1 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY
BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY Disampaikan Pada : Retooling Program for Un/Under Employee Graduate Technological and Profesional Skills Development Sector Project (TPSDP) LEMBAGA PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (LPSDM)-IPB Bogor, Oktober 2004
Setiap perusahaan yang terjun dalam bisnis pasti akan merasakan kerasnya persaingan dalam bertahan hidup dan meraih keuntungan. Berbagai survey menunjukan bahwa hampir 80 % usaha yang baru tumbuh, harus menyingkir dari arena persaingan pada 23 tahun pertama sejak berdiri dan beroperasi. Meski tidak semuanya berhenti dan bahkan bangkrut, masih ada beberapa yang beroperasi sebagai usaha kecil dan tidak tumbuh seperti yang diinginkan semula. Mayoritas perusahaan yang baru berdiri atau produk yang baru diluncurkan, telah gagal dalam bisnis atau tidak laku dijual dan bahkan hanya beroperasi pada kondisi yang semakin menurun. Kegagalan dalam bisnis memang hal biasa, seperti filosofi yang mengatakan bahwa peluang sukses dan gagal dalam bisnis seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini berarti bahwa, setiap usaha baik baru maupun lama sama-sama mempunyai peluang yang sama untuk menuai laba atau merugi. Beberapa hal yang menjadi faktor penentu kesuksesan atau kegagalan suatu bisnis diantaranya adalah : (1) tidak adanya strategi yang jelas (strategic intent); (2) diterapkan atau tidaknya good corporate govenance; (3) kecukupan pendanaan (funding); (4) adanya rencana bisnis (business plan); (5) adanya kerjasama yang baik antar staf dalam bisnis tersebut (management team); (6) masalah kepemimpinan atau pelaksanaan (execution) dan (7) masalah waktu yang tepat (timing). Diantara ketujuh faktor tersebut, faktor yang paling utama dan perlu menjadi perhatian adalah adanya strategic intent. Suatu perusahaan dikatakan mampu memperlihatkan strategic intent, jika manajemennya tetap konsisten dengan tujuan tertentu dalam jangka panjang sesuai dengan visi dan misinya serta mengkonsentrasikan seluruh tindakannya dalam mencapai tujuan tersebut. Tidak adanya strategic intent akan mendorong manajemen hanya sekadar berpikir dan bertindak dalam jangka pendek dan mengabaikan kepentingan jangka panjang. Padahal bisnis yang kokoh sudah pasti memerlukan waktu yang cukup lama. Sangat jarang namun tidak mustahil bahwa suatu bisnis dapat sukses seketika. Semuanya akan memerlukan waktu dan proses dan tentu saja pengorbanan. Seorang wirausaha atau calon pengusaha, sebelum mulai memasuki bisnisnya perlu memperhatikan karakteristik bisnis yang tergolong sukses, berdaya saing dan Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
2 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY sustainable. Keberhasilan tersebut setidaknya harus dijadikan motivasi dan contoh terhadap minat usahanya. Keberhasilan dan kesuksesan sebuah kegiatan usaha/bisnis dapat ditinjau dari sudut individu manusianya, kelembagaan usahanya serta jenis aktivitas usahanya dan kemampuan mengantisipasi lingkungan internal dan eksternal perusahaannya. Untuk dapat mengetahui dan memahami kriteria-kriteria bisnis yang sukses dan berkelanjutan, kiranya terlebih dahulu perlu dipahami tentang apa dan bagaimana sebenarnya konsep bisnis itu berjalan dan faktor apa saja yang mendukung keberlangsungan aktivitas perusahaan tersebut. Selain itu, dari sisi individu pelaku usaha/ bisnis sebagai seorang entrepreneur perlu juga diketahui karakter pribadi dan syarat-syarat untuk menjadi pengusaha sukses. Konsep Sustainability Business sebenarnya adalah sebuah konsep yang menunjukan keberhasilan sebuah perusahaan untuk dapat tetap eksis dan memiliki daya saing yang kuat. Tahan terhadap goncangan yang mempengaruhi kinerjanya. Oleh karena itu, pembahasan berikut akan memberikan gambaran-gambaran umum dan aplikatif, yang sebenarnya tentang karakteristik atau kriteria apa yang membentuk dan mendukung eksistensi sebuah bisnis dalam peta persaingannya.
