Boks 1. Perkembangan Peta Perekonomian Sulawesi Tengah di Indonesia Wilayah Timur1
Sebagian kalangan melihat bahwa keberhasilan suatu daerah hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi saja. Sementara sebagian lagi mengacu pada tingkat pengangguran, kemiskinan dan indikator sosial ekonomi lainnya. Akan tetapi, sebagian masyarakat awam justru tidak melihat angka-angka pada indikator tersebut. Selama kebutuhan hidup mereka tercukupi dan mereka merasa sejahtera, mereka menganggap itulah indikator keberhasilan pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Untuk melihat sejauh mana tingkat kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah, maka dapat digunakan pendekatan pada indikator pertumbuhan ekonomi (PDRB), tingkat kemiskinan dan indeks pembangunan manusia (IPM). Selain itu perbandingan dengan provinsi lainnya di daerah yang memiliki karakteristik yang serupa juga penting untuk dilakukan agar dapat diketahui dimanakah posisi (peta) provinsi tersebut dan dapat mengadopsi best practice program dari daerah lainnya.
PDRB di Indonesia Wilayah Timur Provinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu entitas perekonomian di Indonesia wilayah timur memiliki peran yang cukup besar terhadap pertumbuhan wilayah ini secara agregat. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi dari BPS, rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah dalam kurun waktu dari tahun 2009 s.d. akhir triwulan III-2012 mencapai 8,96% (yoy) atau berada di urutan ke-3 dari 10 provinsi yang ada di Indonesia wilayah timur. Sementara Papua Barat dan Sulawesi Barat yang merupakan provinsi yang baru dikembangkan masing-masing berada di urutan pertama dan kedua.
1
Provinsi-provinsi di Indonesia Wilayah Timur diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
% (yoy)
% (yoy)
50
Sulsel
40
Sultra Sulbar
30
Sulteng
20
Sulut
10
Gorontalo Maluku
0 -10
1
2
3
4
1
2009 -20 -30
Sumber : BPS
2
3
2010
4
1
2
3
2011
4
1
2
2012
Maluku Utara Papua
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Sultra Sulbar Sulteng Sulut
Gorontalo Maluku 1
Papua Barat
Grafik 1 . Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi (%) Sulteng dan Provinsi Lain di Sulampua
Sulsel
2
3
2009
4
1
2
3
2010
4
1
2
3
2011
4
1
2
2012
Maluku Utara
Sumber : BPS
Grafik 2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi (%) Sulteng dan Provinsi Lain di Sulampua (minus Papua dan Papua Barat)
Berdasarkan share PDRB, Sulteng berada di urutan ke-4 setelah Sulsel, Papua dan Sulut (rata-rata tahun 2008 s.d. Tw II 2012). Berdasarkan trennya, Sulteng memiliki share terhadap Sulampua yang cenderung meningkat. Secara sektoral, sektor PHR dan bangunan Sulteng cenderung mengalami peningkatan share terhadap PDRB sedangkan sektor pertanian dan sektor industri pengolahan cenderung mengalami penurunan. Berkaca pada kondisi tersebut, pemerintah sebaiknya tetap meningkatkan kinerja sektor pertanian mengingat besarnya jumlah masyarakat yang bertumpu pada sektor ini. Setiap peningkatan produktivitas dan produksi pada kinerja sektor ini, dapat berdampak langsung terhadap penghasilan masyarakat. Data BPS menunjukkan bahwa, penduduk yang bekerja di sektor pertanian pada Februari 2008 sebesar 62,7%, menurun terus hingga menjadi 49,88% pada Agustus 2012. Hal ini menjadi feedback akan perlunya program-program di sektor pertanian yang lebih pro ke rakyat dan berujung pada meningkatnya produksi dan penghasilan yang dirasakan oleh petani. NTP provinsi Sulawesi Tengah sendiri saat ini masih berada di bawah 100 (indeks yang diterima lebih kecil dibandingkan indeks yang dibayar). Ke depan, selain mendorong produktivitas dan produksi berbagai komoditas unggulan Sulawesi Tengah, pemerintah daerah juga perlu mendorong investasi pabrik pengolahan yang dapat memberikan nilai tambah dari komoditas-komoditas tersebut.
