PENGARUH KAMPANYE IKLAN “#GODISCOVER” TERHADAP BRAND POSITIONING simPATI
Dania Anindhita Mia Angeline, S.Kom M.M Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara University Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia
[email protected]
Abstract The purpose of this study is to determine the relation and the effect between the advertising campaign "#GoDiscover" against Brand Positioning simPATI. The methodology used for this research is quantitative research methodology. The data analysis in this study is using a Likert scale, while data testing is using validit test, reliability, normality and correlation analysis which aim to determine the relationship and coefficient determination. To determine the effect, regression analysis, hypothesis testing as well as for counting data process, we use SPSS 20 program. Sampling technique used is non-probability sampling, by using purposive sampling method. Samples selected with predetermined criteria. This research was conducted by distributing questioners to 130 respondents, and most respondents were male. Results from this study is that there is a considerable influence #GoDiscover Ad Campaign to Brand Positioning simPATI that is equal to 62 %, and by 79 % correlation Ad Campaign #GoDiscover to Brand Positioning simPATI. Results of meaning are rejected and are hypothesis testing showed that accepted.Thus it can be concluded that there is a strong enough influence between advertising campaign simPATI #GoDiscover to Brand Positioning. (DA) Keyword : Brand Positioning, Kampanye Iklan, simPATI
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan pengaruh antara kampanye iklan “#GoDiscover” terhadap brand positioning simPATI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan skala likert, sedangkan pengujian data dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas, normalitas, dan analisis korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan koefisien determinasi. Untuk mengetahui pengaruh, analisis regresi,
uji hipotesis serta untuk proses penghitungan data, dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel dipilih dengan kriteria-kriteria yang sesuai dengan yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 130 responden.Responden terbanyak dari penelitian ini adalah laki-laki. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang kuat sebesar 79% Kampanye Iklan #GoDiscover terhadap Brand Positioning simPAT dan terdapat pengaruh yang cukup kuat bagi Kampanye Iklan #GoDiscover terhadap Brand Positioning simPATI yaitu sebesar 62%, I. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan bahwa , artinya ditolak dan diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat antara Kampanye Iklan simPATI “#GoDiscover” terhadap Brand Positioning. (DA) Kata kunci : Brand Positioning, Kampanye Iklan, simPATI
PENDAHULUAN Kampanye merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, yang di lakukan secara langsung kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun sebuah kampanye sering kali dilakukan menggunakan media massa sebagai perantaranya. Iklan dapat dipandang sebagai media informasi yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai suatu produk atau brand. Hal ini didukung oleh pernyataan Kothler dalam jurnal Analisis Keberhasilan Kampanye Iklan dalam Proses Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi (2010) bahwa iklan yang ditampilkan dapat berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya keberadaan suatu brand sehingga dapat membuat konsumen dapat terus menerus memikirkan brand tersebut. Iklan yang ditampilkan kini tidak lagi hanya menginformasikan mengenai penjualan produk yang ditawarkan tapi juga sekaligus sebagai bagian dari strategi pencitraaan dari suatu brand. Oleh karena itu fenomena yang kini dapat diperhatikan yaitu persaingan yang terjadi dalam dunia iklan dimana suatau brand sudah mengarah pada persaingan pencitraan yang nantinya mempengaruhi brand positioning. Terlebih lagi saat ini masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai apa yang dibutuhkan, sehingga mereka dapat dengan bebas menentukan mana brand terbaik yang akan dipilih sesuai positioning suatu brand tersebut. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang merupakan perusahaan di bidang telekomunikasi yang telah berdiri sejak tahun 1995, memiliki empat provider dengan kualitas jaringan terbaik. simPATI merupakan salah satu brand milik telkomsel yang memiliki banyak keunggulan. Diantaranya yaitu ada pada sinyal kuat, koneksi yang cepat, dan jangkauannya luas (jaringan roaming) dibandingkan dengan para kompetitornya. Alasan memilih simPATI sebagai objek penelitian dalam penulisan ini karena simPATI merupakan brand yang telah lama berdiri sejak 1997. simPATI selalu berusaha mengikuti kemauan dan tuntutan kebutuhan masyarakat saat ini. simPATI selalu melakukan berbagai inovasi dengan menawarkan fasilitas sesuai kebutuhan masyarakat. simPATI sendiri telah menciptakan kesadaran masyarakat terhadap brandnya, terbukti dari bagaimana simpati telah mendapatkan penghargaanpada ajang Top Brand Award dimana simPATI mendapatkan pengakuan sebagai layanan Mobile internet service terbaik selama 14 tahun berturut-turut (tertera pada website Telkom).