KONSEP BISNIS DAN LIVING COMPANY Bisnis memiliki pengertian yang lebih luas dibanding perusahaan, karena perusahaan merupakan bagian dari bisnis. Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan atau jasa yang diperuntukan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli/konsumen. Sementara itu, bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam perniagaan (produsen, pedagang, konsumen dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas mereka. Motivasi utama dari kegiatan bisnis adalah laba/keuntungan. Laba didefinisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan biaya yang dikeluarkan, sehingga di dalam konsep bisnis, para pengusaha harus dapat melayani para pelanggan/konsumen dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, selain juga harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan keinginan konsumen. Konsep bisnis memiliki beberapa komponen penting, yaitu : 1. Konsep Pasar: Pasar dimana produsen menawarkan produknya kepada konsumen potensialnya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu, para produsen hendaknya mengetahui dengan baik bagaimana menentukan pasar produsen yang diinginkan. Apakah itu dalam bentuk monopoli, oligopoli, pasar persaingan sempurna atau yang lainnya. Selain itu, para produsen juga harus mengetahui pasar konsumennya, misalnya instansi pemerintah, re-seller, atau pasar konsumen lainnya. Untuk semuanya itu, dalam konsep pasar ini Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
3 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY perusahaan harus menentukan kebijakan segmentasi pasar, target pasar serta positioning produknya. 2. Konsep Perusahaan: Konsep perusahaan disebut juga sebagai konsep lingkungan internal perusahaan. Elemen-elemen lingkungan internal perusahaaan dibagi atas elemen fungsional dan tingkatan manajemennya. Secara fungsional, lingkungan internal perusahaan terdiri atas fungsional pemasaran, SDM, keuangan, produksi/operasi dan manajemen. Sementara itu, berdasarkan tingkatan manajemennya, lingkungan internal perusahaan terdiri atas tingkat atas, menengah dan tingkat bawah. 3. Konsep Persaingan dan Lingkungan Eksternal: Selain konsep lingkungan internal, konsep bisnis juga memiliki lingkungan eksternal, yaitu kondisi-kondisi yang berada di luar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Kondisi-kondisi ini meliputi; kondisi politik, sosial, kemajuan teknologi, legal/hukum, lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal lainnya adalah lingkungan industri, yaitu suatu lingkungan dimana produkproduk perusahaan berada dan terlibat dalam persaingan. Namun demikian, selain berkompetisi, dalam lingkungan industri ini pun perusahaan dapat melakukan kerjasama untuk tetap bertahan dan terus berkembang. 4. Konsep Perubahan: Kondisi kehidupan dan dinamisasi dunia akan terus mengalami perubahan setiap saat, begitu juga dengan dunia bisnis. Lingkungan eksternal bisnis, seperti situasi politik, ekonomi dan lainnya juga akan terus berubah. Demikian pula situasi pasar, sikap konsumen, perilaku konsumen serta daur hidup produk juga akan mengalami dinamisasi dan perubahan. Aspekaspek internal perusahaan, seperti kondisi SDM di dalam perusahaan juga akan berubah dan dituntut untuk mampu mengikuti perubahan, baik sikap, perilaku, motivasi termasuk juga produktivitasnya. Dengan demikian, perusahaan yang akan tetap eksis adalah perusahaan yang mampu mengantisipasi perubahanperubahan tersebut dengan baik. Kelemahan-kelemahan serta ancaman-ancaman yang muncul akibat dari perubahan tersebut sebenarnya adalah peluang yang akan menjadi kekuatan perusahaan. Berkaitan dengan konsep-konsep tersebut, maka berkesinambungannya perusahaan (Living Company) sangat ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan mengimplementasikan konsep-konsep bisnisnya. Namun demikian, beberapa identifikasi menunjukan bahwa terdapat 4 (empat) faktor kunci yang menjadi penyebab berkesinambungannya sebuah perusahaan (De Geus, 1997) yaitu : 1.
Perusahaan yang berumur panjang (berkesinambungan) adalah perusahaan yang memiliki sensitivitas terhadap lingkungan. Meskipun perusahaan yang bersangkutan melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi, atau memiliki sumberdaya alam yang banyak mereka akan tetap menjaga harmonisasi dan kestabilan lingkungan. Terjadinya perang, depresi dan Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
4 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY
2.
3.
