BUKU PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII SEMESTER GANJIL
DEPARTEMEN AGAMA MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) PROPINSI JAWA TENGAH
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII-SEMESTER GANJIL 1. Melaksanakan ketentuan-ketentuan thaharah (bersuci) 1.1 Menjelaskan macam-macam najis dan tatacara thaharahnya 1.1.1 Menjelaskan pengertian najis dan dalilnya 1.1.2 Menjelaskan macam-macam najis 1.1.3 Menyebutkan benda-benda yang termasuk najis 1.1.4 Menjelaskan pengertian thaharah 1.1.5 Menjelaskan pengertian istinja` 1.1.6 Menyebutkan benda-benda yang dapat dipergunakan istinja` 1.1.7 Mengidentifikasi adab dan tata cara beristinjak 1.2 Menjelaskan hadats kecil dan tatacara thaharahnya 1.2.1 Menjelaskan pengertian hadats kecil dan dalilnya 1.2.2 Menjelaskan sebab-sebab hadats kecil 1.2.3 Menjelaskan tata cara bersuci dari hadats kecil 1.2.4 Menjelaskan pengertian wudhu dan dalilnya 1.2.5 Menyebutkan syarat dan rukun Wudhu 1.2.6 Menjelaskan sunnah Wudhu 1.2.7 Menjelaskan hal-hal yang membatalkan wudhu 1.2.8 Menghafal do’a setelah wudhu 1.3 Menjelaskan hadast besar dan tatacara thaharahnya 1.3.1 Menjelaskan pengertian hadats besar dan dalilnya 1.3.2 Menjelaskan sebab-sebab hadats besar 1.3.3 Menjelaskan ketentuan darah wiladah, nifas, dan haid. 1.3.4 Menjelaskan pengertian mandi janabah dan dalilnya 1.3.5 Menjelaskan syarat, rukun dan sunnah mandi janabah 1.3.6 Menyebutkan tata cara mendi janabah 1.3.7 Menjelaskan pengertian tayamum dan dalilnya 1.3.8 Menyebutkan syarat, rukun dan sunnah tayamum 1.3.9 Menyebutkan tata cara pelaksanaan tayamum 1.4 Mempraktekkan bersuci dari najis dan hadats 1.4.1 Mempraktekkan wudhu. 1.4.2 Mempraktekkan tayamum. 2. Melaksanakan tatacara shalat fardhu dan sujud sahwi 2.1 Menjelaskan tatacara shalat lima waktu 2.1.1 Menjelaskan pengertian shalat lima waktu dan dalilnya 2.1.2 Menjelaskan syarat-syarat shalat 2.1.3 Menjelaskann rukun shalat 2.1.4 Menjelaskan sunnah shalat 2.1.5 Menjelaskan hal-hal yang membatalkan shalat 2.2 Menghafal bacaan-bacaan shalat lima waktu Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
2.2.1 Menghafalkan bacaan takbir 2.2.2 Menghafalkan do`a iftitah 2.2.3 Menghafalkan do`a ruku` 2.2.4 Menghafalkan do`a i`tidal 2.2.5 Menghafalkan do`a `sujud 2.2.6 Menghafalkan do`a duduk di antara dua sujud 2.2.7 Menghafalkan do`a tasyahud 2.3 Menjelaskan ketentuan waktu shalat lima waktu 2.3.1 Menjelaskan batasan waktu shalat dhuhur dan dalilnya 2.3.2 Menjelaskan batasan waktu shalat ashar dan dalilnya 2.3.3 Menjelaskan batasan waktu shalat magrib dan dalilnya 2.3.4 Menjelaskan batasan waktu shalat isya` dan dalilnya 2.3.5 Menjelaskan batasan waktu shalat subuh dan dalilnya 2.4 Menjelaskan ketentuan sujud sahwi 2.4.1 Menjelaskan pengertian sujud sahwi dan dalilnya. 2.4.2 Menjelaskan sebab-sebab sujud sahwi. 2.4.3 Menjelaskan tata cara sujud sahwi 2.4.4 Melafalkan bacaan dalam sujud sahwi 2.5 Mempraktekkan shalat lima waktu dan sujud sahwi 2.5.1 Mempraktekkan salah satu shalat fardhu 2.5.2 Mempraktekkan sujud sahwi 3. Melaksanakan tatacara adzan, iqamah, shalat jamaah 3.1 Menjelaskan ketentuan adzan dan iqamah 3.1.1 Menjelaskan pengertian adzan, iqamat dan dalilnya 3.1.2 Menghafalkan bacaan adzan 3.1.3 Menghafalkan bacaan iqamat 3.2 Menjelaskan ketentuan shalat berjamaah 3.2.1 Mendefinisikan pengertian shalat jamaah dan dalilnya 3.2.2 Menjelaskan hukum shalat jamaah 3.2.3 Menjelaskan syarat imam dan makmum 3.2.4 Menjelaskan tata cara membuat shaf dalam shalat berjamaah 3.3 Menjelaskan ketentuan makmum masbuk 3.3.1 Menjelaskan pengertian makmum masbuq 3.3.2 Menyebutkan dalil tentang makmum masbuq 3.3.3 Menjelaskan tata cara shalat makmum masbuq 3.4 Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa 3.4.1 Menjelaskan cara cara mengingatkan imam yang lupa dalam bacaan 3.4.2 Menjelaskan cara cara mengingatkan imam yang lupa dalam gerakan 3.5 Mempraktekkan adzan, iqamah dan shalat jama’ah 3.5.1 Mempraktekkan adzan 3.5.2 Mempraktekkan iqamat 3.5.3 Mempraktekkan imam dalam shalat berjama`ah 4. Melaksanakan tatacara berdzikir dan berdo’a setelah shalat 1.1 Melaksanakan tatacara berdzikir dan berdo’a setelah shalat 1.1.1 Menjelaskan pengertian dzikir setelah shalat Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
1.1.2 Menjelaskan dalil berdzikir setelah shalat 1.1.3 Menjelaskan adab berdzikir setelah shalat 1.1.4 Menjelaskan pengertian do`a setelah shalat beserta dalilnya 1.1.5 Menjelaskan dalil berdo`a setelah shalat 1.1.6 Menyebutkan waktu-waktu mustajab untuk berdo`a 1.1.7 Menyebutkan adab berdo`a setelah shalat 1.2 Menghafal bacaan dzikir dan do’a setelah shalat 1.2.1 Menghafalkan bacaan dzikir setelah shalat (istighfar, tahlil, tasbih, tahmid, takbir) 1.2.2 Menghafalkan bacaan do`a setelah shalat 1.3 Mempraktekkan dzikir dan do’a 1.3.1 Mempraktekkan dzikir setelah shalat 1.3.2 Mempraktekkan do`a setelah shalat
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senatiasa terlimpahkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmad dan karunia Nya sehingga dapat menyelesaikan buku sebagai bahan pembelajaran fiqih kelas VII yang mengacu pada standar isi Madrasah Tsanawiyah tahun 2007. Dalam uraian buku ini di paparkan secara lugas,padat dan singkat sehingga mudah difahami setiap pembaca disertai gambar,dan uji komptensi yang menggambarkan Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
keseimbangan ranah (afektif psikomotorik dan kognitif ) yang akan dicapai.beserta kamus istilah yang memudahkan peserta didik memahami istilah yang ada. Walaupun sudah kami upayakan secara maksimal kami yakin masih ada kekurangan. Saran dan masukan yang bersifat kontruktif yang kami harapkan sehingga dapat menyempurnakan tulisan ini
Penulis
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ................................................................................. STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR DAFTAR ISI ............................................................................................. PEMBELAJARAN 1 THAHARAH .................................................................................. Najis dan Tatacara Thaharahnya ................................................... Hadats dan Tatacara Thaharahnya ................................................ PEMBELAJARAN 2 SHALAT WAJIB LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI .......... Shalat Wajib Lima Waktu ............................................................. Bacaan-bacaan Shalat .................................................................... Waktu-waktu Shalat ...................................................................... Sujud Sahwi .................................................................................. PEMBELAJARAN 3 ADZAN, IQAMAH ...................................................................... Adzan ............................................................................................. Iqamah ........................................................................................... Latihan KD 3 ................................................................................. PEMBELAJARAN 4 SHALAT JAMA`AH .................................................................... Makmum Masbuq ......................................................................... Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
PEMBELAJARAN 5
DZIKIR DAN DO`A SETELAH SHALAT ........................... Pengertian dan Dalil Dzikir serta Doa............................................ Latihan KD 4 ................................................................................. Latihan Ulangan Akhir Semester Gasal ......................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
PEMBELAJARAN I NAJIS DAN TATA CARA THAHARAHNYA
1. Standar kompetensi 1. Melaksanakan ketentuan thaharoh (bersuci)
1.1. Kompetensi Dasar 1.1.1.menjelaskanmacam macam najis dan tata cara thoharohnya 1.1.2. menjelaskan hadas kecil dan tata cara thoharohnya 1.1.3. menjelaskan hadas besar dan tata cara thoharohnya 1.1.4. mempraktekkan bersuci dari najis dan hadas.
(bersucinya )
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Tanbih
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri” ( Q.S Al Baqarah /2: 222 ) Iftitah Bersih adalah kebutuhan dan bagian pokok dari kehidupan kita, baik bersih badan, pakaian tempat tinggal. Bahkan menjadi prasyarat dari beberapa macam ibadah.oleh karenanya bersuci menjadi masalah yang penting dalam islam. Sehingga kita harus memahami secara benar masalah ini. A. NAJIS 1. Pengertian Najis adalah sesuatu yang kotor atau dianggap kotor oleh syara’, sehingga menyebabkan tidak syahnya ibadah. 2. Macam-macam najis dan cara mensucikannya. Dalam hukum Islam, najis dibagi menjadi 3 macam, yaitu : a. Najis Mughalladzah (Najis Berat) Najis mughaladhah adalah najis berat yang disebabkan oleh air liur anjing dan babi yang mengenai barang. Cara mensucikannya adalah dengan menghilangkan wujud najis tersebut kemudian dicuci dengan air bersih sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan debu. Cara ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :
ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِِ ِ ات اَوالَ ُى َّن بِالتُّر اب (رواه ْ ب اَ ْن يَ ْغسلَوُ َسْب َع َمَّر ُ طَ ُه ْوُر انَاء اَ َحد ُك ْم اذَا َولَ َغ فْيو الْ َك ْل َ
)مسلم
Artinya : “Cara mensucikan bejana seseorang diantara kamu apabila dijilat anjing hendaklah dibasuh tujuh kali dam salah satunya dicampur dengan debu” (HR. Muslim) b. Najis Mutawassithah (Najis Menengah) Najis mutawassitah adalah najis menengah. Najis mutawassitah dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Mutawassitah hukmiyah, yaitu najis yang diyakini adanya, tetapi tidak ada bau, rasa maupun wujudnya, seperti air kencing yang sudah kering. Cara mensucikannya cukup disiram dengan air di atasnya. 2. Mutawassitah `Ainiyyah, adalah najis mutawassitah yang masih ada wujud, bau ataupun rasanya. Cara mensucikannya adalah dibasuh dengan air sampai hilang wujud, bau dan rasanya (kecuali jika wujudnya sangat sulit dihilangkan). Benda-benda yang termasuk najis mutawassithah adalah : a. Bangkai binatang darat. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
b.
Segala macam darah kecuali hati dan limpa. Darah yang dimaksud di sini adalah darah yang dapat mengalir ketika disembelih sehingga darah belalang dan laron tidak termasuk najis. Hukum memakan benda najis adalah haram. c. Nanah, yaitu darah yang sudah membusuk. d. Semua benda yang keluar dari dua jalan kotoran manusia, yaitu hubul (jalan depan) dan dubur (jalan belakang), baik benda cair maupun benda padat. e. Segala macam minuman keras. Hadis nabi Muhammad SAW. :
ِ اْلراد فَاََّم الدَّم ِ َ فَاََّم الْميتَت: ان ِ ان ودم ِ ان فَالْ َكبِ ُد ْ َان ف ْ َُّحل ُ ََْ ت َو ُ اْلُْو َْ َ َ َ َ َت لَ ُك ْم َمْيتَت َأ )اْحَد ُ والطِّ َح ْ ال (رواه ابن ماجو و
Artinya : “Dihalalkan bagi kamu semua dua bangkai dan dua macam darah, yaitu bangkai ikan dan bangkai belalang serta hati dan limpa (HR. Ibnu Majah dan Ahmad) c. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan) Najis mukhaffafah adalah najis ringan seperti air kencing anak laki-laki yang belum makan apa-apa kecuali ASI dan berumur kurang dari dua tahun. Cara mensucikan najis ini cukup dengan memercikkan air pada benda yang terkena najis. Sedangkan air kencing bayi perempuan pada umur yang sama cara mensucikannya dengan air yang mengalir pada benda yang terkena najis sehingga akan hilang bau, warna dan rasanya. Hadits nabi Muhammad SAW:
)ش ِم ْن بَ ْوِل الْغُالَِم (رواه النساء ُّ يُ ْغ َس ُل ِم ْن بَ ْوِل اْلَا ِريَِّة َويَُر
Artinya : “cucilah apa-apa yang terkena air kencing anak perempuan, sedangkan jika terkena air kencing anak laki-laki cukup dengan memercikkan air padanya” (HR. an-Nasa`i dan Abu Dawud) 3. Praktek bersuci dari najis 1 Siapkan air untuk mensucikan najis 2.Menyiapkan benda yang terkena najis 3 Basuhlah benda yang tekena najis tersebut dengan air sehingga hilang bau warna dan rasanya khusus najis mugholadhoh bagian yang terkena najis disiram air tujuh kali dengan debu. B. THAHARAH a.
Pengertian Secara bahasa, thaharah artinya bersih atau suci. Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah mensucikan badan, tempat maupun pakaian dari najis dan hadats. Melaksanakan thaharah hukumnya wajib sesuai firman Allah :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” (QS. al-Baqarah/2 : 222)
ِ َّ ِ َ الطُّهور َشطْر ا ِإلْْي: ضلَّى اهللُ علَي ِو وسلَّم َواْلَ ْم ُد لِلَّ ِو َتَْألُ املِْي َزا َن،ان ُ ُْ ُ َ َ َ ْ َ ُ ً َ قال َر ُسول اللو .)(أخرجو مسلم
Artinya : “Rasulullah SAW bersabda : “Bersuci sebagian dari iman dan ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan”. (HR. Muslim) b. Alat / Benda yang dapat untuk thaharah 1. Benda Padat Benda padat yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah debu, batu, pecahan genting, bata merah, kertas, daun dan kayu yang dalam keadaan bersih dan tidak terpakai. Syarat benda padat yang dapat dipergunakan bersuci adalah : a. Kasar/dapat membersihkan b. Suci. 2. Benda Cair Benda cair yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah air mutlak, yaitu air yang tidak tercampuri oleh najis seperti air sumur, air sungai, air laut dan air salju (es). Menurut hukum Islam, air dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: a. Air Suci dan Mensucikan, yaitu air yang halal diminum dan dapat dipergunakan untuk bersuci, yaitu : 1) air hujan 2) air laut 3) air salju/es 4) air embun 5) air sungai 6) air mata air b. Air suci tetapi tidak mensucikan, yaitu air yang halal untuk diminum tetapi tidak dapat dipergunakan untuk bersuci, misalnya: air kelapa, air teh, air kopi dan air yang dikeluarkan dari pepohonan. c. Air muntanajis (air yang terkena najis). Air ini tidak halal untuk diminum dan tidak dapat dipergunakan untuk bersuci, seperti air yang sudah berubah warna, bau dan rasanya karena terkena najis, maupun air yang sudah berubah warna, bau dan rasanya karena tidak terkena najis tetapi dalam jumlah sedikit. d. Air makruh dipakai bersuci seperti air yang terkena panas matahari dalam bejana. e. Air musta`mal (air yang sudah terpakai). Air ini tidak boleh untuk bersuci karena dikhawatirkan sudah terdapat kotoran di dalamnya. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Sumber: Arif hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas Vii Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009. Tugas siswa ( disekolah) a. Coba sebutkan macam-macam dan tata cara tharahnya ! b. Praktikkan cara mensucikan najis, ringan, sedang dan berat !