Disaat provider kartu selular lain berkampanye iklan paket internet murah, simPATI lebih memilih untuk melakukan kampenye iklan yang berhubungan dengan kebiasaan dari masyarakatnya, yaitu mengenai pemanfaatan waktu luang dengan menggunakan fasilitas Mobile internet berkualitas. Pada awal tahun 2015 ini simPATI mengeluarkan kampanye iklan yang bertemakan #GoDiscover, tema besar tersebut merupakan keberlanjutan dari sosialisasi brand proposition simPATI yang baru, dimana telkomsel pada tahun lalu baru mengeluarkan Loop yaitu sebuah produk kartu selular yang segmentasinya adalah anak sekolah dari umu 12-19. Dengan begitu segmentasi darikartu selular simPATI berubah menjadi 20-30 tahun. Dengan tema #GoDiscover simPATI sekaligus mengeluarkan tagline terbaru yang pada awalnya adalah “My simPATI My Style” menjadi “Your everyday discoveries”. Tema #GoDiscover sendiri merupakan gambaran tentang bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan waktu jeda yang dimiliki setiap harinya dengan melakukan penemuan baru, berupa informasi positif melalui mobile internet. Komunikasi yang dilakukan simPATI kepada masyarakat adalah persuasif. Dengan adanya kampanye iklan “#GoDiscover”, simpati berharap masyarakat dapat terinspirasi tentang hal-hal kecil disekitar mereka yang dapat di bagi kepada masyarakat lain. Dan ketika masyarakat mendengar kata “#GoDiscover” maka hal yang pertama yang teringat adalah brand simPATI bukan brand yang lain. Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas, penelitian ini ingin mengkaji mengenai: 1. Apakah terdapat hubungan antara kampanye iklan “#GoDiscover” terhadap Brand Positioning simPATI? 2. Apakah kampanye iklan “#GoDiscover” dapat mempengaruhi brand positioning simPATI? Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah tertera diatas, maka tujuan penelitian iniadalah: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kampanye iklan “#GoDiscover” terhadap Brand Positioning simPATI. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kampanye iklan “#GoDiscover” kepada Brand Positioning simPATI.
Landasan Konseptual Kampanye Iklan Menurut Leslie B. Snyder dalam buku Kiat dan Strategi Dimensi Komunikasi Public Relations Campaign (Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, 2007, p. 23) “A communication campaign is an organized communication activity, directed at a particular audience, for a particular periode of time to achieve a particular goal”, yaitu dapat diartikan bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, yang di lakukan secara langsung kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Mengembangkan Kampanye Iklan Menurut Philip Kotler dan Kevil Lane Keller (Keller & Kotler, 2009, p. 246) dalam perancangan dan mengevaluasi sebuah kampanye iklan, sangatlah penting untuk membedakan strategi pesan apa yang akan disampaikan oleh iklan tentang merek dan
strategi kreatif mengenai bagaimana iklan mengekspresikan tuntutan merek. Sehingga kampanye iklan berisi ilmu sekaligus juga seni. Terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh pengiklan untuk mengembangkan suatu strategi pesan: 1. Melahirkan dan mengevaluasi pesan: Merupakan hal yang penting untuk melahirkan sesuatu yang segar dan mencegah menggunakan daya tarik, yang akan menimbulkan posisi yang sama seperti yang lain. Saat ini, terdapat banyak sekali iklan mobil yang memiliki kesamaan dalam pesan. Rata-rata dalam sebuah iklan terdapat sebuah mobil yang dipacu dengan latar di daerah pegunungan dengan medan yang menanjak. 2. Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif: Melihat dampak yang diakibatkan karena adanya sebuah iklan tidak tergantung hanya pada apa yang dikatakan, namun lebih kepada bagaimana dikatakan. Dalam mempersiapkan kampanye iklan, pengiklan lebih dulu menyiapkan pernyataan strategi teks (copy Strategy statement) yang didalamnya menjelaskan tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang diinginkan seperti apa. 3. Menetapkan media dan mengukur efektivitas: Setelah proses memilih pesan, tugas yang dilakukan pengiklan selanjutkan adalah memilih media mana yang digunakan untuk menyampaikannya iklan tersebut. Dalam tahapan disini adalah memutuskan jangkauan apa yang diinginkan, frekuensi, dan dampaknya.