4.
bahkan dinamika politik, perusahaan akan tetap unggul, apabila tetap menjaga keseimbangan lingkungan bisnisnya. Artinya bahwa, lingkungan internal dan eksternal perusahaan tersebut telah dapat dikendalikan dengan sebaik mungkin, dan hal ini membuktikan eksistensi yang kuat dari perusahaan yang bersangkutan. Terlepas dari apakah keuntungan perusahaan di bangun di atas pengetahuan atau sumberdaya alam tadi, mereka hidup dan adaptif terhadap lingkukngan sekitarnya. Perusahaan yang berkesinambungan adalah perusahaan yang menjaga nama besar serta memiliki kohesivitas/keterikatan yang kuat terhadap identitasnya. Tidak peduli berapa luasnya diversifikasi usaha yang dijalankan perusahaan, manajemen, karyawan bahkan mitra bisnisnya merasakan berada dalam satu entitas. Tiap generasi (pengelola perusahaan) merasa dihubungkan oleh rantai kesehatan perusahaan. Keanekaragaman yang terdapat dalam lingkungan internal dan eksternal perusahaan telah dapat dikelola dengan baik. Hal ini akan turut membentuk suatu kesatuan yang akan mendorong kekuatan perusahaan dalam persaingannya. Perusahaan yang berkesinambungan memiliki toleransi dan menghindari suatu kontrol yang terpusat, ditangan satu orang entah itu eksekutif maupun owner, melainkan selalu berusaha mengembangkan desentralisasi dan pembagian wewenang sesuai konsep bisnis yang dikembangkannya. Dalam hal ini terjadi, dengan alasan bahwa suatu toleransi dan kontrol yang terpusat cenderung mendorong perusahaan menjadi otoriter dan akan banyak muncul kontradiktif akibat instruksinya yang mutlak. Selain itu, desentralisasi yang dilakukan bertujuan untuk memberikan kebebasan dalam pengembangan variasi dan inovasi dalam perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan yang berkesinambungan adalah perusahaan yang memiliki sikap konservatif terhadap aspek keuangan. Perusahaan model ini memiliki pertimbangan bahwa jika mereka memiliki uang di kas, mereka akan dapat beraktivitas secara fleksibel dan akan lebih banyak mengajukan pilihan dalam berbisnis dibandingkan pesaingnya. Artinya mereka tidak menngatur resiko keuangan jika tidak perlu sama sekali.
Perusahaan yang sanggup untuk tetap eksis dan sustainable sebagai sebuah living company adalah perusahaan yang visioner. Perusahaan model ini tidak terlalu mengagungkan maksimalisasi kekayaan pemegang saham, meskipun diakui bahwa profitabilitas adalah suatu keharusan sebagai sarana perusahaan untuk tetap eksis. Namun profit/laba bukan segalanya, begitu pun dengan konsep bisnisnya bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi, namun cenderung mengutamakan kepentingan stakeholder, termasuk karyawan. Perusahaan yang telah sanggup long-lived dan menjadi succesfull survivors memiliki anggapan bahwa perusahaan bukanlah ”binatang ekonomi ” yang bekerja hanya Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
5 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY melulu untuk mencari dan mengeruk keuntungan, apalagi sampai mengambil hak masyarakat. Sebagai economic company, para pengelola perusahaan memusatkan perhatian pada eksplorasi tangible asset (land, capital dan labor). Mereka melihat organisasinya sebagai mesin uang semata, sehingga hanya terpaku pada pemaksimalan return, tak peduli dengan cara apa pun. Hal inilah yang menjadi pembeda dengan karakter bisnis sebagai living company, yang cenderung memperhatikan intangible asset (people dan culture). Perihal pentingnya peran pemilik dan pengelola dalam membuat perusahaan berkesinambungan sekaligus sebagai succesfull survivor, adalah suatu hal yang sangat realistis. Hal ini terbukti bahwa kepemimpinan yang punya visilah yang akan menentukan kearah mana perusahaan itu bergerak. Bahkan bagaimana mungkin perusahaan menjauhi sikap sebagai binatang ekonomi kalau visi yang ditetapkan pemiliknya hanyalah mencetak keuntungan sebesar-besarnya. Leadership para pemilik dan pengelola perusahaan terbilang menjadi titik focus untuk menjauhi pemikiran economic company sebagai syarat utama dan tidak boleh diabaikan ketika sebuah perusahaan ingin berusia panjang dan sejahtera. Titik-titik kritis yang membutuhkan peran leadership adalah :
yang tangguh diantarannya
