (+/-)

Garment Manufactured

Dyeing

Distribution (5% handled by Agents)

2013

2012

Spinning

60.000 Bales

60.000 Bales

Knitting

1.980 Tons

1.800 Tons

Garment

30 Juta Potong/Million Pieces

30 Juta Potong/Million Pieces

Untuk tetap dapat bersaing di pasar lokal maupun global maka perseroan menetapkan startegi:

In order to continue the competition in both local and global markets, the Company had established the following strategies:

1. Akan terus memaksimalkan utility yang ada. 2. Pergantian mesin-mesin tua yang tidak efisien. 3. Pengembangan berbagai sistem baru dengan pendirian perusahaan baru yang dapat mendukung bisnis inti agar tercipta integrasi dari hulu ke hilir. 4. Pengembangan tenaga kerja terus menerus.

1. Continuous maximization of existing utilities. 2. Replacement of inefficient old machinery. 3. Development of various new systems by establishment of new companies that could support the core business to create integration from upstream to downstream. 4. Continuous development of employees.

Selain memproduksi produk merek sendiri. Perusahaan juga memproduksi brand-brand ternama antara lain Mizuno, Adidas, Bandai, Lotto, Converse, Descente, Umbro, Toray, Aeon, Nomura dan ASIC.

Besides producing its own brands, the Company also produced well-known brands such as Mizuno, Adidas, Bandai, Lotto, Descente, Umbro, Toray, Aeon, Nomura and ASIC.


28


D. SUMBER DAYA MANUSIA

D. HUMAN RESOURCES

Salah satu peran penting dalam usaha Perseroan adalah mengelola sumber daya manusia menjadi produktif, kreatif dan berkarakter baik. Perseroan mengelola tenaga kerja sekitar 2.000 orang dari level pengurus, manajer, staff, operator dan pekerja yang lain.

One of important roles in the Company’s business was to manage its human resources to be productive, creative and have good character. The Company managed about 2,000 employees in the management, managerial, staff, and other levels.

Semuanya memerlukan tata kelola yang profesional sesuai aturan perundangan yang berlaku untuk menghasilkan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis. Mencapai hasil produk yang bermutu dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.

All of them required professional governance in accordance with the prevailing laws and regulations to create favorable and harmonious work environment, produce quality products and provide best services to consumers.

Perseroan melakukan berbagai pelatihan baik keterampilan teknis produksi, penjualan, keuangan dan administrasi maupun pelatihan managerial tata kelola perusahaan yang baik di tingkat lebih senior. Pelatihan dilakukan di dalam dan di luar lingkungan Perseroan.

The Company conducted a variety of training programs such as production technical skills, sales, finance and administration as well as managerial training on good corporate governance at more senior levels. The training was conducted within and outside the Company’s environment.

Untuk meningkatkan kesejahteraan serta motivasi, Perseroan menyediakan fasilitas olahraga, kesenian, koperasi karyawan, sarana ibadah untuk karyawan dan masyarakat di sekitar pabrik.

In order to improve welfare and motivation, the Company provided sport and art facilities, employee cooperative, places of worship for employees and the community around the mills.

Hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan Serikat Pekerja Nasional (SPN) termuat dalam perjanjian kerja bersama yang mengatur standar upah dan jaminan sosial tenaga kerja sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.

Harmoniuous relationship between the Company and the National Labor Union (SPN) was contained in the joint work agreement that regulated the wage standard and social security for laborers in accordance with the prevailing government regulations.

Sekarang ini Perseroan mempekerjakan sekitar 2.148 orang karyawan tetap yang terampil dan produktif.

Presently, the Company employed about 2,148 skillful and productive permanent employees.


29


E. PROSPEK USAHA

E. BUSINESS PROSPECT

Secara umum ekonomi Indonesia masih bagus dengan pertumbuhan sekitar 6% per tahun yang didukung oleh daya beli dalam negeri dan arus investasi langsung dari portofolio finansial. Khususnya, kondisi industry tekstil dan garment baik export dan domestik masih cukup stabil, terutama prospek pasarnya. Namun, ada catatan yang perlu mendapat perhatian serius dan penanganan yang tepat untuk meningkatkan kinerja operasional tahun 2013.

In general, Indonesia’s economy is still good with growth around 6% per year, which is supported by domestic purchasing power and direct investment flow from financial portfolios. Specifically, the condition of textile and garment industry, both export and domestic, is still quite stabile, especially the market prospect. However, there are matters to which serious attention and proper handling should be provided to improve the operational performance of 2013.

Karena adanya beberapa fenomena kejadian yang sudah dan akan terjadi yang dapat mendatangkan masalah bagi industri pada umumnya antara lain:

Some phenomena that have occurred and will occur and may create problems to the industry in general include:

1. Efek UMP (Upah Minimum Perusahaan) yang naik mendorong kenaikan biaya operasional yang ujungnya menekan margin usaha.

1. The increasing Minimum Company Wage drives the increase of operational costs, reducing business margin.

2. Efek naiknya BBM bersubsidi, listrik dan sebagainya segera akan mendorong inflasi dan kenaikan harga jual produksi yang menetralisir potensi penjualan.

2. The increasing subsidized fuel, electricity and so on will drive inflation and increase in selling price of products, which will neutralize potential sales.

3. Efek melemahnya mata uang Rupiah terhadap US Dollar telah mendatangkan rugi selisih kurs, terutama bagi perusahaan yang memiliki hutang dalam mata uang US Dollar.

3. The weakening of Rupiah against US Dollar has caused loss in foreign exchange, especially for companies that have debts in US Dollar currency.

Kelihatannya tahun 2014, dunia industri Indonesia banyak memiliki peluang tetapi juga banyak hambatan yang perlu dipikirkan para pengusaha dalam mencari cara mengatasinya.

It seems that in 2014 the world of Indonesia’s industry will have many opportunities but also many constraints that should be thought by business actors.


30


TATA KELOLA PERUSAHAAN /

Good Corporate Governance

Laporan Komite Audit

Report of Audit Committee

Jakarta, 8 April 2014

Jakarta, April 8, 2014

Laporan dari Komite Audit kepada Dewan Komisaris PT Ricky Putra Globalindo Tbk untuk tahun buku 2013.

The report of the Audit Committee to the Board of Commissioners of PT Ricky Putra Globalindo Tbk for the accounting year 2013.

Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dibantu oleh Komite Audit untuk menjamin terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik (GCG), mengawasi perusahaan dan memantau kegiatannya.

The Board of Commissioners in performing its duties was assisted by the Audit Committee to ensure good corporate governance (GCG), oversee the Company and monitor its activities.

Anggota Komite Audit Perseroan untuk tahun buku 2013 terdiri dari:

The members of the Audit Committee for the accounting year 2013 consisted of:

Ketua Anggota Anggota

Chairman Member Member

: : :

Drs Sodikin Arsjad Tjiong Indra Eddy Nachrowi

: : :

Drs Sodikin Arsjad Tjiong Indra Eddy Nachrowi

Dalam tahun buku 2013, program kerja Komite Audit terdiri dari:

In the accounting year 2013, the work program of the Audit Committee consists of:

Mengadakan pertemuan rutin dengan manajemen Perseroan untuk menelaah dan membahas laporan keuangan triwulan dan proyeksi keuangan yang akan dikeluarkan.

To hold regular meetings with the Company’s management to review and discuss quarterly financial statements and financial projection to be issued.

Menelaah efektifitas fungsi pengendalian internal dan sistem pengendalian internal perusahaan.

To review the effectiveness of the Company’s internal control function and internal control system.

Menelaah kepatuhan Perseroan kepada peraturan pasar modal dan mematuhi peraturan lainnya.

To review the Company’s compliance with the regulations of the capital market and other regulations.

Memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) telah dilaksanakan oleh Perseroan.

To make sure that the principle of good corporate governance (GCG) has been applied by the Company.

Menelaah lebih luas terhadap independensi dan kualitas pekerjaan Kantor Akuntan Publik.

To review further the independence and quality of the work of the Public Accountant Office.

Menelaah paket kompensasi bagi Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

To review the package of compensation for the Board of Directors and the Board of Commissioners.

Berdasarkan penelaahan dan pembahasan tersebut diatas, Komite Audit menyimpulkan tidak ditemukan permasalahan yang signifikan yang perlu dilaporkan dalam laporan tahunan PT Ricky Putra Globalindo Tbk tahun 2013.

Based on the review and discussion mentioned above, the Audit Committee concluded that there were no significant problems to be reported in the annual report of PT Ricky Putra Globalindo Tbk in 2013.

Komite Audit / Audit Committee

Drs. Sodikin Arsjad Ketua / Chairman


31


Dewan Komisaris Perseroan

Company’s Board of Commissioners

Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang dan melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan saran kepada Direksi.

The Company’s Board of Commissioners consisted of 3 (three) persons and they supervised the policies of the Board of Directors in running the Company and gave recommendations to the Board of Directors.

Sehubungan dengan tugas pengawasan tersebut, maka Komisaris berkewajiban:

In connection with such supervisory duties, the Board of Commissioners had the obligations:

a. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi mengenai laporan keuangan tahunan, rencana pengembangan Perseroan dan hal-hal penting lainnya.

a. To give opinions and recommendations to the Board of Directors on annual financial statements, the development plan of the Company and other important matters.

b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran, segera memberi saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

b. To follow the progress of the Company’s activities and in case the Company showed signs of slowdown, promptly give recommendations on the measures for improvement to be taken.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan.

c. To give opinions and recommendations to the Board of Directors on any other matters deemed important for the management of the Company.

d. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

d. To perform other supervisory duties prescribed by the Annual General Meeting of Shareholders.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 11 ayat 4, Pasal 14 ayat 5 serta Pasal 18 ayat 12 Anggaran Dasar Perseroan, gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2009, gaji dan/atau tunjangan anggota Dewan Komisaris Perseroan besarnya secara keseluruhan adalah sama tahun lalu dan mendelegasikan wewenang kepada PT RICKY UTAMA RAYA untuk memutuskan pengalokasian besar gaji dan tunjangan lainnya bagi masing-masing angota Dewan Komisaris dari jumlah total tersebut. Jumlah renumerasi aktual dari Dewan Komisaris tahun 2013 adalah sebesar Rp 834.500.800 sebelum pajak.

In accordance with the provisions of Article 113 of Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies and Article 11 paragraph 4, Article 14 paragraph 5 and Article 18 paragraph 12 of the Company’s Articles of Association, the salary or honorarium and other benefits of members of the Board of Commissioners were prescribed by a General Meeting of Shareholders. In accordance with the result of Annual General Meeting of Shareholders in 2009, the salary and/or benefits of members of the Company’s Board of Commissioners should be the same in total as the last year’s and delegated authority to PT RICKY UTAMA RAYA to decide the allocation of salary and other benefits to each member of the Board of Commissioners out of the said total amount. The actual remuneration amount of the Board of Commissioners in 2013 was Rp 834,500,800 before tax.

Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris:

The frequency of meetings and rate of attendance in a meeting of the Board of Commissioners:

Nama / Name

Jumlah Rapat / Number of Meeting

Kehadiran / Attendence

4 4 4

100 % 100 % 100 %

Andrian Gunawan Drs. Sodikin Arsyad Victor Richard Franziskus


32


Direksi Perseroan

Company’s Board of Directors

Direksi Perseroan terdiri dari 4 (empat) orang yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengatur keseluruhan operasional Perseroan untuk mencapai maksud dan tujuan semua pemangku kepentingan di bawah supervisi dari Dewan Komisaris.

The Company’s Board of Directors consisted of 4 (four) persons led by a President Director. The main duties of the Board of Directors were to lead and govern the whole operations of the Company to achieve the purpose and objective of all stakeholders under the supervision of the Board of Commissioners.

Sesuai dengan Pasal 15 ayat 14 Anggaran Dasar Perseroan, gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya dari anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

In accordance with Article 15 paragraph 14 of the Company’s Articles of Association, the wage, honorarium and other benefits of members of the Board of Directors were prescribed by a General Meeting of Shareholders and the said authority might be delegated by the General Meeting of Shareholders to the Board of Commissioners.

Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2013, memberikan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang serta jenis penghasilan setiap anggota Direksi Perseroan untuk tahun 2013. Jumlah renumerasi aktual dari Direktur tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.346.913.800 sebelum pajak.

In accordance with the result of Annual General Meeting of Shareholders in 2013, the Board of Commissioners had the authority to distribute duties and authority as well as remuneration types of each member of the Company’s Board of Directors in the year 2013. The actual amount of remuneration of a Director in 2013 was Rp 1,346,913,800 before tax.

Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran rapat Dewan Direksi:

The frequency of meetings and rate of attendance in a meeting of the Board of Directors:

Nama / Name



4 4 4 4

100 % 100 % 100 % 100 %



33


KOMITE AUDIT

AUDIT COMMITTEE

Pembentukan Komite Audit oleh Dewan Komisaris mengacu pada Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-643/BL/2012, Peraturan Nomor : IX.I.5. Komite Audit bertanggung jawab mengawasi dan memberi saran kepada Dewan Komisaris tentang efektivitas mekanisme pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan internal dan eksternal yang berlaku, termasuk peraturan OJK, serta melaksanakan tugas lain yang diminta oleh Dewan Komisaris.

The establishment of the Audit Committee by the Board of Commissioners referred to the Decree of the Chairman of Capital Investment and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam) Number: Kep-643/BL/2012, Regulation Number: IX.I.5. The Audit Committee was responsible to supervise and give recommendations to the Board of Commissioners on the effectiveness of the internal control mechanism, the compliance with the applicable internal and external regulations, including OJK (Financial Service Authority) regulations, and perform other duties requested by the Board of Commissioners.

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

Sesuai dengan ketentuan dari OJK, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:

In accordance with the regulations of OJK, the Audit Committee had duties and responsibilities among others as follows:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

a. To review the financial information to be issued by the Company to the public and/or the authority such as financial statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information;

b.

Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

b. To review the compliance with laws and regulations related to the Company’s activities;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

c. To give independent opinions in the event of controversies between the management and Accountants on their services;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

d. To give recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of Accountants based on independence, scope of assignment, and fee;

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

e. To review the audit conducted by internal auditors and supervise the implementation of follow-up conducted by the Board of Directors on the findings of internal auditors;

f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risikoyang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

f. To review the risk management activities conducted by the Board of Directors, in case the Company has no risk monitoring function under the Board of Commissioners;

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

g. To review complaints related to accounting process and financial reporting of the Company;

h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan

h. To review and give recommendations to the Board of Commissioners related to potential conflict of interest of the Issuer or Public Company; and

i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perseroan.

i. To keep the confidentiality of documents, data and information of the Issuer or the Company.


34


STRUKTUR DAN KOMPOSISI KOMITE AUDIT

STRUCTURE COMMITTEE

Seluruh Anggota Komite Audit merupakan para profesional di bidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan di bidang keuangan. Anggota Komite juga wajib memenuhi persyaratan independensi, yaitu:

All members of the Audit Committee were professionals in their field and selected among others based on the integrity, competency, experience and knowledge in the field of finance. Members of the Committee were also obligated to fulfill independence requirements, namely:

a. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang member jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;

a. Is not an insider of a Public Accountant Office, Legal Consultant Office, Public Assessment Service Office, or another party of assurance service, non-assurance service, assessment service and/or other consultancy service member to the Company within the last 6 (six) months;

b. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen;

b. Is not someone who worked or who had the authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the activities of the Company within the last 6 (six) monts, except for an Independent Commissioner;

AND

COMPOSITION

OF

AUDIT

c. Having no shares, either directly or indirectly, in the Company;

c. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;

d. Having no affiliation with a member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or main shareholder of the Company; and

d. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan

e. Having no business relationship, either directly or indirectly, related to the business activities of the Company.

e. Tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Komposisi Komite Audit

Composition of Audit Committee

Pada akhir tahun 2013, keanggotaan Komite Audit mencakup tiga orang anggota, yaitu satu Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua dan dua anggota independen. Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:

At the end of 2013, the members of the Audit Committee were three persons, i.e. one Independent Commissioner who was assigned as the Chairman and two independent members. The composition of the Audit Committee was as follows:

Nama / Name

Jabatan / Position

Drs. Sodikin Arsjad Tjiong Indra Nachrowi Eddy

Ketua / Chairman Anggota / Member Anggota / Member

Sodikin Arsjad (Ketua)

Sodikin Arsjad (Chairman)

Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1934. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1964. Memulai karir sebagai pegawai sipil di Departemen Pertahanan bagian Keuangan pada tahun 1951 sampai tahun 1954. Menjabat bagian staff Departemen Keuangan bagian Perbendaharaan pada tahun 1954 sampai tahun 1956. Pada tahun 1964 bergabung dengan Sarinah Departement Store sebagai Koordinator Keuangan. Pada tahun 1968 menjabat sebagai Direktur yang membawahi bagian impor PT Danau. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Wira Adhi Karsa pada tahun 1982 sampai tahun 1992.menjabat sebagai komisaris perseroan sejak tahun 1994.

