PEMBUATAN PANDUAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN PRINSIP KINERJA ISO 38500:2008 STUDI KASUS GENERAL SUPPORTING DIVISION PT. ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk.
Budiasih Dyah Saraswati 5206100094 DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II
: Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom : Andre Parvian Aristio, S.Kom
Tujuan Memperoleh rancangan tata kelola TI berdasarkan ISO/IEC 38500:2008 prinsip kinerja yang memberikan gambaran bagi General Supporting Division PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk. Jakarta untuk menyusun suatu perencanaan strategis TI yang mendukung kebutuhan bisnis.
General Supporting Division PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk. • PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk. (Antatour) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang travel service. • General Supporting Division Antatour merupakan salah satu divisi dalam Antatour yang ranah kerjanya mencakup Human Resource Department (HRD), unit TI, serta umum.
Pemetaan Prinsip Kinerja ISO 38500:2008 – Cobit 4.1 Oleh ITGI PO1 Define IT Strategic Plan
ME1 Monitoring and Evaluating IT Performance
Kinerja ISO 38500:2008
ME4 Monitoring and Evaluating IT Governance
DS1 Define and Manage Service Level
Road Map to IT Governance
Studi Literatur
Metodologi Penelitian
Tahap 1: Pendahuluan Identifikasi Masalah Kinerja TI
Review Dokumen
Wawancara
Observasi
Tahap 2: Pengumpulan Data Kuesioner
Tahap 3: Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Kondisi Saat Ini (As Is)
Analisis Kondisi yang Diharapkan (To Be)
GAP Analysis
Tahap 4: Pembuatan Dokumentasi Tata Kelola dan Verifikasi
Pembuatan Dokumen Tata Kelola TI
Verifikasi Dokumen
Dokumen Tata Kelola TI
FASE 1 – IDENTIFY NEEDS
Fase 1 - Identify Needs • Pentingnya tata kelola TI telah mulai disadari, sehingga perlu adanya komunikasi dan konfirmasi mengenai kebutuhan tata kelola. • Dalam metodologi penelitian Tugas Akhir ini, fase 1 dilakukan pada tahap pengumpulan data, yang mencakup review dokumen, wawancara, observasi, serta survey kuesioner.
Pengumpulan Data
Hasil Review Dokumen, Wawancara, Observasi Pemetaan Proses Bisnis Utama Antatour terhadap proses-proses COBIT Proses Bisnis Utama Antatour
Back Office Proses COBIT hasil pemetaan prinsip Kinerja
Front Office PO1
DS1
DS1
ME1
ME1 ME4
Urutan Pembuatan Kuesioner Kuesioner Awareness and Communication PO1
Kuesioner Policies, Plans and Procedures PO1
Definisi Pernyataan Tingkat Kematangan: - Awareness and Communication
PO1 Define IT Strategic Plan
Pernyataan Tingkat Kematangan PO1
- Policies, Plans and Procedures - Tools and Automation - Skills and Expertise - Responsibility and Accountability - Goal Setting and Measurement
Kuesioner Tools and Automation PO1
Matriks Atribut Kematangan PO1 Kuesioner Skills and Expertise PO1 Kuesioner Responsibility and Accountability PO1 Kuesioner Goal and Measurement PO1
RACI Chart Metode RACI (Responsible, Accountable, Consulted, and/or Informed) Chart digunakan untuk menentukan aktivitas-aktivitas apa sajakah yang harus didelegasikan dalam organisasi, serta kepada siapa Fungsional Struktur RACI Chart COBIT 4.1
Antatour
Jumlah
Chief Financial Officer
CFO
Treasury, Acc, & IT Directorate*
TI, Non TI
1
Chief Information Officer
CIO
Treasury, Acc, & IT Directorate*
TI, Non TI
-
Sales Marketing Directorate
Non TI
1
Operation Directorate
Non TI
1
TI, Non TI
1
Business Process Owner
BPO Treasury, Acc, & IT Directorate (Vice Director)
Head Operation
HO
IT dept. Manager
TI
1
Chief Architect
CA
IT Staff
TI
2
Head Development
HD
IT Staff
TI
3
Non TI
1
Compliance, Audit, Risk, security
CARS
Internal Audit dept. Manager
Maturity Level PO1 0 – Non Existent
1 – Initial/ ad hoc
•Perencanaan strategis TI tidak dilakukan. •Tidak ada kesadaran manajemen bahwa perencanaan strategis TI dibutuhkan untuk mendukung sasaran bisnis.