Fase start up. Pada fase ini jiwa kepemimpinan yang dituntut adalah kemampuan para pemilik atau eksekutif perusahaan untuk menciptakan, model bisnis yang unik, pasar yang riil dan tim manajemen yang handal serta visi dan misi sebagai fondasi yang akan membawa kearah mana perusahaan tersebut bergerak. 1. Fase Growing. Pada fase ini, titik kritis yang muncul adalah tantangan untuk mempertahankan sumber pendapatan yang telah ada sekaligus melakukan suksesi pengendalian perusahaan ke generasi berikutnya. 2. Fase stabilizing. Yaitu fase stabilisasi yang tentu saja dengan beragam persoalan yang juga tidak ringan. Pada fase ini, perusahaan dituntut untuk terus sanggup menghasilkan sumber-sumber pertumbuhan baru. Kreativitas berikut inovasi yang cerdas menjadi sangat diperlukan. Dari aspek organisasional, membesarnya perusahaan juga akan memunculkan tantangan baru dan menciptakan kohesivitas diantara anggota organisasai dan stakeholder lainnya. Dari sisi aspek bisnis, tantangan-tantangan kritis di atas lebih mudah dijawab lewat keunggulan-keunggulan kompetitif yang disertai upaya mengembangkan sikap senstif dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Namun demikian, dari aspek organisasi akan sedikit menjadi lebih sulit. Pemimpin serta pemuncak bisnis harus sanggup menciptakan kohesivitas identitas perusahaan.
Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
6 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang berkesinambungan adalah perusahaan yang dapat mengelola dan melaksanakan konsep bisnisnya secara benar dan memahami faktor-faktor kunci dalam kaitanya dengan konsep Living Company. Pemahaman yang terintegrasi antara konsep bisnis dengan living company akan mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan dan selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi berkaitan dengan kondisi lingkungan internal maupuan eksternalnya. Hal ini karena pertimbangan bahwa komponen-komponen utama yang membentuk dan mendukung sustainabilitas bisnisnya adalah komponen-komponen tersebut.
KARAKTER ENTREPRENEUR SUKSES Ditinjau dari sudut individu manusianya, faktor yang mendorong keberhasilan usaha, terutama sekali dipengaruhi oleh kepribadian wirausaha itu sendiri. Secara umum, profil pribadi yang sukses adalah mereka-mereka yang memenuhi syarat-syarat utama untuk menjadi pengusaha sukses, antara lain adalah; sikap yang bergairah dalam melakukan usaha, berkeinginan keras, pengetahuan yang mendalam, tekun, memiliki keterampilan teknis untuk menjalankan bisnisnya serta percaya diri. Pengusaha sukses yang mampu membawa bisnisnya berkelanjutan biasanya inovatif dan kreatif. Kemapuan inovatif adalah kemampuan untuk melihat, membayangkan dan membuat produk baru yang unik, proses atau pelayanan, serta mampu menangkap kesempatan pasar dan memvisualisasikan cara baru yang kreatif untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa karakteristik pengusaha/pelaku bisnis yang berhasil membawa aktivitas bisnisnya secara berkesinambungan, antara lain meliputi ; (1) Berkeinginan untuk mandiri; (2) Memiliki naluri yang kuat dalam berusaha; (3) Motivasi keluarga; (4) Mengharapkan hasil segera tampak nyata; (5) Bereaksi cepat; (6) Berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya; dan (7) Memasuki bisnis sebagai suatu kesempatan dan rencana. Namun demikian, yang paling utama dalam keberhasilan para entrepreneur tersebut dalam mengelola keberlangsungan bisnisnya adalah : 1. Kemampuan mengidentifikasi pasar produk barang/jasa dengan tepat. Syarat beroperasinya suatu usaha adalah adanya permintaan akan produk bisnis. Satusatunya aset terbesar yang dimiliki wirausaha yaitu kemampuan mendeteksi adanya pasar untuk barang dan jasa sebelum mereka memmulai usaha dan kemudian mengisi pasar tersebut serta mempertahankannya secara berkesinambungan. 2. Kemampuan memperoleh dan memanfaatkan informasi secara cepat. Pengusaha atau pemilik bisnis harus selalu mengetahui informasi tentang posisi keuangan dan pasar dari bisnis yang dikelolanya. Mereka juga harus mampu menganalisis dan mengevalusi informasi serta mengembangkannya sebagai suatu rencana untuk mengatur atau mengembangkan posisi perusahaan. Terbatasnyna Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
7 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY
3.