C. HADATS DAN TATA CARA THAHARAHNYA 1.
2.
Pengertian Hadats Hadats adalah perkara-perkara yang mewajibkan seseorang wajib berwudhu atau mandi janabah jika hendak melaksanakan shalat. Orang yang berhadats walaupun bersih dikatakan tidak suci sehingga harus berwudhu maupun mandi janabah dahulu ketika hendak mengerjakan shalat. Macam-macam Hadats Menurut fuqaha (para ahli hukum Islam), hadats dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Hadats Kecil adalah hadats yang dapat dihilangkan dengan cara wudhu, jika berhalangan dapat diganti dengan tayamum. Yang termasuk hadats kecil adalah : a. Keluar sesuatu dari jalan depan (buang air kecil) dan jalan belakang (buang air besar) b. Hilang akal ( karena tidur tidak dengan duduk, gila ) c. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. d. Bersentuhan kulit antar lawan jenis yang bukan muhrim. 2. Hadats Besar adalah hadats yang dapat disucikan dengan mandi, jika berhalangan atau sakit dapat diganti dengan tayamum. Hal-hal yang menyebabkan hadats besar adalah : a. Melakukan hubungan suami isteri (bersetubuh) baik mengeluarkan air mani atau tidak. b. Keluar sperma (mani), baik disengaja maupun tidak. c. Selesai menjalani masa haid (bagi wanita) d. Setelah menjalani masa nifas (masa setelah melahirkan) e. Wiladah (setelah melahirkan) f. Meninggal dunia
D. W U D H U 1.
Pengertian dan Dalil Wudhu
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Wudhu adalah kegiatan bersuci dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan untuk menghilangkan hadats kecil yang disertai dengan syarat-syarat dan rukun tertentu. Firman Allah dalam Al Quran surat : Al Maidah : 6
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, (QS. Al-Maidah : 6). 2.
Rukun Wudhu Dari surat al-Maidah ayat 6 di atas, yang disebut wudhu adalah membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala dan membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Oleh sebab itu, rukun wudhu adalah sebagai berikut : a. Niat wudhu, yaitu : Pada prinsipnya niat itu dilakukan dalam hati, namun jika dilafalkan sebagai berikut :
ِ ْ نَويت الْوضوء لِرفْ ِع صغَ ِر هللِ تَ َع َاَل ْ َُ ْاْلَ َدث اال َ َ ُْ ُ ُ َْ
Artinya : “Saya berniat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil hanya karena Allah semata” b. c. d. e. f.
Membasuh muka Membasuh kedua tangan sampai siku-siku Mengusap kepala Membasuh kedua kaki sampai mata kaki Tertib
3.
Syarat-Syarat Wudhu a. Beragama Islam b. Mumayiz (berakal sehat), yaitu orang yang dapat membedakan hal-hal yang baik dengan hal-hal yang buruk. c. Tidak sedang berhadats besar d. Menggunakan air suci dan mensucikan e. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit.
4.
Sunnah-sunnah Wudhu a. Siwak, yaitu menggosok gigi sebelum wudhu b. Membaca “basmalah” sebelum wudhu
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
c. Membasuh dua telapak tangan d.
Berkumur (ضة ْ الْم َ ضم
e. Memasukkan f. g. h. i. j. k. l.
( اا ُ ) ا ِإل ُْ ْستِْن َس
َ ّ ) air
ke
lobang
hidung
dan
menyemprotkannya
Mengusap seluruh kepala Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam Mendahulukan bagian kanan anggota wudhu Dilaksanakan masing-masing 3 kali. Menghadap kiblat Menyilang-nyilangi jari-jari tangan dan kaki Membaca do`a setelah wudhu sebagai berikut :
,ُا ُّ ْش َه ُد اَالَّ اِلوَ اِالَّ اهللَ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ لَوُ َواَ ْش َه ُد اَ َّن َُ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُو
Artinya : “Saya bersakti tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi nabi Muhammad adalah hamba dan sekaligus Rasul-Nya. 5.
Hal-Hal Yang Membatalkan Wudhu a. Keluar sesuatu dari hubul dan dubur b. Tidur pulas sampai tidak tersisa sedikitpun kesadarannya, baik dalam keadaan duduk yang mantap di atas ataupun tidak. c. Hilangnya kesadaran akal karena mabuk atau sakit. Karena kacaunya pikiran disebabkan dua hal ini jauh lebih berat daripada hilangnya kesadaran karena tidur nyenyak. d. Memegang kemaluan tanpa alat. e. Sentuhan kulit lawan jenis yang bukan muhrim 6. Praktek Berwudhu Praktekkan berwudhu dengan menggunakan penilaian di bawah ini secara individu. No Uraian kegiatan Skor Pelaksanaan maksimal 1 Membaca basmalah 5 2 Niat berwudhu 10 3 Membasuh kedua telapak tangan 10 4 Berkumur kumur 10 5 Membasuh muka 10 6 Membasuh kedua tangan sampai 10 siku-siku 7 Mengusap kepala 10 8 Membasuh kedua telinga 10 9 Membasuh kedua kaki sampai mata 10 kaki 10 Membaca doa setelah berwudhu 10 Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
11
Tertib
5
Ketahuilah
Satu kali wudhu boleh digunakan untuk beberapa shalat selama belum batal.
E. MANDI JANABAH (BESAR) 1. Pengertian dan Dalil Mandi Mandi janabah adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat untuk menghilangkah hadats besar sesuai dengan syarat dan rukunnya. Firman Allah :
Artinya : “...dan jika kamu junub maka mandilah...” (QS. al-Maidah : 6). 2. Sebab-Sebab Seseorang Berhadats Besar a. Melakukan hubungan suami isteri b. Keluar air mani baik disengaja maupun tidak c. Selesai menjalani masa haid dan nifas (bagi wanita) d. Orang Islam yang meninggal dunia (kecuali mati syahid) e. Seorang kafir yang baru masuk Islam. 3. Syarat-Syarat Mandi Janabah a. Orang yang berhadats besar dan hendak melaksanakan shalat b. Tidak berhalangan untuk mandi. 4. Rukun Mandi Janabah 1. Niat 2. Meratakan air ke seluruh tubuh 3. Tertib, artinya dilaksanakan dengan berurutan. 5. Sunnah Mandi Janabah 1. Membaca basmalah sebelumnya 2. Berwudhu sebelum mandi 3. Menggosok seluruh badan dengan tangan 4. Mendahulukan bagian kanan (saat menyiram) baru kemudian yang kiri 5. Menutup aurat, di tempat yang tersembunyi (kamar mandi). 6. Urutan Mandi Janabah a. Membasuh kedua tangan disertai dengan niat mandi janabah b. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
c. d. e.
Berwudhu Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali dilanjutkan mandi biasa sampai rata. Membasuh kedua kaki dengan kaki kanan terlebih dahulu.
7. Hikmah Mandi Janabah 1. Secara rohani, seseorang akan merasa terbebas dari perkara yang menurut agama Islam kurang bersih. 2. Secara jasmani, dengan mandi janabah, badan akan terasa segar kembali setelah diguyur air Perlu anda ketahui ! Ketika kita sudah menyelesaikan mandi besar/janabah dengan sempurna maka boleh tidak berwudhu ketika akan melaksanakan shalat.jika saat mandi tersebut tidak melakukan hah hal yang membatalkan wuhdu F. T A Y A M U M a. Pengertian dan Dalil Tayamum Tayamum adalah salah satu cara untuk mensucikan diri ari hadats kecil atau besar dengan menggunakan debu atau tanah yang bersih. Tayamum sebagai pengganti wudhu dan mandi janabah adalah sebagai rukhsah (keringanan) yang diberikan Allah sesuai firman-Nya :
Artinya : “…Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan (musafir) atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), sapulah wajahmu dan tanganmu dengan tanah tersebut”. (QS. al-Ma`idah : 6). b. Syarat-Syarat Tayamum a. Sudah masuk waktu shalat b. Kesulitan mendapatkan air atau berhalangan memakai air karena sakit. c. Dengan tanah atau debu (sebagian ulama membolehkan dengan batu atau pasir) d. Tanah atau debu tersebut harus suci dari najis c. Rukun Tayamum Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
a. Niat b. Mengusap muka dengan tanah/atau debu c. Mengusap tangan sampai siku-siku. d. Sebab-Sebab Tayamum Dari surat al-Ma`idah ayat 6 di atas, dapat diketahui bahwa sebab-sebab diperbolehkannya tayamum adalah : a. Sakit yang tidak boleh terkena air b. Berada dalam perjelanan jauh yang sulit mendapatkan air. c. Tidak mendapatkan air untuk wudhu. e. Cara Bertayamum Dari rukun tayamum di atas, dapat dilihat bahwa cara bertayamum adalah sebagai berikut : a. Niat bertayamum karena hendak mengerjakan shalat. Niat cukup dilaksanakan dalam hati tetapi disunnahkan untuk melafalkan niat tersebut. Niat tayamum adalah sebagai berikut :
ِ ِ ِ الصالَةِ الْ َفْر اَل َ ض هللِ تَ َع َّ اح ِة ُ ْنَ َوي َ َت التَّيَ ُّم َم ال ْستب
Artinya : “Saya niat tayamum agar dapat melaksanakan shalat fardu karena Allah semata”
b. Menghadap kiblat, kemudian tebarkan kedua telapak tangan satu kali pada dinding, kaca, atau benda lain yang diyakini ada debu c. Usapkan telapak tangan satu kali pada wajah. d. Usapkan kedua tangan sampai dengan siku-siku secara bergantian dari bagian dalam ke bagian luar dimulai dari tangan kanan yang diusap. f. Yang Membatalkan Tayamum 1. Semua hal yang membatalkan wudhu (buang air besar/kecil, hilang akal, menyentuh kemaluan) 2. Mendapatkan air (sebelum melaksanakan shalat). g. Praktek tayamum Untuk lebih menginternalisasi tayamum dalam diri siswa lakukan praktek tayamum dengan kolom dibawah ini. No Uraian kegiatan Skor Pelaksanaan mak 1 Niat 15 2 Mengambil debu dan meniup 10 3 Mengusap muka 30 4 Mengambil debu dan meniup 10 6 Mengusap kedua tangan 20 sampai siku siku. 7 Membaca doa setelah 10 tayamum 8 Tertib 5 Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Penting Tayamum hanya sah jika dilakukan sesudah masuk waktu shalat dan hanya dapat di pergunakan untuk satu kali shalat. Kamus Kecil -Thoharoh (bersuci) - Fuqoha- (ahli hukum islam ) - Asi ( Air Susu Ibu) - syara’-(syariat agama Islam ) Rangkuman 1
2.
3.
Najis adalah sesuatu yang kotor oelh syara’ yang menyebabkan tidak syah ibadahnya macamnya ada 3 a.Najis mugholadhoh najis berat b.Najis Mutawasitoh najis menengah (mutawasitoh hukmiyah-dan mutawasitoh ainiyah) c.Najis mukhofafah (najis ringan ) Thaharoh artinya bersuci,alat benda yang dapat digunakan untuk bersuci bisa benda padat dan benda cair.syarat benda padat dapat membersihkan dan suci.sedangkan benda cair yang dapat digunakan untuk bersuci dan tidak tercampuri najis. Hadas merupakan perkara perkara yang mewajibkan seseorang untuk bersuci jika hendak melakuka ibadah.Macamnya ada 2 macam hadas besar dan hadas kecil.Hadas besar di bersihkan dengan cara mandi besar/Janabah sedangkan hadas kecil dapat di bersihkan dengan berwudhu atau jika tidak ada air dapat dibersihkan dengan tayamum.
Kisah Teladan Asrul seorang muslim yang memperhatikan kebersihan berhati hati dalam prilaku keseharian agar terhindar dari hadas dan najis bahkan setiap saat dia berhadas langsung berwudhu,setelah mandi dia langsung berwudhu menggantungkan wudhu, adalah kebiasaan asrul. KATA MUTIARA
ِ َاَلنَّظَافَةُ ِمن اإلْ ُِْْي ان َ
“Kebersihan adalah sebagian dari iman”
UJI KOMPETENSI 1 Tugas siswa di rumah Amatilah benda benda najis yang ada disekitarmu kemudian kelompokkan berdasarkan jenis /macam macam najis Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
2.Tugas kelompok di Madrasah 1. Ahmad tadi malam mimpi keluar seperma dan pada saat pagi hari dia harus melaksanakan shalat subuh. Bagaimana agar Ahmad dapat melaksanakan shalat subuh dengan sah? 2. Amir pada saat main di tetangga sesudah shalat dhuhur tiba-tiba terkena air liur anjing. Bagaimana agar Amir dapat melakukan shalat ashar dengan sah di sore hari ? 3. Ani sedang sakit tipes yang tidak boleh terkena air. Bagaimana cara bersuci ani agar dia dapat melaksanakan shalat ? 2.Tes Afektif Berilah tanda cekils (V) pada kolom setuju atau tidak setuju sesuai dengan pernyataan berikut ini ! Tidak Setuju No Kejadian Peristiwa Setuju (S) ( TS ) 1 Baju Fatimah terkena air kencing adik perempuanya yang belum usia 2 tahun dan belum makan selain ASI, ia tidak mau mencucinya tetapi hanya memercikkan air kebajunya tersebut 2 Setelah wudhu tanpa sengaja Ahmad tersentuhan kulit dengan Alifah temanya maka mengulangi wudhunya 3 Karena tanganya terkena air liur anjing Anton segera membasuhnya 7 X yang pertama dan terakhir dicampur dengan debu 4 Karena lengan bajunya sempit ketika wudhu Umi tidak perlu membasuh tangannya sampai siku-siku 5 Wudhu kita tidak apabila tidak berkumur-kumur dan tidak mendahulukan anggota wudhu yang kanan 6 Dalam suatu perjalanan dari Solo ke Jakarta Amir selalu bertayamun diatas kendaraan setiap akan mengerjakan shalat 7 Karena udaranya dingin Umar enggan berwudhu dan menggantinya dengan tayamun 8 Setelah selesai haid Umi segera mandi Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
9
10
janabah kemudian mengerjakan shalat Pak narto seorang muslim yang taat beberapa hari yang lalu dia sakit dirumah sakit,dia tetap menjalankan sholat walaupun tidak dapat turun dari tempat tidurnya dengan tayamum sekali untuk shalat lima waktu. Pak umar seorang islam yang taat dia tidak sanggup diatur oleh aturan agama.
