BROADBAND LEADER
BroadbandUnited merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahwa First Media memiliki berbagai bisnis layanan menggunakan jaringan pita lebar (broadband), baik dengan menggunakan teknologi kabel, maupun nirkabel. Perpaduan kedua teknologi tersebut (broadband united) memberikan mutu sekaligus keleluasaan bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan berkomunikasi. Keleluasaan ini juga membawa kelebihan tersendiri bagi masyarakat yang semakin banyak menikmati tontonan melalui smartphone, tablet, dan laptop yang memerlukan kemudahan mengakses internet dari berbagai lokasi. Merujuk pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan yang menitikberatkan pada ekonomi kreatif, maka First Media merupakan bagian penting penghantar lalu lintas gagasan kreatif untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia.
2
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
IKHTISAR PENTING
IKHTISAR KEUANGAN 2014
Dalam Jutaan Rupiah (kecuali dinyatakan lain)
2013
2012
1.478.631
1.223.581
1.138.314
11.483.783
4.018.884
3.168.262
18.763
(382.626)
309.771
Jumlah Aset
12.962.414
5.242.465
4.306.576
Kewajiban Lancar
1.459.868
1.606.207
828.543
Kewajiban Tidak Lancar
2.113.669
1.199.504
1.061.432
Jumlah Kewajiban
3.573.537 9.388.877
2.805.711
1.889.975
2.436.754
2.416.601
Pendapatan
2.026.070
1.754.102
1.322.439
Laba Kotor
1.433.620
1.279.988
937.312
Biaya Operasional*
634.638
718.015
667.872
EBITDA
798.982
561.973
269.440
Penyusutan & Amortisasi Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak
394.400
361.992
262.127
KINERJA NERACA Aset Lancar Aset Tidak Lancar Modal Kerja Bersih
Ekuitas Bersih KINERJA USAHA
7.828.319 7.943.319
19.937
10.470
7.731.975
(103.375)
(105.162)
211.344
123.312
115.632
7.943.319
19.937
10.470
7.731.975
(103.375)
(105.162)
211.344
123.312
115.632
4.438
(59)
(60)
Marjin Laba Kotor
70,76
72,97
70,88
Marjin EBITDA
39,44
32,04
20,37
392,06
1,14
0,79
Rentabilitas Modal
84,60
0,82
0,43
Rentabilitas Aset
61,28
0,38
0,24
101,29
76,18
137,39
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
38,06
115,14
78,21
Rasio Kewajiban terhadap Aset
27,57
53,52
43,89
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma
-
-
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan Non-Pengendali Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan Non-Pengendali Laba (Rugi) Per Saham Dasar** RASIO (%)
Marjin Laba Tahun Berjalan
Rasio Lancar
Catatan: *) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi **) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh
2
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
FINANCIAL HIGHLIGHTS In Millions of Rupiah (except stated otherwise) BALANCE SHEET PERFORMANCE Total Current Assets Total Non Current Assets Working Capital Total Assets Total Current Liabilities Total Non Current Liabilities
Total Assets
147,3%
Total Liabilities Stockholders' Equity - Net OPERATING Revenues Gross Profit *Operating Expenses EBITDA Depreciation & Amortization Gain from Divestment of Subsidiary
Operating Expenses
-11,6%
Profit for The Year after Proforma Adjustments Income (Loss) Attributable to: Equity Holders of the Parent Entity Non - Controlling Interests Total Comprehensive Income for the Year Comprehensive Income (Loss) Attributable to: Equity Holders of the Parent Entity Non - Controlling Interests
Revenues
15,5%
**Basic Income (Loss) Per Share RATIOS (%) Gross Margin EBITDA Margin Profit for The Year Margin Return on Equity Return on Assets Current Ratio
EBITDA
42,2%
Debt to Equity Ratio Debt to Assets Ratio Notes: *) Operating expenses are presented excluding depreciation & amortization **) Earning per share are presented in full IDR
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
3
IKHTISAR PENTING
IKHTISAR KINERJA SAHAM
SHARE PERFORMANCE HIGHLIGHTS KINERJA SAHAM
2014
2013
SHARE PERFORMANCE
Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Rp)
4.438
(59)
Basic Income (Loss) Per Share (Rp)
Jumlah Saham yang Beredar (Saham)
1.742.167.907
1.742.167.907
Outstanding Shares (Shares)
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)
1.742.167.907
1.742.095.847
Weighted Average Shares (Shares)
5.389
1.399
Book Value Per Share (Rp)
Nilai Buku Per Saham (Rp)
STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM SHAREHOLDERS' STRUCTURE Pemegang Saham Shareholders Modal Dasar Authorized Capital
Jumlah Saham Biasa Number of Common Shares
Jumlah Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
6.967.587.600
3.483.793.800.000
%
Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital AcrossAsia Limited
959.976.602
479.988.301.000
55,10
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,76
Masyarakat dan Kepemilikan di bawah 5% Public and Shareholders Under 5%
194.023.927
97.011.963.500
11,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital
1.742.167.907
871.083.953.500
100
Jumlah Saham dalam Portepel Number of Shares in The Portfolio
5.225.419.693
2.612.709.846.500
HARGA SAHAM SHARE PRICE Harga Saham Per Kuartal
Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
2014
2014
Tertinggi (Rp)
900
2.500
3.800
3.610
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
530
815
1.900
2.275
Lowest (Rp)
Akhir (Rp)
860
2.050
3.520
2.590
Closing (Rp)
3.037.600
15.843.500
13.639.000
5.427.000
Volume (Shares)
Volume (Saham) 2013
2013
Tertinggi (Rp)
620
980
710
690
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
510
560
520
520
Lowest (Rp)
Akhir (Rp)
590
700
600
580
Closing (Rp)
4.679.000
5.608.000
617.500
851.000
Volume (Shares)
Volume (Saham)
4
Share Price Per Quarter
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEBELUMNYA BURSA EFEK SURABAYA)
HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (PREVIOUSLY THE SURABAYA STOCK EXCHANGE)
Tanggal Pencatatan Listing Date
Tambahan Jumlah Saham (Lembar) Addition Number of Shares
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi Total Outstanding Shares
Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp) Nominal Value Per Share (Rp)
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
27 Januari 2000
20.000.000
20.000.000
500
Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing
25 Pebruari 2000
354.300.000
374.300.000
500
Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I
2 Pebruari 2007
441.674.000
815.974.000
500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
27 Juni 2008
13.000.000
828.974.000
500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
1 Juli 2008
500.000
829.474.000
500
Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II
24 Mei 2010
912.421.400
1.741.895.400
500
1.500
1,741.896.900
500
Asal Saham Origin of Shares
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
28 Januari 2011
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
11 Juli 2011
78
1.741.896.978
500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
3 Mei 2013
270.929
1.742.167.907
500
2013 Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
4,000
2014 Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
Rp 3,800
3,000
2,000
1,000
0
Tertinggi
Terendah
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5
10
34
Ikhtisar Keuangan
2
Ikhtisar Saham
4
Daftar Isi
6
Pendahuluan
8
Sekilas Perseroan
10
Kronologi Kepemilikan Saham
14
Profil Komisaris
20
Sambutan Dewan Komisaris
24
Profil Direksi
28
Laporan Direksi
32
Analisa dan Pembahasan Manajemen
34
Visi dan Misi Perseroan
40
Nilai Perusahaan dan Strategi Usaha
41
Sejarah Ringkas
42
Ikhtisar Penting 2014
43
Penghargaan 2014
44
Potensi Pasar
46
Tata Kelola Perusahaan
48
48
6
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Tinjauan Operasional
62
Layanan Internet:
PT Link Net Tbk - FastNet
- DataComm PT Internux - Bolt! Super 4G
62 64 66
Layanan Televisi Berlangganan
PT First Media Television - HomeCable
68
PT Indonesia Media Televisi - BIG TV
70
Produksi Konten
PT First Media Production - First Media Production
72
PT First Media News - BeritaSatu News Channel
74
PT Cinemaxx Global Pacific - Cinemaxx
76
62
Bioskop
Infrastruktur Telekomunikasi
PT Prima Wira Utama
78
PT MSH Niaga Telecom Indonesia
79
Teleponi
Area Layanan
80
Sumber Daya Manusia
82
Tanggung Jawab Sosial
84
Struktur Organisasi Anak Perusahaan
86
Informasi Perusahaan dan Entitas Anak Perusahaan Perseroan
88
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
93
66
tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014
Laporan Keuangan
76
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
7
PENDAHULUAN
B
idang teknologi, informasi & komunikasi (“TIK”) saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, TIK sedang mengalami tren perkembangan yang pesat, salah satunya ditandai dengan adanya layanan dan teknologi
baru seperti teknologi komputasi awan (cloud computing), smart city, big data, alamat protokol internet versi 6 (IPv6) dan adanya konvergensi media. Dengan tren perkembangan yang pesat ini, dapat diperkirakan Indonesia akan turut serta mengalami transformasi dalam bidang TIK.
Transformasi TIK di dalam negeri disebut dapat menjadi pendorong akselerasi pertumbuhan Indonesia dalam berbagai bidang terutama sebagai pendorong akselerasi perekonomian yang berbasis kepada kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif. Transformasi TIK di dalam negeri ini sejalan dengan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi Dunia mengenai Masyarakat Informasi (World Summit on the Information Society) tahun 2003 dan 2005 yang mengharapkan seluruh negara di dunia menindaklanjuti rencana aksi pembangunan dunia menuju masyarakat informasi yang menitikberatkan kepada kesejahteraan manusia (people-centered development) dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
8
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Rencana aksi tersebut mengharapkan agar pada tahun 2015, minimal separuh penduduk dunia harus sudah bisa mengakses informasi dengan menggunakan fasilitas TIK. Laporan Hurun 2014 yang dikeluarkan oleh The Hurun Research Institute - China menjelaskan bahwa industri yang berbasiskan teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) menjadi pemimpin dalam bisnis dunia. Hal ini dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google. Melihat tren perkembangan TIK yang pesat tersebut, Perseroan menilai TIK sebagai suatu faktor penting dalam mendukung kegiatan bisnis yang dijalankannya. Dengan perkembangan TIK, Perseroan dapat melakukan konvergensi atas layanan internet, penyiaran dan telekomunikasi yang dimilikinya.
Dengan tetap fokus kepada konsep “TriplePlay” yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm), Perseroan menilai perkembangan TIK dapat memberikan efisiensi dalam penyediaan layanan TriplePlay serta memberikan pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam menyediakan layanan baru bagi pelanggannya. Perkembangan TIK dan fokus Perseroan akan konsep TriplePlay telah berhasil membawa Perseroan menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
9
SEKILAS P
erseroan merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia. Perseroan merupakan pelopor dalam layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu dengan memperkenalkan konsep TriplePlay, yakni penyediaan layanan televisi berlangganan (“HomeCable”), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”), seluruhnya dalam satu jaringan telekomunikasi yang handal milik Perseroan.
10
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PERSEROAN Sejarah Perseroan dimulai pada tahun 1994, dengan berdirinya
kapasitas kabel dalam melakukan transmisi data berkecepatan tinggi.
PT Safira Ananda yang berkedudukan di Jakarta dan didirikan
Dengan teknologi tersebut, Perseroan dapat mentransmisikan lebih dari
berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 6 Januari 1994 yang dibuat
100 saluran televisi dan layanan internet berkecepatan tinggi secara
dihadapan Siti Safariyah S.H., Kandidat Notaris, pengganti dari
serentak.
Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notaris di Jakarta. Dalam perjalanan bisnisnya, PT Safira Ananda telah mengalami beberapa kali perubahan nama, dengan perubahan nama terakhir terjadi
Saat ini konsep bisnis TriplePlay disediakan oleh Perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Link Net Tbk dan PT First Media Television.
di tahun 2007, menjadi PT First Media Tbk.
Layanan Broadband Wireless Access
Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik pada tahun 2000 dan
Pada tahun 2009, Perseroan mulai mengembangkan layanan nirkabel
melakukan pencatatan saham pertama kali di Bursa Efek Surabaya
(wireless) setelah memperoleh izin untuk dapat menyelenggarakan
(yang kemudian dilebur bersama Bursa Efek Jakarta menjadi
jaringan tetap lokal berbasis Packet-Switched menggunakan pita
Bursa Efek Indonesia).
frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) pada pita frekuensi radio 2360 MHz- 2375 MHz
Konsep Bisnis TriplePlay
untuk Zona 1 (Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (Banten, Jakarta, Bogor,
Pada tahun 2007, Perseroan melakukan repositioning bisnis yang
Depok, Tangerang, Bekasi).
radikal dengan menyediakan layanan telekomunikasi dan multimedia
Untuk penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz, Perseroan telah
terpadu yang pertama di Indonesia. Layanan terpadu tersebut dikenal
memperoleh Izin Pita Frekuensi Radio untuk masing-masing daerah
dengan konsep TriplePlay, dimana Perseroan menyediakan layanan
layanan Zona 4 dan Zona 1 dengan pita frekuensi Blok 13 (2360-2375
terpadu yang terdiri dari layanan televisi berlangganan (“HomeCable”),
MHz). Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan
layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan layanan
dan mengantisipasi perkembangan teknologi yang pesat, Perseroan mulai
komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”).
mengembangkan jaringan wireless Perseroan dengan teknologi
Layanan TriplePlay dari Perseroan diperkuat dengan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang dimiliki dan dioperasikan Perseroan. Teknologi digitalisasi tersebut memungkinkan kompresi data yang lebih besar sehingga meningkatkan
Long Term Evolution (LTE) pada tahun 2013. Untuk memperkuat pengembangan jaringan wireless miliknya, Perseroan di tahun 2014 telah mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap yang merupakan pemegang saham utama dari PT Internux, penyedia jaringan wireless dengan merek dagang Bolt!Super4G.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
11
Pengembangan Usaha Menuju Konvergensi Teknologi, Media dan
konten-konten siaran in-house yang telah dikembangkan sebelumnya
Telekomunikasi
oleh Perseroan.
Perluasan jaringan kabel milik Perseroan melalui anak perusahaannya
Konten siaran yang dikembangkan Perseroan tidak hanya dapat
PT Link Net Tbk, hingga akhir tahun 2014, telah mencapai sekitar
dinikmati melalui televisi, tetapi juga dengan layanan Over The Top
1,4 juta home-passed di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
(OTT) berbasis content-streaming melalui komputer, notebook, tablet,
Bekasi (Jabodetabek), Bandung dan Surabaya.
dan smartphone, dengan aplikasi TV Anywhere milik Perseroan
Perluasan jaringan kabel tersebut juga diperuntukkan sebagai backbone
yaitu First Media GO. Sebagai nilai tambah untuk mendukung bisnis
dari Base Transceiver Station (BTS) Perseroan yang dibangun untuk
medianya, di tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan telah
menyediakan layanan Broadband Wireless Access di Zona 1 dan
mengakuisisi PT Cinemaxx Global Pasifik, perusahaan penyelenggara
Zona 4. Saat ini Perseroan, baik sendiri maupun melalui anak
bioskop di Indonesia.
perusahaannya, telah memiliki sekitar 2600 BTS di Zona 4 (Banten, Jakarta,
Dalam rangka memperkuat linis bisnis telekomunikasinya, Perseroan melalui anak perusahaannya, telah
Bogor, Depok, Tangerang,
mengakuisisi
Bekasi), dan saat ini sedang
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH
dalam proses roll-out
Niaga”), perusahaan penyedia layanan
pembangunan BTS di
nilai tambah kartu panggil (calling
Zona 1 (Sumatera
card).
Bagian Utara).
Perseroan melihat bahwa
Selain
telekomunikasi melalui telepon
memperluas
sudah merupakan salah satu
jaringan
kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern, terutama bagi para pelaku usaha (korporasi). Melalui MSH Niaga, Perseroan dapat memberikan solusi
telekomunikasinya,
telekomunikasi bagi pelaku usaha
Perseroan juga
yang membutuhkan layanan teleponi
senantiasa melakukan
dengan biaya yang lebih efisien, terutama
upgrade atas jaringan
untuk penyediaan layanan pelanggan dan
kabel berbasis HFC miliknya, antara lain dengan mengubah sistem konfigurasi menjadi DOCSIS 3.0 untuk dapat menghantarkan bandwidth internet sampai dengan
Guna melengkapi layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu
100 Mbps.
yang disediakan Perseroan, tahun 2014 Perseroan melalui anak
Mencermati persaingan dalam bisnis telekomunikasi yang semakin ketat, Perseroan melihat bahwa perluasan jaringan dan pengembangan
12
mendukung kegiatan operasional antar cabang yang terpisah di berbagai wilayah.
perusahaannya mengakuisisi PT Prima Wira Utama (“PWU”), pengelola infrastruktur pasif multimedia.
teknologi saja belum cukup. Seiring dengan pengembangan jaringan
Perluasan jaringan, pengembangan teknologi dan konten merupakan
backbone dan konfigurasinya, Perseroan juga mengembangkan konten
upaya pengembangan usaha terus menerus dari Perseroan untuk
dalam penyediaan layanan Perseroan.
mencapai visi dan misi Perseroan sebagai penyelenggara jasa
Konten menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan usaha
Megamedia terpadu terkemuka di Indonesia.
Perseroan yang memberikan nilai tambah dan daya pembeda dalam
Dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang dilakukan,
layanan Perseroan, terutama dalam rangka mewujudkan misi Perseroan
Perseroan berupaya mewujudkan konvergensi teknologi, media, dan
sebagai penyedia layanan Megamedia. Perseroan aktif mengembangkan
telekomunikasi (TMT), yang diyakini dapat memberikan pengalaman
berbagai konten siaran in-house pada tahun 2014, yaitu
baru bagi para pengguna layanan Perseroan dalam menikmati layanan
BeritaSatu SPORTS dan BeritaSatu ENGLISH melalui anak perusahaan
telekomunikasi dan multimedia berkualitas tinggi dan menciptakan
PT First Media News (“FMN”), serta Foodie, Kairos, dan Karaoke melalui
efisiensi dalam penyelenggaraan layanan oleh Perseroan yang dapat
anak perusahaan PT First Media Production (“FMP”), melengkapi
memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
13
KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM 2014 Di tahun 2014, Perseroan tidak PEMEGANG SAHAM PT FIRST MEDIA Tbk
55,10%
mengalami perubahan kepemilikan
AcrossAsia Ltd
saham. Kepemilikan saham masih
33,76%
sama dengan tahun 2013.
PT Reksa Puspita Karya
11,14%
Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
2013
Pada tanggal 22 Agustus 2013, pemegang saham Perseroan telah melakukan konversi Waran Seri II menjadi saham. Konversi Waran Seri II tersebut menyebabkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tangggal 22 Agustus 2013, yang dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.742.167.907 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 871.083.953.500. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-35144 tanggal 26 Agustus 2013, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut: 55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya 11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.742.167.907
871.083.963.500
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.000
55,10
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,76
194.023.927
97.011.963.500
11,14
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
2012
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan di atas 5% (lima persen) yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”) Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut : 55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya 11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.896.978
870.948.489.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.000
55,10
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,76
193.752.998
96.876.499.000
11,14
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
14
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Pada tanggal 5 Oktober 2011, pemegang saham Perseroan yang berasal dari masyarakat telah melaksanakan Waran Seri II dan dana pelaksanaan Waran Seri II tersebut telah diterima penuh oleh Perseroan. Atas pelaksanaan Waran Seri II tersebut
2011
peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Oktober 2011 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 21 Oktober 2011, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.741.896.978 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 870.948.489.000 dengan susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut: Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.896.978
870.948.489.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.000
55,11
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,77
193.752.998
96.876.499.000
11,12
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 16 tanggal 3 Juni 2011, yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-36144.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 3.483.793.800.000 terbagi menjadi 6.967.587.600 saham dan meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya 11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5% Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.896.978
870.948.489.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.500
55,10
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,76
193.752.998
96.876.499.000
11,14
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
Pada tanggal 18 Maret 2010, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 1.650.000.000.000 yang terbagi menjadi 3.300.000.000 saham, sebagaimana disetujui berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
2010
Luar Biasa Perseroan tanggal 4 Maret 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 4 Maret 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-13941.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 18 Maret 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 55,11% = AcrossAsia Ltd 33,77% = PT Reksa Puspita Karya 11,12% = Pemegang Saham dengan Kepemilikan di bawah 5%
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
15
KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM
2010 LANJUTAN
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
3.300.000.000
1.650.000.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.895.400
870.947.700.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.000
55,11
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,77
193.751.420
96.875.710.000
11,12
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 19 April 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 21 tanggal 19 April 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 20 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II) dan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 912.421.400 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 456.210.700.000 sebagai hasil pelaksanaan PUT II. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-21071 tanggal 18 Agustus 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
3.300.000.000
1.650.000.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.895.400
870.947.700.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.000
55,11
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,77
193.751.420
96.875.710.000
11,12
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
2008
Pada tanggal 26 Juni 2008 dan tanggal 30 Juni 2008, PT Reksa Puspita Karya melakukan pelaksanaan Waran Seri I masing-masing sejumlah 13.000.000 lembar waran dan 500.000 lembar waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.000 per lembar waran. Dana pelaksanaan Waran Seri I tersebut telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2008 dan 1 Juli 2008 masing-masing sebesar Rp 13.000.000.000 dan Rp 500.000.000. Dengan demikian, setelah pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan mengalami peningkatan menjadi sejumlah 829.474.000 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 414.737.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut kemudian disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 4 tanggal 13 Nopember 2009, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan selanjutnya dinyatakan di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 13 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00269 tanggal 6 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0000833.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 6 Januari 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 55,11% = AcrossAsia Ltd 33,77% = PT Reksa Puspita Karya 11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
16
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Keterangan
Jumlah Saham Modal Dasar
Jumlah Nominal
%
1.497.200.000
748.600.000.000
829.474.000
414.737.000.000
100
Across Asia Ltd
457.131.718
228.565.858.000
55,11
PT Reksa Puspita Karya
280.079.704
140.039.852.000
33,77
92.262.580
46.131.290.000
11,12
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
2008 LANJUTAN
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
2007
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2006 sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 85, tanggal 29 Desember 2006, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 5 Maret 2007 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 441.674.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 220.837.000.000 sebagai hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. W7-HT.01.04-6246 tanggal 3 Mei 2007, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 56,02% = AcrossAsia Ltd 32,67% = PT Reksa Puspita Karya 11,31% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Modal Dasar
Jumlah Nominal
%
1.497.200.000
748.600.000.000
815.974.000
407.987.000.000
100
Across Asia Ltd
457.131.716
228.565.858.000
56,02
PT Reksa Puspita Karya
266.579.704
133.289.852.000
32,67
92.262.580
46.131.290.000
11,31
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
17
DEWAN KOMISARIS 18
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dari kiri ke kanan: Markus Permadi, Ito Sumardi DS, Theo Sambuaga, Muladi, Rizal Ramli, Didik J. Rachbini, Benny Haryanto, Richard Setiadi, Nanan Soekarna
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
19
PROFIL KOMISARIS
Theo Sambuaga | Presiden Komisaris Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Theo Sambuaga juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk (2010-sekarang), ), Pimpinan Umum Harian Suara Pembaruan dan Presiden BeritaSatu Media Holding (2013-sekarang), serta pernah menjadi Presiden Globe Media Group (2010-2011). Theo Sambuaga pernah menjadi anggota DPR RI mewakili Golongan Pemuda (1982-1998), anggota MPR RI (1982-2009), Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (1998), kemudian menjadi Menteri Negara Perumahan dan Permukiman Republik Indonesia (1998-1999). Pada tahun 2009, beliau menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hingga sekarang. Beliau menyelesaikan pendidikan S2 dalam bidang ilmu International Public Policy di School of Advanced International Studies, John Hopkins University, Amerika Serikat.
Prof. DR. Didik J. Rachbini | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006. Didik J. Rachbini adalah Pendiri INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). Perjalanan karir beliau, banyak di seputar dunia pendidikan dan penelitian. Memulai karir sebagai Asisten Dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1982, dan di tahun berikutnya, meraih gelar Insinyur. Beliau menjadi dosen di almamaternya hingga tahun 1985. Selanjutnya beliau menjadi Peneliti sekaligus Kepala Program Penelitian LP3ES (1985-1994), Direktur Utama PT Insan Selaras (1997-1999), Pengajar di Universitas Nasional, Jakarta (1993-1994), Konsultan FAO dan UNDP (1990-1995), menjadi Direktur Ekonomi di badan konsultan yang didirikannya, PT Konsultan INDEF (1995-2000), Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (1995-1997), Pembantu Rektor I Universitas Mercu Buana (1997-2005), Komisaris PT Angkasa Pura I (1998-1999), dan pernah menjadi Anggota DPR RI (2004-2009). Didik J. Rachbini meraih gelar Master of Science dan Ph.D dari Central Luzon State University, Filipina.
20
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
DR. Rizal Ramli | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Rizal Ramli adalah salah satu anggota United Nation Development Programme Advisory Panel (UNDP) untuk pengembangan masyarakat. Rizal Ramli adalah Pendiri ECONIT Advisory Group dan menjadi Chairman sejak tahun 2002 sampai saat ini. Beliau pernah menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Ka Bulog) (April 2000-Maret 2001), Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Agustus 2000-Juni 2001), Menteri Keuangan Republik Indonesia (Juni-Juli 2001), Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan (Agustus 2000 - Juni 2001), Ketua Tim Keppres 133 (Agustus 2000-Juni 2001), dan pernah menjadi Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk (2006-2008). Rizal Ramli memperoleh gelar Ph.D dalam Bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat. Prof. DR. H. Muladi, SH | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Muladi memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Diponegoro. Kemudian menjadi Rektor dan Guru Besar di universitas yang sama. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Kongres Crime Prevention and Criminal Justice (ECOSOC) (1991-1998), Anggota Komnas HAM (1993-1998), Anggota MPR RI, Fraksi Utusan Daerah (1997-1999), Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998) dan pada Kabinet Reformasi Pembangunan merangkap sebagai Menteri Sekretaris Negara (1998-1999), Ketua Institute for Democracy and Human Rights di The Habibie Center (1999-2002), Hakim Agung RI (2000-2001), Gubernur Lemhanas (2005-2011), Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM (2009-2014). Muladi merupakan lulusan Universitas Diponegoro di bidang Hukum tahun 1968, Pasca Sarjana di bidang Hukum dengan predikat Cumlaude dari Universitas Padjadjaran, Bandung dan KSA III Lemhanas.
DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MM | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Ito Sumardi adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Beliau memulai tugasnya di Kores 811 Serang (1978-1980), Polwil 15.3 Timtim (1979-1980), Ajudan Deputi Kapolri/Wakapolri (1980-1982), Metro 701 (1982- 1985), PTIK (1986-1989), Lantas Polri (1989-1996). Beliau pernah bertugas di beberapa satuan operasional kewilayahan, seperti Operasi Kepolisian Khusus di Timor Timur, Aceh dan Papua. Menjadi Ajudan Wakapolri, Komandan Kontingen Garuda XIV/11, Komandan Satgas Tsunami Aceh dan AMM, dan saat ini mendapat kepercayaan negara untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Republik Uni Myanmar. Ito Sumardi merupakan lulusan Akabri tahun 1977, melanjutkan pendidikan PTIK tahun 1986, menyelesaikan pendidikan bidang Hukum tahun 1996, pendidikan Pasca Sarjana bidang Bisnis Administrasi, pendidikan Pasca Sarjana bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, pendidikan Pasca Sarjana bidang Hukum Pidana, dan mendapat gelar Doktor Hukum Pidana dari Universitas Padjadjaran Bandung.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
21
PROFIL KOMISARIS
Drs. Nanan Soekarna | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014. Nanan Soekarna adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Beliau memulai karirnya di Polda Metro sebagai Dan Unit Patko Sabhara 1979, dan sebagai Wadan Kie III Sat pada tahun 1980. Kemudian menjabat di berbagai posisi pada Polres Tangerang, terakhir sebagai Kadis Serse (1981-1984). Beliau bertugas di Mabes Polri sebagai Pasis PTIK XXI (1984-1986), SPN Mojokerto dengan posisi terakhir sebagai Ka Korsis (1986-1990), Polwil Bojonegoro sebagai Kabag Reserse (1990-1992), Polres Kediri sebagai Wakapolres (1992-1994), Pol XXX sebagai Pasis Sespim (1994-1995), AKPOL sebagai Dan Yon Tar (1995), Polda Metro Jaya sebagai KORSPRIPIM (1995-1996), Polres Jakarta Timur sebagai Kapolres (1996-1997), Polda Kalimantan Selatan sebagai Kadit Serse (1997-1998), GAB XXVI sebagai Pasis SESKO (1998-1999), kembali ke Mabes Polri sebagai Kasubdit Kamneg Serse (1999-2000), sebagai Koorspripim Kapolri (2000-2001), sebagai Kapus Kodalops Polda (2001), kemudian Polwil Purwakarta sebagai Kapolwil (2001), Polwil Bogor sebagai Kapolwil (2001-2002), sebagai SES NCB-Interpol Indonesia (2002-2003), Polda Metro Jaya sebagai Wakapolda (2003-2004), Polda Kalimantan Barat sebagai Kapolda (2004-2006), Staf Ahli Kapolri (2006-2009), Kadiv Humas Polri (2009), Irwasum Polri (2009-2011). Nanan Soekarna merupakan lulusan Akabri tahun 1978, melanjutkan pendidikan Palan Reserse Narkotik tahun 1987, pendidikan PTIK tahun 1986, Kibi Hankam tahun 1988, FBI National Academy Quantico USA tahun 1989, Sespim Pol Angkatan XXX tahun 1995, Sesko Gab angkatan XXVI tahun 1999, Lemhanas KSA XIII tahun 2005, dan Police Leadership Executive Course NEI (National Executive Institute) FBI Academy Quantico USA tahun 2008. Beberapa penugasan luar negeri yaitu Muhibah Taruna Akabri (perwakilan Akpol) ke Jepang tahun 1974, Misi perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Namibia / South West Africa tahun 1990, Misi Perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Cambodia tahun 1992, serta seminar-seminar / konferensi-konferensi di Jepang, Australia, Belanda, Lyon, USA, New Zealand, Jerman, Thailand, Hongkong, Turki, Malaysia dan Myanmar.
Benny Haryanto | Komisaris Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014. Beliau memulai karirnya sebagai Manajemen Trainee di Bank Danamon dan kemudian melanjutkan karirnya di Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank di Jakarta. Benny Haryanto telah menjabat berbagai posisi manajemen, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama empat tahun (2002-2006). Kemudian, bergabung dengan grup Lippo di berbagai posisi manajemen termasuk sebagai Presiden Komisaris di PT Lippo Securities (2014-sekarang). Benny Haryanto meraih gelar Bachelor of Administration dari Brandon University, di Manitoba dan gelar Master of Business Administration dari Washburn University di Kansas, Amerika Serikat.
22
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Markus Permadi | Komisaris Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013. Markus Permadi memulai karirnya di Citibank N.A. (1971-1983) dengan pangkat terakhir Vice President, kemudian pindah untuk bergabung di PT Bank Central Asia dengan jabatan sebagai Direktur (1983-1990), setelah itu menjabat sebagai Presiden Direktur pada PT Bank Lippo (1990-1998). Beliau juga menjabat sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya pada Kantor Menteri Negara BUMN/Badan Pengelola BUMN (1998) dan Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), serta menjabat sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1998-September 2003). Selanjutnya beliau melanjutkan perjalanan karirnya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (Juni 1999-Desember 2000) dan Komisaris Independen (Juni 2001-Mei 2007), kemudian menjabat sebagai Vice Chairman/Komisaris Independen pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (September 2003-Mei 2005), menjabat sebagai Komisaris pada Lembaga Penjamin Simpanan (Oktober 2005-September 2008). Beliau kemudian bergabung di PT Broadband Multimedia Tbk sebagai Komisaris (2006- 2007). Perjalanan karir beliau tidak berhenti sampai di situ, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Ciptadana Multifinance (2006-2007). Kemudian menjadi Komisaris pada PT Media Interaksi Utama (Januari 2007-Januari 2011), Non-Excecutive Director pada Bowspirit Capital Corporation Ltd (September 2007- Mei 2012), Presiden Komisaris pada PT Star Pacific Tbk (April 2009 - April 2013), Sekretaris pada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (1993-sekarang) dan Komisaris pada PT Bank National Nobu Tbk (Maret 2012- sekarang). Markus Permadi meraih gelar S1 pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan meraih gelar S2 pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Richard Setiadi | Komisaris Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014. Richard Setiadi memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Arthur Andersen pada tahun 1994 dan selama karir beliau sebagai audit eksternal, beliau melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka salah satunya PT Matahari Putra Prima Tbk. Beliau kemudian bergabung dengan PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Head of Finance and Accounting pada tahun 2001. Dan untuk selanjutnya menjadi bagian dari Lippo Group Companies. Beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer Matahari Food Business. Saat ini beliau juga memegang posisi sebagai Direktur di PT Multipolar Tbk (2013-sekarang) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (2012-sekarang). Richard Setiadi meraih gelar S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta sebagai lulusan terbaik tahun 1994.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
23
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
Pemegang Saham yang Terhormat, Segala Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa Perseroan dapat melampaui persaingan usaha di tahun 2014 dengan baik. Dengan kerja keras dan dedikasi tinggi, Perseroan mampu mengembangkan usahanya dengan baik dan terstruktur. Selama tahun 2014 kita telah menyaksikan kemajuan bisnis yang signifikan dari PT First Media Tbk beserta seluruh unit usahanya. Masing-masing dari setiap unit usaha sudah memberikan dedikasi yang penuh untuk mengembangkan usahanya. Menciptakan antusiasme dalam masyarakat menjadi pola berpikir strategis Perseroan dalam proses pengembangan setiap unit usaha. Hal ini tidak lepas dari misi Perseroan yang selalu mengutamakan pelanggan. Pencapaian di tahun ini tidak lepas dari dukungan Direksi yang telah menjalin kerja sama yang baru di seluruh jajaran Perseroan dan mengarahkan Perseroan
dipastikan bahwa pertumbuhan sambungan internet akan sangat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat secara luas. PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN Pada Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 April 2014, telah diangkat 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Komisaris yaitu : Nanan Soekarna, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi. Dengan pengangkatan tersebut, maka komposisi akhir jajaran Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) Presiden Komisaris oleh Theo Sambuaga, 5 (lima) Komisaris Independen oleh Didik Junaidi Rachbini, Rizal Ramli, Ito Sumardi DS, Nanan Soekarna dan H. Muladi; dan 3 (tiga) Komisaris oleh Markus Permadi, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi.
dengan strategi yang tepat untuk memajukan organisasi dan kegiatan
Pada posisi Direksi, dalam kesempatan ini, kami mengucapkan selamat
operasional di semua bidang usahanya.
atas pengangkatan Saudara Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan
TRANSFORMASI INDONESIA MELALUI TEKNOLOGI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK sedang mengalami tren perkembangan yang pesat yang ditandai dengan adanya teknologi cloud computing, smart city, big data,
Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, serta diikuti saudara Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria sebagai Direktur. Perseroan mengucapkan selamat bergabung kepada Komisaris dan Direksi baru kiranya dapat ikut bahu membahu mengembangkan bisnis Perseroan lebih baik.
IPv6 dan adanya konvergensi media. Dengan tren ini Indonesia akan
PROSPEK TAHUN 2015
mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang dapat mendorong
Dengan melihat tren ekonomi Indonesia yang terus meningkat, serta
akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang khususnya
keseimbangan politik yang membaik, maka hal ini dapat menunjang
dalam mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber dari
laju investasi dan produktivitas ekonomi di Indonesia. Lingkungan
kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.
makro yang kondusif ini dapat memberikan rangsangan positif untuk
Pada tahun 2014, pertumbuhan internet di Indonesia mencapai sekitar 84,17 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, penetrasi internet hanya berkisar 34,9% dari 252 juta penduduk di Indonesia. Hal tersebut masih jauh dari target Millennium Development Goal’s (MDGs) yang mengharapkan adanya penetrasi internet mencapai 50% dari jumlah penduduk.
perkembangan bisnis Perseroan di tahun 2015. Tahun 2015 juga ditengarai menjadi tahun yang menantang bagi Perseroan seiring dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang membuat persaingan di wilayah Asia Tenggara tidak lagi dibatasi oleh demografi kebangsaan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha di kawasan Asia Tenggara menjadi lebih kompetitif dalam memberikan nilai tambah kepada konsumennya. Perseroan siap dan menyambut baik berlakunya
Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan guna mencapai 50%
Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut serta berusaha terus berada
angka penetrasi Internet di Indonesia. Mengejar angka 50% bukanlah
di barisan depan dalam membangun Indonesia terkoneksi untuk
sekedar mengejar prestasi semata, hal tersebut dilakukan agar dapat
membuat perekonomian Indonesia semakin berjaya di masa depan,
berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2012
melalui pengembangan usahanya di bidang teknologi, media, dan
kontribusi sambungan internet di indonesia menyumbang 1,6% dari
telekomunikasi (TMT).
Produk Domestik Bruto (“PDB”) Indonesia (setara dengan Rp 115 triliun) dan akan diperkirakan menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2016. Sudah
24
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
APRESIASI Dalam kesempatan ini, kami sampaikan pula ucapan terima kasih kepada pemegang saham yang terhormat atas dukungannya selama ini kepada Perseroan. Kami masih terus berharap dukungan Anda agar PT First Media Tbk dapat menjadi salah satu kekuatan penyedia layanan jaringan dan internet pita lebar di Indonesia, dapat terus maju dan berkontribusi kepada kemajuan ekonomi Indonesia, sekaligus penghantar tayangan televisi sarat informasi, materi pendidikan, dan hiburan, penyedia konten berita yang bermutu, berbobot, seimbang dan membangun. Sebuah visi megamedia untuk pembangunan masa depan Indonesia. Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Direksi dan seluruh jajaran manajemen serta karyawan PT First Media Tbk atas pencapaian dan prestasi di tahun 2014. Bersamaan dengan itu, Kami juga ucapkan selamat bekerja untuk tahun 2015. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris PT First Media Tbk
Theo Sambuaga Presiden Komisaris
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
25
DIREKSI 26
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dari kiri ke kanan: Harianda Noerlan, Dicky S Moechtar, Ali Chendra, Johannes Tong, Richard Kartawijaya, Irwan Djaja, Anthony Chandra Kartawiria
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
27
PROFIL DIREKSI
Ali Chendra | Presiden Direktur Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Ali Chendra menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Pada tahun 2003, Ali Chendra mendirikan Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) dengan jabatan Vice Chairman. Memulai karir sebagai technical staff pada PT Metrodata/Wang Computer (1979-1983). Menjabat sebagai Direktur pada PT Total Data (1983-1993); PT Telepoint Nusantara (1993-1999); PT Telplus Digitalindo (1993-1999); PT Infracom Telesarana (2009-2012). Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di beberapa Perusahaan antara lain: PT Indonesia Media Televisi (2012-2014); PT Infokom Elektrindo (2006-2009); PT Datakom Pratama (2005-2006); PT MLC/Indovision (2001-2004); PT Media Citra Indostar (2001-2004). Selain itu beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari beberapa perusahaan milik Bhakti Investama/MNC Group, yaitu : Linktone-Nasdag Listed (anggota Direksi); PT Bhakti Investama Tbk (anggota Direksi); PT Agis Tbk (anggota Direksi); PT Metrosel (anggota Dewan Komisaris); PT Mobile 8 Telecom Tbk (anggota Dewan Komisaris). Pada tahun 2003 beliau meraih gelar sarjananya pada Control Data Institute, Toronto, Canada.
Irwan Djaja | Wakil Presiden Direktur Menjabat sebagai sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Irwan Djaja menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (2011-2013) dan Direktur Keuangan Perseroan (2009-2011). Memulai karir sebagai Akuntan pada PT Citra Dimensi Arthali (1993-1994), kemudian bergabung dengan kantor akuntan publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen Co.SC) dengan jabatan terakhir sebagai Supervisor di Divisi Business Advisory (1994-1996). Melanjutkan perjalanan karirnya dengan bekerja di KPMG (Klynveld Peat Marwich and Goerdeler) Asia Pasific sebagai Senior Manager, kemudian bergabung dengan kantor Siddharta Consulting, firma anggota dari KPMG Internasional selama enam tahun sejak 1999, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur dan Associate Partner Corporate Finance di Divisi Financial Advisory Services sejak 2001. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Direktur (Deputy CFO) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk, perusahaan multifinance (2006-2008). Irwan Djaja memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Indonesia dan Master of Applied Finance dari The University of Melbourne, Australia dan mendapat gelar Doctoral in Management dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.
28
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dicky S. Moechtar | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Awalnya beliau berkarir di dunia perbankan yaitu di PT Bank Perniagaan Indonesia pada tahun 1984 dimulai dengan menjadi Programmer, dan kemudian meningkat menjadi Asisten Manajer Sistem Analis (1986-1991). Selanjutnya beliau berkarir di PT Bank Lippo Tbk dengan posisi terakhir sebagai Managing Director yang membawahi bidang IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution Financial Services (1999 - 2002). Kemudian beliau menjabat sebagai Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (2002-2008), PT Link Net (2009-2011) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang). Dicky S. Moechtar merupakan lulusan The Control Data Institute, University Des Saarlandes, Jerman, untuk bidang Computer Studies.
Harianda Noerlan | Direktur Independen Menjabat sebagai Direktur Perseroan dan merangkap Corporate Secretary sejak tahun 2006. Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan pada tahun 1990 di PT Bank Niaga Tbk. Jabatan terakhir di bank tersebut sebagai Head of International Banking Division-Capital Market Group di tahun 2000. Kemudian beliau bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Indonesian Bank Restructuring Agency - IBRA) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit di tahun 2002. Selanjutnya beliau bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk dengan menjabat beberapa posisi yaitu Managing Director Compliance (Direktur Kepatuhan), Director Distribution Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head (2002-2006). Harianda Noerlan menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
29
PROFIL DIREKSI
Johannes Tong | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga duduk sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan antara lain PT First Media Production (2008-sekarang) dan PT Media Sinema Indonesia (2010-sekarang). Kemudian juga memegang jabatan sebagai Direktur di Art Department, Universitas Pelita Harapan. Karir profesional beliau sebelumnya antara lain adalah Loan Officer Bank of America, Area Manager TIMS, General Manager PT Sopanusa Paper Mill & Converting, General Manager PT Tjakrindo Mas Steel Industry, General Manager PT Plasma Plastic Industry, General Manager PT Indonesia Performing Arts, dan General Manager PT Melodia. Beliau mendapatkan gelar sarjananya di bidang fisika, matematika dan administrasi bisnis pada Azusa Pacific University dan gelar Magister in Business Administration di California State University, Los Angeles.
Anthony C. Kartawiria | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Memulai karirnya di bidang pemasaran dan persetujuan pemberian kredit di PT Indocitra Finance Tbk (Januari 1985 - Desember 1994). Kemudian menjabat sebagai Direktur Kredit di PT Bank CIC Tbk (Januari 1995 Februari 2003), sebagai Presiden Direktur/CEO di PT Bhakti Capital Tbk (Januari 2004 - Desember 2007), sebagai Direktur Operasi dan Keuangan (CFO) di PT Mobile-8 Telecom Tbk/PT Smartfren Telecom Tbk (Januari 2008 Maret 2011) dan sebagai Chief Executive Officer Mobile Commerce di PT Smartfren Telecom Tbk (April 2011-Agustus 2013) Anthony C. Kartawiria meraih gelar Sarjananya di bidang Akuntansi dan Keuangan dari Universitas Carleton, Ottawa - Canada.
30
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Richard Kartawijaya | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Link Net (2013-2014) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang). Memulai karir profesionalnya di dunia komputer sebagai Distributor NEC Computer, PT Citra Caraka sejak 1982. Berkarir selama 15 tahun di Berca, Distributor Hewlett-Packard, sejak Engineer sampai Direktur. Selanjutnya beliau menjadi Country Manager di Microsoft Indonesia (1998-2002). Presiden Direktur di Integrasi Teknologi (2002-2003), Country Manager di Motorola Indonesia (2003-2005). Presiden Direktur di PT Informatika Solusi Bisnis (2005-2010), dan juga menjadi Managing Director di PT Andalan Solusindo Pratama (2008-2013). Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Ander Cakra Buana (2010-2013). Richard Kartawijaya juga menjadi Dosen di Universitas Bina Nusantara, Graduate Program. Beliau pun aktif berorganisasi, antara lain mengikuti di Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) sejak 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Umum, Masyarakat Industri Kreatif dan Teknologi Informasi (MIKTI) sejak 2009 dengan jabatan sebagai Bendahara, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) sejak 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Bidang ICT dan Content. Kemudian beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Juri dari Majalah Swa Sembada untuk Best e-Corporation 2009 & 2012, Future IT Leader 2009 & 2012, Indonesia ICT Award (INAICTA) sejak 2007 sampai dengan 2013 dan terakhir sebagai anggota dari Steering Committee dan sebagai Ketua Juri Asia Pacific ICT Award (APICTA) sejak 2002 sampai dengan 2013. Mobile Content & Application Award 2008 Kadin (MCAA 2008) sebagai Wakil Ketua Pelaksana dan sebagai Ketua Dewan Juri. Richard Kartawijaya meraih gelar S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia dan gelar S2 (Master of Business Administration) di bidang Marketing dari Indonesian European University, Surabaya, Indonesia.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
31
LAPORAN DIREKSI Pemegang Saham Yang Terhormat,
dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm). Fokus Perseroan tersebut telah berhasil membawa Perseroan
Menjadi yang pertama dalam bidang TIK dan penyediaan konektivitas kepada masyarakat merupakan tujuan utama Perseroan. Meningkatkan antusias masyarakat terhadap teknologi digital merupakan bentuk pelaksanaannya.
menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia. Pencapaian-pencapaian Perseroan di tahun 2014 semakin memperkuat posisi Perseroan sebagai yang terdepan. Tidak saja dari sisi pendapatan yang mengalami peningkatan, pengembangan unit usaha Perseroan pun terjadi secara signifikan selama
Perseroan menegaskan melalui Visi Megamedia ingin
tahun 2014. Oleh karenanya, Perseroan mengusung tema “Broadband
membantu mengurangi kesenjangan teknologi digital di
Leader” untuk Laporan Tahunan 2014 ini.
Indonesia.