•Kebutuhan perencanaan strategis TI telah diketahui oleh manajemen. •Perencanaan TI dilakukan dengan dasar “jika dibutuhkan” untuk merespon kebutuhan bisnis yang spesifik. Perencanaan strategis TI kadang kala didiskusikan dalam rapat manajemen. •Keselarasan kebutuhan bisnis, aplikasi dan teknologi muncul lebih karena dilakukan secara reaktif daripada karena strategi yang menyeluruh di organisasi. •Posisi resiko strategis diidentifikasi secara informal berbasis proyek ke proyek.
2 – Repeatable but Intuitive •Perencanaan strategis TI dibagi dengan manajemen bisnis berbasis kebutuhan. Pembaruan rencana TI muncul sebagai respon dari permintaan manajemen. •Keputusan strategis didorong oleh dasar proyek ke proyek tanpa konsistensi dengan strategi organisasi keseluruhan. •Resiko dan keuntungan pengguna dari keputusan strategis yang besar disadari secara intuitif.
3 – Defined •Sebuah kebijakan mendefinisikan kapan dan bagaimana melakukan perencanaan strategis TI. •Perencanaan strategis TI mengikuti sebuah pendekatan terstruktur yang didokumentasikan dan telah diketahui oleh semua staf. •Strategi TI secara keseluruhan mencakup sebuah definisi yang konsisten mengenai resiko yang akan dianut oleh organisasi sebagai pengikut atau inovator. •Strategi finansial, teknis dan sumber daya manusia TI secara bertahap mempengaruhi akuisisi produk dan teknologi baru. •Perencanaan strategis TI didiskusikan dalam rapat manajemen bisnis.
4 – Managed and Measurable •Perencanaan strategis TI adalah pendefinisian fungsi manajemen dengan tanggung jawab tingkat senior. •Manajemen dapat mengawasi proses perencanaan strategis TI, membuat keputusan yang diinformasikan berdasarkan hasilnya dan mengukur keefektifannya. •Terdapat perencanaan TI baik jangka pendek maupun jangka panjang dan telah dicascade dalam organisasi, dengan pembaruan dilakukan jika dibutuhkan. •Strategi TI dan strategi keseluruhan organisasi secara bertahap makin terkoordinasi dengan menuju kepada proses bisnis dan kapabilitas yang menambah nilai serta peningkatan penggunaan aplikasi dan teknologi melalui rekayasa proses bisnis. •Terdapat proses terdefinisi dengan baik untuk menentukan penggunaan sumber daya internal dan eksternal yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem dan operasi.
5 – Optimised •Perencanaan strategis TI adalah proses yang dilaksanakan dan terdokumentasi; secara berkelanjutan dipertimbangkan dalam pembuatan sasaran bisnis; dan menghasilkan nilai bisnis yang dapat dilihat melalui investasi TI. •Pertimbangan resiko dan penambah nilai diperbarui secara berkelanjutan dalam proses perencanaan strategis TI. •Rencana TI realistis jangka panjang dikembangkan dan diperbarui secara konstan untuk merefleksikan perubahan teknologi dan pengembangan yang berhubungan dengan bisnis. •Rencana strategis mencakup bagaimana perkembangan teknologi baru dapat mendorong terciptanya kapabilitas bisnis baru dan meningkatkan keuntungan kompetitif organisasi.
Contoh Pertanyaan Kuesioner
Policies, Plan and Procedures Jawaban Pertanyaan a
As Is (saat ini) b c d e
f
To Be (Harapan) a b c d e f
Bagaimana penerapan kebijakan, standar, dan prosedur yang telah dilakukan dalam perencanaan strategis TI Antatour, untuk mengelola dan mengatur semua sumber daya TI, agar selaras dengan strategi dan prioritas bisnis? a. Benar-benar tidak terdapat proses yang jelas. b. Tidak terdapat proses yang terstandarisasi. Yang ada adalah pendekatan ad hoc yang cenderung diterapkan oleh individual, atau berdasarkan kasus per kasus. c. Proses telah dikembangkan sampai pada tahap dimana orang-orang yang menangani satu tugas yang sama melakukan prosedur-prosedur secara seragam. Terdapat derajat kepercayaan yang tinggi pada pengetahuan individual dan, karena itu, mungkin sekali terjadi kesalahan. d. Sebuah kebijakan mendefinisikan kapan dan bagaimana melakukan perencanaan strategis TI. Prosedur itu sendiri belum canggih tetapi merupakan formalisasi praktik yang telah ada. e. Proses ditingkatkan secara konstan dan disediakan good practice. Terdapat proses yang terdefinisi dengan baik, untuk menentukan penggunaan sumber daya internal dan eksternal, yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem dan operasi Antatour. f. Perencanaan strategis TI adalah proses yang dilaksanakan dan terdokumentasi; secara berkelanjutan dipertimbangkan dalam pembuatan sasaran bisnis; dan menghasilkan nilai bisnis yang dapat dilihat melalui investasi TI.
