ANALISIS KUALITAS SOAL SEMESTER GANJIL PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI SMA
Dian Pratiwi, Amrazi Zakso dan M.Yusuf Ibrahim Program Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email :
[email protected]
Abstrak: Skripsi ini berjudul “Analisis Kualitas Soal Semester Ganjil Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA”. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur daya beda, tingkat kesukaran, efektifitas pengecoh, validitas dan reliabilitas. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan populasi penelitian seluruh dokumentasi soal ulangan berjumlah 50 butir dengan sampel 35 siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi dokumenter. Analisis data menggunakan program analisis Iteman Versi 3.0. Hasil analisis kuantitatif seluruh sekolah menunjukkan bahwa 20 soal memiliki daya beda buruk dan 30 daya beda baik. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa soal perlu perbaikan aspek konstruksi pada beberapa soal. Soal memiliki daya beda rendah, tingkat kesukaran sedang, efektifitas pengecoh tidak berfungsi serta validitas dan reliabel dengan kategori rendah. Kata Kunci :Analisis, Kualitas Soal, Program ITEMAN Versi 3.0 Abstract: This thesis titled "Analysis of Quality Problems Semester Lesson Sociology Class XI High School”. This study aimed to measure the difference, level of difficulty, Spieler effectiveness, validity and reliability. The method in this research is descriptive method. The entire study population documentation test questions totaling 50 points with sample of 35 students. While data collection techniques using the technique of documentary studies. Analysis of data using Iteman analysis program Version 3.0. Quantitative analysis of the results showed that the whole school has about 20 different power and 30 different power bad either. Based on the research concluded that the matter needs improvement in some aspects of the construction of matter. Problem has different power low, medium difficulty level, the effectiveness of humbug is not working as well as the validity and reliable with low category. Keywords: Analysis, Quality Problem, ITEMAN Program Version 3.0 evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan I stilah sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan
dengan tolok ukur untuk memeperoleh kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan hasil
belajar ulangan semester ganjil mata pelajaran sosiologi yang di sajikan dalam bentuk tabel 1 dibawah ini. Tabel 1: Rata-rata Nilai Siswa SMA N 1 Sungai Raya Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 Rata-rata nilai Semester No Kelas SKM GanjilTahun 2012/2013 Pada Mata PelajaranSosiologi 1 X 70 77,62 2 XI 75 56,13 3 XII 75 71,34 Jikadilihat dari hasil rata-rata nilai ulangan semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 kelas X telah mampu melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 70, sedangkan kelas XI IPS masih belum mampu melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum sebesar 75, dan kelas XII IPS juga belum mampu melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum sebesar 75. Terbukti rata-rata nilai ulangan semester ganjil kelas XI yang memiliki nilai jauh lebih rendah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya pada tanggal 5 Februari 2013 didapat informasi bahwa pembuatan soal ulangan semester ganjil kelas XI dibuat sendiri oleh guru bidang studi dengan menyusun kisi-kisi terlebih dahulu agar mengetahui kompetensi yang diujikan kepada siswa serta indikator yang diujikan telah diuji coba kepada siswa setiap akhir proses pembelajaran berlangsung seperti ulangan harian. Akan tetapi soal-soal tersebut belum pernah dianalisis hingga daya beda, tingkat kesukaran, efektivitas pengecoh, validitas dan reliabilitas soal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas butir soal ulangan semester ganjil pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang meliputi daya beda, tingkat kesukaran, efektifitas pengecoh, validitas dan reliabilitas. Ralph Tyler (1950) dalam Arikunto (2009) mengatakan bahwa “Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagian mana yang belum dan apa sebabnya”.Bagi penyusun soal, fungsi evaluasi perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh agar evaluasi yang diberikan betulbetul mengenai sasaran yang diharapkan. Arikunto (2009) menyatakan, “Analisis soal merupakan prosedur sistematis yang memberikan informasi khusus terhadap butir tes yang disusun”.Soal yang bermutu dapat membantu pendidik meningkatkan pembelajaran dan memberikan informasi dengan tepat tentang peserta didik mana yang belum atau sudah mencapai kompetensi. Salah satu ciri soal yang bermutu adalah bahwa soal itu dapat membedakan setiap kemampuan peserta didik.Alat pengukur tes banyak dipergunakan dalam bidang pengukuran prestasi belajar disekolah. Salah satu tujuan dari guru melaksanakan tes kepada siswa ialah untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Istilah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa prancis kuno yang berarti piring untuk
