Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
EFEKTIFITAS MATEMATIKA DALAM MENAFSIRKAN AL-QUR`AN DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA ANTARA PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN NILAI AKHLAQUL KARIMAH SEBAGAI GENERASI BANGSA BERKARAKTER Cahyo Hadi Heryanto Universitas Jember
[email protected] ABSTRAK Matematika merupakan ilmu pasti yang memiliki dual lingua sekaligus dalam aplikasinya. Inilah yang menyebabkan matematika mampu menyibak serta mendeskripsikannya kembali nilai eksakta maupun nilai luhur dalam ayat suci alquran. Kekuasaan Allah swt.yang tiada batasnya yang dideskripsikan dalam setiap ayat suci al-qur`an mampu menciptakan berbagai inovasi teori dan karya baru melalui Matematika mulai dari Geometri hingga Kalkulus. Kata Kunci : Akhlaqul Karimah, Al-Qur`an, Matematika, Pemahaman Konsep PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Matematika merupakan suatu ilmu pasti yang dapat diinterpretasikan dalam berbagai disiplin ilmu lainnya. Dalam pengajarannya, matematika menggunakan bahasa penafsiran tersendiri yang dikenal dengan bahasa matematika. Bahasa matematika merupakan bahasa yang menggabungkan konsep dan teori di dalam satu rangkaian kalimat utuh baik berupa tulisan murni maupun berupa simbolik. Bahasa dalam matematika dibedakan atas 2, yaitu Bahasa Teoritik dan Bahasa Simbolik. Bahasa Simbolik ialah bahasa dalam matematika yang menerangkan mengenai berbagai bentuk symbol dan lambang yang digunakan sebagai pengkomunikasi antara aksioma, definisi, dan teorema di dalamnya. Sedangkan bahasa Teoritik ialah suatu bentuk bahasa matematika yang menjelaskan mengenai teori matematika yang menuntut penelaahan kalimat untuk kemudian dituangkan dalam deskripsi teoritis matematika itu sendiri. Adanya matematika sebagai ilmu eksakta telah mampu membantu mengembangkan kajian ilmiah dari tafsiran ayat demi ayat di dalam al-qur`an. Walaupun pada dasarnya kita tahu bahwa adanya berbagai ilmu pengetahuan termasuk matematika itu tidak terlepas dari hadirnya al-qur`an. Hal ini karena di dalam alqur`an yang kita tafsirkan memuat berbagai kaidah matematis mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat kompleks. Dengan tidak terlepas dari fungsinya sebagai pedoman hidup umat muslim, al-qur`an mampu memberikan metode secara tersirat bagaimana cara menelaah dan mengobservasi apa saja yang terjadi di alam semesta yang salah satunya menggunakan matematika. Alqur`an merupakan suatu pedoman hidup sekaligus ilmu dari segala ilmu pengetahuan di dunia. Di dalam alquran sebenarnya mampu mengajarkan siswa
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
untuk berkemampuan berfikir tingkat tinggi dalam menelaah kalimat soal hingga menyelesaikannya dalam berbagai bentuk permasalahan matematika yang dihadapinya. Hal ini karena setiap ayat di dalamnya tidak dapat secara langsung kita guakan dalam kehidupan. Perlu adanya penafsiran lebih lanjut hingga penerapannya. Dari sinilah kemampuan analogi dan klarifikasi pada diri siswa di sekolah pesantren bisa dibangun. Sekolah yang bernaung di bawah yayasan islam mayoritas terdapat perbedaan yang sangat drastis. Kemampuan analisa matematikanya masih di bawah rata - rata. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain waktu sekolah dan belajar siswa yang terkuras habis untuk kegiatan pondok pesantren, bahkan waktu istirahat mereka nyaris tidak ada. Dari sinilah akan dikaji bagaimanakah keterhubungan antara konsep keagamaan di dalam pesantren dengan proses belajar mengajar matematika. Malalui telaah alqur`an secara mendalam di pesantren, akan memberikan dampak kemampuan analogi dan klarifikasi siswa dalam mengatasi masalah matematika. Semua ini dikarenakan konsep penelaahan dalam studi alqur`an secara tidak langsung mampu mengajarkan mereka untuk analogi dan klarifikasi berbagai bentuk masalah matematika dari yang dikemas dalam berbagai bentuk model pembelajaran.