Indonesian citizen. Born in 1934. Graduated from the Faculty of Economic, University of Indonesia in 1964. Began career as a civil servant in the Department of Defense, department of finance, from 1951 to 1954. Served as a staff member of the Department of Finance, Treasury division, from 1954 to 1956. In 1964 joined Sarinah Departement Store as the Financial Coordinator. In 1968 served as a Director in charge of import department of PT Danau. Assigned as the President Director of PT Wira Adhi Karsa from 1982 to 1992. Assigned as a Commissioner of the Company since 1994.


35


Tjiong Indra (Anggota)

Tjiong Indra (Member)

Warga negara indonesia. Lahir tahun 1974. Lulusan Fakultas Manajemen Informatika Univesitas Bina Nusantara tahun 2000. Beliau berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang audit. Sebelumnya beliau bekerja sebagai accounting di PT Scala.

Indonesian citizen. Born in 1974. Graduated from the Faculty of Informatics Management, University Bina Nusantara in 2000. Having more than 10 years of experience in the field of audit. Previously, he work as an accountant in PT Scala.

Nachrowi Eddy (Anggota)

Nachrowi Eddy (Member)

Warga negara indonesia. Lahir tahun 1952. Lulusan YAI tahun 1981. Beliau berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang audit.

Indonesian citizen. Born in 1952. Graduated from YAI in 1981. Having more than 10 years of experience in the field of audit.

Sesuai dengan kebijakan perusahaan, Rapat Komite Audit wajib diadakan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam 3 bulan.

In line with the Company’s policy, the meeting of the Audit Committee shall be held regularly at least once in 3 months.

Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran rapat Komite Audit:

The frequency of meetings and rate of attendance in the meeting of Audit Committee:

Nama / Name



4 4 4

100 % 100 % 100 %

Drs. Sodikin Arsjad Tjiong Indra Eddy Nachrowi

SEKRETARIS PERUSAHAAN

SECRETARY OF COMPANY

Dalam Peraturan Bapepam IX.I.4 yang dimuat dalam Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-63/PM/1996 mengenai pembentukan Sekretaris Perusahaan, fungsi sekretaris perusahaan antara lain bertugas:

In the Bapepam Regulation IX.I.4 contained in the BAPEPAM Chairman Decree Number Kep-63/PM/1996 on the establishment of the Secretary of the Company, the functions of the Company’s secretary were among others as follows:

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

a. To monitor the development in the Capital Market, especially the regulations applicable in the field of Capital Market.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan.

b. To give service to the public on any information required by financiers related to the Company’s condition.

c. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

c. To give inputs to the Company’s Board of Directors to comply with the provisions of Law Number 8 of 1955 on Capital Market and the implementing regulations thereof.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan BAPEPAM dan masyarakat.

d. As the liaison between the Company and BAPEPAM and the public.


36


Selain fungsi Sekretaris Perusahaan yang disebutkan dalam Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-63/PM/1996, seorang Sekretaris Perusahaan juga harus melaksanakan tugas-tugas menyiapkan Daftar Khusus mengenai Direksi, Dewan Komisaris dan keluarganya baik di dalam Perseroan atau afiliasinya dimana antara lain mencakup kepemilikan saham, hubungan usaha dan peran-peran lainnya yang dapat menimbukan konflik kepentingan dengan Perseroan, membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan saham lima persen atau lebih, hadir pada pertemuan Direksi, menyiapkan notulen hasil pertemuan tersebut dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.

In addition to the functions of the Company’s Secretary mentioned in the BAPEPAM Chairman Decree Number Kep-63/PM/1996, a Secretary of the Company should also perform the duty to make a Special Register of the Board of Directors, Board of Commissioners and their families whether in the Company or in its affiliations covering among others share ownership, business relations and other roles that might result in conflict of interest with the Company, make the register of shareholders including share ownership of five percent or more, present in the meetings of the Board of Directors, prepare the minutes of those meetings and to be responsible for holding General Meetings of Shareholders.

Agnes Hermien Indrayati Sekretaris Perusahaan

Agnes Hermien Indrayati Secretary of the Company

Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan. meraih gelar Sarjana Manajemen dari Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan Bandung tahun 1985.

Assigned as the Secretary of the Company since July 1, 2011. Previously, she served as the Marketing Manager of the Company. She graduated as Sarjana Manajemen from the Faculty of Economics, Parahyangan Catholic University in 1985.

Pada tahun 2013, Sekretaris Perusahaan telah melakukan antara lain:

In 2013, the Secretary of the Company performed among others the followings:

1. Menyelenggarakan RUPST pada tanggal 20 Juni 2013;

1. To hold Annual General Meeting of Shareholders on June 20, 2013;

2. Melakukan keterbukaan informasi terkait kegiatan korporasi perseroan;

2. To provide information transparency related to the Company’s corporate activities;

3. Memelihara komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Biro Administrasi Efek dan institusi terkait lainnya;

3. To maintain communication with the Financial Service Authority (OJK), the Indonesia Stock Exchange, the Securities Admnistration Agency and other related institutions;

4. Berpartisipasi dalam setiap rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

4. To participate in each meeting of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners.


37


UNIT AUDIT INTERNAL

INTERNAL AUDIT UNIT

Unit Audit Internal berperan penting dalam memberikan kritik dan saran secaraindependen dan objektif bagi manajemen PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. dalam hal pelaksanaan sistem pengendalian yang efektif guna mendukung tujuan Perseroan dan pengelolaan risiko.

The Internal Audit Unit had an important role in providing criticism and recommendations independently and objectively to the management of PT Ricky Putra Globalindo, Tbk. in the implementation of effective controlling system to support the goal of the Company and risk management.

Profil Pimpinan dan Auditor dalam Unit Audit Internal

Profiles of the Chief and Auditors in the Internal Audit Unit

Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Imanuel Kristiono efektif sejak April 2009, dengan pengangkatan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 005/SK-DIR/RPG/IV/2009 Tanggal 13 April 2009.

The Chief of the Internal Audit Unit was assigned to Imanuel Kristiono effective from April 2009, with the appointment prescribed by virtue of the Board of Directors Decree No. 005/SK-DIR/RPG/IV/2009 dated April 13, 2009.

Imanuel Kristiono

Imanuel Kristiono

Warga Negara Indonesia, Imanuel Kristiono diangkat sebagai Kepala Unit Audit Internal sejak April 2009. Beliau menyelesaikan pendidikan dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Semarang. Beliau memiliki pengalaman dalam bidang audit selama 10 tahun , dan sebelumnya bekerja di PT.Andalan Putra Mobilindo.

Indonesian citizen, Imanuel Kristiono was assigned as the Chief of Internal Audit Unit since April 2009. He graduated as a Sarjana Ekonomi from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Semarang. He had experience in the field of audit for 10 years and previously he worked at PT. Andalan Putra Mobilindo.

Pada akhir tahun 2013, jumlah Anggota Unit Audit Internal sebanyak 4 orang dengan komposisi sebagai berikut:

At the end of 2013, the Internal Audit Unit had 4 members with composition as follows:

Jabatan / Position

Jumlah Pegawai/Number of Employees

Managerial (Chief, Division Head, Department Head) Senior Auditor Anggota/Members

1 1 2

Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang tercantum dalam piagam (charter) unit audit internal.

The duties and responsibilities of the internal audit unit were in accordance with those set forth in the internal audit unit charter:

a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;

a. To prepare and implement the annual plan of Internal Audit;

b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan;

b. To test and evaluate the implementation of internal control and risk management system in line with the Company’s policy.

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiantan lainnya;

c. To audit and evaluate the efficiency and effectiveness in the fields of finance, accounting, operation, human resources, marketing, information technology and others.

d.

d. To give recommendations for improvement and objective information on the activities audited at all management levels;

Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;


38


e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan dewan komisaris;

e. To make report on audit results and submit the report to the president director and board of commissioners; f. To monitor, analyze and report the execution of follow-up for recommended improvement;

f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

g. To cooperate with the Audit Committee;

g. Bekerjasama dengan Komite Audit;

h. To prepare program for evaluating the quality of the internal audit’s activities; and

h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan

i. To conduct special audit if necessary.

i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Kegiatan Unit Audit Internal tahun 2013

Activities of the Audit Internal Unit in 2013

Tujuan utama dari pelaksanaan audit ini adalah untuk memberikan jaminan yang independen kepada manajemen bahwa sistem pengendalian utama telah dirancang dan berfungsi secara maksimal untuk mengelola risiko dalam acuan yang diharapkan. Kegiatan audit dilakukan berdasarkan pemetaan proses utama yang sistematis. Surveillance audit (continuous audit) dan sistem manajemen audit berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas audit. Penyusunan rencana kerja audit melibatkan beberapa pihak manajemen yang bersangkutan dan wajib di setujui oleh Direksi dan Komite Audit. Secara berkala, ringkasan dari temuan, rekomendasi, dan tindaklanjutnya dilaporkan secara langsung kepada Direksi, dan juga kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

The main purpose of the audit was to provide independent assurance to the management that the main controlling system had been designed and it optimally functioned to manage risk in the expected reference. Audit activities were conducted based on systematic mapping of the main process. The surveillance audit (continuous audit) and management system audit had function to improve the efficiency and effectiveness of the audit. The audit work plan was made by invoving the relevant management parties and had to be approved by the Board of Directors and the Audit Committee. Periodically, the summary of findings, recommendations, and follows-up were directly reported to the Board of Directors, and also to the Board of Commissioners through the Audit Committee.


39


AUDIT EKSTERNAL

EXTERNAL AUDIT

Sesuai penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel, di setiap RUPST Perseroan melakukan penunjukan auditor eksternal. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor eksternal berkewajiban menjaga independensinya dengan berpedoman pada standar audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan untuk tahun buku 2013, Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Joachim Poltak Lian Michell & Rekan untuk melakukan audit atas laporan keuangan.

As per the implementation of corporate governance that was transparent and accountable, in each Annual General Meeting of Shareholders, the Company would appoint external auditors. In performing their duties, external auditors would be obligated to keep their independence guided by the audit standards issued by the Indonesian Public Accountant Institute. In the accounting year 2013, the Company appointed the Public Accountant Office (KAP) of Joachim Poltak Lian Michell & Partners to audit the financial statements.

Laporan Keuangan Tahunan/

Kantor Akuntan Publik /

Penanjung Jawab /

No. Laporan /

Tgl Laporan /

Annual Financial

Registered Public Accountants

Partner

Report No.

Report Date

2009

Joachim Sulistyo & Rekan

Joachim Sulistyo, CPA

2010


Poltak Situmorang, CPA

2011



2012



2013

Joachim Poltak Lian Michell & Rekan

Joachim Sulistyo, CPA

Statements 013/JSA-HO/LAIRPG/III/2010 009/JSA-HO/LAIRPG/III/2011 034b/JSA-HO/LAIRPG/III/2012/PS.3.2 054/JSA-HO/LAIRPG/III/2013/PS.4.3 072/JPLM-HO/LAIRPG/III/2014/JS.5.1

25 Maret 2010 21 Maret 2011 27 Maret 2012 22 Maret 2013 25 Maret 2014

Perusahaan kami menggunakan jasa professional dari institusi profesi penunjang perusahaan, yaitu antara lain Akuntan Independen dan Aktuaris dengan jumlah pembayaran keseluruhan sekitar Rp 729.900.000 pada tahun 2013.

Our Company used professional services from company supporting professional institution, i.e. among others Independent Accountants and Actuaries with total payment around Rp 729,900,000 in 2013.

INFORMASI PERUSAHAAN

COMPANY INFORMATION

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

: Agnes Hermien Indrayati : [email protected]

Saham Tercatat / Share Listed Bursa Efek Indonesia (BEI) / Indonesia Stock Exchange (IDX) Ticker : RICY.IJ/RICY.JK Lembaga dan Profesi Penunjang / Institution and Supporting Professional Biro Administrasi Efek Administration Agencies Securities

Kantor Akuntan Publik Registered Public Accountant

Kantor Aktuaris Independent Actuaries

PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lantai 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta – 12930 Telepon : (021) 2525666 Faksimili : (021) 2525028 Email: [email protected]

Joachim Poltak Lian Michell & Rekan Plaza Bumi Daya Lantai 24 Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta - 10310 Telepon : (021) 3927208, 3927212 Faksimili : (021) 3927192 Website: www.lea-id.com

PT Gemma Mulia Inditama Gedung Alia Lantai 6 Jl. M.I Ridwan Rais Kav. 10 – 18 Jakarta 10110 Telepon : (021) 3867646, 3867652 Faksimili : (021) 3867657 Website : www.gemmaaktuaria.com


40


MANAJEMEN RESIKO

RISK MANAGEMENT

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terhindar dari berbagai macam risiko yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal yaitu:

In performing its business activities, the Company could not prevent itself from a variety of risks caused by internal as well as external factors, namely:

1. Pemogokan tenaga kerja yang dapat menyebabkan terganggu/terhentinya produksi yang dapat mengakibatkan menurunnya hasil produksi Perseroan.

1.

Strike of workers that might cause the impediment/stoppage of production, hence decline in the Company’s production.

2. Kebakaran terutama persediaan bahan baku dan barang jadi Perseroan termasuk dalam kategori benda yang mudah terbakar.

2.

Fire, especially of the stock of raw materials and finished products of the Company which were included in the category of inflammable materials.

3. Persaingan usaha baik dari perusahaan lokal maupun internasional yang memasuki pasar yang dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau menaikkan pendapatannya.

3. Business competition both from local and international companies that entered the market, which might affect the Company’s ability to maintain or increase its income.

4. Pemalsuan merek yang dapat dilakukan oleh produsen lokal atau luar negeri yang mengurangi pendapatan Perseroan.

4. Falsification of brands that might be conducted by local or overseas producers, reducing the Company’s income.

5. Masuknya produk impor melalui fasilitas AFTA yang dapat mengakibatkan penurunan pendapatan Perseroan.

5. Entry of import products through AFTA facilities which might result in decline in the Company’s income.

6. Ketidakstabilan politik dapat menimbulkan kerawanan sosial dapat mengganggu proses produksi dan jalur distribusi Perseroan.

6. Political instability which might result in social vulnerability, disturbing the Company’s process of production process and line of distribution.

7. Memburuknya kondisi makro ekonomi dalam negeri terutama fluktuasi nilai tukar dan kenaikan suku bunga berdampak terhadap penurunan laba bersih Perseroan karena Perseroan mempunyai pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika dan Rupiah.

7. Worsening macroeconomic conditions in the country, mainly the exchange rate fluctuations and rising interest rates, with an impact on the Company's net earnings decline as the Company has loans denominated in US Dollar and Rupiah.

Dalam menghadapi semua risiko-risiko tersebut, Perseroan telah melakukan program-program pemasaran yang dapat memperkuat merek Perseroan di benak konsumen, memperkokoh dan membenahi jalur distribusi, mengasuransikan bangunan, persediaan dan kendaraan dari resiko kebakaran, gempa bumi dan kehilangan sebesar Rp 564.678.910.000.