Dapat disimpulkan, bahwa kampanye iklan terbaru simPATI yang bertemakan “#GoDiscover” telah melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan strategi pesan. Yaitu dengan melahirkan suatu ide baru dengan mengangkat penggunaan waktu jeda yang dimiliki masyarakat sehari-harinya dengan menemukan informasi positif dalam kegiatan yang sedang dijalani melalui mobile internet. Kemudian ide tersebut di kembangkan dnenga pelaksanaannya kreatif, dengan membuat dua versi iklan yang berlatar di Gym dan Fitting room. Dan setelah itu simPATI memilih media apa yang digunakan untuk mengeluarkan kampanyenya yaitu Media elektronik, media cetak, media luar ruang, dan media baru. Model SUPER “A” Dalam buku (Hakim, 2006, pp. 49-63), terdapat rumus iklan baik yang disebut SUPER “A”. Rumus SUPER “A” dipergunakan karena kondisi masyarakat saat ini yang over-communication. Rumus SUPER A juga memperhatikan rencana strategi pemasaran, segmentasi konsumen,dan juga menyangkut ciri dan fungsi produk yang diiklan kan (Jaiz, 2014). Elemen – elemennya adalah: 1) Simple(S) Simple disini diartikan sederhana dan mudah di pahami. Untuk brand baru kesederhanaan ini dipahami sebagai “dapat dimengerti dengan sekali liat”. Untuk produk yang sudah mapan, kesederhanaan dipahami dengan tidak berlebihannya suatu elemen, namun tetap komunikatif.
2) Unexpected (U) Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak terduga, di luar bayangan
3)
4)
5)
6)
sehingga pada saat melihat iklan pertama kali khalayak akan berdecak kagum. Iklan seperti ini akan selalu diingat dan menjadi top of mind, paling tidak dalam segmentnya. Persuasive (P) Persuasif disebut juga dengan upaya membujuk seseorang, untuk melakukan apa yang kita inginkan. Iklan persuasif mampu menggerakan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand dan tertarik untuk mencobanya. Entertaiment(E) Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi atau perasaaan konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terhatu. Iklan seperti itu mampu mengangkat rasa simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan. Relevant (R) Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak harus lugas, yaitu langsung menunjukan bahwa isi iklan tersebut mengajak agar konsumen segera menggunakan produk atau jasa dari brand yang kita tawarkan. Iklan yang baik harus menggunakan berbagai gaya berbahasa: asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan lain-lain. Namun isi iklan harus relevan. Acceptable (A) Acceptable atau penerimaan sangatlah berkaitan dengan budaya yang berlaku di masyarakat. Membandingkan secara langsung produk competitor dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat diterima oleh masyarakat. Begitu juga dengan iklan yang menampilkan kekerasan.