KINERJA KEUANGAN PERSEROAN
Bentuk penegasan Visi Megamedia Perseroan tersebut terealisasi dengan
Pada tahun 2014, Perseroan mampu meraih pendapatan sebesar
selalu berfokus pada pengembangan 3 (tiga) komponen utama TIK yaitu:
Rp 2,03 triliun, meningkat sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Jumlah
Jaringan, Konten, dan Bandwidth. Perseroan pada tahun ini sukses
pelanggan internet meningkat menjadi 392 ribu dan TV kabel meningkat
membangun dan memperluas jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) di
menjadi 363 ribu. Laba kotor perusahaan mencapai
beberapa kota di pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya
Rp 1,43 triliun, meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
dan Bali, serta membangun jaringan Data dan Komunikasi untuk pasar
Laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan di tahun 2014
korporasi agar mendorong perputaran bisnis yang handal. Bandwidth
menjadi Rp 7,49 triliun.
sebagai media penghantarnya selalu ditingkatkan agar dapat mempercepat akses informasi. Oleh sebab itu, Perseroan menetapkan kecepatan 10 Mbps sebagai kecepatan dasar yang patut dirasakan oleh masyarakat saat ini. Lalu untuk konten TV dan aplikasi, Perseroan berhasil mengembangkan teknologi TV Anywhere dan memperbanyak kanal in-house sebagai nilai pembeda.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Perseroan, sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik - Good Corporate Governance (“GCG”), secara bertahap melengkapi diri dengan berbagai perangkat pendukung GCG. Selain visi, misi dan nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan sejak lama, Perseroan memiliki Peraturan
BROADBAND LEADER
Perusahaan, Panduan mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional,
Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK
serta berbagai Standar Prosedur Operasional. Selain itu, Perseroan
sedang mengalami tren perkembangan yang pesat seperti teknologi
mempunyai bagian Divisi Corporate Legal, untuk memastikan kepatuhan
cloud computing, smart city, big data, IPv6 dan konvergensi. Dengan
atas peraturan-peraturan yang berlaku. Dengan demikian, kami yakin
tren ini Indonesia akan mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang
bahwa peraturan-peraturan GCG dapat diimplementasikan dengan baik.
dapat mendorong akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang
Semua ini merupakan suatu kesatuan sistem yang menunjang tercapainya
khususnya untuk Indonesia sebagai negara berkembang, transformasi TIK
keberhasilan penerapan GCG di Perseroan. Pelaksanaan GCG di Perseroan
harus dapat mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber
menggunakan pendekatan top-down, dengan memperhatikan peraturan
dari kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.
perundang-undangan yang berlaku, best practice, dan budaya Perseroan. Dengan demikian, diharapkan penerapan GCG dapat berjalan dengan lancar
Meninjau kondisi tren TIK kedepan, Perseroan sangat memahami bahwa TIK merupakan bagian dari bidang usaha yang dijalani. Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat secara luas. Perseroan saat ini telah masuk dalam tahap merealisasikan wacana transformasi Indonesia dalam bidang TIK khususnya konvergensi antara Internet, Penyiaran dan Telekomunikasi.
PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN Direksi mengucapkan terima kasih kepada Saudara Larry Ridwan dan Saudara Danrivanto Budhijanto yang telah memberikan kontribusinya kepada First Media selama menjabat sebagai Direktur, sekaligus ucapan selamat menjalankan tugas di posisi baru. Di tahun 2014, terjadi perubahan susunan Direksi Perseroan dengan adanya
Perseroan memandang ketiga bidang teknologi tersebut (Internet, Penyiaran dan Telekomunikasi) merupakan pondasi atau komponen besar dalam konsep TIK, sehingga Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya dengan
32
serta didukung oleh semua pihak.
pengangkatan saya, Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria selaku Direktur.
menggabungkan ketiga bidang teknologi tersebut dalam konsep “TriplePlay”,
Direksi menyambut baik pengangkatan Bapak Nanan Soekarna sebagai
yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan
Komisaris Independen, Bapak Benny Haryanto dan Bapak Richard Setiadi
(HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet)
sebagai Komisaris.
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Seluruh perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 23 April 2014. Untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang baru bergabung, kami mengucapkan selamat bekerja dan berharap dapat membawa Perseroan mencapai prestasi yang lebih gemilang. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Pencapaian positif dalam organisasi bukan hanya dinilai dari angka pendapatan, efisiensi biaya, dan efektifitas program pemasaran, melainkan manajemen sumber daya manusia menjadi hal penting dalam memajukan nilai usaha organisasi. Dalam hal ini Perseroan pada tahun 2014 menyadari pentingnya mengelola sumber daya manusia sebagai bagian dari manajemen strategi. Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini. PENGHARGAAN Sebagai hasil kerja Perseroan yang berfokus kepada pelanggan sesuai misinya, pada tahun 2014 Perseroan berhasil mendapatkan 6 (enam) penghargaan, yaitu: 1.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media
2.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media
3.
Corporate Image Category Pay TV Excellent in Building and Managing Corporate Image
4.
Corporate Image Category Internet Provider Excellent in Building and Managing Corporate Image
5.
Top Telco 2014 Fixed Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication
6.
TOP BRAND Award Category Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand
Ini merupakan hasil pembuktian antusias masyarakat terhadap merek (brand) First Media sebagai layanan digital terpadu. APRESIASI Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi, serta kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, investor, kreditur, rekan bisnis, lembaga pemerintah, masyarakat pasar modal, media massa, dan masyarakat luas yang selama ini mendukung kerja PT First Media Tbk. Semua dukungan yang tanpa henti ini memberikan kekuatan bagi kami untuk mampu mewujudkan target dan rencana PT First Media Tbk di masa mendatang, serta terus meningkatkan manfaat keberadaannya bagi masyarakat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan, dukungan, dan loyalitas yang telah diberikan. Kami berharap agar kesuksesan selalu menjadi milik kita semua dengan kerjasama yang terus terjalin. Untuk dan atas nama Direksi PT First Media Tbk
Ali Chendra Presiden Direktur ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
33
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Perseroan juga melakukan inkubasi usaha-usaha baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media dan telekomunikasi. Perseroan mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan yang terdepan dalam bisnis teknologi, media dan telekomunikasi di Indonesia, melalui peningkatan pendapatan sebesar 16% dari Rp 1,75 triliun menjadi Rp 2,03 triliun, dan aset Perseroan berkembang 147% dibanding tahun 2013. Perseroan mempertahankan posisinya sebagai operator berskala terkemuka dalam pasar broadband (pita lebar) berkualitas dan televisi berlangganan di Indonesia yang menyediakan layanan melalui kabel serat optik dan kabel coaxial. Perseroan memasarkan layanannya terutama melalui paket Combo, penggabungan antara layanan internet dan televisi berlangganan. Pada 31 Desember 2014 terdapat sekitar 755 ribu pelanggan yang berlangganan layanan Perseroan, baik itu layanan internet broadband maupun layanan televisi berlangganan. Jumlah pelanggan perumahan internet broadband meningkat dari 333 ribu menjadi 392 ribu, sedangkan pelanggan televisi berlangganan perumahan dan komersial meningkat dari 304 ribu menjadi 363 ribu di tahun 2014. Jumlah pelanggan Perseroan sebagian besar berasal dari area Jakarta dan sekitarnya di mana Perseroan terus berusaha meningkatkan penetrasi pada area ini. Di samping itu kenaikan jumlah pelanggan juga diperoleh dari Surabaya dan Bandung, seiring dengan perluasan dan penarikan jaringan Perseroan yang terus dilakukan pada kota-kota ini di tahun 2014.
34
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Keterangan (dalam jutaan Rupiah)
2014
2013
2.026.070
1.754.102
15,5%
592.450
474.114
25,0%
1.433.620
1.279.988
12,0%
Beban Operasional
634.638
718.015
-11,6%
EBITDA
798.982
561.973
42,2%
Penyusutan dan Amortisasi
394.400
361.992
9,0%
Remark (in millions of Rupiah)
Pendapatan Revenue
Beban Layanan Cost of Services
Laba Kotor Gross Profit
Operating Expenses EBITDA
Depreciation and Amortization
Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak
7.828.319
-
Gain from Divestment of Subsidiary
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma
7.908.159
19.937
39665,7%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
7.943.319
19.937
19,937
7.731.975
(103.375)
-7579,5%
211.344
123.312
71,4%
Profit for The Year after Proforma Adjusments
Comprehensive Income for the Year
Laba (Rugi) yang dapat di atribusikan kepada : Income / (loss) attibutable to :
Pemilik Entitas Induk
Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali Non - Controlling Interest
ARPU internet broadband dan televisi berlangganan masing-masing naik menjadi Rp 216 ribu dan Rp 186 ribu, sebagian besar disebabkan oleh pengemasan ulang (repackaging) produk combo yang ditawarkan pada bulan Februari 2014. Berikut adalah ringkasan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 dengan penekanan penting pada tahun tersebut. Ikhtisar Secara konsolidasi, pendapatan Perseroan pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana pendapatan dari layanan internet menjadi kontributor terbesar untuk peningkatan tersebut. Perseroan tetap akan melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka pengembangan usaha, peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan terkait dengan pengembangan produk dan jasa, antara lain konten televisi berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Manajemen senantiasa menerapkan kebijakan keuangan secara hati-hati dan disiplin di seluruh kegiatan Perseroan. Pendapatan Operasional Pendapatan Perseroan pada tahun 2014 yang mencapai Rp 2,03 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 272 miliar atau 16% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,75 triliun. Pendapatan atas layanan televisi berlangganan menyumbang 32%, layanan jasa internet menyumbang 51% dari total pendapatan. Selebihnya sejumlah 17% dari total pendapatan diperoleh melalui layanan komunikasi data, media iklan, dan pendapatan lainnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penambahan jumlah pelanggan perumahan serta peningkatan pendapatan dari korporasi.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
35
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Pendapatan internet broadband di tahun 2014 adalah sebesar
Sepanjang tahun 2014, Perseroan mencatat jumlah beban layanan
Rp 1,03 triliun mengalami kenaikan sebesar 27% dibandingkan tahun
sebesar Rp 592 miliar, naik sebesar 25% dibandingkan dengan
sebelumnya terutama karena pertumbuhan jumlah pelanggan.
tahun sebelumnya. Beban layanan mengalami kenaikan yang lebih
Pendapatan layanan televisi berlangganan naik sebesar 18% pada tahun
cepat dibandingkan kenaikan pendapatan karena kenaikan beban
2014, mencapai Rp 650 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah
pemrograman dan beban internet broadband sehubungan dengan
pelanggan dan ARPU seperti yang dijelaskan di atas.
perluasan Perseroan, serta efek dari melemahnya nilai tukar Rupiah
PRODUK PRODUCTS
(dalam jutaan Rupiah)
terhadap mata uang asing di mana beban pemrograman dan internet 2014
%
2013 Jumlah / Total
broadband sebagian besar dalam Dolar Amerika. Berdasarkan rata-rata %
(in millions oh Rupiah)
Jumlah / Total
TV Kabel
649.743
32,1
552.521
31,5
1.032.510
51,0
813.699
46,4
Persentase beban layanan terhadap pendapatan di tahun 2014 adalah
166.132
8,2
185.841
10,6
29%, naik dari semula 27% di tahun 2013.
Pendapatan Iklan
77.944
3,8
94.301
5,4
Lain-lain
99.741
4,9
107.740
6,1
Jumlah
2.026.070
100,0
1.754,102
100,0
nilai tukar sepanjang tahun, Rupiah melemah sebesar 13% pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya.
Cable TV
Internet Broadband Broadband Internet
Layanan Komunikasi Data
Data Communication Services Media Sales Others
Total
Laba Kotor Perseroan membukukan margin laba kotor sebesar 71% pada tahun 2014, yang turun dibandingkan margin laba kotor di tahun 2013 yaitu sebesar 73%, hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan beban layanan seperti dijelaskan diatas.
tabel komposisi pendapatan Perseroan Beban Operasional Sedangkan pendapatan dari layanan komunikasi data pelanggan
Beban operasional terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi
korporasi mencapai Rp 166 miliar di tahun 2014 dan memberikan
dan umum. Beban penjualan sebagian besar terdiri dari beban karyawan
kontribusi sebesar 8% dari jumlah pendapatan Perseroan.
untuk staf penjualan, beban komisi dan promosi, sedangkan beban umum dan administrasi sebagian besar terdiri dari beban karyawan
Perseroan terus melakukan penjualan iklan kepada berbagai
untuk staff non-penjualan, beban penurunan nilai piutang usaha dan
perusahaan. Pendapatan iklan sebesar Rp 78 miliar di tahun 2014
beban sewa.
memberikan kontribusi sebesar 4% dari jumlah pendapatan Perseroan. Beban operasional sebesar Rp 635 miliar di tahun 2014 turun sebesar Beban Layanan
Rp 83 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian
Beban layanan sebagian besar terdiri dari beban pemrograman televisi
besar disebabkan oleh turunnya beban umum dan administrasi
berlangganan, terutama terdiri dari beban distribusi program dan
sebagai akibat dari efisiensi operasional Perseroan. Beban umum dan
layanan teknis, serta beban layanan internet broadband, terutama biaya
administrasi di tahun 2014 berjumlah Rp 501 miliar atau
bandwidth serta beban lainnya yang berkaitan dengan bandwidth,
Rp 59 miliar lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Beban
seperti beban sewa peralatan, beban sewa menara dan beban akses
penjualan sejumlah Rp 134 miliar di tahun 2014, turun sebesar
internet.
Rp 24 miliar dibandingkan tahun lalu. Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban penyusutan terdiri dari penyusutan aset tetap, sedangkan beban amortisasi merupakan amortisasi aset tak berwujud, terutama perangkat lunak komputer. Beban depresiasi dan amortisasi masing-masing berjumlah Rp 380 miliar dan Rp 14 miliar pada tahun 2014, masing-masing naik sebesar Rp 42 miliar dan turun sebesar Rp 9 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya investasi aset tetap, yang sebagian besar merupakan kabel jaringan serta set-top-boxes dan perangkat yang ditempatkan pada pelanggan
tabel komposisi beban layanan Perseroan
dan investasi perangkat lunak komputer yang diperlukan untuk menunjang perluasan jaringan Perseroan dan sistem informasi terkait.
36
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Perseroan meningkat sebesar Rp 914 miliar dari Rp 1,20 triliun per
Setelah Penyesuaian Proforma
tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 2,11 triliun per tanggal
Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Setelah
31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena
Penyesuaian Proforma pada tahun 2014 sebesar Rp 7,94 triliun,
adanya penambahan pinjaman jangka panjang dan hutang sewa
yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,92 triliun atau 39.742%
pembiayaan pada tahun 2014, serta dibukukannya liabilitas pajak
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp 20 miliar.
tangguhan sebesar Rp 369 miliar.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang signifikan serta ditunjang dengan efisiensi operasional Perseroan. Pada
Pertumbuhan Ekuitas
tahun 2014, Perseroan juga membukukan keuntungan dari penjualan
Total ekuitas per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah
sebagian kepemilikan saham entitas anak sebesar Rp 1,33 triliun,
Rp 9,39 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 6,95 triliun atau
keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan pihak non-pengendali
285% dibandingkan dengan total ekuitas per tanggal
sebesar Rp 537 miliar dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas
31 Desember 2013, yaitu sebesar Rp 2,44 triliun. Peningkatan tersebut
asosiasi dengan nilai wajar sebesar Rp 5,96 triliun.
disebabkan oleh nilai laba komprehensif yang diperoleh Perseroan pada tahun 2014.
Laba yang dapat diatribusikan Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun
Likuiditas dan Sumber Pendanaan
2014 adalah sebesar Rp 7,73 triliun, sedangkan kepada kepentingan
Arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasional
non pengendali adalah sebesar Rp 211 miliar. Laba yang diatribusikan
tahun 2014 adalah sebesar Rp 65 miliar, mengalami penurunan sebesar
kepada pemilik entitas induk naik sebesar Rp 7,84 triliun, terutama
Rp 320 miliar dibandingkan tahun 2013 dimana arus kas bersih yang
dikontribusikan dari keuntungan dari penjualan sebagian kepemilikan
digunakan untuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp 385 miliar.
saham entitas anak, keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan
Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan penerimaan kas
pihak non-pengendali dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas
dari pelanggan sebesar Rp 492 miliar di-offset dengan peningkatan
asosiasi dengan nilai wajar. Laba yang diatribusikan kepada kepentingan
pembayaran kas kepada pemasok Rp 604 miliar dan peningkatan
non-pengendali naik sebesar Rp 88 miliar dibandingkan tahun 2013,
pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Rp 208 miliar.
dikontribusikan dari kenaikan pendapatan layanan internet dan layanan televisi berlangganan yang signifikan serta ditunjang dengan efisiensi
Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi mencapai
operasional Perseroan pada tahun 2014.
Rp 148 miliar pada tahun 2014, mengalami peningkatan sebesar Rp 1,20 triliun atau 114% dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
Pertumbuhan Aset
investasi sebesar Rp 1,05 triliun pada tahun 2013. Pada tahun 2014,
Total aset per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah Rp 12,96 triliun,
Perseroan tetap melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka
yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,72 triliun atau sebesar 147%
peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan yang terkait
dibandingkan dengan total aset per tanggal 31 Desember 2013, yaitu
dengan pengembangan produk dan jasa, antara lain konten televisi
sebesar Rp 5,24 triliun. Aset lancar Perseroan naik sebesar
berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Pengeluaran kas
Rp 255 miliar dari Rp 1,22 triliun per tanggal 31 Desember 2013
terbesar dalam aktivitas investasi di tahun 2014 adalah perolehan aset
menjadi Rp 1,48 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Aset tidak lancar
tetap sebesar Rp 1,17 triliun.
Perseroan meningkat sebesar Rp 7,46 triliun, dari semula Rp 4,02 triliun per tanggal 31 Desember 2013 menjadi
Pada tahun 2014, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
Rp 11,48 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut
sebesar Rp 104 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 312 miliar
terutama disebabkan adanya peningkatan saldo akun Investasi pada
atau 150% dibandingkan tahun 2013.
Entitas Asosiasi dari investasi Perseroan di PT Link Net Tbk sebesar Manajemen Risiko Keuangan
Rp 6,20 triliun.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, Posisi Kewajiban
risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan
Total kewajiban per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah Rp 3,57
manajemen risiko, Perseroan mencoba untuk meminimalkan potensi
triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 768 miliar atau naik 27%
dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
dibandingkan dengan total kewajiban sebesar Rp 2,81 triliun per tanggal 31 Desember 2013. Total kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar Rp 146 miliar dari Rp 1,61 triliun per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 1,46 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Penurunan kewajiban lancar ini disebabkan penurunan pinjaman bank dan penurunan saldo akun liabilitas jangka pendek lainnya yang mencatat pendapatan Perseroan yang ditangguhkan. Kewajiban tidak lancar
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
37
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Risiko Kredit
Risiko Suku Bunga
Risiko kredit adalah risiko salah satu pihak atas instrumen keuangan
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
yang gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain
yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perseroan memiliki
mengalami kerugian keuangan. Instrumen keuangan Perseroan yang
risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan
mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di
suku bunga mengambang. Perseroan melakukan pengawasan terhadap
bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit
dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif
maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Untuk
terhadap Perseroan.
risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perseroan adalah
Risiko Likuiditas
untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu,
Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami
sehingga Perseroan memiliki kas dan setara kas di berbagai bank.
kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perseroan mengelola
Risiko Mata Uang
risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dalam memenuhi komitmen
yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan
Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Selain itu Perseroan juga
melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing,
melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus
di antaranya adalah pembiayaan modal kerja Perseroan. Sehingga,
menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
Perseroan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama
keuangan.
Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
terhadap mata uang dolar Amerika dapat memberikan dampak pada
Pada bulan Februari 2015, Perseroan memperpanjang fasilitas
kondisi keuangan Perseroan. Perseroan mengelola risiko mata uang
Revolving Loan sebesar Rp 12 miliar dan Omnibus Invoice Financing
dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang
Buyer sebesar Rp 193 miliar dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan
secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat
dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing. Pada tanggal
Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank Sinarmas
31 Desember 2014, Perseroan belum menandatangani transaksi lindung
Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perseroan
nilai untuk mengelola risiko mata uang asingnya, akan tetapi sedang
sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
dalam tahap mengevaluasi hal yang sama sehubungan dengan regulasi baru yang akan berlaku efektif pada tahun 2015.
Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank ICBC Indonesia telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perseroan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
38
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
39
VISI
MENJADI PERUSAHAAN PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA TERPADU TERKEMUKA DI INDONESIA YANG MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR GUNA MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH KEPADA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN. VISI PERSEROAN MENCAKUP LANDASAN LAYANAN ENAM-C YANG TERPADU : CABLE TV – MULTI-CHANNELS INTERACTIVE TELEVISION COMPUTER – LAYANAN BROADBAND INTERNET COMMUNICATION – LAYANAN DATA KOMUNIKASI CONTENT – KONTEN UNTUK INTERNET DAN TV CHANNELS – MEMPRODUKSI “IN-HOUSE CHANNEL”
MISI
MENJADI PELOPORDIDIBIDANGNYA BIDANGNYA MENJADI PELOPOR MENGUTAMAKAN KOMPETENSIDAN DANPROFESIONALISME PROFESIONALISME MENGUTAMAKAN KOMPETENSI FOKUS PELANGGAN FOKUS PADA PADA PELANGGAN MENJADI PILIHANUTAMA UTAMAUNTUK UNTUKBERKARIR BERKARIR MENJADI PILIHAN WARGA USAHAYANG YANGBERTANGGUNG BERTANGGUNGJAWAB JAWAB WARGA USAHA SEMANGAT DALAMBEKERJA BEKERJA SEMANGAT DALAM
40
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
DISIPLIN DALAM PELAKSANAAN KUALITAS DALAM PELAYANAN
NILAI NILAI PERUSAHAAN PERUSAHAAN
INOVASI DALAM PENGEMBANGAN AGRESIF DALAM PENETRASI PASAR PERHATIAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
STRATEGI STRATEGI USAHA USAHA MEMANFAATKAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, KHUSUSNYA TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR DIGITAL BERKECEPATAN TINGGI, UNTUK MENGHADIRKAN LAYANAN MEGAMEDIA TERPADU DENGAN HARGA YANG TERJANGKAU DI INDONESIA. SENANTIASA MENJADI YANG PERTAMA DI INDONESIA DALAM MENGADOPSI TEROBOSAN TEKNOLOGI TERKINI DALAM RANGKA MENGUPAYAKAN LOMPATAN KE DEPAN BAGI PERSEROAN, SEKALIGUS MENYEDIAKAN JASA DAN PRODUK YANG SUPERIOR KEPADA PELANGGAN MENGUPAYAKAN EFISIENSI USAHA SECARA TERUS MENERUS UNTUK MENJADI PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA BERMUTU TINGGI
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
41
SEJARAH RINGKAS
Peluncuran STB (Set-Top-Box) berbasis teknologi Android. Re-Branding First Media LIVE menjadi First Media GO Akuisisi Perusahaan : 1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia 2. PT Delta Nusantara Networks 3. PT Prima Wira Utama 4. PT Mitra Mandiri Mantap 5. PT Cinemaxx Global Pasifik
Jaringan mencapai 1 juta Homepassed. Peluncuran layanan televisi berlangganan melalui satelit dengan nama “BIGTV”. Memperkenalkan layanan FastNet 100 Mbps Ekspansi jaringan ke kota Bandung. Memiliki 50 kanal High Definition dalam layanan HomeCable. Pelaksanaan Waran Seri II Memperkenalkan fitur PVR (Personal Video Recording) dan teknologi OTT (Over the Top) yaitu menyaksikan siaran televisi melalui internet (online) dalam bentuk aplikasi First Media LIVE.
2014
2013
2012
Ekspansi Jaringan (New Roll-Out) Meluncurkan Video On Demand Memperkenalkan BeritaSatu News Channel sebuah saluran berita. Pelaksanaan Waran Seri II
2011
Memperkenalkan FastNet Kids HomeCable Family Plus First HD Channels in Indonesia FastNet 20 Mbps Premium Call Center NSIA Online Payment Facility. Penawaran Umum Terbatas II
2010
Pendapatan meningkat sebanyak 36% mencapai Rp 722 miliar dan EBITDA sejumlah Rp 199 miliar. Memperoleh izin Broadband Wireless Access (“BWA”) untuk daerah Jabodetabek dan Banten serta Sumatera bagian Utara. Memperkenalkan FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family dan HomeCable Ultimate
2009
Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Internet Pendirian PT First Media Production dan PT First Media News Pelaksanaan Waran Seri I
2008
Berubah nama menjadi PT First Media Tbk Penawaran Umum Terbatas I Memperkenalkan produk Internet berkecepatan tinggi berbasis pita lebar “FastNet” Re-Branding dari “Kabelvision” menjadi “First Media”. Memperkenalkan konsep Triple-Play : FastNet, HomeCable dan DataComm Mendapatkan 41 ribu pelanggan FastNet selama masa promosi Memperluas jaringan baru sebanyak 100 ribu Homepassed
2007
Ekspansi jaringan berbasis Digital
2006 2004
Peluncuran layanan “MyNet” Memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 2000 Jumlah Pelanggan menembus angka 100 ribu Penyedia tunggal jaringan JATS Remote Trading milik Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) EBITDA Positif dicapai Ekspansi Jaringan Analog tahap awal selesai Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dan Pencatatan di Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) Berubah nama menjadi PT Broadband Multimedia Tbk Peluncuran layanan televisi berlangganan di Bali dan Surabaya Peluncuran akses layanan internet Ekspansi jaringan Analog tahap awal dimulai
2000
Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Tbk
1999 1998 1995 1994
Pengambilalihan seluruh aset TV Kabel dari PT Anditirta Indonusa Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Berdirinya Perseroan dengan nama PT Safira Ananda
42
2003 2002 2001
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
67 9
HD CHANNELS
Layanan televisi berlangganan yang menyiarkan berbagai variasi program hingga 188 kanal dengan 67 kanal kualitas HD serta didukung dengan perangkat STB (set-top-box) berbasis teknologi Android.
IN-HOUSE CHANNELS
Kanal televisi hasil karya Perseroan sebagai nilai tambah bagi masyarakat. Kanal in-house disiapkan untuk memenuhi selera masyarakat serta menambah hiburan untuk keluarga Indonesia.
IKHTISAR PENTING 2014 98
Layanan data dan komunikasi super cepat untuk korporasi, kini jaringannya hadir di 98 (sembilan puluh delapan) gedung perkantoran di wilayah DKI Jakarta. Layanan DataComm merupakan mitra terbaik bagi seluruh korporasi.
GEDUNG
8.505
KILOMETER
11.184 1,4
JUTA
AKUISISI
KILOMETER
Jaringan kabel berbasis serat optik yang menjadi tulang punggung konektivitas data dan informasi mencapai 8.505 Km. Jaringan kabel berbasis tembaga yang menjadi jalur penghubung masyarakat atau hunian dengan data dan informasi yang mencapai 11.184 Km. Jumlah jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) Perseroan yang terhubung ke setiap hunian atau rumah yang mencakup 1,4 juta homepassed. PT MSH Niaga Telecom Indonesia
Perseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Delta Nusantara Networks
Perseroan melalukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Prima Wira Utama
Perseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Margayu Vatri Chantiqa
PT Mitra Mandiri Mantap
Perseroan melakukan penyertaan saham secara langsung.
PT Cinemaxx Global Pasifik
Perseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Citra Investama Andalan Terpadu.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
43
44
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PENGHARGAAN 2014 1. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media 2. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media 3. Corporate Image Category Pay TV – Excellent in Building and Managing Corporate Image 4. Corporate Image Category Internet Provider - Excellent in Building and Managing Corporate Image 5. Top Telco 2014 Fixed Internet Provider – In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication 6. TOP BRAND Award Category Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
45
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri televisi berlangganan memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha tersebut, diantaranya adalah :
NET ADVERTISING REVENUE GROWTH
Industri media di Indonesia di bidang periklanan yang didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri dengan angka pertumbuhan tercepat MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014 di wilayah Asia Pasifik. Berdasarkan data dari 59 market di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika menunjukkan pendapatan iklan global mencapai 4,8% pada tahun 2014 atau setara dengan USD 551 miliar pada tahun 2015, diprediksikan bahwa iklan global akan meningkat 5% dari tahun ke tahun, sehingga Perseroan berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi Perseroan.
INDONESIA PAY TV SUBSCRIBER GROWTH PENETRATION
1,132
1,676
2,442
3,368
4,376
5,471
2010
2011
2012
2013E
2014E
2015E
MediaPartner Asia 2013
46
Pertumbuhan pelanggan layanan televisi berlangganan. Dimana pasar bisnis televisi berlangganan masih cukup besar. Hal ini terbukti bahwa dari sekitar 45 juta pemilik televisi kurang dari 15% yang menggunakan jasa televisi berlangganan. MPA memperkirakan bahwa pelanggan televisi berlangganan akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Berdasarkan hal tersebut Perseroan akan terus membenahi layanannya dan melakukan pemasaran yang agresif yang diharapkan mampu mencapai target Perseroan di tahun 2015.
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
million user
80 60 40 20 0
FACEBOOK USERS Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah China, India, dan Jepang berdasarkan jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2014, dengan jumlah sebanyak 71,2 juta pengguna. Namun demikian, penetrasi layanan Internet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah penduduknya masih rendah, yakni sebesar 28,1% per 30 Juni 2014, dibandingkan dengan negara-negara Asia terdekat yaitu, 67% – 80% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber:Internet World Statistic 30 Juni 2014). Sementara berdasarkan hasil riset nasional yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan PusKaKom UI, pengguna internet dan penetrasinya selama tahun 2014 menunjukkan peningkatan. Pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta dengan penetrasi sebesar 34,9% (sumber:statistik APJII). APJII memproyeksikan bahwa Indonesia akan bertumbuh dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode 2012-2015. Perseroan berkeyakinan bahwa melihat proyeksi tersebut, terdapat potensi yang baik untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan.
Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World Statistic 31 Desember 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (fixed broadband) dan pita lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah setiap rumah masih rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014).
million user
150 120
90
INDONESIA INTERNET USER GROWTH
Sumber: APJII
60 30 0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E
Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang baik bagi Perseroan. Teknologi HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Definition TV, 3D High Definition TV, Home Banking, Home Shopping, Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia yang dapat meningkatkan pendapatan Perseroan.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
47
Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance)
Standar Prosedur Operasional yang telah lama ditetapkan. Selain
dalam sebuah perusahaan sangat penting sebagai
melengkapi perangkat pendukung penerapan GCG tersebut, Perseroan
salah satu proses untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang yang mengutamakan kepentingan para pemegang saham (shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders).
juga secara konsisten mengembangkan perangkat pendukung yang telah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha Perseroan dan kondisi persaingan di pasar. Penerapan GCG oleh Perseroan juga secara aktif didukung oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kejelasan pelaksanaan tugas
Mempertimbangkan pentingnya tata kelola perusahaan
dari masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, penentuan rencana
tersebut, Perseroan memandang perlunya penerapan tata
strategis perusahaan disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Anggaran
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/
Perusahaan (RKAP), penerapan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko, dan pembentukan komite dan satuan kerja yang mengawasi dan
GCG) oleh Perseroan.
mengendalikan internal Perseroan, merupakan perwujudan komitmen
Untuk memperoleh manfaat dari penerapan GCG tersebut, Perseroan
Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG.
senantiasa berupaya menerapkan GCG dan mengembangkannya secara konsisten dan berkesinambungan. Dengan penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan yang didukung oleh integritas dan
PENERAPAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
komitmen yang tinggi serta peran aktif dari berbagai perangkat dalam Perseroan, diharapkan GCG tidak hanya akan menjadi suatu kewajiban
Dalam penerapan prinsip GCG, Perseroan telah menganut Pedoman
yang harus dilaksanakan oleh Perseroan tetapi menjadi bagian dari
Umum Tata Kelola Perusahan Yang Baik yang ditetapkan oleh Komite
budaya Perseroan untuk mencapai kesinambungan dan ketahanan
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dengan penerapan TARIF,
usaha Perseroan dalam jangka panjang, meningkatkan kinerja
sebagai 5 pilar dasar dari GCG, yaitu: keterbukaan (transparency),
Perseroan, dan pada akhirnya memberikan nilai tambah Perseroan
akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
untuk kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan,
independensi (independency), serta kesetaraan dan kewajaran (fairness).
termasuk pula para pengguna jasa Perseroan. Pendekatan top-down dalam penerapan GCG oleh Perseroan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan budaya Perseroan, juga diharapkan dapat memperlancar penerapan GCG dan memperoleh dukungan dari setiap
Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini oleh Perseroan sebagai instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis yang dijalankan oleh Perseroan, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan segenap karyawan Perseroan, sehingga diharapkan dapat menciptakan
pihak.
keseimbangan dalam operasional usaha Perseroan secara menyeluruh. Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menerapkan GCG secara
Keseimbangan operasional usaha yang akan dicapai meliputi segala
konsisten dan berkesinambungan, Perseroan sudah memiliki beberapa
bentuk kepentingan, baik individu maupun kelompok, baik internal
perangkat pendukung sebagai panduan penerapan GCG, antara lain
maupun eksternal, sehingga kepentingan Perseroan, pemegang saham,
visi dan misi serta nilai nilai Perseroan, Peraturan Perusahaan, Panduan
dan pemangku kepentingan akan mencapai titik ekuilibrium.
Mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai
48
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT
BOARD OF COMMISIONERS
AUDIT COMMITEE
COMPANY ORGANIZATION STRUCTURE
UNIT AUDIT INTERNAL
PRESIDEN DIREKTUR PRESIDENT DIRECTOR
INTERNAL AUDIT UNIT
DIREKTUR DIRECTOR
CORPORATE SERVICES
STRATEGIC BUSINESS DEVELOPMENT
FINANCIAL MANAGEMENT
SUBSIDIARIES BUSINESS DEVELOPMENT
WIRELESS BUSINESS DEVELOPMENT
Keterbukaan
peningkatan dan penyempurnaan dalam setiap aspek dalam Perseroan.
Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa berusaha menjaga
Penerapan sistem oleh Perseroan sehubungan dengan penghargaan
objektivitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara
bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang melanggar
menyediakan informasi material yang relevan kepada para pemegang
juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara objektif
saham dan pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa informasi
menguji akuntabilitasnya.
disediakan tepat waktu, memadai, jelas, akurat, serta mudah diakses.
Selain menekankan pada kompetensi masing-masing karyawan, sistem
Perseroan senantiasa menyampaikan berbagai laporan rutin yang
penghargaan bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang
diwajibkan bagi Perseroan publik, antara lain laporan keuangan interim,
melanggar juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara
laporan keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan tahunan yang
objektif menguji akuntabilitasnya.
diaudit, laporan tahunan, dan laporan insidentil, yang antara lain terkait
Perseroan juga telah memiliki komite dan satuan kerja yang mengawasi
dengan aksi korporasi, transaksi afiliasi, maupun transaksi material,
dan mengendalikan internal Perseroan, yang bertanggung jawab
seluruhnya baik dalam paparan publik maupun melalui media cetak
langsung kepada Dewan Komisaris dan Direksi, untuk memastikan
maupun media elektronik.
bahwa setiap bagian di dalam Perseroan menjalankan peran dan
Disamping itu, Perseroan juga menyediakan website resmi Perseroan
fungsinya dengan baik.
(www.firstmedia.co.id) sebagai salah satu sarana akses bagi khalayak Pertanggungjawaban
umum untuk memperoleh laporan tahunan Perseroan.
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha memiliki tanggung Akuntabilitas
jawab untuk melaksanakan usahanya sesuai dengan peraturan
Penerapan pilar akuntabilitas oleh Perseroan sebagai perusahaan publik
perundang-undangan yang berlaku, tidak terkecuali Perseroan.
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Perseroan kepada
Manfaat dari kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ini
para pemegang saham dan pemangku kepentingan agar pengelolaan
tidak hanya akan dirasakan oleh para pelanggan Perseroan yang dapat
Perseroan dilakukan secara benar, terukur, dan sesuai dengan
menikmati layanan secara nyaman, tetapi juga bagi Perseroan yang
kepentingan Perseroan tanpa mengesampingkan kepentingan para
dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lancar dan mencapai
pemegang saham dan pemangku kepentingan.
kesinambungan usaha dalam jangka panjang.
Selain menetapkan kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
Salah satu upaya Perseroan untuk penerapan prinsip kehati-hatian
pertanggungjawaban masing-masing bagian dalam Perseroan, untuk
ini adalah dengan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bekerjasama
menjaga akuntabilitasnya Perseroan juga memastikan bahwa semua
dengan Divisi Corporate Legal dalam memastikan kepatuhan Perseroan
bagian dalam Perseroan dan karyawan memiliki kompetensi yang
terhadap Anggaran Dasar, Peraturan Perseroan, dan peraturan-peraturan
memadai sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam
di bidang pasar modal.
kegiatan usaha Perseroan. Setiap karyawan diberi kesempatan untuk
Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa eksistensi bisnis Perseroan
berpartisipasi dalam program pelatihan dan seminar, baik di dalam
tidak hanya bermanfaat bagi para pengguna jasa Perseroan, namun
maupun di luar Perseroan, untuk pengembangan kompetensinya.
juga masyarakat yang ada di sekitar tempat kegiatan usaha Perseroan.
Tidak hanya berhenti di sana, namun hasil pengembangan tersebut juga
Manfaat Perseroan bagi masyarakat di sekitar tempat kegiatan usaha
wajib diterapkan dan disebarkan bagi karyawan lainnya agar selalu ada
Perseroan tidak hanya berupa penyediaan lapangan kerja, namun juga
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
49
TATA KELOLA PERUSAHAAN dengan berbagai program tanggung jawab sosial (Corporate Social
Peraturan Perusahaan Perseroan disusun sejalan dengan falsafah
Responsibility/CSR). Dengan demikian diharapkan bahwa Perseroan
Pancasila dan Program Pembangunan Nasional, khususnya dalam
dapat memperoleh pengakuan sebagai warga perusahaan yang baik.
hal perbaikan ekonomi serta peningkatan taraf hidup bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan berkeinginan untuk tidak
Independensi Perseroan senantiasa memastikan bahwa pengelolaan Perseroan dilakukan secara independen, tidak saling mendominasi, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, serta bebas dari benturan kepentingan. Dengan demikian pengambilan keputusan akan senantiasa
hanya berperan serta dalam pembangunan perekonomian Indonesia dengan mengembangkan kegiatan usahanya, namun juga dengan mengembangkan sumber daya manusianya melalui peningkatan kompetisi dan kompetensi sumber daya manusianya.
obyektif dan diharapkan dapat memberikan output yang optimal bagi
Pengelolaan sumber daya manusia telah ditetapkan sebagai salah satu
kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan para
bagian dalam rencana strategis pengembangan Perseroan, karena
karyawannya. Sebagai contoh, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dengan cara demikian Perseroan dapat dengan mulus dan secara
dapat memiliki pendapat yang independen untuk pengambilan
berkesinambungan meningkatkan kemampuannya untuk berkompetisi
keputusan, tentunya tanpa mengurangi kemungkinan untuk memperoleh
dengan perusahaan lainnya di Indonesia. Perseroan senantiasa meyakini
pendapat atau saran yang independen dari konsultan hukum, sumber
bahwa sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting bagi
daya manusia, dan konsultan independen lainnya.
eksistensi, kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan
Sebagai wujud independensi, Perseroan telah menunjuk beberapa pihak independen yang bereputasi tinggi untuk duduk dalam Dewan Komisaris dan Direksi serta memberikan peran yang maksimal bagi Komite Audit Perseroan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha Perseroan.
dalam jangka panjang. Berbagai aspek dipertimbangkan oleh Perseroan agar dapat tercipta hubungan yang serasi, aman, mantap, tenteram, dan dinamis antara Perseroan dengan seluruh karyawannya, antara lain melalui adanya kejelasan dalam pemberian tugas, hak, dan kewajiban harian masing-masing karyawan, memberikan perhatian akan kesehatan karyawan, serta atmosfer lingkungan kerja yang
Kesetaraan dan Kewajaran
menunjang kinerja karyawan. Aspek-aspek tersebut diharapkan dapat
Prinsip kesetaraan dan kewajaran diterapkan oleh Perseroan untuk
meningkatkan produktivitas karyawan dan membantu menciptakan
setiap pihak yang berkepentingan terhadap Perseroan. Perseroan
ketenteraman dan kepuasan karyawan dalam bekerja sehingga akan
senantiasa memberikan kesempatan yang wajar kepada setiap pihak
sangat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin
untuk dapat mengakses informasi Perseroan sesuai dengan prinsip
timbul secara musyawarah.
keterbukaan (transparency) dalam lingkup kedudukan masingmasing pihak, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan oleh otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan kepada Perseroan.
Peraturan Perusahaan Perseroan telah disahkan melalui Surat Keputusan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Nomor: 249/ PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2013 tanggal
Prinsip kesetaraan juga diterapkan oleh Perseroan untuk setiap individu
22 April 2013 yang berlaku hingga tanggal 21 April 2015. Secara
yang kompeten serta berkemauan dan berdedikasi tinggi untuk berkarya
umum, Peraturan Perusahaan Perseroan memuat hak dan kewajiban
demi kemajuan Perseroan. Perkembangan karir masing-masing
karyawan dan Perseroan, serta ketentuan yang bertujuan membina
karyawan Perseroan tidak dibedakan berdasarkan suku, agama, ras,
hubungan serasi, selaras, dan seimbang dalam usaha meningkatkan
golongan, jenis kelamin, dan kondisi fisik. Perseroan senantiasa menjaga
efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja yang optimal. Diharapkan
dan memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban karyawan
Peraturan Perusahaan Perseroan dapat mewujudkan terciptanya
secara adil dan wajar.
hubungan industrial yang kondusif antara karyawan dan Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan
PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
pemerintah yang berlaku, termasuk penyesuaiannya di kemudian hari.
Peraturan Perusahaan
Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional
Pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik tidak hanya tercermin
Komitmen Perseroan sebagai perusahaan publik untuk memperoleh
dari visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan, tetapi juga bagaimana suatu
kesinambungan usaha jangka panjangnya tidak hanya tercermin dari
Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku untuk mencapai visi, misi,
kepatuhan Perseroan terhadap aturan yang bersifat mengikat. Perseroan
dan nilai-nilai tersebut. Perseroan, sebagai bagian dari good corporate
juga senantiasa menerapkan suatu standar kode etik dan tanggung
citizen, menyadari bahwa peraturan diperlukan tidak semata-mata
jawab profesional sebagai salah satu tolok ukur dalam upayanya untuk
untuk mengatur hubungan eksternal Perseroan dengan masyarakat,
mencapai keseimbangan operasional usaha Perseroan.
namun juga untuk mengatur hubungan internal Perseroan dengan organ Perseroan dan para karyawannya. Untuk itulah Perseroan menyusun serangkaian peraturan yang ditetapkan sebagai peraturan perusahan.
50
Selain kewajiban memenuhi persyaratan dari semua perundangundangan yang berlaku, Perseroan juga menerapkan standar kode etik dan tanggung jawab profesional sebagai bentuk tanggung jawab
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Perseroan terhadap publik, para pelanggan, pemegang saham dan para
KETENTUAN UMUM PENANGANAN PENGADUAN
pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berpedoman pada standar internasional, komitmen untuk senantiasa patuh pada peraturan yang berlaku, dan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka secara fundamental, penting bagi Perseroan untuk menetapkan Standar Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional (Kode Etik) yang telah disahkan melalui Surat Keputusan
Pelanggaran Perseroan wajib menerima pengaduan pelanggaran dari pihak internal maupun eksternal. Perseroan wajib menerima dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran, baik dari pelapor yang mencantumkan identitasnya maupun yang tidak.
Direksi Nomor: SK-008/DIR/X/10, tanggal 19 Oktober 2010. Seluruh
Perseroan menyediakan dua jalur pengelolaan pengaduan, yaitu melalui
manajemen dan karyawan wajib memahami standar kode etik ini
jalur Direksi apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh karyawan,
sebagai dasar penerapan dalam berperilaku yang mengatur hubungan
dan jalur Dewan Komisaris apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh
antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, pelanggan,
Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan Komisaris dan
pemasok, pemegang saham, pemangku kepentingan, pemerintah dan
Kepala Unit Kerja sesuai dengan tingkat pelaku pelanggaran.
masyarakat. Seluruh manajemen dan karyawan wajib menandatangani standar kode etik tersebut setiap dua tahun sekali. Penanganan terhadap penyimpangan atas Peraturan Perseroan, Kode
A. Proses Penanganan Pengaduan 1.
verifikasi atas laporan yang masuk berdasarkan catatan
Etik dan Tanggung Jawab Profesional dilakukan melalui penyelidikan
tim. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran akan
yang mendalam dan didasari dengan fakta-fakta, sedangkan
memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi atas
keputusannya dibuat dan diberikan berdasarkan pertimbangan akibat
pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 hari dan dapat
tindakan, derajat kesalahan dan motif tindakan. Melalui pertimbangan
diperpanjang paling lama 30 hari kerja
yang cermat dan obyektif, Direksi memutuskan jenis sanksi yang disesuaikan dengan bobot penyimpangan dan hirarki organisasi
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran melakukan
2.
Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa pengaduan
(pangkat atau jabatan karyawan). Sanksi kepada karyawan dapat
tidak benar dan tidak ada bukti maka tidak akan
berbentuk teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), tidak diberikan
diproses lebih lanjut.
kenaikan gaji, pangkat atau bonus, hingga pemutusan hubungan kerja
3.
Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi
(PHK). Khusus untuk pemutusan hubungan kerja, setelah mendapatkan
pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka
persetujuan Direksi, dilanjutkan dengan pengajuan permohonan
pengaduan dapat diproses ke tahap investigasi.
ijin kepada Departemen Tenaga Kerja sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
4.
Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan oknum karyawan yang memerlukan investigasi,
Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran Kebijakan
wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola Pengaduan
Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (KP3) merupakan sistem yang
Pelanggaran tingkat Direksi untuk diinvestigasi.
dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi.
5.
Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan
Pengaduan yang diperoleh dari mekanisme pengaduan pelanggaran
Komisaris dan Kepala Unit Kerja yang memerlukan
(whistleblowing) ini perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut,
investigasi, wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola
termasuk juga pengenaan hukuman yang tepat agar dapat memberikan
Pengaduan Pelanggaran tingkat Dewan Komisaris untuk
efek jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi mereka yang berniat
diinvestigasi.
melakukan hal tersebut. 6.
Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan
KP3 dimaksudkan sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam
hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan
menangani Pengaduan Pelanggaran dari pemangku kepentingan untuk
yang berlaku.
menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pengaduan pelanggaran yang efektif dalam jangka waktu memadai. Tujuan akhirnya adalah sebagai upaya dalam pengungkapan berbagai permasalahan dalam Perseroan yang tidak sesuai dengan Kode Etik yang berlaku di Perseroan.
7.
Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran disiplin oleh karyawan, maka dapat ditindaklanjuti sidang disiplin sesuai ketentuan yang berlaku dengan Direksi sebagai hakim, Divisi Audit Internal sebagai penuntut, Divisi Sumber Daya Manusia atau Divisi
KP3 ini diberlakukan bagi manajemen dan karyawan di lingkungan
Corporate Legal sebagai pembela dan pendapat atau
Perseroan dan seluruh unit usahanya dalam menjalankan tugas sehari-
masukan dari atasan yang bersangkutan.
hari sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
51
TATA KELOLA PERUSAHAAN 8.
9.
Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran
Struktur Tata Kelola Perusahaan
oleh karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka
Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
dapat ditindaklanjuti proses hukum yang berlaku kepada
Saham, Dewan Komisaris dan Direksi, yang didukung oleh Komite Audit
lembaga penegak hukum dengan Direksi atau yang
sebagai komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris,
diberi kuasa untuk itu sebagai pejabat yang menangani
Sekretaris Perseroan, dan Unit Audit Internal yang bertanggung
perkara.
jawab langsung kepada Presiden Direktur. Organ Perseroan tersebut
Seluruh proses pengaduan pelanggaran diadministrasikan secara baik oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran.
B. Pemantauan Tindak Lanjut 1.
2.
memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Organ Perseroan ini menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
Pemantauan tindak lanjut pengaduan pelanggaran dilakukan
tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.
oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran.
Rapat Umum Pemegang Saham
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran harus
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pelaksana
menginformasikan pengaduan pelanggaran yang masuk,
perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi.
yang diinvestigasi, dan yang dianggap selesai kepada
Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham antara lain mengangkat
Direksi dan atau Dewan Komisaris setiap saat diperlukan.
dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
Perlindungan Dan Apresiasi
perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan
A. Perlindungan Pelapor dan Terlapor 1.
2.
menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali
Perseroan berkewajiban untuk melindungi pelapor yang
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 23 April
dimaksudkan untuk mendorong keberanian melaporkan
2014 dan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pelanggaran.
(RUPSLB) pada tanggal 23 April 2014 dan 29 Oktober 2014.
Perlindungan pelapor meliputi:
RUPST tanggal 23 April 2014
a.
Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi laporan.
Keputusan-keputusan RUPST:
b.
Jaminan keamanan bagi pelapor maupun
1.
a.
keluarganya. c.
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta rencana kerja dan pengembangan Perseroan.
Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang merugikannya.
3.
Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan
b.
Mengesahkan neraca laba/rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta
Perseroan memberikan jaminan kerahasiaan identitas
memberikan pembebasan serta pelunasan sepenuhnya
terlapor sampai status terperiksa berubah.
(aquit et de charge) dalam arti seluas-luasnya kepada seluruh Anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas
B. Penghargaan Kepada Pelapor
tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah 1.
Perseroan dapat memberikan penghargaan kepada pelapor
dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal
atas pelanggaran yang dapat dibuktikan sehingga aset/
31 Desember 2013.
keuangan Perseroan dapat diselamatkan. 2. 2.
Penghargaan diberikan melalui kebijakan Direksi.
Standar Prosedur Operasional
Menyetujui kebijakan Perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2013.
3.
Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai
Perseroan untuk menunjuk/mengangkat Kantor Akuntan Publik
ketentuan yang telah dilakukan, maka Perseroan menyusun Standar
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan yang memenuhi
Prosedur Operasional secara rinci. Standar ini juga berfungsi sebagai
standar internasional sebagai Akuntan Publik Perseroan yang akan
salah satu acuan dalam proses audit mutu yang dilakukan terhadap
memeriksa Neraca, Perhitungan Laba-Rugi dan bagian-bagian
Perseroan.
lain dari Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkannya.
52
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
4.
a.
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
memberikan keterangan-keterangan, membuat, meminta
dengan susunan sebagai berikut:
dibuatkan, menandatangani akta pernyataan keputusan rapatnya serta selanjutnya mengerjakan segala sesuatu
Presiden Komisaris
Theo Sambuaga
Komisaris Independen
Didik Junaidi Rachbini
Komisaris Independen
Rizal Ramli
Komisaris Independen
H. Muladi
Komisaris Independen
Ito Sumardi DS
Komisaris Independen
Nanan Soekarna
Komisaris
Markus Permadi
Komisaris
Benny Haryanto
Komisaris
Richard Setiadi
Presiden Direktur
Ali Chendra
dalam PT Link Net Tbk (divestasi) melalui pelaksanaan
Wakil Presiden Direktur
Irwan Djaja
rencana private placement yang akan dilaksanakan baik
Direktur Indenpenden
Harianda Noerlan
di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia
Direktur
Dicky Setiadi Moechtar
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
Direktur
Johannes Tong
yang berlaku, dimana rencana penjualan saham tersebut
Direktur
Anthony Chandra Kartawiria
bukan merupakan Penawaran Umum oleh Pemegang
Direktur
Richard Kartawijaya
Saham sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam
yang diperlukan guna menyelesaikan hal tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
RUPSLB tanggal 29 Oktober 2014 Keputusan-keputusan RUPSLB : 1.
No.IX.A.12, Lampiran keputusan ketua Bapepam
Untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan Rapat ini
No.KEP-05/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Penawaran Umum oleh Pemegang Saham, sejumlah
Tahunan yang ketiga, setelah pengangkatan tersebut yaitu
kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku
dan disetor penuh dalam Link Net milik Perseroan dengan
2016 yang akan diselenggarakan pada tahun 2017. b.
harga penjualan per saham sebesar Rp 6.000,- (enam ribu
Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
Rupiah), yang akan dilakukan melalui penjualan kurang
menyatakan kembali keputusan pengangkatan Dewan
lebih 7,45% dari total saham dalam Link Net berdasarkan
Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam suatu akta
Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014
notaris tersendiri dan untuk melakukan segala sesuatu
(selanjutnya disebut sebagai “Underwriting Agreement”) dan
berkaitan dengan pengangkatan Dewan Komisaris dan
melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih
Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan
3,55% dari total saham dalam Link Net kepada Credit Suisse
perundangan yang berlaku. Untuk keperluan tersebut
(Singapore) Ltd, yang bergantung pada syarat dan ketentuan
menghadap dimana perlu, memberikan keterangan-
dalam Option Agreement tertanggal 24 Oktober 2014
keterangan, membuat, meminta dibuatkan, menanda-
(selanjutnya disebut sebagai “Option Agreement”) (secara
tangani akte Pernyataan Keputusan Rapatnya serta
bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Rencana
selanjutnya mengerjakan segala sesuatu yang diperlukan
Transaksi”).
guna menyelesaikan hal tersebut di atas. 5.
Menyetujui rencana penjualan saham milik Perseroan
2.
Menyetujui keseluruan rencana transaksi serta hal-
Menyetujui pemberian wewenang kepada Presiden Komisaris
hal yang telah diungkapkan dan diinformasikan oleh
untuk menentukan honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan/atau
Perseroan kepada para pemegang saham Perseroan dalam
remunerasi lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris
keterbukaan informasi kepada Pemegang Saham dalam
Perseroan.
rangka pemenuhan ketentuan peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan
RUPSLB tanggal 23 April 2014
kegiatan usaha utama dan peraturan Bapepam dan LK No.X.K.1 tentang keterbukaan informasi yang harus segera
Keputusan-keputusan RUPSLB :
diumumkan kepada publik, melalui surat kabar harian 1.
2.
Menyetujui perubahan pasal 12 (3) Anggaran Dasar
Investor Daily dan Suara Pembaruan pada tanggal
Perseroan dan pasal 15 (3) Anggaran Dasar Perseroan.
18 September 2014, 6 Oktober 2014 dan 27 Oktober 2014
Memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut
(selanjutnya disebut “Keterbukaan Informasi”), termasuk tetapi tidak terbatas pada informasi sehubungan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam rencana transaksi.
di atas, untuk keperluan tersebut menghadap dimana perlu,
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
53
TATA KELOLA PERUSAHAAN
3.
Menyetujui bahwa dana hasil pelaksanaan rencana transaksi
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
dapat digunakan oleh Perseroan untuk pengembalian
Persyaratan formal dan material yang berlaku telah dipenuhi oleh
dan/atau pelunasan pinjaman Perseroan, pengembangan
seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Persyaratan formal bersifat
bisnis atau kegiatan usaha Perseroan lainnya, memperkuat
umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan
struktur permodalan (dan posisi kas) pada Perseroan dan/
persyaratan material bersifat khusus, disesuaikan dengan kebutuhan
atau untuk tujuan lainnya yang dianggap baik oleh Direksi
dan sifat bisnis Perseroan.
Perseroan. 4.
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 9 (sembilan) anggota, yaitu:
Memberikan persetujuan, dan ratifikasi (sebagaimana
1 (satu) Presiden Komisaris, 3 (tiga) Komisaris dan 5 (lima) Komisaris
berlaku), wewenang dan kuasa penuh kepada Direksi
Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang
dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai
diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang diputuskan dalam
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ketiga sejak
Rapat ini serta dalam rangka sahnya, efektifnya, dan/
pengangkatannya. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir
atau pelaksanaan rencana transaksi, termasuk tetapi tidak
apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
terbatas pada penandatanganan dokumen-dokumen terkait
dunia, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Pada tahun
dengan rencana transaksi.
2014, Dewan Komisaris menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat.
Dewan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2014 adalah sebagai
Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris
berikut:
adalah organ Perseroan yang mewakili Pemegang Saham untuk melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan strategi Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan arahan/nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan itikad yang baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab, serta menjalankan fungsi untuk memperkuat citra Perseroan dimata masyarakat dan para pemegang saham.
54
Komisaris
Jabatan
Theo Sambuaga
Presiden Komisaris
2013
Didik Junaidi Rachbini
Komisaris Independen
2006
Rizal Ramli
Komisaris Independen
2008
H. Muladi
Komisaris Independen
2013
Ito Sumardi DS
Komisaris Independen
2013
Nanan Soekarna
Komisaris Independen
2014
Markus Permadi
Komisaris
2013
Benny Haryanto
Komisaris
2014
Richard Setiadi
Komisaris
2014
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Sejak
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu dalam setahun
GCG sesuai fungsi pengawasan yang dilakukan. Melalui laporan Direksi
di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usahanya, atau
dan Komite Audit, Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi
melalui media elektronik yang memungkinkan. Rapat dianggap sah
pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk
dan mengikat apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian
anggotanya hadir dan diwakili dalam rapat.
internal. Selain itu, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi manajemen operasional Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi apabila diperlukan, sesuai
Tabel berikut memuat informasi tentang kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014.
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, Keputusan RUPS Perseroan, peraturan serta undang-undang yang berlaku. Terkait dengan RUPS, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab
Kehadiran Dewan Komisaris Komisaris
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Direksi
% Kehadiran
% Kehadiran
antara lain memberikan pendapat dan saran mengenai Rencana Kerja
Theo Sambuaga
100
-
dan Anggaran Tahunan Perseroan, melaporkan segera jika terjadi gejala
Didik Junaidi Rachbini
100
-
menurunnya kinerja Perseroan, menelaah dan menandatangani Laporan
Rizal Ramli
100
-
Tahunan, serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
H. Muladi
100
-
kepada RUPS.
Ito Sumardi DS
100
-
Nanan Soekarna
100
-
Markus Permadi
100
-
Benny Haryanto
100
-
Richard Setiadi
100
-
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris tidak menemukan pelanggaran hukum dan peraturan di sektor keuangan maupun peraturan yang berkaitan dengan bisnis Perseroan yang dilakukan oleh manajemen Perseroan.
Dalam rapat Dewan Komisaris, selalu dihadiri juga oleh Direksi untuk melaporkan perkembangan dan kinerja Perseroan.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
55
TATA KELOLA PERUSAHAAN Komite Audit
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
1.
Didik Junaidi Rachbini (Ketua/Komisaris Independen).
2.
Herman Latief (Anggota/Independen)
3.
Raden Hikmat Kartadjoemena (Anggota/Independen)
Audit, tujuan dibentuknya Komite Audit adalah untuk memastikan penerapan tata kelola perusahaan. Tugas utama Komite Audit adalah mendorong diterapkannya tata kelola Perseroan yang baik, terbentuknya
Agenda Rapat dan Kehadiran Komite Audit
struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup,
Komite Audit
Kehadiran Rapat Komite Audit
ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Komite Audit
% Kehadiran
terdiri dari dua anggota yang merupakan pihak independen yang
Didik Junaidi Rachbini
100
berkemampuan di bidang akuntansi dan keuangan dan diketuai oleh
Herman Latief
100
Komisaris Independen.
Raden Hikmat
100
Kartadjoemena Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit sebagai pendukung dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Penetapan pembentukan Komite Audit dilakukan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan
Direksi
diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen yang ditunjuk oleh
Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas
Dewan Komisaris.
pengelolaan Perseroan dengan senantiasa memperhatikan kepentingan
Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dengan melakukan tugas-tugas berikut: 1.
dan tujuan Perseroan dan unit usaha serta mempertimbangkan kepentingan para pemegang saham dan seluruh stakeholders. Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dengan ketentuan Anggaran Dasar, tunduk pada semua peraturan
dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi,
yang berlaku terhadap Perseroan Terbuka dan tetap berpegang pada
dan informasi keuangan lainnya.
penerapan prinsip Good Corporate Governance. Disamping itu, Direksi bertanggung-jawab melakukan pengawasan internal secara efektif dan
2.
3.
Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap
efisien; memantau risiko dan mengelolanya, menjaga agar iklim kerja
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
tetap kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme menjadi lebih
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan
baik, mengelola karyawan dan melaporkan kinerja Perseroan secara
dengan kegiatan Perseroan.
keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal.
4.
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan implementasi manajemen risiko oleh Direksi.
5.
Saham.
Direksi berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pertama sejak pengangkatannya. Seluruh anggota
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan formal dan material yang
Komisaris sepanjang termasuk dalam lingkup tugas dan
berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-
kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan
undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.
Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Internal Audit. Komite Audit beranggota 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang
Direksi Perseroan terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu 1 (satu) Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, 1 (satu) Direktur Independen dan 4 (empat) Direktur.
Ketua merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota
Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan diangkat oleh
independen. Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria
RUPS, untuk jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan pada RUPS
independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan
yang mengangkatnya (mereka) sampai penutupan RUPS Tahunan Ketiga
dalam berbagai peraturan yang berlaku. Sepanjang tahun 2014, Komite
setelah tanggal pengangkatannya (mereka) dan dapat diangkat kembali
Audit telah melakukan 4 (empat) kali rapat.
sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan, meninggal dunia, diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS, dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah
56
pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Susunan Direksi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut
PROFIL KOMITE AUDIT Didik Junaidi Rachbini
Direksi Presiden Direktur
Ali Chendra
Wakil Presiden Direktur
Irwan Djaja
Direktur Independen
Harianda Noerlan
Memperoleh gelar Ph.D dan M.Sc dalam bidang Studi Pembangunan dari Central
Direktur
Dicky Setiadi Moechtar
Luzon State University, Filipina. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
Direktur
Johannes Tong
sejak tahun 2006. Beliau pernah menduduki berbagai posisi pada beberapa
Direktur
Anthony Chandra Kartawiria
institusi antara lain Anggota MPR, Anggota DPR, Komisaris KPPU, Komisaris
Direktur
Richard Kartawijaya
PT Angkasa Pura I dan saat ini masih menjabat sebagai Presiden Komisaris
Ketua/ Komisaris Independen
PT Humanika Consultindo.
Tanggung Jawab dan Bidang Tugas Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh baik secara pribadi maupun bersama (tanggung renteng) atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan terbukti bersalah
Herman Latief Anggota/Independen
atau lalai. Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan Perseroan melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh jenjang organisasi. Tanggung jawab Direksi juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuantemuan Audit Internal sesuai dengan arahan Dewan Komisaris. Direksi wajib menyusun strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran serta pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik. Selain itu, Direksi juga wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal RUPS tidak menetapkan pembidangan tugas Direksi, maka pembagian tugas Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi, sebagai berikut:
Warga Negara Indonesia, Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak Januari 2013. Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kawasan Industri, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) (sejak 2008); dan Wakil Ketua Dewan Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (sejak 2000). Beliau lulus dari TFH, Hamburg, Jerman, dengan gelar Diplom Ingenieur Architect (Dipl. Ing) pada tahun 1976.Sebelumnya beliau bekerja sebagai Arsitek di PT Widya Pertiwi Engineering (1976-1978), Direktur di Perseroan grup Kalbe Farma (1979-1988), Direktur Utama PT Lippo Cikarang Tbk (1989-1999), Wakil Komisaris Utama PT Lippo Cikarang Tbk (1999-2001), Komisaris PT Lippo Land Development (2001-2004), Komisaris PT Bukit Sentul Tbk. (2004-2005), Direktur PT East Jakarta Industrial Park (2004- 2010), Komite Audit PT Pacific Utama Tbk (2005-2007), Komite Audit PT Gowa Makassar (2005-2007), dan Komite Audit PT Multi Polar Tbk (2007-2009). Beliau juga aktif di Dewan
1.
2.
Ali Chendra (Presiden Direktur) secara umum bertanggung-jawab
Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (1995-2000) dan sebagai
terhadap seluruh kegiatan Perseroan;
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (1999 - 2008).
Irwan Djaja (Wakil Presiden Direktur) secara umum bertanggung jawab terhadap kebijakan keuangan Perseroan. R. Hikmat Kartadjoemena
3.
Dicky Setiadi Moechtar (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
Anggota/Independen
Operasional dan Pengembangan Bisnis; 4.
Harianda Noerlan (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang Corporate Services dan merangkap sebagai Sekretaris
City University, New York, USA. Beliau mempunyai pengalaman luas dalam bisnis perbankan Indonesia.
Perusahaan; 5.
Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tahun 1943, lulus dari
Anthony Chandra Kartawiria (Direktur) bertanggung-jawab atas
Memulai karirnya sebagai Wakil Asisten di New York untuk Bank Ekspor Impor Indonesia pada tahun 1970 – 1975, beliau kemudian ditunjuk oleh Chemical Bank
bidang keuangan;
New York untuk menjadi Chief Representative Chemical Bank di Jakarta pada tahun
6.
7.
Johannes Tong (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
1983– 1987. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Unibank
pengembangan anak perusahaan;
dan Direktur Corporate Banking Bank Pacific.Beliau pernah menjabat sebagai
Richard Kartawijaya (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang pengembangan Wireless business.
Komisaris PT Inti Indorayon Utama Tbk pada tahun 1990 – 1997. Beliau juga pernah menjabat sebagai Advisor untuk Indonesia di Newbridge Capital (Singapore) Pte Ltd dan Komisaris Saratoga Capital pada tahun
Direksi dapat menggunakan saran profesional atas biaya Perseroan
1997 – 2008, kemudian menjabat sebagai Senior Advisor untuk Indonesia di
apabila benar-benar dibutuhkan dan dengan memperhatikan
Imprimis (Singapore) Pte Ltd dan Khronos Advisory Limited hingga saat ini.
batas-batas efisiensi dan efektivitas, serta tidak terdapat benturan
Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Anggota Komite Audit sejak
kepentingan.
Januari 2013.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
57
TATA KELOLA PERUSAHAAN 3.
Rapat Direksi
Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk
Direksi mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam dua minggu atau
mematuhi ketentuan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
kapan saja diperlukan, dengan lokasi di tempat kedudukan Perseroan
Modal dan peraturan pelaksanaannya.
atau tempat kegiatan Perseroan. Direksi juga turut dalam Rapat Dewan Komisaris untuk membahas kemajuan Perseroan secara umum. Rapat
4.
Sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.
Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Direksi
Kegiatan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 adalah sebagai
hadir atau diwakili dalam rapat. Sepanjang tahun 2014, Direksi
berikut:
menyelenggarakan 11 (sebelas) kali rapat.
1.
peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan
Kehadiran Direksi / Board of Directors Attendance Rapat Dewan Direktur
Komisaris % Kehadiran
peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa
Rapat Direksi
Perseroan mengimplementasikan peraturan-peraturan tersebut. Perseroan menerbitkan 4 (empat) Laporan
% Kehadiran
Ali Chendra
100
100
Irwan Djaja
100
100
Dicky Setiadi Moechtar
100
100
Harianda Noerlan
100
100
Johannes Tong
100
100
Anthony Chandra Kartawiria
100
100
Richard Kartawijaya
100
100
Memandu Perseroan untuk senantiasa patuh terhadap
Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan. 2.
Melakukan korespondensi dengan regulator pasar modal (OJK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya seperti KSEI, BAE dan wali amanat. Korespondensi yang dilakukan sebanyak 44 (empat puluh empat) kali.
3.
Menyampaikan keterbukaan informasi terkait Perseroan yang disampaikan melalui pelaporan, baik yang diatur
Sekretaris Perusahaan
maupun tidak, antara lain dalam bentuk siaran pers,
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Peraturan
website, dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, Perseroan mengangkat Sekretaris
kondisi Perseroan.
Perusahaan yang bertugas sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dengan Pelaksana Perseroan dan pemangku kepentingan.
4.
Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi dan juga
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris.
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: 1.
Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
5.
Mengkoordinasikan pelaksanaan paparan publik tahunan.
AKSES INFORMASI PUBLIK
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Masyarakat umum dan para investor dapat mengunjungi 2.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap
situs web Perseroan di www.firstmedia.co.id, untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan
informasi mengenai kegiatan usaha Perseroan, atau dapat
kondisi Perseroan.
menghubungi Sekretaris Perusahaan, melalui Email:
[email protected] untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Perseroan.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN Harianda Noerlan Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan di bidang Corporate Services dan merangkap juga sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Juni 2006. Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan sejak tahun 1990, yaitu di PT Bank Niaga Tbk, dengan jabatan terakhir sebagai Head of International Banking Division – Capital Market Group. Pada tahun 2000, bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit. Sejak Januari 2002 hingga Mei 2006 bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk. Posisi yang pernah dijabat selama di PT Bank Lippo Tbk antara lain sebagai Managing Director, Direktur Kepatuhan, Distribution
58
Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Unit Audit Internal
Unit Audit Internal
Pembentukan Unit Audit Internal kepada peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit audit internal. Unit Audit Internal bertugas antara lain untuk menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroanserta melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya Unit Audit Internal akan selalu
Unit Audit Internal adalah unit kerja yang independen, obyektif dan bersifat sebagai konsultan, yang dibentuk dalam PT First Media Tbk (“untuk selanjutnya disebut First Media”) untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi termasuk anak-anak perusahaannya. Unit Audit Internal bukan perpanjangan, atau pengganti manajemen. Tanggung jawab untuk pengendalian operasional terletak sepenuhnya kepada manajemen operasional yang harus memastikan bahwa manajemen kontrol yang sesuai dan memadai telah diterapkan sebagaimana mestinya.
bekerjasama sama dengan Komite Audit dan bertanggung jawab kepada
Unit Audit Internal dalam melaksanakan fungsi Audit Internal
Presiden Direktur. Pembentukan Unit Audit Internal merupakan wujud
memberikan jasa assurance, konsultasi, dan investigasi kasus fraud
nyata dari komitmen Perseroandalam menciptakan tata kelola yang baik
yang independen dan obyektif yang dapat memberi nilai tambah dan
dan efisien.
memperbaiki operasional First Media baik di kantor pusat maupun
Pada tahun 2014, Unit Audit Internal Perusahaan dijalankan oleh
cabang.
Leony Hartono. Memulai karir di tahun 2000 sebagai auditor di kantor
Jasa Assurance
akuntan publik di Detroit Amerika Serikat. Bergabung dengan kantor
Suatu assessment yang obyektif melalui pengujian atas suatu bukti
akuntan Ernst & Young Indonesia di tahun 2002 dan kemudian bekerja
dengan tujuan untuk memberikan penilaian yang independen atas
di bidang perbankan dan perusahaan industri manufaktur sebelum
pelaksanaan risk management, control dan governance processes
bergabung dengan Perseroan di tahun 2008. Mendapat gelar Bachelor
dalam operasional First Media.
of Accounting dan Master in Professional Accounting dari Michigan State Jasa Konsultasi
University, Amerika Serikat.
Kegiatan pemberian jasa konsultasi yang diberikan terkait dengan upaya PIAGAM AUDIT INTERNAL
untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan risk management, control dan governance processes. Jasa konsultasi yang diberikan bersifat
Latar Belakang Internal Audit Charter PT First Media Tbk dibuat untuk memenuhi Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) Nomor: KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008
tidak mengikat dan tanpa mengabaikan prinsip independensi, sehingga tanggung jawab atas tindak lanjut dari hasil konsultasi tersebut tetap pada auditee.
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Jasa lnvestigasi Kasus Fraud
Internal.
Unit Audit Internal secara proaktif membantu manajemen dalam mengidentifikasi, mendeteksi dan melakukan investigasi audit terhadap
Visi Menjadi penyedia jasa layanan internal audit berbasis manajemen risiko dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance -GCG).
kegiatan operasional First Media yang dicurigai mengandung unsur fraud. Kunci keberhasilan (Key Success Factor) Optimalisasi pemanfaatan teknologi, penerapan metode terbaik dan
Misi Memberikan layanan internal audit yang profesional untuk memastikan terwujudnya perusahaan yang sehat, berkembang secara wajar dan dapat menunjang pembangunan ekonomi nasional yang merupakan kepentingan dari para stakeholders secara baik.
organisasi yang efektif dan efisien serta didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan selalu menjunjung tinggi etika profesi, melalui proses kerja yang: 1.
Fokus pada proses bisnis dan pelayanan kepada stakeholders
Pengertian Internal Audit Internal Audit adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance)
2.
Bersikap proaktif, tanggap, terpercaya dan obyektif
untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,
3.
Berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulis
melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan
4.
Mampu menemukan akar permasalahan dan deteksi dini
5.
Mampu menyajikan temuan secara obyektif
6.
Mampu menyampaikan rekomendasi yang efektif dan
dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
implementif
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
59
TATA KELOLA PERUSAHAAN Kedudukan
d.
Unit Audit internal mempunyai kedudukan sebagai berikut : 1.
tujuan-tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan
2.
Bapepam-LK.
aspek internal control system.
Kepala Unit Audit Internal bertanggungjawab langsung
f.
Sarana-sarana untuk menjaga dan melindungi
kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi
kekayaan dan reputasi First Media telah
langsung dengan Presiden Komisaris/Komite Audit, untuk
tercukupi.
Pemberitahuan informasi yang berkaitan dengan audit Presiden Direktur.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal First Media bertugas dan bertanggung jawab untuk: 1.
Membantu tugas Presiden Direktur dan Dewan Komisaris, khususnya Komite Audit, secara independen, dalam
Unit Audit Internal dapat berperan sebagai konsultan bagi
melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara
pihak-pihak internal yang membutuhkan, terutama hal-hal
operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun
yang berhubungan dengan bidang tugasnya, serta bersifat
pemantauan hasil audit.
strategis.
2.
Memonitor kecukupan dan efektivitas sistem kontrol
Ruang Lingkup
manajemen organisasi dalam bidang finansial, operasional
Unit Audit Internal membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya
dan sistem informatika.
melalui: 1.
2.
3.
4.
3.
Memberikan penilaian dan rekomendasi secara obyektif atas
Menggunakan metode yang sistimatis dalam mengevaluasi
kegiatan operasi dalam pencapaian tujuan dan sasarannya
dan meningkatkan efektivitas risk management, control
secara efektif, efisien dan ekonomis dalam bentuk
dan governance processes.
penyampaian laporan bulanan dan tahunan secara periodik.
Memastikan bahwa sistem kontrol dan manajemen risiko
4.
Mengarah perhatian manajemen terhadap timbulnya risiko
telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis, serta
operasi yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan
berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran
operasi/bisnis yang muncul, dan hal-hal lain yang
atau program organisasi yang telah dicanangkan.
mempengaruhi hasil dan kinerja.
Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan
5.
Memastikan bahwa manajemen operasional telah
ruang lingkup pekerjaan, seperti evaluasi, penyelidikan
melakukan kewajibannya dalam mengembangkan sistem
dan pengungkapan atas penyimpangan, kecurangan dan
kontrol dan manajemen risiko dalam rangka mencapai
pemborosan.
tujuan dan sasaran organisasi.
Unit Audit Internal menjaga, meningkatkan dan menciptakan
6.
Memberikan informasi mengenai perkembangan dan hasil-
nilai tambah bagi stakeholders melalui penyelarasan
hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan
aktivitas internal audit dengan business objectives
sumberdaya audit dan keanggotaanya.
First Media, dengan target utama adalah untuk meyakinkan bahwa: a.
b.
c.
Kewenangan Presiden Direktur memberikan kewenangan kepada Audit Internal dalam
Risiko telah teridentifikasi dan dikelola secara tepat.
menjalankan tugasnya untuk melakukan hal-hal seperti berikut: 1.
Untuk melihat dan memeriksa semua dokumen dan
lnformasi penting keuangan, manajerial dan
catatan, meminta keterangan dari setiap anggota Direksi
operasional telah disajikan secara akurat,
dan karyawan yang berkewajiban membantu memberikan
handal dan tepat waktu.
informasi yang diperlukan oleh Audit Internal dalam waktu yang layak, sehingga memungkinkan untuk bekerja
Seluruh aktivitas First Media telah sesuai
melakukan fungsinya secara efisien dan efektif.
dengan anggaran dasar, kebijakan, standar, prosedur serta peraturan dan/atau perundang-undangan yang berlaku.
60
Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan selalu terpelihara dengan tetap memperhatikan
kepada Dewan Komisaris tersebut harus dilaporkan kepada
4.
e.
persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Ketua
menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan audit. 3.
Program-program, rencana-rencana dan
2.
Untuk mengalokasikan sumber daya audit, menentukan fokus, ruang lingkup dan jadwal audit, serta menerapkan
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit. Jika dipandang perlu, dalam menjalankan fungsinya Audit Internal memiliki kewenangan untuk mendapatkan saran
telah dilakukan Auditor. Tindak lanjut tersebut meliputi: a.
Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut
dan nasehat dari tenaga profesional (tenaga ahli) yang
harus dilakukan, agar dapat diketahui
diperlukan. 3.
4.
perkembangannya dan dapat diingatkan
Menyampaikan laporan hasil audit dan melakukan
kepada Auditor apabila Auditee belum dapat
konsultasi langsung dengan Presiden Direktur.
melaksanakan komitmen perbaikan menjelang atau sampai batas waktu yang dijanjikan.
Mempunyai akses penuh dan bebas kepada Komite Audit dan Dewan Komisaris apabila diperlukan.
b.
kecukupan atas realisasi janji perbaikan
Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada
yang telah dilaksanakan Auditor. Selanjutnya
Presiden Direktur dan dalam tugasnya memberikan
pengecekan kembali tindak lanjut perlu
laporan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
dilakukan apabila terdapat kesulitan atau
(melalui Komite Audit). Untuk menjaga independensi dan
hambatan yang menyebabkan tindak lanjut
mempertahankan objektivitas, Unit Audit Internal tidak
tersebut tidak dapat dilakukan sebagaimana
terlibat langsung dan tidak mempunyai tanggung jawab
mestinya.
langsung atau wewenang atas proses transaksi harian dan aktivitas transaksi lainnya pada unit kerja yang diperiksa. 2.
Pelaporan tindak lanjut. Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh Auditor, maka Audit Internal memberikan laporan tertulis
kepada Kode Etik First Media dan Kode Etik Audit Internal
kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari
(melalui Komite Audit), untuk tindakan lebih
Internal Audit Charter ini.
lanjut. Internal Audit Charter PT First Media Tbk
Dalam melaksanakan fungsinya, Audit Internal mengacu dan merujuk pada berbagai peraturan dan ketentuan internal dan pedoman yang terdapat dalam berbagai standar profesional audit internal, yaitu : Standard Operating Procedures Internal Audit serta pemutakhirannya. 2.
c.
Dalam melaksanakan tugas, Audit Internal berpedoman
Standard Pelaksanaan Kerja
1.
Analisis kecukupan tindak lanjut. Dari hasil pemantauan tindak lanjut, dilakukan analisis
lndependensi dan Objektivitas 1.
Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut.
Ditetapkan di
: Jakarta
Tanggal
: 20 Januari 2011
Hengkie Liwanto
Harianda Noerlan
Presiden Direktur
Direktur
Auditor Independen
Semua peraturan pemerintah yang telah diberlakukan oleh
Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
manajemen First Media.
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik dan peraturan Bapepam-LK No.VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan yang
3.
Standar Audit dan Kode Etik dari The Institute of Internal
Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal, maka laporan keuangan
Auditors Inc., sebagaimana telah dikuasakan oleh Presiden
konsolidasian Perseroan mulai tahun buku 2009 diaudit oleh Akuntan
Direktur.
Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto, dengan auditor Didik Wahyudiyanto.
Pelaporan 1.
Laporan Tindak Lanjut Audit, baik internal maupun eksternal, merupakan tanggungjawab dari masing-masing unit kerja yang diperiksa untuk diperbaiki sesuai kebijakan First Media dan sekaligus menjadi salah satu faktor bagi perusahaan untuk menilai kinerja unit-unit kerja tersebut. Dalam pelaksanaan pengawasan/pengendalian, Direksi terkait memastikan bahwa setiap hasil pemeriksaan pemeriksaan akan dan atau telah ditindaklanjuti oleh unit-unit yang diperiksa.
2.
Audit Internal harus memantau serta melaporkan perkembangan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
61
TINJAUAN OPERASIONAL
Penyediaan jasa layanan internet broadband berkecepatan tinggi Perseroan dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Link Net Tbk (“Link Net”). Untuk menyajikan layanan ini, Link Net mengoperasikan sistem kabel dua arah Hybrid Fiber Optic Coaxial Cable (”HFC”) dimana sistem tersebut merupakan teknologi yang menggunakan kabel serat optik dan kabel coaxial yang digunakan sebagai media untuk menyalurkan bandwidth untuk koneksi kecepatan akses internet.
INTERNET PT Link Net Tbk (“FastNet dan DataComm”) PT Internux (“Bolt! Super 4G LTE”)
TELEVISI BERLANGGANAN PT First Media Television (“HomeCable”) PT Indonesia Media Televisi (“BIG TV”)
Link Net memiliki area layanan jaringan kabel yang terbentang dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya
PRODUKSI KONTEN
dan Bali.
PT First Media Production (“First Media Production”) PT First Media News (“BeritaSatu News Channel”)
Angka jaringan homepassed yang dimiliki Link Net sebesar 1,4 juta rumah. Dengan panjang fiber optik 7.275 km
BIOSKOP
dan coaxial 11.183 km.
PT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”)
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PT Prima Wira Utama (“PWU”)
TELEPONI PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)
62
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
DOCSIS 3.0 Cable Modem Untuk sasaran pasar, Link Net membagi dua sasaran pasar, yaitu pasar konsumen dan pasar bisnis. Untuk pasar konsumen (consumer market), Link Net menawarkan produk Internet berlabel FastNet. Sedangkan untuk pasar bisnis (business market) Link Net menawarkan layanan data komunikasi berlabel DataComm.
FastNet
FastNet adalah produk
Diharapkan bahwa layanan
Layanan FastNet memiliki
Dengan adanya layanan
pemasaran di bidang layanan
internet FastNet ini menjadi
4 (empat) pilihan layanan
FastNet diharapkan tercipta
internet cepat. Media penghantar
nilai tambah untuk masyarakat
kecepatan yaitu:
ruang komunikasi yang
melalui kabel menjadi basis
Indonesia. Oleh karena itu,
infrastruktur layanan FastNet
dilakukan konfigurasi ketat
untuk menyajikan internet
dengan memblokir situs-situs
berkecepatan tinggi.
yang dapat merusak generasi muda saat ini.
1.FastNet Infinite 100 Mbps 2.FastNet Ultimate 30 Mbps
lancar bagi masyarakat dalam mengakses data dan informasi, meningkatkan nilai edukasi sekaligus membantu
3.FastNet SOHO 15 Mbps
pertumbuhan penetrasi internet
4.FastNet Commerce 10 Mbps
di Indonesia.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
63
DataComm adalah produk pemasaran di bidang layanan komunikasi data berkecepatan tinggi. Unit usaha ini menggunakan jaringan kabel Fiber Optic sebagai basis infrastruktur untuk melayani proses pertukaran data dan informasi. DataComm hadir di Indonesia sejak tahun 2001 sebagai layanan internet yang hanya diperuntukan pelanggan korporasi atau disebut Metro-Ethernet yang membutuhkan layanan high speed internet access dan Ethernet Leased-line untuk koneksi point-to-point. Dengan menggunakan infrastruktur jaringan kabel Fiber Optic, DataComm memberikan jasa layanan data kepada pelanggan-pelanggan korporasi di berbagai sektor industri dan usaha.
TOPOLOGI DESAIN SPIDER CORPORATE CPE
Keterangan: Hub: perangkat yang menghubungkan dan mengalirkan data komunikasi.
SWITCHER
Fiber Optic teknologi serat optik yang menggunakan serat kaca untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi.
CPE
Fiber Converter perangkat yang mengubah paket cahaya ke paket data, atau sebaliknya, dari paket data ke paket cahaya.
SWITCHER
Switcher perangkat yang menghubungkan ke banyak jaringan.
CPE
CPE (Customer-Premises Equipment), merupakan perangkat yang dimiliki pelanggan.
HUB
64
FIBER NETWORK
SWITCHER
FIBER CONVERTER
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
CPE
Kondisi setor bisnis saat ini membutuhkan jalur bebas akses informasi
Spider akan memudahkan dan mempercepat layanan DataComm
yang handal untuk mendukung jalannya proses bisnis melalui konsep
kepada pelanggan korporasi yang ingin meningkatkan akses pertukaran
integrated business application. Terlebih saat ini, industri ekonomi kreatif
data dan informasi, serta percepatan proses bisnis yang dijalankan.
semakin gencar bertumbuh di Indonesia, situasi ini merupakan peluang besar untuk mempromosikan merek DataComm agar dapat menjadi mitra dalam akselerasi bisnis. Sebagai mitra, DataComm menyajikan
Paket penawaran berupa Super Internet, Basic Broadband dan Power
layanan handal seperti pertukaran data dengan kecepatan tinggi,
Link (Fiber Optic Leased lines).
disaster recovery, storage area network, peering services, inter-branch connection dan video streaming. Untuk layanan purna jual, DataComm
1.
Internet Services (dedicated 1:1) merupakan layanan
memiliki tenaga Help-desk Corporate dan Network Operation Center
data untuk korporasi dengan kecepatan internet rasio 1:1
selama 24 (dua puluh empat) jam untuk melayani pelanggan dalam
(downstream dan upstream)
penanganan gangguan.
2.
data untuk korporasi dengan kecepatan internet up-to.
Unit usaha DataComm masih menjadi layanan favorit hingga di tahun 2014. Tingginya minat dan preferensi akan merek DataComm
Business Broadband (non-dedicated) merupakan layanan
3.
Point-to-Point (Lease Line Services) merupakan layanan
menciptakan peluang bagi unit usaha untuk meningkatkan layanannya
data point-to-point untuk integrasi koneksi antar 2 (dua)
melalui jaringan Metro-Ethernet di gedung-gedung perkantoran. Kini
korporasi.
layanan DataComm sudah dapat dinikmati oleh sejumlah korporasi di daerah segitiga emas DKI Jakarta. Saat ini sudah ada sekitar 98 (sembilan puluh delapan) gedung yang terpasang jaringan komunikasi DataComm atau yang disebut Spider Building. Tersedianya jaringan
Harapan terbesar unit usaha DataComm, yaitu dapat menjadi mitra yang handal bagi sejumlah korporasi dalam menjalankan bisnis di berbagai sektor industri, serta membantu membangkitkan dunia usaha di Indonesia agar menjadi lebih kompetitif.
DataComm
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
65
Pada era digital, penggunaan internet secara mobile menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang dinamis. Seiring dengan mobilitas yang semakin tinggi dan perkembangan media sosial serta layanan informasi dan hiburan berbasis digital, kebutuhan akan layanan mobile broadband atau wireless internet access melalui portable devices dengan kecepatan tinggi juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, Perseroan telah mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap selaku perusahaan pengendali PT Internux yang menggelar bisnis layanan BWA (Broadband Wireless Access) 2.3 Ghz sejak tahun 2013 yang mengadopsi teknologi 4G LTE-TDD (Long Term Evolution - Time Division Duplex) dengan merek dagang BOLT! Super 4G LTE. Langkah tersebut merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat modern yang dinamis pada era digital, terutama berkaitan dengan akses internet secara mobile yang cepat, dapat diandalkan sekaligus ekonomis. Dengan misi “Transforming Lives” melalui teknologi, BOLT! Super 4G LTE terus berupaya untuk menghadirkan layanan mobile internet yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hingga saat ini, BOLT! Super 4G LTE sudah memiliki jaringan BTS sebanyak 2.600 yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. Rencana kedepan BOLT! Super 4G LTE akan menambah jumlah BTS sebesar 3.800 dan akan menambah jumlah jaringan in-building solution sebanyak 320 gedung di akhir tahun 2015.
Produk 4G-LTE Sejak diluncurkan pada tahun 2013, BOLT! Super 4G LTE telah menjual perangkat modem WiFi yang bekerjasama dengan ZTE dan Huawei. Pada peluncuran perdana, BOLT! Super 4G LTE tersedia dalam dua paket pilihan yaitu paket prabayar (THUNDER BOLT!) dan pasca bayar (PREMIUM BOLT!). Pada bulan Mei 2014, BOLT! Super 4G LTE merilis Smart Mobile WiFi yang kedua, yaitu BOLT! Mobile WiFi SLIM dan BOLT! Mobile WiFi MAX. Untuk bundle dengan Mobile WiFi SLIM, harga yang ditawarkan adalah Rp. 299.000 dengan layanan data prabayar Thunder BOLT! 8GB dengan masa aktif 30 hari. Sementara itu, untuk bundle antara Mobile WiFi MAX dengan prabayar Thunder BOLT! 8GB, harga yang ditawarkan adalah Rp. 399.000. Kedua perangkat ini dilengkapi dengan All In One LCD yang memiliki tiga fitur utama, yaitu QR code untuk scan dan connect, Dual WiFi Band untuk pilihan jaringan WiFi dengan koneksi yang lebih cepat, serta profile view. Selanjutnya, pada Agustus 2014, BOLT! Super 4G LTE meluncurkan BOLT! Powerphone Dual Active 4G Smartphone dengan dukungan BOLT! Mobile Internet, serta memungkinkan internet dan nomor GSM dapat aktif melakukan atau menerima panggilan secara bersamaan. BOLT! Powerphone diperkuat prosesor handal Qualcomm® SnapdragonTM dan tersedia dalam dua perangkat berkelas dunia, yaitu ZTE V9820 dan IVO V5.
66
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Untuk memberikan kemudahan dan pelayanan yang maksimal bagi konsumen, BOLT! Super 4G LTE sudah resmi membuka 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT! Store yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Selain itu, BOLT! Super 4G LTE bekerjasama dengan beberapa modern store, yaitu Okeshop, Global Teleshop, Sentra Ponsel, Selular Shop, Erafone, Wellcomm, Pazia, Urban Life, TokoPDA.com, Galeri Gadget, Books & Beyond, Indomaret, Infinite, Point 2000, Infonet, Ramayana, 7-Eleven, Toko Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan Hypermart.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
67
HomeCable HomeCable adalah produk pemasaran di bidang layanan televisi berlangganan di bawah anak perusahaan Perseroan yaitu PT First Media Television. Unit usaha ini menggunakan jaringan kabel sebagai basis infrastruktur yang bekerjasama dengan Link Net untuk menyajikan siaran televisi dengan kualitas High Definition. Layanan HomeCable tidak hanya mempromosikan jaringan HFC sebagai basis keunggulan, namun hal lain yang juga menjadi keunggulan HomeCable
internet. Seiring dengan bertumbuhnya pendapatan masyarakat kelas menengah, maka preferensi akan televisi berlangganan menjadi meningkat. Aplikasi interaktif merupakan peluang yang cukup besar untuk menciptakan value added services bagi generasi muda. Hingga akhir tahun 2014, HomeCable sudah mengoleksi jumlah kanal High Definition sebanyak 67 kanal dan 121 kanal Standard Definition. Untuk aplikasi interaktif, HomeCable sudah memiliki fitur-fitur antara lain: (i) Personal Video Recording; (ii) HomeCable-on-Demand; dan (iii) First Media Page.
adalah layanan televisi dengan kualitas gambar High Definition dan
Paket penawaran HomeCable diformulasi secara combo dengan paket
adanya aplikasi interaktif. Kualitas gambar televisi High Definition
internet (FastNet). Paket penawaran tersebut terdiri atas :
dan aplikasi interaktif menjadi atribut keunggulan HomeCable dalam 1.
Family Combo HD
2.
D’Lite Combo HD
Layanan televisi berlangganan interaktif saat ini menjadi daya tawar
3.
Elite Combo HD
yang kuat kepada pasar. Dorongan untuk merancang aplikasi interaktif
4.
Supreme Combo HD
5.
Maxima Combo HD
bersaing di industri penyiaran.
memang sesuai dengan minat dan preferensi pasar generasi muda saat ini. Pasar generasi muda dan remaja, sampai saat ini masih mengandalkan televisi sebagai pusat informasi, diikuti media online
68
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
69
BIG TV adalah produk pemasaran di bidang layanan televisi berlangganan melalui satelit (direct-to-home) di bawah PT Indonesia Media Televisi yang adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Perseroan. Teknologi satelit menjadi infrastruktur utama untuk menyiarkan program tayangan ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan jangkauan yang luas, BIG TV memiliki kesempatan untuk memberikan layanan hiburan terbaik kepada masyarakat Indonesia. Layanan BIG TV memanfaatkan kapasitas 9 transponder untuk membawa 184 kanal dengan komposisi 30 kanal High Definition dan 154 kanal Standard Definition. BIG TV memposisikan mereknya sebagai merek televisi berlangganan yang menanamkan cinta akan negeri Indonesia kepada masyarakat. Hal ini menjadi perhatian BIG TV, mengingat tingginya penetrasi konten asing yang beredar di Indonesia yang mengakibatkan penetrasi akan konten lokal menjadi mengecil dan masyarakat menjadi lupa terhadap konten-konten dalam negeri yang sebetulnya tidak kalah baik dengan konten asing. Konten-konten lokal dapat menjadi alat pemasaran yang strategis. BIG TV berkeinginan untuk memanfaatkan celah untuk mempromosikan konten lokal dengan jauh lebih baik. BIG TV berkeyakinan bahwa konten lokal lebih diterima oleh pasar golongan new adopter. Harapan terbesar BIG TV adalah bahwa masyarakat dapat terhibur sekaligus menjadi sarana informasi dan ilmu pengetahuan. Rencana kedepannya, BIG TV akan terus menyediakan konten lokal untuk masyarakat Indonesia, seperti kuliner, budaya, hingga tempat-tempat wisata di pelosok nusantara. Visi untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui konten televisi menjadi sasaran utama Perseroan. Melalui konten televisi yang berkualitas, BIG TV dapat memperluas wawasan masyarakat dengan informasi yang baik, menghibur, mendidik, dan mempererat persatuan bangsa.
