SEMINAR NASIONAL MARITIM 2015 TEMA:
‘’TANTANGAN DAN PELUANG PROVINSI KEPULAUAN DALAM ERA POROS MARITIM DUNIA’’ Disampaikan Oleh:
Dr.H.M. Soerya Respationo, SH.MH. Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau
“……Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya…bangsa pelaut dalam arti yang seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan! Tetapi bangsa pelaut dalam arti cakrawati samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri….” Bung Karno
Pada peresmian Institut Angkatan Laut, 1953
“……Bahwa tradisi kuno kita ialah, agar kita menguasai lautan, bahwa negara kita hanya bisa menjadi besar dan kuat jikalau ada persatuan, perhubungan, penguasaan yang mutlak atas lautan.”
Sumber: http://jurnalmaritim.com/2015/03/lima-pilar-membangun-poros-maritim-dunia/
Penyelenggara
Universitas Indonesia Program Pascasarjana Institut Pembangunan Berkelanjutan
Bung Karno
Dalam amanat pada Hari Armada, 6 Januari 1961
Hotel Borobudur Jakarta, 15 Juni 2015 1
2
Assalamu’alaikumwr.wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Tatkala
Bung
Karno
mengucapkan
visi
kemaritimannya tahun 1953, delapan tahun kemudian
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi
tepatnya 1 Januari 1961, beliau kembali mengingatkan
Allah SWT, Tuhan semesta alam atas rahmat dan
Bahwa tradisi kuno kita ialah, agar kita menguasai
karunia-Nya, kita semua dapat menghadiri Seminar
lautan, bahwa negara kita hanya bisa menjadi besar
Nasional Maritim 2015 dengan tema; ‘’Tantangan dan
dan kuat jikalau ada persatuan,
Peluang Provinsi Kepulauan dalam Era Poros
penguasaan yang mutlak atas lautan. Melalui visi yang
Maritime Dunia,’’ dalam keadaan sehat wal’afiat.
diwujudkan Bung Karno itu, maka pada era tahun 1960-
perhubungan,
an Angkatan Laut Republik Indonesia disebut - sebut
Hadirin yang berbahagia,
sebagai kekuatan Angkatan Laut terbesar di Asia.1
Sengaja saya mengutip kata-kata Bung Karno yang sangat visioner, konsisten dan presisi dalam memandang betapa pentingnya kemaritiman bagi bangsa Indonesia, betapa strategisnya menjadi bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya; memiliki armada niaga yang tangguh, armada militer yang kuat, menjadi bangsa pelaut yang kesibukannya menandingi irama gelombang lautan itu sendiri. 3
1
Sampai tahun 1965 Angkatan Laut Republik Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh politik konfrontasi dalam rangka merebut Irian Barat yang dirasa tidak dapat diselesaikan secara diplomatis. Berbagai peralatan tempur Angkatan Laut dari negara Eropa Timur memperkuat Angkatan Laut Republik Indonesia dan menjadi kekuatan dominan pada saat itu. Beberapa mesin perang yang terkenal di jajaran Angkatan Laut Republik Indonesia antara lain kapal penjelajah (cruiser) RI Irian, kapal perusak (destroyer) klas 'Skory', fregat klas 'Riga', Kapal selam klas 'Whisky', kapal tempur cepat berpeluru kendali klas 'Komar', pesawat pembom jarak jauh Ilyushin IL-28, dan Tank Amfibi PT-76
4
Bahkan melalui operasi Trikora, Angkatan Laut
lebih sama, 2/3 wilayahnya adalah lautan, sehingga
Republik Indonesia mampu mengorganisasikan operasi
bagi negara-negara yang memahami pentingnya
amfibi terbesar (operasi Jayawijaya) dalam sejarah
wilayah laut akan menyadari betapa strategisnya
operasi militer Indonesia. Tidak kurang dari 100 kapal
membangun dan memajukan kekuatan maritime
perang dan 16,000 prajurit disiapkan dalam operasi
disamping daratan yang dimilikinya.
tersebut. Gelar kekuatan tersebut memaksa Belanda
Kita
juga
mengetahui
bahwa
Kepulauan
kembali ke meja perundingan dan dicapai kesepakatan
Indonesia
untuk menyerahkan Irian Barat ke pangkuan Republik
itu terletak
Indonesia.2
Satunya
Kata dan
Perbuatan
yang
diantara
diwujudkan oleh bapak bangsa Indonesia, Bung Karno.
