LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9TBK PT GUDANG GARAM
2009
Consolidated Annual Report Laporan Tahunan Konsolidasi
a
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Contents Daftar Isi 6
Company Profile Profil Perseroan
30 Operations Operasional
8
Financial Highlights Data Keuangan Pokok
36 Risk Management Manajemen Risiko
10 The Report of The Board of Commissioners Laporan Dewan Komisaris
38 Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
14 The Report of The Board of Directors Laporan Direksi
42 Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
20 Management’s Discussion of Financial Condition & Result of Operations Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen atas Kondisi Keuangan & Kinerja Operasional
48 Corporate Data Data Perseroan
b
57 Consolidated Financial Statements Laporan Direksi
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Change and Continuity This report marks a number of significant changes during 2009. Leadership change has been completed through internal succession, at President Commissioner and President Director level. We managed a reorganization of our distribution system and refreshed the look of already well-established brands. It has been a time of change in the regulatory environment. New excise regulations offer a more simplified system for producers, while the advent of further restrictions on the use of mass media for the promotion of tobacco products raises new challenges on how we communicate choice to our customers. Our response to change has proven effective, as demonstrated in the company’s 2009 performance. Sales revenue has been consistent in the last two years at or near double digit growth. Profitability and liquidity have improved significantly, and correspondingly earnings have risen 84 per cent to a new record, at Rp 3.4 trillion or Rp 1,796 per share.
BERUBAH dan berlanjut Laporan ini mencatat beberapa perubahan penting yang terjadi di Perseroan sepanjang tahun 2009. Pergantian Presiden Komisaris dan Presiden Direktur telah terlaksana melalui proses suksesi internal. Re-strukturisasi juga dilakukan pada sistem distribusi dan peremajaan pada beberapa merek/ produk rokok yang selama ini memang sudah mapan. Perubahan juga terjadi atas ketentuan pungutan cukai dari sistem ad-valorem menjadi semi spesifik yang relatif lebih sederhana dan jika terus dilakukan secara konsisten, akan secara bertahap menghasilkan pembebanan cukai yang lebih merata. Penambahan peraturan baru yang membatasi penggunaan media massa untuk promosi produk tembakau tentunya menjadi tantangan bagi kami dalam menyampaikan pesan kepada konsumen. Apa yang telah kami lakukan sejauh ini menghadapi dinamika dalam industri rokok ternyata membuahkan hasil sebagaimana terlihat dari kinerja usaha yang dicapai Perseroan pada tahun 2009. Penjualan/pendapatan usaha selama dua tahun terakhir terus naik hampir 10%. Laba dan likuiditas meningkat tajam sehingga laba bersih Perseroan naik 84% mencapai angka tertinggi selama ini, yaitu Rp 3,4 triliun atau Rp 1.796 per saham.
1
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Reassuringly, behind much change has been continuity. The decision to replace three external distributors was taken during 2008 starting with a phased transfer and a recruitment plan, and completed during 2009, without disruption to customers and the supply chain. Brand revitalization of our leading SKM ranges (machine made kretek), the Surya and the International series, the expansion of the Surya Slims series and the launch of new brands, Surya Premium, ProMild and Surya Putih Premium were carefully planned and executed over a similar time frame. In SKT (hand rolled kretek) we have refreshed the look of Djaja, and our mainstay, Gudang Garam Merah brand, has made further gains. Continuity at Board level ensured these measures had the required support and supervision. Moreover, these developments were carried out successfully during a period of volatility in the economy and consumer markets. Indonesia began 2009 with considerable uncertainty in light of global economic issues and speculation on the outcome of legislative and Presidential elections; by year end we had witnessed a peaceful election result, a resurgence of economic growth and improved business confidence. Excise duty Excise regulations effective 1st February 2009 changed the basis for assessment. Previously a mix of ad valorem tax at a rate of 36 per cent for SKM and 18 per cent for SKT and a specific tax was applied. The specific per stick tax of Rp 35 has been replaced by a new specific tax applied on a volume basis under a more simplified and equitable system. The banderole, a recommended price set for each producer, has been replaced with a tax assessment based on sales price trends in the market. Altogether, the effect has been to spread the burden of tax more evenly with medium to small producers who historically enjoyed lower tax rates, being most affected. Annually the Goverment earns about Rp 45 trillion (over US$4 billion) in excise tax from cigarettes. In 2009 Gudang Garam paid Rp 19.2 trillion, that is 58 per cent of total annual revenues, in excise and VAT.
2
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Dapat kami pastikan bahwa semua perubahan yang dilakukan merupakan kesinambungan sehingga kinerja Perseroan yang baik terus berlanjut. Penggantian tiga distributor eksternal yang dipersiapkan sejak pertengahan tahun 2008 dilakukan secara bertahap dan berhasil diselesaikan dalam 2009 tanpa mengganggu pasokan kepada konsumen/pelanggan maupun rantai distribusi. Peremajaan merek/produk telah dilakukan pada beberapa jenis SKM unggulan antara lain seperti Gudang Garam International disamping peluncuran produk baru, yaitu Slim Putih, Surya Premium, ProMild. Produk SKT (sigaret kretek tangan) Djaja diperbaharui penampilannya, sementara produk utama kami, Gudang Garam Merah, terus meningkat penjualannya. Keberlanjutan dalam program kerja Direksi memastikan adanya dukungan dan pengawasan berkesinambungan yang diperlukan sehingga perubahan-perubahan dapat terlaksana dengan baik sekalipun kondisi perekonomian dan pasar konsumen saat itu tidak menentu. Pada awal tahun 2009 kondisi di dalam negeri penuh ketidakpastian akibat imbasan krisis ekonomi dunia dan masih harus dilakukannya pemilu legislatif dan Presiden, namun menjelang akhir tahun, dengan terlaksananya pemilu secara tertib, perekonomian kembali bangkit dan kepercayaan dunia usaha meningkat. Cukai Sistem perhitungan pungutan cukai pada industri rokok yang merupakan gabungan antara sistem ad valorem dan semi spesifik yaitu tarif cukai sebesar 36% untuk SKM plus Rp 35 per batang dan 18% untuk SKT plus Rp 35 per batang digantikan dengan sistem semi spesifik yang berlaku efektif pada tanggal 1 Februari 2009. Dalam sistem semi spesifik, pungutan cukai ditetapkan atas per batang rokok berdasarkan harga jual, jenis rokok, dan golongan produsen. Sistem pungutan baru ini lebih meratakan pembebanan cukai antara produsen maupun jenis rokok dan berdampak lebih besar pada produsen dengan volume penjualan yang lebih kecil. Pemerintah setiap tahun memperoleh pendapatan dari cukai rokok sebesar Rp 45 triliun (lebih dari US$ 4 miliar). Pita cukai dan PPN rokok yang dibayarkan oleh Gudang Garam pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 19,2 triliun atau 58% dari pendapatan usaha per tahun.
3
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Gudang Garam Products
KLOBOT
Sriwedari
DJAJA
INTERNATIONAL SERIES
SURYA PRO MILD
Hand made Sigaret Kretek Tangan (SKT) Machine made Sigaret Kretek Mesin (SKM) Low-tar, low-nicotine Rokok rendah tar dan nikotin
4
SURYA SLIM PREMIUM
SURYA SLIM SERIES
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Produk-produk Gudang Garam
MERAH Series
SURYA SERIES
SURYA SIGNATURE SERIES
NUSANTARA SERIES
New products Produk baru Existing products Produk lama New packages Kemasan baru
5
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Company Profile
As the fourth largest consumer society in the world, Indonesia represents a growing and diverse market. About 65 per cent of adult males are smokers within the total population of over 240 million constituting a market of over 75 million. Gudang Garam with a market share of almost 30 per cent is a leading producer of kretek, the clove cigarette, and as such is a major consumer brand recognised throughout the archipelago. The Company is a very large employer, offering livelihoods to a workforce of 43,000, many engaged in handrolling kretek, and others in operating modern manufacturing machinery. Employee welfare is a priority, including proper safety practices, health facilities and training in leadership, managerial, clerical and technical skills through a mixture of internal and external courses. Gudang Garam contributes also indirectly to livelihoods among about four million tobacco and clove farmers, as well as the daily business of retailers and hawkers across the archipelago. The industry is a major source of revenue for Government in excise duty as well as corporate income tax. Gudang Garam has established primary and secondary kretek manufacturing operations at two main sites. First, in the town of Kediri, with a population of 249,000, a busy regional commercial centre and home to the company headquarters. The second is at a site 130 kilometres away in Gempol. Both sites ensure we are well positioned to meet future demand. The company produces a full range of kretek cigarettes including low-tar, low-nicotine variants and traditional hand-rolled kretek. Gudang Garam operates an inhouse printing facility and two subsidiaries: PT Surya Pamenang, producing paper board used for the manufacture of Gudang Garam packaging and PT Surya Madistrindo, sole distributor of the company’s products. Under reference GGRM on the Indonesian Stock Exchange (IDX), the company’s shares were traded in a range from Rp 4,375 to Rp 21,800 per share during 2009. There were no changes to the issued and paid up capital of the company in 2009 and a dividend of Rp 350 per share was distributed from 2008 earnings, as approved at the Annual General Meeting of Shareholders, held June 20th, 2009. Gudang Garam’s founding principles Known as the ‘Catur Dharma’, these principles embrace timeless and ever relevant values including harmony and respect for one another, the value of hard work, honesty and diligence, care for health, respect towards faith, and the recognition of mutual cooperation, considering our employees as partners in business. Vision To be a nation’s pride, as a leading and responsible company providing added value for shareholders and sustainable benefits for stakeholders.
6
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Profil Perseroan
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia merupakan pasar yang tumbuh dan beragam. Dari total penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa diperkirakan 65% atau kurang lebih 75 juta orang lakilaki dewasa di Indonesia adalah perokok. Gudang Garam dengan pangsa pasar 30% merupakan produsen rokok kretek terkemuka dengan produk tradisional seperti rokok klobot dan produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Perseroan juga menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 43.000 orang yang sebagian besar terlibat dalam produksi rokok kretek tangan dan sebagian lainnya pada produksi rokok kretek mesin dan tentunya dalam bidang distribusi. Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama termasuk keselamatan kerja dan penyediaan fasilitas kesehatan. Perseroan melakukan berbagai pelatihan teknis dan kepemimpinan yang diselenggarakan di dalam maupun di luar perusahaan. Secara tidak langsung Gudang Garam juga mendukung penghidupan bagi sekitar empat juta orang petani tembakau dan cengkeh serta para pengecer maupun pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok merupakan sumber utama cukai dan pajak pendapatan perusahaan bagi Pemerintah. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota Kediri, dengan jumlah penduduk 249.000 jiwa yang merupakan pusat komersial regional yang ramai dan lokasi kantor pusat Perseroan dan kedua, berjarak 130 kilometer dari kota ini, tepatnya di Gempol. Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok yang ada. Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk rokok rendah tar dan nikotin serta produk tradisional sigaret kretek tangan. Gudang Garam memiliki fasilitas percetakan kemasan rokok di samping dua anak perusahaan, yaitu PT Surya Pemenang yang memproduksi kertas karton untuk kemasan dan PT Surya Madistrindo sebagai distributor tunggal produk Perseroan. Saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 4.375 hingga Rp 21.800 sepanjang tahun 2009. Jumlah modal disetor dan ditempatkan Perseroan tidak mengalami perubahan pada tahun 2009 sementara Perseroan membagikan deviden senilai Rp 350 per saham dari laba tahun 2008 sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Juni 2009. Catur Dharma Perusahaan • Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan. • Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan. • Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain. • Karyawan adalah mitra usaha yang utama. Visi Menjadi Perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku kepentingan secara berkesinambungan. 7
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Financial Highlights Year (Rp million)
2000
2001
2002
2003
2004
Sales
Domestic Net Sales
Export Net Sales
Net Sales
14,102,891 861,783 14,964,674
16,954,678
20,022,755
22,180,076
23,213,296
1,015,772
916,329
957,300
1,078,396
17,970,450
20,939,084
23,137,376
24,291,692
Profit
Gross Profit
4,127,461
4,450,998
4,831,077
4,521,746
4,834,265
Operating Profit
3,254,663
3,389,977
3,455,030
2,930,647
2,918,260
Net Profit
2,243,215
2,087,361
2,068,891
1,838,673
1,790,209
Per Share Data
Outstanding Shares
(in thousand shares)
1,924,088
1,924,088
1,924,088
1,924,088
1,924,088
Gross Profit per Share
2,145
2,313
2,511
2,350
2,512
Earning per Share
1,166
1,085
1,085
956
930
Balance Sheet
Total Assets
10,843,195
13,448,124
15,452,703
17,338,899
20,591,389
Total Liabilities
4,732,082
5,249,926
5,742,994
6,368,018
8,394,061
Total Equity
6,111,108
8,198,192
9,709,701
10,970,871
12,183,853
Addition to Fixed Assets
367,905
719,853
1,838,171
1,429,331
2,315,100
Net Working Capital
4,568,099
6,064,692
5,963,960
5,865,970
5,483,685
Margin and Ratio Analysis (%) Gross Profit Margin
27.58
24.77
23.70
19.54
19.90
Operating Profit Margin
21.75
18.86
16.50
12.67
12.01
Net Profit Margin
14.99
11.62
9.97
7.95
7.37
Current Ratio
200.13
219.89
207.90
196.84
168.49
Debt to Equity Ratio
77.43
64.04
59.15
58.04
68.89
Debt to Asset Ratio
43.64
39.04
37.16
36.73
40.76
Return on Average Investment
23.71
17.19
14.44
11.21
9.44
37.69
29.17
23.31
17.78
15.46
Return on Average Equity
Market Share and
Sales Volume Data (in million sticks)
Market Share (estimated %)**
35.7
33.8
33.9
36.1
33.0
Domestic Sales
70,312
66,338
61,405
62,662
65,196
Export Sales
3,739
3,844
4,134
4,650
4,681
SKT Sales (hand made)
14,402
13,962
11,851
10,486
9,154
SKM Sales (machine made)
59,649
56,220
53,688
56,826
60,723
* Reclassified to comply with the Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency KEP-06/PM/2000 ** Source Market Share Data: GAPPRI & Purchase of Excise Duty (cigarettes only)
8
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Data Keuangan Pokok 2005
2006
2007
2008
2009
Tahun (Rp juta)
Penjualan
23,708,499
25,176,353
25,895,603
28,545,339
31,122,728
Penjualan Bersih Lokal
1,138,846
1,162,944
1,493,762
1,706,304
1,850,352
Penjualan Bersih Ekspor
24,847,345
26,339,297
27,389,365
30,251,643
32,973,080
Penjualan Bersih
5,156,507
7,165,516
Laba Kotor
Laba
5,142,640
4,716,675
4,314,732
3,148,692
2,190,332
2,528,677
3,165,635
5,206,837
Laba Usaha
1,889,646
1,007,822
1,443,585
1,880,492
3,455,702
Laba Bersih
Data per Saham
1,924,088
1,924,088
1,924,088
1,924,088
1,924,088
Saham dalam Peredaran
2,673
2,451
2,242
2,680
3,724
Laba Kotor per Saham
982
524
750
977
1,796
Laba per Saham
(dalam ribuan saham)
Neraca
22,128,851
21,733,034
23,779,951
24,072,959
27,230,965
Jumlah Aktiva
9,001,696
8,558,428
9,640,418
8,553,688
8,848,424
Jumlah Kewajiban
13,111,455
13,157,233
14,119,796
15,519,266
18,301,537
Jumlah Ekuitas
848,870
217,203
288,579
956,152
1,148,010
Penambahan Aktiva Tetap
6,220,916
6,960,842
8,349,245
9,338,044
11,623,254
Modal Kerja Bersih
Analisa Laba dan Rasio (%)
20.70
17.91
15.75
17.05
21.73
Marjin Laba Kotor
12.67
8.32
9.23
10.46
15.79
Marjin Laba Usaha
7.61
3.83
5.27
6.22
10.48
Marjin Laba Bersih
173.29
188.62
195.14
221.74
246.00
Rasio Lancar
68.66
65.05
68.28
55.12
48.35
Rasio Hutang terhadap Ekuitas
40.68
39.38
40.54
35.53
32.49
Rasio Hutang terhadap Aktiva
8.85
4.60
6.34
7.86
13.47
Rentabilitas Rata-rata Investasi
14.94
7.67
10.58
12.69
20.44
Rentabilitas Rata-rata Ekuitas
Data Pangsa Pasar dan
Jumlah Penjualan (dalam jutaan batang) 30.0
28.1
26.9
26.5
29.7
61,569
59,394
57,676
58,150
57,849
Penjualan Lokal
4,426
4,969
6,255
7,416
6,343
Penjualan Ekspor
Pangsa Pasar (perkiraan dalam %)**
7,731
7,419
8,011
9,127
10,161
Penjualan SKT
58,264
56,944
55,920
56,439
54,076
Penjualan SKM
* Diklasifikasikan kembali sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal KEP-06/PM/2000 ** Sumber Data Pangsa Pasar: GAPPRI & Pembelian Cukai Rokok (hanya untuk sigaret)
9
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
The Report of The Board of Commissioners
A record result The year 2009 has produced sound sales growth, an improvement in market share and record earnings. Sales grew 9 per cent to Rp 32.9 trillion for the year and net profit shot up by 84 per cent to Rp 3.4 trillion or Rp 1,796 per share. Pricing strategies have been effective in contributing to volume growth. We have not only improved our market share, but margins also. The long-planned consolidation of distribution has been a key factor in the improvement in profit margins, while at the same time, effective cash management has contributed to easing our financing needs. Relatively lower average outstanding debt levels also had a positive impact in respect of finance charges. While these coinciding factors are specific to the year in review, the underlying improvement in profitability and cashflow is sustainable. At the last Annual General Meeting, shareholders approved a resolution to pay a dividend of Rp 350 per share from 2008 earnings, which was subsequently distributed. Developments in excise regulations In the last two years there have been a series of adjustments to the basis for applying excise duty, having the effect of reducing differentials in treatment between producers, and further regulatory change took effect February, 1st 2009, resulting in excise duty increases of about 4.1 per cent in SKM and 8.4 per cent in SKT in 2009. The extent of such increases seems to have been absorbed by the market without apparently impacting buying power adversely. Improved market penetration has generated higher revenues for producers. In November 2009 further new excise rates were announced, applicable on January 1st, 2010 and constitute a rise in excise of about 5.8 per cent for SKM and about 7.6 per cent for SKT.
Juni Setiawati Wonowidjojo President Commissioner Presiden Komisaris
Yudiono Muktiwidjojo Independent Commissioner Komisaris Independen
Hadi Soetirto Independent Commissioner Komisaris Independen
10
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Laporan Dewan Komisaris
Frank W. van Gelder Independent Commissioner Komisaris Independen
Lucas Mulia Suhardja Independent Commissioner Komisaris Independen
Mencetak rekor Pada tahun 2009 Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan yang menggembirakan serta peningkatan pangsa pasar dan mencetak rekor laba. Penjualan naik 9% menjadi Rp 32,9 triliun, dan laba bersih melonjak 84% menjadi Rp 3,4 triliun atau Rp 1.796 per saham. Strategi penerapan kenaikan harga yang tepat berhasil meningkatkan nilai penjualan. Perseroan tidak hanya berhasil memperbesar pangsa pasar namun juga berhasil meningkatkan marjin laba. Restrukturisasi bidang distribusi yang telah lama direncanakan merupakan salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan marjin laba sementara pengelolaan kas yang lebih efektif membantu penurunan kebutuhan pendanaan. Rata-rata pemakaian pinjaman bank yang relatif lebih rendah memberikan dampak yang positif terhadap beban keuangan. Walaupun beberapa perubahan tersebut di atas merupakan suatu one time adjustment di tahun 2009, namun peningkatan yang tercapai pada marjin laba maupun pada arus kas akan terus berlanjut. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan terakhir, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 350,- per saham dari laba Perseroan tahun 2008. Perkembangan ketentuan cukai Dalam dua tahun terakhir ini terjadi beberapa perubahan sistem pungutan cukai yang pada 1 Februari 2009 beralih menjadi semi spesifik yang mencerminkan pembebanan lebih merata pada jenis rokok maupun pada para produsen rokok. Ketentuan pungutan cukai ini mengakibatkan kenaikan beban cukai sebesar 4,1% untuk jenis SKM dan sebesar 8,4% untuk jenis SKT yang nampaknya dapat diserap oleh pasar seperti tercermin pada pertumbuhan volume dalam industri rokok. Pada bulan November 2009, pemerintah menetapkan kenaikan pungutan cukai sebesar masing masing 5,8% dan 7,6% untuk jenis SKM dan SKT yang mulai berlaku 1 Januari 2010.
11
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Oversight The Board of Commissioners meet regularly during the year to examine the financial results and operating performance of the company. They also oversee the work of the independent audit committee and assess the effectiveness of the strategies of the Board of Directors in responding to increased competition, changing conditions in the economy and in markets as a whole. Sound progress has been made on the completion of the transition from three external distributors to a wholly owned distributor and we will continue to monitor the effectiveness of these arrangements. Modernisation of human resources management including job performance evaluation and investment in all aspects of training has continued. Recruitment of experienced professionals to enhance our marketing and sales functions has also contributed to the improved result. We have paid close attention to these developments in light of controls on the advertising of tobacco products and restrictions on smoking as part of Government health legislation. We share the view that tobacco products should be marketed responsibly and this is reflected in the day to day operations of the company and its employees. Our corporate responsibility programmes were well conducted through the year through various activities covering inter alia, education, religion, health and the environment. Appreciation At the last Annual General Meeting, shareholders’ approved the appointment of Juni Setiawati Wonowidjojo as President Commissioner and Susilo Wonowidjojo as President Director. In addition we welcome Lucas Mulia Suhardja, approved as an independent commissioner. As is customary we take this opportunity to thank our shareholders, our customers and business partners for their support. Last, but not least, we thank our employees and management for their continuing efforts. We view the year ahead with a positive outlook and see room for sustained growth, based on the strong fundamentals that distinguish the Indonesian economy.
