BRAND EQUITY DAN BRAND COMMUNITY KARTU SIMPATI MERUPAKAN FAKTOR YANG MENENTUKAN LOYALITAS PELANGGAN SIMPATI PADA GERAIHALO SUBANG Oleh : Daeng M. Ma’mur Thahir*)
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dunia maya yang semakin pesat, menuntut kita selalu dinamis dalam persaingan menghadapi persaingan pasar. Kehidupan masyarakat saat ini mendorong adanya interaksi kehidupan umat manusia terhadap
Abstrak
sesamanya dan lingkungannya. Masyarakat dari waktu ke waktu Kecanggihan telekomunikasi saat ini semakin berkembang kearah yang lebih baik bagai lorong waktu tanpa batas tanpa terhambat oleh waktu dan ruang dalam menghasilkan berbagai alat bantu yang berguna mempercepat proses komunikasi dalam bentuk kartu selular. Semakin kuat ekuitas merek (Brand equity) suatu produk, semakin kuat daya tariknya untuk membuat konsumen mengkonsumsi produk tersebut dan hal ini menjadikan perusahaan meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Di dalam komunitas merek (Brand Community) menjadi jalan yang baik dalam mengkomunikasikan antara keinginan pelanggan dengan perusahaan.sehingga hal ini akan memudahkan perusahaan untuk dapat memahami loyalitas pelanggan melalui komunitas merek yang menjadi wadah dalam menyatukan tali yang erat antara perusahaan dengan pelanggan adalah cara yang optimal untuk memudahkan perusahaan mempunyai pelanggan yang loyal, merasa sangat nyaman serta respek, merasa telah terikat dengan satu merek produk atau jasa yang sejenis .
mengalami proses evolusi, revolusi, dan transformasi sosial yang sangat dominan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Kecanggihan telekomunikasi ini semakin berkembang kearah yang lebih baik bagai lorong waktu tanpa batas tanpa terhambat oleh waktu dan ruang dalam menghasilkan berbagai alat bantu yang berguna mempercepat laju pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, diantaranya kemajuan dalam bidang telekomunikasi yaitu kartu selular. Salah satu dari perusahaan komunikasi yang menawarkan pelayanan jasa dari kartu prabayar & pascabayar Telkomsel, seperti : simPATI, HALO, & As.
Kata Kunci: Brand Equity, Brand Community, Loyalitas Pelanggan
Kartu selular merupakan salah satu alat bantu komunikasi, tanpa kartu selular ini sebuah telepon genggam (handphone) tidak akan berarti apa – apa. simPATI merupakan kartu prabayar GSM
*) Dosen tetap Prodi Manajemen STIESA.
(Global System For Mobile Communication). Telkomsel untuk pertama kalinya mengeluarkan produk simPATI di Indonesia dan telah mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat, selain
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
45
46
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
karena pemunculannya yang pertama kali di Indonesia juga
CDMA yang semakin marak dipasar Indonesia. Mereka bersaing
didukung faktor : fitur yang lengkap, praktis, mudah, dan kualitas
merebut hati pelanggan dengan membuat terobosan baru
layanan jaringan yang luas & kuat menjadikan simPATI ini menjadi
dengan memberikan layanan yang segar untuk konsumen seperti
pilihan utama dalam berkomunikasi. Berikut data hasil survey dari
free talk (Mentari), SMS Murah Banget (Im3), dan yang terbaru
majalah Ponsel.
adalah tarif telepon sangat murah serta fitur – fitur
TABEL 1.1 JUMLAH PELANGGAN KARTU PRABAYAR DI INDONESIA No
Periode
Jumlah pelanggan
28-Apr-06
hampir serupa dengan layanan yang diberikan oleh kartu selular pada umumnya.