Hasil Survey Kuesioner (1) Distribusi Jawaban Responden Distribusi Jawaban Atribut
AC PSP TA SE RA GSM
Status
a
b
c
d
e
f
0
1
2
3
4
5
as is
0,00%
0,00%
54,55%
36,36%
9,09%
0,00%
to be
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
9,09%
90,91%
as is
0,00%
0,00%
0,00%
54,55%
45,45%
0,00%
to be
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
9,09%
90,91%
as is
0,00%
18,18%
0,00%
72,73%
0,00%
9,09%
to be
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
100,00%
as is
18,18%
18,18%
9,09%
45,45%
9,09%
0,00%
to be
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
18,18%
81,82%
as is
18,18%
0,00%
18,18%
63,64%
0,00%
0,00%
to be
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
18,18%
81,82%
as is
0,00%
0,00%
18,18%
63,64%
18,18%
0,00%
to be
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
36,36%
63,64%
Hasil Survey Kuesioner (2) Uji Reliabilitas dengan Metode Cronbach’s Alpha Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha >0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005) Hasil Uji Reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 17.0 : Proses
Status
Alpha
Reliabilitas
as is
0,911
Sangat Reliabel
to be
0,833
Sangat Reliabel
PO1
Hasil Survey Kuesioner (3) Uji Validitas dengan Metode Korelasi Pearson Jika nilai r-hasil perhitungan lebih besar daripada nilai rtable, maka variabel/item dikatakan valid.
Hasil Uji Validitas menggunakan aplikasi SPSS 17.0 : No
Atribut
1
AC
2
PSP
3
TA
4
SE
5
RA
6
GSM
Status
r-hasil
as is to be as is to be as is to be* as is to be as is to be as is to be
0,810 0,896 0,756 0,896 0,928 N/A 0,915 0,683 0,894 0,846 0,883 0,702
r-table (n=11) 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pembobotan Tingkat Kematangan Hasil Rerata
Nilai Kematangan
≤ 0,55
0 - Non-Existent
> 0,55 – 1,55
1 - Initial/ad-hoc
> 1,55 – 2,55
2 - Repeatable but Intuitive
> 2,55 – 3,55
3 - Defined
> 3,55 – 4,55
4 - Managed and Measurable
> 4,55 – 5,00
5 - Optimised
Nilai Kematangan Proses PO1 Antatour No
Atribut
1 AC 2 PSP 3 TA 4 SE 5 RA 6 GSM Rata-rata
Nilai Rerata as is to be 2,55 4,91 3,45 4,91 2,82 5,00 2,09 4,82 2,27 4,82 3,00 4,64 2,697 4,85
Tingkat Kematangan as is to be 2 5 3 5 3 5 2 5 2 5 3 5 3 5
AC 5
4 GSM
3
PSP
2 1
As Is
0
To Be
RA
TA
SE
FASE 2 – ENVISION SOLUTION
Fase 2 – Envision Solution • Fase kedua dari road map ini dilakukan dalam 3 tahap. Pertama, organisasi harus menentukan posisinya saat ini (as is), mengukur kapabilitas serta kematangan proses TI yang terkait. Kedua, menetapkan target kapabilitas dan tingkat kematangan yang masuk akal untuk proses tersebut (to be). Ketiga, mengukur gap antara keduanya untuk dianalisis dan diubah menjadi perbaikan. • Dalam metodologi penelitian Tugas Akhir ini, fase 2 dilakukan pada tahap pengolahan dan analisis data.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Kondisi Saat Ini (1) Kondisi Kematangan PO1 Antatour terbagi menjadi dua kelompok yaitu Untuk atribut AC, SE dan RA berada pada tingkat kematangan 2 – Repeatable but Intuitive. Sedangkan untuk atribut PSP, TA dan GSM berada pada tingkat kematangan 3 – Defined.
