BLIND TEST WELL MATCH COLOUR LOG - SEISMIC N Gambar 5.11 Penampang Lambda Rho berarah timur laut-barat daya (kiri ke kanan) yang melewati sumur ES-191, ES-188 dan sumur validasi (blind well) ES-211. Warna putih adalah porous sand. Tampak pada sumur validasi (ES-211) warna Lambda Rho pada sumur sudah sesuai dengan warna hasil inversinya. Sehingga dapat dikatakan hasil inversi ini sudah memiliki kualitas yang baik.
100
N
Gambar 5.12 Penampang seismik inversi Vp/Vs berarah Barat Laut-Tenggara yang melewati sumur ES-203, ES-124, ES-188 dan ES-185 memperlihatkan adanya penebalan lapisan porous sand ke arah tenggara (panah biru) yang ditunjukkan oleh warna kuning-putih dengan cutoff Vp/Vs < 1,75. Log Water Saturation (berwarna ungu) yang mengalami defleksi penurunan nilai Sw < 0.85 menunjukkan zona reservoar yang dioverlay pada warna log sumur Vp/Vs.
101
N
INLINE 872
Gambar 5.13 Penampang seismik inversi Lambda Rho pada inline 872 yang melewati sumur ES-185, berarah Barat Daya-Timur Laut (kiri ke kanan) memperlihatkan adanya penebalan lapisan porous sand (panah biru) ke arah barat daya yang ditunjukkan oleh warna kuningputih dengan nilai Lambda Rho < 22 Gpa*g/cc. Log Water Saturation (berwarna ungu) yang mengalami defleksi penurunan nilai Sw < 0.85 menunjukkan zona reservoar yang dioverlay pada warna log sumur Lambda Rho.
102
TIME STRUCTURE TOP-C DIOVERLAY DENGAN SLAB LAMBDA RHO
MENEBAL (TIMUR LAUT)
NORTH
MENEBAL (TENGGARA) MENEBAL (BARAT DAYA)
PUTIH = POROUS SAND
Gambar 5.14 Visualisasi 3D time structure top reservoar Bekasap C yang dioverlay dengan slab Lambda Rho. Warna putih adalah porous sand. Terlihat adanya penumpukkan porous sand yang menebal ke arah tenggara, barat daya dan timur laut.
103
FACIES BAR
FACIES BAR
FACIES CHANNEL Gambar 5.15 Visualisasi 3D time structure top reservoar Bekasap B yang dioverlay dengan slab Lambda per Mu. Visualisasi 3D ini menunjukkan adanya oil sand yang menyebar di daerah tinggian dengan warna kuning-putih. Daerah disayap antiklin diperkirakan endapan facies bar berarah barat-timur, sedangkan endapan facies channel berarah tenggara-barat laut.
104
Pada gambar 5.11 dapat dilihat hasil transformasi Lambda Rho yang divalidasi dengan blind well (Sumur ES-211), tampak warna Lambda Rho pada sumur sudah menunjukkan pola dan warna yang sesuai dengan penampang Lambda Rho disekitarnya. Gambar 5.12 dan 5.13 memperlihatkan adanya penebalan porous sand ke arah tenggara dan ke arah barat daya. Dengan melihat pola elektrofacies kurva Gamma Ray dari ketujuh sumur (yang berupa bell shaped dan funnel shape) dan dari penelitian sebelumnya (data core), facies utama Lapangan Terra ini adalah faciesfacies yang berkembang dari channel dan bar. Diperkuat oleh visualisasi 3D pada gambar 5.14 juga menunjukkan penebalan porous sand ke arah timur laut, maka diinterpretasi adanya facies channel berarah barat laut - tenggara, dengan disampingnya adalah facies bar berarah barat daya-timur laut (lihat gambar 5.15). Kemudian untuk memastikan arah pengendapan facies channel tersebut, penulis menghitung perbandingan sand dalam sekuen (dari top A sampai Base C). Ketebalan tiap sand yang dihitung (berdasarkan cutoff Gamma Ray <100 API adalah sand) pada masing-masing sumur kemudian di plot pada visualisasi 3D, sehingga dapat terlihat ke arah mana penebalan terjadi. Dari sinilah kemudian ditentukan arah pengendapan facies Channel. Dari Tabel 5.7 kemudian diplot jumlah Bekasap Sand tiap sumur pada visualisasi 3D. Pada Sumur ES-203, ES-124, dan ES-188 terlihat Bekasap Sand makin menebal ke arah Tenggara (lihat Gambar 5.16), maka arah pengendapan channel dapat ditentukan yaitu ke arah Tenggara (Timur-Selatan). Sehingga endapan channel fill yang secara geologi berpotensi minyak, dapat dipetakan untuk menentukan sumur pengembangan selanjutnya.
