Hitam Putih Kehidupan
(Cerita Cinta & Cita Manusia) …Stories…..
SAAT GELISAHKU BERCERITA Aku takut aku mati oleh gelisah ini. Gelisah ingin memiliki cintanya, gelisah ingin memeluknya, gelisah untuk bisa memiliki semua perasaannya. “Ah!, aku memang manusia terbodoh yang tak mampu utarakan niat ini. Haruskah kuakhiri rasa cinta ini padanya dengan cara menghilangkan nafasku?. Tapi aku takut Tuhan membenci caraku. “Tuhan!, jika Engkau jadi aku, apakah Engkau mampu utarakan perasaan ini?. Ataukah Kau juga seperti aku yang terbelenggu oleh resah dan gelisah ini?. Tuhan!, jika Kau mau, bolehkah kupinjam sedetik saja keberanianMu untuk ucapkan satu kata “cinta” untuk gadis yang kupuja selama ini?.
“ TUHAN! Haruskah „ku MenyalahkanMu? ” ………………… “Tuhan, mengapa Tuhan tega menyakiti hatiku?. Mengapa Tuhan tega merebut dia yang selama ini kucintai?. Kenapa Engkau memberikan rasa di hati ini kalau Engkau juga yang memanggil dia secepat itu. Tuhan, aku menyalahkan diriMu yang tega mempermainkan hidupku. Saat ini juga”. Aku merasakan mataku perih dan nafasku tersengal. Aku rasakan duniaku gelap gulita hingga aku tak sadar apa yang terjadi lagi padaku. Aku tak tahu, disaat kalian membaca cerita ini apakah aku masih bisa menghirup udara pagi sehingga aku masih menyalahkan Tuhanku?. Ataukah saat kau baca tulisan ini, Tuhan telah memanggilku
untuk
mempertanggungjawabkan
semua
perkataanku dan benciku padaNya?. Dan kali ini pun, aku tak sadar apakah aku harus menyalahkan Dia yang Kuasa akan masa lalu cintaku yang hitam?. *………...
2
“BIARKAN
HUJAN TURUN“
“Memang dunia tanpa sahabat terasa kosong. Sepertinya ada yang kosong di kotak hati ini. Inilah yang sekarang baru kusadari dan sedang kualami. Sahabatku pergi begitu saja dan kini aku merasa rapuh, kering dan tak punya teman untuk bicara dan berbagi rasa. Dulu, ia yang selalu memberiku dorongan untuk tabah dan kuat menghadapi segala liku jalan hidup ini. Masihkah dia mempunyai waktu untuk mendengar semua keluh kesahku. Malam!, dengarlah resah dan tangis hatiku ini.
“” LAYAR KACA KEHIDUPANKU “” Hari ini, ntah itu siang, ntah itu malam, aku takkan ragu lagi untuk mengecap sedih dan bahagia. Hanya syukur dan Terima kasih kita hatur dan ucapkan pada Tuhan yang telah melahirkan kita kedunia untuk menjalankan Perintah yang Dia Ilhamkan. Karena aku takkan pernah tahu, esok pagi apakah aku masih bisa merasakan sedih dan bahagia itu?, atau apakah aku sudah tak bisa merasakannya lagi? Karena mungkin esok pai aku telah mati !
