Catatan Akhir Tahun 2014 Website Kebijakan AIDS Indonesia (Laporan dan Analisa Kunjungan Website Periode Tahun 2014)
Tim Kebijakan AIDS Indonesia PKMK-FK UGM
url Facebook Fanpage Twitter Youtube Yahoo Groups Google Groups Facebook Groups
http://www.kebijakanaidsindonesia.net https://www.facebook.com/kebijakan.aids https://www.facebook.com/kebijakanaidsindonesia https://twitter.com/KebijakanAIDS https://www.youtube.com/user/kebijakanaids http://groups.yahoo.com/neo/groups/jejaringkebijakanaids/info https://groups.google.com/forum/#!forum/penelitianaids-pkmk https://www.facebook.com/groups/1384843738402976/
Oleh: Ari Budianto Nasrun Hadi
Desember 2014
Ringkasan Pengantar: Tahun 2014 merupakan waktu dan momentum penting dalam perkembangan website Kebijakan AIDS Indonesia. Target utama tahun 2014, website Kebijakan AIDS Indonesia harus dikenal dengan baik oleh peneliti, penggiat dan pemerhati program penanggulangan AIDS. Analisa website Kebijakan AIDS Indonesia menggunakan dua metode yaitu Google Analytics® dan hits internal website. Artikel: Selama tahun 2014, pengelola telah mengunggah artikel sebanyak 296 artikel dari berbagai sumber. Sejak diunggah sampai data analisa diakses (26 Desember 2014 pukul 19:27 WIB), semua artikel telah dikunjungi sebanyak 240.794 kali dengan rata-rata setiap artikel dikunjungi sebanyak 813 kali. Klipping Berita Media Masa: Selama tahun 2014, pengelola telah mengunggah klipping berita media masa sebanyak 740 berita dari berbagai sumber media online di Indonesia dan luar negeri. Sejak diunggah sampai data analisa diakses (26 Desember 2014 pukul 19:27 WIB), semua klipping berita media telah dikunjungi sebanyak 262.271 kali dengan rata-rata setiap berita dikunjungi sebanyak 354 kali. Berkas (file): Selama tahun 2014, pengelola telah mengunggah berkas sebanyak 362 berkas dari berbagai sumber. Sejak diunggah sampai data analisa diakses (26 Desember 2014 pukul 19:27 WIB), semua berkas unduh telah diunduh sebanyak 36.883 kali dengan rata-rata setiap berkas diunduh sebanyak 102 kali. Pengunjung dan Kunjungan: Secara kuantitas kunjungan, website Kebijakan AIDS Indonesia masih cukup rendah. Selama tahun 2014 website Kebijakan AIDS Indonesia telah dikunjungi oleh 26.855 pengunjung (rata-rata per bulan 2.238 pengunjung), sesi kunjungan sebanyak 36.671 (rata-rata per bulan 3.056 kunjungan) dan laman yang dibuka sebanyak 146.783 (rata-rata per bulan 12.232 laman). Secara kualitas kunjungan, website Kebijakan AIDS Indonesia cukup baik. Selama tahun 2014 rata-rata setiap sesi kunjungan membuka 4 laman lainnya, pengunjung menghabiskan waktu rata-rata 2 menit 47 detik per sesi kunjungan dan 1 dari 4 pengunjung yang hanya membuka 1 laman saja. Newsletter (Alert) dan Jejaring Sosial: Selama tahun 2014 maka tercatat 395 email sebagai pelanggan dengan rincian 136 email mendaftar secara mandiri dan 259 email yang diunggah oleh pengelola. Selama tahun 2014 telah diterbitkan 51 edisi newsletter dengan dikirimkan kepada 11.222 email pelanggan. Data pelanggan dan respon terhadap newsletter dan dikaitkan dengan data kunjungan dari Google Analytics® menunjukkan bahwa adanya hubungan linier, semakin banyak newsletter dikirimkan maka kunjungan ke website juga akan meningkat, begitu sebaliknya. Jejaring sosial (Twitter®, Facebook® dan Youtube®) digunakan untuk mendukung penyebaran informasi melalui website Kebijakan AIDS Indonesia karena dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan kunjungan website cukup besar. Simpulan: Website Kebijakan AIDS Indonesia belum cukup dikenal sebagai rujukan untuk kebijakan dan program AIDS. Artikel dengan kategori kebijakan kesehatan menjadi yang paling banyak diminati oleh pengunjung. Secara kuantitas jumlah kunjungan website Kebijakan AIDS Indonesia masih cukup rendah, sedangkan kualitas kunjungan sudah baik. Respon pengunjung terhadap newsletter masih cukup rendah. Jejaring sosial belum dikelola secara optimal untuk mendukung penyebaran informasi di website Kebijakan AIDS Indonesia. Rekomendasi: Perlu meningkatkan perlu meningkatkan kerja sama dengan pengelola website terkait AIDS lainnya untuk saling bertukar link website. Perlu meningkatkan rutinitas dalam mengirimkan newsletter kepada pelanggan. Jejaring sosial perlu dioptimalkan sebagai media pendukung. Perlu secara khusus ada pengelola jejaring sosial ini untuk memacing diskusi kecil.