I.Berilah tanda silang (X) pada hurup a,b,c dan d di depan jawaban yang paling benar.
1. Cara mensucikan pakaian yang terkena air kencing bayi laki-laki yang belum makan selain ASI adalah … a. Cukup memercikkan air yang suci b. Mengalirkan air c. Dicuci dengan sabun d. Dicelupkan kedalam iar 2. Cara mensucikan benda yang terkena liur anjing adalah…. a. Memercikkan air b. Membasuh 7 X yang pertama dicampur dengan debu c. Mengalirkan air d. Membersihkan bagian yang terkena najis 3. Air hujan termasuk air yang suci dan mensucikan yang dalam istilah fiqih disebut…. a. Air bersih b. Air mutlak c. Air mutanajis d. Air musamas 4. Najis yang tampak atau kelihatan wujud, bau atau warnanya disebut najis…. a. Hukmiyah b. Mukhofafah c. Ainiyah d. Mugholadhoh Wudhu kita tidak akan syah jika tidak terpenuhi syarat dan rukunya. Di bawah ini yang bukan merupakan rukun wudhu adalah…. Niat Membasuh muka Membasuh tangan sampai siku Berkumur-kumur
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Lafadz yang digaris bawah pada ayat diatas makksudnya….. Membasuh muka Mengusap kepala Membasuh kedua tangan sampai siku Mengusap kedua kaki sampai mata kaki Membaca basmalah ketika akan memulai wudhu termasuk…. wudhu Wajib Sunah Rukun Syarat Dibawah ini yang termasuk rukun mandi adalah…. Membaca basmalah Niat Mendahulukan anggota badan yang kanan Menyiram kepala tiga kali Najis yang tidak nampak wujud, bau atau warnanya tetapi diyakini adanyadisebut najis…. Mugholadhoh Hukmiyah Ainiyah Mukhofafah Suatu najis yang cara mensucikannya cukup disiram dengan air adalah najis ... Mutawasithah Hukmiyah Mukaffafah Hukmiyah Ainiyah
II
Isilah titik titik dibawah ini dengan tepat 1 disekitar kita sering kita jumpai najis, apakah pengertian najis itu…….. 2. ada berapakah macam macam najis itu……. 3 macam-macam najis dan cara mensucikannya berbeda bagaimana cara menghilangkan najis muholadhoh itu…. 4 Air kencing bayi yang masih minum air asi ibu tergolong najis--5 Benda yang dapat digunakan untuk bersuci ada …… macam 6 Syarat benda padat yang dapat digunakan untuk bersuci adalah…. 7 Bersuci dengan menggunakan debu atau tanah yang bersih disebut…..
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
8 Sebutkan 2 macam sunah berwudhu…… 9 Ketika seseorang berhadas kecil dapat di bersihkan dengan …. 10.perkara yang mewajibkan seseorang bersuci ketika hendak beribadah adalah..
III. Jawab pertanyaan berikut secara singkat dan jelas 1. Dalam berwudhu ada ketentuan dan dan rukunnya sebutkan rukun wudhu ! 2. Jika waktu shalat hampir habis belum kita temukan air untuk bersuci dapat digantikan dengan tayamum, Uraikan urutan bertayamum lengkap dengan rukun dan sunnahnya ? 3. Masalah najis terkadang kurang mendapat perhatian cara mensucikannya termasuk najis sedang mutawasitah jelaskan cara mensucikannya ? 4. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan seseorang berhadats besar ? 5. Sebutkan contoh benda padat dan benda cair yang dapat dipergunakan untuk bersuci masing-masing minimal 5 buah ?
Pembelajaran 2 SHALAT WAJIB LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI SHALAT WAJIB LIMA WAKTU
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
2. STANDAR KOMPETENSI Melakanakan tata cara shalat fardhu dan sujud sahwi. 2.1. KOMPETENSI DASAR 2.1.1Menjelaskan tata cara shalat lima waktu 2.1.2Menghafal bacaan-bacaan shalat lima waktu 2.1.3Menjelaskan ketenuan-ketentuan shalat lima wakt 2.1.4Menjelaskan ketenuan sujud sahwi 2.1.5Mempraktikan shalat lima waktu dan sujud sahwi
a. Tanbih
Artinya : dan dirikanlah olehmu sholat, dan berikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk (Q.S. Al-Baqoroh : b. Iftitah Sholat lima waktu merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap orang islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun. Sholat juga merupakan tiang agama, barang siapa mengerjakannya berarti ia telah menegakkan agamanya.Dan barang siapa meninggalkanya berarti ia telah merobohkan agamanya. Sholat yang kita kerjakan haruslah sesuai dengan sholat yang telah dituntunkan atau dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Oleh karena itu supaya sholat kita dapat lebih baik dan sempurna maka bacalah dan perhatikan ketentuan-ketentuan sholat sebagaimana diuraikan dalam meteri berikut ini.
I. SHALAT LIMA WAKTU 1. Pengertian Dan Dalil Shalat Wajib Shalat secara bahasa berarti doa. Sedangkan menurut istilah syara’ shalat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Shalat wajib juga disebut juga dengan shalat fardlu atau shalat maktubah yang berarti shalat yang harus dikerjakan orang Islam yang telah memenuhi syarat. Yang dimaksud salat wajib di sini adalah shalat lima waktu yaitu shalat zuhur,asar, maghrib isya’ dan subuh. Dasar hukum diwajibkannya shalat fardhu adalah firman Allah :
Artinya : “Dan dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat, dan ruku`lah bersama orang-orang yang ruku`” (QS. Al-Baqarah : 43)
ِ ِِ ت فَ َس َد َسا ُِر َع َملِ ِو َّ ب َعلَْي ِو الْ َعْب ُد يَ ْوَم الْ ِ يَ َام ِة ْ َوإِ ْن فَ َس َد,صلُ َ َسا ُر َع َملو ْ صلُ َح َ ت َ الصالَةُ فَِ ْن َ َُ أ ََّو ُل َما ُ اس )(رواه الطربان Artinya : “Amal yang pertama kali akan dihisab bagi seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka akan dinilai baik semua amalnya yang lain dan jika shalatnya rusak maka akan dinilai jeleklah semua amalnya yang lain”. (HR. at-Tabrani) Shalat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting, karena shalat merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat. 2. Rukun Shalat 1. Niat 2. Berdiri jika mampu 3. Takbiratul Ikhram 4. Membaca surat al-fatihah 5. Ruku` dan tuma`ninah 6. I`tidal dan tuma`ninah 7. Sujud dan tuma`ninah 8. Duduk diantara dua sujud dan tuma`ninah 9. Duduk tasyahud akhir 10. Membaca tasyahud akhir 11. Membaca shalawat kepada Nabi Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
12. Membaca salam pertama 13. Tartib o
o
Rukun shalat tersebut dibagi menjadi dua, yaitu : Rukun qauli, yaitu rukun yang berupa ucapan (contoh : Takbiratul ikhram, membaca surat al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca salam) Rukun fi`li, yaitu rukun yang berupa gerakan (contoh : sujud, ruku`, I`tidal dll). Syarat Syah Shalat
Suci badan dari hadats besar dan kecil
ِ )ضأَ (رواه البخارى و مسلم َّ ث َح ََّّت يَتَ َو َّ الَ تُ ْ بَ ُل َ الصالََة اَ َحد ُك ْم إِ َذا اَ ْح َد
Artinya : “Allah tidak menerima shalat seseorang diantara kamu yang berhadats sehingga dia berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim) Suci badan, pakaian dan tempat dari najis Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah. Telah masuk waktu shalat 3. Menghadap kiblat
Artinya : “maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. alBaqarah : 144) 4. Syarat Wajib Shalat 1. Islam 2. Baligh. Batasan baligh dalam Islam adalah : a) Bagi lak-laki telah keluar seperma atau mimpi basah b) Bagi perempuan telah keluar darah haid 3. Berakal, tidak gila atau mabuk. 4. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan. 5. Telah sampai dakwah kepadanya 6. Terjaga, tidak sedang tidur. 5. Yang Membatalkan Shalat a) Berbicara dengan sengaja b) Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut) c) Berhadats Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
d) e) f) g) h) i) j)
Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja Terbuka auratnya Merubah niat Membelakangi kiblat, kecuali sedang diatas kendaraan. Makan dan minum Tertawa Murtad
6. Sunnah Shalat Sunah shalat merukan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam shalat selain rukun shalat. Sunah-sunah shalat dibagi menjadi dua, yaitu : a. Sunah `Ab`ad Sunah `ab`ad adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila terlupakan harus diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah `ab`ad adalah : a) Tasyahud awal b) Duduk tasyahud c) Membaca shalat nabi ketika tasyahud b. Sunah Hai`at Sunah hai`at adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah hai`at adalah : o Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram o Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sedekap. o Memandang ke tempat sujud o Membaca do`a iftitah o Tuma`ninah (diam sejenak) sebelum atau sesudah membaca surat al-Fatihah. o Membaca lafald “amin” sesudah membaca surat al-Fatihah. o Membaca surat selain surat al-Fatihah setelah membaca surat alFatihah. o Memperhatikan/mendengarkan bacaan imam (bagi makmum) o Mengeraskan suara pada dua rakaat pertama shalat maghrib, isya dan subuh. o Membaca takbir ibntiqal setiap ganti gerakan kecuali ketika berdiri dari ruku`. o Membaca ketika i`tidal. 7. Hikmah Shalat 1. Mendidik disiplin dan menghargai waktu.. 2. Menjadikan hati tenang karena shalat merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. seorang muslim bisa mendapatkan lezatnya bermunajat dengan tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya menjadi tenang, hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
terpenuhi, dan dengannya sesorang bisa tenang dari kebimbangan dan problematika duniawi 3. Menyadarkan manusia tentang hakekat dirinya yang merupakan hamba Allah SWT yang harus senantiasa menyembahnya. 4. Menanamkan nilai tidak ada yang memberi kenikmatan dan pertolongan selain Allah SWT. 5. Shalat dapat menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar (jelek)
الصالَةَ تَْن َهى َع ِن الْ َف ْخ َش ِاء َوالْ ُمْن َكر َّ إِ َّن
Artinya : “Sesungguhna sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar” 6. Shalat dapat menjauhkan diri dari sifat sombong.
BACAAN-BACAAN SHALAT 1. Niat Pada prinsipnya niat dilakukan dalam hati, tetapi jika dilafazdkan sebagai berikut: a. Shalat Dhuhur
ٍ اُص ِّل فَرض الظُّه ِر اَربع رَكع اَل َ ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع َ َ َ َْ ْ َ ْ َ ُ
b. Shalat `Ashar
ٍ اُص ِّل فَرض الْعص ِر اَربع رَكع اَل َ ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع َ َ َ َْ ْ َ َ ْ َ
c. Shalat Magrib
ٍ ث رَكع ِ اَل َ ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع َ ص ِّل فَ ْر َ َ َ َض الْ َم ْغ ِرب َال َ ُا
d. Shalat `Isya
ٍ اُص ِّل فَرض الْعِش ِاء اَربع رَكع اَل َ ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع َ َ َ َْ َ َ ْ َ
e. Shalat Shubuh
ِ ْ َالصْب ِ رَك َعت اَل َ ْي ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع َ ص ِّل فَ ْر َ ُا َ ُّ ض
2. Takbiratul Ikhram dengan membaca
اهللُ اَ ْكبَ ْر
(Allahu akbar)
3. Membaca Do`a Iftitah Menurut pendapat ulama, ada dua macam do`a iftitah, yaitu : a. Macam Pertama
ض َحنِْي ًفا َّ ت َوَو ْج ِه َي لِلَّ ِذى فَطََر ُ َو َّج ْه َ الس َموت واالَْر
ِ ِ ِ ت َواَنَا ِم َن ِّ َر ُ الَ َش ِريْ َ لَوُ َوبِذل َ اُم ْر.ْي َ ْ ب الْ َعالَم b. Macam Kedua
ِهلل
ِِ ا.ًاْلَ ْم ُد هللِ َكِْي را و ُسْبحن اهللِ بُكْرًة واَ ِصْيال ْ اَهللُ َكبِْي ًرا َو َ َ َ َ ً
ِ ِ اِ َّن.مسلِما وما اَنَا ِمن الْم ْش ِركِْي اي َوَمََاتِى َْ ُ َ َ ََ ً ْ ُ َ َصالَتى َونُ ُسكى َوَْي ِِ .ْي َ ْ الْ ُم ْسلم
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
ِ ِ ِ ِ ب َ ْ َت ب َ اي َك َما بَ َع ْد َ ْ َلله َّم بَاع ْد بَْي ِ َوب ُ َ اا.ْي الْ َم ْش ِرا َوالْ َم ْغ ِرب ُ َاا ُ اي َك َما يُنَ ِّى ال َّْو َ َلله َّم نَ ِّ ِ م ْن َخطَاي َ َْي َخطَاي ِ ِ َّ االْ َُبْيَ ُ ِم َن .اي بِالْ َم ِاء َوالَّْل ِ َوالْبَ ْرِد ُ َ اا. ِ َالدن َ َلله َّم ا ْاس ْل ِ م ْن َخطَاي 4. Membaca Surat al-Fatihah didahului dengan membaca ta`awudz 5. Membaca Surat Pendek 6. Ruku` dan Tuma`ninah Do`a yang dibaca ketika ruku` 7. I`tidal dan Tuma`ninah Do`a yang dibaca ketika I`tidal
َّب الْ َع ِظْي ِم َ ُسْب ََّ حن َر
ٍ ِ ض وِملء ما ِش ِ ِ َّ اْلم ُد ِملء َ ْ َ ُ ْ َ ِ السموت َوم ْلءُ االَْر ُ ت َشمْيْنء بَ ْع ُ ْ ْ َْ َ ََربَّنَا ل
8. Sujud Pertama dan Tuma`ninah Do`a yang dibaca ketika sujud
9. Duduk diantara 2 sujud dan Tuma`ninah Do`a yang dibaca ketika duduk diantara dua sujud
َّب االَ ِعلَى َ ُسْب ََّ حن َر
ِ ِّ ر ِّ اجبُ ْرِ َو ْارفَ ْع ِ َو ْارُزقْ ِ َو ْاى ِدِ َو ْاع ُ َع ْ ب ا ْافِرَِل َو ْارْحَِْ َو َ
10. Sujud Kedua dan Tuma`ninah 11. Duduk Tasyahud 12. Membaca Tasyahud Akhir Bacaan tasyahud akhir
ِ لسالَ ُم َعلَْي نَا َو َعلَى ِعبَ ِاد َك َّ ات َّ َ ا.ُلسالَ ُم َعلَْي َ اَيُّ َها النَِّ ُّ َوَر ْْحَةُ اهللِ َوبََرَكاتُو َّ َ ا.ِات هلل ُ َات الطَّيِّب ُ الصلَ َو ُ ات املُبَ َارَك ُ َّاَلتَّحي ِِ َّ .ِ اَ ْش َه ُد اَ ْن الَ اِلوَ اِالَّ اهللِ َواَ ْش َه ُد اَ َّن َُ َّم ًدا َر ُس ْو ُل اهلل.ْي َ ْ الصاْل
13. Membaca Shalawat Kepada Nabi Bacaan shalawat kepada nabi
.
