Birokrat
Tekno Ekonomi Migas Indonesia
UMAR SAID
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia Editor
: Didin Kristinawati
Cover/Layout
: Isman/Mufdi Firdaus
Dicetak oleh
: Badan Litbang ESDM
Edisi
: Pertama
Cetakan
: Pertama
Hak cipta pada Badan Litbang ESDM, 2015 Data katalog dalam terbitan Said, Umar Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia Oleh Umar Said - Jakarta, Badan Litbang ESDM, 2015 xiv, 108h., 24 cm 1. Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia
2. Judul
ISBN 978-602-71139-8-5 Badan Litbang ESDM, Jalan Ciledug Raya Kav. 109 Jakarta, Telp. 021-72798311, Faks. 021-72797968 Email:
[email protected]
|
ii
|
Pengantar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Pengetahuan adalah milik publik sehingga setiap orang berhak memilikinya dan mengambil manfaat darinya. Pengetahuan terbagi menjadi dua jenis, yaitu tacit dan eksplisit. Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang telah didokumentasikan atau tersimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Pengetahuan eksplisit tersebut hanya sebesar 20%, sementara pengetahuan tacit sebesar 80%. Pengetahuan tacit ini sangat sulit untuk dikomunikasikan dan disebarkan kepada orang lain karena tersimpan pada masing-masing individu. Oleh karena itu, manajemen pengetahuan (knowledge management) hadir untuk menjawab persoalan ini, yaitu langkah-langkah sistematik (mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan/menggunakan) untuk mengelola aset pengetahuan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja institusi secara berkelanjutan. Badan Litbang ESDM sebagai suatu lembaga akademisi yang memiliki “institusional memory” bertugas untuk melakukan inventarisasi critical knowledge dan pemetaan knowledge source yang terkait dengan kegiatan litbangyasa unggulan. Sebagai langkah awal dalam pengelolaan pengetahuan dan inovasi, kami berupaya untuk meng-capture pengetahuan tacit yang dimiliki oleh para senior di lingkungan Badan Litbang ESDM menjadi pengetahuan yang mudah dikomunikasikan dan didokumentasikan (eksplisit). |
|
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
Para senior tersebut merupakan para pelaku litbang (pakar) di bidang migas, mineral, batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan, maupun geologi kelautan yang telah dan akan memasuki masa purnabakti. Berbagai pengalaman berharga yang dimiliki para pelaku litbang dapat dipakai seterusnya sebagai dasar dan secara berkelanjutan oleh para peneliti, para penyelidik bumi, perekayasa, para koordinator, jajaran manajemen dan pelaku litbang lainnya sebagai sumber acuan, inspirasi, dan pembelajaran dalam menyelesaikan berbagai persoalan kelitbangan, baik itu sifatnya substansial keilmuan ataupun penyelenggaraan. Karenanya, kami meminta kepada para senior tersebut untuk meninggalkan “warisan” kepada generasi selanjutnya dengan menuliskan pengalamannya selama berkiprah di Badan Litbang ESDM dan diterbitkan dalam buku-buku yang disebut seri knowledge management. Buku yang berjudul “Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonseia” dan dituliskan oleh Umar Said adalah salah satu produk awal dari gagasan tersebut. Mendengar nama Umar Said, maka tergambarlah sosok cerdas, tegas, lugas, dan penuh integritas dalam dunia energi di Indonesia. Bapak Umar Said, seorang birokrat di bidang energi yang meniti perjalanan karya pengabdiannya diawali dengan menjadi peneliti di Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS), yang kemudian berkiprah di Departemen Pertambangan dan Energi dari mulai Kepala Biro Perencanaan hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertambangan dan Energi. Dengan latar belakang pendidikan teknik kimia minyak dan tekno-ekonomi energi, maka Bapak Umar Said sering menggunakan perhitungan dan pemodelan dalam pengambilan keputusan. Bagi beliau, berhitung dengan baik merupakan cara |
ii
|
