Consumer
FOCUSED
2009 Laporan Tahunan Annual Report
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
VISI Vision
Menjadi produsen makanan cepat saji dengan pelayanan dan kualitas terbaik di Indonesia To become a fast food producer with the best quality products and services in Indonesia
MISI Mission
Mengembangkan eksistensi usaha dengan melahirkan produk berkualitas To develop our business through the creation and the production of excellent quality products.
Meraih kepercayaan masyarakat melalui produk layanan berkualitas To earn the trust of the public by providing quality services.
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat To become the public’s first choice.
Meningkatkan nilai-nilai Perusahaan dari segi keuangan dan sumber daya manusia To enhance the values of the Company from financial and human resources stand point.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
DAFTAR ISI Table of Contents
Ikhtisar data keuangan financial highlights
02
Laporan manajemen
management report
06
Sambutan dewan komisaris
message from the board of commissioners
16
Laporan dewan direksi
report from the board of directors
20
Profil perusahaan company profile
24
Profil dewan komisaris
profile of commissioners
26
Profil dewan direksi
profile of directors
28
Jaringan restoran
restaurant outlets
30
Aktivitas penting tahun 2009 significant activities in 2009
32
Tata kelola perusahaan good corporate governance
34
Laporan komite audit
Audit committee’s report
37
Laporan keuangan Financial report
39
1
2
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
IKHTISAR DATA KEUANGAN Financial Highlights Fried Chicken, di Gerai CFC
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Dalam Ribuan Rupiah
3
In Thousands of Rupiah
Hasil Usaha dan Keuangan Results of Operation and Financial
2009
2008
2007
2006
2005
Pendapatan Usaha Revenues
226,789,755
207,324,401
163,776,576
145,440,247
152,169,722
Laba Kotor Gross Profit
144,801,623
131,220,041
104,785,655
90,216,241
96,975,591
Laba (Rugi) Usaha Operating Profit (Loss)
16,479,031
13,732,430
4,945,499
(3,285,876)
7,076,761
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Profit (Loss) Before Tax
17,101,502
6,887,730
1,363,648
(1,767,739)
6,481,924
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss)
10,948,539
4,287,123
163,411
(1,850,840)
4,658,092
Jumlah Aktiva Total Assets
90,667,258
81,755,257
74,008,877
75,758,944
76,412,065
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
69,399,147
73,508,285
69,144,287
71,202,019
69,445,289
Jumlah Ekuitas Total Equity
17,070,030
4,810,595
1,072,566
85,514
2,101,082
Jumlah Saham Beredar Stock Issued
220,808,000
220,808,000
220,808,000
220,808,000
220,808,000
Posisi Saham (Rp. Penuh ) Stock Position
2009
2008
2007
2006
2005
Laba Usaha Per Saham Operating Profit per Share
74.63
62.19
22.04
-
32.05
Laba Bersih per Saham Earning per Share
49.58
19.42
0.74
-
21.10
5.65
20.60
540.50
-
18.96
2009
2008
2007
2006
2005
9.39
26.59
12.61
-
-
Pertumbuhan Laba Usaha Operating Profit Growth
20.00
177.68
250.51
-
-
Pertumbuhan Laba Bersih Net Profit Growth
155.38
2,523.52
108.83
-
122.25
56.58
56.67
60.96
64.29
59.08
Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Operating Profit Margin
7.27
6.62
3.02
-
4.65
Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha Net Profit Margin
4.83
2.07
0.10
-
3.06
Laba Bersih terhadap Jumlah Aktiva Return on Assets
12.08
5.24
0.22
-
6.10
Laba Bersih terhadap Ekuitas Return on Equity
64.14
89.12
15.24
-
221.70
Kewajiban terhadap Ekuitas Liabilities to Equity
406.56
1,528.05
6,446.62
83,263.58
3,305.22
Kewajiban terhadap Aktiva Liabilities to Total Assets
76.54
89.91
93.43
93.98
90.88
Harga Saham terhadap Laba Bersih per Saham (x) Price Earning Ratio (x) Ratio Keuangan(%) Financial Ratios Pertumbuhan Pendapatan Usaha Revenue Growth
Beban Usaha terhadap Pendapatan Usaha Operating Expenses to Revenue
4
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
1,47%
persentase Pendapatan Usaha
8,70%
Percentage Operating Revenue
2009
Persentase Pendapatan Usaha CFC CFC Percentage Operating Revenue
89,83%
Persentase Pendapatan Usaha Sapo Sapo Percentage Operating Revenue Persentase Pendapatan Usaha CalDonat CalDonat Percentage Operating Revenue
Dalam Miliar Rupiah
In Billion of Rupiah
Pendapatan Usaha
Laba Kotor
Revenues
Gross Profit
226,8
144,8
207,3 152,2
145,4
‘05
‘06
131,2
163,8
‘07
97,0
‘08
‘09
‘05
104,8 90,2
‘06
‘07
‘08
Jumlah Aktiva
Laba (Rugi) Usaha
Total Assets
Operating Profit (Loss)
90,7
16,5 76,4
13,7
‘09
81,8
75,8
74,0
‘06
‘07
7,1 5,0
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
‘05
‘08
‘09
-3,3
Jumlah Ekuitas
Laba (Rugi) Bersih
Total Equity
Net Profit (Loss)
17,1 11,0
4,8 4,7
4,3
2,1 0,1
0,2
‘05
‘06 -1,9
‘07
‘08
‘09
‘05
‘06
1,1
‘07
‘08
‘09
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Kebijakan Dividen the policy on dividends
Kebijakan dividen Perusahaan adalah sebagai berikut: The Company’s policy on dividends is as follows:
Laba Bersih Net Income
% Dividen tunai terhadap Laba Bersih % of Cash Dividends to Net Income
s/d Rp 5 miliar
20 %
Up to Rp 5 billion
Rp 5 miliar s/d Rp 10 miliar
25 %
Rp 5 billion to Rp 10 billion
Lebih dari Rp 10 miliar
30 %
More than Rp 10 billion
Analisa Harga Saham
share price performance Catatan harga saham Perseroan yang diperdagangkan di lantai Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Recorded share prices of the Company traded on the Indonesia Stock Exchange (formely Jakarta Stock Exchange) during the last two years were as follows:
2009 Kuartal Quarter
Tertinggi Highest
2008 Terendah
Tertinggi
Terendah
Lowest
Highest
Lowest
I
400
400
400
400
II
350
265
400
400
III
265
250
400
400
IV
280
280
400
400
5
6
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tinjauan Keuangan Financial Overview Pendapatan Usaha
REVENUES
Pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 226,8 miliar tumbuh sebesar 9,4% atau sebesar Rp 19,47 miliar bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 207,3 miliar.
Revenue in the year 2009 was Rp 226.8 billion, grew by 9.4% or Rp 19.47 billion, compared to the year 2008 figure amounting to Rp 207.3 billion.
Jika dilihat dari komposisi pendapatan usaha, pendapatan dari penjualan CFC menyumbang kontribusi terbesar yang menguasai 89,8% dari seluruh pendapatan usaha dan pendapatan dari penjualan Sapo Oriental menguasai 8,9%.
If seen from the composition of revenues, income from the sale from CFC contribute to the greatest portion which makes up 89.8% of all gross revenues and revenues from sales from Sapo Oriental makes up 8.9% of all revenues.
Beban Pokok Penjualan
COST OF GOODS SOLD
Beban pokok penjualan mengalami penurunan sebesar 0,5% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2009 beban pokok penjualan terhadap pendapatan dari penjualan adalah sebesar 36,8%. Sedangkan per tahun 2008 adalah sebesar 37,3% yang menjadi kontribusi terbesar dari penurunan ini adalah stabilnya harga bahan baku dan adanya kenaikan harga jual.
Cost of Goods Sold decreased by 0.5% compared with the previous year, where in 2009 the cost of goods sold compared to revenue from sales is 36.8%. While in year 2008 it amounted to 37.3%, where the biggest contribution of this decrease is stable raw material prices and the increase in selling prices.
Beban Usaha
OPERATING EXPENSES
B eba n usa ha p a d a ta h u n 2 0 0 9 a d a l a h s e be s ar Rp 128,3 miliar, terjadi peningkatan sebesar Rp 10,8 miliar atau 9,2% dibandingkan dengan beban usaha pada tahun 2008 sebesar Rp 117,5 milyar. Rasio beban usaha terhadap pendapatan usaha tercatat sebesar 56,6%, turun dibandingkan tahun lalu 2008 sebesar 56,7%.
Operating expenses in 2009 was Rp 128.3 billion, an increase of Rp 10.8 billion or 9.2% compared with operating expenses in 2008 amounted to Rp 117.5 billion. The ratio of operating expenses to operating revenues amounted to 56.6%, down compared to last year which amounted to 56.7% in 2008.
Laba Usaha
OPERATING PROFIT
Laba usaha meningkat sebesar 20% yaitu dari Rp 13,7 miliar di tahun 2008 menjadi sebesar Rp 16,5 miliar di tahun 2009. Dan perbandingan laba usaha terhadap pendapatan usaha juga meningkat dari 6,6% di tahun 2008 menjadi 7,3% di tahun 2009.
Operating income increased by 20% from Rp 13.7 billion in 2008 to Rp 16.5 billion in 2009. And comparison of operating income to operating revenue also increased from 6.6% in 2008 to 7.3% in 2009.
LABA BERSIH
NET INCOME
Pada tahun 2009, Perseroan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 11,0 milyar, meningkat sebesar Rp 6,7 miliar atau 155,4% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 4,3 milyar. Laba bersih per saham naik menjadi Rp 49,6 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 19,4. Sejalan dengan itu, pertumbuhan EBITDA mengalami pertumbuhan sebesar 57,6% dari Rp 17 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 26,8 miliar di tahun 2009.
In the year 2009, the Company booked a net income amounted to Rp 11.0 billion, an increase of Rp 6.7 billion or 155.4% compared with net income in 2008 which amounted to Rp 4.3 billion. Earnings per share increased to Rp 49.6 from the previous year which was Rp 19.4. Accordingly, the EBITDA growth reached 57.6% from Rp 17 billion in 2008 to Rp 26.8 billion in 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
TOTAL AKTIVA
TOTAL ASSETS
Total aktiva Perseroan pada akhir 2009 tercatat Rp 90,7 milyar, naik 10,9% dari Rp 81,8 miliar pada akhir tahun 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh investasi jangka pendek, persediaan, biaya dibayar dimuka dan renovasi bangunan sewa. Kenaikan aktiva yang terjadi sesuai dengan pertumbuhan Perseroan.
Total assets as at end of year 2009 recorded at Rp 90.7 billion, up 10.9% from Rp 81.8 billion at year end of 2008. This increase was mainly due to short-term investments, inventories, prepaid expenses and renovation of rental buildings. The increase assets occurred in accordance with the Company’s growth.
TOTAL KEWAJIBAN
TOTAL LIABILITIES
Total kewajiban Perseroan turun 5,6% dari Rp 73,5 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 69,4 miliar pada tahun 2009. Penurunan yang paling signifikan terjadi pada pinjaman jangka panjang pihak ketiga, selain akibat dari selisih kurs Perseroan melunasi sebagian hutang jangka panjang tersebut. Perseroan pada akhir tahun 2009 mencatat hutang bank sebesar Rp 3,1 miliar yang merupakan pinjaman rekening koran dari PT Bank Central Asia.
Total liabilities decreased by 5.6% from Rp 73.5 billion in 2008 to Rp 69.4 billion in 2009. The most significant decline occurred in the long-term loans from third parties, other than due to differences in foreign exchange arising from the Company repaid a portion of its long-term debt. At the end of 2009 the Company recorded a bank loan amounting to Rp 3.1 billion which is an overdraft facility from PT Bank Central Asia.
Seiring dengan penurunan total kewajiban, Debt to Assets Ratio juga mengalami penurunan dari 89,9% di tahun 2008 menjadi 76,5% di tahun 2009.
Along with the decrease in total liabilities, Debt to Assets ratio also decreased from 89.9% in 2008 to 76.5% in 2009.
TOTAL EKUITAS
TOTAL EQUITY
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2009 sebesar Rp 17,1 miliar meningkat sebesar Rp 12,3 miliar atau 256,2% dibandingkan ekuitas per 31 Desember 2008. Peningkatan ini disebabkan oleh laba yang diperoleh Perseroan pada tahun 2009 dan kenaikan cadangan keuntungan atas harga pasar surat berharga yang belum di realisir. Rasio hutang terhadap modal menjadi 4 kali di tahun 2009 dari sebelumnya 15 kali di tahun 2008.
Equity of the Company as of December 31, 2009 was Rp 17.1 billion, an increase of Rp 12.3 billion or 256.2% compared to equity at 31 December 2008. This increase is caused by gains from the Company in 2009 and increase in reserves on market gains on market price of security held that have not been realized. Debt to equity ratio to be 4 times in the year 2009 from 15 times in previous year 2008.
Tinjauan Operasi Operation Overview
Krisis ekonomi global yang terjadi ternyata tidak terlalu mempengaruhi perekonomian Indonesia. Bersama-sama dengan Cina dan India, Indonesia justru menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap positif. Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2009 adalah sebesar 4,4%, nilai tukar rupiah terhadap US Dolar mengalami penguatan, inflasi yang sangat terkendali dan kenaikan yang cukup signifikan dari hasil ekspor Indonesia bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The global economic crisis did not badly affect the economy of Indonesia. Together with China and India, Indonesia became countries with economic growth which remained positive. Indonesia’s economic growth during the year 2009 recorded at 4.4%, the Rupiah against the U.S. dollar has strengthened, inflation under control and significant improvement of Indonesian export products compared with the previous year.
7
8
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Kualitas Produk dan Inovasi Produk Baru
Quality of Products and New Product Innovation California Fried Chicken (CFC)
Tagline “CFC Bukan Cuma Ayam” telah melekat pada semua pelanggan setia Perseroan, dan sepanjang tahun 2009, diverifikasi produk melalui menu goreng-gorengan seperti nasi goreng, mie goreng, bihun goreng, dan spaghetti goreng telah dapat diterima dengan baik di semua pelanggan Perseroan, menu-menu ini menjadi favorit buat para orang tua yang menemani anaknya makan ayam goreng.
Tagline “CFC Bukan Cuma Ayam” has been embedded in all the loyal corporate customers, and throughout the year 2009, verified the product through the fried food menu such as fried rice, fried noodles, fried bihun and fried spaghetti have been well received in all the Company’s customers, the menus are the favorite for the parents who accompany their children to eat fried chicken.
Perseroan senantiasa fokus pada kualitas makanan yang dijual dengan memperhatikan kualitas bahan baku yang dipergunakan, selektif memilih pemasok dan mempersingkat jumlah hari persediaan barang (day’s inventory in stock).
The Company continues the focus on the quality of food sold with attention to quality of materials used, selective in choosing suppliers and shorten the number of day’s inventory in stock.
Perseroan menuntut para pemasok untuk selalu handal dalam standar tepat waktu, tepat mutu dan bertanggung jawab terhadap pasokan bahan baku yang benar-benar sehat dikonsumsi dan bebas penyakit. Bahan baku dari pemasok dikirim dan diterima Perseroan dalam mekanisme yang menjamin kesegaran dan kebersihannya, setelah itu diberlakukan teknologi penyimpanan dan pengolahan bahan baku agar tidak tercemar bahan dan zat berbahaya.
The Company requires its suppliers to always comply with the standards on timeliness, quality and responsible for the supply of raw materials that are of high quality and free of disease. The materials from the supplier sent and received by the Company in the mechanisms that guarantee freshness and hygiene, after the technology was applied to the storage and processing of materials that do not damage them from hazardous materials and substances.
Di samping itu bagian operasional khususnya karyawan yang bekerja di gerai sebelum mereka terjun melayani konsumen terlebih dahulu harus mendapatkan pelatihan internal mengenai Food Safety, dan program ini terbukti efektif telah dapat meningkatkan kualitas makanan yang akan disajikan kepada konsumen.
In addition, the operational staff, particularly working in the outlets before they go to serve consumers first have to get internal training on Food Safety, and this program has proven effective to improve the quality of food that will be presented to consumers.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan yang setia, Perseroan pada tahun 2009 melanjutkan inovasi dengan menghasilkan menu-menu baru yang berkualitas baik dengan harga terjangkau bagi semua kalangan seperti Paket Sensasi ST12 (Nasi Saos Padang, Nasi Saos Oriental, Nasi Saos Teriyaki), Chicken Kranz, dan Es Campur.
To meet the demand of our loyal customers, the Company in 2009 continues to produce innovative new menu of good quality with reasonable price for all customers, such as ‘Sensation Package ST12’ (Padang Sauce Rice, Oriental Sauce Rice, Teriyaki Sauce Rice), Chicken Kranz, and Ice Mix.
Sapo Oriental
Sapo Oriental
Sapo Oriental merupakan restoran keluarga yang menyajikan masakan halal bercitarasa oriental. Keunikannya terletak pada penyajian masakan yang menggunakan wadah mangkok tanah liat ( Claypot ). Kehadirannya pada tahun 1996 dimaksudkan untuk mengisi celah pasar.
Sapo Oriental is a family restaurants which serve halal foods with oriental flavors. Uniqueness of Sapo lies in the serving dish using clay vessel bowl (Claypot). It’s introduction in 1996 was intended to fill the slit on the middle market in big cities with oriental culinary cuisine palate.
Gerai Sapo Oriental menyajikan berbagai macam masakan oriental yang telah disesuaikan dengan selera lidah Indonesia. Beberapa masakan yang sangat digemari pelanggan Sapo Oriental adalah sapo tahu seafood, sapo tahu jepang, baby kailan cah bawang putih, soup jagung telur kepiting dan juga bebek panggang. Selain menu untuk porsi keluarga, gerai Sapo Oriental juga menyajikan menu “Paket Heboh” untuk porsi 2-3 orang, menu “Over Rice” yaitu menu yang disajikan pada claypot dengan nasi dan sayur di atasnya untuk porsi 1 orang serta menu “All You Can Eat”.
Sapo Oriental outlets serve a variety of oriental cuisine that has been tailored to the taste of Indonesia tongue. Some of the cuisine which are the favourites are Sapo Tahu Seafood, Sapo Tahu Jepang, Baby Kalian Cah Bawang Putih, Soup Jagung Telur Kepiting (Corn Soup Crab Eggs), and Bebek Panggang (roast duck). In addition to the family menus, Sapo Oriental outlets also provides the “Paket Heboh” for the portion of 2-3 people, the “Over Rice” menu that is presented in claypot with rice and vegetables on top for 1 person and the “All You Can Eat.”
California Fried Chicken (CFC)
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas selain keluarga, Sapo Oriental meluncurkan satu konsep baru di tahun 2009 dengan nama “Sapo Oriental Fast Food”.Menu yang ditawarkan tetap memprioritaskan kualitas, kesehatan dan terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Menumenu yang ditawarkan adalah menu untuk perorangan antara lain Aneka Soup, Menu Special Today, Sapo Nasi ala Carte, Paket Oriental Special, Paket Oriental, Paket Oriental Ekonomis, Aneka Minuman dan Dessert.
9
To reach a wider market share than the family market, Sapo Oriental launches new concept in the year 2009 under the name “Sapo Oriental Fast Food”. The menu will continue to prioritize on quality, health and affordable to all level of communities. The menu offered is a menu targeted to individuals, amongst others Variety of Soup, Today Special Menu, Sapo Rice ala carte, Special Oriental Package, Oriental Package, Economical Oriental Package, various Beverages and Desserts.
Sapo Oriental Fast Food Gambir
Cal Donat
Cal Donat
Produk Cal Donat diluncurkan tahun 1993, diposisikan sebagai jajanan atau camilan untuk semua kalangan tanpa batas usia dan status sosial.
The Cal Donat product was launched in 1993, positioned as snack foods suitable for all people regardless of ages and social status.
Produk Cal Donat diproduksi dengan standar mutu tinggi, mulai dari pengawasan standar mutu bahan baku, kebersihan pengolahan hingga variasi poduk. Cita rasa Cal Donat sangat berkelas dengan aneka kelezatan taburan dan isi. Produk Cal Donut sangat terjangkau oleh pelanggan, yang tidak saja mengenyangkan namun juga cocok dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
The Cal Donat Products produced with high standards of quality, ranging from the standard quality control of raw materials, cleanliness in food processing and product variations. Cal Donat has superior taste complimented with various toppings and fillings. Cal Donut Products is very affordable by customers, and they are not only filling but also matching the taste bud of the Indonesian people.
Potensi pasar donat di Indonesia masih sangat besar dan terus berkembang, hal ini terlihat dengan banyaknya pemain baru yang masuk, memproduksi dan memasarkan donat. Melihat kondisi ini Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas produk dan menambah varian donat dari yang sudah ada serta memperluas penjualan dengan menjajaki penjualan donat subuh untuk menjaring pelanggan yang akan berangkat kerja atau melakukan aktivitas di pagi hari.
Doughnut market potential in Indonesia is still very large and growing, this is seen with many new players who enter, produce and market doughnut. Thus, the Company always strive to improve the quality of products and add variants from existing and expanding sales with exploring the sale of doughnut in early morning to draw the customers who leave for work or perform activities in the morning.
Meskipun banyak pemain baru yang masuk, dengan upaya yang terus menerus dan strategi yang dijalankan Cal Donat masih tetap bertahan pada pangsa pasarnya. Pada tahun 2009 Cal Donat berhasil memperoleh sertifikat “Halal” dari badan sertifikasi Majelis Ulama Indonesia ( MUI ).