1
Pengantar Tahun 2014 merupakan waktu dan momentum penting dalam perkembangan website Kebijakan AIDS Indonesia. Website ini mulai dikembangkan pada akhir tahun 2013 dan sampai dengan awal tahun 2014 masih mencari bentuk untuk menuju website rujukan utama yang terkait kebijakan AIDS di Indonesia. Target utama tahun 2014, website Kebijakan AIDS Indonesia harus dikenal dengan baik oleh peneliti, penggiat dan pemerhati program penanggulangan AIDS di Indonesia. Website ini juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari website-website yang dimiliki, dikembangkan dan dikelola oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM (PKMK-FK UGM). Oleh karenanya adaptasi sistem dan mekanisme pengelolaan website di PKMK-FK UGM perlu dilakukan oleh pengelola. Selama tahun 2014 telah dilakukan beberapa upaya untuk lebih mengenalkan website Kebijakan AIDS Indonesia ke pengguna internet. Upaya yang dilakukan baik dengan cara online maupun offline. Cara online dilakukan dengan melakukan pembaharuan secara rutin, setiap hari Selasa, menginformasikan bila ada artikel baru melalui mailing list, meminta website lain yang terkait untuk mencantumkan alamat website, serta mengoptimalkan penggunaan jejaring sosial, seperti Twitter®, Facebook® dan Youtube®. Secara offline pengelola melakukan upaya dengan cara mencantumkan alamat website di publikasi/terbitan yang dikeluarkan oleh Kebijakan AIDS Indonesia dan PKMK-FK UGM. Segala upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menjaring sebanyak mungkin pengunjung dan kunjungan dari pengguna internet yang tertarik dan peduli terhadap program penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia. Sasaran utama website ini adalah penggiat dan praktisi program penanggulangan HIV-AIDS, baik LSM, swasta maupun pemerintah maupun para peneliti universitas di Indonesia. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dan perkembangan website Kebijakan AIDS Indonesia maka pengelola berinisiatif untuk membuat catatan akhir tahun 2014 ini. Catatan akhir tahun ini berisi mengenai analisa pengunjung dan kunjungan serta konten. Pengelola berharap catatan ini dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan website Kebijakan AIDS Indonesia selama tahun 2014 dan memberikan rekomendasi untuk perbaikkan website di tahun 2015.
Medote Analisa Semua kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target perlu dilakukan monitoring dan evaluasi perkembangan website. Oleh karena itu pengelola menambahkan beberapa fasilitas di dalam website sehingga pengelola mudah untuk mengumpulkan data, melihat dan menganalisa perkembangan pungunjung dan kunjungan serta konten. Analisa website Kebijakan AIDS Indonesia menggunakan dua metode yaitu Google Analytics® dan hits internal website. Kedua metode tersebut digunakan dengan didasari pada kelebihan dari masing-masing metode. Google Analytics® mempunyai kelebihan pada sistemnya yang dapat mendeteksi dan membedakan pengunjung website tersebut
2
apakah web-robot1 atau human2. Sehingga pengelola website dapat memperoleh data mengenai pengunjung lebih nyata. Metode ini dapat dikunjungi di https://www.google.com/analytics, namun harus mempunyai akses khusus. Sedangkan metode hits3 internal website dikembangkan secara mandiri oleh pengelola website Kebijakan AIDS Indonesia dengan memanfaatkan database yang dimiliki oleh website. Metode ini digunakan untuk menganalisa jumlah konten yang diunggah oleh pengelola website dan mengetahui jumlah kunjungan di setiap konten tersebut. Sehingga pengelola website dapat memperoleh data mengenai ketertarikan topik dari pengunjung website. Metode ini dapat dikunjungi oleh semua pengunjung di laman dengan alamat: http://www.kebijakanaidsindonesia.net/hits.
Konten Website Kebijakan AIDS Indonesia berisi mengenai berbagai informasi mengenai program penanggulangan AIDS terutama dari sisi kebijakan. Selain itu website ini juga memberikan informasi mengenai perkembangan projek yang sedang berjalan yaitu: “Penelitian Kerjasama Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dengan Program Kerjasama Australia – Indonesia untuk HIV”. Untuk mengelola semua informasi tersebut maka pengelola menggunakan Content Management System4 (CMS) Joomla®. Fasilitas yang digunakan adalah Artikel (Article) dan Unduh (Downloads). Artikel digunakan untuk mengunggah semua tulisan yang selanjutnya disesuai dengan design dari CMS tersebut sehingga dapat dengan mudah dibaca oleh pengunjung. Tulisan ini biasanya akan dibaca oleh pengunjung secara online karena tidak disediakan dalam bentuk berkas (file). Unduh merupakan fasilitas tambahan yang dapat digunakan oleh pengelola untuk meyimpan semua berkas sehingga dapat diunduh oleh pengunjung. File ini biasanya akan dibaca oleh pengunjung secara offline setelah diunduh terlebih dahulu.
10 Besar Laman yang Paling Sering Dikunjungi Google Analytics® mempunyai fasilitas untuk melihat 10 besar laman yang sering dikunjungi oleh pengunjung, namun tidak dipisahkan berdasarkan kategori dan fasilitas. Google Analytics® tidak memisahkan laman yang berasal dari fasilitas artikel, unduh atau lainnya. Semua laman dianggap sama. Data tersebut sangat membantu melihat ketertarikan pengunjung terhadap laman-laman yang tersedia di website. Lihat selengkpanya pada Gambar 1.
1
Web-robot adalah sistem yang biasanya dikembangkan secara terstruktur untuk mengerjakan tugas-tugas di internet. Web robot dimiliki oleh setiap mesin pencari seperti Google, Yahoo dan lainnya untuk mengindex (mendaftar) semua website yang ada beserta laman-lamanya. 2 Human diartikan bahwa pengunjung adalah manusia bukan robot yang terstruktur. Human lebih menggambarkan ketertarikan pada isu-isu tertentu sesuai kebutuhan masing-masing orang yang pastinya berbeda. 3 Hits adalah jumlah klik yang dilakukan oleh pengunjung website ke laman-laman tertentu. Semua informasi klik tersebut disimpan dalam database yang menyertai Joomla®. Kelemahan utama sistem ini tidak cukup baik untuk mendeteksi web robot atau human yang melakukan klik di laman website dan kapan melakukan klik tersebut. 4 Content Management System, disingkat CMS), adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs web.