I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dituliskan beberapa rumusan masalah yaitu : 1. Bagaimanakah efektifitas matematika dalam menafsirkan al-qur`an dalam upaya peningkatan kompetensi siswa? 2. Bagaimanakah cara matematika mampu mengkorelasikan antara Pemahaman Konsep Matematika dengan Nilai Akhlaqul Karimah? I.3 Tujuan 1. Mendeskripsikan efektifitas matematika dalam menafsirkan al-qur`an sebagai upaya peningkatan kompetensi siswa. 2. Mendeskripsikan cara matematika mampu mengkorelasikan antara Pemahaman Konsep Matematika dengan Nilai Akhlaqul Karimah. I.4 Manfaat 1. Memahami efektifitas matematika dalam menafsirkan al-qur`an sebagai upaya peningkatan kompetensi siswa. 2. Memahami cara matematika mampu mengkorelasikan antara Pemahaman Konsep Matematika dengan Nilai Akhlaqul Karimah. KAJIAN PUSTAKA II.1 Definisi Matematika dan Pembelajaran Matematika Menurut Stefen Balfhried (Sydney, 1735) mengemukakan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang kajian ilmiahnya harus melalui proses
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
induktif. Hal ini karena Pembuktian di dalam matematika dapat dijelaskan melalui satu cara yaitu melalui pembuktian deduktif. Menurut Alfriandi (Skripsi, UM-Jember, 2009) mengemukakan bahwa Matematika merupakan ratu dari segala ilmu pengetahuan konkrit. Keberadaan teorema - teorema di dalam ilmu fisika, biologi, maupun ilmu-ilmu lainnya juga berakar dari yang namanya teori dasar dalam matematika. Menurut Syahrial Wicaksono (Thesis, Universitas Malang, 2010) mengemukakan bahwa Matematika merupakan suatu ilmu kajian sistematis referentif atas alam. Proses pembuktian di dalam kaidah matematika yang menjadi dasar ialah Suatu pembuktian membutuhkan Dalil,dalil tersebut berangkat dari sebuah postulat,postulat inilah yang berawal dari aksioma. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat saya tarik garis besar bahwasanya Matematika merupakan suatu ilmu yang didalamnya mengandung banyak maksud dan arti yang merangkum hampir keseluruhan semua ilmu yang ada. Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa matematika merupakan suatu ilmu pasti yang dapat diinterpretasikan dalam berbagai disiplin ilmu lainnya. Hakekat Matematika sebenarnya telah dikenalkan oleh Abraham S.Luchins dan Edhits Luchins yang berpendapat bahwa kajian matematis itu berbeda-beda tergantung pada bilamana sebuah matematika dapat dijelaskan melalui panca indera dan dikembangkan lagi melalui pola pikir. Di dalam matematika itu sendiri menggunakan dua bahasa yaitu bahasa teoritik dan bahasa simbolik. Matematika sebagai sebagai eksakta memiliki kekhasan dalam telaah disiplinnya. Di dalam matematika sesungguhnya masih banyak hal yang belum dibuktikan secara ilmiah. Pembuktian inilah yang akan banyak mengungkap misteri eksakta di dalamnya. Terutama dalam matematika jenis pembelajaran di sekolah. Matematika sekolah mampu memberikan nuansa analogis dan klarifikatif terhadap penelaahan ilmu lainnya. Bagaimanapun juga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam pembelajaran matematika, tidak terlepas begitu saja dari yang namanya kajian tafsiriah al-qur`an. Seperti yang dikutip dari pendapat Andi Wiyoko (Thesis, 2013) menyatakan bahwa Dalam belajar yang terpenting adalah proses, bukan hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik. Pengembangan konsep dalam proses pembelajaran berlangsung, materi-materi matematika seharusnya tidak dibatasi