Although many entries in this industry, with the ongoing efforts and strategies manuveured, Cal Donat survives in its own market category. In 2009, Cal Donat successfully obtained a “Halal” certificate from the certification bodies of Indonesian Islamic Council (MUI).
Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfaction
Perseroan mempunyai konsep dasar yang mengacu pada DQSC dalam memberikan layanan kepada konsumen. DQSC sudah merupakan budaya kerja Perseroan yang harus dijalankan oleh setiap karyawan.
The Company has a basic concept that refers to DQSC in providing services to consumers. DQSC has become the company’s working culture to be executed by each employee.
10
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
D = Discipline, yang mencakup disiplin terhadap penampilan kebersihan diri, waktu jam kerja/istirahat dan prosedur (SOP pembuatan produk, SOP administrasi store)
D = Discipline, which includes disciplines on the performance of personal hygiene, time hours of work / rest and procedures (SOP on product manufacture, SOP on store administration)
Q = Quality, yang mencakup kualitas produk (bau, warna, rasa bentuk, berat & porsi), kualitas penyajian (makanan panas harus disajikan panas dan makanan dingin harus disajikan dingin)
Q = Quality, which includes product quality (smell, color, taste, shape, weight & servings), quality of presentation (hot food should be served hot and cold food should be served cold)
S = Service, yang mencakup pelayanan harus cepat, tepat, ramah dan antusias
S = Service, which includes fast, accurate service and should be friendly and enthusiastic
C = Cleanliness, yang mencakup kebersihan terhadap diri (badan dan pakaian), lingkungan kerja, equipment, dan kebersihan produk yang dijual
C = Cleanliness, which includes clean of the person (body and clothes), work environment, the equipment and cleanliness for products on sale
Konsep DQSC ini sudah harus diorientasikan kepada karyawan pada saat mengikuti Program Orientasi Karyawan Baru .
DQSC concept should be oriented to the employee at the time that followed the New Employee Orientation Program.
Karena penting konsep DQSC ini, maka Perseroan membentuk satu departemen khusus yaitu Departemen Quality Assurance (QA) yang tugasnya secara konsisten setiap bulan melakukan evaluasi/audit terhadap pelaksanaan konsep tersebut untuk setiap gerai, hasil evaluasi departemen tersebut akan dituangkan dalam bentuk laporan ROE (Restaurant Operation Evaluation), yang nilainya akan dibahas/direview secara rutin setiap bulan pada saat operasional meeting.
Because of the importance of this DQSC concepts, then the Company formed a special department called the Department of Quality Assurance (QA), whose duties are consistently every month to evaluate / audit the implementation of these concepts to every outlets, this department’s evaluation results will be realized in the form of ROE report (Restaurant Operations Evaluation), report that will be discussed/reviewed on a regular basis monthly during the operational meeting.
Bagi setiap gerai yang mendapatkan nilai ROE tertentu akan mendapatkan insentif setiap bulan.
For every outlet that reach a particular value of ROE, an incentive will be given every month.
Perseroan menginginkan agar konsumen mendapatkan layanan lebih dari yang diharapkan, dengan harapan konsumen akan kembali lagi untuk mendapatkan layanan seperti itu.
It is the Company’s wish that the customers get more than expected services in the hope that the customer will come back for that service.
“Perseroan mempunyai konsep dasar yang mengacu pada DQSC dalam memberikan layanan kepada konsumen. DQSC sudah merupakan budaya kerja Perseroan yang harus dijalankan oleh setiap karyawan.” The Company has a basic concept that refers to DQSC in providing services to consumers. DQSC has become the company’s working culture to be executed by each employee. Puding, di Gerai Sapo Oriental Fast Food
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
11
Perkembangan Usaha
Business Development
Sepanjang tahun 2009, Perseroan telah membuka 22 gerai untuk produk CFC, 2 gerai untuk Sapo dan 4 gerai untuk Donat. Penambahan jumlah gerai tidak saja di kota-kota metropolitan, juga di kota-kota kabupaten. Perseroan tetap berkomitmen tinggi untuk meningkatkan tampilan gerai dengan mengembangkan desain interior yang menarik, memprioritaskan kenyamanan pelanggan, dan melihat trend yang ada sesuai kebutuhan konsumen dari tingkatan anak-anak, remaja, dewasa maupun keluarga.
During the year 2009, the Company has opened 22 outlets for CFC brands, 2 outlet for Sapo and 4 for Donut outlets. The addition of number of outlets not just in metropolitan cities, but also in the district cities. The Company remains committed to enhance the look of stores with interesting interior design look, prioritize customer convenience, and seeing the current trend of consumer needs from children, teenager, adults to families.
Perseroan juga melakukan renovasi berskala kecil terhadap beberapa gerai untuk meningkatkan fasilitas maupun merubah suasana restoran yang lebih diminati konsumen dan melihat trend yang ada saat ini. Beberapa restoran yang sudah tidak layak beroperasi atau karena masa sewa telah berakhir dan tidak dapat diperpanjang karena satu dan lain hal, telah ditutup sementara menunggu lokasi berpotensi lainnya untuk direlokasi.
The Company also made minor renovations of the few outlets to improve the facility or to change the atmosphere of the restaurant to that which is more enthused by the consumers and follow the current trend that is in. Some restaurants that are already unsuitable for operations or because the lease has expired and can not be extended for one reason or another, has been shut down while waiting for other potential sites for relocation.
Perseroan konsisten mengembangkan gerai dengan sistem franchise, dengan memonitor perkembangan gerai franchise yang sudah berjalan dan menambah calon franchise baru dengan mengikuti berbagai event pameran ataupun kegiatan usaha franchise. Pada tahun 2009, Perseroan mendapatkan piagam sebagai “Top Franchise Asean 2009” dari Each Asean Country Franchise Association.
The Company consistently develop stores with franchise system, while monitoring the progress of franchise outlets that has been running and adding new franchise candidates through attending various franchise exhibitions or business activities events. In the year 2009, the Company received an award as “Top Franchise Asean 2009” from Each ASEAN Country Franchise Association.
CFC SPBU dan CFC RSCM
Pada tahun 2009, Perseroan mendapatkan piagam sebagai “Top Franchise Asean 2009” dari Each Asean Country Franchise Association In the year 2009, the Company received an award as “Top Franchise Asean 2009” from Each ASEAN Country Franchise Association.
Piagam “Top Franchise Asean 2009”
12
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Berdasarkan perhitungan pembukaan dan penutupan gerai diatas, secara total gerai yang beroperasi hingga akhir 2009 adalah 211 dengan perincian 175 gerai CFC, 10 gerai Sapo, dan 26 gerai Cal Donat. Untuk gerai CFC, masing-masing 30 gerai franchise dan 145 gerai milik sendiri dan untuk Sapo Oriental 2 gerai franchise dan 8 gerai milik sendiri, sedangkan untuk gerai Cal Donat semuanya milik sendiri.
Based on the above calculation after the opening and closing of few stores, total outlets which operate until the end of the year 2009 was 211 with details 175 of CFC outlets, 10 Sapo outlets and 26 outlets of Cal Donat. For CFC outlets, 30 stores are operated by franchise and 145 stores are owned by the Company and for Sapo Oriental, 2 stores are franchised and 8 stores owned, whereas for Cal Donat outlets all owned by the Company.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Development of Human Resources
Karena keberhasilan mempertahankan pegawai terbaik dalam jangka waktu yang lama juga semakin meningkatkan sustainability dari pertumbuhan perusahaan, konsep ini merupakan komitmen Perseroan dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Because of the success of retaining the best employees in a long time has also been enhancing the sustainability of growth of the company, this concept is the commitment of the Company in an effort to maintain and improve the quality of human resources.
Perseroan sangat sadar bahwa jaringan restoran dengan produk yang sepenuhnya di produksi sendiri, proses pemasaran produk sangat tergantung kepada faktor sumber daya manusia sebagai penghantar produk ke hadapan publik.
The company is well aware that chain restaurants with a product that is fully produced internally, the process of marketing the product depends on the human factor as the carrier of the product to the public.
Sepanjang tahun 2009 Perseroan selalu konsisten dengan selalu melaksanakan program-program pelatihan terpadu, sehingga hasilnya dapat menunjang kelangsungan dan kelancaran operasional Perseroan secara efektif. Dalam hal ini, Perseroan telah melaksanakan suatu program yang berkesinambungan dari level crew sampai level manajemen.
During the year 2009 the Company had always been consistent with an integrated training program, so the results can support the continuity and smoothness of operations effectively. In this case, the Company has been doing ongoing programs from crew level to management level.
Perseroan mengelola kekuatan sumber daya manusia melalui sistem manajerial yang menunjang ruang gerak karyawan menjadi optimal.
The Company manages its human resources capacity through managerial systems which support space for employees to be optimal.
Adapun jenis-jenis pelatihan/program internal yang telah berjalan secara konsisten berupa : • Program Orientasi Karyawan Baru • Beauty Class • Service Excellent • Food Safety • Guest Satisfaction • Communication • English for Cashier • Greeter • Handling Complain • Management Lost Control
The type of training and internal programs that have been running consistently in the form of: • New Employee Orientation Program • Beauty Class • Service Excellent • Food Safety • Guest Satisfaction • Communication • English for Cashier • Greeter • Handling Complain • Management Lost Control
Untuk lebih memberikan motivasi bagi setiap karyawan, Perseroan juga memberikan kesempatan kepada setiap karyawan yang berprestasi untuk mendapatkan jenjang karir yang lebih baik yaitu melalui program percepatan promosi karyawan yaitu disebut dengan program “Fast Track” dan program Intensive Development Program (IDP). Melalui kedua program ini karyawan akan mendapatkan berbagai materi dan modul sesuai kurikulum yang telah ditetapkan Perseroan melalui proses seleksi yang ketat dengan mengikuti serangkaian test, wawancara dan praktek langsung di Gerai. Peserta yang memenuhi persyaratan dalam proses seleksi tersebut akan dapat langsung menempati posisi sebagai Assistant Store Manager untuk program Fast Track dan menjadi Area Manager untuk program Intensive Development Program (IDP).
To better provide motivation for each employee, the Company also provided an opportunity to every employee who excel to get a better career through a program that accelerate the promotion of employees by the program called “Fast Track” and “Intensive Development Programme” (IDP). Through this program employees will get a variety of materials and modules based on a curriculum established by the Company through a rigorous selection process by following a series of tests, interviews and direct observation at the outlet. Participants who meet the requirements in the selection process will be able to directly fill the position of Assistant Store Manager for Fast Track program and became Area Manager for the Intensive Development Program (IDP).
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
13
Program Fast Track dan IDP (Insentive Development Program) terus dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga setiap saat membutuhkan, Perseroan akan dengan cepat mendapatkan sumber daya yang sudah siap dan mampu untuk ditempatkan. Untuk level Store Manager secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam setahun diadakan lokakarya yang biasanya dilakukan di luar kota, dengan materi atau program yang dibutuhkan.
Fast Track Program and the IDP (Incentive Development Program) continues to be carried out continuously, so every time of need, the Company will quickly gain the resources that are ready and able to be placed. For Store Manager level, workshops is held periodically minimum 1 (one) times in a year which is usually conducted outside the city, with the necessary materials or programs.
Disamping itu Perseroan juga mengirimkan karyawan berprestasi ke pelatihan/lokakarya eksternal yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pelatihan ternama. Berbagai program pelatihan/lokakarya selama tahun 2008 antara lain : • How to Establish Internal Audit Unit oleh Audittindo • Mastering Selling Technique oleh Prasetya Mulya • Effective Leadership oleh Prasetya Mulya • Gathering & Sharing: SCM di Unilever oleh Widyatama • How To Be A Positive , Pro Active & Energized Employee For Your Company oleh Academia Education • Emotional Intelligence oleh Quadrata Consultant • Road To Success oleh Elex Media Komputindo
In addition, the Company has also sent performed employees to the training / workshops conducted by famous external training institutions. Various training programs and workshops during the year 2009 include:
Program kemitraan dengan karyawan melalui program insentif yang secara menyeluruh dapat meningkatkan motivasi karyawan terus dijalankan dan ditingkatkan.Untuk penghargaan tingkat manajemen restoran, Perseroan melaksanakan suatu program insentif kepada semua karyawan yang terlibat dalam kegiatan gerai. Regional manager, Area manager, Store manager dan seluruh tim yang terlibat yang berhasil menunjukkan prestasi secara konsisten berdasarkan kriteria yang diterapkan Perseroan, termasuk mencapai target sales, food cost, dan ROE (Restaurant Operation Evaluation) akan mendapatkan insentif, dan hasil ini telah terbukti efektif dan berjalan dengan baik sepanjang tahun 2009.
Partnership programs with employees through incentive programs that can improve overall employee motivation is continually carried out and improved. For the reward given to restaurant management levels, companies conduct an incentive program to all employees involved in the activities of the outlets. Regional Manager, Area Manager, Store Manager and the entire team involved who have demonstrated achievements consistently, based on the criteria applied by the Company, including achieving sales targets, cost of food, and ROE (Restaurant Operations Evaluation) will get the incentive, and this result has been proven effective and runs well throughout the year 2009.
• • • • • • •
How to Establish Internal Audit Unit by Audittindo Mastering Selling Technique by Prasetya Mulya Effective Leadership by Prasetya Mulya Gathering & Sharing: SCM in Unilever by Widyatama How To Be A Positive , Pro Active & Energized Employee For Your Company by Academia Education Emotional Intelligence by Quadrata Consultant Road To Success by Elex Media Komputindo
“Program kemitraan dengan karyawan melalui program insentif yang secara menyeluruh dapat meningkatkan motivasi karyawan” “Partnership programs with employees through incentive programs that can improve overall employee motivation”
Es Campur, di Gerai CFC
14
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Aktivitas Pemasaran
Marketing Activities
Untuk tetap exist dalam industri makanan, Perseroan semakin yakin bahwa disamping produk yang berkualitas baik, aktivitas pemasaran memegang peranan yang penting. Untuk itu pada tahun 2009 Perseroan menggandeng grup band ST 12 sebagai brand ambasador yang mana penggemar dari grup band tersebut (ST Setia) adalah merupakan target pasar Perseroan.
To continue to exist in the food industry, the Company also considered that, apart from good quality products, marketing activities play an important role. Therefore, in the year 2009 the Company tie in with band group called ST 12 as an Ambassador for the brand which fans of the band (ST Setia) is the Company’s targeted market.
“Tahun 2009 Perseroan menggandeng grup band ST12 sebagai brand ambasador yang mana penggemar dari grup band tersebut (ST Setia) “ in the year 2009 the Company tie in with band group called ST 12 as an Ambassador for the brand which fans of the band (ST Setia) is the Company’s targeted market.
ST12, Brand Ambassador
Perseroan meluncurkan Paket Sensasi ST12, dengan memberikan hadiah merchandise yang menarik asli dari ST12 seperti kaos, botol air minum, tempat makan dan tas pinggang. Target Paket Sensasi ST12 ini untuk anak muda, terdapat tiga (3) pilihan menu yaitu Nasi Saus Padang, Nasi Saos Oriental dan Nasi Saos Teriyaki.
The Company launched its ‘Sensations Package ST12, with exciting gift items from ST12 as the original T-shirts, water bottles, eating plates and waist bags. Sensation Package ST12’s target is to young children, with three (3) menu options which are Padang Sauce Rice, Oriental Sauce Rice and Teriyaki Sauce Rice.
Tahun 2009 juga dihiasi dengan aneka keberhasilan Perseroan mengeluarkan variasi menu baru yang berkualitas baik seperti Ayam So Hot, Ayam So Sweet, Ayam Pandan, dan Paket Promo Ban-go. Paket Promo Ban-go ini produknya merupakan aneka makanan dalam bentuk gorengan seperti nasi goreng, mie goreng dan bihun goreng.
Year 2009 was also filled with many achievements, the Company introduced a variety of good quality new menu of such as Chicken So Hot, Chicken So Sweet, Chicken Pandan, and Ban-Go Promo Pack. The Ban-Go Promo Pack is a product in the form of fried foods such as fried rice, fried noodles and fried rice noodles.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan anak-anak (kids meal), Perseroan meluncurkan menu CFC Dragon yaitu merupakan menu kombinasi dari ayam goreng, kentang goreng, burger, minuman serta mainan dragon yang sangat menarik.
To meet customer demand from children (kids meals), the Company launched its Dragon CFC menu, which is a combination menu of fried chicken, fries, burgers, drinks and a very interesting toy dragon.
Disamping untuk memperbesar customer base dan brand awareness melalui program yang disebut diatas, program lain yang dilakukan sepanjang tahun 2009 adalah memperbanyak berdirinya wall sign, pole sign, dan giant billboard secara nasional di seluruh gerai milik Perseroan.
Besides for expanding our customer base and brand awareness through programs mentioned above, other programs conducted throughout the year 2009 is emphasizing on building more wall signs, pole signs and giant billboards nationally in all the stores owned by the Company.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
15
Aktivitas above the line, melalui pemasangan iklan di radio dan televisi yang dilakukan sepanjang tahun 2009 telah memberikan manfaat nyata bagi Perseroan.
Activity for above the line, through advertisements on radio and television carried out during the year 2009 has proved to give benefits for the Company.
Brand aktivasi secara konsisten dilakukan seperti Event SMP Pembangunan Jaya, Event Hallo Indonesia bersama Valentino Rossy, Event SMA Canisius, Event Rusunami, Event SMP 40, Event Tumplek Blek Automotive Senayan, Event Mahakan Cup SMA 6, Event Pantura, Event Al-Azhar, Event Al-Ikhlas, Event Sekolah Tennis Int’l Cilandak, Event KKR Senayan bersama Reinhard Bonke. Selain itu untuk memudahkan pelanggan mengenal lebih dekat Perseroan, pelanggan dapat mengunjungi website Perseroan di www.cfcindonesia.com.
Brand Activation has been consistently carried out, like a Pembangunan Jaya Secondary School Event, Hallo Indonesia Event together with Valentino Rossy, Canisius High School Event, Rusunami Event, 40 Secondary School Event, Tumplek Blek Automotive Senayan Event, Mahakan Cup 6 High School Event, Pantura Event, Al-Azhar Event, Al-Ikhlas Event, Cilandak Int’l Tennis School Event, Senayan KKR Event with Reinhard Bonke. In addition, to ease the customers to know the Company better, customers can visit the Company’s website at www.cfcindonesia.com.
Semua program marketing yang dilakukan sepanjang tahun 2009 telah menjadi tekad Perseroan untuk secara berkesinambungan akan dilanjutkan terus menerus untuk tahun-tahun yang akan datang.
All the marketing programs carried out during the year 2009 have become the determination of the Company, to be constantly and continuously followed for many years to come.
Prospek Usaha
Business Out Look
Sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi dan kinerja konsumsi dan produksi, serta kondisi pasar tenaga kerja. Ekonomi di benua Asia memiliki peranan penting sebagai penggerak utama pemulihan ekonomi global, Cina sebagai motor penggerak perekonomian di Asia mengalami pemulihan yang cepat yang menjadikan ekonomi Asia pulih lebih cepat dibandingkan dengan kawasan lain.
In line with improving economic conditions and level of production and consumption also labor market conditions. Economy in the Asian continent has an important role as a major driver of global economic recovery, China as a driving force in the Asian economies experienced a rapid recovery that make the Asian economies recover faster than other regions.
Indonesia mencatat pertumbuhan ketiga terbesar di Asia setelah Cina dan India. Secara makro semua indikator ekonomi Indonesia memang membukukan pencapaian menggembirakan sepanjang 2009. Dengan bekal itu, prospek 2010 diperkirakan akan lebih baik. GDP diproyesikan tumbuh 5,0% sampai 5,5% dengan laju inflasi di kisaran 5%.
Indonesia recorded a growth of third highest in Asia after China and India. Across macro-economic indicators, Indonesia recorded encouraging achievements during the year 2009. Provided that, the outlook for 2010 is estimated to be better. GDP is projected to grow by 5.0% to 5.5%, with inflation around 5%.
Bank Indonesia kelihatannya tetap konsisten mempertahankan suku bunga rendah di kisaran 6,5% untuk mendorong perkembangan sektor riil, membantu industri perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasinya sehingga pelaku usaha dapat menurunkan biaya dana.
Bank Indonesia seems to be consistent to maintain low interest rates in the range 6.5% to encourage the development of real sector, helping the banking industry in carrying out their intermediation function so that companies can reduce the cost of funds.
Bisnis usaha yang dijalankan Perseroan adalah bisnis ritel khususnya makanan, oleh sebab itu dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik sepanjang tahun 2009, Perseroan berkeyakinan bahwa tahun 2010 akan mengalami pertumbuhan yang positif dan berkesinambungan.
The business of the company is retail business, food retail in particular and therefore to the improvement of economic conditions in 2009, the Company believes that in the year 2010, it will experience a positive and sustainable growth.
16
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
Message from the Board of Commissioners
From Left to Right : Mr. Iskonda Japiar Budhi , Komisaris Commissioner Mr. Tjan Soen Eng, Presiden Komisaris President Commissioner Mr. Suhanda Wiraatmadja, Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
17
Dengan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dewan Komisaris PT Pioneerindo Gourmet International Tbk m e m a par k an L a p o r a n Operasional dan Laporan Keuangan Perseroan yang diaudit untuk tahun fiskal 2009.
With our praises and thanks to God Almighty, the Board of Commissioners of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk presents the Company’s Operational Reports and its Audited Financial Reports for the fiscal year 2009.