For and on behalf of the Board of Commissioners
Juni Setiawati Wonowidjojo President Commissioner
12
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Pengawasan Dewan Komisaris mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengkaji laporan keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Mereka juga melakukan pengawasan terhadap komite audit independen dan mengevaluasi apakah strategi yang dijalankan Direksi efektif dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, kondisi perekonomian serta pasar yang terus berubah. Perseroan menunjukkan kemajuan yang pesat seiring dengan tuntasnya pengalihan distribusi dari distributor eksternal ke PT Surya Madistrindo yang sepenuhnya dimiliki oleh Perseroan dan pemantauan akan terus kami lakukan untuk melihat apakah semuanya berjalan sebagaimana rencana. Modernisasi pengelolaan sumberdaya manusia termasuk evaluasi kinerja dan program pelatihan karyawan terus berlanjut. Penambahan tenaga profesional yang berpengalaman untuk bidang pemasaran dan distribusi tentunya juga memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja Perseroan. Kami mencermati perkembangan dari pengetatan kebijakan promosi produk tembakau dan larangan merokok sesuai undang-undang kesehatan yang baru. Kami berpendapat bahwa pemasaran produk tembakau harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, dan kami sudah menerapkannya dalam kegiatan seharihari yang dilakukan oleh Perseroan maupun karyawan. Berbagai program sebagai wujud tanggung jawab sosial Perseroan terhadap masyarakat juga telah dilakukan, antara lain di bidang pendidikan, agama, kesehatan dan lingkungan hidup. Ucapan terima kasih Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, para pemegang saham setuju mengangkat Juni Setiawati Wonowidjojo menjadi Presiden Komisaris dan Susilo Wonowidjojo menjadi Presiden Direktur. Selain itu rapat menyetujui pengangkatan Lucas Mulia Suhardja sebagai komisaris independen Perseroan. Sebagaimana biasa, kami pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, konsumen dan mitra usaha atas dukungan mereka. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para karyawan dan manajemen atas usaha mereka yang tidak henti. Kami berharap tahun mendatang membawa prospek yang cerah bagi Perseroan, dan dengan fundamental perekonomian Indonesia yang kuat Perseroan dapat terus tumbuh.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris Juni Setiawati Wonowidjojo Presiden Komisaris
13
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
The Report of The Board of Directors
The economy In contrast to those economies heavily dependent upon manufactured exports, Indonesia weathered the global downturn well. GDP growth declined to 4.4 per cent, with a tentative start to the year, ahead of elections, but the economy did not slip into the recession experienced by a number of ASEAN neighbours. Indonesia achieved this by being able to draw upon a large domestic and underleveraged consumer market, while continuing to capitalise on substantial natural resources and high commodity prices. Benchmark interest rates eased through the first half and since August have been held unchanged at historical lows. Inflation fell below 3 per cent, the lowest level for a decade. Government forecasts call for growth of 5.5 per cent in 2010 rising to 6.5 per cent in 2011. For these targets to be attainable, fiscal stimulus should continue, including spending on badly needed infrastructure projects, such as power stations, roads and urban development. These are the prerequisites to attract future direct investment and stimulate local commerce. Inflation has begun to escalate and further rises in energy costs are expected, however, a strong Rupiah is limiting imported inflation and the low level of bank lending rates will help to fuel growth. A transitional year Without doubt, 2009 has been exceptional in terms of record earnings and improved profitability for Gudang Garam. Sales growth of 9 per cent was recorded to Rp 32.9 trillion and net profit increased by 84 per cent to Rp 3.4 trillion or Rp 1,796 per share. The successful integration of distribution was a one time adjustment, however, the benefits of additional margin and enhanced cash management will of course continue to contribute to the company’s performance, going forward. A number of other interrelated and coincidental factors contributed to the sales and profitability improvements and we highlight a selection of these. First, was the impact of effective price increases, which were absorbed by the market, plus a beneficial change in product mix, as SKT sales volumes picked up by 11 per cent to 10.1 billion sticks. This combination contributed to an improvement in gross margin. Second, notwithstanding the potential for change in cigarette advertising regulations, some of our existing promotional programmes were completed in the normal course of business and not renewed, thereby reducing sales expenses in comparison with the previous year. Third, we invested in experienced staff and additional IT resources, to manage the transition in distribution. Extra sales staff on short term contracts were engaged to launch three new products, helping to raise volumes and we will monitor progress on the new brands in the year ahead. Fourth, not least, we have intensified our efforts into selected areas and made improvements in the overall coordination of marketing, sales and associated logistics. The benefits of these changes have not yet been seen over a complete year. Lower finance costs also contributed to boosting the bottom line earnings.
Susilo Wonowidjojo President Director Presiden Direktur
Heru Budiman Director Direktur
Edijanto Director Direktur
Herry Susianto Director Direktur
14
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Laporan Direksi
Fajar Sumeru Director Direktur
Buntoro Turutan Director Direktur
Buana Susilo Director Direktur
Perekonomian Tidak seperti negara-negara lain yang sangat tergantung pada ekspor barang produksi, Indonesia mampu mengatasi gejolak perekonomian dunia dengan baik. Pertumbuhan PDB memang sempat turun menjadi 4,4% pada awal tahun sebelum pemilihan umum, namun perekonomian dalam negeri tidak mengalami resesi sebagaimana yang dialami sejumlah negara ASEAN. Hal ini terjadi karena Indonesia memiliki pasar domestik yang cukup besar dengan konsumen yang tidak terlilit hutang dan tentunya karena negara ini kaya dengan sumber daya alam dan mampu menghasilkan komoditas bernilai tinggi. Suku bunga pinjaman mulai turun pada akhir semester pertama, dan sejak Agustus acuan suku bunga kembali mencapai titik rendah dan tetap bertahan. Inflasi turun menjadi kurang dari 3%, terendah sejak sepuluh tahun terakhir. Menurut perkiraan Pemerintah angka pertumbuhan ekonomi akan naik 5,5% pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 6,5% pada tahun 2011. Agar target pertumbuhan ini dapat tercapai, stimulus fiskal perlu diteruskan, termasuk pendanaan untuk berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan, misalnya pembangkit listrik, jalan dan pengembangan perkotaan. Semua ini harus dipenuhi agar Indonesia dapat menarik investor dan menggeliatkan dunia usaha dalam negeri. Sebagaimana diperkirakan, inflasi mulai naik dan harga bahan bakar akan semakin tinggi namun semua ini akan terimbangi oleh nilai Rupiah yang kuat. Suku bunga kredit perbankan yang rendah tentunya akan membantu pertumbuhan. Tahun Transisi Tidak dapat disangkal bahwa Gudang Garam mencatat kinerja luar biasa pada tahun 2009 ini dilihat dari laba dan meningkatnya profitabilitas. Penjualan naik 9% menjadi Rp 32,9 triliun sedangkan laba bersih meningkat 84% menjadi Rp 3,4 triliun atau Rp 1,796 per saham. Intergrasi distribusi kedalam Perseroan membawa one time adjustment, dimana peningkatan pada marjin laba dan pengelolaan kas yang lebih efektif akan tetap memberikan kontribusi bagi kinerja Perseroan di masa mendatang. Kenaikan nilai penjualan dan laba Perseroan disebabkan sejumlah faktor yang saling berkaitan, dan kami akan membahas beberapa di antaranya. Pertama, kenaikan harga yang efektif yang dilakukan dalam tahun 2009 yang nampak dapat diserap oleh pasar diikuti dengan perubahan bauran produk akibat kenaikan volume penjualan SKT sebesar 11% menjadi 10,1 miliar batang. Kedua, mencermati perkembangan pada periklanan rokok kami melakukan evaluasi dimana beberapa program promosi tidak diperbaruhi yang tentunya menurunkan beban promosi dibanding tahun sebelumnya. Ketiga, kenaikan kompensasi tenaga kerja dibidang penjualan yang timbul dari beralihnya aktivitas distribusi dari pihak eksternal kepada PT Surya Madistrindo, anak perusahaan Perseroan, dan penambahan tenaga kerja profesional dan berpengalaman dibidang distribusi/promosi, pelatihan sumber daya manusia dan pengembangan informasi teknologi. Perseroan mengontrak (jangka pendek) tenaga penjualan tambahan untuk menangani peluncuran produk baru agar penyebaran dapat lebih cepat dan merata. Ke depan, kami akan terus memantau perkembangan merek-merek baru yang telah diluncurkan. Keempat, kami lakukan intensifikasi penetrasi pasar di beberapa wilayah tertentu dan berhasil juga meningkatkan koordinasi menyeluruh antar unit kerja pemasaran, penjualan maupun logistik. Manfaat perubahan ini belum terlihat sepenuhnya di tahun 2009. Menurunnya total beban pendanaan (netto) ikut meningkatkan laba bersih Perseroan. 15
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
It will come as no surprise as and when further restrictions on cigarette advertising are applied, and while this will impact the market ‘pull’ factor we believe we are now strongly positioned and prepared with a coordinated ‘push’ through more outlets and channels to ensure our products are fresh and available at all times. Kretek industry sales The largest increase in sales of kretek in Indonesia was evident in the machine made (SKM) sector. According to GAPPRI (the Indonesian Association of Cigarette Producers) and data on purchases of excise ribbons, total kretek volumes in 2009 rose 6.3 per cent to 216.6 billion sticks versus a 10 per cent decline to 203.8 billion sticks in 2008. SKM increased 10 per cent to 142 billion sticks, compared to a decline of 5 per cent to 129 billion sticks in 2008. SKT or hand rolled volumes, an indicator of buying power among lower income groups, stayed virtually unchanged at 74 billion sticks. Stronger growth was evident in the LTN segment (low tar, low nicotine) within SKM, driven by increased consumption from higher income level segments. Given the upturn in SKM during the year, the ongoing shift towards mass produced modern filter products continued in 2009. The overall sales mix for the industry as a whole was 66 per cent SKM and 34 per cent SKT compared to a 60/40 split just two years ago. Competition and regulation There were a number of developments during the year that will play a role in shaping the fortunes of the sector and Gudang Garam as a leading kretek producer. First, competition intensified as change took place among the leading tobacco companies, with British American Tobacco (BAT), already operating in Indonesia, moving to acquire local producer, Bentoel. Two of the five largest tobacco companies worldwide are now represented in Indonesia by direct interests in cigarette production. Our market is the fifth largest worldwide and represents just under five per cent of global cigarette sales. Kretek continues to dominate, with white (non-clove) cigarettes amounting to about 8 per cent of sales, by volume. Second, there were no changes on the regulation of advertising applied to tobacco producers. We comply with all standing regulations and will continue to monitor the situation going forward. We fully support Government measures to inform the public on aspects of health in connection with the smoking of cigarettes and are committed to responsible retailing of our products. We do not condone under age smoking. We believe our adult customers deserve full freedom of choice and we regularly seek market feedback on the quality of our products, including our standards in manufacturing and recent enhancements to distribution designed to meet customer needs and deliver satisfaction. We remain concerned that excise regulations should remain realistic and therefore do not risk encouraging further illicit trade in illegal cigarettes a practice which penalises both Government and legitimate producers who comply in full with the collection of excise duty.
16
Before and after: During 2009 the Company has undertaken extensive outdoor branding activities in support of its retailers. Dulu dan sekarang: Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan dukungan bagi para pengecernya, Perseroan melakukan aktivitas branding berupa media luar ruang secara ekstensif.
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Memang selama ini belum ada perubahan dalam periklanan produk tembakau rokok namun ke depan kami mengantisipasi adanya pengetatan yang akan berdampak pada pull factor. Sekarang ini kami yakin bahwa Perseroan memiliki posisi yang lebih siap untuk mendorong produk ke pasar secara terkoordinasi melalui tambahan gerai dan saluran pemasaran sehingga produk-produk Perseroan senantiasa baru dan tersedia di pasaran. Penjualan Industri Rokok Kretek Kenaikan terbesar penjualan rokok kretek di Indonesia terlihat pada sektor sigaret kretek mesin (SKM). Menurut data GAPPRI (Gabungan Pengusaha Rokok Indonesia) dan data pembelian pita cukai, total volume kretek pada tahun 2009 naik 6,3% menjadi 216,6 miliar batang sementara pada tahun 2008 terjadi penurunan volume menjadi 203,8 miliar batang. SKM mengalami kenaikan 10% menjadi 142 miliar batang sedangkan pada tahun 2008 tercatat penurunan 5% menjadi 129 miliar batang. Besarnya volume penjualan SKT atau sigaret kretek tangan yang dapat menjadi indikator daya beli masyarakat berpenghasilan lebih rendah, hampir tidak berubah, yaitu 74 miliar batang. Segmen rokok rendah tar dan nikotin yang termasuk dalam kategori SKM menunjukkan pertumbuhan yang semakin baik, didorong oleh peningkatan konsumsi pada masyarakat berpenghasilan lebih tinggi. Peningkatan penjualan SKM di tahun ini menunjukkan bahwa peralihan dari produk SKT ke produk SKM (rokok kretek berfilter) terus berlangsung di tahun 2009. Bauran penjualan secara keseluruhan untuk industri kretek adalah 66% untuk SKM dan 34% untuk SKT dibandingkan dengan masing masing 60% dan 40% dua tahun sebelumnya. Persaingan dan Kebijakan Sejumlah perkembangan yang terjadi pada tahun 2009 ini akan berdampak pada masa depan sektor industri kretek maupun terhadap Gudang Garam selaku produsen kretek terkemuka. Pertama, kompetisi semakin ketat seiring terjadinya perubahan pada sejumlah perusahaan rokok terkemuka, seperti BAT yang telah beroperasi di Indonesia mengakuisisi produsen rokok kretek lokal, Bentoel. Dua dari lima perusahaan rokok terbesar di dunia hadir di Indonesia melalui kepemilikan saham langsung di produsen rokok nasional. Indonesia merupakan pasar kelima terbesar di dunia dan mewakili kurang dari 5% dari jumlah penjualan rokok global. Dominasi penjualan produk tembakau di Indonesia tetap berada pada rokok kretek sementara volume penjualan rokok putih hanya 8% dari total penjualan. Kedua, selama ini peraturan periklanan produk tembakau tidak mengalami perubahan dan Perseroan senantiasa mematuhi semua peraturan yang berlaku serta terus memantau perkembangan yang terjadi. Kami mendukung sepenuhnya langkah yang ditempuh pemerintah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum tentang merokok dan akibatnya bagi kesehatan. Penjualan produk dilakukan sesuai ketentuan dan kami tidak melakukan penjualan rokok kepada anak di bawah umur. Kami percaya bahwa konsumen yang sudah dewasa berhak menentukan pilihan sendiri. Secara teratur kami mencari masukan dari konsumen tentang kualitas produk dan dari pelanggan berkenaan dengan pembenahan distribusi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Kami berharap pemerintah memberlakukan ketentuan cukai yang realistis sehingga tidak mendorong munculnya penjualan rokok ilegal yang merugikan pemerintah maupun produsen resmi yang selama ini selalu membayar cukai.
17
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
There have been further gradual reductions in the differential between excise rates for SKT and SKM, and between large and medium producers; this represents an improved position for large SKM producers which have had to bear the highest excise rates and costs in the past. This is clearly evident by comparing excise tax increases for SKT of 8.4 per cent and 7.6 per cent (effective February 2009 and January 2010 respectively), with SKM increments of 4.1 per cent and 5.8 per cent. The role of the Board of Directors The Board of Directors manages the daily business activities of the Company, under the supervision of the Board of Commissioners. Members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are appointed and discharged in the General Meeting of Shareholders. The rights and obligations of both Boards are stipulated in the Company’s articles of association.
Industry Volumes (billion sticks) Volume Industri (miliar batang)
199
200
178
177
196
207
208
227
204
217
59%
56%
56%
58%
60%
62%
62%
60%
63%
66%
41%
44%
44%
42%
40%
38%
38%
40%
37%
34%
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
SKM
18
SKT
Source: GAPPRI & Purchase of Excise Duty Sumber: GAPPRI & Pembelian Cukai
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Sistem perhitungan pungutan cukai baru yang mulai berlaku sejak 1 Februari 2009 menerapkan pungutan cukai yang relatif lebih merata atas produk SKT dan SKM maupun atas produsen rokok besar dan menengah. Kondisi ini terlihat lebih berdampak pada produsen menengah/kecil dibandingkan produsen besar yang selama ini harus menanggung beban cukai paling besar. Pada bulan November 2009 diumumkan kenaikan cukai yang berlaku 1 Januari 2010, dengan peningkatan 7,6% untuk SKT dan 5,8% untuk SKM. Tanggung Jawab Direksi Kegiatan usaha Perseroan sehari-hari dijalankan oleh Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Hak dan kewajiban mereka diatur dalam anggaran dasar Perseroan.
Gudang Garam Volumes (billion sticks) Volume Gudang Garam (miliar batang)
74
70
66
67
70
66
64
64
66
64
81%
80%
82%
84%
87%
88%
88%
87%
86%
84%
19%
20%
18%
16%
13%
12%
12%
13%
14%
16%
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09*
Source: Company data Sumber: Data Perseroan *Distribution now consolidated for the first time Tahun dimana untuk pertama kalinya aktivitas distribusi dikonsolidasi ke dalam Perseroan
SKM
SKT
19
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Management’s Discussion of Financial Condition & Results of Operations
Overview The initiative to move direct control of product distribution from external distributors to a wholly-owned subsidiary, was planned 18 months ago and implemented progressively to completion by mid year in 2009. The change went smoothly without disruption to normal market operations or to our customers. Moreover, it had a positive effect on the company’s overall performance in 2009. The benefits include margin improvement and have provided the opportunity for better coordination on sales and marketing programmes. More effective cash management and lower receivables have helped to reduce average levels of debt during the year and (despite the initial period of high interest rates) this has helped ease finance costs and thus contributed positively to earnings. Pricing strategies proved very successful in 2009. A more simplified excise duty system, applicable to all producers, represents an improvement and encouragement for orderly market development, going forward. Income Statement Sales/operating revenues Sales grew 9 per cent to Rp 32.97 trillion (2008: 10.5 per cent to Rp 30.3 trillion) a step up from the 5 per cent annual growth levels sustained during the four years prior to 2008. Prices were progressively adjusted through the year with average price increases of 13 per cent and 11 per cent, for SKM and SKT products respectively. Given a rise of less than 3 per cent in cost of sales to Rp 25.8 trillion, profitability improved substantially with gross margin increasing from 17 per cent to 21.7 per cent. The change in cost of sales was broadly in line with the decrease of consolidated sales volume from 65.5 billion sticks in 2008 to 64.2 billion sticks, being the result of the consolidation process as the distribution activities of three external distributors were transferred to PT Surya Madistrindo, the wholly owned subsidiary of PT Gudang Garam Tbk. Gross income was boosted 39 per cent to Rp 7.2 trillion by a number of factors. Firstly, effective price increases; secondly, the improved sales mix with SKT growing from a contribution of 14 per cent of total sales volumes in 2008, to 16 per cent in 2009; and thirdly, the consolidation of distribution profit previously recognized in the accounts of the three distributors.
20
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional
Tinjauan Prakarsa untuk melakukan pengawasan langsung distribusi produk yang dilakukan melalui pengalihan dari distributor luar ke distributor yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan sudah direncanakan sejak 18 bulan lalu dan seluruhnya rampung pada pertengahan tahun. Transisi ini berjalan lancar tanpa menimbulkan gangguan pada aktivitas normal operasional Perseroan maupun konsumen kami. Lebih jauh lagi, prakarsa ini mampu meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan pada tahun 2009. Manfaat yang diperoleh Perseroan antara lain peningkatan marjin dan kesempatan untuk melakukan koordinasi antara penjualan dan pemasaran dengan lebih baik. Pengelolaan kas yang lebih efektif dan piutang yang lebih rendah membantu menurunkan tingkat pinjaman Perseroan pada tahun ini sehingga beban keuangan lebih rendah dan memberikan kontribusi positif terhadap laba walaupun terjadi lonjakan suku bunga di awal tahun. Strategi Perseroan dalam menetapkan harga terbukti efektif di tahun 2009. Sistem pengenaan cukai yang lebih sederhana dan berlaku secara lebih merata bagi semua produsen ikut mendukung perkembangan pasar yang lebih sehat. Laporan Laba-Rugi Hasil Penjualan/Pendapatan Usaha Penjualan tumbuh sebesar 9% menjadi Rp 32,97 triliun (2008:10,5% menjadi Rp 30,3 triliun), suatu peningkatan dibandingkan empat tahun terakhir sebelum tahun 2008 dimana pertumbuhan penjualan tahunan berada di kisaran 5%. Penyesuaian harga jual dilaksanakan secara bertahap selama tahun 2009 dengan kenaikan harga rata-rata sebesar 13% untuk produk SKM dan 11% untuk produk SKT. Dikarenakan kenaikan beban pokok penjualan yang kurang dari 3% menjadi Rp 25,8 triliun, laba Perseroan meningkat tajam seperti yang tercermin pada peningkatan marjin laba kotor dari 17% menjadi 21,7%. Pergerakan beban pokok penjualan secara umum konsisten dengan penurunan yang terjadi pada volume penjualan konsolidasian dari 65,5 miliar batang di 2008 menjadi 64,2 miliar batang. Penurunan volume penjualan ini merupakan dampak langsung proses konsolidasi yang harus dilakukan Perseroan sebagai akibat dialihkannya aktivitas distribusi yang sebelumnya dilaksanakan oleh tiga distributor eksternal kepada PT Surya Madistrindo, anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh PT Gudang Garam Tbk. Laba kotor meningkat secara drastis sebesar 39% menjadi Rp 7,2 trilliun sebagai akibat berbagai faktor. Pertama, penyesuaian harga jual yang efektif; kedua, perbaikan bauran penjualan dengan meningkatnya kontribusi SKT dari 14% di tahun 2008 menjadi 16% di tahun 2009; ketiga, konsolidasi laba dari aktivitas distribusi yang sebelumnya diakui dan dinikmati oleh tiga distributor yang semuanya merupakan pihak tidak terkonsolidasi dengan Perseroan. 21
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Operating profit Operating expenses were contained below the level incurred in 2008, reflecting several adjustments to the overall cost mix. Within selling expenses, employee compensation was increased to Rp 128 billion from Rp 25 billion in the previous year, reflecting the increase in complement to assume responsibility for national distribution and sales activities. Mass media advertising spending was lower as we re-evaluated some promotion programmes and managed a more effective execution of our marketing efforts via the wholly owned distributor. We invested in strengthening our sales, distribution and marketing teams and rolled out a range of improvements in retail branding, channel and promotions management. In general and administrative expenses, employee compensation was 8 per cent higher at Rp 424 billion, while depreciation costs and repairs and maintenance charges were both lower by 45 per cent and 32 per cent respectively to Rp 53 billion and Rp 73 billion; miscellaneous expenses were also slightly reduced, down 5 per cent to Rp 217 billion. Overall the reduction in operating expenses, in addition to the widening gross margin, contributed to a rise of 65 per cent in operating income to Rp 5.2 trillion. Other expenses The reduction of 25 per cent to Rp 378 billion was a function of lower average outstanding bank borrowing compared with the previous year, despite higher interest rates prevailing during the first half, before a subsequent easing of rates. In addition, enhanced cash flow management helped to lower the level of working capital finance requirements during the year. These factors contributed to a decline in interest expenses from Rp 553 billion to Rp 445 billion. Interest earnings from time deposits, up from Rp 14 billion to Rp 96 billion also contributed positively to reduce Other expenses. In contrast to a relatively small gain of Rp 24 billion in foreign exchange in 2008, a foreign exchange translation loss of 41 billion was incurred on payables (purchases of spare parts) as well as trade receivables denominated in foreign currency, made in the normal course of business. Profit before tax and Net profit In view of the strong operating performance and reduced Other expenses, Profit before tax was 82 per cent higher at Rp 4.8 trillion and Net profit was 84 per cent higher at Rp 3.4 trillion or Rp 1,796 earnings per share (2008: Rp 977).