Analisis Kondisi Saat Ini (2) Level 2 • Perencanaan strategis TI dibagi dengan manajemen bisnis berbasis kebutuhan. Pembaruan rencana TI muncul sebagai respon dari permintaan manajemen. • Tidak terdapat pelatihan formal atau komunikasi untuk prosedur standar. Terdapat derajat kepercayaan yang tinggi pada pengetahuan individual dan, karena itu, mungkin sekali terjadi kesalahan. Terdapat ketidakjelasan mengenai tanggung jawab saat muncul permasalahan. • Tanggung jawab diberikan kepada individual.
Analisis Kondisi Saat Ini (3) Level 3 • Sebuah kebijakan mendefinisikan kapan dan bagaimana melakukan perencanaan strategis TI. Prosedur itu sendiri belum canggih tetapi merupakan formalisasi praktik yang telah ada. • Perencanaan mengenai penggunaan dan standarisasi perangkat untuk mengotomasi proses telah didefinisikan. Perangkat digunakan untuk tujuan dasar, dan kemungkinan belum saling terintegrasi. Strategi finansial, teknis dan sumber daya manusia TI secara bertahap mempengaruhi penambahan produk dan teknologi baru. • Beberapa tujuan dan ukuran keefektifan ditetapkan, tapi tidak dikomunikasikan, dan terdapat keterhubungan dengan tujuan bisnis secara jelas. Proses pengukuran telah ada, tetapi belum diterapkan secara konsisten. Tidak terdapat prosedur untuk menguji proses perencanaan strategis TI.
Analisis Kondisi yang Diharapkan AC
• Rencana TI realistis jangka panjang dikembangkan dan diperbarui secara konstan untuk merefleksikan perubahan teknologi dan pengembangan yang berhubungan dengan bisnis. Pertimbangan resiko dan nilai tambah diperbarui secara berkelanjutan dalam proses perencanaan strategis TI.
PSP
• Perencanaan strategis TI adalah proses yang dilaksanakan dan terdokumentasi; secara berkelanjutan dipertimbangkan dalam pembuatan sasaran bisnis; dan menghasilkan nilai bisnis yang dapat dilihat melalui investasi TI.
TA
• TI digunakan secara terintegrasi di seluruh bagian untuk mengotomasi alir kerja, menyediakan perangkat untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan, serta membuat Antatour cepat beradaptasi.
SE
• Organisasi secara formal mendorong peningkatan keahlian secara berkelanjutan, berdasarkan tujuan pribadi dan organisasional yang didefinisikan secara jelas. Pelatihan dan pendidikan mendukung best practice. Pembagian pengetahuan merupakan budaya organisasi.
RA
• Pemilik proses perencanaan strategis TI berhak mengambil keputusan dan mengambil tindakan. Penerimaan tanggung jawab telah di-cascade ke seluruh organisasi secara konsisten.(
GSM
• Terdapat sistem pengukuran performa perencanaan strategis TI terintegrasi yang menghubungkan tujuan kinerja TI dengan tujuan bisnis. Peningkatan berkelanjutan adalah budaya organisasi.
Analisis Kesenjangan (gap)
Tingkat kematangan 2 menuju ke tingkat kematangan 5
Tingkat kematangan 3 menuju ke tingkat kematangan 5
Rekomendasi Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan untuk pencapaian tingkat kematangan 3, untuk atribut AC, SE dan RA
Tindakan perbaikan untuk pencapaian tingkat kematangan 4
Tindakan perbaikan untuk pencapaian tingkat kematangan 5
FASE 3 – PLAN SOLUTION
Fase 3 – Plan Solution • Fase ketiga dari road map adalah menerjemahkan hasil analisis peningkatan menjadi program yang selaras dengan nilai bisnis dan pendorong resiko. Tujuan TI dan bisnis dari program ini harus diterjemahkan ke dalam sekumpulan metrik. • Fase 3 dilakukan dalam tahap pembuatan rancangan tata kelola.