Brand Positioning Menurut (Kotler, Philip, & Armstrong, 2012, p. 49) positioning merupakan tindakan untuk menepati tempat yang jelas, khas, dan diinginkan oleh produk pesaing dalam benak target konsumen. Pemasar merencanakan posisi yang bisa membedakan produk mereka dengan merek pesaing dan memberi produk keuntungan dalam target pasar mereka. Pendekatan Positioning Terdapat tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning, yaitu: 1) Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute positioning), yaitu jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan. pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus dilandaskan pada 7 kreteria khusus, namun dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 kriteria yaitu sebagai berikut : 1. Importence yang dimaksudkan disini merupakan atribut yang memiliki nilai di mata sebagian besar pelanggan. 2. Distinctiveness yaitu atribut yang ada pada brand tidak ditawarkan perusahaan lain atau pesaing. Dapat juga dengan cara penyampaiannya yang dikemas berbeda dibandingkan pesaing. 3. Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul dari pada caracara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. 4. Communicability artinya atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat memahaminya dengan mudah. Dalam menyampaikan atribut atau
pesan kepada konsumen, menggunakan komunikasi yang jelas sehingga masyarakat dapat memiliki pemahaman yang sama dengan apa yang ingin disampaikan oleh perusahaan. 5. Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para pesaing.Atribut merupakan keunggulan milik perusahaan yang dibedakan dari produk milik perusahaan lain, sehingga perusahaan harus bisa menciptakan sesuatu yang sulit ditiru oleh pesaing. Ini artinya produk perusahaan memiliki kecenderungan untuk dipilih oleh konsumen karena atribut atau manfaat yang tidak mudah ditiru dan tidak dimiliki oleh produk pesaing. 6. Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar perbedaan/keunikan atribut tersebut. Setiap tambahan biayaatas karakteristik khusus diperpanjang sepadan nilai tambahannya. 7. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut. Indikator atribut yang digunakan untuk mengetahui keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah Impotance, Distinctiveness, Superioritas, dan Communicability. 2) Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning), yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. 3) Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use/application positioning). Seperti misalnya Yogurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan. 4) Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu mengaitkan sebuah produk dengan kepribadian atau tipe pemakainya (segmentasi). Misalnya sony memiliki berbagai macam model yang ditunjukan kepada bermacam-macam pemakai yang berbeda, mulai dari yang amatir hingga profesional. 5) Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning) , misalnya permen kopiko yang diposisikan sebagai sebuah kopi yang berbentuk permen, bukan permen rasa kopi. 6) Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama. 7) Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning). Yaitu pemanfaatan dalam menggunakan brand yang bersangkutan. Kerangka Pemikiran K Variabel X Kampanye Iklan 1. Simple 2. Unexpected 3. Persuasive 4. Entertaining 5. Relevant 6. Acceptable
Variabel Y Brand Positioning 1) Importance 2) Distinctivess 3) Superiority 4) Comunicabillity 5) Use/application positioning 6) User positioning 7) Benefit positioning
Variabel-variabel pada kerangka pemikiran dalam penelitian ini, diturunkan dari konsep Kampanye Iklan yang menggunakan rumus SUPER A yang terdiri dari Simple, Unexpected, Persuasive, Entertaining, Relevant, Acceptable dari Budiman hakim yang digunakan dalam variabel independent (variabel bebas). Dan konsep Brand Positioning yaitu Importance, Distinctivess, Superiority, Comunicabillity, Use/application positioning, User positioning, Benefit positioning yang diturunkan dari konsep yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono dan digunakan dalam variabel dependent (valiabel terikat). Jadi, indikator-indikator pada kampanye iklan mempengaruhi indikator-indikator yang ada pada brand positioning.