25,914,000
Terregristrasi 21,150,000
81,62
simPATI sebagai market leader mampu mendominasi pangsa
28-Apr-06
12,500,000
9,571,000
76,57
pasar saat ini dan dapat mempertahankan loyalitas pelanggannya
28-Apr-06
7,707,000
6,251,714
81,12
yang
4
PT EXCELCOMIN DO PT. MOBILE-8
28-Apr-06
1,242,797
881,818
70,95
5
PT.TELKOM
28-Apr-06
2,246,964
1,776,747
79,07
6
PT.BAKRIE TELECOM PT. SAMPOERNA PT. NATRINDO Total sementara
28-Apr-06
703,828
598,818
85,08
28-Apr-06
13,552
12,722
93,88
perusahaan
28-Apr-06
11,507
6,800
59,09
(2005:14) bahwa “Sebuah perusahaan tanpa pelanggan bukanlah
50,339,648
40,249,619
79,96
1 2 3
7 8
Nama Perusahaan PT. TELKOMSEL PT. INDOSAT
lain yang
%
Melihat fenomena di atas dapat dilihat bagaimana
masih
setia
dan
menggunakan
simPATI
dalam
berkomunikasi, walaupun di sisi lain tarif pulsa simPATI masih relative lebih tinggi dibanding produk sejenis lainnya. Konsumen adalah faktor terpenting yang harus senantiasa dikelola oleh perusahaan apabila ingin tetap eksis dan unggul dari Menurut
Risnadi
Hasudungan
Sitorus
sebuah perusahaan”. Itulah sebabnya, pelanggan adalah aspek yang
(Sumber : Ponsel, edisi 79:2006 :28)
lainnya.
paling
penting
bagi
setiap
perusahaan,
yang
akan
mengarahkan pada pencapaian loyalitas pelanggan, sehingga
Persaingan perusahaan kartu selular semakin sengit, salah
setiap keputusan akan cenderung memformulasikan strategi
satunya Indosat dengan slogan “Milik Indosat”. Produk Indosat
pemasarannya pada program yang diarahkan untuk membangun
yang beredar di masyarakat terdiri dari Mentari, Matrix, IM3 dan
loyalitas pelanggan.
StarOne. Selain itu pesaing lain seperti XL, 3, serta produk dari
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
47
48
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
Dalam memenuhi keinginan konsumen Telkomsel selalu
mengurangi ancaman ataupun hambatan terhadap saingan pada
terus berupaya dalam meningkatkan kualitas, manfaat serta
perusahaan kartu selular. Loyalitas pelanggan khususnya pada
keistimewaan (feature) pada produknya
pamakaian
diantaranya yaitu :
kartu
selular
simPATI
Telkomsel
adalah
selalu
layanan Telkomsel Call Me dapat mengirim pesan gratis pada saat
melakukan pembelian ulang, merasa puas & tidak ingin berpindah
pulsa tidak mencukupi untuk menelepon ataupun mengirim
ke kartu yang lain, merasa sangat nyaman serta respek, merasa
pesan, Digital Time Announcement, fasilitas untuk mengetahui
telah terikat dengan satu merek produk yang sejenis.
waktu seluruh dunia, 3G, MMs & GPRS fasilitas yang menyediakan
Tetapi kemunculan produk saingan lain yang mempunyai
mengirim pesan berupa gambar, transfer pulsa sesama simPATI, ,
keunggulan yang tak kalah kualitasnya, saling berebut konsumen
simPATIzone,
adanya fasilitas mobile data, serta keistimewaan
dengan cara ataupun teknik inovasi yang terus bervariatif dalam
yang dimiliki produk Telkomsel yang terkenal dengan jaringan
memenuhi & memanjakan para konsumen. kartu selular yang
sinyal terluas.
senantiasa bertambah haus akan kebutuhan dalam berkomunikasi.