Perancangan Tata Kelola
Pengukuran Kinerja
Tujuan TI
. Respon terhadap kebutuhan bisnis . Derajat keselarasan (compliance) yang selaras dengan strategi bisnis pengukuran terhadap kebutuhan bisnis dan tata kelola . Respon terhadap kebutuhan tata kelola yang sesuai dengan arahan . Tingkat pemenuhan kepuasan bisnis direksi terhadap kondisi saat ini (current state) dari aplikasi dan proyek (cakupan, jumlah, dll)
outcome
pengesetan
Tujuan Proses
Mendorong & mengarahkan
. Pendefinisian bagaimana kebutuhan bisnis diterjemahkan ke dalam penawaran layanan . Pendefinisian strategi untuk penyampaian penawaran layanan . Kontribusi terhadap pengelolaan portofolio dari investasi bisnis yang berkaitan dengan TI . Penetapan kejelasan dampak bisnis terhadap resiko sumber daya dan objektif TI . Penyediaan transparansi dan pemahaman mengenai biaya, manfaaat, strategi, kebijakan dan tingkat layanan TI pengesetan
. .
.
pengukuran . Prosentase inisiatif TI dalam rencana
taktis TI yang mendukung rencana taktis bisnis . Prosentase proyek TI dalam portofolio proyek TI, yang dapat ditelusuri kembali sampai dengan rencana taktis TI secara langsung
Mendorong & mengarahkan
. Delay antara pembaruan rencana strategis/taktis bisnis dengan Pengikutsertaan bisnis dan manajemen pembaruan pembaruan rencana senior dalam penyelarasan rencana strategis/taktis TI strategi TI dengan kebutuhan bisnis . Prosentase pertemuan/rapat saat ini dan yang akan datang mengenai rencana strategis/taktis TI dimana representatif bisnis ikut pengukuran Pemahaman terhadap kemampuan TI berpartisipasi secara aktif saat ini . Delay antara pembaruan rencana Penyediaan skema prioritas untuk strategis TI dengan pembaruan objektif bisnis, yang mengukur rencana taktis TI kebutuhan bisnis . Prosentase dari rencana taktis TI yang memenuhi struktur/isi rencana yang Penerjemahan rencana strategis TI telah didefinisikan sebelumnya menjadi rencana taktis . Prosentase inisiatif/proyek TI yang diperjuangkan oleh pemilik bisnis
Indikator kinerja
Tujuan Aktivitas
.
. Prosentase tujuan TI dalam rencana strategis TI yang mendukung rencana strategis bisnis
Indikator Kinerja
Goal and Metrics PO1
. Derajat persetujuan pemilik bisnis pada rencana strategis/taktis TI
Contoh Goal and Metrics PO1 Merespon kebutuhan bisnis yang selaras dengan strategi bisnis
Prosentase persetujuan pemilik bisnis pada rencana strategis/ taktis TI = (∑ rencana strategis/taktis TI yang disetujui oleh pemiliki bisnis/ ∑ rencana strategis/ taktis TI) *100%
Pendefinisian bagaimana kebutuhan bisnis diterjemahkan ke dalam penawaran layanan
Dokumentasi hasil penerjemahan kebutuhan bisnis ke dalam penawaran layanan = ∑ Dokumentasi penawaran layanan yang merepresentasikan kebutuhan bisnis
Mengikutsertakan bisnis dan manajemen senior dalam penyelarasan rencana strategis TI dengan kebutuhan bisnis saat ini dan yang akan datang
Prosentase pertemuan/ rapat mengenai rencana strategis/ taktis TI dimana representatif bisnis ikut berpartisipasi secara aktif = (∑ Rapat rencana strategis TI yang dihadiri representatif bisnis/ ∑ Rapat rencana strategis TI) *100% Prosentase inisiatif/ proyek TI yang diperjuangkan oleh pemilik bisnis = (∑ Proyek TI yang digagas pemilik bisnis/ ∑ Proyek TI) * 100%
Rancangan Tata Kelola Evaluate
Monitor
Direct
Rancangan Tata Kelola Evaluate
• Manajemen TI Antatour harus mengevaluasi dan mengambil keputusan mengenai penggunaan TI saat ini dan masa depan, termasuk strategi, proposal dan pengaturan sumber daya (baik internal, eksternal, maupun keduanya). Manajemen TI juga harus memperhatikan kebutuhan bisnis saat ini maupun masa depan, serta tujuan yang ingin dicapai seperti misalnya mempertahankan keuntungan kompetitif, sebagaimana tujuan strategi spesifik yang sedang dievaluasi.
Direct
• Manajemen TI Antatour harus menetapkan tanggung jawab, dan mengarahkan persiapan dan implementasi untuk rencana dan kebijakan. Rencana harus menetapkan arahan untuk investasi proyek dan operasi TI. Kebijakan harus menetapkan perilaku penting dalam penggunaan TI.
