1
BUKU AJAR MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IX SEMESETER GENAP
Penyusun :
1. M Agus Yusrun Nafi’, S. Ag, M. S. I 2. Abdullah Zubair, S. Ag 3. Siti Suwaibah, S. Ag 4. H. Sugiyono, S. Ag
DEPARTEMEN AGAMA KANWIL JAWA TENGAH 2009 / 2010 PEMBELAJARAN 3 Buku Ajar Fiqih IX MTs - 1 -
2
MUAMALAH DI LUAR JUAL BELI
GAMBAR YANG RELEVAN
STANDAR KOMPETENSI Memahami muamalah di luar jual beli KOMPETENSI DASAR - Menjelaskan ketentuan pinjam meminjam - Menjelaskan ketentuan hutang piutang, gadai, dan borg - Menjelaskan ketentuan upah - Mendemonstrasikan ketentuan tata cara pelaksanaan pinjam meminjam, hutang piutang, gadai dan borg serta upah. MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran yang dipakai adalah role play (bermain peran) LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan. 2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kegiatan belajar mengajar 3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang 4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai 5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan Buku Ajar Fiqih IX MTs - 2 -
3
6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan 7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas 8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya 9. Guru memberikan kesimpulan secara umum 10. Evaluasi B. INTI 1. EKSPLORASI a. IFTITAH Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan hubungan kerja dengan pihak lain. Di lingkungan masyarakat pedesaan banyak terjadi hutang piutang dan pinjam meminjam. Sementara di lingkungan masyarakat perkotaan banyak terjadi sewa menyewa dan upah mengupah. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat perdesaan termasuk masyarakat yang senang bergotong royong, sedang masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang bersifat individual (mementingkan dirinya sendiri). Untuk mengetahui lebih jelas dan paham tentang muamalah di luar jual beli maka bacalah materi berikut ini dengan baik. b. TANBIH Firman Allah : Artinya : … dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, c. ISTIFHAM Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. al-Maidah : 2) Tahukah Buku Ajar1.Fiqih IX MTs -kalian 3-
tentang pinjam meminjam, hutang piutang, gadai, borg dan upah ?
2. Sudah tahukah kalian tata cara pinjam meminjam, hutang piutang, gadai, borg dan upah ?
4
2. ELABORASI ( URAIAN MATERI ) 1. Pengertian dan Hukum Pinjam Meminjam Pinjam meminjam ( ) ْلا َع ِرا َعتُةmerupakan salah satu bentuk tolong menolong dari seseorang kepada orang lain. Pengertian meminjam adalah aqad untuk memberikan manfaat dari suatu benda halal milik seseorang kepada orang lain tanpa ada tukaran tertentu dan tidak mengurangi atau merusak zat benda itu. Pinjam meminjam hukumnya mubah bagi peminjam dan sunah bagi pemberi pinjaman karena ada unsur tolong menolong. Firman Allah : Artinya : … dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. al-Maidah : 2)
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 4 -
5
Hukum pinjam meminjam di atas dalam keadaan tertentu dapat berubah. Apabila pinjam-meminjam itu untuk hal yang sangat penting, maka hukum peminjam adalah sunah dan memberi pinjaman adalah wajib. Misalnya kelaparan. pakaian untuk menutup aurat, dan sebagainya. Juga bisa menjadi haram hukumnya jika meminjamkan sesuatu untuk kejahatan dan kemaksiatan. 2. Rukun dan Syarat Pinjam Meminjam 1. Orang yang meminjamkan disyaratkan : a. Berhak berbuat kebaikan tanpa ada yang menghalangi. Orang yang dipaksa atau anak kecil tidak sah meminjamkan b. Benar-benar pemilik barang yang dipinjamkan. 2. Peminjam, disyaratkan : a. Mampu berbuat kebaikan b. Menjaga barang yang dipinjam agar tidak rusak. 3. Barang yang dipinjamkan disyaratkan : a. Ada manfaatnya b. Barang itu kekal/bersifat tetap, tidak habis setelah diambil manfaatnya. Oleh karena itu makanan yang setelah dimanfaatkan menjadi habis atau berkurang zatnya tidak sah dipinjamkan 4. Aqad yaitu ijab qabul 3. Kewajiban Peminjam 1. Mengembalikan barang itu kepada pemiliknya jika telah selesai. 2. Mengganti apabila barang itu hilang atau rusak. 3. Merawat barang pinjaman dengan baik selama dipinjam. 4.