ٍ ِ ِ ٍ ِ ت َعلَى َعلَ ْى َسيِ ِدنَا اِبْ َر ِاىْي َم َو َعلَى ِال َسيِّ ِدنَا َ صلَّْي َ َك َما.صلِّى َعلَ ْى َسيِدنَا َُ َّمد َو َعلَى ال َسيِّدنَا َُ َّمد َ لله َّم ُ َا ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ت َعلَى َعلَ ْى َسيِ ِدنَا اِبْ َر ِاىْي َم َو َعلَى ِال َسيِّ ِدنَا َ َك َما بَ َارْك, َوبَِرْك َعلَى َسيِدنَا َُ َّمد َو َعلَى ال َسيِّدنَا َُ َّمد, ابْ َراىْي َم َِ َ َّ ِ الْعالَ ِمْي اِن,اِب ر ِاىيم .ْحْي ٌد َِ ْي ٌد َْ َ َ ْ َْ
14.Salam ِ
WAKTU-WAKTU SHALAT Allah mewajibkan kepada setiap muslim shalat lima waktu dalam sehari semalam yang sudah ditentukan waktunya. Firman Allah :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Artinya : Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. an-Nisa : 103) Secara detail, waktu shalat wajib lima waktu adalah sebagai berikut : 1. Waktu dhuhur
Waktu shalat dhuhur adalah mulai sejak tergelincirnya matahari kea rah barat hingga bayangan benda sama panjang dengan benda aslinya. Shalat dhuhur lebih baik dilakukan segera kecuali dalam kondisi yang sangat panas, maka boleh diakhirkan sehingga panas menurun. 2. Waktu asar
Waktu shalat `ashar adalah mulai sejak bayangan benda lebih panjang dari bendanya hingga matahari berwarna kekuning-kuningan(terbenam).
ِ )ش (رواه مسلم ْ ت الْ َع ُ َْوق ُ َّم ْ ص ِر َما ََلْ يَ ْغُرب الش
Artinya : “Waktu `ashar sebelum terbenam matahari”. (HR. Muslim) 3. Waktu maghrib
Waktu shalat maghrib adalah mulai sejak terbenamnya matahari sampai hilangnya mega-mega merah.
ِ وقْت ِ ِ ِ )الش َف ُ (رواه مسلم َّ ِ ُ ش َما ََلْ يَ ْس ُ ِّم َ ُ َ ْ صالَة الْ َم ْغ ِرب إذَا َاابَة الش
Artinya : Waktu shalat maghrib adalah apabila matahari telah terbenam (sampai) sebelum lenyapnya mega merah (HR. Muslim) 4. Waktu isya`
Waktu shalat isya`adalah mulai dari hilangnya mega merah sampai terbit fajar (baying-bayangsinar terang di arah timur), jika memungkinkan dianjurkan untuk mengakhir shalat sampai sepertiga malam. 5. Waktu subuh
Waktu shalat subuh adalah mulai sejak terbit fajar yang kedua hingga terbitnya matahari.
ِ وقْت ِ الصب ِ ِمن طُلُوِع الْ َفج ِر ما ََل تَطْلُ ِع )ش (رواه مسلم ُ الشُ ْم َ ْ َ ْ َ ُ َ ْ ْ ْ ُّ صالَة
Waktu shalatis shubhi nim thulu`il fajri ma lam tadhlu`is syahsyu Artinya “Waktu shalat subuh adalah mulai sejak terbit fajar sampai sebelum terbitnya matahari (HR. Muslim) V. Praktek Shalat Wajib Untuk membiasakan shalat lima waktu praktekkan sesuai dengan kolom di bawah ini. N0 Uraian kegitan Skor mak Pelaksanaan 1 Niat 10 2 Takbiratul ihrom 5 3 Membaca iftitah 10 4 Membaca surat alfatehah 15 5 Membaca surat-surat pendek 10 6 Rukuk dengan tuma’ninah 5 7 Iktidal dengan tuma’ninah 5 Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
8 9 10 11 12 13 14
Sujud pertama dengan tuma’ninah Duduk diantara dua sujud Sujud kedua dengan tuma’ninah Duduk tasyahud akhir Membaca tasyahud akhir Membaca shalawad nabi Salam kekanan kekiri
5 5 5 5 5 10 5
SUJUD SAHWI 1. Pengertian Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena seseorang meninggalkan sunah ab`ad, kekurangan rakaat atau kebelihan rakaat, maupun ragu-ragu tentang jumlah rakaat dalam shalat. Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca dzikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam shalat. Sebab-sebab sujud sahwi secara lebih rinci ada empat hal, yaitu : 1. Apabila menambah perbuatan dari jenis shalat karena lupa, seperti berdiri, atau ruku', atau sujud, misalnya ia ruku' dua kali, atau berdiri di waktu ia harus duduk, atau shalat lima rakaat pada shalat yang seharusnya empat rakaat misalnya, maka ia wajib sujud sahwi karena menambah perbuatan, setelah salam, baik ingat sebelum salam atau sesudahnya. 2. Apabila mengurangi salah satu rukun shalat, apabila ingat sebelum sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka wajib kembali melakukannya, dan apabila ingat setelah sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka tidak kembali, dan rakaatnya batal. Apabila ingat setelah salam, maka wajib melakukan rukun yang ditinggalkan dan seterusnya saja, dan sujud sahwi setelah salam. Jika salam sebelum cukup rakaatnya, seperti orang yang shalat tiga rakaat pada shalat yang empat rakaat, kemudian salam, lalu diingatkan, maka harus berdiri tanpa bertakbir dengan niat shalat, kemudian melakukan rakaat keempat, kemudian tahiyyat dan salam, kemudian sujud sahwi. 3. Apabila meninggalkan salah satu wajib shalat, seperti lupa tidak tahiyat awal, maka gugur baginya tahiyyat, dan wajib sujud sahwi sebelum salam. 4. Apabila ragu tentang jumlah rakaat, apakah baru tiga rakaat atau empat, maka menganggap yang lebih sedikit, lalu menambah satu rakaat lagi, dan sujud sahwi sebelum salam, apabila dugaannya lebih kuat pada salah satu kemungkinan, maka harus melakukan yang lebih yakin, dan sujud setelah salam. Bacaan yang dibaca ketika sujud sahwi adalah :
ُسْب َحا َن الَ يَنَ ُام َوالَ يَ ْس ُهوأ Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Sebagian ulama berpendapat bahwa bacaan sujud sahwi adalah sama dengan bacaan sujud biasa. Sujud sahwi dapat dilaksanakan dengan dua macam cara, yaitu : 1. Sebelum Salam Sujud sahwi dilaksanakan setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam shalat diketahui sebelum salam. Sujud sahwi ini dilaksanakan dengan membaca takbir terlebih dahulu, dilanjutkan dengan sujud dan membaca bacaan sujud sahwi 3 x, dilanjutkan dengan duduk iftirasyi, dilanjutkan dengan sujud sahwi lagi dengan bacaan yang sama, dilanjutkan dengan duduk tawarud (tasyahud akhir), membaca takbir dan dilanjutkan dengan salam. 2. Setelah Salam Sujud sahwi dilaksanakan setelah salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam shalat diketahui setelah salam. Tata caranya sama dengan sujud sahwi sebelum salam. 2. Praktek Tata cara sujud sahwi 1. Niat 2. Membaca takbir 3. Sujud dua kali dan membaca bacaan sujud
ُسْب َحا َن الَ يَنَ ُام َوالَ يَ ْس ُهوأ 4. Membaca salam Perlu di ketahui ! Sujusujud sahwi dalam shalat berjamaah: Apabila imam melakukan sujud sahwi maka makmum wajib mengikutinya. Apabila imam tidak melakukan sujud sahwi maka makmum tidak boleh melakukan sujud sahwi.
Rangkuman 1. Aurat adalah bagian tubuh yang dilarang dilihat. Aurat laki-laki adalah anggota badan yang ada diantara pusar dan lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan selain wajah dan kedua telapak tangan. 2. Baligh adalah sampainya usia dewasa yang ditandai dengan : e. Berumur + 15 tahun f. Mimpi keluar sperma bagi laki-laki. g. Keluar darah haid bagi perempuan. 3. Tuma`ninah adalah berhenti sebentar. 4. Syarat adalah sesuatu yang harus ada sebelum suatu pekerjaan/ibadah dilaksanakan. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
5. Rukun adalah sesuatu yang harus ada pada suatu pekerjaan/ibadah 6. Rukun shalat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Rukun qauli, yaitu rukun yang berupa ucapan (takbirotul ikhrom, membaca surat al-fatihah, membaca tasyahud akhir salam akhir) b. Rukun Fi`li, yaitu rukun yang berupa perbuatan/gerakan (berdiri, sujud, ruku`, i`tidal, duduk diantara dua sujud, duduk tasyahud akhir) 7. Sunnah adalah suatu pekerjaan yang dianjurkan untuk dilaksanakan, apabila dilaksanakan mendapatkan pahala apabila tidak dilaksanakan tidak berdosa. 8. Sujud adalah mencium tanah dengan 7 anggota badan, yaitu wajah, 2 telapak tangan, 2 lutut dan ujung jari kedua kaki) 9. Fardlu `ain adalah perbuatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat Islam. 10. Fardlu kifayah adalah perbuatan yang apabila sudah dilaksanakan oleh salah seorang umat Islam, maka yang lainnya gugur kewajibannya. 11. Sujud sahwi adalah sujud yang dilaksanakan karena lupa atau melakukan kesalahan dalam shalat. Kamus Kecil - Tawaruk (duduk tahiyat akhir) - Iftiros (duduk tahiyat awal ) - Tuma’ninah (berdiam sejenak) - Mungkar (jelek) - Problematika (masalah) - Baligh (sudah dapat membedakan baik dan buruk) - Qauli (Ucapan) - Fi’li (gerakan ) - Hisab (dihitung)
c. UJI KOMPETENSI TUGAS DI MADRASAH 1.Tugas individu Carilah gambar shalat kemudian potong-potonglah gambar tersebut setiap gerakan kemudian tempelkan kembali dalam kertas asturo/kertas berwarna 2.Tugas kelompok Tulislah bacaan-bacaaan shalat mulai doa iftitah sampai rukuk Tulislah bacaan doa sujud sahwi ! 3.Tes Afektif (sikap) Berilah tanda cekils (V) pada kolom setuju atau tidak setuju sesuai dengan pernyataan berikut ini ! No Kejadian/peristiwa Setuju Tidak setuju 1 Shalat merupakan kewajiban yang harus Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
2
3
4
5
6
7 8
9
10
dikerjakan setiap muslim tetapi jika sedang sakit keras kita boleh meninggalkannya Ketika menjelang masuk waktu shalat asar anton diajak bermain sepak bola teman temannya,tanpa berfikir panjang antonpun pergi bersama mereka Tutik siswa kelas VII MTs karena ada pelajaran tambahan sampai dirumah tutik sangat lelah, dia disuruh ibunya untuk meninggalkan shalat asar. Walaupun sedang asyik bermain dengan teman temannya faisal langsung pulang ketika mendengar adzan untuk mengerjakan shalat Dalam shalat berjamaah saiful mengikuti imam yang melakukan sujud sahwi walaupun ia tidak tahu apa kesalahan atau yang menyebabkan sujud sahwi. Andri kelas tiga MTs setelah pulang sekolah kehujanan karena basah dan kedinginan langsung tidur hingga malam hari tanpa shalat asar dan mahrib Akhir akhir ini ada sebagian umat islam yang melakukan shalat sehari semalam hanya 2 kali Safrul melakukan shalat jamaah dhuhur dengan teman teman sekelas untuk menghemat waktu istirahat sekolah shalat sambil makan premen Jika salam sebelum cukup rakaatnya, seperti orang yang shalat tiga rakaat pada shalat yang empat rakaat, kemudian salam, lalu diingatkan, maka harus berdiri tanpa bertakbir dengan niat shalat, kemudian melakukan rakaat keempat, kemudian tahiyyat dan salam, kemudian sahwi Neni ketika shalat lupa tidak membaca doa iftitah maka baginya wajib mengganti dengan sujud sahwi
4.Uji kognitif I.Berilah tanda silang (X) pada hurup a,b,c dan d di depan jawaban yang paling benar.
1. Shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang orang yang beriman.Menurut bahasa shalat artinya... a. Selamat b Doa c.menyenbah d.memohon 2. Shalat tidak sah apabila tidak memenuhi syarat dan rukunnya. Berikut ini yang bukan syarat wajib shalat adalah a.Niat Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
b.Islam c.Berakal sehat d.Suci dari Hadas dan Najis 3. Membaca surat alfatihah termasuk salah satu..... shalat a. Syarat Wajib b. Sunah c. Syarat sah d. Rukun 4.
Lafal yang digaris bawah pada lafal diatas artinya... a. Dan kerjakanlah shalat b. dan bayarlah zakat c. dan didikanlah shalat d. dan tunaikan zakat 5. Dalam shalatnya afandi berbisik bisik dengan temannya yang berada disampingnya maka shalat afandi... a. sah karena hanya pelan pelan b. kurang sempurna c. batal d. tidak apa -apa 6. َربَّنَا لَكَ ْال َح ْمدdoa sisamping dibaca ketika.... a. sujud b. i’tidal c. rukuk d. duduk tawaruk 7. Shalat kita lebih sempurna jika dikerjakan semua sunah-sunahnya berikut ini yang termasuk sunah shalat adalah... a. Membaca alfatihah b. Suci dari hadas dan najis c. Berakal sehat d. Membaca doa iftitah 8. Ibadah shalat kita akan sah jika dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.Mulai matahari tergelincir condong kesebelah barat sampai bayang bayang badan sama panjang dengan bendanya adalah waktu shalat.... a. dhuhur b. asar c. subuh d. isya’ 9. Waktu shalat yang berakhir sampai mejelang matahari terbit adalah... a. dhuhur b. asar c. mahrib Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
d. subuh 10. Sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu ragu didalam shalat disebut... a. sujud tilawah b. sujud syukur c. sujud sahwi d. sujud tilawah II isilah titik dibawah ini dengan benar dan tepat 1. setiap hari seorang muslim melaksanakn shalat lima waktu, secara bahasa shalat artinya… 2 Shalat maktubah juga disebut… 3. agar dapat mengetahui ketentuan hukumnya, Hukum shalat fardhu adalah…. 4. setiap orang dihari akhir akan mempertanggungjawabkan seluruh amaliyah, amal yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT adalah… 5. Apakah yang dimaksud dengan sunah ab’ad…. 6. Mulai tergelincirnya matahari kearah barat hingga bayangan benda sama panjangnya merupakan waktu shalat… 7. Mulai terbitnya fajar hingga terbitnya mataharai merupakan waktu sahalat… 8. Sujud sahwi dapat dilakukan sebelum….. dan sesudah…… 9 jika ada kekurangan dalam rekaat shalat dianjurkan menambah rekaat dan diankhi sebelum salam untuk sujud sahwi Pengertian sujud sahwi adalah… 10 Rukun dapat dibedakan menjadi dua macam rukun fi’liyah dan qouli apakah pengertian keduannya. … III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat 1. Ketika kita akan melakukan shalat tentu ada syarat dan rukunya sebutkan 5 rukun shalat. 2 Adanya sesuatu pasti ada manfaat yang kita peroleh tunjukkan manfaat ketika kalian shalat 3. ada sebab sebab yang melatarbelakangi seseorang harus melakukan sujud sahwi tunjukkan sebab kita melakukan sujud sahwi 4 Sebutkan 5 perkara yang membatalkan shalat 5 Tulislah dasar hukum diwajibkannya slahat
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Pembelajaran 3 ADZAN DAN IQAMAT
STANDAR KOMPETENSI 3. Melaksanakan tatacara adzan, iqamah, shalat jamaah KOMPETENSI DASAR 3.1.