100% 90% 80%
Papua Barat
13.00%
Papua
12.50%
Maluku Utara
70%
12.00%
Maluku
60%
11.50%
50%
Gorontalo
40%
Sulut
11.00%
30%
Sulteng
10.50%
20%
Sulbar
10%
Sultra
0%
Sulsel
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I II 2008
2009
2010
2011
2012
10.00%
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2008
2009
2010
Share PDRB Sulteng
Sumber : BPS
Linear (Share PDRB Sulteng)
Grafik 3 . Share PDRB Provinsi di Sulampua
2011
I
II
2012
Sumber : BPS
Grafik 4. Perkembangan Share PDRB Sulteng Terhadap PDRB Indonesia wilayah timur
Di sisi lain, sektor perbankan memberikan peran yang cukup besar terhadap perekonomian Sulawesi Tengah. Rasio kredit terhadap PDRB (harga berlaku) pada tahun 2011 mencapai 26,08%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2007 dengan rasio sebesar 20,30%. Kondisi ini juga bermakna bahwa potensi pengembangan perbankan di daerah ini juga masih sangat besar. Luasnya geografis provinsi Sulawesi Tengah, jumlah penduduk yang terus bertambah serta pertumbuhan ekonomi dan daya beli yang semakin meningkat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembangan sektor perbankan ke depan. Di lihat berdasarkan trennya, kinerja sektor perbankan di daerah ini sudah berada dalam track yang benar. Rata-rata pertumbuhan tahunan kredit dari tahun 2008 s.d. 2011 mencapai 25,18% lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan PDRB harga berlaku sebesar 17,61%. Dengan kondisi tersebut, diharapkan sektor perbankan dapat berkontribusi semakin besar dalam kemajuan perekonomian di provinsi terluas di Sulawesi ini. 0% 50,000 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 -
35% 20.30%
21.29%
22.93%
25.17%
26.08%
3% 2%
30%
Pertanian
0% 2%
Pertambangan
25%
Industri
20%
31%
15% 10%
57%
Listrik, Gas dan Air Konstruksi
5%
Perdagangan
0% 2007
2008
2009
2010
2011
Nominal PDRB (Berlaku)-Rp miliar
Nominal Kredit
Rasio Kredit thd PDRB Harga Berlaku
Pert. PDRB (Berlaku)
Pert. Kredit
Sumber : BPS & BI
Grafik 5 . Perkembangan Rasio Kredit Terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Tengah
4% 1%
Angkutan Jasa-Jasa
Sumber : BI
Lainnya
Grafik 6. Share Kredit Sektoral Perbankan Provinsi Sulawesi Tengah (tahun 2011)
Di akhir tahun 2012, perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tumbuh tinggi hingga 9,27% (yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 9,15% (yoy). Tingkat inflasi Sulawesi Tengah sendiri berada pada angka yang cukup moderat yaitu 5,87%(yoy). Tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada di atas inflasi berimplikasi pada
tab
masyarakat yang tentu akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
Kemiskinan dan Pembangunan Manusia Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang tinggi, tingkat kemiskinan di daerah ini juga menurun. Pada tahun 2011, tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 15,83%, turun cukup signifikan dari tahun 2007 sebesar 22,42%. Bila dibandingkan dengan tingkat kemiskinan provinsi lain di Sulampua, Provinsi Sulawesi Tengah berada di urutan 6 dari 10 provinsi yang ada. Berdasarkan rata-rata tingkat kemiskinan dari tahun 2007 hingga 2011 hanya provinsi Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Sulawesi Selatan yang berada di bawah tingkat kemiskinan nasional, sementara provinsi lainnya di Sulampua masih berada di atas tingkat kemiskinan nasional. Berdasarkan fakta tersebut, walaupun tren kemiskinan di Sulawesi Tengah telah mengalami penurunan yang cukup tinggi, ternyata perlu upaya yang lebih lagi dari pemerintah dan stakeholder lainnya agar tingkat kemiskinan provinsi ini tidak memiliki gap yang tidak terlalu jauh dengan provinsi lainnya dan dapat berada di bawah tingkat kemiskinan nasional. Sulawesi Utara