Berakhirnya Masa Pinjaman Pinjam meminjam berakhir apabila barang yang dipinjam telah diambil manfaatnya dan harus segera dikembalikan kepada pemiliknya. Pinjam meminjam juga berakhir apabila satu dari dua belah pihak meninggal dunia atau gila. Barang yang dipinjam dapat meminta kembali sewaktu-waktu, karena pinjam meminjam bukan merupakan perjanjian yang tetap. Jika terjadi perselisihan pendapat
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 5 -
6
antara yang meminjamkan dan yang meminjam barang tentang barang itu sudah dikembalikan atau belum, maka yang dibenarkan adalah yang meminjamkan dikuatkan dengan sumpah. Hal ini didasarkan pada hukum asalnya yaitu belum dikembalikan. 5. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pinjam meminjam Untuk melestarikan hubungan baik antara peminjam dan pemilik barang yang dipinjamkan, perlu memperhatikan beberapa hal berikut: a. Pinjam meminjam harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dan halal. Pinjam meminjam barang untuk perbuatan maksiat hukumnya haram. b. Peminjam hendaknya berhati-hati dalam menggunakan barang pinjaman agar tidak menimbulkan kerusakan pada barang yang dipinjam c. Peminjam wajib mengembalikan barang pinjaman sesuai perjanjian yang telah disepakati dengan pemilik barang d. Apabila peminjam belum dapat mengembalikan barang pinjaman sesuai janjinya (bukan karena disengaja), peminjam seharusnya memberitahukan dan meminta maaf atas keterlambatan pengembalian barang yang dipinjam. e. Sesuai dengan prinsip gotong royong pemilik barang sebaiknya memberi kelonggaran kepada peminjam sampai dapat mengembalikan pinjamannya. Tugas siswa ( di sekolah ) 1. Tahukah kalian tentang pinjam meminjam, hutang piutang, gadai, borg dan upah ? 2. Coba sebutkan manfaat pinjam meminjam dalam kehidupan sehari-hari ! 3. Coba praktikkan pinjam meminjam dengan teman sekelas ! 4. Coba PIUTANG praktikkan pinjam meminjam buku di perpustakaan! B. HUTANG 1. Pengertian dan Dalil Hutang Piutang Buku Ajar Fiqih IX MTs - 6 -
7
Hutang piutang ( ) ا َّدل ْلهُةadalah aqad yang dilakukan untuk memberikan sesuatu benda atau uang, dengan perjanjian akan dibayar kembali dalam jumlah dan nilai yang sama. Hutang piutang merupakan salah satu bentuk transaksi yang memerlukan waktu beberapa lama. Agar tidak terjadi lupa atau keliru, maka hendaknya dibuatkan catatan tertulis bahkan bila perlu diadakan saksi. Firman allah SWT : … Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya … “ (AI Baqarah : 282) 2. Hukum Hutang Piutang 1. Hukum orang yang berhutang adalah mubah (boleh) sedangkan orang yang memberikan hutang hukumnya sunah sebab ia termasuk orang yang menolong sesamanya. 2. Hukum orang yang berhutang menjadi sunah dan hukum orang yang menghutangi menjadi wajib, jika peminjam itu benar-benar dalam keadaan terdesak, misalnya hutang beras bagi orang yang kelaparan, hutang uang untuk biaya pengobatan dan lain sebagainya, maka Rasulullah SAW bersabda : )ص َعلقَعتِرهَع َعم َّدرةً (او ه به م جه َعم ِرم ْله ُةم ْلسلِر ٍم ُةضْل ِررضُة ُةم ْلسلِر ًم قَعرْل ضً َعم َّدرتَع ْلي ِره إِرالَّد َعك نَع َعك َع Artinya : "Tidak ada seorang muslim yang memberi pinjaman kepada seorang muslim dua kali kecuali seolah-olah dia telah bersedekah kepadanya dua kali". (HR. Ibnu Majah) Buku Ajar Fiqih IX MTs - 7 -
