By : Winda Scorfi Nisa Rahmi Taufikka Dessy
Management capacity dilakukan untuk memastikan bahwa kapasitas infrasrtuktur yang ada dapat memberikan kebutuhan akan permintaan pelanggan dengan cara yang effektif dan waktu yang efisien.
Perencanaan kapasitas, berdasarkan waktuya dibedakan menjadi : a) Long range perencanaan dalam jangka waktu >1 thn. a) Intermediate range perencanaan secara triwulan atau sekitar 6 bulanan a) Short range perencanaan <1bulan
utilization
capacity
focus flexibility
Economies of scale operasi-operasi perusahaan untuk memproduksi produk atau jasa secara massa misal : Bila perusahaan memperbesar skala pabrik dengan menaikkan volume produksi melalui penambahan kapasitas pabrik, maka kita dapat bayangkan adanya kemungkinan peningkatan produktivitas
Diseconomies of scale kenaikan biaya rata-rata yang disebabkan apabila skala perusahaan terus semakin besar, maka mulai pada suatu tingkat produksi tertentu ada kemungkinan timbul penurunan produktivitas dan kenaikan biaya produksi per unit ini biasanya disebabkan adanya ketidakefisienan operasi-operasi perusahaan
Menentukan tingkat pemanfaatan kapasitas :
Capacity utilization rate = capacity used best operating level
Konsep dari factor focus menyatakan bahwa fasilitas produksi bekerja dengan baik, ketika focus tersebut terbatas pada objektifitas produksi.
Dicontohkan, dalam meningkatkan value perushaan,perushaan tidak harus unggul dalam performa manufaktur seperti delivery speed, change in demand dll. Perushaan diharuskan untuk focus pada objektifitas perusahaan yang paling berkontribusi. biasanya, perusahaan lebih banyak terfokus pada produksi.
Fleksibilitas kapasitas, kemampuan untuk meningkatkan secara cepat atau menurunkan tingkat produksI mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar
Capacity flexibility Flexible plants Flexible processes Flexible workers
Banyak hal yang harus dipertimbangkan saat akan menambah atau mengurangi kapasitas. Tiga hal yang paling penting adalah : 1. Mempertahankan keseimbangan system 2. Frekuensi dari penambahan atau pengurangan kapasitas 3. Penggunaan kapasitas eksternal.
Dalam pelaksanaannya, mendapatkan design yang sempurna biasanya antara tidak mungkin dan tidak diinginkan, alasannya : 1. Tingkat operasi terbaik untuk setiap tahapan pada umumnya berbeda 2. Variabilitas permintaan produk dan proses sendiri mungkin akan mengacu pada ketidak seimbangan.
Cara menyelesaikan ketidakseimbangan :
1. Menambah kapasitas hingga pada tahap maksimal 2. Penggunaan fasilitas penahan sebelum tahapan yang paling padat untuk memastikan bahwa ini akan selalu memiliki tugas untuk di kerjakan 3. penggandaan atau peningkatan fasilitas dari satu departemen yang mana menjadi tumpuan dari yang lain
Terdapat dua macam penambahan kapasitas:
biaya
yang
mucul
1. Biaya untuk peningkatan yang terlalu sering 2. Biaya untuk peningkatan yang jarang
dalam
Dua strategi yang biasa digunakan : 1. Outsourcing 2. Sharing Capacity
Penurunan Kapasitas terkait dengan penurunan permintaan dapat menimbulkan permasalahan yang signifikan bagi perusahaan
Yang harus di ketahui dalam menentukan kebutuhan kapasitas : 1. Permintaan untuk lini produk individu 2. Kapasitas individu perusahaan 3. Alokasi produk melalui jaringan kerja perusahaan
Menggunakan teknik perkiraan untuk memperkirakan produk individual dalam setiap lini produk. Menghitung peralatan dan kebuthan tenaga kerja untuk mencari perkiraan lini produk Ketersediaan tenaga kerja dan peralatan melebihi perencanaan
Mengevaluasi laternatif kapasitas dapat menggunakan decision trees yakni “Sebuah pohon keputusan adalah model skema dari urutan langkah-langkah dalam masalah dan kondisi konsekuensi dari setiap langkah.” Sebuah cara mudah untuk meletakkan langkahlangkah masalah kapasitas adalah melalui penggunaan pohon keputusan. Format pohon membantu tidak hanya dalam memahami masalah tetapi juga dalam mencari solusi.
1. Membuat decision teress, dengan menghitung nilai yang diharapkan pada setiap tahap kejadian yang mungkin terjadi . 2. Evaluasi dan Pemangkasan Berdasarkan decision trees dapat lebih mudah mengetahui tahapan yang paling optimal dalam menghasilkan nilai dan memangkas selain itu.
Perencanaan Kapasitas pada bidang Pelayanan dan Manufaktur (Produksi). Faktor yang menjadi pembeda: 1. Waktu 2. Tempat/ lokasi 3. Ragam permintaan
Waktu Tidak seperti barang,produk jasa tidak dapat disimpan untuk digunakan nanti. Kapasitas harus tersedia untuk menghasilkan suatu layanan ketika dibutuhkan.
Lokasi Kapasitas pelayanan harus berada dekat dengan pelanggan.
Perubahan permintaan Lebih tinggi kemungkinannya pada bidang layanan dibandingkan bidang produksi. Karena selain dipengaruhi oleh faktor lokasi dan tempat, juga dipengaruhi oleh perilaku customer.
Perencanaan tingkat kapasitas untuk layanan harus mempertimbangkan hubungan hari ke hari, antara pemanfaatan layanan dan kualitas layanan. Grafik hubungan antara tingkat pemanfaatan (ƿ) dan kualitas pelayanan
Tingkat kedatangan diperoleh dari jumlah rata-rata pelanggan yang datang ke suatu fasilitas/ sarana selama jangka waktu tertentu.
Tingkat layanan adalah rata-rata jumlah pelanggan yang dapat diproses/ layani dalam periode waktu yang sama ketika sarana/ fasilitas beroperasi pada kapasitas maksimum.
Di zona kritis, pelanggan dilayani/ proses melalui sistem, tetapi kualitas layanan menurun.
Di atas zona kritis, di mana pelanggan tiba di tingkat yang lebih cepat melampaui kemampuan pelayanan tiap pelanggan, sehingga akan menimbulkan antrian dan kemungkinan banyaknya jumlah pelanggan yang tidak dapat dilayani.
Tingkat pemanfaatan optimal, dapat dilihat berdasarkan situasi yang terjadi. Tingkat pemanfaatan rendah akan sangat sesuai ketika tingkat ketidakpastian dan risiko sama-sama tinggi. Contoh: 1. UGD atau Dinas Kebakaran, harus bertujuan untuk pemanfaatan optimal yang rendah karena tingginya tingkat ketidakpastian dan sifat hidup-darikematian dari sarana tersebut. 2. Transportasi, Kereta Api/ Bis dapat direncanakan untuk beroperasi mendekati tingkat pemanfaatan yang tinggi (≤ 100%) 3. Contoh ketiga yang mengharapkan tingkat pemanfaatan yang tinggi., adalah: Terjual habis tiket pertandingan sepakbola, selain karena hampir 100% margin berasal dari pelanggan, tetapi juga dapat memotivasi tim tuan rumah untuk melakukan pertandingan yang baik sehingga dapat meningkatkan penjualan tiket di akan datang.