3
Laman Beranda (Home) merupakan laman yang paling banyak dikunjungi karena merupakan pintu masuk ke website Kebijakan AIDS Indonesia. Bila dilihat 10 besar laman yang sering dikunjungi, selain laman Beranda, maka terdapat 4 laman yang terkait BPJS Kesehatan yang sering dikunjungi pengunjung. Laman yang terkait langung dengan AIDS hanya ada 2 yang sering dikunjungi. Sedangkan sisanya merupakan laman sistem kebijakan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung Kebijakan AIDS Indonesia telah sering mengunjungi mengenai permasalahan kebijakan kesehatan walaupun masih ada pula yang mengakses mengenai BPJS Kesehatan yang tidak terkait langsung dengan isu kebijakan AIDS.
Gambar 1. 10 Besar Laman yang Dikunjungi (Pages, Google Analytics)
Artikel yang Diunggah Untuk mengisi website Kebijakan AIDS Indonesia pengelola mengembangkan mekanisme memperbaharui setiap hari Selasa. Hal ini disesuaikan dengan kebijakan pengelolaan website di PKMK-FK UGM yang menjadi induk dari website ini. Khusus untuk website Kebijakan AIDS Indonesia, artikel yang diunggah setiap minggunya terdiri dari 4 (empat) artikel/tulisan baru. Salah satu artikel yang selalu ada yaitu pengantar mingguan, selebihnya dapat berupa tulisan dari tim Kebijakan AIDS Indonesia maupun sumbangan dari peneliti universitas lainnya. Selama tahun 2014, pengelola telah mengunggah artikel sebanyak 296 artikel dari berbagai sumber. Sejak diunggah sampai data analisa diakses (26 Desember 2014 pukul 19:27 WIB), semua artikel telah dikunjungi sebanyak 240.794 kali dengan rata-rata setiap artikel dikunjungi sebanyak 813 kali. Pada Grafik 1 menunjukkan data bahwa artikel yang paling banyak dikunjungi terkait dengan dengan kategori info projek, sedangkan yang paling sedikit adalah kategori kaleidoskop 2014. Hal ini menunjukkan
4
bahwa pengunjung website Kebijakan AIDS Indonesia berminat untuk mengetahui mengenai projek yang sedang dikerjakan oleh PKMK-FK UGM, sekaligus tim yang menjadi pelaksananya. Grafik 1. Presentase Hits dan Artikel Menurut Kategori Selama Tahun 2014
Bila menilik lebih jauh dari data yang tersedia di Grafik 1 maka kategori artikel yang paling banyak diminati adalah kategori kebijakan kesehatan. Hal ini terlihat dengan sesilih presentase antara hits dengan jumlah artikel yang diunggah. Sedangkan yang paling tidak diminati adalah kategori pengantar. Data tersebut mengindikasikan bahwa pengunjung memang ingin memperoleh pengetahuan mengenai kebijakan kesehatan termasuk didalamnya adalah kebijakan AIDS. Tabel 1. 10 Besar Artikel yang Paling Sering Dikunjungi Selama Tahun 2014 (Hits Internal Website)
Kategori Induk
Kategori
Hits
1 Kebijakan HIV
Kebijakan Kesehatan
Kebijakan Kesehatan
8.429
2 Sejarah AIDS
Kebijakan Kesehatan
Kebijakan Kesehatan
6.761
Penelitian Kerjasama Pusat Kebijakan dan 3 Manajemen Kesehatan dengan Program Kerjasama Info Projek Australia – Indonesia untuk HIV
Info Proyek
4.718
Permenkes RI No 69 Tahun 2013 tentang Standar 4 Tarif Pelayananan Kesehatan pada Fasilitas Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
Pendukung
4.197
No
Judul
5
Dokumen Kebijakan
No
Kategori Induk
Judul
Kategori
Hits
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan 5 Proses Pengembangan Materi
Umum
6 Kebijakan Penanggulangan IMS, HIV dan AIDS 7
Kaleidoskop 2013 Penelitian Kebijakan HIV dan AIDS
Pengembangan 3.462
Kebijakan Kesehatan
Kebijakan Kesehatan
2.798
Info Projek
Progress Report
2.587
Kursus Terintegrasi Tatap Muka dan Online 8 Gelombang Kedua: Kebijakan AIDS dan Sistem Kesehatan
Kursus Kebijakan AIDS
9 Outlook 2014: Kebijakan HIV & AIDS
Info Projek
Progress Report
2.492
Personil
Curriculum Vitae
2.376
10 Iko Safika
Kursus 2.543 Kebijakan AIDS
Tabel 1 menyajikan data mengenai 10 besar artikel yang paling sering dikunjungi oleh pengunjung. Terlihat bahwa artikel dengan judul “Kebijakan HIV” dan “Sejarah AIDS” merupakan dua artikel yang paling sering dikunjungi. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung memang ingin mengetahui mengenai kebijakan AIDS. Selain itu dari data menunjukkan bahwa info projek juga menarik minat untuk dikunjungi.