In facing all those risks, the Company had performed marketing programs that might strengthen the Company’s brands in the minds of consumers, solidify and fix the line of distribution, insurance the building, supplies and vehicles from the risk of fire, earthquake, and loss in the amount of Rp 564,678,910,000.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

A. Keselamatan & Kesehatan Kerja serta Lingkungan

A. Work and Environmental Safety & Health

Adalah merupakan suatu komitmen perusahaan dalam mematuhi UU 1 Tahun 1970 dalam menjalani Keselamatan & Keseahatan Kerja (K3) di perusahaan. Komitmen tertuang pada kebijakan perusahaan yaiut Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan. Selain sebagai pemenuhan pelaksanaan UU, pelaksanaan K3 di PT. Ricky Putra Globalindo, tbk juga untuk kesejahteraan seluruh karyawannya dimana karyawan dijamin Keselamatan dan Kesehatannya selama bekerja di perusahaan. Selain itu dari aspek lingkungan perusahaan memperhatikan nilai ambang batas emisi maupun limbah yang dibuang. Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan program 3 R (Reduce, Reused, & Recycle) dalam pengolahan limbah maupun sampah.

One of the commitments of the Company was to comply with Law Number 1 of 1970 on Work Safety & Health (K3) in the Company. The commitment was set forth in the Company’s policies, i.e. Work and Environmental Safety and Health Policy. In addition to complying with the implementation of the Law, the implementation of K3 in PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk was also for the welfare of all employees, where the employees were assured for their Safety and Health during working in the Company. In addition, the environmental aspect of the Company paid attention to a threshold value and the emission of waste disposed. One of the efforts was to implement the 3R (Reduce, Reused, & Recycle) program in the waste or garbage management.


41


Hasil pelaksanaan K3 di perusahaan dirasakan oleh seluruh karyawan dan masyarakat disekitar perusahaan. Salah satunya dengan adanya tim Damkar (Pemadam Kebakaran) dengan disediakan kendaraan dan alat pemadam kebakaran yang memadai siap menanggulangi serta mencegah kebakaran yang mungkin terjadi di perusahaan dan diarea pemukiman masyarakat sekitar perusahaan. Salah satu reward dari pelaksanaan K3 adalah pass audit dari buyer-buyer Internasional seperti AEON, Universal, Bandai, Tom Tailor, & Disney yang merupakan stakeholder dari Perusahaan PT. Ricky Putra Globalindo, tbk. Selain itu tingkat kecelakaan semakin menurun tiap tahunnya dan tidak pernah terjadi kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa serta cacat. Hal ini terwujud dengan adanya komitmen perusahaan dan dukungan seluruh karyawan perusahaan yang telah membudayakan K3 di perusahaan.

The result of K3 implementation in the Company was felt by all employees and the community around the Company. One of them was the existence of the Fire Extinguishing team with the provision of adequate fire extinguishing vehicles and equipment ready to cope with and prevent fire that was likely to happen in the Company and in the residential areas of the community around the Company. One of the rewards from the implementation of K3 was the pass audit from international buyers such as AEON, Universal, Bandai, Tom Tailor, & Disney that were stakeholders of PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk. In addition, the accident level kept declining from year to year and no accident ever happened with fatalities and disabilities. This was realized by the Company’s commitment and support of the Company’s all employees who had cultivated K3 in the Company. Regular Activities

Kegiatan Rutin

K3-related training that had been scheduled and - prescribed based on Training Needs Assessment (TNA), i.e. training need review.

- Training terkait K3 yang telah dijadwalkan dan ditentukan berdasarkan Training Needs Assessment (TNA) yaitu tinjauan kebutuhan training. - Perawatan fasilitas K3 (Lampu emergency, Pintu Darurat, Kotak P3K, Keamanan mesin, dlln);

- Maintenance of K3 facilities (emergency lamps, emergency exits, First Aid Box, engine safety, etc.);

- Meeting rutin P2K3 setiap bulan;

- Regular meeting on P2K3 every month;

- Internal audit permasalahaan K3 rutin 2 kali dalam 1 tahun;

- Internal audit of K3 issues, regularly 2 times a year;

- Medical Check Up Karyawan.

- Medical Check Up for Employees.

Kegiatan Tahunan

Annual Activities

- Penilaian K3 Ricky Group di bulan K3 (Jan-Feb);

- Evaluation of K3 in Ricky Group in the months of K3 (Jan-Feb);

- Pemeriksaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) oleh dinas pemadam kebakaran;

- Checking of Light Fire Extinguishing Equipment by the fire extinguishing department;

- Perlombaan penggunaan APAR & Mobil Pemadam Ricky Group;

- Competition in the use of penggunaan Light Fire Extinguishing Equipment & and Fire Extinguishing Vehicles of Ricky Group;

- Pelaksanaan Donor Darah dengan Kerjasama pihak PMI Kota Bogor;

- Blood donation in cooperation with the Indonesian Red Cross of Bogor City;

- Penyuluhan Ibu Hamil

- Dissemination of information for pregnant women.


42


B. Kegiatan Umum

B. General Activities

Selain menerapkan K3 dalam kegiatan usaha demi menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman baik bagi pekerja dan penduduk sekitar, PT. Ricky Putra Globalindo, tbk juga mendukung kegiatan kemasyarakatan lainnya. Hal itu dilakukan demi terciptanya lingkungan masyarakat yang maju dan sejahtera dilingkungan masyarakat sekitar perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:

Besides applying K3 in business activities to create safe and comfortable working environment for workers and surrounding residents, PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk also supported other communal activities. It was to create good and proper environment of the community around the Company. Those activities included the followings:

- Perbaikan dan perawatan Jalan Desa di lingkungan perusahaan;

- Repair and maintenance of Village Roads around the Company;

- Kerjasama terhadap puskesmas sekitar dalam peningkatan kesehatan masyarakat;

- Cooperation with the surrounding community health centers in improving public health;

- Menggunakan tenaga kerja dari penduduk setempat;

- To employ the surrounding residents as workers;

- Bersama-sama masyarakat dan tokoh agama sekitar melaksanakan Kurban setiap Idul Adha;

- Together with the community and religious figures around the Company to have Qurban in every Idul Adha;

Mendukung acara-acara keagamaan di sekitar perusahaan.


- To support religious events around the Company.

43


Dokumentasi Kegiatan


Documentation of Activities

44


Dokumentasi Kegiatan


Documentation of Activities

45


Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Ricky Putra Globalindo Tbk dan Entitas Anak 31 Desember 2013 dan 2012

DAFTAR ISI

Halaman

Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

4

Laporan Arus Kas Konsolidasian

5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

6 - 63

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012 ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak yang berelasi Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 1.946.119.800 (2013) dan Rp 1.398.297.598 (2012) Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 3.830.115.581 (2013) dan Rp 2.335.712.289 (2012) Pihak ketiga Persediaan – setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp 2.303.802.194 (2013) dan Rp 1.766.061.160 (2012) Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka

2013 Rp

2012 Rp

2e, 2f, 4

59,099,525,867

57,623,502,602

2d, 2e, 2g, 5

11,813,536,426

1,320,381,434

247,696,597,737

160,645,848,305

4,154,951,294 32,045,191,731

8,602,432,201 26,586,653,251

410,785,418,867 6,978,157,203 61,568,280,435 3,472,720,607

288,161,619,484 1,333,198,449 53,009,874,079 3,772,917,120

837,614,380,166

601,056,426,925

2s, 17d 2j, 10

507,291,510 715,661,235

1,308,400,074 530,708,398

2k, 2n, 2o, 11 2l, 12 2m 13 2m

266,315,120,697 1,317,712,500 79,691,500 3,315,472,150 −

234,423,362,437 1,389,262,500 93,331,334 3,602,057,652 95,125,002

272,250,949,591

241,442,247,397

1,109,865,329,758

842,498,674,322

2d, 6

2h, 7 2s, 17a 8 2i, 9

Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 212.560.147.062 (2013) dan Rp 186.073.676.163 (2012) Properti investasi Aset tidak berwujud Uang jaminan Beban tangguhan hak atas tanah Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 1

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012 LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang berelasi Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Pinjaman bank jangka panjang - Pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa-balik - Hutang sewa guna usaha

2e, 14 2d, 2e, 15

2013 Rp

2012 Rp

3,984,493,784

5,219,413,504

16 2s, 17b 18 19

29,541,013,507 77,040,919,657 16,164,651,144 3,948,245,197 9,166,815,975 2,501,037,091

3,153,683,928 107,869,869,067 5,748,780,515 2,457,126,107 8,466,756,461 1,883,648,123

2e, 20

319,547,214,013

125,782,424,288

2n, 21 2n, 21

− 12,445,420,735

1,205,756,126 4,996,515,990

474,339,811,104

266,783,974,108

932,488,303 219,886,448,579 19,709,598,338 13,806,714,508

16,882,083 193,084,128,404 3,293,647,360 12,362,652,742

Total Liabilitas Jangka Panjang

254,335,249,727

208,757,310,589

Total Liabilitas

728,675,060,830

475,541,284,698

23 2q, 24

320,858,755,000 4,884,758,116

320,858,755,000 4,884,758,116

25

450,000,000 42,897,096,825

350,000,000 35,660,533,003

369,090,609,941 12,099,658,988

361,754,046,119 5,203,343,505

381,190,268,929

366,957,389,624

1,109,865,329,758

842,498,674,322

Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas pajak tangguhan Pinjaman bank jangka panjang Hutang sewa guna usaha Liabilitas imbalan pasca kerja

2s, 17d 2e, 20 2n, 21 2u, 22

EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas induk Modal saham Modal dasar - 1.152.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 641.717.510 saham Tambahan modal disetor, neto Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Total Ekuitas Pemilik Ekuitas Induk Kepentingan nonpengendali

2c, 26

Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS


PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 Catatan

PENJUALAN BERSIH HARGA POKOK PENJUALAN

2r, 27 2r, 28

2013 Rp

2012 Rp

984,185,102,135 (711,537,361,541)

749,972,702,550 (585,170,205,983)

272,647,740,594

164,802,496,567

93,951,015,897 62,468,394,631

71,349,510,121 44,638,761,373

156,419,410,528

115,988,271,493

116,228,330,066

48,814,225,075

1,950,572,456 3,379,679,638 565,212,792 15,501,460,441 (83,585,724,329) (43,891,865,800)

470,650,719 2,129,875,731 453,673,447 9,248,908,636 (12,390,442,224) (22,813,577,392)

1,205,756,126 (547,822,202) (537,741,034) 184,952,837 5,746,261,009

1,400,434,384 1,516,383,978 (7,602,205) (50,368,547) (5,252,774,188)

(100,029,258,064)

(25,294,837,661)

16,199,072,002

23,519,387,413

(5,777,025,966) (1,701,499,048)

(6,694,703,857) 153,769,512

(7,478,525,013)

(6,540,934,345)

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

8,720,546,989 –

16,978,453,068 –

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

8,720,546,989

16,978,453,068

7,336,563,822 1,383,983,166

16,631,233,001 347,220,067

8,720,546,989

16,978,453,068

11.43

25.92

LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi

2r, 29 2r, 30

Total beban usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan aset tetap, neto Penghasilan sewa Penghasilan bunga Pendapatan atas penjualan waste Rugi selisih kurs, neto Beban bunga Amortisasi pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa-balik Beban penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Bagian laba (rugi) investasi pada entitas asosiasi Pendapatan (beban) lain-lain, neto

2k, 2n, 11 2n

2e 31 2n, 21 2g, 5 2h, 7 2j, 10

Total beban lain-lain, neto LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan

2s, 17e 2s, 17e

Total beban pajak, neto

Total laba komprehensif tahun bejalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali

2c, 26

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

2v, 32


PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 2013 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan

2012 Rp

886,710,764,477 (803,855,001,489) (153,440,074,687)

758,919,167,358 (528,064,586,812) (121,336,142,408)

Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi

(70,584,311,699)

109,518,438,138

Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan (pengeluaran) lain-lain

– (10,657,818,756) (3,637,627,810)

(1,346,700,080) (6,694,703,857) (58,153,909,243)

Arus kas neto dari (untuk) aktivitas operasi

(84,879,758,265)

43,323,124,958

(78,743,378,655) 20,563,616,309 565,212,792 – –

(84,914,565,871) 787,268,219 453,673,447 (1,431,000,000) (200,000,000)

(57,614,549,554)

(85,304,624,205)

– (1,234,919,720) 171,599,260,881 (6,367,000,000) – 23,864,855,723 (43,891,865,800)

1,482,097,005 (47,380,278,570) 175,168,601,770 (25,870,455,268) (2,566,870,040) (1,161,323,580) (22,813,577,394)

143,970,331,084

76,858,193,923

1,476,023,265

34,876,694,676

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

57,623,502,602

22,746,807,926

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

59,099,525,867

57,623,502,602

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga Perolehan properti investasi Investasi pada perusahaan asosiasi Arus kas neto untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Hasil dari pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Pembayaran dividen Kenaikan (penurunan) hutang sewa guna usaha Pembayaran bunga dan beban keuangan Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS


PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Ekuitas Induk Saldo Laba

Catatan

Saldo per 31 Desember 2011

Modal Disetor Rp 320,858,755,000

Tambahan Modal Disetor, Neto Rp

Ditentukan Penggunaannya Rp

Belum Ditentukan Penggunaannya Rp

4,884,758,116

250,000,000

21,696,169,829

22

–

–

Pembagian dividen Penambahan entitas anak tahun berjalan

22

–

–

–

2c, 26

–

–

–

–

–

–

–

–

16,631,233,001 35,660,533,003

Saldo per 31 Desember 2012 Pembentukan cadangan umum Penambahan entitas anak tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2013

320,858,755,000

4,884,758,116

–

–

2c, 26

–

–

–

–

–

–

4,884,758,116

(2,566,869,827)

350,000,000

22

320,858,755,000

(100,000,000)

347,689,682,945

Pembentukan cadangan umum

Laba komprehensif tahun berjalan

100,000,000

Total Ekuitas Pemilik Ekuitas Induk Rp

100,000,000

(100,000,000) –

450,000,000

– (2,566,869,827)

Kepentingan Nonpengendali Rp 2,562,167,442

Total Ekuitas Rp 350,251,850,387

–

–

–

(2,566,869,827)

2,293,879,584

2,293,879,584

16,631,233,001

347,220,067

16,978,453,068

361,754,046,119

5,203,267,093

366,957,313,212

– –

–

–

5,512,408,728

5,512,408,728

7,336,563,822

7,336,563,822

1,383,983,166

8,720,546,989

42,897,096,825

369,090,609,941

12,099,658,988

381,190,268,929


PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012

1.

INFORMASI UMUM a.

Pendirian Entitas PT Ricky Putra Globalindo Tbk (Entitas) didirikan berdasarkan Akta Notaris Sinta Susikto, S.H., No. 166 tanggal 22 Desember 1987, yang telah diubah dengan Akta No. 99 tanggal 10 Juli 1997 dari Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Akta Pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7331.HT.01.04.Th.97 tanggal 30 Juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1997, Tambahan No. 4259. Berdasarkan Akta Notaris Syarifah Chozie, S.H., MH, No. 20 tanggal 24 Juni 2008, seluruh Anggaran Dasar Entitas telah disesuaikan dengan UU RI No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-42045.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4 tanggal 13 Januari 2009, Tambahan No. 1072.

Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Syarifah Chozie, S.H., MH, No. 25 tanggal 24 Juni 2011 mengenai perubahan tempat kedudukan Entitas. Akta Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36958.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 Juli 2011.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas terutama bergerak dalam bidang industri pembuatan pakaian dalam dan pakaian jadi (fashion wear). Pada saat ini, Entitas mempunyai 2 bidang usaha, yaitu pakaian jadi dan benang rajut. Kantor Pusat Entitas berdomisili Citeureup-Bogor, Jawa Barat, dengan lokasi pabrik di Citeureup-Bogor dan Cicalengka-Bandung. Entitas mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1988. Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Pada tahun 2005, Entitas membeli pabrik pemintalan benang yang terletak di Bandung seluas 60.170 M2, 60.000 spindle dengan kapasitas produksi sebesar 36.000 bale per tahun. Entitas juga membuka divisi perdagangan di Pontianak, Makassar dan Samarinda yang bertujuan untuk memperluas pemasaran pakaian dalam dan pakaian jadinya di wilayah Timur Indonesia. b.