105
WELL ES-211 SAND THICKNESS A-1 (4696-4711) 15 feet A-2 (4725-4733) 8 feet A-3 (4736-4765) 29 feet B (4828-4834) 6 feet C-1 (4883-4920) 37 feet C-2 (4927-4953) 26 feet C-3 (4969-4993) 24 feet Total A sand 52 feet Total B sand 6 feet Total C sand 87 feet Bekasap Sand 145 feet WELL ES-203 SAND THICKNESS A-1 (4555-4564) 9 feet A-2 (4571-4580) 9 feet A-3 (4587-4600) 13 feet A-4 (4635-4652) 17 feet B (4703-4725) 22 feet C-1 (4764-4801) 37 feet C-2 (4805-4826) 21 feet Total A sand 48 feet Total B sand 22 feet Total C sand 58 feet Bekasap Sand 128 feet
WELL ES-188 SAND THICKNESS A-1 (4583-4605) 22 feet A-2 (4616-4626) 10 feet A-3 (4628-4633) 5 feet A-4 (4651-4660) 9 feet B (4717-4751) 34 feet C-1 (4781-4843) 62 feet C-2 (4868-4874) 6 feet Total A sand 46 feet Total B sand 34 feet Total C sand 68 feet Bekasap Sand 148 feet WELL ES-76 SAND THICKNESS A-1 (4622-4625) 3 feet A-2 (4627-4632) 5 feet A-3 (4637-4650) 13 feet A-4 (4657-4688) 31 feet C-1 (4802-4840) 38 feet C-1 (4865-4873) 8 feet C-2 (4884-4892) 8 feet Total A sand 52 feet Total B sand 0 feet Total C sand 54 feet Bekasap Sand 106 feet
WELL ES-185 SAND THICKNESS A-1 (4625-4633) 8 feet A-2 (4640-4645) 5 feet A-3 (4680-4702) 22 feet B-1 (4740-4750) 10 feet B-2 (4769-4777) 8 feet C-1 (4804-4851) 47 feet C-2 (4889-4902) 3 feet Total A sand 35 feet Total B sand 18 feet Total C sand 50 feet Bekasap Sand 103 feet WELL ES-191 SAND THICKNESS A-1 (4619-4645) 26 feet A-2 (4654-4664) 10 feet A-3 (4690-4705) 15 feet B-1 (4751-4755) 4 feet B-2 (4765-4769) 4 feet C-1 (4802-4859) 57 feet C-2 (4872-4880) 8 feet Total A sand 51 feet Total B sand 8 feet Total C sand 65 feet Bekasap Sand 124 feet
WELL ES-124 SAND THICKNESS A-1 (4574-4594) 20 feet A-2 (4600-4607) 7 feet A-3 (4610-4613) 3 feet A-4 (4645-4660) 15 feet B (4714-4735) 21 feet C-1 (4774-4829) 55 feet C-2 (4858-4866) 8 feet Total A sand 45 feet Total B sand 21 feet Total C sand 63 feet Bekasap Sand 129 feet WELL ES-73 SAND THICKNESS A-1 (4616-4622) 6 feet A-2 (4628-4641) 13 feet A-3 (4677-4686) 9 feet B-1 (4732-4741) 9 feet B-2 (4758-4766) 8 feet C-1 (4792-4850) 58 feet C-2 (4878-4888) 10 feet Total A sand 28 feet Total B sand 17 feet Total C sand 68 feet Bekasap Sand 113 feet
Tabel 5.7 Perbandingan sand dalam sekuen (dari Top-A sampai Base-C) yang dihitung dari tiap sumur dengan nilai Gamma Ray < 100 API adalah sand. Tiap-tiap sand dari Top-A sampai Base C dalam setiap sumur kemudian dijumlah menjadi total Bekasap Sand dalam setiap sumurnya.
106
TIME STRUCTURE BASE-C DIOVERLAY DENGAN SLICE Vp/Vs DENGAN PLOT PERBANDINGAN SAND DALAM SEKUEN TIAP SUMUR
Gambar 5.16 Visualisasi 3D time structure Base C yang dioverlay dengan slice Vp/Vs. Warna putih-kuning menunjukkan porous sand yang tersebar di daerah penelitian. Interpretasi yang dihasilkan didukung oleh perbandingan sand dalam sekuen yang menunjukkan adanya penebalan sand (sumur ES-203 ke ES-124 ke ES-188) ke arah tenggara (facies channel) sehingga arah pengendapan channel ditentukan menuju Laut ke arah Tenggara (Timur-Selatan). Sedangkan perbandingan sand dalam sekuen terlihat mengumpul dan sebagian menebal serta menipis, menunjukkan facies bar yang berada di samping facies channel dengan arah Barat Daya-Timur Laut .
107