22
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Laba Usaha Beban usaha dapat ditekan di bawah angka yang terjadi di tahun 2008, dan sekaligus mencerminkan beberapa penyesuaian yang terjadi terhadap bauran biaya secara umum. Berkaitan dengan beban penjualan, kompensasi karyawan meningkat dari Rp 25 miliar tahun lalu menjadi Rp 128 miliar di tahun 2009. Peningkatan kompensasi karyawan ini berkaitan erat dengan meningkatnya cakupan kerja Perseroan sebagai akibat dialihkannya aktivitas distribusi dan penjualan dari pihak tidak terkonsolidasi kepada PT Surya Madistrindo di tahun 2009. Beban promosi di media massa lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebagai dampak evaluasi ulang yang dilakukan Perseroan terhadap program-program promosi yang ada dan juga karena eksekusi program pemasaran yang lebih efektif yang dilakukan oleh pihak PT Surya Madistrindo, yang juga merupakan anak perusahaan yang dimiliki secara penuh. Perseroan melakukan investasi untuk memperkuat tim distribusi, pemasaran, dan promosi serta melakukan berbagai perbaikan pada pengelolaan retail branding. Berkaitan dengan beban umum dan administrasi, beban kompensasi karyawan meningkat sebesar 8% menjadi Rp 424 miliar, sedangkan beban penyusutan dan beban perbaikan/pemeliharaan masing-masing turun sebesar 45% dan 32% menjadi sebesar Rp 53 miliar dan Rp 73 miliar; beban lain-lain turut turun sebesar 5% menjadi Rp 217 miliar. Dengan turunnya beban usaha dan meningkatnya laba kotor, Perseroan mencetak peningkatan laba usaha sebesar 65% menjadi Rp 5,2 triliun di tahun 2009. Beban Lain-Lain Turunnya beban lain-lain sebesar 25% menjadi Rp 378 miliar merupakan dampak dari rendahnya saldo rata-rata pinjaman bank dibandingkan dengan tahun sebelumnya, walaupun suku bunga pinjaman relatif lebih tinggi pada semester pertama yang kemudian berangsur-angsur turun. Pengelolaan arus kas yang lebih baik selama tahun 2009 juga turut membantu menurunkan tingkat pembiayaan untuk modal kerja yang dibutuhkan Perseroan. Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap penurunan beban bunga dari Rp 553 miliar menjadi Rp 445 miliar. Pendapatan bunga dari deposito berjangka, yang meningkat dari sebesar Rp 14 miliar menjadi sebesar Rp 96 miliar, juga turut memberikan kontribusi positif terhadap menurunnya beban lain-lain. Berbeda dengan tahun 2008 dimana Perseroan menikmati keuntungan selisih kurs sebesar Rp 24 miliar, pada tahun 2009 Perseroan mengalami kerugian selisih kurs sebesar Rp 41 miliar yang disebabkan terutama oleh hutang pembelian suku cadang dan piutang dagang dalam mata uang asing. Laba sebelum Pajak dan Laba Bersih Berkat kinerja usaha yang baik dan diikuti dengan menurunnya Beban lain-lain, Laba sebelum pajak Perseroan meningkat sebesar 82% menjadi Rp 4,8 triliun sedangkan Laba bersih Perseroan naik sebesar 84% menjadi Rp 3,4 triliun atau Rp 1.796 per saham (2008: Rp 977).
23
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Financial position Assets The major variances in total assets, up by 13 per cent to Rp 27.2 trillion were the increase in the level of current assets at year end, by 15 per cent to Rp 19.5 trillion, being primarily higher inventory. Major raw materials (tobacco and cloves) were up by Rp 1 trillion as we took advantage of the availability of good quality tobaccos and stocks of finished goods increased by Rp 1.3 trillion in view of the change in distribution arrangements. The mix of total receivables reflected this also and was lower by 51 per cent or Rp 1 trillion at year end with higher levels of cash generation evident throughout the year. Fixed asset growth of 8 per cent to Rp 7.6 trillion was due to routine capital expenditures for maintenance purposes. The distribution operations are still in a growth phase and we will embark on further investment commencing 2010 to accommodate the expanded marketing intelligence, market research and sales management function in Jakarta, adjacent to our existing premises and distribution centre. A new building is planned, at an estimated capital cost of up to Rp 400 billion to be disbursed from internally generated funds as well as bank borrowings. Construction is due to start in the year ahead. It has been designed to accommodate the progressive expansion of the sales, distribution, logistics and IT functions of the subsidiary but will also be capable of accommodating the transfer to Jakarta of the marketing and promotions units of Gudang Garam, which are themselves growing with the broader range of brands available. In addition to the improvements in coordination already evident in 2009, important synergies are expected with the completion of these new arrangements and sufficient space for future growth is integral to these plans. Commitment to capital expenditure investment Other than the investment in a new building as outlined above, at the end of 2009 the Company had no major commitments planned in relation to the purchases of fixed assets. Liabilities All financing requirements are met by bank borrowings, denominated in Rupiah currency, primarily for working capital purposes and some routine maintenance capital expenditure. Effective cash management combined with the improvement in sales revenue generation contributed to lower average outstanding debt in 2009, thus strengthening our balance sheet and the company continues to remain relatively lowly geared. Short term debt was 27 per cent lower at Rp 3.2 trillion at reporting date and there were no long term debts outstanding. The company’s revolving short term credit facilities are with interest periods of 1 to 3 months and the option to rollover such facilities, or effect partial or full payments as liquidity conditions allow. It is management policy to ensure there is a diverse range of credit lines available at all times to provide sufficient liquidity and the ability to meet all obligations. In general, borrowing costs were higher year on year during the first half of 2009 and it was not until the second half of the year that we gained the benefit of the general reduction in benchmark rates, a condition which has continued in 2010. Payables on excise duty and VAT were higher, representing the increase in excise amount due per stick and the increase in sales activity.
24
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Posisi Keuangan Aset Peningkatan jumlah aset sebesar 13% menjadi Rp 27,2 triliun di tahun 2009 terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah aset lancar yang sebagian besar berupa persediaan yaitu sebesar 15% menjadi Rp 19,5 triliun. Nilai persediaan bahan baku utama (tembakau dan cengkeh) meningkat sebesar Rp 1 triliun karena Perseroan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk membeli tembakau dengan kualitas yang baik, sedangkan persediaan barang jadi meningkat sebesar Rp 1,3 triliun sebagai akibat perubahan pengelolaan distribusi. Perubahan pengelolaan distribusi ini jugalah yang mempengaruhi perubahan komposisi piutang dan turunnya jumlah piutang usaha sebesar 51% atau sebesar Rp 1 triliun akibat peningkatan penerimaan kas sepanjang tahun 2009. Pertambahan aset tetap sebesar 8% menjadi Rp 7,6 triliun merupakan belanja modal rutin untuk keperluan pemeliharaan mesin dan peralatan. Aktivitas distribusi masih dalam tahap pengembangan dan kami akan terus melanjutkan pengembangan produk dan pemasaran di Jakarta; untuk keperluan tersebut kami merencanakan pembangunan gedung baru yang lokasinya bersebelahan dengan gedung kantor yang sudah ada. Berdasarkan perkiraan, biaya gedung baru ini akan mencapai sekitar Rp 400 miliar yang akan didanai dari kas internal Perseroan dan pinjaman bank. Konstruksi gedung ini direncanakan akan dimulai pertengahan tahun 2010. Melengkapi koordinasi yang semakin baik sebagaimana terlihat di tahun 2009 dan dengan terealisasinya rencana ini maka akan tersedia ruang perkantoran yang memadai untuk menciptakan suatu sinergi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. Komitmen terhadap investasi belanja modal Selain investasi pada gedung baru sebagaimana disebutkan di atas, pada akhir tahun 2009 Perseroan tidak memiliki komitmen besar lainnya terkait dengan pembelian aset tetap. Kewajiban Semua kebutuhan pendanaan dipenuhi dari fasilitas pinjaman dalam mata uang Rupiah dari perbankan, untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan belanja barang modal. Pengelolaan kas yang efektif dikombinasikan dengan peningkatan pendapatan/laba telah dapat menurunkan jumlah pinjaman rata-rata pada tahun 2009 dan yang selanjutnya menguatkan posisi keuangan Perseroan seperti tercermin dari membaiknya rasio hutang terhadap modal. Jumlah pinjaman jangka pendek turun sebesar 27% menjadi Rp 3,2 triliun pada tanggal pelaporan dan Perseroan tidak memiliki pinjaman jangka panjang. Fasilitas kredit yang dimiliki Perseroan adalah pinjaman bergulir jangka pendek selama 1 sampai 3 bulan dan dapat diperpanjang, atau dilunasi sebagian atau seluruhnya sesuai dengan kondisi likuiditas Perseroan. Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk memperoleh fasilitas kredit dari beragam bank untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya. Suku bunga bank pada semester pertama tahun 2009 berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan berangsur menurun di pertengahan semester kedua seiring dengan turunnya suku bunga acuan pada umumnya. Kondisi ini terus berlanjut hingga tanggal laporan ini dibuat. Hutang cukai dan PPN rokok meningkat sejalan dengan kenaikan pungutan cukai per batang rokok dan volume pembelian pita cukai itu sendiri. 25
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Equity Equity increased by 18 per cent to Rp 18.3 trillion comprising unappropriated retained earnings for the year of Rp 3.4 trillion and an outgoing dividend payment of Rp 673 billion. An amount of Rp 200 billion in appropriated earnings from 2008 has been placed in a statutory reserve as approved by shareholders. Cash Flow The Company’s primary source of liquidity in recent years has been cash flows from operating activities. Net cash provided from operating activities increased significantly in 2009, to Rp 3.2 trillion compared with Rp 2.2 trillion in the previous year. The growth in operating cash flows principally resulted from higher cash receipts from customers as a result of an increase in both export and domestic sales. Higher cash receipts were partially offset by rising cash payments to suppliers, employees and the government for corporate income tax. Rising cash payment to suppliers was primarily due to the increase in inventory purchases. Net cash used in investing activities increased to Rp 1.4 trillion in 2009 compared with Rp 1 trillion in the previous year. The cash used in investing activities was primarily for capital expenditures. Additional machinery and equipment were acquired during 2009 in order to maintain production capacity. Significant investment in additional motor vehicles was also made following the transfer of distribution activities from external distributors to PT Surya Madistrindo, the wholly owned subsidiary. Net cash used in financing activities increased significantly in 2009, to Rp 1.8 trillion compared with Rp 0.58 trillion in the previous year. The net cash flows from financing activities were driven primarily by repayments of outstanding short-term indebtedness and by payments of cash dividends. Closing cash at year end was Rp 1.2 trillion. Dividend At the last Annual General Meeting of Shareholders’ a resolution to pay a dividend of Rp 673 billion was approved by shareholders, representing Rp 350 per share and was distributed from 2008 earnings within established company policy guidelines of 20-40 per cent of net income in any one calendar year. All resolutions to shareholders for proposed dividends take full account of the current cash flow, capital expenditure plans, gearing plus availability and costs of financing from banks.
26
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Ekuitas Ekuitas Perseroan meningkat sebesar 18% menjadi Rp 18,3 triliun karena perolehan laba bersih sebesar Rp 3,4 triliun, dikurangi dengan pembayaran dividen selama tahun berjalan sebesar Rp 673 miliar. Sesuai dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan di tahun 2008, Perseroan membentuk cadangan wajib dari saldo laba sejumlah Rp 200 miliar. Arus Kas Dalam beberapa tahun terakhir, sumber likuiditas Perseroan yang paling utama adalah arus kas dari aktivitas operasi. Kas bersih dari aktivitas operasi meningkat secara signifikan pada tahun 2009 menjadi Rp 3,2 triliun, dari Rp 2,2 triliun pada tahun sebelumnya. Arus kas operasi menguat karena adanya peningkatan penerimaan kas dari pelanggan akibat meningkatnya nilai penjualan ekspor dan domestik. Meningkatnya penerimaan kas dari pelanggan ini dipergunakan sebagian untuk melakukan pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta pembayaran pajak penghasilan badan. Kenaikan jumlah kas yang dibayarkan kepada pemasok disebabkan terutama oleh meningkatnya pembelian persediaan. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat pada tahun 2009 menjadi Rp 1,4 triliun, dari Rp 1 triliun pada tahun sebelumnya. Kas yang digunakan dalam aktivitas investasi sebagian besar adalah untuk belanja modal. Perseroan membeli tambahan mesin dan peralatan selama tahun 2009 untuk mempertahankan kapasitas produksi yang ada. Investasi signifikan di kendaraan bermotor juga dilakukan sebagai akibat pengalihan aktivitas distribusi dari pihak distributor eksternal kepada PT Surya Madistrindo, anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh Perseroan. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat secara signifikan pada tahun 2009 menjadi Rp 1,8 triliun, dari Rp 0,58 triliun pada tahun sebelumnya. Penggunaan kas terutama adalah untuk pelunasan pinjaman jangka pendek dan sebagian lagi untuk pembayaran dividen. Jumlah kas pada akhir tahun adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Dividen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang terakhir menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 673 miliar, atau Rp 350 per lembar saham. Dividen ini diambil dari laba tahun 2008 dan masih berada dalam kisaran kebijakan pembagian dividen sebesar 20% hingga 40% dari laba bersih Perseroan. Semua usulan berkaitan dengan pembagian dividen yang diajukan Perseroan kepada pemegang saham dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi arus kas, rencana belanja barang modal, rasio hutang terhadap ekuitas dan ketersediaan/biaya fasilitas kredit perbankan.
27
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
28
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
29
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Operations
Market performance Gudang Garam gained market share in 2009, increasing to almost 30 per cent versus 26.5 per cent a year ago (based on GAPPRI data). Considerable effort went into three product launches during the year which helped to increase volumes overall, in response to coordinated promotions activity and strong branding at point of sale at each of the launches. As shown in the photographs featured in this report, a substantial campaign has been completed to refresh and brighten the company’s brand signage and overall visibility in the market, including the new brand launches and attractive new packaging to revitalise the longstanding Surya and Gudang Garam International series. Production Routine replacement and maintenance capital expenditures were undertaken during the year. There were no major changes in terms of production capacity and equipment requirements. We continued to monitor the product sales mix and market developments, to ensure we are prepared and able to respond in terms of capacity as and when required. Raw materials inventories were up by 9 per cent in value to take account of purchases of tobacco and cloves at market prices, as dependent on availability during the year.
30
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Operasional
Kinerja Pasar Dari data pembelian cukai (GAPPRI), pangsa pasar Perseroan meningkat hingga 30% pada tahun 2009, dibandingkan dengan 26,5% pada tahun sebelumnya. Peluncuran tiga produk baru di tahun 2009 yang disertai dengan kegiatan promosi yang terkoordinasi baik dan branding yang kuat di setiap lokasi telah juga memberikan kontribusi pada kenaikan volume penjualan. Gambar-gambar dalam laporan ini menunjukkan serangkaian program promosi yang telah dilakukan dalam bentuk peremajaan media luar ruang yang bertujuan meningkatkan penampilan produk Perseroan. Selain itu dapat juga dilihat tampilan produk baru dan peremajaan kemasan atas produk yang sudah beredar seperti Gudang Garam Surya dan Gudang Garam International. Produksi Pembelanjaan barang modal dalam rangka peremajaan dan pemeliharaan rutin sarana produksi dan operasi tidak mengalami banyak perubahan. Kapasitas produksi dan kebutuhan akan peralatan baru tidak mengalami perubahan yang berarti. Perseroan terus memantau bauran penjualan produk dan perkembangan pasar untuk memastikan agar kami memiliki persiapan yang memadai dan mampu mengantisipasi peningkatan kapasitas bilamana diperlukan. Nilai persediaan bahan baku meningkat 9%, yang berasal dari pembelian tembakau dan cengkeh yang tersedia dan sesuai harga yang berlaku di pasar.
31
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Human Resources A dedicated, integrated and well-qualified workforce is key to the company’s success. Employee development and training programmes continue to play a crucial part in supporting business operations and include a variety of programmes. Employees engaged in the production of SKT plus some traditional products are given practical skills training to sustain standards in cigarette and packaging assembly. We sent employees to a number of both internal and external courses for those engaged in operating modern manufacturing equipment. We also raised competence levels using seminars and training programmes run by educational and vocational institutes. A number of highly experienced professionals with industry background were hired during the year to ensure we were able to effect the full functions of distribution and marketing and the total complement increased by 14% to 43,799 employees taking into account the company and the expansion of the distribution subsidiary.
32
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Sumber Daya Manusia Keberhasilan Perseroan sangat ditentukan oleh dedikasi, integritas dan kualifikasi karyawan. Oleh karena itu Perseroan senantiasa menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan pengembangan diri karyawan. Karyawan yang bekerja di bagian produksi SKT dan sejumlah produk tradisional Perseroan memperoleh pelatihan kemampuan praktis bagaimana mempertahankan standar kualitas rokok dan pengemasannya. Untuk para operator mesin produksi rokok, tenaga pelatihan didatangkan dari luar Perseroan dan secara berkala dilakukan di perusahaan pembuat mesin. Kami juga meningkatkan kemampuan bidang manajemen melalui seminar dan program pelatihan yang diselenggarakan oleh sejumlah lembaga pendidikan. Sejumlah profesional berpengalaman dipekerjakan oleh Perseroan di tahun 2009 untuk memastikan fungsi distribusi dan pemasaran berjalan secara optimal. Perseroan dan anak perusahaan (termasuk aktivitas distribusi) mempekerjakan 43.799 karyawan, meningkat 14% dibandingkan tahun 2008.
33
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
34
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
35
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Risk Management An overview of the major risks and company policy Financial risks To avoid exposure to foreign exchange rate movements, the company maintains a preference to undertake financing in Rupiah and has done so over the last 4 to 5 years as a matter of policy. Foreign exchange exposure does arise from time to time in periodical purchases of machinery/equipment from overseas suppliers and, to lesser degree, from the routine procurement of imported raw materials such as filter material, flavours, and spare parts. Such exposure is for relatively short durations and is mitigated by export proceeds in foreign currency. The extent of the exposure is also small, taking into consideration the scale of the financial operations of the company, in its entirety. Financing requirements are primarily for working capital purposes and met through revolving short-term credit facilities obtained from several domestic and foreign banks on one-year basis. All credit facilities are annually reviewed and are renewable subject to consent from both parties. The amounts drawn down and the relative interest periods directly correlate to the funding requirements and money market conditions. Interest periods are generally for 1 to 3 months and at the end of each period the company has the option to repay or rollover for further period. The company is exposed to market fluctuations of interest rates prevailing at the time of any drawdown as well as at any rollover date. Supply risks A substantial level of inventory is maintained in order to minimize the impact of any fluctuations in availability of raw materials. Weather conditions affect the outcome of the harvest of the primary raw materials, being tobacco and cloves. The purchases of these materials made each year are taken with a view as to the quality, quantity and price at harvest time and the existing inventory levels held. The overriding objective is to maintain stability of the quality and the cost of raw materials. As at reporting date, tobacco and clove inventory increased 9 per cent to Rp 12.8 trillion (2008: up 15.7 per cent to Rp 11.8 trillion). Receivable risks Receivables are short term, in general less than one month and well spread over a large number of customers in the retail value chain, with no undue concentrations. Regulatory change and inherent risks We recognize and expect further changes in the regulation of advertising by the tobacco sector – an impact of equal significance for all producers. We firmly support responsible retailing and do not condone under age smoking. We believe the enhancements we have made in the distribution and marketing of our products will be effective in support of sales and will ensure our products are fresh and readily available in the market for the convenience of our adult customers. We will continue to monitor the situation and the developments with regard to draft Government regulations on the safety of tobacco products. We are routinely attuned to changes in the method and application of excise duty, which dependent on their extent have a varying impact on our operations and the market at large. We give careful consideration to such changes, however this is a risk factor not confined to Gudang Garam, but applicable to the entire industry.
36
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Manajemen Risiko Sekilas tentang risiko utama dan kebijakan risiko Risiko Keuangan Untuk menghindari risiko terhadap gejolak nilai tukar valuta asing, Perseroan mempertahankan pendanaan dalam Rupiah dan kebijakan Perseroan ini telah dilaksanakan dalam 4 hingga 5 tahun terakhir. Risiko nilai tukar valas terjadi dari waktu ke waktu pada saat dilakukan pembelian peralatan/mesin-mesin dari luar negeri; dan dalam jumlah yang lebih kecil, dari pembelian rutin bahan baku pembantu yang diimpor, misalnya filter, perasa, serta suku cadang. Risiko ini berjangka relatif pendek dan dapat diminimalkan dengan hasil penjualan ekspor dalam mata uang asing. Dampak atas risiko ini relatif kecil bila dibandingkan dengan skala keuangan Perseroan secara keseluruhan. Kebutuhan pendanaan terutama adalah untuk modal kerja yang dipenuhi dari fasilitas pinjaman jangka pendek dari beberapa bank lokal maupun bank asing dengan jangka waktu satu tahun. Seluruh fasilitas pinjaman ditinjau setiap tahun dan dapat diperbaharui dengan persetujuan kedua belah pihak. Jumlah dan periode pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar uang. Periode bunga pinjaman pada umumnya berjangka waktu 1 hingga 3 bulan dan pada akhir periode bunga Perseroan memiliki opsi untuk melunasi atau memperpanjang pinjaman tersebut. Perseroan menghadapi risiko pergerakan suku bunga yang terjadi di pasar karena suku bunga untuk setiap jumlah pinjaman ditetapkan pada tanggal penarikan dan perpanjangan pinjaman tersebut. Risiko pasokan Perseroan memiliki tingkat persediaan yang cukup memadai untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan oleh naik turunnya ketersediaan bahan baku. Kondisi cuaca sangat mempengaruhi hasil panen bahan baku utama yaitu tembakau dan cengkeh. Risiko ini diatasi dengan kebijakan Perseroan untuk selalu memiliki tingkat persediaan yang mencukupi. Pembelian bahan baku setiap tahun dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas dan harga pasar pada masa panen terhadap tingkat persediaan yang ada dengan tujuan untuk menjaga stabilitas kualitas maupun harga bahan baku yang ada di Perseroan. Pada akhir tahun 2009, persediaan tembakau dan cengkeh meningkat 9% menjadi Rp 12,8 triliun (2008: meningkat 15,7% menjadi Rp 11,8 triliun). Risiko piutang Piutang Perseroan pada umumnya berjangka pendek kurang dari sebulan dan tersebar pada sejumlah pelanggan yang ada di mata rantai distribusi, sehingga tidak terjadi konsentrasi yang tidak semestinya. Perubahan peraturan dan risiko terkait Perseroan menyadari akan adanya pengetatan dalam periklanan rokok yang dampaknya tentunya akan dirasakan oleh semua produsen. Kami dengan tegas mendukung penjualan rokok secara bertanggung jawab dan tidak mengizinkan penjualan rokok kepada anak di bawah umur. Pembenahan yang kami lakukan di bidang distribusi dan pemasaran akan mendukung penjualan secara efektif dan memastikan agar produk-produk kami tersedia secara luas dan baik untuk para konsumen dewasa. Kami akan terus memantau situasi dan perkembangan seputar rancangan peraturan pemerintah tentang pengamanan penggunaan produk tembakau. Perseroan juga memantau dengan seksama perubahan ketentuan cukai pada industri rokok yang dapat berpengaruh pada operasi Perseroan. Dampak risiko ini tidak hanya akan mempengaruhi operasi Perseroan namun akan dirasakan oleh industri rokok secara keseluruhan. 37
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Corporate Social Responsibility
“We are committed to carry out our social responsibility and to contribute to community development” Background Gudang Garam business owes its success and endurance over the past 50 years to a well founded and developed set of values, based upon on the founder’s philosophy. These values are especially relevant today as a solid foundation for best practice in good corporate governance and have continued to guide management in fulfilling corporate responsibility to all stakeholders, including employees and the surrounding community. Gudang Garam’s founding principles, known as the Catur Dharma, encompass timeless and ever relevant values including harmony and respect for one another, the value of hard work, honesty and diligence, attention to health and faith and the recognition of mutual cooperation regarding employees as partners in business. We are committed to carry out our social responsibility and to contribute to community development. We participate and collaborate regularly with our neighbouring communities and regard the implementation of our social responsibility, both as an investment for the future, and as an opportunity to ensure both company and community will grow together and support each other. Company and Community The management recognises that Gudang Garam has achieved its current position with support from the surrounding community and as such there is an ongoing need to maintain this relationship through social activities that create harmony and provide synergy with local government social welfare programmes.