Penawaran Umum Saham • Tahun 1997

• Tahun 1999

: Penawaran Umum Perdana sebanyak 60.000.000 saham dan pencatatan saham pendiri sebanyak 100.000.000 saham. Penawaran Umum Perdana tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Januari 1998. : Penawaran Umum Terbatas I Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 128.000.000 saham. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juni 1999.

6


1.

INFORMASI UMUM (Lanjutan) b.

Penawaran Umum Saham (Lanjutan) • Tahun 2004

c.

: Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 374.000.000 saham. Sebanyak 353.717.500 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Juli 2004.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Syarifah Chozie, S.H., No. 9 tanggal 20 Juni 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris independen

: : :

- Andrian Gunawan - Victor Richard Franziskus - Sodikin Arsyad

Direksi: Direktur Utama Direktur

: :

- Paulus Gunawan - Tirta Heru Citra - Charlie Nawawi - Iwan

Direktur (tidak terafiliasi)

:

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Syarifah Chozie, S.H., No. 13 tanggal 22 Juni 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris independen

: : :

- Andrian Gunawan - Victor Richard Franziskus - Sodikin Arsyad

Direksi: Direktur Utama Direktur

: :

- Paulus Gunawan - Tirta Heru Citra - Charlie Nawawi - Iwan

Direktur (tidak terafiliasi)

:

Pada 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Komite Audit Entitas adalah sebagai berikut: Komite Audit: Ketua : - Sodikin Arsyad Anggota : - Tjiong Indra - Eddy Nachrowi

7


1.

INFORMASI UMUM (Lanjutan) c.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan) Pada tahun 2013, Entitas dan Entitas Anak masing-masing mempunyai rata-rata 2.148 karyawan tetap (2012: 4.210 karyawan tetap) (tidak diaudit). Jumlah biaya karyawan pada tahun 2013 sebesar Rp 149.627.893.011 (2012: Rp 122.770.866.336). Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2.181.414.600 (2012: Rp 2.886.000.000).

d.

Entitas Anak yang Dikonsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Entitas Anak yang dikonsolidasiankan termasuk persentase kepemilikan Entitas adalah sebagai berikut:

Entitas Anak

PT Jasaricky Abadi

Domisili

Medan

Jenis Usaha

Tahun

Persentase

Operasi

Kepemilikan

Komersial

Perdagangan

Total Aset Sebelum Eliminasi

2012

2013

2012

%

%

Rp

Rp

1995

99,92

99,92

15,883,500,299

12,175,933,655

1996

95,00

95,00

25,035,559,299

19,582,186,368

1997

99,80

99,80

16,324,254,889

15,196,149,762

1997

51,00

51,00

18,039,627,950

13,875,304,399

1997

99,80

99,80

18,221,802,192

13,904,942,870

2010

52,00

52,00

22,659,464,158

18,006,629,675

2011

60,00

60,00

48,201,538,709

12,733,146,363

2012

90,00

90,00

64,289,146,698

40,434,995,015

2013

80,00

−

2,571,942,903

−

2013

65,00

−

34,180,543,667

−

2013

75,00

−

11,615,182,297

−

2013

80,00

−

1,998,324,717

−

2013

dan distribusi PT Ricky Jaya Sakti

Surabaya

Perdagangan dan distribusi

PT Ricky Musi Wijaya

Palembang


PT Ricky Mumbul Daya

Semarang


PT Ricky Arta Jaya

Bandung


PT Ricky Hansen Cemerlang

Jakarta


PT Ricky Tekstil Indonesia

Bogor


PT Ricky Garmen Exportindo

Bogor


PT RT Mahkota Globalindo

Bogor


PT Ricky Gunze

Bogor


PT Ricky Sportindo

Bogor


PT Ricky Citra Rasa

Jakarta

Restoran

8


1.

INFORMASI UMUM (Lanjutan) d.

Entitas Anak yang Dikonsolidasian (Lanjutan) • Pada tanggal 2 Pebruari 2012, Entitas mendirikan Entitas Anak, PT Ricky Garmen Exportindo dengan kepemilikan langsung sebesar 70% sesuai dengan akta notaris No. 16 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36958.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 Juli 2011.

• Pada tanggal 17 Desember 2012, Entitas mendirikan Anak Entitas, PT RT Mahkota Globalindo dengan kepemilikan langsung sebesar 80% sesuai dengan akta notaris No. 52 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-08975.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 26 Pebruari 2013.

• Pada tanggal 5 Maret 2013, Entitas mendirikan Anak Entitas, PT Ricky Gunze dengan kepemilikan langsung sebesar 65% sesuai dengan akta notaris No. 19 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-16522.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 2 April 2013. • Pada tanggal 5 Pebruari 2013, Entitas mendirikan Anak Entitas, PT Ricky Sportindo dengan kepemilikan langsung sebesar 75% sesuai dengan akta notaris No. 27 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-16194.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013. • Pada tanggal 2 Juli 2013, Entitas mendirikan Anak Entitas, PT Ricky Citra Rasa dengan kepemilikan langsung sebesar 80% sesuai dengan akta notaris No. 9 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-48066.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 12 September 2013. e.

Persetujuan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian PT Ricky Putra Globalindo Tbk dan Entitas Anak diselesaikan dan mendapat persetujuan untuk diterbitkan dari manajemen Entitas pada tanggal 25 Maret 2014.

9


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini: a.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Entitas Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-347/BL/2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical cost) menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Beberapa akun disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct-method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional Entitas dan Entitas Anak adalah mata uang Rupiah. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Entitas Induk. b.

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2013 Efektif tanggal 1 Januari 2013, Entitas dan Entitas Anak telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) sejak tanggal 1 Januari 2013 yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Entitas dan Entitas Anak: PSAK No. 38 (Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali". PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang berlaku efektif 1 Januari 2013, antara lain mengatur bahwa transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui dan dicatat di Ekuitas dan menyajikannya dalam pos “Tambahan Modal Disetor”. Entitas dan Entitas Anak telah mengevaluasi dampak atas diterapkannya PSAK No. 38 (Revisi 2012) di atas tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 60, "Instrumen Keuangan: Penyajian" dan penarikan PSAK No. 51, "Akuntansi Kuasi Reorganisasi" yang berlaku efektif 1 Januari 2013 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Entitas dan Entitas Anak, dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan dan periode sebelumnya.

10


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b.

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2013 (Lanjutan) Entitas dan Entitas Anak masih mengevaluasi dampak penerapan intrepretasi berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian: Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: • ISAK No. 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan". • ISAK No. 28, "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Keuangan". Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: • PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasianan". • PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama". • PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan dalam Entias Lain". • PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar". • PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan". • PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri". • PSAK No. 15, "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama". • PSAK No. 24, "Imbalan Kerja". Hingga tanggal pengesahan dari laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas dan Entitas Anak masih mengevaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru dan revisian di atas.

c.

Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas dan Entitas Anak dengan pemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung dan/atau mempunyai hak untuk mengatur dan mengendalikan kebijakan manajemen serta operasional Entitas Anak. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Entitas dan Entitas Anak dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Entitas dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Entitas Anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi, yaitu dimana Entitas memperoleh pengendalian, dan diakhiri sampai dengan tanggal Entitas kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Kerugian Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada "Kepentingan Nonpengendali", bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

11


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c.

Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Kepentingan nonpengendali merupakan bagian atas laba atau rugi entitas anak yang diatribusikan kepada pemilikan ekuitas Entitas Anak yang tidak dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh Entitas yang disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai bagian dari ekuitas di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

d.

Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya. (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

12


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e.

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK revisi ini antara lain mengatur entitas untuk menentukan mata uang fungsionalnya dan memperkenankan entitas untuk menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya. Manajemen Entitas menentukan mata uang fungsional Entitas adalah Rupiah dan memilih menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang fungsional berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Nilai kurs yang digunakan pada akhir periode laporan adalah sebagai berikut: 2013 Rp 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Euro

f.

12,189.00 9,627.99 16,821.44

2012 Rp 9,670.00 7,907.12 12,809.86

Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid, yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek, dan disajikan sebesar nilai nominal.

g.

Piutang Usaha Piutang usaha disajikan dalam nilai wajar awal, diukur dalam nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

13


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.

Persediaan Barang jadi, bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan makanan dan minuman diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi (berdasarkan kapasitas operasi normal). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

i.

Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

j.

Investasi Investasi pada Entitas Asosiasi Asosiasi adalah semua Entitas dimana Entitas dan Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, pada umumnya mempunyai kepemilikan saham antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada Entitas asosiasi dicatat menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui pada harga perolehan. Dengan metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Entitas dan Entitas Anak atas laba atau rugi Entitas investee atau bagian atas pergerakan pada nilai cadangan setelah tanggal akuisisi. Distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima dari Entitas investee akan mengurangi nilai tercatat investasi. Bagian laba atau rugi Entitas dan Entitas Anak diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan bagian dari pergerakan pada cadangan setelah tanggal akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya.

14


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.

Aset Tetap dan Penyusutan Pemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (pengakuan awal) setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai aset. Biaya perolehan mencakup pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengakuan awal, aset tetap diukur dengan model biaya (cost model ). Nilai residu, estimasi umur ekonomis dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan disesuaikan jika lebih tepat, pada setiap tanggal neraca, untuk memastikan bahwa nilai sisa, estimasi umur ekonomis dan metode penyusutan tersebut telah mencerminkan manfaat ekonomi yang diharapkan dari aset tersebut. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat masing-masing aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan kantor Peralatan pabrik Kendaraan

20 10 – 16 5 5 5

Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian periode/tahun berjalan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian komprehensif tahun berjalan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari neraca, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian komprehensif tahun berjalan. Aset dalam Penyelesaian Akumulasi beban konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai konstruksi dalam penyelesaian. Beban tersebut direklasifikasi ke aset tetap pada saat proses konstruksi selesai dan aset siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal tersebut.

15


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) l.

Properti Investasi Properti investasi terutama terdiri dari bangunan ruko yang dikuasai untuk kenaikan nilai dan tidak digunakan oleh Entitas Anak. Properti investasi dicatat dengan model biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan properti investasi. Ketika penggunaan sebuah properti berubah sehingga properti tersebut direklasifikasi sebagai aset tetap, harga perolehan dan akumulasi penyusutan properti tersebut pada tanggal reklasifikasi dipindahkan ke akun aset tetap. Properti investasi disusutkan sepanjang estimasi masa manfaatnya yaitu 20 tahun.

m. Aset Tidak Berwujud Aset tak berwujud merupakan kapitalisasi biaya piranti lunak, dan jasa konsultasi dan biaya lain yang bisa diatribusikan secara langsung sehubungan dengan pemutakhiran sistem teknologi informasi Entitas. Biaya ini diamortisasi selama estimasi masa manfaatnya yaitu 4 tahun. Beban Tangguhan Hak atas Tanah Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud, dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak. n.

Sewa Sewa Operasi Penentuan apakah dalam suatu perjanjian mengandung sewa pembiayaan adalah berdasarkan isi dari perjanjian awal dan apakah isi dari perjanjian tersebut bergantung dari kegunaan dari aset yang spesifik dan memiliki hak penuh atas aset tersebut. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada pihak penyewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sewa Pembiayaan - Sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Lessee mengkapitalisasi sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi periode berjalan. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa.

16


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.

Sewa (Lanjutan) Sewa-Menyewa Biasa – Lessor Aset yang disewagunausahakan melalui sewa-menyewa biasa termasuk dalam aset tetap di laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset tersebut disusutkan selama estimasi masa manfaatnya seperti aset tetap lainnya yang sejenis. Pendapatan sewa diakui berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha. Transaksi Jual dan Sewa-balik Transaksi jual dan sewa-balik harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai pendapatan tangguhan yang harus diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugian, harus diakui segera pada periode berjalan apabila penyewaan kembali merupakan sewa guna usaha pembiayaan atau keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali merupakan sewamenyewa biasa.

o.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Entitas dan Entitas Anak mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount ) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas dan Entitas Anak melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba konsolidasian pada periode terjadinya pemulihan.

p.

Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga konsiderasi yang diterima dengan nilai terbawa setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan sebagai bagian “Tambahan Modal Disetor” pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

q.

Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari akun Tambahan Modal Disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

17


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r.

Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang putus di pasar lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan; pelanggan telah menerima barang dan terdapat keyakinan memadai bahwa piutang dari penjualan tersebut akan dapat ditagih. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman. Penjualan dari penjualan makanan dan minuman diakui berdasarkan penerimaan yang dicatat oleh POS register . Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis) .

s.

Perpajakan Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi konsolidasian kecuali untuk item yang langsung diakui di ekuitas, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku, atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Amandemen terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

t.

Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

18


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t.

Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen usaha adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

u.

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Entitas dan Entitas Anak mengakui liabilitas imbalan pasca kerja secara pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas dan Entitas Anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

v.

Laba per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

19


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. i.

Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Entitas dan Entitas Anak tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. • Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Piutang usaha (Catatan 2g), piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya Entitas dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.

20


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) i.

Aset Keuangan (Lanjutan) • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Entitas mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Entitas dan Entitas Anak tidak mempunyai aset keuangan tersedia untuk dijual. ii.

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Tidak ada liabilitas Entitas dan Entitas Anak yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

21


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) ii.

Liabilitas Keuangan (Lanjutan) • Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, pinjaman bank, hutang usaha dan hutang lain-lain.

x.

Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

3.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Entitas dan Entitas Anak, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Entitas dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2w.

22


3.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan) Estimasi dan Asumsi Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Entitas dan Entitas Anak. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan hasil estimasi yang dilaporkan tersebut. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. a.

Estimasi Masa Manfaat dan Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 tahun sampai dengan 20 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri yang sama dan pengalaman aset yang sejenis. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat dan beban penyusutan aset tetap dijelaskan dalam Catatan 11.

b.

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas dan beban imbalan pasca kerja karyawan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Sementara manajemen berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan manajemen dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pada akhir periode pelaporan diungkapkan dalam Catatan 22.

c.

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 33.

23


3.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan) d.

Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat digunakan. Estimasi manajemen diperlukan untuk menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan kemungkinan terjadi dan besaran laba kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 17.

4.

KAS DAN SETARA KAS 2013 Rp Kas Bank: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Kosipa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar AS PT Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank HSBC PT Bank Panin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Euro Citibank N.A. Total bank

24

2012 Rp

3,612,670,473

3,838,275,104

31,365,344,734 3,326,540,786 891,926,928 1,062,611,997 496,111,155 476,571,312 446,938,189 155,892,722 121,155,896 97,314,040 50,405,251 25,862,730

7,615,839,939 2,495,938,173 531,716,448 15,371,272,892 265,106,917 259,149,840 342,466,504 256,682,857 − 65,225,629 93,530,163 2,356,426,461

9,667,488,751 1,755,952,947 348,129,054 205,379,530 194,103,365 2,474,757,309 91,528,542 24,531,703

4,668,577,505 5,005,216,660 929,554,472 26,748,045 8,149,567,527 310,585,895 72,783,232 15,040,718

708,308,452

453,797,622

53,986,855,394

49,285,227,498


4.

KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2013 Rp Deposito berjangka: Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Total deposito berjangka Total kas dan setara kas Tingkat bunga per tahun: Deposito berjangka: Rupiah

2012 Rp

1,500,000,000 − − −

− 2,000,000,000 2,000,000,000 500,000,000

1,500,000,000

4,500,000,000

59,099,525,867

57,623,502,602

5% - 7,25%

5,5% - 7,75%

2013 Rp

2012 Rp

Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga.

5.

PIUTANG USAHA a.

Berdasarkan Nama Debitur:

Pihak yang berelasi: PT Uomo Donna Indonesia PT Taitat Putra Rezeki

Pihak ketiga: Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri

Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih

Total, neto

25

6,727,133,369 5,086,403,057

1,255,594,775 64,786,659

11,813,536,426

1,320,381,434

236,591,705,617 13,051,011,920

146,510,969,483 15,533,176,420

249,642,717,537 (1,946,119,800)

162,044,145,903 (1,398,297,598)

247,696,597,737

160,645,848,305

259,510,134,163

161,966,229,739


5.

PIUTANG USAHA (Lanjutan) b.