70
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
71
Unit usaha First Media Production adalah unit usaha dalam bidang produksi film yang dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT First Media Production. Unit usaha First Media Production ini bergerak dalam bidang produksi film yang memiliki tiga kelompok produksi yaitu kreatif, rumah produksi dan bagian post-production. Ketiga kelompok produksi tersebut berorientasi pada creativity and impacting. Selain memproduksi film, unit usaha First Media Production juga melebarkan sayapnya dengan memproduksi iklan. Hingga saat ini unit usaha First Media Production sudah memproduksi puluhan iklan dan Company Profile dari berbagai merek seperti Matahari Department Store, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rumah Sakit Siloam, Partai Persatuan Pembangunan, Nutrifood, Herbal Wahida, Nutrindo, Lippo Village dan lain-lain. Dengan semakin berkembangnya industri pertelevisian dan kebutuhan masyarakat akan variasi hiburan selama 24 jam penuh, unit usaha First Media Production yang sudah berpengalaman dalam berbagai bidang industri kreatif mampu terus berkreasi untuk menghasilkan karya-karya yang dapat menghibur masyarakat. Sampai dengan tahun 2014, unit usaha First Media Production berfokus pada pengembangan siaran in-house. Pada tahun 2013 jumlah siaran in-house yang dimiliki sebanyak 4 yaitu Hi TV, Dangdutz, MIX, dan J’Go. Mengakhiri tahun 2014, unit usaha First Media Production menambah siaran terbarunya sebanyak 3 siaran yakni Foodie, Kairos, dan Karaoke. Deskripsi singkat mengenai kanal in-house First Media Production: Foodie merupakan kanal hiburan yang mengulas mengenai kuliner makanan khas daerah Indonesia. Selain mengulas makanan khas daerah Indonesia, Foodie menghadirkan satu program khusus bernama “in a minute”, isi program ini berupa resep spesial dengan sajian yang cepat dan lezat. Kairos merupakan kanal religi yang berbeda dengan kanal religi yang sudah ada, karena kanal ini berisikan materi yang sifatnya informatif, mengenai sejarah awal kekristenan dan doktrin teologia di dalam agama Kristen. Karaoke merupakan kanal khusus karaoke yang menampilkan berbagai macam jenis musik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
PRODUCTION
72
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
73
BeritaSatu News Channel merupakan produk
standar jurnalisme yang tinggi, serta menjunjung tinggi
seperti program jurnal yang berisi berita-berita terkini
dari salah satu anak perusahaan Perseroan yaitu
nilai integritas, obyektifitas, imparsialitas dan akurasi
dan program current affair yang lebih mengajak pemirsa
PT First Media News yang beroperasi pada tahun 2011
berita.
untuk mendapatkan informasi dan wawasan baru.
melalui saluran televisi berlangganan HomeCable di
Visi editorial yang kuat serta menjunjung nilai obyektif,
kanal 6 (standard definition) dan kanal 301
tajam, komprehensif dan investigatif merupakan nilai
(high definition). Pembentukan kanal berita baru di
yang selalu dipertahankan BeritaSatu News Channel
Indonesia merupakan bentuk kepedulian Perseroan
dalam menyajikan berita kepada para pemirsa.
untuk meningkatkan akses informasi kepada masyarakat Indonesia.
Unit usaha Perseroan dalam bidang penyiaran berita mulai beroperasi pada tahun 2011.
Sebagai kantor berita yang profesional,
Penyajian informasi berita tidak hanya disalurkan melalui tayangan televisi, BeritaSatu News Channel juga memanfaatkan media online (www.beritasatu.com) sebagai akses tambahan berita kepada pemirsa Indonesia. Di tahun 2014, BeritaSatu News Channel sudah menyiarkan siaran berita selama 24 jam, 16 jam
BeritaSatu News Channel memposisikan sebagai kanal
Program acara yang dirancang oleh
siaran langsung dan sisanya program tayangan ulang.
berita yang memberi informasi kepada publik dengan
BeritaSatu News Channel terbagi menjadi 2 bagian
Secara jaringan, BeritaSatu News Channel sudah hadir
74
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
di beberapa operator televisi berlangganan seperti
Merancang program siaran yang berkualitas menjadi
yang sudah terlebih dulu maju.
HomeCable, Aora TV, Skynindo, dan Transvision. Untuk
tugas mutlak bagi BeritaSatu News Channel. Pada tahun
Misi - Menjadi saluran olahraga terdepan dan terbaik
jaringan analog, BeritaSatu sudah bekerjasama dengan
2014, kanal berita olahraga sekaligus siaran langsung
yang bisa menjadi referensi sekaligus hiburan bagi para
beberapa operator TV lokal di Indonesia seperti Riau TV,
pertandingan menjadi kanal terbaru bagi BeritaSatu
penggemar olahraga di Indonesia yang berlangganan
Duta TV, Beruang TV, Manado TV dan Sarana TV.
News Channel. Nama BeritaSatu SPORTS merupakan
HomeCable dan BIG TV.
buah hasil perencanaan strategis untuk memberikan
Selain media televisi, BeritaSatu News Channel sudah
tayangan yang menghibur sekaligus informatif dari sisi
dapat dinikmati oleh pemirsa melalui perangkat
olahraga.
SmartPhone dan Tablet dengan mengunduh aplikasi
Untuk memperkaya siaran BeritaSatu Sports, Perseroan menayangkan pertandingan langsung dengan kualitas HD (High Definition), serta program ulasan dan analisa
First Media GO. Layanan news streaming ini merupakan
BeritaSatu SPORTS memiliki visi dan misi sebagai
pertandingan yang menarik dengan menghadirkan
jalur teknologi baru yang dinilai dapat menambah
berikut: Visi - Melalui kanal ini diharapkan kami dapat
narasumber profesional. Dengan demikian Perseroan
kepuasan pemirsa untuk selalu mendapatkan informasi
memberikan kontribusi bagi dunia olahraga di Indonesia,
berharap dapat mendorong antusias penonton akan liga
yang cepat dan terkini.
agar bisa bangkit dan sejajar dengan negara-negara
nasional Indonesia.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
75
Cinemaxx adalah perusahaan jaringan bioskop yang terafiliasi dengan Perseroan. Cinemaxx hadir untuk menjadi rantai bioskop terbesar dan favorit masyarakat Indonesia di mana penonton dapat menikmati film 2D dan 3D, dokumenter dan tayangan alternatif di kompleks-kompleks Cinemaxx yang menggunakan sistem digital 100%. Maxxperience: Big Picture, Big Sound; adalah teknologi termutakhir dari Cinemaxx untuk memberikan pengalaman audio visual terbaik dalam menonton film. Untuk itu, Cinemaxx mempersembahkan Ultra XD dan Cinemaxx Gold. Sinema Ultra XD menawarkan pengalaman sinematik yang mengagumkan dengan sensasi menonton yang berbeda, melalui layar lengkung raksasa dengan lebar hingga 22 meter; serta sistem proyeksi gambar dan audio berkekuatan tinggi. Tidak hanya menawarkan teknologi yang canggih, auditorium sinema Ultra XD juga didesain khusus untuk memberi pengalaman menonton film di bioskop yang maksimal. Cinemaxx Gold menyediakan pengalaman VIP dalam menonton bioskop. Selain menonton film-film box office dunia, penonton juga bisa menikmati berbagai layanan kelas atas, mulai dari makanan ringan dan hidangan pembuka ala hotel berbintang, hingga hidangan penutup yang lezat, langsung diantarkan ke bangku penonton. Tidak seperti auditorium konvensional lainnya, tamu Cinemaxx Gold akan dimanjakan dengan sofa-sofa premium berlapis kulit mewah dilengkapi twin-motor recliners di mana penonton dapat menyesuaikan posisi duduk mereka hanya dengan sentuhan tombol.
76
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Selain Big Picture, Big Sound, Maxxperience berfokus pada
Sejak 1 Desember 2014, Cinemaxx telah memiliki dan mengoperasikan
kenyamanan layanan bagi pelanggan Cinemaxx dengan menawarkan
5 kompleks sinema, yaitu: Cinemaxx fX Sudirman dan Cinemaxx Plaza
lebih banyak pilihan. Maxxperience menyediakan pengalaman hiburan
Semanggi Jakarta, Cinemaxx Palembang Icon, Cinemaxx Ponorogo
terpadu untuk berbagai usia dalam kompleks Cinemaxx yang dilengkapi
City Center dan Cinemaxx Kairagi Manado dengan total 26 buah layar.
beragam fasilitas. Berikut ini adalah berbagai fasilitas pendukung
Rencana skala nasional Cinemaxx adalah membangun 2.000 layar dan
lainnya di Cinemaxx untuk melengkapi pengalaman penonton:
300 kompleks sinema dalam 10 tahun di 85 kota agar dapat membawa
·
film-film terbaru kepada penonton bioskop di seluruh Indonesia.
Maxx Coffee Dari ‘Zzzz’ menjadi ‘Maxx’! Maxx Coffee menyediakan banyak pilihan minuman dengan kualitas rasa terbaik; mulai
2015 akan menjadi tahun yang sibuk bagi Cinemaxx dengan rencana pembukaan lebih dari 20 kompleks sinema.
dari kopi yang diekstrak dari biji kopi pilihan, teh, coklat, frappe, blended cream, dan smoothie jus buah. ·
Books & Beyond Selagi menunggu film diputar, penonton dapat membaca dan membeli buku, majalah, hingga mainan yang tersedia di Books & Beyond.
·
Hendak memicu adrenalin selagi menunggu film dimulai? Cinemaxx Games bekerjasama dengan Timezone hadir menawarkan keseruan dengan berbagai video game populer masa kini.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
77
PT Prima Wira Utama (“PWU”) adalah sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Rini Yulianti No. 18 pada tanggal 9 Mei 2011 yang pada saat ini berada di bawah manajemen Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.25 tanggal 15 Desember 2014, yang dibuat oleh Notaris Nurlani Yusup. PT Prima Wira Utama memfokuskan bisnisnya untuk mengelola, mengoperasikan dan mengatur segala keperluan infrastruktur pasif multimedia di gedung-gedung seperti: 1.
Perkantoran
2.
Residensial (perumahan dan apartemen)
3.
Hotel
4.
Sekolah dan Universitas
5.
Rumah Sakit
6.
Komersial (malls dan ruko)
Adapun jenis bisnis yang dikelola dan terus dikembangkan tidak terbatas pada infrastruktur untuk penguatan signal handphone dalam gedung (in-building service provider) saja, namun juga sebagai pengelola jaringan pasif internet, teleponi, TV cable, segala bentuk teknis informasi dan komunikasi data, digital signage, CCTV, mesin EDC dan sebagainya. PT Prima Wira Utama telah menjadi perusahaan yang diperhitungkan oleh industri di Indonesia. VISI DAN MISI Dengan didirikannya PT Prima Wira Utama, diharapkan dapat menjadi pemimpin pengembang teknologi informasi dan multimedia yang mengikuti perkembangan teknologi dunia. PT Prima Wira Utama masih memfokuskan diri untuk menjadi perusahaan yang membuat konsolidasi yang kuat bagi perusahaanperusahaan teknologi multimedia. Dalam usahanya untuk mencapai visi dan misi, PT Prima Wira Utama telah membuat perencanaan dan pematangan untuk pengembangan bisnis sebagai berikut: - In Building Provider service (DAS/penguat sinyal) -
Infrastruktur WIFI
-
Sistem pembayaran dengan mesin EDC dengan menggunakan WIFI
78
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
T
elekomunikasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia akhir-akhir ini. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan semakin kompleksnya
kebutuhan manusia di era teknologi ini, telekomunikasi semakin dekat dengan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi, berbagai jasa telekomunikasi juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu jasa telekomunikasi yang tersedia adalah jasa nilai tambah teleponi, yakni jasa yang menyediakan layanan nilai tambah untuk teleponi dasar, yang meliputi antara lain jasa teleponi melalui jaringan pintar (integrated network), kartu panggil (calling card), dan jasa-jasa dengan teknologi interactive voice response, dan radio panggil untuk umum. PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH Niaga”) adalah salah satu perusahaan yang menyelenggarakan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card). Layanan yang disediakan oleh MSH Niaga adalah jasa telekomunikasi melalui telepon dengan biaya yang lebih terjangkau.
M
encermati perkembangan dunia usaha di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan, layanan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil dari MSH Niaga
merupakan salah satu kunci penting untuk mendukung kegiatan usaha dari suatu perusahaan. Salah satu contoh pemanfaatan dari jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card) adalah pemanfaatannya untuk penyediaan layanan pelanggan (customer service) melalui telepon. Perseroan memiliki visi untuk menjadi perusahaan jasa telekomunikasi yang terbesar di Indonesia, dengan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. Untuk itu, misi yang dijalankan Perseroan dengan memanfaatkan teknologi dalam memberikan nilai tambah terbaik bagi pelanggan, dengan menyediakan solusi telekomunikasi yang berkualitas dengan tarif yang kompetitif.
T
eleponi yang menjadi pangsa pasar Perseroan sebagian besar adalah pelanggan corporate, dengan wilayah layanan Jakarta dan Surabaya Perseroan hingga 31 Desember 2014 sudah
melayani 1.000 pelanggan korporasi di berbagai bentuk industri seperti rumah sakit, asuransi, farmasi, otomotif, pertambangan, dan seterusnya. Mencermati perkembangan teknologi telekomunikasi akhir-akhir ini dan semakin meningkatnya optimisme atas iklim usaha di Indonesia, MSH Niaga optimis dapat mengembangkan layanannya terkait dengan jasa nilai tambah teleponi dan diversifikasi usaha lain yang terkait untuk memperoleh hasil yang maksimal bagi pada pemangku kepentingan. MSH Niaga selain memberikan layanan yang penting dalam menunjang pengembangan usaha suatu perusahaan juga memberikan keuntungan bagi pengguna jasa karena menyediakan layanan dengan harga yang kompetitif.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
79
Daan Mogot
Bandengan Kelapa Gadinng
Karawaci
Ujung Menteng
Kebon Jeruk
Berita Satu Plaza Bintaro
Bekasi
HUB CONNECTIONS TOPOLOGY
Pasar Minggu Cinere
JABODETABEK
Depok
Bogor
Primary Plan Primary Redundant Plan Redundant
80
Cikarang
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Cibubur
Rungkut
SURABAYA
Graha SA
Pakis
Patching
Patching
HUB CONNECTIONS TOPOLOGY
Sidoarjo
Malang
FIBER OPTIC CABLE LENGTH (KM) 6.484 JABODETABEK
398 JAWA TIMUR
1
99 BANDUNG
2
35 3
BALI
4
1 2
3
4 COAXIAL CABLE LENGTH (KM) 8.902 JABODETABEK
1
1.251 JAWA TIMUR
167 2
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
BANDUNG
31 3
BALI
4
81
788 PRIA
2010
82
WANITA 306
PENDIDIKAN
STATUS
Pendidikan Paska Sarjana: 37 Sarjana: 670 Diploma: 127 SLTA/ dst: 260
Status Karyawan Tetap: 598 Kontrak: 496
POSISI
Posisi Direktur : 29 Manager : 122 Supervisor : 123 Staff : 820
Perkembangan Jumlah Karyawan
2011
679
868
1082
1333
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
1094
2014
Secara ilmiah, strategi manajemen sumber daya manusia adalah
Selain untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi, E-PMS
rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya
juga bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan
manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan
memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan atas pencapaian
kemampuan terbaik sebuah perusahaan atau industri untuk
kinerjanya dengan lebih adil dan obyektif dan dihubungkan dengan
menjadi pesaing yang mampu memenangkan dan menguasai pasar,
kompensasi sebagai penghargaan. E-PMS membuat sistem penilaian
malalui tenaga kerja yang dimilikinya.
dirasakan menjadi lebih adil, obyektif dan lebih menyeluruh bila
Perseroan dan anak perusahaan Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin
ditinjau dari aspek penilaiannya yaitu target dan perilaku. Konsep E-PMS dibangun dengan menggunakan pendekatan Management by Objectives (MBO) yang dipopulerkan oleh Peter Drucker. Terdapat siklus yang berkesinambungan dalam system ini yang meliputi Performance Planning, Performance Coaching, dan Performance Appraisal.
meningkat dan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh
Penilaian dalam E-PMS didasarkan pada 2 hal yaitu target yang
pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu
dituangkan dalam bentuk Key Business Objective (KBO) dan Key
mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor
Performance Indicator (KPI), serta perilaku karyawan yang dituangkan
pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem
dalam Behavior Competencies (BC). Penilaian dalam KBO memiliki bobot
Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya
70 persen, sedangkan penilaian BC sebesar 30 persen dengan nilai
menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan
maksimal penilaian sebesar 130 persen dari pencapaian. Nilai yang
korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat
keluar dari total KBO dan B dihubungkan dengan kisaran angka tertentu
akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.
dan dibuatkan menjadi bentuk rating.
Sistem Informasi SDM
Agar penilaian menjadi lebih adil dan obyektif, maka nilai yang didapat
Sistem Informasi SDM (HRIS) dikembangkan dengan dukungan kerjasama dari Divisi Teknologi Informasi sejak tahun 2011. Penerapan Overtime Online System, e-Recruitment System dan Exit Clearance Online System telah berjalan dan senantiasa disempurnakan. Sistem tersebut memberikan kontribusi perubahan terbesar pada kegiatan
dibandingkan dengan nilai karyawan lainnya dalam satu bagian. Proses ini dinamakan normalisasi. Proses normalisasi dilakukan dalam 3 tingkatan mulai dari tingkat section, departmen dan divisi. Pada proses normalisasi mungkin terjadi perubahan nilai yang didapat, apakah menjadi naik atau turun, walau ada kemungkinan tidak ada perubahan.
dan proses kerja yang terjadi pada Divisi SDM maupun organisasi.
Salah satu unsur penilaian yang masuk dalam KBO adalah Coaching.
Pengoperasiannya yang mudah, membuat pengguna mudah
Setiap karyawan yang memiliki team member, maka secara otomatis
mendapatkan informasi terbaru, dan mudah dalam hal mengelola
akan memiliki KBO coaching. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
setiap tahapan pada proses rekrutmen. Manajemen dapat memperoleh
budaya coaching dalam perusahaan. Dengan adanya coaching ini
informasi real time dan transparan mengenai data terkait SDM. Waktu
diharapkan akan membantu karyawan dalam mencapai targetnya, dan
dan biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi dibandingkan manajemen
dapat mengatasi permasalahan pada saat terdapat kesulitan.
SDM dilakukan secara manual. Proses coaching ini dilakukan dengan proses one by one. Seorang Performance Management System
karyawan yang memiliki team member akan melakukan coach kepada
Performance management system (PMS) di Perseroan sudah dilakukan secara elektronik, sehingga disebut dengan Electronic Performance Management System atau disingkat E-PMS. Sistem manajemen kinerja yang dikembangkan oleh Perseroan dalam bentuk system electronic untuk menghubungkan tujuan serta visi dan misi organisasi kepada karyawan, sehingga setiap karyawan bukan hanya tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, namun secara sadar ikut berperan serta dalam mengupayakan pencapaian tujuan organisasi tersebut melalui kinerja pribadi.
team member-nya. Selanjutnya dari hasil coaching tersebut, karyawan akan memasukkan data-datanya kedalam PMS. Setiap tahunnya sistem E-PMS selalu dikembangkan untuk dapat menjadi lebih baik. Pada tahun 2014 ini, E-PMS melakukan perubahan pada dimensi-dimensi dalam Behavior Competencies dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Perubahan ini ditujukan untuk lebih meminimalkan tingkat subjektifitas. Setiap dimensi masing-masing terdiri dari 5 poin pernyataan sehingga total keseluruhan sebanyak 30 poin. Dimensidimensi tersebut meliputi: Discipline and Control, Leadership and Support, Communication, Achievement, Self-Development, Challenge and Problem Solving.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
83
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Kegiatan tanggung jawab sosial boleh dibilang merupakan aktivitas
Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus menjunjung
wajib yang harus dilaksanakan setiap perusahaan di dunia.
tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam
Kebebasan berbisnis dan mendapat keuntungan menjadi landasan
sudut pandang tanggung jawab sosial adalah pengedepankan prinsip
awal setiap perusahaan pada umumnya. Seiring berjalannya
moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan
waktu, dunia bergerak ke arah yang tidak stabil, kemakmuran
kelompok masyarakat lainnya. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja
menjadi tidak merata, banyak aspek yang akhirnya dirugikan atau
dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan
menjadi korban, salah satunya adalah lingkungan (environment).
manfaat terbesar bagi masyarakat.
Ketidakseimbangan ini mengundang beberapa kali pertemuan para pemimpin dunia dalam KTT Bumi di Rio pada 1992 dan tahun 2002 bertempat di Johannesburg.
Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perseroan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial berdasarkan asas
Sejak pertemuan di Johannesburg tahun 2002 yang dihadiri para pemimpin dunia memunculkan konsep social responsibility, yang mengiringi dua konsep sebelumnya yaitu economic dan environment sustainability. Ketiga konsep ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social Responsibility).
CSR dari Carrol Pyramid yang terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan paling dasar atau fondasi, sudah pasti tanggung jawab perusahaan diawal yang menjaga kestabilan usahanya melalui peningkatan arus kas masuk. Lapisan kedua, perusahaan harus menjalani sebuah usaha dengan patuh pada peraturan atau regulasi pemerintah yang berlaku. Lapisan ketiga, perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga etika saat menjalani usaha, etika dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai
Tanggung Jawab Sosial adalah basis teori tentang perlunya sebuah
moral, keadilan, dan hak manusia (human rights). Lapisan paling atas
perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat
adalah tanggung jawab perusahaan dalam berpartisipasi meningkatkan
tempatan. Secara teoretik, Tanggung Jawab Sosial dapat didefinisikan
kesejahteraan masyarakat, seperti sumbangan, dukungan akan
sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para
kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya
strategic stakeholders-nya, terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan operasinya. Tanggung Jawab Sosial memandang perusahaan sebagai agen moral.
Pada tahun 2014 fokus utama kegiatan CSR Perseroan ialah program donor darah. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, Perseroan mengadakan program donor darah di kantor Perseroan sebanyak 5 (lima) kali, yaitu: di bulan Januari, Juni, September, Oktober , dan
84
Desember 2014.
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
85
STRUKTUR ORGANISASI
ANAK PERUSAHAAN PERUSAHAAN BEROPERASI DAN PERUSAHAAN INVESTASI
PT FIRST MEDIA Tbk PT LINK NET TBK
PT INDONESIA MEDIA TELEVISI
PT FIRST MEDIA TELEVISION
PT LYNX MITRA ASIA
PT FIRST MEDIA PRODUCTION
PT GRAHA INVESTAMA ANDALAN TERPADU
PT BINA MAHASISWA INDONESIA
PT MEDIA SINEMA INDONESIA PT JARING DATA INTERAKTIF PT FIRST MEDIA NEWS
PT JAKARTA MARCAPADA MEDIA
PT MARGAYU VATRI CHANTIQA
PT WIRELESS VISION
PT BINTANG MERAH PERKASA ABADI
PT MSH NIAGA TELECOM INDONESIA PT PRIMA WIRA UTAMA
86
PT GRAHA RAYA EKATAMA ANDALAN TERPADU
PT CITRA EKA RAMA INVESTAMA ANDALAN
PT DELTA NUSANTARA NETWORKS
PT SEMESTA INVESTASI PRATAMA
PT MITRA MANDIRI MANTAP
PT INTERNUX
PT CITRA INVESTAMA ANDALAN TERPADU
PT CINEMAXX GLOBAL PASIFIK
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT SEMESTA INTI ANDALAN PRATAMA
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
87
INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN PT First Media Tbk
PT Link Net Tbk (“LN”)
BeritaSatu Plaza, 4th floor, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza 4th floor, Suite 403 Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950 - Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha First Media didirikan pada tahun 1994, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan layanan broadband wireless access (BWA) dan penyedia konten siaran. Kepemilikan Saham Sebesar 55,10% saham Perseroan dimiliki oleh AcrossAsia Ltd, 33,76% dimiliki oleh PT Reksa Puspita Karya dan 11,14% dimiliki oleh masyarakat. Manajemen Presiden Komisaris Theo Sambuaga Komisaris Didik J. Rachbini (Independen) Rizal Ramli (Independen) H. Muladi (Independen) Nanan Soekarna (Independen) Ito Sumardi DS (Independen) Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi
Presiden Direktur Ali Chendra Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja Direktur Dicky S. Moechtar Harianda Noerlan (Independen) Anthony C. Kartawiria Richard Kartawijaya Johannes Tong
Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto Plaza ABDA, floor 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190, Indonesia Phone (62 21) 5140 1340; Fax (62 21) 5140 1350 Biro Administrasi Saham PT Sharestar Indonesia – Gedung BeritaSatu Plaza lt.7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950, Indonesia
88
Pendirian dan Bidang Usaha LN didirikan pada tahun 1996, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini sebagai penyedia jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia, jasa akses internet, jasa nilai tambah teleponi dan jasa konsultasi manajemen bisnis. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 32,27% saham LN, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 33,45% dan 36,28% dimiliki oleh masyarakat Manajemen Presiden Komisaris Ali Chendra Komisaris Bintan R. Saragih (Independen) Jonathan L. Parapak (Independen) Edward D. Horowithz Lorne R. Sommerville
Presiden Direktur Roberto F. Feliciano Direktur Dicky S. Moechtar Sigit Prasetya Henry J. Liando (Independen) Andy N. Purwohardono
PT First Media Television (“FMTV”) BeritaSatu Plaza, 5th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha FMTV didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jasa penyiaran berlanggananan. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 80% saham FMTV, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 19% dan 1% dimiliki oleh Asia Link Co Ltd. Manajemen Presiden Komisaris Roberto F. Feliciano Komisaris Henry J. Liando Andy N. Purwohardono
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Presiden Direktur Dicky S. Moechtar Direktur Dewi Dharma Yanti Tan Ting Luen
PT First Media News (“FMN”)
PT Delta Nusantara Networks (“DNN”)
BeritaSatu Plaza 11th floor, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Gedung Graha Kencana Lt. Mezzaine Unit J Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha FMN didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video.
Pendirian dan Bidang Usaha DNN didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa akses internet.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,98% saham FMN dan MVC memiliki saham sebesar 0,02%
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 49,83% saham DNN dan PT Graha Investama Andalan Terpadu memiliki saham sebesar 50,17%
Manajemen Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Selamun Y. Bosko
PT First Media Production (“FMP”)
Pendirian dan Bidang Usaha FMP didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,9% saham MVC dan FMP memiliki saham sebesar 0,1% Manajemen
Pendirian dan Bidang Usaha BMPA didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha jasa telekomunikasi. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,91% saham BMPA dan MVC memiliki saham sebesar 0,09% Direktur Dicky S. Moechtar
PT Citra Investama Andalan Terpadu (“CIAT”)
BeritaSatu Plaza 11th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha MVC didirikan pada tahun 2002, dan menjalankan kegiatan usahanya di bidang usaha perdagangan umum dan jasa. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,67% saham FMP dan FMN memiliki saham sebesar 0,33% Direktur Johannes Tong
BeritaSatu Plaza 7th floor Suite 702 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Komisaris Irwan Djaja
PT Margayu Vatri Chantiqa (“MVC”)
Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Rony Ardhitya Soetedjo
Manajemen
Direktur Johannes Tong
Manajemen
Komisaris Dicky S. Moechtar
PT Bintang Merah Perkasa Abadi (“BMPA”)
BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Komisaris Anthony C. Kartawiria
Manajemen
BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha CIAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,99% saham CIAT, dan GIAT memiliki saham sebesar 0,01%. Manajemen Komisaris Irwan Djaja
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Direktur Anthony C. Kartawiria
89
INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu (“GREAT”)
PT Bina Mahasiswa Indonesia (“BMI”)
BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Gedung Plaza Asia lt.26 Zone ABCD Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha GREAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.
Pendirian dan Bidang Usaha BMI didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang Jasa Konsultasi Bidang Olahraga.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,00% saham GREAT, dan CIAT memiliki saham sebesar 1%.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam BMI melalui GIAT adalah sebesar 45% saham.
Manajemen
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
PT Mitra Mandiri Mantap (“MMM”) Jl. KH Moh. Mansyur No.36A Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat - Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha MMM didirikan pada tahun 2010, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 69,04% saham MMM, PT Cahaya Emeralda Cemerlang memiliki saham sebesar 15,48% dan 15,48% dimiliki oleh PT Inti Permata Provita. Manajemen Komisaris Bambang Sucahyo
Direktur Mas Agoes Ismail Ning
PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”) BeritaSatu Plaza 2nd floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Presiden Komisaris John Riady Komisaris Erick Thohir
PT Graha Investama Andalan Terpadu (“GIAT”) BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha GIAT didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam GIAT melalui FMP adalah sebesar 99,7% saham dan 0,3% saham melalui MVC. Manajemen Presiden Komisaris Ali Chendra Komisaris Johannes Tong
Direktur Irwan Djaja
PT Jaring Data Interaktif (“JDI”)
Pendirian dan Bidang Usaha IMTV didirikan pada tahun 2007, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyiaran televisi berlangganan.
BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam IMTV melalui LN adalah sebesar 15% saham.
Pendirian dan Bidang Usaha JDI didirikan pada tahun 1999, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa konsultasi pengelolaan komputer dan internet.
Manajemen
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam JDI melalui FMN adalah sebesar 70% saham dan 30% saham melalui FMP.
Presiden Komisaris Harijono Suwarno Komisaris Reynold Pena Ong Dewi Dharma Yanti Lina Hayanti Latief
Presiden Direktur Ali Chendra Direktur Poon Sui Meng Marcelus Ardiwinata Djony Rosnipa Chrysologus RN Sinulingga
PT Media Sinema Indonesia (“MSI”) BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha MSI didirikan pada tahun 2003, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perfilman dan perekaman video. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSI melalui FMP adalah sebesar 99,97% saham, dan 0,03% saham melalui FMN.
Manajemen Komisaris Johannes Tong
Komisaris Anthony C. Kartawiria
Direktur Sachin Vijaya Gopalan Marcelus Ardiwinata
PT Wireless Vision (“WV”) BeritaSatu Plaza 4th floor Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha WV didirikan pada tahun 2004, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam WV melalui MVC adalah sebesar 10% saham.
Manajemen
90
Direktur Ryan Rusli Gozali
Direktur Johannes Tong Marcelus Ardiwinata
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT Citra Eka Rama Investama Andalan (“CERIA”)
PT Lynx Mitra Asia (“LMA”)
BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Wisma GKBI Suite 3901 Jl. Jend. Sudirman 28, Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha CERIA didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Pendirian dan Bidang Usaha LMA didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam CERIA melalui GREAT adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CIAT.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam LMA melalui LN adalah sebesar 65% saham dan 35% saham melalui GIAT.
Manajemen
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
Komisaris Dewi Dharma Yanti
Direktur Rony Ardhitya Soetedjo
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)
PT Prima Wira Utama (“PWU”)
Rukan Graha Cempaka Mas Blok C-06 Jl. Letjen Suprapto, Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran Jakarta – Indonesia
BeritaSatu Plaza 7th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta 12950 - Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha MSH didirikan pada tahun 2000, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Pendirian dan Bidang Usaha PWU didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSH melalui BMPA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui GIAT.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam PWU melalui BMPA adalah sebesar 99,99% saham dan 0,01% saham melalui MVC.
Manajemen
Manajemen
Komisaris Eddy Rizal Umar
Direktur KWA Andy Widodo
PT Semesta Investasi Pratama (“SIP”) BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta – Indonesia
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIP melalui CERIA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui CIAT. Manajemen Direktur Anthony C. Kartawiria
PT Semesta Inti Andalan Pratama (“SIAP”) BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha SIAP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIAP melalui SIP adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CERIA. Manajemen Komisaris Ali Chendra
Presiden Direktur Richard Kartawijaya Direktur Larry Ridwan
PT Internux (“BOLT!”)
Pendirian dan Bidang Usaha SIP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Komisaris Irwan Djaja
Presiden Komisaris Harjono Suwarno Komisaris Anthony C. Kartawiria Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
Jl. Sultan Hasanuddin 19, Makassar Sulawesi Selatan - Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha BOLT! didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched dan jasa akses internet. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Inux melalui MMM adalah sebesar 56,99% saham. Manajemen Komisaris Utama {akan diangkat kemudian} Komisaris Agum Gumelar Keiichi Izumi Lim Benni
Direktur Utama Mas Agoes Ismail Ning Direktur T. Bachrumsjah Hamzah Kazuki Miyaji Liryawati Indryanarum
PT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”) Menara Matahari lt.2 Jl. Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci Tangerang - Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha Cinemaxx didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini antara lain di bidang jasa peredaran film, ekspor dan impor film, dan jasa bioskop. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Cinemaxx melalui CIAT adalah sebesar 75% saham. PT Citra Selaras Majujaya memiliki saham sebesar 24,50%, dan 0,50% saham dimiliki oleh PT Karyaindah Selaras Jaya. Manajemen Komisaris Made Seputra Djaya
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Direktur Rudy Nanggulangi
91
Halaman ini sengaja dikosongkan
92
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
93
Halaman ini sengaja dikosongkan
94
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
LAPORAN KEUANGAN PT FIRST MEDIA Tbk
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
95
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
March 26, 2015
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES
Halaman/ Pages
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Notes to the Consolidated Financial Statements
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Tetap Aset Takberwujud Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Uang Muka Aset Tidak Lancar Lainnya Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
Catatan/ Note
2.e, 2.f, 2.g, 2.h, 3, 30, 31, 35 2.e, 2.f, 2.h, 4, 14, 15, 30, 31, 32.c, 35
2.e, 2.h, 5, 31, 35 2.n, 6 2.r, 18.a 2.i, 7
317,412
392,453
18,940 92,209 220,282 184,228 276,413 369,147 1,478,631
2,074 601,086 27,311 -65,105 135,552 1,223,581
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Related Parties Third Parties Other Current Financial Assets Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Total Current Assets
584,631
571,707
2.h, 13, 35 2.f, 2.w, 8, 30 2.j, 9, 14, 15, 32 2.o, 7, 12
150,529 6,200,739 1,957,605 1,711,109
38,445 18,458 2,749,755 115,239
NON-CURRENT ASSETS Non-Trade Receivables from Related Parties Other Non-Current Financial Assets Investment in Associates Property, Plant and Equipment Intangible Assets
2.i, 10, 32 2.e, 2.f, 11, 30, 31 2.e 2.r, 18.e
195,723 196,534 23,264 463,649 11,483,783 12,962,414
125,400 101,886 78,120 219,874 4,018,884 5,242,465
Long-Term Prepayment Advances Other Non-Current Assets Deferred Tax Assets Total Non-Current Assets TOTAL ASSETS
2.e, 2.f, 2.h, 30, 31, 35
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang: Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Pinjaman Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
Catatan/ Note
2.e, 2.f, 2.h, 17, 30, 31, 35
2.h, 20, 35 2.r, 18.b 2.s, 22 2.e, 2.f, 2.h, 2.m, 4, 9, 15, 19, 30, 31, 35 2.e, 2.h, 15, 31, 35 2.f, 2.m, 19, 30 2.f, 2.h, 30, 35 2.h, 14, 35 2.f, 21, 30
2.e, 2.h, 15, 31, 35 2.f, 2.m, 19, 30 2.h, 16 2.f, 2.h, 30, 35 2.s, 22 2.r, 18.e
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
277,810 488,776 273,089 8,630
153,055 229,708 133,419 33,970
5,823
15,848
290,619 24,436
305,906 53,389
51,273 7,543 31,869 1,459,868
198,011 12,000 470,901 1,606,207
1,477,863 212,375 --
262,799 127,898 736,829
26,291
8,284
28,362 368,778 2,113,669 3,573,537
63,694 -1,199,504 2,805,711
LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES CURRENT LIABILITIES Trade Payables Related Parties Third Parties Accrued Expenses Taxes Payable Short-Term Employee Benefit Liabilities Current Maturities of Long-Term Debts: Long-Term Borrowing from Bank and Other Financial Institutions Obligation under Finance Lease Other Short-Term Financial Liabilities Short-Term Loan Other Short-Term Liabilities Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Long-Term Borrowing from Bank and Other Financial Institutions Obligation under Finance Lease Bonds Payable Other Long-Term Financial Liabilities Long-Term Employee Benefit Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non-Current Liabilities Total Liabilities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
Catatan/ Note EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp500 per Saham Modal Dasar - masing-masing sejumlah 6.967.587.600 saham per 31 Desember 2014 dan 2013 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - masing-masing sejumlah 1.742.167.907 saham per 31 Desember 2014 dan 2013 Tambahan Modal Disetor - Neto Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Saldo Laba (Defisit) Jumlah Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
23 2.d, 24
871,084 (12,220)
871,084 (12,220)
25.a
235 7,394,414 8,253,513 1,135,364 9,388,877
1,028,828 (337,561) 1,550,131 886,623 2,436,754
12,962,414
5,242,465
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp EQUITY Equity Attributable to Equity Holders of Parent Entity Capital Stock - Par Value of Rp500 per Share Authorized - 6,967,587,600 shares as of December 31, 2014 and 2013, respectively Issued and Fully Paid 1,742,167,907 shares as of December 31, 2014 and 2013, respectively Additional Paid-in Capital - Net Difference in Changes on Equity of Subsidiaries Transactions Retained Earnings (Deficit) Total Non-Controlling Interests Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
3
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) Catatan/ Note PENDAPATAN BEBAN LAYANAN
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data) 2014 *) Rp
2.f, 2.q, 26, 30 2.q, 27
2,026,070 (592,450)
1,754,102 (474,114)
REVENUES COST OF SERVICES
1,433,620
1,279,988
GROSS PROFIT
2.q, 28 2.f, 2.q, 29, 30
(133,861) (514,772)
(158,068) (583,255)
2.j, 9
(380,405)
(338,684)
2.e
13,519
12,832
2.j, 9 2.r
115 (41,613) 63,439
257 (3,290) (22,453)
Selling Expenses General and Administrative Expenses Depreciation Expense of Property, Plant and Equipment Gain on Foreign Exchange in Fair Value of Foreign Currency Option - Net Gain (Loss) on Disposal of Property, Plant and Equipment Tax Expenses Others - Net
440,042
187,327
OPERATING PROFIT
2.f, 30 8
(106,814) 18,202
(99,738) (9,868)
1.c
1,333,120
--
25.b
537,233
--
8
5,957,966 8,179,749
-77,721
Finance Costs - Net Share of Income (Loss) from Associates Gain from Sale of Certain Portion of Shares Ownership in Subsidiary Gain on Realization of Differences in Transacation with Non-Controlling Interest Gain from Record of Investment in Associate Using Fair Value PROFIT BEFORE INCOME TAX
2.r, 18.c
(271,590)
(57,784)
Income Tax Expenses
7,908,159
19,937
PROFIT FOR THE YEAR
--
--
Other Comprehensive Income
7,908,159
19,937
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
35,160
--
Effect of Proforma Adjustments
LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Penyusutan Aset Tetap Keuntungan Selisih Kurs Perubahan Nilai Wajar Opsi Valuta Asing - Neto Keuntungan (Kerugian) atas Pelepasan Aset Tetap Beban Pajak Lain-lain - Neto LABA USAHA Biaya Keuangan - Neto Bagian Laba (Rugi) dari Entitas Asosiasi Keuntungan dari Penjualan Sebagian Kepemilikan Saham Entitas Anak Keuntungan atas Realisasi Nilai Transaksi Dengan Pihak Non-Pengendali Keuntungan Pencatatan Investasi pada Entitas Asosiasi dengan Nilai Wajar LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak Penghasilan
2013 Rp
LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan Komprehensif Lainnya JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA Efek Penyesuaian Proforma JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH EFEK PENYESUAIAN PROFORMA
7,943,319
19,937
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR AFTER EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah
7,731,975 211,344 7,943,319
(103,375) 123,312 19,937
Income (Loss) Attributable to: Equity Holders of the Parent Entity Non-Controlling Interests Total
7,731,975 211,344 7,943,319
(103,375) 123,312 19,937
Comprehensive Income (Loss) Attributable To: Equity Holders of the Parent Entity Non-Controlling Interests Total
4,438
(59)
BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE (in Full Rupiah)
Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah Penuh)
2.v, 37
*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c).
*) PT Link Net is not consolidated anymore since November 1, 2014 (Note 1.c).
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
4
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah) Catatan/ Note
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah)
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
Modal Saham/ Share Capital
Selisih Transaksi Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Transaksi Entitas Anak/ Restrukturisasi Difference in Entitas Changes on Sepengendali/ Equity of Difference in Value Subsidiaries of Restructuring Transactions Transactions of Entities Under Common Control
Agio Saham - Neto/ Share Premium - Net
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Pelaksanaan Waran Seri II
24
Defisit/Deficit Yang Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Yang Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Equity Holders of the Parent
Kepentingan Non-Pengendali/ Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
870,949
(3,710)
(8,591)
1,028,828
100
(234,286)
1,653,290
763,311
2,416,601
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
135
--
--
--
--
--
135
--
135
Excercise of Warrant Series II Premium of Excercise of
Agio Atas Pelaksanaan Waran Seri II Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
24
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 Pelepasan Sebagian Saham Entitas Anak Perubahan Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2014
--
81
--
--
--
--
81
--
81
--
--
--
--
--
(103,375)
(103,375)
123,312
19,937
Warrant Series II Total Comprehensive Income (Loss) for the Year
871,084
(3,629)
(8,591)
1,028,828
100
(337,661)
1,550,131
886,623
2,436,754
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
---
---
--
(1,028,593) --
---
---
(1,028,593) --
-37,397
(1,028,593) 37,397
--
--
--
--
--
7,731,975
7,731,975
211,344
7,943,319
Disposal of Certain Shares of Subsidiary Changes in Non Controlling Interest Total Comprehensive Income for the Year
871,084
(3,629)
(8,591)
235
100
7,394,314
8,253,513
1,135,364
9,388,877
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
25.a
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
5
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah) 2014 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok Pembayaran Untuk Beban Usaha Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga - Bersih Penerimaan (Pembayaran) Lainnya Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aset Tetap Penjualan Pembelian Investasi di Entitas Asosiasi Penambahan Pelepasan Hasil Penjualan Saham Entitas Anak Melalui Divestasi Pelepasan Aset melalui Transaksi Penjualan dan Penyewaan Kembali Pembelian Aset Takberwujud Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
2013 Rp
2,452,805 (1,071,105) (511,391) (415,659) (354,289) (74,563) 39,668
1,960,766 (466,957) (450,556) (314,202) (185,150) (37,349) (121,380)
65,466
385,172
3,913 (1,170,974)
298,972 (1,333,184)
(156,113) --
(17,798) 2,125
1,846,886
--
166,972 (542,282)
---
148,402
(1,049,885)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan Penerimaan Pembayaran Pembayaran Anjak Piutang Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor Entitas Anak Penerimaan dari Utang Sewa Pembiayaan Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Pengeluaran untuk Beban Emisi Saham Entitas Anak Pembayaran Dividen kepada Pihak Non-Pengendali Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Arus Kas Neto (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Property, Plant and Equipment Sales Acquisition Investment in Associates Acquisition Disposal Proceed from Sale of Share in Subsidiary's Through Divesment Disposal of Assets through the sale and lease back transactions Acquisition of Intangible Assets Net Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities
1,306,388 (538,799) (67,072) --
544,811 (342,065) (22,928) 217
55,000 -(99,153) (7,128) (14,261) (739,026)
-171,250 (142,975) ----
(104,051)
208,310
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Bank Loans and Financial Institution Receipt Payment Payment of Factoring Payables Proceeds from Additional Paid-in Capital Proceeds from Additional Paid-in Capital of Subsidiaries Proceeds from Finance Lease Obligation Payment of Finance Lease Obligation Disbursement for Stock Issuance Cost of Subsidiary Payment Dividend for Non-Controlling Interest Repayments of Long-Term Debt Net Cash Flows (Used in) Provided by Financing Activities
109,817
(456,403)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Subscribers Payment to Suppliers Payment for Operating Expenses Payment to Employees Income Taxes Paid Interest Paid - Net Other Cash Received (Payment) Net Cash Flows Provided by Operating Activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
6
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (LANJUTAN) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (CONTINUED) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah) 2014 Rp
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN PERUBAHAN SALDO KAS DAN SETARA KAS DARI: - ENTITAS ANAK YANG TIDAK DIKONSOLIDASI
2013 Rp
392,453
848,657
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR CHANGES OF CASH AND CASH EQUIVALENT FROM:
(421,587)
--
- NOT CONSOLIDATED SUBSIDIARY
268,563
--
- ADDITIONAL FROM CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas
(31,834)
199
Effect in foreign exchange changes in cash and cash equivalents
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
317,412
392,453
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
- TAMBAHAN DARI ENTITAS ANAK YANG DIKONSOLIDASI
Informasi tambahan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 38.
Additional information on activities not affecting cash flows is presented in Note 38.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
7
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Perusahaan PT First Media Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 6 Januari 1994 berdasarkan akta notaris B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, No. 37 dengan nama PT Safira Ananda. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 tanggal 1 Februari 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 81 Tambahan No. 6613 tanggal 8 Oktober 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta yang dibuat di hadapan notaris Andalia Farida, S.H., M.H No. 10, tanggal 24 April 2014, antara lain mengenai perubahan Pasal 12 ayat (3) dan Pasal 15 ayat (3) Anggaran Dasar Perusahaan, yang mana perubahan tersebut telah diberitahukan dan disimpan dalam sistem Administrasi Badan Hukum sesuai dengan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-00829.40.21.2014 tanggal 25 April 2014, perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT First Media Tbk.