untuk mendapatkan dasar pertimbangan yang lebih obyektif dalam pengambilan keputusan, untuk mengalahkan kepentingan pribadi. Tegas dan lugas merupakan karakter yang melekat pada sosok Bapak Umar Said. Ketegasannya adalah karena sikap beliau yang mentaati aturan. Lugas, tidak terlalu mengakomodasi bualan. Siapapun yang bekerja bersama Pak Umar Said akan merasakan aura tegas dan lugas ini, mampu katakan mampu, tidak bisa katakan tidak bisa. Sehingga setiap orang bekerja pada tempatnya dan pada fungsinya. Tidak berusaha untuk melakukan ABS (Asal Bapak Senang) sebab Bapak Umar Said tidak mempunyai perhatian untuk ABS. Berintegritas, dikenal sebagai birokrat yang lurus dari cacat integritas. Hal tersebut tak lepas dari prinsip hidup beliau untuk menjauhkan kepentingan pribadi dalam pekerjaan. Kombinasi dari kesemuanya terpatri dalam jejak karya dan pengabdian Bapak Umar Said, yang tertuang dalam buku ditangan Saudara sekalian. Buku ini dengan penuh kebanggaan dipersembahkan oleh Badan Litbang ESDM sebagai sumbangsih kepada bangsa Indonesia. Sebagai pewarisan pengetahuan tentang tekno-ekonomi migas dari seorang pakar yaitu Bapak Umar Said. Sekaligus sebagai pewarisan nilai-nilai luhur, karakter mulia, yang dapat diteladani dari sosok Umar Said. Dengannya, semoga Saudara pembaca di seluruh tanah air dapat memetik manfaat dan kebaikan-kebaikan di dalamnya. Jakarta, Kepala Badan Litbang ESDM
|
iii
|
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
|
iv
|
Prof. Dr. Ir Ginandjar Kartasasmita Umar Said saya kenal sejak saya menjadi Menteri Pertambangan dan Energi menggantikan Bapak Subroto di Kabinet Pembangunan. Perkenalan itu diinisiasi oleh Pak Wijarso, Dirjen Migas pada waktu itu. Umar Said adalah salah satu staf beliau. Umar Said direkomendasikan sebagai ahli angka-angka dan perhitungan khususnya yang terkait dengan migas dan energi. Kemudian saya memberi kepercayaan kepada Umar Said untuk menjadi Kepala Biro Perencanaan, sebuah jabatan yang vital pada masa itu. Umar Said banyak membantu saya dalam menyiapkan draft-draft tulisan, meskipun saya corat-coret disana-sini, Umar Said selalu tekun, cermat, penuh perhitungan dalam argumenargumennya. Lama-kelamaan, dari bahasa tulis insinyur yang lugu, Umar Said belajar bahasa politik, tidak untuk berbohong, tapi belajar menyampaikan yang perlu disampaikan saja, sesuai dengan audiens dan keperluannya. Makin lama corat-coret saya makin sedikit. Sebagai contoh, rapat kerja rutin saya sebagai Menteri Pertambangan dan Energi dengan DPR memerlukan persiapan matang dan cermat. Laporan dan perhitungan dengan banyak angka dan tidak boleh salah. Maka Umar Said bisa diandalkan, tetapi resikonya, Umar Said menjadi kurang tidur, batuk-pilek, dan sakit-sakitan. Dalam pertemuan-pertemuan saya dengan pemuda dan mahasiswa, saya banyak menjelaskan mengapa subsidi harus dikendalikan. Konsumsi minyak naik terus, sementara kemampuan produksi menurun. Dari kurva konsumsi dan produksi, saat itu |
|
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
masih pertengahan dekade 90-an, saya sudah menyampaikan bahwa jika tidak dipacu eksplorasi, maka kurva akan bertemu di tahun 2012. Minyak bukannya habis, tetapi Indonesia sudah akan menjadi net importer. Ternyata ramalan atau perkiraan atas dasar perhitungan yang cermat itu benar terjadi, bahkan lebih cepat dari perkiraan. Setelah masa kami di Departemen Pertambangan dan Energi, produksi minyak bumi Indonesia terus menurun, karena Pemerintah tidak tangkas dalam mendorong dan memberi inisiatif untuk eksplorasi. Akibatnya bertemunya kurva konsumsi dan produksi menjadi lebih cepat. Sejak waktu itu kami sudah menegaskan pula betapa pentingnya Indonesia mengurangi ketergantungan pada BBM impor dan membangun kemampuan pengolahan minyak di dalam negeri. Kilang yang dewasa ini menjadi andalan utama kebutuhan BBM dalam negeri adalah Kilang Balongan yang dibangun pada masa itu. Sayangnya sejak saat itu sampai dewasa ini, 20 tahun kemudian, belum ada satupun kilang baru yang didirikan. Akibatnya ketergantungan Indonesia pada BBM impor menjadi semakin parah, dan menjadi beban anggaran serta devisa yang amat besar. Dengan kecerdasan, kecermatan, dan dedikasi Umar Said, maka saya dengan penuh kebanggaan mensyukuri kehadiran buku ini ke hadapan Saudara. Sosok dan kiprah Umar Said berharga untuk diketahui dan dibaca masyarakat luas. Bangsa ini memerlukan sosok-sosok seperti Umar Said, yang mumpuni dalam pekerjaannya, dan mempunyai semangat tinggi dalam pengabdian kepada bangsanya.