38
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
“Kami bertekad menjalankan tanggung jawab kami kepada masyarakat dan memberikan sumbangsih bagi pembangunan masyarakat” Latar Belakang Gudang Garam dimulai sebagai sebuah perusahaan keluarga, dan dalam kurun waktu 50 tahun lebih telah tumbuh dan berkembang besar berdasarkan falsafah tentang nilai-nilai pengelolaan bisnis yang juga banyak tercakup dalam tata kelola perusahaan yang baik. Nilai-nilai tersebut dijadikan panduan untuk senantiasa memenuhi tanggung jawab Perseroan kepada segenap pemangku kepentingan, termasuk kepada karyawan dan masyarakat sekitar. Gudang Garam memegang teguh falsafah Catur Dharma Perusahaan, yaitu 1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan 2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan 3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang lain 4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama. Kami percaya bahwa tidak ada perusahaan yang dapat berdiri sendiri dan berkelanjutan tanpa menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas dalam melakukan aktivitas usahanya. Kami aktif berpartisipasi dalam mengelola bisnis yang selaras dengan lingkungan dan memandang bahwa implementasi tanggung jawab sosial merupakan investasi untuk masa depan dan juga kesempatan untuk memastikan agar Perseroan dan masyarakat dapat tumbuh bersama dan saling mendukung. Perseroan dan Masyarakat Kami menyadari bahwa Gudang Garam dapat mencapai posisi yang sekarang ini antara lain karena dukungan dari masyarakat sekitarnya. Untuk itu, Perseroan menganggap perlu untuk mempertahankan hubungan ini melalui program-program kegiatan sosial yang menciptakan keharmonisan dan sinergi dengan kegiatan sosial pemerintah daerah setempat.
39
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
In 2009, Gudang Garam supported ‘Bedah Rumah’ programme, the company built houses for local communities in Kediri. The company also built public infrastructure and provided aid for earthquake damage victims in Padang. The company supported local foundations and orphanages, and made a number of general contributions to good causes. The company held a festival to entertain the community and preserve local culture. The Company and Religion The company continues its longstanding support and participation in religious events to contribute to maintaining peace and harmony through the acceptance of all religious beliefs within the local community. The company supports a broad range of activities organized by local religious associations and contributes to development of places of worship. Gudang Garam participates annually in breaking the fast (Buka Puasa) at all levels during the fasting month with all community leaders and government officials, religious leaders, local security and defense forces. The Company and the Environment The state of the environment is of increasing concern; Gudang Garam’s corporate social responsibility programmes in 2009 continued to focus on environment. The company provided one district with a processing machine to turn organic waste into compost and trained the community to manage the process. The company supported refurbishment of city gardens and public cleanliness facilities. In this programme, Gudang Garam provided seeds and other supporting materials. The Company and Sport Gudang Garam actively supports participation in sport, in particular table tennis, basketball during the year. The company sponsored athletes participation in local, regional and overseas events. The Company and Health In 2009 Gudang Garam CSR programme focused on health in several different ways; supporting communities at Kelud mountain who has difficulties to get access of clean water by building waterways. Gudang Garam, employees volunteered regularly for blood donation programmes managed by the Indonesian Red Cross. The Company and Education Gudang Garam supported education in 2009 by providing school facilities such as desks, chairs and book shelves, opening internship opportunities and encouraging studies from various education institutions. Other Activities Every year the company continues to organize the “Mudik Lebaran” programme which provides free transportation for street vendors and their families to return home to celebrate Lebaran with their families. Gudang Garam disbursed Rp 11.1 billion in 2009 in respect of a diverse and comprehensive range of programmes covering educational scholarships, infrastructure needs (for example, water resources, bridge repairs and construction work), local promotion of sports, religious activities, social welfare including support for natural disaster relief, and civil and social events.
40
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Pada tahun 2009 Gudang Garam menjadi sponsor program ‘Bedah Rumah’ untuk warga di Kediri. Perseroan juga ikut membangun prasarana umum dan memberikan bantuan bagi korban gempa bumi di Padang. Perseroan memberikan santunan pada yayasan sosial dan panti asuhan, dan memberikan bantuan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat. Perseroan juga menyelenggarakan festival rakyat sebagai hiburan kepada masyarakat dan melestarikan budaya setempat. Perseroan dan Keagamaan Perusahaan melanjutkan keikutsertaan yang sudah lama dibina dalam kegiatan keagamaan, yang bertujuan menciptakan kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama di masyarakat setempat. Perseroan mendukung berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh paguyuban keagamaan setempat dan memberikan bantuan untuk pembangunan sarana peribadatan. Selama bulan puasa Gudang Garam berpartisipasi dalam acara buka puasa bersama, di semua tingkat, mencakup para pemimpin masyarakat, pemuka agama dan pejabat pemerintah termasuk aparat keamanan setempat. Perseroan dan Lingkungan Kondisi lingkungan perlu semakin dicermati; program tanggung jawab sosial Perseroan tahun 2009 diarahkan pada upaya pelestarian lingkungan. Perseroan memberikan bantuan mesin pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, sekaligus memberikan pelatihan kepada warga tentang cara pengolahannya. Gudang Garam juga memberikan bantuan peremajaan taman kota dan penyediaan sarana kebersihan. Dalam program ini, Perseroan memberikan bantuan bibit tanaman dan perlengkapan pendukung kegiatan lainnya. Perseroan dan Olah Raga Di tahun 2009, Gudang Garam berpartisipasi secara aktif dalam pembinaan olah raga, terutama tenis meja dan bola basket. Perseroan menjadi sponsor bagi atlet yang mengikuti berbagai kompetisi olah raga di tingkat daerah, nasional dan internasional. Perseroan dan Kesehatan Pada 2009, program tanggung jawab sosial Gudang Garam juga mencakup masalah kesehatan. Perseroan memberikan bantuan pembangunan saluran air bagi warga yang tinggal di sekitar Gunung Kelud yang sulit mendapatkan air bersih. Karyawan Gudang Garam berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia. Perseroan dan Pendidikan Pada tahun 2009 Gudang Garam juga memberikan bantuan sarana sekolah seperti meja, kursi dan lemari buku, serta membuka kesempatan magang di Perseroan bagi pelajar dan mahasiswa, serta melayani kunjungan akademis/studi banding dari berbagai institusi pendidikan. Kegiatan Lain Setiap tahun, Perseroan menyelenggarakan program Mudik Lebaran dengan menyediakan transportasi secara cuma-cuma bagi para penjaja rokok kaki lima beserta keluarganya, untuk pulang ke kampung halaman guna merayakan Idul Fitri. Gudang Garam mengeluarkan biaya sebesar Rp 11,1 miliar di tahun 2009 berkaitan dengan sejumlah kegiatan sehubungan dengan tanggung jawab sosial Perseroan, antara lain beasiswa, pendidikan, pembangunan infrastruktur (seperti pengadaan air bersih, perbaikan jembatan/bangunan), pembinaan olah raga, aktivitas keagamaan, aktivitas sosial termasuk bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam, dan kegiatan sosial lainnya.
41
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Corporate Governance
The Board of Commissioners and Board of Directors of Gudang Garam approach governance through best practices in professional, accountable management of every aspect of the company as the means to strengthen the company’s competitive position. Board of Commissioners The Board of Commissioners is a non-executive body representing the interests of all shareholders of the company with role to monitor the management of the company. The Board consists of a minimum of three members, one of whom is appointed as President Commissioner. Members of the Board of Commissioners are appointed for a period of five years by the General Meeting of Shareholders. Yudiono Muktiwidjojo, Hadi Soetirto, Frank W. van Gelder and Lucas Mulia Suhardja serve as independent members of the Board of Commissioners in line with capital market regulations. Currently, the Board of Commissioners of PT Gudang Garam Tbk consists of five individuals. Board of Directors The company operates under the leadership and management of the Board of Directors, consisting of a minimum of three members, one of whom is appointed as President Director. Directors are appointed for a period of five years with the approval of General Meeting of Shareholders. Members of the Board of Directors may not hold any other position which has the potential to cause conflict of interest with the company or which violates the company’s statutes, except with the agreement of the Board of Commissioners, which is obliged to report such exceptions to the General Meeting of Shareholders. In order to enhance the Board of Directors’ performance the Company encourages Board members to take part in technical training programmes, seminars and workshops both internally and externally as arranged by the Company or by educational or other organisations. PT Gudang Garam Tbk’s Board of Directors consisted of seven individuals at reporting date. The Board of Commissioners held quarterly meetings to discuss strategic policy and realization. There were meetings of the Directors every quarter and coordination meetings among departments every month. There are regular meetings between Commissioners and Directors whenever necessary to take immediate decisions. During the year the attendance of Board of Commissioners and Board of Directors was nearly 100% while in routine day to day meetings their attendance among Board members was on average above 50%.
42
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi Gudang Garam mendukung penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dan bertanggung jawab dalam setiap aspek perusahaan untuk senantiasa memperkuat daya saing Perseroan. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah badan noneksekutif yang mewakili kepentingan seluruh pemegang saham dan berperan mengawasi manajemen Perseroan. Dewan Komisaris beranggotakan sedikitnya tiga orang anggota, dimana salah seorang diantaranya diangkat sebagai Presiden Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk masa jabatan lima tahun dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Yudiono Muktiwidjojo, Hadi Soetirto dan Frank W. van Gelder dan Lucas Mulia Suhardja telah ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan sesuai peraturan pasar modal. Saat ini, Dewan Komisaris PT Gudang Garam Tbk. beranggotakan lima orang. Direksi Perseroan dipimpin dan dikelola oleh Direksi yang beranggotakan sedikitnya tiga orang, dimana salah seorang diantaranya ditunjuk sebagai Presiden Direktur. Anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan lima tahun dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Direksi tidak diperbolehkan merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan atau bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan, kecuali atas persetujuan Dewan Komisaris dan hal tersebut wajib dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Untuk meningkatkan kinerja Direksi, Perseroan mendukung anggota Direksi untuk mengikuti program pelatihan teknis, seminar maupun lokakarya di dalam maupun di luar perusahaan yang diselenggarakan oleh sejumlah lembaga pendidikan atau organisasi lainnya. Saat ini Direksi PT Gudang Garam Tbk. beranggotakan tujuh orang. Dewan Komisaris melaksanakan rapat berkala setiap triwulan untuk membahas kebijakan strategis dan realisasi tahunan. Pertemuan anggota Direksi dijadwalkan setiap triwulan sedangkan pertemuan koordinasi kerja antar direktorat terkait dilakukan setiap bulan. Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi dapat dilakukan setiap saat bilamana ada hal-hal yang segera memerlukan suatu keputusan. Kehadiran dalam pertemuan yang terjadwal hampir 100% sedangkan pertemuan/rapat lainnya terjadi dengan kehadiran rata-rata di atas 50%.
43
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Remuneration Remuneration of the Board of Commissioners is determined by the Board of Directors. The Board of Commissioners is consulted with regard to the Board of Directors’ remuneration. In 2009 and 2008 the aggregate remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors was Rp 40,312 million and Rp 50,004 million respectively. Audit Committee The Audit Committee is a committee appointed by and responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee consists of independent parties and is chaired by Frank W. van Gelder, an Independent Commissioner and comprises of two other members, Jusuf Halim, an experienced accountant and Bambang Susilo who also has a professional background in accounting. The Committee’s primary objective is to assist the Board of Commissioners in ensuring good corporate governance practices are adhered to and adequate corporate controls are maintained. In 2009 the Audit Committee (AC) carried out its regular oversight of all financial reports to be issued to external parties including an assessment of the quality of quarterly financial reporting. The AC paid particular attention to all aspects of risk management relating to the operations of the company. The AC maintained its examination of the effectiveness of the audit plan, the reports of internal auditors and worked specifically on strengthening the internal controls in the company. The AC kept close contact with the Independent External Auditor reviewing the execution of their plan of work and their findings. In encompassing these specific programmes, the AC maintained its brief on reviewing their applicability within the overall governance standards framework. A number of meetings were held with the Directors, the Commissioners, Internal Auditors and the Independent External Auditor to review and discuss matters rising from audit activity and the implementation of a proper plan of follow-up action on all issues needing attention. During 2009 the AC met regularly and reviewed the draft full year 2008 financial statements, those for the first quarter of 2009, the half-year and the third quarter financial statements of the company and discussed issues relating thereto with the internal audit department. There were no outstanding or unresolved issues. In addition the Audit Committee met with the independent auditors on the drafting of the full year 2008 financial statements.
44
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Remunerasi Remunerasi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Direksi sedangkan remunerasi anggota Direksi ditetapkan dengan berkonsultasi dengan Dewan Komisaris. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing berjumlah Rp 40.312 juta dan Rp 50.004 juta. Komite Audit Komite Audit adalah komite yang ditunjuk oleh dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Komite Audit terdiri dari pihak-pihak independen dan diketuai oleh Frank W. van Gelder, Komisaris Independen serta dua anggota lainnya, Jusuf Halim, seorang akuntan yang berpengalaman dan Bambang Susilo yang juga memiliki latar belakang professional di bidang akuntansi. Tugas utama Komite adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan berjalannya dan terpeliharanya praktek tata kelola perusahaan dan pengawasan perusahaan yang memadai. Pada tahun 2009 Komite Audit melaksanakan pengawasan rutin pada seluruh laporan keuangan yang dikeluarkan untuk pihak eksternal termasuk penilaian kualitas pelaporan keuangan 3 bulanan. Komite Audit memberikan perhatian pada seluruh aspek pengelolaan risiko yang berkaitan dengan operasional Perseroan. Komite Audit tetap melakukan pemeriksaan keefektifan rencana audit, laporan-laporan auditor internal dan bekerja secara spesifik untuk memperketat pengawasan internal di perusahaan. Komite Audit tetap menjalin hubungan dengan Auditor Eksternal Independen untuk mengkaji eksekusi rencana kerja serta tindak lanjut atas temuan-temuan mereka. Dalam cakupan program-program spesifik ini, Komite Audit memberikan laporan singkatnya dalam mengkaji penerapan keseluruhan kerangka kerja standar tata kelola. Sejumlah pertemuan telah diadakan dengan Direksi, Dewan Komisaris, Auditor Internal dan Auditor Eksternal Independen untuk mengkaji dan mendiskusikan hal-hal yang timbul dari kegiatan audit dan penerapan rencana tindak lanjut pada setiap masalah yang membutuhkan perhatian. Sepanjang tahun 2009, Komite Audit mengadakan pertemuan secara rutin dan mengkaji draft laporan keuangan untuk tahun berakhir Desember 2008, juga laporan keuangan kwartal pertama 2009, laporan keuangan tengah tahunan dan kwartal ketiga tahun 2009, serta mendiskusikan berbagai masalah yang terkait dengan departemen audit internal. Tidak terdapat permasalahan yang masih berjalan atau belum diselesaikan. Sebagai tambahan, Komite Audit mengadakan pertemuan dengan pihak auditor independen dalam penyusunan draft laporan keuangan tahunan.
45
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Internal Audit A laid down policy as approved by the Board of Directors governs the functions, duties and scope of work undertaken by Internal Audit. These include the role to examine the accuracy and reliability of financial reporting, policies and procedures and to ensure an internal control system is functioning effectively in each work unit, including the proper security of assets and regular examination of operational efficiency. All Internal Audit reports are submitted directly to the President Director. During 2009 Internal Audit was tasked to continue to carry out improvements to assure professional levels of competence and the process of audit implementation and to provide recommendations to the Board of Directors and Board of Commissioners on various policies and internal procedures. Outstanding Litigation No outstanding litigation matters were evident at reporting date. Corporate Secretary The Company’s Corporate Secretary has the role of ensuring Gudang Garam complies with regulations and advisory notices as issued by the capital market authority and advises the Board of Directors and the Board of Commissioners on any issues rising in this respect. The Corporate Secretary has the role to keep the capital market authority and all shareholders informed on the business performance of the company through the issue of the financial results, through meetings requested from time to time and via an annual public expose, held November 17th 2009 at the Indonesian Stock Exchange (IDX) at which company management updated the financial community, shareholders, the press and the general public on the latest published financial statements, market conditions and prospects.
46
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Audit Internal Direksi telah menetapkan kebijakan untuk mengatur fungsi, tugas dan cakupan pekerjan yang dilakukan Audit Internal. Didalamnya termasuk tugas untuk menguji mutu serta kehandalan laporan keuangan, kebijakan dan prosedur yang ada, serta untuk memastikan sistem control internal yang dapat berjalan secara efektif di setiap unit kerja, termasuk pengamanan aset dan pemeriksaan rutin atas tingkat efisiensi operasional Perseroan. Semua laporan Audit Internal diserahkan langsung kepada Presiden Direktur. Selama tahun 2009, Audit Internal juga ditugaskan untuk secara berkelanjutan memastikan agar tingkat profesionalitas atas kompetensi dan proses implementasi audit terpenuhi, serta untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris mengenai berbagai kebijakan dan prosedur internal. Kasus Litigasi Yang Masih Berjalan Tidak ada kasus litigasi yang masih berjalan pada tanggal pelaporan. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berperan untuk memastikan agar Gudang Garam senantiasa mematuhi peraturan dan perundangan yang dikeluarkan oleh badan otoritas pasar modal, dan memberikan masukan kepada Direksi serta Dewan Komisaris mengenai permasalahan yang terkait dengan hal tersebut. Sekretaris Perusahaan memiliki tugas untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh badan otoritas pasar modal dan para pemegang saham mengenai kinerja bisnis Perseroan, melalui publikasi laporan keuangan, pertemuan, paparan publik tahunan yang diselenggarakan pada 17 November 2009 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana manajemen Perseroan menyampaikan laporan keuangan terbaru yang dipublikasikan, kondisi pasar dan prospek, yang dihadiri oleh komunitas keuangan, para pemegang saham, pers dan publik.
47
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Corporate Data
The Board of Commissioners Juni Setiawati Wonowidjojo Appointed President Commissioner of the company in June 2009. She has been a Commissioner since 1983. Yudiono Muktiwidjojo Reappointed Commissioner in 2001 and elected as Independent Commissioner in March 2002. Formerly a Vice President Director since 2000 and a Commissioner since 1998. Hadi Soetirto Appointed Independent Commissioner of the company in 2005. Formerly a Director with responsibility for Processing. Prior to his appointment as Director in 1995 he served as Manager of General Affairs. Frank W. van Gelder Appointed Independent Commissioner of the company in March 2002. Currently he is Managing Partner of the consulting firm New Frontier Solutions Pte. Ltd, Singapore. Formerly served with ABN AMRO bank for 12 years. Lucas Mulia Suhardja Appointed Independent Commissioner of the company in June 2009. A general practitioner by professional background, Dr Suhardja formerly served the company as Head of the Jakarta representative office from 1976 until 2009. The Board of Directors Susilo Wonowidjojo Appointed President Director in June 2009. Formerly Vice President Director since 1990.with responsibilities which included procurement of raw materials, flavours, inventory and equipment management, as well as the conception and full completion of the Gempol production facilities. His responsibilities also include technical product development. Heru Budiman Appointed Director in 2000 with responsibilities for Treasury and Investor Relations. Nominated as Corporate Secretary in 1996. Joined the company in 2000, in the role of managing Treasury and Investor Relations activities.
48
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Data Perseroan
Dewan Komisaris Juni Setiawati Wonowidjojo Diangkat menjadi Presiden Komisaris Perseroan pada bulan Juni 2009, dan menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1983. Yudiono Muktiwidjojo Kembali ditunjuk sebagai Komisaris pada tahun 2001 dan diangkat menjadi Komisaris Independen pada bulan Maret 2002. Beliau sebelumnya adalah Wakil Presiden Direktur sejak 2000 dan Komisaris sejak 1998. Hadi Soetirto Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2005. Beliau sebelumnya adalah Direktur yang mengurusi bidang Pengolahan. Sebelum diangkat menjadi Direktur pada tahun 1995, beliau bekerja sebagai General Affairs Manager. Frank W. van Gelder Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan pada bulan Maret 2002. Saat ini beliau adalah Managing Partner perusahaan konsultasi New Frontier Solutions Pte. Ltd., di Singapura. Sebelumnya beliau bekerja di Bank ABN AMRO selama 12 tahun. Lucas Mulia Suhardja Diangkat menjadi Komisaris Independen pada bulan Juni 2009. Seorang dokter umum yang sangat berpengalaman dan sebelumnya bekerja sebagai Kepala kantor perwakilan Jakarta mulai tahun 1976 hingga 2009. Direksi Susilo Wonowidjojo Diangkat menjadi Presiden Direktur pada bulan Juni 2009, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak 1990 membidangi pengadaan/ pengelolaan bahan baku dan permesinan. Beliau adalah pelaksana dan penanggung jawab pembangunan fasilitas produksi di Gempol. Tanggung jawab beliau juga meliputi pengembangan produk. Heru Budiman Ditunjuk sebagai Direktur pada tahun 2000 untuk menangani bidang Treasuri dan Hubungan Investor, dan diusulkan menjadi Sekretaris Perseroan pada tahun 1996, mulai bekerja di Gudang Garam pada tahun 1990 di bidang Treasuri dan Hubungan Investor.
49
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Edijanto Appointed Director in 2005 with present responsibility for Marketing, Promotion and Distribution. Formerly Deputy Director since 2000. Joined the company in 1992, he served as Accounting Division Head from 1993 until 2000. Buntoro Turutan Appointed Director in 2007 with responsibility for Printing (Grafika). Prior to that, he served as the Deputy Director since 2002. He concurrently served as Director of subsidiary PT Surya Pamenang between 2005 and 2007. Joined the company in 1999 seconded in PT Surya Pamenang as deputy head of the production. Fajar Sumeru Appointed Director in 2007 with responsibility for Production. Previously served from 2005 until 2007 as Deputy Director of machine made products. Joined the company in 1987. Herry Susianto Appointed Director with responsibility for Finance in 2007. His previous position was Internal Audit Head, a role he filled between 2002-2007. Head of Accounting Division from 2001 to 2002. Joined the company in 1983 and was assigned to the Accounting Division. Buana Susilo Appointed Director in 2008 with responsibility for technical matters. He draws upon extensive experience with the company in equipment design, process planning and configuration. Previously, he served as Vice Technical Director since 1991. Joined the company in 1981.
50
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Edijanto Diangkat menjadi Direktur pada tahun 2005 dengan tugas menangani urusan Pemasaran, Promosi dan Distribusi. Sebelumnya beliau adalah Wakil Direktur sejak tahun 2000. Ketika pertama kali bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja sebagai Kepala Divisi Akuntansi, dan jabatan ini dipegangnya sejak 1993 sampai dengan 2000. Buntoro Turutan Diangkat menjadi Direktur urusan Grafika pada tahun 2007. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Wakil Direktur mulai tahun 2002. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Surya Pamenang, anak perusahaan Gudang Garam, mulai tahun 2005 sampai 2007. Fajar Sumeru Diangkat sebagai Direktur Produksi pada tahun 2007. Antara tahun 2005 dan 2007 beliau menjabat sebagai Wakil Direktur urusan SKM. Beliau masuk ke Perseroan pada tahun 1987. Herry Susianto Diangkat menjadi Direktur Keuangan pada tahun 2007. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Internal Audit, yaitu sejak 2002 hingga 2007, dan Kepala Divisi Akuntansi antara 2001 dan 2002. Ketika pertama kali masuk ke Perseroan pada tahun 1983 beliau bekerja di Divisi Akuntansi. Buana Susilo Beliau diangkat sebagai Direktur Teknik pada tahun 2008 dan menangani urusan desain peralatan, perencanaan proses dan konfigurasi. Sebelum itu beliau adalah Wakil Direktur Teknik sejak tahun 1991, dan mulai bekerja di Perseroan sejak 1981.