Menjelaskan ketentuan adzan dan iqamah
3.2.
Menjelaskan ketentuan shalat berjamaah
3.3.
Menjelaskan ketentuan makmum masbuk
3.4.
Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa
3.5.
Menjelaskan cara mengingatkan imam yang batal
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
a. TANBIH
الصالَة َّ لى َ َح َّي َع
Mari kita dirikan shalat
b. IFTITAH Muslim yang taat dan baik adalah mendahulukan panggilan Allah dari pada panggilan lainnya. Sebagai tanda telah masuknya waktu shalat seorang muazdin melantunkan adzan sebagai panggilan dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat berjamaah. Kemudian dikumandangkan iqomah sebagi seruan bahwa shalat berjamaah segera dimulai. A.Pengertian, Hukum Adzan dan Iqamat Adzan adalah tanda bahwa waktu shalat fardhu telah tiba. Adzan juga merupakan panggilan bagi kaum muslimin untuk melaksanakan shalat secara berjamaah. Sedangkan Iqamah adalah petanda bahwa shalat berjamaah akan segera dimulai. Hukum adzan dan iqamah adalah fardhu kifayah bagi laki-laki. Dengan kata lain, adzan dan iqamah hendaknya dilakukan oleh seorang laki-laki kecuali jika shalat jamaah yang akan dilaksanakan semuanya terdiri atas kaum perempuan, maka perempuan boleh mengumandangkan adzan. Adzan dan iqamah hanya di lakukan pada shalat lima waktu dan shalat jum'at. Perlu ingat ! Adzan adalah panggilan shalat bahwa waktu shalat telah tiba, sedangkan hukum adzan dan iqamah adalah fardhu kifayah bagi laki-laki a. Syarat sahnya adzan 1. Hendaknya adzan dibaca secara berurutan dan bersambung 2. Dilakukan setelah masuknya waktu shalat 3. Mu`adzin adalah seorang muslim, laki-laki, amanah, berakal, adil, baligh atau tamyiz 4. Hendaknya adzan diucapkan dengan bahasa arab demikian pula dengan iqamah. b. Lafadz adzan Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Allah Mahabesar Mahabesar
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan sealain Allah (2X)
Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah (2X) Mari kita shalat(2X)
َُاهللُ أَ ْكبَ ُر اهللُ أَ ْكبَ ُر.۱
Allah
َّ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِال,ُ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل.۲ ُاهلل َّ أَ ْش َه ُد أ,َِن َُ َّم ًدا َر ُس ْو ُل اهلل َّ أَ ْش َه ُد أ.۳ َن َُ َّم ًدا ِرسو ُل اهلل ُْ َ ِالصالَة .۴ َّ لى َّ لى َ َح َّي َع,الصالَة َ َح َّي َع
mendirikan
Mari kita kemenangan (2X) Allah Mahabesar mahabesar
meraih
.۵ ِ َلى الْ َفال َ َح َّي َع, ِ َلى الْ َفال َ َح َّي َع
Allah
اهللُ أَ ْكبَ ُر اهللُ أَ ْكبَ ُر.۶ ُ الَ إِلوَ إِالَّ اهلل.٧
Tidak ada Tuhan selain Allah
Khusus pada adzan shubuh, sebelum muadzin melafalkan bacaan takbir akhir, membaca bacaan :
لصالَةُ ُخْي ٌر ِم َن الن َّْوِم َّ َ ا,لصالَةُ ُخْي ٌر ِم َن الن َّْوِم َّ َا c. Lafadz Iqamah Iqamah adalah panggilan bahwa shalat akan segera dimulai, jamaah agar bersiap diri untuk melakukan shalat bersama-sama. Hukum iqamah adalah sunah, baik bagi yang berjamaah maupun perseorangan. Iqamah disunnahkan berurutan dan bersambung seperti yang terdapat pada salah satu lafadz berikut ini : Allah Maha Besar Allah Maha Besar Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah Mari kita mendirikan shalat
اهللُ أَ ْكبَ ُر- َُاهللُ أَ ْكبَ ُر ُأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل َِن ُ َّم ًدا رسو ُل اهلل ْ ُ َ َ َّ أَ ْش َه ُد أ ِالصالَة َّ لى َ َح َّي َع
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
.۱ .۲ .۳ .۴
Mari kita meraih kemenangan Sesungguhnya shalat akan segera dimulai Allah Maha Besar Allah Maha Besar Tidak ada Tuhan selain Allah
ِ َلى الْ َفال َ َح َّي َع ِ قَ ْد قَام,ُالصالَة ِ قَ ْد قَام ت َّ ت َ َ الصالَة َّ اهللُ أَ ْكبَ ُر،َ َُاهللُ أَ ْكبَ ُر ُالَ إِلوَ إِالَّ اهلل
.۵ .۶ .٧ .٧
Keterangan : Orang yang lebih utama melakukan iqamat adalah orang yang adzan. d. Bacaan yang diucapkan oleh orang yang mendengar adzan Disunnahkan bagi orang yang mendengarkan adzan baik laki-laki maupun wanita untuk : 1. Mengucapkan seperti yang diucapkan mu'adzzin agar mendapat pahala seperti dia kecuali dalam bacaan hayya alas shalat, dan hayya alal falah orang yang mendengarkannya mengucapkan laa hawla wala quwwata illa billahil `aliyyil adzim. 2. Setelah adzan selesai disunnahkan untuk bershalawat kepada nabi dengan pelan bagi yang adzan maupun yang mendengar. 3. Disunnahkan membaca do`a ketika selesai mendengar adzan :
ِ ِ َّ اَللّه َّم ر ِ آَتُح َّم َد ِان الْو ِسي لَةَ والْ َف،الصالَةِ الْ َ ا ِم ِة َوابْ َع ْوُ َم َ ًاما،َضْي لَة َّ َو،َّام ِة َّ َّع َوةِ الت ْ ب ىذه الد َ َ ُ َ ْ َ َ ِ ِ ِ اد ُ َْ ُم ْوًدا الَّذي َو َع ْدتَوُ إِنَّ َ الَ تُ ْفل ُ الْم َع
Artinya : “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini, dan shalat wajib yang didirikan, berikanlah kepada Muhammad alwasilah (derajat di surga) dan fadhilah, serta bangkitkanlah dia dalam maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan). Maka dia berhak mendapat syafaatku di hari kiamat. “
e. Hikmah disyari'atkannya adzan dan iqamah 1. Adzan merupakan pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dan mengajak untuk shalat berjamaah yang mengandung banyak kebaikan. 2. Adzan merupakan peringatan bagi orang yang lalai, mengingatkan orang-orang yang lupa menunaikan shalat yang merupakan nikmat yang paling besar, dan mendekatkan seorang hamba kepada tuhannya dan inilah keuntungan yang sebenarnya, adzan adalah panggilan bagi seorang muslim agar tidak terlewatkan baginya nikmat ini. 3. Iqamah merupakan pemberitahuan bahwa shalat segera akan dimulai. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Rangkuman 1.Adzan adalah panggilan bahwa waktu shalat farhu telah tiba sedangkan iqomah adalah panggilan bahwa waktu shalat jamaah akan segera di mulai. Hukum adzan dan iqomah adalah fardhu kifayah bagi laki laki. 2.Syarat sahnya adzan 1. Hendaknya adzan dibaca secara berurutan dan bersambung 2. Dilakukan setelah masuknya waktu shalat 3. Mu`adzin adalah seorang muslim, laki-laki, amanah, berakal, adil, baligh atau tamyiz 4. Hendaknya adzan diucapkan dengan bahasa arab demikian pula dengan iqamah. 3. Bacaan yang diucapkan oleh orang yang mendengar adzan adalah sama dengan bacaan adzan kecuali bacaan hayya alas shalat, dan hayya alal falah orang yang mendengarkannya mengucapkan laa hawla wala quwwata illa billahil `aliyyil adzim. 4. adzan dan iqomah merupakan panggilan dari Allah SWT untuk mengingatkan dan mengajak shalat, yang merupakan nikmat paling banyak,agar tidak terlewatkan nikmat tersebut.
Kamus Kecil Fardhu kifayah (kewajiban secara kolektif ) Sholat berjamaah (shalat yang dilakukan lebih dari satu orang ) Muadzin (seorang laki laki yang mengummandangkan adzan )
UJI KOMPETENSI 1.Tugas Siswa Di Madrasah 1. Coba kalian hafalkan bacaan adzan dan iqamah 2. Coba kalian praktekkan adzan dan iqamah di depan kelas secara bergantian a. Tes Afektif
2.Tugas Kelompok Coba kalian praktekkan adzan dan iqamah di dalam kelompok (4-5 orang) secara bergantian kemudian teman yang lain menjadi tiem penilai.dari hasil masing masing kelompok yang terbaik maju kedepan kelas secara bergantian. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
3. Kompetensi afektif Berilah tanda ceklis (v) dalam penyatan yang kamu anggap benar pada kolom dibawah ini.
No
KEJADIAN/PERISTIWA
1
Setelah berakhirnya waktu shalat dzuhur dan memasuki waktu shalat asar, di masjid dan Mushola segera mengumandangkan adzan. Adzan dilaksanakan laki-laki dan perempuan sama saja. Setelah adzan dilaksanakan untuk memberikan isyarat bahwa shalat segera dimulai dengan menabuh kenthongan. Orang yang lebih utama melakukan iqamat adalah orang yang adzan. Jika kita mendengar bacaan adzan
2 3
4 5
اهلل اكرب b. I.
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
kita diam saja.
Uji Kompetensi Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Ketika adzan dikumandangkan umat Islam berbondong-bondong ke Masjid untuk memenuhi panggilan adzan, arti adzan secara bahasa seperti berikut ini kecuali…. a. Panggilan b. Seruan c. Ajakan d. Himbauan 2. Orang yang pertama mengumandangkan adzan pada masa Rasulullah SAW adalah … a. Imam Malik b. Abdurrahman c. Bilal bin Robbah d. Imam Syafi’i 3. Dikumandangkan adzan sebagai pertanda …. a. Cepat-cepat shalat Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
b. Masuk waktu shalat c. Segera ditegakkan shalat d. Pertanda Imam datang 4. Ketika adzan dikumandangkan menunjukkan bahwa shalat fardhu berjamaah segera ditegakkan, di bawah ini yang bukan termasuk sikap seorang muslim yang baik adalah … a. Segera melakukan shalat fardhu b. Segera datang ke masjid untuk shalat berjamaah c. Segera ambil wudhu d. Segera menyelesaikan pekerjaan 5. Lafadz adzan setelah a. b. c. d.
اهللُ أَ ْكبَ ُر ُالَ إِلوَ إِالَّ اهلل ِ َلى الْ َفال َ َح َّي َع َُاهللُ أَ ْكبَ ُر
ِالصالَة َّ لى َ َح َّي َع
adalah …
6. Antara adzan dan iqamah maka yang dilakukan lebih dahulu adalah … a. Iqamah kemudian adzan b. Shalat kemudian adzan c. Adzan kemudian iqamah d. Adzan kemudian shalat 7. Lafadz adzan yang ketiga adalah … a. b. c. d.
اَهللُ أَ ْكبَ ُر ُأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل ُالَ إِلوَ إِالَّ اهلل ِ َلى الْ َفال َ َح َّي َع
8. Dikumandangkannya iqamah menunjukkan bahwa … a. Masuknya waktu shalat b. Shalat segera ditegakkan c. Sebagai tanda imam datang d. Segera mengambil wudhu 9. Pada lafadz iqamah setelah a.
ِ َلى الْ َفال َ َح َّي َع
ِ َلى الْ َفال َ َح َّي َع
adalah ….
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
b. c. d.
اَهللُ أَ ْكبَ ُر ُأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل ِ قَ ْد قَام,ُالصالَة ِ قَ ْد قَام الصالَة َّ ت َّ ت َ َ
10. Betapa indahnya persatuan umat Islam jika semua laki-laki muslim dewasa dapat menghadiri shalat jamaah ke masjid setelah … a. Mendengar iqamah b. Wudhu sudah dilakukan c. Takbiratul ihram sudah diucapkan imam d. Mendengar adzan
II. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat ! 1 panggilan bahwa shalat jamaah akan segera dimulai adalah… 2 hukum adzan bagi lai laki adalah… 3. bacaan adzan setelah
...ُأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل
4 bacaan adzan di bawah ini artinya..
اهللُ أَ ْكبَ ُر- َُاهللُ أَ ْكبَ ُر
5. memberikan panggilan iqomah sebelum shalat jamaan hukumnya adalah… 6 ketika mendengar bacaan adzan hayyalashalah orang yang mendengar membaca… 7. maksud dikumandangkan adzan bagi jamaah adalah… 8.yang lebih utama orang yang mengumandangkan iqomah adalah…. 9. panggilan untuk menunjukkan bahwa waktu shalat telah tiba di sebut….. 10.orang yang melakukan adzan disebut…. III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat 1. Yang dikumandangkan setiap hari di masjid-masjid sebagai seruan untuk mengerjakan shalat adalah ........................ 2. Ada ketentuan syarat sah adzan sebutkan 2 syarat sah tersebut ! 3. Apakah perbedaan adzan dan iqamah ! 4. Apa yang kamu lakukan (ucapkan) ketika mendengarkan adzan? 5. Tulislah lafadz iqomah setelah ……………..