menyisihkan logam-logam mulia. Amir Daien Indrakusuma (dalam Arikunto, 2009) mengatakan “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat”. Alat evaluasi yang berkualitas itu harus memiliki lima karakteristik yaitu, daya beda, tingkat kesukaran, efektifitas pengecoh, validitas dan reliabilitas. Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Artinya, bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya rendah. Tetapi bila diberikan kepada anak yang lemah, hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. Dengan demikian, tes yang tidak memiliki daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya. Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Selanjutnya syarat soal yang bermutu adalah bahwa soal harus sahih (valid), dan handal (reliabel). Sahih maksudnya bahwa setiap alat ukur hanya mengukur satu dimensi/aspek saja. Handal maksudnya bahwa setiap alat ukur harus dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat, cermat, dan ajeng. Untuk dapat menghasilkan soal yang sahih dan handal, penulis soal harus merumuskan kisikisi dan menulis soal berdasarkan kaidah penulisan soal yang baik (kaidah penulisan soal bentuk objektif/pilihan ganda, uraian, atau praktik). METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Nawawi (2007), “Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya”. Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini dilakukan peneliti untuk menggambarkan atau melukiskan kualitas butir soal ulangan semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang ditinjau dari segi validitas, reabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran. Dalam penelitian bentuk penelitian yang akan digunakan adalah bentuk survey dengan tujuan untuk mendapatkan data, misalnya dengan mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran dan sebagainya untuk mencari data dan fakta guna mengetahui kualitas butir soal ulangan semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
Dalam pelaksanaan penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti. Kesuluruhan objek penelitian disebut populasi penelitian. Menurut Nawawi (2007), “Populasi adalah kesulurahan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda. Hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwaperistiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam sebuah penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011), “Populasi adalah wilayah genarlisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah berupa seluruh dokumentasi soal ulangan semester ganjil yang disusun oleh guru mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang berjumlah 50 butir soal. Penelitian ini menggunakan studi dokumenter sebagai teknik utama dalam proses pengumpulan data. Hal ini karena teknik studi dokumenter merupakan teknik pengumpulan data yang membutuhkan dokumen-dokumen yang berkenaan penelitian untuk dianalisis seperti data-data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah butiran soal dan lebih khusus yaitu arsip-arsip soal ulangan semester ganjil, kunci jawaban dan lembar jawaban siswa. Alat pengumpul data merupakan instrumen-instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian. Berdasarkan teknik pengumpul data yang digunakan, maka alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu soal ulangan akhir semester ganjil tahun 2012/2013 mata pelajaran sosisologi kelas XI, kunci jawaban dan lembar jawaban siswa yang merupakan dokumen-dokumen otentik yang akan dianalisis dan dilampirkan untuk memperkuat hasil penelitian. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan pada soal bentuk pilihan ganda dengan menggunakan format penelaahan pada lampiran. Sedangkan secara kuantitatif dilakukan pada soal bentuk pilihan ganda dengan menggunakan program ITEMAN versi 3.0. Alasan digunakannya ITEMAN sebagai program untuk mengolah data secara empiris adalah lebih tepat, efektif, dan mudah digunakan yang sesuai dengan teori tes klasik. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sampel butir soal yang digunakan dalam ulangan akhir semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya adalah 50 butir. Berdasarkan lingkup materi yang diujikan, ternyata distribusi soal adalah seperti yang disajikan dalam tabel 2.