1.a. The Company’s Establishment PT First Media Tbk (the Company) was established on January 6, 1994, based on notarial deed No. 37 of B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, under the name of PT Safira Ananda. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decree No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 dated February 1, 1995 and was published in the State Gazette No. 81 Supplement No. 6613 dated October 8, 1999. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 10 dated April 24, 2014 made before notary Andalia Farida, S.H., M.M, regarding the amendment of Article 12 verse (3) and Article 15 verse (3) of Article of Association of the Company, which has been notified and registered at Legal Entity Administration System through letter issued by Ministry of Law and Human Right No. AHU-00829.40.21.2014 dated April 25, 2014, regarding the receipt of notification of amendment of PT First Media Tbk’s articles of association.
Perusahaan melakukan inkubasi usaha-usaha baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media, dan telekomunikasi. Portofolio Perusahaan saat ini terutama terkait dalam penyediaan jasa melalui jaringan komunikasi pita lebar (“jaringan”) (broadband communication network) dan pendistribusian sinyal elektronik melalui jaringan tersebut, yang saat ini pendapatannya terutama dihasilkan dari PT Link Net Tbk, yang menjalankan jasa pendistribusian program televisi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bali dan layanan internet broadband berkecepatan tinggi yang saat ini memperoleh pendapatan dari pelanggan di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Surabaya.
The Company involved in incubating new business focusing in the areas of technology, media, and telecomunication. The Company’s portofolio primarily related to provision of services through a broadband communication network (“the network”) and distribution of various electronic signals through the network, with its revenue currently derived primarily from PT Link Net Tbk, which operate the distribution of television program in Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya and Bali and high speed internet broadband services which currently generate revenues from customers in Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung and Surabaya areas.
Perusahaan berdomisili di BeritaSatu Plaza Lantai 4, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 1 Maret 1999.
The Company is domiciled at BeritaSatu Plaza 4th Floor, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. It started its commercial operations on March 1, 1999.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 November 2009 dan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tanggal 2 April 2012. Dengan ditetapkannya izin penyelenggaraan tersebut maka
Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winners to obtain implementation license of fixed local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera Area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained the implementation license of fixed local Packet Switched based network No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dated November 6, 2009 and as amended by the Decree of Minister of Informatics and Telecommunication of Republic of Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 dated April 2, 2012. In connection with the issuance of such operational license, the Decree of Minister of Transportation Number KP.227 year 2001 dated September 26, 2001 regarding
March 26, 2015
8
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.227 tahun 2001 tanggal 26 September 2001 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
implementation license of the Fixed Local Packet Switched based network was revoked and declared invalid.
Entitas induk Perusahaan adalah AcrossAsia Limited, sebuah perusahaan yang didirikan di Cayman Islands dan kepemilikan sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Hongkong.
The parent of the Company is AcrossAsia Limited, a company was incorporated in the Cayman Islands and its shares have been listed on the Hongkong Stock Exchange.
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dalam suratnya No. S-73/PM/2000 tanggal 27 Januari 2000. Saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 25 Februari 2000.
1.b. The Company’s Public Offering The Company’s Registration Statement to offer 20,000,000 shares to the public at the price of Rp500 per share was declared effective by the Capital Market Supervisory Agency in its letter No. S-73/PM/2000 on January 27, 2000. The Company's shares were listed at the Surabaya Stock Exchange on February 25, 2000.
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 441.674.000 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sebanyak-banyaknya 129.904.118. Waran Seri I yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan pernyataan efektifnya berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.S-3415/BL/2006 tanggal 28 Desember 2006, dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 29 Desember 2006.
In 2006, The Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance I of 441,674,000 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a maximum of 129,904,118. Warrant Serie I was issued attached to the new shares which given freely as incentive for the stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercise their rights. The offering received an effective notification statement based on the Letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3415/BL/2006 dated December 28, 2006, and became effective after obtaining an approval from the Company’s General Meeting of Shareholders dated December 29, 2006.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 912.421.400 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sejumlah 130.345.914 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pernyataan efektif berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. S-3383/BL/2010 dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 19 April 2010.
In 2010, the Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance II of 912,421,400 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a total of 130,345,914 Warant Serie II was issued attached to the new shares which was given freely as incentive for the new stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercised their rights. The offering received an effective statement based on the letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3383/BL/2010 and became effective upon approval from the General Meeting of Shareholders on April 19, 2010.
Per tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014, all of the Company's shares are listed on the Indonesian Stock Exchange.
1.c. Struktur Entitas Anak (1). Perusahaan mempunyai entitas anak yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebagai berikut:
1.c. The Structure of Subsidiaries (1). The Company has direct and indirect ownership over the following subsidiaries:
9 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Bidang Usaha/ Operations
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit) Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2014 2013 % %
Tahun Operasi Komersial/Start of Commercial Operations
Jumlah Aset/ Total Assets
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
PT First Media Production ("FMP")
Jakarta
Perfilman dan Perekaman Video/ Film and Video Recording
100.00
100.00
2009
25,909
25,100
PT First Media News ("FMN")
Jakarta
Perfilman dan Perekaman Video/ Film and Video Recording
100.00
100.00
2010
84,025
52,300
PT First Media Television ("FMTV")
Jakarta
Penyiaran Berlangganan/ Subscription Broadcasting
80.00
80.00
2011
13,205
10,753
PT Margayu Vatri Chantiqa ("MVC")
Jakarta
Perdagangan/ Trading
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
782
781
PT Jaring Data Interaktif ("JDI") Dimiliki oleh FMN sebesar 70%
Jakarta
Penyiaran/ Broadcasting
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
2,089
2,127
PT Bintang Merah Perkasa Abadi ("BMPA")
Jakarta
Telekomunikasi/ Telecommunication
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
26,840
2,529
Perdagangan/ Trading
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
10,095
2,519
Perfilman dan Perekaman Video/ Film and Video Recording
99.00
99.00
2004
761
1,134
PT Graha Jakarta Investama Andalan Terpadu ("GIAT", Sebelumnya/ Formerly PT First Digital Broadcasting Televisi or "FDBT") PT Media Sinema Indonesia ("MSI") Dimiliki oleh FMP sebesar 99.00%
Jakarta
10 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Bidang Usaha/ Operations
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit) Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2014 2013 % %
Tahun Operasi Komersial/Start of Commercial Operations
Jumlah Aset/ Total Assets
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
PT Delta Nusantara Networks ("DNN") Dimiliki oleh GIAT sebesar 50.17%
Jakarta
Penyedia Jasa Akses Internet/ Internet Service Provider
100.00
49.83
2008
7,805
7,164
PT Citra Investama Andalan Terpadu ("CIAT")
Jakarta
Perdagangan/ Trading
100.00
--
Belum Beroperasi/ Non Operating
75,001
--
PT Mitra Mandiri Mantap ("MMM")
Jakarta
Perdagangan/ Trading
69.04
--
Belum Beroperasi/ Non Operating
3,824,541
1,217,029
PT Internux ("PT I"), Dimiliki oleh MMM sebesar 56.99%
Jakarta
Penyedia Jasa Akses Internet/ Internet Service Provider
39.35
--
2013
3,633,700
2,271,544
PT MSH Niaga Telecom Indonesia ("MSH") Dimiliki oleh BMPA sebesar 80%
Jakarta
Jasa Kartu Panggil/ Calling Card Services
100.00
--
2009
20,465
165,669
PT Cinemaxx Global Pasifik ("CGP") Dimiliki oleh CIAT sebesar 75%
Jakarta
Perfilman dan Perekaman Video dan Jasa Bioskop/ Film and Video Recording and Cinema services
75.00
--
2014
271,695
--
PT Prima Wira Utama ("PWU") Dimiliki oleh BMPA sebesar 99.99%
Jakarta
100.00
--
2013
33,125
18,335
Perdagangan/ Trading
*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c butir 5).
*) PT Link Net Tbk is no longer consolidated November 1, 2014 (Note 1.c point 5).
since
11 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Bidang Usaha/ Operations
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit) Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2014 2013 % %
Tahun Operasi Komersial/Start of Commercial Operations
Jumlah Aset/ Total Assets
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
PT Link Net *) ("LN")
Jakarta
Penyedian Jariangan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched dan Jasa Layanan Internet/ Provider of the Fixed Local Packet-Switched Based Network and Internet Service Provider
--
66.06
2000
--
3,225,204
PT Lynx Mitra Asia ("LMA") Dimiliki oleh GIAT sebesar 35%
Jakarta
Telekomunikasi / Telecommunication
35.00
--
2008
12,786
--
(1). Berdasarkan Akta No. 49 tanggal 19 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp50.890. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga menyetujui untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp200.000.
(1). Based on Deed No. 49 dated February 19, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp50,890. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp10,000 to Rp200,000.
(2). Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Pada saat yang sama, Asia Link Dewa Pte Ltd melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41%.
(2).
(3). Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada LMA sebanyak 100%.
(3). On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares, respectively, and total share ownership of LMA amounted to 100%.
(4). Perusahaan dan Asia Link telah menandatangani Cooperation Agreement tertanggal 9 Oktober 2014, yang antara lain mengatur pengaturan dan pengembangan bisnis LN untuk melindungi investasi Asia Link selaku pemegang saham minoritas non-pengendali.
(4). The Company and Asia Link has signed a Cooperation Agreement dated October 9, 2014, which among other things regulates the setting and business development in order to protect investments LN Asia Link as holder of non-controlling minority stake. Cooperation Agreement
In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. On the same time, Asia Link Dewa Pte Ltd purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchase of shares, the Company’s shares ownership in LN declined from 66.06% to 41%.
12 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Cooperation Agreement mulai efektif sejak selesainya transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN. Dengan efektifnya Cooperation Agreement, Shareholders’ Agreement tertanggal 21 Maret 2011 yang ditandatangani Perusahaan dan Asia Link berakhir dan tidak berlaku lagi.
became effective as of the completion of the sale of shares of the Company in LN. With effective Cooperation Agreement, Shareholders' Agreement dated March 21, 2011 signed by the Company and Asia Link expired and is no longer valid.
(5). Pada tanggal 29 Oktober 2014, RUPSLB Perusahaan telah menyetujui antara lain rencana penjualan saham milik Perusahaan dalam LN (divestasi) melalui pelaksanaan rencana private placement yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, sejumlah kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LN, yang akan dilakukan melalui penjualan kurang lebih 7,45% dari total saham dalam LN berdasarkan Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014 dan melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih 3,55% dari total saham dalam LN kepada Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN sebanyak 226.677.000 lembar saham telah selesai pada tanggal 3 November 2014 dengan nilai penjualan sebesar Rp1.360.062. Atas transaksi tersebut Perusahaan mencatat keuntungan dari penjualan saham sebesar Rp1.235.300
(5). On October 29, 2014, the General Meeting of Shareholders Extraordinary of the Company has approved the plan to sell the Company’s shares in the LN (divestment) through a private placement, that will be executed within or outside the territory of the Republic of Indonesia, a number of more or less 11% of the total issued shares and paid in LN, which will be done through the sale of approximately 7.45% of the total shares in the LN based Underwriting Agreement dated October 24, 2014 and through the provision of an option to purchase approximately 3.55% of the total shares in the LN to Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transactions sale of shares of the Company in the LN of 226.677.000 shares was completed on November 3, 2014 with selling value amounting to Rp1,360,062. From this transaction, the Company has recorded gain on sale of shares amounting to Rp1,235,300
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, atas opsi tersebut belum dilaksanakan sehingga kepemilikan saham Perusahaan di LN adalah sebesar 33.82% dan sejak tanggal tersebut Perusahaan juga tidak lagi mengkonsolidasi laporan keuangan LN dan mencatat LN sebagai Entitas Asosiasi (Catatan 8).
As of December 31, 2014, at the option has not been exercise so that the Company's shareholding in LN is equal to 33.82% and since that date the Company no longer consolidates the financial statements LN, and records LN as Associate Company (Note 8).
(6). Pada tanggal 31 Oktober 2014, BMPA dan GIAT (entitas anak) membeli saham MSH masing-masing sejumlah 10.000.000 lembar dan 2.500.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada MSH Indonesia sebanyak 100%.
(6). On October 31, 2014, BMPA and GIAT (subsidiaries) buy MSH amounted to 10,000,000 shares and 2,500,000 shares, respectively bringing the total shareholding of MSH as much as 100%.
(7). Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan MMM untuk penyelesaian piutang usaha Perusahaan melalui konversi utang non-afiliasi sebesar Rp477.630 menjadi saham di MMM.
(7). On October 31, 2014, the Company has an agreement with MMM for the settlement of accounts receivable of the Company through the conversion of a non-affiliated debt into shares in MMM amounted to Rp477,630.
(8). Pada tanggal 5 November 2014, GIAT (entitas anak) membeli 301 saham DNN dari PT Arydan Pacific Indonesia sehingga total kepemilikan saham pada DNN sebanyak 100%.
(8). As of November 5, 2014, GIAT (a subsidiary) had acquired 301 shares of DNN from PT Arydan Pacific Indonesia bringing the total shareholding of DNN as much as 100%.
(9). Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 15 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Nurlani Yusup, SH, M.Kn, Notaris di Kabupatan Tangerang, BMPA dan MVC (entitas anak) membeli saham PWU masing-masing sejumlah 9.999.000 lembar saham dan 1.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada PWU sebanyak 100%.
(9). Based on Deed No. 25 dated 15 December, 2014 of Nurlani Yusup, SH, M.Kn, notary in Tangerang regency, BMPA dan MVC (subsidiaries) has acquired PWU amounted to 9,999,000 shares and 1,000 shares, respectively bringin the total shareholding of PWU as much as 100%.
13 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
(10). Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, Notaris di Kabupaten Tangerang, CIAT (entitas anak) melakukan penyertaan dalam CGP senilai Rp75.000 yang setara dengan 75.000.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada CGP adalah sebanyak 75%.
(10). Based on Deed No. 53 dated 23 December, 2014 of Sriwi Bawana Nawaksari, notary in Tangerang regency, CIAT (a subsidiary) has subscribe shares of CGP amounting to Rp75,000 equal to 75,000,000 shares therefore the total shareholding of CGP as much as 75%.
(11). Berdasarkan Akta No. 102 tanggal 24 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, Perusahaan melakukan peningkatan penyertaan dalam MMM sebesar Rp18.000 dan Rp739.800 dengan mengambil pengeluaran saham baru yang dikeluarkan oleh MMM, sehingga kepemilikan saham Perusahaan di MMM adalah sebanyak 69,04%.
(11). Based on Deed No. 102 dated 24 December, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, Company has increased its shareholding in MMM amounting Rp18,000 and Rp739,800 by subscribe new shares issued by MMM, therefore the total shareholding is 69,04%.
(12). Berdasarkan akta No. 83 tanggal 22 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang tentang pendirian CIAT, Perusahaan dan GIAT melakukan penyertaan modal dalam CIAT masingmasing sejumlah 495 dan 5 lebar saham sehingga total kepemilikan saham pada CIAT sebanyak 100%.
(12). Based on deed No.83 dated October 22, 2014 of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang about establishment of CIAT, the Company and GIAT has subscribe shares of CIAT amounting to 495 and 5 shares therefore the total shareholding of CIAT as much as 100%.
(13). Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang CIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor CIAT sebesar Rp75.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham CIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar CIAT dari sebesar Rp2.000 menjadi Rp302.000.
(13). Based on Deed No. 18 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of CIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of CIAT amounting to Rp75,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of CIAT also agreed to increase the authorized capital of CIAT from Rp2,000 to Rp302,000.
(14). Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp67.400. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp200.000 menjadi Rp503.160.
(14). Based on Deed No. 19 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp67,400. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp200,000 to Rp503,160.
(15). Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMP setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMP sebesar Rp16.500. FMP juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMP dari sebesar Rp7.500 menjadi sebesar Rp96,000.
(15). Based on Deed No. 20 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMP agreed to increase the issued and paid-up capital of FMP amounting to Rp16,500. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMP also agreed to increase the authorized capital of FMP from Rp7,500 to Rp96,000.
(16). Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham GIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor GIAT sebesar Rp6.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh FMP. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut,
(16). Based on Deed No. 21 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of GIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of GIAT amounting to Rp6,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the FMP. Pursuant to the conversion, the shareholders of GIAT also agreed to increase the authorized capital of GIAT from Rp10,000 to Rp34,000. 14
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
pemegang saham GIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar GIAT dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp34.000. (17). Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham BMPA setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor BMPA sebesar Rp24.500 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham BMPA juga setuju untuk meningkatkan modal dasar BMPA dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp108.000.
(17). Based on Deed No. 22 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of BMPA agreed to increase the issued and paid-up capital of BMPA amounting to Rp24,500 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of BMPA also agreed to increase the authorized capital of BMPA from Rp10,000 to Rp108,000.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Per 31 Desember 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2014, yang diaktakan dalam akta notaris Andalia Farida, SH., Mkn, No. 11 tanggal 23 April 2014 adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees As of December 31, 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 23, 2014, as covered by notarial deed No. 11 of Andalia Farida, SH., Mkn, dated April 23, 2014, are as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris
Theo Leo Sambuaga Didik J. Rachbini Rizal Ramli Muladi Ito Sumardi DS Nanan Soekarna Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Direktur Direktur Direktur
Ali Chendra Irwan Djaja Harianda Noerlan Dicky Setiadi Moechtar Johannes Tong Anthony Chandra Kartawiria Richard Kartawijaya
Per 31 Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 September 2013, yang diaktakan dalam akta notaris Rini Yulianti SH, No. 30 tanggal 24 September 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Directors President Director Vice President Director Independent Director Director Director Director Director
As of December 31, 2013, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on September 24, 2013, as covered by notarial deed No. 30 of Rini Yulianti SH, dated September 24, 2013, are as follows:
Theo Leo Sambuaga Didik J. Rachbini Rizal Ramli Muladi Ito Sumardi DS Markus Permadi
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner
15 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Direksi Presiden Direktur Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Akan ditentukan kemudian/ Will be determined later Harianda Noerlan Dicky Setiadi Moechtar Larry Ridwan Ali Chendra Johannes Tong Danrivanto Budhijanto
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan komite audit adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Directors President Director Non Affiliated Director Director Director Director Director Director
As of December 31, 2014 and 2013, the members of the audit committee are as follows:
Didik J. Rachbini Herman Latief R Hikmat Kartadjoemena
Chairman Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, corporate secretary Perusahaan adalah Harianda Noerlan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s corporate secretary is Harianda Noerlan.
Perusahaan dan entitas-entitas anak, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 mempunyai masing-masing sekitar 1.085 dan 1.169 karyawan tetap (tidak diaudit).
The Company and its subsidiaries, as of December 31, 2014 and 2013, have approximately 1,085 and 1,169 permanent employees, respectively (unaudited).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS) The Company and its subsidiaries interim consolidated financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASBIIA) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
16 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
The presentation currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which represents the functional currency of the Company and subsidiaries.
Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Berikut adalah interpretasi baru yang wajib ditetapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2014 dalam laporan keuangan konsolidasian:
Implementation of Current Year Accounting Standards The new interpretation which are mandatory for the first time on or after January 1, 2014, in the consolidated financial statements are as follows:
ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers ISAK No. 28: Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments
Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan interpretasi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company has evaluated the impact of the new interpretation to be immaterial to the consolidated financial statements.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan entitas anaknya. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi.
2.c. Consolidation Principles The consolidated financial statements included the accounts of the Company and its subsidiaries. The Subsidiaries are all entities whereby the Company has the power to control the financial and operating policies, generally through an ownership of more than half of the voting rights. All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and deconsolidated from the date on which the Company’s control ceases.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries which are not attributable to the Company.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
The changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that do not effect in a loss of control are accounted for as equity transactions. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received shall be recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif.
The changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that effect in a loss of control are accounted for as gain or loss at statements of comprehensive income.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
In case of loss of control over subsidiary, the Group: - derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; - derecognizes the carrying amount of any non-controlling interest; - derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; 17
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan - mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.
- recognizes the fair value of the consideration received; - recognizes the fair value of any investment retained; - recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
2.d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang mengalihkan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.
2.d. Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control Restructuring transactions of entities under common control are transactions to transfer assets, liabilities, shares and other ownership instruments between parties under common control which do not result in profit or loss for the whole group or for an individual entitiy of the group.
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK No. 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (revisi 2004): Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal awal penerapan PSAK ini, yaitu tanggal 1 Januari 2013, disajikan dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
Before January 1, 2013, the difference between the transfer price of transfer assets, liabilities, shares or other ownership instruments and the book value arising from restructuring transactions of entities under common control is recorded as “Difference in value from restructuring transactions among entities under common control” and presented as part of equity of the Company. Effective on January 1, 2013, the Company adopted PSAK No. 38 (2012 revision). This PSAK is being adopted prospectively that the difference in value resulting from the common-control entities restructuring transaction based on PSAK No. 38 (2004 revision): the Accounting of Restructuring of Common-Control Entities, at the early adoption of this PSAK, January 1, 2013, being presented as “Additional-Paid-In-Capital”, and can not be recognized as “Realized Profit/Loss” or reclassified as “Retained Earnings”.
2.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
2.e. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang diumumkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut (per 31 Desember 2014 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.440; per 31 Desember 2013 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.189). Laba atau rugi selisih kurs dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On statement of financial positions date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are reported in Rupiah using the rate of exchange prevailing at such date as published by Bank Indonesia (as of December 31, 2014 is USD1 = Rp12,440; December 31, 2013 is USD1 = Rp12,189). The resulting gains or losses are credited or charged to the consolidated statements of comprehensive income.
2.f. Transaksi dengan Pihak-pihak berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
2.f. Transaction with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as “reporting entity”):
(a.) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor;
(a.) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity;
- reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as approoriate.
18 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
(ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(b.) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain); (ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga; (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor; (vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(b.) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
2.g. Setara Kas Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.
2.g. Cash Equivalents Cash equivalents consist of short-term time deposits with maturities of 3 (three) months or less since the time of their placement, not pledged as collateral and unrestricted.
2.h. Instrumen Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
2.h. Financial Instruments The Company classifies its financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
Financial assets are classified as follows:
1.
1.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of the third entity and the other entity is an associate of the third party; (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); (vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang
Financial assets at fair value through profit and loss
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Under this category are financial assets acquired for the purpose of selling within a short-term period or where there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivative instruments are also classified herein unless they are designated as effective hedging instruments. The investments which meet this classification are recorded at 19
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
fair value. Unrealized gains or losses on reporting date are credited or debited to the operations of the year.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company has no financial assets classified as financial assets at fair value through profit and loss.
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
2. Investments classified as held to maturity Investment in held to maturity are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity have been defined, and management has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity, unless:
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
The Company has no financial assets classified as investments held to maturity.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
3. Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payment and are not quoted in the active markets.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, except for loans and receivables whereby the calculation of interest is immaterial.
Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya, dan piutang pihak berelasi non-usaha yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company has cash and cash equivalents, trade receivables, other current and non-current financial assets, and non-trade receivables from related parties are classified as loans and receivables.
4.
4.
a. b. c.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.
investments that at initial recognition, are designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; investment designated as available for sale; and investment that meet the definition of loans and receivables.
Financial assets classified as available for sale
Financial assets classified as available for sale are nonderivative financial assets designated as available for sale or that do not meet criteria for other groups. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the cost and fair value is income (loss) that have not been realized in the statement of financial position date are presented as part of other comprehensive income. 20
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, investasi pada saham yang merupakan bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, investments in share of stock as part of other non-current financial assets are classified as available for sale.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement date accounting for regular contracts when recording transactions of financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or deliquency in interest or principal payments; or
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portofolio of receivables involves the Company and its subsidiaries’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portofolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.
For financial assets that are stated at amortized cost, the loss of impairment value is the difference between the carrying value of the financial assets and the present value of discounted future estimated cash flows value using an effective interest rate as applicable to financial assets.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the financial asset is deducted with the loss of impairment as directly of financial asset, except receivable which the carrying amount deducted through the use of allowance of receivable . If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decrease and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reserved to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal. The amount of such reversal is recognized as profit or loss.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets
It becoming probable that the borrower will enter bankcruptcy or financial reorganisation.
21 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified in the following groups: 1. Financial liabilities measured at fair value through profit and loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit and loss is financial obligations that can be transferred in the near future. Derivatives are classified as liabilities at fair value through profit and loss except for a derivative that is designated, and effective as hedging instruments.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company has no financial liabilities classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss.
2.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
2.
Financial liabilities are measured using amortized cost Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss are categorized and measured at amortized cost.
Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa utang usaha, beban akrual, pinjaman jangka pendek, utang bank dan lembaga keuangan jangka pendek dan panjang, utang obligasi, liabilitas keuangan jangka pendek dan panjang lainnya.
The Company has financial liabilities in the form of trade payables, accrued expenses, short-term loan, short and long-term loan from banks and financial institution, bonds payable, and other short and long-term financial liabilities.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Company and its subsidiaries derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiaries retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
22 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Offsetting Financial Instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount are reported in the consolidated statements of financial position when and only when, there is a legally enforceable right to net off the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba atau rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at fair value through profit and loss.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Determination The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1), (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (i) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1), (ii) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2), and
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan dan entitas anak untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company and its subsidiaries is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These
(iii) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
23 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis, dan teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to value financial instruments include: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments, and other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
2.i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted by using the straight-line method.
2.j. Aset Tetap Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
2.j. Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment is accounted for using cost model which is stated at cost less their accumulated depreciation and any accumulated losses impairment. Landrights are not depreciated and presented at acquisition cost. The depreciation were calculated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Bangunan Renovasi Peralatan Kantor, Perabotan dan Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Peralatan Komunikasi
Tahun/Years 15 4 4-5 5 - 15 8 4 - 7.5
Building Leasehold Improvements Office Equipment, Furniture and Fixtures and Vehicle Distribution Network BTS Equipment Communication Devices
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is carried at cost and not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Sedangkan biaya-biaya yang sifatnya meningkatkan masa manfaat aset secara signifikan, dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is directly charged to statement of comprehensive income as incurred. While significant renewal and betterments that increase the property and equipment condition are capitalized. When property and equipment are retired or otherwise disposed of, the cost and the related accumulated depreciation are removed from the account and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of comprehensive income for the year.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai aset tetap direview terhadap kemungkinan penurunan nilai, apakah terdapat peristiwa atau kondisi yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat dipulihkan. Penyisihan atas penurunan nilai aset tetap diakui pada periode terjadinya penurunan nilai.
At the statement of financial position date, the carrying value of property and equipment is reviewed for impairment whenever events and circumstances that the carrying value of property and equipment may not be recoverable. The provision for impairment of value is recognized in the period it occurred. 24
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2.k. Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian terdiri dari bagian dari jaringan dan pekerjaan proyek yang masih dalam penyelesaian. Pengeluaran yang berhubungan dengan konstruksi, termasuk bunga, selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing dan beban pendanaan lainnya yang berhubungan dengan pinjaman yang digunakan untuk keperluan konstruksi, dikapitalisasi sebagai bagian aset dalam penyelesaian, sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”.
2.k. Construction in Progress Construction in progress consists of portions of the network and project which are still under construction. Expenditures relating to the construction, including interest, foreign exchange differences on borrowing and other financing charges incurred on loans obtained to finance the construction, are capitalized as part of construction in progress, in accordance with the PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”.
2.l. Periode Prematur Periode prematur adalah periode dimana jaringan distribusi televisi sedang dalam tahap pembangunan dan pelayanan. Periode prematur dimulai ketika pendapatan dari pelanggan pertama diterima dan berakhir ketika pembangunan jaringan distribusi selesai, termasuk waktu yang cukup untuk menyiapkan instalasi drops pelanggan beserta perangkat keras yang berhubungan. Perusahaan menetapkan jangka waktu periode prematur selama 3 tahun.
2.l. Prematurity Period The prematurity period defined as the period in which the cable television distribution network is partially under construction and partially in service. Prematurity period begins when the first subscriber’s revenue is earned and ends when the construction of the distribution network is completed, including a reasonable time to provide for installation of subscriber drops and related hardware. Management has determined the length of the prematurity period to be 3 years.
2.m. Sewa Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee.
2.m. Leases The classification of a lease is determined based on whether the lessor or lessee controls substiantially all the risks and rewards incidental to ownership.
Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.
2.n. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir periode, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
2.n. Inventories Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on the review of the condition of the individual inventory items at the end of the period, while the allowance for decline in value is provided to reduce the carrying values of the inventories to their net realizable values.
2.o. Aset takberwujud Aset takberwujud meliputi biaya izin awal (up-front fee) Layanan Pita Lebar Nirkabel dan perangkat lunak komputer dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus masing-masing selama 10 (sepuluh) tahun dan 4 (empat) tahun.
2.o. Intangible Assets Intangible assets represent up-front fee of Wireless Broadband and computer software and are amortized using the straight-line method over the estimated useful life of 10 (ten) years and 4 (four) years, respectively.
2.p. Diskonto Surat Promes Diskonto yang berasal dari penerbitan surat promes diamortisasi sesuai dengan periode jatuh tempo masingmasing surat promes dengan menggunakan metode garis lurus.
2.p. Discount on Promissory Notes Discount arising from the issuance of promissory notes is amortized over the period of the related notes using the straight-line method.
25 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa langganan untuk televisi kabel diakui sebagai pendapatan berdasarkan waktu penayangan untuk paket berlangganan. Jasa langganan yang ditagih atau diterima di muka ditangguhkan (dilaporkan sebagai Pendapatan Jasa Langganan Ditangguhkan) dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu berlangganan. Pemasangan iklan diakui sebagai pendapatan pada saat iklan telah disiarkan. Jasa langganan untuk akses internet kabel kecepatan tinggi, diakui sebagai pendapatan berdasarkan pengaksesan internet. Pendapatan dari akses jaringan korporasi diakui pada saat pemasangan.
2.q. Revenue and Expenses Recognition Subscription fees for cable television programs are recognized as revenue on a time apportionment basis for subscription package. Subscription fees billed or received in advance are deferred (reported as Unearned Subscription Fees) and are amortized based on the respective subscription terms. Insertions fees are recognized as revenues when the advertisement is placed in the channel. Subscriptions fees for high speed cable internet access are recognized as revenue upon rendering of the access to the internet. Revenues from corporate access network are recognized as income at the time the connection take place.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
2.r. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability). Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
2.r. Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of asset and liabilities and their carrying value are recognized as deferred tax using liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that the future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. A valuation allowance is provided for the portion of deferred tax assets which is not expected to be realized in the future. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on taxable income for the year, which is commercial income adjusted in accordance with the current tax regulation.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when the tax decision letter is received or, if an appeal is filed, when the decision of such appeal has been determined, or if the appeal when the decision on the appeal is determined.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The company offset the current tax assets and current tax liabilities if, and if only, the Company has the right which be forced by law to offset the recognized amounts; and intends to settled with a net basis or to realize the asset and settled the liability simultaneously.
2.s. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
2.s. Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik
Post-employment benefits are recognized at a discounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which 26
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
aktuaria yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
include constructive obligation that arises from the Company’s informal practices. In calculating the liabilities, benefits should be discounted by using projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefits are recognized when, and only when, the Company is demonstrably committed to either: (a) terminate an employee or Company and its subsidiaries of employees before the normal retirement date; or (b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
2.t. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pencatatan saham di bursa efek atas saham yang sudah beredar dan biaya yang berkaitan dengan dividen saham dan pemecahan saham tidak termasuk dalam pos biaya emisi efek ekuitas.
2.t. Stock Issuance Costs Stock issuance costs represent expenses which relate to the issuance of the stock of the Company. These expenses include fee and commission which paid to underwriter, stock exchanges’ supporting institutions and professionals, and registration document printing expenses, listing at stock exchange expense and promotion expenses. Expenses relate to the listing of outstanding stock at stock exchange and expenses relate to stock dividend and stock split does not included in stock issuance cost.
Efektif tanggal 1 Januari 2000, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dibebankan ke “Tambahan Modal Disetor”.
Effective January 1, 2000, in accordance with the decree of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, the expenses incurred with regard to the shares offered by the Company to public will be charged into “Additional Paid In Capital”.
2.u. Pelaporan Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access sebagai segmen operasi Perusahaan.
2.u. Operating Segments Reporting Operating segments was identified based on internal management reports which was reviewed by decision maker of the Company’s operations. The Company has identified the cable television network and internet service, and broadband wireless access as operating segments of the Company.
2.v. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
2.v. Earning per Share Basic earning per share is computed by dividing income (loss) attributable to equity holders of the parent entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
For calculating diluted earning per share, the weighted average number of common shares outstanding should be adjusted by considering the impact of all diluted shares.
2.w. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
2.w. Investment in Associate Associates are entities of which the Company has significant influence but not control. Associate entity is accounted for using the equity method.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.
27 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Perusahaan menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Perusahaan memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Company’s share of post-acquisition profits or losses is recognized in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognized as reduction in the carrying amount of the investment. When the Company’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Company does not recognize further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Perusahaan menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian keuntungan/(kerugian) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Perusahaan.
The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss. Unrealized losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.
2.x. Kombinasi Bisnis Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi (termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali).
2.x. Business Combination The Company accounts for each business combination by applying the acquisition method (includes measurement of non-controlling interest).
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.
The consideration transferred for an acquisition is measured at the aggregate of the fair values of assets given-up, liabilities assumed and equity instruments issued by the Company. Acquisition-related costs are recognized in the profit or loss as incurred.
Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:
The Group recognizes the identifiable assets acquired and liabilities taken over at their fair value on acquisition date, except for the following:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur
Deferred tax assets or liabilities that are related to assets acquired and liabilities taken over in business combination are recognized and measured in accordance with PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. Liabilities (or assets, if any) related to employee benefit arrangement from the acquiree are recognized and measured in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. Liabilities or equity instruments related to the replacement of an acquiree’s share-based payment awards are measured in accordance with PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”. 28
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
Non-current assets (or disposal groups) acquired which classified as held for sale are measured in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”.
2.y.
Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
2.y.
Sources of Estimation Uncertainties and Critical Accounting Judgments The preparation of the Company and its subsidiaries consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset Takberwujud Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Intangible Assets The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and intangible assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap dan aset takberwujud apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 9.
The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of renovation of equipment based on factors such as change in technology and potential income that can be generated from the equipment. This condition may cause the Company and its subsidiaries to impair or write-off the property, plant and equipment and intangible assets if the equipment has obsolete with the development of new technology. The carrying value of property, plant and equipment is presented in Note 9.
Liabilitas Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja.
Employee Benefit Liabilities The present value of the employee benefit liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of short term employee benefit liabilities. 29
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company and its subsidiaries determine the appropriate discount rate at the end of each reporting period, that is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company and its subsidiaries considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan kerja diungkapkan pada Catatan 22.
Other key assumptions for employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Information on assumptions and total liabilities and employee benefits expense is disclosed in Note 22.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Income Tax Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Informasi mengenai pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 18.c dan 18.d.
Information on income tax is disclosed in Note 18.c and 18.d.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan subscribers, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
Deferred Tax Asset Deferred tax asset are recognized only when deferred tax will be recovered, in this case is dependent on generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management estimates of future cash flows. These depend on estimates of the number of additional subscribers, technology innovation, operating cost, capital expenditure, dividends, and other capital management transactions.
Informasi mengenai aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 18.e.
Information on deferred tax asset is disclosed in Note 18.e.
30 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
3. Kas dan Setara Kas
Kas Bank Pihak berelasi (Catatan 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk Citibank N.A Indonesia Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) Dolar AS: PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) Jumlah bank Deposito berjangka 1 bulanan Pihak berelasi (Catatan 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah
3. Cash and Cash Equivalents 31 Des/ Dec 31 2014 Rp 1,534
31 Des/ Dec 31 2013 Rp 282
30,536
164,876
201,353 5,751 4,458 2,117 1,474 1,206 803 325 264 81 3 --12
65,597 4,866 16,171 3,780 612 328 1,402 107 267 909 1,188 263 156 49
31,557 140 280,080
18,363 112 279,046
--
50,000
30,000 3,298 2,500 -35,798 317,412
10,000 3,125 -50,000 113,125 392,453
Deposito berjangka memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 9,5% sampai 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dan antara 4,65% sampai 10,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Cash on hand Cash in banks Related party (Note 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Third parties: Rupiah: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk Citibank N.A Indonesia Others (Each Below Rp100) US Dollar: PT Bank CIMB Niaga Tbk Others (Each Below Rp100) Total cash in banks Time deposits a month Related party (Note 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Third parties: Rupiah: PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total time deposits Total
Time deposits earned interest at annual rates ranging from 9.5% to 10.5% for the year ended December 31, 2014, and ranging from 4.65% to 10.75% for the year ended December 31, 2013.
31 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
4. Piutang Usaha
4. Trade Receivables 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Neto - Pihak ketiga Neto
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
18,940 119,578 (27,369) 92,209 111,149
Rincian piutang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based on its currency are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Rupiah Dolar AS Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Neto
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
135,006 3,512 138,518 (27,369) 111,149
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
55,800 9,408 6,213 67,097 138,518 (27,369) 111,149
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
39,162 Less than 31 days 23,403 31 - 60 days 515,768 61 - 90 days 74,712 More than 90 days 653,045 Total (49,885) Provision for impairment of trade receivables 603,160 Net
The changes in provision for impairment of trade receivables are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi PT Linknet Tbk Pada akhir tahun
647,187 Rupiah 5,858 US Dollars 653,045 Total (49,885) Provision for impairment of trade receivables 603,160 Net
The aging analysis of trade receivables are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Di atas 90 hari Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Neto
2,074 Related parties (Note 30) 650,971 Third parties (49,885) Provision for impairment of trade receivables 601,086 Third parties - Net 603,160 Net
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
49,885 931 --
64,865 47,386 (62,366)
(23,447) 27,369
-49,885
At the beginning of year Provision during the year Written-off Not Consolidated Subsidiary PT Linknet Tbk At end of year
32 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektabilitas piutang masing-masing pelanggan, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the collectability of individual receivables, the management of the Company and subsidiaries believe that provision for impairment of trade receivables are adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas anjak piutang yang diperoleh Perusahaan (Catatan 32.c).
Certain trade receivables are used as collateral for factoring facility obtained by the Company (Notes 32.c).
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
5. Other Current Financial Assets
Aset keuangan lancar lainnya piutang lain-lain kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 nilai piutang lain-lain kepada pihak ketiga masing-masing adalah sebesar Rp220.282 dan Rp27.311.
Other current financial assets consist other receivables to third parties. As of December 31, 2014 and 2013, other receivables to third parties are amounting to Rp220,282 and Rp27,311, respectively.
6. Persediaan
6. Inventories 31 Des/ Dec 31 2014 Rp 182,685 1,543 184,228
Perangkat komunikasi Lainnya Jumlah
Manajemen berkeyakinan bahwa mencerminkan nilai realisasi bersih.
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
nilai
----
Communication Devices Others Total
persediaan
Management believes that the value of inventories represents the net realizable value.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada persediaan yang dijadikan sebagai jaminan.
As at December 31, 2014, there are no inventories used as collateral.
7. Biaya Dibayar di Muka
7. Prepaid Expenses 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Biaya Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Sewa Asuransi Sistem Komunikasi Lain-lain Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
265,030 66,406 16,045 -21,666 369,147
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/
105,689 10,811 792 11,400 6,860 135,552
Radio Frequency Spectrum License Fee Rent Insurance Communication System Others Total
Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia 33
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis PacketSwitched No. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dan sebagaimana telah dicabut dan digantikan dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 tanggal 5 Maret 2012. Pada tanggal 26 April 2012, Perusahaan mendapatkan izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis PacketSwitched berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.
No. 237/KEP/M.KOMINFO /07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winner to obtain implementation license of Fixed Local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained an operating license of Fixed Local Packet-Switched Based Network No. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 and as has been repealed and replaced by Decree of the Minister of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 dated March 5, 2012. On April 26, 2012, the Company received permission of Fixed Local Packet-Switched Based Network on the Ministry of Communications and Information Technology No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.
Sedangkan biaya tahunan Izin Pita Frekuensi Radio dicatat dalam akun “Biaya Dibayar Dimuka” dan diamortisasi dalam jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayarannya (setiap tanggal 18 November).
Meanwhile, Radio Frequency Band License Annual Fee was recorded as “Prepaid Expenses” and amortized within one year period since the payment due date (or every November 18th).
8. Investasi pada Entitas Asosiasi
8. Investment in Associates
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Persentase Nilai Tercatat/ Kepemilikian/ Book Value Percentage of Ownership % Rp PT Link Net Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Jumlah
33.82% 45.00% 35.00% ---
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Persentase Nilai Tercatat/ Kepemilikian/ Book Value Percentage of Ownership % Rp
6,196,912 2,684 1,143 --6,200,739
PT Link Net Tbk (LN) Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c butir 3 dan 6, Perusahaan telah menjual sebagian kepemilikan sahamnya di LN dan saat ini kepemilikan saham di LN tinggal 33.82%. Atas penjualan tersebut Perusahaan tidak lagi melakukan konsolidasi atas laporan keuangan LN sehingga kepemilikan saham di LN tersebut dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi sesuai PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Maka Perusahaan mengakui sisa investasi pada LN (entitas anak terdahulu) sejumlah Rp6.124.855 dan pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian, Perusahaan mencatat keuntungan pencatatan investasi pada asosiasi tersebut pada nilai wajar sebesar Rp5.957.966. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan membeli saham LN sebanyak 8.270.000 lembar sejumlah Rp43.143. Selama tahun 2014, Perusahaan telah mencatat bagian laba dari asosiasi LN sebesar Rp28.914.
-45.00% -9.91% 49.83%
-2,250 -11,595 4,613 18,458
PT Link Net Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Total
PT Link Net Tbk (LN) As explained in Note 1.c point 3 and 6, the Company sold some its ownership in the LN and the current shareholding in LN of 33.82%. After the sale, the Company has not consolidated the financial statements of LN, that ownership in LN recorded as investments in associates in accordance with SFAS 4 (Revised 2009) "Financial Statements Consolidated and Separate Financial Statements". The Company recognizes the residual investment in LN (former subsidiary) at fair value on the date of loss of control of Rp6,124,855 and the Company recorded gain from investment in the association at fair value of Rp5,957,966. At December 2014, the Company bought LN shares of 8,270,000 shares amounting to Rp43,143. In 2014, the Company have recorded portion of gain from associate, LN amounting to Rp28,914.
34 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PT Indonesia Media Televisi (IMTV) Pada bulan Juli 2012, LN, melakukan penyertaan modal ke PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”). LN memperoleh 50.000 lembar saham IMTV (20% kepemilikan) sebesar Rp500.
PT Indonesia Media Televisi (IMTV) In July 2012, LN, paid-up for the investment in PT Indonesia Media Televisi (”IMTV”) shares. LN acquired 50,000 IMTV’s shares (20% ownership interest) for Rp500.
Pada bulan Oktober dan November 2012, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp3.000 dan Rp5.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari LN.
In October and November 2012, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp3,000 and Rp5,000, respectively. These transactions did not change the ownership interest of LN.
Pada bulan Januari 2013, LN, telah melakukan penjualan sebagian saham LN dalam IMTV sebesar 212.500 lembar saham, sebesar Rp2.125 sehingga kepemilikan saham LN dalam IMTV menjadi sebesar 15%.
In January 2013, LN, had sold its partial shares in IMTV of 212,500 shares for Rp2,125, which is shares owned by LN in IMTV to be 15%.
Pada bulan Maret 2013, Juli 2013 dan Oktober 2013 dan Januari 2014, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp6.450, Rp2.175, Rp7.500 dan Rp15.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari Perusahaan.
In March 2013, July 2013, October 2013 and January 2014, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp6,450, Rp2,175, Rp7,500 and Rp15,000 respectively. These transactions did not change the ownership interest of the Company.
Meskipun LN, memiliki kurang dari 20% saham IMTV, LN memiliki pengaruh signifikan dengan menjalankan hak kontraktualnya melalui penunjukkan satu direktur pada direksi dan satu komisaris pada dewan komisaris IMTV.
Although LN, holds less than 20% of the equity shares of IMTV, LN exercises significant influence by virtue of its contractual right to appoint one director to the board of directors and one commissioner to the board of commissioners of IMTV.
Pada 31 Desember 2014, IMTV tidak lagi diakui karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.
As of December 31, 2014, IMTV no longer recognized due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.
PT Delta Nusantara Networks Pada bulan Juni 2012, Perusahaan telah membeli 299 saham yang merupakan 49,83% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor dalam DNN.
PT Delta Nusantara Networks In June 2012, the Company had acquired 299 shares, which is equal to 49.83% of issued and paid-up capital in DNN.
Pada 5 November 2014, Perusahaan telah membeli tambahan saham DNN sehingga total kepemilikan saham sebanyak 100% (Catatan 1.c).
On November 5, 2014, the Company has purchased additional shares of DNN and increased percentage of ownership to 100% (Note 1.c).
PT Bina Mahasiswa Indonesia Pada bulan September 2012, GIAT (dahulu bernama FDBT), Entitas Anak, telah menandatangani Perjanjian Pemindahan Hak Atas Saham untuk pembelian saham sebesar 45% saham dalam PT Bina Mahasiswa Indonesia (dahulu PT Cipta Makmur Sentosa).
PT Bina Mahasiswa Indonesia In September 2012, GIAT (Formerly FDBT), a subsidiary had signed the Share Transfer Agreement in regards to the purchase of 45% shares in PT Bina Mahasiswa Indonesia (formerly PT Cipta Makmur Sentosa).
PT Lynx Mitra Asia Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham.
PT Lynx Mitra Asia On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares.
Pada 31 Desember 2014, LMA diakui sebagai entitas asosiasi karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.
As of December 31, 2014, LMA is recognized as associates due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.
35 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
9. Aset Tetap
9. Property, Plant, and Equipment Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Aset Dalam Penyelesaian Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Peralatan Kantor Peralatan BTS Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Nilai Buku
3,732 139,347 37,292 11,313 200,301 3,556 2,566,399 184,766 881,700 4,028,406 215,816 4,244,222 8,346 4,252,568
27,964 27,181 9,945 121,486 1,694 828,700 25,815 389,044 1,431,830 30,524 1,462,354
13,068 11,565 15,827 40,460 2,749,755
31 Desember 2014/December 31, 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions *) Reclassification Rp Rp Rp
--90,863 3,408 168,861 499 4,207 1,094,619 -1,362,457 203,082 1,565,539 131,567 1,697,106
8,008 2,563 1,105 33,640 28 596 83,141 11 129,092 23,393 152,485
1,456 19,220 21,370 3,017 66,630 2,670 2,564,870 37,249 881,705 3,598,187 3 3,598,190 1,318 3,599,508
3,998 11,605 2,036 30,400 839 828,354 6,758 389,058 1,273,048 1 1,273,049
-10,308 -10,308
-----
*) Termasuk aset tetap PT Linknet Tbk sebesar Rp2.295.036 yang tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal 1 November 2014.