Klipping Berita Media Masa yang Diunggah Untuk menyajikan informasi terkini yang terjadi di sekitar kita maka pengelola mengumpulkan dan mengunggah berita media masa atau sering disebut dengan klipping berita media masa. Berita media masa yang diunggah berasal dari media masa online baik dari Indonesia maupun luar negeri. Untuk mendapat berita media masa terbaru, pengelola menggunakan fasilitas Google Alerts®5 salah satu fasilitas yang disediakan Google®. Kata kunci yang digunakan oleh pengelola adalah: Tabel 2. Daftar Kunci Untuk Mencari Berita Media Masa Menggunakan Google Alerts®
5
bpjs kesehatan
hiv aids
jaminan kesehatan nasional, bpjs kesehatan, jkn
jaminan kesehatan nasional, kartu indonesia sehat
kebijakan kesehatan
kesehatan ibu anak
kesehatan papua
kesehatan reproduksi
malaria
mdgs Millennium Development Goals
narkoba
pelayanan dokter
Google alerts is a monitor the web for interesting new content
6
pelayanan kesehatan
sdm kesehatan, tenaga kesehatan
seksualitas
tbc, tb
health human resources
health policy
mother and child health
narcotics drug abuse
reproductive health
sexuality
tuberculosis tb
Fasilitas Google Alerts®, yang telah di-setup dengan kata kunci tersebut, memungkinkan pengelola mendapatkan email yang berisi link berita media masa setiap hari. Setiap hari pengelola akan memilih berita media masa yang sesuai untuk diunggah ke website. Untuk lebih memudahkan pengelolaan klipping berita media masa maka setiap kali mengunggah pengelola mencantumkan kata kunci yang sesuai dengan isi berita. Kata kunci ini dapat mempermudah untuk pengelompokan dan analisa data pengujung dan kunjungan. Grafik 2. Presentase Hits dan Klipping Berita Media Masa Menurut Kata Kunci Selama Tahun 2014
Selama tahun 2014, pengelola telah mengunggah klipping berita media masa sebanyak 740 berita dari berbagai sumber media online di Indonesia dan luar negeri. Sejak diunggah sampai data analisa diakses (26 Desember 2014 pukul 19:27 WIB), semua klipping berita media telah dikunjungi sebanyak 262.271 kali dengan rata-rata setiap berita dikunjungi sebanyak 354 kali. Pada Fasilitas Google Alerts®, yang telah di-setup dengan kata kunci tersebut, memungkinkan pengelola mendapatkan email yang berisi link berita media masa setiap hari. Setiap hari pengelola akan memilih berita media masa yang sesuai untuk diunggah ke website.
7
Untuk lebih memudahkan pengelolaan klipping berita media masa maka setiap kali mengunggah pengelola mencantumkan kata kunci yang sesuai dengan isi berita. Kata kunci ini dapat mempermudah untuk pengelompokan dan analisa data pengujung dan kunjungan. Grafik 2 menunjukkan data bahwa klipping berita media masa yang paling banyak diunggah adalah kata kunci promosi dan pencegahan, sedangkan yang paling sedikit adalah WAC 2014. Hal itu juga terjadi pada presentase pengunjung yang mengunjungi klipping media tersebut. Tabel 3 menyajikan 10 klipping berita media masa yang paling sering dikunjungi selama tahun 2014. Tabel 3. 10 Besar Klipping Berita Media Masa yang Paling Sering Dikunjungi Selama Tahun 2014 (Hits Internal Website)
No
Judul
Kata Kunci
Hits
Promosi dan Pencegahan
1.705
1
AIDS: Botswana Fights to Eradicate
2
Uganda: Kenya Overtaking Uganda in HIV/Aids Management
Tata Kelola
1.353
3
JKN penuhi UU 40 Tahun 2004
Tata Kelola
1.208
4
Program kesehatan Sumbar Sakato diintegrasikan ke JKN
Tata Kelola
1.122
5
Diduga Mengidap HIV/AIDS, PSK Dijebloskan ke Sel Satpol PP
Promosi dan Pencegahan
1.048
6
BPJS Kesehatan harus memiliki data valid
Tata Kelola
976
7
Posko JKN RS Kariadi "diserbu" masyarakat
Tata Kelola
958
8
Presiden batalkan Perpres 105 pelayanan kesehatan pejabat
Tata Kelola
925
9
IDI Gaet Seluruh Bupati Bahas Akar Masalah Kesehatan
Tata Kelola
839
10
Strong Two-Spirit Leader Pruden Joins Advisory Council on HIV/AIDS
Tata Kelola
826
Berkas (File) yang Diunggah Fasilitas unduh berkas (downloads) merupakan fasilitas yang sering dikungjungi oleh pengguna internet. Kepentingan untuk mencari bahan belajar, pekerjaan dan kepedulian merupakan alasan yang paling muncul. Selain itu ketidaknyamanan untuk berlama-lama membaca di depan komputer dan koneksi internet yang lambat merupakan alasan lainnya.