Kehancuran dramatis di sektor keuangan global pada tahun 2008, telah mempengaruhi banyak negara di tahun 2009, termasuk Indonesia, yang mengalami pertumbuhan PDB sebesar 4,4% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 6,4%. Meskipun kondisi makro-ekonomi ini, PGI masih mampu berkembang dan mengikuti tren pertumbuhan industri. Kami mencapai target internal kami dengan pendapatan kotor sebesar Rp 226,8 miliar dan laba bersih Rp 11,0 miliar atau 9,4% dan 155,4% kenaikan dari masing-masing dari tahun 2008.
The dramatic meltdown of the global financial sector in 2008, has implicated many countries in 2009, including Indonesia which experienced a GDP growth of 4.4% compared to 6.4% in the previous year. Despite this macro-economic circumstance, PGI still managed to grow and matched the industry’s growth trend. We met our own internal targets with a gross revenues of Rp 226.8 billion and a net income of Rp 11.0 billion, or a 9.4% and 155.4% increase respectively over 2008.
Kami telah menetapkan arah dan percaya bahwa faktor eksternal tidak akan mempunyai implikasi negatif terhadap operasi bisnis kami jika kami tetap konsisten. Oleh karena itu, kami telah memulai dan mengimplementasikan berbagai program untuk meningkatkan kinerja dan mengukuhkan hubungan yang solid dengan manajemen dan staf kami bertujuan untuk hari esok yang lebih baik. Apabila perlu, kami juga membuat beberapa perubahan dalam organisasi kami, termasuk menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Kebijakan ini akan terus berlangsung.
We have determined the direction and believe that external factors will not have any negative implications on our business operations if we remain consistent. Therefore, we have initiated and implemented various performance improvement programs and sealed a strong partnership with our management and staff aiming for a better tomorrow. Whenever, necessary we also have decisively made some changes within our organization including putting the right man on the right job. These fruitful policy will continue.
Dalam beberapa tahun terakhir sampai 2009, kami telah memulai dan mengimplimentasi program-program yang dirancang untuk meningkatkan baik produk kami, penampilan toko dan pelayanan untuk para klien kami. Kami akan terus berjuang untuk mencapai pertumbuhan pesat dengan cara yang bijaksana melalui, antara lain, p ro gra m - p ro gra m perbaikan yang penting sebagai berikut :
In the past years until 2009, we have initiated and implemented programs which are aimed to improve both our products, store appearances and services to our valued customers. We will continue to strive for a robust growth with a prudent manner through, among others, the following important improvement programs are:
1. Dukungan dan respon yang lebih proaktif dari kantor pusat pada operasi toko, termasuk pematangan fungsi-fungsi R & D. 2. Fungsi logistik yang lebih efektif dan proaktif. 3. Peningkatan Sumber daya karyawan yang lebih intensif, seperti pelatihan 4. Program insentif yang lebih efektif untuk orangorang yang berprestasi 5. Pengadaan kapasitas dan kapabilitas teknologi informasi yang terintegrasi 6. Pemeriksaan dan control internal yang lebih dinamis dan efektif, yaitu fungsi operasi internal dan audit keuangan. 7. Strategi pemasaran dan pembangunan citra yang lebih efektif. Dewan ingin mengungkapkan bahwa banyak pihak yang telah membuat semua di atas terjadi. Pertama-tama, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya sepanjang tahun. Kami juga berterima kasih kepada semua
1. More proactive head office support and response to store operations, including enablement of R&D functions. 2. More efficient and proactive logistic functions. 3. More intensive improvement of human capital, ie training 4. More effective incentive programs for those performing individuals 5. More enabled integrated IT capacity and capabilities 6. More dynamic and effective internal check and balance, ie internal operation and financial audit functions. 7. More effective marketing and image building strategy. The Board would like to recognise numerous parties who have made all the above possible. First and foremost, we would like to thank our shareholders for their trust and support throughout the year. We are also grateful to all our suppliers, our business partners, and all other relevant parties for their
18
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
pemasok, mitra bisnis dan semua pihak yang relevan lainnya untuk kepercayaan dan kontribusi mereka terhadap PGI. Kami berharap untuk melanjutkan hubungan kami dengan Anda selama bertahun-tahun ke depan. Akhirnya, kami ingin menyampaikan penghargaan kami yang tulus kepada manajemen dan staf perusahaan, karena masing-masing dan setiap individu adalah bagian berharga dari perusahaan besar ini. Agar ketekunan dan dedikasi semuanya dapat membangun PGI ke tingkat yang lebih tinggi.
confidence and contribution to PGI. We look forward to continuing our relationship with you for many more years. Lastly, we would like to extend our sincere appreciation to the management and staff of the company, because each and everyone of you forms an invaluable piece of this great company. May your diligence and dedication continue to build PGI to greater heights.
Jakarta, Maret 2010 Dewan Komisaris PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Jakarta, March 2010 Board of Commissioners PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Tjan Soen Eng Komisaris Utama President Commissioner
Iskonda Japiar Budhi
Suhanda Wiraatmadja
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
“mengukuhkan hubungan yang solid dengan manajemen dan staf kami, bertujuan untuk hari esok yang lebih baik..... termasuk menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.” implemented various performance improvement programs and sealed a strong partnership with our management and staff aiming for a better tomorrow.... including putting the right man on the right job.
Donat, di Gerai Cal Donat
19
20
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
LAPORAN DEWAN DIREKSI Report from the Board of Directors
From Left to Right : Mr. Teh Kian Kun, Direktur Director Mr. Kusuwandi Tamin, Direktur Utama President Director Mr. Cecep Rakhman, Direktur Director Mrs. Susanna Kusnowo, Direktur Director
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
21
Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan, karena sejak awal tahun, ekonomi global menghadapi ketidakpastian yang mengkhawatirkan. Melemahnya perekonomian yang dimulai saat permasalahan sub-prime mortgage di pasar modal Amerika Serikat yang dengan cepat mempengaruhi perekonomian di seluruh dunia. Meskipun dampak awal dari krisis tersebut baru terasa pada triwulan ke-4 tahun 2008 aktivitas bisnis di seluruh negeri mulai bersiap menghadapi kondisi terburuk yang mungkin muncul.
Year 2009 has been a year full of challenges, because since the beginning of the year, global economy is facing a worrying uncertainty. The economic weakness that began when the conjuncture of sub-prime mortgage problem in the United States capital market, who quickly affects the world’s economy. Although the initial impact of the crisis was to be felt in the 4th quarter of year 2008, business activities across the country began to prepare for the worst that could happen.
Namun demikian, hal yang terjadi sangatlah mengejutkan, dimana kondisi Indonesia ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Sepanjang tahun 2009 sejumlah indikator ekonomi Indonesia membukukan pencapaian menggembirakan, pertumbuhan GDP sebesar 4,4%, inflasi mencapai titik terendah selama 5 tahun pada posisi 2,5%, IHSG ditutup pada posisi 2534 atau rebound secara dramatis sebesar 87%, nilai tukar rupiah relatif stabil dengan suku bunga acuan dibawah 7%, sektor riil mulai aktif dan harga komoditas merangkah naik sejalan kenaikan permintaan energi dunia. Secara keseluruhan perekonomian Indonesia meraih kinerja yang sangat baik. Kinerja tersebut juga di dorong oleh perekonomian domestik yang kuat.
However, what happened was more surprising, where the condition of Indonesia’s economy was not as bad as been thought. In 2009 a series of economic indicators for Indonesia registered encouraging achievements, GDP growth reached 4.4%, inflation at its lowest point during five years’ period at 2.5%, Jakarta Composite Index ended with a dramatic spike at 2534 or rebound 87% from its lowest, Rupiah is relatively stable with key interest rate less than 7%, the real sector began to show some activity and commodity prices rose inline with global energy demand growth. Indonesia’s economy in global performed exceptionally well. This strong performance is also supported by a strong domestic economy.
Sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang sangat baik, Perseroan berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan segala peluang yang ada bagi pertumbuhan. Kinerja keuangan Perseroan mencapai hasil yang positif di tahun 2009 meskipun pendapatan naik sebesar 9,4%, laba usaha Perseroan tumbuh cukup signifikan sebesar 20% dari Rp 13,7 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 16,5 miliar pada tahun 2009, demikian juga laba bersih tumbuh sebesar 155,4% dari Rp 4,3 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 11,0 miliar pada tahun 2009. Sedangkan untuk laba bersih per saham dari Rp 19,4 di tahun 2008 menjadi Rp 49,6 di tahun 2009.
In line with this solid growth of the Indonesian economy, the Company is well positioned to take advantage of all the existing opportunities for growth. Company’s financial performance have achieved positive results in 2009 despite income rose by 9.4%, operating profit rose significantly by 20% from Rp. 13.7 billion in 2008 to Rp. 16.5 billion in 2009, as well net profit grew 155.4% from Rp. 4.3 billion in 2008 to Rp. 11.0 billion in 2009. Whereas net earnings per share of Rp. 19.4 in 2008 to Rp. 49.6 in 2009.
Perseroan memahami bahwa untuk menjadi kuat, apabila kualitas dan profesionalisme diterapkan oleh sumber daya manusianya. Dari kepemimpinan manajemen hingga kedisiplinan dan dedikasi staf di lini depan. Oleh sebab itu Perseroan akan selalu berusaha mempertahankan sumber daya manusia terbaik untuk mendukung akselerasi pertumbuhan Perusahaan di masa datang. Program kemitraan yang secara menyeluruh dapat meningkatkan motivasi karyawan akan terus dijalankan dan ditingkatkan secara berkesinambungan.
The Company realizes that in order to become stronger, it should have the quality and professionalism of its human resources. From leadership in management to discipline and dedication of staff at the front. Therefore, the Company will always strive to keep the best human resources to support the accelerated growth of the Company in the future. The comprehensive partnership programs that improve employee motivation, will continue to run and improved accordingly.
Perseroan menyadari usaha yang dijalankan yaitu industri makanan merupakan bidang usaha yang persaingannya sangat komplek. Oleh sebab itu perlu senantiasa mengingatkan kepada seluruh konsumen akan keberadaan produk-produk yang telah diluncurkan, sehingga brand awareness ditengah masyarakat akan tetap terpelihara, sebagai wujud kepedulian tersebut, Perseroan bekerja sama dengan grup band ST12 sebagai brand ambasador, yang mana penggemar dari grup band tersebut adalah merupakan pangsa pasar Perseroan.
The Company acknowledges that the business they run which is food industry is a business that has a very complex competition. Therefore, it must constantly remind all of its consumers of the existence of products that have been launched, so that the brand awareness in the community will be maintained, as a result of those concerns the Company worked with the band ST12 as a brand ambassador, where fans of this band is the targeted marketshare.
22
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Memasuki tahun 2010, Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan kepercayaan yang diberikan oleh semua stakeholder, sambil terus meningkatkan kompetensinya di semua bidang. Perseroan juga akan terus semakin dekat dengan konsumen dan terus menambah kehadirannya di kota-kota metropolitan maupun di kota-kota kabupaten di Indonesia dan konsistensi dalam melahirkan produk-produk baru berkualitas dengan harga terjangkau akan terus dijalankan.
Entering the year 2010, the Company is committed to continue to maintain the integrity and trust given by all parties, while continuing to enhance its competency in all areas. The Company also will keep moving closer to consumers and increasing its presence in metropolitan cities and district towns in Indonesia and the consistency in delivering new quality products at affordable prices will continue to run.
Kami selaku Dewan Direksi akan terus meningkatkan komunikasi dengan Dewan Komisaris dalam menjalankan roda usaha yang tepat sasaran. Pertemuan dua mingguan akan terus ditingkatkan efektivitasnya untuk mendorong kekuatan manajerial, pengawasan dan manajemen resiko yang optimal.
We, the Board of Directors will continue to improve communication with the Board of Commissioners to run the business on target. The effectiveness of Bi-weekly meetings will continue to be increased to encourage managerial strength, control and optimal risk management.
Akhir kata, atas nama Direksi kami menyampaikan terima kasih kepada semua pemegang saham, konsumen, mitra bisnis, Dewan Komisaris atas kepercayaan dan dukungannya sehingga kami berhasil menutup tahun 2009 dengan hasil positif. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan, yang telah memberikan insipirasi dan dedikasi yang tinggi kepada Perseroan. Tanpa dukungan tersebut, Perseroan tidak akan dapat mencapai hasil seperti saat ini. Terwujudnya standard makanan berkualitas dan pelayanan terbaik merupakan strategi utama Perseroan yang tidak mungkin dapat dicapai tanpa kontribusi tiada henti dari para konsumen, mitra bisnis dan kerja keras dari semua karyawan. Semoga tahun 2010 hasil yang di capai Perseroan akan jauh lebih baik dari tahun 2009. Amin.
Finally, on behalf of the Board of Directors, we would like to thank all our shareholders, customers, business partners, the Board of Commissioners for their confidence and support, until we have successfully closed the year 2009 with positive results. We also thank all the employees, who have provided inspiration and dedication to the Company. Without that support, the Company will not achieve results like today. The achievement of quality food standard and best services is the main strategy of the Company which can not be achieved without the never-ending contribution from consumers, business partners and the hard work of all employees. May in year 2010 the Company would achieve a far better results than the year 2009. Amen.
Jakarta, Maret 2010 Dewan Direksi
Jakarta, March 2010 The Board of Directors
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
Kusuwandi Tamin Direktur Utama President Director
Susanna Kusnowo
Cecep Rakhman
Direktur Director
Direktur Director
Teh Kian Kun Direktur Director
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
“Taste is the fundamental quality which sums up all the other qualities. It is the nec plus ultra of the intelligence. Through this alone is genius the supreme health and balance of all the faculties.” - Anonymous
Onion Ring, di Gerai CFC
23
24
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Didirikan pada tahun 1983, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (d/h PT Putra Sejahtera Pioneerindo) merupakan salah satu Perseroan generasi pertama yang memperkenalkan konsep makanan cepat saji berbahan dasar ayam. Menjadi pemegang merek dagang California Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out dari Amerika Serikat, Perseroan telah sukses memenangkan hati masyarakat dengan produk dan layanan berkualitas, serta berhasil juga menjadikan sajian ayam goreng sebagai trendsetter dalam dunia usaha makanan cepat saji Indonesia.
Established in 1983 in Jakarta, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (formerly PT Putra Sejahtera Pioneerindo) belongs to one of the first generation of companies in Indonesia that introduced the concept of fast food restaurants serving poultry-based food. Operating under franchise from Pioneer Take Out in the United States to produce and market this products in Indonesia under the brand name of California Pioneer Chicken, the Company has won the hearts of the public through its quality products and services, and has also successfully made fried chicken servings to become the trendsetter for the fast food industry in Indonesia.
Setelah tujuh tahun menempa pengalaman dan teruji dalam penguasaan pasar, pada tahun 1989 Perseroan melepaskan diri dari usaha terwaralaba menjadi pemegang waralaba penuh yang memproduksi dan memasarkan merek produk sendiri, yaitu California Fried Chicken. Basis usaha pun diperkuat dengan membentuk franchise dan mendirikan anak perusahaan, yaitu PT Putra Asia Perdana Indah dan PT Mitra Hero Pioneerindo, guna mendukung penuh kinerja Perseroan dengan pola kemitraan terpadu yang dijalankan sebagai sebuah kekuatan sinergi untuk memacu pertumbuhan usaha. Perseroan mulai menggarap peluang pasar berikutnya, yaitu diversifikasi usaha berupa produksi dan pemasaran produk Cal Donat pada tahun 1993.
After seven years of forging its experience and becoming time-tested on having a domination on the market, in 1989 the Company detached itself from being a franchisee to become a full-fledged franchisor in producing and marketing its own product under the brand name California Fried Chicken. The underlying philosophy for the running of the business was strengthened by forming franchise based business and established subsidiaries, namely PT Putra Asia Perdana Indah and PT Mitra Hero Pioneerindo, with a view to providing full support for the Company’s performance through a coordinated partnership model and derive benefit from the power of synergism that arises in order to stimulate the growth of the business. The Company began to take on the next market opportunity, which is diversification of its business, by producing and marketing products named Cal Donat in 1993.
Meraih kepercayaan publik adalah pencapaian yang sangat penting bagi pertumbuhan Perseroan, sehingga Perseroan terus terpacu untuk senantiasa menjaga stabilitas dan kontinuitas usaha yang berpegang teguh kepada komitmen kualitas. Kesungguhan dalam memberikan nilai tambah kepada badan usaha maupun dalam layanan masyarakat, dibuktikan Perseroan dengan mencatatkan diri sebagai Perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta pada bulan April 1994.
To be able to win the trust of the public is an important achievement for the growth of the Company, so that the Company becomes energized to keep on maintaining the stability and continuity of the business that is steadfast in its commitment to quality. Its determination to bring added value to the business or in serving the public has been proven when the Company became registered as a public corporation on the Jakarta Stock Exchange in April 1994.
Pada tahun 1996, sebuah langkah penting kembali dilakukan Perseroan dengan membuka Sapo Oriental, sebuah restoran keluarga, yang menjadi bukti kesungguhan Perseroan dalam mengembangkan diri dan memanfaatkan pengalaman serta pengenalan medan.
In 1996, an important step was again taken by the Company when it opened its Sapo Oriental, a family restaurant, which showed that the Company was determined to develop itself by making use of the experience and familiarity of the market that were in its possession.
Stabilitas usaha tidak membuat Perseroan berhenti belajar, sementara di tengah percaturan dunia usaha makanan cepat saji terjadi perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan masyarakat dalam komunitas dunia yang semakin mengglobal selalu menuntut pembaruan dan perubahan. Dengan alasan tersebut, pada 2001 Perseroan membuka diri untuk melakukan revitalisasi menyeluruh. Salah satu hasilnya adalah tonggak sejarah terpenting Perseroan yaitu perubahan nama Perseroan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
While enjoying a stable business, the Company did not forget to keep on learning in the midst of maneuvering taking place in the fast food industry which was developing at a phenomenal rate. Developments taking place in the communities of the world which are becoming dispersed on a global scale demand for reformation and change. For that reason, in 2001 the Company opened itself up to totally revitalize itself. One of the steps taken has become a milestone in the history of the Company when it changed its name to PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
Kini, Perseroan menjalankan 211 gerai dengan tiga merek dagang bernaung di bawahnya dan didukung oleh 1.838 karyawan.
At present, the Company now operates 211 outlets with three trade marks under its banner and supported by 1,838 staffs.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
25
Struktur Organisasi Perusahaan Organization Structure of the Company
SHAREHOLDERS MEETING
BOARD OF COMMISSIONERS
Chairman Tjan Soen Eng
Commissioners Suhanda Wiraatmadja Iskonda Japiar Budhi
BOARD OF DIRECTORS
AUDIT COMMITTEE
President Director Kusuwandi Tamin
Directors Susanna Kusnowo Cecep Rakhman Teh Kian Kun
CORPORATE SECRETARY
OPERATION DIVISION
INTERNAL AUDIT
OPERATION SUPPORT DIVISION
CORPORATE SERVICE DIVISION
BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION
FINANCE & ACCOUNTING DIVISION
ADMINISTRATION DIVISION
Marketing
Product Development
Business Development
System and Procedures
Human Resources
Training
Quality Assurance
Franchise Development
Finance
Purchasing Maintenance
Accounting
Legal
Property Logistic
IT
Organization Structure Table
26
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of Commissioners
2 1 3
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
1.
Mr. Tjan Soen Eng, Komisaris Utama President Commissioner Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Pada saat ini beliau berkecimpung dan menangani berbagai tugas eksekutif serta bertindak sebagai pengambil kebijakan dan keputusan strategis pada berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri asuransi, jasa pembiayaan, sektor pariwisata, dan properti. Pengalaman kerja lainnya adalah beliau berkarya sebagai konsultan keuangan dan Partner pada Ernst & Young selama 7 tahun, dan memiliki berbagai pengalaman memimpin tim dan langsung dalam menangani berbagai tugas merger/akuisisi, uji tuntas, penilaian badan usaha, strukturisasi keuangan dan korporasi, serta pembenahan strategi perusahaan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya pada tahun 1981. Kemudian beliau melanjutkan studi di University of Nebraska, Lincoln, Nebraska, USA, untuk meraih gelar MBA di tahun 1984 dan PhD tahun 1988. President Commissioner of the Company since 2007. Currently he is involved and handling a variety of executive duties and act as a strategic policy and decision makers at various companies engaged in the insurance industry, financial services, tourism and property sectors. Other work experience is working as financial consultant and partner at Ernst & Young for 7 years, and have different experiences led the team and promptly involved in handling the various tasks of mergers / acquisitions, due diligence, company valuation, financial and corporate restructuring and revamping of corporate strategy . He earned a Bachelor’s degree from Atmajaya Catholic University of Indonesia in 1981. Then he continued his studies at the University of Nebraska, Lincoln, Nebraska, United States of America, in order to obtain an MBA degree in 1984 and PhD in 1988.
2.
Mr. Suhanda Wiraatmadja, Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954, menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan saat ini beliau adalah Komisaris Utama PT Watson Wyatt Purbajaga dan PT Dharma Nilaitama serta Komisaris Independen PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk., PT Bayu Buana, Tbk., dan PT Watson Wyatt Indonesia. Dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk. dan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. Indonesian Citizen born in Jakarta on 25th March 1954, who has successfully completed his studies for a degree in accountancy at the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1982 and presently hold some positions such as President Commissioner of PT Watson Wyatt Purbajaga and PT Dharma Nilaitama and as Independent Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk., PT Bayu Buana, Tbk. and PT Watson Wyatt Indonesia. Previously he was President Commissioner of PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk., and PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk.
3.