Jakarta, 24 Februari 2015
Ginandjar Kartasasmita |
vi
|
Dr. Rachmat Sudibjo Saya mengenal Pak Umar Said sejak kami dikirim untuk belajar di Perancis tahun 1972. Waktu itu saya masih berstatus calon pegawai dan dikirim sebagai kader spesialis LEMIGAS, sedangkan Pak Umar Said sudah berstatus sebagai pegawai senior. Pak Umar Said mengambil spesialisasi ekonomi migas sedangkan saya mengambil spesialisasi produksi-reservoir migas. Pak Umar menyelesaikan program master kemudian pulang ke tanah air, sedangkan saya terus melanjutkan sampai program doktor.
Setelah kembali dari Perancis saya lebih banyak menangani studi-studi reservoir lapangan migas di bawah kerja sama antara LEMIGAS dan Pertamina, sedangkan Pak Umar Said sesuai bidangnya menangani masalah tekno-ekonomi dan hilir migas sehingga secara profesi agak jarang bertemu. Pak Umar Said adalah seorang yang sangat cerdas sekaligus lugas, tidak mau berteletele. Meskipun dari luar nampak tegas, beliau mempunyai selera humor yang tinggi dan senang bercanda. Apabila memberikan presentasi Pak Umar selalu menyampaikannya dengan cara yang sederhana tetapi komprehensif dan tepat pada pokok substansi yang ingin disampaikan. Hal ini juga tercermin dari tanggapan Pak Umar Said apabila diminta pendapat tentang persoalan yang pelik namun dapat beliau jawab langsung tepat ke inti permasalahan yang dapat memberikan solusi dan jalan keluar yang praktis. Tidak mengherankan apabila Pak Umar Said, yang walaupun saat itu berstatus sebagai peneliti LEMIGAS tetapi sering berada di kantor Pak Wiyarso, Dirjen Migas ketika itu, karena beliau sangat dipercaya oleh Pak Wiyarso untuk memberikan masukan dan perhitungan kuantitatif di bidang ekonomi migas dan energi. Karena pemikirannya yang tajam, Pak Umar Said kemudian menjadi orang kepercayaan dan dapat meladeni Pak Ginandjar Kartasasmita, |
vii
|
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
Menteri Pertambangan dan Energi saat itu, yang terkenal sebagai seseorang yang demanding dan perfectionist. Ada peran Pak Umar Said dalam merubah jalan kehidupan saya dari dunia penelitian dan pengembangan ke dunia birokrat. Beliaulah yang meminta saya untuk pindah ke Departemen, mungkin karena melihat pengalaman saya selama ini yang dapat membantu merumuskan kebijakan dan melakukan analisis yang bersifat kuantitatif. Walaupun mengalami sedikit keraguan, akhirnya saya ‘loncat’ ke dalam kehidupan birokrasi setelah sekian lama berkecimpung di bidang teknis. Rupanya daya analisis Pak Umar yang tajam tidak saja terbatas pada bidang teknis ekonomis, tapi juga melebar pada bidang politik. Tidak banyak yang menyangka bahwa Pak Umar Said termasuk tokoh pendiri Partai Demokrat dan menjadi Sekjen Partai yang pertama dan menjadi orang kepercayaan Pak SBY selaku Presiden RI ketika itu. Pak Umar Said adalah orang yang sangat berjasa bagi saya, baik dalam karir maupun dalam urusan pribadi. Pak Umar Said mengayomi dan peduli kepada rekan-rekannya. Diantaranya ketika saya mengalami persoalan pribadi yang rumit, Pak Umar memberikan dukungan dan bantuan yang signifikan yang tidak mungkin dapat saya lupakan. Di mata saya, Pak Umar Said adalah seorang yang mempunyai karakter dan integritas tinggi. Beliau tidak suka dan tidak berusaha untuk menutupi ketidaksukaannya terhadap sesuatu hal yang bersifat negatif dan secara spontan menentang segala sesuatu yang dianggapnya tidak benar. Buku ini sangat penting untuk dinikmati baik oleh akademisi, praktisi migas, maupun masyarakat yang lebih luas. Keilmuan dan pengalaman Pak Umar Said yang tergambar dalam buku ini dapat menjadi bahan pelajaran berharga bagi abdi negara dan berbagai kalangan dari profesi apapun serta generasi penerus yang berniat berkarya bagi bangsa dan negara, untuk dapat meneladani karakter dan prestasi dari seorang yang bersahaja, Pak Umar Said. Jakarta, Februari 2015 Dr. Ir. Rachmat Sudibjo |