51
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Board of Directors Secretariat Sekretariat Direksi
Technical Department Direktorat Teknik
Processing Department Direktorat Pengolahan
Hand rolled (SKT) Department Direktorat Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Responsible for overseeing equipment design, process planning and configuration.
Responsible for storing and the blending process of ready for use materials in production process.
Responsible for hand rolled kretek cigarettes production.
Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengadaan mesin/peralatan.
Bertanggung jawab atas penyimpanan dan blending bahan baku siap pakai pada proses produksi.
52
Bertanggung jawab memproduksi rokok kretek tanpa filter.
Machine made (SKM) Department Direktorat Sigaret Kretek Mesin (SKM)
Production Department (Gempol unit) Direktorat Produksi (unit Gempol)
Responsible for filter Responsible for cigarettes production. blending and producing filtered cigarettes. Bertanggung jawab memproduksi rokok kretek berfilter.
Bertanggung jawab atas blending bahan baku dan memproduksi rokok kretek berfilter.
Graphics Department Direktorat Grafika
Responsible for printing of packaging materials. Bertanggung jawab mencetak kemasan rokok.
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Board of Directors Direksi
Marketing Department Direktorat Pemasaran
Responsible for marketing and distribution. Bertanggung jawab memasarkan dan mendistribusikan hasil produksi.
Finance Department Direktorat Keuangan
Responsible for management, control and preparation of financial reporting as well as the company’s financial statements. Bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan keuangan perusahaan.
HR & General Affairs Department Direktorat SDM & Pelayanan Umum
Responsible for HR administration & development and general affairs. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan SDM dan pelayanan operasional umum.
Corporate Secretary Sekretariat Perusahaan
Responsible for providing information requested by capital market authority, shareholders and ensuring the company complies with regulations issued by the capital market authority.
Bertanggung jawab atas penyampaian informasi yang diperlukan oleh otoritas pasar modal, dan para pemegang saham dan memastikan agar Perseroan senantiasa mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal.
Internal Audit Internal Audit
Responsible for internal control including the accuracy and reliability of financial reporting. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengendalian internal termasuk memonitor mutu dan kehandalan pelaporan keuangan.
53
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Responsibility for Financial Reporting Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the management of PT Gudang Garam Tbk and have been approved by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners whose signatures appear below: Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggungjawab manajemen PT Gudang Garam Tbk. dan telah disetujui oleh seluruh anggota Direksi dan Komisaris dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini:
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Board of Directors Direksi
Juni Setiawati Wonowidjojo President Commissioner Presiden Komisaris
Susilo Wonowidjojo President Director Presiden Direktur
Yudiono Muktiwidjojo Independent Commissioner Komisaris Independen
Heru Budiman Director Direktur
Edijanto Director Direktur
Hadi Soetirto Independent Commissioner Komisaris Independen
Herry Susianto Director Direktur
Fajar Sumeru Director Direktur
Frank W. van Gelder Independent Commissioner Komisaris Independen
Buntoro Turutan Director Direktur
Buana Susilo Director Direktur
Lucas Mulia Suhardja Independent Commissioner Komisaris Independen 54
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Share Price Information by Quarter Informasi Harga Saham per Kwartal 2008 Quarter Kwartal
Highest Price (Rp) Harga Tertinggi (Rp)
Lowest Price (Rp) Harga Terendah (Rp)
Volume Volume
I
8,900
7,400
44,244,967
II
8,000
6,300
50,141,892
III
7,950
4,850
51,883,393
IV
6,100
3,500
49,777,300
2009 Quarter Kwartal
Highest Price (Rp) Harga Tertinggi (Rp)
Lowest Price (Rp) Harga Terendah (Rp)
Volume Volume
I
6,250
4,375
36,764,911
II
12,750
5,900
143,389,650
III
15,450
11,750
61,893,200
IV
21,800
11,900
83,763,940
Share Chronoloy Kronologis Pencatatan Saham Partial Listing in 1990
96,204,400
Partial Listing pada tahun 1990
Company Listing in 1994
481,022,000
Partial Listing pada tahun 1994
Stock Split in 1996 (nominal Rp 500,-)
962,044,000
Stock Split pada tahun 1996 (nominal Rp 500,-)
1,924,088,000
Saham Bonus 1:1 pada tahun 1990
Share Bonus 1:1 in 996
55
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Head Office and Branches Kantor Pusat dan Perwakilan Head Office Kantor Pusat Jl. Semampir II/1 Kediri 64121, Indonesia Tel: (62-354) 682091 Fax: (62-354) 681555
Corporate Secretary and Investor Relations Jl. Jendral A. Yani 79 Jakarta 10510, Indonesia Tel : (62-21) 4202460, 4200579 Fax : (62-21) 4243136
Surabaya Rep. Office Kantor Perwakilan Surabaya Jl. Pengenal 7-15 Surabaya 60174, Indonesia Tel : (62-31) 5451701, 5451721 Fax : (62-31) 5310592
Public Accountant Akuntan Publik Siddharta Siddharta & Widjaja Wisma GKBI, 32nd Fl. Jl. Jendral Sudirman 28 Jakarta 10210
Jakarta Rep. Office Kantor Perwakilan Jakarta Jl. Jendral A. Yani 79 Jakarta 10510, Indonesia Tel : (62-21) 4202460, 4200579 Fax : (62-21) 4212024
Share Registrar Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Plaza Sentral, 2nd Fl. Jl. Jendral Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12920
MAIN DISTRIBUTORS DISTRIBUTOR UTAMA PT Surya Jaya Bhakti Jl. Jendral A. Yani No. 79 Jakarta 10510 PT Surya Kerta Bhakti Jl. Raya Solo Boyolali Km. 13 Surakarta 57166 PT Surya Bhakti Utama Jl. Pengenal No. 7-15 Surabaya 60174 PT. Surya Madistrindo* Jl. Jendral A. Yani 79 Jakarta 10510, Indonesia Tel : (62-21) 4202460 Fax : (62-21) 4243136 * Wholly owned subsidiary and sole distributor effective from 1 June 2009 Anak perusahaan yang dimiliki penuh dan distributor tunggal efektif sejak 1 Juni 2009
56
The company’s shares are listed and traded on the Indonesia Stock Exchange (GGRM) Saham Perseroan tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (GGRM)
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
Consolidated Financial Statements Laporan Keuangan Konsolidasi PT Gudang Garam Tbk and Subsidiaries Years Ended 31 December 2009 and 2008 dan Anak Perusahaan Tahun Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008
57
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
Contents Daftar Isi
1 - 2 Independent Auditor’s Report Laporan Auditor Independen 3 - 4 Consolidated Balance Sheets 31 December 2009 and 2008 Neraca Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 5 Consolidated Statements Of Income Years Ended 31 December 2009 and 2008 Laporan Laba Rugi Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 6 Consolidated Statements Of Changes In Shareholders’ Equity Years Ended 31 December 2009 and 2008 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 7 Consolidated Statements Of Cash Flows Years Ended 31 December 2009 and 2008 Laporan Arus Kas Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 8 - 43 Notes To The Consolidated Financial Statements Years Ended 31 December 2009 and 2008 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008
58
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI/CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
ASET ASET LANCAR KAS DAN SETARA KAS PIUTANG USAHA Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PIUTANG LAIN-LAIN PERSEDIAAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA BIAYA DIBAYAR DIMUKA ASET LANCAR LAIN-LAIN JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI ASET TETAP Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 5.111.540 juta pada tahun 2009 dan Rp 4.405.343 juta pada tahun 2008 GOODWILL Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 4.942 juta pada tahun 2009 dan Rp 4.633 juta pada tahun 2008 ASET PAJAK TANGGUHAN, bersih ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
Catatan/ Notes
2a,3 2m,4,28 5 2d,6 7 2h 8,31
2009
2008
1,222,897
1,134,826
977,092 36,281 25,585 16,853,310 39,229 192,442 237,697 19,584,533
186,553 1,900,887 11,158 13,528,987 56,155 116,320 73,690 17,008,576
ASSETS CURRENT ASSETS CASH AND CASH EQUIVALENTS TRADE RECEIVABLES Third parties Related parties OTHER RECEIVABLES INVENTORIES PREPAID TAXES PREPAID EXPENSES OTHER CURRENT ASSETS TOTAL CURRENT ASSETS NON-CURRENT ASSETS
2f
9,271
2g,9
7,019,464
2i 2k,13 2h,10,31
1,235 3,118 613,344 7,646,432
27,230,965
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
9,811 INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANY FIXED ASSETS Net of accumulated depreciation of Rp 5,111,540 million in 2009 and Rp 4,405,343 million 6,608,094 in 2008 GOODWILL Net of accumulated amortization of Rp 4,942 million in 2009 and 1,544 Rp 4,633 million in 2008 444 DEFERRED TAX ASSETS, net 444,490 OTHER NON-CURRENT ASSETS 7,064,383 TOTAL NON-CURRENT ASSETS 24,072,959
TOTAL ASSETS
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these financial statements.
PT Gudang Garam Tbk
3
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI/CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR PINJAMAN JANGKA PENDEK HUTANG USAHA Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa HUTANG PAJAK HUTANG CUKAI DAN PPN ROKOK BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR KEWAJIBAN LANCAR LAIN-LAIN JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
Catatan/ Notes
11 2m,12,28 2k,13 14 15 16
2009
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
2008
3,182,762
4,331,923
290,517 32,264 187,952 4,028,717 114,034 125,033 7,961,279
161,207 13,978 144,023 2,777,932 87,640 153,829 7,670,532
566,210 320,935
485,966 397,190
887,145
883,156
NON-CURRENT LIABILITIES OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS DEFERRED TAX LIABILITIES, net TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
81,004
5
MINORITY INTEREST
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR HAK MINORITAS EKUITAS MODAL SAHAM, nilai nominal Rp 500 (rupiah penuh) per saham: Modal dasar: 2.316.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh: 1.924.088.000 saham AGIO SAHAM SALDO LABA Dicadangkan Belum dicadangkan JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2o,17 2k,13
2b
1,18 19 27
CURRENT LIABILITIES SHORT-TERM LOANS TRADE PAYABLES Third parties Related parties TAXES PAYABLE EXCISE DUTY AND VAT PAYABLES ACCRUED EXPENSES OTHER CURRENT LIABILITIES TOTAL CURRENT LIABILITIES
962,044 53,700
962,044 53,700
200,000 17,085,793 18,301,537
200,000 14,303,522 15,519,266
27,230,965
24,072,959
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
SHAREHOLDERS’ EQUITY SHARE CAPITAL, par value of Rp 500 (whole rupiah) per share: Authorized capital: 2,316,000,000 shares Issued and paid-up capital: 1,924,088,000 shares CAPITAL PAID IN EXCESS OF PAR RETAINED EARNINGS Appropriated Unappropriated TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these financial statements.
PT Gudang Garam Tbk
4
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI/CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA: Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2009
2008
2c,21 2d,22
32,973,080) (25,807,564) 7,165,516)
30,251,643) (25,095,136) 5,156,507)
23 24
(1,030,558) (928,121) (1,958,679)
(1,014,096) (976,776) (1,990,872)
5,206,837)
3,165,635)
2j
15,387) 96,253) (445,230) (40,677) (3,817) (378,084)
6,358) 14,233) (553,073) 24,731) (1,351) (509,102)
2f
(540)
(189)
Shares in loss of associated company
4,828,213)
2,656,344)
PROFIT BEFORE TAX
(1,421,241) 78,929) (1,342,312)
(849,466) 73,614) (775,852)
3,485,901)
1,880,492)
(30,199) 3,455,702)
-) 1,880,492)
PROFIT BEFORE MINORITY INTEREST MINORITY INTEREST IN SUBSIDIARIES’ NET PROFIT NET PROFIT
2,706) 1,796)
1,645 977
Earnings per share (in whole rupiah): Operating profit Net profit
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN: Laba penjualan aset tetap Pendapatan bunga Beban bunga (Rugi) laba kurs, bersih Lainnya, bersih
Bagian rugi perusahaan asosiasi
9
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK: Pajak kini Pajak tangguhan
LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH Laba per saham (dalam rupiah penuh): Laba usaha Laba bersih
2k,13
2b
2l,25
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
SALES/OPERATING REVENUE COST OF SALES GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES: Selling expenses General and administrative expenses
OPERATING PROFIT OTHER INCOME (EXPENSES): Gain on sale of fixed assets Interest income Interest expense Foreign exchange (loss) gain, net Miscellaneous, net
INCOME TAX EXPENSE: Current Deferred
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these financial statements.
PT Gudang Garam Tbk
5
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Note
Modal saham/ Share capital
962,044
Saldo 31 Desember 2007 Reklasifikasi saldo selisih penilaian kembali aset tetap ke saldo laba
Agio saham/ Capital paid in excess of par
20
Laba bersih tahun 2008
Selisih penilaian kembali aset tetap/ Revaluation increment
53,700
Saldo laba/Retained earnings Belum Dicadangkan/ Dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
93,129)
-
13,010,923
Jumlah ekuitas/ Total shareholders’ equity
14,119,796
Balance as of 31 December 2007
-
-
(93,129)
-
93,129)
-)
Reclassification of revaluation increment balance to retained earnings
-
-
-)
-
1,880,492)
1,880,492)
Net profit in 2008
Dividen kas
26
-
-
-)
-
(481,022)
(481,022)
Cash dividends
Pembentukan cadangan wajib
27
-
-
-)
200,000
(200,000)
-)
Appropriation to statutory reserve
962,044
53,700
-)
200,000
14,303,522)
15,519,266)
Balance as of 31 December 2008
-
-
-)
-
3,455,702)
3,455,702)
Net profit in 2009
-
-
-)
-)
(673,431)
(673,431)
Cash dividends
962,044
53,700
-
200,000
17,085,793)
18,301,537)
Balance as of 31 December 2009
Saldo 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2009 Dividen kas Saldo 31 Desember 2009
26
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these financial statements.
PT Gudang Garam Tbk
6
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI/CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Akuisisi hak minoritas pada anak perusahaan Pembayaran uang muka pembelian aset tetap dan uang muka lainnya Investasi pada perusahaan asosiasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Penerimaan dari pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran dividen kas Penyetoran modal saham anak perusahaan oleh pemegang saham minoritas Pembelian kembali saham anak perusahaan dari pemegang saham minoritas Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (Rugi) laba kurs atas kas dan setara kas Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun
2008
34,040,270) (29,040,514) 4,999,756) 96,253) (466,622) (1,364,186)
30,942,984 (27,342,922) 3,600,062 14,233 (517,286) (836,114)
3,265,201)
2,260,895
(874,569) 17,488) -)
(411,738) 19,169 (11,850)
(530,173) -) (1,387,254)
(640,375) (10,000) (1,054,794)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Cash provided by operations Receipts of interest Payments of interest Payments of corporate income tax Net cash provided by operating ) activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Acquisition of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of minority interest in subsidiary Payments of advances for the purchase of fixed assets and other advances Investment in associated company Net cash used in investing activities
2,000,000) (3,149,161) (673,431)
6,656,248 (6,743,890) (481,022)
50,800)
-)
-)
(7,900)
(1,771,792)
(576,564)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Proceeds from short-term loans Repayments of short-term loans Payments of cash dividends Subsidiary’s capital contribution by the minority shareholders Buy back of subsidiary’s shares from minority shareholder Net cash used in financing 0 activities
(18,084)
18,703
Foreign exchange (loss) gain on cash and cash equivalents
88,071) 1,134,826) 1,222,897)
648,240 486,586 1,134,826
Net increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these financial statements.
PT Gudang Garam Tbk
7
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM
1. GENERAL
PT Gudang Garam Tbk (“Perseroan”), yang semula bernama PT Perusahaan Rokok Tjap “Gudang Garam” Kediri (PT Gudang Garam), didirikan dengan akte Suroso SH, wakil notaris sementara di Kediri, tanggal 30 Juni 1971 No. 10, diubah dengan akte notaris yang sama tanggal 13 Oktober 1971 No.13; akte-akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/197/7 tanggal 17 Nopember 1971, didaftarkan di Pengadilan Negeri Kediri dengan No. 31/1971 dan No. 32/1971 tanggal 26 Nopember 1971, dan diumumkan dalam Tambahan No. 586 pada Berita Negara No. 104 tanggal 28 Desember 1971.
PT Gudang Garam Tbk (“the Company”), previously named as PT Perusahaan Rokok Tjap “Gudang Garam” Kediri (PT Gudang Garam), was established by deed of Mr. Suroso SH, acting notary public in Kediri, dated 30 June 1971 No. 10, amended by deed of the same notary dated 13 October 1971 No. 13; these deeds were approved by the Minister of Justice under No. J.A.5/197/7 on 17 November 1971, registered at the Kediri Court of Justice under No.)31/1971 and No. 32/1971 on 26 November 1971, and published in Supplement No. 586 to State Gazette No. 104 of 28.December 1971.
Perseroan merupakan kelanjutan dari Perusahaan Perorangan yang didirikan tahun 1958. Pada tahun 1969 berubah status menjadi Firma dan pada tahun 1971 menjadi Perseroan Terbatas. Operasi komersial dimulai tahun 1958.
The Company is a continuation of a Proprietorship which was established in 1958. In 1969, the Company changed its legal status to a Partnership and in 1971 it was further changed its existing legal entity as a Limited Liability Company. Commercial operation was commenced in 1958.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan dengan akte notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, SH tanggal 18 Desember 2008 No. 27 untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Dyah Ambarwaty Setyoso, SH dated 18 December 2008 No. 27 to comply with the provisions of Company Law No. 40/2007.
Perseroan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat di Jl. Semampir II/1, Kediri, Jawa Timur, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Kediri dan Gempol. Perseroan juga memiliki Kantor-kantor Perwakilan yaitu Kantor Perwakilan Jakarta di Jl. Jenderal A. Yani 79, Jakarta dan Kantor Perwakilan Surabaya di Jl. Pengenal 7 – 15, Surabaya, Jawa Timur.
The Company is an Indonesian domiciled company with its Head Office at Jl. Semampir II/1, Kediri, East Java, and its plants are located in Kediri and Gempol. The Company also has representative offices, which are Jakarta Representative Office at Jl. Jenderal A. Yani 79, Jakarta and Surabaya Representative Office at Jl. Pengenal 7 – 15, Surabaya, East Java.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Perseroan bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok.
In accordance with article 3 of its Articles of Association, the Company is engaged in cigarette industry and other related cigarette industry activities.
Mayoritas saham Perseroan dimiliki, secara langsung maupun tidak langsung, oleh keluarga Wonowidjojo, yang juga memiliki secara langsung maupun tidak langsung, beberapa perusahaan di Indonesia dan luar negeri.
The majority of the Company’s shares are owned, directly and indirectly, by Wonowidjojo family, who also owns, directly and indirectly, several companies in Indonesia and other countries.
PT Gudang Garam Tbk
8
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHM/ KMK.10/1990 tanggal 17 Juli 1990, Perseroan telah melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 57.807.800 saham dengan nominal Rp 1.000 (rupiah penuh) per saham.
By Minister of Finance license No. SI-126/SHM/KMK.10/1990 dated 17 July 1990, the Company has publicly offered through the capital market its 57,807,800 shares at par value of Rp 1,000 (whole rupiah) per share.
Dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 372/D129/BES/VIII/90 tanggal 21 Agustus 1990 telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (“BES”) sebanyak 96.204.400 saham Perseroan sejak 27 Agustus 1990. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-204/BEJ/VI/92 tanggal 24 Juni 1992, telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) sejumlah saham yang sama. Dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 48/EMT/LIST/BES/V/94 tanggal 26 Mei 1994 dan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S359/BEJ.I.1/V/1994 tanggal 27 Mei 1994 telah dicatatkan lagi sejumlah 384.817.600 saham Perseroan di kedua Bursa tersebut sehingga seluruh saham Perseroan yang beredar saat itu telah dicatatkan, yaitu 481.022.000 saham.
By a letter from PT Bursa Efek Surabaya No. 372/D129/BES/VIII/90 dated 21 August 1990, 96,204,400 of the Company’s shares have been agreed to be listed in the Surabaya Stock Exchange (“BES”) since 27 August 1990. By a letter from PT Bursa Efek Jakarta No. S-204/BEJ/VI/92 dated 24 June 1992, the same number of shares have been agreed to be listed in the Jakarta Stock Exchange (“BEJ”). By a letter from PT Bursa Efek Surabaya No. 48/EMT/LIST/BES/V/94 dated 26 May 1994 and a letter from PT Bursa Efek Jakarta No. S-359/BEJ.I.1/V/1994 dated 27 May 1994, an additional 384,817,600 shares were listed in both Stock Exchanges; accordingly, all of the Company’s issued shares at that time, i.e., 481,022,000 shares, have been listed.
Dalam tahun 1996 telah dilakukan pemecahan nilai nominal saham (“stock split”) dari Rp 1.000 (rupiah penuh) menjadi Rp 500 (rupiah penuh) per saham dan pengeluaran satu saham bonus untuk setiap saham yang beredar sehingga jumlah saham beredar bertambah dari 481.022.000 menjadi 1.924.088.000. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S039/BEJ.I.2/0596 tanggal 24 Mei 1996 dan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 31/EMT/LIST/BES/V/96 tanggal 27 Mei 1996 seluruh saham Perseroan yang beredar, yaitu sebanyak 1.924.088.000 saham, telah dicatatkan di kedua Bursa tersebut.
In 1996, the par value of the shares has been split (“stock split”) from Rp 1,000 (whole rupiah) to Rp 500 (whole rupiah) per share and a one-for-one bonus share has been distributed; consequently, the number of outstanding shares increased from 481,022,000 to 1,924,088,000. By a letter from PT Bursa Efek Jakarta No. S-039/BEJ.I.2/0596 dated 24 May 1996 and a letter from PT Bursa Efek Surabaya No. 31/EMT/LIST/BES/V/96 dated 27 May 1996, all of the Company’s issued shares, i.e., 1,924,088,000 shares, have been listed in both Stock Exchanges.
Terhitung sejak tanggal 30 Nopember 2007, BES telah efektif digabung ke dalam BEJ dan selanjutnya BEJ berubah nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia.
As of 30 November 2007, BES has effectively been merged into BEJ and BEJ subsequently changed its name to PT Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. JKT026/LIST-EMITEN/BES/XI/2007 tanggal 30 Nopember 2007 saham Perseroan yang sebelumnya tercatat di BES dan BEJ sebanyak 1.924.088.000 saham, efektif tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia terhitung sejak tanggal 3 Desember 2007.
Based on a letter from PT Bursa Efek Surabaya No. JKT026/LIST-EMITEN/BES/XI/2007 dated 30 November 2007, the Company’s shares, 1,924,088,000 shares which were previously listed in BES and BEJ are listed and traded in Bursa Efek Indonesia starting from 3 December 2007.