METODE PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau pendekatan positivistik. Pendekatan ini dikatakan sebagai pendekatan positivistik karena berlandaskan pada filsafat posivisme. Merupakan metode ilmiah karena memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode penelitian ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka yang dianalisa menggunakan statistik. (Sugiyono, 2010, p. 7) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal yaitu digunakan untuk membandingkan dua variabel atau lebih. Didalam penelitian ini terdapat hubungan sebab akibat dari variabel dependen dan independen (Sugiyono, 2010, p. 37). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan survey ekspalanatif (Kriyantono, 2010). yang dilakukan untuk mengetahui tentang situasi atau kondisi tertentu atau apa yang mempengaruhi terjadi sesuatu. Dalam penelitian ini, jenis survey yang digunakan adalah survey ekspalanatif asosiasif karena bermaksud untuk menjelaskan suatu hubungan (korelasi) antar variabel. Adapun variabel Independen (X) atau dapat disebut juga variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam penelitian ini adalah Kampanye Iklan. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Brand Positioning simPATI. semua yang pernah melihat dan tau iklan simPATI yang bertemakan #GoDiscover di daerah Jakarta yang terbagi menjadi lima wilayah yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Karena populasi penelitian terlalu luas dan tak terbatas sehingga tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya dari responden yang memiliki kriteria tertentu yang pernah melihat kampaign iklan simPATI Go Discover tersebut. Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan teknik Nonprobability sampling. Dalam (Sugiyono, 2010) Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadika sampel. Teknik sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Dalam buku (Sugiyono, 2010) Purposive Sampling merupakan teknik sampel dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakandalam memilih sample dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang pernah melihat dan tau kampanye iklan simPATI #GoDiscover. Sample diambil dengan menggunakan rumus Ferdinand dan menghasilkan sample sebesar 130 dan peneliti menyebarkan kuesioner kepada 130 responden yang memiliki kriteria yang terlah ditentukan dan berdomisili di daerah Jakarta. Untuk pengumpulan data sekunder, peneliti melakukan studi pustaka melalui buku-buku teori maupun melalui internet. Untuk pengumpulan data primer, peneliti menggunakan survei kuesioner yang di sebarkan secara langsung dan juga melalui internet (googledocs) kepada
sample yang dituju. Adapun metode atau uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Validtas untuk dapat melihat apa yang semestinya diukur, uji Reliabilitas untuk menguji keabsahan data, uji Normalitas untuk menguji kenormalan distribusi data. Uji Korelasi untuk melihat hubungan antara kedua variabel, uji Determinasi untuk melihat pengaruh, dan uji Regresi untuk melihat pengaruh di masa yang akan datang antara kedua variabel dan uji T untuk melihat apakah hipotesis peneliti dapat diterima.
HASIL DAN BAHASAN Dalam menentukan validitas, valid atau tidaknya butir-butir pernyataan > maka pertanyaan tersebut dianggap valid. Sebaliknya, kuesioner, Jika jika < maka butir bertanyaan tersebtu dinyatakan tidak valid. Tingkat kesalahan yang digunakanpeneliti adalah sebesar 5% table sebesar 0,14. Reliabilitas memiliki sebuah arti yaitu suatu alat ukur memiliki kestabilan atau tidak berubahubah dapat diandalkan dan memiliki konsistensi. (Kriyantono, 2010, p. 145) Suatu instrument bisa dikatakan reliable bila Alpha Cronbach atau >0,60, ketentuan nilai Cronbach’s Alpha harus positif dan tidak boleh negatif, selain itu hasil penghitungan harus sama atau lebih besar dari nilai standarnya yaitu sebesar 0,06.Apabila butirbutir pernyataan tersebut bernilai sesuai ketentuan yang disebutkan, maka baru dapat dinyatakan reliable. variabel X. Berikut adalah hasil No. Pertanyaan
Keterangan
0,631 1 0.14 Valid 0,619 2 0.14 Valid 0,680 3 0.14 Valid 0,579 0.14 Valid 4 0,704 5 0.14 Valid 0,708 6 0.14 Valid 0,724 0.14 Valid 7 0,799 0.14 Valid 8 0,722 9 0.14 Valid 0,783 10 0.14 Valid 0,712 11 0.14 Valid 0,779 12 0.14 Valid menggunakan tingkat kepercayaan 95% untuk jumlah sampel 128 responden. Berikut adalah hasil No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6
variabel Y. Keterangan
0,696 0,696 0,751 0,763 0,711 0,441
0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,713 7 0.14 Valid 0,772 8 0.14 Valid 0,747 9 0.14 Valid 0,635 10 0.14 Valid 0,590 11 0.14 Valid 0,610 12 0.14 Valid 0,702 13 0.14 Valid 0,591 14 0.14 Valid menggunakan tingkat kepercayaan 95% untuk jumlah sampel 128 responden.