Mr. Iskonda Japiar Budhi, Komisaris Commisioner Komisaris Perseroan sejak 2006. Beliau lahir di Bandung, 5 Januari 1958 dan lulusan Arsitektur di UK tahun 1982. Pada tahun 1985 – 1990 menjabat sebagai Managing Director di PT Putra Asia Perdana Indah. Kemudian menjabat juga sebagai Direktur Utama di perusahaan yang sama sejak tahun 1990 – sekarang. Commissioner of the Company since 2006. Born in Bandung on 5 January 1958, who in 1982 graduated from his studies in architecture in the UK. During the period 1985 – 1990 he held position of Managing Director of PT Putra Asia Perdana Indah; and later he became President Director, also at the same Company and which position he has been holding since 1990.
27
28
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
PROFIL DEWAN DIREKSI Profile of Directors
1 2
3
4
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
1.
Mr. Kusuwandi Tamin, Direktur Utama President Director Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Lahir di Tanjung Pandan 44 tahun yang lalu. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia tahun 1990 dan meraih gelar Magister Management di IPMI Business School tahun 2002 dengan spesialisasi bidang Manajemen Internasional. Bergabung di perusahaan sejak tahun 1988 dengan menempati berbagai posisi mulai dari Chief Accountant, Finance Manager, Direktur Keuangan, Komisaris, Direktur Operasional, dan Managing Direktur. President Director of the Company since 2007. Born 44 years ago in Tanjung Pandan, he finished his study for bachelor degree in Accounting at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia in 1990 and later obtained a Master degree in Management from IPMI Business School in 2002 specializing in International Management. He joined the Company in 1988 and occupied various positions, beginning with Chief Accountant, Finance Manager, Director of Finance, Member of Board of Commissioner, Director of Operations, and Managing Director.
2.
Mr. Cecep Rakhman, Direktur Director Direktur Operasi Perseroan sejak tahun 2005. Beliau lahir di Bandung, 20 Juni 1967, memiliki latar belakang pendidikan F & B Management di NHI Bandung, CBM Finance Prasetya Mulya, serta Poultry & Restaurant Management, Houston, USA. Memulai jenjang karirnya sebagai Regional Manager CFC tahun 1992 – 1995. Kemudian Operation Manager Sierad Pangan tahun 1995 – 1997 dan menimba karir di negeri orang sebagai Project Manager Coyden Food Hongkong tahun 1997. Sebelum akhirnya menjadi General Manager Operasi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk tahun 1998 – 2005. Director of Operations of the Company since 2005. He was born in Bandung on 20 Juni 1967, who has educational backgrounds F & B Management from NHI Bandung, CBM Fiance Prasetya Mulya, and also Poultry & Restaurant Management, Houston, USA. He began his business career as Regional Manager for the periode 1992 – 1995. And later as Operations Manager at Sierad Pangan for the periode 1995 – 1997. He drew more experience during his career overseas as Project Manager with Cayden Food Hongkong in 1997, before finally becoming General Manager Operations at PT Pioneerindo Gourmet International Tbk for the period 1998 – 2005.
3.
Mrs. Susanna Kusnowo, Direktur Director Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Beliau menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science dalam bidang Finance pada Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA, tahun 1990. Selama memasuki dunia kerja sejumlah posisi telah diduduki olehnya, yaitu: 1989 – 1990 sebagai Floor Operation Supervisor di Wells Fargo Bank, Los Angeles, California, USA; tahun 1990 – 1991 sebagai Quality Control Supervisor di raksasa industri restoran McDonalds Corporation, Los Angeles, California, USA; tahun 1991 – 1993 Chief Financial Officer Asean Computer Technology, Walnut, California, USA. Setelah kembali ke tanah air, beliau berkarir sebagai Audit Manager PT Putra Sejahtera Pioneerindo tahun 1993 – 1994 dan tahun 1994 – 1996 dipromosikan menjadi Direktur PT Putra Sejahtera Pioneerindo, dan tahun 1996 – 1998 menjadi Deputy General Manager Marketing PT Putra Surya Perkasa. Selanjutnya, beliau menjabat posisi Direktur PT Putra Sejahtera Pionerindo dari 1998 – 2001. Director of the Company since 2001. She finished her study for Bachelor of Science in Finance at Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA. Entering the business world, she held several positions during her career, which include: 1989 – 1990, as Floor Operation Supervisor at Wells Fargo Bank in Los Angeles, California, USA; 1990 – 1991, as Quality Control Supervisor at restaurant industry giant McDonalds Corporation, Los Angeles, California, USA; 1991 – 1993, as Chief Financial Officer, Asean Computer Technology, Walnut, California, USA. Returning to her native country, she resumed her business career and held the following positions as Audit Manager at PT Putra Sejahtera Pioneerindo, 1993 – 1994 and subsequently promoted to become a Director of PT Putra Sejahtera Pioneerindo which position she held tor periode 1994 – 1996. Following this, she held the position of Deputy General Manager Marketing at PT Putra Surya Perkasa for the period 1996 – 1998. Then, she became a Director of PT Putra Sejahtera Pioneerindo for the period 1998 – 2001.
4.
Mr. Teh Kian Kun, Direktur Director Beliau lahir di Pematang Siantar, 24 Desember 1968. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Sekolah Tinggi Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia tahun 1993. Jenjang karirnya dimulai dari Kantor Akuntan Johan Malonda tahun 1990 – 1991. Kemudian sebagai Internal Audit di PT Putra Surya Perkasa pada tahun 1991 – 1993. Menjabat sebagai Direktur Utama PT BPR Kumara Abadi dan PT BPR Mitrakarya Arthamulia 1993 -- 1995. Pada tahun 1996 – 1998 menjabat sebagai Direktur Marketing PT Putra Swareka Perdana. General Manager PT Primaswadana Perkasa Finance 1999 – 2002 dan Accounting & Finance Manager PT Putra Surya Perkasa Tbk pada tahun 2003 – 2004. Menjabat sebagai Asisten Direktur PT ABDA Insurance Tbk pada tahun 2005 – 2007 dan mulai Juni 2007 – sekarang menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. He was born in Pematang Siantar on 24 December 1968. He completed his studies for his Bachelor Degree at Sekolah Tinggi Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia in 1993. He began his business career at Kantor Akuntan Johan Malonda where he worked from 1990 – 1991. Later he held the position of Internal Auditor at PT Putra Surya Perkasa from 1991 – 1993. During 1993 – 1995, he held the position President Director at PT BPR Kumara Abadi and at PT BPR Mitrakarya Arthamulia. He became a Director of Marketing at PT Putra Swareka Perdana and worked there from 1996 – 1998. He was General Manager at PT Primaswadana Perkasa Finance from 1999 to 2002 and Accounting & Finance Manager at PT Putra Surya Perkasa Tbk from 2003 -- 2004. He held the position of Assistant Director PT ABDA Insurance Tbk from 2005 -- 2007 and since June 2007 up to the present time he has been Director of Finance at PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
29
30
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Jaringan Restoran Restaurant Outlets
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Jaringan Restoran / Restaurant Outlets Pembukaan 28 gerai baru di tahun 2009. The opening of 28 new outlets in 2009.
31
32
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
AKTIVITAS PENTING TAHUN 2009
Significant Activities in 2009
1
2
3
4
5 1. CHAMPIONSHIP 2009, di Hailai Ancol, Jakarta/ CHAMPIONSHIP 2009, in Hailai Ancol, Jakarta
2. Acara Donor Darah 2009/ Blood Donor Program 2009
3 & 4. CFC pada acara Event Kampus dan Event Pantura/ CFC in Campus and Pantura event
5. Buka Puasa bersama Anak-anak Panti Asuhan/ Breaking Fast Together with Orphanage
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
6
33
7
8
9 10 11
6. Penghargaan Franchise Indonesia 2009 / Indonesian Franchise Award 2009 7. Pameran Franchise di JCC, November 2009 / Franchise Exhibition at JCC, November 2009 8. Pameran Franchise di Malaysia, 2009 / Franchise Exhibition in Malaysia 9. Rakernas Kwartal 1, 2009 / Quarter Rakernas 1, 2009 10. Rakernas Supervisor “Supervisory as a coach” di Curug, Tanggerang, Juni 2009 / Supervisory Rakernas “Supervisory as a coach” in Curug, Tanggerang, June 2009 11. Kegiatan Natal PGI, bersama Anak-anak Panti Asuhan / Christmas Event with Orphanage
34
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik meliputi : 1. Tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha 2. Transparan dalam menjalankan kegiatan usaha 3. Akuntabilitas dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi 4. Kemandirian dalam menjaga aset Perusahaan dan nilai jangka panjang pemegang saham Pelaksana dan pengawas dari tata kelola perusahaan meliputi Karyawan, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit , Internal Audit serta Sekretaris Perusahaan.
As a public company, the Company is committed to good corporate governance which include: 1. Responsibility to maintain stable business growth 2. Transparent in conducting business activities 3. Accountability of members of Board of Commissioners and Directors 4. Independency in safeguarding the Company’s assets and long-term shareholder value Implementers and supervisors of Corporate Governance which includes employees, the Board of Commissioners, the Board of Directors, Audit Committee, Internal Audit and Corporate Secretary.
Karyawan Karyawan merupakan struktur internal yang dituntut menjalankan prosedur standar pemenuhan tata kelola Perusahaan yang baik meliputi :
Employees
1. Etika Kerja Etika Kerja merupakan sistem nilai atau norma yang digunakan seluruh karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing, seperti : memelihara dengan baik semua milik perusahaan, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh atasan, menjaga kerahasiaan perusahaan , menjaga kualitas layanan kepada setiap konsumen, jujur, serta disiplin.
1. Work Ethic
2. Etika Usaha Etika Usaha merupakan system nilai atau norma Perusahaan yang diwujudkan melalui seluruh karyawannya dalam menjaga hubungan dengan lingkungan usaha, seperti : menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra usaha, mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, serta mementingkan kejujuran dan integritas dalam usaha.
2. Business Ethic
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 3 anggota, merupakan para profesional yang dipilih melalui RUPS untuk masa jabatan 5 tahun dan bertanggung jawab kepada pemegang saham. Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 Komisaris Utama dan 2 anggota Komisaris yang mana 1 anggota diantaranya merupakan merupakan komisaris independen.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris berfungsi mengawasi dan memberi nasihat atas kebijakan yang dijalankan oleh Direksi, melakukan pengawasan atas tindakan hukum yang dilakukan Direksi, menerima laporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha, serta memberikan laporan atas tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
Board of Commissioners monitor and provide suggestions on policy made by the Directors, will oversee the legal action taken by the Board of Directors, receiving reports of the Directors of all the important events that occurred in the course of business, and provide a report on the monitoring duties that has been done during the past fiscal year for the General Meeting of Shareholders.
Employees is the internal structure who are required to run the compliance standards procedures for good corporate governance, include:
Work ethic is a value system or norms that are used by all employees in carrying out their respective duties, such as: maintaining all of companies’ assets, follow the instructions given by superiors, maintaining the confidentiality of the company, to maintain service quality to every customer, honesty, and discipline.
Business ethics is a system of values or norms of the Company which is realized through all employees in maintaining relationships with business environment, such as: maintaining mutually beneficial relationships with business partners, compliance with laws and regulations, and the importance of honesty and integrity in business.
Board of Commissioners consists of 3 members, who are professionals appointed by the Annual General Meeting for a period of 5 years and is responsible to shareholders. Members of Board of Commissioners currently include 1 President Commissioner and 2 members of Commissioners in which 1 member is an independent commissioner.
Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris / List of Commissioners Meetings Attendance
Nama / Name Jumlah Rapat / Number of Meetings Bpk. Tjan Soen Eng Bpk. Suhanda Wiraatmadja Bpk. Iskonda Japiar Budhi
Jumlah Kehadiran / Number of attendance 23 21 22 22
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
35
Dewan Komisaris mengadakan rapat berkala 2 mingguan dengan Direksi untuk membahas isu-isu penting yang terjadi dalam menjalankan kegiatan usaha.
Board of Commissioners holds regular bi-weekly meetings with the Board of Directors to discuss important issues that occur in running the business.
Dewan Direksi Dewan Direksi Perusahaan terdiri dari 4 anggota, yang terdiri dari 1 Direktur Utama dan 3 Direktur Bidang. Direksi bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan daripada visi dan misi.
Board of Directors Board of Directors of the company consists of 4 members, 1 President Director and 3 Director of the Division. Directors are responsible for the implementation of the tasks to achieve the goals and targets to the vision and mission.
Rapat Direksi diadakan secara berkala kwartalan ( rakernas ) untuk membahas program kerja yang sudah dicapai dan menentukan rencana kerja kwartal berikutnya dan secara mingguan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program kerja dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.
Directors Meetings are held regularly every quarter (National Work Meeting) to discuss the work program that has been achieved and determine the next quarterly work plan and every week to evaluate the effectiveness of the implementation of work programs and other important matters in an effort to achieve Company goals and objectives.
Daftar Kehadiran Rapat Dewan Direksi / List of Directors Meetings Attendance
Nama / Name Jumlah Rapat/Number of Meetings Bpk. Kusuwandi Tamin Ibu Susanna Kuswono Bpk. Cecep Rakhman Bpk. Teh Kian Kun
Jumlah Kehadiran / Number of Attendance Rapat Mingguan/Weekly Rapat Kwartalan/Quarterly 45 3 43 3 42 3 43 3 43 3
Komite Audit Komite Audit merupakan komite yang tugas dan fungsinya membantu Dewan Komisaris. Komite Audit merupakan pihak independen yang tugas dan fungsinya memenuhi Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia no. Kep-339/BEJ/01-2001 dan Peraturan Bapepam-LK N o. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK no. Kep-29/PM/2004.
Audit Committee
Fungsi dan tanggungjawab Komite Audit adalah mengawasi sistem pengendalian intern perusahaan dan pertanggungjawaban atas laporan keuangan Perusahaan. Untuk hal ini Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perusahaan dan membuat suatu risalah guna memberikan masukan kepada Dewan Komisaris. Adapun susunan Komite Audit sudah tertera pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
Functions and responsibilities of the Audit Committee are to oversee company’s internal control systems and accountability to the consolidated financial position. For this case the Audit Committee has the authority to access records or information of the Company and make the minutes to provide feedback to the Board of Commissioners. As for the composition of Audit Committee has been shown in the consolidated financial statements.
Pada tahun 2009 kegiatan Komite Audit yang telah dijalankan : 1. Menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan Perusahaan secara periodik 2. Menilai sistem akuntansi serta pengendalian intern 3. Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan lainnya berhubungan dengan kegiatan usaha
In the year 2009, the Audit Committee activities that have been implemented: 1. Periodically review the financial statements issued by the Company 2. Assessing the accounting and internal control systems 3. Review the adherence of the Company to laws and regulations in the Capital Market and other regulations related to business activities
Internal Audit Departemen Internal Audit dimaksudkan untuk membantu Direksi untuk melakukan pengawasan internal untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan serta memastikan efektivitas pengendalian internal operasional Perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. Saat ini Kepala Unit Internal Audit adalah Bpk. Simon Situmorang, SE.
Internal Audit
The Audit Committee is a committee whose task and function of helping the Board of Commissioners. The Audit Committee is an independent party with its duties and functions to fulfill the Indonesia Stock Exchange Board of Directors Decision No. Kep-339/BEJ/01-2001 and BapepamLK Regulation No. IX.I.5 and attachment to Decision of the Chairman of Bapepam-LK. No. Kep-29/PM/2004.
Internal Audit Department is intended to assist the Board of Directors in performing internal control to prevent fraud and abuse of authority and assets and ensuring operational effectiveness of internal control is in accordance with the policies and systems that have been specified. Currently Head of Internal Audit Unit is Mr Simon Situmorang, SE.
36
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Internal Audit melakukan audit atas catatan dan laporan keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan cabang. Hasil daripada pemeriksaan audit, saran-saran dan rekomendasi diberikan kepada Direksi sebagai masukan untuk peningkatan efektivitas pengawasan internal.
Internal Audit conducted an audit of financial records and reports created and produced by head office and branch offices. Results of the audit, suggestions and recommendations given to the Directors as an input to improve the effectiveness of internal control.
Adapun kegiatan yang dilakukan selama tahun 2009 sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan. • Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. • Melaporkan kepada Direktur Utama tentang berbagai resiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi. • Menerbitkan laporan kepada Direktur Utama atas hasil penelaahan serta memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan.
Activities undertaken during the year 2009 are as follows: • To review the financial information that will be issued by the Company. • To check compliance with the systems and procedures established by the Company. • Reporting to the President Director on a variety of risks facing the Company and risk management practices by the Board of Directors. • Issued a report to the President Director on the review and provide recommendations and suggestions for improvement.
Sekretariat Perusahaan Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan dimana tugas dan fungsinya mengacu pada Peraturan nomor IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.
Corporate Secretary The Company has formed and appointed a Corporate Secretary with duties and functions that refer to Regulation number IX.1.4, Attachment to the Decree of Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) or the Regulatory Authority for the Capital Market Number Kep-63/PM/1996 dated 17 January 1996, concerning the formation of Company Secretary; and also to the Decree of the Board of Directors of PT Bursa Efek Jakarta (the Jakarta Stock Exchange) number Kep-339/BEJ/07-2001 dated 20 July 2001 concerning General Provisions relating to the Listing of Equity Securities on the Stock Exchange.
Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, transparan, solid dan dapat dipertanggungjawabkan.
The Company has formed and appointed a Corporate Secretary with the objective of implementing the principles of good corporate governance in a transparent, resolute and responsible manner.
Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan dalam Perusahaan, adalah sebagai berikut; • Mengikuti perkembangan di Pasar Modal khususnya untuk peraturan-peraturan yang berlaku; • Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan tentang Perusahaan; • Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar Modal; • Sebagai penghubung / contact person antara Perusahaan dengan Bapepam, Bursa Efek dan masyarakat.
The Corporate Secretary has the following tasks and functions: • To keep abreast of developments in the Capital Market, particularly to prevailing regulations in force; • To provide information about the Company when required by the public • To provide input to the Board of Directors to comply with prevailing Capital Market laws and regulations in force; • To act as a contact person between the Company and Bapepam, the Stock Exchange, and the public.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report | PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
37
LAPORAN KOMITE AUDIT
Audit Committee Report
Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 dan Bursa Efek Indonesia mengenai pembentukan Komite Audit, Perusahaan telah membentuk Komite Audit untuk membantu Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan.
In accordance with Bapepam Regulation No. LK. IX.I.5 and Indonesia Stock Exchange regulation on the establishment of the Audit Committee, the Company has established an Audit Committee to assist the Commissioners in carrying out supervisory duties.
Tugas dari Komite Audit antara lain untuk memberikan pendapat independent dan professional kepada Komisaris terhadap laporan keuangan, pengendalian intern dan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di Pasar Modal dengan melibatkan audit internal dan eksternal.
Duties of the Audit Committee, among others, to provide independent and professional opinion to the Commissioners on the financial statements, internal control and the Company’s compliance with regulations on Capital Markets, which involves internal and external audit.
Audit internal diarahkan untuk pengawasan internal, dengan melakukan rapat teratur untuk mendiskusikan temuan-temuan yang penting serta tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan, sedangkan audit eksternal dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan bahwa standar akuntansi maupun hal-hal lain yang relevan telah dijalankan.
The internal audit is directed to do internal control by conducting regular meetings to discuss key findings and follow up on the audit report recommendations, while the external audit is intended to obtain assurance that the accounting standards and other matters that are relevant have been executed.
Secara periodik, Komite menelaah laporan keuangan Perusahaan, ikut mengawasi pelaksanaan program kerja serta mengadakan rapat dengan Direksi untuk meyakinkan kepatuhan terhadap seluruh peraturan internal dan eksternal yang berlaku.
Periodically, the Committee reviewed the financial statements of the Company, involved in overseeing the implementation of work programs and organized meetings with Directors to ensure compliance with all internal and external regulations.
Berdasarkan hasil penelaahan sebagaimana tersebut di atas, Komite tidak menemukan hal-hal yang cukup material untuk dilaporkan dalam Laporan Tahunan tahun buku 2009.
Based on the results of the review as mentioned above, the Committee does not find sufficient material to be disclosed in the Annual Report 2009.
Jakarta, Maret / March 2010 Komite Audit / Audit Committee PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Suhanda Wiraatmadja Ketua / Chairman
Laporan Tahunan ini telah disetujui dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk pada bulan Maret 2010.