ِ قَ ْد قَام,ُالصالَة ِ قَ ْد قَام الصالَة َّ ت َّ ت َ َ
Tugas Rumah Tugas Individu Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
1. Praktekkan adzan di masjid lingkunganmu ! 2. Praktekkan Iqamah di masjid lingkunganmu ! Jika sudah melakukan tulis hari dan tanggal mintalah tanda tangan Imam masjid tersebut LEMBAR TUGAS! No
Hari/tanggal
Tempat
Tanda tangan imam
Dikoreksi ………… Guru mata pelajaran
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Pembelajaran 4
SHALAT JAMA`AH
STANDAR KOMPETENSI 3. Melaksanakan tatacara adzan, iqamah, shalat jamaah KOMPETENSI DASAR 3.1. Menjelaskan ketentuan adzan dan iqamah 3.2. Menjelaskan ketentuan shalat berjamaah 3.3. Menjelaskan ketentuan makmum masbuk 3.4. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa 3.5. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang batal a. TANBIH
ِ اْلم ًصالَةِ الْ َف ِّذ بِ َسْب ِع َو ِع ْس ِريْ َن َد َر َجة َ اعة تَ ْف َ َ َْ ُصالَة َ ض ُل َعلَى َ )(رواه البخارى ومسلم عن ابن عمر
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
“shalat berjamaah melebihi keutamaan shalat sendirian dengan duapuluh tujuh derajat”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar). b. IFTITAH Islam mensyariatkan shalat berjamaah. Shalat berjamah mengandung arti yang sangat penting, yakni sebagai jalan peningkatan kualitas diri sebagai makhluk individu ataupun sebagai usaha mewujudkan kehidupan sosial membina persatuan dan kesatuan, berdiri setara tanpa mengenal pangkat jabatan dihadapan Allah SWT
A. Shalat Jamaah 1. Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Jama`ah Secara bahasa, jama`ah berarti kumpulan atau bersama-sama. Sedangkan secara istilah, shalat jamaah berarti shalat yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi imam dan yang lain menjadi makmum. Shalat berjamaan diutamakan dalam Islam karena mengandung 27 kebaikan sesuai hadits nabi sebagai berikut :
جةً (رواه البخارى َ َد َر
ِ اْلم صالَةِ الْ َف ِّذ بِ َسْب ِع َو ِع ْش ِريْ َن َ اعة تَ ْف َ َ َْ ُصالَة َ ض ُل َعلَى َ )و مسلم عن ابن عمر
Shalatul jama`ati tafdhalu `ala shalatil fadzdzi bisabi wa`isyrina darajatan Artinya :“Shalat jama`ah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar) Shalat jama`ah hukumnya sunnah mu`akkad, yaitu sunnah yang sangat utama dan dianjurkan terutama bagi laki-laki di masjid. Ingat ! Dengan shalat berjamaah dapat meningkatkan kualitas keimanan seseorang sekaligus mempererat tali persaudaraan diantra diantara umat islam. 2. Ketentuan Shalat Berjamaah a. Syarat Menjadi Imam 1. Bacaannya fasih 2. Laki-laki apabila makmumnya laki-laki 3. Imam handaknya berdiri di depan makmum Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
4. Imam tidak dalam keadaan menjadi makmum. b. Syarat Menjadi Makmum 1. Makmum hendaknya berniat mengikuti imam 2. Makmum hendaknya mengetahui gerakan imam 3. Makmum hendaknya berdiri di belakang imam 4. Makmum hendaknya berada di satu bangunan atau tempat yang berhubungan dengan Imam c. Tatacara Shalat Berjamaah 1) Dalam semua gerakan shalat makmum jangan mendahului gerakan imam
ِ صلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم اََِّّنَا ُجعِ َل اْ ِال َم ُام لِيُ ْؤََتَّ بِِو َ َق َ ال َر ُس ْو ُل اهلل )(رواه البخارى ومسلم فَاِذَا َكبَّ َر فَ َكبِّ ُرو َاواِذَا َرَك َع فَ ْارَكعُ ْوا
“Sesungguhnya imam itu dijadikan supaya diikuti perbuatannya, apabila ia telah takbir, hendaklah kamu takbir, dan apabila ia ruku’ maka hendaklah kamu ruku’ pula”(HR. Bukhari dan Muslim). 2) Pada waktu imam membaca al fatihah dengan jahr (keras) makmum mendengarkan 3) Ketika imam bangun dari rukuk’ membaca sami’allah makmum membaca robbana lakal hamdu, ketika imam membaca waladdholliin makmum membaca amiin. d. Susunan Shaf (Barisan) Dalam Shalat Jama`ah 1. Bila makmum hanya satu orang, makmum berdiri di sebelah kanan agak ke belakang. 2. Bila makmum 2 orang, makmum berdiri di belakang imam. 3. Bila makmum terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka makmum laki-laki berada di shaf depan, sedangkan makmum perempuan berada di belakang shaf makmum laki-laki. 4. Bila makmum terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak, maka : a. Shaf laki-laki dewasa di depan, di belakangnya adalah shaf anak-anak laki-laki b. Shaf makmum perempuan di belakangnya shaf anak-anak laki-laki. 3. Makmum Masbuk Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Makmum masbuq adalah makmum yang datangnya terlambat, yaitu ketika imamnya telah melakukan ruku`. Makmum tersebut dianggap ketinggalan 1 raka`at. Makmum masbuq setelah datang langsung takbiratul ihram dan segera mengikuti gerakan imam.
ِ ٍ صنَ ْع َّ إِ َذا اَتَى اَ َح ُد ُك ْم ْ َصنَ ْع َك َما ي ْ ِالصالََة َواالُْ َم َام َعلَى َحال فَ ْلي ِ )ام (رواه الرتمذى ُ االُْ َم
Artinya : “Jika seorang kamu datang kepada (jama`ah) shalat sedang imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah berbuat seperti yang diperbuat imam” (HR. Turmudzi) 4. Cara Mengingatkan Imam Yang Lupa a. Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingatkannya adalah dengan meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar. Jika imam terus saja, maka makmum hendaknya tetap mengikuti imamnya. b. Apabila imam salah dalam bilangan rakaat atau gerakannya yang lain, cara mengingatkan imam adalah dengan membaca lafald “subhanallah”
(اهلل
)سبحنbagi makmum laki-laki dan bertepuk
tangan (talfiq) bagi makmum perempuan. 5. Mempraktekkan Shalat Jamaah Pilihlah salah satu temanmu yang bacaan Al Qur’annya bagus /fasih untuk menjadi imam. Setelah imam berdiri di depan aturlah teman-teman kalian supaya shafnya lurus dan rapat. Bila ada jamaah putri agar mengatur shaf tersendiri di belakang. Praktekkan shalat dua rekaat dengan bacaan imam yang keras Setelah selesai bila menghadapi kesulitan, konsultasikan pada guru. Jadikan salahsatu temanmu untuk mengamati praktek tersebut 6. Hikmah Shalat Berjamaah a. Pentingnya taat dan patuh kepada pemimpin selama pemimpin itu benar. b. Apabila pemimpin salah, makmum berhak mengingatkan. c. Mendidik disiplin. d. Menumbuhkan sikap sosial, tenggang rasa, saling menghargai antara yang satu dengan yang lain. e. Meningkatkan ukhuwah islamiyah. Rangkuman 1. Shalat berjamaah secara bahasa adalah berkumpul sedangkan secara istilah adalah shalat yang dilakukan secara bersama sama atau lebih dari satu Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
2. 3.
orang,yang satu menjadi iman dan lainya menjadi makmum,dengan memperhatikan syarat syarat memilih imam. Semua gerakan makmum tidak boleh mendahului imam Jika imam lupa dalam bacaanya maka makmum mengingatkan imam dengan meneruskan bacaan sedangkan jika imam lupa dalam jumlah bilangan rekaatnya maka makmum mengingatkan dengan bacaan subhanaaallah (
)اهللdan talfiq bagi
سبحن
makmum perempuan
KAMUS KECIL Kualitas ( mutu) Imam ( pemimpin dalam shalat) Makmum ( peserta dalam shalat) Sunah muakad( sunah yang diutamakan ) Shof ( barisan dala shalat) Fasih ( benar ) Talfiq (tepuk tangan) UJI KOMPETENSI 1. Tugas Siswa di madrasah 1. Lakukan jama’ah shalat dhuhur bersama teman-temanmu satu kelas ! 2. Amatilah temanmu yang sedang shalat berjamaah, catatlah hasil pengamatan itu ! a. Bagaimana pemilihan imam b. Kerapatan shaf c. Berapa yang menjadi makmum masbuk dan apa yang ia kerjakan
1. Kompetensi afektif (sikap) Berilah tanda ceklis (v) dalam penyataan yang kamu anggap benar pada kolom dibawah ini.
No
KEJADIAN/PERISTIWA
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
Pak Arif rajin shalat jama’ah, meskipun di rumahnya banyak pekerjaan atau sibuk sekali. 2 Di kampungku adzan shalat asar sekitar jam 16.00, karena menunggu jamaahnya pulang dari ladang. 3 Pak Tukimin baru berangkat ke masjid ketika iqamah telah dikumandangkan , Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi 1
Jawa Tengah 2009.
4
5
6 7
8
9 10
karena rumahnya sangat dekat. Di sekolahku belum membiasakan shalat jamaah dhuhur tepat waktu. Padahal saya ingin sekali shalat tepat pada waktunya. Karena pagi sangat dingin diwilayah Astinapura, masyarakat setuju bila adzan subuhnya diakhirkan. Pak Hadi tidak pernah telat shalat jamaah, karena ia tahu benar keutamaannya. Ketika Ahmad tahu imamnya kurang rekaatnya, maka ia diam saja setelah salam dia menambah sendiri kekurangannya. Di kampungku orang-orang terhormat diberi tempat di belakang imam meskipun ia terlambat datang ke masjid. Sebaik-baik shof perempuan adalah yang paling belakang, meskipun ia orang dewasa. Pak Arif ketika ke masjid mendapati imam sedang sujud, maka ia menunggu hingga imam berdiri baru takbiratul ihram.
2. Uji Kompetensi a. Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling benar ! 1. Shalat yang dilakukan lebih dari satu orang disebut shalat … a. Shalat munfarid b. Shalat jamaah c. Shalat fardhu d. Shalat kifayah 2. Hukum shalat berjamaah di masjid bagi kaum laki-laki adalah sunah muakad, artinya adalah … a. Sunah yang sederhana b. Sunah yang dikuatkan c. Sunah yang ringan d. Sunah yang menyamai wajib 3. Shalat yang dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama dapat dikatakan shalat berjamaah apabila …. a. Dilakukan di rumah b. Selesainya tidak bersamaan c. Tidak dilakukan di masjid d. Ada yang menjadi imam dan makmum 4. Jika seorang muslim memasuki masjid akan shalat dan melihat shalat sudah di mulai dia harus…. a. Menunggu imam selesai shalat Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
b. Takbiratul ihram dan segera menirukan gerakan imam apapun gerakannya c. Memperhatikan dahulu imam sudah menyelesaikan berapa rekaat d. Menunggu berdiri tegak apabila mendapati imam baru sujud 5. Ketika imam tidak menyaringkan suara, makmum hendaknya … a. Membaca sendiri b. Tidak membaca sendiri-sendiri c. Mengingatkan imam d. Memberanikan diri untuk membaca 6. Apabila shalat berjamaah hanya terdiri dari 2 laki-laki semua posisi makmum … a. Berdiri di samping kiri imam b. Berdiri di belakang imam c. Berdekatan dengan berdirinya imam d. Berdiri berdampingan dengan posisi imam 7. Salah shalat berjamaah khusus perempuan yang diimami laki-laki dewasa shalatnya … a. Sah b. Harus diqodha c. Tidak sah d. makruh 8. Karena imam shalat berjamaah dijadikan panutan, gerakan makmum … a. Harus sama dengan imam b. Mengikuti tidak mendahului imam c. Harus selalu bersamaan dengan imam d. Tidak sesuai dengan gerakan yang dilakukan imam 9. Apabila jamaah terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa, anak perempuan dan anak laki-laki shof yang paling belakang ditempati oleh … a. Perempuan dewasa b. Laki-laki dewasa c. Anak-anak perempuan d. Anak-anak perempuan dan laki-laki 10.Rasulullah SAW sangat menganjurkan shalat berjamaah, khususnya ….. a. Subuh b. Maghrib, isya dan subuh c. Maghrib dan isyak d. Fardhu lima waktu II Isilah titik dibawah ini dengan benar dan singkat 1. apabila ada makmum yang ketinggalan dalam shalat dia harus segera menyesuaikan gerakan imam makmum yang ketinggalan disebut…. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
2. Jika kamu akan melakukan shalat jamaah, kebetulan sudah ketinggalan satu rekaat, maka yang kamu lakukan ….. 3 Ketika kamu shalat, imam melakukan gerakan rukun shalat yang salah, cara mengingatkan adalah … 4 Cara memilih seseorang untuk menjadi imam dalam shalat berjamaah, harus fasih bacaannya fasih artinya … 5 ada banyak hikmah berjamaah Sebutkan 2 hikmah dalam shalat berjamaah, ….. 6 Kita sering melakukan shalat berjamaah. Jamaah artinya… 7 Hukum melakukan shalat berjamaah adalah… 8. Apabila makmum hanya satu orang maka posisi imam terletak di… 9. Jika ada makmum masbuk maka gerakan makmum langsung mengikuti.. 10. jika ada beberapa makmum dalam shalat Letak shof laki laki dewasa terletak di…. III Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat ! 1. Untuk mendapat kesempurnaan shalat berjamaah kita harus fahami yang tata cara shalat berjamaah bagaimana tata cara tersebut. 2. Sebutkan dua syarat menjadi makmum ! 3. Bagaimanakah hukum bagi laki-laki yang shalat berjamaah di masjid ! 4. Bagaimana cara memilih seseorang untuk menjadi imam ? 5. Bagaimana gerakan shalat yang dilakukan makmum masbuk serta tulislah dalilnya !
PEMBELAJARAN 5
DZIKIR DAN DO’A Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
STANDAR KOMPETENSI 1. Melaksanakan tatacara berdikir dan berdo’a KOMPETENSI DASAR a. Menjelaskan tatacara berdzikir dan berdo’a setelah shalat b. Menghafalkan bacaan dzikir dan do’a setelah shalat c. Mempraktikkan dzikir dan do’a TANBIH
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
IFTITAH Dzikir dan doa merupakan sarana untuk berkomunikasi langsung seorang hamba kepada sang pencipta,Allah SWT. Tidak ada ketentraman yang sejati kecuali dengan mengingat( dzikir) kepada Allah. a. Pengertian dan Dalil Dzikir serta Do`a Dzikir berasal dari bahasa Arab dzakara (
) ذَ َكَرyang berarti mengingat
atau menyebut. Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara menyebut sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya seperti tahmid, tahlil dan tasbih. Allah memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir seperti disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Artinya : “… ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)” (QS. Al Baqarah: 152)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman ber-dzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut nama-Nya)” (QS. Al Ahzaab: 41)
Artinya : “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung” (QS. Al Ahzaab: 35). Rasulullah bersabda:
ِ َّ ِ َّ ِ ِّاْلي والْمي ت َ َ ِّ َْ (رواه البخارى) َمَ ُل الذي يَ ْذ ُكُر َربَّوُ َوالذ ْي الَ يَ ْذ ُكُر َربَّوُ َمَ ُل
Artinya : “Perumpamaan orang yang menyebut (nama) Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut (nama)-Nya, laksana orang hidup dengan orang yang mati ”. (HR. Bukhari) Sedangkan do`a berasal dari bahasa Arab
ًَد َعا يَ ْدعُو ُد َعاء
yang berarti
panggilan atau seruan. Menurut istilah, do`a adalah permohonan sesuatu yang disampaikan manusia sebagai makhluk kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akherat. Firman Allah :
Artinya : “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. al-Mukmin : 60)
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. al-Baqarah : 186) b. Waktu-waktu yang utama untuk berdoa, ialah: 1. Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar. 2. Pada waktu wukuf di 'Arafah, ketika menunaikan ibadah haji. 3. Ketika turun hujan. 4. Sebelum dan sesudah shalat Fardhu. 5. Di antara adzan dan iqamat. 6. Ketika I'tidal yang akhir dalam shalat. 7. Ketika sujud dalam shalat. 8. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz. 9. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur. 10. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumat, terutama antara dua khutbah jum`at. 11. Pada saat kritis atau genting 12. Padasaat teraniaya. 13. Pada waktu minum air zam-zam. c. Tempat-tempat yang baik untuk berdoa 1. Dikala melihat ka'bah. 2. Dikala melihat masjid Rasulullah Saw. 3. Di tempat dan dikala melakukan thawaf. 4. Disisi Multazam. Di dalam Ka'bah. 5. Disisi sumur Zamzam. 6. Di belakang makam Ibrahim. 7. Di atas bukit Shafa dan Marwah. 8. Di 'Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga. d. Adab Berdoa 1. Berdoa dengan perut yang diisi dengan yang halal. 2. Menghadap kiblat. 3. Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan sehabis shalat fardhu. 4. Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu. 5. Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat. 6. Harus ada sikap tawadhu’ (rendah hati) dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara. Firman Allah : Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
ِ ِ اْلَ ْه ِر ِم َن َواذْ ُكْر ْ ضُّر ًعا َو ِخي َفةً َوُدو َن َ َص ِال َوَال َربَّ َ ِ نَ ْفس َ ت َ الْ َ ْول بِالْغُ ُد ِّو َو ْاْل ِِ ِ ْي َ تَ ُك ْن م َن الْغَافل
Artinya : “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-A’raf : 205) 7. Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras Firman Allah :
ِ ِوَال َْهر بِص َالتِ َ وَال َُاف ْي َذلِ َ َسبِ ًيال ْ َ ْ َت َا َوابْتَ ِغ ب َ َْ َ َ
Artinya : “Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (Q.S. al-Isra` : 110) 8. Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahmi. e. Manfaat doa a. akan terhindar dari sifat sombong dan congkak; b. akan terhindar dari sifat gampang putus asa; c. hati dan pikiran kita akan tenang dan tenteram; d. akan memberi motivasi atau dorongan yang kuat dalam menjalani kehidupan ini; e. di manapun kita berada dan kemanapun kita pergi selalu dalam lindungan dan pengawasan Allah SWT; f. kita akan merasa semakin dekat dengan Allah, dan begitu juga sebaliknya. diakhirat kelak, kita akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu surga.