3
“CERITAKU”
di dunia ini ada dua pilihan yang
harus kita pilih. “ya” atau “tidak”. “Hitam” atau “putih”. Namun dua-duanya bagiku sama saja. Terkadang disaat aku tertawa, disaat itu juga aku merasakan ada tangisan. Disaat aku kesedihan dan kesepian disaat itu juga kau merasakan adanya kebahagiaan. Ada apa dengan alam bawah sadarku? Apakah aku sudah kehilangan pilihan atau aku tak bisa lagi membedakan antara dua hal yang sangat bertentangan? Aku sendiri tak bisa menjawabnya. Ntahlah!, aku sering bingung dengan pertanyaan-pertanyaanku sendiri. *……………
Sungguh!, aku ingin meninggalkan bentuk hidupku yang lama. Mungkin hanya aku yang mengetahui bahwa sebenarnya pikiranku ‘PICIK’, ‘TOLOL’, ’GOBLOK’, dan semua yang jahat layak ditimpakan padaku, karena aku pantas menerimanya. Dengan begitu, aku berharap bisa lebih mengerti arti hidup yang sesungguhnya. *.............. Di kota ini, banyak sekali pengangguran, pengemis dan bahkan dari kota yang selalu kita dibanggakan ini banyak melahirkan orang-orang yang tidak waras alias “Gila”. Dari gila kehormatan, gila pujian, gila prestasi, gila harta dan akhirnya banyak berubah menjadi Gila Pikiran alias Hilang akal sehat. *..... 4
Hanya Kau Yang Dapat Memahamiku ………. Aku hanya seorang anak gadis kampong yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan mempunyai adik kakak yang lumayan banyak, yakni delapan
bersaudara.
Aku
hanyalah
seorang
gadis
kampungan yang keseharian terbalut pakaian sederhana dan yang tidak mampu membelikan perhiasan-perhiasan murah sekalipun untuk diriku sendiri. Aku hanya ingin adik-adikku bisa kubantu untuk melanjutkan sekolah mereka. Pria seperti Mas Arif lah yang mampu membuat aku bertahan dalam menjalani hari-hariku. Selama ini aku dekat dengan beberapa pria, namun mereka tidak pernah bisa bertahan lama mencintaiku setelah mereka tahu sebagian besar keluh kesah kehidupanku. Empat kali berpacaran, baru kali ini aku benarbenar merasakan adanya kasih yang setia dari seorang pria. Mas Arif mampu membangkitkan semangat hidupku dan meringankan bebanku. Pria yang berkulit sawo matang dengan pandangan lembut itu selalu berusaha membuat aku tenang, membuatku lebih tegar, mengajariku menjadi wanita yang lebih kuat, sehingga terkadang aku merasa sangat tak pantas untuk dicintai olehnya. 5
“AKU BANGGA MELEPASMU” “Kamu tahu alasannya? Alasannya simple! Karena orang tuaku punya hutang nyawa pada pamanku. Aku dan adik-adikku bisa hidup sampai sekarang karena dibiaya oleh pamanku. Jadi apalagi?. Apa kamu ingin melihat orangtuaku meninggal karena aku?. Rio…!, a..aa..aku..aku benci cinta itu, karena cintaku telah dikunci rapat-rapat sejak aku masih orok”. Rio memeluk bahu Doni dan seakan ikut merasakan apa yang Doni rasakan selama ini. *…..
“Lelahnya mencari jati diri” Salam benci buatku hai dunia Salam resah buatmu hai siang dan malam Aku manusia tapi hanyalah maya Aku merasa aku tercipta sia-sia Aku dan sifatku adalah milik siapa? Pasti kau tak tahu Karena aku juga tidak pernah tahu Dunia!, terimakasih atas waktumu Beri kesempatan untukku mencari tahu Tapi aku t’lah lelah dalam pencarianku Dunia!, aku pergi untuk mendamaikanmu Agar aku tak perlu tahu Apa yang membuatku ragu 6
“” DERITA UNTUK BAHAGIA “” .........dan hal yang paling menyakitkan perasaanku adalah saat mereka menuduh aku tidak "Perawan" lagi. Saat itu juga ingin kuhabisi nyawaku. Tetapi yang ada hanyalah tumpahan air mata mengalir deras di pipiku. Setelah terkuras semuanya aku berharap bisa kembali tegar. Itukah tantangan berat iman percayaku, bahwasanya aku harus bertahan dan mengubah sedihku menjadi bahagia. Aku bersyukur, aku tidak lagi terlalu larut akan semua cerita hina tentangku, karena aku bukanlah gadis yang seperti mereka kira. *....