oleh topik yang sedang dibahas saja, tetapi siswa harus mampu menghubungkan dengan topik-topik yang relevan, bahkan dengan bidang studi lain jika memungkinkan secara terpadu. Pembelajaran matematika yang terpadu memfokuskan pada pendekatan pembelajaran antar topik bahkan jika memungkinkan antar disiplin. Konsep pembelajaran matematika terpadu mempertimbangkan siswa sebagai pembelajar dan proses yang melibatkan pengembangan berfikir dan belajar. Proses pembelajaran matematika diatas dapat menggunakan pembelajaran matematika terpadu. Pembelajaran matematika terpadu adalah pembelajaran matematika yang tidak hanya digunakan pada bidang matematika saja, melainkan
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
ilmu matematika dapat dihubungkan dan digunakan juga pada bidang-bidang lain, seperti halnya pada bidang MIPA dan agama. Pembelajaran ini mampu meningkatkan wawasan siswa yang tidak hanya fokus belajar materi matematika saja, tetapi mampu menghubungkan materi matematika dengan materi bidang lain, jika memungkinkan terpadu. Sehingga siswa mampu berfikir matematis, berfikir luas, mampu memecahkan berbagai masalah yang lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi pemecahan masalah yang dihadapinya. Dalam penelaahan dan pengkajian berbagai unsur disiplin ilmunya, matematika tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya koherentif dari alqur`an. Hal ini karena Alqur`an sebagai naungan bagi umat muslim di dunia tentunya tidak terlepas dari yang namanya proses penelaahan dan pengkajian dalam satu rangkaian mencari arti yang sesungguhnya untuk digunakan dalam kehidupan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwasanya allah swt.menciptakan kemampuan berfikir seseorang berbeda- beda terutama pada siswa. Proses berpikir ini tidak sama bagi bahan ajar yang berbeda-beda. Ada proses pengolahan pesan yang berpangkal pada yang umum berupa teori, hukum, prinsip, rumus, kepercayaan, dsb. untuk dilihat keberlakuan atau akibatnya pada gejala-gejala yang khusus. Akan tetapi selaku guru, kita wajib berusaha meyakinkan siswa kita bahwasanya dengan mempelajari al-qur`an dan menelaahnya, kita mampu secara tersirat mengembangkan daya berfikir tingkat tinggi berupa analogis dan klarifikatif. II.2 Peranan Matematika dalam Pendidikan Karakter Islamiyyah Indonesia dalam lingkar ASEAN dan Dunia, memiliki peran penting dalam mengembangkan pembelajaran matematika berbasis syariah islamiyyah. Apabila berminat untuk mengembangkan nilai akhlakul karimah dalam alqur`an khusunya pendidikan Indonesia, sangatlah memiliki kesempatan tinggi dan berpeluang besar di hadapan negara lainnya. Hal ini karena Indonesia memiliki banyak sekolah yang bernaung di bawah yayasan pendidikan islam dibandingkan sekolah Negeri dan sekolah yang bernaung di bawah yayasan Kristen. Indonesia memiliki banyak instansi pendidikan yang berfungsi sebagai wadah pengaplikasian tujuan Negara dalam UUD 1945 yaitu Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Instansi tersebut terdiri rasa Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. Adapun sekolah swasta diantaranya sekolah yang bernanung dibawah yayasan Kristen Indonesia dan yayasan islam pondok pesantren. Khusus sekolah yang bernaung dibawah yayasan pendidikan islam atau pondok pesantren seharusnya memiliki peranan yang sangat tinggi dalam merubah paradigma belajar dan harga diri Indonesia dimata dunia sebagai Negara yang penduduknya mayoritas islam.