Samudera
Mengapa demikian? Karena perbandingan luas
Hindia dan
lautan dengan luas daratan di dunia adalah 70
Samudera
berbanding 30, atau dapat dikatakan bahwa 2/3 dunia
Fasifik, dan
adalah wilayah laut dan 1/3 wilayahnya daratan.
diapit oleh benua Asia dan benua Australia,3 dengan
Sebagaimana dunia, wilayah Indonesia seperti telah ditakdirkan sejarah memiliki komposisi yang kurang
2
http://ms.wikipedia.org/wiki/Tentera_Nasional_Indonesia-Angkatan_Laut
5
3
Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra besar menjadikan indonesia sebagai negara dengan perairan terluas di dunia kaya akan sumber daya laut, serta menjadikan indonesia tempat singgah bagi kapal-kapal yang berlayar melalui dua samudra maupun dua benua jalur pelayaran internasional yang menjadikan indonesia sebagai tempat transit yang ramai.
6
negara-negara
menjadikannya negara yang memiliki pantai tropis
Disamping itu, 90% perdagangan dunia diangkut
terpanjang di dunia yang lautnya ramai dilintasi oleh
melalui jalur laut dimana 40% total perdagangan dunia
perniagaan dunia. Jarak wilayah Indonesia dari barat ke
itu jalurnya melalui wilayah Indonesia.
timur lebih panjang daripada jarak dari London ke Moskow atau dari New York ke San Francisco. Karakter
kepulauan
Indonesia
pada
zaman
Karakter terbuka dari geografis Indonesia membuka kemungkinan masuknya berbagai suku
telah
bangsa, agama, budaya, tradisi dan adat istiadat
memungkinkan adanya akses yang sangat mudah bagi
bahkan ide, gagasan, politik hingga ekonomi, yang
pengaruh asing. Fakta bahwa kepulauan Indonesia
menyebabkan
(Nusantara)
komoditas
heterogenitas suku bangsa, kaya dengan keyakinan dan
berlimpah telah menarik para pedagang dan penakluk
agama, kaya dengan ide dan gagasan bahkan kaya
asing untuk datang. Hal ini mengakibatkan pulau-pulau
dengan paham-paham politik maupun ekonomi. Hingga
dan laut di Nusantara menjadi medan pertempuran
karena kekayaan ide dan gagasan itulah misalnya,
bagi banyak kekuatan. Selain itu, signifikansi ekonomi
untuk menentukan bentuk pemerintahan kita apakah
dari kepulauan Indonesia juga terletak pada fakta
Presidensial atau Parlementer, dalam sejarah kita
menghasilkan
di
industri
modern.4
garis pantai sepanjang sekitar 81.000 km sehingga
banyak
Indonesia
menjadi
kaya
dengan
bahwa kawasan yang subur ini telah menghasilkan komoditas yang sangat melimpah dan dibutuhkan oleh 7
4
Singgih Tri Sulistiono dalam Makalah Rekonseptualisasi Negara Maritim Indonesia: Menyelesaikan Takdir Sejarah, mengutip tulisan J.O.M. Broek, Economic Development of the Netherlands Indies (New York: Institute of Pacific Relation, 1942), hlm.3.
8
mengambil jalan kadang presidensial terkadang parlementer atau mencampuradukkan keduanya.
Hadirin yang berbahagia, Bukti-bukti sejarah juga menunjukkan bahwa
Demikian juga dalam soal ekonomi; kita ingin
kekuatan
mengembangkan ekonomi kerakyatan (sosialis) tetapi
Nusantara di masa lampau adalah kemampuannya
sekaligus membiarkan kaum kapitalis memegang peran
mengintegrasikan Nusantara menjadi satu kesatuan di
yang
bidang politik, ekonomi, budaya, dan pertahanan,
besar
dalam
menentukan
perekonomian
Indonesia.
menjadikan
kejayaan
kerajaan
sekaligus memanfaatkan potensi kelautan sebagai pilar
Karakter terbuka dari geografis Indonesia itulah barangkali disadari oleh para pendiri bangsa Indonesia sehingga
yang
untuk membangun, memajukan dan mensejahterakan negara.