This Annual Report have been approved and signed by the Board of Commissioners and Directors of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk in March 2010.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk
Tjan Soen Eng Komisaris Utama / President Commissioner
Suhanda Wiraatmadja
Iskonda Japiar Budhi
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris / Commissioner
Dewan Direksi / Board of Directors
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk
Kusuwandi Tamin Direktur Utama / President Director
Susanna Kusnowo
Cecep Rakhman
Teh Kian Kun
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
LAPORAN KEUANGAN konsolidasi dan LAPORAN AUDITOR independen the consolidated financial statements and independent auditor’s report
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan anak perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada and subsidiaries for the years ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31st, 2009 and 2008
R/095.AGA/11.1/03/10R/072.AGA/5.1/03/09 PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Uang Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 45.864.973.455 dan Rp 43.039.682.408 tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) Renovasi Bangunan Sewa (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 15.506.304.859 dan Rp 15.341.893.894 tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 278.321.329 dan Rp 256.911.996 tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan/ Note
2009 Rp
2.m, 8 9
2008 Rp ASSETS
2.c, 2.h, 3 2.i, 4 2.j, 5 2.j, 6 2.k, 7 2.d, 17.c
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
7,244,688,092 5,352,877,665 2,081,334,236
7,866,531,602 1,921,829,000 1,675,850,041
78,526,341 58,401,737 11,208,011,176 --
369,674,700 36,627,177 8,861,727,627 547,805,245
12,171,413,500 1,317,811,330 39,513,064,077
9,779,141,302 1,656,273,694 32,715,460,388
2.l, 2.n, 10
20,872,778,264
21,641,637,335
2.o, 11
23,013,893,486
21,087,033,505
190,737,732
210,200,762
3,879,963,299 3,196,821,312 51,154,194,093
3,455,005,740 2,645,919,388 49,039,796,730
90,667,258,170
81,755,257,118
2.n 2.m, 8 12
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Short Term Investments Accounts Receivable Others Receivable Third Parties Related Parties Inventories Prepaid Taxes Current Portion of Long Term Prepaid Expenses Advances Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Property and Equipments (Net of accumulated depreciation of Rp 45,864,973,455 and Rp 43,039,682,408 as of December 31,2009 and 2008, respectively) Renovation of Rented Building (Net of accumulated amortization of Rp 15,506,304,859 and Rp 15,341,893,894 as of December 31,2009, and 2008, respectively) Intangible Assets (Net of accumulated amortization of Rp 278,321,329 and Rp 256,911,996 as of December 31,2009, and 2008, respectively) Long Term Prepaid ExpenseNet of Current Portion Other Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
1
paraf:
R/095.AGA/11.1/03/10R/072.AGA/5.1/03/09 PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Hutang Usaha Hutang Lain-lain Biaya yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Pendapatan Ditangguhkan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman pada Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal Dasar 883.232.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 220.808.000 saham Tambahan Modal Disetor Cadangan Umum Laba yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual Saldo Rugi Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
Catatan/ Note
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) As of December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp
2008 Rp LIABILITIES, MINORITY INTERESTS AND STOCKHOLDERS' EQUITY CURRENT LIABILITIES Short Term Bank Loan Accounts Payable Others Payable Accrued Expenses Taxes Payable Total Current Liabilities
13 14 2.c, 15 16 2.d, 17.d
3,140,209,121 13,827,098,197 2,165,367,072 5,995,672,233 8,676,284,145 33,804,630,768
-13,238,885,198 5,237,966,562 5,926,393,159 5,682,064,483 30,085,309,402
2.d, 17.b
1,044,227,022 195,678,892
251,899,064 110,701,029
2.r, 19
3,804,609,946
3,612,875,554
2.c, 18
30,550,000,000 35,594,515,860 69,399,146,628
39,447,500,000 43,422,975,647 73,508,285,049
NON CURRENT LIABILITIES Deferred Tax Liabilities Unearned Revenues Estimated Liabilities on Employee Benefits Long Term Loans Loans to Third Parties Total Non Current Liabilities Total Liabilities
20
4,198,082,029
3,436,377,317
MINORITY INTERESTS
21 22 23 2.i, 4
110,404,000,000 5,900,000,000 75,967,760
110,404,000,000 5,900,000,000 75,967,760
1,416,490,705 (100,726,428,951) 17,070,029,514
105,595,000 (111,674,968,008) 4,810,594,752
90,667,258,170
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
STOCKHOLDERS' EQUITY Capital stock - par value of Rp 500 per share Authorized Capital 883,232,000 shares Issued and fully paid capital 220,808,000 shares. Additional Paid In Capital General Reserves Unrealized Gain on Available for Sale Securities Accumulated Losses Total Stockholders' Equity
TOTAL LIABILITIES, MINORITY INTERESTS AND STOCKHOLDERS' EQUITY 81,755,257,118
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
2
paraf:
R/095.AGA/11.1/03/10R/072.AGA/5.1/03/09 PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan/ Note PENDAPATAN USAHA Pendapatan dari Penjualan Pendapatan dari Royalty dan Initial Fee Jumlah Pendapatan Usaha BEBAN POKOK PENJUALAN
2009 Rp
2008 Rp
2.e, 24
222,823,672,168
203,805,143,145
2.f, 2.g
3,966,083,032 226,789,755,200
3,519,257,975 207,324,401,120
OPERATING REVENUES Revenue from Sales Revenue from Royalty and Initial Fee Total Operating Revenues
25
81,988,132,270
76,104,360,293
COST OF GOODS SOLD
144,801,622,930
131,220,040,827
GROSS PROFIT
109,294,311,483 19,028,280,027
99,087,358,730 18,400,252,183
OPERATING EXPENSES Selling General and Administrative
128,322,591,510
117,487,610,913
Total Operating Expenses
16,479,031,420
13,732,429,914
INCOME FROM OPERATIONS
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
26
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA
463,280,122
512,841,174
302,396,389 784,881,160 15,000,000 5,500,448,985 (2,104,704,083)
255,765,355 130,254,095 13,508,059 (5,665,400,450) (2,678,472,547)
(4,989,991,208) 651,159,195
(1,379,237,926) 1,966,042,305
622,470,560
(6,844,699,935)
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain on Sale of Property and Equipment Interest Income on Time Deposits and Current Accounts Dividend Income Rent Income Loss on Foreign Exchange - Net Interest Expenses Loss on Property and Equipments and Renovation of Rented BuildingWritten Off Others Total Other Income (Expenses) Net
17,101,501,980
6,887,729,979
INCOME BEFORE INCOME TAX
(4,484,838,680) (792,327,957)
(1,731,436,600) (730,941,557)
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Deferred
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
(5,277,166,637)
(2,462,378,157)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
11,824,335,343
4,425,351,822
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan dari Penjualan Aset Tetap Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa Giro Pendapatan Dividen Pendapatan Sewa Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Beban Bunga Pinjaman Kerugian Penghapusan Aset Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa Lain-lain Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih
10
2.c, 30 18
10, 11
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
Hak Minoritas
2.d, 16.a 2.d, 16.b
(875,796,286)
(138,228,905)
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS Minority Interests
10,948,539,057
4,287,122,917
NET INCOME
20
LABA BERSIH
BASIC EARNING PER SHARE
LABA PER SAHAM DASAR Laba Bersih
Total Income Tax Expenses
2.p, 27
49.58
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
19.42
Net Income
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
3
paraf:
R/095.AGA/11.1/03/10R/072.AGA/5.1/03/09 PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Catatan/
Modal Ditempatkan
Tambahan Modal
Cadangan Umum/
Laba yang Belum
Saldo Rugi
Note
dan Disetor Penuh/
Disetor/ Additional Paid In
Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual/
(Accumulated Losses)
Issued and Fully Paid Capital
General Reserve
Capital
Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2007
Rugi Belum Direalisasi dari Pemilikan Efek
21
Laba Belum Direalisasi dari Pemilikan Efek
Rp
Rp
Rp
(115,962,090,924)
1,072,565,836
---
---
---
(549,094,000) --
-4,287,122,917
(549,094,000) 4,287,122,917
110,404,000,000
5,900,000,000
75,967,760
105,595,000
(111,674,968,008)
4,810,594,752
---
---
---
1,310,895,705 --
-10,948,539,057
1,310,895,705 10,948,539,057
110,404,000,000
5,900,000,000
75,967,760
1,416,490,705
(100,726,428,951)
17,070,029,514
`
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/March 30, 2010
Rp
654,689,000
2.i, 4
21
Rp
75,967,760
Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2009
Unrealized Gain on Available for Sale Securities
5,900,000,000
2.i, 4
21
Total Stockholders' Equity
110,404,000,000
Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2008
Jumlah Ekuitas/
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007
Unrealized Loss on Available for Sale Securities Net Income BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008 Unrealized Gain on Available for Sale Securities Net Income BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
4
paraf:
R/095.AGA/11.1/03/10R/072.AGA/5.1/03/09 PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan/ Note ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Penjualan Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak-pihak Hubungan Istimewa Pembayaran Pajak Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Jumlah Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp
2008 Rp
226,384,271,005
206,424,428,967
(21,774,560) (2,251,230,028) (46,360,940,060)
379,661,240 (2,611,398,756) (41,047,593,244)
(158,833,622,112)
(131,458,521,630)
18,916,704,246
31,686,576,577
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from Sales Cash Received from (Cash Paid to) Related Parties Payment of Taxes Cash Paid to Employees Cash Paid to Suppliers and Third Parties Net Cash Provided by Operating Activities
463,280,121 164,728,200
1,155,259,395 130,254,095
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Sale of Property and Equipments Dividends Received
(367,500,000)
(490,000,000)
(14,684,636,604)
(15,864,163,537)
(14,424,128,283)
(15,068,650,047)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Penjualan Aset Tetap Penerimaan Dividen Pembayaran Dividen oleh Perusahaan Anak kepada Pemegang Saham Minoritas Penambahan Aset Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa Jumlah Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Pinjaman Bank Penempatan Investasi Jangka Pendek Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Bunga Jumlah Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri dari: Kas Bank Jumlah
3
Dividend Payment by Subsidiaries to Minority Shareholders Additions of Property and Equipments and Renovation of Rented Building Net Cash Used In Investing Activities
3,140,209,121 (1,500,000,000) (3,417,792,500) (3,340,202,942)
--(11,073,700,000) (3,128,848,389)
(5,117,786,321)
(14,202,548,389)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Bank Loans Receipts Short Term Investment Placement Payments of Long Term Loans Interest Paid Net Cash Used In Financing Activities
(625,210,358)
2,415,378,141
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
3,366,848
4,682,059
EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF THE YEAR
7,866,531,602
5,446,471,402
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
7,244,688,092
7,866,531,602
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
834,687,305 6,410,000,787
894,162,272 6,972,369,330
Total Cash and Cash Equivalents at the End of the Year Consist of: Cash Bank
7,244,688,092
7,866,531,602
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Total
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
5
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
1. Umum
1. General
1.a. Latar Belakang PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah, SH, No. 84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2169HT.01.01.TH.84 tanggal 10 April 1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984.
1.a. Background PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Company”) was established based on Notarial Deed of Arikanti Natakusumah, SH, No.84 dated December 13, 1983. The Articles of Association was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No.C2-2169-HT.01.01.TH.84 dated April 10, 1984 and registered at the State Court of Central Jakarta under registration No.1218/1984 dated May 4, 1984.
Sebelumnya nama Perusahaan adalah PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk. Perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk adalah berdasarkan Akta Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 71 tanggal 29 Juni 2001 dari Notaris Refrizal, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-06497-HT. 01. 04. TH 2001 tanggal 23 Agustus 2001 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 21 Desember 2001.
Previously, the corporate name was PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk. The changes of the Company’s name to become PT Pioneerindo Gourmet International Tbk was based on Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders of notary Refrizal, SH, No. 71 dated June 29, 2001. This amendment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. C-06497-HT.01.04. TH 2001 dated August 23, 2001 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 102 dated December 21, 2001.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 79 tanggal 13 Agustus 2008, dari notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta, mengenai susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-79006.AH.01.02 .Tahun 2008, tanggal 28 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Januari 2009 No. 9, Tambahan No. 2690.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest amendment was based on Notarial Deed No. 79 dated August 13, 2008 of General Meeting of Shareholders from Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, a Notary in Jakarta, concerning the changes of the Board of Directors and Commissioners. The deed had been received and recorded on Legal Entity Administrative System Database (Sismin Bakum) of the Directorate General of Legal Administration of Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-79006.AH.01.02. Tahun 2008 dated October 28, 2008 and publisehed in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 9 Supplement No. 2690.
Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran No. 362925, No. 382249, dan No. 412199 pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997, dan 21 Juni 1996. Pada tahun 2009 semua merk dagang telah diperpanjang masing-masing dengan nomor pendaftaran No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 dan No. IDM 000164977 pada tanggal 2 Juni 2009, 16 April 2009 dan 16 April 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.
The Company’s main activity is engaged in restaurant business using the trademark of “California Fried Chicken” abbreviated as CFC, Sapo Oriental and Cal Donat. All trademarks had been registered at the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia, Directorate General of Copyright, Patent and Trademark with registration number No. 3629525, No. 382849 and No. 412199 datedJune 26, 1996, August 15, 1997, and June 21, 1996, respectively. In 2009 all trademarks was extended with registration number No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 and No. IDM 000164977 in June 2, 2009, April 16, 2009 and, April 16, 2009. The Company’s commercial operation started on 1984.
6
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Jaya lantai 6, Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat. Jumlah gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan perusahaan anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 211 gerai dan 204 gerai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The Company’s head office is located at Jaya Building, 6th floor, Jl. M.H. Thamrin No. 12, Central Jakarta. The total Company’s and subsidiaries and franchisee’s outlets throughout Indonesia amounting to 211 outlets and 204 outlets as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 30 Mei 1994. Pada tahun 2004, Perusahaan telah membatalkan pencatatan di Bursa Efek Surabaya dan telah disetujui oleh BES melalui surat No. JKT-015/LISTEMITEN/BES/VII/2004. Terhitung tanggal 6 September 2004 efek PT Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk tidak tercatat lagi di BES. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta telah berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.
1.b. Public Offerings of The Company’s Stock The Company’s initial public offering was consisting of 9,000,000 shares to public and was declared effective by the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) decree No. S-520/PM/1994, dated March 29, 1994, and subsequently, listed at the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on May 30, 1994. In 2004, the Company has requested to delist its shares at Surabaya Stock Exchange and has been approved by BES through its letter No. JKT-015/LIST-EMITEN/BES/VII/2004. Since September 6, 2004 the PT Pioneerindo Gourmet International Tbk’s stocks was no longer listed at BES. In 2007, Bursa Efek Jakarta has change became Bursa Efek Indonesia.
1.c. Struktur Perusahaan Penyertaan Perusahaan pada perusahaan anak yang dikonsolidasikan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
1.c. The Company’s Structures The Company’s investments in consolidated subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Domisili/ Domicile
Aktivitas Utama/ Main Activities
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun Operasi Komersial/ Years of Commercial Operation
Jumlah Aset/ Total Assets 2009 Rp
%
2008 Rp
PT Putra Asia Perdana Indah
Bandung
Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant
51
Januari 1985/ January 1985
10,688,522,675
PT Mitra Hero Pioneerindo
Jakarta
Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant
51
April 1990/ April 1990
1,461,422,552
1.d. Commissioners, Directors, and Employees Based on the Deed Statement of Meeting Decision No.79 dated August 13, 2008, the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
1.d. Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 79 tanggal 13 Agustus 2008, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
Tjan Soen Eng Suhanda Wiraatmadja Iskonda Japiar Budhi
Kusuwandi Tamin Teh Kian Kun Susanna Kusnowo Cecep Rakhman
7
Board of Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Board of Directors: President Director Director Director Director
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Susunan komite audit per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Ketua Komite Audit Anggota Anggota
The members of audit committee as of December 31, 2009 and 2008, are as follows:
Suhanda Wiraatmaja Teddy Sujana Irawan Kurniadi
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai karyawan tetap 1.838 dan 1.750 orang (tidak diaudit).
Audit Committees Chairman Member Member
As of December 31, 2009 and 2008, the Company and subsidiaries have 1,838 and 1,750 permanent employees, respectively (unaudited).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.
Summary of Accounting Policies
2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
2.a. The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been presented in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia, which is, among others, the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) established by the Indonesian Institute of Accountants, Capital Market Supervisory Agency regulation, and Guidance on Financial Statement presentation and Disclosure for Public Listed Company.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi tertentu yang dicatat sebesar nilai pasar atau menggunakan metode ekuitas (equity method), dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
The basis of measurement of these consolidated financial statements is historical cost except for certain investment which is carried at market value or used equity method, and inventory which is carried at the lower of cost or net realizable value. The consolidated financial statements have been prepared by using the accrual method, except for statement of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method, by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.
The reporting currency used in preparation of these financial statements is Rupiah.
2.b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan laporan keuangan perusahaan-perusahaan anak yang lebih dari 50% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan sebagaimana disebutkan dalam Catatan 1.c.
2.b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries wherein the Company owns more than 50% of subsidiaries’ outstanding common stocks, as decribed in Note 1.c.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Akunakun signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of entity concept. All significant intercompany accounts have been eliminated to reflect the financial position and the result of operations as a whole.
8
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
2.c. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. On balance sheets dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted to reflect the rates of exchange prevailing at Bank Indonesia at that date.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 kurs yang digunakan adalah:
The prevailing exchange rate on December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009 Rp 1 USD 1 SGD
2008 Rp
9,400.00 6,698.68
10,950.00 7,607.36
1 United States Dollars 1 Singapore Dollars
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The resulting gains or losses are credited or charged to the current year consolidated statements of income.
2.d. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
2.d. Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to carryforward of unused tax losses which are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. Amendments to taxation obligations are recognized when tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Untuk masing-masing entitas yang dikonsolidasikan, pengaruh pajak atas beda waktu baik berupa aset maupun kewajiban tergantung dari keadaan entitas yang bersangkutan.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences, on either assets or liabilities, are subject to condition of respective entities.
Pajak kini diakui berdasarkan laba pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax was calculated based on tax income for the related year according to existing tax regulation.
2.e. Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan tunai dari cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2.e. Revenue from Sales and Expenses Recognition Revenue from sales is recognized based on the cash receipt from cash register, while expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
9
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2.f. Pendapatan Royalti Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor perusahaan-perusahaan yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken dan Sapo Oriental milik Perusahaan. Pendapatan royalti dihitung dan diakui berdasarkan penjualan kotor bulanan perusahaan waralaba.
2.f. Royalty Revenues Royalty revenue represents income which is computed at certain percent of gross sales of parties using the Company’s trademark and logo of California Fried Chicken and Sapo Oriental. Royalty revenue is computed and recognized based on the franchisee’s monthly gross sales.
2.g. Initial Fee Initial fee merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan berdasarkan perjanjian waralaba dan lisensi dengan perusahaan-perusahaan yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken dan Sapo Oriental milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung lokasi atau tempat usaha dimana Perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi
2.g. Initial Fee Initial fee represents revenue received by the Company based on franchise and the license agreement with the users of California Fried Chicken and Sapo Oriental trademark and logo. The amount of the fee is defined in Franchise Agreement depends on the location or the place of franchise Company was established. The initial fee is recognized upon signing of the franchise and license agreement.
2.h. Setara Kas Setara kas adalah deposito jangka pendek yang jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan dan tidak dijaminkan.
2.h. Cash Equivalent Cash equivalent represents time deposits with maturity of 3 (three) months or less and are not collateralized.
2.i. Investasi Jangka Pendek
2.i. Short Term Investments
Efek Tertentu Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia diakui pada harga perolehan. Untuk investasi pada efek hutang yang nilai wajarnya tersedia, Manajemen menentukan klasifikasi yang tepat atas investasi tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasi ulang klasifikasi tersebut pada tanggal neraca ke dalam salah satu kategori berikut ini:
Certain Securities Investment in debt and equity securities which its fair value is not readily determinable is recognized at its acquisition cost. For investment on debt securities which its fair value is readily determinable, the Management had determined the proper classification in the period of acquisition and reevaluate the classification in balance sheet date into each of these categories:
Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) Merupakan aset keuangan dengan kepastian pembayaran dan kepastian tanggal jatuh tempo. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto.
Held to Maturity Represents the financial asset with a certainty in amount of payment and due date. Held to maturity securities is presented in balance sheet and carried at acquisition cost less amortized premium or discount.
Tersedia untuk dijual (available for sale) Efek yang termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang tidak memenuhi kriteria "diperdagangkan" atau "dimiliki hingga jatuh tempo". Efek ini disajikan di neraca sebesar nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disajikan sebagai komponen ekuitas. Pada saat efek tersebut dijual atau dilepas, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui sebagai komponen ekuitas diakui dalam laporan laba rugi.
Available for Sale Securities in this category are the securities which do not fulfill the two criteria above. These securities are presented in balance sheet at its fair value and unrealized gain or losses is presented as equity component. When these securities are sold, accumulated unrealized gain or losses which previously recognized as equity’s component, will be immediately recognized in statement of income.
10
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2.j. Allowance for Doubtful Accounts
2.j. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat Manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
Allowance for doubtful accounts is provided based on review of the condition of each debtor at the end of the year. Outstanding receivable are written off against the respective allowance for doubtful account or directly written off from the account at the time Management believes that these receivables are determined to be definitely uncollectible.
2.k. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode first-in firstout (FIFO) yang meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.
2.k. Inventories Inventories are carried at cost or net realizable value whichever is lower. Cost is determined using the first-in first-out method which includes expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
2.l. Aset Tetap Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai hak atas tanah yang tidak diamortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
2.l. Property and Equipment Property and equipment are accounted based on cost model. Property and equipment carried at cost less their accumulated depreciation and impairment loss of Land right is not amortized. Depreciation is computed using straight-line method over the estimated useful life of the assets as follows:
Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor
Tahun/Years 20 5 - 10 5
Tanah tidak disusutkan
Buildings Machineries and Equipments Motor Vehicles Land is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan langsung pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi ke aset yang bersangkutan. Nilai buku aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam tahun berjalan.
The cost of maintenance and repair is charged to consolidated statements of income as incurred. Renewals and betterments are capitalized to related asset. The book value of unused or sold asset, removed out from the accounts, and any resulting gains or losses are reflected in current year statements of income.
11
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2.m. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan metode garis lurus.
2.m. Prepaid Expenses Prepaid expenses will be amortized for certain periods by using straight-line method.
2.n. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari hak guna bangunan atas tanah dan hak paten atas merek dagang, disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset tidak berwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya, yaitu selama 20 (dua puluh) tahun untuk hak guna bangunan atas tanah dan 10 (sepuluh) tahun untuk hak paten atas merek dagang.
2.n. Intangible Assets Intangible assets consist of building right title and patent of trademark are carried at carrying amount which is acquisitioncost less accumulated amortization. Intangible assets is amortized using the straight-line method based on the estimated useful lives, while building utilization right and landrights of 20 (twenty) years and patent of trademarks of 10 (ten) years.