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
II. 3 Efektifitas Matematika Dalam Menafsirkan Al-Qur`An Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Siswa 1. Fenomena Revolusi Matahari dan Bulan sebagai Representasi Geometri 1. QS AL BAQARAH :164
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. 2. QS ALI IMRAN:27
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)“. 3. QS ALI IMRAN:190
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
4. QS AL ANAM:96
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 5. QS YUNUS:6
Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa. 2. Fenomena Gerhana Matahari dan Bulan sebagai Representasi Dinamika Rotasi Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari. Gerhana matahari merupakan peristiwa jatuhnya bayang-bayang bulan ke permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan. Jenis Gerhana Matahari diantara : Gerhana Matahari Total (GMT), Gerhana Matahari Sebagian (GMS), dan Gerhana Matahari Cincin (GMC). Sedangkan Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk kedalam bayangan bumi. sehingga terhalangnya cahaya Matahari atau dengan kata lain Bulan berada dalam bayangan Bumi. Sedangkan dalil naqli yang menjelaskan semuanya tersebut yaitu : Al Quran : (75) Al Qiyaamah : Ayat 8-9 dan apabila bulan telah hilang cahayanya. dan matahari dan bulan dikumpulkan (QS. 75:8-9)
Al Quran : (14) Ibrahim : Ayat 33 Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (QS. 14:33)
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
Al Quran : (21) Al Anbiyaa’ : Ayat 33 Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS. 21:33) Al Quran : (71) Nuh : Ayat 16 Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (QS. 71:16) Al Quran : (36) Yaasiin : Ayat 40 Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS. 36:40) 3. Gugusan Bintang dan Pergerakan Planet sebagai Representasi Barisan dan Deret “Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang” (Al-Furqan:61).
4. Jarak Alam Semesta sebagai Representasi Integral dan Diferensial Allah berfirman menantang manusia dan jin: 5.
َ ْ ت َو َ س إِ ِن ا ْستَطَ ْعتُ ْم أَ ْن تَ ْىفُ ُذوا ِم ْه أَ ْق ض فَا ْوفُ ُذوا َل تَ ْىفُ ُذونَ إِ َّل ِ ار ال َّس َما َوا ِ ْ يَا َم ْع َش َز ْال ِجهِّ َو ِ اْل ْو ِ ط ِ ْاْلر ْ َ بِسُلطان “Hai bangsa jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (Ar-Rahman:33)
6. Ozonitas sebagai Representasi Kinematika Al-Qur'an dalam firman Allah : 7.
َّ ض إِ َّل ِبإِ ْذ ِو ِه إِ َّن ُ َويُ ْم ِس ّللاَ ِبالىَّا ِ لَ َز ُءو ر َر ِي م ِ ْك ال َّس َما َء أَ ْن تَقَ َع َعلَى ْاْلَر “Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izinNya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (Al-Hajj: 65).
II. 4 Efektifitas Matematika Dalam Mengkorelasikan Antara Pemahaman Konsep Matematika Dengan Nilai Akhlaqul Karimah Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diseskripsikan beberapa pengaruh matematika dalam menelaah alqur`an yang dapat digunakan dalam pembelajaran diantaranya : 1. Siswa tidak hanya mempelajari teori matematika saja, akan tetapi mempelajari nilai luhur dalam al-qur`an serta korelasi keduanya.
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
2. Dengan mempelajari keduanya, siswa semakin menyukai pembelajaran matematika maupun pendekatan mereka terhadap allah swt. 3. Siswa mampu berfikir tingkat tinggi bahwa alqur`an merupakan pedoman hidup umat islam yang luar biasa yang mampu dibuka tabirnya oleh matematika. 4. Siswa semakin kuat kualitas imannya dikarenakan mereka mampu berfikir nalar bahwasanya matematika tidak lahir rumus begitu saja, akan tetapi berawal dari kekhasan alqur`an. Dalam sebuah proses pendidikan diperlukan suatu obyek pembelajaran. Adapun obyek dalam pembelajaran dibedakan menjadi 2 yaitu obyek langsung dan obyek tak langsung.obyek tak langsung merupakan anak secara langsung menemukan ide kreatifitasnya setelah melihat penjelasan dari gurunya tanpa harus seorang guru tersebut menerangkan secara detail. Obyek langsung merupakan sekumpulan fakta, konsep, keterampilan, dan aturan. Dengan bermodalkan hal diatas, kiat dapat