bentuk negara Indonesia adalah negara
Sejarah mencatat bahwa penyatuan kepulauan
kesatuan bukan federal setelah melalui perdebatan
nusantara telah di mulai sejak abad ke-7, secara
yang
kemudian
ekonomi oleh kerajaan Sriwijaya dengan menguasai
ditetapkan dalam UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus
lalu lintas perdagangan Selat Melaka, Laut China
1945. Lalu, Presiden Soekarno, dalam pidatonya pada 1
Selatan dan Laut Jawa serta pelabuhan-pelabuhan
Juni 1945 mengatakan bahwa nasionalisme Indonesia
disekitarnya. Pada Abad ke-8 secara politik oleh Raja
atau negara kesatuan merupakan sebuah takdir.
Kertanegara dari Kerajaan Singosari melalui semboyan,
panjang,
kesepakatan
tersebut
”Cakrawala Mandala Dwipantara”, yang kemudian 9
10
diwujudkan oleh Maha Patih Gajah Mada dari kerajaan Hadirin yang berbahagia,
Majapahit melalui ”Sumpah Palapa”. Bahkan dalam sudut pandang tradisi kuno
Seorang pakar maritime Amerika Serikat, Dr. Sam
berupa mistis, dikisahkan tentang Ratu Kidul yang
Trangredi dalam Globali zation and Maritime Power
merupakan kepercayaan sebagian bangsa Indonesia
mengatakan bahwa Globalization Begins at sea, karena
terutama di wilayah pantai selatan bahwa seorang
perdagangan dunia 90% lebih menggunakan domain
raja/pemimpin Indonesia hanya bisa ‘kuat’ jikalau dia
laut. Oleh karenanya Negara-negara maju tidak
menikah dengan Nyi Roro Kidul. Cerita tersebut
sedikitpun memberikan toleransi terhadap ancaman
merupakan
atau
keamanan maritime di Sea Line of Communication
perlambang yang memiliki arti bahwa hanya jika sang
(SLOC), sebab ancaman tersebut akan dipersepsikan
Raja atau Pemimpin atau kerajaan atau negara itu
sebagai serangan langsung terhadap kepentingan
menikah dengan laut, barulah bisa menjadi negara atau
nasional mereka.
sebuah
ungkapan
simbolik
raja yang kuat. Dengan demikian mitos tersebut juga
Negara-negara maju menganggap bahwa ruang living space, ruang hidup dan
mengandung makna bahwa negeri ini akan menjadi
wilayah laut adalah
kuat bila salah satu kriteria pemimpinnya memiliki
kehidupan sebuah bangsa. Ruang wilayah laut menjadi
Geographical Awareness serta Ocean Leadership yang
modal dasar untuk memenuhi kebutuhan kesejahte-
mendalam.
raan dan keamanan bangsa. Besar kecilnya perhatian 11
12
dan penghayatan suatu bangsa atas konsepsi ruang
Maka, tidaklah mengherankan jika seorang
hidupnya akan menentukan besar kecilnya wilayah
pelaut Inggris Sir Walter Raleigh pada sekitar abad ke-
negaranya,
15 mengatakan; ”Barangsiapa menguasai samudera,
Seorang Guru Besar Geopolitik, Friedrick Ratzel
akan
menguasai
perdagangan.
Barangsiapa
mengatakan…Every nation has a space conception, that
menguasai perdagangan dunia akan menguasai
is an idea about the possible limits of territorial
kekayaan dunia sehingga menjadi penguasa dunia”.
dominion…the decay of every state is result of declining
Tentu saja kita semua telah menyadari betapa
space conception…life as a fight for space, (Setiap
strategisnya konsep ruang teritorial
bangsa memiliki konsepsi ruang kehidupan, hal itu
lautan yang menampung 90% keluar masuknya barang
merupakan
wilayah
dan jasa serta ekonomi dunia, dan betapa pentingnya
territorial. Kerusakan/kehancuran sebuah bangsa
laut bagi NKRI yang terdiri dari 1072 suku; mendiami
biasanya merupakan hasil dari menurun nya gagasan
17.508 pulau besar dan kecil, sebagai ruang hidup yang
tentang konsep ruang territorial yang dimilikinya.
menyatukan pulau-pulau menjadi satu, NKRI.
gagasan
tentang
batasan
itu terutama
Sehingga bagi sebuah bangsa hidup adalah perjuangan untuk memperjuangkan gagasan tentang ruang wilayah territorial).