8
Pengelola website Kebijakan AIDS Indonesia juga menyediakan fasilitas tersebut terkait dengan program dan kebijakan penanggulangan AIDS. Pengelola website Kebijakan AIDS Indonesia ketika mengunggah artikel hampir selalu menyertakan berkas (file) penyerta sehingga pengunjung mengetahui sumber asli dan referensi dari artikel tersebut. Berkas yang diunggah oleh pengelola merupakan dokumen publik atau telah mendapatkan persetujuan dari penulis atau penerbitnya. Pengungjung dapat mengunduh semua dokumen secara gratis tanpa persyaratan khusus. Untuk memudahkan pencarian berkas maka pengelola mengelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
Forum HPN Kupang Peraturan o Peraturan Daerah o Peraturan Pusat o Peraturan Internasional Policy Brief Hasil Penelitian Publikasi Info Projek Umum ForNas V JKKI Bandung Grafik 3. Presentase Hits dan Berkas Menurut Kategori Selama Tahun 2014
Selama tahun 2014, pengelola telah mengunggah berkas sebanyak 362 berkas dari berbagai sumber. Sejak diunggah sampai data analisa diakses (26 Desember 2014 pukul 19:27 WIB), semua berkas unduh telah diunduh sebanyak 36.883 kali dengan rata-rata setiap berkas diunduh sebanyak 102 kali. Pada Grafik 3 menunjukkan data bahwa berkas yang paling banyak diunggah adalah kategori peraturan tingkat daerah dan yang paling
9
sedikit adalah Forum HPN Kupang. Hal itu juga terjadi pada presentase pengunjung yang mengunduh berkas tersebut. Selain itu pada Grafik 3 tersebut terlihat bahwa pengunjung mempunyai minat yang sangat besar pada berkas dalam kategori peraturan tingkat pusat. Hal tersebut terlihat selisih antara presentase hits yang lebih besar dibandingkan presentase jumlah berkasnya. Sedangkan berkas mengenai hasil penelitian merupakan berkas yang paling tidak diminati oleh pengunjung. Tabel 4. 10 Besar Berkas yang Paling Sering Diunduh Selama Tahun 2014 (Hits Internal Website) No
Judul
Kategori
Hits
Permenkes RI No 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayananan Kesehatan pada Fasilitas Tingkat Pertama 1 dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Peraturan/Peraturan 1.255 Pusat
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 27 Tahun 2014 2 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)
Peraturan/Peraturan Pusat
710
Peraturan/Peraturan Pusat
492
Surat Edaran Menkes RI No HK/Menkes/32/I/2014 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bagi Peraturan/Peraturan 4 Peserta BPJS Kesehatan pada Fasilitas Keseahtan Tingkat Pusat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
446
Surat Edaran Menkes RI No 129 Tahun 2013 tentang 5 Pelaksanaan Pengendalian HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS)
Peraturan/Peraturan Pusat
404
Publikasi
301
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 28 Tahun 2014 7 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
Peraturan/Peraturan Pusat
301
Brosur Kursus Online Kebijakan AIDS dan Sistem Kesehatan
Umum
290
Peraturan/Peraturan Pusat
277
3
6
8
Permenkes RI No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS
Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 51 Tahun 2013 9 tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
10
No
Judul
Surat Edaran Menkes RI No 1 Tahun 2013 tentang 10 Layanan Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari Ibu ke Anak (PPIA)
Kategori
Hits
Peraturan/Peraturan Pusat
274
Tabel 4 menyajikan 10 besar berkas yang paling sering diunduh oleh pengunjung selama tahun 2014. Bila dilihat dari ketegori ternyata 8 dari 10 merupakan peraturan tingkat pusat dibidang kesehatan. Namun sayangnya setengahnya merupakan peraturan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini berarti pengunjung website Kebijakan AIDS Indonesia juga sangat tertarik dengan isu JKN. Peraturan terkait JKN yang paling banyak diunduh adalah “Permenkes RI No 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayananan Kesehatan pada Fasilitas Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan”. Sedangkan peraturan yang terkait dengan HIV yang paling banyak diunduh adalah “Permenkes RI No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS”.
Pengunjung dan Kunjungan Jumlah pengunjung dan kunjungan yang besar merupakan target utama bagi pengelola website, tidak terkecuali dengan pengelola Website Kebijakan AIDS Indonesia. Banyaknya pengunjung dan kunjungan merupakan salah satu indikator keberhasilan website tersebut. Namun demikian, pengelola website Kebijakan AIDS Indonesia perlu melihat kualitas kunjungan serta perilaku pengunjung. Google Analytics® mampu menyediakan data tersebut namun sangat bergantung pada analisa dan bacaan pengelola terhadap data tersebut. Selama tahun 2014 terlihat kunjungan ke website Kebijakan AIDS Indonesia masih belum stabil. Jumlah pengunjung dan kunjungan masih turun naik atau belum mempunyai tren yang menaik terus, seperti terlihat pada Gambar 2. Pada awal tahun 2014, bulan Januari, merupakan awal dikembangkannya website ini sehingga terlihat masih rendah jumlah pengunjung dan kunjungannya, yaitu: 271 pengunjung dan 842 kunjungan. Pengelola berupaya untuk terus meningkatkan kunjungan dengan mengenalkan website melalui beberapa jaringan pemerhati, penggiat dan peneliti program penanggulangan AIDS di Indonesia. Puncaknya pada bulan Mei 2014 kunjungan website Kebijakan AIDS Indonesia mencapai titik tertinggi yaitu: 3.476 pengunjung dan 4.273 kunjungan.
Gambar 2. Grafik Pengunjung dan Kunjungan (Audience Overview, Google Analytics)
11
Pada bulan berikutnya pengelola berharap pengunjung dan kunjungan terus stabil bahkan terus meningkat. Namun, pada periode bulan Juni—Juli sering terjadi gangguan pada server sehingga menyebabkan pengunjung dan kunjungan turun. Pada website Kebijakan AIDS Indonesia sendiri terjadi gangguan pada Google Analytics® yang menyebabkan tidak tercatatnya pengunjung dan kunjungan. Pada bulan Agustus, perlu berupaya keras untuk mengembalikan jumlah pengunjung dan kunjungan setelah terjadi gangguan server tersebut. Pada bulan September 2014 jumlah pengunjung dan kunjungan mulai kembali lagi seperti pada bulan Mei 2014. Secara kuantitas, selama tahun 2014 website Kebijakan AIDS Indonesia telah dikunjungi oleh 26.855 pengunjung (Users6) atau rata-rata per bulan terdapat 2.238 pengunjung. Pengunjung sebesar itu telah melakukan kunjungan (Sessions7) sebanyak 36.671 ratarata per bulan terdapat 3.056 kunjungan. Sedangkan laman yang dibuka (Pageviews8) oleh penggunjung sebanyak 146.783 atau rata-rata per bulan terdapat 12.232 laman yang dibuka oleh pengunjung. Data tersebut menyimpulkan bahwa kunjungan ke website Kebijakan AIDS Indonesia masih cukup rendah bila dibandingkan dengan website lainnya yang mempunyai kunjungan per bulan telah mencapai lebih dari 10.000 pengunjung. Salah satu sebabnya adalah umur website yang masih belum satu tahun. Lihat Gambar 3.