2.o. Renovasi Bangunan Sewa Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dekorasi gerai, dan lain-lain atas bangunan sewa yang dibukukan sebagai renovasi bangunan sewa dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.o. Renovation of Rented Building Represents expenses incurred related to the outlet decoration design and others on rented building which is recorded as renovation of rented building which will be amortized for a period of 10 (ten) years using the straightline method.
2.p. Laba per Saham Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual (laba atau rugi setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
2.p. Earning per Share Earning per share is computed by dividing residual net income (loss) (income after income tax less dividends of primary stockholders) by the weighted average number of shares outstanding during the year.
2.q. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan perusahaan anak disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha sebagai bentuk primer dan pengelompokan (segmen) geografis sebagai bentuk sekunder. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar entitas Perusahaan.
2.q. Segment Informations Segment informations of the Company and subsidiaries are presented based on business segment as primary segment and geographical area as secondary segment. Business segment is a distinguishable components and provides a difference product or service based on different industry or different group of product or service, especially for customer outside the Company’s entity.
2.r. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
2.r. Estimated Liabilities on Employee Benefits Short term employees’ benefits is recognized at an undiscounted amount when employees have rendered their service to the Company during the accounting period.
Imbalan kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan mengunakan metode projected unit credit.
Post employment benefit is recognized at a discounted amount when the employees have rendered their service to the Company during an accounting period. The liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from Company’s informed practices. In calculating the liabilities, the benefit must be discounted by using the projected unit credit methods.
12
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
3.
Termination on benefit is recognized when, and only when, the Company is committed to either: (a) terminate the employment of an employee or group of employees before the normal retirement date; or (b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk US Dolar PT Bank Mutiara Tbk (2009 : USD 561.94; 2008 : Nil) PT Bank ABN AMRO (2009 : USD 1,610.22; 2008 : USD 1,225.62) PT Bank CIC International (2009 : Nil 2008 : USD 1,832.55) Jumlah Bank Jumlah
3. 2009 Rp
2008 Rp
834,687,305
894,162,272
2,597,187,403 2,022,454,894 864,958,068 485,788,520 191,359,799 190,228,717 37,605,082 6,389,582,483
4,266,096,740 931,974,868 235,967,973 989,641,403 235,676,729 -279,524,655 6,938,882,368
5,282,236
--
15,136,068
13,420,539
--
20,066,423
20,418,304 6,410,000,787
33,486,962 6,972,369,330
7,244,688,092
7,866,531,602
Kas Perusahaan, berupa cash in transit dan cash in safe per 31 Desember 2009 dan 2008, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2.176.900.000 dan Rp 3.071.150.000. Menurut Manajemen nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Cash and Cash Equivalents
Cash on Hands Cash in Banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk US Dollar PT Bank Mutiara Tbk (2009 : USD 562.94; 2008 : Nil) PT Bank ABN AMRO (2009 : USD 1,610.22; 2008 : USD 1,225.62) PT Bank CIC International (2009 : Nil 2008 : USD 1,832.55) Total Cash in Banks Total
Cash balance, consist of cash in transit and cash in safe as of December 31, 2009 and 2008 has been insured by the Company with the coverage value of Rp 2,176,900,000 and Rp 3,071,150,000 respectively. Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible losses.
13
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
4. Investasi Jangka Pendek
4. 2009 Rp
Short Term Investments
2008 Rp
Saham Laba yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual PT Kresna Reksa Finance
2,436,386,960
1,816,234,000
1,416,490,705 1,500,000,000
105,595,000 --
Shares Unrealized Gain on Availabe For Sale Securities PT Kresna Reksa Finance
Jumlah
5,352,877,665
1,921,829,000
Total
Investasi pada saham merupakan investasi 8.447.600 lembar saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga perolehan sebesar Rp 135 per saham. Pada bulan Juni 2004 Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham dengan nilai Rp 400 per saham serta saham bonus sebesar 844.760 saham, sedangkan bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978 saham deviden dengan nilai Rp 320 per saham serta saham bonus sebesar 599.011 saham sehingga jumlah saham yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 13.518.869 saham dan 10.981.880 saham.
Investment in shares is represented by investment in 8,447,600 shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) which is classified as available for sale with an acquisition price of Rp 135 per share. In June 2004, the Company received shares dividend of 1,689,520 shares, at Rp 400 per share and bonus shares of 844,760 shares. In August 2009 received 1,9378,978 shares, at Rp 320 per shares and bonus shares of 599,011 shares, resulting total shares of the Company on December 31, 2009 and 2008 of 13,518,869 and 10,981,880 shares, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai pasar MREI per lembar masing-masing sebesar Rp 285 dan Rp 175 sehingga nilai pasar investasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 3.852.877.665 dan Rp 1.921.829.000. Selisih harga pasar dengan harga perolehan yang merupakan laba yang belum direalisasikan sebesar Rp 1.416.490.705 dan Rp 105.595.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disajikan sebagai komponen ekuitas.
On December 31, 2009 and 2008, market price for MREI shares is Rp 285 and Rp 175, which resulted in market value of investment on December 31, 2009 and 2008 is Rp 3,852,877,665 and Rp 1,921,829,000 respectively. Difference between market price over its acquisition price which represents the unrealized gain of Rp 1,416,490,705 and Rp 105,595,000 on December 31, 2009 and 2008 is recorded as the component of equity.
Perusahaan melakukan investasi reksadana pendapatan tetap di PT Kresna Reksa Finance tertanggal 1 Oktober 2009 dan 24 November 2009 masing-masing sebesar Rp 1.000.000.000 dan Rp 500.000.000 dengan suku bunga 16% yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 April 2010 dan 24 April 2010.
The Company invested on fixed mutual income at PT Kresna Reksa Finance dated October 1, 2009 and November 24, 2009 amounted Rp 1,000,000,000 and Rp 500,000,000, respectively, at interest rate of 16% which will due on April 1, 2010 and April 24, 2010.
5. Piutang Usaha
5.
Accounts Receivable
Akun ini merupakan piutang atas penjualan bahan baku kepada pihak ketiga, pengguna merek dan logo Perusahaan melalui perjanjian waralaba per 31 Desember 2009 dan 2008, masingmasing sebesar Rp 2.081.334.236 dan Rp 1.675.850.041. Seluruh piutang usaha ini jatuh tempo dalam waktu satu bulan.
This account represents the accounts receivable from sales of raw material to third parties, the user of trademark and logo of the Company through franchise agreement, as of December 31, 2009 and 2008 of Rp 2,081,334,236 and Rp 1,675,850,041, respectively. All of these accounts receivable are due within one month.
Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih. 6. Piutang Lain-lain
The Management does not provide an allowance for doubtful account since the Management believes that all receivables are collectible. 6. Other Receivables 14
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Piutang kepada karyawan diberikan oleh Perusahaan tanpa bunga dan pembayarannya dilakukan dengan memotong gaji karyawan yang bersangkutan.
Employee’s receivable is non interest bearing loan and will be paid from salary deduction.
7. Persediaan
7. Inventories 2009 Rp
Persediaan Barang Dagangan Bahan Pelengkap Ayam Segar dan Ayam Marinasi Bahan Makanan Bahan Pembungkus Bahan Minuman Persediaan Non Barang Dagangan Suku Cadang Gas dan Bahan Pembersih Souvenir Seragam Lain-lain Jumlah
2008 Rp
3,317,915,938 2,332,403,176 1,346,296,895 1,958,017,894 1,012,434,856 9,967,068,759
2,568,035,097 1,893,488,403 1,289,302,226 1,314,188,529 527,684,425 7,592,698,680
498,419,289 462,024,995 79,548,556 155,812,466 45,137,111 1,240,942,417
438,692,107 424,306,110 12,872,200 100,119,038 293,039,492 1,269,028,947
11,208,011,176
8,861,727,627
Persediaan barang dagangan Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 2008 telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 9.479.350.000 dan Rp 8.897.000.000. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Total
8. 2009 Rp
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun Jumlah yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Non Merchandises Spareparts Gas and Cleaner Souvenir Uniform Others
As of December 31, 2009 and 2008 the Company's merchandises inventories have been insured with coverage value of Rp 9,479,350,000 and Rp 8,897,000,000, respectively. Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible losses.
8. Biaya Dibayar di Muka
Sewa dan Service Charge Asuransi Lain-lain (saldo masing-masing di bawah Rp 50 Juta)
Merchandises Complimentary Material Fresh and Marinated Chicken Food Material Packaging Beverages
Prepaid Expenses
2008 Rp
14,313,337,008 106,683,453
11,890,754,051 468,616,187
Rental and Service Charge Insurance
1,631,356,338 16,051,376,799
874,776,804 13,234,147,042
Others (below Rp 50 millions each)
(3,879,963,299)
(3,455,005,740)
Less: Long Term Portion
12,171,413,500
9,779,141,302
Total Current Portion
Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas sewa ruang kantor pusat, gerai, dan gudang.
Rental and service charge represent the advance payment of rental for head office, outlets, and warehouse.
15
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
9. Uang Muka
9.
Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang muka pembelian persediaan dan uang muka operasional lainnya pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.317.811.330 dan Rp 1.656.273.694.
This account represents advances for opening new outlets, purchase of inventories and other operational advances as of December 31, 2009 and 2008 of Rp 1,317,811,330 and Rp 1,656,273,694, respectively.
10. Aset Tetap
10. Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Jumlah
2,864,929,307 2,405,469,801 56,257,400,975 3,153,519,660 64,681,319,743
1,617,659,742 38,865,270,576 2,556,752,090 43,039,682,408 21,641,637,335
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Jumlah
2,864,929,307 2,405,469,801 51,524,714,141 2,924,023,160 59,719,136,409
1,507,443,366 36,168,389,662 2,516,066,464 40,191,899,492 19,527,236,917
Advances
Property and Equipments
Penambahan/ Additions
2009 Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
--16,143,575 -16,143,575
Acquisition Cost Direct Ownership 958,054,307 Landright 2,216,469,891 Building 59,952,072,561 Machineries and Equipments 3,611,154,960 Motor Vehicles 66,737,751,719
--5,832,474,346 539,676,700 6,372,151,046
110,216,376 3,914,756,579 253,727,765 4,278,700,720
1,906,875,000 188,999,910 2,153,946,335 82,041,400 4,331,862,645
162,838,853 1,209,816,442 78,262,800 1,450,918,095
-(2,491,577) -(2,491,577)
Penambahan/ Additions
2008 Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
--6,789,455,565 431,250,000 7,220,705,565
110,216,376 4,111,641,256 227,842,465 4,449,700,098
--2,074,183,806 201,753,500 2,275,937,306
-1,403,104,745 187,156,839 1,590,261,584
16
--17,415,075 -17,415,075
-(11,655,597) -(11,655,597)
Accumulated Depreciation Direct Ownership 1,565,037,265 Building 41,567,719,136 Machineries and Equipments 2,732,217,055 Motor Vehicles 45,864,973,455 20,872,778,264 Total
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
2,864,929,307 2,405,469,801 56,257,400,975 3,153,519,660 64,681,319,743
Acquisition Cost Direct Ownership Landright Building Machineries and Equipments Motor Vehicles
Accumulated Depreciation Direct Ownership 1,617,659,742 Building 38,865,270,576 Machineries and Equipments 2,556,752,090 Motor Vehicles 43,039,682,408 21,641,637,335 Total
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset adalah sebagai berikut:
Deductions in property and equipments which represent sale of assets are as follows:
2009 Rp Nilai Buku Harga Jual Keuntungan Penjualan Aset Tetap
2008 Rp
908,607,904 1,371,888,026
642,418,221 1,155,259,395
Book Value Selling Price
463,280,122
512,841,174
Gain on Sale of Property and Equipments
Pengurangan aset tetap selain karena penjualan juga merupakan penghapusan aset tetap. Penghapusan aset tetap pada tahun 2009 dan 2008, masing-masing dengan nilai buku sebesar Rp 1.956.107.258 dan Rp 43.257.501 diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan dalam akun “Kerugian Penghapusan Aset Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa”.
Deduction of property and equipments consist of written-off and sale of property and equipments. The written-off of property and equipments in 2009 and 2008 are Rp 1,956,107,258 and Rp 43,257,501 respectively was recognized in the consolidated income statement as “Loss on Property and Equipments and Renovation of Rented Building - Written Off”.
Pembebanan penyusutan tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Depreciations charged for 2009 and 2008 are as follows:
2009 Rp
2008 Rp
Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi
3,232,290,817 1,395,863,316
2,507,516,835 1,942,183,263
Selling Expenses General and Administrative Expenses
Jumlah
4,628,154,133
4,449,700,098
Total
Aset tetap Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 2008 telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan Rp 53.986.519.524 dan Rp 51.598.911.475. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Company’s property and equipments as of December 31, 2009 and 2008 have been insured with the coverage value of Rp 51,301,119,524 and Rp 51,598,911,475 respectively. The Management believes that the coverage value is adequate to cover possible loss over the insured assets.
11. Renovasi Bangunan Sewa
11.
Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dekorasi gerai dan lain-lain atas bangunan yang disewa.
This account represents expenses incurred for preparation of outlet interior, designs and other expenses on the rented building.
2009 Rp Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo Akhir
Renovation of Rented Building
2008 Rp
36,428,927,399 8,312,485,558 (16,143,575) (6,205,071,037) 38,520,198,345
17
30,921,303,814 8,643,457,972 (17,415,075) (3,118,419,312) 36,428,927,399
Acquisition Cost Beginning Balance Additions Reclassification Deductions Ending Balance
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp Dikurangi: Akumulasi Amortisasi Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo Akhir Jumlah
2008 Rp
15,341,893,894 3,327,938,823 2,491,577 (3,166,019,435) 15,506,304,859 23,013,893,486
13,896,238,856 2,990,114,531 11,655,597 (1,556,115,090) 15,341,893,894 21,087,033,505
Less: Accumulated Amortization Beginning Balance Additions Reclassification Deductions Ending Balance Total
Perusahaan dan perusahaan anak telah melakukan penutupan gerai sebanyak 26dan 24 gerai masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. Rugi sehubungan dengan penutupan gerai tersebut yang merupakan penghapusan nilai buku renovasi bangunan sewa, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan dalam akun “Kerugian Penghapusan Aset Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa”.
The Company and subsidiaries have closed 26 and 24 outlets respectively in 2009 and 2008. Loss as a result of Outlet Closing resulted in loss on written off is recognized in the current consolidated statement of income as “Loss on Property and Equipments and Renovation of Rented Building - Written Off”.
Rincian Kerugian Penghapusan Renovasi Bangunan Sewa sehubungan dengan penutupan gerai sebagai berikut:
The details of Loss on Renovation of Rented Building - Written Off are as follows:
2009 Rp Perusahaan Perusahaan Anak PT Putra Asia Perdana Indah Jumlah
2008 Rp
3,033,883,950
1,273,952,773
-3,033,883,950
62,027,652 1,335,980,425
Pembebanan amortisasi tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Amortizations charged for 2009 and 2008 are as follows:
2009 Rp Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi Jumlah
The Company Subsidiaries PT Putra Asia Perdana Indah Total
2008 Rp
2,711,552,534 208,572,790 2,920,125,324
Renovasi bangunan sewa per 31 Desember 2009 dan 2008 telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 30.496.500.000 dan Rp 33.445.179.176 yang menurut Manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
2,776,929,340 213,185,191 2,990,114,531
Selling Expenses General and Administrative Expense Total
Renovation of rented building as of December 31, 2009 and 2008 have been insured with coverage value of Rp 30,496,500,000 and Rp 33,445,179,176 respectively. the Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible loss.
18
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
12. Aset Lain-lain
12. 2009 Rp
Uang Jaminan Sewa Gerai Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya Jumlah
2008 Rp
2,374,622,094 822,199,218
1,455,674,767 1,190,244,621
3,196,821,312
2,645,919,388
Uang jaminan sewa adalah atas lokasi gerai yang disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang jaminan ini dapat diterima kembali bila Perusahaan dan perusahaan anak telah memenuhi segala kewajiban yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir.
Outlets Rental Deposits Electricity, Telephone, and Others Deposit Total
Rental deposits represent the deposit which is part of the agreement made by the building management. The deposit is refundable if the Company and its subsidiaries have completed all terms and conditions stated in the agreement at the end of rental period.
13. Hutang Bank
13. Short Term Bank Loan
Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Central AsiaTbk sebesar Rp 5.000.000.000. Pinjaman ini berlaku sejak tanggal 10 Agustus 2009 sampai 10 Agustus 2010 dengan tingkat suku bunga 13,25% per tahun. Saldo pinjaman rekening koran per 31 Desember 2009 adalah Rp 3.140.209.121.
The Company obtained a Short Term Bank Loan (STBL) facility amounting to Rp 5,000,000,000 from PT Bank Central Asia Tbk. In accordance with loan agreement the principal is scheduled from August 10, 2009 to August 10, 2010, imposing an interest rate of 13.25 % per annum. The balance of the loan as of December 31, 2009 is Rp 3,140,209,121.
14. Hutang Usaha
14. Accounts Payable
Merupakan hutang usaha Perusahaan kepada para pemasok bahan baku kepada ketiga, terdiri dari:
This account represents the Company's payables to third parties suppliers of raw material, consist of the followings:
2009 Rp PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Unilever Indonesia PT Buana Distrindo PT Putra Mandiri (d/h PT Sinar Sunindo) PT Heinz ABC Indonesia PT Sukanda Jaya PT Sierad Produce Tbk PT Froozen Food Pahala PT Guna Cipta Multirasa PT Sinar Sosro PT Sinar Kharisma PT Lasalle Food Indonesia UD Genta Gemilang PT Detpak Indonesia
Other Assets
2008 Rp
2,152,298,718 1,141,522,993 946,713,169 661,126,032 608,279,568 442,619,503 372,802,319 300,204,250 284,895,000 284,372,752 276,296,624 185,863,123 183,979,000 181,668,100
19
1,271,341,422 785,497,526 576,049,302 1,235,411,567 298,320,964 522,599,026 -391,045,250 156,960,000 445,544,940 121,368,900 ----
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Unilever Indonesia PT Buana Distrindo PT Putra Mandiri (d/h PT Sinar Sunindo) PT Heinz ABC Indonesia PT Sukanda Jaya PT Sierad Produce Tbk PT Froozen Food Pahala PT Guna Cipta Multirasa PT Sinar Sosro PT Sinar Kharisma PT Lasalle Food Indonesia UD Genta Gemilang PT Detpak Indonesia
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp
2008 Rp
PT Sinar Meadow International Indonesia PD Hidup Baru PT Grafika Prima Perkasa Toko Yanti
163,326,880 156,393,560
232,894,943 160,843,560
151,236,824 145,004,176
-118,743,359
Toko Sukses Mandiri PD Angin Timur PD Petra Foods Toko Obor PT Salim Ivomas Pratama PT Sumber Mas Toko Matahari Hongkong Cafe (Asia)
135,669,380 133,704,000 125,746,330 122,081,000 ---
110,347,502 -164,176,000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000.000) Jumlah
--4,671,294,896 13,827,098,197
Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
5,801,790,341 13,238,885,198
2008 Rp
12,272,288,715 1,554,809,482
11,896,550,076 1,342,335,122
13,827,098,197
13,238,885,198
Seluruh hutang Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah.
15.
Within one month 1 month - 3 months Total
All Company’s account payables are denominated in Rupiah.
Hutang Lain-lain
Jaminan Seragam dan Royalti PT Jaya Gas Indonesia Lain-lain (saldo masing-masing di bawah Rp 200 juta) Jumlah
Toko Matahari Hongkong Café (Asia) Others (below Rp 100,000,000 each) Total
A detail of aging accounts payable based on its invoice date is as follows:
2009 Rp Sampai dengan satu bulan 1 bulan - 3 bulan Jumlah
-434,518,206 155,060,000 133,972,390 122,400,000
PT Sinar Meadow International Indonesia PD Hidup Baru PT Grafika Prima Perkasa Toko Yanti Toko Sukses Mandiri PD Angin Timur PD Petra Foods Toko Obor PT Salim Ivomas Pratama PT Sumber Mas
15.
Others Payable
2009 Rp
2008 Rp
719,160,735 240,559,874
585,516,006 --
Uniform and Royalty Deposits PT Jaya Gas Indonesia
1,205,646,463
4,652,450,556
2,165,367,072
5,237,966,562
Others (below Rp 200 millions each) Total
Hutang lain-lain merupakan hutang atas pembelian lainnya selain bahan baku. Hutang ini seluruhnya adalah pada pihak ketiga.
Other payables represent payable from other purchases other than raw materials. All of these other payables are to third parties.
20
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
16.
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Biaya yang Masih Harus Dibayar
16. 2009 Rp
Bunga Pinjaman Sewa Gedung dan Service Charge Listrik, Air, Telepon, dan Gas Jamsostek Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 50 Juta ) Jumlah
17. a.
Accrued Expenses
2008 Rp
369,946,538 2,546,299,963 1,104,624,530 84,598,986 1,890,202,216 5,995,672,233
2,115,908,803 1,987,165,656 1,124,109,059 92,846,680 606,362,961 5,926,393,159
Interest on Loan Building Rent and Service Charges Electricity, Water, Telephone and Gas Jamsostek Others (below Rp 50 million each) Total
Perpajakan
17. a.