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
--(764) 49 12,591 -4,815 135,358 5 152,054 (144,992) 7,062 (7,062) --
166 (166) 45 6,863 -1,203 18,575 -26,686 (26,686) --
-----
2,276 120,127 106,021 11,753 315,123 1,385 10,551 1,377,494 -1,944,730 273,903 2,218,633 131,533 2,350,166
Acquisition Cost Direct Ownership Landrights Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Construction in Progress Total
32,140 17,973 9,059 131,589 883 2,145 120,773 -314,564 27,230 341,794
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Total
13,068 21,873 15,827 50,768 1,957,605
Allowance For Impairment of Fixed Assets Office Equipment BTS Equipment Assets under Finance Lease Total Net Book Value
*) Included property, plant and equipment of PT Linknet Tbk amounted to Rp2,295,036 which are not consolidated anymore since November 1, 2014.
36 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Aset Dalam Penyelesaian Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Peralatan Kantor Peralatan BTS Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Nilai Buku
3,732 134,369 34,728 10,703 182,774 2,215 1,901,322 142,246 588,990 3,001,079 153,910 3,154,989 10,646 3,165,635
19,381 24,743 9,524 111,353 1,124 681,288 15,320 277,666 1,140,399 9,249 1,149,648
8,889 10,882 15,827 35,598 1,980,389
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
31 Desember 2013/December 31, 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification Rp Rp Rp
-4,978 4,900 871 51,811 1,341 665,712 204,905 285,387 1,219,905 183,465 1,403,370 8,465 1,411,835
--2,004 165 26,742 -640 172,905 -202,456 122,238 324,694 208 324,902
8,749 4,450 504 16,248 570 147,421 23,990 108,510 310,442 28,242 338,684
-2,178 83 3,247 -9 13,495 -19,012 6,967 25,979
4,179 683 -4,862
-----
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
--(332) (96) (7,542) -5 10,520 7,323 9,878 679 10,557 (10,557) --
(166) 166 -(2,868) ---2,868 ----
-----
3,732 139,347 37,292 11,313 200,301 3,556 2,566,399 184,766 881,700 4,028,406 215,816 4,244,222 8,346 4,252,568
Acquisition Cost Direct Ownership Landrights Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Construction in Progress Total
27,964 27,181 9,945 121,486 1,694 828,700 25,815 389,044 1,431,830 30,524 1,462,354
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Total
13,068 11,565 15,827 40,460 2,749,755
Allowance For Impairment of Fixed Assets Office Equipment BTS Equipment Assets under Finance Lease Total Net Book Value
Dalam penambahan aset tetap peralatan BTS tahun 2014, sejumlah Rp484.262 berasal dari selisih nilai wajar dengan nilai bukunya sehubungan dengan akuisisi MMM oleh Perusahaan (Catatan 39).
In addition of fixed assets – BTS equipment on 2014, amounting to Rp484,262 derived from the difference between the fair value to its book value in connection with the acquisition of MMM by the Company (Note 39).
Pada tahun 2014, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi dengan biaya perolehan sebesar Rp1.143.268 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp78.528
In 2014, additional property, plant and equipment included from subsidiaries acquired by the Company with acquisition cost amounting to Rp1,143,268 and accumulated depreciation amounting to Rp78,528
Pada tahun 2014, nilai buku aset tetap LN yang didekonsolidasi adalah sebesar Rp2.295.036 yang terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp2.902.896 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp607.860
In 2014, book value of LN’s property, plant and equipment which deconsollidated amounting to Rp2,295,036 consist of acquisition cost amunting to Rp2,902,896 and accumulated depreciation amounting to Rp607,860
Penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp380.405 dan Rp338.684 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Depreciation expense that was charged to current year operations amounted to Rp380,405 and Rp338,684 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
37 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Depreciation expenses of fixed assets allocated in consolidated statement of comprehensive income is as follow:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Jumlah Penyusutan Tahun Berjalan Ditambah: Biaya Akumulasi Depresiasi LN yang Diabsorb FM (10 bulan)
152,485
Total Depreciation During the Year Addition: Accumulated Depreciation Expenses of LN which absorb by FM (10 Months)
300,289
Dikurangi: Akumulasi Penyusutan atas Entitas
Deducted: Accumulated Depreciation from Subsidiaries (72,369)
yang Baru Diakuisisi Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan
Acquired by the Company Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan
380,405
Head-end electronic, bangunan dan peralatan lain Perusahaan dan Entitas Anak diasuransikan terhadap risiko kerugian dan risiko usaha kepada PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi) pada 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
The Company and subsidiaries’ head-end electronics, building and other equipment are covered by insurance against terrorism and sabotage risk to PT Lippo General Insurance Tbk (a related party) as of December 31, 2014. Management believes that the foregoing insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.
Perusahaan dan entitas anak mencatat keuntungan (kerugian) atas pelepasan aset tetap sebagai berikut:
The Company and subsidiaries recorded gain (loss) on disposal of property, plant and equipment, as follows:
2014 Rp Harga Jual Nilai Buku Keuntungan (Kerugian) Atas Pelepasan Aset Tetap
2013 Rp
3,913 (3,798)
298,972 (298,715)
115
257
Proceeds Net Book Value Gain (Loss) on Disposal of Property, Plant and Equipment
Manajemen berkeyakinan tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat dari aset tetap.
Management believes there is no significant difference between the fair value and the carrying value of property, plant and equipment.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak (Catatan 14 dan 15).
Certain property, plant and equipment are used as collateral for short-term and long-term credit facility obtained by the Company and subsidiaries (Notes 14 and 15).
10. Biaya Dibayar Dimuka Jangka Panjang
10. Long Term Prepayment
Biaya dibayar dimuka jangka panjang merupakan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun (Catatan 32) dan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa penggunaan dark fiber optic cores.
Prepaid long-term represents long-term prepayment for a communication system for a period of 15 years (Note 32) and prepayment on subscription services using dark fiber optic cores. 38
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
11. Uang Muka
11. Advances
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Uang Muka: Pembelian Material Instalasi dan Konstruksi Elektronik Lain-lain Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
108,896 17,178 6,741 63,719 196,534
Uang muka kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp5.895 dan Rp8.173 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 30).
13,169 33,173 19,623 35,921 101,886
Advances to related parties amounted to Rp5,895 and Rp8,173 as of December 31, 2014 and 2013 (Note 30).
12. Aset Takberwujud
Biaya Izin Awal Layanan Pita Lebar Nirkabel Merek Goodwill Biaya Perolehan Pelanggan Lainnya Jumlah
Advances for: Purchase of Materials Installation and Construction Equipments Others Total
12. Intangible Assets 31 Des/ Dec 31 2014
31 Des/ Dec 31 2013
Rp
Rp
1,125,865 378,642 113,710 85,898 6,994 1,711,109
75,508 ---39,731 115,239
Up-Front Fee of Wireless Broadband Brand Goodwill Customer Aquisition Cost Others
Aset takberwujud lisensi, merek, biaya perolehan pelanggan dan goodwill berasal dari nilai wajar yang dicatat dari akuisisi MMM oleh perusahaan (Catatan 39). Lisensi dalam nilai wajar sebesar Rp949.488 di catat didalam akun “Biaya Izin Awal Layanan Pita Lebar Nirkabel.
Intangible assets license, brand, customer acquisition cost and goodwill came from the fair value which was recorded from the acquisition MMM by the Company (Note 39). Licence in fair value amounting to Rp949,488 recorded as “Up-Front Fee of Wireless Broadband”.
Beban amortisasi yang dibebankan pada tahun berjalan masing-masing sebesar Rp26.835 dan Rp23.308 untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortization expense had been recorded to the current year respectively Rp26,835 and Rp23,308 for the years ended December 31, 2014 and 2013 and recoreded in consolidated statements of comprehensive income.
39 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
13. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
13. Other Non-Current Financial Assets
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Uang Jaminan Investasi Tersedia untuk Dijual: PT Multipolar Technology Tbk PT Jakarta Marcapada Media PT Wireless Vision Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
51,919
33,420
93,585 5,000 25 150,529
-5,000 25 38,445
Refundable Deposit Available for Sale Investment: PT Multipolar Technology Tbk PT Jakarta Marcapada Media PT Wireless Vision Total
Berdasarkan akta No. 22 tanggal 17 November 2008 oleh Notaris Lindasari Bachroem, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan membeli dan menerima penyerahan dari PT Spektrum Duta Corporasi, pihak ketiga, sebanyak 3.334 saham dengan nominal sebesar Rp1 yang merupakan 12,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam PT Jakarta Marcapada Media, dengan harga Rp5.000.
Based on notarial deed No. 22 dated November 17, 2008 by Notary Lindasari Bachroem, SH, notary in Jakarta, the Company has purchased and accepted 3,334 shares from PT Spektrum Duta Corporasi, third party, with par value of Rp1 per share which represents 12.5% from total shares of PT Jakarta Marcapada Media with amounting to Rp5,000.
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pembelian saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sebanyak 91.750.000 lembar. Pembelian saham tersebut dilakukan dengan pembelian saham dari publik melalui mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
On October 31, 2014, the Company purchased shares of PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) of 91,750,000 shares. The purchase of these shares is done by buying shares from the public through the trading mechanism in the Indonesia Stock Exchange.
MVC, entitas anak, memiliki sejumlah 25 saham atau kepemilikan 10% saham di PT Wireless Vision.
MVC, a subsidiary, has 25 shares or 10% share ownership in PT Wireless Vision.
14. Pinjaman Jangka Pendek
14. Short-Term Loan 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
7,543 -7,543
-12,000 12,000
PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Total
Pada bulan Desember 2013, Perusahaan memperoleh perpanjangan pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan dengan nisbah bagi hasil sebesar 10,15% untuk Bank dan 89,85% untuk Perusahaan.
In December 2013, the Company obtained an extension of credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000. Tenor for this facility is 12 months with profit sharing ratio 10.15% for the Bank and 89.85% for the Company.
Pada bulan Juli 2014, Perusahaan melakukan pelunasan dan penutupan atas pembiayaan PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000.
In July 2014, the Company has paid and closed the financing facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000.
Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas
In October 2014, the Company obtained an Over-Draft Facility 40
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp50.000 dari Bank Mayapada. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan.
from Mayapada Bank. The term of this facility is 12 months with interest rate 15% per annum.
15. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
15. Long-Term Borrowing from Bank and Other Financial Institutions
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Raiffeisen Bank International AG, Malaysia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Citibank N.A Indonesia Jumlah Dikurangi: Biaya Provisi yang Belum Diamortisasi Jumlah Bagian Lancar: PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah Bagian Jangka Panjang
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
622,000 514,857 490,006 106,130 27,925 11,941 2,969 -1,775,828
---167,817 206,208 65,881 28,799 100,000 568,705
Raiffeisen Bank International AG, Malaysia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Citibank N.A Indonesia Total Less:
(7,346) (7,346)
---
Unamortized Provision Fee Total
154,995 105,311 15,403 11,941 2,969 290,619 1,477,863
-133,234 92,879 53,940 25,853 305,906 262,799
Current Portion: PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Total Non-Current Portion
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. Pada bulan Oktober 2011, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD4,997 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan setiap kuartal dengan jumlah tetap.
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. In October 2011, LN, has entered into a vendor loan agreement amounting to USD4,997 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. Repayment of the loan will be made on a quarterly basis with a fixed amount.
Pada bulan April 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD11,663 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun.
In April 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD11,663 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years.
Pada bulan Juli 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD3,373 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun.
In July 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD3,373 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years.
Pada bulan Juli 2014, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD1,372 dan USD5,453 dengan Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun.
In July 2014, LN, has entered into vendor loan agreement amounting to USD1,372 and USD5,453 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. The loans will be used for the 41
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perjanjian ini akan digunakan untuk membeli peralatan elektronik dengan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 2,35% per tahun. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN belum menggunakan fasilitas tersebut.
purchase of electronic equipment from Cisco and bears fixed interest rate at 2.35% per annum. Until the date of the completion of these financial statements, LN has not used these facilities.
Pada bulan April 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD2.000 dengan jangka waktu 3 tahun.
In April 2013, the Company obtained a term loan facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting to USD2,000 with 3 years period.
Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD826 dengan jangka waktu 3 tahun.
In August 2013, the Company obtained a loan term facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD826 with 3 years period.
Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD887 dengan jangka waktu 3 tahun. Fasilitas tersebut baru digunakan pada bulan Mei dan September 2014.
In October 2013, the Company obtained term loan facility from Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD887 with 3 year period. This facility has been disbursed in May and September 2014.
Fasilitas-fasilitas dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. tersebut akan digunakan untuk pembelian peralatan elektronik. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas tersebut adalah 4,75% - 5%.
The facilities from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. were used to purchase electronic equipments. The annual interest rate is 4.75% - 5%.
PT Bank Sinarmas Tbk Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk sebesar Rp45.000 dengan periode pinjaman selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Februari 2015.
PT Bank Sinarmas Tbk The Company obtained a credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk amounting to Rp45,000 with 3 years period of loan which will due on February 2015.
Pada bulan Desember 2011, Perusahaan melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman jangka panjang Rp25.000 dari PT Bank Sinarmas Tbk. Fasilitas ini berjangka waktu selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada Desember 2014.
In December 2011, the Company has withdrawn a long-term facility amounting to Rp25,000 from PT Bank Sinarmas Tbk. This facility period is 3 years which will due on December 2014.
Pada bulan Desember 2014, salah satu fasilitas pinjaman Perusahaan telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas.
In December 2014, one of the Company’s credit facility has paid off in accordance with the maturity date.
PT Bank ICBC Indonesia Pada bulan Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-1) dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp4.800 untuk jangka waktu selama 3 tahun. Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-2) sebesar Rp32.000 dengan terms yang sama dengan fasilitas sebelumnya. Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-3) sebesar Rp45.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada tanggal 16 Mei 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-4) sebesar Rp90.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada bulan Oktober 2012 Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-5) sebesar Rp20.000 dengan jangka waktu 36 bulan. Pada bulan Mei 2013 dan bulan Oktober 2013, Perusahaan melakukan pelunasan atas fasilitas PTI-5 dan PTI-4. Hingga bulan Desember 2014, fasilitas pinjaman yang masih dimiliki oleh Perusahaan adalah PTI-2 dan PTI-3.
PT Bank ICBC Indonesia In December 2011, the Company obtained a fixed installment facility (PTI-1) from PT Bank ICBC Indonesia amounting to Rp4,800 for the period of 3 years. On January 27, 2012, the Company entered a fixed installment facility (PTI-2) amounting to Rp32,000 with the same terms with previous facility. On March 13, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment (PTI-3) facility amounted to Rp45,000 for a period of 36 months. On May 16, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-4) amounting to Rp90,000 for a period of 36 months. In October 2012, the Company entered into a credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-5) amounting Rp20,000 for a period of 36 months. In May 2013 and October 2013, the Company has made settlement to PTI-5 and PTI-4 facilities.Until December 2014, the Company still has remaining facilities of PTI-2 and PTI-3.
42 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PT Bank Permata Tbk PadPada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp296.050 dan USD500. Fasilitas pinjaman ini merupakan pengalihan sebagian pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp83.050 dalam bentuk fasilitas Term Loan.
PT Bank Permata Tbk In October 2013, the Company obtained a credit facility from PT Bank Permata Tbk amounting Rp296,050 and USD500. Part of this credit facility is used to take over the existing credit facility from PT Bank ICBC Indonesia amounting Rp83,050 as Term Loan facilities.
Pada bulan Desember 2013, salah satu fasilitas kredit dari PT Bank Permata Tbk yang diperoleh pada bulan Oktober 2013 yaitu fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 telah diperpanjang dengan jangka waktu 12 bulan.
In December 2013, one of credit facility from PT Bank Permata Tbk which was obtained in October 2013, ie Revolving Loan amounting Rp11,800 was extended with 12 months.
PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tahun 2014, CGP, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000, sesuai perjanjian No. 226/WYNJ/CBGI-SFMA/VI/2014 tertanggal 27 Juni 2014 untuk pembiayaan capital expenditure. Saldo utang bank per 31 Des 2014 sebesar Rp164.857.
PT Bank CIMB Niaga Tbk In 2014, CGP, obtained a working capital credit facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) with a maximum amount of Rp 250,000, according to the agreement No. 226/WYNJ/CBGI-SFMA/VI/2014 dated 27 June 2014 for financing capital expenditure. The balance of bank loan as of December 31, 2014 amounted to Rp 164,857.
Pada bulan Desember 2014, berdasarkan akta perjanjian kredit No.149 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Audrey Wardhani, S.H., M.Kn., sebagai notaris pengganti dari Engawati , S.H., notaris di Jakarta, PT I, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk maksimum sebesar Rp600.000. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Jumlah pinjaman yang diperoleh pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp350.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PT I dan dijamin dengan tanah sebagaimana tertuang dalam perjanjian pinjaman.
In December 2014, based on loan agreement deed no. 149 dated December 23, 2014 were made before Audrey Ward, SH, M.Kn., as a substitute notary of Engawati, SH, Notary in Jakarta, PT I, obtained a credit facility of PT Bank CIMB Niaga Tbk, a maximum of 600,000. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan will mature in 30 months and the remaining month to 36 from the date of the credit agreement. Total loans obtained on December 31, 2014 amounted to Rp350,000. This facility was used to finance the operations of PT I and secured by land as set forth in the loan agreement.
Untuk fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut di atas, PT I and CGP dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 14% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2014 dan 11% sampai 15% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2013. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas mensyaratkan, antara lain bahwa PT I dan CGP juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut telah terpenuhi. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh PT I dan CGP dijamin dengan aset tetap yang dimiliki oleh PT I dan CGP (Catatan 9).
On those facilities above, PT I and CGP charged by interest at annual rates ranging from 11% - 14% for Rupiah and 5% for USD in 2014 and 11% - 15% for Rupiah and 5% for USD in 2013. All requirements for those credit facilities above has been fulfilled by PT I and CGP. The credit facilities obtained by PT I and CGP are guaranteed with property, plant and equipment (Notes 9).
Citibank N.A Indonesia Pada bulan Juni 2013, LN, menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving dengan Citibank N.A Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga yang berkisar antara JIBOR+3,25% dan JIBOR+3,75% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal. Pada tanggal 5 Juni 2013, LN melakukan penarikan sebesar Rp100.000 atas fasilitas tersebut.
Citibank N.A Indonesia In June 2013, LN, entered into a revolving credit facility agreement with Citibank N.A Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, which will expire on June 4, 2016 and bears interest rate ranging at JIBOR+3.25% and JIBOR+3.75% per annum. This facility will be used for capital expenditure. On June 5, 2013, LN withdraws Rp100,000 of the facility.
43 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PT BNP Paribas Indonesia Pada bulan Oktober 2013, LN, menandatangani Perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, dan dikenakan tingkat suku bunga JIBOR+3,25% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal dan pendanaan umum LN. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN, belum menggunakan fasilitas tersebut.
PT BNP Paribas Indonesia In October 2013, LN, entered into a credit facility agreement with PT Bank BNP Paribas Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, and bears interest rate at JIBOR+3.25% per annum. This facility will be used for capital expenditure and general corporate funding. Until the date of the completion of these financial statements, LN, has not used the facility.
Raiffeisen Bank International AG Pada bulan Mei 2014, PT I, memperoleh fasiltas pinjaman dari Raiffeisen Bank International AG cabang Labuan, Malaysia sebesar USD50,000 dengan opsi untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi USD100,000. Suku bunga pinjaman adalah maksimal 3 bulan LIBOR+ 0,5% premi +3% per tahun. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10 % dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Fasilitas pinjaman ini diperoleh untuk modal kerja. Fasilitas pinjaman ini memiliki jaminan berupa piutang usaha (Catatan 4), aset tetap (Catatan 9) serta penjaminan dari MMM dan PT Prosper International Limited.
Raiffeisen Bank International AG In May 2014, PT I, obtain a loan facility from Raiffeisen Bank International AG branch of Labuan, Malaysia amounted to USD 50,000 with an option to increase the number of facilities be USD100,000. The lending rate is a maximum of 3 months LIBOR + 0.5% premium + 3% per year. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan maturing in 30 months and the remaining on the month of 36 from the date of the credit agreement. This loan facility obtained for working capital. The loan facility has a guarantee in the form of trade receivables (Note 4), property, plant and equipment (Note 9) as well as the guarantee of MMM and PT Prosper International Limited.
PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I, memperoleh fasilitas pembayaran jangka panjang dari PT Huawei Tech Investment, pemasok perusahaan, dengan jangka waktu 36 bulan. Terkait hal tersebut, Perusahaan dikenakan biaya tambahan sebesar 3-6 bulan LIBOR + 3% per tahun. Pada Desember 2014 PT I telah menerbitkan Promissory Notes sejumlah USD39,390.
PT Huawei Tech Investment In 2013, PT I, obtained a long-term payment facility from PT Huawei Tech Investment, supplier companies, with a period of 36 months. Related to this, the Company is subject to a surcharge of 3-6-month LIBOR + 3% per year. In December 2014 PT I has issued promissory notes in the amount of USD39,390.
16. Utang Obligasi
16. Bond Payable
Pada 27 Juni 2011, Perusahaan telah menandatangani Secured Bond Agreement dengan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). Pada tanggal tersebut telah diterbitkan obligasi sebesar Rp722.310 kepada ALD dengan jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 1% per tahun. Obligasi ini dijamin dengan saham Link Net. Jumlah saldo bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp14.519.
On June 27, 2011, the Company has entered into a Secured Bond Agreement with Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). On the same date, 5-year bond instrument of Rp722,310 had been issued to ALD with an interest rate of 1% per annum. The bond is secured by shares of Link Net. Total capitalized of interest balance until December 31, 2014 is amounting to Rp14,519.
Pada bulan Juni 2014, utang obligasi telah diselesaikan dengan pembelian saham PT Link Net yang dimiliki Perusahaan oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (Catatan 1.c).
On June 2014, bond payable had been settled in regard with the purchase of share ownership of PT Link Net owned by the Company by Asia Link Dewa Pte Ltd (Note 1.c).
44 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
17. Utang Usaha
17. Trade Payables 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
277,810 488,776 766,586
Rincian utang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:
153,055 229,708 382,763
The details of trade payables based on currency are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Rupiah Dolar AS Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
307,114 459,472 766,586
161,552 221,211 382,763
18. Perpajakan a.
a. 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Rupiah US Dollars Total
18. Taxation
Pajak Dibayar di Muka
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
Related parties (Note 30) Third parties Total
5,536 9,467
5,952 -255,458 276,413
Prepaid Tax 31 Des/ Dec 31 2013 Rp 4,010 14,846
The Company Income Tax Article 23 Value Added Taxes
453 -45,796 65,105
Subsidiaries Income Tax Article 23 Article 25 Value Added Taxes Total
45 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) b.
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Utang Pajak
b.
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
665 2,807 1,532 25 70 9 2,258 8,630
Beban (Penghasilan) Pajak
c. 2014 Rp
Beban Pajak Kini Perusahaan Entitas Anak Sub Jumlah
33 216 144 463
The Company Income Tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 26
240 5,103 382 10,183 1,504 14,387 1,315 33,970
Subsidiaries Income Tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Taxes Total
9 537 344 374
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah c.
Taxes Payable
Tax Expense (Income) 2013 Rp
-166,955 166,955
-121,819 121,819
Current Tax Expense The Company Subsidiaries Sub-Total
Penyesuaian Beban Pajak Periode Sebelumnya
--
3,809
Tax Expense Adjustment from Last Period
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Perusahaan Entitas Anak Sub Jumlah
129,534 (24,899) 104,635
(66,243) (1,601) (67,844)
Deferred Tax Expense (Benefit) The Company Subsidiaries Sub-Total
Beban Pajak - Neto
271,590
57,784
Tax Expense - Net
d. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
d. Current Tax A reconciliation between income (loss) before estimated tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income of the Company for the years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows:
46 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2014 Rp Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan sesuai dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan dari Perusahaan Anak yang Dikonsolidasi Rugi Sebelum Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Beda Waktu: Imbalan Kerja Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Penyisihan Piutang Ragu-ragu - Neto Penyusutan Aset Sewa Pembiayaan Angsuran Utang Sewa Pembiayaan Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal Penyusutan Aset Tetap Beda Tetap: Beban dan Denda Pajak Sewa Listrik, Air dan Telepon Jamuan Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Penghasilan Final Laba dari Pelepasan Perusahaan Anak Lain-lain Rugi Kena Pajak Perusahaan pada Tahun Berjalan
2013 Rp
8,179,749
77,721
603,378
456,717
7,576,371
(378,996)
3,525
2,964
---
4,862 7,227
12,690 (20,273) 3,107
18,846 (31,934) (138)
2,386
7,957
43,108 335 63 118
3,085 184 62 46
(7,606) (7,815,629) 10,697
(669) -(7,754)
(191,108)
(374,258)
Beban pajak penghasilan dan perhitungan taksiran utang pajak penghasilan badan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Beban Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan (Klaim atas Pengembalian Pajak Penghasilan)
Timing Differences: Employee Benefits Allowance for Impairment of Property, Plant and Equipment Provision for Doubtful Account - Net Depreciation of Assets under Finance Lease Lease Installments Allocation of Licence Fee in Fiscal Depreciation of Property, Plant and Equipment Permanent Differences: Tax Expenses and Penalties Rental Electricity, Water and Telephone Entertainment Interest Income Already Subjected to Final Tax Income from Releasing Subsidiary Others Fiscal Loss of the Company in Current Year
The income tax expense and computations of the estimated corporate income tax payable of the Company and subsidiaries as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Perusahaan/ the Company
Income (Loss) before Income Tax Expense According to Consolidated Statement of Comprehensive Income Income before Income Tax Expense of Consolidated Subsidiaries Loss before Income Tax Expense Attributable to the Company
31 Desember/December 31, 2013 Perusahaan/ Entitas Anak/ the Company Subsidiaries
Entitas Anak/ Subsidiaries --
166,955
--
121,819
-5,536 -5,536
--166,946 166,946
-4,010 -4,010
--107,432 107,432
(5,536)
9
(4,010)
14,387
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian neto yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
Income Tax Expense Prepayment of Income Tax Article 22 Article 23 Article 25 Total Prepayment of Income Tax Estimated Corporate Income Tax Payable (Claim for Income Tax Refund)
A reconciliation between the consolidated income tax expense - net calculated by applying the applicable tax rate to 47
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
berlaku dari laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
consolidated profit (loss) for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp Laba konsolidasian sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan dengan Tarif Pajak yang Berlaku Sebesar 25% Penyesuaian Beban Pajak Periode Sebelumnya Pengaruh Pajak Atas Beda Tetap: Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak Final/Bukan Objek Pajak - Neto Lain-lain - Neto Beban Pajak - Neto
2013 Rp
8,179,749
77,721
(2,044,937)
(19,430)
--
(3,809)
1,902 1,771,445 (271,590)
167 (34,712) (57,784)
e. Aset Pajak Tangguhan - Neto Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, dengan menggunakan maksimum tarif pajak 25% adalah sebagai berikut:
Tax Calculated at Applicable Tax Rate of 25% Tax Expense Adjustment from Last Period Tax Effect for Permanent Difference: Income Subject to Final Income Tax - Net Others - Net Tax Expenses - Net
e. Deferred Tax Assets – Net A computation of deferred tax benefit (expense) on temporary differences for the years ended December 31, 2014 and 2013, using the maximum tax rate of 25% are as follows:
2014 Rp Perusahaan Rugi Fiskal Selisih antara penyusutan aset tetap dan aset sewa pembiayaan komersial dan fiskal Penyisihan Piutang Ragu-ragu Imbalan Kerja Penyisihan Aset Pajak Tangguhan yang Tidak Terpulihkan Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal Neto Entitas Anak Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan
Consolidated Income before Income Tax
2013 Rp
47,779
74,386
3,307 -881
(938) (7,912) 741
(182,278) 777 (129,534) 24,899 (104,635)
-(34) 66,243 1,601 67,844
The Company Fiscal Loss Difference between depreciation of property, plant and equipment and assets under finance lease commercial and fiscal Provision for Doubtful Accounts Employee Benefits Allowance for Unrecoverable Deferred Tax Assets Allocation of Licence Fee in Fiscal Net Subsidiaries Deferred Income Tax Benefit (Expense)
48 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Rincian aset pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut: 31 Des/ Dec 31 2014 Rp Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Rugi Fiskal Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset sewa pembiayaan menurut akuntansi dan pajak Penyisihan Piutang Ragu-ragu Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Selisih Nilai Transaksi Pelepasan Aset kepada Entitas Anak Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal Jumlah Penyisihan Aset Pajak Tangguhan yang Tidak Terpulihkan Bersih Aset Pajak Tangguhan - Neto Perusahaan Entitas Anak Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan dari akuisisi MMM (Catatan 39)
The details of deferred tax assets - net are as follows: 31 Des/ Dec 31 2013 Rp
229,266
211,987
11,758 6,363 4,146
8,451 6,363 3,265
-(8,367) 243,166
(30,500) (9,143) 190,423
(207,743) 35,423
(25,465) 164,958
The Company Deferred Tax Assets Fiscal Loss Difference net book value property, plant and equipment and assets under finance lease based on accounting and tax Provision for Doubtful Accounts Estimated Liabilities on Employee benefits Difference in Value of Assets Disposal to Subsidiary Allocation of Licence Fee in Fiscal Total Allowance for Unrecoverable Deferred Tax Assets Net
35,423 428,226 463,649
164,958 54,916 219,874
Deferred Tax Assets- Net The Company Subsidiaries Total
--
Deferred Tax Liabilities for Acquisition of MMM (Note 39)
368,778
f. Surat Ketetapan Pajak Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPKB tersebut, Perusahaan terutang tambahan pajak dan denda untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai Jasa Luar Negeri dan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri.
f. Tax Assessments In April 2014, the Company received an assessment letter on tax underpayment (“SKPKB”) for the tax year 2010. Based on this underpayment, the Company owed additional taxes and penalties for the Corporate Income Tax, Income Tax article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 4 (2), Income Tax Article 26, Value Added Tax on Foreign Services and Value Added Tax of Domestic.
49 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
19. Utang Sewa Pembiayaan
19. Obligation Under Finance Lease
Perusahaan Sewa Pembiayaan/ Leasing Company PT Ciptadana Multifinance (pihak berelasi/ related party , Catatan/Note 30) PT Century Tokyo Leasing Indonesia PT Asiatic Sejahtera Finance PT Toyota Astra Financial Services Jumlah/Total Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun/ Current Maturity in 1 Year Bagian Jangka Panjang/Long-Term Portion
Jenis Aset/ Type of Assets
Peralatan BTS/BTS Equipments Peralatan/Equipments Barang Elektronik/Electronics Kendaraan/Vehicle
Pembayaran sewa minimum masa datang dalam perjanjian sewa pembiayaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
197,499 39,312 --236,811
151,977 19,231 9,723 356 181,287
24,436 212,375
53,389 127,898
The minimum rental payment in leasing agreement as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Tahun: 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah Dikurangi Bagian Bunga Neto Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Bagian Jangka Panjang
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
-60,905 119,264 126,663 1,443 1,082 309,357 72,546 236,811
69,838 88,676 75,915 ---234,429 53,142 181,287
Year: 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total Deducted by Interests Net
24,436 212,375
53,389 127,898
Current Maturity in One Year Long-Term Portion
50 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
20. Beban Akrual
20. Accrued Expenses 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Sewa Jasa Profesional Iklan dan Promosi Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Bunga dan Beban Pendanaan Lainnya Distribusi Program Lain-lain Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
77,175 59,797 53,885
3,158 878 3,522
Rent Professional Fee Advertising and Promotion
31,549 29,390 -21,293 273,089
14,841 9,910 66,488 34,622 133,419
Telecommunication License Fee Interest and Other Financing Charges Program Distribution Others Total
21. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
21. 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Perangkat Komunikasi dan Layanan Data Akses Jaringan Korporasi Jasa Langganan untuk Televisi Kabel Pelanggan Rumah Tangga Lain-lain Jumlah
Other Short-Term Liabilities
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
12,114 --
-464,890
-19,755 31,869
6,011 -470,901
22. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Communication Devices and Data Services Corporate Access Network Subscription Fees for Cable Television Household Subscribers Others Total
22. Long-Term Employee Benefits Liabilities
Perusahaan dan entitas anak menghitung liabilitas estimasi atas pemberhentian karyawan dan imbalan kerja pada kasus pemecatan karyawan berdasarkan masa tahun kerja karyawan. Liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan entitas anak pada tahun 2014 dan 2013 didasarkan pada penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsolindo, aktuaria independen dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.
The Company and subsidiaries have determined the estimated liabilities on their employee’s termination, gratuity and compensation benefits in case of employment dismissal based on employees’ number of years of service provided. In 2014 and 2013 provisions for employee benefits are based on calculation of PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the Projected-Unit-Credit.
Jumlah liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
Total long-term employee benefits liabilities calculated by independent actuaries, with key assumptions used in are as follows:
51 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tabel Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2014
2013
55 tahun/years 8.2% per tahun/per annum
55 tahun/years 6.8% per tahun/per annum
10% per tahun/per annum TMI-3 Improvement 10% dari tingkat mortalitas/ of mortality rate 5% untuk usia 25 tahun dan menurun dengan garis lurus sebesar 0% pada usia 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 25 and reducing linearly each year up to 0% at age 45 thereafter
9% per tahun/per annum TMI-3 Male 10% dari tingkat mortalitas/ of mortality rate 5% untuk usia 25 tahun dan menurun dengan garis lurus sebesar 0% pada usia 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 25 and reducing linearly each year up to 0% at age 45 thereafter
Liabiltas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Normal Pension Age Discount Rate Projection of Salary Increase Rate Table of Mortality Disability Rate Resignation Rate
Post-employement liabilities recognized in statement of financial position is as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program Pendanaan Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui
31,053 -31,053 (11) (2,680)
67,986 -67,986 (76) (4,216)
Present value of obligation Fair Value Assets Programm Financing Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial gain
Jumlah Liabilitas - Bersih
28,362
63,694
Total Liabilities - Neto
Penyesuaian atas perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
A reconciliation of charges on liabilities recognized in statement of financial position is as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Saldo Awal Penambahan (Pengurangan) Jumlah
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
63,694 (35,332) 28,362
43,460 20,234 63,694
Beginning Balance Addition (Deduction) Total
Perusahaan dan entitas anak mengakui penyisihan bersih untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 yang diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (gaji dan kesejahteraan karyawan) pada laba rugi periode berjalan.
The Company and its subsidiaries recognize net of allowance for termination, gratuity and compensation benefits to employees under Labor Law No. 13/2003 which was enacted on March 25, 2003. The provision has been presented as part of general and administrative expenses (salaries and employee benefits) in the profit and loss for the period.
Rincian beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
Detail of employee benefit expense are as follows:
52 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Beban Jasa Kini Beban Bunga Amortisasi atas Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui dan Kerugian Aktuarial - Neto Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi PT Linknet Tbk Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
8,681 2,682
14,266 4,407
3,939
1,561
(50,633) (35,332)
-20,234
Berikut adalah jumlah nilai kini kewajiban periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari: 2014
2013
Current Service Cost Interest Cost Amortization of Past Service Cost - Non Vested and Actuarial Gains/Losses - Net Not Consolidated Subsidiary PT Linknet Tbk Total
The following is the figure of benefit obligation in the current period and previous four year period for:
2012
2011
2010
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
27,432
67,986
69,862
48,230
28,606
Present Value of Defined Benefit Obligation
Defisit Program
27,432
67,986
69,862
48,230
28,606
Deficit in Plan
144
3,751
738
395
(532)
Experience Adjustment on Plan Liabilities
Penyesuaian Pengalaman Pada Liabilitas Program
23. Modal Saham
23. Capital Stock
Susunan pemegang saham Perusahaan dan masing-masing kepemilikan saham adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s stockholders and theirr respective shareholdings are as follows:
31 Des 2014 dan 2013/ Dec 31, 2014 and 2013 Jumlah Saham/ Persentase Jumlah/ Total Number of Kepemilikan/ Shares Percentage of Ownership % Rp AcrossAsia Ltd PT Reksa Puspita Karya Masyarakat dengan Kepemilikan di bawah 5% Jumlah
959,976,602 588,167,378
55.10 33.76
479,988 294,084
194,023,927 1,742,167,907
11.14 100.00
97,012 871,084
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, Waran Seri II yang dilaksanakan menjadi saham sejumlah 270.929 lembar waran.
AcrossAsia Ltd PT Reksa Puspita Karya Public with Ownership below 5% Total
For the year period ended December 31, 2013, Warrants Serie II exercised to be shares are amounting to 270,929 warrants.
53 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
24. Tambahan Modal Disetor - Neto
24. Additional Paid in Capital - Net 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Penawaran Umum Terbatas I dalam Rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Agio atas Pelaksanaan Waran Seri II Beban Emisi Saham Jumlah Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Neto
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
6,750
6,750
81 (10,460) (3,629)
81 (10,460) (3,629)
(8,591) (12,220)
(8,591) (12,220)
25. Transaksi Ekuitas Lainnya
Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance I Premium from Exercise of Warrant Series II Stock Issuance Costs Total Share Premium - Net Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control Net
25. Other Equity Transactions
a. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
a.
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak berasal dari perubahan ekuitas FMTV, entitas anak, terkait dengan penerbitan saham baru di FMTV.
Difference in Changes in Equity Transaction of Subsidiaries Difference in changes in equity transactions of subsidiary resulted from the changes in equity of FMTV, a subsidiary, in regard with the new shares issuance in FMTV.
Pada 27 Juni 2011, LN menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 1.032.649.384 saham senilai Rp1.627.703. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 100% menjadi 66,06%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di LN dengan ekuitas LN setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp1.028.593.
On June 27, 2011, LN issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 1,032,649,384 shares amounting to Rp1,627,703. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in LN decline from 100% to 66.06%. The difference between the investment of the Company in LN with the equity of LN after the issuance of new shares amounted to Rp1,028,593.
Pada tanggal yang sama, FMTV menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 2.375 saham dan kepada Asia Link Company Limited sebanyak 125 saham, dengan jumlah nilai sebesar Rp1.000. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di FMTV dari 100% menjadi 80%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di FMTV dengan ekuitas FMTV setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp235.
On the same date, FMTV issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 2,375 shares and to Asia Link Company Limited for 125 shares, amounting to Rp1,000. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in FMTV declined from 100% to 80%. The difference between the investment of the Company in FMTV with the equity of FMTV after the issuance of new shares amounted to Rp235.
b. Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Non-Pengendali Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Setelah penawaran umum, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham oleh ALD tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41% (Catatan 1.c dan 16).
b. Difference in Transactions with Non-Controlling Interest In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. After public offering, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchases of shares by ALD, the Company’s shares ownership in LN declined from 66,06% to 41% (Notes 1.c and 16).
54 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Atas transaksi-transaksi ekuitas di atas, pada tahun 2014, Perusahaan mencatat selisih transaksi dengan pihak nonpengendali sebesar Rp537.233. Karena LN tidak dikonsolidasi lagi pada 31 Desember 2014 (Catatan 1.c), maka atas saldo sebesar Rp537.233 dicatat sebagai keuntungan realisasi seluruh transaksi dengan pihak non-pengendali dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In regard with above equity transactions, in 2014, the Company recorded difference in transactions with noncontrolling interest amounting to Rp537,233. Because LN has not consolidated as of December 31, 2014 (Note 1.c), accordingly the balance of Rp537.233 has been recorded as gain on realization of differences in transaction with noncotrolling interest on consolidated statement of comprehensive income.
26. Pendapatan
26. Revenues 2014 Rp
Jasa Langganan untuk Internet dan Layanan Komunikasi Data Jasa Langganan untuk Televisi Kabel Pemasangan Media Iklan Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
2013 Rp
1,198,642 649,743 77,944 99,741 2,026,070
999,540 552,521 94,301 107,740 1,754,102
Subscription Fees for Internet and Data Communication Services Subscription Fees for Cable Television Media Sales Others (Each Below Rp1,000) Total
Pendapatan layanan komunikasi data sebagian besar berasal dari pemasangan dan penyewaan jaringan dari jaringan distribusi dan penjualan peralatan akses jaringan korporasi.
Data communication services revenues are derived mainly from installation and rental line fees of the distribution network and selling equipment of corporate access network.
Pemasangan media iklan merupakan pendapatan iklan yang berasal dari pelanggan yang menempatkan iklan pada program televisi kabel. Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penjualan peralatan, biaya pemasangan dan jasa terkait lainnya.
Media sales fee represent advertising revenues generated from customers who place advertisements on cable television programs. Other revenues consist mainly of income from the sale of equipment, joining fee and other related services.
Rincian pendapatan berdasarkan hubungan pelanggan adalah sebagai berikut:
The details of revenue based on relationship of subscribers are as follows:
Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah
2014 Rp
2013 Rp
8,208 2,017,862 2,026,070
9,365 1,744,737 1,754,102
27. Beban Layanan
27. Cost of Services 2014 Rp
Televisi Kabel Distribusi Program dan Jasa Teknis Beban Bandwidth dan Beban Terkait Jasa Internet Lainnya Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
Related Parties (Note 30) Third Parties Total
2013 Rp
211,436
188,150
266,154 114,860 592,450
205,610 80,354 474,114
Cable Television Programming Distribution and Technical Services Bandwidth Fees and Other Internet Access Others (Each Below Rp1,000) Total
55 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
28. Beban Penjualan Beban Penjualan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Komisi Promosi Sewa Perjalanan dan Akomodasi Listrik, Air dan Telepon Pos dan Kurir Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
28. Selling Expenses 2014 Rp 72,693 21,704 28,473 4,890 2,052 1,465 974 1,610 133,861
29. Beban Umum dan Administrasi
76,755 25,975 37,155 4,864 6,269 2,240 2,633 2,177 158,068
Salaries and Employee Benefits Commissions Promotion Rent Travelling and Accommodation Electricity, Water and Telephone Postage and Courier Others ( Each Below Rp1,000) Total
29. General and Administrative Expense
2014 Rp Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Honorarium Tenaga Ahli Beban Penurunan nilai piutang usaha Listrik, Air dan Telepon Perizinan Sewa Amortisasi Aset Takberwujud Perjalanan dan Akomodasi Perbaikan dan Pemeliharaan Beban Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
Selling Expenses
2013 Rp
2013 Rp
219,617 113,969 34,496 30,919 25,160 16,510 13,995 10,122 7,728
245,586 46,037 47,386 28,057 127,696 15,792 23,308 8,664 13,249
-42,256 514,772
4,862 22,618 583,255
30. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
Salaries and Employee Benefits Professional Fees Impairment of trade receivables Electricity, Water and Telephone Permits and Licenses Rent Amortization of Intangible Assets Traveling and Accomodation Repairs and Maintenance Impairment of Property, Plant, and Equipment Expense Others (Each Below Rp1,000) Total
30. Transactions and Balances with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang terutama terdiri dari penjualan atau penyediaan jasa, pembelian peralatan yang dilakukan dengan tetap memperhatikan kebijakan harga yang sama dengan pihak ketiga (arm's length basis), pinjaman dan uang muka antar perusahaan.
The Company and subsidiaries in their normal course of business, have engaged in transactions with related parties which consist mainly of sales or services, and purchase equipment which are made on an arm’s length basis and intercompany loans and advances.
Entitas Anak Perincian Entitas Anak Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.c.
Subsidiaries The details of Subsidiaries have been disclosed in Note 1.c.
Investasi pada Entitas Asosiasi Perincian investasi pada entitas asosiasi diungkapkan dalam Catatan 8.
Investments in Associates The details of investment in associates have been disclosed in Note 8. 56
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Kompensasi Manajemen Kunci Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1.d. Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci adalah sebagai berikut:
Key Management Compensation Key management personel of the Company are Board of Comissioner and Director specified on note 1.d. Salary and other short-term benefit expense or payable to key management are as follow:
2014 Rp Direksi Dewan Komisaris
2013 Rp
65,437 3,235 68,672
Jumlah
Directors Board of Commissioners
38,770 22,550 61,320
Transaksi Pihak Berelasi Rincian akun pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Total
Transactions with Related Parties The details of the accounts and transactions with related parties are as follows:
Jumlah/ Total
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage of Total Respective Assets/Liabilities/ 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 2014 2013 % %
31 Des/Dec 31 2014 Rp
31 Des/Dec 31 2013 Rp
Bank PT Bank Nationalnobu Tbk
30,536
164,876
0.236
3.145
Cash in Bank PT Bank Nationalnobu Tbk
Deposito Berjangka PT Bank Nationalnobu Tbk
--
50,000
--
0.954
Time Deposits PT Bank Nationalnobu Tbk
11,819 1,216 5,905 18,940
-1,216 858 2,074
0.001 0.009 0.046 0.056
-0.023 0.016 0.039
Trade Receivables PT Linknet Tbk PT Koran Media Investor Indonesia Others Total
5,790 105 5,895
8,068 105 8,173
0.045 0.001 0.046
0.154 0.002 0.156
Advances PT Multipolar Technology Tbk PT Multipolar Tbk Total
Piutang Usaha PT Linknet Tbk PT Koran Media Investor Indonesia Lain-lain Jumlah Uang Muka PT Multipolar Technology Tbk PT Multipolar Tbk Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha AcrossAsia Ltd dan/atau Afiliasi PT Asianet Multimedia PT Linknet Tbk Lain-lain Jumlah Penyisihan Piutang Ragu-ragu Bersih Investasi pada Entitas Asosiasi PT Linknet Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Jumlah
581,874 1,786 1,184 37 584,882 (250) 584,631
570,133 1,786 -38 571,957 (250) 571,707
4.489 0.014 0.009 0.000 4.512 (0.002) 4.510
10.875 0.034 -0.001 10.910 (0.005) 10.905
Non-Trade Receivables from Related Parties AcrossAsia Ltd and/or Affiliate PT Asianet Multimedia PT Linknet Tbk Others Total Allowance for Doubtful Account Net
6,196,912 2,684 1,143 --6,200,739
-2,250 -11,595 4,613 18,458
47.807 0.021 0.009 --47.837
-0.043 -0.221 0.088 0.352
Investment in Associates PT Linknet Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Total
57 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Jumlah/ Total
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage of Total Respective Assets/Liabilities/ 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 2014 2013 % %
31 Des/Dec 31 2014 Rp
31 Des/Dec 31 2013 Rp
Utang Usaha PT Multipolar Technology Tbk PT Linknet Tbk PT Multipolar Tbk Lain-lain Jumlah
246,142 19,956 318 11,394 277,810
145,383 -2,590 5,082 153,055
6.888 0.558 0.009 0.319 7.774
5.182 -0.092 0.181 5.455
Trade Payables PT Multipolar Technology Tbk PT Linknet Tbk PT Multipolar Tbk Others Total
Utang Sewa Pembiayaan PT Ciptadana Multifinance
197,499
151,977
5.527
5.417
Obligation Under Finance Lease PT Ciptadana Multifinance
0.715
Other Short-Term Financial Liabilities - Factoring Payable PT Ciptadana Multifinance
0.295
Other Long-Term Financial Liabilities - Factoring Payable PT Ciptadana Multifinance
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya - Utang Anjak Piutang PT Ciptadana Multifinance Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya - Utang Anjak Piutang PT Ciptadana Multifinance
10,494
20,072
6,460
0.294
8,284
0.181
Jumlah/ Total
2014 Rp
Persentase Terhadap Jumlah Pendapatan/Beban yang Bersangkutan/ Percentage of Total Respective Revenue/Expenses 2014 2013 % %
2013 Rp
Pendapatan: Jasa Langganan Televisi Kabel Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
645
698
0.032
0.040
Revenue: Subscription Fees for Cable Television Others (Each Bellow Rp1,000)
Layanan Komunikasi Data Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
7,564
8,667
0.373
0.494
Data Communication Services Others (Each Bellow Rp1,000)
Beban Umum dan Administrasi Honorarium Tenaga Ahli Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
460
1,254
0.089
0.215
General and Administrative Expenses Professional Fees Others (Each Bellow Rp1,000)
Biaya Pengelolaan Administrasi Saham Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
--
18
--
0.003
Shares Administration Fees Others (Each Bellow Rp1,000)
1,887
1,907
0.367
0.327
Insurance Expenses PT Lippo General Insurance Tbk
36,388
26,031
27.995
22.992
Interest and Other Financing Charges PT Ciptadana Multifinance
Beban Asuransi PT Lippo General Insurance Tbk Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya PT Ciptadana Multifinance
Pada tanggal 30 Juni 2011 Perusahaan telah menandatangani Facility Agreement dengan AcrossAsia Limited (AAL), pemegang saham Perusahaan, untuk pemberian fasilitas sebesar maksimum USD44.000 kepada AAL dan/atau afiliasi dengan tingkat bunga sebesar LIBOR +4,75% per tahun.