Gambar 3. Jumlah Kunjungan (Audience Overview, Google Analytics)
Gambar 4. Kualitas Kunjungan (Audience Overview, Google Analytics)
Selain secara kuantitas maka jumlah pengunjung dan kunjungan perlu dilihat secara kualitas. Kualitas kunjungan dapat diartikan seberapa banyak laman yang dibuka, waktu yang dihabiskan untuk berkunjung dan seberapa besar pengunjung yang hnaya berkunjung pada 1 laman saja. Data yang menunjukkan kualitas kunjungan dapat dilihat pada Gambar 4 dengan penjelasan sebagai berikut:
6
Users that have had at least one session within the selected date range. Includes both new and returning users. 7 Total number of Sessions within the date range. A session is the period time a user is actively engaged with your website, app, etc. All usage data (Screen Views, Events, Ecommerce, etc.) is associated with a session. 8 Pageviews is the total number of pages viewed. Repeated views of a single page are counted.
12
Pages/Session9 4 artinya setiap sesi kunjungan pengunjung membuka rata-rata 4 laman lainnya. Bounce Rate10 24.03% artinya 1 dari 4 pengunjung yang hanya membuka 1 laman saja. Avg. Session Duration11 2:47 menit artinya setiap sesi kunjungan pengunjung menghabiskan waktu rata-rata 2 menit 47 detik untuk melakukan ekplorasi laman-laman di website.
Data-data di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas kunjungan ke website Kebijakan AIDS Indonesia cukup baik. Pengunjung mempunyai kecenderungan untuk melakukan ekplorasi ke laman-laman lainnya. Sedangkan pengunjung yang hanya berkunjung ke satu laman saja cukup kecil. Pengunjung meluangkan waktu yang cukup untuk melakukan eksplorasi dan membaca materi yang tersedia. Pada Gambar 5 menunjukkan pengunjung website Kebijakan AIDS Indonesia didominasi oleh pengunjung baru, yaitu 73,3% dan sisanya adalah pengunjung yang kembali setelah sebelumnya. Hal ini merupakan potensi yang harus digarap sehingga pengunjung baru tersebut terus kembali website ini setelahnya. Sedangkan pengunjung yang selalu kembali perlu terus dipertahankan dengan memperbanyak konten yang menarik dan dibutuhkan oleh pengunjung.
Gambar 5. Tipe Pengunjung (Audience Overview, Google Analytics)
Seperti diketahui bahwa pengunjung website di dunia bila ingin menemukan dan mengunjungi suatu website selalu menggunakan mesin pencarian. Hal ini dikarenakan mesin pencari masa kini telah berkembang pesat terutama Google®. Penguna internet hanya tinggal menuliskan kata kunci maka mesin pencari akan mencari website yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Pengunjung website Kebijakan AIDS Indonesia sebesar 68,4% menemukan dan mengunjungi website melalui mesin pencarian.
9
Pages/Session (Average Page Depth) is the average number of pages viewed during a session. Repeated views of a single page are counted. 10 Bounce Rate is the percentage of single-page visits (i.e. visits in which the person left your site from the entrance page without interacting with the page). 11 The average length of a Session.
13
Gambar 6. Pintu Masuk (Channels, Google Analytics)
Pada Gambar 6 menunjukkan beberapa pintu masuk pengunjung ke website Kebijakan AIDS Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kunjungan maka pengelola berupaya untuk meningkatkan pintu masuk melalui Referral (rujukan dari website lainnya). Hal ini penting karena semakin banyak pengunjung menemukan dan mengunjungi website Kebijakan AIDS Indonesia, maka Google® akan meningkatkan kualitas website yang berdampak pada pengunjung dan kunjungan. Terkait dengan kata kunci maka penting untuk melihat kata kunci yang sering digunakan untuk menemukan dan mengunjungi sebuah website. Website selalu dirangcang dengan menggunakan kata kunci yang biasa digunakan oleh pengguna internet. Pengelola akan berupaya untuk melakukan mencantumkan kata kunci pada metakey. Bila pengunjung menemukan dan mengunjungi dengan kata kunci yang dikehendaki maka website telah sesuai dengan topik yang dikehendaki oleh pengelola dan cocok dengan perilaku pengunjung dalam menuliskan kata kunci.
14
Gambar 7. 10 Besar Kata Kunci Pencarian (Keywords, Google Analytics)
Pada Gambar 7 menunjukkan data mengenai 10 besar kata kunci yang sering digunakan untuk menemukan dan mengunjungi website Kebijakan AIDS Indonesia. Namun sayangnya hampir semua tidak dapat ditampilkan oleh Google Analytics®. Dari yang dapat ditampilkan oleh Google Analytics®, ternyata kata kunci yang biasa digunakan untuk menemukan dan mengunjungi website Kebijakan AIDS Indonesia bukan terkait dengan HIV-AIDS. Kata kunci yang sering digunakan adalah terkait dengan kesehatan dan permenkes. Data tersebut dapat menyimpulkan bahwa website Kebijakan AIDS Indonesia belum dikenal sebagai website AIDS sesuai kata kunci yang dicantumkan oleh pengelola yaitu: aids indonesia dan kebijakan aids. Hal ini mungkin terjadi karena kata kunci tersebut sudah jarang digunakan oleh pengguna internet. Oleh karenanya pengelola perlu melakukan perubahan mengenai kata kunci yang dicantumkan di website.