“ Berharap waktu kembali ” Dan kamu tahu? Malam itu, setelah kamu ceritain semuanya tentang siapa Imel dan tentang keluarganya, aku jadi sangat malu terhadap diriku sendiri. Untunglah, aku tidak jadi mengatakan semua perasaanku malam itu karena begitu pahit untuk kurasakan jika harus mendengar kata penolakan dari kamu. Hari ini, kamu sudah tahu semuanya tentang perasaanku. Mungkin inilah pertama kalinya dan terakhir kalinya aku mengutarakan apa yang aku rasakan, yaitu ‘cinta’. Mungkin ini juga saat terakhir kalinya kita bertemu di dunia ini. Kenapa?. Karena aku begitu rapuh, tak sangggup merasakan kecewa ini. Hidup pahit emang selalu dan sudah menjadi takdir hidupku. *………
7
Ceritaku Pada Malam Ah!, aku mencoba untuk tersenyum sekarang dan kunikmati saja khayal yang ada di otakku. Aku berhembus semilir sambil berharap esok pagi masih bisa kutemukan wujud malam dan bercerita pada padanya, malam yang selalu setia mendengar keluh kesah hidupku.
“”Cintanya sang janda“” "Kenapa harus aku yang dia cintai?. Apakah yang baru saja aku lihat dan kudengar hanyalah imajinasiku? Kenapa aku harus diam dan tak bergeming? Salahkah dia, perempuan yang sudah berumur 29 tahun, mencintaiku yang masih berumur 19 tahun ini?. Dimanakah logika cinta dan apa arti dari semua ini?. Malam ini, aku tak bisa tidur. Apakah aku harus bilang "iya" untuk membahagiakan Ical dan Mba Yuni?, atau aku harus bilang "Tidak" untuk lari dari masalah yang ada. Tetapi dalam hatiku, aku seakan tak mau mempertaruhkan nyawa bocah cilik yang sudah menganggapku "ayah" itu? Tuhan!, kemanakah aku harus bertanya? *.........
8
* ...Yang sebenarnya patut kusalahkan ialah jalan pikiranku. Meskipun sudah berkali-kali mengucapkan doa, tetap saja aku merasa galau dan berat untuk melewati detikdetik dalam hariku. Sebenarnya... apalah fungsi doaku jika saat ini aku pun tak yakin bisa menghalau gelisah ini?. Aku tak tahu.... Jiwaku resah, jiwaku lemah, dan terus menerus pertanyaan ini menghantui jalan pikiranku. Apakah gelisah ini harus tetap ada dan selalu menghantui hatiku, hariku, hari ini dan esok atau untuk selama-lamanya sampai nafasku berhenti berdetak di hari kematianku nanti?
*GELISAH PERGILAH.....!, CINTA DATANGLAH! * Cinta memang bisa mengubah neraka menjadi surga, tapi surga juga bisa berubah menjadi neraka. Saat ini, aku menginginkan cintaku terhadap kekasihku bisa mengubah neraka menjadi surga. Berharap rasa ini bisa mencairkan gelisahku menjadi damai. Ah!, gelisah!..gelisah..! Seandainya cinta itu selalu ada di sampingku, kau takkan berani datang menghampiri dan menghantui hari-hariku. Dunia!.. Cinta memang sangat berarti!, karena kegelisahan yang begitu dalah kita rasakan akan bisa hancur luluh lantakh dengan kekuatan cinta yang kita miliki. 9
* Kisah Sepenggal Hari Valentine * …….. "Dora!, terima kasih telah mencintaiku seperti aku mencintaimu. Terima kasih atas cintamu yang begitu tulus dan suci. Aku bisa merasakan betapa berat beban yang kau tanggung Ra!, Tapi aku yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untukmu dan juga untukku. Amin!", Aku melepas kepergian langkah kaki itu, sampai menghilang dalam kerumunan embun malam ini. *……….