8
3. Manfaat Hutang Piutang Hutang pihutang sangat besar manfaatnya, karena dengan hutang pihutang, seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu bagi orang yang mampu sebaiknya memberikan hutang kepada orang yang memerlukan sehingga tercipta sikap gotong royong sesama manusia. 4. Kewajiban Orang Yang Berhutang Orang yang berhutang wajib mengembalikan hutangnya sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan. apabila sampai batas waktu tersebut belum dapat mengembalikan, dia harus menyampaikan hal tersebut kepada pemberi hutang. Ingat !!! Islam mengajarkan kepada kita, apabila kita melakukan hutang piutang hendaklah dicatat sebagai tanda bukti Tugas siswa ( di sekolah ) a. Coba hafalkan dalil tentang hutang piutang, kemudian tunjukkan hafalanmu di hadapan bapak/ibu gurumu C. GADAI DAN BORG 1. Pengertian dan Hukum Gadai Gadai menurut istilah syara' ialah penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang kepada orang lain untuk mendapatkan hutang. Hukum asal gadai adalah mubah/boleh. Allah SWT berfirman :
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 8 -
9
Artinya : “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan (borg) yang dipegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah : 283) 2. Pemanfaatan Barang Gadai Barang gadai tidak boleh diambil manfaatnya oleh baik oleh yang menggadaikan maupun oleh penerima gadai, kecuali jika ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Pihak yang menggadaikan tidak lagi mempunyai barang tersebut secara sempurna, sementara itu pihak penerima gadai hanya berhak menahan barang gadai, tidak memilikinya. 3. Hikmah Gadai Gadai disyari'atkan untuk memelihara harta agar tidak hilang hak pemberi pinjaman. Apabila telah jatuh tempo, yang memberi jaminan wajib membayar. Jika ia tidak bisa membayar, maka jika penggadai mengijinkan kepada yang mendapat jaminan dalam menjualnya, ia menjualnya dan membayar hutang. Dan jika tidak, penguasanya memaksanya membayarnya atau menjual barang yang digadaikan. Jika ia tidak melakukan, niscaya penguasa/pemerintah menjualnya dan membayarkan hutangnya. Gadai adalah amanah di Buku Ajar Fiqih IX MTs - 9 -
10
tangan penerima gadai (kreditor) atau orang yang diberi amanah, ia tidak bertanggung jawab kecuali ia melakukan tindakan melewati batas atau melakukan kelalaian. 4. Pengertian dan Hukum Borg Borg atau jaminan dalam fiqih adalah penyerahan suatu barang sebagai penguat hutang-pihutang. jaminan benda sebagai borg ini akan diambil oleh orang berhutang jika hutangnya telah dibayar. Jika waktu pembayaran yang ditentukan telah tiba dan hutangnya belum dibayar, maka borg itu dapat dijadikan sebagai pengganti hutang dan jika ada kelebihannya akan dikembalikan kepada orang yang berhutang. Hukum borg ialah seperti hutang-piutang yaitu sunnat bagi yang memberikan hutang (menerima borg) dan mubah bagi yang berhutang (menyerahkan borg/jaminan). 5. Pemanfaatan Borg Perbedaan antara borg dan gadai adalah dalam hal pemanfaatan barang. Pemanfaatan borg tetap berada pada pemilik barang. Sebagai contoh : Seseorang meminjam uang dengan jaminan (borg) tanah sawahnya, maka penggarapan dan hasil panen menjadi milik hak si Penerima barang. Ingat !!! Apabila kita melakukan akad gadai, pemanfaatan barang yang digadaikan harus dibicara sejak awal perjanjian agar di kemudian hari tidak terjadi perselisihan. Tugas siswa ( di sekolah ) a. Coba hafalkan dalil tentang gadai, kemudian tunjukkan hafalanmu di hadapan bapak/ibu gurumu