Gambar 8. Kategori Peralatan (Mobile, Google Analytics)
Pada Gambar 8 menunjukkan bahwa pengunjung website Kebijakan AIDS Indonesia sebagian besar (68,8%) masih menggunakan peralatan komputer desktop atau laptop. Hal ini dapat mengidikasikan bahwa pengunjung adalah orang-orang yang bekerja dibelakang meja, bisa jadi mahasiwa, aktivis LSM atau bahkan peneliti. Data lainnya menunjukkan pula bahwa 1 dari 4 pengunjung menggunakan peralatan berupa mobile (smartphone). Hal ini perlu mendapatkan perhatian terkait dengan jejaring sosial yang saat ini digunakan oleh pengelola. Potensi untuk menggunakan jejaring sosial untuk meningkatkan pengunjung dan kunjungan besar karena pengguna peralatan mobile sering menggunakan jejaring sosial untuk mengetahui informasi terkini yang sesuai keterarikannya.
Newsletter (Alert) dan Jejaring Sosial Grafik 4. Perkembangan Pelanggan Newsletter Selama Tahun 2014
15
Untuk menambah pengunjung dan memberikan informasi terbaru dari website Kebijakan AIDS Indonesia maka pengelola menambahkan fasilitas newsletter. Fasilitas ini di manajemen pengelolaan website PKMK-FK UGM dikenal sebagai alert system. Mekanisme newsletter yang dikembangkan adalah setiap kali website diupdate maka pengelola akan mengirimkan newsletter melalui email kepada pelanggan. Sedangkan mekanisme untuk menjadi pelanggan terdapat dua cara, yaitu; (1) pengunjung dapat mendaftarkan diri secara mandiri; dan (2) pengelola mengunggah daftar email dari komunitas yang pernah mengikuti acara yang dilenggarakan oleh Kebijakan AIDS atau PKMK-FK UGM. Fasilitas ini mulai dikembangkan pada akhir tahun 2013 tetapi baru aktif pada bulan Februari 2014. Secara kumulatif sampai dengan akhir tahun 2014 ini, tercatat 399 email sebagai pelanggan. Bila dilihat hanya pada tahun 2014 maka tercatat 395 email sebagai pelanggan dengan rincian 136 email mendaftar secara mandiri dan 259 email yang diunggah oleh pengelola. Pada Grafik 4 menunjukkan bahwa pengunjung mempunyai minat untuk mendapatkan newsletter dari Kebijakan AIDS Indonesia. Hal terlihat bahwa hampir setiap bulan selalu ada pengunjung yang mendaftarkan emailnya untuk menjadi pelanggan. Pada bulan September 2014 tercatat sebagai bulan dengan pendaftar terbanyak. Bila dikaitkan dengan jumlah kunjungan pada pada bulan sama Google Analytics® juga mencatat kunjungan terbanyak. Grafik 5. Presentase Newsletter yang Dibuka dan Dibaca oleh Pelanggan Selama Tahun 2014
16
Seperti yang diungkapkan di atas bahwa newsletter akan dikirimkan minimal satu kali setiap minggunya, bersamaan dengan update website Kebijakan AIDS Indonesia. Setiap edisi newsletter berisi minimal 4 (empat) artikel baru yang terpasang pada beranda website Kebijakan AIDS Indonesia. Selama tahun 2014 telah diterbitkan 51 edisi newsletter dengan dikirimkan kepada 11.222 email pelanggan. Namun respon dari pelanggan ternyata masih sangat minim, yaitu yang 3.2% yang membuka email terrsebut dan hanya 8.4% yang membacanya. Pada Grafik 5 menunjukkan perkembangan dari newsletter yang dikirimkan oleh pengelola kepada pelanggan. Terlihat bahwa pada periode Juli—Oktober merupakan periode dengan respon terbaik dari pelanggan newsletter Kebijakan AIDS Indonesia. Pada periode yang sama Google Analytics® mencatat kunjungan tertinggi selama tahun 2014. Data pelanggan dan respon terhadap newsletter dan dikaitkan dengan data kunjungan yang berasal dari Google Analytics® menunjukkan adanya hubungan linier. Semakin banyak newsletter dikirimkan maka kunjungan ke website juga akan meningkat begitu sebaliknya. Keduanya dapat menjadi penyebab dan juga sebagai akibat, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan dalam upaya untuk mengenalkan website Kebijakan AIDS Indonesia ke pengguna internet. Selain newsletter, pengelola berupaya untuk menjaring pengunjung melalui media jejaring sosial (social network). Seperti diketahui bersama di Indonesia pengguna jejaring sosial telah sangat banyak dan tersebar luas bahkan sampai dari terpencil. Hal ini dapat terjadi karena adanya perangkat smartphone dan jaringan data yang semakin terjangkau. Jejaring sosial yang paling banyak digunakan adalah Twitter®, Facebook® dan Youtube®. Oleh karena itu pengelola website Kebijakan AIDS Indonesia menggunakan tiga jejaring sosial tersebut untuk menyebarkan informasi terbaru.