Beban Pajak Penghasilan 2009 Rp
Kini Tangguhan Berasal dari Perbedaan Temporer Berasal dari Perubahan Tarif Pajak Jumlah
Income Tax Expense
2008 Rp
(4,484,838,680)
(1,731,436,600)
(792,327,959)
(748,934,346) 17,992,789 (730,941,557) (2,462,378,157)
(792,327,959) (5,277,166,639)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Current Deferred Arising from Temporary Differences Arising from Change in Tax Tariff Total
A reconciliation between income before income tax according to consolidated statements of income with tax income (loss) for the years ended December 31, 2009 and 2008, is as follows:
2009 Rp Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Sesuai dengan Laporan Laba Konsolidasian Dikurangi : Laba Perusahaan Anak Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Perusahaan Perbedaan Waktu: Penyusutan Manfaat Imbalan Kerja Amortisasi Renovasi Bangunan
Taxation
2008 Rp
17,101,501,980
6,887,729,979
2,140,308,126
1,361,841,600
14,961,193,854
5,525,888,379
(292,046,933) 112,350,677 (1,612,060,844) (1,791,757,100)
235,361,857 126,458,882 (1,422,854,559) (1,061,033,820)
21
Income Before Income Tax according to Consolidated Statements of Income Less: Income of Subsidiaries Income Before Estimated Income Tax of The Company Timing Differences: Depreciations Employee Benefits Amortization of Building Renovation
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2008 Rp
2008 Rp
Perbedaan Permanen: Laba (Rugi) Penghapusan Aset Tetap Perjamuan dan Hadiah
Permanent Differences: Gain (Loss) on Property and Equipment Written Off Entertainment and Donation Gain on Sale of Property Gain on Other Assets Written Off Rental Income Interest Income on Time Deposits and Current Accounts Equity in Net Income of Subsidiaries
(12,024,217) 4,419,050
25,918,319 1,832,522
Laba Penghapusan Aset Lain-lain Pendapatan Sewa
1,550,531,850 (15,000,000)
-(13,508,059)
Pendapatan Deposito dan Jasa Giro Bagian Laba Perusahaan Anak
(192,059,623) (911,543,072) 424,323,987
(178,618,066) (657,865,770) (822,241,054)
13,593,760,741 --
3,642,613,505 --
13,593,760,741
3,642,613,505
Estimated Taxable Income of the Company Compensation of Tax Loss Balance of Taxable Income Loss Compensated
13,593,760,000
3,642,613,000
Rounded off
Taksiran Laba Fiskal Perusahaan Kompensasi Kerugian Perusahaan Saldo Laba Fiskal Setelah Kompensasi Kerugian Pembulatan
Beban Pajak Kini Perusahaan 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 3.542.613.000 28% x Rp 13.593.760.000
2009
2008
Rp
Rp The Company's Current Tax Expense 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 3,452,613,000 28% x Rp 13,593,760,000
Beban Pajak Kini Perusahaan Anak
---3,806,252,800 3,806,252,800 678,585,880
5,000,000 7,500,000 1,062,783,900 -1,075,283,900 656,152,700
Subsidiaries' Current Tax Expenses
Beban Pajak Kini Konsolidasian
4,484,838,680
1,731,436,600
Consolidated Current Tax Expenses
(616,668,358) (156,976,232) (410,705,646)
(547,715,029) ---
(633,015,351)
(580,396,154)
Prepayments of Income Tax The Company Income Tax Article 23 Income Tax Article 24 Income Tax Article 25 Subsidiaries Income Tax Article 25
2,667,473,093
603,325,417
Consolidated Income Tax Article 29 (28A)
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Perusahaan Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Perusahaan Anak Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 (28A) Konsolidasian
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax benefit (expense) and the calculation of the income before tax multiplied with the prevailing tax rate is as follows:
22
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Dikurangi: Laba Perusahaan Anak Eliminasi Transaksi-transaksi yang Berhubungan dengan Perusahaan Anak yang dikonsolidasikan Laba Komersil Perusahaan Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Pajak Yang Berlaku Beban yang Tidak Dapat Menjadi Pengurang Pajak Penghasilan Tidak Kena Pajak/Dikenakan Pajak Final Lain-lain Jumlah Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Pajak Kini Perusahaan Anak Pajak Tangguhan Perusahaan Anak Jumlah Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Anak Jumlah Beban Pajak Penghasilan
2008 Rp
17,101,501,980
6,887,729,979
(2,393,768,760)
(2,041,377,491)
253,460,634 14,961,193,854
679,535,890 5,525,888,378
Income Before Income Tax according to Consolidated Statements of Income Less : Income of Subsidiaries Elimination of Transactions Related to Consolidated Subsidiaries Commercial Income - the Company
(4,189,134,279)
(1,657,766,513)
Income Tax Calculated using Current Tax Rate
1,237,334
549,757
49,576,694 (532,416,986) (4,670,737,237)
57,637,837 (121,056,840) (1,720,635,759)
(678,585,880) 72,156,480
(656,152,700) (85,589,698)
(606,429,400) (5,277,166,637)
(741,742,398) (2,462,378,157)
Non Deductible Expenses Non-Taxable Income/ Subject to Final Tax Others Total of Company Income Tax Expenses Current Tax - Subsidiaries Deferred Tax - Subsidiaries Estimated of Income Tax ExpensesSubsidiaries Total of Income Tax Expenses
b. Deferred Tax Assets (Liabilities)
b. Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasian tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Perusahaan Amortisasi Renovasi dan Sewa Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Penyusutan Aset Tetap Kompensasi Rugi Fiskal Perusahaan Anak PT Mitra Hero Pionerindo PT Putra Asia Perdana Indah Jumlah
Koreksi/ Correction
2007
Rp
Rp
The detail of deferred asset and liabilities as presented in consolidated Balance Sheet as of December 31, 2009 and 2008 are as follows :
Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi/ Charged to Income Statement Rp
2008
Rp
Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi/ Charged to Income Statement Rp
2009
Rp The Company Amortizations of Renovations and Rent Estimated Liabilities on Employees' Benefit Depreciation of Property and Equipment Carryforward Loss
70,718,015
756,749,677
(1,085,502,107)
(328,752,430)
(874,529,738)
(1,203,282,168)
--
852,661,426
(21,435,609)
831,225,817
31,458,191
862,684,008
44,158,715 -114,876,730
(1,618,365,881) -(8,954,779)
461,585,858 -(645,351,858)
(1,156,780,023) -(654,306,636)
(21,412,890) (864,484,437)
(1,178,192,913) -(1,518,791,074)
(5,959,688) (38,708,306) (44,667,994) 70,208,736
631,476,525 (143,479,256) 487,997,269 479,042,490
(119,405,886) 33,816,187 (85,589,699) (730,941,557)
512,070,640 (109,663,068) 402,407,572 (251,899,064)
(40,560,811) 112,717,289 72,156,478 (792,327,959)
Subsidiaries 471,509,829 PT Mitra Hero Pionerindo 3,054,222 PT Putra Asia Perdana Indah 474,564,051 (1,044,227,022) Total
23
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
c.
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
c. Prepaid Taxes
Pajak Dibayar di Muka 2009 Rp
2008 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2007
--
547,805,245
The Company Income Tax Year 2007
Jumlah
--
547,805,245
Total
d.
d. Taxes Payable
Hutang Pajak 2009 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 29 PPh Pasal 4 ayat (2) Pajak Pembangunan I Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan Anak PT Putra Asia Perdana Indah PT Mitra Hero Pioneerindo Jumlah
2008 Rp The Company Income Tax Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 29 Income Tax Article 4 Verse 2 Reconstruction Tax I Value Added Tax
352,638,383 41,314,418 2,621,902,564 322,900,703 4,734,667,689 103,114,462 8,176,538,219
457,243,428 20,237,900 527,568,871 240,103,199 3,751,646,337 319,017,776 5,315,817,511
381,181,720 118,564,206
339,783,415 26,463,557
Subsidiaries PT Putra Asia Perdana Indah PT Mitra Hero Pioneerindo
8,676,284,145
5,682,064,483
Total
18. Pinjaman Jangka Panjang
18. 2009 Rp
Long Term Loans
2008 Rp
Pinjaman pada Pihak Ketiga Tuscan Asset Ltd (d/h Coralbells International Ltd) (2009: USD 2,450,000) 2008: USD 2,750,000) Income Holding Ltd (2009 : USD 800,000 2008:USD 800,000) PT Pangan Selera Pratama
23,030,000,000
30,112,500,000
7,520,000,000 --
8,760,000,000 575,000,000
Loans to Third Parties Tuscan Asset Ltd (formerly Coralbells International Ltd) (2009: USD 2,450,000) 2008: USD 2,750,000) Income Holding Ltd (2009 : USD 800,000 2008:USD 800,000) PT Pangan Selera Pratama
Jumlah Pinjaman Jangka Panjang
30,550,000,000
39,447,500,000
Total Long Term Loans
a. Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd sebesar USD 6,000,000. Sesuai perjanjian kredit pada tanggal 22 Februari 2002 dan 24 Juni 2004, jatuh tempo pembayaran pokok pinjaman ini telah dijadwalkan kembali menjadi pada bulan Maret dan Juli 2007. Pokok pinjaman yang jatuh tempo pada bulan Maret 2007, telah dilunasi pada tahun 2005. Pada tahun 2009 Perusahaan telah melunasi sebagian pokok pinjaman sebesar USD 300,000, sehingga saldo pinjaman 2009 dan 2008 adalah USD 2,450,000 dan USD 2,750,000. Perjanjian kredit telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan amandemen pada tanggal 16 Desember 2009 dimana jatuh tempo diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2015.
a.
24
The Company obtained a long term loan amounting to USD 6,000,000 from Coralbells International Ltd. In accordance with loan agreement dated February 22, 2002 and June 24, 2004 the principal amount repayment has been rescheduled which will be due in March 2007 and July 2007. The outstanding amount which matured in March 2007 had been fully paid in 2005. In 2009 the Company had pain some of the principal of USD 300,000, the loan balance for December 31, 2009 and 2008 amounted USD 2,450,000 and USD 2,750,000. The loan agreement had been amended for a few time and the last amendement was made on December 16, 2009 which stated that due date had been extended to July 2, 2015.
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD 2,750,000 berikut bunganya dialihkan ke Tuscan Assets Ltd. Pinjaman ini dikenakan bunga 7,5% per tahun untuk Januari sampai dengan Mei 2008. Berdasarkan amandemen pada tanggal 30 Mei 2008, efektif sejak Juni 2008 pinjaman tersebut dikenakan bunga 6% per tahun, sedangkan untuk tahun 2007, dikenakan bunga 7,5% per tahun.
Based on letter dated April 30, 2008 from Coralbells International Ltd to the Company, effectively dated May 1, 2008, long-term loans amounting of USD 2,750,000 with its interest has been transferred to Tuscan Assets Ltd. This Loan with bear of interest of 7,5% per annum for January up to May 2008. Based on amandment on May 30, 2008, effectively since June 2008, the loans are imposed an interest rate of 6% per annum, whereas in 2007, imposed interest rate of 7.5% per annum.
b. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Income Holding Ltd sebesar USD 1,100,000. Pinjaman ini tanpa jaminan. Pada tahun 2007 pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun. Sampai dengan bulan Mei 2008 pinjaman ini masih dikenakan bunga sebesar 7%. Berdasarkan amandemen tanggal 29 Mei 2008, terhitung efektif sejak tanggal 1 Juni 2008, pinjaman ini dikenakan bunga 6% per tahun. Perusahaan telah melunasi sebahagian pinjaman tersebut, yaitu sebesar USD 200,000 dan USD 100,000, masing - masing pada tahun 2005 dan 2008. Berdasarkan amandemen tanggal 25 Februari 2008. Perjanjian pinjaman telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan amandemen tanggal 21 Desember 2009 pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Februari 2015.
b.
The Company obtained loan from Income Holding Ltd amounting to USD 1,100,000. The loan is non collateral. In 2007 the loan bears an annual interest of 7%. Up to May 2008, The loan still bears an annual interest of 7%. Based on amendment of credit agreement dated May 29, 2008, effectively on June 1, 2008, the loan bears an annual interest of 6%. The Company has paid some of the principal amount, amounting to USD 200,000 and USD 100,000, in 2005 and 2008, respectively. The loan agreement had been amended for a few time and the last amendement was made on December 21, 2009 which stated that due date had been extended to February 25, 2015.
c. Pada tanggal 1 Desember 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Pangan Selera Pratama sebesar Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah). Pada tahun 2007 pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Sampai dengan tanggal 26 Mei 2008, pinjaman tersebut masih dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Berdasarkan amandemen tanggal 23 Mei 2008, terhitung efektif sejak tanggal 27 Mei 2008 bunga yang dikenakan adalah sebesar 10% per tahun. Saldo pinjaman per 31 Desember 2008 adalah Rp 575.000.000. Pada tanggal 28 Februari 2008, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 November 2010. Namun pada tahun 2009 seluruh sisa pinjaman telah dilunasi.
c.
On December 1, 2005, the Company obtained long term loan from PT Pangan Selera Pratama amounting to Rp 15,000,000,000 (fifteen billion rupiah),In 2007, those loan is imposed a bear an annual interest of 12%.Up to Mei 26, 2008, those loan still with a bear interest of 12% per annum. Based on addendum dated May 23, 2008, effectively from May 27, 2008, the interest rate is 10% per annum. The lon balance as of December On February 28, 2008, this credit facility has been extended up to November 30, 2010. But in 2009 all debt is fully paid, and the loan balance as of December 31, 2009 and 2008 is Rp Nil and Rp 575,000,000, respectively.
19. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja
19. Estimated Liabilities on Employee Benefits
Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah tenaga kerja yang berhak atas imbalan kerja adalah 1.838 dan 1.750 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The Company calculated and recognized the liabilities on employee benefits based on Labor Law No. 13 dated March 25, 2003. The numbers of employees who are entitled to receive the benefit were 1,838 and 1,750 employees as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja dihitung oleh Aktuaris Independen PT Prima Bhaksana Lestari sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2004) yang laporannya masing-masing pada tanggal 9 Maret 2010 dan 10 Maret 2009.
Estimated liabilities on employee benefits is calculated by the Independent Actuary of PT Prima Bhaksana Lestari according to Statement of Financial Accounting Standards No. 24 (Revised 2004) in which report dated March 9, 2010 and March 10, 2009, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan
Actuarial assumptions used for determination of expenses and 25
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut
Usia pensiun normal Tingkat diskonto Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tingkat pengunduran diri
Tabel mortalita Metode
liabilities of employees benefit as of December 31, 2009 and 2008, are as follows:
2009
2008
55 tahun/55 years old 12% 6.5% Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO - 1980 Projected Unit Credit
55 tahun/55 years old 12% 6.5% Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO - 1980 Projected Unit Credit
Rincian dari kewajiban diestimasi atas imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen adalah sebagai berikut:
Mortality table Method
Details of estimated of employee benefits liabilities based on the Calculation of Independent Actuary are as follows:
2009 Rp
2008 Rp
Saldo Awal Pembayaran Manfaat Karyawan Selama Tahun Berjalan
3,612,875,554
3,436,415,002
(815,392,030)
(561,553,376)
Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Kewajiban Akhir Tahun
1,007,126,422 3,804,609,946
738,013,928 3,612,875,554
Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Beginning Balance Payment of Employee Benefit during the Current Year Employees' Benefits Expenses in the Current Year Liabilities at the End of Year
Details of employee benefits expenses are as follows: 2009 Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui Jumlah Imbalan Kerja Karyawan
Normal pension age Discount rate Estimated future salaries increase Resignation rate
2008 Rp
465,134,442 527,996,615 13,995,365 1,007,126,422
20. Hak Minoritas
477,520,221 280,215,375 (19,721,668) 738,013,928
Current Services Cost Interest Expenses Realized Actuarial Gain (Loss) Total Employee Benefit
20.
Hak minoritas pada perusahaan anak merupakan hak pada PT Mitra Hero Pioneerindo dan PT Putra Asia Perdana Indah sesuai dengan kepemilikannya pada ekuitas dan laba atau rugi pada perusahaan anak.
Minority Interests
Minority interest in subsidiary represents interest in PT Mitra Hero Pioneerindo dan PT Putra Asia Perdana Indah according to its shares of ownership in the equity and profit or loss in subsidiary.
26
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
21. Modal Saham
21.
Capital Stock
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 61 tanggal 21 Desember 2000 dari notaris Refrizal, SH, notaris di Jakarta, modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp 441.616.000.000 yang terbagi atas 883.232.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-96.TH.01.04 tahun 2001 tanggal 4 Januari 2001 yang diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tambahan No. 6110 tanggal 3 November 2000.
Based on the notarial deed of General Shareholder Meeting No. 61 of Refrizal, SH, dated December 21, 2000, the Company’s authorized capital is amounted to Rp 441,616,000,000, consist of 883,232,000 shares with par value of Rp 500 per share. The notarial deed had been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. C-96.TH.01.04 tahun 2001 dated January 4, 2001, which published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 88 Supplement No. 6110 dated November 3, 2000.
Dari modal dasar tersebut, sebanyak 220.808.000 lembar saham atau sebesar Rp 110.404.000.000, telah ditempatkan dan disetor penuh oleh masing-masing pemegang saham.
From the authorized capital, 220,808,000 shares or amounted to Rp 110,404,000,000 has been issued and fully paid by the stockholders.
Susunan pemegang saham Perusahaan pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
A composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:
Pemegang Saham Deutsche Bank Nominees Singapore Limited ABN AMRO Singapore Nominees Bank of New York Treaty Accounts PT Bayu Buana Tbk Diamond Millenium Ltd Masyarakat/Publik (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham/ Number of Shares (Lembar) /Shares 131,165,900 30,697,000 22,066,320 19,682,000 11,300,080 5,896,700 220,808,000
Jumlah/ Total
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Rp
(%)
65,582,950,000 15,348,500,000 11,033,160,000 9,841,000,000 5,650,040,000 2,948,350,000 110,404,000,000
22. Tambahan Modal Disetor
Stockholders
59.40 13.90 9.99 8.91 5.13 2.67 100.00
22.
Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio saham) kepada masyarakat (penawaran umum perdana) dengan nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi dengan pelunasan saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995, dengan rincian sebagai berikut:
Deutsche Bank Nominees Singapore Limited ABN AMRO Singapore Nominees Bank of New York Treaty Accounts PT Bayu Buana Tbk Diamond Millenium Ltd Public (below 5 % each) Total
Additional Paid-in Capital
This account represents the difference between the price in which the shares were sold to the public (initial public offering) and its par value in 1994 after deducting the bonus shares issued in 1995, with details as follows: Rp
Hasil penjualan 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp 5.100 Nilai nominal 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp 1.000
Dikurangi: Saham Bonus Jumlah
45, 900,000,000 (9,000,000,000) 36, 900,000,000
Proceeds from sale of 9,000,000 Shares @ Rp 5,100 Face value of 9,000,000 Shares @ Rp 1,000
(31,000,000,000)
Less: Distribution of Bonus Shares
5, 900,000,000
Total
27
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
23. Cadangan Umum
23.
Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, SH, No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Perusahaan menyisihkan sebagian dari saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp 75.967.760.
General Reserves
In 1997, based on the Notarial Deed of Mudofir Hadi, SH, No. 55 dated June 19, 1997, the Company provided general reserves amounting to Rp 75,967,760 from retained earnings.
24. Pendapatan dari Penjualan
24. Revenue from Sales
Akun ini merupakan pendapatan dari penjualan Perusahaan dan perusahaan anak pada 237 gerai pada tahun 2009 dan 228 gerai pada tahun 2008 dengan rincian sebagai berikut :
This account represents revenue generated by the Company and subsidiaries from the 237 outlets in 2009 and 228 outlets in 2008, with the following details:
2009 Rp
2008 Rp
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat
199,777,543,957 19,723,438,456 3,322,689,755
180,651,698,040 20,248,546,334 2,904,898,771
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat
Jumlah
222,823,672,168
203,805,143,145
Total
25. Beban Pokok Penjualan
25.
Persediaan Awal Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir Beban Pokok Penjualan
2009
2008
Rp
Rp
7,592,698,680 84,362,502,347 91,955,201,027 (9,967,068,757) 81,988,132,270
Rincian pemasok yang melebihi 10% pembelian Perusahaan:
7,614,266,830 76,082,792,143 83,697,058,973 (7,592,698,680) 76,104,360,293
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Putra Mandiri Jumlah
16,645,512,114 11,546,492,302 28,192,004,416
Beginning Balance of Inventories Purchases Goods Available for Sale Ending Balance of Inventories Costs of Goods Sold
Details of supplier which represent more than 10% of total purchases:
Jumlah/Total
2009 Rp
Costs of Goods Sold
Persentase dari Total Pembelian/ Percentage of Total Purchases 2009 2008 % %
2008 Rp 14,434,591,618 9,998,313,362 24,432,904,980
28
19.73 13.69 33.42
18.97 13.14 32.11
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Putra Mandiri
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
26. Beban Usaha
26. Operating Expenses 2009 Rp
Beban Penjualan Gaji dan Tunjangan Sewa dan Service Charge Listrik, Air, dan Telepon Biaya Pemasaran Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang Amortisasi Renovasi Bangunan Sewa Penyusutan Aset Tetap Alat-alat Kantor Iuran dan Retribusi Jasa Profesional dan Pelatihan Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 juta) Jumlah Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Penyusutan Aset Tetap Sewa dan Service Charge Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Listrik, Air, dan Telepon Alat-alat Kantor Perbaikan dan Pemeliharaan Jasa Profesional dan Pelatihan Iuran dan Retribusi Amortisasi Renovasi Bangunan Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 juta) Jumlah Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
2008 Rp
29,979,695,692 24,367,480,897 17,943,505,879 9,137,940,729
4,864,653,607
4,880,248,927
3,608,630,259 2,789,307,666 3,232,290,817 1,234,137,877 986,701,039 647,027,197 411,427,844 838,043,756 109,294,311,483
3,695,088,290 2,776,929,340 2,507,516,835 1,121,790,648 874,838,178 669,238,043 396,691,610 736,393,661 99,087,358,730
12,186,147,407 1,395,863,316 1,317,511,389
11,098,874,123 1,942,183,263 1,215,542,326
970,686,844 780,012,192 543,329,410 354,298,049 281,832,020 349,777,681 208,572,790 640,248,929 19,028,280,027
936,468,254 823,842,244 632,975,509 428,010,188 399,974,142 231,522,797 213,185,191 477,674,146 18,400,252,183
General and Administrative Expenses Salaries and Allowances Depreciation of Property and Equipment Rent and Service Charges Expedition, Travel and Transportation Expenses Electricity, Water and Telephone Office Supplies Repair and Maintenance Professional Fees and Training Dues and Retribution Rental Building Renovation Amortization Others (below Rp 50 million each) Total General and Administrative Expenses
128,322,591,510
117,487,610,913
Total Operating Expenses
27. Laba per Saham Dasar
27. 2009 Rp
Laba Bersih Jumlah Saham Beredar Laba Bersih Per Saham
Selling Expenses Salaries and Allowances Rent and Service Charges Electricity, Water and Telephone Marketing Expenses Expedition, Travel and Transportation Expenses Repaired, Maintenance and usage of Spareparts Rental Building Renovation Amortization Depreciation of Property and Equipment Office Supplies Dues and Retribution Professional Fees and Training Insurance Others (below Rp 50 million each) Total Selling Expenses
34,140,496,242 27,413,730,618 19,111,922,164 10,015,942,397
Basic Earning Per Share
2008 Rp
10,948,539,057 220,808,000 49.58
29
4,287,122,917 220,808,000 19.42
Net Income Number of Shares Outstanding Net Income per share
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
28. Ikatan dan Perjanjian
28.
