Capaian Target Kesehatan Ibu dan Bayi di Indonesia Diskusi Global dan Warga Mendengar 13 Maret, 2015
Save the Children Dr Pancho Kaslam DRM, MSc 0
2015
KERANGKA PAPARAN Tinjauan Umum Progres Intervensi Utama
Peluang dan Tantangan Post MDG
2
INDONESIA
Total populasi 237,641,326 Negara ke-4 terpadat penduduknya di dunia Populasi Muslim terbesar didunia Terdiri dari 13,466 pulau pulau Secara administratif terbagi atas: 34 provinsi, 410 kabupaten, 98 kota
The Global Competitiveness Index 2013–2014
© 2013 World Economic Forum
5
The Global Competitiveness Index 2013–2014
© 2013 World Economic Forum
INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA From all human development indicators, the contrast between developed and developing countries is the Status of the Maternal Health
Investing in Maternal Health © 2003 The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank
515,000 KEMATIAN IBU setiap tahun
Human Development Network Health, Nutrition, and Population Series © 2003 The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank 8
Investasi pada Kesehatan Perempuan, Ibu dan Anak 1. Women’s and children’s health is valuable in itself. Saving a pregnant woman’s life means saving her newborn 2. There are proven & affordable ways of saving the lives of mother & newborn 3. Investing in maternal, newborn and child health makes economic sense
4. Investing in maternal, newborn and child health has political benefits, including social stability and human security 5. Investing in maternal, newborn and child health makes health system work better
the
Dampak Komplikasi dan Kematian Ibu
Causes serious ill-health of infants and older children. Risk of death children <5 years is doubled if their mothers die in childbirth. Highly correlated with maternal mortality ratios: every year, million newborns die before first months of life, additional 4 million are stillborn At least 20% of the burden of disease among children less than the age of 5 years is attributable to conditions directly associated with poor maternal and reproductive health, nutrition, quality of obstetric and newborn care WHO and World Bank, 1999
10
Puncak Kematian Ibu dan Bayi
11
Kaitan Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
12
Asuhan Persalinan menentukan masa depan Bayi
Behavior Eur J Pediatr. 2007 July; 166(7): 645–654. Published online 2007 April 11. doi: 10.1007/s00431-007-0437-8
Bukti Penelitian Success of reduction maternal & neonatal
death is depend on the health
system
in place rather than maternal and child health program. Lancet 2011: 377; 516–25 Published Online January25, 2011 DOI:10.1016/S0140-6736(10)62049-1
Tersedianya Bukti-bukti Ilmiah
Lancet 2011: 377; 516–25 Published Online January 25, 2011 DOI:10.1016/S0140-6736(10)62049-1
16
Malaysia has reduced its maternal mortality rate by 45 per cent – from 53 per 100,000 in 1990 to 29 per 100,000 live births in 2010 Women Deliver Congress 2013 17
TANTANGANNYA is to implement these interventions in environments where political commitment,
policies, and institutions and health systems have been weak.
18
19
Target 4.A. Menurunkan angka Kematian Balita hingga 2/3 dalam kurun waktu 1990 - 2015
INDIKATOR 4.1.
Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup
Data Saat Dasar ini (1990 (2010 ) ) 97
44
4.2.
Angka Kematian Bayi 68 34 (AKB) per 1000 kelahiran hidup 4.3 Persentase anak usia 44,5% Meni 1 tahun yang (1991 ngkat diimunisasi campak ) 20
Target (2015)
32
Status
●
23
●
74,5% (2010)
On Track
Arah Kelangsungan Hidup Balita, Bayi dan Neonatus, 1991 -2015
Penyebab kematian Neonatus Penyebab Kematian 0-6 hari
Penyebab Kematian 7-28 hari
BBLR
Save the Children
Estimasi Jumlah Kematian Bayi setiap Provinsi, 2010 50% kematian (86.111) 25% kematian (42.845) 25% kematian (41.313)
TARGET 5A : MENGURANGI ¾ ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DALAM KURUN WAKTU 1990 & 2015
INDIKATOR
5.1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100,000 kelahiran hidup :
5.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih
TARGET TARGET RPJMN MDGs Status (2014) (2015)
ACUAN DASAR
SAAT INI
390 (1991)
259 (SP 2010), 359 (SDKI 2012)
118
102
40.70% (1992)
83,1% , 63,2% di faskes (SDKI, 2012)
90%
90%
24
TARGET 5B : AKSES SEMESTA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI TAHUN 2015 INDIKATOR
5.3.
