Click to edit Master subtitle style
[ X.214]
Kajian Peningkatan Daya Simpan Tandan Buah Segar Guna Meningkatkan Rendemen CPO di Provinsi Riau Marsid Jahari, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN RIAU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN LITBANG PERTANIAN 2012
LATAR BELAKANG
• •
•
•
•
Riau adalah salah satu Provinsi penghasil CPO di Indonesia Luas kebun kelapa sawit di Provinsi Riau mencapai 1.911.113 ha dengan produksi 5.937.539 ton yang tersebar di semua kabupaten dan kota daerah provinsi Riau (BPS Riau, 2010) Salah satu penilaian kualitas minyak kelapa sawit adalah kandungan asam lemak bebasnya (ALB) Rentang waktu yang diperbolehkan sejak tandan buah segar dipanen hingga proses pengolahan tidak boleh lebih dari 12 jam. Apabila rentang waktu tersebut lebih dari 12 jam, maka mutu minyak sawit yang dihasilkan menurun, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan nilai atau harga jual tandan buah segar (Ditjen Bina PPHP, 2003). Salah satu permasalah yang ditemui adalah waktu tunggu (restan) TBS setelah diangkut ke pabrik untuk diproses
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
2
PERMASALAHAN
Efek negatif dari penundaan pemrosesan adalah kualitas minyak yang diperoleh akan menurun terutama meningkatkan asam lemak bebas (ALB). Oleh karena itulah diperlukan suatu cara untuk menanggulangi hal tersebut.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
3
METODOLOGI
•
•
•
Lokasi dan Waktu Kegiatan dilaksanakan di tiga Kabupaten yaitu Siak, Kuantan Singingi, dan Rokan Hilir serta Laboratorium Pascapanen BPTP Riau mulai dari bulan Februari hingga September 2012. Fokus Kegiatan Ketahanan Pangan dengan produk target berupa teknologi pengurangan kehilangan hasil (yield losses) Desain Penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua perlakuan yaitu : 1. Perlakuan tempat penyimpanan : daun kelapa sawit, karung goni dan terpal 2. Waktu penyimpanan : 24, 48, dan 72 jam
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
4
• Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : 1. Survey untuk mengumpulkan data di Tingkat Petani dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) 2. Penelitian daya simpan TBS di laboratorium. 3. Diseminasi hasil penelitian laboratorium di lapangan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas
5
an
Perkembangan dan Hasil Kegiatan § koordinasi dan survey pada tiga kabupaten yaitu Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Rokan Hilir § Kegiatan survey dilakukan sebagai langkah awal pelaksanaan kegiatan penelitian dengan tujuan untuk mencari data-data pendukung dari Dinas Perkebunan masingmasing kabupaten, data survey petani sawit dan data penanganan TBS dari pabrik kelapa sawit § Pelaksanaan Uji di Laboratorium PKS PT. JATIM JAYA PERKASA mulai bulan Juli sampai Agustus 2012. § Varietas kelapa sawit yang digunakan dalam penelitian adalah varietas Tenera yang dipanen dari kebun pabrik yang ditanam pada tahun 2006
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas
6
SINERGI KOORDINASI
•
•
Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Koordinasi dilakukan dengan Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dinas Perkebunan tingkat Kabupaten di lokasi kegiatan, industri kelapa sawit serta kelompok tani. Koordinasi dilakukan dalam bentuk diskusi dengan Dinas Perkebunan dan industri kelapa sawit serta pelaksanaan survei untuk kelompok tani Nama lembaga yang diajak koordinasi 1. Dinas Perkebunan Provinsi Riau 2. Dinas Perkebunan Kabupaten Siak, Kuantan Singingi dan Rokan Hilir 3. PT Tri Bakti Sari Mas 4. PT Jatim Jaya Perkasa 5. Kelompok tani
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
7
SINERGI KOORDINASI Strategi pelaksanaan koordinasi •
•
•
•
Dinas Perkebunan Provinsi : sharing informasi terkait perkebunan kelapa sawit dan kebijakan Pemprov Riau Dinas Perkebunan Kabupaten : sharing informasi terkait perkebunan kelapa sawit dan kebijakan Pemerintah Kabupaten, data sentra kelapa sawit di level kecamatan dan desa UPTD tingkat kecamatan : penentuan desa serta kelompok tani untuk responden Pabrik Kelapa Sawit : data proses produksi CPO
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
8
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
•
•
•
•
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Hasil litbangyasa akan didiseminasikan ke stakeholder terkait antara lain : petani, kelompok tani, KUD, pemerintah daerah dan industri kelapa sawit Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Diseminasi hasil litbangyasa melalui metoda Multi Spectrum Dissemination Channel (diseminasi dengan berbagai macam media) antara lain : • Diskusi / FGD • Pelatihan • Penerbitan leaflet /juknis Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan - belum ada Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan -
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
9
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN [ pointers ] • Rancangan Pengembangan ke depan Sosialisasi dan diseminasi hasil litbangyasa ke stakeholder •
Strategi Pengembangan ke depan Diseminasi hasil litbangyasa melalui metoda Multi Spectrum Dissemination Channel (diseminasi dengan berbagai macam media) antara lain : • Diskusi / FGD • Pelatihan • Penerbitan leaflet /juknis • Makalah
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
10
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN • Foto Koordinasi dengan pihak terkait
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan
11
§ Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas
12
§ Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas
13
C`
§ Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas
14
Click to edit Master subtitle style
TERIMA KASIH MARSID JAHARI, SP VIONA ZULFIA, STP FAHROJI, STP ACHMAD SAIFUL ALIM, STP