merek
Beranekaragamnya fitur simPATI didukung dengan image
Untuk mengatasi hal tersebut dan tetap survive dalam waktu
tersebut
kedepan maka yang harus dilakukan oleh Telkomsel adalah
diharapkan
simPATI
dapat
diminati
oleh
pelanggannya, bila ekuitas merek yang kuat dimiliki Telkomsel
memfokuskan
khususnya pada simPATI, kemungkinan loyalitas pelanggan dapat
meningkatkan ekuitas mereknya supaya mempunyai nilai yang
tercapai. simPATI memiliki aspek nilai yang kuat dalam merek
tinggi, karena dalam brand equity yang kuat kemungkinan akan
didukung oleh fitur unik dan istimewa yang membuat berbeda
menghasilkan loyalitas pelanggan yang baik & memang yang
dengan
memberikan
diharapkan oleh setiap perusahaan manapun, tetapi untuk
keuntungan potensial bagi perusahaan yang bergerak pada kartu
mewujudkan hal ini tentunya tidak mudah karena faktor-faktor
selular khususnya Telkomsel, menjadi meningkat dan loyalitas
yang berkaitan dengan
konsumen dapat diraih.
memiliki keunggulan & kekuatan yang akhirnya
merek
lain
diharapkan
selalu
dapat
tujuan
utama
bagaimana
membangun
dan
brand equity adalah faktor yang telah akan menjadi
Ukuran loyalitas bagi suatu pelanggan tidak akan dengan
asset bagi perusahaan karena akan menciptakan loyalitas
mudah memindahkan pembeliannya pada produk atau jasa lain
pelanggan yang merupakan tujuan dari setiap perusahaan. Untuk
yang sejenis, dan bila suatu loyalitas meningkat maka akan
itu Telkomsel kedepannya berusaha untuk menjadi Service Leader
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
49
50
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
menghadapi persaingan sesama kartu selular dalam hal pelayanan
tercipta komunikasi yang sinergis dengan pelanggannya. Hal ini
yang terbaik.
harus dilakukan agar simPATI mengetahui apa sebenarnya yang
Walaupun kartu selular ini hampir seragam menawarkan
diinginkan pelanggan akan kebutuhannya. Ini tidaklah mudah
layanan tetapi untuk lebih tepat dalam membidik pelanggan
karena setiap pelanggan mempunyai keinginan yang berbeda dan
mereka menawarkan fitur yang beraneka ragam dan tentunya
untuk menjalankan strategi pemasaran dalam mendapatkan
pasti berbeda dengan fitur yang dimiliki oleh produk saingan,
pelanggan
dengan adanya hal ini maka diharapkan konsumen tertarik.
menyatukan setiap pelanggan dalam satu wadah, yaitu komunitas
Sebenarnya yang menjadi dasar aktiva dari kekuatan yang dimiliki
merek. Di dalam komunitas merek (Brand Community) menjadi
oleh merek pada suatu produk atau jasa adalah loyalitas
jalan yang baik dalam mengkomunikasikan antara keinginan
pelanggannya. Tetapi hal di atas belumlah cukup untuk tetap
pelanggan
mempunyai pelanggan yang loyal, selain harus mempunyai brand
memudahkan perusahaan untuk dapat memahami loyalitas
equity yang tinggi, strategi yang jitu harus tetap dilakukan.
pelanggan melalui komunitas merek yang menjadi wadah dalam
simPATI dalam hal ini merupakan merek yang telah dikenal luas
menyatukan tali yang erat antara perusahaan dengan pelanggan
oleh masyarakat, sehingga bila menyebutkan simPATI
akan
adalah cara yang optimal untuk memudahkan perusahaan
mudah diingat sebagai kartu selular , dan setelah itu diasosiasikan
mempunyai pelanggan yang loyal, merasa sangat nyaman serta
menurut pengalaman selama memakai simPATI, dengan sinyal
respek, merasa telah terikat dengan satu merek produk atau jasa
yang kuat
yang sejenis .
layanan dapat dinikmati pada daerah terpencil
yang
loyal
dengan
diperlukan
perusahaan.
pendekatan
sehingga
hal
yang
ini
akan
akan
sekalipun, berarti persepsi kualitas telah terwujud. Kualitas sinyal
simPATI harus dapat memiliki brand equity yang tinggi,
yang kuat & market leader merupakan modal utama yang dimiliki
dan juga dapat membuat hubungan yang baik seperti relation
simPATI untuk memperoleh keterikatan pelanggan. Hal ini
ship dengan pelanggannya sehingga komunikasi dapat terjalin
diwujudkan simPATI dengan meraih penghargaan sebagai Top
dengan baik melalui brand community yang terbentuk merupakan
Brand dari Gabungan Perusahaan Kartu Selular Indonesia.