5.5.
5.6.
Tingkat pemakaian kontrasepsi/ contraceptive prevalence rate (CPR) wanita yang menikah usia 15-49, metode modern:
Cakupan pelayanan Antenatal (kunjungan pertama dan kunjungan minimal 4 kali ANC): • Kunjungan pertama • Kunjungan minimal 4 kali
Unmet need KB :
ACUAN DASAR
47.10% (SDKI 2007)
75.00% 56.00% (SDKI 2007)
12.70% (SDKI 2007)
SAAT INI
TARGET RPJMN (2014)
TARGET MDGs (2015)
57.90% (SDKI 2012)
65%
65%
95,7% 73,5% (SDKI 2012)
100% 95%
95% 90%
8.5% (SDKI 2012)
-
5%
STATUS
PENYEBAB KEMATIAN IBU
Sumber : Data rutin direktorat Bina kesehatan Ibu
JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR SUMATERA UTARA BANTEN LAMPUNG NUSA TENGGARA TIMUR ACEH SUMATERA SELATAN RIAU KALIMANTAN TIMUR SULAWESI TENGAH NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI SELATAN PAPUA KALIMANTAN BARAT DKI JAKARTA KALIMANTAN SELATAN SUMATERA BARAT SULAWESI TENGGARA SULAWESI UTARA MALUKU KALIMANTAN TENGAH JAMBI KEPULAUAN RIAU SULAWESI BARAT GORONTALO PAPUA BARAT MALUKU UTARA BALI BENGKULU D I YOGYAKARTA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 249 216 158 157 152 144 135 125 122 117 108 96 96 93 91 90 79 77 74 72 58 54 52 52 51 50 49 48 46 33
765 668 642
Estimasi Jumlah Kematian Ibu di Indonesia, 2013 50% kematian
25% kematian
25% kematian
Jumlah Total Kematian Ibu: 5.019
Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Tahun 2013 yang diterima dari Dinkes Provinsi (per 12/03/2014)
Tren AKI 1990-2013 dan Proyeksi AKI 2030 di Indonesia
29
30
UU No. 36 thn 2009 tentang KESEHATAN Bab VII
• Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat • Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak
Pasal 131 ay.1
• Upaya pemeliharaan kesehatan bayi & anak harus ditujukan utk mempersiapkan generasi yg akan datang, yg sehat, cerdas & berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi & anak
Pasal 131 ay.2
• Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 tahun
Pasal 131 ay.3
• Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung jawab & kewajiban bersama bg org tua, keluarga,
masyarakat & pemerintah, & pemerintah daerah
Arah Pembangunan Kesehatan RPJMN I 2005 -2009
RPJMN II 2010-2014
Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes
Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat
RPJMN III 2015 -2019 Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap
RPJMN IV 2020 -2025 Kesehatan masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia
KURATIFREHABILITATIF PROMOTIF - PREVENTIF
VISI: MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
32
Landasan Pikir: SISTEM KESEHATAN NASIONAL (Perpres No 72/2012) Manajemen Kesehatan
SDM K
Farmasi, Alkes dan makanan Upaya Kesehatan
Derajat Kesehatan dan Status Gizi Masy
Litbang
Pemberdayaan Masyarakat
Pembiayaan Kesehatan
Dimensi Pendukung
Dimensi Upaya