“ KU HARAP KAU MENGERTI “ ..."Diana!, inilah yang terakhir kalinya aku bilang "sayang" pada kamu, karena tidak mungkin lagi kita pertahankan hubungan kita yang tidak jelas ini. Di malam Valentine ini, aku berharap kamu mau memaafkan aku setulusnya. Kita tak bisa bersatu lagi. Walau itu pahit buatku, atau juga mungkin buatmu, tapi kita harus rela berpisah demi kebaikan kita. Selamat Hari Valentine buatmu dan juga kekasihmu yang baru. Terimakasih atas kisah indah yang pernah kau ukir dalam hidupku dan terima kasih telah pernah memberikan kasih sayangmu padaku …
10
“ kuingin kembali lagi kasih ” ……….. “Sekarang kamu harus ngejelasin langsung sama Astri kalau kamulah biang kerok keretakan hubungan kami. Aku benar-benar heran sama gadis secantik kamu, kok bisa-bisanya menghujat cewek sebaik Astri kalau dia sudah mengambil pacar dan tega-teganya menuduh dia itu pecun!. Kamu jangan memperkeruh masalah dengan caramu itu dan…”. “Plakk..!.”, sebuah tamparan dari tangan Tina mendarat di wajahku yang semakin membuatku marah. *…….
PLAY BOY ……“Keputusan gue udah nggak bisa dirubah. Gue terlanjur sakit hati dengan kejadian tadi malam! Lebih baik loe cari cewek lain aja yang tahan banting dengan sikap loe, Okey?. Bye…..” dan gue setengah berlari masuk ke kelas gue dan tak ingin melihat wajah pamer laki-laki yang bernama Ryan itu. Aku langsung pergi meninggalkan Ryan sendiri. Rasanya aku lega banget, seperti baru bebas dari penjara cinta. Gak ada lagi orang yang sirik, ga ada lagi terror, dan ga ada lagi istilah makan ati. Hha…. Ha….ha…“Selamat tinggal Playboy!!!”, begitu puasnya gue ninggalin Ryan di pojokan kelas, hingga hatiku tertawa riang tanpa memperdulikan lagi omongan orang-orang yang ada di sekitarku. *……… 11
“pribadi misterius, yang mendamaikan kita” ………. Percayalah!, damai yang kekal hanya ada pada Tuhan semesta alam. Kita akan bisa nikmati hidup ini dengan hanya bersandar padaNya. Suka dan duka pasti tetap kita alami dalam hidup. Tetapi sekarang sedih itu pasti kita dapat lalui dengan lapang dada dan menemukan makna hidup dari situ. Percayalah!, walau kita berbeda Agama, Suku, Budaya dan semua yang menjadi perbedaan mampu kita satukan dalam damai karena pengikat kasih dan cinta kita ialah Allah Tuhan kita, Raja damai yang satu. *………
“ SECUIL INSPIRASI BUAT SOBAT “ …….. “Ayahku tidak ada lagi In..! Mit,…!. Ibuku sudah tua dan renta. Adik-adikku di kampung butuh biaya makan agar bisa bertahan hidup. Jadi aku harus bagaimana lagi?. Dulu aku bisa kuliah pun karena bantuan kakak lakilakiku yang bekerja seharian ke ladang orang dengan maksud agar aku cepat dapat kerja. Tapi apa?..!”, Ine kembali menangis di hadapan kedua sahabatnya yang selama ini tetap setia menemani hari-hari penganggurannya di kota perantauan itu. *…………..
12
“ TITISAN PUJANGGA” ………. Sampai usianya yang ke-25 tahun ini, Arjuna tetap menjadi anak sangat dikasihinya. Namun rahasia hidup yang selama ini dipedamnya adalah tentang siapakah ayah Arjuna sebenarnya. Kelahiran Arjuna anaknya, menjadi sebuah misteri dalam hidupnya bertahuntahun lamanya. Tentang tumbuhnya janin dan mengandung seorang anak dalam rahimnya tanpa melakukan hubungan dengan seorang laki-laki. “Apakah ini muzijat atau hanya sebuah mimpi?”, Noni melangkah bangga sambil tersenyum melihat anaknya kini telah bertumbuh dewasa. *………
13