D. UPAH Buku Ajar Fiqih IX MTs - 10 -
11
1. Pengertian dan Hukum Memberikan Upah ) َع ْلyang berarti Upah dalam bahasa arab disebut dengan ( ال َع جْل ُةر balasan. Upah menurut istilah adalah pemberian sesuatu barang atau uang kepada seseorang yang telah bekerja, sebagai balas jasa atas tenaga atau jerih payah yang dilakukannya. Firman Allah : Artinya : “… dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan” (QS. alBaqarah : 232) Rasulullah SAW bersabda : أُة ْلعطُةىْل ْل ال َع ِرج ْلي َعر أَعجْل َعرهُة قَعب َعْلل َع ْلن َع ِرج َّد )ف َعع َعرقُةهُة (او ه به م جه Artinya : "Berikanlah upah kepada karyawan lpekerja sebelum keringatnya k,ering". (HR. Ibnu Majah) Upah merupakan hak pekerja yang harus dibayarkan sesuai dengan jenis pekerjeannya. Menunda-nunda pembayaran upah tidak dibenarkan dalam ajaran Islam karena termasuk perbuatan aniaya. Memberikan upah kepada pekerja dalam Islam hukumnya mubah (boleh). Setelah seseorang mengerjakan sesuatu pekerjaan untuk kepentingan orang lain maka orang yang mendapatkan jasa setelah aqad hukumnya wajib memberikan upah kepada orang yang telah memberikan jasa.
2. Manfaat Upah 1. Bagi Penerima Upah
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 11 -
12
a. Sebagai penghasilan halal karena diberikan secara ikhlas oleh pemilik pekerjaan. b. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Bagi Pemberi Upah a. Melatih sikap/mental untuk menghargai pihak lain. b. Disenangi oleh orang lain. c. Menjalin hubungan batin antara pemilik pekerjaan dan pekerja. 3. Kewajiban dan Hak Buruh/Pegawai Seseorang pegawai/buruh pada hakekatnya adalah pemegang amanah majikan/pemilik perusahaan. Oleh sebab itu ia berkewajiban untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Allah SWT berfirman : Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat” Ingat ! Tidak memberikan upah pada orang yang telah bekerja adalah perbuatan dhalim dan termasuk makan harta orang lain dengan cara bathil. Orang yang memakan harta orang lain dengan bathil diibaratkan Allah sama dengan makan api. Tugas siswa ( di sekolah ) a. Coba hafalkan dalil tentang upah, kemudian tunjukkan hafalanmu di hadapan bapak/ibu gurumu ! b. Coba diskusikan manfaat upah dengan kelompokmu ! Buku Ajar Fiqih IX MTs - 12 -
13
4. KONFIRMASI (UJI KOMPETENSI) a. Tugas siswa )di sekolah( a. Coba kalian praktikkan pinjam meminjam dengan teman sekelas b. Coba kalian praktikkan pinjam meminjam buku di perpustakaan b. Test Afektif ( Sikap) Berilah tanda tanda “cek” (v) pada pernyataan berikut ini: No. Pernyataan SS S Andi meminjam buku di 1. perpustakaan dan mengembalikan dengan tepat waktu Budi dipinjami sepatu kakaknya, 2. kemudian dikembalikan dengan keadaan bersih Seorang buruh tani tidak bekerja 3. dengan benar, tetapi menuntut upah secara maksimal Andi membayar biaya wisata dengan 5. jalan menggadaikan sepeda motornya karena orangtuanya sedang tidak mempunyai uang Santi disuruh bapaknya untuk 6. memberikan upah ke tukang bangunan yang berada di rumahnya Pak Amir memanfaatkan mobil yang 7. digadaikan kepadanya Dedi mengembalikan buku catatan 8. Roni, namun ia tidak mengucapkan terima kasih Bambang mengembalikan uang yang 9. dihutang kepada pemiliknya tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati 10. Arman berhutang uang kepada Buku Ajar Fiqih IX MTs - 13 -