On June 30, 2011, the Company signed the Facility Agreement with AcrossAsia Limited (AAL), shareholder of the Company, for a maximum of USD44,000 facility to AAL and/or affiliate with LIBOR +4.75% per annum interest rate.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut:
The relationship and nature of balances/transactions with related parties are described as follows: 58
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) No.
Pihak Berelasi/ Related Parties
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Hubungan dengan Perusahaan/Relationship with the Company
Transaksi/Transactions
1
PT Asianet Multimedia
Afiliasi karena di bawah kesamaan Uang muka antar perusahaan/ Intercompany advances pengendalian/ Affiliate, common Piutang pihak berelasi non-usaha/ Non trade receivabes controlled entity from related party
2
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Asuransi/ Insurance pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
3
PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Afiliasi karena di bawah kesamaan Jasa langganan televisi kabel dan layanan komunikasi data/ pengendalian/ Affiliate, common Subscription fees for cable television and data controlled entity communication services
4
PT Matahari Putra Prima Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Layanan komunikasi data/ Data communication services pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
5
PT Multipolar Tbk (MLPL)
Afiliasi karena di bawah kesamaan Pemasangan dan penyewaan jaringan dan akses jaringan pengendalian/ Affiliate, common korporasi, uang muka antar perusahaan dan jasa tenaga controlled entity ahli untuk implementasi sistem keuangan Oracle/ Installation and lease line and corporate network, intercompany advances and professional fees for implementation of Oracle financial system.
6
PT Ciptadana Multifinance
Afiliasi karena di bawah kesamaan Anjak piutang dan sewa pembiayaan/ Factoring and leasing pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
7
PT Multipolar Technology Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Pembelian peralatan elektronik/ Electronic equipment pengendalian/ Affiliate, common purchase controlled entity
8
AcrossAsia Ltd
Afiliasi sebagai pemegang saham Pinjaman antar perusahaan/ Intercompany loan dan entitas induk/ Affiliate, shareholder and parent
9
PT Bank Nationalnobu Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Bank dan deposito berjangka/ Cash in bank and time pengendalian/ Affiliate, common deposit controlled entity
10
PT Koran Media Investor Indonesia
Afiliasi karena di bawah kesamaan Piutang Usaha / Trade receivables pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
11
PT Indonesia Media Televisi
Entitas asosiasi/ Associate
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
12
PT Delta Nusantara Networks
Entitas asosiasi/ Associate
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
13
PT Bina Mahasiswa Indonesia
Entitas asosiasi/ Associate
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
14
PT Linknet Tbk
Entitas asosiasi/ Associate
Piutang Usaha / Trade receivables, Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates, Utang Usaha / Trade Payables
Saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) terutama terdiri dari piutang usaha - neto, piutang/utang antar perusahaan, utang
Account balances and transactions with other related parties (under Rp1,000 each) is mainly consist of accounts receivables - net, intercompany advances/loan, accounts payables, 59
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
usaha, beban akrual, pendapatan, honorarium tenaga ahli dan beban asuransi.
accrued expenses, revenues, professional fees and insurance expenses.
31. Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing
31. Assets and Liabilities in Foreign Currency
31 Des 2014/Dec 31, 2014 Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign Currency Rupiah Equivalent Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Uang Muka dan Aset Lain-lain Jumlah Aset Liabilitas Pinjaman Utang Usaha Beban Akrual Jumlah Liabilitas Aset Bersih
USD USD USD USD USD
2,548 282 5,796 46,774 11,863
31,697 3,512 72,104 581,874 147,581 836,768
Assets Cash and Cash Equivalents Accounts Receivables Other Current Financial Assets Non-Trade Receivable from Related Parties Advances and Other Assets Total Assets
USD USD USD
8,531 36,935 7,376
106,130 459,472 91,762 657,364 179,404
Liabilities Loans Account Payables Accrued Expenses Total Liabilities Net Assets
31 Des 2013/ Dec 31, 2013 Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign Currency Rupiah Equivalent Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Uang Muka dan Aset Lain-lain Jumlah Aset Liabilitas Pinjaman Utang Usaha Beban Akrual Jumlah Liabilitas Aset Bersih
USD USD USD USD USD
1,516 481 1,100 46,774 3,612
18,475 5,858 13,403 570,133 44,028 651,897
Assets Cash and Cash Equivalents Accounts Receivables Other Current Financial Assets Non-Trade Receivable from Related Parties Advances and Other Assets Total Assets
USD USD USD
16,918 18,148 5,755
206,208 221,211 70,146 497,565 154,332
Liabilities Loans Account Payables Accrued Expenses Total Liabilities Net Assets
32. Perjanjian dan Ikatan
32. Agreements and Commitments
a. Pemasok Program Perusahaan mempunyai program distribusi dan perjanjian jasa teknik dengan beberapa pemberi program televisi.
a. Program Suppliers The Company have program distribution and technical service agreements with various TV program providers.
Perjanjian tersebut dapat diperbaharui kembali dan berlaku untuk jangka waktu satu (1) hingga tiga (3) tahun dari tanggal 31 Desember 2013. Beberapa perjanjian juga mengizinkan
The agreements are renewable and valid for certain periods ranging from one (1) to three (3) years from December 31, 2013. Certain agreements also allow the Company to share 60
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan untuk membagi waktu komersial dan mengharuskan penempatan uang jaminan kepada pemberi program. Selain itu, perjanjian menetapkan, antara lain, biaya yang harus dibayar untuk setiap tipe pelanggan yang dilayani oleh Perusahaan.
commercial time and require placement of security deposits with program providers. Furthermore, the agreements stipulate, among others, fees to be paid for each type of subscribers serviced by the Company.
Perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.
The above mentioned agreements have been novated by the Company to LN.
b.
Menara Telekomunikasi dan Infrastruktur Inbuilding Coverage Sejak tahun 2013, Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan berbagai penyedia menara telekomunikasi antara lain dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, PT Bali Telekom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Sarana Informasi, PT Towerindo Konvergensi, PT Solusi Menara Indonesia, dan PT Dayamitra Telekomunikasi, untuk menyewa sebagian ruang (space) pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal berkisar antara 5 – 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 – 10 tahun berikutnya. Perusahaan juga memiliki perjanjian sewa infrastruktur antara lain dengan PT Mac Sarana Djaya, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia untuk periode awal rata-rata 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk rata-rata 5 tahun berikutnya.
b.
c. PT Ciptadana Multifinance Hingga bulan Maret 2014, Perusahaan memiliki fasilitas sewa pembiayaan pada PT Ciptadana Multifinance sebesar Rp161.088. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas semua fasilitas tersebut pada bulan Juni 2014.
c. PT Ciptadana Multifinance Until March 2014, the Company has finance lease facilties from PT Ciptadana Multifinance amounting to Rp161,088. The company has paid off all the facilities in June 2014.
Hingga bulan Oktober 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp67.671. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan dengan tingkat suku bunga 15,5% per tahun.
Until October 2014, The company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp67,671. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months with 15.5% interest rate per annum.
Perusahaan telah melakukan pelunasan fasilitas tersebut di November 2014.
The Company has paid the facility in November 2014.
Pada bulan Desember 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp10.000.
In December 2014, the Company factor some its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp10,000.
Pada tahun 2012, PT FMN, entitas anak, menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp7.994. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan.
In year 2012, PT FMN, a subsidiary, factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting to Rp7,994. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months.
Untuk fasilitas di atas, Perusahaan dan PT FMN, entitas anak, dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 14,5% -
On the facilities above, the Company and PT FMN, a subsidiary, bear interest at annual rate of 14.5% - 15.5%.
Telecommunication Tower and Inbuilding Coverage Infrastructure Since the year 2013, the Company has lease agreements with various providers of telecommunication towers, among others, with PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Creative Pratama, PT Bali telecom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Facility Information, PT Towerindo Convergence, PT Solutions Tower Indonesia, and PT Dayamitra telecommunications, to lease part of the room (space) in the telecommunications tower and land for initial period ranged from 5-10 years and can be extended to 5-10 years. The company also has a lease agreement among other coverages with PT Sarana Djaya Mac, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia for an initial period of an average of 5 years and can be extended to an average of 5 years later.
61 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
15,5%. Jenis barang modal untuk fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9).
Types of assets for the finance lease facilities are property, plant, and equipment (Note 9).
Pada tahun 2014, sesuai dengan perjanjian No. 383/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 14 Oktober 2014, No. 402/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 23 Oktober 2014, dan No. 0455/CMF/MKT/XI/2014 tertanggal 12 November 2014 PT Internux, melakukan beberapa transaksi penjualan dan penyewaan kembali dengan PT Ciptadana Multifinance untuk jangka waktu fasilitas selama 36 bulan (termasuk grace period tidak membayar utang pokok selama 18 bulan) dengan suku bunga 15.5% per tahun efektif in arrear.
In 2014, according to the agreement No. 383 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 14, 2014, No. 402 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 23, 2014, and No. 0455 / CMF / MKT / XI / 2014 dated November 12, 2014 PT Internux, doing some sale and leaseback transaction with PT Ciptadana Multifinance facility for a period of 36 months (including a grace period of not paying the principal debt for 18 months) with 15.5% interest rate per year effective in arrear.
d. PT Asiatic Sejahtera Finance Dari tahun 2011 sampai dengan 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp10.309. Pada bulan November 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas tersebut.
d. PT Asiatic Sejahtera Finance From year 2011 until 2013, the Company obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp10,309. In November 2014, the Company has paid off all the facilities.
Dari tahun 2012 sampai dengan 2013, FMN, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.846.
From year 2012 until 2013, FMN, a Subsidiary, obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp4,846.
Untuk fasilitas sewa pembiayaan di atas, Perusahaan dan FMN dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 15%. Periode sewa pembiayaan ini adalah 3 tahun. Jenis barang modal untuk fasilitas-fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9).
On those finance lease facilities above, the Company and FMN bear interest at annual rate of 15%. The period of the facility is 3 years. Types of assets for those finance lease facilities are property, plant and equipment (Note 9).
Pada bulan November 2014, FMN, entitas anak, melakukan pelunasan fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.350.
In November 2014, FMN a subsidiary, has paid off the finance lease facility amounting to Rp4,350.
e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia sebesar Rp22.000 dengan jumlah cicilan perbulan tetap selama 36 bulan.
e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia In August 2013, the Company obtained finance lease facility from PT Century Tokyo Leasing Indonesia amounting Rp22.000 with monthly fixed instalment for 36 months period.
Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar Rp30.000 dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia dengan cicilan perbulan tetap selama 36 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
In October 2014, the Company obtained finance lease facility amounting Rp30,000 from PT Century Tokyo Leasing Indonesia with monthly fixed instalment for 36 months period with 12.5% interest rate per annum.
f. PT Nap Info Lintas Nusa Perusahaan memiliki perjanjian senilai USD20,000 dengan PT Nap Info Lintas Nusa untuk langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun dengan hak untuk memperpanjang selama 5 tahun.
f. PT Nap Info Lintas Nusa The Company has an agreement worth USD20,000 with PT Nap Info Lintas Nusa for a communication system service for a period of 15 years with an extension right for another 5 years.
Perjanjian ini telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.
This agreement has been novated by the Company to LN.
g. PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Huawei Tech Investment dimana PT I setuju untuk membeli peralatan Broadband Wireless Access beserta layanannya dari PT Huawei Tech Investement.
g. PT Huawei Tech Investment On 2013, PT I entered to cooperation agreement with PT Huawei Tech investment where PT i agreed to purchase Broadband Wireless Access equipment and its services from PT Huawei Tech Investment.
62 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
h. Raiffeisen Bank International AG Pada tanggal 9 Juni 2014, PT I menandatangani beberapa perjanjian lindung nilai atas utang bank berdenominasi dolar AS dengan Raiffeisen Bank International AG cabang Singapura dan dicatat pada ”aset tidak lancar lainnya”, sebagai berikut: No. Contract/ Contract No.
Tanggal Kesepakatan/ Agreement Date
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Date
2014060915320 2014060915298 2014060915325 2014060915300 2014060915301 2014060915302
09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014
27 April 2016 27 April 2016 26 Oktober 2016 26 Oktober 2016 26 April 2017 26 April 2017
h. Raiffeisen Bank International AG On June 9, 2014, PT I entered to hedging agreements for bank loan which denominated US Dollar with Raiffeisen Bank International AG, Singapore branch and recorded at ”other non-current assets”, as follows:
Nilai Kontrak/ Contract Value
Jumlah / Total
33. 1)
Selisih/ Difference
USD USD USD USD USD USD
2,500,000.00 2,500,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 17,500,000.00 17,500,000.00
USD USD USD USD USD USD
2,809,912.00 2,318,994.00 5,759,644.00 4,503,634.00 20,593,734.00 15,342,592.00
USD USD USD USD USD USD
309,912.00 (181,006.00) 759,644.00 (496,366.00) 3,093,734.00 (2,157,408.00)
USD
50,000,000.00
USD
51,328,510.00
USD
1,328,510.00
33.
Litigation
Gugatan Hukum Arbitrase
Nilai Wajar/ Fair Value
1)
Arbitration
Pada tanggal 3 September 2008, APM (dahulu merupakan Entitas Anak), telah mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Astro All Asia Networks PLC (Tergugat I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Tergugat II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Tergugat III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Tergugat IV), Ralph Marshall (Tergugat V), Sean Dent (Tergugat VI), Nelia Concap Cion Molato (Tergugat VII), Liza Tjondro (Tergugat VIII), PT Adi Karya Visi (Tergugat IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Tergugat X), PT Karyamegah Adijaya (Tergugat XI), PT Abadi Berkah (Tergugat XII) dan PT Direct Vision (Turut Tergugat) dengan Nomor Pendaftaran No.: 1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL tertanggal 3 September 2008. Perusahaan bukan merupakan pihak dalam gugatan ini. APM mengajukan gugatan tersebut dengan tuntutan ganti rugi total sebesar USD1,500,000 (“Gugatan Perdata Indonesia”).
On September 3, 2008, APM (formerly was a subsidiary of the Company), had filed a lawsuit to the District Court of South Jakarta against Astro All Asia Networks PLC (Defendant I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Defendant II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Defendant III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Defendant IV), Ralph Marshall (Defendant V), Sean Dent (Defendant VI), Nelia Concap Cion Molato (Defendant VII), Liza Tjondro (Defendant VIII), PT Adi Karya Visi (Defendant IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Defendant X), PT Karyamegah Adijaya (Defendant XI), PT Abadi Berkah (Defendant XII) and PT Direct Vision (CoDefendant) with Register Number, No:1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL dated September 3, 2008. The Company is not a party in this lawsuit. APM filed the said lawsuit to claim for a total amount of USD1,500,000 (“Indonesian Proceedings”).
Atas Gugatan Perdata Indonesia tersebut pada tanggal 13 Mei 2009 telah keluar putusan sela yang menyatakan menolak eksepsi yang dikemukakan oleh Tergugat I, II, III dan V serta menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara (“Putusan Sela”). Atas Putusan Sela tersebut telah diajukan pernyataan banding pada tanggal 22 Mei 2009 oleh Tergugat I, II, III dan V.
An interim decision was ordered on May 13, 2009, with respect to the Indonesian Proceedings which rejected the challenges submitted by the Defendants I, II, III and V and held that the said court is competent and has the jurisdictional powers to hear the matter (“Interim Decision”). Over such Interim Decision, the relevant defendant has made an appeal to Jakarta District Court on May 22, 2009, Defendant I, II, III and V.
Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Tergugat I, II, III dan V telah menyatakan kasasi atas Putusan banding terhadap Putusan Sela tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 11 Juni 2012 dan APM menyatakan kasasi atas putusan banding terhadap Putusan Pokok Perkara Gugatan Perdata Indonesia tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 25 Oktober 2013.
Whereas towards Jakarta High Court Decision, the Defendant I, II, III and V has made petition for cassation on the appeal decision on the Interim Injunction to Supreme Court on June 11, 2012 and APM has made petition for cassation on the appeal decision on the principal of the case to Supreme Court on October 25, 2013.
63 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada tanggal 6 Oktober 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (sebelumnya bernama AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) mengajukan Permohonan Arbitrase terhadap APM, Perusahaan dan PT Direct Vision (“DV”) untuk proses arbitrase di Singapore International Arbitration Centre (SIAC), Singapura. Permohonan arbitrase sesuai Notice of Arbitration tertanggal 6 Oktober 2008 yang diajukan Astro Group adalah menuntut pembayaran restitusi dan/atau kuantum merit (quantum merit) sebesar lebih USD245,000 kepada APM, Perusahaan dan DV berdasarkan pelaksanaan Subscription and Shareholder Agreement (“SSA”) tertanggal 11 Maret 2005 berikut ganti rugi atas pelanggaran pasal 17.6 dari SSA yang timbul karena adanya Gugatan Perdata di Indonesia.
On October 6, 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (formerly known as AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) filed a Notice of Arbitration against APM, the Company and PT Direct Vision (“DV") under the rules of Singapore International Arbitration Centre (“SIAC”) in Singapore. The Notice of Arbitration, dated October 6, 2008 filed by Astro Group claimed payment of the sum of approximately USD245,000 by way of restitution and/or quantum merit by APM, the Company and DV pursuant to the Subscription and Shareholders Agreement dated March 11, 2005 (“SSA”), as well as damages for breach of Clause 17.6 of the SSA arising out of the Indonesian Proceedings.
Pada tanggal 7 Mei 2009, Tribunal SIAC telah menerbitkan Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Keputusan Arbitrase Interim”). Atas Keputusan Arbitrase Interim tersebut, Astro Group telah mengajukan Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase tersebut, APM dan DV telah mengajukan Permohonan Pembatalan kepada ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menolak pelaksanaan keputusan SIAC tersebut. Di dalam permohon tersebut, APM dan DV antara lain menyatakan: (i) bahwa sengketa dalam perkara Arbitrase tersebut di atas oleh Para Pemohon/Penggugat baru didaftarkan pada SIAC tanggal 6 Oktober 2008, sedangkan sebelumnya Termohon I/APM, sudah terlebih dahulu mendaftarkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Para Pemohon di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 3 September 2008; (ii) bahwa sengketa dalam Putusan Arbitrase bukanlah sengketa di bidang perdagangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 66 huruf b UU No. 30 Tahun 1999; (iii) bahwa Keputusan Arbitrase Interim telah mengintervensi hukum acara perdata di Indonesia dan oleh karenanya Keputusan Arbitrase Interim tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
On May 7, 2009, SIAC issued an Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Interim Arbitration Award”). Astro Group has applied for the enforcement of the Interim Arbitration Award to the Chairperson of the District Court of Central Jakarta. On the said application, APM and DV submitted cancellation request to the District Court of Central Jakarta to decline the enforcement of Interim Arbitration Award. In the request, APM and DV stated: (i) that the disputes under the arbitration proceeding were only commenced at the SIAC by Astro Group on the October 6, 2008, which is after APM has filed the Indonesian Proceedings againts the Defendant at District Court of South Jakarta on September 3, 2008; (ii) that the disputes in the arbitration proceeding are not commercial disputes as stipulated in paragraph b of Article 66 the Arbitration Law No. 30 year 1999; (iii) that the Interim Arbitration Award intervenes the rules of the Civil Procedure Regulation in Indonesia, and such Interim Arbitral Award cannot be enforced by the District Court of Central Jakarta.
Pada tanggal 28 Oktober 2009, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan pertimbangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa subtansi Keputusan Abitrase Interim adalah melebihi kewenangan yang sudah ditetapkan dan telah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia, serta mengeluarkan Penetapan bahwa Keputusan Arbitrase Interim dimaksud tidak dapat dilaksanakan (Non Eksekutorial). Lebih lanjut, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut telah dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/Pdt.Sus/2010 tertanggal 24 Februari 2010 dan salinan Putusan Mahkamah Agung tersebut telah diterima oleh APM pada bulan Oktober 2010.
On October 28, 2009, the Chairperson of the District Court of Central Jakarta held that the Interim Arbitration Award is beyond the authority and has intervened the Indonesian Proceedings, and ordered that the Interim Arbitration Award is non executable (Non Executorial), i.e. cannot be executed in Indonesia. The Non Executorial stipulation was later affirmed by the Supreme Court on February 24, 2010 with registration No.01 K/Pdt.Sus/2010 and APM has received a copy of the certified decision of the Supreme Court in October 2010.
64 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada tanggal 16 Pebruari 2010, Tribunal SIAC telah menerbitkan Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (didaftarkan dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 7 of 2010 tertanggal 18 Pebruari 2010) (“Keputusan Arbitrase Final”). Dalam Keputusan Arbitrase Final tersebut, Tribunal SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng untuk melakukan: a) pembayaran restitusi kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM103,334; b) pembayaran restitusi kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD5,773; dan c) pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD59,327.
On February 16, 2010, SIAC issued the Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 7 of 2010 on February 18, 2010) (“Interim Final Award”) and ordered that APM, the Company and DV are jointly and severally liable in restitution, for the following amounts:
Sedangkan untuk biaya yang timbul atas adanya Gugatan Perdata di Indonesia, Tribunal SIAC memerintahkan APM dan Perusahaan untuk membayar ganti kerugian kepada Astro Nusantara International BV dan Astro Nusantara Holdings BV sebesar USD608, GBP23 dan SGD65.
Further, in relation to the claims arising out of the Indonesian Proceedings, the Tribunal ordered that APM and the Company shall pay damages to Astro Nusantara International BV and Astro Nusantara Holdings BV in the amounts of USD608, GBP23 and SGD65.
Keputusan Arbitrase Final tersebut diperbaiki sebagaimana dengan Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 tertanggal 23 Maret 2010 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 14 tahun 2010 tertanggal 12 April 2010), yang perubahannya antara lain adalah perubahan nilai pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC semula sebesar USD59,327 menjadi sebesar USD59,459 (“Perbaikan Keputusan Arbitrase Final”).
The Interim Final Award was amended as stipulated in the Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 dated March 23, 2010 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 14 of 2010 on April 12, 2010) in which, inter alia, the amount of restitution awarded to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC has been amended from USD59,327 to USD59,459 (“Amendment of Interim Final Award”).
Pada tanggal 5 Februari 2010 SIAC menerbitkan Putusan SIAC on Cost for the Preliminary Hearing From 20 to 24 April 2009 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No.06 tahun 2010 tertanggal 10 Februari 2010), yang antara lain APM, Perusahaan dan DV diperintahkan untuk membayar biaya Preliminary Hearing tertanggal 20 sampai dengan 24 April 2009 sebesar (apabila dikonversi ke dalam USD) kurang lebih USD600 (“Partial Costs Award”).
On February 5, 2010, SIAC issued a Further Partial Award and SIAC Award on Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 (registered at SIAC Registry Award as Award No.06 of 2010 dated February 10, 2010) in which APM, the Company and DV were ordered to pay the Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 in the amount of (if converted to the USD) approximately USD600 (“Partial Costs Award”).
Pada tanggal 3 Agustus 2010, SIAC telah menerbitkan Final Award – Interest and Costs (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 41 tahun 2010 tertanggal 5 Agustus 2010) (“Final Cost Award”). Dalam Putusan tersebut, SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV untuk secara tanggung renteng melakukan: a) pembayaran interest kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM35,947; b) pembayaran interest kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD1,397; c) pembayaran interest kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD14,532.
On August 3, 2010, the arbitral tribunal of SIAC further issued a Final Award on Interests and Costs (registered at SIAC Registry Award as Award No. 41 of 2010 dated August 5,2010) (“Final Costs Award”) whereby APM, the Company and DV were held jointly and severally to:
Final Cost Award tersebut sekaligus membebankan seluruh biaya arbitrase kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng dan melakukan pembayaran SIAC deposit sebesar SGD617 dan sebesar SGD151 terkait persidangan di
The Final Cost Award apportioned the costs of arbitration and held APM, the Company and DV jointly and severally liable and paid to the SIAC the deposit in the amount of SGD617 and the amount of SGD151 in regard with the hearing in London in
a) b) c)
a) b) c)
to Astro All Asia Network PLC, the sum of RM103,334; to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD, the sum of USD5,773; and to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC, the sum of USD59,327.
pay interest to Astro All Asia Network PLC in the amount of RM35,947; pay interest to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD in the amount of USD1,397; and pay interest to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC in the amount of USD14,532.
65 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
London bulan September 2009. Pembayaran legal cost dan disbursement yang harus ditanggung APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng sebesar GBP730, SGD2,881, RM63 dan USD36.
September 2009. The legal costs and disbursements in which APM, the Company and DV were jointly and severally liable are in the amount of GBP730, SGD2,881, RM63 and USD36.
Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat bahwa kewajiban untuk membayar sebagaimana diperintahkan dalam Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award harus tunduk pada jurisdiksi hukum di Indonesia, sesuai dengan Pasal V Konvensi New York dan Pasal 66 huruf c, Pasal 70 dan alinea 18 Penjelasan Umum Undang-Undang Arbitrase No. 30 Tahun 1999, mengingat obyek dari SSA yaitu para pihak, aset dan pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup hukum Indonesia maka pelaksanaan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award tidak dapat bertentangan dengan hukum dan ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia.
The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated that the Company’s obligation to pay under the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are subject to enforcement in accordance with the relevant applicable laws and regulations in Indonesia within the jurisdiction of the Indonesian courts, as stipulated under the Article V of the New York Convention and paragraph c of Article 66, Article 70 and paragraph 18 General Explanation of Arbitration Law No. 30 year 1999. Since the object of the SSA, all the Company’s assets and the execution are governed by the laws of Indonesia, the enforcement of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award shall comply with the laws and regulations of Indonesia.
Sesuai dengan UU Arbitrase disebutkan bahwa Putusan Arbitrase Internasional hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, apabila telah memenuhi syaratsyarat yang ditentukan dalam UU Arbitrase; dan disamping itu terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur tertentu, sebagaimana masing-masing tercakup dalam ketentuan pasal-pasal dan penjelasan UU Arbitrase tersebut.
The Arbitration Law stipulates that for the recognition and enforcement of an International Arbitral Award in Indonesia, it shall fulfill the provisions of the Arbitration Law, and the parties can request to have an arbitral award annulled upon the existence of certain conditions as set out in the Articles and Explanation of the Arbitration Law.
Pada tanggal 23 Juni 2010, APM dan DV mengajukan gugatan pembatalan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara No.: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.300”), dengan dasar bahwa putusan-putusan SIAC tersebut bertentangan dengan ketertiban umum, sehingga keputusan-keputusan Arbitrase tersebut tidak dapat dilaksanakan di Indonesia.
On June 23, 2010, APM and DV filed the annulment claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award to the District Court of Central Jakarta with Case Register Number: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No.300”), provided that such Arbitration Awards have contravened with public policy, therefore those such Arbitration Awards shall not be enforced in Indonesia.
Pihak yang digugat dalam Perkara No. 300 adalah Astro Group.
The Defendant party in the Case No. 300 is Astro Group.
Terhadap Perkara No. 300, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan sela, yang pada pokoknya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa gugatan pembatalan yang diajukan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dimana terhadap putusan-putusan sela tersebut, saat ini telah dilakukan upaya hukum banding ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 19 Mei 2011, sebagaimana tertuang di dalam Risalah Permohonan Banding Nomor 113/SRT.PDT.BDG/2011/PN.JKT.PST Jo Nomor 300/PDT.G/2010/PN.JKT.PST. Pada tanggal 21 Juli 2014,Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan surat pemberitahuan kepada DV bahwa Gugatan DV tidak dapat diterima di tingkat Mahkamah Agung
Toward the Case No. 300, the Council of Judges has issued a court injunction, which mainly rules that the District Court of Central Jakarta is not authorized to examine the claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award, where it had been appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia on May 19, 2011, as stated under the Minute of Appeal Application Number 113/SRT.PDT.BDG/2011/ PN.JKT.PST in conjunction with Number 300/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST. On 21 July 2014, the Central Jakarta District Court issued a notice to DV that the DV Claim could not be accepted.at the level of the Supreme Court
66 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Selain Perkara No. 300, DV juga telah mengajukan gugatan terhadap Astro Group tentang untuk “Tidak Dikeluarkannya Eksekuatur atas Putusan Arbitrase Final” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara.: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.301”), pada tanggal 23 Juni 2010.
Other than the Case No. 300, DV has also filed a claim toward Astro Group regarding “The Refusal to Issue The Executorial Toward The Final Arbitration Award” in Central Jakarta District Court with Case Register Number: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No. 301”), on 23 June 2010.
Pada tanggal 25 Agustus 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Putusan atas Perkara No.301, yang pada pokoknya memutus Gugatan DV tidak dapat diterima.
On August 25, 2011, the Central Jakarta District Court has issued the Decision on Case No. 301, which mainly ruled that the DV Claim could not be accepted.
Dalam salah satu pertimbangan hukum yang diberikan oleh Majelis hakim dalam putusannya disebutkan bahwa putusan gugatan DV tidak dapat diterima oleh karena dinilai premature (belum saatnya diajukan) dengan telah dicabutnya Surat Penetapan Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional Terkait dengan Perkara SIAC Arbitration No. 062/08 tertanggal 9 Juni 2010 oleh Astro Group (Putusan Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final) melalui surat pencabutan tertanggal 26 Agustus 2010.
In one of the legal considerations given by the panel of judges in its decision has stated that the DV claim could not be accepted because it was considered premature (imperfect time of submission) by the revocation of Letter of Application for Executorial Injunction of Final Arbitration Award Related to the SIAC Arbitration Case No. 062/08 dated June 9, 2010 by Astro Group (Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award) through their revocation letter dated August 26, 2010.
Pada tanggal 9 September 2011, melalui surat Nomor Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV telah mengajukan memori banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 26 Agustus 2011, sebagaimana tertuang di dalam Surat Permohonan Banding Nomor: 67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST.Jo Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.
On September 9, 2011, through the letter No. Ref.: 1000/SWH0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV has submitted the memory of appeal toward Central Jakarta District Court Decision dated August 26, 2011, as stated in the Letter of Appeal Application No.67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST. in conjunction with Number: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.
Saat ini, belum ada keputusan tertulis yang resmi dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan diberitahukan secara resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada DV (maupun pada penasehat hukumnya), yang menyatakan bahwa Mahkamah Agung telah menolak upaya banding DV terhadap Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST
Currently, there is no formal written decision issued by the Supreme Court and already formally notified by Central Jakarta District Court to DV (and/or its lawyer), which stated that the Supreme Court has already rejected DV’s appeal against Central Jakarta District Court Decision on case No. 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST
Perlu kiranya diketahui juga bahwa sampai dengan saat ini sama sekali tidak pernah ada penetapan eksekuatur (penetapan untuk dapat dilaksanakannya) atas Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Indonesia, yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagaimana syarat eksekuatur tersebut diatur di dalam ketentuan Pasal 66 (d) UU Arbitrase.
It is necessary to be noted that up until today, there are no order for the executorial (order to enforce an award) toward Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award, that has been issued by the Head of District Court of Central Jakarta in Indonesia, as such order for executorial requirements is stipulated by Article 66 (d) of Arbitration Law.
Bahwa pada tanggal 11 September 2012, Pengadian Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Putusan Arbitrase International berdasarkan Nomor: 32 tahun 2009 jo Nomor : 16 Tahun 2010 jo Nomor 07 tahun 2010 jo Nomor 14 tahun 2010 jo Nomor 41 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa Putusan SIAC tanggal 3 Oktober 2009 (Further Partial Award), Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final dan Final Cost Award (seluruhnya
Whereas on September 11, 2012, the Central Jakarta District Court has rendered an Order on International Arbitration Award based on No. 32 year 2009 jo No. 16 year 2010 jo No. 07 year 2010 jo No. 14 year 2010 jo No. 41 year 2010 states that SIAC Award dated October 3, 2009 (Further Partial Award), Partial Cost Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award,and Final Cost Award (all referred to as SIAC Awards) cannot be executed (Non Exequator) in Indonesia. 67
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
disebut Putusan SIAC) dinyatakan tidak dapat dilaksanakan (non eksekuatur) di Indonesia. Menurut pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan SIAC tersebut tidak dapat dilaksanakan atau di eksekusi karena Putusan SIAC tersebut merupakan bentuk campur tangan pihak luar (badan arbitrase asing) dalam urusan peradilan di Indonesia yang nyata-nyata dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia (vide Pasal 3 ayat 2 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman), pelanggaran terhadap asas hukum acara yang berlaku di Indonesia (asas Poin’t de Interest Poin’t de action), serta pelanggaran terhadap asas Audi Et Alteram Partem, sehingga dapat dikualifikasikan bertentangan dengan ketertiban umum.
Based on legal consideration given by the Central Jakarta District Court, the said SIAC Awards cannot be enforced or executed because such SIAC Awards were in the form of intervention by the foreign jurisdiction (international arbitration) to the judicial jurisdiction in Indonesia, which obviously forbid by pervailing laws and regulations in Indonesia (vide Article 3 paragraph (2) Law No. 48 of 2009 concerning on Judicial Power violating the procedural law priciples in Indonesia (principle of “Poin’t de Interest Poin’t de action”), and violatiing the principle of “Audi et Alteram Partem”, therefore the said SIAC Awards can be considered against the public order.
Terhadap Penetapan non Eksekutorial tanggal 11 September 2012, Astro Group telah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 25 September 2012. Atas permohonan tersebut, pada tanggal 26 Maret 2013 Mahkamah Agung telah mengeluarkan Putusan Nomor: 877 K/Pdt.Sus/2012 yang menolak permohonan kasasi Astro Group.
Against the Order of Non Executorial dated September 11, 2012, Astro Group has submitted a petition for Cassation to the Supreme Court on 25 September 2012. Toward the petition, on 26 March 2013 the Supreme Court has rendered a Decision No : 877 K/Pdt.Sus/2012 that refused the petition for Cassation of Astro Group.
Manajemen berdasarkan anjuran dari penasehat hukum menganggap bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award merupakan kelanjutan atas Keputusan Arbitrase Interim. Penasehat hukum Perusahaan MR & Partners telah menyimpulkan bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award tidak dapat dilaksanakan atau dieksekusi di Indonesia dan lebih lanjut Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku di Indonesia.
The management is of the opinion that based on the Company’s legal advisor’s advice, the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are a continuance of the Interim Arbitral Award. The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, has concluded that the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award could not be enforced in Indonesia, and moreover, the Company is not legally liable for the execution of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award under the applicable laws of Indonesia.
Pada tanggal 5 Agustus 2010 dan 3 September 2010 atas Permohonan secara ex-parte- dari Astro Group sebelumnya tersebut, High Court of Singapore telah menerbitkan putusanputusan eksekuatur atas kelima SIAC Awards yang terdiri dari: Preliminary Award tertanggal 7 Mei 2009, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Cost Award dated 5 Februari 2010, Keputusan Arbitrase Final tertanggal 16 Februari 2010 , dan Final Cost Award di Singapura tertanggal 3 Agustus 2010 (“Pelaksanaan Eksekusi Putusan”).
On 5 August 2010 and 3 September 2010, the High Court of Singapore upon the Astro Group’s ex-parte application issued enforcement orders for the execution of five SIAC Awards which consist of the Preliminary Award dated 7 May 2009, Further Partial Award dated 3 October 2009, Partial Cost Award dated 5 February 2010, Interim Final Award dated 16 February 2010, and Final Cost Award dated 3 August 2010 (the “Enforcement Orders”).
Pada tanggal 24 Maret 2011 Astro Group meminta pelaksanaan Putusan SIAC di Singapura (“Perintah Pelaksanaan Putusan”). Pada tanggal 3 Mei 2011, kuasa hukum Perusahaan di Singapura mengajukan permohonan upaya perlawanan terhadap Perintah Pelaksanaan Putusan yang diperoleh oleh Astro Group. Permohonan Perusahaan tersebut diterima oleh High Court Singapore, High Court Singapore mengesampingkan Perintah Pelaksanaan Putusan dan pada saat yang bersamaan memperkenankan Perusahaan untuk mengajukan permohonan keberatan atas Pelaksanaan Eksekusi Putusan.
On March 24, 2011, the Astro Group entered judgments in Singapore in terms of the SIAC Awards (the “Enforcement Judgments”). On May 3, 2011, the Company’s lawyers in Singapore applied to set aside the Enforcement Judgments obtained by the Astro Group. The Company’s applications were successful; the Singapore High Court set aside the Enforcement Judgments and at the same time, allowed the Company to file its applications to challenge the Enforcement Orders.
68 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan mengajukan permohonan lanjutan pada 12 September 2011 untuk mengesampingkan Pelaksanaan Eksekusi Putusan. Astro Group juga mengajukan banding atas pengesampingan Perintah Pelaksanaan Putusan. Kedua upaya banding Astro Group maupun permohonan keberatan Perusahaan atas pelaksanaan eksekusi dari SIAC Awards telah disidangkan di Singapore High Court pada tanggal 2325 Juli 2012.
The Company filed the further applications on 12 September 2011 to set aside the Enforcement Orders. The Astro Group also appealed against the setting aside of the Enforcement Judgments. Both the Astro Group’s appeals and the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders were heard in the Singapore High Court on July, 23 - 25, 2012.
Pada tanggal 23 Oktober 2012, Singapore High Court memberikan putusan sebagai berikut : (i) menolak Permohonan Banding dari Astro Group dan (ii) menolak Permohonan atas Keberatan atas pelaksanaan putusan SIAC dari Perusahaan. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan kasasi kepada Singapore Court of Appeal. Astro Group menarik permohonan nya atas permohonan izin banding kepada High Court dan diperintahkan untuk membayar biaya kepada Perusahaan, Sidang permohonan banding tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 - 12 April 2013. Perusahaan dan Astro Group diwakili oleh masing-masing Queen’s Counsel dan para pengacara di Singapura.
On October 23, 2012, the Singapore High Court released its decision (i) dismissing the Astro Group’s Appeals(against the setting aside of the Enforcement Judgments) and (ii) dismissing the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders. The Company then filed an appeal to the Singapore Court of Appeal. The Astro Group withdrew its application for leave to appeal against the dismissal of their appeals by the High Court, and was ordered to pay costs to the Company. The Company’s appeal was heard from April 10 – 12, 2013. The Company and the Astro Group were represented by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Oktober 2013, Singapore Court of Appeal mengabulkan sebagian permintaan Perusahaan, yang mana diantaranya biaya perkara akan dibayar oleh Astro Group dan memutuskan bahwa kelima SIAC Awards yang dikenakan kepada PT Ayunda Prima Mitra, Perusahaan dan PT Direct Vision (bersama-sama disebut “Termohon”) di SIAC untuk perkara Arbitration No. 62 of 2008, tidak dapat dilaksanakan di Singapura oleh pihak ke-enam sampai dengan ke-delapan dari Pihak Astro diatas yaitu Astro All Asia Networks PLC. Measat Broadcast Networks Systems Sdn Bhd dan All Multimedia Networks FZ-LLC (“Pihak Astro Yang Ditambahkan”). Pihak Astro Yang Ditambahkan tersebut bukan merupakan pihak dalam perjanjian arbitrase dengan Termohon (termasuk dengan Perseroan) akan tetapi dimasukkan untuk ikut serta ke dalam proses arbitrase oleh Arbitral Tribunal berdasarkan Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, dengan mengesampingkan keberatan yang diajukan berulang kali oleh Perusahaan atas penambahan pihak tersebut.
In a judgment released in the evening of 31 October 2013, the Singapore Court of Appeal allowed the Company’s appeal in part, with costs to be paid by the Astro Group. The Court held that the five SIAC Awards previously made against PT Ayunda Prima Mitra, the Company and PT Direct Vision, respectively (“Respondent Parties”) in SIAC Arbitration No. 62 of 2008 were not enforceable in Singapore by the 6th to 8th of the Astro Group parties above i.e. Astro All Asia Networks PLC, Measat Broadcast Network Systems Sdn Bhd and All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (the “Added Astro Companies”). The Added Astro Companies had not been party to the arbitration agreement with the Respondent Parties (including the Company) but were nonetheless joined to the arbitration by the Arbitral Tribunal purporting to invoke its powers under Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, against the repeated protests of the Company.
Akibat dari Putusan yang dikeluarkan oleh Singapore Court of Appeal tersebut maka dari total denda sebesar USD250.000 yang sebelumnya diperintahkan untuk dibayar oleh Termohon berdasarkan SIAC Awards, hanya sejumlah yang terdiri dari USD608, GBP23 dan SGD65 (“Jumlah Putusan”) saja yang dimintakan pelaksanaan pembayarannya di Singapura oleh Perusahaan. Perusahaan telah membayar Jumlah Putusan kepada pihak pertama sampai pihak kelima dari Pihak-Pihak Astro.
The practical effect of the Singapore Court of Appeal’s judgment is that out of the collective sum of over USD250,000 previously ordered to be paid by the Respondent Parties under the SIAC Awards, only the sums of USD608, GBP23 and SGD65 (the “Enforceable Sums”) are enforceable against the Company, in Singapore. The Company has paid the Enforceable Sums to the 1st to 5th of the Astro Group parties.
Perusahaan dan Astro Group telah melaksanakan persidangan pada tanggal 9 September 2014 di hadapan (Singapore) Court of Appeal, dihadiri oleh Queen’s Counsel masing-masing dan pengacara Singapura, untuk memperjelas antara lain
The Company and the Astro Group had a hearing on 9 September 2014 before the Court of Appeal, attended by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers, to clarify inter alia the enforceability of the other Awards (SIAC Awards). 69
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
pelaksanaan Awards (Putusan SIAC) lainnya. The Singapore Court Appeal, dalam keputusan tanggal 11 September 2014, menjelaskan dan menegaskan bahwa sisa (lebih dari 99%) dari jumlah yang sebelumnya telah diperintahkan (oleh Tribunal) yang harus dibayar kepada Astro Group tidak dapat diberlakukan, dan tidak perlu dibayar oleh Perusahaan. Satusatunya biaya yang dibayarkan kepada pihak 1 sampai dengan pihak 5 dari Astro Group adalah sejumlahi USD608, GBP23 dan S$ 65, dan telah dibayar oleh Perusahaan pada bulan November 2013.
The Singapore Court of Appeal has, in a decision dated 11 September 2014, clarified and confirmed that the remainder (over 99%) of the sum that had previously been ordered (by the Tribunal) to be paid to the Astro Group is not enforceable, and need not be paid by the Company. The only sums payable to the 1st to 5th of the Astro Group parties are the sums of USD608, GBP23 and S$65, which have already been paid by the Company in November 2013.
Perusahaan telah mengajukan jumlah biaya hukum dari sidang Juli 2012 dan April 2013 kepada Court of Appeal yang akan dikaji oleh pengadilan (Court of Appeal). Pengadilan mengeluarkan putusan pada tingkat pertama berkaitan dengan sidang April 2013 yang keluar pada bulan November 2014.Baik Astro dan Perusahaan telah mengajukan permohonan agar keputusan ini di-review kembali (banding) oleh High Court Judge dan akan disidangkan pada Mei 2015. Secara terpisah, pengkajian biaya untuk sidang Juli 2012 akan dillaksanakan pada Maret 2015
The Company has applied for the amount of its legal costs of the July 2012 and April 2013 hearings before the Court of Appeal to be assessed by the court. The Court released its decision at first instance in respect of the April 2013 hearing in November 2014. Both Astro and the Company have applied for this decision to be reviewed by a High Court Judge. The reviews will be heard in May 2015. Separately, the assessment of costs for the July 2012 hearing will be heard in March 2015.
Pada tanggal 8 Juli 2011, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide (“Injunction”) membatasi transaksi atas aset Perusahaan sampai dengan jumlah yang dinyatakan dalam Injuction. Salah satu pengecualian penting dalam Injuction bahwa Perusahaan tidak dilarang untuk melakukan transaksi atau melepaskan aset-asetnya sehubungan dengan kegiatan bisnis yang wajar dan normal.
On July 8, 2011, the High Court of Singapore issued an Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide Order (“Injunction”), limiting the Company’s dealings with assets up to the amount stated in the Injunction. One important exception to the Injunction is that the Company is not prohibited from dealing with or disposing of any of its assets in its ordinary and proper course of business.