Monitor
• Manajemen TI Antatour harus melakukan pengawasan, melalui sistem pengukuran yang layak, kinerja TI. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja TI telah selaras dengan rencana, terutama yang berkenaan dengan tujuan bisnis.
Rencana Aksi • Untuk memudahkan pencapaian Tujuan TI, dibuat Rencana Aksi yang mengelompokkan aktivitas-aktivitas proses perencanaan strategis TI menjadi dua kelompok sesuai dengan tujuan TI. • Dibuat pula time table sebagai panduan pelaksanaan Rencana Aksi untuk 3 tahun yang akan dibagi menjadi 6 semester.
Contoh Time Table Rencana Aksi No
1a
1b
1c
Aksi Mengikutsertakan bisnis dan manajemen senior dalam penyelarasan rencana strategis TI dengan kebutuhan bisnis saat ini dan yang akan datang Menentukan kebutuhan bisnis untuk proses product development, marketing, dan sales dengan Sales & Marketing Department Menentukan kebutuhan bisnis untuk proses penentuan dan delivery produk, layanan, dan proses pembayaran dengan Operational Department dan Tour and Document Department
2011 I
2012 II
I
2013 II
I
II
Rancangan Kebijakan (1) Untuk mengelola proses perencanaan strategis TI, dibutuhkan sebuah rancangan kebijakan yang memberikan panduan yang mudah diterapkan di keadaan sebenarnya, dengan memperhatikan rekomendasi tindakan-tindakan perbaikan dan pengukuran kinerja dalam Goals and Metrics yang telah dijelaskan sebelumnya, serta pemenuhan siklus model tata kelola berdasarkan ISO/IEC 38500:2008 untuk prinsip Kinerja dengan pemetaan pada proses COBIT PO1 Define a Strategic IT Plan.
Rancangan Kebijakan (2) Rancangan Kebijakan tersebut berisi: Latar Belakang
Tujuan
• Menjelaskan mengenai hal-hal yang mendasari pembuatan kebijakan.
• Menjelaskan mengenai tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan kebijakan.
Pihak Terkait
• Menjelaskan pihak-pihak dalam struktur organisasi Antatour yang memiliki kepentingan dalam pengelolaan perencanaan strategis TI.
Pernyataan Kebijakan
• Menjelaskan proses-proses yang perlu dilakukan dalam pengelolaan perencanaan strategis TI Antatour.
Penanggung Jawab Aktivitas
• Menunjuk tingkat tanggung jawab pihak-pihak dalam struktur organisasi secara spesifik yang dibagi menjadi empat kelompok tangggung jawab, yaitu pihak yang Responsible, Accountable, Consulted dan Informed.
Verifikasi Dokumen Tata Kelola Tanggung jawab dewan direksi dan eksekutif, terutama pihak manajemen TI
• Tanggung jawab pihak manajemen telah didefinisikan dalam Rancangan Kebijakan Pengelolaan Perencanaan Strategis TI. Secara spesifik, tanggung jawab tersebut dijabarkan dalam RACI Chart yang telah mendefinisikan pihak-pihak yang Responsible, Accountable, Consulted, dan Informed pada setiap proses pengelolaan perencanaan strategis TI.
Strukturstruktur, prosesproses mengenai pemenuhan kebutuhan bisnis oleh TI
•Dalam Rancangan Kebijakan Pengelolaan Perencanaan Strategis TI, telah didefinisikan proses-proses perencanaan strategis TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis, antara lain pada poin 2 dan poin 6. Selain itu, pada subbab 5.2 mengenai pengukuran kinerja, dalam Goals and Metrics juga telah didefinisikan hubungan antara tujuan bisnis, tujuan TI, proses yang perlu dilakukan untuk menyelaraskan keduanya, serta aktivitas yang perlu dilakukan dalam tiap proses. Struktur juga telah tergambarkan dalam struktur fungsional yang lalu diterjemahkan ke dalam RACI Chart.
Penilaian kapasitas organisasi untuk penetapan dan implementasi strategi TI
• Proses penilaian kapasitas telah didefinisikan di dalam Rancangan Kebijakan Pengelolaan Perencanaan Strategis TI pada Lampiran G poin 3a.
Pengarahan dan pengontrolan portofolio TI
• Rancangan tata kelola pada subbab 5.3 telah menjabarkan tata kelola yang telah membagi aktivitas-aktivitas TI menjadi 3 model siklus tata kelola berdasarkan ISO/IEC 38500:2008.