4.
5.
6.
kemampuan dalam membaca informasi akan berakibat fatal, karena sangat erat kaitannya dengan posisi perusahaan dalam lingkungan yang akan menjamin kesinambungan opearsionalnya. Kemampuan memperoleh dan memanfaatakan SDM dengan tepat. Penggunaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif sangat penting, baik bagi perusahaan skala besar maupun skala kecil. Para karyawan dapat menjadi sumber informasi dan pengembagan ide baru yang akan mendukung peningkatan produktivitas dan kesinambungan perusahaan. Kemampuan mendapatkan dan menggunakan modal. Secara umum yang menjadi kendala ketika memulai usaha, terutama untuk usaha kecil, adalah kekurangan atau kesulitan mencari sumber investasi untuk modal. Oleh karena, kemampuan memperoleh modal menunjukan suatu kondisi feasible bagi perusahaan tersebut dalam mendapatkan modal. Tanggap dan antisipatif terhadap kebijakan pemerintah. Pada awalnya, aktiivitas sebuah bisnis mungkin tidak akan terlalu banyak berhubungan secara langsung dengan pihak pemerintah atau bahkan mungkin tidak sama sekali untuk usaha kecil. Tetapi lambat laun dan dengan pasti peraturan pemerintah itu akan berlaku juga, terutama berkaitan dengan masalah kemanan kerja, gaji pegawai, perlindungan lingkungan, hukum, pajak, yang tentunya kan mempengaruhi biaya operasional perusahaan tersebut. Beberapa kemungkinan yang dapat diantisipasi oleh para pebisnis diantaranya adalah : Mempelajari sebanyak mungkin tentang peraturan, terutama apabila peraturan tersebut dapat membantu aktivitas bisnis di kemudian hari. Tantangan yang dihadapi jangan dilawan sendirian, tetapi menggunakan pula organisasi atau asosiasi bisnis yang ada. Melibatkan diri ke dalam sistem politik yang legal. Mencari lingkungan kerja yang legal, jika terpaksa dengan pindah lokasi kerja. Belajar untuk dapat hidup dengan hukum dan peraturan. Pemilik usaha dan karyawan/pekerja memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan dalam menjalankan usaha Untuk memperoleh kesuksesan dalam bisnis, tidak cukup hanya bermodalkan ambisi, tujuan dan dorongan (motivasi), dan jiwa bersaing saja, tetapi masih dibutuhkan adanya kemampuan teknik, manajerial dan pengalaman untuk menciptakan aktivitas yang sesuai bagi perjalanan bisnis. Terlebih untuk bisnis yang bersifat teknis dan rumit, diperlukan keterampilan yang lebih spesifik, yang hanya bisa diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
Pengusaha/pengelola bisnis yang mempunyai jiwa wirausaha adalah pengusaha yang peka terhadap sinyal-sinyal perubahan yang terjadi disekelilingnya, meskipun sinyal tersebut lemah. Mereka akan segera melakukan antisipasi untuk menghadapi perubahan tersebut. Mereka tidak bersikap menunggu sampi sinyal perubahan tersebut Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
8 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY tampak dengan jelas. Jika antisipasi tersebut tidak segera dilakukan maka sering sefalanya menjadi terlambat. Betapa banyak perusahaan yang gagal menangkap sinyalsinyal lemah sebagai peluang atau ancaman, sehingga ketika peluang itu betul-betul tampak maka perusahaan tidak sanggup meraihnya, begitu juga ketika ancaman itu sudah didepan mata, maka perusahaan tidak akan sanggup menangkalnya.
KUNCI KEBERHASILAN PERUSAHAAN Dengan menyaring inti dari pemikiran-pemikiran tentang manajemen dan menambahkan pemikiran inovatif kontemporer, beberapa faktor kunci yang menudukung keberhasilan perusahaan dapat dirumuskan. Benang-benang yang menghubungkan kunci-kunci keberhasilan tersebut disuplai melalui orientasi pelanggan dan sistem informasi, seperti disajikan pada gambar berikut :
Kunci-kunci keberhasilan dan ketergantungan Dukungan penting untuk semua faktor keberhasilan disedikan oleh sistem informasi yang tersedia, yang berasumsikan tempat yang lebih tinggi dalam aktivitas perusahaan. Faktor-faktor keberhasilan tersebut bukan hanya dilihat sebagai kesempatan untuk rasionalisasi yang efektif, namun lebih sebagai sebuah faktor yang dalam menangkap peluang-peluang pasar secara lebih kompetitif. Lebih jauh lagi, sistem informasi yang efisien mempunyai efek positif pada faktor-faktor keberhasilan lainnya.
Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
9 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY Sebagai contoh, pengaruh teknologi informasi dan komunikasi modern pada faktorfaktor keberhasilan sebagai berikut : 1. Prinsip-prinsip bisnis dasar dan sistem-sistem target/kontrol Keterbukaan yang lebih luas bagi semua yang terlibat Transmisi lebih cepat ke pasar Reaksi lebih cepat dari pasar Sebuah refresentasi dari realitas yang selengkap mungkin Pemasukan dan pencatatan data pada waktu yang tepat (secepat terjadinya) Penyimpanan informasi yang lebih up to date Derajat pengontrolan yang efisien 2. Struktur organisasi yang berorientasikan strategi Kesesuaian yang lebih baik antara struktur dengan kebutuhan-kebutuhan pasar produk Fleksibilitas lebih besar melalui hubungan yang dipikirkan dengan lebih matang, antara faktor-faktor organisasi yang standar dengan yang tersendiri Perbaikan kemampuan organisasi untuk bereaksi Tingkat pelayanan yang lebih tinggi Sebuah alur komunikasi yang dirancang dengan lebih baik diseluruh organisasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kompetitif. 3. Penggunaan potensi pegawai dengan lebih baik Pemisahan antara kerja rutin dan kreatif Dorongan dan dukungan dari tugas-tugas kreatif Kerja tim oleh para spesialis Motivasi yang lebih tinggi untuk mencoba hal yang baru Tersedianya data untuk analisis sendiri. 4. Gaya kepemimpinan Dalam hubungan-hubungan pelannggan internal dan eksternal Komunikasi timbal balik yang bebas Prosedur-prosedur administrasi yang rasional 5. Orientasi pelanggan Informasi yang lebih baik tentang pelangan Layanan advis yang menyeluruh Dukungan dalam memecahkan masalah-masalah individual Prosedur-prosedur penjualan yang efisien Kematangan dan gaya dari faktor-faktor individu untuk keberhasilan biasanya menarik, bermula dari tahap I sampai tahap 5. yang harus ditekankan adalah bahwa kelima tahap tersebut tidaklah kaku dan tidak boleh diannggap terbatas. Proses-proses bisnis baru senantiasa ditemukan, dan lewat proses-proses-proses ini gambarannya senantiasa berubah.Tidak ada keraguan bahwa keberhasilan dalam aplikasi dan Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
10 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY pelaksanaannya sangat bergantung kepada keikutsertaan manajemen. Bentuk dan cara keikutsertaan dipengaruhi sepenuhnyya oleh besarnya perusahaan dan tingkat keorganisasian. Sudah tentu tidak ada resep paten untuk keikutsertaan ini; oleh karena itu, usaha-usaha berikut dapat menjadi masukan sebagai sebuah pandangan dari prinsip-prinsip penting untuk manajemen:
Tahap-Tahap Dalam Hidup Sebuah Bisnis I Permulaan Aktivitas Perilaku pendahulu Tanpa target yang jelas Tanpa target tertulis
Orientasi Insting
II Ekspansi
III Konsolidasi
IV Pertumbuhan
V Integrasi
Memperbaiki tujuan, terutama target-target perputaran
Pola-pola anggaran untuk bidang fungsi individual Kontrol ketat
Perencanaan sistem kontrol terpasang Pos-pos pengecekan yang acak
Perencanaan dan penerapan strategi yang fleksibel Reaksi terhadap perubahan pasar
Kebijaksanaan perputaran
Kebijaksanaan pembiayaan Pengawasan penyimpangan
Kebijaksanaan laba Perhatian terhadap indikator-indikator finansial
Kebijaksanaan pendapatan Kesadaran akan pasar Kesadaran akan persaingan Menjalankan perusahaanperusahaan baru
1. Manajemen harus mengathui apa kunci-kunci keberhasilan itu dan setuju dengan contoh dalam bentuk sederhanya merupakan tugas mereka untuk menentukan pertimbangan apa pun yang secara spesifik menyangkut perusahaan mereka. 2. Mereka juga harus menentukan prinsip-prinsipn dan strategi dasar sekiranya belum ada. Suatu komponen yang tak terpisahkan dari definsis ini haruslah berupa pemberitahuan lebih dahulu yang jelas dari kebijaksanaan masa depan, tanpa ada yang disembunyikan. 3. Manajemen harus memegang tannggungjawab ketika contoh ini sedang dilaksanakan. Bagaimanapun njuga, manajemen lainnya hanyya dapat melakukan ini ketika masih dalam posisi untuk mengerti kerja dari para spesialis Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