strategi pemasaran yang tepat agar dapat menciptakan loyalitas
Upaya Telkomsel melalui layanan jasa kartu selularnya
pelanggan.
harus dapat mempunyai strategi pemasaran yang baik agar
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
51
52
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
aset lainnya. Seperti paten, merek dagang, dan hubungan jaringan distibusi.
2. Pembahasan Teoritis 2.1. Brand equity Persaingan globalisasi semakin cepat berkembang dalam
Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, semakin kuat
pengembangan produk dan merebut pangsa pasar. Salah satu aset untuk mencapai hal itu adalah merek produk yang dewasa ini berkembang menjadi sumber aset terbesar yang bersandar pada loyalitas
pelanggan.
Beberapa
peneliti
melihat
bahwa
“Keunggulan suatu merek akan memiliki umur yang melebihi produk itu sendiri serta fasilitas lain yang dimiliki oleh suatu perusahaan” (Kotler & Amstrong,2003:327). Dalam kondisi pasar yang kompetitif, prefensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan pemasaran dan merupakan pertempuran persepsi konsumen dan tidak sekedar pertempuran produk. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek dan memahami perilaku merek. Merek yang prestisius memiliki ekuitas yang kuat. “ Brand equity merupakan seperangkat asset dan liabilities merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah nilai dari produk atau jasa pada perusahaan maupun pelanggan” (Darmadi Durianto, Sugiarto & Tony Sitinjak, 2004:4), sedangkan Kotler & Amstrong (2003:350) mengemukakan ekuitas
daya tariknya untuk membuat konsumen mengkonsumsi produk tersebut dan hal ini menjadikan perusahaan meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Dengan demikian pemahaman tentang elemen-elemen
ekuitas
merek
dan
perilaku
merek
serta
pengukurannya sangat diperlukan untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek dan selanjutnya menjadi yang terkuat dipasaran. Brand equity yang tinggi juga diharapkan memberikan sejumlah keuntungan kompetitif seperti perusahan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi, selain itu juga membuat perusahaan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka mempunyai merek tersebut, dan dengan tercapainya brand equity yang tinggi perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya karena merek tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi oleh pelanggannya. Ilustrasi tersebut menjelaskan
merek (brand equity) :
merek berperan penting sebagai asset prestisius bagi perusahaan. Nilai suatu merek berdasarkan seberapa kecil merek tersebut mempunyai loyalitas merek, kesadaran konsumen akan nama merek kualitas yang dipersepsikan, asosiasi merek dan berbagai Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
Kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan membangun persepsi melalui ekuitas
53
54
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
merek yang kuat yang diharapkan dapat membentuk brand
proses yang akan menuju pada loyalitas. Menurut Risnadi
platform (landasan merek) dan mampu menciptakan loyalitas
Hasudungan Sitorus (2005:14) : “Pendekatan budaya dalam
pelanggan terhadap produk tersebut dalam jangka waktu yang
menciptakan komunitas merek sebagai barometer loyalitas
lama.
Menurut David A.Aaker (Managing Brand Equity,1991)
konsumen” dari hal tersebut dapat diartikan bahwa dengan
dikutip dalam Darmadi Durianto (2004:4), brand equity dapat
terciptanya komunitas merek maka akan terwujud loyalitas
dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu: ”Brand awareness
konsumen. Membangun brand community dapat dilakukan
(kesadaran merek), brand association (Asosiasi merek), perceived
melalui pendekatan budaya, sosial, pribadi, & psikologis. Menurut
quality (persepsi kulalitas merek), brand loyality (loyalitas merek),
Kotler
dan other proprietary brand assets.” Ekuitas merek (brand equity)
mempengaruhi tingkah laku konsumen itu terdiri dan budaya,
merupakan cerminan dari berbagai keunggulan dalam suatu
sosial, pribadi, dan psikologi”. Dalam pemasaran dilakukan
produk atau jasa yang semuanya ini mengarah pada pencapaian
segmenting yang akan membuat perusahaan dapat memfokuskan
loyalitas pelanggan yang memang merupakan fokus yang sangat
siapa yang akan menggunakan produknya sehingga akan dapat
penting dalam dalam setiap perencanaan pemasaran.