Berdasarkan Analisis Umur Piutang Usaha: 2013 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari

140,129,350,456

87,556,387,565

50,709,266,150 13,519,291,583 5,867,074,222 51,231,271,552

31,684,441,166 8,447,197,747 3,665,897,421 32,010,603,438

Total Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih

261,456,253,963 (1,946,119,800)

163,364,527,337 (1,398,297,598)

259,510,134,163

161,966,229,739

Total, neto c.

2012 Rp

Berdasarkan Mata Uang: 2013 Rp

2012 Rp

Rupiah Dolar AS

248,405,242,043 13,051,011,920

147,831,350,917 15,533,176,420

Total Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih

261,456,253,963 (1,946,119,800)

163,364,527,337 (1,398,297,598)

259,510,134,163

161,966,229,739

Total, neto

Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut: 2013 Rp

2012 Rp

Saldo awal Penambahan Pemulihan

1,398,297,598 − 547,822,202

2,914,681,576 − (1,516,383,978)

Saldo akhir

1,946,119,800

1,398,297,598

26


5.

PIUTANG USAHA (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 1.946.119.800 (2012: Rp 1.398.297.598) adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang berelasi tidak dilakukan penyisihan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih di kemudian hari. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha yang dijaminkan adalah sebagai berikut: Mata Uang Entitas: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) Entitas Anak: PT Ricky Garmen Eksportindo PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20)

6.

2013

2012

Rp Rp

167,698,650,000 80,000,000,000

167,698,650,000 80,000,000,000

US$

5,462,000

5,462,000

PIUTANG LAIN-LAIN Piutang lain-lain terdiri atas: 2013 Rp Pihak-pihak yang berelasi: Piutang karyawan dan direksi PT Megah Moda Globalindo PT Uomo Donna Indonesia Dikurangi: Penyisihan piutang lain-lain tak tertagih Pihak ketiga: PT Artha PT Batu Bara Pihak ketiga lain-lain

Total, neto

27

2012 Rp

4,153,408,674 3,830,115,581 1,542,620

7,108,028,909 3,830,115,581 −

7,985,066,875 (3,830,115,581)

10,938,144,490 (2,335,712,289)

4,154,951,294

8,602,432,201

3,324,820,692 2,311,930,541 26,408,440,498

3,324,820,962 2,311,930,541 20,949,901,748

32,045,191,731

26,586,653,251

36,200,143,025

35,189,085,452


6.

PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 3.830.115.581 (2012: Rp 2.335.712.289) adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak ketiga tidak dilakukan penyisihan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih di kemudian hari.

7.

PERSEDIAAN 2013 Rp Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan Bahan baku makanan Dikurangi: Penyisihan persediaan usang

151,681,270,546 91,042,473,989 138,522,302,036 27,724,048,853 4,091,373,687 27,751,950

106,202,323,184 62,797,578,960 93,004,332,265 25,951,105,452 1,972,340,783 −

413,089,221,061

289,927,680,644

(2,303,802,194)

Total, neto

2012 Rp

410,785,418,867

(1,766,061,160) 288,161,619,484

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2013 Rp

2012 Rp

Saldo awal Penambahan Pemulihan

1,766,061,160 537,741,034 −

1,758,458,955 7,602,205 −

Saldo akhir

2,303,802,194

1,766,061,160

28


7.

PERSEDIAAN (Lanjutan) Persediaan yang dijaminkan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Entitas: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) Entitas Anak: PT Ricky Arta Jaya PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14) PT Jasa Ricky Abadi PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14)

2012 Rp

223,769,010,000 50,000,000,000

223,769,010,000 50,000,000,000

3,528,668,888

3,528,668,888

3,454,716,202

3,454,716,202

Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya yang mungkin timbul dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 199.900.000.000 (2012: Rp 161.554.921.062). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Entitas dan Entitas Anak. Manajemen berpendapat penyisihan persediaan usang sebesar Rp 2.303.802.194 dan Rp 1.766.061.160 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 cukup untuk menutupi kerugian penurunan nilai persediaan.

8.

UANG MUKA 2013 Rp Tanah Bahan baku Mesin Jaminan L/C Lain-lain Total

2012 Rp

15,252,460,514 14,413,971,128 13,885,634,031 9,009,854,800 9,006,359,962

15,252,460,514 11,038,841,875 9,009,441,840 8,026,887,534 9,682,242,316

61,568,280,435

53,009,874,079

Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka untuk pembelian 23 bidang tanah dengan luas total 2 103.370 M yang berlokasi di Bandung. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2014, proses pensertifikatan dan pengurusan SHGB masih dalam proses, dan diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun 2014.

29


9.

BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2013 Rp

10.

2012 Rp

Sewa Asuransi Lain - lain

1,417,497,514 147,222,794 1,908,000,299

898,237,158 363,134,922 2,511,545,040

Total

3,472,720,607

3,772,917,120

INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 2013

Entitas Asosiasi

Persentae Kepemilikan

Harga Perolehan

Penambahan Investasi

Akumulasi Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi

%

Rp

Rp

Rp

PT RME

25%

500,000,000

−

215,661,235

PT PRG

40%

200,000,000

−

(200,000,000)

700,000,000

−

15,661,235

Investasi 31 Des 2013 Rp 715,661,235 − 715,661,235

2012

Entitas Asosiasi

Persentase Kepemilikan %

PT RME

25%

PT PRG

40%

Harga Perolehan Rp

Penambahan Investasi Rp

500,000,000 − 500,000,000

Akumulasi Bagian Rugi Entitas Asosiasi Rp

−

Rp

(60,118,869)

439,881,131

200,000,000

(109,172,733)

90,827,267

200,000,000

(169,291,602)

530,708,398

2013 Rp 184,952,837

Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi

Investasi 31 Des 2012

2012 Rp (50,368,547)

Entitas, melalui Entitas Anak, PT Ricky Arta Jaya, memiliki saham pada PT Putra Rejeki Garmindo (PRG) dengan kepemilikan 40%. Pada tanggal 31 Desember 2013, PRG telah mengalami defisiensi modal, karenanya Entitas hanya mengakui akumulasi rugi bersih Entitas Asosiasi sebesar investasinya, dan mencatat investasi tersebut sebesar Rp Nihil.

30


11.

ASET TETAP 2013 Saldo Awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah

26,021,530,650

3,026,060,800

−

−

29,047,591,450

Bangunan dan prasarana

108,615,671,919

5,313,785,898

−

−

113,929,457,817

Mesin

223,860,502,815

32,142,803,913

18,876,043,740

−

237,127,262,988

Peralatan kantor

12,733,143,904

2,396,002,282

6,686,108

−

15,122,460,078

Peralatan pabrik

11,053,790,339

3,218,533,538

−

−

14,272,323,877

571,716,100

−

−

Peralatan restoran Kendaraan

− 16,374,433,154

1,207,833,410

763,451,545

143,000,000

571,716,100 16,961,815,019

Sewa guna usaha Mesin Kendaraan Aset dalam pembangunan

Total

2,965,888,800

18,476,067,810

−

15,681,188,015

8,646,900,599

−

−

3,190,889,004

3,743,674,305

718,968,105

−

6,215,595,204

420,497,038,601

78,743,378,655

20,365,149,498

−

478,875,267,758

(143,000,000)

21,441,956,610 24,185,088,614

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin

33,486,373,586

4,629,137,557

–

38,115,511,143

114,836,433,198

14,063,280,081

1,018,717,992

–

−

127,880,995,287

6,686,108

Peralatan kantor

10,847,292,882

991,498,325

–

11,832,105,099

Peralatan pabrik

6,040,829,619

2,075,773,874

–

–

8,116,603,493

23,314,529

–

–

Peralatan restoran Kendaraan

– 13,970,029,813

885,146,546

726,701,545

Mesin

1,071,015,400

1,496,796,050

−

Kendaraan

5,821,701,665

4,073,629,581

−

186,073,676,164

28,238,576,543

90,566,667

23,314,529 14,219,041,481

Sewa guna usaha

Total

Nilai Buku

234,423,362,437

1,752,105,645

− (90,566,667)

–

2,567,811,450 9,804,764,579 212,560,147,062

266,315,120,697

31


11.

ASET TETAP (Lanjutan) 2012 Saldo awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin

26,021,530,650 61,847,096,575 190,859,327,364

− 39,768,575,344 33,251,386,206

− − 250,210,755

Peralatan kantor

11,683,671,575

1,058,472,329

9,000,000

Peralatan pabrik

8,357,294,568

2,696,495,771

15,938,842,297

861,671,238

Kendaraan

– 7,000,000,000 −

− 426,080,381

26,021,530,650 108,615,671,919 223,860,502,815

−

12,733,143,904

−

11,053,790,339

−

16,374,433,154

Sewa guna usaha Mesin Kendaraan Aset dalam pembangunan

Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin

2,965,888,800

−

−

−

2,965,888,800

−

−

15,681,188,015

13,540,488,015

2,140,700,000

5,147,922,022

5,137,264,982

94,298,000

336,362,061,866

84,914,565,871

779,589,136

–

420,497,038,601

31,010,611,024 104,054,041,835

2,475,762,562 10,811,582,618

− 29,191,255

– −

33,486,373,586 114,836,433,198

(7,000,000,000)

3,190,889,004

Peralatan kantor

10,017,201,326

837,791,556

7,700,000

–

10,847,292,882

Peralatan pabrik Kendaraan

4,529,878,943 13,501,687,294

1,510,950,676 894,422,900

− 426,080,381

– −

6,040,829,619 13,970,029,813

Sewa guna usaha Mesin Kendaraan

Total

Nilai Buku

164,771,600

906,243,800

−

−

1,071,015,400

2,622,685,154

3,199,016,511

−

−

5,821,701,665

165,900,877,176

20,635,770,624

–

186,073,676,164

462,971,636

170,461,184,690

234,423,362,437

Aset dalam pembangunan sebesar Rp 3.024.706.200 dan Rp 3.190.880.601 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 merupakan pembangunan pabrik kaos kaki dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun 2014. Pengurangan aset tetap sebagai berikut: 2013 Rp Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai tercatat aset dijual Harga jual Laba penjualan aset tetap, neto

32

2012 Rp

20,365,149,498 (1,752,105,645)

779,589,136 (462,971,636)

18,613,043,853 20,563,616,309

316,617,500 787,268,219

1,950,572,456

470,650,719


11.

ASET TETAP (Lanjutan) 2013 Rp Pembebanan penyusutan sebagai berikut: Harga pokok penjualan (Catatan 28) Beban penjualan (Catatan 29) Beban umum dan administrasi (Catatan 30) Total

2012 Rp

19,582,105,124 42,288,333 8,614,183,086

15,387,953,917 143,796,254 5,277,085,545

28,238,576,543

20,808,835,716

Aset tetap yang dijaminkan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Entitas: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20) - Tanah - Bangunan dan prasarana - Mesin PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) - Tanah - Mesin PT CIMB Niaga Tbk (Catatan 20) - Tanah PT Bank Panin Tbk (Catatan 20) - Mesin Entitas Anak: - PT Ricky Artha Jaya PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14) - Tanah dan bangunan - PT Jasa Ricky Abadi PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14)

2012 Rp

Rp Rp Rp

70,552,690,000 65,920,400,000 11,955,000,000

70,552,690,000 65,920,400,000 111,975,000,000

Rp Rp

75,237,600,000 52,500,500,000

75,237,600,000 52,500,500,000

Rp

38,552,860,000

38,552,860,000

Rp

3,675,630,598

3,675,630,598

Rp

3,528,668,888

3,528,668,888

- Tanah dan bangunan milik PT Ricky Putra Globalindo Tbk - PT Ricky Garmen Exportindo PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) - Mesin US$ - Tanah dan bangunan - PT Ricky Tekstil Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) - Mesin US$ - Tanah dan bangunan

69 M²

69 M²

2,104,782 128265 M²

2,104,782 130765 M²

2,104,782 128265 M²

2,104,782 130765 M²

Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan pencurian dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 364.778.910.000 tahun 2013 (2012: Rp 342.879.450.000). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

33


11.

ASET TETAP (Lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap sehingga Entitas dan Entitas Anak tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap.

12.

PROPERTI INVESTASI 2013 Saldo Awal Bangunan Harga perolehan Akumulasi depresiasi Nilai buku

Penambahan

1,431,000,000 (41,737,500)

Pengurangan Rp

– (71,550,000)

– –

1,389,262,500

Saldo Akhir Rp 1,431,000,000 (113,287,500) 1,317,712,500

2012 Saldo Awal Rp Bangunan Harga perolehan Akumulasi depresiasi Nilai buku

Penambahan Rp

− −

Pengurangan Rp

1,431,000,000 (41,737,500)

– –

−

Saldo Akhir Rp 1,431,000,000 (41,737,500) 1,389,262,500

Properti investasi merupakan ruko yang dimiliki oleh PT Ricky Jaya Sakti (RJS), Entitas Anak, untuk tujuan kenaikan nilai dan disewakan. Nilai wajar properti investasi berdasarkan taksiran harga pasar oleh Manajemen RJS per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 2.350.000.000 (2012: Rp 1.900.000.000). 2013 Rp Beban penyusutan properti investasi dialokasikan pada: Beban penjualan

13.

71,550,000

2012 Rp 41,737,500

UANG JAMINAN 2013 Rp

Jaminan kerjasama penjualan Jaminan sewa gedung Jaminan deposit Jaminan renovasi toko Jaminan sewa pembiayaan Jaminan lain-lain Total

34

2012 Rp

3,015,514,500 243,769,033 50,000,000 − − 6,188,617

3,075,000,000 146,567,226 98,191,809 142,000,000 125,100,000 15,198,617

3,315,472,150

3,602,057,652


14.

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 2013 Rp Entitas Anak: PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT RAJ - PT JRA Total

2012 Rp

2,418,433,843 1,566,059,941

3,494,987,135 1,724,426,369

3,984,493,784

5,219,413,504

PT Bank Danamon Indonesia Tbk • PT Ricky Arta Jaya (RAJ), Entitas Anak Pada tahun 2004, RAJ memperoleh Fasilitas Kredit Berjangka dan Fasilitas Rekening Koran, dengan jangka waktu fasilitas 1 tahun. Pinjaman ini diperpanjang setiap tahunnya, yang terakhir diperpanjang pada tanggal 9 Nopember 2013, dimana plafon Fasilitas Rekening Koran sebesar Rp 1.000.000.000 dan fasilitas Kredit Berjangka sebesar Rp 3.500.000.000, dengan tingkat bunga 13,25% per tahun untuk tahun 2013 (2012: 12,25% per tahun) . Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 195 yang terletak di Ciroyon, Bandung (Catatan 11) dan persediaan senilai Rp 3.528.668.888 (Catatan 7). • PT Jasa Ricky Abadi (JRA), Entitas Anak Tanggal 15 September 2011, JRA memperoleh fasilitas Kredit Rekening Koran (KMK) yang bersifat revolving/uncommitted dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk digunakan sebagai modal kerja Entitas dengan plafon sebesar Rp 2.500.000.000. Suku bunga atas fasilitas kredit ini sebesar 12% per tahun dan akan di-reviu oleh bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. Pinjaman tersebut dijamin dengan 2 (dua) bidang tanah dan bangunan milik PT Ricky Putra Globalindo 2 Tbk, yang terletak di Kelurahan Sidodadi dengan luas masing-masing 69 M (Catatan 11) dan persediaan senilai Rp 3.454.716.202 (Catatan 7).

35


15.

HUTANG USAHA Rincian hutang usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: a.

Berdasarkan Pemasok: 2013 Rp Pihak yang berelasi: PT Taitat Putra Rezeki PT Uomo Donna Indonesia PT Prima Karya Garmindo CV RR Lifestyle CV Mahkota Tunas Abadi

Pihak ketiga: Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri

Total b.

4,713,195,707 12,819,714,219 6,659,989,531 3,189,566,688 2,158,547,362

1,693,068,380 1,460,615,548 − − −

29,541,013,507

3,153,683,928

66,537,705,375 10,503,214,282

98,573,736,930 9,296,132,137

77,040,919,657

107,869,869,067

106,581,933,164

111,023,552,995

Berdasarkan Mata Uang: 2013 Rp

c.