menerapkan secara baik pembelajaran matematika berkarakter islami pada siswa. Hal inilah juga dapat menjadi representasi dari Kompetensi Inti 1 di dalam Kurikulum 2013 yang menekankan religiusitas. Perlu diingat bahwa pelaksanaan pembelajaran islami diatas tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya pemahaman guru kepada siswanya. Dalam sebuah pembelajaran haruslah diperhatikan beberapa indikator psikis,diantaranya tingkah laku,mental dan aspek kognisi.Perhatikan kondisi awal siswanya sebelum memulai materi.Hal ini akan membantu seorang guru dalam menentukan hal apa yang akan dirancang dan dipakai dalam metodologi pembelajaran.Tingkah laku bergerak dari intelektual seorang anak,karena kondisi tingkah laku akan mempengaruhi intelektual anak.Hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan seorang anak. Sebuah pembelajaran tidak akan berjalan maksimal dan menyukseskan bagi guru dan siswanya tanpa adanya psikologi pembelajarannya. Hal ini sangat membantu seorang guru dalam memahami karakter siswanya. Dengan memahami karakter siswanya, maka seorang guru tersebut akan mudah memberikan beberapa latihan kepada siswanya. Hal ini didukung oleh hasil penelitian bahwa struktur otak manusia terdiri atas gumpalan-gumpalan otak. Agar ia kuat maka harus di latih dengan beban, makin banyak latihan dan beban yang makin berat maka otot (otak) itu makin kuat pula. Perlu kita ingat bahwasanya kesuksesan tersebut akan sia - sia jika tidak didampingi dengan komunikasi yang baik. Hal mutlak yang diperlukan di sini adalah tersambungnya komunikasi. Pastinya, komunikasi dua arah. Dari guru ke murid maupun guru ke murid. Penggunaan komunikasi di dalam kelas seharusnya dipersiapkan seoptimal mungkin, sehingga pembelajaran tidak menggangu efektifitas siswa itu sendiri. Runtutan pembelajaran harus mampu mengarahkan siswa kepada tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri. Kalimat motivasi lebih dibutuhkan siswa dibandingkan pemberian materi secara penuh. Sebelum mengajar, seorang guru
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
hendaknya merancang tipe komunikasi tertentu untuk mengatasi permasalahan anak didik di kelas. Kita sadari, bahwa ada beberapa anak yang tidak cukup hanya dengan komunikasi saja, tetapi masih perlu dengan pendekatan intensif. KESIMPULAN DAN SARAN III.1 Kesimpulan Dari pemaparan artikel diatas, dapat disimpulkan bahwasanya saat ini adalah era dimana guru harus mengkolaborasikan teori sains dengan al-islamiah pada pelajaran dalam tiap pertemuannya. Salah satunya melalui Lembar Kerja Siswa berbasis Islami. Hal ini karena pembelajaran ini menggabungkan antara Konsep dalam Matematika dengan Nilai Akhlaqul Karimah dari al-qur`an dalam satu pengajaran teori pada mata pelajaran matematika itu sendiri. Pembelajaran ini memiliki dampak inovatif yaitu terciptanya siswa yang bernaung di bawah yayasan islam yang berakhlaqul karimah dan berdaya saing tinggi serta tidak kalah dengan sekolah favorit lainnya. III.2 Saran Adapun saran yang dapat saya hantarkan dalam karya ilmiah saya ini yaitu : 1. Bagi Pengajar Secara Umum, Sebagai inspirasi dasar dalam melakukan pembelajaran terhadap anak didiknya. 2. Bagi Siswa, Sebagai informasi utama dalam perkembangan dunia pendidikan bahwasanya pembelajaran tidak hanya secara teoritik saja, tetapi bisa melalui al-islamiah yang dimilikinya. 3. Bagi Peneliti Lain, Sebagai inovasi dalam melakukan penelitian pengembangan berikutnya yang berkaitan dengan pendidikan pesantren.
DAFTAR RUJUKAN TIM Penerbit, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, JICA, UPI, Bandung, 2000 Alfriandi, Analisis Konsep Geometri terhadap Kajian Al-Qur`an di SMP Islam An-Nur Kaliwates - Jember Tahun 2009-2010, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Jember, 2010 Wicaksono, Syahrial, Perbedaan Kompetensi Berfikir Analogis Siswa di SMP Negeri 4 Malang dengan SMP Islam Al-Fathiir, Malang, Thesis, Universitas Negeri Malang, 2010
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2016
Daldjono, Pendidikan Sains Klasikal Untuk Pondok Pesantren, Pantaga Septha, Cirebon, 2011