TS
STS
14
temannya tetapi mengembalikan
tidak
mau
Keterangan: SS : Sangat setuju S : Setuju TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju
c. Uji Kompetensi I. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) 1. Pinjam meminjam dalam bahasa arab disebut …. a. ْلا َع ِرا َعتُة b. اَعجْل ُةر c. ِرا َعج َعاةُة d. ا َّدل ْلهُة 2. Hukum asal pinjam meminjam bagi peminjam adalah …. a. Makruh c. mubah c. Sunah d. wajib 3. Di bawah ini, yang tidak termasuk kewajiban peminjam adalah …. a. mengembalikan barang itu kepada pemiliknya jika telah selesai. b. mengganti apabila barang itu hilang atau rusak. c. merawat barang pinjaman dengan baik selama ditangannya. d. menggunakan barang pinjaman tanpa batas waktu. 4. Hutang-piutang dalam bahasa arab disebut …. a. ْلا َع ِرا َعتُة b. اَعجْل ُةر c. ِرا َعج َعاةُة d. ا َّدل ْلهُة 5. Memberikan hutang kepada orang lain yang sangat membutuhkan hukumnya .... a. Mubah b. Wajib c. Sunah d. makruh َّد ْل ْل ُة َع َع ُة َع ُة َع َع َع ْل 6. َع ُّيهَع ا ِر هَع َعم ىْل إِر ت َعل َع ت ْلم بِر َعل ٍْله ِرا َعج ٍل ُةم َعس َّدم كتبُةىْل هُة Surat al-Baqarah ayat 282 di atas memerintahkan .... a. agar membayar hutang b. agar berhutang c. agar menulis/mencatat hutang pihutang d. agar memberikan hutang 7. Penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang kepada orang lain untuk mendapatkan hutang …. a. hutang-pihutang c. pinjam-meminjam Buku Ajar Fiqih IX MTs - 14 -
15
b. borg d. gadai 8. Borg atau jaminan dalam fiqih disebut ..... َع ْل َع ْل a. ال َع جْل ُةر b. ال ِر َعج َعاة c. َعا َّدر ْلهُة d. َعا َّدل ْلهُة 9. Perbedaan gadai dan borg terletak pada …. a. pemanfaatan barang c. kepemilikan barang b. jenis barang d. besarnya hutang 10. Upah dalam bahasa arab disebut .... َع ْل a. ال َع جْل ُةر b. َع ا َّدل ْلهُة c. َعا َّدر ْلهُة d. َع ْلابَع ْلي ُة 1. 2. 3. 4. 5.
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! Apa yang dimaksud dengan ijarah menurut syara' ? Jelaskan pengertian dari hutang piutang ! Kapan hutang pihutang berubah hukumnya menjadi haram ? Jelaskan kewajiban buruh? Jelaskan pemanfaatan barang yang borg dan gadai ?
C. PENUTUP 1. Kesimpulan Coba kalian simpulkan materi pembelajaran tersebut di atas bersama dengan teman sebangkumu 2. Tugas (di rumah) Tugas Individu Pernahkan kalian melakukan pinjam meminjam ? Tugas Kelompok Berkunjunglah ke koperasi di daerahmu. Tanyakan secara singkat kegiatan simpan pinjam yang dilaksanakan oleh koperasi tersebut. 3. Materi yang akan datang Materi pembelajaran yang akan datang adalah pengurusan jenazah dan ziarah qubur, maka agar kalian lebih mudah memahami, terlebih dahulu bacalah dan pahamilah: b. Pengurusan Jenazah c. Takziyah dan Ziarah Qubur d. Ketentuan Harta Waris
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 15 -
16
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 16 -