Tabel 2: Ruang lingkup Materi dan distribusi butir soal ulangan akhir semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. No. 1 2 3
MATERI ( BAB )
NO SOAL
BAB I Stratifikasi sosial BAB 2 Konflik sosial BAB 3 Mobilitas sosial
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, 13,14,15,16,17,18,33 19,20,21,22,23,24,25,26, 27,28,29,30,31,32,48,49 34,35,36,37,38,39,40,41, 42,43,44,45,46,47,50
JUMLAH SOAL 19 16 15
Berdasarkan tabel 2 tampak bahwa semua butir soal ulangan akhir semester ganjil kelas XI SMA sudah memuat semua materi pembelajaran yang seharusnya diajarkan disemester ganjil kelas XI. Proporsi butir soal pada materi tersebut adalah 38% materi statifikasi sosial, 32% materi konflik sosial dan 30% materi mobilitas sosial. Dari hasil analisis kualitatif terhadap soal ulangan akhir semester ganjil yang dianalisis kedua validator Dr. Rustiyarso, M.Si dan Dr. Hj. Sulistyarini, M.Si tampak bahwa hasil dari kedua validator tersebut memiliki hasil yang sama. Sedangkan hasil validasi yang dilakukan oleh Munjirin S.Sos selaku guru sosiologi SMA Negeri 2 Sungai raya tampak adanya perbedaan dengan kedua validator dosen sosiologi FKIP UNTAN .Perbedaannya terlihat pada aspek kesusaian materi, aspek konstruksi rumusan pokok soal dan pilihan jawaban homogen serta logis ditinjau dari segi materi, kemudian aspek bahasa yang komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa dan penggunaan bahasa baku. Analisis secara kuantitatif butir soal pilihan ganda sebanyak 50 soal dengan menggunakan program ITEMAN versi 3.00 dapat diketahui kualitas butir soal Sehingga diperoleh hasil seperti dalam tabel-tabel berikut ini: Tabel 3: Rangkuman hasil analisis daya pembeda soal-soal ulangan akhir semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. MATERI BAB I Stratifikasisosial BAB 2 Konfliksosial BAB 3 Mobilitas sosial JUMLAH
ANALISIS DAYA BEDA JUMLAH BUTIR BAIK BURUK 9 10 (18%) (20%) 12 4 (24%) (8%) 9 6 (18%) (12%) 30 20 (60%) (40%)
Dari hasilpenelitianinimenunjukkanbahwasoal yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Raya terdapat 30 soal (60%) tergolong butir baik dan 20 soal (40%) tergolong butir buruk. Terlihat pada materi stratifikasi sosial memiliki butir baik 9 soal (18%) dan butir buruk 10 soal (20%), materi konflik sosial memiliki butir baik 11 soal (22%) dan butir buruk 5 soal (10%), dan materi mobilitas sosial memiliki butir buruk 9 soal (18%) dan butir buruk 6 soal (12%). Tabel 4: Rangkuman hasil analisis indeks kesukaran soal-soal ulangan akhir semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. ANALISIS TINGKAT KESUKARAN JUMLAH BUTIR MUDAH SEDANG BAB I 5 6 Stratifikasisosial (10%) (12%) BAB 2 8 2 Konfliksosial (16%) (4%) BAB 3 8 5 Mobilitas sosial (16%) (10%) JUMLAH 21 14 (44%) (24%) MATERI
SUKAR 10 (20%) 5 (10%) 2 (4%) 17 (32%)
Berdasarkan dari analisis indeks kesukaran diatas, soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Raya terdapat 21 soal (42%) mudah, 14 soal (24%) sedang dan 17 (32%) soal sukar. Tabel 5 : Rangkuman hasil analisis efektivitas pengecoh soal-soal ulangan akhir semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. MATERI BAB I Stratifikasisosial BAB 2 Konfliksosial BAB 3 Mobilitas sosial JUMLAH
EFEKTIVITAS PENGECOH JUMLAH BUTIR BERFUNGSI TIDAK BERFUNGSI 6 14 (12%) (28%) 3 12 (6%) (24%) 3 12 (6%) (24%) 12 38 (24%) (76%)
Berdasarkan dari analisis efektivitas pengecoh, soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Raya terdapat 38 soal (76%) tidak memiliki pengecoh yang baik dan hanya 12 soal (24%) saja yang memilki pengecoh yang berfungsi baik.