33
Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit REGULASI PERUMAH SAKITAN PUSAT
DAERAH
RS
VISI, MISI DAN STRATEGI
INPUT
Administrasi Sarana dan prasarana Peralatan kesehatan SDM Standar Pelayanan
PERSYARATAN PERIZINAN
PROSES
Good corporate gov. Good clinical gov. Kendali mutu & biaya Patient Safety Pembinaan dan pengawasan
PELAYANAN KESEHATAN & PEMBINAAN MUTU
OUTPUT
Kinerja klinik NDR/ GDR RS BOR/LOS/TOI Surveilans HAIs Kinerja keuangan Tingkat kepuasan
MONITORING & PENGAWASAN
Keterlibatan Multi Sektor Dalam
Percepatan Pencapaian MDGs bermitra dengan Semua Komponen Organisasi Profesi
Lintas Sektor Perguruan Tinggi
Swasta
Sarkes Logistik KIA/KB
Gizi PMT ASI
PPJK Jamlesmas
PL Air Bersih Rmh Sht
Pemda
P2M Imunisasi, IMS/HIV Tb, Mal Binfar Fe, Vit A Obat KIA/KB
Pencapaian Indikator MDGs
SDM Bidan, Dokter SpOG, SpA Litbang Studi Data
BUKR PONEK P- P Mix
Promkes KIP/K MPR
DPR/D
LSM
Donor
BUKD PONED UTD
35
Kebijakan & Strategi Pembangunan 1. Rencana aksi Nasional sebagai Pedoman Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Anak 2. Membangun system pemantauan untuk memastikan bahwa semua rencana aksi diterapkan sebagaimana mestinya: • Indikator Rencana aksi Utama akan di monitor oleh Presiden Indonesia melalui Unit Kerja Presiden untuk Supervisi dan Pengawalan Pembangunan. • Analisi data yang dilaporkan Dinas Kesehatan dan memberikan umpan balik. • Perhatian khusus dan memberikan bantuan teknis pada Dinas Kesehatan provinsi dan/atau kabupaten yang masih kurang cakupan program KIA nya .
Pendekatan Sistem Kesehatan
LITBANG
PEMBERDAYAA N MASYARAKAT
INFORMASI/ REGULASI/ MANAJEMEN
PEMBIAYAAN
OBAT & ALAT
SDM
UPAYA KESEHATAN
Program untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dan gizi buruk/stunting
Meningkatkan Kualitas Pelayanan KIA Strengthening Health Facilities’ Readiness Access to emergency care is a very crucial component of the continuum of care, because some complications cannot be
managed in lower level obstetric care. Since complications cannot be predicted, the availability of the services 24/7 is essential
Implementation of Operational Guidelines Ministry of Health in collaboration with Professional
Organizations and WHO has developed several guidelines to ensure quality of care for mothers and babies
Pemantapan Sistem Rujukan Berjenjang RS. RUJUKAN REGIONAL (TIMUR-TENGAH-BARAT)
QUARTERNAIR D C
B
RS. RUJUKAN WILAYAH
TERTIER
SEKUNDER
RS KAB / KOTA
A
PUSKESMAS
PRIMER M A S Y A R A K AT
Jaminan Kesehatan Nasional, JKN
Increased levels of health insurance funding and population coverage 2005-2019
Penguatan PUSKESMAS dan SUPERVISI PONED oleh Dokter ahli dari RSUD FUNGSI PUSKESMAS :
1.
PUSAT PEMBANGUNAN WILAYAH BERWAWASAN KESEHATAN
2.
PUSAT PENGGERAKKAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
3. 4.
PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT PRIMER PEMELIHARAAN KESEHATAN PEORANGAN PRIMER DINKES SUPERVISI
PROMOTIVFREVE NTIF
UPAYA KES MASY (UKM) SURVEILLANCE
HOSPITAL WITHOUT WALL
RUMAH SAKI(RSUD)-PONEK SUPERVISI
IDAI POGI
KURATIF REHABILITATIF
UPAYA KES PERORANGAN (UKP) QUALITY of CARE(PONED)
Penguatan regionalisasi pelayanan dan sistem rujukan Kawasan Purwasuka PROV BANTEN Kawasan Kota Bogor, Bekasi Depok
4,3 juta jiwa
6,5 juta jiwa
Kawasan Ciayumajakuning
7,5 juta jiwa
Kawasan Bogor Sukabumi Cianjur
9,1 juta jiwa
6,6 juta jiwa
Kawasan Bandung Cimahi
Kawasan Priangan Timur
7,8 juta jiwa
Contoh Regionalisasi Pelayanan Kesehatan Jawa Barat
PROV JAWA TENGAH
CAPAIAN RPJMN 2010-2014 NO 1 2
INDIKATOR
Umur harapan hidup waktu lahir (tahun) Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
4
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
5 6 7
8 9 10
Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi ) Persentase rumah tangga dengan akses air
minum yang layak Prevalensi kasus HIV pada penduduk usia 15 49 th Annual Parasite Incidence- (API) malaria Persentase penduduk yang memiliki jaminan
kesehatan
Keterangan : *) SDKI **) SP, *** Riskesdas 2013
CAPAIAN
STATUS AWAL (2009)
2011
2012
70,7
71,1
71,1
n.a
72,0
2
228*
n.a
359*
n.a
118
3
84,3
86,3 8
90
2
34
34
32
n.a
24
3
18,4
n.a
n.a
19,6***
<15,0
2,6
n.a
2,6
n.a
2,1
2013
88,64 86,9***
TARGE T 2014
STATU S
2 3
47,7
55,04 41,66 66,8***
0,16
0,30
0,32
0,43
<0,5
2
1,85
1,75
1,69
1,38
1
3
49
63,1
66,82
n.a
80,10
2
68
3
43
44
Penyelewengan Arah
359
Gizi Anak •
Undernourishment is a key issue on childChild healthHealth improvement in Indonesia.
•
Number of underweight children had reduced with 19.6% remain the same.
•
Prevalence of stunting (37.2%) and wasting (12.1%) among
children 0-59 months indicates serious public health issue. •
Indonesia as member of the Scaling-Up Nutrition (SUN)
Initiative is focusing on the first 1,000 days of life. (Ministry of Health 2013, Basic Health Research 2013)
Kesehatan Reproduksi •
Increase contraceptive prevalence & reduction of the unmet need through expanding access,
•
Improve quality of family planning & reproductive health services, which currently is working on improvement quality
of counseling and services with promotion of long term contraceptives methods •
Making progress in reducing total fertility rate by 2.6 in 2002 from 3.0 in 1991 and constant for the last 10 years.
•
Contraceptive prevalence rate for any method is 61.9%
Proporsi Kelahiran menurut Penolong Persalinan – Riskesdas 2013
Problem dalam Mencapai Fasyankes Saat Persalinan 25,1 22,8
15,2
15,3 10,5
4,2
12,1
5,1
Mendapat ijin
Mendapat biaya
Jarak dari Fasyankes
Tidak mau pergi sendiri
SDKI 2007 SDKI 2012
49
Proporsi Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Data Kementerian Kesehatan RI 2012 50
Sumber Daya dan Fasilitas pada tingkatan pelayanan Kesehatan
Pelayanan Neonatal Essensial 50,0%
45,0%
40,0%
35,0%
30,0%
25,0%
20,0%
15,0%
10,0%
5,0%
,0%
Hanya 27,3% puskesmas memiliki index 100% atau memiliki 6 jenis sarana pelayanan kesehatan neonatus essensial
27,3%
Tempat Persalinan – Riskesdas 2013
54
Peranan Dokter Umum dalam Pelayanan KIA RISKESDAS
2010
2013
Cakupan Ibu Hamil yang memperoleh pelayanan AN
92,7 %
95,2 %
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
79,0 %
86,9 %
Tantangan RAN PP AKI 2013 Kualitas Pelayanan Kesehatan belum optimal Ketersediaan sumberdaya strategis untuk Kesehatan Ibu dan Bayi masih terbatas
Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu masih cukup rendah. 60
61
Rencana Aksi Percepatan Penurunan AKI 2012 - 2015 Program Utama: Tantangan :
Strategi:
1.Akses masyarakat ke fasyankes sudah membaik tetapi cakupan dan kualitas belum optimal
1.Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu
2.Terbatasnya ketersediaan sumber daya strategis utk kesehatan ibu dan neonatal 3.Rendahnya pengetahuan & kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu
2.Peningkatan peran pemerintah daerah dan swasta dalam upaya kesehatan ibu 3.Pemberdayaan keluarga dan masyarakat
AKI 102/100.000 KH (2015)
1. Penjaminan kompetensi Bidan di Desa sesuai standar 2. Penjaminan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan mampu pertolongan persalinan 24/7 sesuai standar
3.Penjaminan seluruh RS Kabupaten/ Kota mampu PONEK 24/7 sesuai standar 4.Penjaminan terlaksananya rujukan efektif pada kasus komplikasi 5.Penjaminan dukungan PEMDA thd regulasi yang dapat mendukung secara efektif pelaksanaan Program 6.Peningkatan Kemitraan dg Lintas Sektor dan Swasta 7.Peningkatan pemahaman dan pelaksanaan program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di masyarakat
Langkah-Langkah Percepatan Pencapaian MDGs dan Pemantapan RPJMN 2015-2019 1. Identifikasi prioritas masalah Daerah 2. Identifikasi prioritas upaya
Percepatan Pencapaian MDGs 2015
3. Optimalisasi sumber daya 4. Sinergitas Pusat-Daerah 5. Penguatan sistem pelayanan kesehatan (HSS)
6. Promosi kesehatan, pemberdayaan
Pemantapan RPJMN 2015-2019
masyarakat, & UKBM 7. Fokus pada upaya di hulu (UKS,
kespro) 8. Pengembangan kemitraan dgn lintas sektor 63
ISU STRATEGIS DAN RANCANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019 ISU STRATEGIS
Peningkatan Status Kesehatan pada setiap kelompok usia
Peningkatkan Status Gizi
Pengendalian penyakit menular, PTM & Penyehatan lingkungan Penguatan Sistem Kesehatan
Peningkatan Akses Yankes
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja dan lansia 2. Meningkatkan akses thd pelayanan gizi masy. 3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 4. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi, alkes 5. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan 6. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 7. Mengembangkan Jaminan Kesehatan Nasional 8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan kualitas sumber daya manusia kesehatan 9. Mengembangkan pelayanan kesehatan primer 10.Menguatkan pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas 11.Menguatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan 12.Meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan
64
KERANGKA LOGIS: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU Perbaikan derajat kesehatan masyarakat pada setiap jenjang usia
Perbaikan derajat kesehatan masyarakat pada Kelompok usia reproduksi Peningkatan Pelayanan Kespro/KB
Peningkatan ANC berkualitas
Peningkatan Persalinan di Fasyankes (IKU)
Penetapan NSPK Kespro/KB
Penetapan NSPK Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Penetapan NSPK Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Peningkatan kapasitas nakes dalam pemberian pelayanan Kespro/KB
Peningkatan kapasitas Nakes dalam ANC
Peningkatan kapasitas dalam pelayanan kesehatan ibu bersalin
Penyediaan Sarana dan Prasarana , alat dan obat kontrasepsi yang aman & siap pakai
Penguatan kapasitas Fasyankes dalam peningkatan kesehatan Ibu Hamil
Penguatan kapasitas Fasyankes dalam peningkatan persalinan
Advokasi, Fasilitasi , Sosialisasi Koordinasi dan Bimtek dalam Penguatan Pelayanan Kespro/KB
Advokasi, Fasilitasi, Sosialisasi, Koordinasi , Bintek Peningkatan akses ANC
Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Praktek dalam Keluarga & Masyarakat tentang Kesehatan Reproduksi dan KB
Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Praktek dalam Keluarga & Masyarakat tentang kesehatan ibu hamil
Advokasi, Fasilitasi, Sosialisasi, Koordinasi , Bintek Peningkatan Kualitas ibu bersalin Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Praktek dalam Keluarga & Masyarakat tentang kesehatan ibu bersalin