Pada tanggal 20 Januari 2014, High Court menyatakan bahwa Injunction tersebut tidak berlaku sejak tanggal Putusan tertanggal 31 Oktober 2013 Dengan demikian, Perusahaan bebas untuk berurusan dengan asetnya.
On 20 January 2014, the High Court declared that the injunction ceased to be operative with effect from the date of the Judgment dated 31 October 2013. As such, the Company is free to deal with its assets.
Perusahaan juga telah memohon ke (Singapore) High Court untuk penilaian terhadap kerugian yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan, sebagai akibat dari adanya Putusan Mareva diperoleh oleh Astro Group kepada Perusahaan dalam perjalanan proses Singapore Court. Sidang telah dilaksanakan pada bulan September 2014 dan Januari 2015, dan akan dilanjutkan di Mei 2015.
The Company has also applied to the High Court for an assessment of the damages, to be paid by the Astro Parties to the Company, arising from the Mareva Injunction obtained by the Astro Group against the Company in the course of the Singapore Court proceedings. The hearing was heard in part in September 2014 and January 2015, and adjourned for further hearing in May 2015.
Pada bulan Juli 2012, Astro Group memohon untuk mengubah Injunction, sehubungan adanya Perjanjian Option antara Perusahaan dengan Asia Link Dewa Ltd (“Option”). Pada tanggal 1 Agustus 2012, High Court of Singapore memutuskan memberikan putusan sela, tanpa mengurangi hak dari Perusahaan untuk melakukan perlawanan atas putusan tersebut, untuk pembayaran berupa uang yang didapat dari penjualan Option tersebut harus diletakkan pada bank account Perusahaan yang ada di Singapura, jika Option tersebut dilaksanakan. Sidang pokok perkara atas permohonan Astro Group untuk mengubah Injunction ini ditunda. Menindaklanjuti keputusan Court Appeal, Astro Group telah mengajukan permohonan untuk, dan telah dikabulkan untuk menarik
In July 2012, the Astro Group applied to vary the Injunction, in relation to an Option between the Company and Asia Link Dewa Ltd (the “Option”). On August 1, 2012, the High Court of Singapore made an interim order, without prejudice to the Company’s rights to contest the application, for the payment of any monies from the exercise of the Option into the Company’s bank account in Singapore, if the Option is indeed exercised. The substantive hearing of the Astro Group’s application to vary the Injunction was adjourned. Following the Court of Appeal’s decision, the Astro Group has have applied for, and been granted leave to withdraw their application for the variation of the Injunctions. On 2 September 2014, the Court ordered legal costs of S$5 to be paid by the Astro Parties to the Company. 70
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
permohonan mereka atas variasi dari Putusan Mareva. Pada 2 September 2014, pengadilan Singapura memerintahkan biaya hukum sebesar SGD $5 yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan. Pada tanggal 3 Agustus 2010, 9 September 2010 dan 9 Desember 2010, atas Permohonan dari Astro Group untuk eksekutorial SIAC Awards di Hongkong, High Court of Hong Kong telah menerbitkan putusan eksekuatur atas SIAC Awards yang terdiri dari Keputusan Arbitrase Final, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dan Final Cost Award di Hong Kong (“HK Orders”). Putusan yang berkaitan dengan HK Order telah berlaku pada tanggal 9 Desember 2010 (“HK Judgement”). Perusahaan telah menunjuk kuasa hukum di Hong Kong untuk mengajukan upaya perlawanan terhadap putusan eksekuatur tersebut.
On August 3, 2010, September 9, 2010 and December 9, 2010, upon the Astro group’s applications for the executorial of SIAC Awards in Hong Kong, the High Court of Hong Kong has issued orders for the execution of SIAC Awards which consist of Interim Final Award, SIAC Award on Further Partial Award dated October 3, 2009, Amendment of Interim Final Award, and Final Cost Award (the “HK Orders”). Judgment was subsequently entered in terms of the HK Orders on December 9, 2010 (“HK Judgment”). The Company has appointed Solicitor in Hong Kong in order to file an application to set aside the said order.
Pada tanggal 25 Juli 2011, Pemegang Saham Perusahaan, yaitu Accross Asia Limited (AAL), pemegang 55,11% saham dalam Perusahaan, yang berkedudukan di Hongkong, telah menerima Putusan Garnishee Order To Show Cause dari High Court of Hong Kong. Sebagaimana dinyatakan dalam Keterbukaan Informasi tertanggal 26 Juli 2011 di Bursa Efek Hong Kong, Putusan Garnishee Order To Show Cause berisi perintah untuk tidak dibayarkannya utang-utang AAL yang telah timbul atau jatuh tempo kepada Perusahaan (”Utang”). Selanjutnya disebutkan pula, bahwa dalam Garnishee Order To Show Cause tersebut AAL dijadwalkan untuk menghadiri sidang permohonan dari Astro Group pada tanggal 17 Agustus 2011. Di dalam sidang tersebut, Astro Group mengajukan agar AAL membayarkan utang, atau sebagian dari utang kepada Astro Group senilai dengan jumlah utang Perusahaan kepada Astro Group beserta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Garnishee Order To Show Cause tersebut.
On July 25, 2011, the Company’s Shareholders, i.e. Across Asia Limited (AAL), holder of 55.11% of shares in the Company, domiciled at Hong Kong, has received the Garnishee Order To Show Cause from the High Court of Hong Kong. As stated in the AAL’s Information Disclosure dated July 26, 2011 in Hong Kong Stock Exchange, the Garnishee Order To Show Cause ordered that all AAL’s existing debts or in due date shall not be paid to the Company (”Debts”). Furthermore, based on the Garnishee Order To Show Cause, on August 17, 2011, AAL was scheduled to attend before the court in the application hearing by Astro Group. In the said hearing, Astro Group requested that AAL shall pay the Debts, or part of the Debts to Astro Group up to the amount of the Company’s Debts to Astro Group, including all cost related with the Garnishee Order To Show Cause.
Berdasarkan Putusan Hong Kong Court yang diputuskan oleh Deputy High Court Judge Lok tertanggal 21 Maret 2012, dinyatakan bahwa AAL harus membayar utang kepada Pengadilan selama proses kasus Garnishee masih berlangsung (“Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong”).
Based on Hong Kong Court Decision made by Deputy High Court Judge Lok dated March 21, 2012, it orders that AAL needs to pay the Loan into the Court pending the resolution of the Hong Kong proceedings (“Payment Into Court Order”).
AAL telah mengajukan pernyataan banding atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Court of Appeal dan sidang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2012. Permintaan Banding AAL ditolak oleh Court of Appeal Hong Kong dan oleh karenanya pada tanggal 7 September 2012, AAL mengajukan permohonan ijin untuk kasasi pada Pengadilan Mahkamah Agung Hong Kong. Permohonan ijin untuk kasasi disidangkan pada tanggal 31 Oktober 2012.
AAL has lodged an appeal to the Court of Appeal against the Payment Into Court Order and the appeal hearing took place on August 3, 2012. Such appeal was unsuccessful, and therefore on September 7, 2012, AAL took out a further application for leave to appeal to the Court of Final Appeal. The leave application was heard on October 31, 2012.
Dengan adanya Putusan BANI (sebagaimana disebut dibawah ini pada paragrap 2 (c) dibawah ini), pada tanggal 24 September 2012, AAL mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk membatalkan Putusan Perintah Pembayaran
Due to the BANI Award (as mentioned in paragraph (2)(c) below), on September 24, 2012, AAL made an application to the Court for an order to discharge the Payment Into Court Order and also another application for an order to lift the stay of 71
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
kepada Pengadilan Hong Kong dan juga mengajukan permohonan untuk melepaskan penundaan persidangan atas Garnishee Proceeding (dipercepat sidangnya) dan juga membatalkan Putusan Garnishee to Show Cause. Permohonan-permohonan tersebut disidangkan pada tanggal 27 September 2012, pada saat sidang Deputy High Court Judge Lok memerintahkan penundaan atas proses Garnishee Proceedings dilepaskan (dipercepat sidangnya). Pada saat sidang, Astro Group meminta kepada Pengadilan untuk menentukan tanggal pembayaran sehingga AAL dapat memenuhi ketentuan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan (Hong Kong), namun Pengadilan tidak memberikan ketentuan tanggal pembayaran dikarenakannya adanya perkembangan baru dari kasus tersebut. Sedangkan atas permohonan yang lain diatas telah disidangkan pada tanggal 9 – 13 September 2013.
the Garnishee Proceedings and to discharge the Garnishee Order To Show Cause. The said applications were heard on September 27, 2012, during which Deputy High Court Judge Lok ordered that the stay in respect of the Garnishee Proceedings be lifted (to expedite the hearing). At this hearing, the Astro Group requested the Court to fix a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, but the Court did not impose a timetable in light of the then recent developments. As to the other applications made by AAL, the hearing was fixed for September 9 to 13, 2013.
Dengan adanya Putusan BANI tersebut, permohonan AAL atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.
Due to the BANI Award, AAL’s application for leave to the Court of Final Appeal in relation to the Payment Into Court Order has also been adjourned sine die with liberty to restore.
Pada tanggal 24 Januari 2013, Astro Group telah memohon dan mendapatkan anti-suit injuction terhadap AAL dan Perusahaan untuk menghentikan AAL dan Perusahaan untuk melanjutkan atau mengambil tindakan lebih lanjut sehubungan dengan PKPU proses (mengacu pada bagian 2(e) dibawah ini) tanpa persetujuan dari Pengadilan.
On January 24, 2013, the Astro Group applied and obtained an anti-suit injunction against AAL and the Company to restrain them from taking further steps in the PKPU proceedings (referred to in section 2(e) below) without the Court’s permission.
Pada tanggal 4 Februari 2013, Pengadilan menentukan tanggal kepada AAL untuk melakukan memenuhi Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong dalam waktu 14 hari (paling terlambat 18 Februari 2013), selanjutnya jangka waktu pembayaran diperpanjang menjadi tanggal 7 Maret 2013.
On February 4, 2013, the Court laid down a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, and ordered AAL to make the payment within 14 days (i.e. by February 18, 2013). Subsequently, this deadline was extended to March 7, 2013.
Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan mengajukan permohonan, antara lain, untuk mengesampingkan HK Orders dan HK Judgment (“Permohonan Pengesampingan di HK”).
On January 18, 2012, the Company made applications seeking, inter alia, to set aside the HK Orders and the HK Judgment (the “HK Setting Aside Application”).
Sementara itu, Astro Group telah mengajukan permohonan lebih lanjut agar putusan sidang Permohonan Pengesampingan di HK ditunda sampai dengan putusan di Singapura dikeluarkan. Permohonan tersebut dikabulkan pada tanggal 15 Maret 2012.
In the meantime, however, the Astro Group has made a further application seeking to stay the hearing of the HK Setting Aside Application pending resolution of the matter in Singapore. Such application was granted on March 15, 2012.
Pada saat sidang tanggal 27 September 2012, Pihak Astro Group mengajukan permohonan agar sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK dan permohonan atas Garnishee Proceeding disidangkan pada waktu yang bersamaan. Deputy High Court Judge Lok tidak berkenan untuk melaksanakan sidang permohonan tersebut sebelum ada Putusan Final dari Pengadilan Singapura, dan memilih untuk mendengarkan Garnishee Proceeding terlebih dahulu. Pengadilan Hong Kong mengusulkan untuk memeriksa kembali masalah ini pada sidang arahan yang diadakan pada tanggal 11 Maret 2013 dengan maksud untuk memutuskan
At the hearing on September 27, 2012, the Astro Group proposed that the HK Setting Aside Application be dealt with and heard together with the Garnishee Proceedings. Deputy High Court Judge Lok was reluctant to direct a composite hearing before receiving a final judgment from the Singapore Courts, preferring that the garnishee proceedings be heard first. The Hong Kong Court proposed to re-visit this issue at the direction hearing held on 11 March 2013 with a view to deciding whether the HK Setting Aside Application should also be heard at the substantive hearing of the garnishee proceedings. At the hearing on 11 March 2012, the Hong 72
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
apakah Permohonan Pengesampingan di HK harus didengar pada saat pemeriksaan substantif dari garnishee proceeding. Pada sidang tanggal 11 Maret 2012, Pengadilan Hong Kong membahas sidang dari garnishee proceeding dan tidak membahas usulan waktu untuk sidang Permohonan Pengesampingan di HK. Demikian juga, pada sidang arahan tanggal 13 Juni 2013, Pengadilan Hong Kong memperpanjang waktu untuk sidang garnishee proceeding dari 5 hari menjadi 8 hari (yakni sejak tanggal 9 hingga 18 September 2013) serta membuat consequential orders terhadap garnishee order tetapi tidak terkait dengan sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK. Garnishee Proceedings disidangkan sejak tanggal 9 hingga 19 September 2013.
Kong Court dealt with the hearing of the garnishee proceedings and did not deal with the proposed timing for hearing of the HK Setting Aside Application. Similarly, at the directions hearing on 13 June 2013, the Hong Kong Court extended the time for the hearing of the garnishee proceedings from 5 to 8 days (that is from 9 to 18 September 2013) as well as making consequential orders for the garnishee proceedings but did not deal with the hearing of the HK Setting Aside Application. The garnishee proceedings were heard from 9 to 19 September and closing submissions were heard on 19 October 2013.
Pada tanggal 31 Oktober 2013, High Court of Hong Kong mengeluarkan putusan sehubungan dengan garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). Dalam Garnishee Judgment, High Court Hong Kong memutuskan bahwa garnishee order nisi dijadikan absolut. Pada tanggal 28 November 2013, Perusahaan memberikan Pemberitahuan Banding Garnishee Judgment kepada pihak lain dan mendaftarkan Pernyataan Banding di High Court of Hong Kong. Sidang atas Banding Garnishee Judgment belum dilaksanakan. Tidak akan ada legal action yang dapat dilakukan sampai dengan adanya putusan atas Permohonan Pengesampingan di HK, yang mana sidangnya akan dilaksanakan di Bulan December 2014.
On 31 October 2013, the High Court of Hong Kong delivered its decision in respect of the garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). In the Garnishee Judgment, the High Court of Hong Kong ordered that the garnishee order nisi be made absolute. On 28 November 2013, The Company served a Notice of Appeal against the Garnishee Judgment on the other parties and filed the Notice of Appeal in the High Court of Hong Kong. The appeal of the Garnishee Judgment has not been heard. No action in respect of the appeal is likely until after the determination of the HK Setting Aside Application, set down for hearing in the High Court in December 2014.
Pada tanggal 29 November 2013, sebagai hasil dari Putusan dari Singapore Court of Appeal tersebut diatas, Perusahaan mendaftarkan permohonan di High Court of Hong Kong meminta putusan yang menunggu penetapan atas HK Judgement, mohon untuk penundaan eksekusi atas Garnishee Order Absolute. Atas permohonan tersebut telah ditetapkan untuk sidang yaitu tanggal 23 Januari 2014. Persidangan berlangsung dihadapan Hakim Mimmie Chan pada tanggal 23 dan 24 Januari 2014 dan pada kesimpulan persidangan, Hakim Chan mengabulkan permohonan Perusahaan dan memerintahkan penundaan esekusi atas Garnishee Order penetapan atas HK Judgement, tidak ada kondisi yang dikenakan pada penundaan esekusi dan Hakim Chan menyatakan bahwa berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam persidangan dihadapannya (mengenai Permohonan Penyampingan dI HK) , dia percaya bahwa Perusahaan memiliki harapan yang bagus didalam persidangan tersebut.
On 29 November 2013, as a result of the Singapore Court of Appeal Judgment referred to above, The Company filed an application in the High Court of Hong Kong seeking an order that pending determination of the HK Setting Aside Application, there be a stay of execution of the garnishee order absolute. The application was set down for hearing on 23 January 2014. The hearing took place before the Honourable Mimmie Chan on 23 and 24 January 2014, and at the conclusion of the hearing, Chan acceded to the Company’s application and ordered that there be a stay of execution of the garnishee order absolute pending determination of the HK Setting Aside Application. No conditions were imposed on the stay of execution and Chan stated that on the basis of the matters raised in the hearing before her, she believed that the Company had good prospects of success in the HK Setting Aside Application.
Pada tanggal 7 Februari 2014, Astro mengirimkan surat panggilan untuk mengajukan permohonan banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 21 Maret 2014 dilaksanakan persidangan atas banding tersebut dan sidang dipimpin oleh Hakim Chan, dimana beliau menolak permohonan dari Astro dan menyatakan bahwa beliau tidak setuju (dengan permohonan Astro) bahwa beliau sudah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan prinsip hukum yang salah atau dengan kata lain Hakim Chan sudah
On 7 February 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal the order of Chan J. On 21 March 2014, Astro’s application for leave to appeal was heard by Chan J, who dismissed the application, stating that she was not satisfied that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that her decision was plainly wrong and that she was not satisfied that Astro’s proposed appeal had reasonable prospects of success. 73
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
melakukan pemeriksaan menurut prinsip hukum yang salah. Hakim Chan juga menyatakan bahwa beliau tidak setuju dengan permohonan banding Astro dapat berhasil. Selanjutnya pada tanggal 4 April 2014, Astro mengirimkan surat panggilan kepada Court of Appeal (setingkat pengadilan tinggi) untuk mengajukan izin banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan menerima putusan tertulis dari Court of Appeal yang diputuskan oleh dua hakim tinggi; yang mana menolak permohonan izin banding Astro. Dalam Putusan Court of Appeal dikatakan bahwa alasan yang diajukan oleh Astro tidak dapat diterima dan tidak terdapat kesuksesan (dalam persidangan). Court of Appeal juga menyatakan bahwa akan tidak baik jika dalam Putusan Singapore Court of Appeal yang menyatakan bahwa arbitration awards sudah tidak berlaku, tapi Astro masih dapat melaksanakan putusan pengadilan Hong Kong dengan dasar atas putusan arbitrase yang sama, yang dibuat tanpa jurisdiksi.
On 4 April 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal from the Court of Appeal in Hong Kong. On 25 June 2014, in a written judgment, a two member Court of Appeal refused Astro leave to appeal and dismissed the application, as the Court of Appeal was not satisfied that Astro had a reasonable prospect of success. The Court of Appeal stated that it would be remarkable if, despite the Singapore Court of Appeal judgment on the invalidity of the arbitration awards, Astro was still able to enforce a judgment in Hong Kong based on the same arbitration awards that were made without jurisdiction.
Perusahaan memproses Permohonan Pengesamping di HK dan sidang telah dilaksanakan padatanggal 8 – 10 Desember 2014.
The Company filed its evidence in the HK Setting Aside Application and the hearing took place between 8 – 11 December 2014.
Dengan tidak mengindahkan Putusan Singapore Court of Appeal atas perkara Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, pada 17 Februari 2015, High Court Hong Kong tingkat pertama memutuskan untuk menolak permohonan perpanjangan waktu untuk mengesampingkan perintah dan putusan melaksanakan putusan arbitrase di Hong Kong, selanjutnya Perseroan tidak dapat mengacu pada Pasal 44 (2) dari Ordonansi Arbitrase untuk menolak pelaksanaan putusan arbitrase tersebut (Awards). Perseroan mengajukan banding ke Court of Appeal pada tanggal 2 Maret 2015 dan pada saat ini sedang menunggu tanggal persidangan.
Notwithstanding the decision of the Singapore Court of Appeal in Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, on 17 February 2015, the High Court of Hong Kong at first instance decided not to extend the time for the Company to apply to set aside the orders and judgment enforcing the Awards in Hong Kong and, further, that the Company could not rely on Section 44(2) of the Arbitration Ordinance to resist enforcement of the arbitration awards as mentioned above (Awards). The Company has appealed the decision to the Court of Appeal on 2 March 2015 and currently waiting for the hearing date.
Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat: a) bahwa penyampaian seluruh dokumen dari High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapura kepada Perusahaan adalah tidak sah karena tidak disampaikan melalui juru sita dari Pengadilan Negeri sesuai domisili Perusahaan (vide Pasal 388 ayat (2) dan Pasal 290 Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). Pendapat tersebut sebagaimana dikuatkan oleh Penjelasan Umum yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 26 September 2011; b) bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 436 ayat (1) Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), Putusan High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapore tidak dapat dieksekusi di Indonesia; c) bahwa putusan Garnishee Order To Show Cause High Court of Hongkong tidak mempengaruhi kewajiban AAL untuk membayar seluruh utangnya kepada Perusahaan.
The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated, as follows : a) the service of all documents from the High Court of Hong Kong and Singapore are not valid since not served by the Bailiff in the domicile of the Company (vide Article 388 par. (2) and Article 290 of Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). The said opinion has been affirmed by the General Explanation issued by the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated September 26, 2011; b)
Based on Article 436 par. 1 of Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), the High Court of Singapore and Hong Kong Orders could not be enforced in Indonesia;
c)
The Garnishee Order To Show Cause as issued by the High Court of Hong Kong had not influenced to the AAL’s obligation to pay all Debts to the Company.
74 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Lainnya
2)
Others
(a) Pada tanggal 22 Desember 2011, PT Mustika Memadata telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Gugatan No. 684) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat III. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar USD90. Pada tanggal 15 Januari 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, VI, dan VII tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya sebesar USD90 kepada Penggugat. Atas Putusan tersebut, Penggugat mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 28 Januari 2013, sementara Tergugat I mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 16 Januari 2013. Selanjutnya, pada tanggal 25 September 2013 Perusahaan telah mendaftarkan Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat. Bahwa atas pengajuan banding tersebut kemudian Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan No. 470/Pdt/2013/PT.DKI yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Penggugat telah mengajukan menyatakan kasasi atas Putusan Banding kepada Mahkamah Agung pada tanggal 8 September 2014 dan pada tanggal 18 September 2014, Penggugat telah menyerahkan Memori Kasasi yang kemudian ditindaklanjuti oleh PT. Ayunda Prima Mitra pada tanggal 7 Nopember 2014 dengan mengajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai saat ini Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan resmi terhadap upaya kasasi tersebut.
(a) On December 22, 2011, PT Mustika Memadata has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Case No. 684) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Third Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for a total amount of the claim is USD90. On January 15, 2013, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, VI, and VII could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is USD90 to the Plaintiff. Toward the Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Plaintiff has filled an appeal on January 28, 2013, while the First Defendant has filled an appeal on January 16, 2013. Furthermore, on 25 September 2013 the Company has registered a Cassation Counter Brief against the Cassation Brief filled by the Plaintiff .That in connection to the said appeal proceeding, the Jakarta High Court has rendered its Decision No. 470/Pdt/2013/PT.DKI which in the substance stating that all of Plaintiff’s claim are rejected entirely. Whereas towards Jakarta High Court Verdict the Plaintiff has made petition on the appeal decision to Supreme Court on 8 September 2014 and on 18 September 2014, the Plaintiff has submitted Memory of Cassation which was then followed up by PT. Ayunda Prima Mitra on 7 November 2014, by submitting Contra Memory of Cassation. Up until this moment, the Supreme Court has not issued any official decision regarding to such cassation.
(b) Pada tanggal 24 Mei 2012, PT Innova Sejahtera telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Gugatan No.308) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar IDR428. Pada tanggal 30 Oktober 2012, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, dan VI, tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya kepada Pengugat sebesar IDR428. Terhadap Putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel
(b) On May 24, 2012, PT Innova Sejahtera has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Case No. 308) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Second Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for in total amount of is IDR428. On October 30, 2012, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision Number 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, and VI could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is IDR428. Toward the Decision No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Party did not file an 75
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
tersebut, Para Pihak tidak mengajukan upaya hukum banding dalam waktu yang ditentukan.
appeal within the alloted time.
(c) Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perusahaan telah mengajukan permohonan arbitrase terhadap tindakan wanprestasi AcrossAsia Limited (AAL) sehubungan dengan pelaksanaan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“Perkara BANI”)
(c) On August 30, 2012, the Company has submitted petition of arbitration against AcrossAsia Limited (AAL) in respect of the execution of the Facility Agreement dated 30 June 2011 through Indonesian National Board of Arbitration (BANI) with Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“BANI Case”).
Sehubungan dengan Perkara BANI tersebut, pada tanggal 12 September 2012, Majelis Arbitrase BANI telah memberikan Putusan akhir (“Putusan BANI”) yang amarnya antara lain menyatakan “Menghukum AAL untuk membayar hanya kepada FM utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 dan melaksanakan pembayaran tersebut di Republik Indonesia hanya kepada FM selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak putusan diucapkan”.
With regard to BANI Case, on September 12, 2012, the Arbitral Tribunal has issued a final Award (“BANI Award”) states the following “Punishing AAL to pay only to FM the principal amount of USD46,774 and make such payment in the Republic of Indonesia only to FM at the latest 45 (forty five) days after the award is pronounced”.
Putusan BANI tersebut telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana Akta Pendaftaran Nomor : 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST tanggal 13 September 2012.
The BANI Award has been registered at the Registry Office of Central Jakarta District Court as per Deed of Registration Number: 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST dated September 13, 2012.
Pada tanggal 24 September 2012, Perusahaan telah mendaftarkan Permohonan Teguran (Aanmaning) atas Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 tanggal 12 September 2012 untuk melakukan eksekusi Putusan BANI tersebut, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perusahaan memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar melakukan teguran (aanmaning) atas pelaksanaan Putusan BANI dengan memerintahkan AAL melaksanakan Putusan BANI dengan melakukan pembayaran utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 hanya kepada Perusahaan (PT First Media Tbk) selambat-lambatnya pada tanggal 25 Oktober 2012 dan pembayaran tersebut dilaksanakan di Republik Indonesia.
On September 24, 2012, the Company has filled an Application for an official warning (Aanmaning)to execute the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, at the Central Jakarta District Court. The Company kindly request the Chief Judge of Central Jakarta District Court to issue an official warning (aanmaning) on the enforcement of the BANI Award by oredering AAL to make payment of the principal amount of indebtedness with the interest in the amount of USD46,774 only to the Company (PT First Media Tbk) at the latest on October 25, 2012 and the payment shall be made in the Republic of Indonesia.
Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Nomor : 089/2012/Eks tertanggal 26 September 2012 yang menyatakan bahwa Putusan BANI dapat dilaksanakan serta Penetapan Nomor : 089/2012.Eks tertanggal 27 September 2012 yang memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memanggil secara resmi AAL supaya datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Oktober 2012.
Whereas the Central Jakarta District Court has rendered a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 26, 2012 stating that the BANI Award may be enforced and a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 27, 2012 ordering the Registrar of the Central Jakarta District Court to officially summon AAL to come to appear the Chief Judge of Central Jakarta District Court on October 16, 2012.
Pada tanggal 16 Oktober 2012, Pengadilan Jakarta Pusat memberikan teguran kedua secara lisan untuk datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Oktober 2012.
On October 16, 2012, the Central Jakarta District Court during the hearing issued second warning to appear before the Chief of Judge of Central Jakarta District Court on October 30, 2012.
76 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada tanggal 30 Oktober 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberikan teguran (aanmaning) ketiga kepada AAL. Terhadap panggilan menghadap tersebut, AAL menyampaikan bahwa AAL masih ada niat untuk membayar (kepada FM), dan bahwa AAL telah mengajukan surat tanggal 16 Oktober 2012 perihal keberatan atas pelaksanaan eksekusi ini sehubungan dengan adanya gugatan AAL pada pengadilan Tinggi Hong Kong atas adanya Putusan Garnishee Order to Show Cause. AAL juga meminta penangguhan pelaksanaan eksekusi atas Putusan BANI karena dapat menyebabkan dualisme hukum.
On October 30, 2012, the Central Jakarta District Court issued the third warning to AAL. AAL responded to such warning was; that AAL would like to pay (to FM) and AAL has submitted a letter to court October 16, 2012 regarding the objection to execute the decision due to Garnishee Order to Show Cause. AAL also requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award due to double jeopardy.
Pada tanggal 27 Nopember 2012, Perusahaan dan AAL datang menghadap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihak AAL pada intinya menyampaikan hal yang sama sebagaimana pada sidang tanggal 30 Oktober 2012, dimana AAL memiliki niat untuk membayar utangnya kepada FM dan meminta penangguhan pelaksanaan Putusan BANI. Sedangkan Perusahaan menyampaikan kepada Pengadilan agar Putusan BANI tetap dilaksanakan karena apa yang terjadi di Hong Kong tidak ada kaitannya dengan perkara BANI di Indonesia.
On November 27, 2012, the Company and AAL appeared before the Central Jakarta District Court.AAL repeated its request as previously state during hearing dated October 30, 2012, which AAL would like to pay to FM and requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award. However, the Company informed the court that the Company was insisted to enforce the BANI Award; since what happen in Hong Kong was not related to BANI case in Indonesia.
Selanjutnya, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan bahwa acara teguran atau aanmaning dalam perkara ini telah selesai dan menyampaikan agar AAL dalam waktu 8 hari setelah aanmaning dapat melakukan kewajibannya dengan sukarela.
Further the head of the Central Jakarta District Court declared that the warning (aanmaning process) has been completed and instructed AAL voluntarily to comply with its obligation within 8 days after this aanmaning.
(d). Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap AcrossAsia Limited (AAL) melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Permohonan PKPU tersebut diajukan sehubungan dengan utang AAL yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 yang diperkuat dengan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No 474/VII/ARB-BANI/2012 tertanggal 12 September 2012, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARBBANI/2012 tertanggal 24 September 2012, serta Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 27 September 2012.
(d). On December 26, 2012, the Company filed a Petition for Suspension of Obligation for Payment of Debts (PKPU) against AcrossAsia Limited (AAL) through the Commercial Court at the Central Jakarta District Court. The PKPU Petition was filed in connection with AAL’s indebtedness that has been due and payable based on Facility Agreement dated June 30, 2011 which was supported by the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARBBANI/2012 dated September 12, 2012, Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 24, 2012, and Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 27, 2012.
Bahwa pada 15 Januari 2013, Majelis Hakim telah mengeluarkan Putusan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang amar putusannya pada intinya menyatakan mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perusahaan serta menetapkan PKPU Sementara untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo diucapkan.
Whereas on January 15, 2013, the Panel of Judges has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST stating that the Panel of Judges granting the PKPU Petition as filed by the Company and stipulating the Temporary PKPU shall be at the most 45 (forty five) days as of the a quo Decision was pronounced.
77 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Selanjutnya berdasarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 21 Januari 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan bagi para kreditur AAL (dalam PKPU), Rapat Verifikasi/Rapat Pencocokan utang terhadap para kreditur AAL (dalam PKPU), serta sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Furthermore, pursuant to the Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated January 21, 2013, the Supervisory Judge has determined the First Meeting of the Creditors, the deadline for filling any claims for the Creditors of AAL (in PKPU), the Debt Verification / Adjustment Meeting against the Creditors of AAL (in PKPU), and the Judge Deliberation Hearing.
Pada tanggal 15 Februari 2013, Hakim Pengawas telah mengeluarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang pada intinya memerintahkan semua pihak yang terkait dengan proses PKPU AAL untuk tunduk pada proses PKPU AAL yang sedang berlangsung di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, melarang Debitur /AAL (dalam PKPU) untuk melakukan pembayaran kepada pihak manapun, Kreditur dan/atau pihak ketiga melalui High Court of Hong Kong dan/atau Pengadilan-Pengadilan lainnya serta melarang Debitur/AAL (dalam PKPU) untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pengurusan aset, kepemilikan/pengalihan aset, transaksi perbankan/keuangan, pembayaran-pembayaran, peminjaman-peminjaman, penjaminan saham-saham milik AAL dan transaksi lainnya tanpa surat persetujuan dari Tim Pengurus.
On Februari 15, 2013, the Supervisory Judge has rendered an Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense order all parties related to AAL’s PKPU process to comply with the ongoing AAL’s PKPU process in the Commercial Court at the Central Jakarta District Court, prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to make a payment to any parties, the Creditor and/or third parties through the High Court of Hong Kong and/or another courts,and prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to perform acts related to management of assets, ownership/transfer of assets, banking transactions/finance, payments, loans, guaranteeing the shares owned by AAL and other transactions without an approval letter from the Administrator Team.
Bahwa AAL kemudian mengajukan permohonan perpanjangan waktu penundaaan kewajiban pembayaran utang pada tanggal 26 Februari 2013.
Whereas AAL then submitted a petition for PKPU extension time on February 26, 2013.
Pada tanggal 5 Maret 2013, Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST, yang amarnya pada intinya menyatakan Termohon PKPU AAL berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya.
On March 5, 2013, the Panel of Judges of the Commercial Court of Central Jakarta District Court has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense declaring that the PKPU Petitionee AAL is bankrupt with all its legal consequences.
Selanjutnya berdasarkan Penetapan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 7 Maret 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan pajak dan tagihan para Kreditur, serta rapat verifikasi tagihan pajak dan tagihan para kreditur. Pada tanggal 13 Maret 2013, AAL mengajukan Permohonan dan Memori Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 5 Maret 2013. AAL memohon agar Majelis Hakim tingkat Kasasi membatalkan Putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dan menyatakan kepailitan AAL dicabut / diangkat. Terhadap permohonan dan Memori kasasi tersebut, Perusahaan kemudian mengajukan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 22 Maret 2013.
Furthermore, pursuant to Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 7, 2013, the Supervisory Judge has determined the first Creditors meeting, the deadline for submission for the claims of tax and Creditors, and the Verification Meeting of Creditors of AAL. On March 13, 2013, AAL submitted a Petition for Cassation and a Cassation Brief againts the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 5, 2013. AAL requested the Honorable Panel of Justices at the Cassation Level to cancel the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST and declare the bankruptcy of AAL to be revoked / annulled. Further, on March 22, 2013 the Company then filed a Cassation Counter Brief against the Petition for Cassation and a Cassation Brief.
78 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung dengan No. Register 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 tertanggal 31 Juli 2013; Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari AAL. Berdasarkan pengumuman yang dibuat oleh AAL pada tanggal 8 Agustus 2013, AAL akan mengajukan upaya hukum peninjauan kembali.
Based on Supreme Court Decision No. 214 K/Pdt.SusPKPU/2013 dated 31 July 2013; the Supreme Court refused AAL’s cassation petition. Based on AAL’s announcement dated 8th August 2013, AAL will file for judicial review against such decision.
(e) Pada tanggal 23 Mei 2014, Suhandar dan Shandy Maulana telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Gugatan No. 303) terhadap Perusahaan sebagai tergugat I dan LN, entitas anak sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Perbuatan Melawan Hukum, dimana Tergugat I dan Tergugat II dianggap belum membayar kewajiban kepada Para Penggugat sebesar Rp2.170 dan Rp1.312 sehubungan dengan penggunaan dengan penggunaan tubuh pada Para Penggugat untuk media iklan (body advertising) untuk promosi merek milik Tergugat I dan Tergugat II. Sidang pertama dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2014.
(e)
On May 23, 2014, Suhandar and Shandy Maulana has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Case No. 303) against the Company as the First Defendent and LN, a subsidiary, as the Second Defendant. The lawsuit in essense stating that the First Defendant and the Second Defendant has not paid its obligation to the Plaintiff for total amount of Rp2,170 and Rp1,312 in connection with body advertising provided to the First Defendant and Second Defendant to promote their brand. The first hearing shall be on August 7, 2014.
34. Informasi Segmen Operasi
34. Information of Operating Segments
Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access.
In identifying the operating segments, the management see the business types that represent the main activities of the Company’s business is a subscrption service for cable television and internet, and broadband wireless access.
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Consolidated information based on operating segments are as follows:
31 Desember 2014/December 31, 2014 Jaringan Televisi Kabel dan Internet/ Cable Television Network and Internet
Hasil Operasi Pendapatan Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya - Neto Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Periode Berjalan Informasi Segmen Aset Segmen Dilaporkan Liabilitas Segmen Dilaporkan
Broadband Wireless Access/ Broadband Wireless Access
Tidak Teralokasi dan Lainnya/ Unallocated and Others
Jumlah/ Total
1,661,125
256,927
108,018
2,026,070
(70,261) 13,164 (291,335) 7,830,445
(26,402) (122) -179,941
(10,151) 477 19,746 (67,067)
(106,814) 13,519 (271,590) 7,943,319
Operating Results Revenues Interest and Other Financing Charges - Net Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net Income Tax Benefits (Expenses) Income (Loss) during Current Period
12,962,414 3,573,537
Segment Information Segment Assets Segment Liabilities
8,126,328 (181,383)
438,250 848,361
4,397,836 2,906,559
79 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
31 Desember 2013/December 31, 2013 Jaringan Televisi Kabel dan Internet/ Cable Television Network and Internet Hasil Operasi Pendapatan Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya - Neto Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Periode Berjalan Informasi Segmen Aset Segmen Dilaporkan Liabilitas Segmen Dilaporkan
Broadband Wireless Access/ Broadband Wireless Access
Tidak Teralokasi dan Lainnya/ Unallocated and Others
Jumlah/ Total
1,642,050
54,224
57,828
1,754,102
(47,271) 57,103 (62,674) 281,041
(46,794) (43,733) -(234,139)
(5,673) (538) 4,890 (26,965)
(99,738) 12,832 (57,784) 19,937
Operating Results Revenues Interest and Other Financing Charges - Net Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net Income Tax Benefits (Expenses) Income (Loss) during Current Period
4,228,988 1,142,152
916,235 1,506,288
97,242 157,271
5,242,465 2,805,711
Segment Information Segment Assets Segment Liabilities
35. Manajemen Risiko Keuangan dan Nilai Wajar Instrumen Keuangan
35. Financial Risks Management and Fair Value of Financial Instrument
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
The main financial risks facing the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk and liquidity risk. Through a risk management approach, the Company has been trying to minimize the potential negative impact of the above risks.
(i) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
(i) Credit Risk Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party suffered financial losses.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents at the bank, trade receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure is equal to the carrying value of these accounts.
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas dan piutang di berbagai institusi keuangan.
For credit risk associated with banks, only banks with a good predicate are chosen. In addition, Company policy is to not limit the exposure only to one particular institution, so that the Company had cash and cash equivalents and receivables from various financial institutions.
(ii) Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
(ii) Currency Risk Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal dan transaksi pinjaman Perusahaan. Sehingga,
The Company conducte transactions using foreign currencies, including the financing of working capital and Company’s loan. Thus, the Company shall convert the amount into foreign 80
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, seperti Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
currency, such as U.S. dollars, to meet obligations denominated in foreign currencies at maturity. Fluctuations in currency exchange rate of Rupiah against the U.S. Dollar may impact the Company's financial condition.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
The Company manages currency risk by conducting surveillance of fluctuations in currency rates continuously so that it can perform the appropriate action as needed to reduce foreign currency risk.
(iii) Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
(iii) Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to the changes in market interest rate.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
The Company exposures to interest rate risk mainly due to the loans using floating interest rate. The Company monitor the impact of interest rate movement to minimize negative impact on the Company.
Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 14 dan 15.
Information regarding the interest rate of loans bored by the Company was described in Note 14 and 15.
(iv) Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
(iv) Liquidity Risk Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Company manage their liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalent so the Company are able to meet their commitment for the Company normal operation. Other than that, the Company are also continuously keep watch the projection and actual cash flow and the due date of financial assets and liabilities.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan. a) Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; b) Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan c) Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Fair Value of Financial Instruments The Company uses following hierarchy to record fair value measurement of financial instruments: a) Level 1: quoted prices in active markets for identical assets or liabilities; b) Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and c) Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data.
Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
Fair value of long-term loans are estimated using discounted cash flow based on effective interest rate charged by the lenders for the last utilization.
81 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
36. Pengelolaan Permodalan
36. Capital Management
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Company's main objectives in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company's future business growth and maximize shareholder value. The Company manages its capital structure and makes adjustments necessary by considering the changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtaining new loans or repay loans.
37. Laba (Rugi) Per Saham
37. Earning (Loss) Per Shares
Laba per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan:
Earnings per share is calculated by dividing income (loss) attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year:
2014 Rp Laba (Rugi) Per Saham Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Jutaan Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar (Lembar) Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh)
2013 Rp
7,731,975 1,742,167,907 4,438
Harga pelaksanaan waran pada 31 Desember 2014 dan 2013 lebih besar dari harga pasar saham rata-rata selama tahun tersebut di bursa efek, sehingga laba bersih per saham dilusian per 31 Desember 2014 dan 2013 tidak dihitung.
The exercise price of warrants as of December 31, 2014 and 2013 were higher than average market price of share during the year in stock exchange, therefore the diluted earnings per share was not computed as of December 31, 2014 and 2013.
38. Informasi Tambahan untuk Arus Kas
38. Additional Information for Cash Flows
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Significant activities not affecting cash flows:
2014 Rp Penambahan Aset Sewa Pembiayaan Melalui Utang Sewa Pembiayaan Pembelian Aset Tetap dan Peralatan untuk Instalasi melalui Utang Konversi Utang Menjadi Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor di entitas anak
Earnings (Loss) Per Share Income (Loss) Attributable to the Equity (103,375) Holders of the Parent Entiity (in Million Rupiah) Weighted Average: 1,742,167,907 Outstanding Shares (share) Basic Earning (Loss) Per Share (59) (in Full Rupiah)
2013 Rp
371,673
183,465
346,206
118,646
1,308,028
--
Additional of Asset Under Capital Lease Through Lease Payables Purchases of Property, Plant and Equipment and Equipment for Installation through Payables Conversion Debt to Share Capital and Additional Paid in Capital in subsidiary
82 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
39. Kombinasi Bisnis
39. Business Combination
PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 69.04% saham MMM, pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.
PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) On December 24, 2014, the Company acquired 69.04% shares of MMM, third party, in line with the strategic business expansion which support the Group’s business activities.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi MMM:
The following table summarises the identifiable assets acquired and the liabilities taken over at the acquisition date of MMM:
Nilai Wajar/ Fair Value Rp Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Aset Takberwujud Uang Muka Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Lancar Lainnya Utang Usaha Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja jangka Pendek Biaya Langganan Diterima di Muka dan Deposito Pelanggan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Pinjaman Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Utang Sewa Pembiayaan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Neto
216,179 68,174 203,262 169,850 259,623 361,189 339,737 182,911 1,286,541 1,638,204 151,832 388,845 16,527 (708,821) (181,980) (1,761) (5,823)
(3,116) (13,512) (1,454,661) (10,052) (368,778) (166,972) (19,831) 2,347,567
Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Other Current Financial Assets Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Long-Term Prepayment Other Non-Current Financial Assets Property, Plant and Equipment Intangible Assets Advances Deferred Tax Assets Other Non-Current Assets Trade Payables Accrued Expenses Taxes Payable Short-Term Employee Benefit Liabilities Unearned Subscription and Customer Deposit Other Short-Term Financial Liabilities Long-Term Loan Long-Term Employee Benefit Liabilities Deferred Tax Liabilities Obligation under Finance Lease Other Long-Term Financial Liabilities Total Net Assets
662,339
Additional Fair Value of Ownership Non-Controlling Interest of PT Mitra Mandiri Mantap
Porsi Nilai Wajar dari Aset Neto PT Mitra Mandiri Mantap
1,685,228
The Portion of Fair Value of Net Assets of PT Mitra Mandiri Mandiri
Nilai Pasar Saham Minoritas PT Mitra Mandiri Mantap
(461,538)
Minority Fair Market Value of PT Mitra Mandiri Mantap
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Jumlah Nilai Pengalihan
1,223,690 113,710 1,337,400
The Portion of Fair Value of Net Assets Goodwill Total Value Transfer
Penambahan Nilai Wajar atas Kepemilikan Non Pengendali PT Mitra Mandiri Mantap
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp113.710 (dicatat sebagai akun aset takberwujud) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp113,710 (recored as part of intangible assets) represents subsidiary business results that support and synergy with the core business of the Group.
83 March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp347.664.
The balance of non-controlling interest on this acquisition is amounting to Rp347.664.
Liabilitas pajak tangguhan yang timbul atas selisih nilai wajar aset bersih MMM dengan nilai bukunya adalah sebesar Rp368.778
Deferred tax liabilities arising from difference in fair value of net assets MMM with its book value is amounting to Rp368,778.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Acquisition related expenses are not calculated in this business combination since it is not material but have been charged to the current year statement of comprehensive income.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MMM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.
In connection with the acquisition, the financial statements of MMM from the date of acquisition have been consolidated into the financial statements of the Group.
Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan MMM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar nihil.
Total revenue and loss before tax of MMM since the date of acquisition which is included in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to nil.
40. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
40. Events After the Reporting Period
Pada bulan Februari 2015, Perusahaan memperpanjang fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 dan Omnibus Invoice Financing Buyer sebesar Rp193.000 dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
In Februari 2015, the Company has extended Revolving Loan facility amounting to Rp11,800 and Omnibus Invoice Financing Buyer amounting to Rp193,000 from PT Bank Permata Tbk for 12 months period with 12.5% interest rate per annum.
Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank Sinarmas Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
In Februari 2015, all the credit facilities of the Company at PT Bank Sinarmas Tbk has been settled in accordance with the maturity date of the facility therefore the Company has no longer obligation in the Bank.
Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank ICBC Indonesia telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
In March 2015, Company’s loan has been paid off in accordance with the maturity date of the facility. Thereby, the Company has no obligation to the Bank.
41. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku pada Tahun 2014
41. New Accounting Standards not yet Effective for 2014
Pada bulan November dan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Pada bulan April 2014, telah diterbitkan interpretasi baru yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standarstandar tersebut tidak di perkenankan.
In November and December 2013, the Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. In April 2014, new interpretation was issued that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut: PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
The new standards and interpretation are: PSAK 65 “Consolidated financial statements” 84
March 26, 2015
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
PSAK 66 “Joint arrangements” PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities” PSAK 68 “Fair value measurement” PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits” PSAK 46 (revised 2014) ”Income Tax” PSAK 48 (revised 2014) “Asset Impairment” PSAK 50 (revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” PSAK 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK 60 (revised 2014) “Financial Instruments: Disclosure”
PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.
ISAK 26 (revised 2014) “Revaluation of Embedded Derivative”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.
42. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
42. Management Responsibility and Issuance of the Consolidated Financial Stataments
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT First Media Tbk dan Entitas Anak diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Maret 2015.
The Company's management is responsible for the preparation and presentation of consolidated financial statements. The consolidated financial statements of PT First Media Tbk and subsidiaries authorized to publish by the Directors on March 23, 2015.
Disetujui oleh/Approved by,
Direktur/Director
Pengawas Keuangan/Financial Controler
85 March 26, 2015
Paraf/Sign
www.firstmedia.co.id PT FIRST MEDIA Tbk BeritaSatu Plaza 4th zFloor, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950, Indonesia Telp (62-21) 527 8811 Fax (62-21) 527 8833
96
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014