PT Gudang Garam Tbk
9
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
Perseroan memiliki kepemilikan secara langsung dan tidak langsung pada anak-anak perusahaan sebagai berikut:
Nama perusahaan/ Company name
Alamat/ Address
Kegiatan utama/ Principal activities
The Company has direct and indirect ownership in the following subsidiaries: Tahun mulai beroperasi komersial/ Year commenced commercial operations
Jumlah aktiva sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2009 2008
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 2008
Kepemilikan langsung/ Directly-owned PT Surya Pamenang
Jl. Raya Kediri Kertosono KM.7, desa Ngebrak, Kediri
Industri kertas/ Paper industry
1993
99.99%(*)
99.99%(*)
1,201,050
1,008,649
PT Surya Madistrindo
Jl. Jend. A. Yani No. 79, Jakarta
Perdagangan/ Trading
2004
99.99%(*)
99.99%(*)
2,727,604
267,637
PT Graha Surya Media
Jl. Semampir II/1, Kediri
Jasa hiburan/ Entertainment services
(**)
99.99%(*)
99.99%(*)
259,096
259,408
PT Surya Ayammas Perkasa
Jl. KL Yos Sudarso Km 7,8 Tanjung Mulia, Medan
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
399,287
-
PT Surya Andalas Perkasa
Jl. Ujung Tanah No. 1, Lubuk Begalung, Padang
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
51,104
-
PT Surya Babel Perkasa
Jl. Melintas/Toniwen No. 38, RT 01, RW 01, Kel. Bintang, Pangkal Pinang, Bangka
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
31,939
-
PT Surya Celebes Perkasa
Jl. Galangan Kapal No. 5, Ujung Pandang
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
150,280
-
PT Surya Indo Khatulistiwa
Jl. Pahlawan No. 23-25, Kel. Benua Melayu Darat, Pontianak
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
53,148
-
PT Surya Kaltim Perkasa
Jl. Ir. Sutami Blok I No. 3, RT 34, Komplek Pergudangan, Samarinda
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
52,966
-
PT Surya Lampung Perkasa
Jl. Yos Sudarso No. 11, Waylunik, Panjang Bandar Lampung
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
131,742
-
Kepemilikan tidak langsung/ Indirectly-owned melalui/through PT Surya Madistrindo
(*)…100% kurang 1 (satu) saham. (**) Sampai akhir 2009, PT Graha Surya Media belum beroperasi komersial.
(*) 100% less 1 (one) share. (**) Through year-end 2009, PT Graha Surya Media has not commenced its commercial operations.
PT Gudang Garam Tbk
10
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama perusahaan/ Company name
1. GENERAL (Continued)
Alamat/ Address
Kegiatan utama/ Principal activities
Tahun mulai beroperasi komersial/ Year commenced commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 2008
Jumlah aktiva sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2009 2008
Kepemilikan tidak langsung/ Indirectly-owned melalui/through PT Surya Madistrindo PT Surya Masaindah Perkasa
Jl. R. Soeprapto No. 32, Powatu, Kendari
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
21,247
-
PT Surya Minahasa Perkasa
Jl. Raya Tomohon No. 28, Winangun, Manado
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
185,510
-
PT Surya Perintis Riau Perkasa
Jl. Tuanku Tambusai No. 37-38, Pekanbaru
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
152,767
-
PT Surya Sriwijaya Perkasa
Jl. Soekarno - Hatta No. 2553, RT 38, RW 11, Palembang
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
178,100
-
PT Surya Lombok Perkasa
Jl. Kutilang 1 No. 9, Cakranegara, Mataram
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
37,468
-
PT Surya Bima Perkasa
Jl. Gatot Subroto Kelurahan Mautapaga, Bima
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
68,439
-
PT Surya Kerbaumas Perkasa
Jl. Timor Raya Km. 7 Wasapa Kupang
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
21,562
-
PT Surya Raharja Perkasa
Jl. A. Yani Km. 9, Banjarmasin
Perdagangan/ Trading
2009
60.00%
-
48,741
-
Jl. Semampir II/1, Kediri
Pengusahaan objek wisata/Tourism industry
1988
99.99%(*)
-
4,961
-
Kepemilikan tidak langsung/ Indirectly-owned melalui/through PT Graha Surya Media PT Surya Wisata (*)…100% kurang 1 (satu) saham.
(*) 100% less 1 (one) share.
Seluruh anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung melalui PT Surya Madistrindo adalah perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh PT Surya Madistrindo dalam tahun 2009, dengan total setoran modal saham sebesar Rp 76.200 juta.
All subsidiaries which are owned indirectly through PT Surya Madistrindo are new companies incorporated by PT Surya Madistrindo in 2009, with total share capital payment amounted to Rp 76,200 million.
Dalam tahun 2009, PT Graha Surya Media membeli 99,99% saham PT Surya Wisata dengan pembayaran sebesar Rp 5.009 juta.
In 2009, PT Graha Surya Media acquired 99.99% shares of PT Surya Wisata with payment amounted to Rp 5,009 million.
PT Gudang Garam Tbk
11
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
Susunan Pengurus Perseroan akhir tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
At year end 2009 and 2008, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors was as follows:
2009
Presiden Komisaris Komisaris-komisaris
Presiden Direktur Direktur-direktur
Ny./Mrs. Juni Setiawati Wonowidjojo Tn./Mr. Frank Willem van Gelder(*) Tn./Mr. Yudiono Muktiwidjojo(*) Tn./Mr. Hadi Soetirto(*) Tn./Mr. Lucas Mulia Suhardja (*) Tn./Mr. Susilo Wonowidjojo Tn./Mr. Heru Budiman Tn./Mr. Edijanto Tn./Mr. Buntoro Turutan Tn./Mr. Fajar Sumeru Tn./Mr. Herry Susianto Tn./Mr. Buana Susilo
President Commissioner Commissioners
President Director Directors
2008
Presiden Komisaris Komisaris-komisaris
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur-direktur
Tn./Mr. Rachman Halim (meninggal pada/deceased on 27 Juli/July 2008) Tn./Mr. Frank Willem van Gelder(*) Tn./Mr. Yudiono Muktiwidjojo(*) Tn./Mr. Hadi Soetirto(*) Ny./Mrs. Juni Setiawati Wonowidjojo Tn./Mr. Djajusman Surjowijono Tn./Mr. Susilo Wonowidjojo Tn./Mr. Heru Budiman Tn./Mr. Edijanto Tn./Mr. Buntoro Turutan Tn./Mr. Fajar Sumeru Tn./Mr. Herry Susianto Tn./Mr. Buana Susilo
(*)Komisaris Independen
President Commissioner Commissioners
President Director Vice-President Director Directors
(*)Independent Commissioners
Beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan juga merupakan pemegang saham Perseroan (Catatan 18).
Certain members of the Company’s Board of Commissioners and Directors are also the shareholders of the Company (Note 18).
Per akhir 2009, Perseroan dan anak perusahaan mempekerjakan 43.799 karyawan (2008: 38.362 karyawan).
At year end 2009, the Company and subsidiaries employed 43,799 employees (2008: 38,362 employees).
Laporan keuangan konsolidasi disetujui untuk diterbitkan manajemen pada tanggal 22 Maret 2010.
The consolidated financial statements were authorized for issue by the management on 22 March 2010.
PT Gudang Garam Tbk
12
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Perseroan dan anak perusahaan menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi tahun berakhir 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Company and subsidiaries conform to accounting principles generally accepted in Indonesia based on the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or a Public Company. The significant accounting policies, consistently applied in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2009 and 2008, were as follows:
a.
a.
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis for preparation of financial statements
Laporan keuangan, yang disajikan dalam jutaan rupiah, disusun atas dasar akrual, dengan konsep harga perolehan/nilai historis, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
The financial statements, presented in millions of rupiah, are prepared on the accrual basis, using the historical cost concept, except for consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan yang disusun dengan metode langsung (direct method). Untuk memenuhi definisi sebagai setara kas, Perseroan dan anak perusahaan memperhitungkan deposito berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal perolehannya.
The statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities and are prepared using the direct method. The Company and subsidiaries consider short-term time deposits with maturities of not more than three months at the date of acquisition to be cash equivalents.
Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaannya dimana Perseroan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%. Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal Perseroan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasannya.
b. Basis of consolidation The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries on which the Company directly or indirectly has a voting-right share ownership of more than 50%. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is obtained and are no longer consolidated from the date of disposal.
Seluruh saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intercompany balances and transactions are eliminated in consolidation.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.
Minority interest on net profit (loss) and equity of the subsidiaries are stated at the minority shareholders’ portion on net profit (loss) and equity of the subsidiaries.
PT Gudang Garam Tbk
13
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
d.
e.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Pengakuan pendapatan dan beban
Revenue and expense recognition
Pendapatan penjualan/jasa dibukukan berdasarkan pengiriman barang atau penyerahan jasa kepada pembeli, sesuai dengan syarat penjualannya.
Revenue from sales/services is recognized based on the shipment of goods or delivery of services to buyers, in accordance with the terms of sale.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred. d. Inventory valuation
Penilaian persediaan Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value).
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value.
Harga perolehan barang jadi rokok dihitung berdasarkan biaya produksi rata-rata sebenarnya, ditambah biaya pembungkusan dan pita cukai (termasuk PPN) untuk rokok yang telah dibungkus dan diberi pita cukai.
Cost of cigarette finished goods is computed based on average actual production cost, plus cost of packaging and excise duty (including VAT) for cigarettes already packed and provided with excise duty ribbons.
Harga perolehan barang jadi kertas karton dihitung berdasarkan biaya produksi rata-rata sebenarnya, ditambah biaya pembungkusan.
Cost of paperboard finished goods is computed based on average actual production cost, plus cost of packaging.
Harga perolehan barang dagangan dihitung dengan metode FIFO.
Cost of merchandise is computed using the FIFO method.
Harga perolehan barang dalam pengolahan dihitung berdasarkan biaya produksi rata-rata sebenarnya sesuai dengan tingkat penyelesaiannya.
Cost of goods in process is computed based on average actual production cost proportional to their stage of completion.
Harga perolehan bahan baku/pembantu, suku cadang dan keperluan pabrik dihitung dengan metode rata-rata.
Cost of raw/supplementary materials, spare parts and factory supplies is computed using the average method.
Pita cukai dinilai dengan harga beli, sedangkan PPN rokok yang termasuk dalam pita cukai dinilai sebesar 8,4% dari nilai nominal pita cukai sesuai dengan peraturan Pemerintah.
Excise duty ribbons are valued at purchase price, while the VAT included in the excise duty ribbons is valued at 8.4% of the nominal value of the excise duty ribbons in accordance with Government regulation. e.
Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan penelaahan manajemen atas status masing-masing debitur pada akhir tahun. Piutang yang tidak tertagih dihapuskan.
Allowance for doubtful accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on management’s evaluation of the status of each debtor at year end. Uncollectible accounts are written off.
PT Gudang Garam Tbk
14
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f.
Investasi jangka panjang Investasi pada perusahaan asosiasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method).
f. Long-term investments Investment in associated company with an ownership of 20% through 50% are recorded using the equity method.
g.
Aset tetap Tanah disajikan disusutkan.
g. Fixed assets Land is presented at acquisition cost and not depreciated.
dengan
harga
dan
tidak
Aset tetap selain tanah diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets other than land are stated at acquisition cost, less accumulated depreciation.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung sejak bulan aset yang bersangkutan siap untuk digunakan, dengan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation of the fixed assets other than land is applied from the month such assets were ready to put into service, on the straight-line method, based on estimated useful lives as follows:
Bangunan, jalan dan jembatan Instalasi air dan listrik Mesin dan peralatan Inventaris Kendaraan bermotor, helikopter dan peralatannya
h.
perolehan
20 - 30 tahun/years 10 & 25 tahun/years 10 - 25 tahun/years 4 - 5 tahun/years 4 - 8 tahun/years
Buildings, roads and bridges Water and electrical installations Machinery and equipment Furniture and fixtures Motor vehicles, helicopters and related equipments
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biayabiaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset tetap. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.
Assets under construction represent the accumulated cost of materials, equipment and other costs directly related to the construction of the fixed assets. The accumulated cost is reclassified to the related fixed assets when asset construction is completed and ready to put into service.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Biaya penambahan dan pemugaran signifikan yang menambah manfaat ekonomis masa depan aset dikapitalisasi.
Repair and maintenance cost are charged to current year consolidated statement of income. Cost of betterments and renovations that increase the future economic benefits of the assets are capitalized.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, sedang laba (rugi) yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Fixed assets which are no longer utilized or sold are removed from the related group of fixed assets, and the gains (losses) are recorded in the current year consolidated statement of income. h. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaat beban yang bersangkutan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Prepaid expenses are amortized over the benefited periods using the straight–line method.
PT Gudang Garam Tbk
15
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Goodwill Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus (straightline method) selama 20 tahun.
j.
Goodwill is amortized on the straight-line method over a period of 20 years. j.
Penjabaran valuta asing
Foreign currencies translation
Mata uang fungsional dan mata uang pencatatan/pelaporan Perseroan dan anak perusahaan adalah rupiah.
The functional and recording/reporting currency of the Company and its subsidiaries is the Indonesian rupiah.
Transaksi dalam valuta asing dijabarkan dalam rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, saldo aset dan kewajiban moneter dalam valuta asing dijabarkan dalam rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions in foreign currencies are translated into rupiah at the rates prevailing at transaction date. At the date of balance sheets, balances of monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into rupiah at the exchange rates prevailing at that date.
Per akhir 2009 dan 2008, kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
At year end 2009 and 2008, the main exchange rates used, based on Bank Indonesia middle rates, are as follows:
2009 Rupiah penuh/ In whole rupiah Dolar Amerika Serikat (“USD”) Euro (“EUR”)
2008 Rupiah penuh/ In whole rupiah
9,400 13,510
10,950 15,432
Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, diakui dalam tahun yang bersangkutan. k.
l.
Goodwill
Foreign exchange gains (losses), realized and unrealized, are recognized in the related year.
Perhitungan beban pajak Perseroan dan anak perusahaan menerapkan metode aset dan kewajiban (asset and liability method) dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer dalam pencatatan aset dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan perpajakan. Metode ini mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
k.
Laba per saham
l.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba usaha/bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan dalam tahun yang bersangkutan.
United States Dollar (“USD”) Euro (“EUR”)
Income tax expense calculation The Company and subsidiaries adopt the asset and liability method in determining their income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax basis of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Earnings per share Earnings per share are computed by dividing the operating/net profit for the year by the weighted average of total outstanding/issued shares during the year.
PT Gudang Garam Tbk
16
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) m. Transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT. ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Transactions with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan yang dijelaskan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan perumusan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
The Company has transactions with related parties in accordance with the definition in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures” and Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 regarding the Guidance for the Presentation of Financial Statements.
Dalam kegiatan usaha normal, semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang wajar (arm’s length) dan diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
In the normal conduct of business, all transactions with related parties are conducted on an arm’s length basis and are disclosed in the consolidated financial statements.
n. Segment information
n. Informasi segmen Perseroan dan anak perusahaan mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan segmen usaha (rokok, kertas karton, perdagangan dan lainnya) dan segmen geografis (pasar Indonesia dan di luar Indonesia). Harga antar segmen ditentukan secara wajar (arm’s length basis). Beban yang timbul akan dibebankan pada setiap segmen pada saat terjadi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh setiap segmen sama dengan yang diungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
The Company and subsidiaries identify operating segments based on their business segments (cigarettes, paperboard, trading and others) and geographical segments (Indonesia and outside Indonesia market). Inter-segment pricing is determined on an arm’s length basis. Expenses are charged to each segment where the expenses incurred. The accounting policies of the segment are the same as those prescribed in the summary of significant accounting policies. All inter-segment transactions have been eliminated. o. Post-employment benefits
o. Imbalan pasca-kerja Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected unit credit.
The Company’s and subsidiaries’ obligation for postemployment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their service in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected unit credit method.
Pada saat imbalan atas program pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Apabila imbalan pascakerja telah menjadi hak karyawan, bebannya diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When the benefits of a plan changed, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the consolidated statement of income.
PT Gudang Garam Tbk
17
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p.
p.
Penggunaan taksiran Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum menyebabkan manajemen perlu membuat taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran-taksiran tersebut.
Use of estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
3. KAS DAN SETARA KAS
3. 2009
Kas: Rupiah Valuta asing Total kas Bank pihak ketiga: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT BPD Bengkulu PT Bank UOB Buana Tbk Dipindahkan
81,831 170 82,001
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2008 56,466 428 56,894
Cash on hand: Rupiah Foreign currency Total cash Cash in third parties banks:
326,759 264,013 104,905 73,831 43,781 22,139 18,536 10,187 9,236 3,078
134,106 311,043 191,105 31,236 189,841 1,741 3,671 6,804 280 1,721
2,855
-
2,401 2,199 1,458 1,008 960 887,346
401 788 397 873,134
PT Gudang Garam Tbk
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT BPD Bengkulu PT Bank UOB Buana Tbk Carry forward
18
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) 2009
Pindahan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat PT BPR Tri Gunung Selatan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk The Royal Bank of Scotland PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Citibank N.A. Bank lainnya (saldo masing-masing di bawah Rp 250 juta) Total rupiah Valuta asing Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank AG PT Bank OCBC NISP Tbk Citibank N.A. The Royal Bank of Scotland PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Bank lainnya (saldo masing-masing dibawah Rp 250 juta) Total valuta asing Total bank pihak ketiga Deposito berjangka: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mestika Dharma PT Bank Internasional Indonesia Tbk Dipindahkan
2008
887,346
873,134
956 924 804 752 624 496 481 475
4,115 2,115 302 1,310 1,354
427 398
1 750
471 894,154
120 883,201
32,301 31,140 21,678 18,838 17,386 12,126 454 378
19,946 63 3,255 101 1,414 620 43,685 43,860
61
39,263
123 134,485
374 152,581
1,028,639
1,035,782
Total cash in third parties banks
3,305 3,495 2,339 13,886 5,000 28,025
Time deposits: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mestika Dharma PT Bank Internasional Indonesia Tbk Carry forward
53,328 16,827 15,225 6,675 3,774 3,232 1,800 1,095 1,065 980 104,001
PT Gudang Garam Tbk
Carried forward PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat PT BPR Tri Gunung Selatan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk The Royal Bank of Scotland PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Citibank N.A. Other banks (balances of below Rp 250 million each) Total rupiah Foreign currency Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank AG PT Bank OCBC NISP Tbk Citibank N.A. The Royal Bank of Scotland PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Other banks (balances of below Rp 250 million each) Total foreign currency
19
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
3. 2009
Pindahan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT BPR Terabina Seraya Mulia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Kesawan Tbk Bank lainnya (saldo masing-masing dibawah Rp 250 juta) Total rupiah
2008
104,001 600 525 500
28,025 -
430 270 265
-
204 106,795
28,025
Carried forward PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT BPR Terabina Seraya Mulia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Kesawan Tbk Other banks (balances of below Rp 250 million each) Total rupiah
5,462 5,462
14,125 14,125
Foreign currency PT Bank OCBC NISP Tbk Total foreign currency
112,257
42,150
1,222,897
1,134,826
Valuta asing PT Bank OCBC NISP Tbk Total valuta asing Total deposito berjangka
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2009
2008
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangka adalah: Deposito rupiah Deposito US dollar
Total time deposits
The average annual interest rates of the time deposits are: 5.50% - 14.00% 1.75%
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dalam valuta asing.
6.00% - 14.00% 3.75%
Rupiah deposits US dollar deposits
See Note 29 for details of balances in foreign currencies.
PT Gudang Garam Tbk
20
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
4. PIUTANG USAHA
4. 2009
Piutang usaha pada pihak ketiga Piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (perusahaan afiliasi): PT Gandum PT Menara Kartika Buana PT Karya Niaga Bersama PT Panverta Cakra Kencana PT Surya Jaya Bhakti PT Halim Wonowidjojo PT Tirtamas Megah PT Surya Bhakti Utama PT Surya Kerta Bhakti
977,092
2008 186,553
22,474 8,684 3,682 810 408 218 5 36,281
28,090 2,963 455 668,652 193 1,140,494 60,040 1,900,887
1,013,373
2,087,440
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
858,348 102,029 3,959 12,756 977,092 2009
Piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (perusahaan afiliasi): 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari
Trade receivables from third parties Trade receivables from related parties (affiliated companies): PT Gandum PT Menara Kartika Buana PT Karya Niaga Bersama PT Panverta Cakra Kencana PT Surya Jaya Bhakti PT Halim Wonowidjojo PT Tirtamas Megah PT Surya Bhakti Utama PT Surya Kerta Bhakti
The aging of trade receivables is as follows: 2009
Piutang usaha pada pihak ketiga: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari
TRADE RECEIVABLES
12,096 1,425 22,760 36,281
2008
155,189 8,789 8,815 13,760 186,553
Trade receivables from third parties 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days Over 90 days
2008
1,890,683 2,252 1,320 6,632 1,900,887
Trade receivables from related parties (affiliated companies): 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days Over 90 days
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dalam valuta asing.
See Note 29 for details of balances in foreign currencies.
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih sehingga penyisihan piutang ragu-ragu nihil.
Management believes that all receivables are collectible. Therefore, the allowance for doubtful accounts is nil.
PT Gudang Garam Tbk
21
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
5. PIUTANG LAIN-LAIN
5. 2009
Karyawan Lainnya
1,481 24,104 25,585
OTHER RECEIVABLES
2008 393 10,765 11,158
Receivables from employees Others
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dalam valuta asing.
See Note 29 for details of balances in foreign currencies.
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih sehingga penyisihan piutang ragu-ragu nihil.
Management believes that all receivables are collectible. Therefore, the allowance for doubtful accounts is nil.
6. PERSEDIAAN
6. 2009
Barang jadi/dagangan Barang dalam pengolahan Bahan baku/pembantu Pita cukai dan PPN rokok Suku cadang dan keperluan pabrik Persediaan dalam perjalanan
1,944,901 114,510 12,777,125 1,305,150 635,596 16,777,282 76,028 16,853,310
Per 31 Desember 2009, seluruh persediaan diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian, huru hara, penjarahan dan bencana alam dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 15.069.163 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini memadai.
2008 593,040 63,910 11,765,747 413,112 673,768 13,509,577 19,410 13,528,987
Inventories in transit
7. PREPAID TAXES 2009 39,229 39,229
2008 47,820 8,335 56,155
8. ASET LANCAR LAIN-LAIN Merupakan uang muka pembelian persediaan.
Finished goods/merchandise inventories Goods in process Raw/supplementary materials Excise duty ribbons and VAT on cigarettes Spare parts and factory supplies
As of 31 December 2009, all inventories were insured against the risk of fire, theft, riots, civil commotion damage and natural disaster for a total coverage of Rp 15,069,163 million. Management believes that the total insurance coverage is adequate.
7. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Pajak Pertambahan Nilai PPh Badan lebih bayar tahun 2007
INVENTORIES
Value Added Tax 2007 Corporate Income Tax overpayment
8. OTHER CURRENT ASSETS Represent advances for the purchase of inventories.
PT Gudang Garam Tbk
22
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9.