dibuat strategi pemasaran yang tepat, untuk itu perusahaan yang paham
&
akan
Amstrong
pelanggan,
(2001:197),
”Faktor–faktor
meminimalisasi
yang
keanekaragaman
pelanggan dalam satu komunitas yang disebut brand community
2.2. Brand Community Brand community merupakan kumpulan dari orang-orang
Pengguna kartu simPATI
disatukan ke dalam kelompok atau
yang memakai atau menggunakan suatu produk atau jasa yang
wadah yang sama yaitu komunitas merek dalam simPATI yang di
sama, hal ini merupakan salah satu strategi dari perusahaan untuk
beri nama simPATI zone, yaitu kelompok konsumen yang setia
dapat berkomunikasi dengan pelanggannya sehingga perusahaan
menggunakan produk atau jasa pelayanan Telkomsel melalui
dapat memahami apa yang menjadi keinginan pelanggannya. Hal
simPATI. Komunitas merek dapat menjadi suatu keuntungan yang
ini tentunya tidak mudah karena pelanggan berasal dari latar
kompetitif yang sangat berarti, sebab pelanggan tidak hanya
belakang, budaya yang berbeda, dan dampak dari itu semua akan
menikmati layanan dari produk / jasa, tapi juga memperoleh
menimbulkan perilaku yang juga berbeda pula. Dalam mencari
banyak pengalaman dari seluruh aktivitas yang dilakukan
solusi atas masalah tersebut harus ditemukan solusi yang tepat &
komunitas tersebut. Melihat hal itu berarti komunikasi antara
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
55
56
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
perusahaan dengan pelanggan dapat tercipta, dan pada sisi lain
puas & tidak ingin berpindah ke kartu yang lain, merasa sangat
membuat perusahaan mengetahui dengan jelas apa yang
nyaman serta respek, dan merasa telah terikat dengan satu merek
diinginkan oleh pelanggan sehingga akan lebih meningkatkan
pada produk yang sejenis dan diharapkan menjadi aset strategis.
rasa nyaman, kepercayaan serta kesetiaan dapat tercapai.
Menurut Kotler (2001:85) menyatakan :
Apabila perusahaan ingin mengkomunikasikan ide secara cepat dan efisien dapat mewujudkan strategi penempatan posisi melalui sejumlah alat pemasaran, yaitu : tempat, fasilitas, simbol / merek, karyawan, materi komunikasi, dan harga”.
2.3. Loyalitas Pelanggan Loyalitas merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada suatu produk yang memiliki nilai ekuitas yang kuat, dari gambaran tersebut sudah jelas bahwa pelanggan tidak akan beralih pada produk lain yang sejenis, walaupun merek pada produk
tersebut
didapati
mengalami
perubahan
,
baik
menyangkut harga ataupun atribut dari produk yang berubah. Lovelock (1996:584) mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan mencakup 3 hal yang dianggap penting sebagai respon berupa kepuasan pelanggan, yaitu :
“Repurchase tindakan pembelian
ulang, Retention yaitu sikap yang terus mengingat terhadap suatu
Dengan demikian brand equity merupakan aset yang dapat memberikan nilai tersendiri di mata pelanggannya dalam menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi yang terkait dengan produk simPATI dan merek Telkomsel. Brand equity dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu yang dapat mempertinggi tingkat loyalitas pelanggan.
merek / fanatik terhadap merek tersebut & Referall yaitu tindakan mengajak orang lain untuk menggunakan merek atas produk tersebut “. Selain itu juga dengan melihat respon yang diberikan oleh pelanggan kita dapat melihat tingkatan pelanggan yang memiliki perbedaan pada tingkat kesetiaannya pada suatu produk atau jasa.