f. Bacaan Dzikir Setelah Shalat Apabila seseorang telah selesai shalat fardhu, disunnahkan baginya membaca dzikir kepada Allah SWT dengan ucapan sebagai berikut : a. Mengucapkan istghfar
(3x) َستً ْغ ِفُر اهللَ الْ َع ِظْي َم ْأ
Artinya : Saya memohon kepada Allah yang maha agung. Lafald dzikir tersebut dapat disempurnakan sebagai berikut : (3x)
ب إِلَْي ِو ْ َستً ْغ ِفُر اهللَ الْ َع ِظْي َم اَلَّ ِذ ْي الَ إِلوَ إِالَّ ُى َو ْأ ُ اْلَ ُّي الْ َ يُّ ْوُم َوأَتُ ْو
Artinya : Saya memohon kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan selain Dia Yang Hidup dan Berdiri dan saya bertobat kepada-Nya b. Membaca tahlil Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Artinya : Tidak ada tuhan selain Allah. Bacaan tahlil dapat dilengkapi dengan bacaan sebagai berikut :
ُالَ إِلوَ إِالَّ اهلل
ِ ت َوُى َو َعلى ْ ُ لَوُ الْ ُم ْل ً َولَو،ُالَ إِلوَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ لَو ُ اْلَ ْم ُد ُْ ِي َو ُْيْي ِ ِ ِ ِ ٍ َوالَ يَْن َف ُع َذا،ت َ َوالَ ُمعطْ ِي ل َما َمنَ ْع،ت َ اهللُ الَ َمان َع ل َما أ َْعطَْي،ُك ِّل َش ْيء قَديٌْر .اْلَ ُّد ْ َ اْلَ ِّد ِمْن ْ c. Membaca sayyidul istighfar
ت َخلَ ْ تَِ ِْن َوأَنَا َعْب ُد َك َوأَنَا َعلَى َع ْه ِد َك َوَو ْع ِد َك َما َ ْت َرَِّّْب الَ إِلَوَ إِالَّ أَن َ ْاَللَّ ُه َّم أَن ِ ت أَبُ ْوءُ لَ َ بِنِ ْع َمتِ َ َعلَ َّي َوأَبُ ْوءُ بِ َذنِْ ْ فَا ْا ِفْر ُ صنَ ْع ُ استَطَ ْع ْ َ ت أَعُ ْوذُ بِ َ م ْن َشِّر َما ِ ِِل فَِنَّو الَ ي ْغ ُّ ت و ن الذ ر ف ُ َ ْب إِالَّ أَن َ ْ ُ َ ُ ْ Artinya : “ Ya Allah, Engkau Rabbku, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku hamba-Mu, dan aku tidak mampu memikul perjanjian dan janji-Mu, aku berlidung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu terhadapku, dan aku mengakui dosaku, ampunilah aku karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau”
d. Membaca lafald :
اْلَالَِل ْ ت يَا َذا َّ َوإِلَْي َ يَعُ ْوُد،السالَ ُم َّ َ َوِمْن،السالَ ُم َّ ت َ السالَ ُم تَبَ َارْك َ ْالله َّم أَن ُ .َوا ِإل ْكَرِام
e. Membaca tasbih (33x)
ُُسْب َحا َن اهلل
Subhanallah (33x) Kalimat tasbih merupakan kalimat yang ringan di lidah tetapi berat timbangannya sesuai sabda Nabi :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
ِ َان الْ ِمي ز ِان؛ حبِيبت ِ َان؛ َِ ي لَت ِ ان علَى اللِّس ِ َان؛ خ ِفي َفت ِ َ َكلِمت: قال رسول اللَّ ِو َل إ ان َ َ َ ْ ْ ْ ْ َ َ َ َُ َ َ َ َ .) ُسْب َحا َن اللَّ ِو َوِ َ ْم ِدهِ ُسْب َحا َن اللَّ ِو الْ َع ِظْي(ِمُمتَّ َف ٌ َعلَ ِيو: الر ْْحَ ِن َّ Artinya : “Dari Abu Huraira radhiyallahu `anhu, ia berkata : “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda : “Dua kalimat yang ringan di lidah namun berat di timbangan, dicintai ar-Rahman (Allah), subhanallahi wabihamdihi subhanallahil `azim (Mutafaqun `alaihi) f. Membaca tahmid (33x)
ُِ ُاَ ْْلَ ْم ُد هلل
g. Membaca takbir
(33x) اهللُ أَ ْكبَ ُر h. Kemudian membaca :
ِ ت َوُى َو َعلى ْ ُ لَوُ الْ ُم ْل ً الْ ُم ْل ً َولَو،ُالَ إِلوَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ لَو ُ اْلَ ْم ُد ُْ ِي َو ُْيْي ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِديٌْر َوالَ َح ْوَل َوالَ قُ َّوةَ إِالَّ بِااهللِ الْ َعلِ ِّي الْ َع ِظْي ِم Apabila dzikir akan dilaksanakan secara lengkap, sebelum membaca tasbih, terlebih dahulu membaca bacaan-bacaan sebagai berikut : 1. Kemudian membaca surat al-fatihah 1 x. 2. Membaca ayat kursi 1 x:
3. Dilanjutkan membaca tasbih dan berikutnya seperti tatacara dzikir di atas g. Tatacara berdo`a Setelah Shalat Urutan-urutan pelaksanaan do`a adalah : a. Pembukaan do`a Do`a hendaklah dimulai dengan membaca basmallah, dilanjutkan dengan membaca tahmid serta membaca salawat Nabi Muhammad SAW. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
الرِحْي ِم َّ الر ْْحَ ِن َّ ِبِ ْس ِم اهلل مْي ْأ ِّ َْلَ ْم ُد هللِ َر َ ْ َب الْ َعال صلِّى َو َسلِّ ْم َعلَى َُ َّم ٍد َو َعلَى ِأل َُ َّم ٍد َ َلله َّم ُ أ b. Isi do`a. Mengenai isi doa yang kita panjatkan boleh menggunakan bahasa Arab, bahasa Indonesia, bahkan daerah, atau bahasa apapun. Yang penting kita mengerti dan faham terhadap maksud doa yang dipanjatkan. c. Penutup Pada saat kita selesai memanjatkan isi doa, hendaklah ditutup atau diakhiri dengan membaca hamdalah dan salawat Nabi. Perlu anda ketahui! Dzikir dan doa yang dituntunkan oleh agama apabila ditaati akan mendapatkan fadhilah, keutamaan dan manfaat bagi kita sendiri. Dzikir dapat dilakukan dengan hati atupun bentuk ucapan lisan, sangat bergantung terhadap kekhusyukannya h. Bacaan Do`a Setelah Shalat Do`a yang disyariatkan dalam Islam sangat banyak. Di bawah ini hanya akan dikemukakan do`a-do`a inti setelah shalat fardhu beserta urutan-urutannya. 1. Berdoa untuk diri sendiri dan orang lain Dalam berdoa, selain ditujukan untuk diri sendiri, juga sebaiknya ditujukan kepada orang lain. Berdoa untuk diri sendiri maksudnya adalah makna yang terkandung dalam doa yang dipanjatkan itu, ditujukan khusus untuk kepentingan dan keperluan si pemohon. Artinya, kita yang berdoa dan kita pula yang mengharapkan dan menggantungkan semua permohonan itu dikabulkan oleh Allah untuk kepentingan diri kita sendiri. a. Doa mohon ampunan (taubat)
ِ ِ اب َ َْربَّنَا الَ تُِز ْ قُلُ ْوبَنَا بَ ْع َد ا ْذ َى َديْتَ نَا م ْن لَ ُدنْ َ َر ْْحَةٌ إِنَّ َ اَن ْ ت الْ َوَّى
Atinya : "Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesathan hati kami, sesudah Engkau tunjuhi kami, limpahkanlah karunia kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Tuhan Yang Maha Pemurah. " b. Doa menuntut ilmu
ًَسأَلُ َ ِع ْل ًما نَافِ ًعا َوِرْزقًا َو ِاس ًعا َو َع َمالً ُمتَ َ بَّال ْ لله َّم إِ ِ أ ُ َا
Artinya : “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar diberi ilmu yang manfaat, rezeki yang luas, dan amalan yang diterima.” (H.R. Ahmad, Ibnu Syaibah, dan Ibnu Majah) c. Doa mohon dimudahkan dalam menghadapi ujian test. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
ِ ص ْد ِرى َويَ ِّسْرَِل أ َْم ِرى َواقْ لُ ْل عُ ْ َد ًة ِم ْن لِ َساِ يَ ْف َ وُ قَ ْوَِل ِّ َر َ ب ا ْشَر ْحلى
Artinya: "Ya Tuhanku, bukakanlah dadaku (untuk ilmu), mudahkanlah urusanku (ujianku), buangkanlah kesulitan yang menempel di mulut /lidahku, agar semua orang dapat memahami ucapanku. " d. Doa mohon selamat dunia dan akhirat
ِ ِ ربَّنَا اَتِنَا ِ الدُّنْيا حسنَةً وِ اا اب النَّا ِر َ َ ُْخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ ََ َ َ
Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat dan periharalah kami dari siksa api neraka. " e. Do`a untuk menjadi orang yang pandai bersyukur
Artinya: “Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orangorang yang berserah diri”. (Qs. Al-Ahqaf : 15) f. Doa mohon perbaikan agama, dunia dan akhirat serta husnul khotimah
ِ َاَللَه َّم اَصلِ ِِل ِدي ِِن الَّ ِذي ىو عصمو اَم ِري وا اي الَِِّت فِْي َها ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َُ ْ ْ ْ ْ ُ َ َصل ْ َِل ُدنْي ِ اشي واَصلِ َِل اُخر ِيت الَِِّت اِلّي ها مع ِ مع اْلَيَا َة ِزيَ َاد ًة ِِل ِ ُك ِّل و ي اد ْ اج َع ِل ْ َ ََ َْ ََ ْ ْ َ َْ ِ خ ٍْي واجع ِل اْملوت ر احةً ِِل ِم ْن ُك ِّل َشٍّر َ َ َْ َ ْ َ ْ َ
Artinya:“Ya Allah, baguskanlah unutkku agamaku, yang menjadi pemelihara urusanku, dan baguskanlah untukku duniaku, yang menjadi penghidupanku, dan baguskanlah untukku akhiratku, yang menjadi tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bekal semua kebaikan dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan bagiku dari semua keburukan. 2. Do`a untuk orang lain Sebagai muslim, kita diperintahkan oleh agama Islam untuk hidup saling mengasihi, tolong menolong, dan saling mendoakan selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Selain berdoa untuk diri sendiri, juga dianjurkan untuk mendoakan orang lain. Doa-doa untuk orang lain yang baik kita panjatkan antara lain sebagai berikut : Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
a. Mendoakan ibu dan bapak
صغِْي ًرا ِّ َر َّ ب ا ْا ِفْرَِل َولَِوالِ َد َ ِي َو ْار َْحْ ُه َما َك َما َربَّيَا
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, dan berilah rahmat atas keduanya, sebagaimana keduanya memelihara diri kami pada waktu kami masih kecil. " b. Mendoakan keluarga agar menjadi keluarga yang salih
ِ ِ ٍ ُ ربَنَا َىْب لَنَا ِم ْن اَْزو ِاجنَا قَُّرةَ أ َْع ْي إِ َم ًاما َ ْ َّاج َع ْلنَا ل ْل ُمت ْ ْي َو َ َ
Artiya: "Ya Allah Tuhan kami, berikanlah kepada kami isteri/suami dan anak cucu (keturunan) yang menyejukkan pandangan mata (menyenangkan), dan jadikanlah kami panutan bagi orang-orang yang takwa. " c. Mendoakan kaum muslimin dan muslimat agar diampuni dosa
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِِ ُْ ْحيَ ِاء ِمْن ُه ْم َ ْ ْي َوالْ ُم ْؤمنَات َوالْ ُم ْسلم َ ْ اَللَّ ُه َّم ا ْافْر ل ْل ُم ْؤمن َ اَا,ْي َوالْ ُم ْسل َمات ِ ات أِنَّ َ قَ ِريب ُِ يب الدَّعو ِ وااُْمو ات ََ ُ ْ ٌ ْ َْ َ َ
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, karena sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Dekat dan mengabulkan permohonani orang-orang yang memohon. "
UJI KOMPETENSI 1. TUGAS SISWA DI MADRASAH Buatlah kelompok kecil 3 orang dengan teman sekelasmu, hafalkan secara bergiliran lafadz-lafadz dzikir dan doa setelah shalat !