Commitments and Agreements
Perusahaan melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk menggunakan merek dagang milik Perusahaan “California Fried Chicken (CFC)” dan “Sapo Oriental”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masing-masing pihak pengguna hak waralaba diwajibkan membayar kepada Perusahaan berupa biaya waralaba (initial fee) sebesar Rp 100.000.000 dan Rp 200.000.000 masing-masing untuk CFC dan Sapo Oriental, dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.
The Company entered into franchise agreements with the third parties to use Company trademark “California Fried Chicken (CFC)” and “Sapo Oriental”. According to franchise agreement, the user of franchise brand should pay initial fee to the Company amounted to Rp 100,000,000 and Rp 200,000,000 for CFC and Sapo Oriental respectively, and 7% royalty fee of gross sales.
Jumlah gerai waralaba sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 32 gerai dan 29 gerai yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai dengan tahun 2014.
The number of franchise outlets up to December 31, 2009 and 2008 are 32 outlets and 29 outlets that located spreadly throughout Indonesia. The term of agreement is 5 (five) years which the latest will be ended in 2014.
29. Kontinjensi
29.
Contingency
Terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1988, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk menghentikan pembayaran royalti kepada pemegang hak dagang, Pioneer Take-Out, perusahaan yang berkedudukan di Amerika Serikat, disebabkan tidak ada pengiriman resep dan bumbu. Pemegang hak dagang telah mengajukan tuntutan kepada Perusahaan untuk pendapatan royalti yang belum dibayar sampai tahun 1988. Namun, Perusahaan menuntut kembali kepada pemegang hak dagang untuk kerugian yang timbul akibat tidak dikirimnya resep dan bumbu tersebut.
Commencing on August 1, 1988, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk had stopped the royalty payment to the trademark holder of Pioneer Take - Out, a Company domiciled in the United States of America, due to not suppling the recipes and spices. The trademark holder has claimed to the Company to pay the outstanding royalty up to 1988. However, the Company had reclaimed to the trademark holder losses arising from the non suppliance of recipes and spices.
Berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH, No. 224 tanggal 25 Desember 1989, pemegang saham menjamin untuk dapat menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat perselisihan tersebut.
Based on the Notarial Deed of Rachmat Santoso, SH, No. 224 dated December 25, 1989, the stockholders personally committed to cover the loss that might appear as a result of this case.
30. Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
30. Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currency
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai hak dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the Company’s and subsidiaries’ monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:
30
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Mata Uang Asing 2009 2008
Ekuivalen Rupiah 2009 2008
Aset Kas dan Setara Kas Pihak Ketiga
USD
2,172.16
3,058.17
20,418,304 20,418,304
33,486,962 33,486,962
Kewajiban Pinjaman Jangka Panjang Pihak Ketiga
USD
2,530,000.00
3,550,000.00
23,782,000,000 23,782,000,000 (23,761,581,696)
38,872,500,000 38,872,500,000 (38,839,013,038)
Posisi Aset (Kewajiban) - Bersih
31. Informasi Segmen
31. Segment Information
Segmen Primer Aktivitas utama Perusahaan adalah dalam bidang usaha restoran ayam goreng, donat, dan masakan oriental yang masing-masing dikenal dengan merek dagang California Fried Chicken, Cal Donat, dan Sapo Oriental.
Primary Segment The Company’s main activities are engaged in the business of fried chicken restaurant, donut, and oriental food carrying the trademarks of California Fried Chicken, Cal Donat, and Sapo Oriental.
Aktivitas ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik tes 10% maupun tes 75% seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Akuntansi Keuangan.
These activities are used as a basis of reporting the primary segment information. The business segment reported has already passed 10% test and 75% test as required by the Indonesian Financial Accounting Standard.
2009 California Fried Chicken Rp Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan Hasil Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi Laba (Rugi) Usaha Penghapusan Aset Tetap dan Lain-lain Keuntungan Penjualan Aset Tetap Pendapatan (Beban) Lain-lain Tidak Dapat Dialokasi: Keuntungan Selisih Kurs Pendapatan Dividen Pendapatan Bunga Pendapatan Sewa Beban Bunga Beban Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Tidak dapat Dialokasi Hak Minoritas Laba (Rugi) Setelah Pajak Penghasilan dan Hak Minoritas
Sapo Oriental Rp
Cal Donat Rp
Jumlah/ Total Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
206,429,050,189 --
19,723,438,456 --
3,322,689,755 --
229,475,178,400 --
(2,685,423,200) --
226,789,755,200 --
Revenues External Parties Among Segment
206,429,050,189
19,723,438,456
3,322,689,755
229,475,178,400
(2,685,423,200)
226,789,755,200
Total Revenues
46,755,739,756 -46,755,739,756
(418,162,845) -(418,162,845)
(232,456,979) -(232,456,979)
46,105,119,932 (26,940,665,312) 19,164,454,620
(2,685,423,200) -(2,685,423,200)
43,419,696,732 (26,940,665,312) 16,479,031,420
(4,387,799,059)
(601,998,749)
(193,400)
(4,989,991,208)
--
(4,989,991,208)
463,280,122
--
--
463,280,122
--
463,280,122
------(3,924,518,937) 42,831,220,819
------(601,998,749) (1,020,161,594)
------(193,400) (232,650,379)
5,500,448,985 302,396,389 784,881,160 15,000,000 (2,104,704,083) 651,159,195 622,470,560 19,786,925,180
-------(2,685,423,200)
5,500,448,985 302,396,389 784,881,160 15,000,000 (2,104,704,083) 651,159,195 622,470,560 17,101,501,980
---
---
---
(5,277,166,637) (875,796,286)
---
(5,277,166,637) (875,796,286)
(1,020,161,594)
(232,650,379)
(2,685,423,200)
10,948,539,057
42,831,220,819
13,633,962,257
31
Results Segment Results Unallocated Operating Expenses Income (Loss) from Operation Property and Equipments Written off and Others Gains on Sale of Property and Equipments Unallocated Other Income (Expenses): Gain on Foreign Exchange Dividend Income Interest Income Rent Income Interest Expenses Others Expenses Income (Loss) Before Income Tax Unallocated Income Tax Expense Minority Interest Income (Loss) After Income Tax and Minority Interest
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah) 2009
California Fried
Sapo
Cal
Jumlah/
Eliminasi/
Konsolidasian/
Chicken Rp
Oriental Rp
Donat Rp
Total Rp
Elimination Rp
Consolidated Rp
Aset Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aset tidak dapat Dialokasi
73,382,569,830 3,852,877,665 13,302,518,105
7,464,049,041 ---
564,796,119 ---
81,411,414,990 3,852,877,665 13,302,518,105
(4,046,674,926) (3,852,877,665) --
77,364,740,064 -13,302,518,105
Jumlah Aset
90,537,965,600
7,464,049,041
564,796,119
98,566,810,760
(7,899,552,591)
90,667,258,170
Total Assets
23,928,005,030 45,471,141,598 69,399,146,628
----
----
23,928,005,030 45,471,141,598 69,399,146,628
----
23,928,005,030 45,471,141,598 69,399,146,628
Segment Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
14,132,088,860 2,740,461,572 -3,287,084,948 --
436,731,520 213,825,783 -244,774,030 --
115,816,224 47,923,560 -34,874,904 --
14,684,636,604 3,002,210,915 1,276,489,803 3,566,733,882 198,252,646
---(417,652,657) --
14,684,636,604 3,002,210,915 1,276,489,803 3,149,081,225 198,252,646
Capital Expenditures Depreciation Unallocated Depreciation Amortization Unallocated Amortization
Kewajiban Segmen Kewajiban tidak dapat Dialokasi Jumlah Kewajiban
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Penyusutan Tidak Dapat Dialokasi Amortisasi Amortisasi Tidak Dapat Dialokasi
Segment Assets Investment in Associates Unallocated Assets
2008 California Fried Chicken Rp Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan Hasil Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi Laba (Rugi) Usaha Penghapusan Aset Tetap dan Lain-lain Keuntungan Penjualan Aset Tetap Pendapatan (Beban) Lain-lain Tidak Dapat Dialokasi: Keuntungan Selisih Kurs Pendapatan Dividen Pendapatan Bunga Pendapatan Sewa Beban Bunga Beban Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Tidak dapat Dialokasi Hak Minoritas Laba (Rugi) Setelah Pajak Penghasilan dan Hak Minoritas
Sapo Oriental Rp
Cal Donat Rp
Jumlah/ Total Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
186,583,099,570 -186,583,099,570
20,248,546,334 -20,248,546,334
2,904,898,771 -2,904,898,771
209,736,544,675 -209,736,544,675
(2,412,143,555) -(2,412,143,555)
207,324,401,120 -207,324,401,120
42,513,088,616 -42,513,088,616
(613,059,778) -(613,059,778)
(416,980,738) -(416,980,738)
41,483,048,100 (25,338,474,631) 16,144,573,469
(2,412,143,555) -(2,412,143,555)
39,070,904,545 (25,338,474,631) 13,732,429,914
(1,317,210,274)
--
(62,027,652)
(1,379,237,926)
--
(1,379,237,926)
512,841,174
--
--
512,841,174
--
512,841,174
------(804,369,100)
--------
------(62,027,652)
(5,665,400,450) 130,254,095 255,765,355 13,508,059 (2,678,472,547) 3,366,366,066 (5,444,376,174)
-----(1,400,323,761) (1,400,323,761)
(5,665,400,450) 130,254,095 255,765,355 13,508,059 (2,678,472,547) 1,966,042,305 (6,844,699,935)
41,708,719,516
(613,059,778)
(479,008,390)
10,700,197,295
(2,412,143,555)
6,887,729,979
---
---
---
(2,462,378,157) (138,228,905)
---
(2,462,378,157) (138,228,905)
(613,059,778)
(479,008,390)
8,099,590,233
(2,412,143,555)
4,287,122,917
Revenues External Parties Among Segment Total Revenues Results Segment Results Unallocated Operating Expenses Income (Loss) from Operation Property and Equipments Written off and Others Gains on Sale of Property and Equipments Unallocated Other Income: (Expenses): Gain on Foreign Exchange Dividend Income Interest Income Rent Income Interest Expenses Others Expenses
Income (Loss) Before Income Tax Unallocated Income Tax Expense
Minority Interest Income (Loss) After Income Tax
41,708,719,516
and Minority Interest
-Aset Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aset tidak dapat Dialokasi
63,863,349,951 1,921,829,000 --
7,644,871,625 ---
485,877,662 ---
71,994,099,238 1,921,829,000 13,970,688,262
(4,209,530,382) (1,921,829,000) --
67,784,568,856 -13,970,688,262
Jumlah Aset
65,785,178,951
7,644,871,625
485,877,662
87,886,616,500
(6,131,359,382)
81,755,257,118
Kewajiban Segmen Kewajiban tidak dapat Dialokasi
24,375,469,433 --
---
---
24,375,469,433 49,132,815,615
---
24,375,469,433 49,132,815,615
--
--
--
73,508,285,048
15,822,230,037 2,341,457,447 --
16,823,500 227,906,198 --
25,110,000 37,941,396 --
15,864,163,537 2,607,305,041 1,842,395,057
----
15,864,163,537 2,607,305,041 1,842,395,057
2,829,057,150 --
286,154,599 --
34,901,048 --
3,150,112,797 205,266,047
(365,264,313) --
2,784,848,484 205,266,047
Jumlah Kewajiban
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Penyusutan Tidak Dapat Dialokasi Beban Non Kas selain Penyusutan Amortisasi Amortisasi Tidak Dapat Dialokasi
24,375,469,433
73,508,285,048
32
Segment Assets Investment in Associates Unallocated Assets Total Assets Segments Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
Capital Expenditures Depreciation Unallocated Depreciation Non Cash Expenses Amortization Unallocated Amortization
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah) 2009
California Fried Chicken Rp Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pendapatan Usaha Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Pembayaran kepada Karyawan Jumlah yang tidak dapat dialokasi: Pembayaran Pajak Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak - pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan Penjualan Aset Tetap Penerimaan Dividen Pembayaran Dividen Penambahan Aset Tetap dan Aset Lain-lain Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Jumlah yang Tidak Dapat Dialokasi: Penempatan Investasi Jangka Pendek Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman Rekening Koran Pembayaran Bunga
Sapo Oriental Rp
Cal Donat Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
203,431,490,397
19,630,090,853
3,322,689,755
226,384,271,005
(141,607,563,873) (41,328,144,911)
(15,087,237,227) (3,965,192,630)
(2,138,821,012) (1,067,602,519)
(158,833,622,112) (46,360,940,060)
(2,251,230,028)
--
(21,774,560) 18,222,777,026
-577,660,996
463,280,122 164,728,200 (367,500,000)
----
----
(14,132,088,860) (13,871,580,538)
(436,731,520) (436,731,520)
(115,816,225) (115,816,225)
(1,500,000,000) (3,417,792,500) 3,140,209,121 (3,340,202,942) (5,117,786,321)
--116,266,224
------
------
(2,251,230,028) (21,774,560) 18,916,704,246
Cash Flow from Operating Activities Proceeds from Sales Cash Paid to Suppliers and Third Parties Cash Paid to Employees Unallocated Amounts: Payment of Taxes Cash Received from (Paid to) Related Parties
Cash Flow from Investing Activities 463,280,122 Proceeds from Sale of Property and Equipments 164,728,200 Dividend Receive (367,500,000) Dividend Payment Additions of Property and Equipments (14,684,636,605) and Other Assets (14,424,128,283)
(1,500,000,000) (3,417,792,500) 3,140,209,121 (3,340,202,942) (5,117,786,321)
Cash Flow from Financing Activities Unallocated Amounts: Short Term Investment Long Term Loan Payment Short Term Bank Loan Interest Payment
2008 California Fried Chicken Rp Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pendapatan Usaha Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Pembayaran kepada Karyawan Jumlah yang tidak dapat dialokasi: Pembayaran Pajak Penerimaan dari (Pembayaran Kepada) Pihak-pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan Penjualan Aset Tetap Penerimaan Dividen Pembayaran Dividen Penambahan Aset Tetap dan Aset Lain-lain
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Jumlah yang Tidak Dapat Dialokasi: Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Bunga
Sapo Oriental
Cal Donat Rp
Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
182,984,178,949
20,529,742,225
2,910,507,793
206,424,428,967
(112,995,487,906) (35,960,052,463)
(16,632,651,125) (4,056,999,084)
(1,830,382,599) (1,030,541,697)
(131,458,521,630) (41,047,593,244)
--
--
--
(2,611,398,756)
-34,028,638,580
-(159,907,984)
-49,583,497
379,661,240 31,686,576,577
1,155,259,395 130,254,095 (490,000,000)
----
----
1,155,259,395 130,254,095 (490,000,000)
(15,864,163,537) (15,068,650,047)
---
---
(15,864,163,537) (15,068,650,047)
----
----
----
(11,073,700,000) (3,128,848,389) (14,202,548,389)
Cash Flow from Operating Activities Proceeds from Sales Cash Paid to Suppliers and Third Parties Cash Paid to Employees Unallocated Amounts: Payment of Taxes Cash Received from (Paid to) Related Parties
Cash Flow from Investing Activities Proceeds from Sale of Property and Equipments Dividend Receive Dividend Payment Additions of Property and Equipments and Other Assets
Cash Flow from Financing Activities Unallocated Amounts: Long Term Loan Payment Interest Payments
Segmen Sekunder Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan adalah usaha yang ditentukan berdasarkan wilayah geografis. Segmen yang dilaporkan memenuhi baik test 10% maupun 75% seperti yang dipersyaratkan Standar Akuntansi Keuangan.
Secondary Segment Secondary segment reporting of the Company are presented in geographical area. The segment reported has already passed 10% test and 75% test as required by the Indonesian Financial Accounting Standard.
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
Secondary segment information based on geographical segment is as follows:
33
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp Pendapatan Usaha: Sumatera Utara Sumatera Barat dan Sumatera Selatan Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,Kalimantan Timur, dan Sulawesi Jumlah Eliminasi Jumlah
2008 Rp
14,533,236,293 34,119,170,254 144,615,403,898
16,205,083,706 30,411,992,493 132,495,726,109
36,207,367,955 229,475,178,400 (2,685,423,200)
30,623,742,367 209,736,544,675 (2,412,143,555)
Operating Revenues North Sumatera West Sumatera and South Sumatera West Java, DKI Jakarta, Banten,West Kalimantan Central Java, East Java,Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan and Sulawesi Total Elimination
226,789,755,200
207,324,401,120
Total
Nilai Aset Segmen: Sumatera Utara Sumatera Barat dan Sumatera Selatan Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,Kalimantan Timur, dan Sulawesi Jumlah Eliminasi
5,171,666,074 18,314,890,331 62,579,566,915
4,754,558,461 10,162,467,187 60,218,084,190
12,500,687,443 98,566,810,763 (7,899,552,593)
12,751,506,662 87,886,616,500 (6,131,359,382)
Segments Assets North Sumatera West Sumatera and South Sumatera West Java, DKI Jakarta, Banten,West Kalimantan Central Java, East Java,Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan and Sulawesi Total Elimination
Jumlah
90,667,258,170
81,755,257,118
Total
773,444,850 2,786,333,957 9,575,059,880
1,536,990,983 1,397,267,004 10,037,845,269
Pengeluaran Barang Modal: Sumatera Utara Sumatera Barat dan Sumatera Selatan Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,Kalimantan Timur, dan Sulawesi Jumlah
1,549,797,917
2,892,060,281
Capital Expenditures North Sumatra West Sumatra and South Sumatra West Java, DKI Jakarta, Banten,West Kalimantan Central Java, East Java,Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan and Sulawesi
14,684,636,604
15,864,163,537
Total
32. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi Berikut ini adalah ringkasan revisi PSAK yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang belum efektif pada tahun 2009: a.
Pernyataan Standar Akuntansi No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini
32. Revised Statement of Financial Accounting Standard The following summarizes the revised PSAKs which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants which is not yet effective in 2009: a.
34
Statement of Financial Accounting Standard No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini dianjurkan.
disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. SFAS No. 50 (Revised 2006) supersedes SFAS No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”, and is applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Early application is encouraged.
b.
Pernyataan Standar Akuntansi No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini dianjurkan.
b.
Statement of Financial Accounting Standard No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. SFAS No. 55 (Revised 2006) supersedes SFAS No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and is applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Early application is encouraged.
c.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tanggal 23 Desember 2009 mengeluarkan beberapa PSAK yang baru yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut: 1. Pernyataan Standar Akuntansi No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingakan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau dengan keuangan entitas lain.
c.
On December 23, 2009, the Indonesian Institue of Accountan (IAPI) released several new SFASs, which will be effective on January 1, 2011, as follows: 1. Statement of Financial Accounting Standard No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis of presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periode and with the financial statements of other entities.
2. Pernyataan Standar Akuntansi No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklarifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan selama suatu periode.
2. Statement of Financial Accounting Standard No. 2 (Revised 2009) “Statements of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statements of cahs flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
3. Pernyataan Standar Akuntansi No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
3. Statement of Financial Accounting Standard No. 5 (Revised 2009) “Operationg Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
4. Pernyataan Standar Akuntansi No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-
4. Statement of Financial Accounting Standard No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”. 35
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai diakui, rugi penurunan nilai harus diakui.
Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
5. Pernyataan Standar Akuntansi No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
5. Statement of Financial Accounting Standard No. 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Perusahaan dan perusahaan anak tidak menerapkan lebih awal PSAK revisi ini. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi.
The Company and subsidiaries have not adopted early any of these SFASs. The Companies are currently studying them and have not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
33. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian
33. Management Responsibility on the Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyelesaian laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 17 Maret 2010.
The Management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 17, 2010.
Mengetahui Direksi,
Nama Dirut
Nama Dirkeu
Nama Accounting Manager
36
“We will receive not what we idly wish for but what we justly earn. Our rewards will always be in exact proportion to our service.” -Anonymous
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 314 7654, +62 21 3157611 Fax. +62 21 3157609