2012 Rp

2012 Rp

Rupiah Dolar AS

87,273,617,179 19,308,315,985

75,863,303,190 35,160,249,805

Total

106,581,933,164

111,023,552,995

Berdasarkan Umur Hutang: 2013 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: < 30 hari 31 – 60 hari > 60 hari Total

36

2012 Rp

39,237,462,202

40,872,616,351

22,701,360,605 5,554,820,152 39,088,290,206

23,647,400,993 5,786,307,784 40,717,227,867

106,581,933,164

111,023,552,995


16.

HUTANG LAIN-LAIN Hutang lain-lain sebesar Rp 16.164.651.144 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp 5.748.780.515) terutama merupakan hutang atas kelebihan pembayaran dari pelanggan, hutang retur, dan hutang atas pembelian perlengkapan kantor dan pabrik.

17.

PERPAJAKAN a.

Pajak Dibayar di Muka 2013 Rp Entitas: - Pajak penghasilan pasal 28 - Tahun 2013

4,833,953,709

Entitas Anak: Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 28 Pajak pertambahan nilai

809,600 26,531,422 2,116,862,472

− − 1,333,198,449

6,978,157,203

1,333,198,449

Total b.

2012 Rp −

Hutang Pajak 2013 Rp Entitas: Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final Pajak penghasilan badan Pajak pertambahan nilai

Entitas Anak: Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final Pajak penghasilan badan Pajak pertambahan nilai Pajak restoran

Total

37

2012 Rp

114,824,595 143,218,963 13,123,693 24,494,185 87,533,302 − 1,457,843,932

75,866,098 52,651,007 12,603,625 − − 20,018,127 1,674,199,290

1,841,038,670

1,835,338,147

92,524,093 34,278,637 95,901,141 15,350,866 1,393,522,764 432,836,571 42,792,456

97,118,417 38,758,929 77,464,844 20,618,523 249,456,218 138,371,029 −

2,107,206,528

621,787,960

3,948,245,197

2,457,126,107


17.

PERPAJAKAN (Lanjutan) c.

Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Rp Rp Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan Dikurangi: Laba Entitas Anak sebelum taksiran pajak penghasilan Laba sebelum taksiran pajak Entitas Beda temporer: Penyusutan aset tetap Imbalan pasca kerja Amortisasi pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa balik Laba penjualan aset tetap Angsuran sewa guna usaha Penyusutan sewa guna usaha Penyisihan piutang ragu-ragu Pemulihan penyisihan persediaan usang

16,199,072,002

23,519,387,412

(3,849,196,831)

(1,644,851,961)

12,349,875,171

21,874,535,451

996,748,426 238,800,791

Total beda temporer Beda tetap: Perjamuan dan sumbangan Biaya pajak Bahan bakar dan transportasi Biaya promosi Tunjangan pajak penghasilan Tunjangan makan dan kesehatan Perjalanan dinas Beban asuransi Perijinan Pemeliharaan dan perbaikan kendaraan kantor Beban utilitas Beban rumah tangga Beban lain-lain Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Penghasilan sewa Total beda tetap Laba kena pajak sebelum kompensasi rugi fiskal

38

(561,096,226) 1,410,899,917

(1,205,756,126) (308,259,457) (4,173,714,399) 4,643,819,598 2,042,225,493 537,741,034

1,400,434,384 (38,121,192) (4,093,117,944) 2,554,107,648 702,686,517 7,602,250

2,771,605,360

1,383,395,354

1,207,902,526 492,192,183 107,071,239 − − − 892,480,154 257,624,855 11,600,000 182,538,560 85,548,826 98,643,906 1,315,072,352

1,058,756,588 979,851,992 518,652,609 2,397,290,709 734,614,002 1,127,864,467 1,234,781,985 − − − − − −

(394,699,150) (3,379,679,638)

(444,127,459) (2,179,879,731)

876,295,813

5,427,805,162

15,997,776,344

28,685,735,967


17.

PERPAJAKAN (Lanjutan) c.

Pajak Kini (Lanjutan) 2013 Rp Taksiran pajak penghasilan: 20% Dikurangi : Pajak dibayar di muka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25

Pajak penghasilan badan kurang (lebih) bayar d.

2012 Rp

3,199,555,269

5,737,147,193

7,613,848,064 236,716,514 152,937,393

5,507,957,000 113,320,931 95,851,135

8,003,501,971

5,717,129,066

(4,803,946,702)

20,018,127

Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Perhitungan aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2013 Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Rp

31 Des 2013 Rp

172,122,242 117,526,300 (97,417,302) 59,700,198 (2,087,622,777) (112,500,000) 134,435,259

(2,613,436,430) (3,090,183,163) 1,444,058,845 2,771,894,818 − − 575,950,560

(1,813,756,081)

(911,715,371)

44,713,661 13,865,187 209,565,824 49,236,459 78,443,831 10,534,402 (15,845,633) (1,036,449)

(5,435,965) 19,521,759 (23,080,040) 20,268,539 (59,578,700) (31,307,334) 72,682,696 103,970,341

39,277,696 33,386,946 186,485,784 69,504,998 18,865,131 (20,772,932) 56,837,063 102,933,892

389,477,282

97,041,296

486,518,578

1 Jan 2013 Rp Entitas: Penyusutan aset tetap Sewa guna usaha Penyisihan piutang tak tertagih Imbalan pasca kerja Laba atas transaksi jual dan sewa-balik Penyisihan penurunan nilai investasi Penyisihan persediaan usang

(2,785,558,672) (3,207,709,463) 1,541,476,147 2,712,194,620 2,087,622,777 112,500,000 441,515,301 902,040,710

Entitas Anak: JRA RMW RJS RAJ RMD RTI RGE RHC

Total

1,291,517,992

39

(1,716,714,785)

(425,196,793)


17.

PERPAJAKAN (Lanjutan) d.

Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (Lanjutan)

1 Jan 2012 Rp Entitas: Penyusutan aset tetap Sewa guna usaha Penyisihan piutang tak tertagih Imbalan pasca kerja Laba atas transaksi jual dan sewa-balik Penyisihan penurunan nilai investasi Penyisihan persediaan usang

Entitas Anak: JRA RMW RJS RAJ RMD RTI RGE RHC

Total

(2,635,754,318) (2,822,956,889) 1,365,804,518 2,359,469,641 1,737,514,181 112,500,000 439,614,738

2012 Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Rp (149,804,354) (384,752,574) 175,671,629 352,724,979 350,108,596 − 1,900,563

31 Des 2012 Rp (2,785,558,672) (3,207,709,463) 1,541,476,147 2,712,194,620 2,087,622,777 112,500,000 441,515,301

556,191,871

345,848,839

902,040,710

30,340,162 13,865,187 152,154,253 32,438,815 133,801,165 − − (455,129)

14,373,499 − 57,411,571 16,797,644 (55,357,334) 10,534,402 (15,845,633) (581,320)

44,713,661 13,865,187 209,565,824 49,236,459 78,443,831 10,534,402 (15,845,633) (1,036,449)

362,144,453

27,332,829

389,477,282

918,336,324

373,181,668

1,291,517,992

40


17.

PERPAJAKAN (Lanjutan) e.

Beban (Penghasilan) Pajak 2013 Rp Pajak kini: Entitas Entitas Anak: JRA RMW RJS RTI RGE RMD RAJ RG RS Total beban pajak kini Pajak tangguhan: Entitas Entitas Anak: JRA RMD RMW RJS RAJ RHC RTI RGE

f.

2012 Rp

3,199,555,269

5,737,147,193

203,581,862 333,241,412 388,671,856 382,714,543 469,946,244 167,683,608 214,776,735 309,445,742 107,408,696

161,254,910 302,117,904 346,407,853 108,781,654 38,994,343 − − − −

5,777,025,966

6,694,703,857

1,813,756,081 (9,779,772) (19,521,759) 23,080,040 (20,268,539) 59,578,700 31,307,334 (72,682,696) (103,970,341)

Total penghasilan pajak tangguhan, neto

1,701,499,048

Total beban pajak, neto

7,478,525,013

(345,848,839) (14,373,499) 193,131,921 − (57,411,571) 64,839,925 581,320 (10,534,402) 15,845,633 (153,769,512) 6,540,934,345

Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Entitas dan Entitas Anak melaporkan pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri (self assessment ). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak atau sampai dengan tahun 2013, mana yang lebih dahulu. Mulai tahun fiskal 2008, terjadi perubahan peraturan dimana Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.

41


18.

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 2013 Rp

19.

2012 Rp

Gaji Listrik Bunga Sewa Lain-lain

4,226,195,713 3,032,744,004 762,324,022 1,700,815 1,143,851,421

4,824,062,407 97,825,659 762,324,022 16,776,911 2,765,767,462

Total

9,166,815,975

8,466,756,461

UANG MUKA PENJUALAN Uang muka penjualan sebesar Rp 2.501.037.091 per tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp 1.883.648.123) merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atas penjualan benang.

20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 2013 Rp Entitas: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - Line Facility Al Murabahah [US$ 6.298.000 (2013) dan US$ 6.045.000 (2012)] - Line Facility Al Musyarakah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - Pembukaan L/C [US$ 13.529.454,22 (2013) dan US$ 6.172.185,48 (2012)] - Kredit Modal Kerja - US Dollar [US$ 9.000.000 (2013) dan US$ 8.750.005 (2012)] - Rupiah PT Bank Panin Tbk - Fasilitas Pinjaman Investasi PT Bank CIMB Niaga Tbk - Fasilitas Pinjaman Investasi

42

2012 Rp

76,766,322,000 68,886,000,000

58,459,018,000 69,253,000,000

164,910,517,488

59,685,033,592

109,701,000,000 11,250,000,000

84,612,548,350 −

18,004,818,618

7,188,886,750

24,000,000,000

30,000,000,000


20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) 2013 Rp Entitas Anak: PT RGE PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - Line Facility Al Murabahah [US$ 1.174.074 (2013) dan US$ 999.800 (2012)] - Line Facility Al Musyarakah - US Dollar [US$ 2.498.500 (2013)] - Rupiah PT RTI PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

14,310,787,986

2012 Rp

9,668,066,000

30,454,216,500 1,800,000,000

− −

19,350,000,000

−

Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun

539,433,662,592 (319,547,214,013)

318,866,552,692 (125,782,424,288)

Total bagian pinjaman bank jangka panjang

219,886,448,579

193,084,128,404

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk • Line Facility Al Murabahah Berdasarkan Akta Notaris Amriyati A. Supriyadi, S.H., M.H. No. 11, tanggal 24 April 2012, Entitas memperoleh Line Facility Al Murabahah untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.500.000, dan jangka waktu 36 bulan. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 6,5% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 117/OL/301/IV/2012, Entitas memperoleh tambahan modal kerja Line Facility Murabahah Revolving dari US$ 5.500.000 menjadi US$ 6,300,000. • Line Facility Al Musyarakah Berdasarkan Akta Notaris Amriyati A. Supriyadi, S.H., M.H. No. 12, tanggal 24 April 2012, Entitas memperoleh Entitas memperoleh Line Facility Al Musyarakah sebagai tambahan modal kerja usaha dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70.000.000.000, dan jangka waktu 36 bulan. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 11% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: › 3 bidang tanah yang terletak di Jl. Industri No. 54, Desa Tarikolot, Bogor, Jawa Barat, atas nama PT Ricky Putra Globalindo Tbk, dengan total luas tanah 128.265 M2, dan nilai hak tanggungan sebesar Rp 46.175.000.000; › Tanah dan bangunan rumah tinggal yang terletak di Jl. Pluit Samudra No 11-12 Blok C No. 2 & 3 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, HGB No. 3304 atas nama Ricky Gunawan, luas tanah 2.500 2 M , dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp 29.062.600.000; › Mesin produksi garmen untuk pabrik yang terletak di Jl. Industri No. 54 Desa Tarikolot, Kec. Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat dengan nilai fidusia sebesar Rp 52.500.500.000; › Persediaan barang senilai maksimal sebesar Rp 50.000.000.000; › Tagihan piutang dari seluruh penjualan sampai dengan maksimal sebesar Rp 80.000.000.000.

43


20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk • Fasilitas Kredit Modal Kerja Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit dari Notaris Gamal Wahidin, S.H., No. 02, tanggal 3 Desember 2012, Entitas memperoleh tambahan Fasilitas Kredit Modal Kerja menjadi US$ 9.000.000; dan fasilitas ini berlaku sejak tanggal 3 Desember 2012 dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2014. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 7,5% per tahun. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit dari Notaris Gamal Wahidin, S.H., No. 09, tanggal 18 Desember 2013, Entitas memperoleh tambahan Fasilitas Kredit Modal Kerja maksimum sebesar Rp 40.000.000.000; dan fasilitas ini berlaku sejak tanggal 18 Desember 2013 sampai dengan 26 Maret 2013. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 10,5% per tahun. • Fasilitas Pembukaan L/C Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit dari Notaris Gamal Wahidin, S.H., No. 3, tanggal 3 Desember 2012, Entitas memperoleh tambahan Fasilitas Pembukaan L/C, menjadi US$ 19.800.000. Fasilitas ini berlaku dari tanggal 3 Desember 2012 - 26 Maret 2014. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 7,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: 2 › Sebidang tanah di Jl. Raya Bandun-Garut Km. 28 dengan total luas tanah 136.996 M , dengan nilai pengikatan sebesar Rp 11.724.990.000; mesin-mesin spining dengan nilai pengikatan sebesar Rp 11.955.000.000; dan bangunan dan sarana dengan nilai pengikatan sebesar Rp 5.400.000.000; 2 › Sebidang tanah di Jl. Raya Bandung-Garut 28, Desa Penejoan dengan total luas tanah 60.170 M , dengan nilai pengikatan sebesar Rp 17.940.000.000; dan bangunan dan sarana dengan nilai pengikatan sebesar Rp 46.360.700.000; 2

› Sebidang tanah di Jl. Sawah Lio Raya, Jembatan Lima dengan total luas tanah 2.713 M , dengan nilai pengikatan sebesar Rp 26.585.700.000; dan bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 14.159.700.000; › Sebidang tanah di Desa Tajur, Bogor dengan total luas tanah 107.031 M2, dengan nilai pengikatan sebesar Rp 14.302.000.000; › Persediaan barang senilai maksimal sebesar Rp 223.769.010.000; › Tagihan piutang dari seluruh penjualan sampai dengan maksimal sebesar Rp 167.698.650.000. PT Bank Panin Tbk • Pada bulan September 2011, Entitas memperoleh tambahan fasilitas pinjaman investasi jangka panjang sebesar Rp 9.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 6 tahun sejak penandatanganan perjanjian, dan pembayaran akan dilakukan secara angsuran dengan sistem annuity . Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 11% per tahun (dapat direviu setiap saat).