11 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY yang terlibat serta menawarkan kritik positif. Oleh karena itu sangatlah penting bahwa manajemen sebagai contohnyya terbiasa dengan tren-tren yang relevan dalam pennggunaan komputer. 4. Manajemen harus juga benar-benar mengerti pentingnya latihan, oleh karena itu mereka harus memilih seorang pemimpin proyek dan menetapkan bidangbidang tanggung jawabnya. 5. Manajemen akan menawarkan semua bantuan yang perlu ketika saran-saran diperkenalkan 6. Manajemen juga bertanggung jawab memupuk kepercayaan staf dalam proek baru. Deskripsi umum dan tingkat kematangan keenam kunci keberhasilan Faktor keberhasilan
I Permulaan
II Ekspansi
III Konsolidasi
IV Pertumbuhan
V Integrasi
1. Strategi
Tidak ada pertimbangan strategis
Perjanjian jangka pendek
Strategi jangka menengah
Harmonisasi strategi-strategi
Strategi-strategi jangka panjang yang berorientasi pasar
2. Organisasi
Tingginya tingkat improvisasi
Membidik standar tinggi
Standarisasi tingkat tinnggi
Lebih banyak perjanjian individual
Organisasi inovatif
3. Staf
Memenuhi tugas menurut deskripsi pekerjaan
Agak bebas melakukan manuver
Kelompok kerja yang berorientasikan aksi
Staf bermotivasi tinggi
Pegawai dibawah entrepreneur
4. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan natural yang inheren
Delegasi lebih luas
Gaya kepemimpinan kooperatif
Prinsip-prinsip dan metodemetode manajemen yang cukup
Gaya kepemimpinan memastikan implementasi strategi yang optimum
5. Sistem Informasi
SI membawa penghematan biaya
Pemakaian SI lebih banyak
Tingkat kematangan yang tinggi dengan aplikasi standar
Membaiknya kepuasan operator (pemroses individu)
SI menciptakan keunggulan bersaing yang strategis
6. Orientasi pelanggan
Pelanggan merupakan peluang bisnis
Hubungan dengan pelanggan yang normal
Pelanggan ikut diperhitungkan
Solusi ditawarkan untuk masalah
Tingkatan tertinggi darin orientasi pelanggan
Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
12 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY
KEUNGGULAN DAN STRATEGI BERSAING Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilamana perusahaan tersebut memiliki sesuatu yang lebih dari pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan pesaingnya yang mencoba menekan perusahaannya. Sumber keunggulan bersaing dapat berupa; produk terbaik di pasar; memberikan jasa pelayanan yang paling hebat; memberikan harga jual yang paling murah; memiliki lokasi yang paling strategis, teknologi yang paling tepat guna; atribut barang yang sesuai dengan kehendak konsumen; memasarkan produk baru paling cepat; merk dan reputasi telah teruji dan memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen. Pendeknya, untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus, seorang produsen harus mampu menyediakan nilai barang dan jasa yang dianggap lebih daripada yang lain oleh konsumen. Untuk dapat mewujudkan sustainability bisnis dalam kondisi keunggulan bersaing dan living company, maka diperlukan serangkaian faktor kunci yang akan mengarahkan perusahaan mencapai keberhasilan. Faktor kunci keberhasilan merupakan variabelvariabel dalam lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang sangat mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan dan kebersinambungannya. Setiap perusahaan harus memberikan perhatian yang terus menerus terhadap pemenuhan variabel-variabel tersebut yang kemungkinan selalu berubah sesuai dengan perubahan lingkungan. Variabel kunci internal merupakan titi-titik resiko dalam organisasi suatu perusahaan, dan biasanya berada dalam manajemen. Sementara itu, variabel kunci eksternal adalah faktor-faktor yang umumnya berada di luar kendali manajemen. Identifikasi yang tepat terhadap kunci sukses ini akan memberikan inspirasi bagi manajemen dalam menyusun strategi dan menjaga sustainability bisnis dan perusahaannya. Identifikasi dapat dilakukan secara sederhana dengan mengamati fungsi-fungsi yang dilakukan perusahaan dan mempertanyakan mengapa konsumen bersedia membayar untuk mendapatkan apa yang ditawarkan tersebut. Secara umum, sumber kunci keberhasilan tersebut diinspirasikan sebagai berikut : 1. Karakter industri. Adanya persyaratan umum tertentu untuk sukses dalam setiap industri/bisnis misalnya faktor biaya yang seringkali sensitif dalam industri manufaktur atau kepercayaan industri perbankan. 