ASET TETAP
9. FIXED ASSETS 2009 Saldo awal/ Beginning balance
HARGA PEROLEHAN: Tanah Bangunan, jalan dan jembatan Instalasi air dan listrik Mesin dan peralatan Inventaris Kendaraan bermotor, helikopter dan peralatannya Aset dalam penyelesaian
AKUMULASI PENYUSUTAN: Bangunan, jalan dan jembatan Instalasi air dan listrik Mesin dan peralatan Inventaris Kendaraan bermotor, helikopter dan peralatannya
NILAI BUKU
Anak perusahaan baru/New subsidiary
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
307,191
2,991
1,028)
(1,277)
-)
309,933)
1,164,693
106
-)
-)
78,598)
1,243,397)
37,731
-
-)
-)
-)
37,731)
7,676,593 462,722
3
260) 24,045) )
-) (87)
752,732) 91,762)
8,429,585) 578,445)
495,600 10,144,530
3,100
96,120) 121,453)
(29,079) (30,443)
15,402) 938,494)
578,043) 11,177,134)
868,907 11,013,437
3,100
1,023,457) 1,144,910)
-) (30,443)
(938,494) -)
953,870) 12,131,004)
(331,039)
-
(55,395)
-)
-)
(386,434)
(23,461)
-
(1,696)
-)
-)
(25,157)
(3,317,816) (380,304)
-
(576,991) (50,950)
-) 4)
-) -)
(3,894,807) (431,250)
(352,723) (4,405,343)
-
(49,507) (734,539)
28,338) 28,342)
-) -)
(373,892) (5,111,540) 7,019,464)
6,608,094)
PT Gudang Garam Tbk
ACQUISITION COST: Land Buildings, roads and bridges Water and electrical installations Machinery and equipment Furniture and fixtures Motor vehicles, helicopters and related equipment Assets under construction
ACCUMULATED DEPRECIATION: Buildings, roads and bridges Water and electrical installations Machinery and equipment Furniture and fixtures Motor vehicles, helicopters and related equipment
NET BOOK VALUE
23
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
9. FIXED ASSETS (Continued) 2008
Saldo awal/ Beginning balance HARGA PEROLEHAN: Tanah Bangunan, jalan dan jembatan Instalasi air dan listrik Mesin dan peralatan Inventaris Kendaraan bermotor, helikopter dan peralatannya Aset dalam penyelesaian
AKUMULASI PENYUSUTAN: Bangunan, jalan dan jembatan Instalasi air dan listrik Mesin dan peralatan Inventaris Kendaraan bermotor, helikopter dan peralatannya
NILAI BUKU
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
310,326) 974,002)
3,346 -
(6,481) (2,923)
-) 193,614)
307,191 1,164,693
37,731) 7,597,093) 406,462)
1,131 308
-) (109) (47)
-) 78,478) 55,999)
37,731 7,676,593 462,722
401,339) 9,726,953) 374,694) 10,101,647)
163 4,948 951,204 956,152
(34,642) (44,202) (160) (44,362)
128,740) 456,831) (456,831) -)
495,600 10,144,530 868,907 11,013,437
(289,553)
(44,409)
2,923
-
(331,039)
(21,764) (2,759,702) (333,651)
(1,697) (558,223) (46,688)
109 35
-
(23,461) (3,317,816) (380,304)
(285,999) (3,690,669)
(94,818) (745,835)
28,094 31,161
-
(352,723) (4,405,343)
6,410,978)
6,608,094)
2009 Bangunan, jalan dan jembatan Mesin dan peralatan Inventaris Kendaraan bermotor, helikopter dan peralatannya
ACQUISITION COST: Land Buildings, roads and bridges Water and electrical installations Machinery and equipment Furniture and fixtures Motor vehicles, helicopters and related equipment Assets under construction
ACCUMULATED DEPRECIATION: Buildings, roads and bridges Water and electrical installations Machinery and equipment Furniture and fixtures Motor vehicles, helicopters and related equipment
NET BOOK VALUE
Assets under construction consist of:
Aset dalam penyelesaian terdiri dari:
Persentase penyelesaian
Saldo akhir/ Ending balance
2008
73,444 865,862 13,363
87,424 763,212 13,041
1,201 953,870
5,230 868,907
25% - 95%
25% - 95%
PT Gudang Garam Tbk
Buildings, roads and bridges Machinery and equipment Furniture and fixtures Motor vehicles, helicopters and related equipment
Percentage of completion
24
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
9. FIXED ASSETS (Continued) 2009
Penyusutan dibebankan pada: Beban produksi Beban penjualan Beban umum dan administrasi
654,095 26,988 53,456 734,539
2008
631,563 17,106 97,166 745,835
Depreciation expense was charged to: Production costs Selling expenses General and administrative expenses
Per 31 Desember 2009, sebagian tanah dan bangunan Perseroan dengan nilai buku Rp…20.844 juta dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek dari Bank BNI (Catatan 11).
As of 31 December 2009, part of the Company’s land and buildings at book value of Rp. 20,844 million are pledged as collateral for the short-term loan from Bank BNI (Note 11).
Per 31 Desember 2009, seluruh aset tetap (diluar tanah serta bangunan dan kendaraan tertentu) dengan nilai buku sebesar Rp 6.664.710 juta diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian, penjarahan dan huru hara, bencana alam dan kecelakaan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 8.426.106 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini memadai.
As of 31 December 2009, all fixed assets (excluding land, certain buildings and vehicles) at a total net book value of Rp 6,664,710 million, were insured against the risk of fire, theft, civil commotion damage and riots, natural disaster and accident for a total coverage of Rp 8,426,106 million. Management believes that the total insurance coverage is adequate.
Dalam tahun 2009 dan 2008, Perseroan dan anak perusahaan telah melakukan penjualan aset tetap sebagai berikut:
In 2009 and 2008, the Company and subsidiaries sold certain fixed assets as follows:
2009 Nilai buku Hasil penjualan bersih Laba penjualan aset tetap
(2,101) 17,488) 15,387)
2008 (12,811) 19,169) 6,358)
10. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Biaya dibayar dimuka Lainnya
Net book value Net proceeds Gain on sale of fixed assets
10. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2009
2008
332,872 27,264 6,135 247,073 613,344
192,068 1,647 6,816 243,959 444,490
PT Gudang Garam Tbk
Advances for the purchase of fixed assets Guarantee deposits Prepaid expenses Others
25
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK
11. SHORT-TERM LOANS 2009
2008 The Company obtained short-term loans in rupiah currency from the following banks:
Perseroan memperoleh pinjaman jangka pendek dalam mata uang rupiah dari bank-bank berikut ini: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank DBS Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Internasional Indonesia Tbk The Royal Bank of Scotland
Tingkat bunga per tahun
772,479 660,283 600,000 350,000 300,000
686,630 1,295,293 400,000 800,000
250,000 150,000 100,000 3,182,762
350,000 50,000 500,000 250,000 4,331,923
8.50% - 16.65%
8.25% - 18%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank DBS Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Internasional Indonesia Tbk The Royal Bank of Scotland
Annual interest rates
Seluruh pinjaman jangka pendek di atas merupakan penggunaan fasilitas pinjaman jangka pendek yang dapat diperpanjang (“revolving”).
The above outstanding short-term loans represent several drawdowns of short-term revolving credit facilities.
Pada akhir 2009, pinjaman jangka pendek dari PT Bank Negara Indonesia Tbk dijamin dengan sebagian tanah dan bangunan Perseroan dengan nilai buku Rp 20.844 juta.
At year end 2009, short-term loan from PT Bank Negara Indonesia Tbk is guaranteed by part of Company’s land and buildings with net book value of Rp 20,844 million.
Perjanjian pinjaman jangka pendek yang diperoleh Perseroan mencantumkan beberapa pembatasan, antara lain sehubungan dengan ketaatan rasio keuangan dan persyaratan administrasi yang telah ditentukan.
The short-term loan agreements entered into by the Company include certain restrictions, among other things, on compliance with determined financial ratios and administrative requirements.
Informasi mengenai tanggal jatuh tempo dari pinjaman jangka pendek per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Information relating to due date of outstanding short-term loans as of 31 December 2009 is as follows:
Kreditur/Lenders
Jatuh tempo/Due dates
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank DBS Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Internasional Indonesia Tbk
11, 18 dan/and 27 Januari/January 2010 24 Februari/February, 4 dan/and 8 Maret/March 2010 15, 22 Januari/January dan/and 11 Februari/ February 2010 15 Januari/January dan/and 11 Februari/February 2010 4 dan/and 23 Maret/March 2010 5 Januari/January dan/and 25 Februari/February 2010 12 Januari/January 2010 28 Januari/January dan/and 27 September 2010
PT Gudang Garam Tbk
26
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
12. HUTANG USAHA
12. TRADE PAYABLES
Hutang usaha terutama berasal dari pembelian bahan baku/pembantu.
Trade payables are mainly originated from purchase of raw/supplementary materials.
2009 Hutang usaha pada pihak ketiga
2008
290,517
Hutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (perusahaan afiliasi): PT Surya Zig Zag PT Taman Sriwedari PT Trias Sentosa PT Primabox Adiperkasa PT Halim Wonowidjojo PT Panverta Cakrakencana
Umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
161,207
27,006 2,414 1,680 771 356 37 32,264
10,971 2,089 901 17 13,978
322,781
175,185
308,832 8,118 3,873 1,958 322,781
156,684 15,820 424 2,257 175,185
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dalam valuta asing.
Trade payables to third parties Trade payables to related parties (affiliated companies): PT Surya Zig Zag PT Taman Sriwedari PT Trias Sentosa PT Primabox Adiperkasa PT Halim Wonowidjojo PT Panverta Cakrakencana
The aging of trade payables is as follows: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
See Note 29 for details of balances in foreign currencies.
13. HUTANG PAJAK
13. TAXES PAYABLE
a. Hutang pajak terdiri dari:
a. Taxes payable consist of: 2009
Perseroan: Pajak Penghasilan Badan (pasal 29) Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23/26 Pasal 25
2008
128,505
81,052
3,550 3 1,053 133,111
4,298 5,097 598 52,361 143,406
PT Gudang Garam Tbk
Company: Corporate Income Tax (article 29) Income Tax: Article 21 Article 22 Article 23/26 Article 25
27
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
13. HUTANG PAJAK (Lanjutan)
13. TAXES PAYABLE (Continued) 2009
Anak perusahaan: Pajak Penghasilan Badan (pasal 29) Pajak Penghasilan Lainnya
53,703 1,138 54,841
76 541 617
187,952
144,023
b. Komponen beban (penghasilan) pajak adalah sebagai berikut: 2009 Pajak kini: Perseroan Anak perusahaan Anak perusahaan - final Pajak tangguhan: Perseroan Anak perusahaan
Tarif pajak maksimum yang berlaku Pengaruh pajak dari perbedaan permanen: Perseroan Anak perusahaan Pengaruh perubahan peraturan pajak (Catatan 13h): Perseroan Anak perusahaan Pengaruh tarif pajak progresif Perubahan penyisihan aset pajak tangguhan Pajak final anak perusahaan Beban pajak
2008 826,287) 19,717) 3,462) 849,466)
(70,233) (8,696) (78,929)
(56,385) (17,229) (73,614)
1,342,312)
775,852)
2009
Subsidiaries: Corporate Income Tax (article 29) Other Income Taxes
b. The components of income tax expense (benefit) are as follows:
1,341,753) 79,488) -) 1,421,241)
c. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dikalikan tarif pajak maksimum yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak Laba yang terkena pajak final
2008
Current: Company Subsidiaries Subsidiary - final Deferred: Company Subsidiaries
c. The reconciliation between the consolidated accounting profit before tax multiplied by the maximum marginal tax rate and income tax expense is as follows: 2008
4,828,213) -) 4,828,213) 28%) 1,351,900)
2,656,344) (26,746) 2,629,598) 30% 788,879)
(16,266) (2,907) (19,173)
63,879) (478) 63,401
8,428) 978) 9,406) -)
(69,571) (10,301) (79,872) (35)
179) -) 1,342,312)
17 3,462 775,852
PT Gudang Garam Tbk
Consolidated accounting profit before tax Profit subject to final tax Enacted maximum marginal tax rate Tax effect of permanent differences: Company Subsidiaries Effect of change in tax regulation (Note 13h): Company Subsidiaries Effect of graduated tax rates Changes in valuation allowance of deferred tax assets Final tax of subsidiary Income tax expense
28
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
13. HUTANG PAJAK (Lanjutan) d.
13. TAXES PAYABLE (Continued)
.Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dengan laba kena pajak Perseroan adalah sebagai berikut: 2009
Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba akuntansi sebelum pajak Perseroan Perbedaan permanen: Biaya promosi Rokok karyawan Sumbangan Penyusutan aset yang tidak boleh dikurangkan Pendapatan bunga dan sewa Lainnya Jumlah perbedaan permanen Perbedaan temporer: Laba belum terealisasi dalam persediaan Kewajiban imbalan pasca-kerja Laba penjualan aset tetap Penyusutan aset tetap Jumlah perbedaan temporer Laba kena pajak
d. .The reconciliation between consolidated accounting profit before tax and the Company’s taxable profit is as follows:
2008
4,828,213) (259,078) 4,569,135)
2,656,344 (70,970) 2,585,374
2,893) 1,819) 11,905)
169,044 21,818 12,476
4,788) (82,677) 3,181) (58,091)
4,607 (12,596) 17,580 212,929
Permanent differences: Promotion expenses Cigarettes for employees Donations Depreciation of certain fixed assets, which is non-deductible Interest and rental income Others Total permanent differences
338,405) 66,098) (2,243) (121,330) 280,930)
87,840 (3,733) (128,060) (43,953)
Temporary differences: Unrealized profits in inventories Obligation for post-employment benefits Gain on sale of fixed assets Depreciation of fixed assets Total temporary differences
4,791,974)
2,754,350
Taxable profit
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak tahun 2009 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan final.
Consolidated accounting profit before tax Subsidiaries’ income before tax Company’s accounting profit before tax
In these consolidated financial statements, the amount of 2009 taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has yet to submit its final corporate income tax returns.
PT Gudang Garam Tbk
29
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
13. HUTANG PAJAK (Lanjutan)
13. TAXES PAYABLE (Continued)
e. Perhitungan beban pajak kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut: 2009 Laba kena pajak: Perseroan Anak perusahaan Beban pajak kini, dengan tarif pajak yang berlaku: Perseroan Anak perusahaan Pajak dibayar dimuka: Perseroan: PPh pasal 22 PPh pasal 23 PPh pasal 25 Anak perusahaan: PPh pasal 22 PPh pasal 23 PPh pasal 25 Hutang PPh pasal 29
e.
The calculation of current tax expense and payable is as follows: 2008
4,791,974) 283,887) 5,075,861)
2,754,350) 65,693) 2,820,043
1,341,753) 79,488) 1,421,241)
) 826,287) 19,717) 846,004)
(58,276) (95) (1,154,877) (1,213,248)
(57,806) (92) (687,337) (745,235)
(13,968) (21) (11,796) (25,785)
(18,878) (73) (690) (19,641)
182,208)
81,128)
Taxable profit: Company Subsidiaries Current tax expense, at enacted tax rates: Company Subsidiaries Prepaid taxes: Company: Income Tax article 22 Income Tax article 23 Income Tax article 25 Subsidiaries: Income Tax article 22 Income Tax article 23 Income Tax article 25 Income Tax article 29 payable
f. ..Perbedaan temporer yang membentuk bagian signifikan dari f. The items that give rise to significant portions of the deferred .tax assets and liabilities as of 31 December 2009 and 2008 aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2009 dan are .as follows: 2008, adalah sebagai berikut: 2009
2008
Aset pajak tangguhan anak perusahaan, bersih
3,118)
444)
Deferred tax assets of subsidiaries, net
Aset (kewajiban) pajak tangguhan Perseroan: Laba belum terealisasi dalam persediaan Kewajiban imbalan pasca-kerja Aset tetap Kewajiban pajak tangguhan Perseroan, bersih
84,601) 132,336) (494,558) (277,621)
-) 115,811) (463,665) (347,854)
Deferred tax asset (liabilities) of the Company: Unrealized profits in inventories Obligation for post-employment benefits Fixed assets Deferred tax liabilities of the Company, net
(43,314) (320,935)
(49,336) (397,190)
Kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan, bersih
Manajemen berkeyakinan bahwa semua aset pajak tangguhan dapat terealisasi.
Deferred tax liabilities of subsidiaries, net
Management believes that all deferred tax assets are realizable.
PT Gudang Garam Tbk
30
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
13. HUTANG PAJAK (Lanjutan)
13. TAXES PAYABLE (Continued)
g. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan anak perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam batas waktu yang ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit/pay individual company tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
h. Tanggal 23 September 2008, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008 yang merupakan amandemen dari Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 7/1983. Perubahan signifikan yang diatur dalam amandemen tersebut adalah perubahan tarif pajak penghasilan perusahaan menjadi tarif tunggal, yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
h.
On 23 September 2008, the President of Republic of Indonesia approved the Income Tax Law No. 36/2008 which is the amendment of the Income Tax Law No. 7/ 1983. The significant change stipulated in the amendment is changing of corporate income tax rate to a single rate, i.e. 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 and onwards.
Sampai 31 Desember 2008, seluruh pendapatan anak perusahaan PT Surya Madistrindo, yang bergerak dibidang distribusi rokok, dikenakan pajak final atas penghasilan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak. Pada tanggal 31 Desember 2008, Direktorat Jenderal Pajak mengesahkan peraturan No. PER-52/PJ/2008 tentang perubahan pajak penghasilan perusahaan untuk distributor industri rokok. Dengan adanya perubahan tersebut, pajak penghasilan final diubah menjadi tidak final. Peraturan baru ini berlaku efektif untuk tahun berakhir setelah 31 Desember 2008.
Through 31 December 2008, all revenues of the subsidiary PT Surya Madistrindo, which is engaged in the distribution of cigarettes were subject to final income tax, in accordance with the prevailing decree of the Director General of Taxation. On 31 December 2008, the Directorate General of Taxation has approved the rule No..PER-52/PJ/2008 with respect to the change of corporate income tax for the distributor of cigarette industry. Under this amended rule, the final income tax is changed to non final. The new rule is effective for financial year ending after 31 December 2008.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2009 dan 2008 telah dihitung dengan memperhitungkan perubahanperubahan peraturan pajak di atas.
Deferred tax assets and liabilities as of 31 December 2009 and 2008 have been calculated by taking into account the above-mentioned changes in tax regulations.
14. HUTANG CUKAI DAN PPN ROKOK
14. EXCISE DUTY AND VAT PAYABLES 2009
Pita cukai PPN rokok
3,367,108 661,609 4,028,717
2008 2,308,912 469,020 2,777,932
PT Gudang Garam Tbk
Excise duty ribbons VAT on cigarettes
31
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES 2009
Beban pemasaran Beban bunga Lain-lain
46,916 46,619 20,499 114,034
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dalam valuta asing.
2008 11,602 68,011 8,027 87,640
See Note 29 for details of balances in foreign currencies.
16. KEWAJIBAN LANCAR LAIN-LAIN
16. OTHER CURRENT LIABILITIES 2009
Hutang pembelian aset tetap Uang jaminan distributor Lainnya
21,075 78,366 25,592 125,033
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No..13/ 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perseroan dan anak perusahaan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan pensiun. Imbalan pasca-kerja ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pensiun. Perhitungan atas kewajiban imbalan pasca-kerja per 31 Desember 2009 dan 2008 dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, sebagai aktuaris independen dengan asumsi utama sebagai berikut: 2009 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan kompensasi per tahun
Marketing expenses Interest expense Miscellaneous
10.75% 8.00%
2008 138,157 12,505 3,167 153,829
Payables for the purchase of fixed assets Distributors’ guarantee deposits Others
17. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/ 2003 relating to labor regulations, the Company and subsidiaries are required to provide post-employment benefits to their employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement. Calculation of obligation for post-employment benefits as of 31.December 2009 and 2008 are performed by PT Watson Wyatt Purbajaga as the independent actuary with main assumptions as follows: 2008 12.00%) 9.00%)
PT Gudang Garam Tbk
Discount rate per annum Future compensation increases per annum
32
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Tabel berikut menyajikan kewajiban imbalan pasca-kerja yang tercatat di neraca konsolidasi, mutasi kewajiban imbalan pascakerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berakhir 31 Desember 2009 dan 2008:
Nilai kini kewajiban bersih imbalan pasca-kerja Beban jasa lalu yang belum diakui, non-vested Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Kewajiban imbalan pasca-kerja Kewajiban imbalan pasca-kerja, awal tahun Beban imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan Imbalan pasca-kerja yang dibayar selama tahun berjalan Kewajiban imbalan pasca-kerja, akhir tahun Beban jasa kini Beban bunga Kerugian (keuntungan) aktuaria yang diakui Amortisasi beban jasa lalu
17. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) The following table summarizes the obligation for postemployment benefits as reflected in the consolidated balance sheets, movement in the obligation during the year, and expense recognized in the consolidated statements of income for the years ended 31 December 2009 and 2008:
2009
2008
788,967)
654,326)
(200,268)
(220,678)
Present value of net obligation Unrecognized past service cost, non-vested
(22,489) 566,210)
52,318) 485,966)
Unrecognized actuarial gain (losses) Obligation for post-employment benefits
485,966)
394,741)
142,098)
125,802)
(61,854)
(34,577)
566,210)
485,966)
45,608) 76,500) (420) 20,410) 142,098)
37,324) 68,460) (392) 20,410) 125,802)
PT Gudang Garam Tbk
Obligation for post-employment benefits, beginning of year Post-employment benefits expense recognized during the year Actual post-employment benefits paid during the year Obligation for post employment benefits, end of year Current service costs Interest on obligation Recognized actuarial losses (gain) Amortization of past service cost
33
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
18. MODAL SAHAM
18. SHARE CAPITAL
Modal dasar: Jumlah saham Nilai nominal per saham (dalam rupiah penuh) Jumlah nominal Modal ditempatkan dan disetor penuh: Jumlah saham Jumlah nominal
1,924,088,000 saham/shares Rp 962,044 juta/million
Susunan pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Ny. Juni Setiawati Wonowidjojo
Authorized capital: Number of shares Par value per share (in whole rupiah) Total par value Issued and paid-up capital: Number of shares Total par value
2,316,000,000 saham/shares Rp 500 Rp 1,158,000 juta/million
Jumlah saham/ Number of shares
The composition of the Company’s shareholders as of 311December 2009 and 2008 is as follows:
2009 Jumlah nominal/ Par value Rp juta/million
%
Shareholders
10,001,800
5,001
0.52
Mrs. Juni Setiawati Wonowidjojo
Tn. Susilo Wonowidjojo
5,460,400
2,730
0.28
Mr. Susilo Wonowidjojo
PT Suryaduta Investama
1,285,320,000
642,660
66.80
PT Suryaduta Investama
PT Suryamitra Kusuma
120,442,700
60,221
6.26
PT Suryamitra Kusuma
Lainnya
502,863,100
251,432
26.14
Others
1,924,088,000
962,044
100.00
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
Tn. Rachman Halim
18,093,000
Ny. Juni Setiawati Wonowidjojo
2008 Jumlah nominal/ Par value Rp juta/million 9,046
%
Shareholders
0.94
Mr. Rachman Halim
10,001,800
5,001
0.52
Mrs. Juni Setiawati Wonowidjojo
Tn. Susilo Wonowidjojo
5,460,400
2,730
0.28
Mr. Susilo Wonowidjojo
PT Suryaduta Investama
1,285,320,000
642,660
66.80
PT Suryaduta Investama
PT Suryamitra Kusuma
102,349,700
51,175
5.32
PT Suryamitra Kusuma
Lainnya
502,863,100
251,432
26.14
Others
1,924,088,000
962,044
100.00
PT Gudang Garam Tbk
34
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
19. AGIO SAHAM
19. CAPITAL PAID IN EXCESS OF PAR
Merupakan selisih antara harga penawaran saham Rp 10.250 (rupiah penuh) per saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (rupiah penuh) per saham dari 57.807.800 saham yang dijual dalam masa penawaran perdana 21 Juli - 3 Agustus 1990, dimana sejumlah Rp 481.022 juta telah direklasifikasi menjadi modal saham dengan pengeluaran saham bonus dalam tahun 1996 (Catatan 1).
Represents the premium as a result of the difference between offering price of Rp 10,250 (whole rupiah) and par value of Rp 1,000 (whole rupiah) per share from 57,807,800 shares sold during the initial public offering period of 21 July - 3 August 1990, of which Rp 481,022 million has been reclassified to share capital through the issuance of bonus shares in 1996 (Note 1).