44


20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) PT Bank Panin Tbk (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan APHT II sebesar Rp 8.110.000.000 atas tanah seluas 1.477 M², terletak di Jl. Pluit Raya Utara No. 30, Blok N Kav No. 10, Pluit, terdaftar atas nama Paulus Gunawan; dan FEO sebesar Rp 2.371.730.598 atas beberapa mesin produksi. • Pada bulan Juni 2013, Entitas memperoleh tambahan fasilitas pinjaman investasi jangka panjang III sebesar Rp 13.500.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 60 bulan, terhitung sejak 24 Juli 2013 - 24 Juni 2018, dengan tingkat bunga 10% per tahun (dapat direviu setiap saat); dan efektif tanggal 22 Nopember 2013, tingkat bunga disesuaikan sebesar 0,5% dari existing bunga saat ini. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: › APHT III sebesar Rp 12.600.000.000 atas tanah seluas 1.477 M2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya yang terletak di Jl. Pluit Raya Utara No. 30, Blok N Kav No. 10 dengan SHM no. 4111 a/n Paulus Gunawan; › FEO sebesar Rp 3.675.630.598 atas 1 unit mesin Yin Grand Auto Cuttter. PT Bank CIMB Niaga Tbk • Pada tanggal 26 Desember 2012, Entitas memperoleh Fasilitas Pinjaman Investasi sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 6 (enam) tahun, 26 Desember 2012 - 26 Desember 2017. 2

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah SHM No. 1055/Pulo seluas 587 M , dan saat ini sedang dalam pengurusan penurunan hak menjadi HGB atas nama PT Ricky Putra Globalindo Tbk, dengan APHT I senilai 38.552.860.000 (Catatan 11). Tingkat bunga pinjaman ini sebesar 11% per tahun. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk • PT Ricky Tekstil Indonesia (RTI), Entitas Anak Pada tanggal 6 Pebruari 2013, RTI memperoleh All Musyawarah Revolving sebesar Rp 20.000.000.000, dengan jangka waktu 36 bulan. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: › Tanah dan bangunan rumah tinggal yang terletak di Jl. Pluit Samudra No. 11-12 Blok C No. 2 & 3, Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, HGB No. 3304 a/n Ricky Gunawan, luas tanah 2.500 M2; › Tanah, bangunan, dan sarana pelengkap pabrik yang terletak di Jl. Industri No. 54 Desa Tarikolot Kec. Citeureup Kabupaten Bogor Jawa Barat, dengan SHGB No. 6/Ds Tarikolot a/n PT Ricky Putra Globalindo Tbk, luas tanah 5.213 M2; SHGB No. 7/Ds Tarikolot a/n PT Ricky Putra Globalindo Tbk, luas tanah 2 52.672 M2, SHGB No. 10/Ds Tarikolot a/n PT Ricky Putra Globalindo Tbk, luas tanah 70.380 M ; › Corporate Guarantee dari PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

45


20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) • PT Ricky Garmen Exportindo (RGE), Entitas Anak Pada tanggal 25 September 2012, RGE memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al Murabahah sebesar US$ 1.712.000, dengan jangka waktu 60 bulan, maksimal jangka waktu per pencairan adalah 6 bulan dengan tingkat bunga 6,5%. Jumlah pinjaman per 31 Desember 2013 adalah sebesar US$ 1.174.074 (2012: US$ 999.800). Pada tanggal 29 September 2012, RGE juga memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al Musyarakah I dan Al Musyarakah II masing-masing sebesar US$ 3.000.000 dan Rp 7.200.000.000, dengan jangka waktu 36 bulan, maksimal jangka waktu per pencairan adalah 8 bulan dengan tingkat bunga untuk masingmasing Al Musyarakah I dan Al Musyarakah II 7,5% dan 11%. Jumlah pinjaman per 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar US$ 2.498.500 dan Rp 1.800.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: › Tanah, bangunan dan sarana pelengkap pabrik yang terletak di Jl. Industri No. 54 Desa Tarikolot Kec. 2 Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan total luas tanah 128.265 M . › Tanah dan bangunan rumah tinggal yang terletak di Jl. Pluit Samudra No. 11-12 Blok C No. 2 & 3 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Utara, HGB No. 3304 a/n. Ricky Gunawan. Luas tanah 2.500 2 2 M , luas bangunan 2.513 M . › Seluruh mesin produksi dan mesin pembantu lainnya yang dibeli dengan pembiayaan BMI senilai US$ 2.014.782. › Piutang dagang atas seluruh usaha RGE dengan nilai minimal sebesar US$ 5.462.000. › Corporate Guarantee dari PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.

21.

HUTANG SEWA GUNA USAHA Pada tahun 2010, Entitas melakukan transaksi jual dan sewa-balik atas 25 unit kendaraan kepada PT BCA Finance dan PT Bank Victoria, pihak ketiga. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset adalah sebesar Rp 5.149.685.152, diakui sebagai pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa-balik dan diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa sebagai berikut: 2013 2012 Rp Rp Pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan 4,289,080,930 4,289,080,930 sewa-balik (4,289,080,930) (3,083,324,804) Dikurangi: Akumulasi amortisasi Total, neto Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang

Amortisasi pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa-balik

46

−

1,205,756,126

−

(1,205,756,126)

−

−

2013 Rp

2012 Rp

1,205,756,126

1,400,434,384


21.

HUTANG SEWA GUNA USAHA (Lanjutan) Pembayaran sewa guna usaha minimum (minimum lease payment ) di masa yang akan datang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Rp Rp Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember: 2013 − 5,057,573,913 2014 16,703,803,551 3,511,615,894 2015 12,202,968,969 483,530,211 2016 9,346,235,608 − 2017 177,869,269 − 38,430,877,397 (6,275,858,324)

9,052,720,018 (762,556,668)

Hutang sewa guna usaha Dikurangi : Bagian lancar hutang sewa guna usaha

32,155,019,073 (12,445,420,735)

8,290,163,350 (4,996,515,990)

Hutang sewa guna usaha jangka panjang

19,709,598,338

3,293,647,360

Dikurangi: Bunga sewa guna usaha

22.

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Entitas dan Entitas Anak menghitung dan membukukan liabilitas pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang berhak memperoleh imbalan pasca kerja, sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000 dan telah direvisi dengan UU No. 13 tahun 2003 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Entitas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas dan Entitas Anak sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut.

Liabilitas imbalan pasca kerja Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 telah dihitung oleh PT Gemma Mulia Inditama (2012: PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi), aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan asumsi-asumsi utama yang digunakan sebagai berikut: 2013 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Metode Perhitungan Tingkat Mortalitas Tingkat kecacatan Usia pensiun Periode laporan

8% per tahun 5% per tahun Projected Unit Credit TMI - 3 10% x TMI - 3 55 tahun 31 Desember 2013

: : : : : : :

47

2012 6% per tahun 5% per tahun Projected Unit Credit TMI - 2 10% x TMI - 2 55 tahun 31 Desember 2012


22.

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja sebagai berikut:

1 Jan 2013 Rp Entitas Entitas Anak RMW JRA RAJ RMD RJS RHC RGE RTI Total

Total

31 Des 2013 Rp

10,848,778,480

1,884,873,491

(1,646,072,700)

11,087,579,271

130,963,769 170,581,949 256,674,417 239,587,271 716,066,856 − − −

49,666,604 35,160,730 76,062,334 63,363,643 30,146,984 487,439,220 326,127,575 274,805,684

(21,424,000) (2,975,000) − (21,424,000) (48,655,900) (43,032,900) − −

159,206,373 202,767,679 332,736,751 281,526,914 697,557,940 444,406,320 326,127,575 274,805,684

12,362,652,742

3,227,646,266

(1,783,584,500)

13,806,714,508

1 Jan 2012 Rp Entitas Entitas Anak RMW JRA RAJ RMD RJS

2013 Dibebankan ke Realisasi Laporan Laba Rugi Pembayaran Komprehensif Rp Rp

2012 Dibebankan ke Realisasi Laporan Laba Rugi Pembayaran Komprehensif Rp Rp

31 Des 2012 Rp

9,437,878,563

2,071,356,767

(660,456,850)

10,848,778,480

121,034,540 158,704,082 144,302,969 392,408,150 507,711,390

9,929,229 39,203,967 112,371,448 96,511,621 226,805,466

− (27,326,100) − (249,332,500) (18,450,000)

130,963,769 170,581,949 256,674,417 239,587,271 716,066,856

10,762,039,694

2,556,178,498

(955,565,450)

12,362,652,742

48


23.

MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan daftar yang dikeluarkan oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Total Lembar Saham Spanola Holding, Ltd PT Ricky Utama Raya Denzin International Limited Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total

Persentase Kepemilikan %

Total Modal Disetor Rp

125,000,000 99,192,100 84,095,500 333,429,910

19.48 15.46 13.10 51.96

62,500,000,000 49,596,050,000 42,047,750,000 166,714,955,000

641,717,510

100.00

320,858,755,000

Entitas telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.

24.

TAMBAHAN MODAL DISETOR, NETO 2013 Rp Tambahan modal disetor saat Penawaran Umum Saham Perdana Biaya emisi saham Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali Tambahan modal disetor, neto

2012 Rp

6,000,000,000 (944,246,000) (170,995,884)

6,000,000,000 (944,246,000) (170,995,884)

4,884,758,116

4,884,758,116

Tambahan modal disetor saat penawaran umum saham perdana berasal dari penawaran umum saham perdana pada tahun 1998 sebanyak 60.000.000 saham tahun 1998.

25.

SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN

-

2013 Rp

2012 Rp

RUPS 20 Juni 2013: Akta Notaris Syrifah Choize S.H., No. 9 RUPS 22 Juni 2012: Akta Notaris Syrifah Choize S.H., No. 12 RUPS 24 Juni 2011: Akta Notaris Syrifah Choize S.H., No. 24 RUPS 24 Juni 2010: Akta Notaris Syrifah Choize S.H., No. 18

100,000,000 100,000,000 200,000,000 50,000,000

− 100,000,000 200,000,000 50,000,000

Total

450,000,000

350,000,000

• Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Juni 2012, dengan akta notaris No. 12 dari Syarifah Chozie S.H., memutuskan penetapan penggunaan laba bersih Entitas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 12.209.645.239 berupa pembagian deviden tunai sebesar Rp 4 per lembar saham untuk 641.717.510 lembar saham atau sebesar Rp 2.566.870.040.

49


26.

KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2013

Entitas Anak

Saldo Awal

Penambahan

Bagian

Penyesuaian

Investasi/

Laba (Rugi)

Saldo Awal

(Dividen)

Entitas Anak

Rp

Rp

Rp RMD

Saldo Akhir Rp

2,367,106,048

61,338,556

−

243,802,694

2,672,247,297

RAJ

8,732,097

521

−

1,578,029

10,310,647

JRA

1,601,802

257

−

380,595

1,982,653

RJS

358,373,296

−

−

49,294,315

407,667,611

−

RMW RHC RTI RGE RT Mahkota

−

2,110,496

9,639,471

325,037,091

46,280,136

−

108,157,717

479,474,944

1,357,913,018

105,275,347

−

389,320,902

1,852,509,266

−

99,777,541

876,828,719

7,528,975

777,051,178 −

− −

100,000,000

RG

−

−

4,249,437,500

RS

−

−

RCR

−

−

Total

5,203,343,505

212,894,816

(19,452,980)

80,547,020

490,599,666

4,740,037,166

750,000,000

126,566,424

876,566,424

200,000,000

(108,152,231)

91,847,769

5,299,437,500

1,383,983,166

12,099,658,988

2012

Entitas Anak

RMD RAJ JRA RJS RMW RHC RTI RGE Total

Saldo Awal Rp

Penambahan Investasi/ (Dividen) Rp

Bagian Laba (Rugi)

Entitas Anak Rp

Saldo Akhir Rp

2,303,263,878 8,471,612 1,279,526 312,623,022 5,583,557 (69,054,153) − −

− − − − − 343,879,584 1,200,000,000 750,000,000

63,842,170 260,485 322,276 45,750,274 1,945,418 50,211,660 157,913,018 27,051,178

2,367,106,048 8,732,097 1,601,802 358,373,296 7,528,975 325,037,091 1,357,913,018 777,051,178

2,562,167,442

2,293,879,584

347,296,479

5,203,343,505

50


27.

PENJUALAN NETO 2013 Rp Garmen Lokal Pakaian dalam Pakaian luar Lain-lain Ekspor Pakaian dalam Pakaian luar Spinning Lokal Ekspor Total

2012 Rp

326,886,603,117 57,802,336,893 107,642,781,765

277,113,018,686 62,958,200,087 57,019,362,774

22,127,914,606 145,582,203,377

5,824,056,781 156,379,228,042

272,908,611,575 51,234,650,802

166,217,386,638 24,461,449,542

984,185,102,135

749,972,702,550

Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada penjualan kepada satu pihak yang melebihi 10% dari total penjualan bersih konsolidasian.

51


28.

HARGA POKOK PENJUALAN 2013 Rp Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi Total biaya produksi Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun Biaya pokok produksi Persediaan barang jadi: Awal tahun Pembelian Akhir tahun Total harga pokok penjualan

2012 Rp

454,669,898,757 103,021,660,474 108,602,104,096

332,965,284,807 86,686,928,963 67,081,538,330

666,293,663,327

486,733,752,100

62,797,578,960 (91,042,473,989)

66,217,965,508 (62,797,578,960)

638,048,768,298

490,154,138,648

106,202,323,184 118,967,540,605 (151,681,270,546)

75,376,747,149 125,841,643,370 (106,202,323,184)

711,537,361,541

585,170,205,983

Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari total pembelian bersih konsolidasian. Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut: 2013 Rp Bahan pembantu Penyusutan (Catatan 11) Biaya jasa maklon Bahan bakar dan pelumas Pengiriman Pemeliharaan dan perbaikan Listrik, air dan telepon Imbalan pasca kerja (Catatan 22) Biaya administrasi dan provisi pembukaan L/C Asuransi Perijinan Keamanan Lain-lain Total

52

2012 Rp

52,964,232,335 19,582,105,124 11,516,504,431 5,412,479,700 6,161,910,284 4,332,387,868 4,476,036,834 1,884,873,491 245,831,330 683,910,579 707,399,883 264,604,100 369,828,136

13,590,422,337 15,387,953,917 3,041,473,743 3,264,984,249 2,830,282,303 2,579,085,939 23,543,035,726 1,058,174,938 328,854,210 497,073,117 478,746,330 139,600,000 341,851,521

108,602,104,096

67,081,538,330


29.

BEBAN PENJUALAN 2013 Rp Gaji dan tunjangan Iklan dan promosi Pengiriman/ekspedisi Potongan penjualan Royalti Biaya penjualan lain-lain Claim Penjualan Komisi penjualan Biaya administrasi penjualan Bahan bakar dan pelumas Perjalanan dinas Perlengkapan kantor Perijinan Perjamuan dan sumbangan Pemeliharaan dan perbaikan Keperluan counter Tunjangan pajak penghasilan Sewa Asuransi Penelitian, pengembangan dan jasa teknis Air, listrik dan telepon Penyusutan (Catatan 11) Imbalan pasca kerja (Catatan 22) Lain-lain Total

53

2012 Rp

24,423,364,028 22,396,312,095 13,878,111,791 5,953,627,991 4,299,193,264 3,318,007,942 3,453,204,516 2,869,820,260 1,612,470,648 1,405,609,571 1,237,754,418 1,057,218,045 904,957,754 614,617,055 581,726,251 580,987,328 571,775,000 567,399,440 551,948,021 276,653,758 162,873,223 42,288,333 30,146,984 3,160,948,182

20,250,571,617 16,770,197,543 11,945,190,057 4,352,240,759 2,783,603,616 2,908,189,650 747,764,396 2,431,373,448 1,813,710,611 1,200,125,400 1,102,468,427 657,784,183 382,019,674 322,233,338 657,126,096 306,494,055 404,810,915 735,735,506 116,833,993 147,508,395 170,879,740 143,796,254 171,773,939 827,078,509

93,951,015,897

71,349,510,121


30.

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2013 Rp Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 11) Perjalanan dinas Jasa profesional Perijinan Pemeliharaan dan perbaikan Imbalan pasca kerja (Catatan 22) Sewa Air, listrik dan telepon Perlengkapan kantor Sumbangan dan perjamuan Bahan bakar dan pelumas Pajak Tunjangan pajak penghasilan Asuransi Biaya rumah tangga Pengiriman Iklan Penelitian, pengembangan dan jasa teknis Keamanan Penyusutan properti investasi (Catatan 12) Biaya amortisasi Amortisasi sewa guna usaha Lain-lain Total

31.

2012 Rp

22,182,868,509 8,605,369,457 5,991,023,274 3,736,494,007 3,315,533,818 3,124,488,449 767,144,873 2,251,821,790 1,936,707,091 1,236,271,852 1,143,200,936 1,088,046,069 967,833,134 892,658,777 822,576,461 388,368,107 143,151,202 149,514,850 149,149,962 92,948,499 71,550,000 27,348,167 8,813,629 3,375,511,718

15,833,365,756 5,277,085,545 4,243,137,723 2,947,901,106 1,367,745,088 2,927,980,703 370,664,170 921,220,849 1,279,487,261 931,943,651 857,774,923 807,174,018 1,422,395,522 732,291,554 696,044,417 411,140,239 − 78,129,625 360,031,271 79,216,900 41,737,500 − 21,809,734 3,030,483,818

62,468,394,631

44,638,761,373

BEBAN BUNGA 2013 Rp Beban bunga hutang dan pinjaman adalah sebagai berikut: Bank Sewa guna usaha Total

54

2012 Rp

42,321,067,572 1,570,798,228

22,174,179,928 639,397,464

43,891,865,800

22,813,577,392


32.