2. Kompetensi Afektif Berilah tanda ceklis (v) dalam penyatan yang kamu anggap benar pada kolom dibawah ini.
No 1
2
Kejadian/Peristiwa
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
Di kampung sebelahku masjidnya tidak pernah sepi, suara dzikir, doa atau tadarus yang sangat keras lewat speaker masjid sehingga orang sekitar masjid sulit untuk konsentrasi. Di masjid Tebing Rendah jamaahnya rajin berdzikir, berdoa. Namun para jamaah tidak
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
3
4 5
6
7 8
9
10
I.
menggunakan speaker masjid, sehingga suasana kampung cukup tenang. Dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah, hendaklah selalu ingat Allah kapan saja dan dimana saja. Dzikir hanya dilakukan di masjid setelah shalat berjamaah saja. Saat yang paling tepat dan mustajab untuk berdoa yaitu pada waktu sepertiga malam yang akhir. Si Amin sehabis shalat tidak pernah berdoa, alasannya tidak punya hafalan doa, Sehingga ia jarang berdoa. Anisa berusaha keras menghafal doa dengan artinya, meskipun itu bukan tugas sekolah. Untuk mencapai khusu’ dalam berdoa, maka hendaklah kita merendahkan diri dan khawatir bila doa kita tidak dikabulkan. Karena Shaleh belum hafal doa-doa yang diajarkan, maka setiap berdoa ia datang pada ustadznya minta tolong untuk didoakan. Nanang biasanya sehabis shalat hanya dzikir sebentar, jarang sekali berdoa, ia berdoa dengan sungguh-sungguh hanya apabila menghadapi test atau ujian.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang benar !
1.
َ الدmenurut bahasa artinya…. ُُّعاء
a. Memohon hidayah b. Memohon pahala 2. Istighfar mengandung arti…. a. Memohon perlindungan b. Memohon ampunan 3. Anjuran berdzikir terdapat dalam surat…. a. A-Maidah : 41 - 42 b. Al-Imran : 41 - 42 4.
ِ سبحا َن اهللadalah lafadz dari bacaan…. َ ُْ
c. Memohon sesuatu d. Memohon lindungan c. Memohon hidayah d. Memohon rahmat c. Al-Ahzab : 41 - 42 d. Al-Furqon : 41- 42
a. Takbir b. Tasbih c. Tahlil 5. Dibawah ini yang termasuk adab berdo’a adalah….
d. Tahmid
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
a.
Tidak mengeraskan suara
C.
b. Dengan suara keras 7.
.... ِفَاذْ ُكُرو اس ُكُر b. ن َ َوالَتَ ْك ُفُرْو ْ َو
Dengan memakai haruman d. Memakai peci
harum-
)152 : (الب رة a.
. أَذْ ُكْرُك ْم
c
ُِكرْو ُ
d.
8. Zikir dan do’a hukumnya…. a. Wajib b. Makruh c. Mubah d. Sunah 1. Menginat Allah swt. dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah pengertian…. a. zikir b. do’a c. tahmid d. istigfar 2. Tempat yang tidak baik untuk berdikir kepada Allah adalah…. a. tempat keramaian c. tempat yang sepi b. pasar d. tempat yang menjijikan 3. Memohon sesuatu kepada Allah swt., dengan merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya adalah pengertian…. a. zikir b. do’a c. tahmid d. istigfar 4.
ِ َّ ين َآمنُوا اذْ ُكُروا اللَّوَ ِذ ْكراً َكِْيا َ يَا أَيُّ َها الذ
Ayat diatas memerintahkan kepada orang yang beriman untuk selalu…. a. zikir kepada Allah c. berdo’a kepada Allah
b. ibadah kepada Allah d. beriman kepada Allah 5. Terhindar dari godaan setan adalah salah satu manfaat dari…. a. zikir b. puasa c. istigfar d. berharap 6. Membaca takbir dengan khusu’ berarti mengakui bahwa Allah SWT…. a. maha besar c. maha suci b. maha pengampun d. maha penyayang 17. Di bawah ini waktu-waktu mustajabah untuk berdo’a adalah…. a. waktu antara dua khotbah jum’at c. waktu sedang istirahat b. waktu siang hari 20. Di bawah ini adalah bacaan tahmid…. a.
َُسْب َحا َن اهلل الْ َع ِظْي َم
b.
اَهللُ اَ ْكبَ ُر
d. waktu makan sahur c.
اَ ْْلَ ْم ُد هلل
d.
ِ َاَ ْستَ ْغفُراهلل
II Isilah titik dibawah ini dengan benar dan tepat 1. sehabis shalat setiap muslim dianjurkan untuk berdoa pengertian doa secara bahasa artinya … 2 mengingat Allah dengan menyebut sifat keagungan dan kemulyaan adalah… 3. bacaan tahlil adalah… 4 bacaan tahmid adalah… Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
5 bacaan istiqfar… 6 dalil tentang anjuran memperbanyak berdzikir terdapat dalam Q.S…. ayat…. 7 Apabila seseorang telah selesai shalat fardhu disunahkan baginya membaca…. 8.orang yang tidak mau berdoa dihadapan allah mengangap dirinya mampu segalanya disebut… 9 saat yang tepat kita berdoa di malam hari adalah… 10. ketika kita bertakbir mengagungkan asma Allah semakin mengingatkan bahwa diri kita adalah ……. Dihadapan Allah III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat 1.Apakah perbedaan dzikir dan doa 2 ketika kita berdoa ada hikmah dan manfaat yang kita ambil sebutkan manfaat terebut. 3.ada tata cara/adab berdoa yang baik sebutkan adab berdoa tersebut 4. sebutkan waktu waktu yang mustajabah untuk berdoa 5. tulislah dalil tentang doa dan artinya.
LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL 1. Sesuatu benda yang dapat mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci disebut …. a. hadats c. najis b. kotoran d. thaharah 2. Najis ringan dalam fiqih disebut dengan najis .... a. Mugholadhoh c. mutawasitah b. mukhafafah d. munakahah 3. Air kencing anak laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan hanya makan ASI termasuk najis …. a. Mukhaffafah c. mutawassithah b. Mughaladhah d. hukmiyyah 4. Perhatikan data di bawah ini : a air liur babi b kotoran kambing c Air liur anjing d darah Dari data di atas yang termasuk najis mughaladhah adalah …. a. a dan b c. a dan c b. a dan d d. b can c 5.
.... اْلْن ِزيْ ِر ْ َّم َو َْلْ ُم ْ ُحِّرَم ُ ت َعلَْي ُك ْم الْ َمْيتَةُ َوالد
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
Potongan surat al-Maidah ayat 3 yang diberi garis bawah diatas menerangkan benda najis berupa …. a. bangkai binatang c. darah b. nanah d. bangkai ikan 6. Kaki Ahmad menginjak kotoran ayam di jalan. Cara mensucikannya adalah …. a. cukup memercikkan air pada kotoran tersebut b. membasuh kotoran sampai hilang wujud, bau dan rasanya c. membasuh 7 kali salah satunya dicampur debu d. dilap dengan kain basah. 7. Sesuatu yang menghalangi sahnya shalat disebut …. a. Najis c. kotoran b. Hadats d. penyakit 8. Salah satu sebab hadats kecil adalah …. a. Mengantuk c. tidur dengan duduk b. keluar sesuatu dari dubur d. makan 9. Tata cara bersuci dari hadats kecil adalah …. a. istinja` c. dibasuh dengan air b. wudlu d. mandi 10. Sesuatu yang mengharuskan seseorang mandi untuk dapat melaksanakan shalat disebut .... a. hadats kecil b. najis
11.
c. hadats besar d. kotoran
)۶ : َوإِ ْن ًك ُُنْتُ ْم ُْ ُجنُبًا فَاَطَ َّهُرْوا (امل دة
Potongan ayat di atas di atas menerangkan tentang .... a. kewjiban untuk wudhu apabila akan shalat b. tayamum sebagai pengganti wudhu apabila tidak ada air c. perintah bersuci setelah buang air besar d. kewajiban mandi bagi seseorang yang junub 12. Yang termasuk sebab berhadats besar adalah …. a. buang air kecil c. kentut b. melahirkan d. tidur terlentang 13. Darah kotor yang keluar dari perempuan disebut …. a. Wiladah c. haid b. Nifas d. istikhadhah 14. Perhatikan data di bawah ini : a. niyat b. membaca basmalah c. meratakan air ke seluruh tubuh d. menggunakan sabun e. tertib Dari data di atas yang termasuk rukun mandi adalah …. a. a, b, c c. a, c, e b. b, c, d d. b, c, e Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
15. Perhatikan data di bawah ini : a. memakai air suci mensucikan b. niyat c. beragama Islam d. meratakan air ke seluruh tubuh e. tertib Dari data di atas yang termasuk syarat sah mandi adalah …. a. a, b c. a, c b. a, d d. a, e 16. Tayamum merupakan pengganti dari …. a. istinja` c. membersihkan kotoran b. membersihkan najis d. wudhu 17. Di bawah ini, yang tidak termasuk syarat tayamun adalah …. a. sudah masuk waktu shalat c. tidak mendapatkan air. b. dengan debu yang suci d. menghembuskan tanah 18. Di bawah ini, yang tidak termasuk rukun tayamum adalah …. a. Niat c. membaca basmalah b. mengusap muka d. mengusap dua tangan sampai siku 19. Perhatikan data berikut : a Karena sakit b Sudah masuk waktu shalat c Dalam perjalanan jauh d Tidak mendapatkan air. e Dengan debu (tanah) yang suci. Dari data di atas, yang dapat menyebabkan diperbolehkannya tayamum adalah .... a. a, b, c c. a, b, d b. a, c, d d. b, c, e 20. Yang tidak termasuk membatalkan tayamum adalah …. a. melakukan perjalanan b. menemukan air sebelum shalat c. buang air kecil d. menyentuh kemaluan 21. Shalat menurut bahasa berarti …. a. Ibadah c. do`a b. Meminta d. member 22. Yang termasuk syarat sah shalat adalah …. a. Islam. c. Balig (dewasa) b. Berakal d. Menutup aurat 23. Salah satu rukun shalat di bawah ini adalah .... a. membaca basmalah c. melafalkan niyat b. takbiratul ikhram d. membaca do`a iftitah 24. Yang termasuk hal yang membatalkan shalat adalah …. a. lupa bacaan shalat c. kelebihan bilangan raka`at b. kelebihan bilangan raka`at d. berhadats 25. Do`a iftitah dalam shalat dibaca setelah …. Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
a. Niyat c. takbiratul ikhram b. membaca surat al-Fatihah d. setelah ruku 26. Perhatikan data di bawah ini : a. Membaca basmalah b. Takbiratul ikhram c. Membaca surat setelah al-Fatihah d. Ruku` e. I`tidal Dari data di atas yang termasuk sunnah dalam shalat adalah …. a. a, b c. a, c b. a, d d. a, e 27.
ِ سبحن رََّّب االَ ِعلَى وِ م ِدهDo`a di samping dibaca ketika …. َْ َ َ َ َ ُْ
a. ruku` c. i`tidak b. sujud d. duduk diantara dua sujud 28. Saat tergelincirnya matahari ke arah barat sampai dengan bayang-bayang sesuatu sama panjang dengan aslinya merupakan waktu shalat .... a. Dhuhur c. `ashar b. isya` d. subuh 29.
)ِّم ُ ( َرَواه مسلم ُ َْوق ْ ت الْ َع ُ ص ِر َما ََلْ يَ ْغ ِر ْ ب الش
Potongan hadits di atas menerangkan tentang waktu shalat …. a. Dhuhur c. `ashar b. Magrib d. `isya 30. Waktu shalat maghrib adalah …. a. terbenam matahari sampai terbit fajar b. terbenam matahari sampai hilangnya mega merah c. terbenam matahari sampai terbit matahari d. hilangnya mega merah sampai terbit fajar 31. Waktu shalat `isya` adalah …. a. hilangnya mega merah sampai dengan terbit fajar b. hilangnya mega merah sampai dengan terbenamnya matahari c. hilangnya mega merah sampai dengan terbit matahari d. terbenamnya matahari sampai dengan hilangnya mega merah 32. Sujud yang dilakukan karena meninggalkan gerakan atau bacaan tertentu dalam shalat disebut .... a. sujud sahwi c. sujud tilawah b. sujud syukur d. sujud nikmat 33. Di bawah ini yang tidak termasuk sebab sujud sahwi adalah …. a. tidak duduk tasyahud awal c. tidak membaca tasyahud awal b. kekurangan bilangan raka`at d. tidak membaca do`a iftitah 34. Sujud sahwi dilaksanakan .... a. setelah selesai tasyahud awal b. sebelum tasyahud akhir c. setelah selesai melaksanakan tasyahud akhir Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
d. setelah selesai salam 35. Bacaan yang dibaca ketika sujud sahwi adalah ....
ٍ ِ ْض وِملء ما ِش ِ ِ َّ اْلم ُد ِملء َ ُ ْعa.َت م ْن َش ْيء ب َ ُ ْ َ ِ السموت َوم ْلءُ االَْر ُ ْ ْ َْ َ ََربَّنَا ل ِسبحن رََّّب الْع ِظي ِم وِ م ِده b. ْ َ َ ْ َ َ َ َ ُْ ِ ِّ ر c. ِّ اجبُ ْرِ َو ْارفَ ْع ِ َو ْارُزقْ ِ َو ْاى ِدِ َو ْاع ُ َع ْ ب ا ْافِرَِل َو ْارْحَِْ َو َ d. ُسْب َحا َن َم ْن الَ يَنَ ُام َوالَ يَ ْش ُه ْو
36. Perintah berdo’a terdapat dalam surat…. a. Al Maidah:60 b. Al Mu’min:60
ُِ 37 اَ ْستَ ْغ ِفُر اهللَ الْ َع ِظْيمlafal disamping disebut…. a. takdir
b. tahlil
c. tasbih
َُ 38 الَاِلَوَ إِالَّاهللlafal disamping adalah…. a. takbir tahmid
c. Al-Alaq : 10 d. Al-Baqarah : 222
d. tahmid
b. tahlil
c. tasbih
d.
ِسبحا َن اهلل َ ُْ
39. artinya….
a. Maha Benar Allah c. Maha Besar Allah b. Maha Suci Allah d. Maha Agung Allah 40 Apabila jamaah terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa, anak perempuan dan anak laki-laki shof yang paling belakang ditempati oleh … a.Perempuan dewasa b.Laki-laki dewasa cAnak-anak perempuan d.Anak-anak perempuan dan laki-laki Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat benar! 1.
)ش ِم ْن بَ ْوِل الْغُالَِم (رواه النساء ُّ يُ ْغ َس ُل ِم ْن بَ ْوِل اْلَا ِريَِّة َويَُر
Jelaskan kandungan pokok hadits tersebut di atas 2. Sebutkan sebab-sebab seseorang berhadats kecil! 3. Sebutkan sebab-sebab seseorang berhadats besar! 4.
ِ العا ِ ِ أ َْو لَ َم ْستُ ُم َ َوإِ ْن ُكْنتُ ْم َمْر َ ضى أ َْو علَى َس َف ٍر أ َْو َجاءَ اَ َح ٌد َمْن ُك ْم م َن ِ ِ ....صعِْي ًدا طَيِّبًا َ النُ َساءَ فَلَ ْم َ ُد ْوا َماءً فَتَ يَ َّم ُم ْوا َ Sebutkan sebab-sebab diperbolehkannya tayamum sesuai dengan potongan surat an-Nisa : 43 di atas!
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
5. Sebutkan hal-hal yang membatalkan shalat! (minimal 5)
DAFTAR PUSTAKA Alquran dan terjemah Depag RI Buku pelajaran fiqih untuk madrasah Tsanawiyah Depag RI Th 2002 Penerapan Fiqih untuk kelas VII madrasah Tsanawiyah Tiga serangkai, solo, 2007 KBK Fiqih madrasah Tsanawiyah Kantor wilayah Depag Propinsi Jawa Tengah,2004
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.