Penguatan Sistem Informasi dan manajemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu dan KB
Penguatan Sistem Informasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Penguatan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Kesinambungan Ketersediaan Alokasi Dana Untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu DAK Alkes PONED PONEK
DEKON Pembinaan pelayanan kes Ibu di tk dasar dan rujukan
DAK
APBD I
Farmasi
JKN K 1, K 4, PN, KF Penanganan komplikasi
BOK Kelas Ibu Hamil, KBD, RTK, Pelacakan Kematian
APBD II
K 1, K4, PN KF3 PK CPR Unmeet Need
APBN
INTERVENSI TAHAP I
Kab/Kota Prioritas : 1. Kab. Labuhan Batu 2. Kab. Batubara 3. Kab. Deli Serdang 4. Kab. Labuhan Batu Utara 5. Kab. Asahan
6. Kab. Nias Selatan 7. Kab. Langkat 8. Kab. Serdang Bedagai 9. Kab. Tapanuli Selatan
Kab/Kota Prioritas : 1. Kab. Tegal 2. Kab. Pemalang 3. Kab. Cilacap 4. Kab. Banyumas 5. Kota Semarang 6. Kab. Grobogan
Kab/Kota Prioritas : 1. Jakarta Barat 2. Jakarta Utara 3. Jakarta Timur
7. Kab. Banjarnegara 8. Kab. Pekalongan 9. Kab. Pati 10. Kab. Brebes 11. Kab. Batang 12. Kab. Kendal
9 Provinsi 64 Kab/Kota 470 Puskesmas Kab/Kota Prioritas : 1. Kab Gowa 2. Kab Luwu 3. Kab Jeneponto 4. Kab Toraja Utara 5. Kab Wajo 6. Kab Bulukumba
Sumut
Kab/Kota Prioritas : 1. Kab Muara Enim 2. Kab Ogan Komering Ilir 3. Kab Ogan Komering Ulu 4. Kab Lahat
Sumsel Sulsel
Lampung DKI Banten
Jabar
Jateng Jatim
Kab/Kota Prioritas : 1. Bandar Lampung 2. Lampung Tengah 3. Lampung Selatan 4. Lampung Timur 5. Lampung Barat 6. Tulang Bawang 7. Lampung Utara
Kab/Kota Prioritas : 1. Kab Serang 2. Kab Pandeglang 3. Kab Lebak 4. Kab Tangerang
Kab/Kota Prioritas :
Kab/Kota Prioritas : 1. Kab Sukabumi 2. Kab Cirebon 3. Kab Tasikmalaya 4. Kab Karawang 5. Kab Bogor
6. Kab Bandung 7. Kab Cianjur 8. Kab Majalengka 9. Kab Garut 10. Kab Indramayu
1. Kota Surabaya 2. Kab Jember 3. Kab Kediri 4. Kab Sidoarjo 5. Kab Pasuruan
6. Kab Malang 7. Kab Nganjuk 8. Kab Tuban 9. Kab Jombang
Post MDGs 4. ENSURE HEALTHY LIVES
4a. End preventable infant and under-5 deaths
4b. Increase by x% the proportion of children, adolescents, at-risk adults and older people that are fully vaccinated
4c. Decrease the maternal mortality ratio to no more than x per 100,000
4d. Ensure universal sexual and reproductive health and rights
Infant cause of death (BHR 2007) Campak; 1,2 TB; 1,2
Malnutrisi; 2,3
Lain-lain; 11.6
Tetanus; 2,9 Diare; 31,4
Sepsis; 4,1 Kelainan jantung congenital dan hidrosefalus ; 5,8
55,2% infant mortality due to diarrhea & pneumonia 55,2% kematian bayi PCV, Rotavirus disebabkan oleh diare dan pneumonia
23
Kelainan saluran pencernaan; 6,4
Pnemonia; 23,8
Meningitis/ ensefalitis; 9.3
Rubella 68
Hib (in process , DTP/HB-Hib) JE
ISU STRATEGIS DAN RANCANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019 ISU STRATEGIS
Peningkatan Status Kesehatan pada setiap kelompok usia
Peningkatkan Status Gizi
Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular (PTM) & Penyehatan lingkungan
Penguatan Sistem Kesehatan
Peningkatan Akses Yankes
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja dan lansia 2. Meningkatkan akses thd pelayanan gizi masy. 3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 4. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi, alkes 5. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan 6. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 7. Mengembangkan Jaminan Kesehatan Nasional 8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan kualitas sumber daya manusia kesehatan 9. Mengembangkan pelayanan kesehatan primer 10.Menguatkan pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas 11.Menguatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan 12.Meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan
69
70