Menurut David.A.Aaker (2004:5) menerangkan “Semakin kuat ekuitas merek suatu produk atau jasa, semakin kuat daya tariknya untuk membuat konsumen mengkonsumsi produk tersebut
dan
Pentingnya
menciptakan
loyalitas
loyalitas pelanggan
yang
merek
yang
tinggi”.
merupakan cerminan
perasaan individu yang sesuai dengan imbalan yang diperoleh
Loyalitas pelanggan khususnya pada pamakaian kartu selular simPATI adalah selalu melakukan pembelian ulang, merasa
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
57
konsumen dari produk simPATI terhadap pengorbanan yang dilakukannya. Oleh karena itu Loyalitas pelanggan sesudah
58
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
kesadaran konsumen akan nama merek kualitas yang dipersepsikan, asosiasi merek dan berbagai aset lainnya. Seperti paten, merek dagang, dan hubungan jaringan distibusi.
pembelian tergantung dari kinerja penawaran dibandingkan dengan harapannya. Upaya penting yang dilakukan perusahaan untuk menjadi unggul adalah dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam layanan, fasilitas dan citra merek yang baik. Perusahaan harus memberikan citra merek yang terbentuk dari unsur-unsur equitas merk yang mampu memberikan sesuatu hal yang terbaik dan melihat kesesuaian aktivitas operasionalnya dengan harapan pelanggan sehingga pelanggan merasa loyal terhadap produk tersebut.
Melihat hal tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa brand equity yang dimiliki oleh suatu produk atau jasa sangat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Brand equity yang tinggi akan mempunyai pengaruh yang tinggi pula terhadap loyalitas pelanggan yang diraih, begitupun sebaliknya brand equity yang rendah akan berpengaruh pada penurunan terhadap
2.4. Pengaruh Brand Equity & Brand Community Terhadap Loyalitas Pelanggan
loyalitas pelanggan sehingga produk atau jasa tidak dapat bersaing dengan produk atau jasa sejenis lainnya.
Brand equity merupakan nilai yang terkandung pada suatu produk atau jasa, yang memiliki keunggulan yang harus dimiliki
setiap produk atau jasa yang ingin memperoleh
pelanggan tujuan utama setiap perusahaan. Seperti yang telah dikemukakan oleh Darmadi Durianto, Sugiarto & Tony Sitinjak (2004:4), “ Brand equity merupakan seperangkat asset dan liabilities merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah nilai dari
produk atau jasa pada
perusahaan maupun pelanggan”, sedangkan Kotler & Amstrong (2001:350) mengemukakan ekuitas merek (brand equity) :
perusahaan supaya
terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan sehingga dengan komunikasi yang baik membuat perusahaan menjadi mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh pelanggan, yaitu merasa nyaman dan terpenuhi apa yang menjadi keinginannya, meningkat
dan
lagi
diharapkan
tingkat
membuat
kesetiaannya.
pelanggan
Pendekatan
lebih dalam
menciptakan komunitas merek dilakukan melalui pendekatan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen seperti yang dikemukakan oleh Kotler & Amstrong (2001:197) “Faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen itu terdiri
Nilai suatu merek berdasarkan seberapa kecil merek tersebut mempunyai loyalitas merek,
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
Komunitas merek diciptakan oleh
dari budaya, sosial, dan pribadi”. Terbentuknya komunitas merek
59
60
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
diharapkan mempunyai pengaruh terhadap terciptanya loyalitas
suatu merek, Tidak mau berpindah pada merek lain), Referall
pelanggan, dan hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
(Mengajak orang lain untuk memakai merek yang sama
suatu hubungan yang baik dengan pelanggan melalui relation
/merekomendasikan)
ship. Mempelajari tingkah laku konsumen atau pelanggan harus dilakukan oleh perusahaan yang berorientasi pemasaran sehingga
3.2. Saran 1.
memungkinkan memahami pelanggan yang berbeda – beda.