viii
|
Daftar Isi Kata Pengantar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM i Kata Pengantar Prof.Dr.Ir Ginandjar Kartasasmita ................................... v Kata Pengantar Dr. Ir. Rachmat Sudibjo ........................................................ vii Daftar Isi ................................................................................................................ ix Daftar Gambar ..................................................................................................... xi Daftar Tabel .......................................................................................................... xii Catatan Kronologis ............................................................................................ xiii Jejak Langkah I Pendidikan yang Tidak Direncanakan ........................................... 1 A. Lahir Hingga Bersekolah di Plaju (1959–1961) ........................... 1 B. Melanjutkan Sekolah ke Baku, Azerbaijan (1961-1967) ........... 6 C. Menjadi Korban Stigma “Eks Soviet” Pasca Peristiwa G-30-S PKI (1967) .................................................. 12 D. Melanjutkan Pendidikan Master ke Ecole Nationale Superieure du Petroles et Des Moteurs (ENSPM) Rueil Malmaison, Perancis (1972-1974) ......................................... 16 E. Melanjutkan Pendidikan Doktor ke Madison, Wisconsin (1982-1985) ....................................................................... 23 Jejak Langkah II Karya-Karya Penelitian ............................................................................ 29 A. Penelitian Kelayakan Pabrik Pelumas dan Aspal di Kilang Cepu ...................................................................................... 29 B. Keanehan pada Neraca Material di Kilang Cepu (1968) ......... 32 C. Penelitian Pendekatan Ekonomis Mengatasi Pencemaran (1977) .............................................................................. 37 Jejak Langkah III Kumpulan Makalah, Pemikiran-Pemikiran mengenai Kebijakan Energi ......................................................................................... 41 A. Harga Komoditi Energi adalah Besaran Berdimensi Satu ......... 41 B. Pemikiran yang Mendasari Undang-Undang Migas 2001 (1994-1999) ............................................................................................ 52 C. Membangun Kembali Pengelolaan Energi Khususnya Migas Indonesia: Energi Sebagai Sub-Sistem Ekonomi (2014) ......... 59 |
ix
|
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
Jejak Langkah IV Hidup sebagai Pejabat dan Kenangan dari Kolega .............. 79 A. Papan Nama yang Tak Terpasang ..................................................... 79 B. Pemimpin yang Mengayomi Anak Buah ......................................... 80 C. Seorang Birokrat yang Cerdas, Tegas, Lugas, Berintegritas ....... 82 D. Pemimpin Yang Tegas dan Sangat Memperhatikan Bawahannya. .............................................................................................. 89 E. Konseptor sekaligus Eksekutor ........................................................... 92 Jejak Langkah V Penutup Mereka yang Mengubah Hidup Umar ...................... 93 A. Keluarga: Ibunda, Paman Narpo, dan Kakak Udiarti .................. 93 B. Pak Jack West ........................................................................................... 97 C. Pak Syarief Lubis ...................................................................................... 98 D. Pak Wijarso ................................................................................................ 100 E. Wesley Foel ................................................................................................ 104 F. Prof. DR. Ir. Ginandjar Kartasasmita .................................................. 104 Daftar Referensi .................................................................................................. 108