78
Sulawesi Tengah
76
40
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
74
Sulawesi Selatan
35
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara
30
72
Gorontalo
% 45
25
Sulawesi Barat
20
Maluku
Sulawesi Utara
Gorontalo
70
Sulawesi Barat
68
Maluku
15
Maluku Utara
66
Maluku Utara
10
Papua Barat
64
Irian Jaya Barat
Papua
62
Indonesia
60
5 0 2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : BPS
Grafik 7 . Perkembangan Tingkat Kemiskinan Provinsi di Sulampua dan Nasional
Papua Indonesia
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sumber : BPS
Grafik 8 . Perkembangan Indeks Pembangunan Provinsi di Sulampua dan Nasional
Selain PDRB, indikator lainnya yang dapat digunakan untuk melihat perekonomian suatu daerah adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Indeks yang dikembangkan oleh ekonom Pakistan bernama Mahbub ul Haq pada tahun 1990 ini menggunakan tiga parameter yakni (1) derajat kesehatan dan panjangnya umur yang terbaca dari angka harapan hidup (life expectancy rate), (2) pendidikan yang diukur dari angka melek
huruf rata-rata dan lama sekolah, dan (3) pendapatan yang diukur dengan daya beli masyarakat. Data BPS menunjukkan bahwa Sulawesi Tengah masih harus meningkatkan IPM-nya dalam konsep pembangunan manusia. Pada tahun 2010, Sulawesi Tengah masih menempati urutan ke-22 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia atau di urutan ke-4 dari 10 provinsi di Sulampua.Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Maluku menempati IPM tertinggi di Sulampua dan hanya provinsi Sulawesi Utara yang memiliki IPM di atas nasional yang mencapai 72,27. Semakin tinggi nilai IPM berarti semakin baik kondisi sumber daya manusia disuatu daerah. Dampak pembangunan manusia mempunyai pengaruh yang besar dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu dalam mengentaskan kemiskinan, nilai pembangunan manusia tidak boleh dikesampingkan. Pemerintah Provinsi harus mendorong peningkatan kualitas di sektor pendidikan,kesehatan, dan perekonomian. Peningkatan di salah satu sektor tersebut dapat mendorong peningkatan IPM. Peningkatan dalam sektor tersebut meliputi akses masyarakat terhadap pendidikan yang mudah, yakni dari segi menjangkau dan mengenyam pendidikan. Akses terhadap kesehatan juga sangat menentukan peningkatan IPM. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana kesehatan di setiap kabupaten/kota akan mendukung peningkatan IPM Sulawesi Tengah. Selain itu, yang tidak bisa dilepaskan dari peningkatan IPM adalah daya beli masyarakat dengan salah satu indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan perkapita yang meningkat secara berkesinambungan. Daya beli menandakan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk dalam mengakses pendidikan dan kesehatan. Dengan memelihara tingkat pertumbuhan yang tinggi, melakukan berbagai program strategis dalam mengurangi kemiskinan serta secara komprehensif mendorong peningkatan derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan daya beli masyarakat untuk mencapai tingkat IPM yang tinggi maka visi pembangunan Sulawesi Tengah yaitu agar sejajar dengan provinsi maju di Kawasan Timur Indonesia dalam pengembangan agribisnis dan kelautan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang berdaya saing bukan mustahil dapat terwujud dalam waktu yang lebih cepat.
--- o0o ---