LABA PER SAHAM DASAR Laba per saham dasar (LPS – dasar) dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2013 Rp Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar

2012 Rp

7,336,563,822 641,717,510

16,631,233,001 641,717,510

11.43

25.92

Laba per saham dasar

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas tidak memiliki efek yang berpotensi menjadi saham biasa yang dilutif.

33.

NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS MONETER Nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013

2012

Nilai Tercatat

Nilai Wajar

Nilai Tercatat

Nilai Wajar

Rp

Rp

Rp

Rp

Aset Keuangan - Kas dan setara kas - Piutang usaha - Piutang lain-lain - Uang jaminan Total aset keuangan

59,099,525,867

59,099,525,867

57,623,502,602

57,623,502,602

259,510,134,163

259,510,134,163

161,966,229,739

161,966,229,739

36,200,143,025

36,200,143,025

35,189,085,452

35,189,085,452

3,315,472,150

3,315,472,150

3,602,057,652

3,602,057,652

358,125,275,205

358,125,275,205

258,380,875,445

258,380,875,445

Liabilitas Keuangan - Pinjaman bank jangka pendek - Hutang usaha - Hutang lain-lain - Pinjaman bank jangka panjang Total liabilitas keuangan

3,984,493,784

3,984,493,784

5,219,413,504

5,219,413,504

106,581,933,164

106,581,933,164

111,023,552,995

111,023,552,995

16,164,651,144

16,164,651,144

5,748,780,515

5,748,780,515

539,433,662,592

539,433,662,592

318,866,552,692

318,866,552,692

666,164,740,684

666,164,740,684

440,858,299,706

440,858,299,706

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Entitas dan Entitas Anak untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

55


33.

NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS MONETER (Lanjutan) Aset Keuangan Lancar dan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Aset keuangan lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, sementara liabilitas keuangan jangka pendek terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan hutang usaha. Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dianggap telah mencerminkan estimasi nilai wajarnya. Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap/variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar, persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama, sehingga jumlah terutang liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar. Aset Keuangan Tidak Lancar Aset keuangan tidak lancar merupakan uang jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

34.

TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Dalam kegiatan usaha normalnya, Entitas melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.

a.

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak yang Berelasi PT Taitat Putra Rezeki PT Uomo Donna Indonesia

b.

Sifat Transaksi

Hubungan

Pembelian dan penjualan Pembelian dan penjualan

Entitas afiliasi Entitas afiliasi

Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: • Penjualan 2013 Rp

2012 Rp

PT Uomo Donna Indonesia PT Taitat Putra Rezeki

2,540,849,664 203,266,109

2,461,317,568 13,262,148

Total Persentase penjualan kepada pihak-pihak yang berelasi terhadap total penjualan konsolidasian

2,744,115,773

2,474,579,716

56

0.28%

0.33%


34.

TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI ((Lanjutan) Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai piutang usaha sebesar Rp 11.813.536.426 dan Rp 1.275.224.684 (Catatan 5) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. • Pembelian bahan baku 2013 Rp

2012 Rp

PT Uomo Donna Indonesia PT Taitat Putra Rezeki

21,921,660,788 6,740,926,265

7,433,755,206 267,487,774

Total Persentase pembelian dari pihak-pihak yang berelasi terhadap total pembelian konsolidasian

28,662,587,053

7,701,242,979

3.43%

5.88%

• Pendapatan sewa Entitas dan Entitas Anak menyewakan sebagian ruang kantor dan pabrik kepada PT Taitat Putra Rezeki dan PT Uomo Donna Indonesia sebesar Rp 775.618.182 dan Rp 1.191.925.067 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.

35.

INFORMASI SEGMEN Entitas dan Entitas Anak pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: a. b. c.

Pabrikasi pakaian dalam dan luar Perdagangan Pabrikasi benang

57


35.

INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 2 0 1 3 Pabrikasi Pakaian Dalam

Pabrikasi

dan Luar

Perdagangan

Benang

Total

Rp

Rp

Rp

Rp

Pendapatan dari pelanggan eksternal

262,111,546,796

Pendapatan antar segmen

162,071,251,616

Penghasilan bunga Rugi selisih kurs, neto Penghasilan sewa Beban bunga dan provisi bank Penyusutan

335,041,822 (17,730,231,995) 3,379,679,638

392,262,550,970 − 204,194,030 (6,903,789,992) −

329,811,004,369

984,185,102,135

75,371,164,565

237,442,416,181

25,976,940 (58,951,702,342) −

565,212,792 (83,585,724,329) 3,379,679,638

(15,445,618,731)

(6,670,731,274)

(21,775,515,795)

(43,891,865,800)

11,551,348,104

3,596,362,018

12,082,587,392

27,230,297,514

Amortisasi keuntungan dari transaksi jual dan sewa-balik Penjualan waste

1,205,756,126 −

−

−

−

Laba segmen dilaporkan

44,685,499,460

9,692,252,705

Aset segmen dilaporkan

826,610,706,036

309,885,411,678

1,205,756,126

15,501,460,441

15,501,460,441

(39,771,380,426)

14,606,371,739 −

Pengeluaran modal Liabilitas segmen dilaporkan

328,418,614,786

1,464,914,732,500

35,754,546,524

33,393,110,268

9,595,721,863

78,743,378,655

361,090,137,949

243,580,883,019

225,261,815,141

829,932,836,109

2 0 1 2 Pabrikasi Pakaian Dalam

Pabrikasi

dan Luar

Perdagangan

Benang

Total

Rp

Rp

Rp

Rp

Pendapatan dari pelanggan eksternal

297,894,108,690

261,399,757,680

190,678,836,180

749,972,702,550

Pendapatan antar segmen

133,303,656,349

−

63,120,915,132

196,424,571,481

Penghasilan bunga Laba selisih kurs, neto Penghasilan sewa

331,645,971 (3,296,895,757) 2,129,875,731

96,415,268 (167,044,581) −

25,612,207 (8,926,501,887) −

453,673,446 (12,390,442,225) 2,129,875,731

Beban bunga dan provisi bank

(8,762,883,795)

(1,737,111,206)

(14,166,904,318)

(22,813,577,391)

Penyusutan

(7,732,726,995)

(1,542,418,975)

(11,533,689,745)

(20,808,835,715)

Amortisasi keuntungan dari transaksi jual dan sewa-balik Penjualan waste

1,400,434,384

−

−

9,248,908,636

−

−

9,248,908,636

Laba segmen dilaporkan

42,700,835,382

4,272,561,317

Aset segmen dilaporkan

719,304,534,306

173,316,614,536

291,061,938,016

8,734,430,935

70,061,769,036

6,118,365,900

84,914,565,871

294,346,964,543

133,940,627,369

357,962,169,799

786,249,761,710

Pengeluaran modal Liabilitas segmen dilaporkan

58

(26,669,504,519)

1,400,434,384 20,303,892,179 1,183,683,086,859


35.

INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 2013 Rp Penjualan Total pendapatan dari pelanggan eksternal Eliminasi pendapatan antar segmen Penjualan konsolidasian

1,221,627,518,316 (237,442,416,181)

946,397,274,031 (196,424,571,481)

984,185,102,135

749,972,702,550

2013 Rp Laba-rugi Total laba-rugi untuk segmen dilaporkan Eliminasi laba-rugi antar segmen Laba konsolidasian

Aset Total aset untuk segmen dilaporkan Eliminasi aset antar segmen Aset konsolidasian

Liabilitas konsolidasian

2012 Rp

14,606,371,739 (7,269,807,919)

20,303,892,179 (3,672,659,178)

7,336,563,820

16,631,233,001

2013 Rp

2012 Rp

1,464,914,732,500 (355,049,402,739)

1,183,683,086,859 (341,184,412,538)

1,109,865,329,761

842,498,674,321

2013 Rp Liabilitas Total liabilitas untuk segmen dilaporkan Eliminasi liabilitas antar segmen

2012 Rp

2012 Rp

829,932,836,109 (101,257,775,279)

786,249,761,710 (310,708,476,751)

728,675,060,830

475,541,284,959

Informasi Geografis Rincian penjualannya sebagai berikut: 2013 Rp Jakarta dan Jawa Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Eropa Asia Afrika, Timur Tengah dan Australia Total

59

2012 Rp

806,729,214,119 22,192,769,155 5,477,696,773 149,110,861,952 674,560,143

498,807,907,052 74,547,106,039 19,180,540,060 155,236,678,825 2,200,470,574

984,185,102,142

749,972,702,550


36.

PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN a.

Entitas melakukan perjanjian sewa-menyewa sebagian ruangan kantor dan pabrik serta peralatan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pendapatan sewa untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Rp Rp PT Taitat Putra Rezeki PT Uomo Donna Indonesia Total

545,618,182 230,000,000

558,180,001 379,999,998

775,618,182

938,179,999

b.

Pada bulan Juni 2011, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Warner Bros. Consumer Products Inc atas merek dagang “Tom and Jerry”. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 April 2011 sampai 31 Juli 2013. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar imbalan awal sebesar US$ 45.000 yang dicicil selama 4 kali hingga tanggal 1 Januari 2013. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 11% dari Net Invoiced Billings.

c.

Pada bulan Oktober 2012, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan MGA Entertainment, Inc. atas merek dagang “Lalaloopsy” dengan karakter "Pillow Featherbed", "Crumbs Sugar Cookies", "Mittens Fluff'n'Stuff", "Peanut Big Top", "Spot Splatter Splash", "Jewel Sparkles", "Dot Starlight", dan "Bea Spells-a-lot". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Desember 2012 sampai 31 Januari 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar imbalan awal sebesar US$ 5.000 dan Entitas juga membayar minimum guarantee sebesar US$ 12.500. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 10% dari Net License's Net Sales Allowance.

d.

Pada bulan Mei 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan PT Metro Jaya Fashion Garmindo atas merek dagang Angry Birds, Angry Birds Season, dan Angry Bird Space. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 23 Mei 2013 sampai 31 Agustus 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar management fee yang terdiri dari Guarantee dan CMF masing-masing sebesar € 25.000 dan € 4.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 13%.

e.

Pada tanggal 4 April 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Fun Characters International Pte. Ltd. atas merek dagang Cars 1 & 2. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2013 sampai 31 Maret 2014.

f.

Pada bulan Januari 2014, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Mattel Europa B.V atas merek dagang Barbie and Barbie. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 38.500. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 10% dari penjualan bersih.

60


36.

PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN (Lanjutan) g.

Pada bulan Oktober 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Universal Studios Licensing LLC atas karakter "Despicable Me 2". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 11 Oktober 2013 sampai 31 Desember 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar imbalan awal sebesar US$ 20.000 dan Entitas juga membayar minimum guarantee sebesar US$ 60.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 12% dari harga pokok royalti.

h.

Pada bulan September 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan MARVEL atas karakter "Avengers Assemble", "Avengers Movie 2", dan "Captain America Movie 2". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2014 sampai 30 September 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar imbalan awal sebesar US$ 18.000 dan Entitas juga membayar minimum guarantee sebesar US$ 18.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 15% dari gross invoiced atau 10% dari harga retail .

i.

Pada bulan Maret 2014, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Sanrio Global Asia Ltd. atas merek dagang "Hello Kitty and My Melody". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 April 2014 sampai 31 Maret 2016. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 20.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 12% dari penjualan.

j.

Pada tanggal 1 Oktober 2011, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan BUM Equipment LLC atas merek dagang "BUM Equipment". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Oktober 2011 sampai 1 Juni 2012 dan terdapat jangka waktu perpanjangan selama 5 tahun sejak 1 Juni 2012 sampai 31 Mei 2017. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 22.000 setiap tahun untuk opsi perpanjangan kontrak .

k.

Pada tanggal 1 Januari 2014, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan EUT Fashion (S) Pte Ltd atas merek dagang "ELLE HOME". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2016. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 33.000 untuk 1 tahun pertama, US$ 36.300 untuk tahun kedua, dan US$ 40.000 untuk tahun ketiga. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 8% dari yang lebih tinggi antara nilai pasar dengan nilai minimal.

l.

Pada tanggal 17 Desember 2012, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Warner Bros. Consumer Products Inc. atas merek dagang "WBLT Licensed Material", "DCB Licensed Material", "DCS Licensed Material", "TJS Licensed Material", dan "SCOO Licensed Material". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Juni 2012 sampai 31 Mei 2014. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 10.000 saat penandatanganan kontrak, dan US$ 12.500 per tahun. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 11% dari tagihan bersih faktur yang diterima untuk setiap merek dagang.

m. Pada 22 Agustus 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Federation International de Football Association (FIFA) atas merek dagang “FIFA”. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 22 Agustus 2013 sampai 1 Oktober 2014. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar "Guaranteed Minimum Royalty" sebesar US$ 40.000 yang dicicil selama 2 kali saat penandatanganan perjanjian dan sebelum tanggal 1 Desember 2013. Selanjutnya, Entitas membayar FOB costs sebesar 15% dari royalti.

61


37.

KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai macam risiko keuangan utama yang dihadapi Entitas sehubungan dengan aktivitas yang dilakukan adalah risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Entitas mencoba meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko tersebut. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Entitas dan Entitas Anak terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan, terutama karena Entitas dan Entitas Anak mempunyai pinjaman bank dalam mata uang dolar AS dalam jumlah yang besar. Disamping itu, Entitas dan Entitas Anak juga melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya pembelian bahan baku, sehingga Entitas dan Entitas Anak harus mengkonversi Rupiah ke mata uang asing untuk memenuhi liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Entitas dan Entitas Anak. Untuk mengelola risiko tersebut, Entitas dan Entitas Anak melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas dan Entitas Anak. Eksposur mata uang Entitas dan Entitas Anak disajikan pada Catatan 38. Risiko Suku Bunga Entitas dan Entitas Anak memiliki risiko suku bunga terutama karena sebagian pinjaman bank dilakukan dengan menggunakan suku bunga mengambang. Entitas dan Entitas Anak melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas. Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Entitas dan Entitas Anak dijelaskan pada Catatan 14 dan 20. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Entitas dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktuan mereka, terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Sehubungan dengan simpanan di bank, Entitas dan Entitas Anak mengelola risiko kredit dengan memonitor reputasi bank dan hanya bank-bank dengan reputasi baik yang dipilih. Terkait dengan piutang usaha yang sebagian besar berasal dari penjualan kredit, Entitas dan Entitas Anak melakukan monitoring terhadap umur piutang dan melakukan penagihan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi risiko kredit. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko konsentrasi kredit karena Entitas mempunyai banyak pelanggan tanpa ada pelanggan individu yang signifikan.

62


37.

KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Eksposur maksimum risiko Entitas dan Entitas Anak atas risiko kredit adalah sebagai berikut: 2013 Rp Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain

59,099,525,867 259,510,134,163 36,200,143,025

2012 Rp

57,623,502,602 161,966,229,739 35,189,085,452

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas timbul jika Entitas dan Entitas Anak mengelolah risiko likuiditas jika Entitas dan Entitas Anak mengalami kesulitan mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Entitas dan Entitas Anak mengelolah manejemen risiko likuiditas dengan melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus-menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

38.

ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 2013

2012

Mata Uang

Ekuivalen

Mata uang

Ekuivalen

Asing

Rupiah

Asing

Rupiah

Aset Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga

US$ EURO

1,211,081 55,294

14,761,871,202 708,308,452

1,983,255 35,426

19,178,074,154 453,797,622

US$

1,070,720

13,051,011,920

1,606,326

15,533,176,420

28,521,191,574

Total aset Liabilitas Hutang usaha kepada pihak ketiga Pinjaman bank jangka panjang

35,165,048,196

US$

2,129,281

19,308,315,985

3,636,013

35,160,249,805

US$

36,336,902

351,377,839,488

21,967,390

212,424,665,942

Total liabilitas Total liabilitas - neto

63

370,686,155,473

247,584,915,747

(342,164,963,899)

(212,419,867,551)

Contents

Recommend Documents