Tabel 6 :Rangkuman hasil analisis validitas soal-soal ulangan akhir semester ganjil tahun 2012/2013 pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. MATERI BAB I Stratifikasisosial BAB 2 Konfliksosial BAB 3 Mobilitas sosial JUMLAH
ANALISIS VALIDITAS JUMLAH BUTIR BAIK BURUK 9 10 (18%) (20%) 12 4 (24%) (8%) 9 6 (18%) (12%) 30 20 (60%) (40%)
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 42% butir soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri I Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya tidak valid. Sementara 58% butir soal yang dibuat guru mata pelajaran sosiologi tergolong butir yang baik karena butir soal dapat menilai apa yang seharusnya dinilai. Butir soal yang tergolong tidak valid adalah butir nomor 4, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 23, 27, 37, 31, 36, 47, 40, 43, 46, 49 dan 50. Jumlah butir soal yang buruk ini mencapai 21 butir. Ini membuktikan bahwa hanya 29 butir soal saja yang layak digunakan sebagai alat ukur. Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan program Iteman versi 3.0 diperoleh hasil reliabilitas soal ulangan sosiologi semester ganjil SMA Negeri 1 Sungai Raya dengan 35 orang siswa sebesar 0,509. Dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas soal ulangan sosiologi semester ganjil SMA Negeri 1 Sungai Raya rendah, sebab validitas tes yang dibuat oleh guru bernilai rendah pula. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% butir soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri I Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya memiliki daya pembeda yang buruk. Sementara 60% butir soal yang dibuat guru mata pelajaran sosiologi tergolong butir yang baik karena butir soal tersebut memiliki daya pembeda yang cukup tinggi. Butir soal yang tergolong butir buruk adalah butir nomor 4,6,7,8,10,12,13,15,16,17,23,27,37,31,36,47,40,43,46,49 dan 50. Jumlah butir soal yang buruk ini mencapai 21 butir. Ini membuktikan bahwa hanya 29 butir soal saja yang layak digunkan sebagai alat ukur dari segi daya pembeda. Daya beda adalah indeks yang meyatakan kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Tes yang tidak memiliki daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya. Kriteria soal yang memiliki daya pembeda yang baik yaitu daya pembeda yang memiliki nilai antara 0,40-0,70. Butir soal yang memiliki nilai
negatif menunjukkan peserta tes yang menjawab benar butir soal tersebut memiliki skor yang relatif rendah atau dengan kata lain peserta tes yang memiliki skor relatif tinggi tidak mampu menjawab butir soal tersebut. Dari aspek tingkat kesukaran, hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 % butir yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri I Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya memiliki tingkat kesukaran yang tinggi. Sementara 44 % soal yang dibuat oleh guru termasuk dalam kategori soal mudah. Butir yang tergolong sukar adalah butir nomor 1,4,6,7,8,10,11,14,16,18,23,27,28,29,40,46 dan 48. Jumlah butir soal yang sukar ini mencapai 17 butir. Sehingga wajar saja siswa baik yang meiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak mampu menjawab butir tersebut dengan benar. Tingkat kesukaran, adalah indeks yang menyatakan seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki indeks mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut angat mudah dan sebaliknya jika indeksnya mendekati 0,0 berarti soal tersebut sangat sulit. Dilihat dari tingkat kesukaran (dengan menggunakan ITEMAN ditunjukkan dengan proporsi siswa menjawab benar atau proportion correct), maka soal UAS ganjil tersebut memiliki tingkat kesukaran mudah. Untuk soal yang sangat sukar memiliki persentase sangat kecil sekali yaitu hanya sebesar 32% dari keseluruhan soal. Tetapi soal sukar tidak sebanding dengan soal mudah yaitu mempunyai selisih sebesar 25%. Oleh karena itu, dalam penyusunan soal perlu diperhatikan besarnya persentase tingkat kesukaran soal. Sedangkan dari aspek efektifitas pengecoh yang merupakan suatu pola yang menggambarkan bagaimana peserta tes menentukan pilihan jawabannya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada setiap butir item.Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih minimal 2,5% oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Distraktor baru dapat dikatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut telah memiliki daya rangsang yang tinggi sehingga siswa (khususnya yang masuk dalam kategori kemampuannya rendah) merasa bimbang, dan ragu sehingga akhirnya mereka terkecoh untuk memilih distraktor sebagai jawaban yang betul, sebab mereka mengira yang mereka pilih itu adalah kunci jawaban item, padahal bukan.Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 76% butir soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri I Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya memiliki tidak memiliki efektifitas pengecoh yang berfungsi baik. Sementara 12% butir soal yang dibuat guru mata pelajaran sosiologi tergolong butir yang meiliki fungsi pengecoh yang baik. Butir soal yang tergolong pengecoh tidak berfungsi adalah butir nomor 3,4,5,6,7,8,10,12,13,15,16,17,18,33,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,48,49,34,35,36 ,38,39,40,42,43,44,45, 46 dan 50. Jumlah butir soal yang buruk ini mencapai 39 butir. Ini membuktikan bahwa hanya 12 butir soal saja yang layak digunakan sebagai alat ukur. Dan dari analisis tes soal yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas menunjukkan bahwa 40% butir soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri I Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya tidak valid. Sementara 60% butir soal yang dibuat guru mata pelajaran sosiologi tergolong
butir yang baik karena butir soal dapat menilai apa yang seharusnya dinilai. Butir soal yang tergolong tidak valid adalah butir nomor 4,6,7,8,10,12,13,15,16,17,23,27,37,31,36,47,40,43,46,49 dan 50. Jumlah butir soal yang buruk ini mencapai 20 butir. Sementara hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh koefisien reliabilitas soal ulangan sosiologi semester ganjil SMA Negeri 1 Sungai Raya sebesar 0,509. Realibilitas itu sendiri merupakan ketetapan atau keajengan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas soal ulangan sosiologi semester ganjil SMA Negeri 1 Sungai Raya rendah, sebab validitas tes yang dibuat oleh guru bernilai rendah pula. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis Kualitas Butir Soal Ulangan Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Butir Soal Ulangan Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya memiliki daya pembeda cukup dan perlu diperbaiki untuk soal ulangan yang akan diujikan berikutnya. 2) Butir Soal Ulangan Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya memiliki tingkat kesukaran kategori mudah. 3) Butir Soal Ulangan Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya memiliki efektifitas pengecoh yang tidak berfungsi. 4) Butir Soal Ulangan Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dikategorikan tidak valid sehingga perlu diperbaiki lagi. 5) Butir Soal Ulangan Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Negeri I Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya memiliki reliabilitas dengan kategori tinggi. Saran Berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdampak pada pemberian keleluasaan guru dalam melakukan penilaian mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan, terutama dalam menyusun soal tes. Kualitas soal tes sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam menyusun soal. Oleh karena itu memerlukan suatu usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas soal yang dibuat guru. Berdasarkan kesimpulan di atas, dari penelitian ini dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1)Hendaknya kepala sekolah melakukan monitoring, mulai dari penyusunan soal sampai pelaksanaan Ujian Akhir Semester serta melakukan pelatihan bagi para guru tentang pembuatan soal serta cara mengalisis soal yang benar serta memberikan diklat kepada guru tentang penulisan dan analisis butir soal yang baik dan benar. 2) Guru sosiologi harus mempersiapkan butir soal ulangan umum secara baik dan benar dengan terlebih dahulu membuat kisi-kisi sebelum menulis butir soal.Soal yang akan dijadikan soal tes ulangan umum sebaiknya dievaluasi terlebih dahulu dengan sejawat atau
pakar dan kemudian diujicobakan terlebih dahulu. Sehingga butir soal yang baik dapat dijadikan bank soal. DAFTAR RUJUKAN Suharsimi Arikunto.(2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara. Hadari Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sugiyono (2011). Metode Penelitian Pendidikan. (Cetakan Ketiga Belas). Bandung : Alfabeta.