|
|
Daftar Gambar Gambar 1. Gedung utama LEMIGAS tempo dulu ........................... 17 Gambar 2. Umar Said sewaktu belajar di Perancis ......................... 18 Gambar 3. Monumen patung dua orang pekerja pemboran minyak didirikan di depan gedung Akamigas ............. 33 Gambar 4. Dalam gedung LEMIGAS terdapat laboratorium perminyakan ........................................................................... 35 Gambar 5. Harga ICP versus Dated Brent ......................................... 46 Gambar 6. Harga MOPS Gasoline 97 versus Dated Brent .......... 46 Gambar 7. Harga MOPS Gasoline 95 versus Dated Brent ......... 47 Gambar 8. Harga MOPS Gasoline 92 versus Dated Brent ........... 47 Gambar 9. Harga Diesel 0,05% versus Dated Brent ..................... 48 Gambar 10. Harga Propane (CP Aramco) versus Dated Brent ..... 48 Gambar 11. Harga Butane (CP Aramco) versus Dated Brent ........ 49 Gambar 12. Harga LPG 50/50 versus Dated Brent ......................... 49 Gambar 13. Harga Indonesia LNG Exp. FOB versus Dated Brent . 50 Gambar 14. Harga LNG Indonesia CIF Jepang versus Dated Brent 50 Gambar 15. Australian Coal versus Dated Brent .............................. 51 Gambar 16. Tahun 1996, Presiden Suharto memberikan petunjuk kepada Umar Said, selaku Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi, tentang cara-cara menyuburkan kembali lahan bekas tambang ............. 53 Gambar 17. Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2000-2014 ................................................................. 59 Gambar 18. Grafik Indeks Gini Tahun 1976-2013 ............................. 60 Gambar 19. Grafik Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2000-2014 ................................................................. 60 Gambar 20. Grafik Obligasi Valas Pemerintah Indonesia ............... 73 Gambar 21. Bapak Syarif Lubis ................................................................ 98 Gambar 22. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ir. Wijarso yang menandatangani dokumen .............. 101 Gambar 23. Tahun 1983 – Prof. Wesley Foell, Universitas Wisconsin - Madison .................................... 104 Gambar 24. Prof.Ir.Drs.Ginandjar Kartasasmita ..................................... 105 |
xi
|
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
Daftar Tabel Tabel 1. Ilustrasi Perbandingan Harga Komoditi Energi .....................
|
xii
|
43
Catatan Kronologis 3 Januari 1940 Lahir di Ungaran, Semarang. Menempuh pendidikan sekolah dasar di Sekolah Rakyat di Ungaran, kemudian SMP-SMA di Kota Solo 1959 – 1961 Pendidikan Ahli Minyak (PAM), Plaju 1961 - 1967 S1 Teknik Kimia Minyak, Azerbaijan Institute of Oil and Chemistry, Baku Azerbaijan (saat itu masih wilayah Uni Soviet) 1968 – 1992 Peneliti Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS). Salah satu penelitian yang dilakukan: Penelitian Kilang Minyak Cepu 1974 – 1976 S2 Ekonomi Minyak dari Ecole Nationale Superieure du Petrole et des Moteurs, Perancis 1977 Penelitian Pendekatan Ekonomis Pencemaran 1982-1985 S3 Ekonomi Sumber Daya Alam/Energi dari University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat 1989-1992 Kepala Biro Perencanaan Departemen Pertambangan dan Energi 1992-1993 Staf Ahli Menteri Pertambangan dan Energi. 1992-1993 Sekretaris Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) 1993-1997 Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi 1995-1998 Komisaris PT PLN 1997-1999 Asisten Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Prodis) 1999-2000 Deputi Pengawasan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko Wasbangpan). 2005-2012 Komisaris Pertamina |
xiii
|
Birokrat Tekno Ekonomi Migas Indonesia | Umar Said
|
xiv
|