Pelayanan yang lebih berkembang mengikuti perkembangan zaman, tarif pulsa lebih turunkan lagi sehingga konsumen simPATI akan lebih dapat merasakan kepuasan dari produk simPATI dan hal ini juga merupakan cara untuk tetap
3. Kesimpulan dan Saran
menjaga dan meningkatkan jumlah dari pelanggan kartu
3.1. Kesimpulan
simPATI tersebut.
Berdasarkan paparan diatas penulis menarik kesimpulan 2.
sebagai berikut :
Kepada GeraiHALO agar lebih merealisasikan pelayanan, keramahan serta kesesuaian dengan harapan pelanggan.
1.
Brand Equity dapat berupa Brand awareness (kesadaran merek),
Adanya even yang membuat simPATI dekat dengan
Brand association (Harga, Pesaing produk / jasa,
masyarakat Subang, seperti acara berlibur bersama, temu
Pengguna / konsumen), Perceived quality (Pelayanan, Manfaat,
kangen zoner, talk show, family gathering sehingga
Fitur), Brand loyalty (Kesetiaan pada sebuah merek), 2.
simPATIzone di kota Subang bisa lebih terealisasi dan
Brand Community berupa Budaya (Tradisi, Wilayah geografis),
bermanfaat
Sosial (Kelompok keanggotaan, Kelompok acuan, Keluarga, Peran & status), Pribadi (Pekerjaan, Gaya hidup, Kepribadian / konsep diri), Psikologis (Motivasi, Persepsi, Pengetahuan, Keyakinan & sikap) 3.
Loyalitas pelanggan berupa Repurchase (Tindakan pembelian ulang, Pembelian yang teratur), Retention (Mengingat terus
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
61
62
Brand EquityVolume dan Brand Community (Daeng M)2006 Dimensia, 3 Nomor 3 September
barometer loyalitas konsumen “ Wawasan Tri Dharma No 2 tahun XVIII September.
DAFTAR PUSTAKA Adi Nugroho, 2002, Perilaku konsumen, Jakarta Timur, Studio press A.B Susanto & Himawan Wijanarko , 2004, Power Branding, Jakarta Selatan, Quantum Bisnis & Manajemen
Schiffman, Kanuk 2004. Perilaku Konsumen, Jakarta, PT Indeks Kelompok Gramedia Shimp, Terence 2000. Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1 Edisi Kelima, Jakarta, Erlangga
Buchari, Alma. 2002. Pengantar Bisnis. Bandung, Alfabeta Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta Darmadi
Durianto, Sugiarto, Tony Sitijak, 2004, Strategi Menaklukan Pasar, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Engel, Bladewell, & Miniard,1994, Perilaku Konsumen, Jakarta Barat, Binarupa Aksara
Sutrisno Hadi, 2001, Metodologi research, Jilid 1 UGM Stoner, A.F. Freedman Edward, R. JR, Gilbert R. Daniel. 1996. Manajemen. Jakarta: PT. Prenhalindo. www. Telkomsel. Co.id
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2000, Dinamika Pemasaran, Yogyakarta J & J learning Kotler & Amstrong, 2003, Manajemen Pemasaran, Jakarta PT.Indeks Kelompok Gramedia Kotler, Philip, 2005 Manajemen Pemasaran, edisi ke sebelas Milenium, PT Indeks Kelompok Gramedia Majalah Newsletter, edisi 4 April 2007 Masrun, 2005, Reliabilitas dan Cara – cara Menentukannya, UGM Ratih
hurriyanti, 2005 Bauran Pemasaran Konsumen, Bandung Alfabeta
&
Loyalitas
Risnadi Hasudungan Sitorus.2005. Jurnal “ Pendekatan budaya dalam menciptakan komunitas merek sebagai
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M)
63
64
Brand Equity dan Brand Community (Daeng M) Dimensia, Volume 3 Nomor 3 September 2006