Hadirin yang berbahagia, Tantangan dan Peluang Provinsi Kepulauan dalam Era Poros Maritim Dunia, sebagaimana tema
13
14
seminar kemaritiman ini tentu menjadi cermin bagi
hal yang tidak pernah hilang, yaitu bahwa seluruh jaring
Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki luas wilayah
niaga itu terbentuk melalui jalur pelayaran yang
251.810 km², dimana 96% wilayahnya di dominasi oleh
menghubungkan pelabuhan dan kota-kota dagang.
lautan sementara luas daratannya hanya 4% yang
Selama
memiliki 19 pulau terluar (pulau terdepan) dari 92
berabad-
pulau terluar di seluruh Indonesia, sehingga jika
abad,
Indonesia menjadi poros maritime dunia, maka Insya
jaringan
Allah Provinsi Keprilah (karena berada di ‘border area’,
jalur
wilayah perbatasan) yang akan menjadi lokomotif bagi
pelayaran
Poros maritime nasional menjadi penopang utama bagi
tersebut
Indonesia untuk menjadi poros maritime dunia.
mengalami pergeseran dan perubahan berkali-kali.
Mengapa saya mengatakan demikian? Mari kita
Namun ada satu hal yang tidak berubah, yaitu bahwa
sejenak melihat sejarah di masa lalu; Selama lebih dari
jalur tersebut selalu melewati Selat Malaka. Perairan di
1.500 tahun berbagai jaring niaga terentang dan
antara Pulau sumatera dengan Semenanjung Melaka
menghilang di kawasan Asia tenggara. Namun ada satu
tersebut adalah urat nadi yang menghubungkan Asia Barat dengan Asia Timur.5 5
15
Heri Muliono; Merajut Batam Masa Depan, Menyongsong Status Free Trade Zone, LP3ES 2001. Halaman 3
16
Selat Malaka selain merupakan jalur pelayaran
adalah
security
pendekatan
bukan
prosperity
Akibatnya,
berbagai
niaga terpadat yang ditandai dengan tingginya
(kemakmuran/kesejahteraan).
intensitas perdagangan global yang melewati tiga
potensi sumberdaya alamnya tidak terkelola oleh
Negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura. Selat
investor swasta dan masyarakatnya bahkan dapat
Malaka tidak saja dikenal sebagai sea line of trade
dikatakan
(SLOT) dan sea line of communication (SLOC), tetapi
pembangunan.
tidak
tersentuh
oleh
dinamika
wilayah ini juga dipandang sebagai jalur strategis
Sebaliknya, Negara tetangga seperti Singapura
proyeksi armada laut Negara-negara maritime besar
dan Malaysia justeru telah lama membangun pusat-
dunia. Dan Provinsi Kepulauan Riau berada persis di
pusat
wilayah yang strategis tersebut.
perekonomiannya
Sayangnya, banyak kalangan di masa lalu yang
pertumbuhan
khususnya
di
di
dan
membangun
wilayah
sepanjang
Selat
koridor
perbatasan Malaka.
ini, Tidak
berpendapat bahwa kawasan perbatasan adalah
mengherankan jika hari ini apa yang dulu mereka
kawasan yang rawan, sarang pemberontak, pusat
bangun sudah dapat dinikmati keuntungannya oleh
kegiatan illegal, terbelakang dan dijadikan halaman
kedua Negara tersebut.
belakang semata sehingga tidak menarik bagi kegiatan
Mudah-mudahan, kita dapat segera menyadari
investasi dan ekonomi. Karena tingkat kerawanannya
untuk tidak menjadikan wilayah perbatasan khususnya
tinggi maka pendekatan di masa lalu yang dilakukan
yang berada di Provinsi Kepulauan Riau sebagai
17
18
halaman belakang, tetapi menjadikannya sebagai
mencantumkan gagasan Indonesia sebagai poros
halaman depan yang menjadi lokomotif bagi Indonesia
maritime dunia dalam visi misi pemerintahannya yang
untuk menjadi poros maritime dunia.