2. Strategi bersaing. Pilihan strategi yang diambil perusahaan selanjutnya akan menentukan apa yang harus di monitor dan menjadi perhatian. Jika perusahaan menjalankan strategi biaya rendah maka perusahaan harus memberikan tekanan terhadap perlunya analisis struktur biaya produk dengan rinci. Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
13 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY 3. Adanya masalah penting. Munculnya berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan yang berkait dengan kepentingan pelanggan, supplier atau kreditur sering menyimpan berbagai cerita sukses karena kemampuan perusahan mengatasi persoalan tersebut. 4. Isu-isu fungsional. Dalam setiap fungsi manajemen, biasanya terkait berbagai variabel yang spesifik dengan fungsi tersebut, misalnya kepekaan manajer keuangan terhadap struktur tingkat bunga, kepekaan manajer produksi terhadap kualitas produk, dll. Faktor-faktor keberhasilan mempunyai sejumlah ciri yaitu faktor-faktor tersebut dapat menjelaskan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi, mudah berubah atau bahkan cepat berubah diluar kendali manajemen. Kunci keberhasilan suatu perusahaan dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: (1) kunci keberhasilan pemasaran; (2) produksi; (3) aset; dan (4) lingkungan. Disisi lain, setiap tindakan yang diambil perusahaan seharusnya dilandasi kode etik. Perusahaan tidak boleh menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan, karena hal tersebut justru akan melemahkan posisi perusahaan dalam jangka panjang. Usaha bisnis yang kokoh, biasanya didasarkan pada sikap saling percaya dan tidak sekadar mendapatkan keuntungan jangka pendek dan mengabaikan prospek jangka panjang. Perlu disadari bahwa konsepsi bisnis dan living company sebenarnya mengarahkan dan mengingatkan perusahaan tentang kewajiban etikanya terhadap pemiliki, pekerja, pelanggan, suppkier dan masyarakat luas serta lingkungannya. Untuk itu, setiap bisnis harus dilandasi keyakinan untuk ikut memberikan kontribusi terhadap kemajuan lingkungan jauh maupun dekat. Masing-masing pihak memang memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan sangat mungkin bahwa kepentingan mereka saling bertentangan. Dalam kondisi seperti itu, hanya kepentingan bersama yang harus diutamakan dengan didasarkan pada nilai-nilai luhur yang diyakini secara bersama pula.
Refferensi Anonymous. 2003. Business Criteria 2003. Eureka Award for Perfomance Excelence and United States Senate Productivity Award. The California Award for Perfomance Excelence. ADIZES, I. 1988. Corporate Lifecycless: How and Why Corporation Grow and Die What To Do About It. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey DAVID, Fred R. 1993. Strategic management, fourth edition. Macmilan Publishing Co. DePORTER B, dan HERNACKI M. 2002. Quantum Business: Membiasakan Berbisnis Secara Etis dan Sehat. Penerjemah Basyrah Nasution. Penerbit Kaifa. Bandung. De GEUS. A. 1997. The Living Company; Habits For Survival In Turbulent Business Environment. Harvard Business School Press. GATES B, H.C. 2000. Business @ Speed of Thought. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah
14 BUSINESS CRITERIA SUSTAINABILITY GRIFFIN R W., EBERT RJ. 1996. Business. Fourth Edition. Prentice Hall Inc. Company, Englewood Cliffs, New Jersey
A Simon & Schuster
KAY, J. 1995. Foundation of Corporate Succes; How Business Strategies Add Value. Oxford University Press. MITCHELL C. 2001. Memahami Budaya Bisnis Internasional; Penerjemah Erlinda M. Nusron. Penerbit PPM. Jakarta. RICHARDSON, B., ROY. R. 1992. Business Planning; An Approach to Strategic Management. Second edition. Pitman Publishing. London
Departemen Agribisnis FEM IPB | Makalah