17
Gambar 9. Tampilan Akun Fanpage Kebijakan AIDS Indonesia dan Data Like
Jejaring sosial digunakan untuk mendukung, bukan yang utama, dalam penyebaran informasi melalui website Kebijakan AIDS Indonesia. Walaupun sebagai media pendukung tetapi sumbangan untuk meningkatkan kunjungan website cukup besar. Oleh karena itu semua materi yang dikirimkan melalui jejaring sosial harus selalu mempunyai link menuju website. Namun sampai saat ini masih pengelola Kebijakan AIDS Indonesia belum mengoptimalisasikan penggunaan jejaring sosial. Hal ini terlihat ketiadaan jadwal rutin dan orang khusus yang ditugaskan untuk memelihara jejaring sosial ini. Gambar 9 merupakan tampilan dari Fanpage, salah satu produk dari Facebook®, Kebijakan AIDS Indonesia. Dalam gambar tersebut juga menampilkan data, yaitu sejak dibuat sampai dengan akhir tahun 2014 telah terdapat 478 orang me-like. Jumlah tersebut terbilang masih cukup kecil dibandingkan dengan jumlah maksimal yang diperbolehkan oleh Facebook®, yaitu 5.000 like. Hal ini berarti sekitar 478 orang yang mengikuti perkembangan Kebijakan AIDS Indonesia melalui jejaring sosial Facebook®. Potensi ini cukup besar untuk meningkatkan pengujung dan kunjungan dari pengguna internet. Selama ini Fanpage ini masih bergantung sepenuhnya pada tweet dari pengelola melalui akun Twitter® Kebijakan AIDS Indonesia. Setiap kali pengelola melakukan tweet maka secara otomatis Fanpage akan terkirim juga. Padahal Fanpage dapat dikelola secara mandiri dengan melakukan diskusi kecil yang pada akhirnya tetap dirujuk untuk mengunjungi website Kebijakan AIDS Indonesia.
18
Gambar 10. Tampilan Akun Twitter Kebijakan AIDS Indonesia dan Data Tweet Serta Followers
Gambar 10 merupakan tampilan dari Twitter® Kebijakan AIDS Indonesia. Dalam gambar tersebut juga menampilkan data, yaitu sejak dibuat sampai dengan akhir tahun 2014 telah terdapat 113 orang followers. Jumlah tersebut terbilang masih cukup kecil dibandingkan dengan beberapa akun Twitter® yang terkait dengan program penanggulangan AIDS di Indonesia. Hal ini berarti sekitar 113 orang yang selalu mendapatkan informasi ketika pengelola melakukan tweet.
Gambar 11. Tampilan Akun Channels Youtube Kebijakan AIDS Indonesia dan Data Subscribers dan Views
Data lainnya adalah sampai dengan akhir tahun 2014 pengelola telah melakukan tweet sebanyak 1.097 kali. Kiriman tweet ini berisi judul dan link artikel terbaru serta judul berita media massa yang diunggah ke website Kebijakan AIDS Indonesia. Tweet dijadwalkan setiap hari dua kali, yaitu jam 12 siang dan jam 6 sore. Waktu tersebut dipilih berdasarkan penelitian yang menyatakan bahwa waktu tersebut merupakan waktu paling baik responnya terhadap tweet. Namun demikian sampai dengan akhir tahun 2014 pengelola belum cukup rutin dan konsisten dalam memelihara akun Twitter® Kebijakan AIDS Indonesia. Gambar 11 merupakan tampilan dari Channels Youtube® Kebijakan AIDS Indonesia. Dalam gambar tersebut juga menampilkan data, yaitu sejak dibuat sampai dengan akhir tahun 2014 telah terdapat 89 orang pernah mengujungi dan menonton tayangan di channels ini. Jumlah tersebut terbilang masih sangat kecil. Hal ini dikarenakan masih sedikit pula video yang diunggah oleh pengelola. Sampai dengan akhir tahun 2014 baru 7 video yang diunggah. Channels Youtube® ini sesungguhnya dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dalam upaya menyebarkan informasi, terutama dalam bentuk video. Semua materi yang berbentuk video dapat diunggah sehingga dapat dilihat oleh pengunjung dengan mudah. Selain itu, Channels Youtube® memungkinkan pengelola Kebijakan AIDS Indonesia untuk melakukan siaran langsung (live streaming) saat ada kegiatan penyebaran informasi,
19
diskusi kebijakan dan bentuk kegiatan lainnya. Hal ini pernah dilakukan oelh pengelola saat Kebijakan AIDS Indonesia melakukan pengayaan mengenai integrasi kebijakan kesehatan kepada peneliti universitas.
Simpulan
Website Kebijakan AIDS Indonesia belum cukup dikenal sebagai rujukan untuk kebijakan dan program AIDS. Artikel dengan kategori kebijakan kesehatan menjadi yang paling banyak diminati oleh pengunjung. Secara kuantitas jumlah kunjungan website Kebijakan AIDS Indonesia masih cukup rendah, rata-rata sesi kunjungan hanya sebesar 3.056 setiap bulannya dengan rata-rata pengguna sebesar 2.238 per bulan. Kualitas kunjungan sudah baik sehingga perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan. Setiap kali sesi kunjungan rata-rata pengunjung membuka 4 laman lainnya. Sedangkan durasi setiap sesi kunjungan rata-rata 2 menit 47 detik yang artinya pengunjung meluangkan waktu yang cukup untuk membaca beberapa artikel. Pengunjung telah mulai mendaftarkan secara menjadi pelanggan newsletter, namun respon terhadap newsletter masih cukup rendah. Pengiriman sejumlah newsletter mempunyai hubungan timbal balik dengan jumlah pengunjung dan kunjungan. Jejaring sosial belum dikelola secara optimal untuk mendukung penyebaran informasi di website Kebijakan AIDS Indonesia.
Rekomendasi
Perlu meningkatkan kualitas artikel yang akan diunggah dengan tujuan membuat rangsangan bagi pengunjung untuk lebih mau mengeksplorasi website. Perlu meningkatkan promosi baik secara online maupun offline untuk meningkatkan pengunjung dan kunjungan. Selain itu perlu meningkatkan kerja sama dengan pengelola website terkait AIDS lainnya untuk saling bertukar link website. Perlu meningkatkan rutinitas dalam mengirimkan newsletter kepada pelanggan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan kunjungan. Jejaring sosial perlu dioptimalkan sebagai media pendukung. Perlu meningkatkan rutinan dalam menginformasikan artikel terbaru. Perlu secara khusus ada pengelola jejaring sosial ini untuk memacing diskusi kecil.
20