disebut NAWA CITA, yang wajib diikuti,
Dalam satu makalah yang saya sampaikan di
dipedomani oleh
ditaati dan
Pemerintahan Daerah di seluruh
UGM, yang kemudian dimuat dalam Jurnal Pertahanan
Indonesia, karena bentuk negara kita adalah kesatuan,
bulan Maret 2012 tentang kebijakan pertahanan di
konsekuensinya adalah meskipun daerah diberikan
perbatasan maritime, saya mengingatkan bahwa
otonomi yang seluas-luasnya tetapi pemerintah pusat
apabila daerah perbatasan di kontrol oleh Negara lain
memegang kendali strategis atas maju tidaknya daerah
maka jantung kedaulatan maupun pertahanan Negara
otonom itu.
sesungguhnya terancam secara serius bahkan hal itu menunjukkan bahwa kita dalam kondisi yang lemah.6
Kemandirian
daerah
otonom
memiliki
ketergantungan dengan pemerintah pusat. Sebagai
Kita patut bersyukur bahwa Pemerintah, DPR RI
contoh; Provinsi-Provinsi Kepulauan misalnya yang
maupun DPD RI menjadi pelopor lahirnya UU kelautan,
memiliki wilayah laut yang lebih luas dari daratannya,
kita
bahkan Kepri wilayah lautannya 96% dan daratannya
juga
bersyukur
pemerintahan
Jokowi-JK
hanya 4%, di masa lalu DAU dan DAKnya mendapat 6
Soerya Respationo, Kebijakan Pertahanan di Perbatasan Maritime, Isu Strategis Aspek Pertahanan Keamanan wilayah Perbatasan Provinsi Kepri, Persoalan, Tantangan dan Peluang Sebagai Wilayah Terdepan Perbatasan Negara Tetangga Singapura dan Malaysia, Jurnal Pertahanan Maret, 2012, volume 2, nomor 1. Hal 134
19
porsi kecil karena yang dihitung hanya wilayah daratannya saja. Termasuk soal kewenangan daerah 20
provinsi di laut dan daerah provinsi yang berciri
seperti Batam, Bintan dan Karimun, telah menjadi
kepulauan, kewenangannya baru diakomodir pada UU
kawasan free trade zone, yang disingkat FTZ BBK.
No.23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal
Dimana dalam perkembangannya akan disatukan
27,28,29 dan pasal 30, dimana norma, standar,
dengan koridor ekonomi NAL (Natuna, Anambas dan
prosedur dan kriteria serta ketentuan lebih lanjut
Lingga).
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Peraturan Pemerintah.
Kita tentu merasa bangga bahwa pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tentu
2015-2019, program tol laut akan dicanangkan dan
optimis bahwa pemerintah pusat akan segera
menjadi bagian penting dalam pelayaran maritime
merealisasikan pelimpahan kewenangan provinsi di
dunia. Dimana
wilayah laut melalui peraturan pemerintah maupun
khususnya di Batam bersama provinsi lainnya akan
tugas pembantuan kepada pemerintah provinsi sebagai
dibangunkan infrastruktur pelabuhan di 24 lokasi di
perpanjangan tangan pemerintah pusat.
seluruh Indonesia, yang mudah-mudahan dapat
Lebih dari itu, kita sangat optimis bahwa era poros maritime dunia di wilayah Provinsi Kepulauan
wilayah Provinsi Kepulauan Riau,
diwujudkan. Pemerintah Provinsi Kepulauan
Riau
juga
Riau akan dapat kita manfaatkan sebesar-besarnya,
menyadari bahwa untuk menyambut ‘’Tantangan dan
mengingat bagi Provinsi Kepri, beberapa kawasan
Peluang Provinsi Kepulauan dalam Era Poros Maritim
21
22
Dunia,’’
diperlukan
bukan
hanya
struktur
dan
infrastruktur maupun sarana dan prasarana semata, tetapi yang sumberdaya
lebih penting adalah menciptakan manusia
yang
mencintai
lautan,
menjadikan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau menjadi
Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau
masyarakat
yang
aktivitasnya
Dr.H.M.Soerya Respationo, SH.MH.
mampu
mengimbangi gelombang lautan. Oleh karena itu, pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan mendorong dan membantu sepenuhnya perguruan tinggi maupun politeknik yang ada di Provinsi
Kepulauan
Riau
untuk
berperanserta
menciptakan SDM yang handal, profesional dan kompeten yang mencintai lautan, dengan membuka program studi yang berbasis kelautan. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
23
24