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items ,961 26
Keterang an Reliabel
Dari table di atas dapat terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha secara keseluruhan untuk variabel x dan variabel y sebesar 0,961, nilai Cronbach’s Alpha variabel x dan variabel y lebih besar dari nilai standar reliabilitas yaitu 0,06 maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan butir-butir pernyataan dari variabel x sudah reliable karena nilai variabel x dan variabel y 0,961 ≥ 0,06. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakan instrument yang digunakan dapat berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini di lakukan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual 130
N Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation Absolute
5,38120950 ,108
Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
,068 -,108 1,231
Asymp. Sig. (2-tailed)
,096
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari data di atas dapat di simpulkan didapatkan hasil bahwa alat ukur dalam penelitian ini berdistribusi normal. Karena angka Sig. Uji Kolmogorog Smirnov untuk kedua variable yaitu variable x dan y adalah 0,096 yang berarti lebih besar dari 0,05. Maka data dinyatakan berdistribusi normal.
Correlations x x
y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
130 ,791** ,000
y ,791** ,000 130 1
N 130 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
130
Dari table di atas dapat di simpulkan bahwa besar hubungan antara variable x dan variable y adalah sebesar 0,791. Berdasarkan table korelasi dan kekuatan hubungan, tingkat korelasi kedua variable dinyatakan kuat.dan kedua variable searah. Dengan begitu jika variabel kampanye iklan meningkat maka variable brand positioning akan ikut meningkat. karena kedua variable kuat dan searah maka Ho dinyatakan di tolak.
Model R 1 ,791a a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y
Model Summaryb Adjusted R R Square Square ,625 ,622
Std. Error of the Estimate 5,40219
Koefisien Determinasi Dari table diatas dapat dinyatakan nilai koefisien determinasi 0,625. Dimana variable Kampanye Iklan simPATI #GoDiscover dapat menjelaskan variable Brand Positioning sebesar 62,5%. Sedangkan 37,5 % dapat dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kampanye iklan “#GoDiscover” memiliki pengaruh yang kuat terhadap brand positioning. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh pada waktu yang akan datang antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil yang di dapat dalam uji regresi ini yang didapat dari perangkat lunak IBM SPSSStatistics 20 adalah sebagai berikut
Model 1 (Constant) X
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 10,896 3,167 ,929 ,064 ,791 Gambar Regresi
t 3,441 14,603
Sig. ,001 ,000
Analisi regresi linier sederhana. Berdasarkan table diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y= 10.896 + 0,929 X Persamaan tersebut menunjukan koefisien regresi variable independen berpengaruhi positif terhadap variable dependen. Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1 (Constant) X
B Std. Error Beta 10,896 3,167 ,929 ,064 ,791 Gambar Uji Hipotesis
t 3,441 14,603
Sig. ,001 ,000
diterima, jika : , sehinga ditolak. Sebaliknya, ditolak, jika : , maka diterima. Berdasarkan analisis SPSS terdapat hasil uji sebagai berikut. Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebesar 14,603 pada tingkat dengan signifikasi 0.000. Angka tersebut kemudian dibandingkan dengan derajat kebebasan sebesar 128 sebesar 1,666. Karena artinya diterima. ditolak dan Berdasarkan gambaran umum responden penelitian ini, mayoritas respondennya berusia 23-25, kelompok usia dalam penelitian ini di bagi menjadi empat, ke empat kelompok usia tersebut telah disesuaikan dari segmentasi simPATI yaitu dari usia 20-30 tahun. Pengelompokan usia dilakukan agar hasil dari kampanye iklan lebih spesifik. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah laki-laki. Profesi dari responden kebanyakan adalah Pegawai Swasta. Dan pengguna kartu simPATI sendiri cukup banyak dibandingkan dengan non-pengguna. Penelitian ini mengkaji keterkaitan dua buah variabel yaitu Kampanye Iklan dengan variabel Brand Positioning. Brand Positioning, merupakan persepsi masyarakat tentang Brand simPATI melalui atribut dan cirri khasnya.. Uji korelasi dalam penelitian ini adalah 0,791 dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel sebesar 79,2 %, dan hasilnya tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel independent dan variabel dependent. Hubungan keduanya bersifat positif, artinya jika respon positif dari masyarakat terhadap Kampanye Iklan #GoDiscover akan membawa dampak terhadap Brand Positioning secara keseluruhan pula. Berdasarkan uji statistik koefisien determinasi bernilai 0,625, dan dapat disimpulkan bahwa kampanye iklan simPATI #GoDiscover memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Brand Positioning yaitu sebesar 62,5 %. Artinya, simPATI harus memperhatikan kampanye iklan yang akan dibuat diwaktu yang akan datang karena hal tersebut dapat mempengaruhi brand positioning di masyarakat. Hubungan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sesuai dengan state of the art yang digunakan yaitu sebuah efektifitas kampanye iklan dapat mempengaruh persepsi. Seperti dalam jurnal milik Dion Dewa (2010), hasilnya iklan sebagai salah satu alat komunikasi yang sering digunakan oleh perusahaan dalam hal
ini adalah brand, dianggap sebagai media yang paling efektif untuk menyebarkan suatu informasi baru.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan sebesar 0,792 antara Kampanye Iklan “#GoDiscover” terhadap Brand Positioning simPATI. Hubungan sebesar 79% merupakan hubungan yang kuat. Terdapat pengaruh sebesar 0,625 antara Kampanye Iklan “#GoDiscover” terhadap Brand Positioning simPATI. Dengan begitu, terdapat pengaruh yang cukup kuat sebesar 62%. Peneliti juga memiliki beberapa saran untuk akademis, praktis, maupun umum untuk diantaranya: Saran Akademis Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran akademis yang dapat menjadi perhatian untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini kiranya dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa agar dapat menambah wawasan tentang studi penelitian komunikasi dan dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi, yang berkaitan dengan kampanye iklan dan brand positioning. 2. Penelitian selanjutnya akan lebih berdampak jika waktu penelitiannya memiliki kurun waktu yang lebih lama, sehingga hasil penelitian akan lebih maksimal dibandingkan penelitian saat ini. 3. Penelitian selanjutnya juga akan lebih baik lagi bila membahas salah satu media saja, sehingga akan jauh lebih spesifik dan mendetail.
Saran Praktis 1. Untuk kedepannya, simPATI dapat terus melanjutkan kampanye iklan mengenai tema “#GoDiscover” yang merupakan kajian komunikasi, dan terus mengembangkan event-event yang terkait dengan “#GoDiscover” yang menarik perhatian. 2. simPATI lebih menekankan kepada usia produktif, dengan menunjukan simPATI merupakan provider yang dipergunakan oleh kalangan muda yang selalu memiliki waktu untuk berbagi informasi melalui mobile data. 3. Kedepannya tetap menggunaan talent iklan yang tidak menggunakan endorser, karena jauh lebih menghubungkan brand dengan khalayak. Sesuai dengan segmentasi target simPATI. Saran Umum 1. Penelitian ini kiranya dapat bermanfaat untuk masyarakat yang ingin mengetahui tentang kampanye iklan dan brand positioning. 2. Penelitian ini diharapkan menambah wawasan mengenai produk dan inovasi yang di lakukan oleh merek simPATI yaitu dengan kampanye iklan “#GoDiscover”.
DAFTAR PUSTAKA Hakim, B. (2006). Lanturan Tapi Relevan. Yogyakarta: Galang. Jaiz, M. (2014). Dasar- Dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Keller, K. L., & Kotler, P. (2009). Manajemen Pemasaran: Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip, & Armstrong. (2012). Principles of marketing 14th edition. New Jersey.
Kriyantono, R. (2010). Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Ruslan, R. (2007). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
RIWAYAT PENULIS Dania Anindhita lahir di Jakarta pada tanggal 25 Juli 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication – Public Relations pada tahun 2015.