20. SELISIH PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP Efektif 1 Januari 2008, Perseroan dan anak perusahaan menerapkan PSAK 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap” dan mengukur aset tetapnya dengan model biaya. Nilai revaluasi dari aset tetap yang dinilai kembali sebelum penerapan PSAK ini dianggap sebagai nilai perolehan dan seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap (anak perusahaan) direklasifikasi ke saldo laba.
20. REVALUATION INCREMENT Effective 1 January 2008, the Company and subsidiaries adopted PSAK 16 (Revision 2007) “Fixed Assets” and measured their fixed assets using cost model. The revaluation value of fixed assets which were revalued prior to the adoption of this PSAK is deemed as acquisition cost and the remaining balance of revaluation increment (of a subsidiary) is reclassified to retained earnings.
21. PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA
21. SALES/OPERATING REVENUE 2009
2008
Merupakan penjualan/pendapatan usaha bersih (setelah dikurangi retur penjualan dan potongan penjualan): Ekspor: Sigaret kretek mesin Sigaret kretek tangan Kertas karton Lainnya Lokal: Sigaret kretek mesin Sigaret kretek tangan Rokok klobot Kertas karton Lainnya Jumlah: Sigaret kretek mesin Sigaret kretek tangan Rokok klobot Kertas karton Lainnya
Represent net sales/operating revenue (after deduction of sales returns and sales discounts): 1,385,709 5,097 436,021 23,525 1,850,352
1,236,050 4,724 436,700 28,830 1,706,304
26,347,207 4,032,075 33,322 517,379 192,745 31,122,728
24,315,126 3,255,688 32,799 442,143 499,583 28,545,339
27,732,916 4,037,172 33,322 953,400 216,270 32,973,080
25,551,176 3,260,412 32,799 878,843 528,413 30,251,643
PT Gudang Garam Tbk
Export: Machine-made clove cigarettes Hand-rolled clove cigarettes Paperboard Others Domestic: Machine-made clove cigarettes Hand-rolled clove cigarettes Klobot (corn silk) clove cigarettes Paperboard Others Total: Machine-made clove cigarettes Hand-rolled clove cigarettes Klobot (corn silk) clove cigarettes Paperboard Others
35
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
21. PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA (Lanjutan)
21. SALES/OPERATING REVENUE (Contiued)
Dalam tahun 2009 dan 2008, Perseroan dan anak perusahaan melakukan penjualan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (perusahaan afiliasi), sebagai berikut:
In 2009 and 2008, the Company and subsidiaries engaged in sales transactions with related parties (affiliated companies), as follows: Persentase dari total penjualan/Percentage from total sales 2009 2008
Jumlah/Amount 2009 2008 PT Surya Bhakti Utama PT Surya Jaya Bhakti PT Menara Kartikabuana PT Gandum PT Karya Niaga Bersama PT Panverta Cakra Kencana PT Halim Wonowidjojo PT Surya Kerta Bhakti Lain-lain
2,986,699 1,679,690 57,561 51,409 34,657 3,914 1,758 499 4,816,187
12,070,249 12,484,396 394,686 32,206 3,317 1,004 1,260,635 783 26,247,276
Dalam tahun 2009, tidak ada penjualan pada/pendapatan usaha dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan/pendapatan usaha.
9% 5% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 14%
22. COST OF SALES 2009
Persediaan awal barang dalam pengolahan Persediaan akhir barang dalam pengolahan Beban pokok produksi Pita cukai dan PPN rokok Persediaan awal barang jadi/ dagangan Pembelian barang dagangan Persediaan akhir barang jadi/ dagangan Barang jadi untuk karyawan dan promosi Beban pokok penjualan sigaret/rokok kretek dan kertas karton Beban pokok penjualan lain-lain
PT Surya Bhakti Utama PT Surya Jaya Bhakti PT Menara Kartikabuana PT Gandum PT Karya Niaga Bersama PT Panverta Cakra Kencana PT Halim Wonowidjojo PT Surya Kerta Bhakti Others
In 2009, no sales/operating revenue earned from any customer exceeded 10% of total sales/operating revenue.
22. BEBAN POKOK PENJUALAN Sigaret/rokok kretek dan kertas karton: Beban produksi langsung: Bahan baku yang digunakan Upah langsung Beban produksi tak langsung Jumlah beban produksi
40% 41% 0% 1% 0% 0% 0% 5% 0% 87%
5,754,588) 631,879) 1,423,056) 7,809,523) 63,910) (114,510) 7,758,923) 19,243,020) 27,001,943) 593,040) 6,737) (1,944,901) (35,540) 25,621,279) 186,285) 25,807,564)
2008 5,199,122) 490,686) 1,287,930) 6,977,738)
Clove cigarettes and paperboard: Direct production costs: Raw materials used Direct labor Indirect production costs Total production costs
71,227) Beginning balance of goods in process (63,910) Ending balance of goods in process 6,985,055) Cost of goods manufactured 17,702,228) Excise duty ribbons and VAT on cigarettes 24,687,283) Beginning balance of finished goods/ 570,160) merchandise inventories 136) Purchase of merchandise inventories Ending balance of finished goods/ (593,040) merchandise inventories Finished goods for employees and promotion (45,609) Cost of sales of clove cigarettes 24,618,930) and paperboard 476,206) Cost of other sales 25,095,136)
PT Gudang Garam Tbk
36
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
22. COST OF SALES (Continued)
Dalam tahun 2009 dan 2008, Perseroan dan anak perusahaan melakukan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (perusahaan afiliasi), sebagai berikut: 2009 PT Surya Zig Zag PT Trias Sentosa PT Taman Sriwedari PT Halim Wonowidjojo PT Primabox Adiperkasa PT Lidjen Lainnya
In 2009 and 2008, the Company and subsidiaries engaged in purchase transactions with related parties (affiliated companies), as follows: 2008
147,382 38,462 17,950 6,737 3,040 1,355 214,926
Tidak ada pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah seluruh pembelian.
138,808 39,381 17,922 135 3,579 60 199,885
There were no purchases from any supplier exceeded 10% of total purchases.
23. BEBAN PENJUALAN
23. SELLING EXPENSES 2009
Transportasi, pengangkutan, iklan, promosi dan beban pemasaran lainnya Kompensasi karyawan Keperluan kantor, perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan aset tetap Lain-lain
2008
798,872 128,296 54,368 26,988 22,034 1,030,558
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
888,070 24,922 80,562 17,106 3,436 1,014,096
Transportation, freight, advertising, promotion and other marketing expenses Employees’ compensation Office supplies, repairs and maintenance Depreciation of fixed assets Miscellaneous
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2009
Kompensasi karyawan Listrik dan air Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan aset tetap Keperluan kantor, komunikasi, jasa profesional Asuransi Perjalanan dinas, akomodasi Sumbangan, jamuan tamu/atensi relasi, Pajak Bumi dan Bangunan Lain-lain
PT Surya Zig Zag PT Trias Sentosa PT Taman Sriwedari PT Halim Wonowidjojo PT Primabox Adiperkasa PT Lidjen Others
2008
424,287 79,415 73,560 53,456
392,642 76,911 107,752 97,166
36,528 33,306 24,693
29,790 38,747 23,930
18,761 184,115 928,121
19,175 190,663 976,776
Kompensasi direksi dan komisaris Perseroan yang termasuk di dalam beban umum dan administrasi pada tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 40.312 juta dan Rp 50.004 juta.
Employees’ compensation Utilities Repairs and maintenance Depreciation of fixed assets Office supplies, communication, professional fees Insurance Travelling, accommodation Donations, entertainment, Tax on Land and Building Miscellaneous
The compensation of the Company’s directors and commissioners included in general and administrative expenses in 2009 and 2008 were Rp 40,312 million and Rp 50,004 million, respectively.
PT Gudang Garam Tbk
37
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
25. LABA PER SAHAM
25. EARNINGS PER SHARE 2009
Laba usaha (dalam jutaan rupiah) Laba bersih (dalam jutaan rupiah) Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ ditempatkan (dalam ribuan saham) Laba usaha per saham (dalam rupiah penuh) Laba bersih per saham (dalam rupiah penuh)
2008
5,206,837 3,455,702
3,165,635 1,880,492
1,924,088 2,706 1,796
1,924,088 1,645 977
26. DIVIDEN KAS
Operating profit (in millions of rupiah) Net profit (in millions of rupiah) Weighted average of total outstanding/ issued shares (in thousands of share) Operating profit per share (in whole rupiah) Net profit per share (in whole rupiah)
26. CASH DIVIDENDS
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 20 Juni 2009 (risalah dibuat oleh notaris Siti Nurul Yuliani, SH, M.Kn, dengan akte No. 72) memutuskan untuk membagikan dividen kas sejumlah Rp 673.431 juta [Rp 350 (rupiah penuh) per saham].
The Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 20 June 2009 (minutes prepared by notary public Siti Nurul Yuliani, SH, M.Kn, by deed No. 72) resolved to declare cash dividends in the amount of Rp 673,431 million [Rp 350 (whole rupiah) per share].
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 21 Juni 2008 (risalah dibuat oleh notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, SH, dengan akte No. 73) memutuskan untuk membagikan dividen kas sejumlah Rp 481.022 juta [Rp 250 (rupiah penuh) per saham].
The Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 21 June 2008 (minutes prepared by notary public Dyah Ambarwaty Setyoso, SH, by deed No. 73) resolved to declare cash dividends in the amount of Rp 481,022 million [Rp 250 (whole rupiah) per share].
27. SALDO LABA DICADANGKAN
27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 21.Juni 2008 (risalah dibuat oleh notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, SH, dengan akte No. 73) memutuskan untuk membentuk cadangan wajib sebesar Rp 200 milyar.
The Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 21 June 2008 (minutes prepared by notary public Dyah Ambarwaty Setyoso, SH, by deed No. 73) resolved to set up a statutory reserve amounting to Rp 200 billion.
28. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
28. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Ikhtisar transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2009 Jumlah/ Amount Penjualan (Catatan 21) Pembelian barang (Catatan 22) Saldo piutang usaha (Catatan 4) Saldo hutang usaha (Catatan 12)
4,816,187 214,926 36,281 32,264
% 14% 3% 4% 10%
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang wajar (arm’s length).
Summary of significant transactions and balances with related parties is as follows: 2008 Jumlah/ Amount 26,247,276 199,885 1,900,887 13,978
% 87% 3% 91% 8%
Sales (Note 21) Purchases of inventories (Note 22) Balance of trade receivables (Note 4) Balance of trade payables (Note 12)
All transactions with these related parties are conducted on an arm’s length basis.
PT Gudang Garam Tbk
38
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM 000 VALUTA ASING
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Saldo aset dan kewajiban moneter dalam valuta asing adalah The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: sebagai berikut: 2009 Valuta asing/ Foreign currencies
2008 Valuta asing/ Foreign currencies
Dalam jutaan rupiah/ In millions of rupiah
Dalam jutaan rupiah/ In millions of rupiah
ASET Kas dan setara kas
USD EUR Lainnya/ Others*
13,242,424 1,157,388
124,479 15,636
203
2
Piutang usaha
USD
22,185,338
208,542
USD
7,857,443
86,039
Trade receivables
Piutang lain-lain Jumlah aset
USD
4,272
40 348,699
USD
41,352
453 253,626
Other receivables Total assets
14,110,853 507,781
132,642 6,860
5,720,333 283,925
62,638 4,382
268,714
2,526
USD EUR Lainnya/ Others*
388,055
4,249
184,662
1,736
USD
140,841
1,542
Accrued expenses
29,657 1,407,246
279 19,011
91,492 8,708,112
1,002 134,383
Other current liabilities
-
163,054
78,267
857 209,053
Total liabilities
44,573
Excess of assets over liabilities denominated in foreign currencies, net
KEWAJIBAN Hutang usaha
Beban masih harus dibayar Kewajiban lancar lain-lain
Jumlah kewajiban
Aset melebihi kewajiban dalam valuta asing, bersih
USD EUR Lainnya/ Others* USD USD EUR Lainnya/ Others*
USD 11,528,224 EUR 2,649,364 Lainnya/ Others* 1,321
USD EUR Lainnya/ Others*
185,645
* Aset dan kewajiban dalam valuta asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
126,235 40,885
ASSETS Cash and cash equivalents
14
LIABILITIES Trade payables
* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented in USD equivalents using the exchange rates prevailing at balance sheets date.
PT Gudang Garam Tbk
39
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. INFORMASI SEGMEN
30. SEGMENT INFORMATION
Menurut segmen usaha
By business segment Rokok/ Cigarettes
PENJUALAN Pihak eksternal Antar segmen Jumlah penjualan HASIL Hasil segmen Beban bunga Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih ASET DAN KEWAJIBAN Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Jumah aset Kewajiban segmen
Kertas karton/ Paperboard
2009 Perdagangan/ Lain-lain/ Trading Others
954,678) 367,442) 1,322,120)
24,871,354) -) 24,871,354)
-) -) -)
-) (26,431,868) (26,431,868)
32,973,080) -) 32,973,080)
SALES External customers Inter-segment Total sales
5,352,770)
137,895)
121,532)
191)
(338,405)
5,273,983-
PROFIT Segment profit
(445,230)
-)
-)
-)
-)
(445,230)
-)
-)
-)
(540)
-)
(540)
-
4,828,213) (1,342,312) 3,485,901) (30,199) 3,455,702) 26,861,047)
1,201,050
2,727,604)
249,825)
(3,817,832)
-) 26,861,047)
1,201,050
-) 2,727,604)
9,271) 259,096)
-) (3,817,832)
8,559,510)
238,828
2,338,802)
113)
(2,288,829)
8,467
113,204)
3,100)
-
27,874
11,913)
-)
-
Menurut segmen geografis Indonesia/ Indonesia
Aset Rokok Kertas karton Perdagangan Lain-lain Perolehan aset tetap Rokok Kertas karton Perdagangan Lain-lain
Konsolidasi/ Consolidated
7,147,048) 26,064,426) 33,211,474)
INFORMASI SEGMEN LAINNYA Perolehan aset tetap 1,023,239) Penyusutan dan amortisasi 695,062)
Penjualan/pendapatan usaha: Rokok Kertas karton Perdagangan
Eliminasi/ Eliminations
2009 Di luar Indonesia/ Outside Indonesia
Profit before tax Income tax expense Profit before minority interest Minority interest in subsidiaries’ net profit Net profit
ASSETS AND LIABILITIES 27,221,694) Segment assets Investment in 9,271) associated company Total assets 27,230,965) 8,848,424)
Segment liabilities
OTHER SEGMENT INFORMATION 1,148,010) Capital expenditures Depreciation and amortization 734,849)
By geographic segment Jumlah/ Total
5,732,717 518,657 24,871,354 31,122,728
1,414,331 436,021 1,850,352
7,147,048 954,678 24,871,354 32,973,080
23,849,088 1,137,832 2,228,909 15,136 27,230,965
-
23,849,088 1,137,832 2,228,909 15,136 27,230,965
1,023,239 8,467 113,204 3,100 1,148,010
-
1,023,239 8,467 113,204 3,100 1,148,010
PT Gudang Garam Tbk
Interest expense Shares in loss of associated company
Sales/operating revenue: Cigarettes Paperboard Trading Assets Cigarettes Paperboard Trading Others Capital expenditures Cigarettes Paperboard Trading Others
40
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
30. SEGMENT INFORMATION (Continued)
30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Menurut segmen usaha Rokok/ Cigarettes PENJUALAN Pihak eksternal Antar segmen Jumlah penjualan HASIL Hasil segmen Beban bunga Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih ASET DAN KEWAJIBAN Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Jumah aset Kewajiban segmen
Kertas karton/ Paperboard 880,896) 365,467) 1,246,363)
1,788,333) -) 1,788,333)
-) -) -)
-) (2,135,982) (2,135,982)
30,251,643) -) 30,251,643)
SALES External customers Inter-segment Total sales
3,144,736)
44,338)
26,747)
416)
(6,631)
3,209,606)
PROFIT Segment profit
(552,732)
(341)
-)
-)
-)
(553,073)
-)
-)
-)
(189)
-)
(189) 2,656,344) (775,852) 1,880,492)
)
)
)
)
1,008,649)
267,637)
249,597)
(1,401,592)
-) 23,938,857)
-) 1,008,649)
-) 267,637)
9,811) 259,408)
-) (1,401,592)
8,419,591)
146,822)
172,874)
77)
(185,676)
12,328)
60)
-)
-)
28,955)
6,407)
-)
-)
-) 1,880,492)
Interest expense Shares in loss of associated company Profit before tax Income tax expense Profit before minority interest Minority interest in subsidiaries’ net profit Net profit
ASSETS AND LIABILITIES 24,063,148) Segment assets Investments in 9,811) associated company Total assets 24,072,959) 8,553,688)
Segment liabilities
OTHER SEGMENT INFORMATION 956,152) Capital expenditures Depreciation and amortization 746,144)
By geographic segment
2008 Di luar Indonesia/ Outside Indonesia
Indonesia/ Indonesia
Perolehan aset tetap Rokok Kertas karton Perdagangan
)
23,938,857)
Menurut segmen geografis
Aset Rokok Kertas karton Perdagangan Lain-lain
Eliminasi/ Konsolidasi/ Eliminations Consolidated
27,582,414) 1,770,515) 29,352,929)
INFORMASI SEGMEN LAINNYA Perolehan aset tetap 943,764) Penyusutan dan amortisasi 710,782)
Penjualan/pendapatan usaha: Rokok Kertas karton Perdagangan
By business segment
2008 Perdagangan/ Lain-lain/ Trading Others
Jumlah/ Total
26,312,811 444,195 1,788,333 28,545,339
1,269,604 436,700 1,706,304
27,582,415 880,895 1,788,333 30,251,643
22,859,245 980,319 217,946 15,449 24,072,959
-
22,859,245 980,319 217,946 15,449 24,072,959
943,764 12,328 60 956,152
-
943,764 12,328 60 956,152
PT Gudang Garam Tbk
Sales/operating revenue: Cigarettes Paperboard Trading Assets Cigarettes Paperboard Trading Others Capital expenditures Cigarettes Paperboard Trading
41
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
31. IKATAN
31. COMMITMENTS
Pada akhir 2009, Perseroan dan anak perusahaan mempunyai ikatanikatan sehubungan dengan pembelian impor/lokal atas persediaan, jumlah seluruhnya ekuivalen Rp 392.181 juta.
At year end 2009, the Company and subsidiaries had various import/local purchase commitments for inventories with a total value of equivalent Rp 392,181 million.
Pada akhir 2009, Perseroan mempunyai ikatan sehubungan dengan pembelian impor/lokal aset tetap, jumlah seluruhnya ekuivalen Rp 1.080.007 juta.
At year end 2009, the Company had various import/local purchase commitments for fixed assets with a total value of equivalent Rp 1,080,007 million.
Pada akhir 2009, Perseroan bersama anak perusahaan PT Surya Pamenang memiliki fasilitas pinjaman jangka pendek, Letter of Credit, dan jaminan bank gabungan dari Deutsche Bank AG yang belum dipakai sejumlah USD 25.278.470. Fasilitas gabungan ini dijamin dengan corporate guarantee dari Perseroan senilai USD 20.000.000.
At year end 2009, the Company and subsidiary PT Surya Pamenang have unused joint short-term loan, Letter of Credit, and bank guarantee facility from Deutsche Bank AG amounting to USD 25,278,470. The joint facility is secured by corporate guarantee from the Company amounting to USD 20,000,000.
Pada akhir 2009, pada Perseroan terdapat fasilitas pinjaman jangka pendek yang dapat diperpanjang (“revolving”) yang belum terpakai dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT ANZ Panin Bank, Standard Chartered Bank, Citibank N.A., HSBC, The Royal Bank of Scotland, The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., dan PT Bank CIMB Niaga Tbk yang seluruhnya berjumlah Rp 4.649.200 juta.
At year end 2009, the Company has unused revolving credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT ANZ Panin Bank, Standard Chartered Bank, Citibank N.A., HSBC, The Royal Bank of Scotland, The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., and PT Bank CIMB Niaga Tbk at a total amount Rp 4,649,200 million.
Pada akhir 2009, pada Perseroan terdapat fasilitas Letter of Credit yang belum terpakai dari The Royal Bank of Scotland, Citibank N.A., Standard Chartered Bank, dan HSBC yang seluruhnya berjumlah USD 63.831.422.
At year end 2009, the Company has unused Letter of Credit facilities from The Royal Bank of Scotland, Citibank N.A., Standard Chartered Bank, and HSBC at a total amount of USD063,831,422.
Pada akhir 2009, pada Perseroan juga terdapat fasilitas cerukan yang belum terpakai dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, Citibank N.A., dan PT Bank Mega Tbk yang seluruhnya berjumlah Rp 1.782.239 juta.
At year end 2009, the Company has also unused overdraft facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, Citibank N.A., and PT Bank Mega Tbk at a total amount of Rp 1,782,239 million.
Pada akhir 2009, pada anak perusahaan PT Surya Pamenang terdapat fasilitas kredit jangka pendek yang belum terpakai dari Standard Chartered Bank sejumlah USD 5.000.000.
At year end 2009, the subsidiary PT Surya Pamenang has unused short-term loan facility from Standard Chartered Bank amounting to USD 5,000,000.
Pada akhir 2009, pada anak perusahaan PT Surya Pamenang terdapat fasilitas Letter of Credit yang belum terpakai dari Standard Chartered Bank, dan The Royal Bank of Scotland yang masingmasing berjumlah USD 21.708 dan USD 7.124.996. Fasilitas Letter of Credit dijamin dengan corporate guarantee dari Perseroan.
At year end 2009, the subsidiary PT Surya Pamenang has unused Letter of Credit facilities from Standard Chartered Bank and The Royal Bank of Scotland amounting to USD 21,708 and USD 7,124,996, respectively. The Letter of Credit facilities are secured by corporate guarantee from the Company.
PT Gudang Garam Tbk
42
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
32. STANDAR AKUNTANSI BARU
32. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi, sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the revised financial accounting standards, as follows:
a. Standar akuntansi keuangan yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
a. Financial accounting standards that will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010:
- PSAK No. 26 - PSAK No. 50 - PSAK No. 55
: Biaya Pinjaman/Borrowing Cost : Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan/Financial Instruments: Presentation and Disclosures : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial Instruments: Recognition and Measurement
b. Standar akutansi keuangan dan interpretasi yang akan berlaku untuk lapoan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: - PSAK No. 1 - PSAK No. 2 - PSAK No. 4 - PSAK No. 5 - PSAK No. 12 - PSAK No. 15 - PSAK No. 25 - PSAK No. 48 - PSAK No. 57 - PSAK No. 58 - ISAK No. 7 - ISAK No. 9 - ISAK No. 10 - ISAK No. 11 - ISAK No. 12
b. Financial accounting standards and interpretation that will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
: Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements : Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/Consolidated and Separate Financial Statements : Segmen Operasi/Operating Segments : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/Interest in Joint Ventures : Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi/Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/Consolidation of Special Purpose Entities : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa/Change in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities : Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Programs : Distribusi Aset Non-Kas Kepada Pemilik/Distributions of Non-Cash Assets To Owners : Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer/Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturer
Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.
The Company is still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards and interpretations.
PT Gudang Garam Tbk
43
LA P ORAN TAHU N AN K ON SOLIDASI 2 0 0 9
59
Consolidat ed A NNU A L R E P ORT 2 0 0 9
60